TINJAUAN PUSTAKA. Andisol. Definisi Andisol dalam Soil Survey Staff (2006)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. Andisol. Definisi Andisol dalam Soil Survey Staff (2006)"

Transkripsi

1 TINJAUAN PUSTAKA Andisol Definisi Andisol dalam Soil Survey Staff (2006) adalah tanah yang memiliki ketebalan sifat andik 60% atau lebih bila : 1) terdapat dalam 60 cm dari permukaan mineral atau pada permukaan bahan organik yang memiliki sifat andik yang lebih dangkal atau pada kontak densik, litik atau paralitik, horizon duripan atau petrokalsik pada kedalaman tersebut atau 2) diantara permukaan tanah mineral atau pada lapisan organik bagian atas dengan sifat andik, yang mana lebih dangkal, dan kontak dengan densik, lithik, atau paralitik, horizon duripan atau horizon petrokalsik. Sifat Andik adalah mengandung karbon organik 25% (berat) dan memenuhi ke-2 syarat atau salah satunya sebagai berikut: 1) Bulk density (diukur 1 / 3 bar pada keadaan air teretensi) 0.9 gram/cm 3 atau kurang, Retensi fosfat 85% atau lebih, Al+ 1 / 2 Fe (dengan Amonium oksalat) = 2.0 % atau lebih, 3) memenuhi 30% fraksi tanah berukuran s/d 2mm, retensi fosfat 25 % atau lebih, Al+ 1 / 2 Fe (dengan Amonium oksalat) = 0.4% atau lebih, mengandung 5% mineral vulkanis glass dan [{Al + ½ Fe %) x (15.625)] + [ % vulkanis glass] = atau lebih. Sedangkan definisi lain menyatakan Andisol adalah tanah yang didominasi oleh Al-Silikat yang amorf dan atau Al-humus kompleks dimana tanah ini memiliki rangkaian horizon Ah-Bw-C, horizon Ah bewarna gelap biasanya mengandung bahan organik yang tinggi (lebih dari 10%) yang dimantapkan oleh adanya ikatan Alumunium, sedangkan horizon B pada rangkaian diatas didominasi oleh Al-Silikat yang bersifat amorf (Breemen and Peter, 1998)

2 Sejarah Andisol dilatar belakangi oleh Ando, suatu istilah dari bahasa Jepang Anshokudo, yang artinya tanah bewarna gelap, tetapi penggunaan nama itu sebetulnya agak salah ando=tanah-hitam, soil=tanah, jadi permakaian soil pada tanah Ando adalah berlebihan, namun pemakaian nama tersebut membawa manfaat dengan dikenalinya sekarang tanah-tanah Ando diberbagai negara lain yang serupa. Lalu nama Ando dipersingkat menjadi Andosol dan digunakan dengan interpretasi secara bebas didunia untuk menggantikan namanya secara lokal. Tepat pada tahun 1964 pada sidang pertemuan internasional mengenai klasifikasi tanah Andosol di Jepang, disahkan pemakaian nama Andosol. Tahun 1975 Taksonomi tanah Amerika memasukkan tanah Ando kedalam Andept, suborder dari inseptisol, tetapi definisi tanah Andept tidak mengikutsertakan bahan organik, walaupun syarat bulkdensity rendah, bisa diartikan syarat bahan organik tinggi, syarat nomor 2 dari definisi tanah andept juga mengacaukan ahliahli tanah (Tan, 1998) Karena akhirnya terasa juga bahwa Andept tidak bisa dipertahankan lagi maka untuk memecahkan masalah tersebut atas usulan dari Guy. D. Smith tahun 1979 (yang diterima oleh panitia bentukan ahli-ahli USDA tahun 1978 yang bernama ICOMAND) untuk memakai nama baru Andisol menggantikan nama Andosol, dengan alasan Andosol bukanlah bahasa inggris yang tepat dan huruf O dalam andosol hanya dibatasi pada istilah taksonomi tanah USA yang berasal dari bahasa Yunani. Definisi Andisol yang pertama tahun 1978 telah mengikut sertakan kadar bahan organik yang tidak disertakan pada definisi tanah Andept. Definisi Andisol sendiri terus mengalami perubahan sampai pada saat ini hingga menjadi lebih baik (Tan, 1998).

3 Luas Andisol di Indonesia berkisar ha atau sekitar 3,4% dari luas daratan Indonesia. Tanah ini merupakan tanah yang subur karena tanah ini mempunyai kejenuhan basa agak rendah sampai tinggi, memiliki aerase dan porositas yang sangat tinggi, mengandung bahan organik yang tinggi, memiliki muatan variabel, tetapi tanah ini memerlukan pemupukan fosfat yang tinggi sampai melebihi kapasitas penyematan fosfat oleh alofan (Munir, 1996). Mineralogi Andisol Mineral Primer Mineral primer yang terdapat pada tanah Andisol adalah mineral Vulkanis Glass, Plagioklas, Quartz, Pyroksin, Opaq, Hornblende, Biotit, Olivin dan lain sebagainya. Mineral Vulkanis Glass merupakan komponen utama dari dari batuan vulkanis yang mengalami pelapukan tergantung pada kandungan Si yang resisten atau mudah mengalami degradasi menjadi liat, dimana liat yang terbentuk pertama kali sangat spesifik ke tanah vulkanis. Diduga liat ini kekurangan struktur kristalin karena tidak terdapat bagian mineral yang dapat ditetapkan dengan analisis difraksi sinar-x, sehingga lebih kepada liat amorfus (Nanzyo, 2002., Neal, 2008). Tanah debu vulkanis muda yang terbentuk selanjutnya dicirikan dengan vulkanis glass yang berlimpah yang bewarna maupun tak bewarna. Berbagai jenis tanah dapat terbentuk dari debu vulkanis tergantung pada sejumlah individu faktor pembentuk tanah yang berbeda. Andisol memperlihatkan sifat unik sebagian dikarenakan oleh bahan nonkristalin yang berlimpah seperti Alofan, Imogolit, kompleks Al-humus, Ferihidrit dan lain sebagainya. Bahan nonkristalin berupa

4 Alofan dan Imogolit merupakan hasil pelapukan dari mineral Vulkanis Glass yang dapat diilustrasikan dengan proses deretan hancuran iklim yang terjadi sebagai berikut: Vulkanis Glass Hidrat Al dan Si amorf Alofan Imogolit Haloisit Kaolinit Gibsit (Nanzyo, 2005., Tan, 1998). Pembentukan bahan nonkristalin serta akumulasi bahan organik adalah proses pedogenesis yang dominan yang muncul pada tanah-tanah yang berasal dari debu vulkanis tersebut. Proses kombinasi diatas muncul secara khusus pada tanah ini diistilahkan dengan Andosolisasi (Fiorenzo and Dahlgren, 2002). Mineral Sekunder Alofan, Imogolit dan Halloysit umumnya muncul secara bersamaan pada tanah debu vulkanis, sifatnya yang sangat berbeda nyata berkaitan terhadap struktur dan morfologinya. Alofan tersusun atas bola-bola yang berlubang (Theng, dkk., 1982), dengan diameter 3-5 nm dibawah mikroskop elektron transmisi dan Rasio atom Si/Al nya diantara (Nanzyo, 2002). Alofan secara kimia terdiri dari sejumlah variabel dari O 2, OH -, Al 3+ dan Si 4+ dan dicirikan dengan Orde Rentang Pendek (Short Range Order) dan lebih didominasi oleh Si-O-Al (Shulze, 2000). Bentuk dan ukurannya menandakan bahwa Alofan mempunyai porositas yang tinggi. Alofan mempunyai muatan listrik variabel yang tinggi dan sering berkelakuan amfoterik serta dilaporkan sanggup memfiksasi fosfat dalam jumlah tinggi. Kapasitas tukar kationnya menurut (Musa dan Mukhlis, 2006) adalah sebesar me/100 gram. Aktifitas kimianya di duga berasal dari sifat-sifat

5 asiditas permukaan, karena didalam strukturnya dijumpai Al dalam kordinasi Tetrahedron. Tetapi Surface Acidity-nya agak lemah dalam keadaan lembab dan tinggi dalam keadaan kering. Nilai asiditas permukaan atau kapasitas donasi proton dipermukaan liatnya diduga mengikat dengan berkurangnya di dalam tanah (Tan, 1998). Tanah-tanah yang mengandung Alofan mempunyai sifat Irreversible drying, artinya jika alofan mengering alofan tidak akan kembali seperti semula. Partikelpartikel liat, debu dan kadang-kadang pasir mengalami perubahan dan terbentuk Pseudosand (pasir semu) yang sulit didispersikan karena itu andisol yang dikeringkan mempunyai kandungan pasir dan debu yang lebih tinggi dari pada yang tidak dikeringkan (Munir, 1996). Imogolit pertama kali ditemukan oleh Yoshionogi dan Aomine (1962) pada tanah yang melapuk dari debu vulkanis glass, disebut juga Imogo. Imogolit umumnya ditemukan berasosiasi dengan Alofan dan dalam berbagai sifat kimia Imogolit termasuk mineral Hidrous Silika (Dahlgren, dkk., 1993). Imogolit dianggap penting didalam jenis-jenis Andisol tertentu, dan komposisinya diduga sebagai berikut : 1.1SiO 2.Al 2 O 3.2.5H 2 O (+) Imogolit bersifat parakristalin karena memperlihatkan struktur berbentuk silindersilinder halus (berdiameter Amstrong) serupa dengan ukuran rambut (Tan, 1998). Tanah-tanah yang mengandung Imogolit dan alofan membentuk ikatan yang sangat kompleks bersama bahan organik. Kompleks ini sangat stabil dan muncul untuk memproteksi fraksi organik dari degradasi oleh mikroba tanah. Stabilitas

6 yang terbentuk ini berasal dari kompleks formasi Alofan-Organik dan Imogolit-Organik (Wada, 1989). Halloysit, mineral yang terdapat pada tanah Andisol sering ditemukan beragam jumlahnya, mineral ini terbentuk dibawah iklim agak kering, dimana konsentrasi Silikat pada larutan tanah tinggi (Nanzyo, 2002). Tingginya konsentrasi Si pada larutan tanah sangat penting sehingga proses presipitasi Si berlangsung (Dahlgren, dkk., 1993). Tanah-tanah vulkanik yang juga mengandung halloysit lebih umum didaerah humid walaupun komposisinya beragam. Halloysit juga muncul pada horizon bawah tanah andisol, dimana perkolasi air lambat dan kandungan air tinggi. Tanah yang kaya akan Si cenderung memperlihatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan Selektifitas untuk K dan NH4 + tinggi (Nanzyo, 2002). Ferihidrit adalah mineral besi yang sekunder yang sangat penting pada tanah Andisol. Ferihidrit bewarna kecoklatan pada horizon Bw. Penyerapan Si, Fosfat atau bahan organik oleh ferihidrit memperlambat proses kristalisasi ke bentuk geothit atau hematite. Jumlah ferihidrit dapat ditetapkan dengan mengalikan tetapan 1.7 x Fe ekstrak oksalat (Nanzyo, 2002). Mineral-mineral lain yang dijumpai ditanah andisol adalah Silika Opalin baik yang pedogenik dan biogenik, tetapi mineral ini bersifat sementara atau peralihan (transitory) dan tidak mempunyai peranan dalam pembentukan sifatsifat unik dari Andisol (Tan, 1998).

7 Sifat Kimia Tanah Andisol Tanah debu vulkanis memperlihatkan cakupan karakteristik kimia yang sangat signifikan mempengaruhi bahan induk dan tingkat pelapukan, dari beberapa karaktersitik kimia bahan organik, Al dan Fe Aktif dan muatan variabel merupakan bagian yang dominan meregulasi reaksi kimia yang terjadi di tanah debu vulkanis (Nanzyo, dkk., 1993). Humus sama halnya dengan liat nonkristalin menyumbangkan karakteristik kimia dan fisika yang unik pada Andisol seperti muatan variabel, retensi fosfat (reaksi antara kompleks Al dengan humus), bulk density yang rendah, agregasi tanah yang stabil dan lain sebagainya. Humus juga berperan penting dalam penyediaan unsur hara, menopang air tersedia bagi tanaman, memperluas ruang lingkup akar (Nanzyo, dkk., 1993). Akumulasi humus pada tanah Andisol banyak terdapat pada horizon A dan horizon A tertimbun (burried soil). Akumulasi humus yang tinggi ini lalu distabilkan oleh adanya ikatan kompleks dengan Al (khelasi), Kandungan C-Organiknya yang tinggi antara 0-200g/Kg sedangkan warna humus dan distribusi vertikal dari C-Organik itu sendiri sangat tergantung pada vegetasi. Semakin kebawah menuju ke horizon Bw suplai bahan organik semakin sedikit (Kimble, dkk., 1999). Dalam berbagai kasus akumulasi humus hutan yang berada dibawah vegetasi tanaman C-4 akan membentuk epipedon melanik (Nanzyo, 2002) yang merupakan sifat yang sangat penting terhadap konsep Kurokobudo (defenisi tanah Andisol terdahulu dijepang) (Nanzyo, dkk., 1993).

8 Namun tidak semua horizon pada tanah andisol yang kaya akan humus sangat hitam (nilai value dan chroma kurang dari sama dengan 2, pada keadaan lembab). Andisol jenis Fulvik juga mengandung sejumlah humus tetapi tampak bewarna coklat gelap, hal ini dikarenakan humus tersebut kaya akan asam fulvik dan asam humik tipe P dengan tingkat humifikasi rendah (Nanzyo, dkk., 1993). Dekomposisi humus pada tanah Andisol yang berasal dari Sumatera Utara lebih didominasi oleh asam fulvik yang mencapai 41% sementara asam humiknya hanya 18%, hal serupa juga telah dicobakan oleh Puteri et al (2003) untuk tanahtanah Andosol yang terdapat di Sumatera Barat yang mengandung humus asam fulvik yang lebih banyak dari pada asam humiknya (Fiants, dkk., 2005). Debu vulkanis juga menyumbangkan Al dan Fe yang larut, kemudian membentuk kompleks stabil dengan bahan organik hasil pelapukan tanaman, terakumulasi pada permukaan membentuk warna gelap atau coklat kegelapan pada horizon A. Kompleks ini didominasi oleh fraksi halus (Kimble dkk, 1999). Akumulasi dari Al dan Fe aktif ini merupakan karaktersitik yang sangat penting terkait dengan konsep andisol, Al dan Fe aktif sangat berpengaruh kuat tidak hanya pada keunikan sifat kimia dan fisika tanah andisol, tetapi juga meliputi pada produkitifitas tanah ini, walapun Al dan Fe tidak saling bergabung dengan komponen lain, Al dan Fe aktif muncul terutama sebagai mineral alofan, imogolit, mineral liat Al/ Fe dan mineral Ferihidrit (Nanzyo, 2002). Untuk mengukur Al dan Si didalam tanah yang terikat pada alofan dan imogolit dapat digunakan larutan oksalat asam sedangkan larutan pyrofosfat digunakan untuk melarutkan Al yang terikat dengan bahan organik kompleks tetapi hampir tidak dapat melarutkan Si. Jika rasio dari ekstraksi Inorganik Al ke

9 Si mendekati 2, ini artinya hampir keseluruhan Al anorganik yang terekstrak dengan larutan oksalat asam mengandung alofan atau imogolit (Gustafsson, dkk., 1998). Alofan kaya Si adalah alofan dengan rasio Al:Si 1:1, sedangkan Alofan kaya Al adalah alofan dengan rasio 2:1 yang lebih banyak ditemukan pada tanah andisol, sedangkan Al:Si 1:1 tidak banyak ditemukan pada tanah Andisol (Dahlgren, dkk., 1993). Tanah-tanah vulkanik meretensi Fosfat yang tinggi lebih dari 85%. tes ini telah menjadi kriteria untuk sifat tanah-tanah Andisol (Neal., 2008). Retensi Fosfat yang demikian tinggi, sampai diatas 90% diperoleh dengan cara Blakemore et al., (1987) yang dianjurkan oleh Taksonomi Tanah Amerika Serikat (Tan, 1998). Berbagai ahli-ahli tanah menganggap proses pertukaran ligan sebagai sebab utama dari retensi fosfat didalam tanah Andisol (Tan, 1998). Pengikatan Fosfat melibatkan pertukaran ligan atau disebut reaksi presipitasi. Ligan seperti OH -, OH 2, RCOO - lebih cenderung berikatan dengan Al dan Fe (Nanzyo, dkk., 1993). Mineral-mineral liat oksida hidrous Al/Fe selanjutnya dapat bereaksi cepat dengan fosfat dan membentuk sederatan fosfat hidroksi yang sukar larut. OH OH Al-OH+H 2 PO Al ---H 2 PO 4 OH OH (Tidak larut) Ion Fosfat lalu bereaksi cepat dengan Al-Oktahedral dengan menggantikan gugus OH yang terbentuk pada bidang permukaan mineral tanah tersebut, reaksi ini terjadi pada kondisi massa (Munir, 1996).

10 Sementara Tan (1998) berpendapat bahwa retensi fosfat melalui reaksi jembatan merupakan kemungkian yang lebih besar dari pada pertukaran ligan. Reaksi jembatan itu menjamin keutuhan humus dalam bentuk khelat, hingga resistensinya terhadap dekomposisi tidak akan menurun. Reaksi-reaksinya mungkin diilustrasikan sebagai berikut : (Humus-Al-Alofan-Al) + H 2 PO > humus-al-alofan-al-h2po4 Jembatan alofan Jumlah Fosfat yang dapat diretensi dipengaruhi oleh ph tanah dan kandungan Al dan Fe tanah yang bebas. Umumnya dapat dilihat bahwa retensi fosfat akan menurun dengan meningkatnya ph dan retensi fosfat maksimum dilaporkan terjadi pada ph 3-4 (Tan, 1998). Tanah andisol umumnya digolongkan kedalam tanah-tanah yang bermuatan listrik variabel. Jumlah muatan listrik menjadi permanen akibat subsitusi isomorf (Tan, 1998), sedangkan komponen utama yang menyumbangkan muatan variabel tersebut adalah liat alofanik dan humus. Koloid pada tanah andisol memiliki tempat muatan negatif dari liat Alofanik dari SiO - dan mineral tipe 2:1 serta -COO-humus, sedangkan tempat muatan positifnya sendiri terdiri dari = AlOH 2 +, hidroksil polimer Al pada lapisan mineral tipe 2:1 dan = FeOH 2 + dari Ferihidrit (Nanzyo, dkk., 1993). Jumlah muatan variabel negatif dan positif tersebut tergantung pada ph dan konsentrasi garam pada titik cair, jumlah muatan positif akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi garam dan menurunnya nilai ph. Muatan variabel memiliki ph0 yang lebih rendah dari pada horizon dibawah permukaan karna tingginya bahan organik (Uehara and Gavin, 1982). Namun demikian pada

11 horizon A yang mengandung mineral alofan, muatan positif muncul dibawa oleh gugus karboksil dari humus, sedangkan pada humus non alofan pada horizon A bermuatan negatif berkembang karena didominasi oleh mineral tipe 2:1. Muatan negatif dan positif terjadi pada horizon Bw pada tanah-tanah andisol (Nanzyo, 2002). Tanah Berlereng Tan (1998) menyatakan bahwa tanah Andisol banyak terdapat di daerah bertopografi dataran rendah maupun berlereng sampai dipuncak gunung. Perbedaan topografi mempengaruhi vegetasi dan iklim. Secara umum kemiringan lereng menurut Hardjowigeno (1993) berpengaruh terhadap ketebalan solum tanah, ketebalan bahan organik pada horizon A, kandungan air tanah, warna tanah, tingkat perkembangan horizon itu sendiri, reaksi tanah, serta sifat dari bahan induk. Sedangkan dari sudut topografi mikro Tan (1998) menyatakan, pengaruhnya sudah terasa pada perbedaan drainase, pencucian (run off) serta tingkat erosi yang dihasilkan. Pada daerah tertinggi umumnya berdrainase baik sedangkan pada daerah berdepresi memiliki drainase yang buruk dan lebih sering basah. Andisol yang berdrainase buruk akan mengandung banyak akumulasi humus serta mempunyai epipedon melanik.

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih TINJAUAN PUSTAKA Sekilas Tentang Tanah Andisol Andisol merupakan tanah yang mempunyai sifat tanah andik pada 60% atau lebih dari ketebalannya, sebagaimana menurut Soil Survey Staff (2010) : 1. Didalam

Lebih terperinci

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen

Lebih terperinci

GELISOLS. Pustaka Soil Survey Staff Soil Taxonomy, 2 nd edition. USDA, NRCS. Washington. 869 hal.

GELISOLS. Pustaka Soil Survey Staff Soil Taxonomy, 2 nd edition. USDA, NRCS. Washington. 869 hal. GELISOLS Gelisols adalah tanah-tanah pada daerah yang sangat dingin. Terdapat permafrost (lapisan bahan membeku permanen terletak diatas solum tanah) sampai kedalaman 2 meter dari permukaan tanah. Penyebaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Andisol. sebesar 60% atau lebih bila : 1) terdapat dalam 60 cm dari permukaan mineral

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Andisol. sebesar 60% atau lebih bila : 1) terdapat dalam 60 cm dari permukaan mineral TINJAUAN PUSTAKA Tanah Andisol Tanah Andisol adalah tanah yang memiliki bahan andik dengan ketebalan sebesar 60% atau lebih bila : 1) terdapat dalam 60 cm dari permukaan mineral atau pada permukaan bahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Andisol

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Andisol 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andisol Nama Andisol yang sebelumnya adalah Andosol diperkenalkan pada tahun 1947. Nama tersebut mengidentifikasikan order tanah pada sistem Amerika Serikat, dengan arti tanah

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan demikian

Lebih terperinci

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH

IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol 18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol Ultisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dengan nilai kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation basa) pada

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. organik. Sumber utama fosfat anorganik adalah hasil pelapukan dari mineralmineral

TINJAUAN PUSTAKA. organik. Sumber utama fosfat anorganik adalah hasil pelapukan dari mineralmineral TINJAUAN PUSTAKA Unsur Hara Fosfor Terdapat dua bentuk fosfor dalam tanah, yakni fosfor anorganik dan fosfor organik. Sumber utama fosfat anorganik adalah hasil pelapukan dari mineralmineral apatit, dari

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber daya alam yang penting bagi semua mahluk hidup. Manusia dalam kehidupan sehari-hari memerlukan air untuk berbagai keperluan mulai dari

Lebih terperinci

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 09: Sifat Kimia (2)- Mineral Liat & Bahan Organik Tanah

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 09: Sifat Kimia (2)- Mineral Liat & Bahan Organik Tanah Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 09: Sifat Kimia (2)- Mineral Liat & Bahan Organik Tanah Mineral Liat Liat dan bahan organik di dalam tanah memiliki kisi yang bermuatan negatif

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Saat Ini Faktor Fisik Lingkungan Tanah, Air, dan Vegetasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kondisi umum saat ini pada kawasan pasca tambang batubara adalah terjadi

Lebih terperinci

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sifat Umum Tanah Masam

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sifat Umum Tanah Masam II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Umum Tanah Masam Tanah tanah masam di Indonesia sebagian besar termasuk ke dalam ordo ksisol dan Ultisol. Tanah tanah masam biasa dijumpai di daerah iklim basah. Dalam keadaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian

TINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah kering sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik atau fragipan dengan lapisan liat tebal. Dalam Legend of Soil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hujan Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh dipermukaan tanah datar selama periode tertentu di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, run off dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pertambangan dan transportasi.di bidang pertanian, lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme : TANAH Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah Hubungan tanah dan organisme : Bagian atas lapisan kerak bumi yang mengalami penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan

Lebih terperinci

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh TINJAUAN PUSTAKA Penggenangan Tanah Penggenangan lahan kering dalam rangka pengembangan tanah sawah akan menyebabkan serangkaian perubahan kimia dan elektrokimia yang mempengaruhi kapasitas tanah dalam

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar wilayahnya didominasi oleh tanah yang miskin akan unsur hara, salah satunya adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Perkembangan Tanah. daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana

TINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Perkembangan Tanah. daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Perkembangan Tanah Mohr dan Van Baren mengenal 5 tahap dalam perkembangan tanah di daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana pengikisan telah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Fisikokimia Andisol Lembang Data sifat fisikokimia tanah Andisol Lembang disajikan pada Tabel 1. Status hara dinilai berdasarkan kriteria yang dipublikasikan oleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah temprate sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik dengan lapisan liat tebal. Dalam legend of soil yang disusun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. silika, alumina atau hodroxida-besi. Tanah yang terbentuk dari abu vulkanik ini

TINJAUAN PUSTAKA. silika, alumina atau hodroxida-besi. Tanah yang terbentuk dari abu vulkanik ini TINJAUAN PUSTAKA Bahan Induk Andisol Tanah Andisol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat porous, mengandung bahan organik dan lempung tipe amorf, terutama alofan serta sedikit silika, alumina

Lebih terperinci

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah DASAR ILMU TA AH Bab 5: Sifat Kimia Tanah ph tanah Pertukaran Ion Kejenuhan Basa Sifat Kimia Tanah Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah Koloid Tanah Partikel mineral atau organik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Tanah Awal Data hasil analisis tanah awal disajikan pada Tabel Lampiran 2. Berdasarkan Kriteria Penilaian Sifat Kimia dan Fisika Tanah PPT (1983) yang disajikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu satuan peta tanah yang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi penelitian terlihat beragam, berikut diuraikan sifat kimia

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan bagian dari fraksi organik yang telah mengalami degradasi dan dekomposisi, baik sebagian atau keseluruhan menjadi satu dengan

Lebih terperinci

II. PEMBENTUKAN TANAH

II. PEMBENTUKAN TANAH Company LOGO II. PEMBENTUKAN TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Isi A. Konsep pembentukan tanah B. Faktor pembentuk tanah C. Proses pembentukan tanah D. Perkembangan lapisan

Lebih terperinci

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah satu dengan yang lain yang kemudian disajikan dalam suatu peta (Tamtomo,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC.

TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC. 3 TINJAUAN PUSTAKA Mucuna Bracteata DC. Tanaman M. bracteata merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang pertama kali ditemukan di areal hutan Negara bagian Tripura, India Utara, dan telah ditanam

Lebih terperinci

4.1. Bahan Induk Tanah, Komposisi Mineral dan Sifat-Sifat Tanah Sawah

4.1. Bahan Induk Tanah, Komposisi Mineral dan Sifat-Sifat Tanah Sawah IV. PEMBAHASAN UMUM Solok dikenal sebagai Sentra Produksi Beras. Beras yang dihasilkan Sentra Produksi, di samping mensuplai kebutuhan pangan masyarakat Sumatera Barat, juga masyarakat di luar Sumatera

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH 4. Phosphor (P) Unsur Fosfor (P) dlm tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan & mineral 2 di dlm tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pd ph

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tanah Gambut

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tanah Gambut II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tanah Gambut Tanah gambut adalah tanah yang berbahan induk organik atau berasal dari sisa-sisa tanaman masa lampau dan berdasarkan kriteria USDA (2006) digolongkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Inceptisol merupakan tanah awal yang berada di wilayah humida yang

TINJAUAN PUSTAKA. Inceptisol merupakan tanah awal yang berada di wilayah humida yang TINJAUAN PUSTAKA Tanah Inceptisol Inceptisol merupakan tanah awal yang berada di wilayah humida yang mempunyai horizon teralterasi, tetapi tidak menunjukkan adanya iluviasi, eluviasi, dan pelapukan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan pangan juga akan meningkat, namun tidak diiringi dengan peningkatan produktivitas tanah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang di analisis adalah tekstur tanah, bulk density, porositas, air tersedia, serta permeabilitas. Berikut adalah nilai masing-masing

Lebih terperinci

MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH LERENG UTARA GUNUNG SINABUNG KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA

MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH LERENG UTARA GUNUNG SINABUNG KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH LERENG UTARA GUNUNG SINABUNG KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA Ridwandi 1*, Mukhlis 2, Mariani Sembiring 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol di Indonesia cukup luas yaitu sekitar 38,4 juta hektar atau sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanah merupakan salah satu komponen sistem lahan yang didefinisikan sebagai benda alam yang tersusun dari 3 frasa, yaitu padatan, cair, dan gas, yang berada dipermukaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar dan tersebar di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, Sulawesi, Jawa dan Nusa Tenggara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. irreversible, dan selalu dalam keadaan kesetimbangan. Pada dasarnya terdapat dua tahap yang saling

TINJAUAN PUSTAKA. irreversible, dan selalu dalam keadaan kesetimbangan. Pada dasarnya terdapat dua tahap yang saling TINJAUAN PUSTAKA Pembentukan dan Perkembangan Tanah Konsep tentang proses pembentukan tanah mencakup kumpulan berbagai proses fisik, kimia dan biologi beserta semua faktor pendukung terutama tanah. Setiap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah

I. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah masam yang terbentuk dari bahan bahan induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Ultisol. merupakan tanah yang terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Ultisol. merupakan tanah yang terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Ultisol Ultisol berasal dari bahasa Latin Ultimius, yang berarti terakhir yang merupakan tanah yang terkikis dan memperlihatkan pengaruh pencucian yang lanjut. Ultisol memiliki

Lebih terperinci

Citra LANDSAT Semarang

Citra LANDSAT Semarang Batuan/Mineral Citra LANDSAT Semarang Indonesia 5 s/d 7 km 163 m + 2 km QUARRY BARAT LAUT Tidak ditambang (untuk green belt) muka airtanah 163 m batas bawah penambangan (10 m dpl) 75-100 m dpl Keterangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang tersebar luas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya serta sebagian kecil di pulau

Lebih terperinci

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Rajiman A. Latar Belakang Pemanfaatan lahan memiliki tujuan utama untuk produksi biomassa. Pemanfaatan lahan yang tidak bijaksana sering menimbulkan kerusakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan hakekatnya merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dari generasi ke generasi. Sudah sejak lama, komitmen pertambangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah TINJAUAN PUSTAKA Erodibilitas Indeks kepekaan tanah terhadap erosi atau erodibilitas tanah merupakan jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah hujan pada sebidang tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Mineral Liat. membedakan dua urutan mineral (pelikan) yaitu mineral primer dan mineral

TINJAUAN PUSTAKA. Mineral Liat. membedakan dua urutan mineral (pelikan) yaitu mineral primer dan mineral TINJAUAN PUSTAKA Mineral Liat Mineral dapat didefenisikan sebagai bahan alam homogen dari senyawa anorganik asli, mempunyai susunan kimia tetap dan susunan molekul tertentu alam bentuk geometrik (Darmawijaya,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Kimia Abu Terbang PLTU Suralaya Abu terbang segar yang baru diambil dari ESP (Electrostatic Precipitator) memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Fisik dan Kimia Tanah Berdasarkan hasil analisis fisika dan kimia tempat pelaksanaan penelitian di Desa Dutohe Kecamatan Kabila. pada lapisan olah dengan kedalaman

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Pemberian dan Terhadap Sifat sifat Kimia Tanah Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pemberian amelioran bahan humat dan abu terbang terhadap kandungan hara tanah

Lebih terperinci

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Sifat Kimia Tanah Data sekunder hasil analisis kimia tanah yang diamati yaitu ph tanah, C-Org, N Total, P Bray, kation basa (Ca, Mg, K, Na), kapasitas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti TINJAUAN PUSTAKA Tanah Ultisol Tanah-tanah yang tersedia untuk pertanian sekarang dan akan datang adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti ordo Ultisol. Ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Kimia Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada lampiran 2. Penilaian terhadap sifat kimia tanah yang mengacu pada kriteria Penilaian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung dimuka daratan bumi dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Geografis dan Iklim Daerah aliran sungai (DAS) Siulak di hulu DAS Merao mempunyai luas 4296.18 ha, secara geografis terletak antara 101 0 11 50-101 0 15 44 BT dan

Lebih terperinci

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH Profil Tanah Irisan / penampang tegak tanah yang menampakan semua horizon sampai ke bahan induk; dalam profil tanah, bagian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Andisol adalah tanah yang memiliki sifat andik setebal > 60% dari 60 cm

TINJAUAN PUSTAKA. Andisol adalah tanah yang memiliki sifat andik setebal > 60% dari 60 cm TINJAUAN PUSTAKA Tanah Andisol Andisol adalah tanah yang memiliki sifat andik setebal > 60% dari 60 cm tanah teratas atau > 60% dari ketebalan tanah hingga kontak densik, litik atau paralitik, duripan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada saat gunungapi meletus mengeluarkan tiga jenis bahan yaitu berupa padatan, cair, dan gas.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nanas (Ananas Comosus) Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih kurang 1.200 meter diatas permukaan laut (dpl). Di daerah tropis Indonesia,

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH Iklim Faktor Lain Topogr afi Tanah Waktu Bahan Induk Organi sme Konsep Pembentukan Tanah Model proses terbuka Tanah merupakan sistem yang terbuka

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup semua komponen yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut termasuk tanah, batuan induk, topografi, hidrologi, tumbuhan

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut 29 TINJAUAN PUSTAKA Sumber-Sumber K Tanah Sumber hara kalium di dalam tanah adalah berasal dari kerak bumi. Kadar kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut mengandung

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Latosol dan Karakteristiknya Latosol adalah tanah yang memiliki kadar liat lebih dari 60 %, struktur remah sampai gumpal, gembur, dan warna tanah seragam dengan batas-batas

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tidak aktif (extinct) adalah gunung api yang sudah tidak mengalami erupsi lagi

TINJAUAN PUSTAKA. tidak aktif (extinct) adalah gunung api yang sudah tidak mengalami erupsi lagi TINJAUAN PUSTAKA Satuan Lahan Volkan Gunung volkanik bukanlah suatu bentuk yang permanen. Gunung volkanik memiliki masa aktif. Para ilmuan mengklasifikasikan gunung volkanik berdasarkan aktivitasnya (kejadian

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak Geografis. Daerah penelitian terletak pada BT dan KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Letak Geografis Daerah penelitian terletak pada 15 7 55.5 BT - 15 8 2.4 dan 5 17 1.6 LS - 5 17 27.6 LS. Secara administratif lokasi penelitian termasuk ke dalam wilayah Desa

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan terdahulu dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbedaan tekstur tanah dan elevasi, tidak menyebabkan perbedaan morfologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belangkang. Dalam usaha peningkatan produksi pertanian perluasanya pengelolaan tanah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belangkang. Dalam usaha peningkatan produksi pertanian perluasanya pengelolaan tanah I. PENDAHULUAN A. Latar Belangkang Dalam usaha peningkatan produksi pertanian perluasanya pengelolaan tanah yang memperhatikan teknik konservasi tanah dan air serta mempertimbangkan kondisi fisik, kimia

Lebih terperinci

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Konsistensi Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat

Lebih terperinci

M.K. Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD

M.K. Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD M.K. Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD Materi I PENDAHULUAN Tujuan: Mahasiswa dapat mengetahui: 1. Pengertian/definisi tanah 2. Batas tanah 3. Fungsi tanah 4. Penyusun

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super Solusi Quipper F. JENIS TANAH DI INDONESIA KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah dan Air Secara Umum Tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari bahan padat, cair dan gas. Tanah yang ideal terdiri dari sekitar 50% padatan, 25% cairan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Di Indonesia tanah jenis Ultisol cukup luas yaitu sekitar 38,4 juta hektar atau sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah sebagai media tumbuh tanaman Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik.

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. adalah brown-forest, gley-humik, dan gley-humik rendah (Manurung, 2013).

TINJAUAN PUSTAKA. adalah brown-forest, gley-humik, dan gley-humik rendah (Manurung, 2013). 4 TINJAUAN PUSTAKA Tanah Inceptisol Inceptisol ( ept = inception atau awal), merupakan tanah di wilayah humida yang mempunyai horison teralterasi, tetapi tidak menunjukkan adanya iluviasi, eluviasi, dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 22 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Proses Geomorfik Proses geomorfik secara bersamaan peranannya berupa iklim mengubah bahan induk dibawah pengaruh topografi dalam kurun waktu tertentu menghasilkan suatu lahan

Lebih terperinci

BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT

BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT BAB V PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT 5.1. Genesa Lateritisasi Proses lateritisasi mineral nikel disebabkan karena adanya proses pelapukan. Pengertian pelapukan menurut Geological Society Engineering Group Working

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan tanah yang bertekstur relatif berat, berwarna merah

TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan tanah yang bertekstur relatif berat, berwarna merah TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol merupakan tanah yang bertekstur relatif berat, berwarna merah atau kuning dengan struktur gumpal mempunyai agregat yang kurang stabil dan permeabilitas rendah. Tanah ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Latosol 2.2. Asam Humat Definisi Asam Humat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Latosol 2.2. Asam Humat Definisi Asam Humat 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Latosol Latosol adalah kelompok tanah yang mengalami proses pencucian dan pelapukan lanjut, batas horizon baur, dengan kandungan mineral primer dan hara rendah,

Lebih terperinci

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain : SIFAT KIMIA TANAH Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain : 1. Derajat Kemasaman Tanah (ph) Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai ph. Nilai ph menunjukkan

Lebih terperinci

KUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA

KUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA KUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA Usaha pelestarian dan pembudidayaan Kultivan (ikan,udang,rajungan) dapat dilakukan untuk meningkatkan kelulushidupan

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada 43

Universitas Gadjah Mada 43 6) Silikat Sekunder 6.1) Struktur Struktur lempung silikat serupa dengan struktur silikat primer eg. silikat lembaran (sheet silicate). Mineral sekunder terdiri atas lembaran silikon tetrahedral, lembaran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat-sifat Tanah Sifat Morfologi dan Fisika Tanah Pedon Berbahan Induk Batuliat Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil berbahan induk batuliat disajikan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman tersebut dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hantaran Hidrolik

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hantaran Hidrolik II. TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1. Hantaran Hidrolik Hantaran hidrolik adalah salah satu sifat fisik tanah yang penting untuk diperhatikan dalam penggunaan dan pengelolaan tanah. Hantaran hidrolik berperan penting

Lebih terperinci

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah

DASAR ILMU TANAH. Bab 5: Sifat Kimia Tanah DASAR ILMU TANAH Bab 5: Sifat Kimia Tanah ph tanah Pertukaran Ion Kejenuhan Basa Sifat Kimia Tanah Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah Koloid Tanah Partikel mineral atau organik

Lebih terperinci