II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hantaran Hidrolik
|
|
- Doddy Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA Hantaran Hidrolik Hantaran hidrolik adalah salah satu sifat fisik tanah yang penting untuk diperhatikan dalam penggunaan dan pengelolaan tanah. Hantaran hidrolik berperan penting dalam praktek pengelolaan air pada lahan pertanian. Secara kuantitatif hantaran hidrolik adalah kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh. Hantaran hidrolik juga didefinisikan sebagai kecepatan air untuk menembus tanah pada priode waktu tertentu yang dinyatakan dalam centimeter per jam (Baver 1959). Hilel (1980) mendefinisikan hantaran hidrolik sebagai rasio fluks terhadap gradien hidrolik, sedangkan menurut O neal (1949) hantaran hidrolik didefinisikan sebagai kapasitas tanah untuk melalukan air atau tingkat kecepatan perkolasi air melalui kolom tanah di bawah kondisi standar. Hantaran hidrolik dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Nilai hantaran hidrolik dipengaruhi oleh sarang (porous) suatu tanah dan retakan tanah. Selain itu, hantaran hidrolik juga dipengaruhi oleh total porositas, kondisi ukuran pori, pengembangan dan pengerutan tanah, jenis kation dalam tanah (kimia tanah) serta aktifitas biologi tanah. Menurut Foth (1984) hantaran hidrolik dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk pori yang dilalui air. Hantaran hidrolik pada tanah yang mempunyai porositas tinggi dengan jumlah pori besar sedikit akan lebih rendah dari pada tanah-tanah yang mempunyai porositas rendah dengan jumlah pori besar banyak. Hantaran hidrolik tanah baik vertikal maupun horizontal sangat penting peranannya dalam pengelolaan tanah dan air. Baver (1959) menyatakan bahwa tanah dengan hantaran hidrolik lambat lebih mudah tererosi daripada tanah yang mempunyai hantaran hidrolik cepat. Namun sebaliknya hantaran hidrolik yang terlalu cepat akan mempengaruhi produktifitas lahan pertanian akibat pencucian unsur hara tanah. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan jumlah, waktu dan kualitas air sebaik mungkin melalui cara pengelolaan tanah yang baik.
2 4 Berdasarkan kecepatanya Uhland dan O neal (1951) dalam Sitorus, Haridjaja dan Brata (1980) mengklasifikasikan hantaran hidrolik ke dalam beberapa kategori seperti yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Hantaran Hidrolik Tanah (Uhland dan O neal 1951) Kelas Hantaran Hidrolik Jenuh (cm/jam) Sangat Lambat < 0,125 Lambat 0,125 0,500 Agak Lambat 0,500 2,000 Sedang 2,000 6, 250 Agak Cepat 6,250 12,500 Cepat 12,500 25,00 Sangat Cepat >25, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hantaran Hidrolik Air bergerak dalam suatu volume tanah melalui ruang pori tanah. Berbagai faktor yang mempengaruhi keadaan ruang pori tanah akan mempengaruhi hantaran hidrolik. Hilel (1980) menyatakan bahwa hantaran hidrolik dipengaruhi oleh tekstur, struktur, porositas total, dan distribusi ukuran pori. Pori-pori agregat yang cukup besar akan meningkatkan hantaran hidrolik. Mohr dan Van Baren (1954) menyatakan bahwa hantaran hidrolik meningkat bila (1) agregasi butir tanah menjadi remah, (2) adanya saluran bekas lubang akar yang terdekomposisi, (3) adanya bahan organik, (4) porositas tanah yang tinggi. Soedarmo dan Djojoprawiro (1984) menyatakan bahwa infiltrasi dan permeabilitas (hantaran hidrolik) mempunyai hubungan dengan distribusi ukuran pori dan kemantapan struktur tanah Tekstur Tanah Tekstur tanah adalah perbandingan relatif zarah pasir, debu, dan liat yang terkandung dalam suatu masa tanah. Zarah pasir mempunyai ukuran yang lebih besar daripada debu dan liat. Zarah pasir berukuran 50 µ - 2 mm, sedangkan zarah debu berukuran 2 µ - 50µ, sedangkan zarah liat berukuran < 2µ (Sinukaban 1986). Tekstur tanah mempunyai hubungan yang erat dengan hantaran hidrolik, karena tekstur berhubungan erat dengan distribusi ukuran pori. Air bergerak cepat melalui pori makro dan lambat melaui pori mikro. Ukuran pori yang besar
3 5 diantara partikel pasir mempengaruhi kecepatan air bergerak. Tanah yang bertekstur lempung, lempung berliat, dan liat dapat memperlambat pergerakan air (Troeh, Hobbs dan Donuhue 1980). Tanah-tanah yang mempunyai bobot isi yang tinggi akan memiliki ruang pori yang rendah. Bobot isi tanah akan memberikan perkiraan besarnya ruang pori total, tetapi tidak menunjukan cepatnya air bergerak menembus tanah. Tanah bertekstur pasir mempunyai ruang pori yang rendah (30%), tetapi memiliki hantaran hidrolik yang tinggi, sebab sebagian pori yang ada adalah pori makro. Tanah bertekstur liat mempunyai bobot isi rendah (1,2 g/cm 3 1,3 g/cm 3 ), tetapi mempunyai hantaran hidrolik yang rendah sebab sebagian ruang porinya adalah pori mikro (Sopher dan Jack 1982) Porositas dan Distribusi Ukuran Pori Porositas merupakan bagian tanah yang ditempati air dan udara (Soepardi, 1983). Menurut Baver (1959) porositas merupakan bagian tanah yang tidak ditempati oleh padatan tanah baik bahan mineral maupun bahan organik. Ruang pori tanah terdiri dari ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat-agregat tanah (Sitorus et al. 1980). Distribusi ukuran pori menunjukan persentase sebaran ukuran pori tanah yang didasarkan pada persen volume udara tanah pada berbagai nilai kurva pf, sedangkan porositas dihitung berdasarkan penetapan bobot isi dan bobot jenis partikel tanah (Hillel 1980). Persentase porositas total dapat dihitung dari bobot isi dan bobot jenis partikel tanah dengan rumus yaitu: Porositas total(%) = (1- bobot isi/bobot jenis partikel) x 100% Jumlah ruang pori ditentukan oleh penyusun zarah tanah. Tanah yang berhimpitan susunan zarahnya, seperti lapisan bawah yang padat atau pasir, akan mempunyai ruang pori yang sedikit. Tanah yang tersusun secara sarang, seperti tanah lempung berdebu, setiap satuan isi akan dijumpai banyak ruang pori. Buckman dan Brady (1964) menggolongkan pori tanah menjadi pori makro dan pori mikro. Pori makro adalah pori yang memberikan kesempatan terhadap pergerakan dan perkolasi secara cepat. Pori mikro merupakan pori yang dapat menghambat gerakan perkolasi menjadi gerakan kapiler.
4 6 Soedarmo dan Djojoprawiro (1984) membagi ukuran pori dengan batas ukuran pori dan tegangannya berdasarkan kemampuan tanaman menghisap air, kemampuan tanah menahan dan melalukan air. Kelompok tersebut adalah pori pori berguna, yaitu dengan diameter > 0,2 µ, dan pori pori tak berguna, yaitu dengan diameter < 0,2 µ. Pori-pori berguna meliputi : 1. Pori drainase dengan diameter > 8.6 µ yang dibagi atas : Pori drainase cepat, berdiameter 28,8 µ dengan asumsi bahwa 28,8 µ adalah diameter pori pada tegangan 100 cm H 2 O atau 1/10 ber. Pori drainase lambat, berdiameter 8,6 µ 28,8 µ merupakan batas poripori terisi air pada kapasitas lapangan atau 0,337 bar. 2. Pori pemegang air, berdiameter antara 0,2 µ 8,6 µ ekuivalen dengan tegangan 15 atm, yaitu batas atas kemampuan akar tanaman menghisap air. Porositas dan distribusi ukuran pori mempunyai hubungan yang erat dengan hantaran hidrolik. Porositas tanah yang tinggi tidak menjamin hantaran hidrolik yang tinggi, tergantung dari ukuran pori dan kesinambungan pori. Tanah tanah yang mempunyai porositas total tinggi tidak selalu mempunyai hantaran hidrolik yang tinggi, terutama jika tanah didominasi oleh pori-pori mikro. Tanah yang mempuyai ruang pori berukuran besar dan sinambung, seperti pasir mempunyai hantaran hidrolik lebih tinggi, walaupun pori totalnya rendah. Pori halus dan tidak sinambung yang ditemui pada tekstur sedang atau halus akan menahan pergerakan air. Rata-rata porositas total pada beberapa jenis tanah kurang dari 50%. Tanah pasir memiliki porositas lebih kecil dibandingkan dengan liat dan tanah organik. Pori tanah bervariasi dengan bergantung pada ukuran partikel dan keadaan agregat tanah (Baver 1959) Struktur dan Kemantapan Agregat Struktur tanah didefinisikan sebagai agregasi dari partikel-partikel tanah. Partikel-partikel tanah tersebut meliputi partikel-partikel primer (pasir, debu, dan liat) dan partikel-partikel sekunder (agregat). Baver (1959) mengatakan bahwa struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel primer menjadi sekunder ke dalam suatu pola tertentu, sedangkan agregat merupakan keadaan tanah yang
5 7 terletak pada peralihan antara struktur lepas dan struktur masif yang menunjukkan unit struktural dari masa tanah yang terbentuk akibat interaksi dari partikelpartikel primer membentuk partikel sekunder (Hilel 1980) Struktur dapat berkembang dari keadaan lepas maupun keadaan masif. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur antara lain: (1) pembasahan dan pengeringan, (2) pembekuan dan pencairan, (3) kegiatan fisik akar tumbuhan, (4) pengaruh bahan organik atau pun bahan buatan jasad mikro dan (5) pengolahan tanah (Soepardi 1983) Struktur tanah sangat penting peranannya dalam menentukan hantaran hidrolik, karena struktur yang mantap dapat mempertahankan kemantapan ruang pori sehingga air akan mudah bergerak (Hilel 1971). Tanah yang berstruktur baik akan lebih permeabel dari pada tanah yang bertekstur sama tetapi tidak berstruktur. Hal ini terjadi karena terbentuknya agregat stabil yang akan mempertahankan ruang pori aerasi yang efektif untuk melewatkan air dan udara (Schwab et al. 1981). Arsyad (1983) menambahkan bahwa struktur granular akan lebih terbuka dan bersarang, sehingga lebih cepat melewatkan air daripada tanah yang berstruktur dengan susunan partikel-partikel lebih rapat. Struktur mantap yaitu struktur yang tidak mudah tersuspensi, sehingga menyebabkan infiltrasi cukup besar, aliran permukaan dan erosi tidak begitu hebat. Struktur tanah bersifat dinamik dan dapat berubah dari waktu ke waktu dalam responya terhadap perubahan alam, aktifitas biologi dan pengolahan tanah (Hilel 1980) Penggunaan Lahan Penggunaan lahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hantaran hidrolik. Aktivitas yang dilakukan oleh manusia baik berupa fisik maupun kimia dapat menyebabkan perubahan pada tanah. Vegetasi berperan dalam menghalangi butiran air hujan supaya tidak langsung jatuh di permukaan tanah, sehingga kekuatan menghancurkan tanah berkurang, menghambat aliran permukaan, dan meningkatkan infiltrasi (Hardjowigeno 2003). Hal ini didukung oleh Kartasapoetra (1989) yang mengemukakan bahwa adanya vegetasi menutupi atau melindungi tanah dari pukulan air hujan, akar-
6 8 akarnya dapat menigkatkan stabilitas tanah, dan tanaman yang akarnya telah mati dapat menambah terbentukya pori tanah, yang mengakibatkan infiltrasi meningkat Sifat Umum Latosol Latosol terbentuk dari bahan induk tufa dan batuan beku, dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara mm dan bulan kering dari tiga bulan, topografi bergelombang sampai bergunung, vegetasi tropika basah serta tingkat pelapukan lanjut (Soepraptohardjo 1961). Tanah ini sudah mengalami perkembangan profil, bersolum dalam, berwarna merah, kuning dan coklat, sedangkan sifat fisiknya relative baik, dengan tekstur berlempung hingga liat, konsistensi gembur, kemantapan agregat tinggi dan permeabilitas sedang sampai agak cepat (Dudal dan Soepraptohardjo 1957) Latosol mempunyai solum yang tebal, batas horison baur, lapisan atas sedikit mengandung bahan organik dan lapisan bawah mempunyai warna cerah (Atmosentono 1968). Sifat lain yang menonjol dan penting dari latosol adalah terbentuknya keadaan granul. Keadaan itu merangsang drainase dalam yang sangat baik. Pembentukan latosol terjadi di bawah curah hujan yang tinggi dan suhu tinggi di daerah tropik dan semi tropik, gaya-gaya hancuran bekerja lebih cepat dan pengaruhnya lebih ekstrim daripada di daerah dengan curah hujan sedang. Selain itu hidrolisis dan oksidasi berlangsung sangat intensif dan mineralmineral silikat cepat hancur. Kapasitas tukar kation latosol rendah. Hal ini sebagian disebabkan oleh kadar bahan organik yang kurang dan sebagian lagi oleh sifat liat hidro-oksida (Soepardi 1983) Lubang Resapan Biopori Pengertian Lubang Resapan Biopori Menurut Brata dan Nelistya (2008) biopori merupakan ruangan atau pori dalam tanah yang dibentuk oleh makhluk hidup, seperti fauna tanah dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai liang (terowongan kecil) dan bercabang-
7 9 cabang yang sangat efektif untuk menyalurkan air dan udara ke dan dari dalam tanah. Liang pada biopori terbentuk oleh adanya pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman di dalam tanah serta meningkatnya aktifitas fauna tanah, seperti cacing tanah, rayap, dan semut yang menggali liang di dalam tanah. Lubang resapan biopori (LRB) merupakan lubang berbentuk silindris berdiameter sekitar 10 cm yang digali di dalam tanah. Biopori didefinisikan sebagai lubang-lubang yang ada di dalam tanah yang diciptakan oleh akar dan hewan, pori-pori tanah yang terbentuk berfungsi untuk bergeraknya air, udara, dan akar baru bagi tanaman (Anonim, 1990) Bahan Organik Tanah Bahan organik merupakan bahan bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Menurut Ma shum, Soedarsono dan Susilowati (2003), bahan organik terbagi menjadi dua kelompok yaitu (1) bahan yang belum mengalami perubahan, meliputi sisa-sisa yang masih segar dan komponen-komponen yang belum mengalami transformasi, yaitu senyawa yang masih berupa sisa penguraian terdahulu, (2) produk yang telah mengalami transformasi yang sering disebut dengan humus. Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah adalah berkaitan dengan perubahan sifat sifat tanah, yaitu sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Secara fisika tanah, bahan organik merupakan pembentuk granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil, konsistensi tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Sebagai fungsi kimia dari bahan organik, yaitu meningkatnya daya jerat dan kapasitas tukar kation (KTK). Menurut Ma shum et al. (2003) secara kimia bahan organik mampu mengkelat logam, oksida, dan hidrooksida logam yang bermanfaat dalam mengurangi keracunan oleh logam bagi tanaman, sedangkan pengaruhnya
8 10 terhadap sifat biologi tanah, yaitu dengan meningkatnya pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme. Menurut Hardjowigeno (1989) penambahan bahan organik ke dalam tanah tidak menimbulkan pencemaran bagi lingkungan. Menurut soepardi (1983) bahan organik berpengaruh terhadap hamper semua sifat fisik tanah kecuali tekstur. Bahan organik merupakan pemantap agregat yang tak ada taranya, pengatur aerasi, cenderung meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan dan tersedia bagi tanaman. Pendapat ini di dukung oleh Donahue, Miller, dan Schickluna (1977) yang menyatakan bahwa bahan organik dapat meningkatkan porositas tanah, memperbaiki hubungan air dan udara, memperbaiki struktur tanah, dan mengurangi erosi. Kadar bahan organik tanah yang tinggi akan memperbaiki struktur, porositas dan agregat tanah menjadi lebih mantap, sehingga meningkatkan hantaran hidrolik tanahnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah dan Air Secara Umum Tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari bahan padat, cair dan gas. Tanah yang ideal terdiri dari sekitar 50% padatan, 25% cairan,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 17 4.1. Karakteristik Fisik Tanah di Sekitar Lubang Resapan Biopori 4.1.1. Bobot Isi Tanah Hantaran hidrolik merupakan parameter sifat fisik tanah yang berperan dalam pengelolaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah
TINJAUAN PUSTAKA Erodibilitas Indeks kepekaan tanah terhadap erosi atau erodibilitas tanah merupakan jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah hujan pada sebidang tanah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pergerakan Air Dalam Tanah
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pergerakan Air Dalam Tanah Salah satu sifat tanah yang penting adalah kemampuan tanah untuk melalukan air yang mengalir melalui ruang pori yang disebabkan oleh gaya gravitasi
Lebih terperinciModul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.
Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Konsistensi Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol
27 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol Tanah Latosol tergolong tanah yang subur. Tanah Latosol merupakan tanah yang umum terbentuk di daerah tropika basah sehingga dapat digunakan untuk pertanian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto (1983), sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan-perlakuan,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Letak dan Ciri-ciri Lintasan Sepeda Gunung Letak lintasan sepeda gunung di HPGW disajikan dalam Gambar 5. Ciricirinya disajikan dalam Tabel 9. Tabel 9 Keadaan plot penelitian
Lebih terperinciGambar 1. Lahan pertanian intensif
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Penggunaan Lahan Seluruh tipe penggunaan lahan yang merupakan objek penelitian berada di sekitar Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm, IPB - Bogor. Deskripsi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair dan gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik. Benda alami
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36,
TINJAUAN PUSTAKA Limbah Pabrik Kelapa Sawit Dalam proses pengolahan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) menjadi minyak sawit mentah (MSM) dihasilkan sisa produksi berupa limbah. Limbah padat dengan bahan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa terhadap Bobot Isi Pengamatan bobot isi dilakukan setelah pemanenan tanaman kacang tanah. Pengaruh pemberian mulsa terhadap nilai bobot isi tanah disajikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok dibudidayakan didaerah tropis. Tanaman ini berasal dari amerika selatan ( Brazilia). Tanaman
Lebih terperinciTabel 1. Deskripsi Profil di Lokasi Penelitian Horison Kedalaman Uraian
14 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Tanah Deskripsi profil dan hasil analisis tekstur tiap kedalaman horison disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1. Deskripsi Profil di Lokasi Penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal
TINJAUAN PUSTAKA Survei Tanah Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal penggunaan dan pengelolaan suatu lahan, maka hal pokok yang perlu diperhatikan adalah tersedianya informasi faktor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar dan tersebar di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, Sulawesi, Jawa dan Nusa Tenggara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting karena sebagai bahan baku produksi gula. Produksi gula harus selalu ditingkatkan seiring
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor
II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pertambangan dan transportasi.di bidang pertanian, lahan merupakan sumberdaya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang
TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang tersebar luas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya serta sebagian kecil di pulau
Lebih terperinciBAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol Tanah Latosol adalah tipe tanah yang terbentuk melalui proses latosolisasi. Proses latosolisasi memiliki tiga proses utama, yaitu (1) pelapukan intensif yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Bobot isi tanah pada berbagai dosis pemberian mulsa.
38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa Terhadap Sifat Fisik Tanah 4.1.1. Bobot Isi Pengaruh pemberian sisa tanaman jagung sebagai mulsa terhadap bobot isi tanah adalah seperti tertera pada Tabel
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang di analisis adalah tekstur tanah, bulk density, porositas, air tersedia, serta permeabilitas. Berikut adalah nilai masing-masing
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi
2 TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi Infiltrasi didefinisikan sebagai proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Umumnya, infiltrasi yang dimaksud adalah infiltrasi vertikal, yaitu gerakan ke
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Latosol Darmaga 2.2. Peranan Pupuk Kandang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Latosol Darmaga Latosol Darmaga terbentuk dari bahan volkanik yang bersusunan andesit yang berkembang di bawah iklim tropika basah. Dalam sistem Taksonomi Tanah (USDA,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB
KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa tumbuhan dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan demikian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi
TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk ke dalam tanah. Perkolasi merupakan kelanjutan aliran air tersebut ke tanah yang lebih dalam. Dengan
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH
III. SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH Sifat morfologi tanah adalah sifat sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat morfologi tanah merupakan sifat fisik dari tanah
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Stabilitas Agregat, Permeabilitas, dan Bobot Isi. Polimer hidroksi alumunium (PHA) yang bermuatan positif berperan
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Stabilitas Agregat, Permeabilitas, dan Bobot Isi Polimer hidroksi alumunium (PHA) yang bermuatan positif berperan sebagai jembatan yang menghubungkan antar partikel liat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nanas (Ananas Comosus) Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih kurang 1.200 meter diatas permukaan laut (dpl). Di daerah tropis Indonesia,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Infiltrasi adalah gerakan air permukaan tanah masuk ke dalam
6 TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi Infiltrasi adalah gerakan air permukaan tanah masuk ke dalam tanah.infiltrasi (vertikal) ke dalam tanah yang pada mulanya tidak jenuh, terjadi di bawah pengaruh hisapan matriks
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sifat Fisik Awal Tanah Latosol yang di ambil dari lahan percobaan IPB Cikabayan Darmaga memiliki bobot isi 0,86 gram cm -3, pori air tersedia < 20%, pori drainase
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran ternak baik padat maupun cair yang bercampur dengan sisa-sisa makanan. Pupuk kandang tersebut selain dapat menambah unsur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting sebagai penghasil gula. Lebih dari setengah produksi gula berasal dari tanaman
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH. Oleh: Arif Nugroho ( )
PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT BIOLOGI TANAH Oleh: Arif Nugroho (10712004) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanah disebut padat apabila porositas totalnya, terutama porositas yang terisi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pemadatan tanah merupakan salah satu bentuk dari degradasi sifat fisik tanah. Tanah disebut padat apabila porositas totalnya, terutama porositas yang terisi
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN Terdapat 11 profil tanah yang diamati dari lahan reklamasi berumur 0, 5, 9, 13 tahun dan lahan hutan. Pada lahan reklamasi berumur 0 tahun dan lahan hutan, masingmasing hanya dibuat
Lebih terperinciPemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa
Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa Rajiman A. Latar Belakang Pemanfaatan lahan memiliki tujuan utama untuk produksi biomassa. Pemanfaatan lahan yang tidak bijaksana sering menimbulkan kerusakan
Lebih terperinciHUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN
MINGGU 2 HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN Irigasi dan Drainasi Widianto (2012) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami sifat dan karakteristik tanah untuk menyediakan air bagi tanaman 2. Memahami proses-proses aliran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah masam yang terbentuk dari bahan bahan induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah
Lebih terperinci26/03/2010. Klasifikasi menurut bentuk. Klasifikasi Struktur Tanah. Definisi. Tipe/bentuk
Dwi Priyo Ariyanto http://www.ariyanto.staff.pertanian.uns.ac.id http://www.ilmutanahuns.wordpress.com Definisi Struktur tanah adalah penyusunan zarah-zarah tanah individual satu terhadap yang lain menjadi
Lebih terperinciTANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara
Lebih terperincigeografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami proses dan faktor pembentukan tanah. 2. Memahami profil,
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SIFAT FISIK TANAH AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara =
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara = V U Massa Padatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanah terdiri atas bahan padat dan ruang pori di antara bahan padat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah terdiri atas bahan padat dan ruang pori di antara bahan padat, dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bahan padat terdiri atas bahan organic pada berbagai tingkat
Lebih terperinciNo. Parameter Sifat Fisik Metode Bobot Isi Porositas Total Pori Drainase Indeks Stabilitas Agregat Tekstur
No. Parameter Sifat Fisik Metode 1. 2. 3. 4. 5. Bobot Isi Porositas Total Pori Drainase Indeks Stabilitas Agregat Tekstur Gravimetri Gravimetri pf Pengayakan Kering dan Basah Bouyoucus (Hidrometer) 6.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jagung Jagung merupakan tanaman yang dapat hidup di daerah yang beriklim sedang sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat membutuhkan sinar matahari
Lebih terperinciBAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah
Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen
Lebih terperinciBKM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter dan Kurva Infiltrasi
% liat = [ H,( T 68),] BKM % debu = 1 % liat % pasir 1% Semua analisis sifat fisik tanah dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik tanah dalam mempengaruhi infiltrasi. 3. 3... pf pf ialah logaritma dari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol
18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol Ultisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dengan nilai kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation basa) pada
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi tanah adalah ilmu yang mengamati sifat tanah dalam berbagai lapisan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanah Morfologi tanah adalah ilmu yang mengamati sifat tanah dalam berbagai lapisan tanah mengenai kenampakan, ciri-ciri, sifat-sifat tanah dan susunannya pada lapisan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air.
TINJAUAN PUSTAKA Irigasi Tetes Irigasi tetes adalah suatu metode irigasi baru yang menjadi semakin disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air. Irigasi tetes merupakan metode
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. profil tanah. Gerakan air ke bawah di dalam profil tanah disebut perkolasi
12 TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi Infiltrasi didefinisikan sebagai peristiwa masuknya air ke dalam tanah. Jika cukup air, maka air infiltrasi akan bergerak terus ke bawah yaitu ke dalam profil tanah. Gerakan
Lebih terperinciHANTARAN HIDROLIK JENUH DAN KAITANNYA DENGAN BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA TEGALAN DAN HUTAN BAMBU. Oleh Christian Pae Raja A
HANTARAN HIDROLIK JENUH DAN KAITANNYA DENGAN BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA TEGALAN DAN HUTAN BAMBU Oleh Christian Pae Raja A24104005 PROGRAM STUDI ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK) merupakan bagian yang paling luas dari total keseluruhan lahan kering di Indonesia. Penyebaranya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan
TINJAUAN PUSTAKA Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan akan menjadi busuk dalam 2-5 hari apabila tanpa mendapat perlakuan pasca panen yang
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai dengan April 2017 di Rumah Kaca dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian. Alat
Lebih terperinciKADAR AIR TANAH ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh. Ferdy Ardiansyah
KADAR AIR TANAH ( Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan ) Oleh Ferdy Ardiansyah 1314151022 JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Dokuchnev
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menerus menyebabkan kerusakaan sifat fisik tanah dan selanjutnya akan
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pupuk Organik (Effluent Sapi) Pemakaian pupuk buatan (anorganik) yang berlebihan dan dilakukan secara terus menerus menyebabkan kerusakaan sifat fisik tanah dan selanjutnya akan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel padatan di dalam tanah karena ada gaya tekan pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi sempit. Pemadatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH Semester : Genap 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Bagus Satrio Pinandito NIM : A1C011072 Rombongan : 12 Asisten : KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci17/02/2013. Matriks Tanah Pori 2 Tanah. Irigasi dan Drainasi TUJUAN PEMBELAJARAN TANAH DAN AIR 1. KOMPONEN TANAH 2. PROFIL TANAH.
MINGGU 2 HUBUNGAN TANAH-AIR-TANAMAN Irigasi dan Drainasi Widianto (2013) Lab. Fisika Tanah FPUB TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami sifat dan karakteristik tanah untuk menyediakan air bagi tanaman 2. Memahami
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Agregat Tanah
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Agregat Tanah Hampir semua karakteristik sifat fisik tanah ditentukan oleh kehadiran agregat. Porositas, infiltrasi dan permeabilitas adalah salah satu sifat fisik tanah yang
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan bagian dari fraksi organik yang telah mengalami degradasi dan dekomposisi, baik sebagian atau keseluruhan menjadi satu dengan
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SIFAT FISIK TANAH AIR UDARA PADATAN Massa Air = M A Volume Air = V A Massa Udara = 0 Volume Udara =
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat
1 II. TINJAUAN PUSTAKA Top of Form A. Klasifikasi Tanah Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat dibutuhkan tanaman. Dengan bertambah majunya peradaban manusia yang sejalan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang diukur dan dianalisa dari kawasan penambangan pasir (galian C) selain tekstur dan struktur tanahnya antara lain adalah kerapatan limbak
Lebih terperinciTANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :
TANAH Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah Hubungan tanah dan organisme : Bagian atas lapisan kerak bumi yang mengalami penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan
Lebih terperinciSOIL COMPONENT EKOSARI R. 2011
SOIL COMPONENT EKOSARI R. 2011 Tanah = Pedosfer Merupakan hasil perpaduan antara: 1. lithosfer 2. biosfer 3. hidrosfer 4. atmosfer Perpaduan/hubungan tsb digambarkan oleh Patrick, F. (1974) Komponen
Lebih terperinciTanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala
Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. proses sintesis senyawa baru. Pembentukan tubuh tanah berlangsung dengan dua
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembentukan bahan tanah dari bahan induk tanah berlangsung dengan proses pelapukan, dekomposisi, dan/atau mineralisasi lebih lanjut, disertai dengan proses sintesis senyawa baru.
Lebih terperinciMorfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanah Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Pengamatan sebaiknya dilakukan pada profil tanah yang baru dibuat. Pengamatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Tanah Podsolik Merah Kuning
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Tanah Podsolik Merah Kuning Podsolik merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% hingga 27
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah merupakan habitat kompleks untuk organisme. Di dalam tanah hidup
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisme Tanah dan Bahan Organik Tanah merupakan habitat kompleks untuk organisme. Di dalam tanah hidup berbagai jenis organisme yang dapat dibedakan menjadi jenis hewan (fauna)
Lebih terperinciTANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si.
TANAH Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si. Tanah memberikan dukungan fisik bagi tumbuhan karena merupakan tempat terbenamnya/ mencengkeramnya akar sejumlah tumbuhan. Selain itu tanah merupakan sumber nutrien
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanah itu merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tanah itu merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan padat, cair, dan gas. Fase padat yang hampir menempati 50% volume tanah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sifat fisik tanah yang paling penting adalah kapasitas menahan air yang
TINJAUAN PUSTAKA Permeabilitas Tanah Sifat fisik tanah yang paling penting adalah kapasitas menahan air yang tersedia, yang berkaitan dengan tekstur tanah dan kandungan bahan organik. Indikator tentang
Lebih terperinciTUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2)
TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2) Nama : Sonia Tambunan NIM : 105040201111171 Kelas : I UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Secara pedologi, tanah didefinisikan sebagai bahan mineral ataupun organik di
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah dan Faktor yang Mempengaruhinya. Secara pedologi, tanah didefinisikan sebagai bahan mineral ataupun organik di permukaan bumi yang telah dan akan mengalami perubahan yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sunarjono (2006), tanaman nanas menghendaki dataran rendah hingga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Nanas Menurut Sunarjono (2006), tanaman nanas menghendaki dataran rendah hingga dataran tinggi 1.200 mdpl. Tanaman ini tidak tahan terhadap salju, tetapitahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Latosol 2.2. Asam Humat Definisi Asam Humat
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Latosol Latosol adalah kelompok tanah yang mengalami proses pencucian dan pelapukan lanjut, batas horizon baur, dengan kandungan mineral primer dan hara rendah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang mempunyai nama ilmiah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang mempunyai nama ilmiah Ananas comosus (L) Merr. Tanaman ini berasal dari benua Amerika, tepatnya negara Brazil.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium Sentraldan Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan perhatian kita. Kita melihatnya, menginjaknya, menggunakannya dan memperhatikannya. Kita
Lebih terperinciII. PEMBENTUKAN TANAH
Company LOGO II. PEMBENTUKAN TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Isi A. Konsep pembentukan tanah B. Faktor pembentuk tanah C. Proses pembentukan tanah D. Perkembangan lapisan
Lebih terperinciIV. SIFAT FISIKA TANAH
Company LOGO IV. SIFAT FISIKA TANAH Bagian 2 Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS SIFAT SIFAT FISIKA TANAH A. Tekstur Tanah B. Struktur Tanah C. Konsistensi Tanah D. Porositas Tanah E. Tata Udara Tanah F. Suhu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Stabilitas Agregat Stabilitas agregat adalah kemampuan tanah untuk menahan tekanan yang dapat menyebabkan terjadinya pemisahan agregat seperti penggemburan,
Lebih terperinciKARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 278 Jurnal Agrotek Tropika 3(2):278-282, 2015 Vol. 3, No. 2: 278-282, Mei 2015 KARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT
Lebih terperinciIII. METODOLOGI Kerangka Pemikiran
III. METODOLOGI 11 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2008 sampai Agustus 2009. Penelitian dilakukan di lapang dan di laboratorium konservasi tanah dan air. Pada penelitian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergerakan air di dalam tanah merupakan salah satu aspek penting yang diperhitungkan dalam pengelolaan lahan diantaranya pada bidang pertanian, konstruksi bangunan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Drainase Menurut Suripin (2004), drainase adalah mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. C-organik Tanah Andosol Dusun Arca 4.1.1. Lahan Hutan Hasil pengukuran kadar C-organik tanah total, bebas, terikat liat, dan terikat seskuioksida pada tanah Andosol dari
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 PENYUSUN TANAH Bahan Penyusun Tanah Mineral 25% 5% 45% 25% Bhn Organik Bhn Mineral Udara Air 3.1 Bahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah sebagai media tumbuh tanaman Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Saat Ini Faktor Fisik Lingkungan Tanah, Air, dan Vegetasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kondisi umum saat ini pada kawasan pasca tambang batubara adalah terjadi
Lebih terperinci