III. DATA PERANCANGAN
|
|
- Irwan Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. DATA PERANCANGAN 1. Tabel Data Perancangan Rincian Data A. Data Objek Perancangan Buku tentang desain furniture Data material rotan sintetis dari berbagai sumber (webseite dan buku) Dasar-dasar pembuatan desain guna menunjang dalam pembuatan furniture Primer (Utama) Sifat Data Sekunder (Penunjang) Manfaat Data dalam Perancangan Guna memperkuat keakuratan info tentang metode pembuatan furniture dengan lingkup konsep, inovasi dan implementasi. Keakuratan info tentang furniture berbahan dasar rotan sintetis, serta penerapan bentukbentuk yang sudah ada. Melakukan pendekatan pada dasar-dasar desain untuk melakukan proses perancangan. Kesiapan Data Sudah Belum Anlisis teori sebagai penunjang pembuatan furniture Untuk mengoptimalkan proses perancangan. B. Data Teknis Perancangan Brain Storming Alur dalam penentuan konsep dan ide Identifikasi material rotan sintetis/ plastik Pemilihan media pendukung Untuk mengetahui tentang karakteristik rotan sintetis/ plastik Untuk dijadikan sebagai konstruksi furniture 23
2 Pemilihan warna dan proses finishing furniture Untuk mengetahui pengapplikasian warna saat finishing Tabel 2. Data Perancangan (Sumber: Gadis Nawaqibullaeli) 2. Rincian Data Perancangan 2.1 Identifikasi Karakter Rotan Sintetis Rotan sintetis berbentuk seperti bilah-bilah rotan, dengan panjang dalam satu gulungan bisa mencapai pluhan meter. Rotan sintetis ini memiliki banyak pilihan tekstur, waarna serta bentuk. Material furniture berbahan dasar rotan sintetis ini sudah diminati di Eropa dan Amerika, sebagai bahan yang sudah masuk kedalam kategori Green. Material rotan sintetis ini mudah digunakan sebagai pelapis bahan-bahan furniture, yang bisa dengan mudah digabungkan dengan konstruksi bahan pendukung seperti kayu, besi maupun stainless steel. Pilihan warna dan tekstur yang beragam memudahkan para desainer furniture untuk menciptakan karya-karya yang muntakhir. Berikut penulis jabarkan beberapa perbandingan material rotan sinetis dengan rotan alam: Rotan Alam 1. Rotan alam jika diberi tekanan berlebih atau mendapatkan beban berat akan mudah melengkung atau berubah bentuk. Rotan Sintetis Lebih kuat, sehingga ketika ditekan dengan kuat atau saat menerima beban yang cukup berat akan tidak mudah merubah bentuk dari rotan sintetis itu sendiri. 2. Dapat dengan mudah rusak dengan serangan hama atau kutu, dan dapat menimbulkan bau. 3. Sedkit keras dan kaku jika sudah diapplikasikan pada kursi, dan akan menimbulkan bunyi jika diduduki, sehingga manjadi kurang nyaman bagi pengguna. 4. Ketika pada proses menganyam, jumlah tekukan pada rotan alam akan terbatas dari ukuran panjang yang tersedia. Tahan terhadap serangan hama dan kutu karena terbuat dari bahan plastik. Karena terbuat dari plastik, rotan sintetis sangat lentur dan lunak, sehingga pada saat sudah diapplikasikan pada bentuk kursi akan lebih nyaman dan tdak menimbulkan bunyi saat sedang diduduki. Rotan sintetis berukuran puluhan meter dari setiap gulungannya, sehingga ketika pada proses menganyam akan lebih leluasa 24
3 5. Dapat dengan mudah ditumbuhi jamur atau lumut, dapat bereaksi ketika terkena zat kmia yang menyebabkan busuk dan perubahan warna pada material. 6. Jika ditempatkan diluar ruangan akan cepat rusak, keropos, ditumbuhi hama dan jamur. Karena sifatnya yang tidak tahan terhadap cuaca. 7. Dengan berjalannya waktu pemakaian, material rotan alam akan terkeropos dengan berbagai faktor. 8. Keelastisan bahan bergantung pada serabut batang rotan itu sendiri, sehingga bentuk-bentuk furniture yang dihasilkan terbatas. 9. Kurang mudah dibentuk, karena rotan alam memiliki tekstur lebih keras, dan dapat dengan mudah tercoak. 10. Proses menganyam atau pembuatan furniture memakan waktu yang lama, juga membutuhkan waktu untuk pengeringan dan proses yang panjang sebelum dijadikan bahan dasar furniture. 11. Setelah jadi atau setelah dianyam, produk furniture berbahan rotan alam akan lebih berat karena teksture bahan yang padat, sehingga lebih sulit untuk dipindahpindahkan. 12. Rotan alam tidak mempunyai varian warna yang banyak, karena hanya cocok dengan warna aslinya saja, jika diberikan pewarna tambahan tidak dapat maksimal, dan warna tidak akan tahan lama. Tidak dapat ditumbuhi jamur serta lumut yang dapat menyebabkan material lapuk dan dapat tahan pada saat ketika terkena zat kimia sehingga tidak mengalami perubahan warna dan pembusukan. Sangat tahan terhadap cuaca sehingga cocok untuk ditempatkan di dalam maupun di luar ruangan. Umur pemakaian pada material rotan sintetis akan lebih lama karena dapat tahan keropos. Karena berbahan dasar plastik, sehingga tingkat keelastisan lebih tinggi, sehingga eksplorasi bentuk furniture pun lebih luas dan beragam. Lebih mudah dibentuk, karena tingkat kelenturan yang tinggi. Kemampuan tekukan pada saat dibentuk menjadi furniture dibatasi oleh kepadatan bukan dari serat. Proses pembuatan bahan dasar cepat karena menggunakan cetakan mesin dan dapat kering dengan cepat. Walaupun mempunyai tekstur yang padat, berat keseluruhan pada material rotan sintetis setelah jadi produk furniture atau setelah dianyam akan lebih ringan, sehinga dapat dengan mudah dipindahkan. Banyak sekali varian warna yang ditawarkan, warna akan tahan lama, karena warna dibuat hanya dengan mencampurkan zat kimia (zat pewarna) pada larutan awal saat proses pembuatan yang sesuai dengan pesanan konsumen, sehingga dapat dengan mudah memadukan selera. 25
4 13. Terdapat sambungan-sambungan pada saat proses menyaman, sehingga akan terlihat kurang rapih setelah menjadi produk furniture. Terlihat lebih rapih karena tidak terdapat sambungan pada material rotan sintetis. Tabel 3. Perbandingan material rotan (sumber: Identifikasi Furniture Rak Rumah atau ruangan akan terlihat berantakan jika barang-barang yang terdapat didalamnya tidak mendapatkan tempat yang baik. Untuk menyimpan barang-barang didalam rumah atau ruangan dibutuhkan tempat penyimpanan khusus (storage) baik berupa ruangan ataupun furniture. Furniture dalam bentuk ruang diakomodasi oleh ruangan gudang. Sementara storage dalam bentuk furniture difasilitasi oleh rak atau lemari. Dalam sebuah rumah, rak dapat diletakan pada interior setiap ruangan, dan masing-masing rak dalam setiap ruangan memiliki fungsi yang berbeda. Selain hadir untuk mewadahi kebutuhan fungsional, keberadaan rak sebagai pengisi interior juga dapat dimaksimalkan sebagai elemen estetik suatu ruang. Bentuk rak dapat didesain menarik dengan suatu komposisi yang harmonis. Rak juga dapat dihadirkan dengan bentuk atraktif yang mengagumkan, tetapi juga dapat diciptakan dengan bentuk simpel minimalis yang elegan. Agar tampilan bentuk rak lebih menonjol, perlu didukung dengan penggunaan material yang tepat. 2.3 Objek Refrensi Sebuah perancangan suatu desain haruslah memiliki suatu objek refrensi sebagai bahan acuan inspirasi, acuan, rujukan serta sebagai bahan pembanding. Berikut beberapa desain yang menjadi inspirasi : Gambar 5. Rak sepatu berbahan dasar kayu 26
5 Gambar 6. Rak sepatu berbahan dasar plastic (sumber: rak sepatu berbahan dasar kayu jati( sumber: home-with-interior.com/) Gambar 7. Rak sepatu berbahan dasar kayu jati (sumber: rak sepatu berbahan dasar kayu jati( sumber: home-with-interior.com/) 2.4 Pengukuran Ergonomi dan Antropometri Ergonomi memfokuskan pada bagaimana sesuatu diciptakan supaya menghasilkan suatu integrasi antara keterbatasan badan manusia dan aktifitas. Ergonomis tidak memaksakan manusia yang disesuaikan pada pekerjaan atau 27
6 ruang, tetapi pekerjaan atau ruang yang disesuaikan dengan keterbatasan manusia. Tujuan ergonomis adalah menciptakan desain yang bermanfaat dan praktis bagi manusia dengan mempertimbangkan keterbatasan manusia aspek fisikal maupun psikologis. Selain ergonomi dalam menciptakan sebuah produk furniture dibutuhkan juga pengukuran antropometri. Secara definisi antropometri dapat dinyatakan suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran suatu dimensi tubuh manusia (Wignjosoebroto, 2000, hal.125). Dalam perancangan furniture bentuk, ukuran dan dimensi yang berkaitan dengan produk yang berhbungan langsung dengan manusia harus disesuakan dengan data antropometri manusia. Dan data antropometri pada dasarnya memiliki variasi yang sangat besar, maka perancangan produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari populasi terbesar yang menggunakan produk hasil rancangan tersebut Pengukuran Data Antropometri Variasi dalam ukuran tubuh manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, suku bangsa dan posisi tubuh. Berdasarkan posisi tubuh, terdapat dua cara pengukuran antropometri, yaitu: a. Pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimension atau static antrhopometry). Pada pengukuran ini tubuh diukur dengan berbagai posisi standar dan tidak bergerak. Dimensi yang diukur pada posisi ini antara lai berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun posisi duduk, ukuran kepala, tinggi/ panjang lutut pada saat berdiri/ duduk dan sebagainya. b. Pengkuran dimensi fungsional tubuh (fungtional body dimensions atau dynamic antrhopometri). Pengukura dilakukan pada posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakangerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselesaikan. 28
7 2.4.2 Dimensi Tubuh Manusia Berikut adalah gambar yang merupakan bagian-bagian tubuh manusia yang pada umumnya perlu diukur dimensinya untuk applikasi sebuah perancangan desain furniture. Gambar 8. Dimensi Bagian Tubuh Manusia (Sumber: Manusia Dan Ergonomi) 29
8 Keterangan: 1. Stature, tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai sampai ujung kepala). 2. Eye height, tinggi mata dalam posisi berdiri tegak. 3. Shoulder height, tinggi bahu dalam posisi tegak. 4. Elbow height, tinggi siku dalam posisi tegak. 5. Hip height, tinggi pinggul dalam posisi berdiri tegak. 6. Knuckle height, tinggi kepalan tangan terjulur lepas dalam posisi tegak. 7. Fingertip height, tinggi ujung jari terbuka kebawah dalam posisi tegak. 8. Sitting height, tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas empat duduk/ pantat sampai dengan kepala) 9. Sitting eye height, tinggi mata dalam posisi duduk. 10. Sitting shoulder height, tinggi bahu dalam posisi duduk. 11. Sitting elbow height, tinggi siku dalam posisi duduk. 12. Thigh thickness, tebal atau lebar paha. 13. Buttock-knee lenght, panjang paha yang diukur dari pantat hingga ujung lutut. 14. Buttock-popliteal lenght, panjang paha yang diukur dari pantat hingga bagia belakang dari lutut/ betis. 15. Knee height, tinggi lutut (diukur baik dalam posisi duduk maupun berdiri). 16. Popliteal height, tinggi tubuh pada posisi duduk yang diukur dari lantai samai dengan dasar paha. 17. Shoulder breadth (bideltoid), lebar bahu terluar. 18. Shoulder breadth (biocromial), lebar bahu dalam. 19. Hip breadth, lebar pinggul/ pantat. 20. Chest, tebal dada dalam keadaan membusung. 21. Abdminal depth, tebal perut. 22. Shoulder-elbow length, panjang siku dari bahu dalam keadaan tegak lurus. 23. Elbow-fingertrip length, panjang siku dari ujung jari-jari pada posisi tegak lurus. 30
9 24. Upper limb lenght, panjang lengan dari bahu sampai ujung jari tengah. 25. Shoulder-grip lenght, panjang lengan dari bahu sampai kepalan. 26. Head lenght, tebal kepala. 27. Head breadht, lebar kepala. 28. Hend lenght, panjang tangan. 29. Hand breadht, lebar tangan. 30. Foot lenght, panjang kaki. 31. Foot breadht, lebar kaki. 32. Span, lebar antara ujung jari kanan dan jari kiri pada saat lengan terbuka paling lebar. 33. Elbow span, lebar antara ujung siku kanan dan jari kanan pada saat kedua siku terbuka kesamping. 34. Vertical grip reach (berdiri), panjang jangkauan tangan keatas pada saat berdiri. 35. Vertical grip reach (duduk), panjang jangkauan tangan keatas pada saat duduk. 36. Forward grip reach (berdiri), panjang jangkauan tangan pada saat berdiri dari ujung belakang punggung sampai kepalan. 37. Body weight, masa badan (kg). 2.5 Penganyaman Pengertian Anyaman Kerajinan anyaman merupakan kerajinan tradisional yang masih ditekuni sampa dengan saat ini. Disamping banyak kegunaannya juga karena unsur kemudahannya. Saat ini anyaman banyak mengalami perkembangan mulai dari bentuk dan motif yang bervariasi sehingga bentuk dan motif tidak terlihat monoton. Dengan demikian maka anyaman adalah suatu kegiatan keterampilan masyarakat dalam pembuatan barang dengan cara atau teknik susup menyusup, tindih menindih dan saling lipat melipat antara rotan satu dengan lainnya sehingga saling menguatkan (Rosiana, 2009:9). 31
10 Setiap produk mungkin saja memiliki bentuk anyaman yang sama atau berbeda cara mengerjakannya. Anyaman yang sering digunakan adalah anyaman sasag, anyaman kepang dan anyaman persegi. Anyaman sasag banyak digunakan untuk pembuatan keranjang, anyaman kepang untuk pembuatan bilik dan anyaman persegi untuk pembuatan furniture rotan. Gambar 9. Anyam Sasag Gambar 10. Anyam Kepang Gambar. Anyam Kepang Gambar 11. Anyam Persegi 32
11 Selain jenis-jenis tersebut masih banyak corak anyaman yang merupakan pengembangan dari jenis anyaman sasag dan anyaman kepang. Corak-corak tersebut dapat digunakan untuk pembuatan produk-produk tertentu Teknik Menganyam Menganyam merupakan salah satu seni tradisi tertua didunia. Kegiatan menganyam ditiru manusia dari cara burung menjalin ranting-ranting menjadi bentuk yang kuat, kemudian manusia mengembangkannya menjadi karya seni anyaman. Di Indonesia tradisi ini sudah menjadi karya seni yang turun menurun dilakukan dibeberapa daerah Aceh dan Sumatra Selatan. Pada awalnya kegiatan menganyam dilakukan menggunakan bahan-bahan alam, serta menggunakan bahan tekstil sebagai bahan dasarnya. Menganyam merupakan salah satu teknik kriya tekstil dengan menyilangnyilangkan bagian lusi (arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga berbentk suatu pola tertentu. Teknik anyaman dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1. Anyaman silang tunggal. Merupakan anyaman yang memiliki dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya. 2. Anyaman silang ganda. Menganyam dengan teknik ini sama dengan silang tunggal ialah menyisipkan dan menumpang dua benda dipilih, yaitu pakan dan lusi yang diselusup dan ditumpangi tidak hanya satu tepi tetapi dua, tiga, empat, lima dan seterusnya sehingga dikenal dengan ganda dua, ganda tiga, ganda empat, ganda lima dan seterusnya sesuai dengan benda pipih yang dilompati dan disusupi. 3. Anyaman tiga sumbu. Teknik ini sama dengan teknik anyaman silang, hanya saja perlu diingat bahwa benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang akan dianyam tersusun menurut tiga arah. Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat. 4. Anyaman empat sumbu. Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah disini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat 33
12 sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan pola oktogonal (segi delapan beraturan). Gambar 12. Jenis-jenis anyaman (Sumber: Soemarjadi 1991). 34
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN 1. KElOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Data Aspek Fungsi Rancangan Primer(utama) Sekunder(penunjang Perancangan 1. Buku Tentang Desain
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PRANCANGAN
BAB IV KONSEP PRANCANGAN A. Tataran lingkungan atau komunitas Pada produk furniture yang dibuat penulis menggunakan barang barang recyle atau kegiatan mengolah kembali (mendaur ulang). Reuse adalah salah
Lebih terperinci6 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN
6 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN TEKNIK MENGANYAM Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengertian teknik menganyam, desain dan prinsip teknik menganyam, jenis
Lebih terperinciANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA
ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan dan dasar pemikiran yang mendukung analisis dan pemecahan permasalahan dalam penelitian ini. 2.1 Kajian Ergonomi
Lebih terperinciMETODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI
METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,
Lebih terperinciB A B III METODOLOGI PENELITIAN
B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri)
LAMPIRAN 1 (Tabel Antropometri) Data Rangkuman Antropometri Tubuh Data Antropometri Tubuh Data Antropometri Telapak Tangan Data Antropometri Kepala Data Antropometri Kaki No Tabel Rangkuman Antropometri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri
INSTRUKSI KERJA Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 DAFTAR REVISI Revisi ke 00 : Rumusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN
IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Konsep Ergonomi untuk Kenyamanan Kerja Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni yang berupaya menserasikan antara alat, cara, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan,
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG
USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Meja Belajar Tabel 4.1 Data pengukuran meja Pengukuran Ukuran (cm) Tinggi meja 50 Panjang meja 90 Lebar meja 50 4.1.. Data Kursi Belajar
Lebih terperinciBab 3. Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian Penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan untuk dapat merumuskan permasalahan berdasarkan pengamatan terhadap kondisi obyek yang diamati. Berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Di berbagai bidang, suatu penelitian yang berkaitan dengan suatu rancangan produk atau proses, kualitas menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Kualitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA. Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri
INSTRUKSI KERJA Penggunaan Kursi Antropometri Tiger Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 i ii DAFTAR REVISI Revisi ke 00 : Rumusan
Lebih terperinciModul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk
Modul ke: Studio Desain II Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn Fakultas 10FDSK Program Studi Desain Produk ERGONOMI Studi ergonomi dilakukan bedasarkan panduan dari Human Factor Design
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
138 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.2. Hasil PT. Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam pembuatan elektroda untuk pengelasan. Untuk menemukan permasalahan yang terdapat pada
Lebih terperinci#2 Anthropometry. By : Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA. Industrial Engineering Dept. University of Brawijaya
#2 Anthropometry By : Dewi Hardiningtyas, ST., MT., MBA. Industrial Engineering Dept. University of Brawijaya Diversity in the human body Definition of Anthropometry Anthropos = human The part of anthropology
Lebih terperinciERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR
ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan
Lebih terperinciMETHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik
15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Alat Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan, yaitu: 1. Berorientasi
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER
LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.
Lebih terperinciLEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH
LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH Nama : Usia : Jenis Kelamin : Suku Bangsa : Berat Badan : No. Data yang diukur Simbol Keterangan Hasil Tinggi Pegangan Tangan Ukur jarak vertikal pegangan tangan
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI
MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2011 MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN KURSI ANTROPOMETRI LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk
Lebih terperinciPlanning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry
Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ergonomi 2.1.1. Definisi Ergonomi Istilah Ergonomi disebut pula sebagai human factors di Amerika, human engineering di dunia militer. Istilah ergonomi lebih dikenal di Eropa
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki
Lebih terperinci@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Akar wangi merupakan tumbuhan jenis rumput yang memiliki banyak manfaat dan BAB 1 PENDAHULUAN dikenal dengan aromanya yang khas. Akar tumbuhan yang termasuk dalam jenis rumput yang
Lebih terperinciDesain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo
Petunjuk Sitasi: Lahay, I. H., Hasanuddin, & Junus, S. (2017). Desain Kursi Kerja Ergonomis bagi Perajin Karawo. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B154-160). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti
Lebih terperinciPERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI
PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi
Lebih terperinciConcept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik
ABSTRAK Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis akan selalu menghadapi persaingan. Salah satu contoh persaingan di dalam dunia bisnis adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen, dimana penjahit
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Produk yang penulis buat merupakan salah satu produk yang berwawasan lingkungan dimana penulis menjadikan sebuah limbah untuk di daur ulang kembali menjadi
Lebih terperinciABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK
MODUL PRAKTIKUM KAJIAN PUSTAKA ANTROPOMETRI & ERGONOMI FASILITAS DUDUK MATA KULIAH : DESAIN MEBEL I KODE : DI2313 SKS : 3 SKS SEMESTER : III / Ganjil TAHUN AJARAN : 2015/2016 KOORDINATOR : Rangga Firmansyah
Lebih terperincib. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2
1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI
INDUSTRI INOVATIF Vol. 3, No. 2, September 2013: 18-23 PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI 1) Mujiono 1) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR NOTASI... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan
Lebih terperinciBAB II Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Desain Pengertian desain menurut Ulrich & Eppinger (2008: 190) berdasarkan keterangan dari Industrial Designers Society of America (IDSA) adalah layanan profesional dalam menciptakan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana
Lebih terperinciKAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
Prosiding 2014 Hasil Penelitian Teknologi Terapan KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Rahmi Amin Ishak, Syarif Beddu, Radhiyya Amir Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional atau studi belah lintang dimana variabel
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN KURSI PEMBATIK TERHADAP KONDISI ANTROPOMETRI PEKERJA BATIK TULIS
113 ANALISIS KESESUAIAN KURSI PEMBATIK TERHADAP KONDISI ANTROPOMETRI PEKERJA BATIK TULIS Suitability of the Batik Chair for Anthropometric Condition of the Workers Joni Setiawan, Guring Briegel Mandegani
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,
Lebih terperinciPanduan Survei Data Anthropometri
Panduan Survei Data Anthropometri oleh Ir. Markus Hartono, S.T., M.Sc., Ph.D., CHFP., IPM. Teknik Industri Universitas Surabaya 1. Pendahuluan Anthropometry adalah salah satu cabang penting dari ergonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara
Lebih terperinciIII. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).
III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular
Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Iyus Susila 1,*, Fakhri Huseini 1 1 Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi
Lebih terperinciBriefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian
BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciLampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun
Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN
Lebih terperinciPERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS
PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS Rini Yulianingsih Bagaimanakah perancangan yang baik? Aktivitas yang dilakukan oleh perancang adalah untuk menciptakan alat/mesin/sturktur/proses yang memenuhi kebutuhan:
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Berdasarkan latar belakang dan data mengenai aspek fungsi dalam perancangan yang sebelumnya sudah penulis paparkan, maka pada tataran lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel
Lebih terperinciSOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)
PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.
BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciPerbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ
Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ Tri Yanuar 1, Yayan Harry Yadi 2, Ade Sri Mariawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng
Lebih terperinciPERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG
PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG Tri Widodo & Heli Sasmita Tiga_wd@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ergonomi Ergonomi atau ergonomics berasal dari kata Yunani yaitu ergo yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi yang dimaksud disini
Lebih terperinciAnthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015
Anthropometry the study of human body dimensions hanna.udinus@gmail.com TeknikIndustri 2015 Definisi (Nurmianto, 2005) Antropos ( man) metron (measure) Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran
Lebih terperinciLOMBA KOMPETENSI SISWA SMK. TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR Sidoarjo, September 2014 KERAJINAN TEKSTIL
LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR Sidoarjo, September 2014 LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK KERAJINAN TEKSTIL Disusun Oleh : Drs. Syamsudin, M. Sn. Ir. Sri Herlina, M.Si. PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Rancangan Meja dan Kursi Sekarang Penulis dalam melakukan penelitian ini melihat dan mengamati model meja dan kuesi warnet yang sekarang digunakan. Adapun rancangan meja dan
Lebih terperinciDESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn.
DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn. DESAIN YANG BAIK DAN BENAR MEMPERTIMBANGKAN FUNGSI BENTUK/KESAN/PENAMPILAN LUAR BAHAN YANG DIPAKAI KONSTRUKSI FUNGSI BENTUK DESAIN KONSTRUKSI BAHAN
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. DATA TENTANG FUNGSI PERANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang nantinya akan diangkat ke dalam desain box set.
Lebih terperinciASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.
ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperinciFurnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun
Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Furniture Fleksibel Fleksibilitas merupakan sifat kelenturan yang dapat menyesuaikan diri
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN
III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Rincian Data Sifat Data Manfaat Data Dalam Kesiapan Data Utama Penunjang Perancangan Sudah Belum Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi sofa Pedoman
Lebih terperincibasah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain
100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAKSI Meja Printing merupakan salah satu fasilitas dan sarana yang sangat penting dan menunjang dalam kegiatan proses produksi. Karena Meja printing tempat dimana aktivitas operator untuk melaksanakan
Lebih terperinciSambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu
Sambungan Kayu Konstruksi kayu merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Sambungan dan hubungan kayu merupakan pengetahuan dasar mengenai konstruksi kayu yang sangat membantu dalam penggambaran
Lebih terperincisebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.
II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan sebuah desain produk, diperlukan teori-teori yang mendukung jalannya proses tersebut. Teori-teori tersebut diperlukan guna menilik
Lebih terperinciAPLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA
APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar
Lebih terperinci