TUGAS AKHIR APLIKASI I 2 C BUS UNTUK KOMUNIKASI TELEVISI DENGAN PC PADA PROSES BACA-TULIS EEPROM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR APLIKASI I 2 C BUS UNTUK KOMUNIKASI TELEVISI DENGAN PC PADA PROSES BACA-TULIS EEPROM"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR APLIKASI I 2 C BUS UNTUK KOMUNIKASI TELEVISI DENGAN PC PADA PROSES BACA-TULIS EEPROM Disusun Oleh : Nama : Uswatun Hasanah NIM : PEMINATAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2007

2 LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : USWATUN HASANAH NIM : Jurusan : Teknik Elektro Fakultas : Teknologi Industri Judul Skripsi : Aplikasi I 2 C Bus untuk Komunikasi antara PC dan TV pada Proses Baca-Tulis EEPROM Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Mercu Buana. Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan. Penulis, Uswatun Hasanah ii

3 LEMBAR PENGESAHAN APLIKASI I 2 C BUS UNTUK KOMUNIKASI ANTARA PC DAN TV PADA PROSES BACA-TULIS EEPROM Disusun Oleh : Nama : USWATUN HASANAH NIM : Program Studi : Teknik Elektro Peminatan : Teknik Telekomunikasi Menyetujui, Pembimbing Koordinator TA ( Ir. Said Attamimi ) ( Ir. Yudhi Gunardi, MT ) Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Elektro (Ir. Budiyanto Husodo, M.sc) iii

4 ABSTRAKSI APLIKASI I 2 C BUS UNTUK KOMUNIKASI TELEVISI DENGAN PC PADA PROSES BACA-TULIS EEPROM Perkembangan dunia elektronik semakin pesat menuntut adanya peningkatan mutu. Desain yang simpel, ringkas dan fleksibel dengan dukungan teknologi tinggi selalu menjadi harapan. Pada proses desain, sebelum barang elektronika diproduksi secara massal, singkatnya waktu desain sampai proses pengecekan menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Karena waktu pengerjaan serta kualitas akan berpengaruh sekali terhadap laba perusahaan. Dalam dunia industri televisi proses desain secara garis besar bisa dibagi menjadi desain mekanik dan desain elektrik. Pengecekan EEPROM adalah salah satu bagian dari proses desain elektrik. Sebelum diproduksi massal, performansi dan kualitas harus dicek terlebih dahulu. Proses pengecekan EEPROM bisa dilakukan berkali-kali dengan melepas EEPROM pada board TV untuk dibaca pada alat pembaca EEPROM dan kemudian memasangkan kembali. Tentunya hal ini menghabiskan banyak waktu dan bisa merusak board TV. Metode I 2 C bus dirancang untuk memecahkan persoalan ini. Dengan alat yang simpel berupa kabel yang disebut kabel I 2 C bus, proses pembacaan dan penulisan EEPROM sebagai upaya pengecekan bisa dilakukan tanpa melepas EEPROM dari board TV, melainkan dengan menyambungkan PC dengan port TV dan kedua device ini akan dikomunikasikan melalui I 2 C bus. Bahasa Pemrograman simpel Visual Basic digunakan untuk menampilkan hasil pembacaan dan penulisan EEPROM. iv

5 KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-nya kepada Penulis, sehingga Tugas Akhir yang berjudul APLIKASI I 2 C BUS UNTUK KOMUNIKASI ANTARA TELEVISI DAN PC PADA PROSES BACA TULIS EEPROM bisa diselesaikan. Tugas Akhir ini dirancang untuk memberikan alternatif membaca dan menulis EEPROM pada televisi yang lebih simpel, yaitu dengan menghubungkan televisi dengan PC melalui suatu kabel yang disebut kabel I 2 C bus. Aplikasi ini dibuat untuk digunakan pada sisi pengecekan EEPROM TV sebelum diproduksi massal. Keuntungan yang diperoleh dengan cara ini adalah proses yang lebih sederhana, waktu yang lebih singkat dan tidak merusak board televisi karena tidak lagi melepas dan memasang EEPROM berkali-kali dari boardnya dan membacanya di suatu alat yang disebut EEPROM Reader/Writer. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Budiyanto Husodo selaku Ketua Program Stusi Teknik Elektro Universitas Mercubuana 2. Bapak Said Attamimi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan banyak memberikan saran sampai terselesaikanya tugas akhir ini 3. Bang Harry, atas banyak bantuan, dukungan dan do'anya. Melalui apa yang Abang berikan selama ini, akhirnya Nyus bisa selesaikan tugas akhir dengan lebih banyak kemudahan 4. Bapak& Ibu, Mama & Papa mertua, dan seluruh Keluarga besar Kediri dan Jakarta atas dukungan dan do'anya 5. Bapak Istakhry Malik dan rekan-rekan Design Engineering dari PT. Sanyo Electronics Indonesia atas bantuan referensi, dan penjelasanya yang sangat memberikan pencerahan dalam pengerjaan tugas akhir ini v

6 Semoga tugas akhir ini memberikan manfaat bukan hanya untuk penulis dan pembaca, tetapi juga untuk kemajuan dunia elektronik. Penulis menyadari, bahwa pada tugas akhir ini masih terdapat kekurangan baik yang penulis sadari karena keterbatasan penulis maupun yang tidak penulis sadari. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritik demi pengembangan teknologi I 2 C bus khususnya dan dunia elektronika pada umumnya. Sehingga tugas akhir ini bisa menjadi referensi yang akurat dan lebih bermanfaat. Jakarta, Desember 2007 Penulis, Uswatun Hasanah vi

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI..... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Perumusan Masalah Batasan Masalah Metodologi Penulisan Sistematika Penulisan BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep I 2 C Cara Kerja I 2 C Bus Karakter Hardware Karakter Transfer Data dan Pensinyalan EEPROM Cara Kerja Operasi Write Operasi Read... BAB III PERANCANGAN 3.1 Umum Perancangan Hardware Perancangan Software Perancangan Komunikasi dan Tampilan... i ii iii iv v vii ix x vii

8 BAB IV PENGUJIAN KOMUNIKASI TELEVISI DENGAN PC PADA PROSES BACA TULIS EEPROM 4.1 Umum Program Tulis Program Baca. 4.2 Alat Uji yang digunakan Instalasi Data EEPROM Pengujian Operasi Tulis Operasi Baca.. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

9 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Konfigurasi pin EEPROM 11 Tabel 2.2 Kebutuhan Pin Address Input pada masing-masing Ukuran EEPROM 12 Tabel 3.1 Kebutuhan Spesifikasi PC 21 Tabel 3.2 Alamat Port Paralel 21 ix

10 DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Sistem Kontrol pada TV dengan I 2 C bus 4 Gambar 2.2 Konfigurasi Master Slave 5 Gambar 2.3 Kondisi Sinyal START dan STOP 7 Gambar 2.4 Sinyal START dan STOP 7 Gambar 2.5 Sinyal Acknowledge pada I 2 C bus 8 Gambar 2.6 Proses Transfer Data 9 Gambar 2.7 Penampang EEPROM 10 Gambar 2.8 Device Address EEPROM 12 Gambar 2.9 Byte Write 13 Gambar 2.10 Proses Byte Write 14 Gambar 2.11 Current Adress Read 15 Gambar 2.12 Random Address Read 15 Gambar 2.13 Sequential Read 16 Gambar 3.1 Komunikasi PC dengan TV melalui kabel I 2 C bus 17 Gambar 3.2 I 2 C board 18 Gambar 3.3 Konfigurasi Slot DB 25 Female 19 Gambar 3.4 Konfigurasi Kabel I 2 C bus 20 Gambar 3.5 Langkah-langkah Melihat Alamat Paralel Port 22 Gambar 3.6 Tampilan Printer Port Properties 23 Gambar 3.7 Skema Pengoperasian Sistem 24 Gambar 3.8 Cara Komunikasi Master Slave 25 Gambar 4.1 Tampilan VB EEPROM RW 27 Gambar 4.2 Kabel I 2 C 28 Gambar 4.3 I 2 C Board 28 Gambar 4.4 I2C Bus analyzer YOKOGAWA DL Gambar 4.5 Diagram Instalasi Sistem 29 x

11 Gambar 4.6 Instalasi saat Pengujian 30 Gambar 4.7 Hasil Pengujian Sinyal START 33 Gambar 4.8 Hasil Pengujian Sinyal STOP 34 Gambar 4.9 Operasi Penulisan per Sub Address pada Program EEPROM R/W 35 Gambar 4.10 Hasil Pengujian Operasi Write per Sub Address 36 Gambar 4.11 Frame Operasi Tulis per Sub Address 37 Gambar 4.12 Operasi Penulisan per Bank 38 Gambar 4.13 Hasil Pengujian Operasi Tulis per Bank 39 Gambar 4.14 Operasi Baca per Sub Address 41 Gambar 4.15 Hasil Pengujian Operasi Baca per Sub Address 41 Gambar 4.16 Operasi Baca per Bank 43 Gambar 4.17 Hasil Pengujian Operasi Baca per Bank 43 Gambar 4.18 Frame Operasi Baca 44 xi

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A : Flowchart Program Lampiran B : Listing program xii

13 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pada saat ini semua desain elektronik dituntut untuk semakin simpel, ringkas dan fleksibel dengan didukung teknologi tinggi. Fleksibilitas pemakaian, serta kemudahan dalam proses desain dan produksinya menjadi salah satu tolak ukur pemilihan suatu teknologi. Dalam proses desain sebagai bagian dari proses produksi, waktu yang dibutuhkan untuk perancangan, pengecekan dan waktu produksi merupakan suatu hal yang perlu dipertimbangkan. Seperti pada perancangan Televisi Sanyo, proses pengecekan baca-tulis EEPROM harus dilakukan berkali-kali agar dapat dipastikan tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan saat EEPROM membaca dan menulis, karena kesalahan pada EEPROM akan berakibat fatal. Dan hal ini akan memerlukan waktu yang lama bila alat yang digunakan tidak mendukung. Oleh karena itu pada Tugas akhir yang berjudul Aplikasi I 2 C Bus untuk Komunikasi Antara PC dan TV pada Proses Baca-Tulis EEPROM ini akan dirancang suatu metode baca-tulis EEPROM melalui kabel I 2 C bus sebagai alternatif baca-tulis EEPROM TV dengan cepat dan mudah untuk digunakan dengan hasil pembacaan dan penulisan EEPROM bisa dilakukan dengan menghubungkan jalur data TV ke PC dengan bantuan software. Jadi dengan I 2 C bus ini baca-tulis EEPROM akan lebih mudah dikerjakan tanpa melepas EEPROM dari PCB Board TV yang kemudian membacanya di EEPROM Writer Board. 1

14 Tujuan penulisan Tujuan penulisan Tugas akhir ini adalah untuk merancang komunikasi antara PC dan TV dengan menggunakan teknologi I 2 C Bus, yang selanjutnya dengan terbangunnya komunikasi ini, EEPROM TV bisa dibaca dan ditulis melalui PC dengan bantuan software. Dan dengan terlaksananya proses baca-tulis EEPROM TV melalui PC ini diharapkan akan memudahkan proses desain dan pembuatan TV, khususnya pada tahap pengecekan EEPROMnya Perumusan Masalah Dalam Tugas Akhir yang berjudul Aplikasi I 2 C Bus untuk komunikasi antara PC dan TV pada proses baca-tulis EEPROM ini ada beberapa masalah yang menjadi rumusan, antara lain : Bagaimanakah komunikasi antara PC dengan TV bisa dibangun dengan I 2 C bus? Bagaimanakah cara PC membaca dan menulis EEPROM TV? Keuntungan apa yang diperoleh melalui perancangan ini? 1. 4 Batasan Masalah Dalam penulisan tugas akhir ini, masalah yang akan dibahas akan dibatasi. Batasan-batasan masalah yang dimaksud, antara lain : Membahas perancangan I 2 C bus sebagai media komunikasi antara PC dan TV Membahas cara I 2 C bus berkomunikasi Tidak membahas performansi TV dan PC Tidak membahas software PC yang digunakan dalam penampilan data EEPROM 1. 5 Metodologi Penulisan Untuk memperoleh keakuratan data dan teori dari tugas akhir ini, akan dilakukan metodologi Gabungan melalui Studi Pustaka dan Studi Lapangan yang dilakukan di PT. Sanyo Electronics Indonesia.

15 Sistematika Penulisan Berikut ini akan diberikan gambaran dari penulisan Tugas akhir, antara lain : Bab I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi san sistematikan penulisan. Bab II LANDASAN TEORI Menjelaskan tentang konsep I 2 C bus dan spesifikasinya serta sedikit menjelaskan tentang rangkaian Pesawat Televisi. Bab III PERENCANAAN Merupakan uraian yang berisi proses perancangan kabel I 2 C bus sebagai media komunikasi antara PC dengan TV untuk proses bacatulis EEPROM dan I 2 C bus mengkomunikasikan satu sama lain. Bab IV PEMBAHASAN Membahas data dari perancangan komunikasi yang dibangun oleh I 2 C bus dan hasil yang diperoleh dari rancangan tersebut. Bab V PENUTUP Bagian ini berisi Kesimpulan dari hasil yang didapatkan dari perancangan serta saran yang dapat berguna untuk perkembangan teknologi selanjutnya.

16 BAB II DASAR TEORI I 2 C Bus (dibaca aiskasi ) atau bisa juga ditulis dengan IIC adalah kepanjangan dari Inter-Intergrated circuit. I 2 C ini dikembangkan oleh Philips Semiconductor sejak tahun 1992 dengan konsep komunikasi serial 2 arah Konsep I 2 C I 2 C bus merupakan metode komunikasi 2 arah antar IC atau antar sistem secara serial menggunakan 2 kabel. Sistemnya terdiri dari 2 saluran yaitu SCL ( Serial clock ) dan SDA ( Saluran data ). SDA membawa informasi data antara IC dengan pengontrolnya ( PC ). Piranti yang dihubungkan dengan sistem I 2 C bus ini dapat berperan sebagai master dan slave. Sebagai contoh, televisi menggunakan sebuah fungsi microcontroller yang akan mengontrol beberapa fungsi dengan menggunakan metode I 2 C bus. Microcontroller tersebut akan mengontrol system audio, video, memori dan beberapa fungsi lainya. Maka, microcontroller tersebut akan berperan sebagai master dan yang lainya akan berfungsi sebagai slave. Gambar 2.1 Sistem Kontrol pada TV dengan I 2 C bus 4

17 5 Master adalah piranti yang memulai transfer data dengan membentuk sinyal START, membangkitkan sinyal clock dan mengakhiri data dengan membentuk sinyal STOP. Sedangkan slave adalah piranti yang dialamati oleh master, dan memberikan tanggapan atas request dari master. M A S T E R START DATA STOP CLOCK ACK / NACK DATA S L A V E Gambar 2.2 Konfigurasi Master-Slave I 2 C bus memiliki fitur-fitur utama, antara lain : a. Dalam pengiriman datanya, I 2 C bus hanya melibatkan 2 kabel, yaitu SDA dan SCL. b. Setiap IC/piranti yang terhubung dengan I 2 C memiliki alamat yang dapat diakses secara software dengan master/slave protocol sederhana dan mampu mengakomodasikan multimaster. c. I2C merupakan serial bus dengan orientasi data 8 bit ( byte ), komunikasi 2 arah dengan kecepatan transfer data sampai 100Kbit/s pada mode standart dan 3,4 Mbit/s pada mode kecepatan tinggi. d. Jumlah IC yang dapat dihubungkan pada I 2 C bus hanya dibatasi oleh beban kapasitansi pada bus yaitu maksimum 400 pf.

18 Cara Kerja I 2 C bus Sebelum memahami cara kerjanya, ada beberapa terminologi, karakter dan kondisi penting dalam I 2 C yang perlu dipahami terlebih dahulu, yaitu : a. Terminologi Ada beberapa terminologi dalam proses pengiriman data yang perlu diketahui, antara lain : Transmitter yaitu perangkat yang mengirimkan data ke bus Receiver yaitu perangkat yang menerima data dari bus Master yaitu perangkat yang memiliki inisiatif ( memulai dan mengkahiri ) transfer data dan yang membangkitkan sinyal clock. Slave yaitu perangkat yang dialamati oleh master ( yang akan diakses berdasarkan alamatnya Multi-master yaitu sisten yang memungkinkan lebih dari 1 master yang melakukan inisiatif transfer data dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi korupsi data Arbitration yaitu prosedur yang memastikan bahwa jika ada lebih dari 1 master melakukan inisialisasi transfer data, maka hanya akan ada 1 master yang dapat diperbolehkan dengan tanpa ada kecacatan pada data yang ditransfer Syncronization yaitu prosedur untuk menyelaraskan sinyal clock dari 2 atau lebih perangkat Karakter Hardware Seperti yang sudah dijelaskan pada point sebelumnya, bahwa I 2 C merupakan komunikasi serial 2 kabel. Maka perangkat keras I 2 C terdiri dari 2 pin yaitu pin data ( SDA ) dan pin clock ( SCL ) yang keduanya harus memiliki kemampuan Input / Output serta bersifat open drain/open collector. Kedua pin yang dimiliki I 2 C bus ini harus terhubung dengan busnya dengan cara di pull-up dengan resistor ke suplay

19 7 tegangan positif dari sistem. Dan semua perangkat yang terhubung pada bus harus memiliki jalur ground yang sama sebagai referensi Karakter Transfer Data dan Pensinyalan Data bit dikirim dan diterima melalui SDA, sedangkan sinyal clock dikirim/diterima melalui SCL. Dalam setiap transfer data bit, satu sinyal clock dihasilkan dan transfer data dianggap valid jika data bit pada SDA tetap stabil selama sinyal clocknya high. Sehingga data bit hanya boleh berubah jika sinyal clock dalam kondisi Low. Gambar 2.3 Kondisi S inyal START dan STOP Bila data berubah dari kondisi high ke low pada saat clock dalam kondisi high, kondisi ini akan dianggap sebagai sinyal START. Dan sebaliknya, bila data berubah dari kondisi low ke high pada saat kondisi clocknya high, maka akan dianggap sebagai sinyal STOP. Kondisi START dan STOP ini selalu dibangkitkan oleh perangkat yang berperan sebagai master. DATA VALID PERUBAHAN DATA YANG DIPER BOLEHKAN Gambar 2.4 Sinyal START dan STOP

20 8 Dalam melakukan transfer data pada I2C Bus, harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, yaitu transfer data hanya dapat dilakukan ketika bus tidak dalam keadaan sibuk, yaitu saat setelah START dan dikatakan bus dalam keadaan bebas setelah STOP. DATA DARI TRANSMITTER DATA DARI RECEIVER NACK ACK SCL DARI MASTER PULSA CLOCK ACK Gb.2.5 Sinyal Acknowledge pada I 2 C bus Selain sinyal START dan STOP, terdapat sinyal acknowledge yang biasa disingkat ACK. ACK merupakan sinyal yang memberikan tanggapan atau report atas berhasil tidaknya pentransmisian data. Setelah transfer data oleh master berhasil diterima oleh slave, slave akan menjawabnya dengan mengirim sinyal ACK yaitu dengan membuat SDA menjadi "0" selama siklus clock ke 9 ( transmisi 8 bit ). Hal ini menunjukkan bahwa slave telah menerima 8 bit data dari master. Secara detail bisa dituliskan bahwa, Sinyal ACK akan dikirimkan bila : Dari Slave ke Master Transmitter : Sesudah address byte diterima dengan baik oleh slave Setiap kali slave selesai menerima data byte dengan baik

21 9 Dari Master Receiver ke Slave : Setiap kali master selesai menerima data byte dengan baik Bila ACK merupakan tanggapan positif, yang akan dikirimkan setiap transfer data berjalan dengan baik dengan kondisi data yang sampi ke slave dengan baik. Maka terdapat pula NACK yaitu negative acknowledge. Dan secara detail akan dituliskan juga saat-saat NACK dikirimkan. Dari Slave ke Master Transmitter : Setelah slave gagal menerima address byte dengan baik Setiap kali slave gagal menerima data byte dengan baik Slave tidak terhubung pada bus Dari Master Receiver ke Slave : Setelah master menerima data byte yang terakhir dari slave. I 2 C bus bisa bekerja pada format transmisi 7 bit addressing dan format 10 bit addressing. Inisiatif komunikasi/transfer data selalu oleh master dengan mengirimkan sinyal START diikuti dengan address byte ( 7 bit address + 1data direction bit ), yang akan diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Gb. 2.6 Proses transfer data

22 10 Dalam proses komunikasinya I 2 C bus memiliki 2 jenis komunikasi dasar, yaitu master sebagai transmitter menulis data ke slave sebagai receiver yang sudah teralamati. Dan yang kedua, master sebagai receiver membaca data dari slave yang berperan sebagai transmitter yang teralamati. 2.2 EEPROM EEPROM adalah salah satu jenis ROM ( Read Only Memory ) yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan data dan merupakan jenis Non Volatile Memory. EEPROM adalah kepanjangan dari (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory ). EEPROM dapat diprogram dan dihapus untuk dapat dipakai kembali. Penghapusan data EEPROM menggunakan aliran listrik. Gb 2.7 Penampang EEPROM Ukuran EEPROM dinyatakan dalam byte dan nomor pada EEPROM merefleksikan ukuranya. Sebagai contoh AT24C02A ini berarti EEPROM mempunyai ukuran 2KB, AT24C04A berarti 4KB, AT24C08A berarti 8 KB dan AT24C16A untuk 16 KB. EEPROM terdiri atas beberapa pin, antara lain pin alamat input ( address input ), pin SDA, pin SCL, pin WP ( Write Protect ), pin Ground dan pin VCC.

23 11 Tabel 2.1 Konfigurasi Pin EEPROM PIN A0 A2 SDA SCL WP NC DESKRIPSI Address Input Serial Data Serial Clock Write protect No - Connect Masing-masing pin mempunyai peran yang berbeda-beda, dan dapat dideskripsikan sebagai berikut : a. Pin SCL : merupakan pin yang digunakan sebagai jalur clock b. Pin SDA : merupakan pin bidirectional yang digunakan sebagai jalur data. Pin ini bersifat open drain dan berlogika OR dengan beberapa perangkat open drain/open collector. c. Pin WP ( Write Protect ) : Pin ini menyediakan proteksi terhadap data hardware yang bekerja pada operasi read/write saat dihubungkan dengan Ground. Sedangkan bila dihubungkan dengan VCC, pin WP ini tidak akan bekerja d. PIN address input : Pin ini berjumlah tiga, yaitu A2,A1,A0. Pin ini digunakan untuk menentukan device address input. Penggunaan pin address input ini berbeda-beda untuk setiap ukuran EEPROM.

24 12 Tabel 2.2 Kebutuhan Pin address input pada masing-masing ukuran EEPROM Jenis EEPROM Ukuran Pin EEPROM 2K 32 Pages, 8 Byte A2, A1,A0 EEPROM 4K 32 Pages, 16 Byte A2, A1 EEPROM 8K 64 Pages, 16 Byte A2 EEPROM 16K 128 Pages, 16 Byte N/A Cara Kerja Pin SDA secara normal berada pada kondisi high. Data pada pin SDA diperbolehkan berubah dari kondisi high ke low atau sebaliknya hanya pada saat SCL low. Perubahaan data dari high ke low akan diidentifikasi sebagai sinyal START, dan sebaliknya bila data berubah dari low ke high pada saat SCL high akan diidentifikasi sebagai sinyal STOP. Semua data, baik data alamat maupun data word akan dikirimkan secara serial. EEPROM akan mengirimkan sinyal low = ' 0 ', bila data yang dikirimkan kepadanya sampai dengan baik yang terdapat pada siklus ke 9. Pada EEPROM terdapat 2 operasi, yaitu operasi read dan operasi write.agar bisa dilakukan operasi write/read, diperlukan alamat device yang dimaksud agar data dapat sampai dan diakses dengan benar. EEPROM 2K, 4K, dan 8K membutuhkan 8 bit device address word. Device address word ini terdiri atas mandatory one, zero sequence sampai ke-empat MSB pertama, kemudian bit device address ( A2,A1,A0 ) dan operation bit ( R = ' 1 ' ; W = ' 0 ' ). Gb 2.8 Device Address EEPROM

25 Operasi Write Write adalah proses penulisan data ke dalam EEPROM. Proses write membutuhkan 8 bit data word address, berikut device address word dan ACK. Penulisan EEPROM bisa dilakukan dengan cara menulis perbyte secara langsung ( Byte Write ) dan juga menulis per page secara langsung ( Page Write ). a. Byte Write Bila data penulisan 1 byte diterima dengan baik oleh EEPROM, maka ACK akan dikirimkan berupa sinyal Low = ' 0 ', berikut device address. Setelah EEPROM mengirimkan tanggapan positifnya ini, maka master akan mengirim sinyal STOP. Pada saat inilah terjadi operasi internal, yaitu proses menulis selama t WR ( timed write cycle ) ke dalam non volatile memory. Maka selama t WR ini, semua instruksi akan diabaikan sampai proses penulisan komplit. Gb 2.9 Byte Write b. Page Write Berdasarkan Tabel, diketahui bahwa 2K/4K EEPROM mempunyai 32 page, 8K mempunyai 64 page dan 128 page untuk EEPROM 16K. Proses page write akan melakukan penulisan dalam 1 kali intruksinya untuk 1 page sekaligus. Prosesnya hampir sama dengan dengan byte write, hanya saja master tidak akan mengirimkan sinyal STOP setelah pertama ditransmisikan. Pada proses page write, setelah EEPROM mengirimkan ACKnya, master akan mengirimkan data selanjutnya sampai

26 14 1 page. Sinyal STOP baru dikirimkan oleh master, setelah 1 page data telah selesai ditransmisikan. Gb 2.10 Proses Byte Write Operasi Read Read adalah proses yang terjadi pada sisi receiver yang berperan dalam menerima dan membaca data yang dikirimkan oleh transmitter. Operasi read sama dengan operasi write, hanya saja direction bit yang menentukan operasi pada device address word di set menjadi satu R/W = 1. Pada operasi read terdapat 3 operasi, antara lain current address read, random address dan sequential read. a. Current Address Read Current address read adalah proses membaca data yang terdapat pada alamat pada saat permintaan read oleh slave diterima. Data word address akan selalu pada alamat dimana akses terakhir dilakukan baik operasi read maupun write, dan data word address + 1 akan dibaca. Alamat akses terakhir ini akan dijaga sehingga akan tetap valid selama masih terdapat sumber tegangan. Bila operasi terakhir adalah proses read pada byte terakhir pada akhir memory page, maka address akan roll over menuju byte pertama pada page pertama. Akan tetapi, bila operasi terakhir adalah write pada byte terakhir maka current page address akan menuju byte pertama pada page yang sama.

27 15 Gb 2.11 Current Address Read Pada saat device address dengan direction bitnya diset 1 dan EEPROM memberikan ACK-nya, maka current address data word akan di clock out secara serial dan master tidak akan merespon dengan mengirimkan sinyal STOP. b. Random Read Random read memerlukan dummy write sequence untuk meakses data word address. Pada saat device address word dan data word address di clock-in, EEPROM mengirimkan ACK-nya dan master akan mengirimkan sinyal START. Master menginisialisasi current read address dengan mengirimkan device address dan secara serial meng-clock out kan data word. Setelah proses tersebut selesai, master tidak akan merespon dengan mengirimkan ACK, melainkan dengan mengirimkan sinyal STOP. Gb 2.12 Random Address Read

28 16 c. Sequential Read Sequential read diinisialisasi oleh current address read atau random address read. Setelah master menerima data word, master akan merespon dengan ACK. Selama EEPROM menerima ACK, data word address akan ditambah 1 dan secara serial sequential data word akan di clock out. Selama masih terdapat memory address limit, data word address akan roll over dan sequential read akan terus ditambahkan. Sequantial read operation akan berakhir bila master tidak merespon dengan ACK melainkan meresponnya dengan mengirimkan sinyal STOP. Gb 2.13 Sequential Read

29 BAB III PERANCANGAN 3.1 Umum I 2 C bus sebagai media komunikasi antara PC dan TV ini dirancang untuk mempermudah saat proses baca tulis EEPROM. Sesuai dengan latar belakang yang sudah diuraikan pada Bab I sebelumnya, dengan I 2 C bus ini nantinya diharapkan proses baca-tulis EEPROM tidak lagi dilakukan dengan melepas EEPROM dari board TV dan kemudian membacanya pada device lain yaitu EEPROM writer/reader. Dengan melepas dan memasang kembali EEPROM secara berulang-ulang, dapat merusak pattern dan bisa memakan waktu lama. Oleh karena itu, untuk menghindari sebab diatas, I 2 C bus dalam mengkomunikasikan PC dengan TV pada baca-tulis EEPROMnya akan diimplementasikan menjadi sebuah kabel yang menguhubungkan suatu port PC ke jalur bus TV. Dan hasil baca-tulis EEPROMnya akan ditampilkan pada PC dengan bantuan software. PC Sanyo TV I 2 C Board Gambar 3.1 Komunikasi PC dengan TV melalui kabel I 2 C bus Bila pada TV, kabel I 2 C bus dihubungkan dengan plug TV bus, dari PC nya akan dihubungkan dengan port paralel. Hal ini dirancang untuk memudahkan proses pentransmisian data dari PC ke TV 17

30 Perancangan Hardware Hardware I 2 C bus berupa kabel yang terdiri dari port, kabel dan board I 2 C bus. Karakter perangkat keras I 2 C terdiri 2 jalur yaitu jalur data ( SDA ) dan jalur clock ( SCL ). Kedua jalur memiliki kemampuan input dan output. Kedua pin tersebut akan dihubungkan dengan I 2 C bus yang telah di pull up dengan suatu resistor ke suplay positif. Gambar 3.2 I 2 C board Board I 2 C bus melalui kabel akan disambungkan dengan DB 25 male dan akan dihubungkan dengan DB 25 female yang terdapat pada komputer. DB 25 adalah port paralel atau disebut juga port printer. Port paralel terdiri dari tiga bagian, antara lain : a. DP ( Data port ) : Merupakan port yang digunakan untuk jalur data. Data port ini bersifat read/write.

31 19 b. Printer Control (PC) : Merupakan port yang digunakan untuk pengiriman kode-kode kontrol dari komputer ke perangkat yang terhubung denganya. Port PC ini bersifat read/write. c. dan Printer Status ( PS ) : Merupakan port yang digunakan untuk mengirimkan kode-kode status perangkat yang terhubung ke PC. Port ini bersifat read only. Port Address : 378h (888) Port Address : 379h (889) Data Register Status Register D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 S7 S6 S5 S4 S3 S2 S1 S C0 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 Control Register Port Address : 37Ah (890) Gambar 3.3 Konfigurasi slot DB 25 Female Selain dihubungkan dengan port DB 25 pada komputer, I 2 C board juga akan dihungkan dengan port I 2 C bus pada TV. Karena sesuai dengan tujuanya, bahwa I 2 C bus ini akan menghubungkan TV dengan PC maka dibutuhkan 2 port, masing-masing port penghubung ke TV dan port penghubung ke PC. Dibawah ini adalah gambar konfigurasi kabel I 2 C bus.

32 20 I2C Board DB 25 Male Plug Gambar 3.4 Konfigurasi Kabel I 2 C bus Berdasarkan gambar diatas, DB 25 male adalah port paralel pada kabel I 2 C bus untuk disambungkan ke port paralel ( DB 25 Female ) pada PC dan plug adalah port pada kabel I 2 C bus yang akan disambungkan ke plug TV yang merupakan jalur I 2 C. 3.3 Perancangan Software Seperti pada uraian sebelumnya, kabel I 2 C bus akan mengkomunikasikan PC dengan EEPROM TV, dengan hasil pembacaan atau perintah penulisan EEPROM dilakukan dari PC. Hasil pembacaan dan penulisan dilakukan melalui PC, tentunya dengan menggunakan bantuan software. Agar proses pembacaan dan penulisan dapat dioperasikan dengan mudah, akan digunakan software VB ( Visual Basic). Visual Basic adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program aplikasi yang bekerja dalam lingkungan sistem operasi windows. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa windows sudah familiar dioperasikan pada setiap komputer. Hal ini akan mempermudah pemindahan software dari komputer 1 ke komputer lain tanpa menginstal suatu program lagi untuk menjalankan suatu aplikasi. Dengan Visual Basic ini, kemampuan windows dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu VB memiliki kemudahan dalam penyusunan progam aplikasi dengan tampilan grafis yang baik yang bisa dibuat dalam waktu yang singkat.

33 21 Pada pembuatan tugas akhir ini akan digunakan PC dengan fitur sebagai berikut : Tabel 3.1 Kebutuhan Spesifikasi PC System Kapasitas Operating System Microsoft Windows XP Pro 2002 Processor 1,73 GHz RAM 366 MHz, 760 MB Harddisk 40 GB Agar VB dapat mengakses paralel port, alamat masing-masing port harus diketahui terlebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk penulisan script softwarenya. Alamat paralel port setiap PC berbeda-beda, tergantung pada jenis PC. Setelah mengetahui alamat port paralel, maka kita dapat menentukan alamat DP, PC dan PS. Alamat DP adalah base address dari port paralel tersebut, sedangkan alamat PS adalah base address + 1 dan PC adalah base address + 2. Pada Tugas akhir ini PC yang digunakan adalah IBM R52. Berikut ini adalah table alamat masing-masing port paralel pada IBM R52 : Tabel 3.2 Alamat Port Paralel Nama Port Alamat Register LPT1 DP 03BC LPT1 PS 03BD LPT1 PC 03BE

34 22 Alamat port paralel tersebut dapat dilihat dengan cara melihatnya di properties my computer. Berikut adalah langkah-langkah melihat alamat port paralel pada PC. Klik START Klik kanan My computer Klik Properties Klik Hardware Klik Device Manager Klik Ports Klik 2X Printer port Klik Resources Gambar 3.5 Langkah-langkah Melihat Alamat Paralel Port

35 23 Dengan melakukan cara diatas, pada IBM R52 yang akan digunakan sebagai PC/master diperoleh tampilan seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 3.6 Tampilan Printer Port Properties 3.4 Perancangan Komunikasi dan Tampilan Kabel I 2 C bus yang menguhungkan PC dengan EEPROM TV akan mengkomunikasikan keduanya untuk proses baca tulis. Oleh karena itu pengoperasian nantinya akan terdiri dari 2 tahapan, antara lain : a. Proses Tulis ( Write ) Pada tahapan ini, I 2 C bus akan menyampaikan perintah penulisan EEPROM yang ditulis melalui tampilan VB pada PC. Proses Tulis, bisa dilakukan per sub address atau per bank.

36 24 b. Proses Baca ( Read ) Proses Read merupakan operasi yang dilakukan oleh PC sebagai master untuk mengetahui data pada EEPROM pada sub address maupun pada banknya. Pada proses baca juga bisa dilakukan per sub address atau per bank. START BACA TULIS PER BANK PER SUB ADDRESS PER SUB ADDRESS PER BANK ACK? ACK? Gambar 3.7 Skema Pengoperasian Sistem PC sebagai master, akan mengirimkan sinyal start diikuti dengan slave address (EEPROM address) kemudian data direction bit yaitu write = 1 (R/W = 1). Setelah frame tersebut terkirim EEPROM akan mengirimkan tanggapanya, baik berupa ACK maupun NACK. ACK dikirimkan bila data/request yang dikirimkan oleh PC sampai dengan benar ke EEPROM. Bila EEPROM bermaksud mengirimkan ACK-nya, maka SDA akan dibuat LOW = '0' oleh EEPROM. Kondisi tanggapan EEPROM berupa ACK ini akan ditampilkan oleh VB melalui tampilanya yaitu dengan mencetak kata 'OK'. Data tidak selalu diterima dengan baik oleh EEPROM. Maka pada kondisi seperti ini, EEPROM sebagai slave juga harus mengirimkan tanggapanya untuk

37 25 menginformasikan kepada master bahwa data tidak sampai, sehingga master bisa mengulangi kembali pengiriman datanya. Kesalahan pengiriman data ini akan diinformasikan dalam bentuk NACK ( Negative Acknowledge ). NACK ini dikirimkan oleh EEPROM berupa sinyal SDA High = '1'. Dan NACK ini akan ditampilkan oleh VB melalui tampilanya dengan mencetak kata NG ( Not Good ). M A S T E R / P C START Alamat EEPROM Data direction bit Negative NACK START Alamat EEPROM Data direction bit ACK DATA ACK STOP S L A V E / E P R O M Gambar 3.8 Cara Komunikasi Master - Slave

38 BAB IV PENGUJIAN KOMUNIKASI TELEVISI DENGAN PC PADA PROSES BACA -TULIS EEPROM 4.1 Umum Pada bab ini akan diuraikan tentang pengujian dan analisa hasil. PC berkomunikasi dengan TV menggunakan I 2 C bus yang dibantu dengan software visual basic. Kabel I 2 C yang dihubungkan melalui port paralel ke PC akan membuat PC mampu mengirim request dan instruksi ke EEPROM TV untuk membaca dan menulis kedalamnya. Melalui pin nomor 17 yaitu pin control register pada port paralel, PC akan mengirimkan clock kedalam jalur SCL I 2 C bus. Data yang keluar dari PC seperti request/instruksi START dan STOP keluar melalui pin 11 yaitu status register dan data yang masuk ke PC dari EPROM seperti ACK akan masuk melalui pin nomer 9 yaitu data register. Berikut adalah hal-hal yang akan diujikan, antara lain : Program Tulis Sesuai dengan penamaanya, program tulis merupakan program I 2 C bus yang akan mengkomunikasikan PC dengan menulis kedalam EEPROM TV. Pada program tulis ini akan dilakukan pengujian antara lain: 1. PC menulis kedalam EEPROM TV pada sub address 2. PC menulis kedalam EEPROM TV pada satu bank / device address sekaligus 3. Pensinyalan dan pengoperasian Program Baca Program baca, adalah program I 2 C bus yang akan mengkomunikasikan PC dengan membaca data pada EEPROM baik data per sub address maupun data satu bank sekaligus. Pengujian yang dilakukan antara lain : 1. PC membaca data sub address EEPROM TV 2. PC membaca data satu bank EEPROM TV 26

39 27 3. Pensinyalan dan pengoperasian Perlu diketahui bahwa pengujian sistem ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan membaca EEPROM yang sudah terpasang pada TV dan yang kedua adalah dengan membuat jig EEPROM yang di pull up ke power supply 5 volt melalui sebuah resistor. 4.2 Alat Uji yang Digunakan Dalam pengujian dibutuhkan beberapa peralatan sebagai berikut : 1. Satu buah PC, pada pengujian digunakan PC IBM R52 dengan software Visual basic untuk Baca/tulis EEPROM. Gambar 4.1 Tampilan VB EEPROM RW 27

40 28 2. Kabel I 2 C I 2 C board Plug ke TV ( EEPROM Gambar 4.2 Kabel I 2 C DB 25 Male ke PC Gambar 4.3 I 2 C board 3. TV atau jig EEPROM 4. Power supply 5 volt untuk supply jig EEPROM 5. I 2 C bus analyzer, pada pengujian digunakan Yokogama I 2 C bus analyzer DL Dengan I 2 C bus analyzer ini, sinyal yang tertampil bisa langsung disimpan dalam disket. Sehingga dengan alat ini pengujian akan lebih mudah dilakukan.

41 29 Gambar 4.4 I 2 C Bus Analyzer YOKOGAWA DL buah probe, probe ini digunakan untuk menghubungkan I 2 C bus analyzer dengan EEPROM untuk menampilkan sinyal hasil komunikasi antara EEPROM dengan PC. Masing-masing berwarna kuning dan hijau, yaitu untuk dihubungkan ke jalur clock dan data buah kabel aligator to aligator, kabel ini digunakan untuk mensupply EEPROM dengan sumber tegangan 5 volt. 4.3 Instalasi I 2 C bus merupakan media komunikasi antara PC dan TV, maka I 2 C bus pastinya kan dipasang diantara keduanya. PC I2C board EEPROM SCL SDA I 2 C bus analyzer Port paralel Port paralel PS 5 volt Gambar 4.5 Diagram Instalasi Sistem

42 30 I2C bus analyzer PS 5 volt PC Jig EEPROM Jig EEPRO M Gambar 4.6 Instalasi saat Pengujian Jig EEPROM sebagai pengganti TV disupply tegangan sebesar 5 volt dihubungkan dengan kabel I 2 C dengan memasangkan plug antara keduanya dan menuju ke PC dengan menghubungkan DB-25 male pada kabel I 2 C kedalam DB- 25 female pada PC. Untuk melihat sinyal, jig EEPROM dihubungkan dengan I 2 C bus analyzer. I 2 C bus analyzer ini mempunyai 4 chanel. Untuk pengujian ini hanya digunakan 2 chanel, yaitu chanel 1 dan chanel 2. Chanel 1 dihubungkan ke EEPROM jalur clock dan chanel 2 dihubungkan ke jalur data melalui sebuah probe. 4.4 Data EEPROM Berdasarkan spesifikasi televisi sanyo yang digunakan sebagai bahan uji, EEPROM yang digunakan adalah EEPROM 16K. Berdasarkan teori dasar, hal ini berarti EEPROM ini terdiri atas 128 Pages, 16 Byte.

43 31 Tabel 4.1 Bank A A B C D E F A 0B 0C 0D 0E 0F A 1B 1C 1D 1E 1F A 2B 2C 2D 2E 2F A 3B 3C 3D 3E 3F A 4B 4C 4D 4E 4F A 5B 5C 5D 5E 5F A 6B 6C 6D 6E 6F A 7B 7C 7D 7E 7F A 8B 8C 8D 8E 8F A 9B 9C 9D 9E 9F A A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 AA AB AC AD AE AF B B0 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 BA BB BC BD BE BF C C0 C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 CA CB CC CD CE CF D D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 DA DB DC DD DE DF E E0 E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 EA EB EC ED EE EF F F0 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 FA FB FC FD FE FF Tabel 4.1 diatas adalah gambaran bank. A adalah address, angka 0-F vertikal dan horisontal adalah panduan untuk membaca alamat masing-masing sub address dalam satu bank. EEPROM 16K, mempunyai 8 Bank. Masing- masing bank mempunyai device address. Alamat 00 sampai FF disebut sub address. Jadi dalam 1 bank terdiri dari 256 sub address. Tabel 4.2 Device address Bank Device Address Bank 1 A0 Bank 2 A2 Bank 3 A4 Bank 4 A6 Bank 5 A8 Bank 6 AA Bank 7 AC Bank 8 AE

44 32 Berdasarkan tabel 4.1, bisa dijelaskan bahwa EEPROM 16k terdiri atas 128 pages, 16byte. 00, 01, 02 sampai dengan 0F masing-masing sel pada tabel 4.1 tersebut disebut sub address atau word address. Sedangkan 1 page address adalah dari sub address 00 sampai 0F atau 10 sampai 1F dan seterusnya F0 sampai FF, atau bisa disimpulkan 1 page terdiri dari 16 sub address. masing-masing sel terdiri dari 1 byte atau 8 bit, jadi 1 pagenya terdiri atas 16 X sub address yaitu sama dengan 16byte. Karena EEPROM 16 K terdiri atas 8 bank, dan tiap bank terdiri atas 16 page, maka dalam EEPROM 16K terdiri atas 16 X 8 = 128 page. Pengertian diatas sebagai dasar untuk proses pembacaan dan penulisan. Hal ini dikarenakan masing-masing sub address sudah dialokasikan untuk menyimpan data-data televisi. Data-data tersebut antara lain data frekuensi, color system, volume, sound system, dan beberapa fitur lainya. Oleh karena itu pada saat ingin menulis atau membaca data volume atau data lainya harus diketahui addressnya. 4.5 Pengujian Setelah instalasi dilakukan dan alamat EEPROM sudah diketahui, pengujian bisa dilakukan. Pertama kali yang dilakukan adalah dengan melihat sinyal START dan STOP. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah sistem sudah bisa berjalan dengan benar. Berdasarkan Gambar 4.1 yaitu tampilan program EEPROM R/W (read/write) untuk mengirimkan perintah start, cukup dengan klik icon START dan untuk perintah stop dengan mengklik sinyal STOP. Dan sinyal bisa dilihat pada I 2 C bus analyzer. Pada pengujian didapatkan hasil seperti pada gambar dibawah ini.

45 33 diperbesar SCL SDA Gambar 4.7 Hasil Pengujian Sinyal START PC sebagai master, mengirimkan request untuk memulai komunikasi berupa sinyal start. Pada gambar 4.7 terlihat, sinyal start berupa perubahan sinyal data dari high ke low pada saat SCL tinggi.

46 34 diperbesar SCL SDA Gambar 4.8 Hasil pengujian Sinyal STOP Perintah STOP dikirimkan PC untuk mengakhiri komunikasi. Terlihat pada gambar 4.8 sinyal STOP berupa sinyal transisi dari low ke high saat SCL high Operasi Tulis Operasi tulis bisa dilakukan dengan 2 metode, yaitu penulisan per sub address dan penulisan per bank sekaligus. 1. Operasi tulis per sub address Pada pengujian ini, operasi tulis persub address dilakukan pada sub address A6 pada bank 1 yaitu sub address yang dialokasikan untuk volume. Sub address = A6 = Bank 1 = A0 = Data input = 10 =

47 35 1. Input alamat bank 4. Klik 2. input sub add 3. data Gambar 4.9 Operasi Penulisan per Sub Address pada Program EEPROM R/W Langkah langkah : 1. Menginputkan device address pada form EEPROM bank 2. Menginputkan sub address pada form kolom sub address 3. Menginputkan data yang akan ditulis pada form kolom data 4. Mengklik write

48 36 Dari data tersebut diatas, diperoleh gambar sinyal sebagai berikut. SCL SDA Gambar 4.10 Hasil Pengujian Operasi Write per Sub Address Data dibaca pada saat clock high. Berdasar gambar diatas terlihat data hasil = adalah transisi high ke low yaitu sinyal START. PC merequest hubungan dengan EEPROM dengan mengirimkan sinyal START. EEPROM mengirimkan ACKnya sebagai tanda bahwa EEPROM siap untuk melakukan komunikasi dengan PC. Setelah mendapatkan jawaban dari EEPROM, PC melanjutkan mengirimkan intruksinya dengan mengirimkan device address A0 yang akan ditulisi dan intruksi write dengan mengirimkan bit R/W = 0. EEPROM menanggapinya dengan mengirimkan kembali ACKnya. Tanggapan positif EEPROM ini membuat PC mengirimkan kembali word address A6 yang dimaksud pada device address A0 yang sebelumnya telah dikirimkan. Dan sama seperti pada proses sebelumnya, EEPROM akan mengirimkan kembali ACKnya sebagai pertanda bahwa request PC telah diterima

49 37 oleh EEPROM dan EEPROM dapat menerima perintah selanjutnya yaitu PC mengirimkan data yang akan dituliskan, yaitu 10. EEPROM kembali mengirimkan ACKnya. Karena proses tulis sudah selesai, PC akan mengakhiri komunikasinya dengan mengirimkan sinyal STOP. Pada saat ini, semua intruksi akan diabaikan oleh EEPROM. Proses inilah yang disebut operasi internal, yaitu proses menulis selama t WR ( timed write cycle 0 kedalam non volatile memory. Bila data tersebut dituliskan dalam sebuah frame, maka : START A0 ACK A6 ACK 10 ACK STOP START Device Address + R/W = 0 ACK Sub Address ACK Data ACK STOP Gambar 4.11 Frame Operasi Tulis per Sub Address 2. Operasi Tulis per Bank Pada operasi tulis per bank ini diujikan pada bank 2 yang merupakan bank yang dialokasikan untuk color system masing-masing chanel. Televisi sanyo mempunyai kode biner untuk masing-masing color system, kode-kode biner tersebut antara lain : AUTO = PAL = SECAM = NTSC 4.43 = NTSC = Jadi bank 2 yaitu A4 ( ), semua sub address akan ditulis sekaligus dengan beberapa color system dengan operasi tulis per bank.

50 38 Langkah-langkah pengoperasian pada program EEPROM R/W antara lain : 1. Menginputkan data yang ingin dituliskan pada masing-masing sel dengan mengetikkan pada masing-masing sel 00 sampai dengan FF. Bila ingin menulis bank dengan satu data yang sama, cukup mengetikkan nilai pada form FILL BANK kemudian klik ikon FILL BANK. 2. Klik ikon WRITE BANK 1.Input nilai yang akan dituliskan 2. Klik 2. Klik 1. Input nilai pada semua sub address Gambar 4.12 Operasi Penulisan per Bank

51 39 Dari pengujian ini didapatkan data hasil sebagai berikut : Gambar 4.13 Hasil Pengujian Operasi Tulis per Bank Dari hasil pengujian diperoleh data hasil seperti gambar tersebut diatas. Pada gambar terbaca data : START A4 + R/W = 0 ACK FF ACK START A5 ACK 00 STOP Data sinyal pada gambar diatas adalah data terakhir yang terjadi, yang tertangkap oleh analyzer. Dari data tersebut dapat diketahui, bahwa frame yang dihasilkan adalah frame random read. Setelah dummy write, EEPROM mengirim ACK dan PC meresponya dengan mengirimkan word address yang

52 40 terakhir pada satu bank, yaitu FF dan ditanggapi kembali oleh EEPROM ACK. PC memulai kembali komunikasi dengan mengirimkan sinyal START dan device address A4 + R/W = 1 (read) = A5 dan ACK diterima kembali oleh PC beserta data pada sub address FF yaitu 00. Pada operasi tulis per bank ini, byte write diekseskusi dari sub address 00 sampai FF setelah itu proses read diinstruksikan oleh PC. Hal ini bertujuan untuk pengecekan secara otomatis oleh program EEPROM write/read, apakah penulisan yang dilakukan diterima dengan benar oleh EEPROM TV Operasi Baca 1. Operasi baca per sub address Pada operasi baca per sub address, diujikan dengan membaca sub address yang ditulis pada proses sebelumnya yaitu proses tulis per sub address pada device address A0, sub address A6. Langkah pengoperasian program EEPROM R/W : 1. Menginputkan device address di form EEPROM BANK 2. Menginputkan sub address pada form sub address 3. Mengklik ikon READ 4. Melihat hasil proses baca pada form data

53 41 3. Klik 1. Input device address 4. Lihat hasil 2. Input sub address Gambar 4.14 Operasi Baca per Sub Address Gambar 4.15 Hasil Pengujian Operasi Baca per Sub Address

54 42 Berdasarkan hasil pengujian sinyal, bisa dibaca data logiknya sebagai berikut : Setelah PC mengirimkan sinyal Start, kemudian dummy write yang terdiri atas mandatory one + zero sequence + (A2,A1,A0) bit write yaitu R/W diset 0, ACK, word address yaitu A6. Karena EEPROM mengirimkan ACK, maka master menanggapinya dengan mengirim sinyal START. PC menginisialisasi suatu alamat yaitu current read address dengan mengirimkan device address A0 dan ditambah dengan 1 yang menandakan proses read yaitu R/W = 1 (read) menjadi A1. Setelah PC menginisialisasi device address, dan ditanggapi oleh EEPROM dengan mengirimkan respon positifnya yaitu ACK maka PC secara serial meng-clock outkan data word yang terdapat pada word address yang diminta yaitu 10. Setelah proses tersebut selesai, PC tidak akan merespon dengan mengirimkan ACKnya melainkan dengan mengirimkan sinyal STOP. 2. Operasi baca per Bank Pada operasi baca per bank ini, akan diujikan dengan membaca bank 1 ( device address A0 ). Untuk memudahkan pembacaan, sebelumnya bank 1 ditulis FF untuk semua sub addressnya. Langkah langkah pengoperasian : 1. Menuliskan bank 1 dengan FF 2. Menginputkan bank yang akan dibaca dengan mengetikkan di form EEPROM BANK 3. Mengklik READ BANK 4. Melihat hasilnya pada tabel bank

55 43 1. Menginputkan device address 2. Klik 3. Hasil baca Gambar 4.16 Operasi Baca per Bank Gambar 4.17 Hasil Pengujian Operasi Baca per Bank

56 44 Terbaca : bit pertama adalah device address word yang terdiri atas mandatory one, zero sequence sampai ke-4 MSB yaitu 1010 kemudian bit device address A2, A1, A0 yaitu 000. nilai bit tersebut mencerminkan bahwa EEPROM yang digunakan adalah EEPROM 16 K, karena seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pada EEPROM 16K A2, A1, A0 tidak dihubungkan. 0 berikutnya adalah ACK yang menginformasikan bahwa EEPROM sebagai slave telah menerima intruksi dari master/pc. Kemudian bit write R/W = 0, word address FE yang disebut dummy write. Sama halnya dengan proses proses tulis per sub address PC mengirimkan sinyal start lagi setelah menerima ACK dari EEPROM. Terlihat pada 8 bit sebelum bit stop terlihat data senilai FF. Dari data yang didapatkan, dihasilkan suatu frame data sebagai berikut : Start Start Stop Start Mandatory one + Zero sequence A2 A1 A0 Write R/W = 0 ACK Word address ACK Start Device address 0 Data Stop Gambar Frame operasi baca Berdasarkan frame dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa proses baca per sub address menggunakan metode random.

57 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari perencanaan komunikasi PC dan TV dengan I 2 C bus ini diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain : 1. I 2 C bus sebagai media komunikasi antara PC dan TV diimplementasikan sebagai kabel dengan port paralel untuk menghubungkan ke PC dan plug untuk menghubungkan TV 2. Proses tulis PC ke EEPROM dengan cara byte write dan proses read dengan cara random read 3. Proses baca-tulis EEPROM akan lebih praktis karena melalui sebuah kabel dan sebuah software yang mudah diinstal serta tanpa melepas EEPROM dari PCB board TV. 5.2 Saran 1. Agar I 2 C board mempunyai performansi yang kuat, sebaiknya board dilengkapi dengan casing 2. Agar kabel I 2 C bisa digunakan di berbagai PC dan lebih praktis, sebaiknya port paralel digantikan dengan USB port mengingat perkembangan teknologi komputer port paralel sudah mulai tereliminir 45

58 DAFTAR PUSTAKA 1. Atmel corporation, 2-wire serial EEPROM, Atmel Corporation, San jose, Philips Semiconductors Corporation, The I2C-Bus Specification version 2.1, Philips Semiconductors Corporation, Eindhoven, Januari, Retna Prasetia, Catur Edi Widodo, Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial komputer dengan Visual Basic 6.0, ANDI Yogyakarta, Semarang, Tim Micon Sanyo Electronics Indonesia, FB1A Spesification Software, Tim Micon Sanyo Electronics Indonesia, Cikarang,

59 LAMPIRAN

60 PROGRAM EEPROM WRITER/READER ( VB SCRIPT ) HEADER FILE Public Declare Function Inp Lib "inpout32.dll" Alias "Inp32" _ (ByVal PortAddress As Integer) _ As Integer Public Declare Sub Out Lib "inpout32.dll" Alias "Out32" _ (ByVal PortAddress As Integer, _ ByVal Value As Integer) Public Declare Sub Tunda Lib "Port_IO.dll" (ByVal lama As Integer) Dim sub_address, control_byte, data_byte As Byte Dim n, j, r, c, NVM_Bank As Integer Dim bank, data, temp As Byte Public data_buffer(255) As Byte Public wdata_buffer(255) As Byte Dim BaseAddress As Integer Dim d0 As Integer Dim d1 As Integer Dim d2 As Integer Dim d3 As Integer Dim d4 As Integer Dim d5 As Integer Dim d6 As Integer Dim d7 As Integer Dim d8 As Integer Dim mytimer As Integer Dim countit As Integer 1

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

Oleh : Mujahidin

Oleh : Mujahidin Oleh : Mujahidin iddhien@gmail.com mujahidin@iddhien.com 3.1 Pendahuluan Port Parallel banyak digunakan dalam berbagai macam aplikasi Interface. Port ini membolehkan kita memiliki masukan hingga 8 bit

Lebih terperinci

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dengan I 2 C 2. Mengenal protocol I 2 C. 3. Mempelajari IC PCF8574 Remote 8 bit I/O Expander for I 2 C Bus. 4. Mengirim

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Jika pada umumnya IC Real Time Clock menggunakan jalur data pararel maka pada apliaksi ini akan dicontohkan penggunaan IC Real Time Clock menggunkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perancangan Pengendali PID Berbasis Komputer

TUGAS AKHIR. Perancangan Pengendali PID Berbasis Komputer TUGAS AKHIR Perancangan Pengendali PID Berbasis Komputer Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Jonathan Panggabean NIM : 41408110097

Lebih terperinci

Materi 5: Protokol I2C

Materi 5: Protokol I2C Materi 5: Protokol I2C I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali IIC Inter-Integrated Circuit Terkadang disebut I 2 C Awalnya dikembangkan oleh Philips Semiconductor (saat ini mjd NXP Semiconductor)

Lebih terperinci

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C Catatan aplikasi ini membahas pembuatan Jam digital dengan development System DST - R8C. Modul-modul yang diperlukan V2.0: θ Development

Lebih terperinci

Interfacing. Materi 8: I2C Communication. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

Interfacing. Materi 8: I2C Communication. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Interfacing Materi 8: I2C Communication Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana Outline I2C Bus Protocol TWI Protocol Kusuma Wardana - Interfacing 2013 2 Kusuma Wardana - Interfacing 2013 3 IIC : Inter-Integrated

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan Simulasi pengendali pintu gerbang Melalui media Bluetooth pada Ponsel bertujuan untuk membuat sebuah prototype yang membuka, menutup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

LAPORAN RESEARCH GRANT PENGEMBANGAN MODUL APLIKASI INTERFACING I/O PARALEL DAN I/O SERIAL UNTUK PENGENDALIAN UNIT MELALUI JARINGAN LOKAL.

LAPORAN RESEARCH GRANT PENGEMBANGAN MODUL APLIKASI INTERFACING I/O PARALEL DAN I/O SERIAL UNTUK PENGENDALIAN UNIT MELALUI JARINGAN LOKAL. LAPORAN RESEARCH GRANT PENGEMBANGAN MODUL APLIKASI INTERFACING I/O PARALEL DAN I/O SERIAL UNTUK PENGENDALIAN UNIT MELALUI JARINGAN LOKAL Oleh : Mutaqin, M.Pd., M.T. Haryanto, M.Pd., M.T. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.

SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7. SIMULASI PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35 MELALUI PARALEL PORT DENGAN APLIKASI BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI 7.0 Budi Santoso, B.Eng Desy Aquarius Sustya Windy ABSTRAKSI Simulasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

Emulasi Komunikasi Bus I 2 C Pada Mikrokontroler AT89C51. Oleh : Tedy Soeprapto (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

Emulasi Komunikasi Bus I 2 C Pada Mikrokontroler AT89C51. Oleh : Tedy Soeprapto (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang Emulasi Komunikasi Bus I 2 C Pada Mikrokontroler AT89C51 Oleh : Tedy Soeprapto (L2F 097 678) Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang Abstrak --- Protokol bus I 2 C merupakan protokol yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER AT89S52

MIKROKONTROLER AT89S52 MIKROKONTROLER AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN Frederick Sembiring / 0422168 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

DT-SENSE. IR Proximity Detector

DT-SENSE. IR Proximity Detector DT-SENSE IR Proximity Detector Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KOMPONEN INTERFACING. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KOMPONEN INTERFACING Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tujuan perkuliahan, komponen komponen input/output

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

USER MANUAL DELTA ELECTRONIC. electronic.com sby.com UART TTL. RS232 Selector RS232 / TTL Level

USER MANUAL DELTA ELECTRONIC.  electronic.com   sby.com UART TTL. RS232 Selector RS232 / TTL Level USER MANUAL Mifare Standard 1024 bytes EEPROM, terbagi menjadi 16 sektor 100.000 kali penulisan 10 tahun ketahanan data ISO14443A Frekwensi Transponder 13.56 MHz 106 kbit baudrate Bit wise anti collision

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan

Lebih terperinci

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright AT89 USB ISP Trademarks & Copyright PC is a trademark of International Business Machines Corporation. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. MCS-51 is a registered trademark of Intel

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart

DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart DT-SENSE Color Sensor Q uick S tart Trademarks & Copyright TAOS is a trademark of Texas Advanced Optoelectronic Solutions Inc. AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi dan 1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Program Program kompresi data ini terdiri dari beberapa bagian. Bagian kompresi, bagian dekompresi dan bagian client server yang dapat melakukan kompresi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN MOBIL MAINAN MENGGUNAKAN HANDPHONE

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN MOBIL MAINAN MENGGUNAKAN HANDPHONE TUGAS AKHIR PENGENDALIAN MOBIL MAINAN MENGGUNAKAN HANDPHONE Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu Disusun Oleh : NAMA : Eka C. Setyawan NIM : 41409120048 PEMBIMBING

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

Lebih terperinci

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Bagian II : Mikrokontroler 89C51 Mikrokontroler 89C51 merupakan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 Kbytes Flash Programmable Memory. Arsitektur 89C51 ditunjukkan pada gambar 2. Accumulator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Konsep dan Cara Kerja Port I/O Konsep dan Cara Kerja Port I/O Pertemuan 3 Algoritma dan Pemrograman 2A Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma 2015 Parallel Port Programming Port

Lebih terperinci

sistem komputer Komponen Sistem Komputer

sistem komputer Komponen Sistem Komputer sistem komputer Pengertian Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari Software dan Hardware yang melakukan tugas tertentu (menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah,

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan perangkat keras adalah studi kepustakaan berupa data-data literatur dari masing-masing komponen, informasi dari internet dan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

I/O dan Struktur Memori

I/O dan Struktur Memori I/O dan Struktur Memori Mikrokontroler 89C51 adalah mikrokontroler dengan arsitektur MCS51 seperti 8031 dengan memori Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory) DESKRIPSI PIN Nomor Pin Nama

Lebih terperinci

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL

PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200 PC-Link PC-Link Application Note AN200 GUI Digital Input dan Output Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Digital Input dan Output pada.

Lebih terperinci

Teknologi RFID Baca Tulis

Teknologi RFID Baca Tulis Teknologi RFID Baca Tulis RFID atau Radio Frequency Identification adalah merupakan suatu teknik identifikasi obyek yang dilakukan dengan menggunakan pancaran gelombang radio. Modul RFID akan memancarkan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IC Digital TTL dan CMOS Berdasarkan teknologi pembuatannya, IC digital dibedakan menjadi dua jenis, yaitu TTL (Transistor-Transistor Logic) dan CMOS (Complementary Metal Oxide

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 TUGAS AKHIR Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C Di dalam modul DST-R8C versi 3.0 sudah dilengkapi dengan 16 bit adc ( optinal ) yang dapat di gunakan untuk volmeter digital dengan dengan skala mikro volt ( uv ). Adc yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN126 Emulasi SPI Menggunakan PC-Link USBer Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai penggunaan modul PC-Link USBer dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi. Aplikasi

Lebih terperinci

PORT PARALEL MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Orientasi Sistem Komputer Tahun Akademik 2007/2008

PORT PARALEL MAKALAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Orientasi Sistem Komputer Tahun Akademik 2007/2008 PORT PARALEL MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Orientasi Sistem Komputer Tahun Akademik 2007/2008 Disusun Oleh : Ida Solihat (10060206004) Ani Muthiah Permata (10060206005) Shofiyati

Lebih terperinci

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55 A. Pendahuluan Mikrokontroler merupakan lompatan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. Mikrokontroler diciptakan tidak semata-mata hanya memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu perangkat keras (hardware) yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection

Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection TUGAS AKHIR Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote Berbasis PC Menggunakan Microcontroller Arduino Uno & LAN Connection Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler BAB II PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F005 2.1 Pengenalan Mikrokontroler Mikroprosesor adalah sebuah proses komputer pada sebuah IC (Intergrated Circuit) yang di dalamnya terdapat aritmatika,

Lebih terperinci

PC-Link Application Note

PC-Link Application Note PC-Link Application Note AN122 USB to I²C Peripheral Bridge Oleh: Tim IE Aplikasi berikut adalah salah satu contoh penggunaan mode Bit Bang yang didukung oleh PC-Link USBer. Dalam aplikasi ini PC-Link

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

Akses SD Card & FRAM Menggunakan MCS-51. Oleh: Tim IE

Akses SD Card & FRAM Menggunakan MCS-51. Oleh: Tim IE EMS SD/MMC/FRAM Application te Akses SD Card & FRAM Menggunakan MCS-51 Oleh: Tim IE Secure Digital (SD) atau MultiMedia Card (MMC) seringkali digunakan sebagai sarana penyimpan data pada Personal Digital

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

Smart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY

Smart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY Smart Peripheral Controller ALPHANUMERIC DISPLAY Quick Start Trademarks & Copyright XT, AT, IBM, PC, and PC-DOS are trademarks of International Business Machines Corp. MS-DOS is a registered trademark

Lebih terperinci

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM Deskripsi SST-21 adalah merupakan modul sistem kontrol moving sign atau matrix LED di mana proses pengaturan scanning LED dan animasi dilakukan oleh modul ini. Pengguna

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis merupakan kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui cirri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Nama : Aditya Rangga Yanuardi NIM : Jurusan : Teknik Elektro

TUGAS AKHIR. Nama : Aditya Rangga Yanuardi NIM : Jurusan : Teknik Elektro TUGAS AKHIR Rancang Bangun Sistem Saklar On-Off Peralatan Listrik 220 V Dengan Sistem Timer RTC DS1307 Dengan Mode Everyday Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 8535 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1

DAFTAR ISI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN vii viii x xiv xv xviii xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

Akses SD Card & FRAM Menggunakan AVR. Oleh: Tim IE

Akses SD Card & FRAM Menggunakan AVR. Oleh: Tim IE EMS SD/MMC/FRAM Application te Akses SD Card & FRAM Menggunakan AVR Oleh: Tim IE Secure Digital (SD) atau MultiMedia Card (MMC) seringkali digunakan sebagai sarana penyimpan data pada Personal Digital

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE PORTAL PINTU OTOMATIS PADA JALUR BUSWAY DENGAN SISTEM RADIO FREQUENCY

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE PORTAL PINTU OTOMATIS PADA JALUR BUSWAY DENGAN SISTEM RADIO FREQUENCY TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE PORTAL PINTU OTOMATIS PADA JALUR BUSWAY DENGAN SISTEM RADIO FREQUENCY Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card

de KITS Application Note AN20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card de KITS Application ote A20 - How 2 Use de KITS SPC Alphanumeric Display with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Melanjutkan A19 (How 2 Use de KITS SPC DC Motor with StarTech PPI Card), Application ote (A)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

DT-SENSE. Temperature Sensor

DT-SENSE. Temperature Sensor DT-SENSE Temperature Sensor Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci