Erviana Septi Safitri 1), Sugi Purwanti 2)
|
|
- Glenna Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN TERAPI MUSIK KLASIK DENGAN MUSIK KESUKAAN TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI KELAS X SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA KABUPATENBANJARNEGARA TAHUN 2014 Erviana Septi Safitri 1), Sugi Purwanti 2) Latar Belakang : Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphins yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di sistem saraf pusat, sehingga sensasi nyeri menstruasi dapat berkurang, musik juga bekerja pada sistem limbik yang akan dihantarkan kepada sistem saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot. Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan terapi musik klasik dengan terapi musik kesukaan terhadap penurunan nyeri Dismenore pada siswi kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian pre eksperimental design dengan pretest-posttest design. Sampel yang digunakan adalah consecutive sampling, Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah 32 remaja putri. Analisis menggunakan pair t test dan independent t test. Hasil Penelitian: Intensitas nyeri sebelum terapi musik klasik mayoritas pada skala nilai 6.Setelah dilakukan terapi musik klasik terjadi penurunan intensitas nyeri mayoritas nilai nyeri pada skala 3.Intensitas nyeri sebelum dilakukan terapi musik kesukaan mayoritas pada skala nilai 5.Nilai intensitas nyeri setelah dilakukan terapi musik klasik mayoritas pada skala nilai 4. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan terapi musik klasik dengan terapi musik kesukaan terhadap penurunan rasa nyeri saat dismenore. Kata Kunci : Terapi musik dan nyeri dismenore
2 12 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 4, Juni 2012, DIFFERENCES BETWEEN CLASSICAL MUSIC THERAPY AND FAVORITE MUSIC DECREASE IN PAIN DYSMENORRHEA AT GRADE X BANJARNEGARA SENIOR HIGH SCHOOL OF BANJARNEGARA REGENCY IN 2014 Erviana Septi Safitri 1), Sugi Purwanti 2) ABSTRACT Listening to music can produce endorphins substances that can inhibit the transmission of pain impulses in the central nervous system, resulting in menstrual pain sensation can be reduced, the music also works on the limbic system which will be delivered to the system nerves that regulate contraction of the muscles of the body, thereby reducing muscle contraction. To find out the differences between classical music therapy and music therapy to decrease pain Dysmenorrhea A student of class X at Banjarnegara.Senior High School. This research used the pre eksperimental design with pretest-posttest design. The sample used the consecutive sampling, the sample in this research is 32 people. Analysis used pair t test and independent t test. From the research result it is pain intensity before treatment the majority of classical music on a scale score of 6. Having performed classical music therapy decreased pain intensity pain in the majority of the value scale 3. Intensity of pain before A majority of music therapy on a scale of 5 grades. Value of pain intensity after treatment the majority of classical music on a 4 point scale.there is no difference with the classical music therapeutic music therapy joy to decrease pain during dysmenorrhea. Keywords : Music therapy and pain of dysmenorrhea.
3 Erviana Septi Safitri, Sugi Purwanti, Perbedaan Terapi Musik Klasik 13 PENDAHULUAN Dismenorea merupakan nyeri perut bagian bawah, terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjadi tanpa terdapat kelainan anatomis alat kelamin, sehingga rasa sakit yang disertai adalah wajar dan biasa terjadi sebagai bagian dari siklus menstruasi yang tidak membahayakan. Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang berhubungan dengan kelainan anatomis yang jelas, kelainan antomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip endometrial, polip serviks, pemakai IUD atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) (Manuaba, 2008). Secara umum penanganan nyeri terbagi dalam dua kategori yaitu pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis nyeri dapat ditangani dengan terapi analgesik yang merupakan metode paling umum digunakan untuk menghilangkan nyeri. Terapi ini dapat berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya bagi pasien. Secara non farmakologis untuk mengurangi nyeri, salah satunya dengan teknik distraksi. Teknik distraksi yang biasa digunakan adalah berdoa, mendengarkan musik, bermain atau menceritakan gambar dengan suara keras. Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphins (substansis ejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/ nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di sistem saraf pusat, sehingga sensasi nyeri menstruasi dapat berkurang, musik juga bekerja pada sistem limbik yang akan dihantarkan kepada sistem saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot. Selama ini terapi musik yang digunakan adalah musik klasik tetapi tidak semua orang menyukai musik klasik sehingga perlu dilakukan uji coba dengan menggunakan musik kesukaan klien. Musik kesukaan diharapkan dapat memberikan efek yang bisa merangsang atau merelaksasi impuls saraf nyeri pada saat Dismenore sehingga nyeri akan berkurang.
4 14 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 4, Juni 2012, TINJAUAN PUSTAKA 1. Menstruasi Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus menstruasi ialah antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulai menstruasi berikutnya. Walaupun setiap wanita memiliki siklus individual yang lamanya bervariasi, siklus rata-rata adalah 28 hari dan berulang secara teratur sejak masa pubertas sampai menopause, kecuali jika terjadi kehamilan. Hari pertama siklus adalah hari menstruasi mulai terjadi. Terdapat 3 fase utama yang mempengaruhi struktur jaringan endometrium yang dikendalikan oleh hormon ovarium. Beberapa contoh kelainan menstruasi adalah:amenore, dismenore, menorrhagia 2. Dismenore Dismenore merupakan perasaan nyeri pada waktu haid dapat berupa kram ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari. Gangguan ini ada 2 jenisyaitu dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer yaitu dismenore yang terjadi tanpa adanya kelainan anatomis genitalis. Sedangkan dismenore sekunder adalah dismenore yang terjadi akibat kelainan anatomis genitalis seperti misalnya haid disertai infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip serviks, dan lainlain (Manuaba, 2009). Menurut Baziad (2003) dismenore dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: a) Dismenore Ringan Rasa nyeri yang berlangsung beberapa saat, hanya diperlukan istirahat sejenak (duduk, berbaring) sehingga dapat dilakukan kerja atau aktivitas sehari-hari. b) Dismenore Sedang Diperlukan obat untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa perlu meninggalkan aktivitas sehari-hari. c) Dismenore Berat Untuk menghilangkan keluhan istirahat beberapa hari, dengan akibat meninggalkan aktivitas sehari-hari. 3. Terapi Musik Musik adalah kesatuan dari kumpulan suara melodi, ritme dan harmoni yang dapat membangkitkan emosi. Terapi musik adalah sebuah terapi kesehatan yang menggunakan musik untuk meningkatkan atau
5 Erviana Septi Safitri, Sugi Purwanti, Perbedaan Terapi Musik Klasik 15 memperbaiki kondisi fisik, kognitif, dan sosial bagi individu (Pratiwi,2008). Menurut Pratiwi (2008) secara garis besar tujuan terapi musik adalah: a)menjaga dan meningkatkan kesehatan, b)mengendalikan stress, c)mengurangi rasa sakit. METODE PENELITIAN Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terapi musik klasik dan kesukaan sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah nyeri saat disminore. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara sebanyak 204 siswi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 32 remaja putri dengan teknik sampling ceklist. Analisa data menggunakan uji statistic pair. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisa Univariat 1. Gambaran Frekuensi Tingkat Dismenore Sebelum Dilakukan Terapi Musik Klasik PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Diagram 1. Distribusi Frekuensi Kejadian Tingkat Dismenore Sebelum Dilakukan Terapi Musik Klasik PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Berdasarkan diagram 1 diketahui dari 16 siswi yang akan diberikan musik klasik menunjukkan hasil mayoritas siswi menggambarkan intensitas nyeri pada kategori nyeri sedang sebanyak 10 siswi (62,5%) sedangkan pada nyeri berat sebanyak 6 siswi (37,5%). Dismenore yaitu nyeri di perut bawah menyebar ke daerah pinggang dan paha, nyeri ini timbul tidak lama sebelumnya atau bersamaan dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari sebelum dan selama menstruasi (Wiknjosastro, 2007). 6 Intensitas Pre Musik Klasik Sedang 2. Gambaran Frekuensi Tingkat Dismenore Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik Pada Siswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Berat
6 16 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 4, Juni 2012, Sedang ; 8 Diagram 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Dismenore Setelah Dilakukan Terapi Musik Klasik PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Diagram 2 menunjukkan hasil setelah dilakukan terapi musik klasik intensitas nyeri ringan sebanyak 8 siswi (50%) dan nyeri sedang sebanyak 8 siswi (50%).Untuk mengatasi rasa nyeri dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu metode nonfarmakologis yang dapat diberikan adalah teknik distraksi. 3. Gambaran Frekuensi Tingkat Dismenore Sebelum Dilakukan Terapi Musik Kesukaan PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara 20 0 Intensitas Post Musik Klasik Intensitas Pre Musik Kesukaan 11 Sedang Berat Diagram 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Dismenore Sebelum Dilakukan Terapi Musik Kesukaan PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara 5 Ringan; 8 Ringan Sedang Sedang Berat Berdasarkan diagram 3 diketahui bahwa mayoritas siswi mengalami intensitas nyeri pada kategori nyeri sedang sebanyak 11 siswi (68,75%) sedangkan pada kategori nyeri berat sebanyak 5 (31,25%).Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat genital yang nyata, atau tidak ada hubungan dengan kelainan genekologik dan merupakan suatu ciri-ciri siklus ovulasi dan biasanya timbul setelah 12 bulan atau lebih setelah menarche. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa jam, walaupun dalam beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah seperti kejang yang biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat di jumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya (Prawirohardjo, 2009). 4. Gambaran Frekuensi Tingkat Dismenore Setelah Dilakukan Terapi Musik Kesukaan PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara
7 Erviana Septi Safitri, Sugi Purwanti, Perbedaan Terapi Musik Klasik 17 Diagram 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Dismenore Setelah Dilakukan Terapi Musik Kesukaan Pada Siswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Berdasarkan diagram 4 diketahui mayoritas intensitas nyeri setelah dilakukan terapi musik kesukaan pada kategori nyeri sedang sebanyak 11 siswi (68,75%) sedangkan nyeri ringan sebanyak 5 siswi (31,25%).Teknik distraksi yang sering digunakan adalah mendengarkan musik. Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphins (substansi sejenis morfin yang Intensitas Post Musik Kesukaan 5 11 Ringan Sedang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit/ nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di sistem saraf pusat, sehingga sensasi nyeri menstruasi dapat berkurang, musik juga bekerja pada sistem limbic yang akan dihantarkan kepada sistem saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot. Ringan Sedang B. Analisa Bivariat 1. Efektifitas Sebelum Dan Setelah Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Dismenore PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Tabel 4. Efektifitas Sebelum Dan Setelah Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Dismenore PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Perlakuan Terapi Musik Klasik N Mean Pre Musik Klasik Post Musik Klasik Nilai P Pair value T Test 16 2, ,143 0,000 Berdasarkan tabel 4. Diketahui nilai p-value = 0,000, berdasarkan perhitungan statistik p-value< 0,05 sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima yaitu terapi musik klasik efektif untuk mengurangi nyeri dismenore. Penelitian ini menunjukkan bahwa musik klasik efektif untuk menurunkan intensitas nyeri dismenore hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value dari uji Pair T test yaitu 0,000 yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah pemberian musik klasik terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri.
8 18 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 4, Juni 2012, Musik klasik ini memiliki irama dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada miring. Musik klasik mempunyai fungsi menenangkan pikiran dan katarsis emosi, serta dapat mengoptimalkan tempo, ritme, melodi, dan harmoni yang teratur dan dapat menghasilkan gelombang alfa serta gelombang beta dalam gendang telinga sehingga memberikan ketenangan yang membuat otak siap menerima masukan baru, efek rileks, dan menidurkan (Nurseha dan Djaafar, 2002). Selain itu musik klasik berfungsi mengatur hormon-hormon yang berhubungan dengan stres antara lain ACTH, prolaktin, dan hormon pertumbuhan serta dapat meningkatkan kadar endorfin sehingga dapat mengurangi nyeri (Champbell, 2001). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ridwan (2011) yang dilakukan pada siswi SMA Adabiah dengan hasil terdapat perubahan derajat nyeri menstruasi pada remaja putri sebelum dan setelah dilakukan terapi musik Mozart pada hari pertama menstruasi selama 20 menit dengan nilai p=0, Efektifitas Sebelum Dan Setelah Terapi Musik Kesukaan Terhadap Penurunan Dismenore PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Tabel 5. Efektifitas Sebelum Dan Setelah Terapi Musik Kesukaan Terhadap Penurunan Dismenore PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Perlakuan Terapi Musik Kesukaaan N Mean Pre Musik Kesukaan Nilai P Pair T value Test ,281 0,000 Post Musik Kesukaan Berdasarkan tabel 5. diketahui bahwa nilai p-value = 0,000, berdasarkan perhitungan statistik p- value< 0,05 sehingga H 0 ditolak dan Ha diterima yaitu terapi musik kesukaan efektif untuk mengurangi nyeri dismenore.hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terapi musik kesukaan efektif untuk menurunkan intensitas nyeri haid yang dirasakan oleh remaja putri. Hal ini terlihat dari nilai p-value yaitu 0,000. Pada penelitian ini jenis musik kesukaan pilihan dari remajaputri adalah musik pop. Penggunaan musik pop pada penelitian ini dikarenakan semua responden lebih menyukai dan
9 Erviana Septi Safitri, Sugi Purwanti, Perbedaan Terapi Musik Klasik 19 memahami alunan musik pop dibandingkan jenis musik lain, mereka lebih familiar terhadap jenis musik ini sehingga peneliti mengikuti kemauan responden untuk memperdengarkan musik pop. Pada remaja putri yang menyukai musik pop terlihat bahwa musik tersebut dapat mengurangi intensitas nyeri baik dari nyeri berat ke nyeri sedang ataupun nyeri sedang menjadi nyeri ringan. Pendapat inidiperkuat oleh Campbell yang menyatakan bahwa musik pop yang didengarkan seseorang dapat menggugah emosi dan menciptakan perasaan sejahtera serta mengilhami gerakan ringan hingga moderat (Campbell, 2001). Perasaan sejahtera, nyaman, dan tenang inilah merupakan ciri khas dari kondisi seseorang yang berada dalam keadaan alfa. Pada saat kondisi ini otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang dan bahagia. Sehingga intensitas nyeri dapat berkurang (Amsila, 2011). Selain itu tempo standar dari musik pop adalah ketukan per menit. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mitchell (2006) yang melakukan perbandingan antara musik relaksasi dengan musik kesukaan terhadap persepsi nyeri pada 20 orang pria dan 34 wanita yang berusia tahun dimana didapatkan hasil bahwa musik kesukaan merupakan terapi yang efektif untuk mengurangi persepsi nyeri. 3. Perbedaan Terapi Musik Klasik Dengan Musik Kesukaan Terhadap Penurunan Dismenore PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Tabel 6. Perbandingan Frekuensi Intensitas Post Terapi Musik Klasik dan Musik Kesukaan Terhadap Penurunan Dismenore PadaSiswi Kelas X SMA Negeri 1 Banjarnegara Nilai Perlakuan Terapi Musik N Independent T Test Post Musik Klasik P value 32-0,169 0,065 Post Musik Kesukaan Berdasarkan tabel 6 nilai p-value uji Independent T test menunjukkan hasil 0,065, secara statitik nilai p- value > 0,05 sehingga H 0 diterima
10 20 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 2, No. 4, Juni 2012, yaitu tidak ada perbedaan terapi musik klasik dengan terapi musik kesukaan terhadap penurunan rasa nyeri saat dismenore.penelitian menujukkan tidak terdapat perbedaan antara terapi musik klasik dan musik kesukaan, hal itu dikarenakan kedua jenis musik ini terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri dismenore. Impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan ditutup. Merangsang β-endorfin merupakan salah satu cara untuk menutup mekanisme pertahanan sehingga menghambat pelepasan substansi P yang merupakan salah satu transmiter nyeri. Seperti yang dipaparkan diatas bahwa musik klasik dan musik kesukaan (jenis pop) samasama dapat merangsang peningkatan β- endorfin yang disuplai oleh tubuh. Sehingga pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi sinapsis antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya substansi P akan menghantarkan impuls. Pada saat tersebut, β-endorfinakan memblokir lepasnya substansi P dari neuron sensorik sehingga transmisi impuls nyeri di medula spinalis menjadi terhambat dan sensasi nyeri berkurang (Farida, 2010). Dengan demikian teknik distraksi dengan terapi musik (baik terapi musik maupun terapi musik kesukaan) dapat membantu seseorang melepaskan endorfin yang ada di dalam tubuh sehingga dapat menghambat transmisi nyeri. PENUTUP Kesimpulan 1. Intensitas nyeri sebelum terapi musik klasik mayoritas pada kategori nyeri sedang. 2. Setelah dilakukan terapi musik klasik terjadi penurunan intensitas nyeri mayoritas kategori nyeri ringan. 3. Intensitas nyeri sebelum dilakukan terapi musik kesukaan mayoritas pada kategori nyeri sedang. 4. Nilai intensitas nyeri setelah dilakukan terapi musik klasik mayoritas pada kategori nyeri sedang 5. Terapi musik klasik efektif mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri.
11 Erviana Septi Safitri, Sugi Purwanti, Perbedaan Terapi Musik Klasik Terapi musik kesukaan efektif mengurangi nyeri dismenore pada remaja putri. 7. Tidak terdapat perbedaan terapi musik klasik dengan terapi musik kesukaan terhadap penurunan rasa nyeri saat dismenore. DAFTAR PUSTAKA Baziad Ali, (2003). Menopouse dan andropause Edisi 1. Jakarta: EGC Campbell, Don. (2001). Efek Mozart : Memanfaatkan kekuatan music untuk mempertajam pikiran, meningkatkan kreatifitas, dan menyehatkan tubuh. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Derek, Llewellyn-Jones. (2002). Dasar-dasar obstetri dan ginekologi. Edisi 6. Jakarta: Hipokrates Manuaba IBG. (2008). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan & keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC.Mansjoer, Manuaba, Ida Ayu Chandranita, (2009). Gadar obstetri & ginekologi & obstetri ginekologi sosial untuk profesi bidan. Jakarta: EGC. Potter., Perry. (2006). Fundamental keperawatan. Vol: 2. Jakarta : EGC Potter, P.A, Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik.edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa: Renata Komalasari,dkk. Jakarta: EGC Price and Wilson. (2005). Konsep klinis proses-proses penyakit Edisi 6. Vol.2. Jakarta: EGC Price A. Sylvia & Lorraine M. Wilson. (2006). Patofisologi edisi 6,vol.2. Jakarta: EGC Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo (dkk). Jakarta: EGC
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tanda seorang perempuan memasuki masa pubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI MUSIK KLASIK MOZART DENGAN TERAPI MUSIK KESUKAAN TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN 2012
PERBEDAAN TERAPI MUSIK KLASIK MOZART DENGAN TERAPI MUSIK KESUKAAN TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN 2012 Perdana Sari, NWP, Ns. A.A. Sri Agung Adilatri, S.Kep,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat
BAB V PEMBAHASAN A. Tingkat Dismenorea Pada Kelompok Eksperimen Sebelum dan Setelah Diberi Terapi Musik Klasik Mozart Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat dismenorea sebelum
Lebih terperinciPENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA
0 PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK
Lebih terperinciPENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI
PENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI Eka Yuli Handayani 1) Anwar Syahadat 2) 1) Program Studi DIII Kebidanan Universitas Pasir Pengaraian Jl.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2015
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK (MOZART) TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN 2015 DERA OKTAVIA LIANDARY NIM I32111003 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)
HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Nurhidayati 1*) 1 Dosen Diploma-III Kebidanan Universitas Almuslim *) email : yun_bir_aceh@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina
PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK) MOZART TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI HAID PADA SISWIKELAS XI MAN 1 MODEL BUKITTINGGI TAHUN 2013
PENGARUH TERAPI DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK) MOZART TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI HAID PADA SISWIKELAS XI MAN 1 MODEL BUKITTINGGI TAHUN 2013 Sari Rahma Fitri * ABSTRAK Nyeri haid atau Dismenore (dysmenorrhea)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya terjadi di daerah perut bagian bawah, pinggang, bahkan punggung (Judha, Sudarti, & Fauziah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah individu yang berada pada tahap masa transisi yang unik yang ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu masa yang berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas
Lebih terperinciDaftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore
Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DENGAN PENURUNAN DISMINORE PADA REMAJA PUTRI IMMALA (IKATAN MAHASISWA MALAKA) DI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN LAMA MENDENGARKAN MUSIK KLASIK DENGAN PENURUNAN DISMINORE PADA REMAJA PUTRI IMMALA (IKATAN MAHASISWA MALAKA) DI TLOGOMAS MALANG Glorianita A.R De Araujo 1), Tanto Hariyanto 2), Vita Maryah Adriani
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Menstruasi 2.1.1 Pengertian Menstruasi Mentruasi adalah pendarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, dkk, 2005). Menstruasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sekitar 1 miliyar manusia atau setiap 1 di antara 6 penduduk di dunia adalah remaja. Sebanyak 85% diantaranya hidup di negara berkembang, seperti Indonesia. Di Indonesia,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Penelitian dengan judul Perbedaan terapi musik dan relaksasi terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta telah dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin meningkat yaitu berupa penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, diabetes, dan penyakit saluran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang yang lebih tua melainkan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.
PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN Pinilih Pangesti Utami 1, Adi Isworo 2, Moh. Hanafi 2, Siti Arifah 2 1Mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Magelang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vagina. Terjadi setiap bulan kecuali bila terjadi kehamilan. Siklus menstruasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menstruasi adalah proses alami pada wanita ditandai dengan proses deskuamasi, atau meluruhnya endometrium bersama dengan darah melalui vagina. Terjadi setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Hamid (1999) menentukan usia remaja antara 12 18 tahun dan menggunakan usia 12 20 tahun sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Haid merupakan proses kematangan seksual bagi seorang wanita (LK lee dkk, 2006). Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa dimana terjadi pacu tumbuh (growth spruth), dan pada umumnya belum mencapai tahap kematangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja. Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual,
Lebih terperinciPENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : RURIYANI 070201071 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam masa remaja ini, salah satu diantaranya
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK (MOZART) DAN BACK EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER
EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK (MOZART) DAN BACK EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PRIMER Reni Heryani 1, Mona Dewi Utari 2 1,2 STIKes Pekanbaru Medical Center, Pekanbaru Riau Email :
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST
PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR
EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR Yeti Nurhayati 1) 1 ABSTRAK Kata kunci : ABSTRACT Keyword 62 1. PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah fase pertumbuhan dan perkembangan saat individu mencapai usia 10-19 tahun. Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keluar (Smeltzer & Bare, 2001). Siklus menstruasi endometrium terdiri dari
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah periode pengeluaran cairan darah dari uterus yang disebabkan oleh rontoknya endometrium (Hamilton, 1995). Menstruasi terjadi hampir setiap 28 hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebanyakan wanita pada masa reproduksi mengalami beberapa gejala psikologik (alam perasaan negatif) atau gejala fisik pada fase luteal siklus menstruasi. Sifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam wanita yang terjadi secara berkala dan di pengaruhi oleh hormon reproduksi, yang dimulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari pubertas ke dewasa atau suatu proses tumbuh kearah kematangan yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu bagian dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mandapatkan perhartian yang
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014 Ratni Siregar, Ramlan Nasution, Elly Indrani Harahap Prodi Kebidanan Padangsidimpuan Poltekkes
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja
Lebih terperinciRetno Wida Hapsari 1), Tri Anasari 2)
EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN METODE PEMBERIAN COKELAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK SWAGAYA 2 PURWOKERTO Retno Wida Hapsari 1), Tri Anasari 2) Abstrak
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG
PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG Asmita dahlan, Tri Veni Syahminan STIKes Ranah Minang Padang, Padang, Sumatera Barat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka atau menampilkan bagian dalam tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini dilakukan
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL
SURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang tumbuh dan berkembang. Salah satu tahap pertumbuhan dan perkembangannya adalah masa remaja. Masa remaja merupakan periode peralihan dari
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI DISMENORE (Pada Mahasiswi Tingkat 1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan)
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI DISMENORE (Pada Mahasiswi Tingkat 1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan) Oniek Lestari, S.Kes, M.Kes* *Dosen Program Studi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa. tidak adanya pembuahan (Andriyani, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologi, dan perubahan sosial (Notoatmodjo, 2007).
Lebih terperinciHubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi
Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi Oleh : Siti Maimunah S.Kep.,Ns dan Endri Eka Yanti,S.Kep.,Ns ABSTRAK Latar belakang : Setiap remaja putri
Lebih terperinciPerbedaan Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Dismenore Pada Remaja SMA Negeri 3 Padang
Perbedaan Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Dismenore Pada Remaja SMA Negeri 3 Padang Vetty Priscillaª, Dwi Christina Rahayu Ningrumª,Lili Fajriaª ª Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan lima belas studi utama yang diterbitkan antara tahun 2002 dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu masalah yang paling umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua perempuan mengalami menstruasi setiap bulan. Ada beberapa gangguan yang dialami oleh perempuan berhubungan dengan menstruasi diantaranya hipermenore, hipomenore,
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Siti Romadoni, Aryadi, Desy Rukiyati PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Rumah
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK DWI NANDA YANI NIM I31112031 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Dismenore a. Pengertian Dismenore adalah nyeri kram (tegang) daerah perut mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan
Lebih terperinciMengatasi Nyeri Dengan Cara Terapi Distraksi. (Mendengarkan Musik)
Mengatasi Nyeri Dengan Cara Terapi Distraksi (Mendengarkan Musik) A. Pengertian 1. Nyeri Nyeri yang terjadi pada pasien kanker diantaranya dapat ditanggulangi dengan pengelolahan nyeri yang tepat dan sesuai
Lebih terperinciMila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN TEKNIK IMAJINASI TERBIMBING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR AN BUARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bulan secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan periodik vagina yang
Lebih terperinciEFEKTIFITAS KOMBINASI TEKNIK SLOW DEEP BREATHING DAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA. Indah, Sri, Wasisto
EFEKTIFITAS KOMBINASI TEKNIK SLOW DEEP BREATHING DAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA Indah, Sri, Wasisto Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Email : indahastria30@gmail.com
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI Gayatri Oktasari 1, Misrawati 2, Gamya Tri Utami 3 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Lebih terperinciPERBANDINGAN TERAPI MUSIK KLASIK DAN MASASE EFFLURAGE PERUT TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA SISWI DI SMP ISLAM TERPADU MIFTAHUL ULUM UNGARAN 2015
PERBANDINGAN TERAPI MUSIK KLASIK DAN MASASE EFFLURAGE PERUT TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA SISWI DI SMP ISLAM TERPADU MIFTAHUL ULUM UNGARAN 215 Fidiyanti *), Richa Yuswantina, S.Farm.,Apt.M.Si **),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. menjadi lansia, yang masing-masing mempunyai kekhususan (Noorkasiani,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi wanita adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh serta bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan, yang berhubungan dengan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI
STUDI KOMPARASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII ANTARA YANG MELAKUKAN OLAHRAGA DENGAN YANG TIDAK OLAHRAGA DI SMP NEGERI 1 PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PINGGANG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA LANSAIA DI PANTI WREDHA PANGESTI LAWANG MALANG Tri Johan Agus Yuswanto*, Bambang Soemantri**, Anita Rahmawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat menstruasi sebagian besar perempuan sering mengalami keluhan sensasi yang tidak nyaman seperti nyeri pada perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang tidak hamil, terjadi secara siklik dan periodik akibat peluruhan dinding endometrium sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan rancangan non randomized control group pretest posttest design. Pada
Lebih terperinciPENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG
PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EKA RAHMAWATI 201210201014 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai aktifitas salah satunya adalah belajar. Seseorang yang dikatakan remaja berada dalam usia 10 tahun sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER
PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana Fisioterapi pada Program Studi Fisioterapi Fakultas
Lebih terperinciAcupressure and Decrease Pain Menstruation (Dysmenorrhea Primary) Akupresur Dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer)
Acupressure and Decrease Pain Menstruation (Dysmenorrhea Primary) Dan Pengurangan Nyeri Haid (Dismenore Primer) Tuti Sukini Tri Wiji Lestari Mundarti Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi A. Pengertian Menstruasi Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian
Lebih terperinciPengaruh Terapi Musik Mozart terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Japang Tahun 2014
Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurunan Derajat Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di MAN Padang Japang Tahun 2014 1 Yuhendri Putra, 2 Rima Berlian Putri 1 STIKes Prima Nusantara Bukittinggi *e-mail :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peristiwa ini terjadi satu kali dalam satu bulan. Semua wanita akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu kejadian yang hanya dialami oleh wanita saja yaitu terlapasnya dinding rahim yang diikuti dengan perdarahan. Peristiwa ini terjadi satu kali
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT
PENELITIAN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT Amrina Oktaviana *, Riyanti Imron * Dismenorea merupakan nyeri yang dialami sewaktu haid. ini terasa diperut bagian bawah yang berada di daerah
Lebih terperinciPENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI BPS S DAN B DEMAK TAHUN 2011
PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI BPS S DAN B DEMAK TAHUN 211 *) Iin Nur Azizah *), Melyana Nurul Widyawati **), Novita Nining Anggraini *)
Lebih terperinciPENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS
PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS Imelda Rahmayunia Kartika e-mail: syeirha_girl@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita saat menstruasi. Nyeri dirasakan pada perut bagian bawah, kadang-kadang disertai pusing, lemas,
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :
TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi
Lebih terperinciPERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE DI WILAYAH PUSKESMAS SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Devida Safitri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
Lebih terperinciFASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan
KARAKTERISTIK NYERI PADAA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF ANTARA A YANG DIBERII DISTRAKSI MUSIK KLASIKK & MASSASE DENGAN YANG DIBERI MASSASE SAJA DI RUMAH BERSALIN GRATIS KEPATIHAN KULON JEBRES SURAKARTAA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan atau partus merupakan proses fisiologis terjadinya kontraksi uterus secara teratur yang menghasilkan penipisan dan pembukaan serviks secara progresif. Perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Buku Saku a. Pengertian Buku adalah kumpulan kertas tercetak dan terjilid berisi informasi yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar dan membelajarkan. Sedangkan
Lebih terperinciVolume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI
EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI Effectiveness Of Relaxation In The Down Breath Of Labor Pain Stage I In BPM Fajar Endrowati Boyolali Siti
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TERAPI YOGA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 4 GAMPING YOGYAKARTA
STUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TERAPI YOGA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 4 GAMPING YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: YELSI SUSANTI 201210201147
Lebih terperinci