yang terjadi ialah one-to-many yang berarti satu server yang melayani banyak client. Lokasi yang dimaksud ialah lokasi fisik server dimana client

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "yang terjadi ialah one-to-many yang berarti satu server yang melayani banyak client. Lokasi yang dimaksud ialah lokasi fisik server dimana client"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Teknologi informasi dapat digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, perusahaan, organisasi dan pemerintahan karena data dapat diolah, diproses, didapatkan, disusun, disimpan, juga dimanipulasi dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat dan mengalami kemajuan mulai dari hardware, software, dan aplikasinya. Dengan perkembangan teknologi, banyak perubahan pada cara berpikir manusia. Lajunya kemajuan teknologi, membuat kebutuhan akan informasi kian hari kian meningkat sehingga menuntut kelancaran dan kecepatan proses distribusi informasi. Oleh karena itu, agar kebutuhan akan informasi ini dapat dipenuhi, dibutuhkan sistem yang semakin canggih untuk mendistribusikan informasi yang lebih baik dan cepat. Jaringan komputer merupakan salah satu sarana untuk mendistribusikan informasi. Sistem jaringan komputer tersebut berkembang dari waktu ke waktu, dimulai dari sistem Adidas Network, kemudian ditemukan sistem Master Slave, Peer To Peer, hingga akhirnya dikembangkan sistem Client Server. Sistem berbasis client server pun digunakan untuk meningkatkan kinerja dan fleksibilitas. Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPPAR) adalah organisasi yang menaungi dan bertanggung jawab terhadap keberadaan etnis Papua dan Papua Barat di Kota Salatiga. Saat ini, HIMPPAR memiliki 623 anggota, yang terdiri dari anggota biasa dan luar biasa, yang berasal dari suku, agama dan bahasa yang berbeda-beda di Papua. HIMPPAR bertujuan menghimpun Mahasiswa dan Pelajar yang berasal dari daerah Papua Barat yang sedang menuntut ilmu di Salatiga serta mengembangkan bakat atau potensi anggota. Kedua, menjalin dan mempererat hubungan keakraban di antara warga Papua Barat yang berada di Salatiga. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan suatu sistem informasi untuk menggantikan proses yang dulunya dilakukan secara manual. Tidak tersedianya sistem informasi di HIMPPAR membuat proses pengolahan data berjalan sangat lambat. Salah satunya adalah proses pendataan anggota. Sekretaris harus mengambil data anggota yang ditulis di buku dari sekretariatan HIMPPAR lalu menyalin kembali. Pendataan anggota secara manual membuat sering terjadi kesalahan perhitungan, maupun kurangnya akurasi data. Pendataan anggota dengan menggunakan kertas, selalu menemui masalah yang sama setiap tahun yaitu tidak terarsipnya data anggota dengan baik bahkan selalu mengalami kehilangan data. Akibatnya Badan Pengurus Harian (BPH) HIMPPAR selalu mengalami kesusahan, baik dalam memantau perkembangan anggotanya, maupun dalam menjalankan tugas-tugas serta program-programnya. Berdasarkan kebutuhan tersebut dan perkembangan jaringan komputer sebagai sarana mendistribusikan informasi, dapat dilakukan penelitian dengan judul pembahasa perancangan sistem informasi pendataan anggota berbasis client server. Metodologi yang dapat digunakan adalah pengumpulan data, identifikasi masalah, perancangan sistem, serta perancangan database dan interface sebagai hasil akhir dari perancangan. 1

2 2. Tinjauan Pustaka Sistem informasi pendataan anggota dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data anggota suatu organisasi menjadi informasi yang berguna bagi organisasi dalam pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi pendataan secara organisasi dapat difenisikan sebagai suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan[1]. Client Server adalah arsitektur jarinngan yang merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer apakah sebagai client atau server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai server yang bertugas memberikan layanan kepada terminal-terminal lain (client) yang terhubung dalam sistem jaringan itu. Server dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)[2]. Pada model arsitektur ini, client tidak dapat berfungsi sebagai server, tetapi server dapat berfungsi sebagai client. Prinsip kerja jaringan dengan arsitektur ini sangat sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client, sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya. Sistem client server tidak hanya diperuntukan bagi pembangunan sistem jaringan komputer lokal (LAN) melainkan juga pembangunan jaringan komputer skala luas (WAN) dengan menggunakan protokol utama Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Client server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu client, middleware dan server. Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Peran client adalah mengirimkan pesan berupa permintaan layanan ke server. Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan server untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Middleware memiliki peran yang strategis karena dengan adanya middleware maka client dapat mengirimkan pesan atau permintaan kepada server, menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server, menerjemahkan hasil proses dari server agar dapat dipahami oleh client dan mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan kembali ke client. Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Server berperan menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client. Karakteristik yang dimiliki client server ialah layanan, sumber daya yang digunakan bersama, interaksi dan hubungan, lokasi, kecocokan perangkat, pertukaran berbasis pesan, enkapsulasi layanan, skalabilitas dan konsistensi data. Layanan berarti server memberikan sejumlah layanan dibutuhkan dan diminta oleh client. Sumber daya yang digunakan bersama berarti server mengelolah sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara bersama oleh terminal-terminal client. Interaksi client server dimana hubungan 2

3 yang terjadi ialah one-to-many yang berarti satu server yang melayani banyak client. Lokasi yang dimaksud ialah lokasi fisik server dimana client belum tentu mengetahui letaknya walaupun demikian client tetap dapat mengakses server. Kecocokan perangkat yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh client tidak harus sama dengan yang digunakan oleh server namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain. Pertukaran berbasis pesan berarti mekanisme dari client server berdasarkan pada pertukaran pesan dalam artian permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan layanan tersebut. Enkapsulasi layanan yaitu client tidak perlu mengetahui proses pengolahan permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol proses pengolahan permintaan. Skalabilitas ialah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecil, yang berarti ukuran sistem client server dapat diubah secara horizontal (menambah atau mengurangi jumlah client) maupun vertikal (berpindah ke server yang lebih cepat atau mendistribusikan ke beberapa server). Konsistensi data yaitu data hanya dikelola pada server sehingga data lebih terjamin dan biaya pemeliharaan pun menjadi lebih murah. Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan client server dapat dibedakan menjadi banyak tipe, antara lain server berkas, server basis data, server transaksi, server groupware, server objek, dan server web. Pada jaringan server berkas, client akan meminta berkas tertentu kepada server, kemudian server akan mengirimkan keseluruhan berkas yang diminta ke client. Sistem jaringan server basis data adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan oleh server berupa pengolahan dan penyajian data berdasarkan perintah terstruktur yang diberikan client. Sistem jaringan server transaksi hampir sama dengan server basis data. Perbedaannya terletak pada server transaksi yang memproses sekelompok perintah terstruktur dari client. Sekelompok perintah terstruktur ini disebut prosedur. Sistem jaringan groupware server ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berupa fasilitas pemakaian bersama informasi semi-terstruktur di antara pengguna jaringan. Sistem jaringan server objek ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berbentuk objek. Sedangkan sistem jaringan web server ialah sistem jaringan di mana layanan yang diberikan server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang saling terhubung. Jaringan komputer client server memiliki dua model arsitektur, yaitu two tier dan three tier. Arsitektur Two tier merupakan arsitektur yang disebut client server, dimana terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protocol dan media komunikasi tertentu. Model arsitektur two tier dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Thin Client-Thick Server dan Thick Client-Thin Server. Pada arsitektur Thin Client-Thick Server, client menjalankan satu fungsi, yaitu sebagai penyaji dari tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server, di mana server harus memberikan layanan pengguna bersama aplikasiaplikasi (application server) dan data (File Server) kepada semua client yang terhubung kepadanya. Sedangkan pada arsitektur Thick Client-Thin Server, client diberi peran di mana client tidak hanya sebagai penyaji interface saja, melainkan juga berfungsi mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server hanya bertugas untuk mengelola data saja sehingga beban client menjadi bertambah. Three Tier 3

4 merupakan arsitektur client server yang memisahkan antara data (Data Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan penyajian (Presentation Tier). Data Management Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani pengelolaan basis data. Middle Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-aplikasi di mana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang kompleks dieksekus. Presentation Tier merupakan komputer client yang menjadi interface bagi pengguna untuk memasukan data, mengajukan permintaan layanan kepada server dan melihat hasilnya. Penelitian sistem informasi berbasis client server pernah dilakukan sebelumnya dalam jurnal yang berjudul Implementasi Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server dengan Studi Kasus PT. SAMAFITRO Cabang Bandung. Penelitian ini membahas implementasi sistem informasi penjualan untuk menghasilkan informasi penjualan maupun informasi piutang secara otomatis, sehingga mengurangi pencatatan dan perhitungan[3]. Berdasarkan penelitian ini, dengan menggunakan sistem informasi, HIMPPAR pun akan memperoleh keuntungan seperti mengurangi pencatatan dan perhitungan karena hasil berupa informasi secara otomatis yang ditampilkan. Teknologi berbasis client server pada penelitian Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Client Server pada kantor Yayasan Perguruan Tinggi Satya Wacana diterapkan agar dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan pengelolaan kerarsipan yang baik, sehinggga dapat menjadi sumber informasi yang lengkap dan terintegrasi saat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan-keputusan penting bagi organisasi[4]. Begitu pun dengan organisasi HIMPPAR yang menjadi objek penelitian dimana kebutuhan HIMPPAR akan pengelolaan data anggotanya akan menjadi lebih baik dengan penerapan sistem berbasis client server. Alasan menggunakan model jaringan client server yaitu kapasitas, keamanan dan penghematan. Kapasitas dimana bila sebagian besar data dialihkan ke server untuk digunakan bersama oleh banyak client maka akan meringankan beban client. Keamanan dalam artian jika seluruh data ditampung di komputer client maka pengguna akan memiliki akses langsung ke data tersebut, sehingga dengan menyimpan data di server dan membatasi pengguna hanya yang memiliki autorisasi yang dapat mengaksesnya. Penghematan dalam sistem client server berarti sumber daya yang dimiliki server dapat digunakan oleh terminal-terminal client sehingga biaya investasi dapat dihemat. Ada pun kerugian dalam menggunakan client server adalah jika banyak client yang mengakses server secara simultan, maka server akan overload serta ada kemungkinan server fail. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu serta alasan menggunakan client server, Organisasi HIMPPAR akan memperolah keuntungan jika menggunakan sistem informasi berbasis client server. Oleh karena itu, untuk mempermudah Organisasi HIMPPAR dalam proses pengolahan data anggotanya, maka diusulkan perancangan sistem informasi pendataan anggota berbasis client server. 4

5 3. Metode Penelitian Tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan penelitian secara garis besar ditunjukan pada Gambar 1. Start Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Perancangan Sistem Perancangan Database dan Interface End Gambar 1 Tahapan Penelitian Langkah pertama pada tahapan penelitian adalah pengumpulan data, yaitu mendapatkan data dan literatur yang terkait dengan proses pendataan anggota HIMPPAR di Salatiga melalui proses wawancara dengan BPH HIMPPAR. Langkah kedua adalah identifikasi masalah. Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap permasalahan yang ada, yaitu hasil wawancara dengan BPH HIMPPAR. Hasil yang didapat dari proses wawancara dengan BPH HIMPPAR adalah sistem pendataan anggota HIMPPAR yang masih menggunakan kertas dan buku untuk penyimpanan data sehingga BPH HIMPPAR sering mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengolahan informasi data anggota. Untuk menjawab masalah tersebut, diusulkan sistem yang dapat menanggulangi sistem pendataan anggota tersebut secara lebih efektif dan efisien dalam menunjang kinerja BPH HIMPPAR. Langkah ketiga adalah perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan sistem menggunakan UML untuk mengetahui setiap proses beserta semua aktifitas yang akan dibangun pada sistem. Langkah keempat adalah perancangan database dan interface. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan database meliputi perancangan tabel yang akan digunakan pada sistem. Selain itu pada tahap ini juga dibuat perancangan interface yang akan digunakan dalam sistem. 5

6 Diagram use case merupakan diagram yang menjelaskan manfaat sistem jika dilihat dari sudut pandang orang atau sesuatu yang berada diluar sistem yang sedang dibangun (aktor). Jenis diagram ini dapat digunakan untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja [5]. Berdasarkan identifikasi awal dari sistem maka ditentukanlah user dalam hal ini BPH HIMPPAR yang akan mengakses sistem informasi pendataan anggota seperti yang terlihat pada Gambar 2. Gambar 2 Use Case Diagram Sistem Terdapat 2 aktor yaitu admin (Pengurus HIMPPAR Bidang Pendataan Anggota yaitu Bidang I), dan user (Pengurus HIMPPAR selain Bidang Pendataan Anggota) dalam perancangan aplikasi seperti yang terlihat pada Gambar 2. Aktor admin bertugas untuk melakukan proses yang berhubungan dengan administrasi data pengurus, individu, biodata, user, kategori, dan status yang digunakan pada proses pendataan anggota. User adalah semua pengurus HIMPPAR yang diberikan hak akses oleh admin. User dapat melakukan proses edit dan lihat data user dan pengurus sesuai dengan data yang dimiliki. Selain itu user dan admin juga dapat mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem. Diagram aktivitas adalah diagram yang memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas langkah per langkah dalam suatu proses [5]. Admin mempunyai beberapa hak yang dapat dilakukan pada aplikasi seperti yang terlihat pada Gambar 3. 6

7 Gambar 3 Activity Diagram Management Data Admin Gambar 3 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang admin (Bidang I). Admin dapat melakukan proses pengolahan data seperti proses penambahan, penghapusan, pengeditan, serta melihat semua data yang ada pada sistem. Data yang dapat diakses oleh admin adalah data individu, anggota, pengurus, user, kategori, status, dan report. Berbeda dengan admin, activity user pada sistem dibatasi sesuai dengan kegunaannya. Adapun activity diagram user dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Activity Diagram Management Data User 7

8 Gambar 4 merupakan activity diagram yang dimiliki oleh seorang user. User hanya mempunyai beberapa hak akses pada sistem seperti hak penuh untuk melakukan proses administrasi seperti edit dan lihat data user dan pengurus serta mengakses semua laporan yang tersedia pada sistem. Diagram kelas merupakan diagram yang membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem. Dalam diagram ini, diperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas[5]. Class diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Class Diagram Sistem Gambar 5 merupakan class diagram yang digunakan pada sistem. Pada gambar terlihat relasi antar kelas. Kelas Pengurus berelasi dengan Kelas User dengan derajat relasi 1 to 1, dimana setiap pengurus hanya mempunyai 1 user login. Kelas Biodata berelasi dengan Kelas Pengurus dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 anggota dapat menjadi pengurus HIMPPAR lebih dari 1 periode. Kelas Individu berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 invidu bisa dicatatkan menjadi anggota HIMPPAR lebih dari 1 kali. Kelas Kategori berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n, dimana 1 kategori dapat mempunyai lebih dari 1 anggota. Begitu pula dengan Kelas Status yang berelasi dengan Kelas Biodata dan mempunyai derajat relasi 1 to n. Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware[5]. Deployment diagram sistem dapat dilihat pada Gambar 6. 8

9 Gambar 6 Deployment Diagram Sistem Gambar 6 merupakan deployment diagram yang ada pada sistem. Sistem dirancang mempunyai 3 buah komputer dimana sebuah komputer digunakan sebagai server dan komputer yang lainnya digunakan sebagai client. Ketiga komputer dihubungkan dalam satu jaringan dengan menggunakan hub. Pada komputer server diletakan database dan aplikasi sedangkan komputer client hanya diletakan aplikasinya saja. Sistem Informasi berbasis client server yang diusulkan menggunakan model thick client-thin server dimana client tidak hanya berperan sebagai penyaji interface saja tetapi juga berfungsi mengoperasikan aplikasi karena mengingat kapasitas server yang dimiliki tidak terlalu besar sedangkan terdapat banyak client dalam hal ini BPH HIMPPAR sehingga dengan menggunakan thick client-thin server, kinerja server menjadi ringan, walau disisi lain beban client bertambah. Desain arsitektur jaringan yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Desain Arsitektur Jaringan Yang Diusulkan 9

10 Gambar 7 adalah perancangan arsitektur jaringan client server yang diusulkan untuk sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga dimana server akan melayani beberapa client. Server bertugas menyimpan dan mengolah database serta melayani permintaan akses data dan pemrosesan client. Client memiliki tugas melakukan pemrosesan data melalui interface, dalam hal ini aplikasi. Pada sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga, tiap client yang terhubung ke server melalui hub akan memiliki aplikasi sendiri. Aplikasi yang akan dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic Pada sisi server, pembuatan database yang dirancang menggunakan Microsoft SQL Server 2008 R2. Dalam perancangan membuat aplikasi berbasis client server menggunakan Visual Basic 2008, digunakan software jaringan Windows, komponen yang disediakan oleh Visual Basic yang memudahkan aplikasi agar dapat mengirimkan data melalui jaringan. Komponen tersebut adalah Winsock.ocx. 4. Hasil dan Pembahasan Dalam proses komunikasi client server, hal pertama yang harus dilakukan adalah client harus memperkenalkan dirinya kepada server yang telah siap untuk berkoneksi agar dapat bergabung pada aplikasi yang sama dimana client melakukan koneksi ke IP server yang dituju. Untuk dapat berkoneksi antara client dan server, haruslah menggunakan alamat port yang sama. Perancangan aplikasi client server otomatis menggunakan 2 form yaitu form client dan form server, dimana keduanya sudah terintegrasi Winsock di dalam form masing-masing. Gambar 8 Halaman Utama Server Gambar 8 merupakan halaman utama server. Pada kolom IP Server dan Port Number akan ditampilkan IP Address dan nomor port server. Saat aplikasi dijalankan, server harus dalam keadaan aktif atau dalam posisi listening. Gambar 9 Halaman Awal Client 10

11 Gambar 9 merupakan halaman awal client, dimana client harus memasukan IP server dan nomor port agar bisa berkomunikasi dengan server. Setelah terkoneksi dengan server barulah client dapat mengirimkan pesan. Perancangan fisik database dalam sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga terdiri dari beberapa tabel yang saling berelasi. Tabel-tabel tersebut di dalam database server yaitu database MS SQL Server. Rancangan yang dilakukan meliputi nama tabel, tipe tabel, dan ukuran tabel. Tabel 1 Tabel Kategori Nama Kolom Tipe Data Lebar IDKategori varchar 5 Deskripsi varchar 20 Tabel 1 merupakan tabel kategori yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi mengenai data kategori yang akan digunakan dalam proses pendataan anggota. Kolom IDKategori digunakan sebagai primary key pada tabel kategori. Tabel 2 Tabel Status Nama Kolom Tipe Data Lebar IDStatus varchar 5 Deskripsi varchar 20 Tabel 2 merupakan tabel status yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi mengenai data tabel yang akan digunakan dalam proses pendataan anggota. Kolom IDStatus digunakan sebagai primary key pada tabel kategori. Tabel 3 Tabel Individu Nama Kolom Tipe Data Lebar NIK varchar 30 Nama Varchar 50 AlamatAsal varchar 50 NoTelp varchar 20 Kecamatan varchar 20 Kabupaten varchar 20 Foto varbinary max GolonganDarah varchar 2 Agama varchar 15 Tabel 3 merupakan tabel individu yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi individu dari setiap anggota HIMPAR yang ada di Salatiga. Kolom NIK digunakan sebagai primary key pada tabel individu. 11

12 Tabel 4 Tabel Biodata Nama Kolom Tipe Data Lebar IDAnggota varchar 10 **NIK varchar 30 **IDStatus varchar 5 **IDKategori varchar 5 TahunMasuk int TahunLulus int Fakultas varchar 50 Progdi varchar 50 Universitas varchar 50 NamaSekolah varchar 50 Jurusan varchar 50 AlamatSalatiga varchar 50 Tabel 4 merupakan tabel biodata yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi biodata anggota HIMPPAR yang melakukan aktivitas di Salatiga. Kolom IDAnggota digunakan sebagai primary key pada tabel biodata. NIK, IDStatus, dan IDKategori pada tabel biodata merupakan foreign key yang merujuk ke individu, tabel status, dan tabel kategori. Tabel 5 Tabel Pengurus Nama Kolom Tipe Data Lebar **IDAnggota varchar 10 Jabatan varchar 30 Periode varchar 20 Tabel 5 merupakan tabel pengurus yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi data pengurus HIMPPAR per periode kerja. Kolom IDAnggota pada tabel pengurus merupakan foreign key yang merujuk ke tabel biodata. Tabel 6 Tabel User Nama Kolom Tipe Data Lebar Username varchar 20 Password varchar 30 Status varchar 5 Tabel 6 merupakan tabel user yang berfungsi untuk menyimpan semua informasi data login user. Kolom username merupakan primary key yang digunakan pada tabel. 12

13 Perancangan interface merupakan langkah akhir yang dilakukan dalam tahap perancangan. Perancangan interface memberi gambaran bagaimana tampilan interface akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi pendataan anggota HIMPPAR Salatiga. Gambar 10 Halaman Login Aplikasi Gambar 10 merupakan halaman login aplikasi. Halaman ini akan digunakan untuk verifikasi user. Kotak text box digunakan untuk menerima inputan username dan password. Kotak Login merupakan tombol Login yang akan dipilih oleh user apabila telah memasukan username dan password. Apabila user memasukan username dan password yang valid maka user tersebut akan diijinkan untuk mengakses halaman utama. Menu utama akan ditampilan sesuai dengan hak akses yang diberikan untuk setiap user. Gambar 11 Halaman Utama Gambar 11 merupakan halaman utama yang ada pada sistem informasi pendataan anggota. Admin dan user harus melakukan verifikasi user. Tampilan utama untuk admin maupun user sama, perbedaannya terletak pada menu yang disajikan sesuai dengan hak aksesnya. user hanya dapat mengakses Laporan. Rancangan halaman-halaman yang digunakan untuk mengelola informasi yang dimiliki oleh admin adalah sebagai berikut : 13

14 Gambar 12 Halaman Master Kategori Gambar 12 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data kategori, menambah data kategori, menghapus dan mengubah data kategori. Gambar 13 Halaman Master Status Gambar 13 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data status, menambah data status, menghapus dan mengubah data status. Gambar 14 Halaman Master Individu Gambar 14 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data individu, menambah data individu, menghapus dan mengubah data individu. 14

15 Gambar 15 Halaman Pendataan Anggota Gambar 15 merupakan halaman yang akan digunakan untuk proses pendataan anggota HIMPPAR. Halaman pendataan anggota akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data biodata, menambah data biodata, menghapus dan mengubah data biodata anggota HIMPPAR. Gambar 16 Halaman Pendataan Pengurus Gambar 16 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data pengurus, menambah data pengurus, menghapus dan mengubah data pengurus. Gambar 17 Halaman Pendataan User Gambar 17 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk menampilkan seluruh data user, menambah data user, menghapus dan mengubah data user. 15

16 Gambar 18 Halaman Laporan Gambar 18 merupakan halaman yang akan digunakan oleh admin untuk melihat semua laporan mengenai pendataan anggota yang ada pada sistem. Laporan ini dibuat dalam bentuk tabel maupun grafik yang dapat diakses langsung melalui aplikasi. Halaman ini juga dapat diakses oleh user. Pengujian Sistem menggunakan pengujian black box yaitu pengujian yang akan menjelaskan status dari masing-masing proses dalam sistem, apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hasil pengujian sistem yang telah dibuat, ditunjukkan pada Tabel 7 Tabel 7 Hasil Black Box Testing untuk Proses Output No Poin Pengujian Validasi Input Data Input Hasil Uji Status Uji Pengujian Halaman Login Pengujian Halaman Master (Individu, Pengurus, Status, Kategori) Pengujian Halaman Proses Pendataan Anggota Verifikasi username dan password. Data yang dibutuhkan untuk informasi individu, kategori dan status. Data yang dibutuhkan untuk pendataan anggota. Username dan password Data-data yang harus diisi karena merupakan primary key pada setiap tabel yang ada dalam database Data-data yang harus diisi karena merupakan primary key pada setiap tabel yang ada dalam database Sistem akan memberikan peringatan kepada user apabila tidak mengisi username atau password. Selain itu jika password dan username sama dengan yang terdaftar pada database, maka user dapat mengakses halaman utama. Sistem akan memberikan peringatan bahwa data yang diisi tidak lengkap dan data tersebut tidak akan disimpan dalam database jika ada data yang tidak valid. Sebaliknya sistem akan menyimpan data yang valid ke dalam database. Sistem akan memberikan peringatan bahwa data yang diisi tidak lengkap dan data tersebut tidak akan disimpan dalam database jika ada data yang tidak valid. Sebaliknya sistem akan menyimpan data yang valid ke dalam database. Valid Valid Valid 16

17 4 Pengujian Laporan Parameter yang dibutuhkan oleh laporan Periode tahun, ID Anggota, dan periode kepengurusan. Sistem menampilkan laporan sesuai dengan parameter yang dimasukan oleh user. Valid Berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing proses pada Tabel 7, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik. Setelah masing-masing proses uji coba dijalankan secara berulang kali sesuai dengan keinginan user. maka sistem akan dievaluasi apakah telah sesuai dengan prosedur atau tidak. Sistem dapat menampilkan informasi dari setiap anggota HIMPPAR. Selain itu sistem juga sangat membantu pengurus HIMPPAR dalam melakukan proses pendataan dan penyimpanan anggota HIMPPAR apabila dibutuhkan. Selain melakukan proses uji sistem, dilakukan juga proses pengujian aplikasi pada sisi user. Pengujian yang dilakukan meliputi informasi, tampilan, kemudahan dan kegunaan aplikasi yang diisi dengan menggunakan skala 1 5. Skala 5 menunjukan keterangan sangat baik, skala 4 menunjukan keterangan baik, skala 3 menunjukan keterangan cukup, skala 2 menunjukan keterangan kurang, dan skala 1 menunjukan keterangan buruk. Kolom informasi mendefinisikan seberapa baik aplikasi yang dibuat memberikan informasi bagi user. Kolom tampilan mendefinisikan bagaimana tampilan aplikasi menurut user. Kolom kemudahan mendefinisikan apakah aplikasi dapat dengan mudah dimengerti dan dioperasikan. Kolom kegunaan mendefinisikan apakah aplikasi dapat memberi kontribusi yang berguna bagi user sesuai dengan kebutuhan. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 8. User Tabel 8 Hasil Pengujian Aplikasi Pada User Aplikasi Informasi Tampilan Kemudahan Kegunaan Rata-rata Tabel 8 merupakan hasil pengujian aplikasi pada user. Tabel 8 memperlihatkan hasil pengujian pada beberapa user yaitu BPH HIMPPAR. 17

18 Berdasarkan hasil pengujian tersebut dilakukan perhitungan rata-rata dari setiap kolom yang telah diisi user, maka hasil dari penerapan sistem menunjukkan informasi aplikasi baik, tampilan aplikasi menunjukkan hasil cukup, kemudahan aplikasi menunjukkan hasil cukup dan kegunaan untuk aplikasi ini menunjukkan hasil yang baik. Karena nilai dari seluruh rata-rata menunjukan skala 4, sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini temasuk dalam ketegori baik sesuai dengan pengujian yang dilakukan pada user. 5. Simpulan Berdasarkan pembahasan, analisis, dan perancangan sistem, maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi yang diusulkan bermanfaat untuk membantu BPH HIMPPAR dalam mengolah informasi pendataan anggota HIMPPAR yang kini berjumlah lebih dari 500 orang. Sistem informasi yang dirancang ini pun juga dapat memudahkan BPH HIMPPAR dalam melihat perkembangan anggota yang dilihat dalam bentuk grafik dan dapat dicetak ke dalam bentuk hard copy untuk mendukung kinerja BPH HIMPPAR dalam menjalankan tugas-tugas serta program-program HIMPPAR. Sistem pendataan anggota dibuat dengan client server sehingga dapat diakses dan digunakan oleh beberapa user dan dapat digunakan oleh banyak client. 6. Daftar Pustaka [1] Jack Febrian, 2007, Kamus Komputer, Bandung : Informatika Bandung. [2] Oetomo, Budi, Esther Wibowo, Eddy Hartono, dkk., 2006, Client Server dan Sistem Terdistribusi, Yogyakarta : ANDI. [3] Rio, Agus, Wahyu F., 2012, Implementasi Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server (Studi Kasus: PT. SAMAFITRO Cabang Bandung), Jurnal Riset Komputerisasi Akutansi 1: 21-40, Diakses tanggal 30 Oktober [4] Agus, Yunita, 2013, Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Client Server (Studi pada kantor Yayasan Perguruan Tinggi Satya Wacana), Jurnal Teknologi Informasi-Aiti 10: [5] Nugroho, Adi, 2010, Mengembangkan Aplikasi Basis Data Menggunakan C# + SQL Server, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. [6] Sasongko, 2009, Diakses tanggal 18 Februari [7] Hariyanto, 2004, ac.id/ Downloads/files/19614/Mg+8+UML.pdf. Diakses tanggal 12 Februari [8] Kasyful Amron, 2012, Manual Prosedur Pendataan dan Sistem Informasi, Diakses 28 Oktober

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi kian hari kian kompleks, mendorong individu maupun kelompok untuk mau tidak mau menerapkannya dalam setiap aktivitas kegiatan. Kebutuhan akan sistem informasi berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

MODEL ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI

MODEL ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI MODEL ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI Model Arsitektur SI Terdistribusi Suatu rancangan untuk penyusunan dan operasi komponen-komponen suatu sistem, dimana rancangan tsb mengidentifikasi komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah PT. Mandiri Agung Sentosa masih menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel dalam proses pencatatan dan pengelolaan penyusutan aset tetap masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN BAB III PERANCANGAN PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung dalam pembuatan aplikasi berbasis website terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 31 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), belum memiliki sebuah sistem informasi yang terprogram, belum adanya aplikasi khusus yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 27 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analaisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Adi Nugroho, Teguh Wahyono,Hanny Hattu Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada sub bagian kepegawaian dan umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR CLIENT SERVER. Chapter 1

KONSEP DASAR CLIENT SERVER. Chapter 1 KONSEP DASAR CLIENT SERVER Chapter 1 ROAD TO CLIENT SERVER Adidas Network Komputer : komputasi, perhitungan, pengolahan data Memanfaatkan kurir utk pertukaran data dan informasi (hard/soft copy) Kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis Sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kondisi sebuah sistem yang sedang berjalan saat ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian lokasi objek wisata di Pulau Nias memiliki kendala mengenai informasi lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan aplikasi digunakan alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan pembuatan aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN Janu Ariyanto Wibowo STMIK Nusa Mandiri Jakarta Janu_aw@gmail.com Muhammad Reza STMIK Nusa Mandiri Jakarta mm.reza@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 27 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Input Adapun yang menjadi analisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 23 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam penyusutan inventaris kantor pada Kantor Distrik Navigasi Kelas 1 Belawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam tahap ini merupakan pembuatan sistem yang membutuhkan proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X. Yudhi Widya Arthana Rustam

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X. Yudhi Widya Arthana Rustam PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X Yudhi Widya Arthana Rustam Sistem Informasi, STMIK-IM Jl.Jakarta No.79 Bandung yudhie@stmik-im.ac.id Tour & Travel X merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi wedding solution

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA. Abstract

APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA. Abstract APLIKASI UNTUK PEMANTAUAN LAN PADA STUDI KASUS DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA Halim Agung halimagung89@gmail.com Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstract Peningkatan kualitas suatu proses belajar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi masjid, perlu

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi masjid, perlu BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Aplikasi Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi masjid, perlu diketahui bahwa aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem. Adapun pengolahan pengendalian surat masuk dan surat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Bab ini di jelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang di usulkan dari sistem yang ada pada Apotek Kimia Farma. Analisis yang penulis lakukan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Di Indonesia, tempat yang paling populer untuk mengakses internet adalah warung internet (warnet). Untuk dapat mengakses internet di warnet, pengguna (user) harus membayar biaya sewa. Maka

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Penelitian ini dimulai dari pengambilan data penjualan PT. Sinar Niaga Sejahtera Point Ambarawa yang kemudian diteruskan dengan permintaan ijin untuk melakukan replikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Penyewaan Gaun Pengantin di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 29 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada CV. Baritama Guna Sejahtera saat ini masih menggunakan sistem manual, semua kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING CUTI KARYAWAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PT. PANPLY. Ratnawati

SISTEM MONITORING CUTI KARYAWAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PT. PANPLY. Ratnawati SISTEM MONITORING CUTI KARYAWAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PT. PANPLY Ratnawati Teknik Informatika Universitas Cokroaminoto Palopo Jl. Latamacelling Kota Palopo, 91921 Email : ratnawatiinformatika@gmail.com

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan perangkat komputer sebagai alat bantu dalam kegiatan usaha. Ini tidak lepas dari perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyampaian sebuah pesan multi chatting kedalam media LAN. Ada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis adalah tahap awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 30 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Sistem yang sedang berjalan sehubungan dengan aplikasi keuangan masih dilakukan dengan metode semi komputerisasi, karena

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi cabang komoditas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai login menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Perkembangan dunia bisnis yang ada pada saat ini terutama nasabah perkreditan, dimana tiap-tiap nasabah selalu memiliki system masing-masing dalam

Lebih terperinci

PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING. Halim Agung Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia

PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING. Halim Agung Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia PEMANTAUAN LAN PADA UNIVERSITAS BUNDA MULIA DENGAN APLIKASI MONITORING Halim Agung halimagung89@gmail.com Tekhnik Informatika Universitas Bunda Mulia Abstract Peningkatan kualitas suatu proses belajar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 20 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ORGANISASI 3.1.1 Profil Organisasi Taman Resort Mediterania di bangun pada tahun 1996. Perumahan yang di desain dengan konsep Perumahan Elite Berasal Arsitek dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis lokasi supermarket Irian di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut : III.1.1. Analisa Input Input dari sistem yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat didunia tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja dari sektor swasta dalam melakukan kegiatan ekonominya. Hubungan antara masyarakat sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: perangkat keras yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: perangkat keras yang digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan Pendukung Penelitian membutuhkan berbagai perangkat untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain: 3.1.1 Perangkat Keras Dalam

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 26 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem 3.1.1 Pembahasan Metode Prototyping Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah prototyping model. Seringkali

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 22 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendeteksi gangguan internet speedy menggunakan metode forward chaining adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis daerah tertib lalu

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN

3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem pengelolaan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Pada tahap ini merupakan langkah dimana setelah perancangan, pembangunan, dan pengujian maka tahap selanjutnya yaitu mengimplementasikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefenisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses. 59 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Rental Mobil Di CV tasya Lacaden yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC)

Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Aplikasi Laporan Arus Kas Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) Meta Amalya Dewi 1), Elma Permata

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Berdasarkan analisis yang terhadap kondisi yang saat ini berjalan, proses pemantauan terhadap status koneksi dalam suatu jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Pada toko Mutiara Fashion akan dibuat sebuah Sistem informasi penjualan berbasis web (e-commerce) itu sendiri. Perancangan aplikasi ini di bangun bertujuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data, meliputi data master dan data pendukung. Data master adalah data

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait didalam Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia yang berjalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Untuk pengembangan sistem, penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). Selain untuk proses pembuatan, SDLC juga

Lebih terperinci

untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data Perpustakaan SMP N 24

untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data Perpustakaan SMP N 24 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Aplikasi Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PEMBAYARAN ADMINISTRASI KESISWAAN DI SMA Ya BAKII KESUGIHAN

APLIKASI SISTEM PEMBAYARAN ADMINISTRASI KESISWAAN DI SMA Ya BAKII KESUGIHAN APLIKASI SISTEM PEMBAYARAN ADMITRASI KESISWAAN DI SMA Ya BAKII KESUGIHAN Novi Ika Atikah, Tenia Wahyuningrum 1, Dwi Januarita 2 Program Studi D-III Teknik Telekomunikasi Akademi Teknik Telkom Sandhy Putra

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Serdang Tanjung Purba Kab. Deli Serdang adalah adanya kesulitan serta kesalahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi perhitungan gaji karyawan pada Koperasi Udara Jawa meliputi tahap implementasi, uji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci