1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Di Indonesia, tempat yang paling populer untuk mengakses internet adalah warung internet (warnet). Untuk dapat mengakses internet di warnet, pengguna (user) harus membayar biaya sewa. Maka diperlukan aplikasi billing yang terpasang pada masing-masing komputer client untuk membantu perhitungan biaya sewa tersebut. Billing juga diperlukan sebagai sarana monitoring dan controlling terhadap semua user untuk mengantisipasi kecurangan yang dilakukan user. Warnet dengan jumlah user anggota yang relatif banyak dan kemungkinan bertambah seperti contoh Posnet Universitas Kristen Satya Wacana, untuk mengimbanginya pemilik warnet harus melakukan ekspansi warnet dengan cara penambahan komputer dan fasilitas pendukung lain yang tentu akan memakan biaya yang tidak sedikit untuk penambahan peralatan dan tempat. Hal ini menuntut pemilik warnet untuk mensiasati masalah tersebut melalui kooperasi dengan warnet lain untuk memberlakukan layanan roaming user. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi calon pengguna warnet yang tidak terlayani, biasanya berakibat beralihnya user ke warnet lain sehingga pendapatan warnet yang bersangkutan berkurang. Keuntungan untuk user dengan adanya layanan roaming user adalah fleksibilitas karena user anggota suatu warnet dapat memanfaatkan keanggotaannya untuk mengakses internet pada warnet lain di lokasi berbeda tanpa harus mendaftar menjadi anggota warnet yang bersangkutan dan membeli voucher/pulsa pemakaian lagi di warnet itu, dengan catatan bahwa warnet-warnet tersebut telah melakukan kesepakatan untuk menerapkan roaming. Sebagian besar billing warnet yang ada saat ini adalah berdiri sendiri, dimana billing warnet tidak dapat saling terhubung dengan sistem billing yang berada pada warnet lain. Hal ini menyebabkan user yang tercatat sebagai pelanggan warnet tersebut hanya dapat menggunakan keanggotaannya tersebut di warnet dimana seorang user tercatat sebagai anggotanya. Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka diperlukan sebuah sistem distributed billing warnet berbasis client-server yang mampu mendukung implementasi roaming user untuk fleksibilitas. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian terdahulu dengan judul Perancangan Aplikasi Sistem Billing untuk Warnet Prabayar. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi billing berbasis web dengan sistem pembayaran prabayar. Aplikasi ini juga mampu berjalan pada platform Windows dan LINUX sekaligus, namun aplikasi ini belum mampu mendukung implementasi roaming user karena aplikasi server billing tidak dirancang untuk saling terkoneksi [1]. Penelitian terdahulu yang berjudul Billing Warnet Berbasis Client-Server Menggunakan Internet Direct (INDY) menghasilkan sebuah aplikasi billing berbasis client-server yang fungsi utamanya untuk menghitung biaya pemakaian komputer dan mampu melakukan monitoring aktivitas user yang terkoneksi dengan server operator warnet. Namun, aplikasi tersebut hanya berjalan pada jaringan lokal (LAN) [2]. 2

2 a. Distributed Billing System Sistem billing adalah sistem yang berfungsi untuk memproses dan menampilkan informasi biaya dan penggunaan suatu layanan dari penyedia layanan kepada pelanggannya [3]. Sistem billing yang digunakan pada warnet fungsi utamanya untuk melakukan perhitungan biaya penggunaan komputer oleh user pada warnet. Selain itu, sistem billing ini juga digunakan untuk melakukan monitoring dan controlling aktivitas user warnet tersebut. Sistem billing warnet yang berbasis client-server mempunyai kelebihan dalam hal kemudahan pengelolaan data, karena data-data disimpan pada satu database yang terpusat. Integritas data pun terjamin karena data disimpan pada satu tempat, yaitu pada database server. Aplikasi billing warnet terdistribusi (distributed billing) merupakan aplikasi billing yang dapat dilakukan interkoneksi. Tujuannya adalah untuk komunikasi antar billing, dapat menggunakan basis data terdistribusi maupun koneksi antara server billing menggunakan komunikasi socket. Aplikasi billing yang servernya dapat saling berkomunikasi data, sehingga memungkinkan seorang user mampu melakukan login dari berbagai tempat dengan memakai satu account. b. Aplikasi Berbasis Client-Server Client-server merupakan paradigma teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan. Komponen client dari aplikasi dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari client, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna. Model aplikasi 3-tier dapat dilihat pada Gambar 1 [4]. Gambar 1. Model Aplikasi 3-Tier 3

3 c. Konsep Roaming User Konsep roaming pada awalnya lebih populer pada teknologi jaringan telepon nirkabel. Konsep dasar roaming adalah perluasan layanan (service extention) bagi pengguna telepon nirkabel, dimana cakupan jaringan yang dapat di cover oleh penyedia layanan masih terbatas sehingga diperlukan perluasan cakupan jaringan dengan cara melakukan kerjasama dengan penyedia layanan yang lain. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga konektivitas pengguna telepon nirkabel [5]. Roaming user berarti user yang melakukan roaming, karena user tersebut cenderung mobile sehingga harus menggunakan layanan yang disediakan oleh penyedia layanan lain yang bukan merupakan penyedia layanan dimana user itu menjadi pelanggan dalam rangka menjaga konektifitas dalam hal ini adalah layanan konfigurasi sebuah komputer berbasis Microsoft [6]. Roaming juga dapat diimplementasikan pada aplikasi billing. Pelanggan yang tercatat sebagai anggota sebuah warnet dapat menggunakan profile keanggotaan tersebut pada warnet lain yang telah ditunjuk tanpa harus mendaftar lagi menjadi anggota di warnet yang bersangkutan. Inilah yang disebut dengan roaming user. Seperti dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Roaming User Warnet Seperti terlihat pada Gambar 2 bahwa user A yang merupakan member dari warnet A pada lokasi A, dapat menggunakan membership tersebut pada warnet B pada lokasi B maupun warnet C pada lokasi C. Dengan syarat bahwa warnet-warnet tersebut telah melakukan kerjasama roaming. Dari sini akan muncul istilah warnet lokal dan warnet jauh tergantung perspektif warnet. Dari perspektif warnet A, maka warnet B dan C merupakan warnet jauh begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, user member warnet jauh yang melakukan pemakaian pada warnet lokal akan disebut roaming user. 4

4 3. Metode Penelitian Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem ini metode yang digunakan adalah waterfall model. Alasan dipakainya metode ini adalah karena kelebihannya yaitu salah satunya adalah input, output serta proses yang ada dalam sistem billing warnet yang akan dikembangkan sudah cukup jelas karena berangkat dari pemahaman sistem billing warnet yang telah ada. Waterfall model dapat dilihat pada Gambar 3 [7]. Gambar 3. Waterfall Model (Pressman, 1992) 1. Analisa Kebutuhan Sistem Tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menerjemahkan semua pemasalahan dan hambatan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Oleh karena itu, dalam tahapan ini dilakukan proses pengumpulan data untuk sistem. Dengan analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui apa saja yang akan menjadi kebutuhan masukan sistem, kebutuhan proses sistem, kebutuhan keluaran sistem, kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak serta interface (antarmuka) sistem yang akan dibuat, sehingga sistem yang dibangun sesuai dengan apa yang diharapkan. Analisis kebutuhan juga bermanfaat sebagai dasar evaluasi setelah program selesai dibangun. Analisis yang dilakukan terhadap sistem dapat menggunakan Diagram Alir Data (DAD), yang memberikan gambaran tentang proses yang terjadi dalam sistem. a. Analisis Kebutuhan Masukan Kebutuhan masukan (input) yang diperlukan dalam implementasi sistem billing ini, antara lain: (1) Data berupa username dan password yang diperlukan oleh operator untuk proses login ke aplikasi server pada sistem billing ini. Data username dan password untuk user anggota dan username saja untuk user non anggota diperlukan untuk masuk ke dalam aplikasi client sistem billing ini, (2) Data-data yang berkaitan dengan user anggota yang diperoleh dari user dan hanya diinputkan oleh operator, (3) Data setting, data-data yang digunakan oleh operator untuk melakukan konfigurasi sistem billing. 5

5 b. Analisis Kebutuhan Proses Setelah dilakukan analisis pada sistem maka diketahui beberapa proses utama yang akan berjalan pada sistem billing ini, antara lain: (1) proses pengolahan data pada aplikasi server. Terdapat beberapa sub proses yang akan berjalan pada pada aplikasi server ini, antara lain: (a) Proses login operator, (b) Proses pengolahan data, (c) Proses setting, (2) Proses pengolahan data pada aplikasi client. Di sini terdapat tiga proses, yaitu: (a) Proses login user, (b) Proses menampilkan informasi penggunaan komputer oleh client, (c) proses setting. c. Analisis Kebutuhan Keluaran Keluaran (output) yang harus dihasilkan dari sistem billing ini, antara lain: (1) Laporan penghasilan berdasarkan periode, (2) Laporan tagihan pemakaian yang dilakukan oleh anggota yang melakukan roaming dari warnet lain yang memakai komputer di warnet home maupun sebaliknya, (3) Informasi setting sistem billing, (4) Informasi data anggota maupun operator, (5) Informasi pemakaian komputer secara realtime yang dilakukan oleh user. 2. Perancangan Sistem Pada tahap ini, dibuat desain model sistem dalam perancangan aplikasi billing ini, meliputi gambaran umum aplikasi, perancangan proses, perancangan database, dan perancangan interface (antarmuka) aplikasi [8]. Gambaran Umum Aplikasi Gambaran umum aplikasi merupakan gambaran umum proses kerja aplikasi billing yang melibatkan komponen-komponen pendukungnya. Mulai dari pengiriman request sampai dengan diterimanya response. Seperti tampak pada Gambar 4. Gambar 4. Gambaran Umum Aplikasi Distributed Billing Warnet 6

6 Gambar 4 menjelaskan konsep umum dari aplikasi, yaitu komponen yang terlibat dan alur proses secara umum. Aplikasi server jauh merupakan mirror dari aplikasi server lokal karena kedua aplikasi tersebut sama. Alur aplikasi dari perspektif user adalah sebagai berikut: (1) User mengirimkan request melalui interface pada aplikasi client, (2) Aplikasi client lalu mengirimkan request dalam bentuk pesan text melalui komponen socket untuk di forward menuju IP address dan port aplikasi server dengan referensi yang diakses dari registry client, (3) Request kemudian diterima oleh komponen socket pada aplikasi server, apabila response yang diinginkan terdapat di aplikasi server lokal, maka response akan dikirim kembali ke aplikasi client melalui komponen socket. Response lalu diteruskan untuk ditampilkan pada interface aplikasi client, (4) Apabila response tidak terdapat di aplikasi server lokal, maka request akan di forward ke aplikasi server jauh melalui komponen socket dengan referensi IP address dan port yang diakses dari registry komputer server. Server lokal akan berperan sebagai client dari server jauh Pengembalian response dari aplikasi server jauh akan dikirim kembali ke aplikasi client. Alur proses yang sama juga berlaku terhadap penerimaan request dan pengiriman response dari aplikasi server jauh. Dalam hal ini, aplikasi server lokal bertugas melakukan relay request dan response. a. Perancangan Proses Tahap perancangan proses dibuat untuk memudahkan implementasi proses yang telah dirancang ke dalam aplikasi. Perancangan proses bisa dibuat dengan menggunakan Diagram Alir Data (DAD) dimulai dengan Diagram Konteks. Gambar 5. DAD Level 0 Aplikasi Billing Warnet 7

7 Diagram konteks (DAD Level 0) pada Gambar 5 aplikasi billing warnet merupakan gambaran umum dari aliran data, proses dan entitas yang terlibat dalam aplikasi billing warnet ini. Gambar 6. DAD Level 1 Aplikasi Billing Warnet Terdapat dua proses utama pada DAD level 1 pada Gambar 6. Proses tersebut adalah : (1) Pengolahan data aplikasi server. Proses ini terlibat secara langsung dengan entitas operator dan entitas luar aplikasi server warnet jauh, dimana arus data-data dan informasi-informasi yang dikirim dan diterima oleh entitas operator akan melewati proses ini terlebih dahulu. (2) Pengolahan data aplikasi client. Proses ini terlibat langsung dengan entitas anggota, non anggota. Arus data-data dan informasi-informasi yang dikirim dan diterima oleh kedua entitas ini harus melewati proses pengolahan data pada aplikasi client ini terlebih dahulu. 8

8 Gambar 7. DAD Level 2 Proses 1 Pengolahan Data Aplikasi Server Hasil dari pemecahan dari Proses 1 pada DAD level 1 pada Gambar 6 menghasilkan DAD level 2 proses 1 seperti yang terlihat pada Gambar 7. Hasil dari pemecahan tersebut menghasilkan tiga proses yang berhubungan dengan entitas operator dan lima data store (file penyimpanan data). Gambar 8. DAD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Aplikasi Client 9

9 Setelah Proses 2 pada DAD Level 1 (Gambar 6) dipecah, maka menghasilkan DAD level 2 proses 2 seperti pada Gambar 8 yang terdapat tiga proses yang berhubungan dengan tiga entitas. Proses-proses itu adalah: (a) Proses validasi login user (b) Proses penerimaan dan pengiriman informasi, (c) Proses konfigurasi aplikasi client. b. Perancangan Database Gambar 9. Relasi Tabel Seperti terlihat pada Gambar 9 merupakan relasi tabel dalam database Warnet yang menghubungkan empat tabel yaitu tabel tblclient, tabel tblmember, tabel tbllog dan tabel tbltarif. Field IpKomputer sebagai primary key pada tabel tblclient mempunyai relasi dengan field IpKomputer sebagai foreign key pada tabel tbllog. Field JenisTarif sebagai primary key pada tabel tbltarif mempunyai relasi dengan field JenisTarif sebagai foreign key pada tabel tbllog. Field UserID sebagai primary key pada tabel tblmember mempunyai relasi dengan field UserID sebagai foreign key pada tabel tbllog. Field UseridOperator sebagai primary key pada tabel tbloperator mempunyai relasi dengan field UseridOperator sebagai foreign key pada tabel tbllog. 10

10 4. Hasil dan Pembahasan Pada sistem billing ini terdiri dari dua aplikasi yaitu aplikasi client billing dan aplikasi server billing. Aplikasi client merupakan aplikasi yang berperan sebagai graphical user interface (GUI) untuk user. Sedangkan aplikasi server berperan sebagai logical application yang melayani request dari aplikasi client. Aplikasi Billing Server Form yang akan muncul pertama kali ketika aplikasi billing server dijalankan adalah form login operator, seperti tampak pada Gambar 10. Gambar 10. Form Login Operator Apabila username dan password yang dimasukkan cocok dengan yang terdapat pada database, maka user akan dapat masuk ke menu utama, seperti terlihat pada Gambar 11. Gambar 11. Form Menu Utama Untuk melakukan editing data member dapat dilakukan melalui menu Member, seperti terlihat pada Gambar 12. Gambar 12. Form Edit Data Member 11

11 Laporan penghasilan Warnet periode tertentu dapat dilihat melalui menu Laporan Transaksi, seperti terlihat pada Gambar 13. Gambar 13. Laporan Transaksi Aplikasi Billing Client Aplikasi billing client diinstall pada masing-masing komputer client. Form login client merupakan form untuk melakukan login dan monitoring pemakaian oleh user. Dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Form Login Client Konfigurasi koneksi supaya dapat terkoneksi dengan aplikasi server dilakukan oleh operator dengan memilih button setting. Setelah melalui validasi username dan password operator maka akan muncul form setting. Seperti tampak pada Gambar

12 Gambar 15. Form Setting Client Pengujian Sistem Setelah tahap implementasi selesai dilakukan, maka perlu dilakukan pengujian terhadap aplikasi billing yang bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi berfungsi dengan baik seperti yang diharapkan. Dalam konteks pengujian maka diperlukan topologi pengujian yang mewakili topologi warnet yang sebenarnya. Gambar 10. Topologi Pengujian Seperti terlihat pada Gambar 10, dalam pengujian ini, implementasi roaming user dikatakan berhasil apabila user yang merupakan anggota dari billing warnet di jaringan dapat melakukan login melalui aplikasi client di jaringan , namun aktifitasnya dapat dipantau dari kedua server. Sedangkan user tersebut bukan anggota dan tidak terdaftar pada server warnet pada jaringan IP publik yang digunakan pada pengujian ini adalah pada komputer server warnet A dan pada komputer server warnet B. Warnet A diberi istilah warnet lokal dan warnet B diberi istilah warnet jauh. Aplikasi billing server diinstall pada masing-masing komputer server, dilakukan konfigurasi supaya dapat terkoneksi dengan aplikasi billing server pada warnet jauh. Aplikasi billing client juga diinstall pada masing 13

13 komputer client, kemudian dilakukan konfigurasi supaya dapat terkoneksi dengan aplikasi billing server lokal. Pengujian Login Roaming User User anggota warnet jauh harus memasukkan username dan password, saat user anggota memasukkan data username dan password benar maka, perhitungan waktu dan biaya akan berjalan. Seperti tampak pada Gambar 10. s Gambar 10. Login Berhasil Disaat yang sama pada aplikasi server lokal dapat dilakukan monitoring terhadap user anggota yang sedang melakukan roaming yang sedang aktif. Indikator yang berupa bitbutton akan aktif dan akan diketahui username yang login tersebut. Pada log koneksi juga akan muncul keterangan IP address client dan status member. Seperti dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Indikator User Login Pada Server Lokal Begitu pula dengan indikator pada aplikasi server warnet jauh dimana user terdaftar akan aktif, seperti terlihat pada Gambar

14 Hasil Pengujian Sistem Gambar 12. Indikator User Login Pada Server Jauh Pengujian validasi sistem digunakan untuk mengetahui validitas fungsional aplikasi baik data maupun proses dalam aplikasi, hal ini untuk mengetahui apakah aplikasi sudah berjalan seperti yang diharapkan atau belum. Sedangkan pengujian singkronisasi data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang akan dan sudah diproses oleh aplikasi sudah singkron atau belum. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validasi Sistem No Deskripsi Pengujian Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil 1. Pengujian Pilih jenis login Member, User tidak akan dapat melakukan Restriksi Login memasukkan username dan login karena user tersebut sedang Kembar Client password yang sama dengan aktif. Akan muncul peringatan Member member yang sedang bahwa login gagal karena user memakai aplikasi (aktif), sedang aktif. kemudian pilih button login. 2. Pengujian Pilih jenis login Member, User member tidak akan dapat Username dan memasukkan username dan melakukan login karena data Password password dengan salah, username dan password tidak Member Salah kemudian pilih button login. cocok dengan database, akan muncul peringatan password salah. 15

15 3. Pengujian Pilih button setting, Tidak dapat melakukan login dan Saldo Member kemudian masukkan muncul peringatan bahwa saldo Tidak username dan password tidak mencukupi. Mencukupi dengan benar untuk (Ketika verifikasi kemudian pilih Hendak Login) button login 4. Pengujian Pilih jenis login Umum, Billing client akan otomatis Saldo Member memasukkan username, logout dan muncul peringatan Tidak username tidak boleh bahwa saldo sudah habis. Mencukupi kosong, kemudian pilih (Ketika Aktif) button login. 5. Pengujian Pilih jenis login member User tidak akan dapat melakukan Login Client maupun umum, memasukkan login dan muncul pesan bahwa Ketika Server username dan password server belum aktif. Tidak Aktif dengan benar, kemudian pilih button login. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Singkronisasi Data Sistem No Deskripsi Pengujian Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil 1. Pengujian Pilih jenis login Member, Aplikasi client akan Informasi memasukkan username dan menampilkan informasi Pemakaian password dengan benar, pemakaian realtime, sisa saldo, Realtime kemudian pilih button login. waktu pemakaian, dan total Member biaya sesuai dengan yang tampil (Aplikasi pada aplikasi server. Client Lokal) 2. Pengujian Ketika terdapat member yang Muncul informasi mengenai user Informasi sedang aktif, klik indikator yang aktif dan informasi Realtime pada button member aktif realtime pemakaiannya, no Member untuk memunculkan detail komputer dan username sesuai (Aplikasi pemakaian user dengan yang sedang digunakan. Server Lokal) bersangkutan. 16

16 3. Pengujian User member memilih button Total biaya muncul pada log Member selesai untuk mengakhiri pemakaian sesuai dengan yang Logout pemakaian komputer. terdapat pada aplikasi client, begitu pula dengan waktu pemakaian. Saldo member akan berkurang secara otomatis. 4. Pengujian Pilih jenis login Member, Billing akan mulai aktif, Login Roaming memasukkan username dan informasi pemakaian real time User password dengan benar yang akan ditampilkan termasuk sisa hanya terdaftar pada server saldo, user diperbolehkan jauh, kemudian pilih button memakai internet. login. Hasil Analisa Setelah pengujian terhadap sistem dilakukan maka diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan topologi pengujian yang telah ditentukan sebelumnya adalah sebagai berikut: (1) Aplikasi ini dapat menangani user yang melakukan roaming. Kedua server dapat memantau aktifitas user roamer tersebut. Dengan ini, implementasi roaming user dapat dikatakan berhasil, (2) Sistem pembayaran dengan sistem voucher untuk user anggota dapat berjalan dengan baik, (3) Menu yang terdapat pada aplikasi server dapat berfungsi dengan baik, (4) Aplikasi yang dibangun dengan tipe client-server berjalan dengan baik. 5. Simpulan dan Saran Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya mengenai Implementasi Roaming User pada Aplikasi Billing Berbasis Client Server ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi roaming user pada aplikasi billing warnet berbasis client-server dapat dilakukan dengan cara membuat kedua server saling berkomunikasi. Menjadikan aplikasi server billing mampu me-relay request dan response untuk aplikasi server billing lainnya. Adapun saran pengembangan yang dapat disampaikan adalah supaya aplikasi ini dapat menangani lebih dari tiga client. Server dapat berkomunikasi pada lebih dari dua jaringan selain itu sebaiknya pada pengembangan selanjutnya, aplikasi server dapat menangani koneksi socket multi thread. Aplikasi sebaiknya dilakukan penambahan fitur seperti billing komersil yang telah ada. 17

17 6. Daftar Pustaka [1] Diartono, Dwi Agus, 2007, Perancangan Aplikasi Sistem Billing untuk Warnet Prabayar, Jurnal Teknologi Informasi 7: [2] Fahlevi, Rinto, 2005, Billing Warnet Berbasis Client Server Menggunakan Internet Direct (Indy) Skripsi Teknik Informatika POLTEK POS Indonesia. [3] Mostafa, Hatem, Billing System Introduction. Introduction, Diakses tanggal 30 Juli [4] Kambalyal, Channu, 3-Tier Architecture. Diakses tanggal 30 Juli [5] Siddiqui, Shahid, 2006, Roaming In Wireless Network, America: McGraw- Hill Companies, Inc. [6] Hassel, Jonathan, 2005, Working with Roaming User Profiles, ml. Diakses tanggal 30 Juli [7] Pressman, Roger S., 1992, Software Engineering A Practitioner s Approach, America: Prentice-Hall, Inc. [8] Jogiyanto HM, 2008, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Penerbit Andi. 18

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6. PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL:

Setting local IP address dan subnet mask dari VoIP Gateway tersebut. Berikut adalah cara mengkonfigurasi modem ADSL: 113 Masukkan username dan password Gambar 4.45 Konfigurasi VoIP Gateway 3 Setting service DHCP untuk membagikan IP ke komputer yang terkoneksi ke port LAN VoIP Gateway Setting local IP address dan subnet

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menyangkut tentang implementasi dari perancangan yang ada dalam bab 3 meliputi implementasi pengaturan fitur piranti jaringan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem.

BAB V IMPLEMENTASI. Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem. BAB V IMPLEMENTASI Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem. 5. Lingkungan Implementasi Implementasi merupakan tahapan dimana hasil perancangan yang telah dibangun mulai diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan 75 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Berdasarkan perancangan software pada bab sebelumnya, maka dihasilkan sebuah aplikasi fingerscan untuk keamanan ruang kelas. Implementasi dan pengujian merupakan langkah

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan 3.1.1 Proses Bisnis Dari hasil observasi di lembaga Indonesia College, proses bisnis bimbingan privat di lembaga Indonesia College adalah sebagai berikut: 1. Siswa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSFER STOK PULSA OTOMATIS BERBASIS GSM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSFER STOK PULSA OTOMATIS BERBASIS GSM Seminar Nasional Teknologi Informasi 2009 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSFER STOK PULSA OTOMATIS BERBASIS GSM Maman Abdurohman 1), Adiwijaya 2), Suwastika Eka 3) 1,2,3 IT Telkom, Jln. Telekomunikasi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil dari perancangan yang telah dirancang oleh penulis dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini. IV.1.1. Tampilan Awal Tampilan ini adalah tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Pinjaman Dana Nasabah Pada PT. FIF Group

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap implementasi adalah tahap penerapan aplikasi yang dibuat sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya dan diharapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI BAB III ANALISIS DAN EVALUASI 3.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan Prosedur yang berjalan pada proses pemindahbukuan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang saat ini adalah : 1. Wajib Pajak (WP) mengajukan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap Aplikasi Power Control. Tahapan ini dilakukan setelah analisa dan perancangan selesai dilakukan dan akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metodologi Penelitian Tahap penelitian system pada perencanaan ini menggunakan perancangan terstruktur (Structured Systems Analisys and Design/SSAD), dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu: 5. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu: a. Software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat lunak dari sistem penelusuran barang menggunakan barcode 3.1. Gambaran Alat Sistem yang akan direalisasikan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Sistem yang digunakan untuk membuat Sistem Informasi Koperasi terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada saat ini dalam melakukan aktifitas chat user cenderung menggunakan media internet, sebagai contoh menggunakan media sosial dengan

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini akan membahas hasil dari pembangunan sistem berdasarkan rancangan sistem yang telah pada bab tiga. 4.1 Evaluasi Sistem Prototype Evaluasi sistem prototype merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari sistem informasi Penerapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Gambaran umum system Tugas Akhir Sistem Monitoring Local Area Network Kabupaten Sukoharjo Berbasis PHP dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Program Program yang dibuat penulis bertujuan untuk menangkap paket-paket data yang penulis inginkan pada komputer di jaringan berbeda. Agar tujuan dari pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam menyajikan hasil dan uji coba pada bab ini, penulis akan menyajikan beberapa tampilan dari aplikasi yang telah dibangun. Tampilan halaman aplikasi ini dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Kebutuhan Situs web kini mulai digandrungi oleh pelaku sektor bisnis untuk memasarkan produknya, melalui situs web yang berfungsi sebagai media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat lunak sistem pendukung keputusan analisis pola pembelian produk dengan metode algoritma apriori.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat lunak dengan kondisi tertentu agar dapat berjalan dengan baik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat lunak dengan kondisi tertentu agar dapat berjalan dengan baik. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Konfigurasi Perangkat Keras dan Lunak Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan sistem informasi akademik berbasis mobile, sistem ini membutuhkan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 1.1 Implementasi Aplikasi dan Konfigurasi Tahap implementasi dan pengujian dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada BKKKS Provinsi Jawa Timur, pencatatan data organisasi yang masih dilakukan secara manual. Mengacu pada permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini adalah tampilan interface untuk Perbandingan Metode LIFO dan Average Terhadap Kontrol Persediaan Barang pada PT.Indosehat Sempurna berbasis Web: 1. Halaman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas

BAB IV PEMBAHASAN. grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Basisdata Struktur logika dari suatu database dapat digambarkan kedalam sebuah grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas ini dibutuhkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE

PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE Kholid Fathoni 1, Isbat Uzzin Nadhori 1,Alfian Jauhar 1 Jurusan Teknik Informatika, PENS - ITS 1 Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisa terhadap sistem ini dilakukan agar dapat batasan-batasan ataupun ukuran dari kinerja sistem yang berjalan. Perancangan sistem ini difokuskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Berjalan Setiap proses pembuatan sistem, pasti berdasarkan permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam tahap ini merupakan pembuatan sistem yang membutuhkan proses mengubah hasil dari analisis kedalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat dan maju, telah membuat teknologi tidak dapat dipungkiri dapat mempermudah pekerjaan dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan pengamatan secara langsung di perusahaan PT. Telkom Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang meliputi:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap aplikasi informasi penyewaan lapangan futsal berbasis web dan SMS Gateway, tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka dihasilkan suatu aplikasi pengolahan data service pada CV. Salsabila Multi Jasa Palembang, adapun

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang dibutuhkan untuk membangun Aplikasi Berbagi Cerita Wisata Surakata Berbasis Android yaitu meliputi hardware dan software

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi adalah tahap dimana akan dijelaskan implementasi sistem dan kebutuhan sistem yang dibutuhkan untuk pengimplementasian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Alat dan bahan tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan an hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang an-an yang ada pada aplikasi sistem pendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan monitoring. Dalam melakukan monitoring atau pengawasan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan monitoring. Dalam melakukan monitoring atau pengawasan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi manajemen dalam sebuah perguruan tinggi sebagai penunjang segala aktifitas transaksi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil IV.1.1. Tampilan Form Login Mulai menggunakan Aplikasi pertama sekali pengguna diminta untuk mengisikan username dan password pengguna sebagai login menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Analisis Sistem Informasi Crowdsourcing Pelaporan Kerusakan Fasilitas Umum adalah sebuah aplikasi pelayanan masyarakat dimana kerusakan fasilitas umum merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 29 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyampaian sebuah pesan multi chatting kedalam media LAN. Ada

Lebih terperinci

Gambar Notifikasi via

Gambar Notifikasi via BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Notifikasi Status Perangkat Secara umum notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi monitoring adalah melalui Email dan juga alert atau alarm pada aplikasi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS Tedy Setiadi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Dr. Soepomo Janturan Yogyakarta tedys@uad.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pamasukan Kas Pada Top Diesel yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1 Tampilan Form Koneksi Server

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS 4.1 Analisis Sistem Pencatatan Penjualan Kredit Selama ini aplikasi untuk kegiatan operasional yang digunakan oleh Unit Warungan Primer Koperasi Karyawan Manunggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Bengkel BG Kawasaki Motor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi pembagian laba persekutuanyang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR 24 BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR E-payment merupakan salah satu metode pembayaran barang atau jasa yang dilakukan secara online. Dalam pengembagan suatu e-payment terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Selama ini untuk mentransfer file dari PC ke smartphone menggunakan kabel usb. Penggunaan kabel usb untuk mentransfer file dari PC ke smartphone

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama komputer

Lebih terperinci

Implementasi Perancangan Table User Account Gambar Implementasi Perancangan Table User Account Implementasi Perancangan Table M

Implementasi Perancangan Table User Account Gambar Implementasi Perancangan Table User Account Implementasi Perancangan Table M BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Setelah melakukan kegiatan analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian. Tahap implementasi merupakan tahap menerjemahkan

Lebih terperinci

TAKARIR. Melakukan perubahan.

TAKARIR. Melakukan perubahan. TAKARIR data store edit electronic hardware input install ius sanguinis ius soli level login logout online output password personal home page user username voter voting web browser Penyimpanan data. Melakukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR PRIVAT STUDI KASUS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR INDONESIA COLLEGE

SISTEM INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR PRIVAT STUDI KASUS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR INDONESIA COLLEGE SISTEM INFORMASI BIMBINGAN BELAJAR PRIVAT STUDI KASUS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR INDONESIA COLLEGE Ihsan Abi Rijal Syakir Jurusan Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia ihsanabirizal@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE

BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE BAB IV PERANCANGAN USER INTERFACE 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan arsitektur adalah pola keterhubungan antara spesifikasi hardware dan komunikasi data yang terjadi dalam sistem. Berikut digambarkan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Susunan hardware

Gambar 4.1 Susunan hardware BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI BERBASIS SMS SEBAGAI INFORMASI PERFORMANSI CENTRAL PROCESSOR MOBILE SWITCHING CENTER ERICSSON 4.1 Implementasi Hardware Implementasi Hardware merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Komputer Suatu sistem komputer merupakan gabungan dari beberapa peralatan komputer yang saling berhubungan. Komputer juga mempunyai aspek-aspek dasar sebagai

Lebih terperinci

Software Requirements Specification

Software Requirements Specification Software Requirements Specification untuk Aplikasi Desktop Untuk Logistik Alat Tulis Kantor Berbasis RMI Java (Client - Server Middleware). Versi 1.10 Oleh : Made Andhika 23510307 I Putu Agus Eka Pratama

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG Dwi Irwinsyah Feri Anugrah Putra Hendri Chandra Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak PT. Srikandi Palembang adalah suatu perusahaan

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap aplikasi database surat menyurat guru dan staff TatausahaSMA berbasis SMS, tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

1. Personal Computer (PC) atau Laptop. 32/64 bit architecture processor, 2 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows XP/7/8.

1. Personal Computer (PC) atau Laptop. 32/64 bit architecture processor, 2 GB Random Access Memmory (RAM), Sistem Operasi Windows XP/7/8. BAB III METODOLOGI 3.1 Peralatan Pendukung Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi aplikasi. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan berupa perangkat

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dan dapat digunakan. Hasil sistem yang dibuat merupakan

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisa dan perancangan sistem dari aplikasi ongkos kirim dan tracking ekpedisi. Analisa dan perancangan ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Setelah dilakukan perancangan sistem RADIUS pada PC Router yang bertindak sebagai server, dihubungkan dengan layanan aplikasi web private cloud computing yang berada di web

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. Tabel 4 1 Spesifikasi Perangkat Keras 8192MB RAM

BAB IV IMPLEMENTASI. Tabel 4 1 Spesifikasi Perangkat Keras 8192MB RAM BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Akan dibahas mengenai tahap implementasi pembuatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI. Oleh: Gama Wardhana ( )

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI. Oleh: Gama Wardhana ( ) TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI Oleh: Gama Wardhana (5104100051) Tujuan dan Manfaat Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah membuat suatu alat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi

Lebih terperinci

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap proses pengisian kuesioner yang dilakukan oleh pihak Telkom CDC, analisa sistem yang ada ialah sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. 68 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Sistem Network monitoring ini, pada bagian aplikasi server dibuat dalam sistem operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem menguraikan kebutuhan sistem agar dapat memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang

Lebih terperinci