Aplikasi Teknologi Informasi Untuk Pengolahan Bahan Pustaka Oleh: Dwi Novita E. ( Pustakawan UM )
|
|
- Suparman Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Aplikasi Teknologi Informasi Untuk Pengolahan Bahan Pustaka Oleh: Dwi Novita E. ( Pustakawan UM ) Makalah disampaikan pada diklat Otomasi Perpustakaan Sekolah, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009 PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini, perpustakaan juga telah mengalami perkembangan yang sedemikian pesatnya. Perkembangan perpustakaan dalam beberapa dasawarsa ini telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan keberadaan teknologi informasi. Sebagai salah satu lembaga yang berperan dalam pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian informasi mau tidak mau harus berhadapan dengan apa yang dinamakan teknologi informasi ini. Tanpa adanya sentuhan teknologi informasi, perpustakaan dianggap sebagai sebuah instutisi yang ketinggalan jaman, kuno dan tidak berkembang. Teknologi informasi di perpustakaan sering dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan dan modernisasi dari sebuah perpustakaan.. Jika perpustakaan ingin mengimplementasikan teknologi informasi dalam layanan dan aktifitasnya maka perlu direncanakan secara matang untuk mengantisipasi agar tidak ada kesia-siaan dalam perencanaan dan pengembangan yang berakibat pula pada pemborosan waktu, tenaga, pikiran dan keuangan, karena hal tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam rangka penerapan teknologi infromasi pada perpustakaan, antara lain: a. Dukungan kebijaksaan pimpinan (manajement policy) Untuk dapat mencapai keberhasilan komputerisasi perpustakaan yang maksimal langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan dukungan kebijakan dari pimpinan, bisa kepala perpustakaan maupun atasan langsung yang lain. Dukungan ini sangat diperlukan karena tanpa dukungan kebijakan maka komputerisasi perpustakaan akan sulit untuk dilaksanakan. Karena banyak hal yang perlu persetujuan dari pihak pimpinan, baik itu keperluan peralatan, keuangan dan software yang akan digunakan. b. Dana Penyediaan dana merupakan suatu keharusan bila ingin melakukan komputerisasi perpustakaan. Adanya kebijakan saja tidak cukup tapi harus didukung dengan ketersediaan dana. Hal ini wajar karena suatu program tidak mungkin bisa berjalan bila tidak didukung oleh dana,
2 2 karena dalam melakukan komputerisasi perpustakaan banyak peralatan yang dibutuhkan baik hardware maupun software. Setelah implementasi dan masa garansi sudah selesai maka hendaknya juga mulai dianggarkan dana untuk pemeliharaan baik untuk pemeliharaan software maupun hardware. c. Studi banding Studi banding dilakukan dengan tujuan untuk melihat perpustakaan yang sudah melakukan komputerisasi sehingga kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang komputerisasi perpustakaan. Pengetahuan yang diperoleh dari studi banding dapat digunakan sebagai referensi untuk melaksanakan komputerisasi perpustakaan. Studi banding bisa dilakukan di perpustakaan terdekat sudah melakukan komputerisasi perpustakaan. Semakin banyak di kunjunginya perpustakaan yang telah melakukan komputerisasi maka semakin banyak pula hal yang diketahui karena biasanya masingmasing perpustakaan mempunyai ciri khas sendiri-sendiri. d. Penentuan ruang lingkup kegiatan Sebelum melakukan kegiatan komputerisasi perpustakaan, hendaknya telah dipilih atau ditentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang nantinya akan menggunakan teknologi komputer. Penentuan kegiatan ini perlu dilakukan agar komputerisasi yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang diharapkan. Dengan penentuan kegiatan ini maka akan membantu perpustakaan unutk mengalokasikan dana pengadaan peralatan maupun pengadaan software. e. Pemilihan software Sebagaimana diketahui bahwa sekarang telah banyak software perpustakaan yang ditawarkan di pasaran yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebelum melakukan komputerisasi, perpustakaan harus dapat memilih suatu software yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. f. Pemilihan hardware Hardware komputer merupakan salah satu komponen penting dalam melakukan komputerisasi perpustakaan. Untuk itu pemilihan hardware harus disesuaikan dengan kebutuhannya, dan yang terpenting adalah spesifikasi komputer yang diperlukan hendaknya spesifikasi yang mutakhir. Dipilihnya yang mutakhir karena agar tidak mengalami kesulitan komponen bila terjadi kerusakan atau penggantian dan penambahan peralatan. PERANGKAT UNTUK PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
3 3 Untuk pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi dibutuhkan beberapa perangkat, antara lain: 1.Komputer Komputer diperlukan untuk menerima dan mengolah data menjadi informasi yang dapat diakses secara cepat dan tepat. Perangkat komputer ini akan digunakan untuk menyimpan data koleksi buku, data anggota perpustakaan, dan OPAC (Online Public Accses Catalogue). Dengan OPAC, para pelanggan perpustakaan bisa mencari informasi koleksi buku yang mereka butuhkan tanpa harus mencari secara langsung ke rak buku. Komputer itu juga bisa dikoneksikan ke internet. 2.Internet Salah satu manfaat internet dalam pengelolaan perpustakaan adalah sebagai piranti untuk mengakses informasi multimedia dari internet, serta sebagai sarana telekomunikasi dan pendistribusian informasi. Koneksi internet juga bisa dimanfaatkan untuk membuat homepage perpustakaan, yang bisa digunakan untuk menyebarluaskan katalog dan informasi kegiatan yang dilakukan di perpustakaan maupun koleksi-koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3.Software Untuk mempermudah penyajian informasi, diperlukan software khusus untuk mendukung pelayanan perpustakaan. Ada beberapa jenis software yang umum digunakan di perpustakaan berbasis IT baik yang berbasis offline maupun online (open source), di antaranya Athenaeum Light dan Freelib. a.)athenaeumlight Kata Athenaeum diambil dari bahasa Yunani, yang artinya perpustakaan atau reading room. Nama ini digunakan oleh Sumware Consulting NZ untuk nama produk perangkat lunak 'gratisan' yang mereka buat. Atheaneum Light 8.5.vi merupakan versi modifikasi dari Athenaeum Light 6.0. yang telah melalui proses konversi menggunakan Filemaker 8.5 dengan kemampuan lebih baik, robust serta mampu mengelola data hingga 8 Tera byte. Athenaeum Light 8.5 ini hanya dapat bekerja pada OS Windows XP dan 2000 service pack 4, dengan processor minimal Pentium 3 atau lebih tinggi. Software ini dapat membantu para pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan, mulai dari proses katalog, input daftar anggota, OPAC, peminjaman, pengembalian, informasi, serta klasifikasi koleksi buku. Pengelola perpustakaan pun tak perlu lagi repot membuat barcode, karena secara otomatis, barcode akan muncul saat pengklasifikasian. b.)freelib Freelib merupakan singkatan dari Freedom Library yang diambil dari nama Perpustakaan Freedom, yang pertama kali menerapkan aplikasi
4 4 software ini. Sampai saat ini, Freelib sudah menginjak versi untuk aplikasi katalog, manajemen versi sedangkan untuk Linux versi Spesifikasi hardware yang direkomendasikan minimal pentium 3, 600 Mhz dengan memori 64 Mb. Untuk versi Linux, spesifikasi hardware yang dianjurkan lebih tinggi, minimal pentium 4 dengan memori minimal 128Mb Selain Athenaeum Light dan Freelib, masih ada banyak software lain seperti CDS/ISIS, Open Biblio, IBRA, LIBRA, SIMPEL, Chyprus, dan lain lain. Rata rata program itu merupakan open source dan dibuat secara khusus untuk perpustakaan. MIGRASI DATA Migrasi data adalah sebuah proses konversi data yang telah diolah oleh satu program komputer atau perangkat lunak komputer kepada program komputer lainnya. Data dalam sebuah program komputer dibentuk atas satuan kecil yang dikodekan dalam sebuah sistem bahasa komputer. Sistem bahasa itulah yang akan membedakan bagaimana sebuah program komputer mengkodekan data yang yang diolahnya untuk membedakan satu program komputer dengan yang lainnya. Pada awalnya program komputer lebih banyak digunakan untuk membantu kegiatan administrasi perpustakaan, dan proses migrasi pada kegiatan ini biasanya tidak terlalu bermasalah. Pada perkembangan selanjutnya penggunaan program komputer lebih terkonsentrasi pada bagaimana program komputer dapat mengolah dan menampilkan data koleksi yang akan membantu proses temu-kembali di perpustakaan. Ada berbagai jenis program komputer yang dapat dipergunakan perpustakaan untuk mengolah datanya. Perpustakaan juga memiliki beberapa jenis data yang dapat diolah untuk mempermudah perkerjaannya, baik secara terintegrasi pada seluruh kegiatannya, maupun secara terpisah pada tiap bidang yang berbeda. PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA Selama ini kebanyakan pengelolaan administrasi perputakaan yang menyangkut pengadaan, pengolahan bahan pustaka dan sirkulasi serta kegiatan penelusuran masih dikelola dengan cara manual. Sehingga pengelolaannya terkesan komplek, bertele-tele dan kurang efisien. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi maka pengelolaan administrasi perpustakaan dapat dikelola dengan menggunakan teknologi informasi yaitu dengan melakukan kegiatan automasi atau komputerisasi perpustakaan. Kegiatan automasi atau komputerisasi perpustakaan dapat dilakukan mulai dari kegiatan pengadaan, pengolahan, sirkulasi dan penelusuran. 1.) Pengadaan Bahan Pustaka
5 5 Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka sangat diperlukan data yang benar dan akurat baik judul maupun jumlah eksemplarnya. Pengelolaan administrasi data yang baik sangat diperlukan agar tidak terjadi duplikasi data dan koleksi. Pengelolaan data yang dilakukan secara manual sering menimbulkan duplikasi pengadaan judul yang sama, sehingga jumlah eksemplar buku dengan judul tertentu menjadi terlalu banyak. Untuk itu perlu dilakukan pendataan secara komputerisasi, karena dengan adanya ketersediaan data dalam computer akan memudahkan dalam melakukan pengecekan judul buku yang telah diadakan. Inventarisasi bahan pustaka Inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan, baik melalui pembelian maupun hadiah. Ada beberapa sarana untuk inventarisasi bahan pustaka, antara lain : a. Buku induk untuk menginventarisir buku b. Kartu majalah untuk menginventarisir majalah dan sejenisnya c. Kartu suratkabar untuk menginventarisir suratkabar a.inventarisasi Buku. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam inventarisasi buku yaitu : - Pemberian nomor induk pada setiap eksemplar buku. Pemberian nomor induk tersebut harus berurutan dari tahun ke tahun untuk mengetahui jumlah eksemplar buku yang dimiliki perpustakaan. - Membubuhkan stempel tanda MILIK PERPUSTAKAAN dan stempel inventarisasi (nomor induk dicantumkan pada stempel inventarisasi). Semua buku yang datanya sudah dimasukkan ke dalam komputer, diberi tanda milik perpustakaan dengan membubuhkan stempel tanda milik dan stempel inventarisasi. - Memasukkan semua data buku baik dari pembelian maupun hadiah ke dalam komputer. Contoh Kolom pada Buku Induk Tanggal No. Induk Judul/Edisi Pengarang Penerbit/ Kota terbit Tahun Terbit Harga (Rp) Asal Hd Pb Ket b.inventarisasi Majalah, Jurnal, buletin dan terbitan berkala sejenis Inventarisasi majalah dilakukan pada kartu majalah. Selain berfungsi sebagai sarana pencatatan penerimaan majalah, kartu majalah juga berfungsi sebagai alat bantu untuk mengetahui kontinuitas penerimaan majalah/jurnal yang dilanggan atau diterima sebagai hadiah. Kartu majalah sebaiknya dibuat dari kertas karton
6 6 manila berukuran setengah folio dan difile berdasarkan urutan judul majalah. Setiap majalah/jurnal yang sudah diinventarisir dibubuhi stempel tanda milik perpustakaan. Contoh Kartu Majalah Judul : Penerbit : Alamat : Dilanggan pada : Alamat Agen : Kala terbit : Volume/Tahun Nomor Majalah Ket. 3. Inventarisasi surat kabar. Inventarisasi surat kabar dilakukan dengan menggunakan kartu surat kabar. Setelah dimasukkan dalam kartu surat kabar, dibubuhi dengan stempel tanda milik perpustakaan.kartu surat kabar berfungsi sebagai alat bantu untuk mengetahui kontinuitas penerimaan surat kabar. Contoh Kartu Suratkabar Judul : Penerbit : Alamat : Tahun : Harga Langganan : BULAN Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Pembuatan Bar Code
7 7 Setelah koleksi buku-buku diinventarisasi, proses selanjutnya adalah pembuatan barcode untuk masing-masing koleksi tersebut. Dalam barcode tercantum no register buku, dan pemasangannya biasanya pada halaman judul buku dan bagian buku bagian belakang. Untuk proses pembuatannya bias menggunakan program Note Pad dan program Barcode Anything Label for Windows. 2. Pengolahan Bahan Pustaka Sebelum bahan pustaka bisa dipergunakan oleh pemakai perpustakaan biasanya diolah terlebih dahulu sehingga bahan pustaka benar-benar siap untuk disajikan. Kegiatan pengolahan bahan pustaka ini kebanyakan masih dilakukan secara manual. Pengolahan bahan pustaka secara manual dilakukan melalui serangkaian kegiatan antara lain penentuan nomor klasifikasi, memasukan data buku dalam komputer, pembuatan katalog buku, kartu peminjaman, pembuatan slip peminjam buku, dan pembuatan label punggung buku. Serangkaian kegiatan ini tentunya membutuhkan waktu dan tenaga. Untuk mempermudahkan pekerjaan ini maka diperlukan komputerisasi dalam melaksanakannya. Dengan komputerisasi maka sebagian pekerjaan yang secara manual harus dilakukan, tidak perlu dilakukan lagi karena pekerjaan tersebut sudah dapat digantikan atau dilakukan dengan komputer. Dalam komputerisasi pengolahan bahan pustaka, pekerjaan yang paling terpenting adalah input data. Input data harus benarbenar akurat, karena data-data inilah yang nantinya akan dipakai dalam kegiatan sirkulasi dan penelusuran. Dari data yang telah diinputkan ini maka akan diolah oleh komputer untuk berbagai keperluan. Misalnya: kartu katalog buku, label punggung buku, daftar buku, statistic jumlah koleksi, grafik jumlah koleksi, dan sebagainya.
8 8 Contoh Format Tampilan Pengolahan Bahan Pustaka Contoh Format Tampilan Profile Koleksi Hasil Pengolahan Bahan Pustaka
9 9 Deskripsi Katalog Yang dimaksud dengan deskripsi katalog adalah memberikan keterangan mulai dari judul sampai dengan informasi daerah jejajakan. Ketentuan pendeskripsian katalog ini terdapat pada AACR (Anglo American Cataloguing Rules) edisi 2. Pencatatan deskripsi bibliografi sebuah bahan pustaka terdiri atas beberapa bagian atau unsur, yaitu: 1. Daerah judul/pernyataan kepengarangan 2. Daerah edisi 3. Daerah impresum (kota terbit, nama penerbit dan tahun terbit) 4. Daerah kolasi 5. Daerah keterangan seri 6. Daerah catatan 7. ISBN Informasi yang diberikan oleh sebuah katalog ada yang bersifat lengkap, tetapi ada yang bersifat sederhana. Tiga unsur yang pertama, yaitu informasi tentang judul/pernyataan kepengarangan, edisi, impressum, dan jumlah halaman merupakan data informasi katalog sederhana. Namun, pada tingkat pemakai tertentu, seperti mahasiswa, pengajar (dosen), dan peneliti membutuhkan informasi sampai unsur yang detail. Penyajian unsur-unsur katalog tersebut dimaksudkan untuk mengetahui koleksi yang sebenarnya sampai sedetail-detailnya. Untuk daerah catatan tidak perlu dikeluarkan semua, hal ini tergantung dari kebijaksanaan perpustakaan yang bersangkutan. 1.) Susunan dan Tanda Baca Katalog a. Daerah judul Judul karya dapat terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut: Judul Utama (official title) diawali dengan huruf besar Judul Tambahan (sub title) dipisahkan dari judul utama dengan tanda titik dua (:) Judul sejajar /paralel yaitu judul yang sama dalam bahasa yang berbeda, dipisahkan dengan judul utama dan diberi tanda (=) b. Keterangan kepengarangan Nama pengarang baik orang maupun badan korporasi diulang dalam deskripsi (pokok uraian) setelah judul dan didahului dengan tanda garis miring (/), dengan ketentuan sebagai berikut: Penyebutan nama pada deskripsi tanpa mengubah struktur nama seperti pada tajuk, dicatat sesuai apa yang tertera dalam halaman judul, dalam hal ini jika sebelum nama didahului dengan kata oleh, by atau sejenisnya, kata tersebut dicantumkan juga. Nama pengarang ganda sebanyak-banyaknya tiga orang, seluruhnya dicantumkan pada deskripsi, masing-masing dipisahkan dengan tanda koma (,) jika perlu dipergunakan kata dan dalam kurung siku [dan]
10 10 Jika pengarang ganda lebih dari tiga orang, maka dalam deskripsi di cantumkan nama pengarang pertama dengan keterangan tambahan [et al] Selain nama pengarang, semua semua yang terlibat dalam kepengarangan disebutkan dalam deskripsi setelah penyebutan nama pengarang. Dalam hal ini termasuk di dalamnya: nama penerjemah, penyunting, editor dan lain-lain masing-masing dipisahkan dengan tnda titik koma ( ; ). Nama gelar akademik dan nama panggilan tidak dinyatakan dalam deskripsi. c. Keterangan edisi Dalam mencantumkan keterangan edisi ditentukan sebagai berikut: Dalam mencantumkan keterangan edisi digunakan istilah dalam bahasa buku dan disingkat misalnya: Edition = ed., cetakan= cet. ; Cetak ulang tanpa disertai dengan revisi tidak dianggap sebagai edisi. Pencantuman nomor edisi didahului dengan tanda : 2 nd ed. ; 3 rd ed. ; cet.5 d. Impresum Yang dimaksud impresum adalahtempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit. 1. Pencantuman tempat terbit ditentukan sebagai berikut: Pencantuman tempat terbit didahului dengan tanda:. Jika tempat terbit tidak diketahui cantumkan s.l = sine loco 2. Pencantuman nama Penerbit ditentukan sebagai berikut: a. nama penerbit didahului dengan titik dua ( : ) b. Singkatan yang menunjukkan jenis perusahaan seperti PT, Fa, Co. dan sejesnisnya tidak disebutkan dalam impresum. c. Jika nama penerbit tidak diketahui cantumkan s.n = sine nomine 3. Pencantuman tahun terbit ditentukan sebagai berikut: a) tahun terbit didahului dengan tanda koma (, ) b) jika tahun penerbitan tidak diketahui dapat dibuatkan perkiraan dalam kurung siku c) Jika tahun terbit tidak diketahui cantumkan s.a = sine anno e. Kolasi Yang dimaksud dengan kolasi adalah pernyataan yang menyangkut fisik bahan pustaka, yang terdiri atas: jumlah halaman, tinggi buku, dan keterangan ilustrasi dan sejenisnya. Keterangan kolasi dinyatakan sebagai berikut: 1) keterangan dinyatakan secara singkat dalam bahasa indonesia
11 11 - halaman disingkat hlm. Atau pagina disingkat p. - ilustrasi disingkat ilus. - Bibliografi disingkat bib. - Centi meter disinkat cm. 2) jumlah halaman dinyatakan dalam romawi kecil dan dalam angka arab diantara keduanya dipisahkan dengan tanda koma (, ) 3) keterangan ilustrasi yang terdiri dari gambar, peta, tabel, foto didahului dengan tanda titik dua ( : ) 4) ukuran tinggi buku dinyatakan dengan sentimeter dan didahuli dengan tanda titik koma f. Daerah catatan Hal-hal yang penting yang tidak tertampung dalam pokok uraian dapat dinytakan dalam catatan, misalnya judul asli dari suatu karya terjemahan, penunjukan halaman bibliografi dan indeks. g. Standart Internasional Buku (ISBN) ISBN didahului dengan huruf ISBN dan ditulis dengan tanda hubung (-) diantara bagian nomornya h. Jejakan Jejakan berisi keterangan tentang entri tambahan yang perlu dibuat. Dengan adanya jejakan dapat diketahui oleh yang menggadakan katalog, entri tambahan apa saja yang perlu dibuat. Jejakan dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: a) untuk jejakan subyek diberi nomor urut dengan angka arab, dan istilah subyek di seluruhnya ditulis dengan huruf kapital b) jejakan-jejakan lain diberi nomor urut dengan angka romawi 2.) Sumber Informasi Utama Sumber informasi utama untuk ke tujuh daerah tersebut di atas dapat diambil dari unsur-unsur sebagai berikut: Daerah Sumber - judul dan pengarang - halaman judul - edisi - halaman judul - impressum - halaman judul - kolasi - seluruh halaman buku - seri - halaman judul - ISBN - halaman judul
12 12 Contoh Format Tampilan Entri Data Pembuatan Katalog Sistem Klasifikasi Ada beberapa macam sistem klasifikasi koleksi perpustakaan, antara lain: 1. Klasifikasi Artificial, yaitu sistem pengelompokkan koleksi berdasarkan ciriciri khusus misalnya, ukuran, warna dan data fisik lainnya. 2. Klaifikasi Fundamental, yaitu sistem pengelompokkan koleksi berdasarkan subyek. Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi subyek ini yang lebih banyak digunakan oleh pustakawan menangani pekerjaan di perpustakan. Langkah-langkah Penentuan No. Klasifikasi Agar lebih cepat, tepat, dan benar dalam menentukan nomor klasifikasi, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memahami pola pembagian subyek Didalam sistem ini, ilmu pengetahuan di bagi dari subyek besar menjadi subyek yang lebih kecil. Untuk itu perlu perlu dipahami adanya pembagian 10 kelas utama, 100 divisi dan 1000 subdivisi, serta cara penggunaan tabel-tabel pembantu. 2. Menentukan Subyek Didalam menentukan subyek hendaknya diusahakan mencari nomor yang paling spesifik. Untuk menentukan subyek ini hendaknya dibaca dan dipahami informasi yang diperoleh dari: a. Halaman judul b. Kata pengantar c. Daftar isi d. Pendahuluan (bila ada)
13 13 e. Dibaca tiap-tipa bab f. Kesimpulan 3. Apabila dalam suatu buku terdapat dua subyek atau lebih, terlebih dahulu diklasifikasi pada kelas yang utama dibahas. 4. Apabila tidak ada subyek yang utama, koleksi itu diklasifikasi pada kelas yang paling bermanfaat bagi pengguna perpustakaan atau pada subyek yang disebut lebih dahulu. 5. Mengklasifikasi menurut subyeknya dahulu, lalu menurut bentuk penyajiannya. Pengelolaan Dokumen Elektronik / entry data Pengelolaan dokumen elektronik memerlukan teknik khusus yang memiliki perbedaan dengan pengelolaan dokumen tercetak. Proses pengelolaan dokumen elektronik melewati beberapa tahapan, yang dapat kita rangkumkan dalam proses digitalisasi, penyimpanan dan pengaksesan/temu kembali dokumen. Pengelolaan dokumen elektronik yang baik dan terstruktur adalah bekal penting dalam pembangunan system perpustakaan digital (digital library). 1.) Proses Digitalisasi Dokumen Proses perubahan dari dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumen elektronik sering disebut dengan proses digitalisasi dokumen. Seperti pada dokumen mentah (jurnal, prosiding, buku, majalah, dsb) diproses dengan sebuah alat (scanner) untuk menghasilkan doumen elektronik. Proses digitalisasi dokumen ini tentu tidak diperlukan lagi apabila dokumen elektronik sudah menjadi standar dalam proses dokumentasi sebuah organisasi. 2.) Proses Penyimpanan (Database Approach) Pada tahap ini dilakukan proses penyimpanan dimana termasuk didalamnya adalah pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek dari dokumen. Klasifikasi bisa menggunakan UDC (Universal Decimal Classification) atau DDC (Dewey Decimal Classfication) yang banyak digunakan di Perpustakaanperpustakaan di Indonesia. Ada dua pendekatan dalam proses penyimpanan, yaitu pendekatan basis file (file base approach) dan pendekatan basis data (database approach). Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan, dan kita dapat memilih pendekatan mana yang akan kita gunakan berdasarkan kebutuhan. FileBase Approach: data duplication, data dependence, incompatible file format, simple, sedangkan database approach: data sharing and no duplication, data independence, compatible file format, complex. 3.) Proses Pengaksesan dan Pencarian Kembali Dokumen Inti dari proses ini adalah bagaimana kita dapat melakukan pencarian kembali terhadap dokumen yang telah kita simpan. Metode pengaksesan dan pencarian kembali dokumen akan mengikuti pendekatan proses penyimpanan yang kita pilih. Pendekatan database membuat proses ini lebih fleksibel dan efektif dilakukan, terutama untuk penyimpanan data sekala besar. Di sisi lain, kelemahannya adalah relatif lebih rumitnya
14 14 sistem dan proses yang harus kita lakukan. Dan menariknya, karena sifat pendekatan database yang memiliki kebebasan terhadap data (data independence), dengan data yang sama kita bisa membuat interface ke berbagai aplikasi lain yang berbasis web. Contoh Format Tampilan Katalog Komputer (OPAC) Online Public Access Catalouge Contoh Format Tampilan Hasil Penelusuran Melalui OPAC
15 15 \ Contoh Detail Tampilan Hasil Penelusuran Melalui OPAC Finishing Touch Setelah semua proses mulai dari inventarisasi bahan pustaka, pembuatan barcode, katalogisasi dan klasifikasi, entry data, penempelan label buku dan atribut buku yang lain, serta proses penyampulan buku selesai, buku-buku yang sudah diolah dicek kembali dan dibuatkan daftar pengiriman buku, selanjutnya siap dikirim ke bagian lain (sirkulasi, referens, atau reserve) PENUTUP Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan teknologi informasi di perpustakaan antara lain: kebijakan pimpinan, dana, studi banding, penentuan rung lingkup kegiatan, serta pemilihan hardware dan software yang cocok untuk diaplikasikan di perpustakaan.. Meskipun dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, tapi aplikasi teknologi informasi tersebut sangat membantu perpustakaan dalam mengelola koleksi yang dimiliki, dalam pelayanan kepada pemakainya, maupun dalam penelusuran informasi secara cepat dan tepat. Aplikasi teknologi informasi untuk pengolahan bahan pustaka sangat membantu perpustakaan, karena dapat menghemat waktu dan tenaga. Perpustakaan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan bahan pustaka jika hal itu dilakukan secara manual, akan tetapi dengan menggunakan teknologi informasi
16 16 sanagt membantu perpustakaan dalam melakukan semua kegiatan dapat dilakukan secara cepat dan tepat dengan hasil yang bisa memuaskan pemakai perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA Ari Suseno Teknologi Informasi untuk perpustakaan. k=view&id=97, diakses tanggal , Eryono, M. Kaliani, Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka Hamakonda, T Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: Gunung Mulia Hamakonda, Towa P Pembinaan koleksi perpustakaan perguruan tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Perberdayaan Perpustakaan dan Informasi (LpPI) Pedoman Pengelolaan Perpustakaan Madrasah. Yogyakarta: FKBA
17 17 Romi Satria Wahono Teknologi informasi untuk: perpustakaan:perpustakaan digital dan sistem otomasi perpustakaan. wp-content/uploads/2006/09/romi-otomasiperpustakaan- 15september2006.pdf+teknologi+informasi+dan+perpustakaan&hl=id&ct=cln k&cd=1&gl=id, diakses tanggal 25 Januari 2007 Sjarial-Pamuntjak, Rusina Pedoman penyelenggaraan perpustakaan. Jakarta : Djambatan Supriyadi Pengantar pengelolaan perpustakaan sekolah, editor : Y.Y. Hasibuan. Malang : Proyek P3T IKIP Malang
1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi
Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Abstrak: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan
Lebih terperinciKATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017
KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017 Pengertian KATALOG??? Pengertian KATALOGISASI??? Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source
digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source Digilib Versi Rumah Cerdas Intikom Perpustakaan POLTEKKES Surakarta lebih memilih menggunakan Aplikasi
Lebih terperinciKATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018
KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018 Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap atau komprehensif dari suatu bahan pustaka
Lebih terperinciYudha Yudhanto, S.Kom
Menggagas Perpustakaan Digital Yudha Yudhanto, S.Kom yyudhanto@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan
Lebih terperinciKATALOGISASI BAHAN PUSTAKA
KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA Makalah ini disampaikan pada pelatihan pustakawan di SDN Mangliawan II Pakis Malang Tanggal 26 November 2011 OLEH : SETIAWAN, S.Sos Pustakawan Pertama UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses
PERPUSTAKAAN PTA MAKASSAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Hal : 2 Revisi ke : Tgl. Efektif : Modul : Pengolahan Bahan Pustaka Tujuan : Melakukan proses pengkatalogan buku Ruang lingkup : Buku baru untuk diproses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
A. Pengertian Y PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA Juhaeri ang dimaksud dengan pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang berkenaan dengan bahan pustaka, sejak bahan pustaka tiba di perpustakaan, sampai tersusun
Lebih terperinciRomi Satria Wahono
Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan Romi Satria Wahono romi@romisatriawahono.net http://romisatriawahono.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di
Lebih terperinciAUTOMASI PERPUSTAKAAN
A. Pendahuluan AUTOMASI PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak. Sistem Automasi Perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada pekerjaan administratif di perpustakaan agar lebih efektif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai
Lebih terperinciBAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS
PENGKATALOGAN / PENGINDEKSAN PENGKATALOGAN DESKRIPTIF PENGINDEKSAN SUBYEK FISIK BAHAN PUSTAKA ISI BAHAN PUSTAKA DESKRIPSI BIBLIOGRAFI ANALISIS SUBYEK TAJUK ENTRI UTAMA PENERJEMAHAN: MENJADI TAJUK SUBYEK
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA Makalah dipresentasikan pada Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Perpustakaan Bagi Petugas Perpustakaan Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang Tanggal 14-18
Lebih terperinciPengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi
Yunus Abdul Halim Pengolahan Data Buku Perpustakaan dengan Sistem Otomasi Prepare - kebutuhan konsumen - sifat pelayanan - SDM - Standarisasi Pelaksanaan - Pemilahan - tulis diskripsi, katalogisasi, klasifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri
Lebih terperinciPanduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1
Panduan Praktis Pengohan Bahan Pustaka Dengan Program Aplikasi INLISLite Versi 3 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1 1. Persiapan Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan tahapan penting dalam otomasi perpustakaan.
Lebih terperinciBAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan bahan pustaka telah dilakukan orang sejak zaman dahulu kala, dalam upaya mempermudah para pemakai perpustakaan menggunakan
Lebih terperinciMANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 6 MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. (Sulistyo-
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan
Lebih terperinciKATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani
KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani A. PENDAHULUAN Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok dalam rangkaian kegiatan perpustakaan. Kegiatan
Lebih terperinciPanduan Pemasukan Data melalui SIPISIS for Windows
Panduan Pemasukan Data melalui SIPISIS for Windows SIPISIS merupakan program automasi bagi sistem sirkulasi buku atau jenis pinjaman lainnya, pada suatu Perpustakaan. SIPISIS juga menyediakan catalog umum/catalog
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Tahapan Pengelolaan Bahan Pustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip. Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN Pengelolaan bahan pustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY melalui beberapa tahap, mulai dari pengembangan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka,
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH Oleh: Emi Tri Mulyani, S.Sos Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi
Lebih terperinciKEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN
PUST2290 1.1 P KEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN erpustakaan merupakan tempat yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai jenis bacaan yang
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS INPUT DATA TERBITAN BERKALA MAJALAH/ JURNAL/ BULETIN/ TERBITAN BERKALA LAINNYA Untuk Tingkat Deskriptor Pustaka
PETUNJUK TEKNIS INPUT DATA TERBITAN BERKALA MAJALAH/ JURNAL/ BULETIN/ TERBITAN BERKALA LAINNYA Untuk Tingkat Deskriptor Pustaka Oleh : Agustiawan Perpustakaan ISI Yogyakarta sebagai unit penunjang Tri
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di
BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan
Lebih terperinci2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Katalog Pengatalogan ( cataloging ) berasal dari kata katalog yang berarti suatu daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis,
Lebih terperinciSISTEM LAYANAN SIRKULASI DENGAN MENGGUNAKAN LASer VERSI 2.0.1( EDISI BARU )
SISTEM LAYANAN SIRKULASI DENGAN MENGGUNAKAN LASer VERSI 2.0.1( EDISI BARU ) Makalah Disampaikan dalam Diklat Otomasi Perpustakaan Sekolah Bagi Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Automasi Perpustakaan Bilal (2002) menyatakan bahwa automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menurut F.Rahayuningsih dalam bukunya pengelolaan perpustakaan (2007 : 12) menyatakan bahwa, kegiatan-kegiatan pokok perpustakaan sebagai berikut : 1. Pengembangan
Lebih terperinciOTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN
Publish 2016 OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi telah berkembang
Lebih terperinciDATABASE PERPUSTAKAAN
DATABASE PERPUSTAKAAN Oleh : Ubudiyah Setiawati PENDAHULUAN Perpustakaan perguruan tinggi bagian dari fasilitas yang sifatnya terbuka bagi civitas akademik, bahkan perpustakaan yang berstatus sebagai perpustakaan
Lebih terperinciMorality Intellectuality Entrepreneurship
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN Morality Intellectuality Entrepreneurship UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Jl. Sutorejo 59 Surabaya Telp. 031-3811966 Fax. 0313813096 http://www.library.um-surabaya.ac.id,
Lebih terperinciBAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN
BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Institut Sains dan Teknologi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang
BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG A. Sejarah Semarang Berdasarkan buku Pedoman Pendidikan Sejarah Perjuangan PGRI (1998), sejarah IKIP PGRI Semarang berdiri pada tahun 1981 yang pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Peranan perpustakaan sekolah sangatlah penting untuk membantu warga sekolah memperoleh sumber informasi yang mereka butuhkan untuk bahan mengajar
Lebih terperinciSeri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 38 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA MONOGRAF
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 38 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA MONOGRAF Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Lebih terperinciPanduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2
Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2 Revisi Panduan : 24 Maret 2015 Oleh Aristianto Hakim, S.IPI 1. Persiapan Untuk dapat melakukan pemasukan data bibliografi dan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI OTOMASI PERPUSTAKAAN
MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI OTOMASI PERPUSTAKAAN Meilina Bustari *) Abstract School libraryis a part of educational institution. It is necessary to motivate activity tudent in learning.
Lebih terperinciINVENTARISASI BAHAN PUSTAKA
INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA 1 Pengembangan Koleksi Modul 8 by: Nurjanah INVENTARISASI BERBAGAI JENIS BAHAN PUSTAKA Tugas dan Wewenang Menetapkan jenis dan jumlah buku inventaris yang diperlukan Menetapkan
Lebih terperinciPANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS. By Dian Kristyanto. Library Consultant in CV. Selembar Papyrus
PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI DAN SIRKULASI BERBASIS SLiMS By Dian Kristyanto Library Consultant in CV. Selembar Papyrus DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 2 BAB 2 PANDUAN PENGOLAHAN KOLEKSI... 3 2.1 Proses
Lebih terperinciKatalog dan Minat Baca
Katalog dan Minat Baca Oleh Ika Laksmiwati Sejarah peradaban manusia di mulai dengan kehidupan yang sangat sederhana. Pada awalnya manusia hanya membutuhkan makanan dan tempat untuk bertahan hidup. Dengan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian No. 46 PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan umum merupakan salah satu pusat informasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama yaitu menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan
Lebih terperinciSeri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 50 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BUKU
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 50 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PANGKALAN DATA BUKU Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PASCAGEMPA DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PASCAGEMPA DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Tika Iman Sari 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: tikaimansary@yahoo.com
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KUNINGAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UNIVERSITAS KUNINGAN SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS KUNINGAN 2016 Area : Dibuat oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Kode/No : SPM-UNIKU.SOP.44.01 SOP PENERBITAN Tanggal :
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Halaman 1 dari 13 UNIVERSITAS MURIA KUDUS IK. PBP UMK PERPUS- TEK 2 2 Revisi : 1 Tanggal : Dikaji ulang oleh : Ka. UPT Perpustakaan Dikendalikan oleh : Badan Penjaminan Mutu Disetujui oleh : Universitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan sebagai pusat informasi. Perpustakaan merupakan salah satu. sarana untuk temu kembali dalam penelusuran informasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Pada umumnya perpustakaan berperan sebagai pusat informasi, maka perpustakaan harus mampu menyediakan segala kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
Lebih terperinciBAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN
64 BAB 5. PEMBAHASAN DAN UJI COBA HASIL PENELITIAN Uji Coba hasil penelitian aplikasi diperlukan untuk mengetahui keakuratan dari aplikasi yang telah dibangun. Uji Coba hasil penelitian aplikasi dilakukan
Lebih terperinciPROFIL SIPUS. (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman
PROFIL SIPUS (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman Disampaikan Pada: PELATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN, 2008 Deskripsi Umum Sistem Sistem Informasi Perpustakaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan metodologi tentang pembangunan aplikasi mobile Online Public Access Catalog (OPAC). 1.1.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi baik tercetak maupun terekam, dan mengelolanya secara sistematis
Lebih terperinciTEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015
1 TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015 A. PENDAHULUAN Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah berjalan dengan sangat
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT
PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT KEBIJAKAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI Oktober 2009 ELSAM Jl. Siaga II No. 31, Pejaten Barat Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12510 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan
BAB 2 LANDASAN TEORI 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan Secara umum perpustakaan mempunyai arti penting sebagai suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan,
Lebih terperinciSTANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN
STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PERPUSTAKAAN Pembuatan perencanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan setiap awal tahun akademik : 1 Menyusun rencana kebijakan Ketua/ Sekretaris Program Studi
Lebih terperinciJAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO : PER- 038/A/JA/09/2011
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO : PER- 038/A/JA/09/2011 TENTANG PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN HUKUM DAN DOKUMENTASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang peruntukukan bagi masyarakatluas sebagai saran pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO DI KANTOR BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO DI KANTOR BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA 3.1 Tugas Saat Kuliah Pusdokinfo Tugas yang dilakukan oleh penulis di Kantor Badan Arsip dan Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi Senayan Library Management System (SLiMS) merupakan salah satu sistem automasi perpustakaan yang bersifat open source atau gratis. SLiMS merupakan peraih INAICTA
Lebih terperinciINVENTARISASI BAHAN PUSTAKA DAN PEMBUATAN LAPORAN PENGEMBANGAN KOLEKSI. Oleh : Damayanty, S.Sos.
INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA DAN PEMBUATAN LAPORAN PENGEMBANGAN KOLEKSI Oleh : Damayanty, S.Sos. I. Pendahuluan Keberadaan perpustakaan dalam suatu lembaga akan sangat berarti bila perpustakaan itu dapat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN
BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN 880 Un-11.JSOPP-11-01.R0 SOP PENERBITAN KARTU ANGGOTA PERPUSTAKAAN 1 Tujuan SOP ini dibuat sebagai pedoman untuk membantu, mendorong, dan menunjang kelancaran proses belajar
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL
SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL sekti dot com information technology consulting Laboratorium Komputer dan Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNDIP Telpon (024)
Lebih terperinciTeknologi Informasi Perpustakaan
REFORMASI BIROKRASI Teknologi Informasi Perpustakaan (e library) Berbicara mengenai teknologi informasi tidak terlepas dari pandangan seseorang akan seperangkat alat-alat komputer yang digunakan sebagai
Lebih terperinciPengelolaan Perpustakaan
Pengelolaan Perpustakaan Pengelolaan Perpustakan A. Pengolahan Buku. Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang meliputi: 1. inventaris 2. katalogisasi 3. klasifikasi 4. penyelesaian 5. penyusunan di
Lebih terperinciTugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:
Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh: Disusun Oleh: Nama : Heri Purnomo NIM : 015856697 Pokjar : Wonogiri
Lebih terperinciDIVISI PENGADAAN, ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN
DIVISI PENGADAAN, ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN 1. Kedudukan dalam Organisasi Kedudukan Kepala Divisi Pengadaan, Administrasi Umum dan Keuangan dapat dilihat pada struktur organisasi Direktorat Perpustakaan
Lebih terperinciPELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari
PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh: Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN ISNTITUT PERTANIAN BOGOR 2004 PENDAHULUAN Seiring perkembangan jaman, Perpustakaan IPB semakin maju dan diakui keberhasilannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajarmengajar, dimana perpustakaan dapat dijadikan sumber referensi bagi para penggunanya. Namun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah librarius, tentang buku.
8 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang mengumpulkan, merawat, menyimpan, mengatur dan melestarikan bahan-bahan perpustakaan yang selanjutnya digunakan masyarakat
Lebih terperinciBAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 3.1.1 Sejarah Perpustakaan
Lebih terperinciPENGOLAHAN BUKU PERPUSTAKAAN. Oleh Listariono
PENGOLAHAN BUKU PERPUSTAKAAN Materi Disajikan Pada Diklat Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru-Guru sekota Batu Tanggal 29 s.d 30 Juli 2009 Oleh Listariono UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Lebih terperinciPokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1
Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan
Lebih terperinciPEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN RSC
PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN RSC INVENTARISASI Weeding dan Stock Opname Weeding dan stock opname merupakan kegiatan penyiangan dan penghitungan koleksi perpustakaan dengan tujuan untuk menjaga koleksi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Perpustakaan Terintegrasi Sistem Perpustakaan Terintregasi merupakan pengintegrasian antara bidang pekerjaan administrasi, pengadaan, inventarisasi,
Lebih terperinciPERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1
PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Eksistensi teknologi mulai merambah seluruh sisi kehidupan, tidak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksistensi teknologi mulai merambah seluruh sisi kehidupan, tidak terkecuali perpustakaan. Sebagai bagian dari masyarakat, perpustakaan perlu mengikuti dinamika yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini kebutuhan akan teknologi informasi terutama pada sebuah sistem aplikasi sangatlah penting bagi suatu lembaga pengelola informasi. Salah satu
Lebih terperinciMEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Yunus Abdul Halim Interaksi Sistem Informasi - Teknologi Informasi Struktur Organisasi Strategi Pengelolaan Proses Pendidikan Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PEMBAHASAN. Hampir disetiap perpustakaan pasti melakukan pengolahan bahan pustaka.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka Hampir disetiap perpustakaan pasti melakukan pengolahan bahan pustaka. Banyak karya ilmiah yang membahas tentang pengolahan.
Lebih terperinciKatalogisasi KATALOGISASI DOKUMEN. Sri Rahayu. 1. Pendahuluan
Katalogisasi KATALOGISASI DOKUMEN Sri Rahayu 1. Pendahuluan Perpustakaan sebagai pusat informasi menyajikan koleksi dalam bentuk yang berbeda-beda, baik koleksi tercetak seperti buku, majalah, tesis, disertasi,
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO. di Perpustakaan Umum Kabupaten Wonogiri pada 1 Februari 2016 sampai 24
BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO 3.1 Kegiatan selama Kuliah Kerja Pusdokinfo Pelaksanaan KKP ( Kuliah Kerja Pusdokinfo) dilaksanakan penulis di Perpustakaan Umum Kabupaten Wonogiri pada 1 Februari
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO
RANCANG BANGUN ARSITEKTUR DAN OTOMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO Muhammad Nadzirin Anshari Nur 1, Mustarum Musaruddin 2, Jumadil Nangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan di dalam kehidupan manusia saat ini. Perkembangan informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang disebut dengan teknologi informasi.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah
PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI Nanik Arkiyah A. PENGANTAR Sistem temu kembali informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting. Tanpa sistem temu kembali,
Lebih terperinciPemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan
Pemanfaatan Online Public Access Catalogue (OPAC) Sebagai Sarana Sistem Temu Balik Pada Perpustakaan Oleh : LELY EMILIYANA, S.Sos. NIP : 19750101 200112 2 002 POLITEKNIK NEGERI MEDAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKATALOGISASI DESKRIPTIF PERPUSTAKAAN SEKOLAH Gatot Subrata
KATALOGISASI DESKRIPTIF PERPUSTAKAAN SEKOLAH Gatot Subrata Abstrak: Katalog atau katalogus adalah daftar buku yang dimiliki satu atau beberapa perpustakaan dan disusun menurut sistem tertentu. Katalogisasi
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS
MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS Nama SIPISIS sebagai software untuk pengelolaan sistem otomasi perpustakaan sudah banyak dikenal oleh kalangan pustakawan di Indonesia sejak pertengahan tahun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
BAB II KAJIAN TEORITIS 2. 1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unit yang berfungsi untuk mendukung perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya. Sesuai dengan
Lebih terperinci