BAB III PEMBAHASAN. Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah perusahaan bank BTN Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan keuangan POSTPAARBANK pulih kembali pada tahun Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan R.I. 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi keapda Bp. Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan 41

2 TYOKIN KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah R.I. dan terjadilah penggantian nama menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bp. Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949), nama KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama menjadi BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementerian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No.9 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama POSTSPAARBANK IN INDONESIA berdasarkan staatsblat No.295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementerian dari Kementerian Perhubungan ke Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama BANK TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menurut Undang-undang Darurat 42

3 tersebut dikukuhkan dengan UU No.36 tahun 1953 tanggal 18 Desember Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No.4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No.2 tahun 1964 tanggal 25 Mei Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara ditetapkan dengan UU No.20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V. Jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK (1897) sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No.24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M- 43

4 MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. 2. Sejarah Bank BTN Syariah BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank BTN (Persero).Tbk yang menjalankan bisnis dengan prinsip Syariah. BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama di Jakarta. Pembukaan SBU ini guna melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan syariah dan memperhatikan keunggulan prinsip perbankan syariah. 3. Visi dan misi Bank BTN Syariah Kantor Cabang Solo a. Visi Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama. b. Misi 1) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN. 2) Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan. 44

5 3) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value. 4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah. 4. Tujuan perusahaan Tujuan dari pendirian UUS Bank BTN adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan perbankan sesuai prinsip Syariah dan memberi manfaat yang setara, seimbang dalam pemenuhan kepentingan nasabah dan Bank. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank.Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap nasabah dan pegawai. 5. Lokasi perusahaan PT.Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk. Cabang Syariah Solo memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau yang terletak JL. Brigjend Slamet Riyadi No. 322 Solo. 45

6 6. Dewan pengawas Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank. Anggota DPS harus terdiri dari para pakar di bidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum bidang perbankan. Persyaratan anggota DPS diatur dan ditetapkan oleh DSN. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa DSN yang merupakan otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa mengenai kesesuaian produk dan jasa bank dengan ketentuan dan prinsip syariah. Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN.Selain itu DPS juga mempunyai fungsi : a. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan Unit Usaha Syariah dan Pimpinan Kantor Cabang Syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah. b. Sebagai mediator antara Bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Bank yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN. c. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada Bank. DPS wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Bank Syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun. 46

7 7. Struktur organisasi Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang syariah Solo adalah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Syariah Solo terbagi atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Solo dilampiran tugas akhir ini. 8. Job description PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk,Kantor Cabang Syariah Solo memiliki pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing meliputi: a. Branch Manager 1) Tanggung jawab: a) Bertanggung jawab atas pelaksanaan otorisasi sesuai batas kewenangan b) Bertanggung jawab atas terselenggaranya Good Corporate Governance c) Bertanggung jawab atas operasional BTN Cabang Syariah secara keseluruhan d) Bertanggung jawab atas pemenuhan kompetensi dari SDM yang ada di Kantor Cabang Syariah 47

8 e) Bertanggung jawab melakukan perencanaan, bimbingan dan pembinaan serta penilaian kepada pegawai yang dibawahi 2) Uraian Pekerjaan a) Melakukan pengawasan melekat b) Melakukan otorisasi sesuai kewenangan yang diberikan c) Melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja cabang syariah secara keseluruhan d) Mengembangkan kompetensi dan karir bawahan e) Mempertahankan brand image BTN diwilayah kerja f)membina hubungan yang baik dengan pihak eksternal berkaitan dengan bisnis cabang untuk menunjang pencapaian target g) Mewakili BTN dalam kegiatan resmi diwilayah kerja b. Commercial Deputy Branch Manager 1) Tanggung jawab: a) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan operasional harian cabang untuk menjamin efektivitas dan efisiensi. b) Bertanggung jawab terhadap standar kualitas yang tinggi dalam bidang pemrosesan transaksi, administrasi pembiayaan, dan administrasi umum cabang. c) Bertanggung jawab terhadap perlindungan bank dari tindakan penyelewengan dan kesalahan proses transaksi. d) Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada. 48

9 2) Uraian Pekerjaan: 1) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Transaction Processing. 2) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Financing Administration. 3) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi General Branch Administration c. Supporting Deputy Branch Manager 1) Tanggung Jawab: a) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank. b) Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi Selling Service, Teller Service, Customer Service, dan Finance Service di kantor cabang dengan baik. c) Bertanggung jawab atas strategi pencapaian target dana, pembiayaan, fee based, dan peningkaan penggunaan fitur produk. d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas Quality Service Level 2) Uraian Pekerjaan: a) Melakukan fungsi supervisi sebagai Head Retail Service. b) Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan. 49

10 c) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank. d) Melakukan fungsi pelaporan kepada Branch Manager dan unit terkait. d. Junior Secretary a) Uraian pekerjaan 1) Memproses pembuatan dan pengaturan jadwal kegiatan Kepala Cabang, baik dengan pihak intern maupun ekstern. 2) Memproses administrasi notula rapat (registrasi, pengarsipan), baik dengan pihak intern maupun ekstern. 3) Memproses administrasi surat dan facsimile masuk (registrasi, pengarsipan, pendistribusian sesuai disposisi dan monitoring) untuk Kantor Cabang. 4) Memproses administrasi penyampaian semua surat dan facsimile keluar (registrasi, pengarsipan) yang ditanda tangani oleh Kepala Cabang. 5) Mengatur semua kegiatan protokoler dan perjalanan dinas Kepala Cabang (SPD, Tiket, uang saku). an, baik dari pihak internal dan eksternal bank. e. Accounting 1) Tanggung Jawab : 50

11 a) Bertanggung jawab atas keakuratan dan ketepatan laporan keuangan kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas. b) Bertanggung jawab atas pengelolaan pengarsipan bukti dasar, bukti transaksi, dan listing dilakukan dengan tertib dan benar. c) Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan ekstern maupun intern. 2) Uraian Pekerjaan a) Melakukan penyelenggaraan General Ledger. b) Melakukan fungsi Internal Control. c) Melakukan fungsi Reporting. d) Melakukan fungsi Filling d. Account Officer 1. Tanggung jawab a) Melakukan maintenance pemindahbukuan/standing instruction b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan OTS (On The Spot) atau kelayakan usaha dan penghasilan calon debitur. c) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir) melalui jasa appraisal. d) Bertanggung jawab terhadap proses pengelolaan pencairan pembiayaan. 51

12 a) Bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan dokumentasi pembiayaan b) Bertanggung jawab atas kualitas rekomendasi paket analisa pembiayaan KPR atau Non KPR. c) Bertanggung jawab terhadap proses pemberian pembiayaan KPR / Non KPR yang sesuai dengan ketentuan Bank. d) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya seluruh proses pemberian pembiayaan sesuai dengan ketentuan bank. 2) Uraian Pekerjaan 1. Menindaklanjuti proses permohonan OTS (On The Spot) atau kelayakan usaha dan penghasilan bagi calon debitur. b) Menindaklanjuti proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir) melalui jasa appraisal. c) Melakukan administrasi pencairan realisasi pembiayaan. d) Memantau dan menyelesaikan dokumen pembiayaan yang belum selesai. e) Melakukan proses update data dan status dokumen pembiayaan ke sistem. f) Memastikan serah terima dokumen pembiayaan telah terlaksana dengan benar dan akurat pada waktu pelunasan pembiayaan. g) Melakukan analisa terhadap rekomendasi pembiayaan KPR / Non KPR. 52

13 h) Melakukan proses pemberian pembiayaan KPR / Non KPR yang sesuai i) Melakukan supervisi dan memastikan terlaksananya seluruh proses pemberian pembiayaan sesuai dengan ketentuan bank. f. Junior Consumer Financing Analyst 1) Tanggung jawab: a) Bertanggung jawab menghasilkan kredit konsumer yang berkualitas b) Bertanggung jawab atas analisa dukungan pembiayaan kredit konsumer dalam rangka kerja sama dengan pihak ketiga c) Bertanggung jawab atas Quality Service Level. g. Customer Service 1) Tanggung jawab a) Bertanggung jawab atas pelayanan nasabah baik yang datang, melalui telepon atau surat b) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengkinian, pemeliharaan, dan perkembangan penggabungan data CIF c) Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh aplikasi pembukaan rekening, penutupan rekening, atau bahkan blokir d) Bertanggung jawab atas pembinaan nasabah prima e) Bertanggung jawab atas pelayanan administrasi ATM Syariah, termasuk pemberian ATM Syariah kepada nasabah Pembiyaan 2) Uraian Pekerjaan 53

14 e) Melakukan pelayanan sebagai petugas customer service f)melakukan Maintenance data nasabah g) Melakukan pemasteran data h) Melakukan maintenance pemindahbukuan/standing instruction h. Teller Staff 1) Tanggung Jawab a) Bertanggung jawab atas penerimaan kas awal hari dan penyerahan kas akhir hari b) Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket c) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan entry data transaksi tunai dan non tunai melalui loket d) Bertanggung jawab atas pencetakan laporan transaksi harian 2) Uraian Pekerjaan a) Melayani Transaksi Giro Syariah b) Melayani Transaksi Tabungan Syariah c) Melayani Transaksi Deposito Syariah d) Melayani Transaksi Tabungan Haji e) Melayani Transaksi Tabungan Kantor Pos f)melakukan Administrasi Kas g) Melayani Transaksi Kiriman uang h) Melayani Transaksi Collection i) Melayani Transaksi Inkaso 54

15 j) Melayani Transaksi Inward k) Melayani Transaksi Payment Point (SOPP) l) Melayani Transaksi Kas Keliling i. Financing Document 1) Tanggung jawab a) Bertanggungjawab terhadap penyelesaian atas dokumen pembiayaan yang belum diterima bank b) Bertanggungjawab terhadap penatausahaan, penyusunan dan penyimpanan dokumen pembiayaan c) Bertanggungjawab terhadap penatausahaan dokumen pembiayaan di sistem (document tracking) d) Bertanggungjawab terhadap pelayanan kepada debitur dan unit kerja lain, yang terkait dengan dokumen e) Bertanggungjawab terhadap pembuatan laporan LAT/DAT 2) Uraian Pekerjaan a) Memantau dan menyelesaikan dokumen pokok pembiayaan yang belum diselesaikan b) Memonitoring peminjaman dan pengembalian dokumen pembiayaan c) Melakukan proses update data dan status dokumen pembiayaan di sistem document tracking d) Menindaklanjuti pelayanan klaim debitur serta pertanyaan unit kerja lain yang terkait dengan pengelolaan dokumen 55

16 e) Membuat laporan perkembangan LAT/DAT dokumen pokok pembiayaan j. Clearing 3) Uraian Pekerjaan: a) Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kliring di Bank Indonesia atau Bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring mulai dari persiapan, kliring penyerahan dan kliring tolakan. b) Entry data warkat data kliring keluar pada kliring sistem bank Indonesia c) Melakukan proses efektif kliring. k. Human Capital & Logistic Support 1) Tanggung Jawab a) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi personalia b) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi logistik c) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi kartu pengawas anggaran d) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi mailing e) Bertanggungjawab atas pelaksanaan fungsi sekretaris 2) Uraian Pekerjaan a) Melakukan proses pengelolaan absensi pegawai b) Melakukan proses pengelolaan Administrasi Data Kepegawaian c) Melakukan proses Administrasi Cuti d) Melakukan proses Administrasi 56

17 e) Melakukan proses administrasi pembinaan disiplin pegawai f)melakukan proses pengadaan barang inventaris kantor g) Melakukan proses pengelolaan Pengadaan Barang dan formulir kantor h) Melakukan proses pengelolaan pengadaan Bilyet Cek, Bilyet Giro, Bilyet Deposito dan kartu ATM i) Melakukan proses pengelolaan sewa kendaraan, rumah dinas, dan gedung kantor j) Melakukan proses pengelolaan Sewa Rumah Dinas Pejabat k) Melakukan proses pengelolaan sewa gedung kantor l) Melakukan proses pengelolaan administrasi tenaga outsourching m) Melakukan proses Kesekretariatan kantor Cabang l. Collection 1) Mengunjungi nasabah-nasabah yang pembayarannya menunggak sekaligus menanyakan kepastiannya 2) Melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan peraturan bank bagi nasabah yang menunggak tersebut. m. Supporting Staff Supporting Staff adalah karyawan Bank yang melakukan pekerjaannya tidak pada sisi manajerial, namun pada sisi pendukung (supporting) untuk kelancaran proses manajerial. Supporting Staff terdiri dari: 1) Security 57

18 a) Menjaga keamanan Bank b) Pertama kali menyapa nasabah yang datang ke Bank dan membukakan pintu c) Terakhir kali menyapa nasabah yang datang ke Bank dan membukakan pintu 2) Driver a) Mengantar Account Officer yang akan melakukan OTS b) Mengantar Customer Service yang akan mengunjungi nasabah c) Mengantar Kepala Cabang/ Kepala Seksi yang lain dalam melakukan tugas-tugas sebagai perwakilan dari bank. 3) Office Boy a) Menjaga kebersihan bank, baik di dalam kantor maupun disekitar kantor b) Menyiapkan minuman bagi karyawan c) Membelikan makan sesuai dengan pesanan karyawan n. Outsorcing Bank BTN Syariah Solo biasanya melakukan outsorcing secara sementara, dari Bank BTN Konvensional yang berlokasi di Jl. Slamet Riyadi No. 282 Solo. Outsorcing ini biasanya dilakukan karena keterbatasan jumlah karyawan BTN Syariah, sehingga jika salah satu tidak berangkat bekerja, maka Bank BTN melakukan outsorcing agar proses kerja yang ada di bank dapat berjalan seperti biasa dan tidak ada hambatan. 58

19 9. Budaya kerja (POLA PRIMA) Budaya kerja adalah prinsip-prinsip yang dilakukan oleh masingmasing pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi landasan kebijakan dan aturan yang mengarahkan perilaku individu di dalam perusahaan. POLA PRIMA, Tuntunan Perilaku Insan Bank BTN adalah panduan yang membantu semua insan Bank BTN agar lebih memahami Nilai-Nilai Budaya Kerja Bank BTN dan mampu melaksanakan perilaku utama yang dijadikan tonggak-tonggak perilaku teladan di Bank BTN. Pedoman perilaku ini berlaku bagi seluruh insan bank BTN dari jajaran komisaris, direksi, Pemimpin Divisi, sampai jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi. Budaya kerja Bank BTN memilikin 6 nilai yang disebut dengan akronim POLA PRIMA: a. P = PELAYANAN PRIMA b. O = INOVASI c. LA = KETELADANAN d. PR = PROFESIONALISME e. I = INTEGRITAS f. MA = KERJASAMA Enam nilai budaya kerja ini menjadi landasan bagaimana Bank BTN mencapai visi Bank yang Terkemuka dalam Pembiayaan Perumahan". Nama POLA PRIMA diambil dari perpaduan beberapa huruf dari setiap nilai-nilai budaya. commit Selain itu, to user kata POLA PRIMA berarti Prinsip 59

20 dasar untuk selalu memberikan rancangan dan tindakan yang terbaik dalam setiap aktivitasnya. Diharapkan bahwa seluruh insan bank BTN berperilaku sesuai dengan POLA PRIMA dalan menjalankan organisasi dan bisnis. Berikut adalah makna 6 (enam) nilai-nilai Budaya Kerja Bank BTN: Tabel 3.1 Enam nilai-nilai dasar budaya kerja bank BTN Nilai- Nilai Dasar Budaya Kerja PELAYANAN PRIMA Makna Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan INOVASI Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan KETELADANAN Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang mencerminkan Nilai-nilai budaya kerja Bank BTN bagi insan Bank BTN dan pihak-pihak yang terkait. PROFESIONALISME Kompeten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta 60

21 memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN. INTEGRITAS Konsisten antara pikiran, perkataan, dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi dan prinsipprinsip kebenaran yang terpuji. KERJASAMA Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak lain dilandasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama Sumber: PT. BTN Tbk, Kantor Cabang Syariah Solo, 2013 Nilai Pelayanan Prima, Inovasi, dan Keteladanan berorientasi pada aspek di luar diri, seperti lingkungan dan pihak lain. Hal ini berarti komitmen utama Bank BTN adalah bagaimana memuaskan pelanggan. Pelanggan dalam hal ini berarti luas, yaitu pihak-pihak internal dan eksternal termasuk segenap pemangku kepentingan Bank BTN. Nilai Professionalisme, Integritas, dan Kerjasama berorientasi kedalam dari individu. Setiap nilai budaya kerja Bank BTN memiliki 12 Perilaku Utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh Insan Bank BTN. Dua belas perilaku utama tersebut adalah: 61

22 Tabel 3.2 Nilai-nilai dasar budaya kerja bank BTN NILAI- NILAI DASAR BUDAYA KERJA PELAYANAN PRIMA 12 PERILAKU UTAMA 1. Ramah, sopan, dan bersahabat 2. Peduli, proaktif, dan cepat tanggap INOVASI 3. Berinisiatif melakukan penyempurnaan 4. Berorientasi menciptakan nilai tambah KETELADANAN 5. Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar 6. Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja PROFESIONALISME 7. Kompeten dan bertanggungjawab 8. Bekerja cerdas dan tuntas INTEGRITAS 9. Konsisten dan disiplin 10. Jujur dan berdedikasi KERJASAMA 11. Tulus dan terbuka 12. Saling percaya dan menghargai Sumber: PT. BTN Tbk, Kantor Cabang Syariah Solo, Produk dan jasa layanan Bank BTN Syariah kantor cabang solo BTN Syariah Kantor Cabang Solo memiliki beberapa produk dan jasa layanan yang berdasarkan dengan syariah islam antara lain 62

23 a. Produk pendanaan 1) Tabungan BTN Batara ib Tabungan Batara ib adalah Tabungan yang berdasarkan Prinsip Wadiah yang bersifat simpanan dan bisa diambil setiap saat, tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian bonus ('athaya) yang bersifat sukarela/sesuai kebijakan Bank, tidak disyaratkan dan tidak diinformasikan baik secara lisan maupun tertulis oleh pihak Bank. Manfaat a) Mendapatkan Kartu ATM BATARA SYARIAH yang dapat digunakan bertransaksi di lebih dari 4000 ATM Bank yang berlogo "Link" b) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan di semua Kantor Cabang Syariah dan Kantor Layanan Syariah (on-line) c) Tidak dikenakan biaya pengelolaan rekening d) Fasilitas joint account untuk rekening bersama keluarga Anda e) Uang Anda aman duniawi dan ukhrowi karena dikelola sesuai syariah oleh BTN Syariah yang sudah terbukti aman dan dipercaya. f) Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah Persyaratan Pembukaan Rekening a) Penabung dapat perorangan atau perusahaan/lembaga. 63

24 b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing. c) Melampirkan foto copy KTP atau identitas diri lainnya. d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening. e) Penabungan pertama minimal sebesar Rp ,-. f) Penabungan lanjutan minimal sebesar Rp ,-. Pengambilan Kembali Pengambilan kembali dapat dilakukan setiap saat dengan saldo yang harus disisakan Rp ,- Pemberian Bonus a) Bank dapat memberikan bonus atau yang sejenis secara sukarela/sesuai dengan kebijakan Bank kepada nasabah. b) Pemberian bonus tidak disyaratkan atau tidak diinformasikan secara lisan maupun tertulis. c) Bonus dapat diberikan pada akhir bulan. d) Atas pemberian bonus, nasabah dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku. e) Atas pemberian bonus juga diberikan pilihan pemotongan Zakat. Biaya-biaya a) Penggantian buku karena rusak atau hilang sebesar Rp.5.000,- b) Pembayaran habis atau penutupan rekening sebesar Rp ,- 64

25 c) Nasabah tidak dikenakan biaya pengelolaan rekening setiap bulan. 2) Tabungan BTN Prima ib Tabungan BTN Prima ib adalah Tabungan Prima Syariah Berdasarkan Prinsip Mudharabah yang bersifat investasi atau berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan imbalan yang disyaratkan atau disepakati dalam bentuk nisbah yang tertuang dalam akad pembukaan rekening. Manfaat a) Mendapatkan Kartu ATM BATARA SYARIAH yang dapat digunakan bertransaksi di lebih dari 4000 ATM Bank yang berlogo "Link". b) Imbalan yang menarik sesuai dengan nisbah yang disyaratkan dan disepakati bersama. c) Bagi Hasil dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian. d) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan di semua Kantor Cabang Syariah dan Kantor Cabang Layanan Syariah (on-line) e) Fasilitas joint account untuk rekening bersama keluarga Anda f) Uang Anda aman duniawi dan ukhrowi karena dikelola sesuai syariah oleh BTN Syariah yang sudah terbukti aman dan dipercaya. 65

26 g) Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah Persyaratan Pembukaan Rekening a) Penabung dapat perorangan atau perusahaan/lembaga. b) Berlaku untuk Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing. c) Melampirkan foto copy KTP atau identitas diri lainnya. d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening. e) Penabungan pertama minimal sebesar Rp ,-. f) Penabungan lanjutan minimal sebesar Rp ,- dan dalam kelipatan sepuluh ribuan. Pengambilan Kembali Pengambilan kembali hanya dapat dilakukan setelah dana sesuai yang diperjanjikan telah mengendap di Bank sekurangkurangnya selama 1 (satu) bulan. Saldo yang harus disisakan di Bank minimal Rp , Bagi Hasil a) Bagi hasil diberikan setiap akhir bulan dan dihitung berdasarkan saldo harian yang mengendap pada bulan berjalan sesuai nisbah yang disepakati. b) Bagi hasil dihitung melalui metode distribusi bagi hasil setiap akhir bulan dan nisbah ini bersifat tetap, sesuai nisbah yang disepakati. 66

27 Biaya Administrasi a) Penggantian buku Tabungan karena rusak atau hilang Rp ,-. b) Biaya penutupan rekening sebesar Rp ,-. c) Seluruh pemegang rekening Tabungan BTN Prima ib dikenakan biaya pengelolaan rekening sebesar Rp.5.000,-/bulan. d) Bagi nasabah yang memperoleh bagi hasil kurang dari biaya pemeliharaan rekening, maka biaya pemeliharaan rekening adalah sebesar bagi hasil yang diperoleh pada bulan tersebut. e) Atas pendapatan bagi hasil Tabungan BTN Prima ib, nasabah dikenakan pajak penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku. f) Bagi nasabah yang mendapatkan bagi hasil diberikan pilihan untuk dipotong Zakat terhadap Bagi Hasil yang diterima oleh nasabah. 3) Tabunganku ib Tabunganku ib adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank diindonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Manfaat a) Bebas biaya administrasi bulanan b) Setoran awal ringan c) Bonus wadiah (sesuai commit kebijakan to user bank) 67

28 d) Mendapatkan kartu ATM (pilihan) e) Penyetoran dapat dilakukan disemua kantor cabang syariah dan kantor cabang layanan syariah Persyaratan a) Penabung perorangan b) Warga negara Indonesia c) Memperlihatkan dan memberikan fotocopy kartu identitas, seperti KTP/SIM atau paspor (untuk pemilik paspor yang telah berusia 17 tahun keatas) d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening 4) Tabungan BTN Haji ib Tabungan BTN Haji ib merupakan Tabungan yang bersifat investasi atau berjangka yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji. Manfaat: a) Memperoleh kepastian keberangkatan ibadah haji apabila kuota haji masih tersedia dan tabungan telah mencapai syarat saldo minimal yang ditentukan oleh Departemen Agama b) Dapat dibuka diloket BTN Kantor Cabang Syariah dan Kantor Layanan Syariah yang terhubung dengan siskohat Departemen Agama. 68

29 c) Penyetoran dapat dilakukan di seluruh loket Bank BTN Kantor Cabang Syariah dan Kantor Layanan Syariah d) Mendapatkan imbalan yang disyaratkan dan disepakati dalam bentuk nisbah e) Tidak dikenakan biaya pengelolaan rekening f) Uang Anda aman duniawi dan ukhrowi karena dikelola sesuai syariah oleh BTN Syariah yang sudah terbukti aman dan dipercaya. g) Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah Persyaratan Pembukaan Rekening a) Penabung adalah perorangan dan Warga Negara Indonesia b) Melampirkan foto copy KTP atau identitas diri lainnya. c) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening. d) Penabungan pertama minimal sebesar Rp ,-. e) Penabungan lanjutan minimal sebesar Rp ,- 5) Giro BTN ib Sebagai sarana pendukung bisnis terpercaya, dengan menawarkan transaksi perbankan yang menguntungkan melalui Giro Batara ib. Simpanan dana Perorangan atau Korporasi untuk memperlancar aktivitas bisnis dan penarikan dana dapat dilakukan dengan cek atau bilyet giro atau sarana pemindah-bukuan lainnya. Menggunakan akad sesuai syariah yaitu Wadi ah, bank tidak 69

30 menjanjikan bagi hasil tetapi boleh memberikan bonus yang menguntungkan bagi nasabah. Kemudahan Penyetoran dapat dilakukan disemua Kantor Cabang Syariah Bank BTN Penggunaan Cek dan/atau Bilyet Giro, transaksi bisnis akan menjadi lebih mudah Keleluasaan dalam melakukan traksaksi melaui ATM Bank BTN dan/atau melalui jaringan ATM Bersama (khusus Giro Batara ib perorangan) Tersedia pilihan rekening gabungan atau joint account (khusus Giro Batara ib perorangan) Fasilitas dan Kemudahan Bertransaksi a) Dengan fasilitas jaringan Kantor Cabang Syariah yang terus bertambah dan jaringan ATM Bank BTN serta jaringan ATM Bersama yang tersebar luas di Indonesia, sehingga tidak perlu antri untuk melakukan transaksi perbankan. b) Auto Debit, dengan fasilitas ini, memudahkan untuk melakukan pembayaran tagihan, pembayaran angsuran pembiayaan, termasuk pembayaran zakat. Persyaratan Setoran awal: a) Perorangan = Rp ,- 70

31 b) Lembaga = Rp ,- c) Joint Account Rp ,- d) Tidak termasuk daftar hitam BI Giro BTN Investa ib adalah Giro yang bersifat investasi atau berjangka dengan akad Mudharabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan imbalan bagi hasil yang disepakati. Persyaratan Perorangan: a) 21 tahun ke atas atau telah menikah b) Mengisi dan menandatangani formulir permohonan beserta pendukungnya c) Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/Paspor dan KIMS/KITAS), dan NPWP d) 1 lembar pas foto 4x6 e) Dikenakan biaya administrasi bulanan sesuai ketentuan bank f) Menyerahkan surat referensi Persyaratan Lembaga: a) Mengisi dan menandatangani formulir permohonan beserta pendukungnya b) Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/Paspor dan KIMS/KITAS pejabat yang berwenang), NPWP, TDP, SIUP, dan Akte pendirian commit perusahaan to user 71

32 c) Dikenakan biaya administrasi bulanan sesuai ketentuan bank d) Menyerahkan surat referensi Setoran awal: a) Perorangan = Rp ,- b) Lembaga = Rp ,- c) Joint Account Rp ,- d) Tidak termasuk daftar hitam BI Fasilitas Tambahan a) Sebagai media transaksi yang terkait dengan Program BPO/BPPT 6) Deposito BTN ib Deposito BTN ib adalah jenis penanaman dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank. Deposito ini menggunakan prinsip Al Mudharabah Muttlaqah yakni suatu perkongsian antara dua pihak di mana pihak pertama selaku pemilik dana (shahibul maal) menyediakan dana, dan pihak kedua selaku pengelola dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana itu akan dibagikan sesuai dengan nisbah/ratio yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. 72

33 Manfaat a) Bagi Hasil yang menarik b) Bagi Hasil dapat dikapitalisasikan ke dalam pokok c) Bagi hasil deposito dapat dipindahbukukan untuk pembayaran angsuran rumah d) Jangka waktu penempatan bervariasi mulai 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan e) Terhadap pencairan sebelum tanggal jatuh tempo tidak dikenakan penalti f) Uang Anda aman duniawi dan ukhrowi karena dikelola sesuai syariah oleh BTN Syariah yang sudah terbukti aman dan dipercaya g) Penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah Persyaratan Pembukaan Rekening a) Dapat dibuka atas nama perorangan atau perusahaan/ lembaga b) Berlaku bagi Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing c) Mengisi dan menandatangani formulir Pembukaan Rekening d) Melampirkan foto copy KTP atau identitas diri lainnya e) Minimum penempatan: Perorangan Rp ,- Perusahaan/ lembaga Rp ,- 73

34 b. Produk pembiayaan 1) KPR BTN Diperuntukkan bagi pemohon/ calon nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya. Pembiayaan KPR BTN ib berdasarkan prinsip Murabahah, di mana harga jual didapatkan dari total harga beli dan margin (harga jual = harga beli + margin). Keunggulan a) Angsuran tetap sampai lunas b) Maksimal pembiayaan KPR BTN ib yang dapat diberikan adalah 80% untuk nasabah non kolektif dan sebesar 90% untuk nasabah kolektif dari taksasi Bank c) Jangka waktu pembiayaan maksimal sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. d) Lokasi rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya bebas e) Margin bersaing f) Persyaratan mudah dan fleksibel g) Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty h) Berdasarkan prinsip syariah Syarat dan ketentuan: 74

35 a) Warga Negara Indonesia, usia minimal 21 tahun atau telah menikah b) Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun c) Memiliki penghasilan yang dapat menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban d) Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun e) Tidak memiliki pembiayaan bermasalah baik di Bank maupun di Bank lain. f) NPWP sesuai ketentuan yang berlaku 2) KPR BTN Indent ib Pembiayaan KPRBTN Indent ib diperuntukan bagi pemohon/ calon Nasabah yang memenugi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli tanah dan rumah dari Bank, yang dibangun oleh pengembang berdasarkan pesanan dari Nasabah, dimana Pengembang telah bekerjasama dengan Bank dalam hal penyediaan PembiayaanKPRBTN Indent ib. Syarat dan ketentuan: (a) Warga Negara Indonesia, usia minimal 21 tahun atau telah menikah 75

36 (b) Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak lebih dari 65 tahun (c) Memiliki penghasilan yang dapat menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (d) Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun (e) Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank lain (f) NPWP sesuai ketentuan yang berlaku Keunggulan: (a) Angsuran tetap sampai lunas (b) Maksimal pembiayaan KPR Indensya BTN ib yang dapat diberikan adalah sebesar 80% untuk Nsabah Non-Kolektif dan sebesar 90% untuk Nasabah Kolektif dari taksasi Bank (c) Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun (d) Margin bersaing (e) Persyaratan mudah dan fleksibel (f) Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty (g) Berdasarkan prinsip syariah 3) Pembiayaan kendaraan bermotor BTN ib 76

37 Produk pembiayaan dalam rangka pembelian kendaraan bermotor (mobil dan sepeda motor) bagi nasabah perorangan dengan menggunakan prinsip akad Murabahah (Jual Beli). Keuntungan Bagi Nasabah dan Ketersediaan Layanan a) Angsuran tetap sampai masa pembiayaan selesai. b) Jangka waktu pembiayaan maksimal 5 tahun (mobil) dan 4 tahun (sepeda motor) c) Maksimal pembiayaan Bank 80% dari Harga Beli di dealer dan 20% sisanya merupakan kontribusi uang muka Nasabah. Untuk pembayaran angsuran secara potong gaji, kontribusi uang muka cukup 10%. d) Standar layanan maksimal 7 hari dari permohonan lengkap sampai dengan pelaksanaan akad. Persyaratan a) Mengisi formulir permohonan b) Menyerahkan copy identitas diri (KTP, KK, Akta Nikah), c) Menyerahkan copy slip/keterangan gaji atau keterangan penghasilan. d) Menyerahkan copy SK Pegawai atau Keterangan Kerja dari Perusahaan. e) Menyerahkan copy Ijin Usaha untuk wiraswasta (Akte Pendirian, Domisili Usaha, TDP, SIUPP, NPWP, dll) 77

38 Kelengkapan Tambahan Jika Dinyatakan Layak a) Pernyataan Penyerahan dan Kuasa Pengambilan Dokumen jika nasabah tidak mampu membayar angsuran lebih dari 60 hari. 4) Pembiayaan Multimanfaat BTN ib Pembiayaan multimanfaat BTN ib merupakan konsumtif perorangan yang ditujukan khusus bagi para pegawai dan para pensiunan yang manfaat pensiunanya dibayarkan melalui jasa Payroll BTN Batara, digunakan untuk keperluan pembelian berbagai jenis barang halal yang dibutuhkan oleh nasabah sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku, seperti elektronik, perlengkapan rumah tangga dan barang halal lainnya. Persyaratan pembiayaan a) Warga negara indonesia b) Usia minimal 21 tahun c) Karyawan atau pegawai tetap minimal 1 tahun d) Mempunyai rekening tabungan di BTN Syariah 5) Pembiayaan Bangun Rumah BTN ib fasilitas pembiayaan berdasarkan akad Murabahah (jual beli), yang diperuntukan bagi pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank untuk membiayai pembangunan atau renovasi rumah, ruko, atau bangunan lain diatas tanah yang sudah dimiliki baik untuk dipakai sendiri commit maupun to user untuk disewakan. 78

39 Keuntungan Bagi Nasabah a) Angsuran tetap sampai lunas b) Nasabah bebas merencanakan pembangunan atau renovasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya c) Maksimum pembiayaan yang diberikan 100% dari RAB d) Jangka waktu hingga 15 tahun e) Margin bersaing f) Persyaratan mudah dan fleksibel g) Pelunasan dipercepat tidak dikenakan pinalty h) berdasarkan prinsip syariah Persyaratan : a) Mengisi formulir permohonan b) Menyerahkan copy identitas diri (KTP, KK, Akta Nikah), c) Menyerahkan copy slip/keterangan gaji atau keterangan penghasilan. d) Menyerahkan copy SK Pegawai atau Keterangan Kerja dari Perusahaan. e) Menyerahkan copy Ijin Usaha untuk wiraswasta (Akte Pendirian, Domisili Usaha, TDP, SIUPP, NPWP, dll) f) Menyampaikan rencana pembangunan dan RAB Persyaratan Jaminan a) Sertifikat SHM atau SHGB 79

40 b) IMB c) PBB 6) Pembiayaan Talangan Haji BTN ib Pembiayaan Talangan Haji BTN ib ialah pinjaman dana kepada nasabah tabungan BTN Haji IB dan BTN Haji yang membutuhkan dana talangan untuk menunaikan ibadah Haji sesuai prinsip syariah Manfaat dan keunggulan a) Mewujudkan impian menunaikan ibadah haji b) Lebih terencana untuk menunaikan ibadah haji c) Pengembalian pinjaman fleksibel d) Proses cepat dan mudah dan tanpa jaminan tambahan e) Online dengan SISKOHAT Kementerian Agama Persyaratan Nasabah a) Warga negara Indonesia b) Usia minimal 21 tahun atau telah menikah dan berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut hukum). c) Mempunyai rekening Tabungan BTN Haji ib dan Tabungan BTN Haji dengan saldo minimal Rp ,- d) Fotocopy kartu identitas diri (KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku), fotocopy kartu keluarga, fotocopy surat nikah/cerai, fotocopy NPWP/SPT, pas foto terbaru nasabah dn pasangan. 80

41 e) Melengkapi formulir permohonan pembiayaan talangan haji BTN ib 7) Pembiayaa gadai BTN ib Pembiayaan Gadai BTN ib adalah pinjamankepada nasabah berdasarkan Prinsip Qardh yang diberikan oleh Bank kepada nasabah berdasarkan kesepakatan, yang disertakan dengan Surat Gadai sebagai penyerahan Marhun (Barang Jaminan) untuk jaminan pengembalian seluruh atau sebagian hutang nasabah kepada Bank. Persyaratan a) WNI b) Berusia minimal 17 Tahun c) Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas lainnya (SIM,Paspor,dll) yang masih berlaku. d) Menyerahkan NPWP untuk pembiayaan diatas Rp. 100 Juta. Barang jaminan yang dapat dititipkan dan dipelihara : a) Emas batangan/lantakan b) Emas perhiasan c) Uang emas d) Koin emas Ketentuan 81

42 a) Biaya sewa ditetapkan pada saat pembiayaan diajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku b) Biaya administrasi Fasilitas a) Nilai pembiayaan maksimum 95% b) Perlindungan Asuransi Kebongkaran dan Jiwa Jangka Waktu Pembiayaan a) Minimal J.W Pembiayaan Gadai selama 30 (tiga puluh) hari kalender dan maksimal 120 (seratus dua puluh) hari kalender 8) Pembiayaan Modal Kerja BTN ib Pembiayaan Modal Kerja BTN ib adalah penyediaan dana oleh BTN Syariah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha Nasabah yang terdiri dari: 4) Memenuhi kebutuhan modal kerja usaha untuk industri sektor perumahan dan industri ikutannya, perdagangan atau jasa 5) Pengadaan barang atau jasa atau proyek dengan Surat Perintah Kerja (SPK) oleh Kontraktor 6) Memenuhi kebutuhan modal kerja untuk disalurkan kembali kepada konsumen (end user) Persyaratan Pemohon: 82

43 a) Memiliki izin usaha dan izin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku b) Telah menjadi pemegang rekening giro di Kantor Cabang Syariah Bank BTN Ketentuan Pembiayaan: a) Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 100% dari kebutuhan modal kerja b) Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 36 bulan c) Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui oleh Nasabah d) Biaya-biaya lain : Biaya Notaris, pengikatan barang agunan/ jaminan, biaya asuransi e) Agunan berupa barang persediaan, barang modal dan/ atau cessie atas piutang penjualan. 9) Pembiayaan kontruksi BTN ib Pembiayaan Kontruksi BTN ib adalah pembiayaan modal kerja untuk pembangunan proyek perumahan kepada Pengembang atau Developer, di mana masing-masing pihak menyertakan modal dengan berbagi keuntungan menurut nisbah yang disepakati dan resiko kerugian usaha sesuai dengan porsi penyertaan modal masing-masing, mulai dari: 83

44 a) Biaya pembangunan Konstruksi Rumah sampai dengan finishing b) Biaya Prasarana dan sarana Persyaratan Pemohon: a) Memiliki izin usaha dan izin lainnya untuk melakukan kegiatan pembangunan proyek perumahan b) Telah menjadi pemegang rekening giro di kantor Cabang Syariah Bank BTN Ketentuan Pembiayaan: a) Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 80% dari kebutuhan modal kerja instruksi b) Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 24 bulan c) Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui Nasabah d) Biaya-biaya lain: Biaya Notaris, pengikatan barang agunan atau jaminan, biaya asuransi e) Agunan berupa lokaso proyek yang dibiayai 10) Pembiayaan investasi BTN ib Produk pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja barang modal (capital expenditure) perusahaan/lembaga commit dengan to user menggunakan prinsip akad 84

45 Murabahah (Jual Beli)dan atau Musyarakah (Bagi Hasil),dengan rencana pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah. Keuntungan Bagi Nasabah dan Ketersediaan Layanan a) Pembiayaan ini dapat dimanfaatkan untuk rehabilitasi dan/atau modernisasi alat produksi: mesin, gedung, kendaraan, alat berat, peralatan laboratorium, dll. b) Jangka waktu pembiayaan maksimal 5 tahun. c) Bank menyediakan dana 65% dari kebutuhan. Persyaratan a) Menyerahkan surat permohonan pembiayaan. b) Menyerahkan copy legalitas usaha (Akte Pendirian, Domisili Usaha, TDP, SIUP, Menyerahkan NPWP). c) Menyerahkan legalitas proyek: Ijin Lokasi, site plan, IMB, bukti penguasaan lahan. d) Menyerahkan RAB Proyek dan proyeksi cashflow e) Laporan Keuangan 2 tahun terakhir. f) Menyerahkan copy rekening bank 3 bulan terakhi g) Legalitas dan perijinan perusahaan. h) Kinerja keuangan dan spesifikasi kebutuhan capex. c. Jasa dan layanan 1) Kartu ATM BTN ib 85

46 2) SPP Online BTN ib SPP Online merupakan layanan Bank BTN bagi Perguruan Tinggi/Sekolah dalam menyediakan delivery channel menerima Setoran Biaya-biaya Pendidikan secara online. Manfaat : a) Perguruan Tinggi tidak perlu menyediakan banyak resources (tempat, karyawan, dsb.) untuk melayani pembayaran Biaya Pendidikan. b) Data hasil pembayaran Biaya Pendidikan dapat mudah diintegrasikan dengan sistem administrasi Perguruan Tinggi. c) Data dapat diketahui setiap saat dan dapat diakses melalui berbagai media : website, FTP server. d) Pelaporan dapat disajikan untuk setiap Fakultas atau Program Studi e) Pelaporan dapat disajikan sesuai dengan kewenangan akses level. f) Dana hasil pembayaran Biaya Pendidikan dikelola oleh Bank BUMN yang sehat dan tepercaya. Manfaat SPP Online bagi Mahasiswa Melalui delivery channel yang dimiliki oleh Bank BTN, mahasiswa dapat melakukan pembayaran secara online, cepat, tepat, mudah, aman, dan nyaman. Persyaratan 86

47 a) Perjanjian Kerja sama antara Perguruan Tinggi dan Bank BTN. b) Biaya administrasi khusus UT di loket BTN maupun Kantor Pos Rp ) Payment Point BTN ib 4) Payroll BTN ib Merupakan layanan Bank BTN bagi Pengguna Jasa (Perusahaan, Perorangan, Lembaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR dan Bonus serta kebutuhan finansial lainnya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa. Manfaat: a) Aman, karena perusahaan terhindar dari penyediaan uang tunai dalam jumlah besar, kerahasiaan data terjamin; b) Mudah, karena perusahaan cukup menyediakan data pembayaran bagi karyawan secara rutin dan selanjutnya secara sistem Bank BTN melakukan transfer ke rekening masingmasing karyawan; c) Akurat, karena perusahaan tidak perlu membulatkan nominal gaji karyawan ke pecahan terdekat dan kesalahan data dapat dikurangi karena selalu di update setiap periode pembayaran. Fasilitas : a) Mendapatkan Kartu ATM BTN yang dapat digunakan bertransaksi diseluruh jaringan ATM Bank BTN dan ATM Link 87

48 b) Fasilitas Kredit Ringan tanpa agunan bagi karyawan peserta Batara Payroll c) Rate dan layanan Khusus untuk perusahaan Anda. Service Charge :Rp per rekening atatu tergantung kesepakatan Persyaratan : a) Pengguna Jasa memiliki giro aktif di Bank BTN b) Karyawan penerima gaji memiliki rekening Tabungan atau Giro di Bank BTN c) Memiliki karyawan penerima gaji yang mengikuti layanan payroll minimal 20 orang d) Perusahaan memiliki komputer berbasis Windows dan e) Mengajukan permohonan tertulis untuk menggunakan fasilitas Batara Payroll di KC Bank BTN. d. Strategi Pemasaran pada BTN Syariah Beberapa strategi yang diterapkan oleh BTN Syariah untuk memperlancar usaha yang dijalankannya yaitu: a) Personal Selling. Bank BTN Syariah KCS Solo ini menerapkan model personal selling dalam strategi promosinya untuk menawarkan produkproduk dana BTN syariah KCS Solo. Strategi ini dijalankan dengan cara memilih nasabah-nasabah tertentu yang dengan analisis 88

49 tertentu memiliki prospek yang cukup bagus untuk menggunakan produk jasa di Bank BTN syariah KCS Solo, kemudian mendatanginya dan melakukan presentasi yang berkaitan dengan penawaran produk dana Bank BTN syariah KCS Solo seperti tabungan dan deposito. b) Melakukan Pemasaran Sponsorship BTN syariah KCS Solo juga menerapkan strategi promosi dengan cara memberikan dana sebagai sponsor untuk kegiatan seminarseminar mengenai Ekonomi Islam maupun Perbankan Syariah ataupun kegiatan lain yang tidak keluar dari prinsip-prinsip syariah Islam. c) Melakukan Kerjasama Strategi promosi Bank BTN syariah berikutnya adalah melakukan kerjasama dengan pihak atau lembaga pendidikan misalnya dalam hal pembayaran SPP untuk para mahasiswanya. Kerjasama ini bertujuan selain untuk memberikan dan memudahkan pelayanan pembayaran untuk para mahasiswa kerjasama ini juga memiliki tujuan untuk mengenalkan Bank BTN syariah kepada mahasiswa. d) Memberikan Hadiah untuk Nasabah Hadiah atau pemberian (gift) ini diberikan saat penabung pertama kali menabung. Hadiah yang diberikan biasanya berupa mug, lampu baterai, pin, dll. Hadiah ini juga berbeda-beda tergantung pada jumlah dana yang ditabungkan. 89

50 Tujuannya ialah untuk memberikan suatu daya tarik untuk penabung agar selalu menabung dan ingat dengan BTN syariah KCS Solo dan selalu mendahulukan Bank BTN syariah KCS Solo dalam menggunakan fasilitas-fasilitas perbankan baik untuk pembiayaan maupun penghimpunan dana apabila membutuhkan. e) Family Gathering atau Customer Gathering Kegiatan ini merupakan suatu pertemuan yang diadakan oleh pihak bank secara nonformal dengan nasabah-nasabah yang menanamkan modal cukup besar. Tujuan acara ini untuk mempererat tali silaturahmi antara pihak bank dengan nasabah yang berkontribusi cukup besar pada bank B. PEMBAHASA 1. Prosedur pembiayaan modal kerja BTN ib pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo Pembiayaan Modal Kerja BTN ib adalah penyediaan dana oleh BTN Syariah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha Nasabah atau lembaga dengan mengunakan prinsip akad Mudharabah (bagi hasil) atau rencana pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabahyang terdiri dari: a. Memenuhi kebutuhan modal kerja usaha, perdagangan atau jasa. b. Pengadaan barang atau jasa atau proyek dengan Surat Perintah Kerja (SPK) oleh Kontraktor. 90

51 c. Memenuhi kebutuhan modal kerja untuk disalurkan kembali kepada konsumen (end user). Ketentuan a. Pembiayaan yang dapad diberikan maksimal 100% dari kebutuhan modal kerja. b. Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 36 bulan. c. Nisbah bagi hasil di tetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak bank dan di setujui oleh nasabah. d. Agunan berupa barang persediaan, barang modan dan atau cessie atas piutang penjualan atau agunan tambaha lainnya. Persyaratan a. Badan usaha : CV, Koprasi, PT, BMT, BPRS. b. Memiliki izin usaha dan izin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. c. Telah manjadi pemegang rekening Giro dikantor cabang Syariah bank BTN. d. Menyampaikan permohonan tertulis. e. Laporan keuangan 2 tahun terakhir. f. Struktur organisasi. g. RUPS atau RAT. h. Rekening koran 3 bulan terakhir. i. Menyampaikan SPK. 91

52 Alur pengajuan pembiayaan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Solo Gambar 3.1 Mekanisme dan prosedur pengajuan pembiayaan Form Aplikasi Permohonan Terima Form Aplikasi Permohonan Cek aplikasi permohonan dan verivikasi data VERIFIKASI Terima Berkas untuk di OTS TOLAK Analisa Surat Tolakan Berkas Siap untuk Diproses Lakukan OTS dan buat Laporannya Rekomendasi/ ACC SP 3 REALISASI Sumber: Bank BTN Kantor Cabang Syariah Surakarta a. Aplikasi permohonan Persyaratan pengajuan pembiayaan Modal Kerja BTN ib 92

53 1) Permohonan secara tertulis dan ditanda tangani oleh nasabah. 2) Surat permohonan disertai kelengkapan sebagaimana yang disyaratkan pada check list pemohonan pembiayaan yaitu : a) Akte pendirian perusahaan dan Akte perubahan terakhir b) Data perusahaan (struktur organisasi, nama pengurus, data grup perusahaan, KTP pemohon) c) Perijinan usaha (TDP, NPWP, SIUP, SITU, dan surat ijin lainya) d) Laporan keuangan 2 tahun terakhir dan tahun berjalan disertai laporan keuangan dan laporan SPT-PPH tahun berjalan. e) Catatan omzet usaha 3 bulan terakhir. f) Perhitungan modal kerja dan investasi g) Rencana aliran kas (cash flow) usaha. h) Informasi jenis Agunan beserta bukti penguasaan i) Bukti pemegang giro di Bank BTN 3) Memiliki dan mengatur aktifitas keuangannya di BTN Syariah b. Cek aplikasi permohonan dan verivikasi data Bertujuan untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup, maka calon mudharib diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampe batas tertentu calon mudharib tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka permohonan pembiayaan dibatalkan. 93

54 c. Verifikasi Verifikasi dengan cara mewawancara calon mudharib untuk menyelidiki dengan langsung berhadapan dengan calon mudharib, untuk menyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah. Tujuan diadakannya wawancara 1) Menggali kebenaran informasi yang ada sesuai data aplikasi permohonan kredit 2) Memperoleh keyakinan bahwa (informasi yang diberikan pemohon dapat dipercaya). 3) Memperoleh keyakinan bahwa pihak yang diwawancarai sudah memahami apa yang dimaksud oleh pewancara dan pihak yang diwawancarai bersedia/sanggup untuk memenuhi kewajibannya. Materi Wawancara 1) Sumber Penghasilan dan prospek pemohon. 2) Kondisi tempat bekerja / usaha pemohon 3) Biaya Hidup 4) kredit yang masih dijalani 5) Penyertaan dana dari pemohon 6) Hak & kewajiban pemohon d. Terima berkas untuk di OTS 94

55 Merupakan kegiatan pemeriksaan kelapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil OTS dicocokan dengan hasil wawancara. Kegiatan ini untuk menilai agunan calon mudharib yang dilakukan oleh petugas Account Officer guna mengetahui kebenaran agunan, legalitas agunan, layak atau tidaknya barang yang dijadikan agunan serta mengetahui harga pasaran agunan atau harga taksiran bank. e. Analisia kredit Bank (shohibul maal) harus melakukan evaluasi kelayakan investasi mudharabah yang diajukan nasabah dengan menggunakan analisis 5 C yaitu sebagai berikut: 1) Character (sifat calon mudharib) Dasar-dasar dari sifat seorang mudharib yang baik adalah kejujuran, integritas, beban moral juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupannya sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usahanya Manfaat: kreditur akan mengetahui sejauh mana tingkat integritas, kejujuran serta tekad baik calon mudharibuntuk memenuhi kewajibannya. Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon mudharib tersebut dapat ditempuh melalui upaya sebagai berikut: 95

56 a) Teliti daftar riwayat hidup calon mudharib b) Penelitian reputasi calon mudharib tersebut dilingkungan usahanya. c) Meminta informasi bank lain sebanya-banyaknya d) Meminta informasi kepada asosiasi usaha dimana calon nasabah trsebut bergabung.dll 2) Capacity Penilaian kepada calon mudharib mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank. Pengukuran capacity dari calon mudharib dapat dilakukan melalui pendekatan antara lain: a) Pendekatan historis yaitu menilai past performance dari mudharib yang bersengkutan mengenai usahanya. b) Pendekatan finansiil yaitu menilai posisi dan laporan perhitungan labarugi. c) Pendekatan educational yaitu untuk menilai latar belakang pendidikan para pengurus perusahaan calon mudharib d) Pendekatan yuridis yaitu menilai apakah caolon mudharib tersebut mempunyai kapasitas untuk mewakili dirinya atau usahanya untuk mengadakan ikatan perjanjian kredit dengan bank. 96

57 e) Pendekatan teknis yaitu untuk menilai sampai mana kemampuan calon mudharib dalam mengelola faktor-faktor produksi. 3) Capital Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba), capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang. 4) Colleteral Merupakan jaminan yang diberikan calon mudharib baik bersifat fisik atau pun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.manfaat collateral yaitu sebagai alat pengamanan apabila usaha yang dibiayai dengan pembiayaan tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal. 5) Condition of economy Yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian yang kemungkinan akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari calon mudharib. Aspek aspek penilain kredit 1) Aspek manajemen a) Kemampuan pengelola dalam menjalankan prinsip POAC, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan 97

58 b) Struktur organisasi yg. mencakup komposisi manajemen, pengambilan keputusan, dan interaksi dari pengelola usaha c) Pengelola usaha, terutama dalam membangun hubunganbisnis dengan pelanggan dan mitra bisnis lainnya d) Kemampuan pengelola dan karyawan (latar belakang pendidikan dan pengalaman) serta kemampuan untuk mengembangkan kapasitas e) Karakter, menyangkut aspek integritas, dan perilaku manajemen sebagai pengelola 2) Aspek pemasaran a) Asumsi pemasaran saat ini, mencakup market share, wilayah dan type pelanggan b) Prospek pemasaran dimasa yang akan datang. Bagaimana perkembangan permintaan, tingkat konsumsi produk yang bersangkutan (termasuk produk substitusi dan competitor) c) Daya beli masyarakat dan kemampuan manajemen pemasaran calon debitur d) Faktor musim mempengaruhi terhadap pola konsumsi barang dan jasa 3) Aspek tehnis dan produksi a) Lokasi perusahaan, apakah strategis, dekat dengan pelanggan, pemasok, tersedia infrastuktur jalan, listrik, telpon, transportasi dll. 98

59 b) Layout, desain layout pabrik mempengaruhi keberhasilan produk dan efisiensi c) Mesin-mesin, kapasitas mesin, umur mesin yg. dipergunakan saat ini, kemudahan reparasi dan pemeliharaan (suku cadang) dll. d) Proses produksi, urutan proses produksi, kualitas bahan baku e) Quality control dari setiap produksi 4) Aspek sosial dan ekonomi Menganalisis dampaknya terdapat perekonomian dan masyarakat umum seperti: a) Meningkatkan ekspor barang b) Mengurangi pengangguran c) Meningkatkan pendapatan masyarakat d) Tersedianya sarana dan prasara e) Membuka isolasi daerah tertentu 5) Aspek hukum a) Status hukum/perjanjian usahanya b) Status hukum c) Peraturan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) d) Peraturan perpajakan e) Undanga-undang dan peraturan pemerintah lainnya 6) Aspek keuangan 99

60 Aspek ini dinilai dari sumber-sumber dana yang dimiliki mudharib yang mencakup antara lain: a) Neraca dan Laba/Rugi b) Rasio Likuiditas c) Rentabilitas d) Solvabilitas f. SP3 (surat persetujuan pemberian pembiayaan) SP3 diberikan jika persiapan administrasinya sudah memenuhi syaratsyarat yang ada. SP3 mencakup tentang 1) Jumlah uang yang diterima. 2) Jangka waktu kredit. 3) Nisbah yang telah disepakati. g. Realisasi Realisasi pembiayaan diberikan setelah penandatangannan surat yang diperlukan dan hraus dilakukan pengikatan pembiayaan dihadapan notaris, adapun prosedur-prosedur yang harus dilakukan dalam persiapan akad pembiayaan: 1) Perencanaan jadwal realisasi pembiayaan 2) Penerimaan berkas persyaratan realisasi pembiayaan 100

61 3) Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada SP3 untuk kepastian masa berlaku saat realisasi pembiayaan telah dikembalikan persetujuan pemohon. 4) Pembuatan memo persiapan dan kelengkapan realisasi pembayaran. 2. Prinsip Mudharabah dalam pembiayaan Modal kerja yang digunakan oleh BTN Syariah a. Penerapan prinsip Mudharabah dalam pembiayaan Modal kerja BTN Gambar :3.2 Skema Pemprosesan Permohonan Pembiayaan Mudharabah Sumber: Bank BTN Kantor Cabang Syariah Solo Pelaksanaan akad pembiayaan dapat dilaksanakan apabila: 101

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit Nomor

Lebih terperinci

BAB II. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897

BAB II. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 BAB II PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Bank BTN adalah suatu lembaga yang bergerak sebagai sarana penghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara adalah sebuah perusahaan persero dengan dikeluarkannya PP No. 24 Tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit nomor 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaaarbank, dengan tujuan mendidik masyarakat agar

Lebih terperinci

BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal

BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK A. Sejarah Ringkas Perusahaan Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Posts Paar Bank, dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III TAHUN 2012 DI BTN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB III TAHUN 2012 DI BTN SYARIAH CABANG SURABAYA 40 BAB III PENERAPAN AKAD QARD{ PADA PRODUK TALANGAN HAJI TAHUN 2012 DI BTN SYARIAH CABANG SURABAYA A. Berdirinya BTN Syariah Cabang Surabaya BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank BTN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas. Sejak

Lebih terperinci

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima Tabungan BRISyariah ib Tabungan BRISyariah ib merupakan tabungan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk Anda yang menginginkan kemudahan dalam transaksi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang

BAB II PROFIL PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang BAB II PROFIL PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang Syariah Pekanbaru PT. Bank Tabungan Negara adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah PT.Bank BTN Cabang Medan Dengan maksud memasyarakatkan giat menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 Tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTPAARBANK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama pemerintah jepang membekukan Postspaar Bank dan menggantinya

BAB I PENDAHULUAN. sama pemerintah jepang membekukan Postspaar Bank dan menggantinya BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha 1.1 Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dimulai pada tahun 1897 dengan mendirikan perseroan yang di beri nama Postspaar Bank, lalu pada tahun yang sama

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan usaha milik negara yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BTN KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BTN KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara BAB II GAMBARAN UMUM PT. BTN KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara Pada masa pemerintahan Hindia Belanda tahun 1897 didirikan Postpaarbank berkedudukan di Batavia (Jakarta)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA. A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA. A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK TABUNGAN NEGARA A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16. POSTPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.

BAB III PEMBAHASAN. Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16. POSTPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941. BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Bank BTN Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16 Oktober 1897

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG. 1. Latar Belakang Bredirinya BTN Syari ah Semarang

BAB III PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG. 1. Latar Belakang Bredirinya BTN Syari ah Semarang BAB III PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG A. Profil BTN Syari ah Semarang 1. Latar Belakang Bredirinya BTN Syari ah Semarang BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank BTN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung. Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit

Lebih terperinci

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA PRODUK SYARIAH DI INDONESIA Semarang,21 Maret 2017 OLEH : Dr.Oyong Lisa,SE.,MM,CMA,Ak,CA,CIBA,CBV STIE WIDYA GAMA LUMAJANG BANK SYARIAH Menurut UU No 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang memilih Produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk lainnya Tabungan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaarbank yang kemudian terus

BAB III PEMBAHASAN. tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaarbank yang kemudian terus digilib.uns.ac.id BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Bank BTN Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postpaarbank yang kemudian

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENYELESAIAN TERHADAP DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

BAB III PROSES PENYELESAIAN TERHADAP DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. BAB III PROSES PENYELESAIAN TERHADAP DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KCS SURABAYA A. Gambaran Umum Tentang Daerah Penelitian 1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB III PROFIL BTN SYARIAH

BAB III PROFIL BTN SYARIAH 36 BAB III PROFIL BTN SYARIAH A. Sejarah Singkat BTN Syariah Berawal dari adanya perubahan peraturan perundang-undangan perbankan oleh pemerintah dari UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 menjadi Perbankan No.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bank BTN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bank BTN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bank BTN Bank BTN adalah suatu lembaga yang bergerak sebagai sarana penghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan kembali kepada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH A. Sejarah Bank Riau Kepri Cabang Syariah Bank Pembangunan Daerah Riau adalah bank milik pemerintahan Provinsi Riau, Pemerintahan Kabupaten/Kota se Propinsi

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank BAB II Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia 2.1. Sejarah Berdirinya 13 Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara BAB II PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia atau BNI merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 9 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Gambaran Umum Perusahaan Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Belanda melalui Koninklijik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Belanda melalui Koninklijik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Bank Tabungan Negara Dengan maksud mendidik agar gemar menabung, pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan

Lebih terperinci

BAB III PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARI AH

BAB III PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARI AH BAB III PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARI AH A. Profil Bank Jateng Syari ah 1. Sejarah dan Perkembangan Pada tahun 1963, Bank pembangunan Daerah Jawa Tengah didirikan

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum 9 BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH 2.1 Sejarah Bank Mega Syari ah 1 Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/ 38 /DPNP tanggal 31 Desember 2010 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI Lampiran Surat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA A. Sejarah BMT BMT NU Sejahtera Mangkang Semarang didirikanpada tahun 2007 dengan akta notaries badan hukum sebagai koperasi NO.180.08 / 315 Yang di tetapkan pada

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/3/PBI/2006 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM KONVENSIONAL MENJADI BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN PEMBUKAAN KANTOR

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap per bulan PT. Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

BAB III PENGELOLAAN DANA DEPOSITO BATARA SYARIAH DI BTN SYARIAH SURABAYA

BAB III PENGELOLAAN DANA DEPOSITO BATARA SYARIAH DI BTN SYARIAH SURABAYA 56 BAB III PENGELOLAAN DANA DEPOSITO BATARA SYARIAH DI BTN SYARIAH SURABAYA A. Gambar Umum Deposito Batara Syariah 1. Profil BTN Syariah Surabaya Bank Tabungan Negara syari ah Surabaya merupakan unit usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk : Berdiri dengan nama Postpaar Bank

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk : Berdiri dengan nama Postpaar Bank BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan 2.1.1 Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1. 1897 : Berdiri dengan nama Postpaar Bank 2. 1942-1945 : Berubah nama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan Syariah telah memasuki persaingan berskala

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Risiko Persyaratan dan Tata Cara Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru. a. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru. a. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru a. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru Berawal dari akusisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kendal 1. Sejarah Singkat Pegadaian merupakan lembaga pengkreditan dengan sistem gadai untuk pertama kalinya. Sejarah Pegadaian

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif

III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif 17 III. METODOLOGI PENULISAN 3.1 Design Penelitian Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif untuk menelusuri kinerja keuangan perusahaan pada PT Bank BTPN, Tbk dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pelaksanaan Produk Pembiayaan KPR pada Bank Jateng Syariah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI. A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB)

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI. A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB) 10 BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB) Perbankan syariah sebagai salah satu pilihan investasi berbasis syariah

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SYARI AH SURABAYA

BAB III PROSES PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SYARI AH SURABAYA BAB III PROSES PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SYARI AH SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat BTN Syari

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG BAB IV PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG A. Prosedur pembiayaan Griya ib Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Padang. 1. Gambaran Produk pembiayaan

Lebih terperinci

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)Tbk CABANG BEKASI Nama : MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : 46209934 Kelas : 3DA04 Dosen Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 48 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan system perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank Tabungan Negara Syari ah Cabang Yogyakarta 1. Sejarah, isi dan Misi Bank Tabungan Negara Syari ah Cabang Yogyakarta Bank PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Giro Wadi ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan Prinsip syariah merupakan dasar peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBIAYAAN RUMAH BERMASALAH BANK BTN SYARIAH KCP BUKIT DARMO

BAB III GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBIAYAAN RUMAH BERMASALAH BANK BTN SYARIAH KCP BUKIT DARMO BAB III GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBIAYAAN RUMAH BERMASALAH BANK BTN SYARIAH KCP BUKIT DARMO A. Sejarah Berdirinya Bank BTN Syariah BTN Syariah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari Bank BTN yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH (BTN SYARIAH)

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH (BTN SYARIAH) BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH (BTN SYARIAH) A. Sejarah Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Semarang BTN Syariah merupakan Strategic Bussinees Unit (SBU) dari Bank BTN yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Mudharabah sebagai Produk Tabungan Rencana Pada Bank Mega Syariah Cabang Semarang Salah satu produk yang dikembangkan di Bank Mega Syariah Cabang

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Rizka Maulidhia Enanto (0610233175) Dosen Pembimbing: Lutfi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah Produk Talangan Haji Perbankan Syariah Dr. Setiawan Budi Utomo Seminar Sehari Kebijakan Penyelenggaraan Haji Oleh Pemerintah dan Masalah Dana Talangan Haji Pada Perbankan Syariah Majelis Tarjih dan Tajdid

Lebih terperinci

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank 1. Profil BNI Syariah Cabang Banjarmasin a. Berdirinya Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sejalan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS. Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok

BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS. Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS A. Sejarah Singkat PT. Bank SUMUT Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 04 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A.Gambaran Umum PT. BANK BTN Syariah Cabang Solo. pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 Tanggal 16 Oktober

BAB III PEMBAHASAN. A.Gambaran Umum PT. BANK BTN Syariah Cabang Solo. pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No.27 Tanggal 16 Oktober BAB III PEMBAHASAN A.Gambaran Umum PT. BANK BTN Syariah Cabang Solo 1.Sejarah Perusahaan Bank BTN Dengan maksud mendidik masyarakat umum agar gemar menabung maka, pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk

Lebih terperinci

Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah

Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah L 1 Kuisioner Pengendalian Internal Terhadap Musyarakah No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Lingkungan pengendalian Apakah terdapat struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang dan tanggung jawab?

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk(BTPN) didirikan di Bandung pada 5 Februari 1958, yang awalnya bernama

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Lembaga perbankan memegang peranan yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Perbankan melayani kebutuhan pembiayaan dan memperlancar

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan usaha

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG 2.1 Sejarah Bank Mega Syariah Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum konvensional bernama PT Bak Umum Tugu yang berkedudukan

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, mengenai Studi Tentang Analisis Keuangan untuk Menilai Kelayakan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 5.1. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha lembaga

Lebih terperinci

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

baru agar selalu menjadi yang terdepan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk menganalisa dunia kerja sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04 TAHUN 2012

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Motivasi Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Mudharabah di BSM KCP Brebes Tabungan mudharabah merupakan salah satu produk tabungan di BSM KCP Brebes. Tabungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH A. Sejarah PT. Bank BRI Syariah Berawal dari akuisisi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA A. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 1. Sejarah berdirinya BNI Syariah BNI (Bank Negara Indonesia) berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah.

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah. 40 4.1.4 Deskripsi Jabatan 1. Pemimpin Cabang Tugas pemimpin cabang adalah : a. Bertugas memimpin kantor cabang ditempat kedudukannya dan bertindak atas nama direksi baik di dalam maupun di luar pengadilan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang 1 BAB III PENENTUAN UJROH PADA PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARI AH CABANG SEMARANG A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang BNI Syari ah cabang semarang adalah

Lebih terperinci

- 1 - GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/ 1/PBI/2002 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK UMUM KONVENSIONAL MENJADI BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN PEMBUKAAN KANTOR BANK BERDASARKAN PRINSIP

Lebih terperinci