ALUN-ALUN LOR MULAI MENGGELIAT PERSIAPAKAN PMPS Tayang : Kamis 1 Februari 2007

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALUN-ALUN LOR MULAI MENGGELIAT PERSIAPAKAN PMPS Tayang : Kamis 1 Februari 2007"

Transkripsi

1 ALUN-ALUN LOR MULAI MENGGELIAT PERSIAPAKAN PMPS Tayang : Kamis 1 Februari 2007 NARASI: PMPS/ Pasar Malam dan Perayaan Sekaten yang selalu mengambil lokasi di alun-alun utara kasultanan/ memang masih sebulan lagi berlangsungnya// Namun/ Halaman depan keraton/ yang lebih kondang dikenal sebagai alun-alun lor itu/ kini mulai tampak menggeliat// Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya/ stan yang paling awal berdiri adalah/ stan permainan anak-anak dalam berbagai bentuk// Para pengelola stan mainan anakanak agaknya cukup jeli dalam membidik pasar// Sebab/ sepanjang hari/ alun-alun lor merupakan ruang public yang banyak didatangi warga kota Jogja dan sekitarnya// Selama ini/ setiap ada PMPS/ stan permainan anak-anak kaplingnya selalu berada di sekitar dua beringin kurung// Karena itulah/ sebelum PMPS secara resmi dibuka/ para pengelola stand lebih dulu memanfaatkan ruang public alun-alun lor/ untuk mengoperasikan usaha mereka di arena PMPS// Selain stan mainan anak-anak/ yang juga lebih dulu membuka usahanya adalah/ penjual pakaian/ yang hanya menggunakan tenda plastik/ bukan stan yang menggunakan rumah berbahan anyaman bambu// Kalaupun tidak ada PMPS/ setiap sore hingga malam hari/ puluhan penjual pakaian di bawah tenda plastic ini selalu meramaikan alun-alun lor kasultanan// Tim Apa Kabar Jogja memperoleh informasi/ sebanyak 330 stan dalamberbagai usaha/ termasuk syan Pemerintah daerah Propinsi dan Kabupaten Kota se DIY akan meramaikan PMPS tahun 2007 ini// Artha Wahyu / APA KABAR JOGJA / RBTV///

2 Bahan yang digunakan untuk membuat orang-orangan antara lain/ jearmi yang diambil dari pedesaan di Sewon/ yang diikatkan pada bamboo dan kayu yang dibentuk seperti tubuh manusia// Ada yan berukuran besar/ yan diletakkan di tengah bunderan/ tapi sebagian besar lainnya berukuran sedang dan kecil-kecil// Demo bernuansa seni yang dimulai sejak kemarin siang/ adalah sebagai alat untuk mengingatkan kondisi seni-budaya negri ini/ khususnya Yogyakarta/ yang cenderung mengalami stagnasi/ bahkan dekadensi// Karena berbagai aksi demo yang selama ini dilancarkan tidak mendapat tanggapan/ maka orang-oranganlah yang mewakili pendemo// Statement: Holili (Tim Penyelenggara Pameran Instalasi Seni) Bklalalalalala...llalalalla...lalalalalala Artha Wahyu/ Apa Kabar Jogja / RBTV

3 Anang/ lelaki kekar yang juga pecinta otomotif/ cepat menangkap keinginan para penghobi otomotif yang ingin tampil lebih gaya itu// Semula/ Bikers Shop miliknya hanya menyediakan aksesoris bagi pengguna sepeda motor// Seperti kaos/ jaket/ dan sebagainya// Namun/ setelah mendapatkan banyak masukan dari kawankawannya/ Anang menyediakan pula aksesoris bagi orang yang menyetir mobil// Berikut petikan wawancara Reporter APA KABAR JOGJA RBTV dengan Anang/ pemilik Bikers Shop ini// Statement : Anang (Pemilik Bikers Shop) Blala..lalalalalala lalalalalalla lalalala Artha Wahyu/ APA KABAR JOGJA RBTV//

4

5

6 Bagaimana rencana penitipan barang bekas milik Sri Sultan ini bisa berjalan dengan mulus/ berikut penuturan Jimmi Simarmata dalam wawancara khusus dengan Reporter Apa Kabar Jogja// Statement : Jimmy Simarmata Maryadi / Artha Wahyu / APA KABAR JOGJA / RBTV//

7 Dalam sambutannya/ Insinyur Condroyono menyambut gembira diselenggarakannya Kampung Ramadhan// Selain memiliki kekhasan dalam kemasannya/ kampong ramadhan Jogokaryan ini dapat pula sebagai obyek wisata rohani/ dan bisa dikun jungi oleh warga masyarakat di luar kampong Jogokaryan// Sore kemarin/ jalan Jogokaryan/ tepatnya di depan masjid Jogokaryan yang sudah berusia 40 tahun nyaris macet// Selain diisi dengan pengajian dan siraman rohani selama bulan puasa/ warga masyarakat juga diberi kesempatan untuk berjualan di sekitar masjid// Sore kemarin/ mantan gitaris Sheila on Seven/ Sakti Ari Seno tampil memberikan siraman rohani// Artha Wahyu melaporkan untuk APA KABAR JOGJA RBTV//

8 Sedangkan di arah selatan/ wisatawan akan menikmati pemandangan yang carutmarut/ yakni kompleks Tamansari/ yang sudah tidak lagi lagi bisa dinikmati secara utuh/ karena sebagian besar tanahnya kini dipenuhi rumah-rumah penduduk// Bahkan Pulo Panembung/ terletak di bangun tengah bekas komplelsk Tamansari/ kini dinyatakan tertutup bagi wisatawan/ karena nyaris roboh digoncang gempa bumi 27 Mei lalu// Sementara itu/ sejumlah bangunan yang mirip stupa dan terlihat masih utuh/ adalah ventilasi yang menjadikan terowongan atau lorong di Tamansari menjadi nyaman dan tidak pengap// Bagaimana sejarah singkat Pulo cemeti dan Pulo Panembung di situs Tamansari/ berikut penuturan Farid/ pemandu wisata yang sudah lebih 30 tahun mengabdikan dirinya di Tamansari// Statement : Farid (Petugas/Pemandu Wisata Tamansari) Blalalalalalalala..lalalalalala Tamansari adalah sebuah ruang pergumulan// Artinya/ bagi sejarahwan dan pelancong asing/ khususnya dari Eropa/ merupakan sisa-sisa bangunan yang berdiri sejak zaman Sultan Hamengkubuwono I berkuasa sebagai raja// Sedangkan di sisi lain/ Ratusan orang/ sejak lama sudah tinggal di dalam situs ini/ dan menempatinya secara turun temeurun// Dari sisi kepusakaan/ pastilah bisa dikategorikan tiadanya penyelamatan situs kuno yang adiluhung// itulah sebuah pergumulan dalam kepentingan yang berbeda// Yang jelas/ sebagian situs Tamansari/ khususnya Pulo Cemeti dan Pulo Panembung kian memprihatinkan//

9 AR Maryadi melaporkan untuk APA KABAR JOGJA RBTV//

MI GIRILOYO MILIKI GEDUNG BARU SETELAH DIGONCANG GEMPA

MI GIRILOYO MILIKI GEDUNG BARU SETELAH DIGONCANG GEMPA MI GIRILOYO MILIKI GEDUNG BARU SETELAH DIGONCANG GEMPA Tayang: SENIN 22 OKTOBER 2006 NARASI: Sebanyak 320 murid Madrasah Ibtidaiyah/ atau MI Giriloyo Satu tampak bergembira/ menyambut tamu-tamu yang datang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Daya tarik kepariwisataan di kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Daya tarik kepariwisataan di kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya tarik kepariwisataan di kota Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari pengaruh saat Keraton Yogyakarta mulai dibuka sebagai salah satu obyek kunjungan pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah remaja di Indonesia memiliki potensi yang besar dalam. usia produktif sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah remaja di Indonesia memiliki potensi yang besar dalam. usia produktif sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan daerah, BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Jumlah remaja di Indonesia memiliki potensi yang besar dalam membangun sumber daya diberbagai bidang pembangunan. Peran remaja pada usia produktif sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

KALI CODE SEBAGAI KAWASAN WISATA ALTERNATIF Kota Yogyakarta

KALI CODE SEBAGAI KAWASAN WISATA ALTERNATIF Kota Yogyakarta KALI CODE SEBAGAI KAWASAN WISATA ALTERNATIF Kota Yogyakarta NARASI: Kota Yogyakarta memang sarat predikat/ baik yang berasal dari sejarah maupun potensinya// Predikat yang melekat selama ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Penelitian manajemen Public Relations untuk membentuk citra Yogyakarta sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang terletak di

Lebih terperinci

Makalah. Di susun guna memenuhi tugas. Dosen Pengampu : Di susun oleh. 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily qodryati 5.

Makalah. Di susun guna memenuhi tugas. Dosen Pengampu : Di susun oleh. 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily qodryati 5. Fenomena Dandangan dalam perspektif syiar islam Makalah Di susun guna memenuhi tugas Mata kuliyah : Ilmu dakwah Dosen Pengampu : Di susun oleh 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan kota dengan lintasan sejarah yang cukup panjang, dimulai pada tanggal 13 Februari 1755 dengan dilatari oleh Perjanjian Giyanti yang membagi

Lebih terperinci

Pulau Lombok. Sedangkan saluran informasi melalui audiovisual diperoleh dari televisi, compact disk (rekaman lokasi dan gambaran berbagai macam obyek

Pulau Lombok. Sedangkan saluran informasi melalui audiovisual diperoleh dari televisi, compact disk (rekaman lokasi dan gambaran berbagai macam obyek 23 KERANGKA PEMIKIRAN Pemasaran suatu produk barang dan jasa tidak akan bisa lepas dari konteks komunikasi. Transaksi tersebut tidak saja menyangkut komunikasi satu arah tetapi menyangkut dua arah. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan. Pariwisata secara

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan. Pariwisata secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila seseorang wisatawan melakukan perjalanan itu sendiri, atau dengan kata lain aktivitas dan kejadian yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: Pencarian bahan melalui buku, artikel, dan literatur dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi alam, seni dan budaya. Potensi-potensi itu tentu harus dikembangkan agar dapat membawa dampak positif

Lebih terperinci

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14.

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK Lembar BIL Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. B ila hanya ada sedikit waktu untuk berlibur, pilihan transportasi paling mudah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian DESAIN KAWASAN. WISATA PUSAT KERAJINAN PERAK, KAB. BANTUL, perlu diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian DESAIN KAWASAN. WISATA PUSAT KERAJINAN PERAK, KAB. BANTUL, perlu diketahui BAB I PENDAHULUAN 1.1.Deskripsi Untuk mendapatkan gambaran tentang pengertian DESAIN KAWASAN WISATA PUSAT KERAJINAN PERAK, KAB. BANTUL, perlu diketahui tentang : Desain : Kerangka bentuk atau rancangan

Lebih terperinci

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota

Lebih terperinci

ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR

ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR ARAHAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN ALUN-ALUN LOR KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Oleh: M. TOGAR PRAKOSA LUMBANRAJA L2D 003 356 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA PENEKANAN DESAIN TIPOLOGI PADA ARSITEKTUR BANGUNAN SETEMPAT Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI. kemasyarakatan yang harus dipahami dn dilakukan oleh seluruh mahasiswa

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI. kemasyarakatan yang harus dipahami dn dilakukan oleh seluruh mahasiswa BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI A. Pembahasan Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu bentuk pendidikan ilmu kemasyarakatan yang harus dipahami dn dilakukan oleh seluruh mahasiswa pendidikan maupun non pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Umum Mirota Batik Yogyakarta Sebelum memasuki gerai Mirota Batik, pengunjung akan melihat lapaklapak pedagang kerajinan, batik, dan makanan di bagian depannya.

Lebih terperinci

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT '

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT ' BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak di bagian selatan tengah Pulau Jawa yang dibatasi oleh Samudera Hindia di bagian selatan dan Propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatan, tarif hidup, dan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Pematangsiantar merupakan kota terbesar kedua di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kota Pematangsiantar merupakan kota terbesar kedua di Provinsi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kota Pematangsiantar merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Utara, di kota tersebut banyak ditemukan hal menarik, mulai dari wisata kuliner sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah sebagai simbol kedaerahan yang juga merupakan kekayaan nasional memiliki arti penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style).

BAB I PENDAHULUAN. Moge (Motor Gede), atau yang dikenal sebagai High Class Community. dekat, tetapi juga sebagai hobi dan gaya hidup (life style). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal tersebut karna sepeda motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial, 8 (PIS) adalah : barongsai, wayang orang dan wayang potehi yang bercerita tentang kerajaan cina kuno dan atraksi tersebut akan terus dikembangkan agar tetap menarik bagi pengunjung. BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia otomotif di Indonesia semakin bertambah maju dan berkembang sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil dengan merk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang ini, seni dan budaya tradisional sering kali menjadi topik yang terlupakan di kalangan masyarakat Indonesia. Akibatnya, tidak sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari. Shopping Center di jalan Panembahan Senopati Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari. Shopping Center di jalan Panembahan Senopati Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman Pintar adalah tempat wisata berbasis pengetahuan dan sains yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional dengan bangunan

Lebih terperinci

IBI CABANG KOTA PILIH PENGURUS BARU Kota Yogyakarta

IBI CABANG KOTA PILIH PENGURUS BARU Kota Yogyakarta IBI CABANG KOTA PILIH PENGURUS BARU Kota Yogyakarta NARASI: IBI/ atau Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kota Yogyakarta/ belum lama ini menyelenggarakan Musyawarah Cabang/ dengan agenda utama pemilihan pengurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari bisnis itu sendiri. Menurut Peter Drucker (1954) 2 fungsi dalam bisnis itu adalah marketing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sustainable tourism development, village tourism, ecotourism, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sustainable tourism development, village tourism, ecotourism, merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat, bahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang signifikan dalam segala aspek kehidupan, diantaranya kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang signifikan dalam segala aspek kehidupan, diantaranya kemajuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin maju seperti ini telah menimbulkan kemajuan yang signifikan dalam segala aspek kehidupan, diantaranya kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak Keberadaan Pasar Kaget Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat desa

BAB I PENDAHULUAN. Dampak Keberadaan Pasar Kaget Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat desa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan. Upaya dan usaha secara terencana akan memberikan peningkatan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RTPERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BESARAN TARIF SEWA LAHAN PASAR MALAM PERAYAAN SEKATEN TAHUN EHE 1948 (TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. ruangan. Aktifitas yang dilakukan oleh siswa didalam ruang kelas merupakan

BAB IV ANALISA. ruangan. Aktifitas yang dilakukan oleh siswa didalam ruang kelas merupakan BAB IV ANALISA Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan seseorang di dalam ruangan. Aktifitas yang dilakukan oleh siswa didalam ruang kelas merupakan kegiatan yang sedikit banyak menuntut kenyamanan

Lebih terperinci

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga termasuk kaya akan keragaman budaya. Beraneka ragam budaya dapat dijumpai di Negara ini. Keragaman budaya tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY adalah kota kecil yang terletak di bagian selatan pulau Jawa, DIY merupakan provinsi yang berdasarkan wilayah Kasultanan Ngayogyakarta

Lebih terperinci

Berkemah merupakan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman baru di alam terbuka dan menambah rasa percaya diri Berkemah merupakan kegiatan yang

Berkemah merupakan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman baru di alam terbuka dan menambah rasa percaya diri Berkemah merupakan kegiatan yang Berkemah merupakan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman baru di alam terbuka dan menambah rasa percaya diri Berkemah merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengenal dan menikmati keindahan alam secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan investasi yang dilakukan pemerintah daerah dengan mengeluarkan kebijakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki letak geografis sangat strategis, dimana posisi Labuan Bajo berada di

BAB I PENDAHULUAN. memiliki letak geografis sangat strategis, dimana posisi Labuan Bajo berada di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Labuan Bajo merupakan Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat yang memiliki letak geografis sangat strategis, dimana posisi Labuan Bajo berada di bagian barat Pulau Flores.

Lebih terperinci

Perancangan Buku History Taman Sari Sebagai Promosi Wisata Sejarah Jogjakarta

Perancangan Buku History Taman Sari Sebagai Promosi Wisata Sejarah Jogjakarta Perancangan Buku History Taman Sari Sebagai Promosi Wisata Sejarah Jogjakarta Identifikasi Masalah Media buku history yang telah ada kurang dapat menarik minat para wisatawan, karena mereka tidak hanya

Lebih terperinci

YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA. Theresiana Ani Larasati

YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA. Theresiana Ani Larasati YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA Theresiana Ani Larasati Menilik sejarah keberadaan organisasi seni tari di Yogyakarta dapat dikatakan bahwa pada mulanya di Yogyakarta tidak ada organisasi tari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan

I. PENDAHULUAN. tidak akan terlepas dari manusia yang mendiami kota itu sendiri. Kota dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena perkotaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sebagai suatu lingkungan binaan, kota selalu diisi oleh manusia dengan berbagai kepentingan

Lebih terperinci

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Batik merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu amba yang berarti menulis dan tik yang berarti titik. Batik

Lebih terperinci

sumber: roshvisual.wordpress.com

sumber: roshvisual.wordpress.com sumber: roshvisual.wordpress.com informasi tentang bangunan bersejarah di Yogyakarta juga tergolong mudah. Ada papan yang memuat informasi lebih lanjut mengenai bangunan tersebut. Terlepas dari bangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Ida Bagus Surya Mahayana.NIM.1417151017. Perencanaan Jalur Sepeda Sebagai Tujuan Wisata Desa di Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. Pembimbing I: Ir. Ida Ayu Mayun, M.P. Pembimbing II: Ir. Anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta Firdha Ruqmana firdha.ruqmana30@gmail.com Mahasisw a Sarjana Program Studi A rsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang bergerak aktif dengan segudang aktivitasnya sejak kecil hingga dewasa, mulai dari pagi hari hingga larut malam. Dalam hidupnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang mempunyai keistimewaan tersendiri. DIY dipimpin oleh seorang sultan dan tanpa melalui pemilihan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TPERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG TARIF SEWA LAHAN PASAR MALAM PERAYAAN SEKATEN TAHUN JE 1950 TAHUN MASEHI 2016 DI KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hukum di Indonesia harus ditegakkan dengan sebaik mungkin. Hukum di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makam Kotagede atau sering disebut juga dengan Sargede adalah sebuah makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar Sutawijaya, pendiri kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat dengan cepat seiring berjalannya waktu telah memberikan manfaat yang sangat luas dan tanpa disadari telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi beberapa Negara, terlebih lagi bagi Negara berkembang seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beragam budaya dan tradisi Indonesia membuat banyaknya kerajinan tradisional di Indonesia. Contohnya yang saat ini lagi disukai masyarakat Indonesia yaitu kerajinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri khasnya masing-masing. Hal itu bisa dilihat pada pengaruh karya seni rupa peninggalan kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 pulau dan dihuni 931 kelompok etnik, mulai dari Aceh di Sumatera

Lebih terperinci

LAMPIRAN GAMBAR. Media Promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta

LAMPIRAN GAMBAR. Media Promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta LAMPIRAN GAMBAR Media Promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Brosur Taman Sari Yogyakarta Website BP2KY Website Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Guide Taman Sari Promosi Jogja Tv Festival Taman Sari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kita mengenal istilah jurnalistik identik dengan media massa, dan juga wartawan atau reporter. Berita di media cetak, media elektronik ataupun online, adalah produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

REDESAIN GEDUNG BIOSKOP DI KAWASAN MALIOBORO, YOGYAKARTA BAGIAN I. Pendahuluan dan Latar Belakang UKDW TUGAS AKHIR WILFRIDUS GALIH PRAKOSA

REDESAIN GEDUNG BIOSKOP DI KAWASAN MALIOBORO, YOGYAKARTA BAGIAN I. Pendahuluan dan Latar Belakang UKDW TUGAS AKHIR WILFRIDUS GALIH PRAKOSA Pendahuluan dan Latar Belakang BAGIAN I 1 YOGYAKARTA Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Pariwisata, Kota Seni Budaya, dan Kota Pelajar Letak geografis : 7 49' 26" - 7 15' 24" Lintang Selatan dan 110 24'

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 10 TAHUN 2002 (10/2002) TENTANG PENGATURAN PRAMUWISATA DAN PENGATUR WISATA

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 10 TAHUN 2002 (10/2002) TENTANG PENGATURAN PRAMUWISATA DAN PENGATUR WISATA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 9 Tahun 2002 Seri: C ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Pariwisata Dalam Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Pariwisata Dalam Pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Peranan Pariwisata Dalam Pembangunan Pengembangan ke pariwisataan di indonesia tahun-tahun terakhir makin terus di galakkan dan di tingkatkan dengan sasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Mirota Batik merupakan sebuah tempat wisata belanja batik dan kerajinan yang terkemuka bagi pengunjung domestik dari berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH REVITALISASI TERHADAP KAWASAN ALUN-ALUN SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh : APIT KURNIAWAN L2D

PENGARUH REVITALISASI TERHADAP KAWASAN ALUN-ALUN SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh : APIT KURNIAWAN L2D PENGARUH REVITALISASI TERHADAP KAWASAN ALUN-ALUN SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : APIT KURNIAWAN L2D 099 404 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2003 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian pada komponen daya tarik wisata jalur pendakian Gunung Merbabu via Dusun Suwanting yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu aset yang menguntungkan bagi suatu negara. Dalam UU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang memiliki jaringan yang luas. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dengan adanya pemekaran Propinsi Riau, maka pada tahun 1999 terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat pemerintahan. Sebagai kabupaten yang sedang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Garage Sale merupakan salah satu usaha fashion yang sedang menjamur di kalangan kaum muda Yogyakarta pada saat ini. Sejak tahun 2012, garage sale mulai diminati oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta)

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta) ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN IV TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN IV TAHUN 2015 NO. 11/02/33 TH. X, 1 FEBRUARI 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG, TRIWULAN IV TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRIWULAN IV TAHUN 2015 NAIK 8,21 PERSEN DARI TRIWULAN III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai beraneka kebudayaan, adat istiadat, dan sumber daya alam yang dapat dijadikan sumber pendapatan utama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang masih kental. Tidak mengherankan bahwa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang masih kental. Tidak mengherankan bahwa Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Yogyakarta merupakan kota budaya yang dipadu dengan unsur tradisional yang masih kental. Tidak mengherankan bahwa Yogyakarta merupakan salah satu tujuan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan II Tahun 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan II Tahun 2015 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN. 47/08/73/Th. VI, 3 Agustus Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan II Tahun Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

NEWS READER : MASAKAN DAGING ULAR MASAKAN DAGING ULAR SANGAT JARANG DITEMUI DIKOTA JOGJAKARTA // SELAIN SULIT UNTUK MENDAPATKAN BAHAN BAKUNYA / TIDAK

NEWS READER : MASAKAN DAGING ULAR MASAKAN DAGING ULAR SANGAT JARANG DITEMUI DIKOTA JOGJAKARTA // SELAIN SULIT UNTUK MENDAPATKAN BAHAN BAKUNYA / TIDAK NEWS READER : MASAKAN DAGING ULAR MASAKAN DAGING ULAR SANGAT JARANG DITEMUI DIKOTA JOGJAKARTA // SELAIN SULIT UNTUK MENDAPATKAN BAHAN BAKUNYA / TIDAK SEMUA ORANG DAPAT MEMASAK DAGING ULAR MENJADI MASAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panjalu merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Ciamis Utara. Secara geografis Panjalu mempunyai luas wilayah sebesar 50,60 Km² dengan jumlah penduduk 46.991

Lebih terperinci

KERANCUAN ATURAN PENATAAN BANGUNAN SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA DEGRADASI KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KAWASAN KRATON YOGYAKARTA

KERANCUAN ATURAN PENATAAN BANGUNAN SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA DEGRADASI KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KAWASAN KRATON YOGYAKARTA KERANCUAN ATURAN PENATAAN BANGUNAN SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA DEGRADASI KUALITAS KAWASAN CAGAR BUDAYA KAWASAN KRATON YOGYAKARTA Oleh: Rully Abstraksi Pada umumnya kawasan yang berpotensi di Indonesia

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan identik dengan fungsi sebagai tempat pelayanan, baik perdagangan maupun jasa. Hal ini membuat perkotaan menjadi tempat utama masyarakat beraktivitas setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun didirikan pada tahun 1906, dan selesai pada tahun 1909.Secara keseluruhan biaya pembangunan masjid ditanggung sendiri oleh Sultan Maamun Al-Rasyid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dari manca negara. dll) menjadi sesuatu yang bernilai penting bagi banyak pihak dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dari manca negara. dll) menjadi sesuatu yang bernilai penting bagi banyak pihak dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang sangat besar, baik dari sisi jumlah penduduk, luas wilayah, sumber daya alam (SDA), hingga seni budaya dan adat istiadatnya. 1 Seiring

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini merupakan akhir dari seluruh tahapan studi yang telah dilakukan. Bab ini berisi temuan dan kesimpulan studi yang menjelaskan secara umum mengenai ketersediaan

Lebih terperinci

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan

Lebih terperinci

POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR

POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR Oleh : AULIA LATIF L2D 002 389 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda. Perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Desa ini terletak 17 km di sebelah. yang lain yang dapat dikembangkan, yaitu potensi ekowisata.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Desa ini terletak 17 km di sebelah. yang lain yang dapat dikembangkan, yaitu potensi ekowisata. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Desa Wukirsari adalah salah satu desa di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Desa ini terletak 17 km di sebelah selatan pusat kota Kota Yogyakarta dengan

Lebih terperinci

BAB IV D. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV D. KONSEP PERANCANGAN BAB IV D. KONSEP PERANCANGAN A. Ide / Gagasan Perancangan Ide/Gagasan ini timbul, karena ingin pribadi saya ingin memajukan pariwisata di kota saya sendiri dengan cara pembuatan media promosi cetak seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua orang pasti ingin merasakan liburan, terutama liburan yang digemari ataupun yang ingin mencoba kesempatan liburan yang berbeda. Ada yang senang jalan-jalan

Lebih terperinci

1 Januari :55 wib Solo Sukses Gelar Car Free Night Pertama se Indonesia

1 Januari :55 wib Solo Sukses Gelar Car Free Night Pertama se Indonesia 1 Januari 2012 23:55 wib Solo Sukses Gelar Car Free Night Pertama se Indonesia SOLO, suaramerdeka.com - Sejak Sabtu (31-12-2011) sore hingga Minggu (1-1-2012), sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman memiliki beberapa bidang yang dijadikan sebagai kegiatan penggerak perekonomiannya, yaitu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota adalah sebuah tempat dimana manusia hidup, menikmati waktu luang, berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan manusia lain. Kota juga merupakan wadah dimana keseluruhan

Lebih terperinci

CHECKLIST PROFESIONALISME PEREMPUAN Oleh Aulia Rizqi Nur Abidi

CHECKLIST PROFESIONALISME PEREMPUAN Oleh Aulia Rizqi Nur Abidi CHECKLIST PROFESIONALISME PEREMPUAN Oleh Aulia Rizqi Nur Abidi (Peserta kelas matrikulasi batch III, Institut Ibu Profesional Bekasi-KRW 2) Aktivitas sebagai indikator di Form checklist ini disusun berdasarkan

Lebih terperinci