PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 3. April 2014, Fatma Adiaty 1, Masril 2, Hidayati 2 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 3. April 2014, Fatma Adiaty 1, Masril 2, Hidayati 2 1"

Transkripsi

1 PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 3. April 2014, PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM BERBANTUKAN KIT FISIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 8 PADANG Fatma Adiaty 1, Masril 2, Hidayati 2 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang fatmasuksesaamiin@gmail.com 2 Staf Pengajar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang ABSTRACT The Physics learning outcome as the standard of mastering learning concept did not reach the minimum passing standard yet. One of the causal factors is the lower rank of interest and motivation which are influenced by the teachers method in delivering Physics learning material. Therefore, the researcher applied the laboratory-based learning with Physics Kit. This research heads for observing the influence of laboratory-based learning with Physics Kit by using Contextual Teaching Learning approach to the Physics learning outcome. The type of this research is a quasi experimental research. The analysis data technique used conversion of score to value, normality test, homogeneity test, and the test of two means comparison. Based on the research outcome, the researcher analyzed the cognitive, affective, and psychomotor domain data. The research outcome showed the working hypothesis, there is a significant influence of laboratorybased learning application with Physics kit by using Contextual Teaching and Learning approach to the Physics learning outcome can be accepted with alpha Keywords Laboratory-Based Learning, Physics Kit, Contextual Teaching Learning approach, Physics Learning Outcomes PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang. Proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Melalui pendidikan, seseorang memperoleh pengetahuan, serta dapat merubah sikap dan tingkah laku seseorang. Pendidikan sebagai tulang punggung yang menopang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) harus secara jelas berperan membentuk manusia menjadi aset bangsa yang memiliki keahlian mandiri, produktif, dan profesional. Mutu pendidikan sangat erat kaitannya dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi: kurikulum, manajemen sekolah, sarana dan prasarana, tenaga kependidikan, proses pembelajaran, serta lingkungan. Pendidikan yang bermutu merupakan tanggung jawab semua elemen, mulai dari pemerintah dari tingkat atas hingga pelaksana di lapangan yaitu guru dan kepala sekolah. Banyak hal yang telah diupayakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, mulai dari pembenahan kurikulum yang dilakukan secara berkala, pendistribusian buku cetak dan buku ajar, memperbaiki sarana dan prasarana, serta memberikan pelatihan dan penataran kepada guruguru untuk meningkatkan kompetensi guru itu sendiri. Upaya yang telah dilakukan pemerintah, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran masih belum sesuai dengan apa yang diharapakan. Hal ini dapat diketahui dari observasi peneliti di SMAN 8 Padang. ujian tengah semester yang telah dilakukan oleh siswa kelas XI SMAN 8 Padang, secara umum jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor penyebab, baik faktor internal maupun faktor eksternal, yang saling melengkapi dan menjadikan pembelajaran menjadi tidak efektif dan berujung dengan tidak dikuasainya materi pelajaran oleh siswa. Cara mengajar guru, sarana prasarana dan motivasi siswa merupakan beberapa contoh faktor internal dan ekternal tersebut. Cara mengajar guru yang masih didominasi metode ceramah atau verbal, dan siswa hanya menjadi pendengar, akan membuat siswa kurang motivasi, bosan dan hanya menerima apa yang diberika guru. Hal tersebut mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa hanya sebatas yang diberikan guru dan membuat siswa tersebut hanya mengingat untuk waktu yang singkat apa yang mereka pelajari, tanpa memahami apa yang dipelajari. 81

2 Pembelajaran yang baik membuat siswa dapat menemukan sendiri apa yang dipelajari dan memahami apa yang dipelajari. Terlebih lagi IPA terutama Fisika, karakteristiknya sebagai ilmu yang diperoleh dengan metode ilmiah. Sarana dan prasarana sekolah juga sangat mempengaruhi pembelajaran. Sarana dan prasarana seperti laboratorium sangat dibutuhkan guna menunjang kegiatan pembelajaran praktek, yang memungkinkan siswa menemukan sendiri dan memahapi apa yang mereka pelajari. Pada kenyataannya laboratorium yang seharusnya digunakan untuk melakukan praktikum saat pembelajaran pada materi tertentu yang membutuhkan praktikum tidak dapat digunakan. Hal tersebut terjadi karena laboratorium digunakan sebagai ruang kelas untuk belajar karena kurangnya ketersediaan kelas yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran Fisika tersebut memerlukan suatu metode yang mampu mengatasi semua kendala yang dihadapi. Pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang membuat siswa tetap dapat melakukan praktikum dengan minimnya sarana dan prasarana laboratorium. Hal tersebut dapat diatasi dengan menerapkan pembelajaran berbasis laboratorium. Pembelajaran yang berbasis laboratorium, artinya pembelajaran konsep yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan praktikum. [1] Minimnya sarana dan prasarana laboratorium tidak menjadi penghalang untuk dilaksanakannya pembelajaran berbasis laboratorium. Ruang kelas dapat dijadikan laboratorium untuk melaksanakan praktikum. Pelaksanaan pembelajaran berbasis laboratorium di ruang kelas akan tetap efektif dan efisien apabila semua alat dan bahan praktikum dapat terpenuhi dengan baik. Pemenuhan kebutuhan alat-alat praktikum guna terlaksananya kegiatan praktikum yang efektif dan efisien dapat dibantu dengan kit Fisika. Kit Fisika merupakan sebuah kotak yang berisikan seperangkat alat atau peralatan yang dirancang untuk siswa, yang berisi alat atau bahan yang cukup lengkap untuk melakukan praktikum, sehingga kebutuhan dalam menjalankan praktikum dapat dipenuhi dengan cepat dan tepat. [2] Dipadukannya pembelajaran berbasis laboratorium dengan kit Fisika dapat membuat pembelajaran yang materinya memerlukan kegiatan praktikum dapat tetap terlaksana, walaupun sarana ruang laboratorium kurang mendukung. Pembelajaran berbasis laboratorium dalam penerapannya hendaknya juga dipadukan dengan suatu pendekatan. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menunjang keefektifan pembelajaran Fisika. CTL merupakan suatu konsep pembelajaran yang membantu guru dalam mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata yang dihadapi oleh siswa dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan yang mereka temui sehari-hari [3]. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual yang memuat tujuh komponen, yaitu Kontruktivisme, Inkuiri, Bertanya, Masyarakat Belajar, Pemodelan Refleksi serta Penilaian [4]. Pendekatan CTL diharapkan dapat membantu siswa untuk mampu membuat pelajaran menjadi bermakna, serta pengetahuan yang berasal dari pengalaman yang dialami langsung oleh siswa sendiri dan tidak semata-mata didapatkan dari guru saja, yang sesuai dengan konsep dasar pembelajaran kontekstual. Sejauh ini pembelajaran didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan itu hanya konsep dan fakta untuk dihafal. Seharusnya pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian bekal pengetahuan yang bersifat teoritis, namun dengan menciptakan pengalaman belajar siswa senantiasa terkait dengan permasalahan aktual yang terjadi. Menghubungkan antara keduanya dapat dilakukan dengan berbagai cara, selain memang materi tersebut saling berkaitan, juga bisa disiasati dengan memberikan ilustrasi, contoh, model, sumber belajar, media, dan lainya. Tentunya baik secara langsung atau tidak, diupayakan untuk menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman hidup nyata [5]. Pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika cocok dipadukan dengan pendekatan CTL. Pembelajaran berbasis laboratorium sangat menunjang pembelajaran dengan pendekatan CTL. Konstruktivisme yang membuat pemahanan mendalam dan pembelajaran bermaka menjadi filosofi pendekatan CTL serta inkuiri yang merupakan salah satu komponen pendekatan CTL menjadi penghubung keduanya, dimana pada Inkuiri atau kegiatan penemuan, menjadi inti dari pembelajaran kontekstual. Kegiatan laboratorium berfungsi menghubungkan teori/ konsep dan praktek, meningkatkan daya tarik atau minat siswa, dapat memperbaiki miskonsepsi, dan mengembangkan sikap analisis dan kritis pada siswa [6]. Kegiatan laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam pembelajaran sains. Pengetahuan yang dibangun oleh siswa sedikit demi sedikit kemudian diperluas dengan konteks yang terbatas. Pengetahuan yang dibangun bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep dan prinsip yang hanya untuk diingat, namun juga mengkonstruksi pengetahuan tersebut dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Penerapan pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika dengan pendekatan CTL diharapkan mampu 82

3 meningkatkan hasil belajar Fisika siswa, pada ketiga ranah, kognitif,afektif, dan psikomotor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran Berbasis Laboratorium Berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) terhadap hasil belajar Fisika siswa kelas XI SMAN 8 Padang. Oleh karenanya pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran berbasis laboratorium berbantukak kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL), sedangkan pada kelas kontrol hanya menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Research. Peneliti memilih jenis penelitian ini adalah dengan tujuan untuk memperoleh perkiraan informasi dari objek yang diteliti dimana tidak memungkinkan bagi peneliti untuk dapat mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan secara menyeluruh [7]. Peneliti menerapkan Randomized Control Group Only Design pada rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian Randomized Control Group Only Design tersebut digambarkan seperti pada Tabel 1, Tabel 1. Rancangan Penelitian Group Pretest Treatment Posttest Eksperimen - X T Kontrol - - T Semua siswa kelas XI SMA Negeri 8 Padang yang terdaftar pada Tahun Ajaran 2013/2014 merupakan populasi dalam penelitian ini. Cluster Random Sampling dipilih sebagai teknik pengambilan sampelnya, hal ini bertujuan agar sampel yang diambil representatif yang berarti sampel dapat mewakili karakteristik setiap populasi karena cara ini berarti mengambil wakil dari setiap populasi yang ada. Dari populasi diambil dua kelas yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis terhadap data awal tersebut terpilihlah sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 3 dan sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 4, karena kedua kelas sampel memiliki kemampuan yang sama. Variabel dalam penelitian ini ada tiga yaitu variabel kontrol, variabel bebas dan variabel terikat. Variabel kontrol yaitu materi sesuai dengan KTSP dan sama untuk kedua kelas, siswa dari kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama, guru yang sama, buku sumber dan waktu yang digunakan pada kedua kelas adalah sama, jenis dan jumlah soal yang diujikan pada kedua kelas sama. Variabel bebas yaitu pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika. Variabel terikat yaitu hasil belajar Fisika siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor di kelas XI SMAN 8 Padang. Instrumen yang digunakan terdiri dari tiga ranah yaitu ranah psikomotor, afektif dan kognitif. Pada ranah kognitif yang merupakan instrumen penelitian adalah tes objektif dengan lima pilihan jawaban yang pelaksanaannya dilakukan di akhir penelitian. Pembuatan instrumen ranah kognitif, dimulai dengan membuat kisi-kisi soal tes akhir, kemudian merancang tes akhir berdasarkan kisikisi. Selanjutnya melakukan tes uji coba soal berdasarkan kisi-kisi tes uji coba yang telah dibuat. Berdasarkan hasil uji coba, dilakukan analisis soal untuk mengetahui validitas soal, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran [8]. Hasil dari analisis itulah diperoleh soal-soal tes akhir. Instrumen ranah afektif dibuat dalam bentuk format penilaian berdasarkan indikator ranah afektif. Sikap dan perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran merupakan hasil belajar yang dinilai pada ranah afektif. Indikator yang dinilai pada ranah afektif meliputi enam indikator dan sub indikator pada masing-masing indikator tersebut, yaitu antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, interaksi siswa dengan guru, interaksi antar siswa, kerjasama kelompok, aktifitas siswa dalam kelompok, dan partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembahasan [9]. Instrumen ranah psikomotor sama dengan ranah afektif yaitu dibuat dalam bentuk format penilaian berdasarkan indikator ranah psikomotor. Penilaian hasil belajar pada ranah psikomotor dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, ketika melakukan percobaan dengan mengacu pada format penilaian dan akhir pembelajaran dengan mengacu pada laporan kerja ilmiah. Indikator yang dinilai pada ranah psikomotor, meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap hasil dan pengolahan data [10]. Analisis data dilakukan pada ketiga ranah, ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Uji kesamaan dua rata-rata merupakan analisis data yang digunakan. Sebelum melaksanakan uji kesamaan dua rata-rata maka harus dilakukan uji nornalitas dan homogenitas untuk melihat distribusi dan varians data tersebut. Kemudian dapat diketahui teknik analisis data yang digunakan. Pada ranah kognitif data yang diperoleh melalui tes akhir dianalisis dengan teknik analisis data uji t dengan kriteria pengujian adalah terima H o jika t h <t tabel pada taraf signifikan 0,05. Sedangkan untuk nilai lainnya H o ditolak, dan dapat diambil kesimpulan hipotesis kerja yang kita kemukakan dapat diterima. Analisis data pada ranah afektif dan psikomotor sama dengan kognitif namun 83

4 sebelumnya skor yang diperoleh melalui format penilaian dikonversi terlebih dahulu ke nilai kemudian data berupa nilai tersebutlah yang dilakukan analisis data. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan kriteria pengujian adalah terima H o jika t h <t tabel pada taraf signifikan 0,05. Sedangkan untuk nilai lainnya H o ditolak, dan dapat diambil kesimpulan hipotesis kerja yang kita kemukakan dapat diterima. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di SMAN 8 Padang pada kedua kelas sampel, memperoleh data tentang pencapaian hasil belajar Fisika. Data tentang hasil belajar Fisika meliputi penilaian pada tiga ranah yaitu psikomotor, afektif dan kognitif. Data hasil belajar ranah kognitif diperoleh melalui tes tertulis di akhir pembelajaran. Data ranah afektif dan psikomotor diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung melalui format penilaian afektif dan psikomotor. 1. Hasil Penelitian a. Hasil Penelitian Ranah Kognitif Hasil tes akhir ranah kognitif siswa untuk masing-masing kelas sampel disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Data Tes Akhir Ranah Kognitif Kelas Sampel Kelas N Tertinggi Terendah Eksperimen Kontrol Tabel 2 memperlihatkan nilai rata-rata hasil belajar ranah kognitif. siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai simpangan baku kelas kontrol, yang berarti hasil belajar ranah kognitif siswa kelas kontrol lebih merata dibandingkan kelas eksperimen, dan nilai varians kelas eksperimen lebih besar dibandingkan nilai varians kelas kontrol, artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih beragam dibandingkan hasil belajar kelas kontrol. Pengambilan kesimpulan dari data yang ada, perlu dilakukan uji statistik agar terlihat apakah terdapat perbedaan rata-rata kedua kelas sampel tersebut. Sebelum melakukan uji statistik, terlebih dahulu lakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data tes akhir yang telah dilakukan, untuk melihat distribusi dan varians data. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji statistik yang sesuai. S 2 S Setelah diperoleh data pada masing-masing kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t. Hasil uji t kedua kelas sampel disajikan pada Tabel 3, Tabel 3. Hasil Uji t Ranah Kognitif Kelas N Mean S 2 t h t t Eksperimen Kontrol Tabel 3 memperlihatkan bahwa t hitung = 3.40 sedangkan t tabel = 1.67 dengan kriteria pengujian terima Ho jika t h < t (1-α) dan tolak Ho jika mempunyai harga lain pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n 1 + n 2 ) 2. Berdasarkan perhitungan didapatkan harga t hitung > t tabel, yang berarti harga t berada pada daerah penolakan Ho pada taraf nyata 0,05. Data ini memperlihatkan keberartian pengaruh pembelajaran Fisika siswa pada ranah kognitif. b. Hasil Penelitian Ranah Afektif Hasil tes akhir ranah afektif siswa untuk masing-masing kelas sampel disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Data Tes Akhir Ranah Afektif Kelas Sampel Kelas N Tertinggi Terendah Eksperimen Kontrol Tabel 4 menampilkan nilai rata-rata hasil belajar siswa, pada ranah afektif kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. simpangan baku kelas kontrol lebih besar dibandingkan dengan nilai simpangan baku kelas eksperimen, artinya hasil belajar ranah afektif siswa kelas eksperimen lebih merata dibandingkan kelas kontrol, dan nilai varians kelas kontrol lebih besar dibandingkan nilai varians kelas eksperimen, artinya hasil belajar kelas kontrol lebih beragam dibandingkan hasil belajar kelas eksperimen. Pada ranah afektif yang dinilai adalah sikap siswa, yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung berupa indikator penilaian. Berdasarkan data yang diambil selama proses pembelajaran terlihat perbedaan nilai siswa antara kelas eksperimen dan kontrol pada ranah afektif untuk tiap KD yang diteliti seperti terlihat pada Gambar 1,2 dan 3, S 2 S 84

5 Afektif KD Afektif KD 3 Gambar 1. Afektif KD 1 Gambar 1 memperlihatkan perbedaan hasil belajar siswa pada ranah afektif pada kompetensi dasar pertama. Gambar memperlihatkan bahwa hasil belajar ranah afektif kompetensi dasar 1 pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol XI.IPA 3 XI.IPA 4 Afektif KD 2 Gambar 2. Afektif KD 2 Gambar 2 memperlihatkan perbedaan hasil belajar siswa pada ranah afektif pada kompetensi dasar kedua. Gambar memperlihatkan bahwa hasil belajar ranah afektif kompetensi dasar 2 pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Gambar 3. Afektif KD 3 Gambar 3 memperlihatkan perbedaan hasil belajar siswa pada ranah afektif pada kompetensi dasar tiga. Gambar memperlihatkan bahwa hasil belajar ranah afektif kompetensi dasar 3 pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Pengambilan kesimpulan dari data yang ada, perlu dilakukan uji statistik agar terlihat apakah terdapat perbedaan rata-rata kedua kelas sampel tersebut. Sebelum melakukan uji statistik, dilakukan uji normalitas dan homogenitas terhadap data tes akhir. Kemudian melakukan uji kesamaan dua ratarata dengan menggunakan uji statistik yang sesuai. Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas diperoleh data pada masing-masing kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki varians data yang diperoleh homogen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji t. Hasil uji t kedua kelas sampel disajikan pada Tabel 5, Tabel 5. Hasil Uji t Ranah Afektif Kelas N Mean S 2 t h t t Eksperimen , Kontrol Tabel 5 memperlihatkan bahwa t hitung = 2. sedangkan t tabel = 1.67 dengan kriteria pengujian terima Ho jika t h < t (1-α) dan tolak Ho jika mempunyai harga lain pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n 1 + n 2 ) 2. Berdasarkan perhitungan didapatkan harga t hitung > t tabel, yanga berarti harga t berada pada daerah penolakan Ho pada taraf nyata 0,05. Data ini memperlihatkan keberartian pengaruh pembelajaran Fisika siswa pada ranah afektif. c. Hasil Penelitian Ranah Psikomotor Hasil tes akhir ranah psikomotor siswa untuk masing-masing kelas sampel disajikan pada Tabel 6. 85

6 Tabel 6. Data Tes Akhir Ranah Psikomtor Kelas Sampel Kelas N Tertinggi Terendah Eksperimen Kontrol Tabel 6 menampilkan nilai rata-rata hasil belajar Fisika siswa, pada ranah psikomotor kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari pada dengan nilai simpangan baku kelas kontrol, artinya hasil belajar ranah psikomotor siswa kelas kontrol lebih merata dibandingkan kelas eksperimen, dan nilai varians kelas eksperimen lebih besar dibandingkan nilai varians kelas kontrol, artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih beragam dibandingkan hasil belajar kelas kontrol. Pada ranah psikomotor yang dinilai adalah aktifitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran, penilaian berupa indikator penilaian. Berdasarkan data yang diambil selama proses pembelajaran terlihat perbedaan nilai siswa antara kelas eksperimen dan kontrol pada ranah psikomotor untuk tiap KD yang diteliti seperti terlihat pada Gambar 4,5 dan, Psikomotor KD 1 Persiapan Pelaksanaan Hasil dan Pengolahan data Gambar 4. Psikomotor KD 1 Gambar 4 memperlihtakan perbedaan hasil belajar ranah psikomotor siswa pada KD pertama dari gambar terlihat pengaruh pembelajaran siswa, terlihat bahwa pada kelas eksperimen hasil belajar siswa lebih baik dari pada kelas kontrol. S 2 S Gambar 5. Psikomotor KD 2 Gambar 5 memperlihtakan perbedaan hasil belajar ranah psikomotor siswa pada KD kedua, dari gambar terlihat pengaruh pembelajaran siswa, terlihat bahwa pada kelas eksperimen hasil belajar siswa lebih baik dari pada kelas kontrol Psikomotor KD 2 Persiapan Pelaksanaan Hasil dan Pengolahan data Psikomotor KD 3 Persiapan Pelaksanaan Hasil dan pengolahan data Gambar 6. Psikomotor KD 3 Gambar 6 memperlihtakan perbedaan hasil belajar ranah psikomotor siswa pada KD ketiga dari gambar terlihat pengaruh pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika dengan pendekatan CTL terhadap hasil belajar siswa, terlihat bahwa pada kelas eksperimen hasil belajar siswa lebih baik dari pada kelas kontrol. Pengambilan kesimpulan dari data yang ada, perlu dilakukan uji statistik agar terlihat apakah terdapat perbedaan rata-rata kedua kelas sampel tersebut. Sebelum melakukan uji statistik, terlebih dahulu lakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data, untuk melihat distribusi dan varian data. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua ratarata dengan menggunakan uji statistik yang sesuai. Setelah diperoleh data pada masing-masing kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Pengujian hipotesis

7 penelitian menggunakan uji t. Hasil uji t kedua kelas sampel disajikan pada Tabel 7, Tabel 7. Hasil Uji t Ranah Psikomotor Kelas N Mean S 2 t h t t Eksperimen Kontrol Tabel 7 memperlihatkan bahwa t hitung = 2.40 sedangkan t tabel = 1.67 dengan kriteria pengujian terima Ho jika t h < t (1-α) dan tolak Ho jika mempunyai harga lain pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n 1 + n 2 ) 2. Berdasarkan perhitungan didapatkan harga t hitung > t tabel, yanga berarti harga t berada pada daerah penolakan Ho pada taraf nyata 0,05. Data ini memperlihatkan keberartian pengaruh pembelajaran Fisika siswa pada ranah psikomotor antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 2. Pembahasan Analisis data yang telah dilakukan, memperlihatkan keberartian perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor, seperti yang terlihat pada Tabel 8. Tabel 8. Pencapaian Hasil Belajar Fisika Kedua Kelas Sampel pada Tiga Ranah Penilaian Kelas Tiga Ranah Penilaian Kognitif Afektif Psikomotor Eksperimen Kontrol Tabel 8 memperlihatkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Hasil analisis data tes akhir dari ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor memperlihatkan bahwa, penerapan pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Fisika siswa, yang terbukti dengan meningkatknya hasil belajar Fisika siswa. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata tes akhir, sikap dan keterampilan, siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis laboratoriun berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teahcing and Learning lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa yang hanya memakai pendekatan Contextual Teaching and Learning saja. Pengujian statistik yang telah dilakukan menunjukan bahwa, pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor didapatkan harga t hitung > t tabel. Data ini memperlihatkan keberartian perbedaan, dimana harga t hitung berada pada daerah penolakan H o. Pengujian statistik menunjukan nilai rata-rata hasil belajar kedua kelas tersebut memiliki keberartian perbedaan dan analisis data menunjukkan adanya pengaruh penerapan pembelajaran berbasis laboratorium berbantuakan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap pencapaian hasil belajar siswa ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor untuk taraf nyata 0,05. Perbedaan hasil belajar antara kelas ekperimen dan kontrol pada ranah kognitif, dikarenakan pada kelas kontrol diterapkannya pembelajaran berbasis laboratoriun berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning, yang memungkinkan siswa untuk dapat menemukan sendiri apa yang dipelajari. Hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Fisika siswa pada ranah kognitif. Pengalaman langsung dan mengalami sendiri apa yang dipelajari merupakan bentuk konkret dalam pembelajaran dan bentuk pembelajaran terbaik yang merupakan dasar dari Cone Experience yang dikemukakan oleh Edgar Dale. Pengalaman langsung dan mengalami langsung apa yang dipelajari membuat siswa dapat mengingat 90% dari apa yang mereka pelajari dibandingkan dengan membaca yang hanya akan membuat siswa mengingat 10% dari apa yang mereka pelajari. [11] Pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning, dapat memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung menemukan sendiri apa yang mereka pelajari. Perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol terlihat pada ranah afektif. Pembelajaran berbasis laboratoriun berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning terbukti dapat berpengaruh untuk meningkatkan antusiasme peseta didik dalam mengikuti pembelajaran, karena mayoritas siswa menyenangi pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik. Interaksi siswa dengan guru juga lebih terbangun selama proses pembelajaran, terlihat dengan banyaknya siswa yang meminta penjelasan dari guru selama proses pembelajaran berlangsung. Interaksi antar siswa dapat terbangun dengan baik, terlihat dari kerja sama satu sama lain dalam kelompok, karena siswa diminta untuk dapat menyelesaikan penuntun praktikum agar dapat mencapai tujuan praktikum dan memahami materi pelajaran. Aktivitas siswa dalam kelompok seperti mengemukakan pendapat, menanggapi pertanyaan dan pendapat teman sejawat, mengerjakan tugas kelompok serta menjelaskan pendapat, dapat 87

8 terlaksana dengan baik. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil pembahasan lebih baik pada kelas eksperimen. Pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat menemukan sendiri konsep dari materi yang dipelajari membuat siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik, dapat lebih berani dalam mengemukakan pendapat, merespon dan menanggapi pertanyaan dan pendapat temannya serta menyimpulkan pembelajaran. Perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kontrol juga terbukti pada ranah psikomotor. Rubrik penilaian psikomotor yang dibagi atas tiga indikator penilaian berupa tahap persiapan, tahap pelaksanaan serta tahap pengolahan data terlihat pada kelas eksperimen mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada kelas kontrol. Terlihat pada grafik 4, 5, dan 6 yang telah disajikan sebelumnya bahwa terdapat perbedaan nilai antara kelas eksperimen dan kontrol pada indikator penilaian ranah psikomotor. Analisis data yang telah dilakukan juga membuktikan bahwa keberartian perbedaan nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Fisika siswa. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada kelas eksperimen. Pembelajaran berbasis laboratorium ini membuat siswa untuk dapat menemukan sendiri melalui ekperimen atau praktikum yang dilakukannya. Selain itu pembelajaran yang menekankan pada kegiatan fisika akan membuat siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan menuntut siswa dapat aktif secara menyeluruh, tidak hanya personal saja, karna siswa dituntut untuk dapat bekerja sama dalam kelompok dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Penilaian ranah psikomotor, menitik beratkan pada kegitan fisik atau keterampilan. Pembelajaran berbasis laboratoriun berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning memungkinkan siswa untuk dapat menggali, bereksperimen sehingga dapat menemukan dan membangun sendiri konsep materi yang dipelajari. Pembelajaran yang membantu siswa untuk dapat menemukan makna dari pembelajarn itu sendiri, sehingga materi yang mereka pelajari melekat pada memori siswa. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat dikemukakan kesimpulan dari penelitian ini diantaranya yaitu, 1. Rata-rata nilai ranah kognitif kelas eksperimen adalah dan pada kelas kontrol adalah Rata-rata nilai ranah afektif kelas eksperimen adalah dan pada kelas kontrol adalah Rata-rata nilai ranah psikomotor kelas eksperimen adalah dan pada kelas kontrol adalah Pembelajaran berbasis laboratorium berbantukan kit Fisika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar Fisika siswa pada tiga ranah penilaian yaitu psikomotor, afektif dan kognitif dengan taraf signifikasi 5%, di kelas XI IPA SMAN 8 Padang. DAFTAR RUJUKAN [1] Widhy, Purwanti Pembelajaran IPA (Kimia) Berbasis Laboratorium. Yogyakarta: UNY. [2] Suharsimi A Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: depdikbud. [3] Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Surabaya. Kencana Prenanda media grup [4] Nurhadi,dkk Pembelajaran Kontekstual dan penerapannya dalam KBK. Malang: UNM. [5] Rusman Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. [6] Maknun Keterampilan esensial dan kompetensi motorik Laboratorium mahasiswa calon guru biologi dalam Kegiatan praktikum ekologi. Bandung.UPI. [7] Suryabrata, S Metodologi Penelitian. Jakarta: Gravindo Persada. [8] Sumarna, S Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya. [9] Kementrian Pendidikan Nasional Juknis Penilaian Afektif revisi 2010.Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. [10] Kementrian Pendidikan Nasional Juknis Penilaian Psikomotor revisi 2010.Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. [11] Zainal Aqib Model-model, media dan strategi pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Wi 88

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 2, No 2 (2016) 90 95 P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes

Lebih terperinci

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol.. Oktober 013, 65-7 PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N PARIAMAN Diani Asyhari 1), Syakbaniah ),

Lebih terperinci

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. Silfia Afrina Fitri 1), Wince Hendri 2), Lisa Deswati 2) 1) Biology Education Student Guidance and Counseling

Lebih terperinci

PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 3. April 014, 185-19 PENGARUH PENERAPAN LKS BERORIENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA

Lebih terperinci

Azianul Aslam *), Asrizal **), Hidayati **) ABSTRACT PENDAHULUAN. PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, 57-64

Azianul Aslam *), Asrizal **), Hidayati **) ABSTRACT PENDAHULUAN. PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, 57-64 PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, 57-64 PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR FISIKA BERORIENTASI METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM IMPLEMENTASI STANDAR PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG Rida Yeni 1, Rahmi Zulva 2, Agus Rino 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN Muslimah Anif 1, Diana Susanti 2, Elza Safitri 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK FISIKA DALAM PEMBELAJARAN TUNTAS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA N 4 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK FISIKA DALAM PEMBELAJARAN TUNTAS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA N 4 PADANG PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, 73-80 PENGARUH PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK FISIKA DALAM PEMBELAJARAN TUNTAS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA N 4 PADANG Rahmi Hasynah

Lebih terperinci

Ade Mayasari 1, Akmam 2, Nurhayati 3. PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013,

Ade Mayasari 1, Akmam 2, Nurhayati 3. PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, 145-152 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBANTUKAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI 894 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 ke-5 Tahun 2016 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI ARTIKEL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION YANG DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG OLEH: HELMI SUSANTI

Lebih terperinci

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 1. April 2013, 97-103 PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Arif Budi Yanda

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lies Setyaningrum 1), Siti Kamsiyati ), Tri Budiarto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI DENGAN STRATEGI BELAJAR PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANGSAL MOJOKERTO Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TA Putranto,

Lebih terperinci

Okta Alpindo 1, Mahrizal 2, Harman Amir Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang

Okta Alpindo 1, Mahrizal 2, Harman Amir Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 3. April 2014, 113-120 PENGARUH PEMBERIAN PERTANYAAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK Application of Cooperative Learning Model Type two stay two stray (TSTS) and Effect on Student Learning Outcomes Biology Class X SMA Negeri 4 baseboards Bengkalis Riau Province 1) Putri Jhonevia 2) Drs.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII MTsN KUBANG PUTIH

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII MTsN KUBANG PUTIH PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, 33-40 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII MTsN KUBANG PUTIH Ulfa Rahmi *) Festiyed **) Zulhendri

Lebih terperinci

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017 Science Education Journal, 1 (2), November 2017, 64-72 E. ISSN. 2540-9859 Article DOI: 10.21070/sej.v1i2.1178 Original Research Article Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching And Learning Berbasis Inquiry

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PENGARUH PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ria

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 1. April 2013, 48-54 PENGARUH PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATIPUH KABUPATEN TANAH DATAR

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA Tifa Nasrul Afif 1), St. Y. Slamet 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : FAISAL IMAM PRASETYO K4308035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar 47 Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Zat Aditif dan Zat Adiktif The Effect of Contextual Teaching and Learning (CTL) Approaches

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG Sri Arnita 1), Arnellis 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, e-mail: sri.arnita@gmail.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM: PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LISTENER TEAM YANG DIAWALI DENGAN TUGAS RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 3 X KOTO TANAH DATAR SINGGALANG PADA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain. PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yesni Oktrisma 1, Husna Rifai, Aidhia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Rusvalinda 1, Armein Lusi Zeswita 2, Evrialiani Rosba 2 1

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

PENGARUH LKS BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII SMPN 1 KUBUNG KABUPATEN SOLOK

PENGARUH LKS BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII SMPN 1 KUBUNG KABUPATEN SOLOK PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 1. April 2013, 85-90 PENGARUH LKS BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI KELAS VIII SMPN 1 KUBUNG KABUPATEN SOLOK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 1PADANG Yuta Alan Sahri 1, Drs.Nawir Muhar, M.Si 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2 1

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG. PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG Dian Arima Gusti 1, Iing Rika Yanti 2, Silvi Trisna 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24 1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Mitra sofina 1), Lisa Deswati 2, ) Gusmaweti 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 4 (3) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA SISWA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ICT PADA LKS BERORIENTASI STS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 1 PADANG

PENGGUNAAN ICT PADA LKS BERORIENTASI STS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 1 PADANG PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, 129-136 PENGGUNAAN ICT PADA LKS BERORIENTASI STS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 1 PADANG Nikmatul Husna 1, Yulkifli 2, Pakhrur Razi 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL 0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X IPA SMAN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2015-2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA N 3 KOTA JAMBI Bayu Asfadi 1), Upik Yelianti 2), Retni S Budiarti 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK PRAKTEK JUAL BELI TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA MEMAHAMI AKUNTANSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UM METRO Heri Supranoto Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 GUNUNG TALANG Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI SISTEM KOLOID PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI

Lebih terperinci

PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 1. April 2013, Devi Susanti 1, Festiyed 2, dan Nurhayati 3

PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 1. April 2013, Devi Susanti 1, Festiyed 2, dan Nurhayati 3 PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 1. April 2013, 91-96 PERBEDAAN KOMPETENSI IPA FISIKA MELALUI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MODEL KREATIF-PRODUKTIF BERKELOMPOK DENGAN INDIVIDUAL SISWA KELAS

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN DISERTAI DENGAN TUGAS RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTsN PARAK LAWAS PADANG Sri Nova Andrina 1), Gusmaweti 2) 2), Lisa Deswati

Lebih terperinci

Application of the method of role playing by administering a post-test in the form of TTS in the VIII grade students learning biology junior high school 2 Sungai Penuh 1) Welie Martalia 2) Drs. Nawir Muhar,

Lebih terperinci

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T. Vol., No., Mei PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN MEDAN T.P 3/ Fitriani dan Alkhafi Maas Siregar Program Studi

Lebih terperinci

IMPELEMENTASI BAHAN AJAR BERMODELKAN ADVANCE ORGANIZER PADA PEMBELAJARAN AKTIF DI KELAS XI SMA NEGERI 7 PADANG

IMPELEMENTASI BAHAN AJAR BERMODELKAN ADVANCE ORGANIZER PADA PEMBELAJARAN AKTIF DI KELAS XI SMA NEGERI 7 PADANG PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 3. April 2014, 33-40 IMPELEMENTASI BAHAN AJAR BERMODELKAN ADVANCE ORGANIZER PADA PEMBELAJARAN AKTIF DI KELAS XI SMA NEGERI 7 PADANG Dian Mayasari, Masril 2, Hidayati 2

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Misri Yunita 1, Lince Meriko 2, Annika Maizeli 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI MTs 1) Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1)

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Widya Monesa 1, Mulyati 2, dan Novi

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng 77 Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis The Effect of Contextual Learning Method to the Critical Thinking Ability of Students Class XI SMA Negeri 3 Watansoppeng Sugiarti,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG Sufriyanti*), Ardi**), Siska Nerita**) * ) Mahasiswa

Lebih terperinci

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 2 LENGAYANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Nengsih

Lebih terperinci

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Laela Ngasarotur

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN Tinsi Motri, Siska Nerita, Yosmed Hidayat Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG 2) Yesi Maharani Martha 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG Melisa Oktavia Candani 1, Ade Dewi Maharani

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Hesti Fitriani 1), Nurul Afifah 2) dan Eti Meirina Brahmana 3) 1 Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN LKS BERORIENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GUNUNG TALANG

PENGARUH PENERAPAN LKS BERORIENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GUNUNG TALANG PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 4. November 014, 17-4 PENGARUH PENERAPAN LKS BERORIENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GUNUNG TALANG Yana Dirza Amalia

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI LDS BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG Ria Utami 1, Mulyati 2, Ria Kasmeri 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL

Inge Ratna Dwi Alitalya, Puger Honggowiyono. Kata-kata kunci: Numbered Head Together (NHT), CTL, NHT berbasis CTL Ratna Dwi A, Honggowiyono; Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Metode Numbered Head PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS CTL DENGAN METODE NHT PADA MATERI

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh NURFITRIYANA NIM Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Skripsi. Oleh NURFITRIYANA NIM Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN UDARA KELAS X SMA SANTA MARIA TANJUNGPINANG Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Kata Kuci: Strategi, Gasing, Hasil Belajar, Pembelajaran Terpadu

Kata Kuci: Strategi, Gasing, Hasil Belajar, Pembelajaran Terpadu PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GASING (GAMPANG ASYIK MENYENANGKAN) BERBANTUKAN ANIMASI TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN IPA PENDAHULUAN Rendahnya pencapaian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Desti Anggistia*, Eko Suyanto, I Dewa Putu Nyeneng FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Melda Sari 1, Mulyati 2, Evrialiani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Sebelum Penelitian SMA NU 01 Hasyim Asy ari Tarub merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada di kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH LKS BERBASIS REASONING AND PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN FISIKA SMAN 1 LUBUK ALUNG KELAS XI SEMESTER 1

PENGARUH LKS BERBASIS REASONING AND PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN FISIKA SMAN 1 LUBUK ALUNG KELAS XI SEMESTER 1 PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 3. April 2014, 169-176 PENGARUH LKS BERBASIS REASONING AND PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN FISIKA SMAN 1 LUBUK ALUNG KELAS XI SEMESTER 1 Muzi Novriyani 1,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 26 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Frida Sari Riska

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP HASILBELAJARFISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 SUNGAI LIMAU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP HASILBELAJARFISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 SUNGAI LIMAU TAHUN PELAJARAN PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP HASILBELAJARFISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 SUNGAI LIMAU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Rike Nofrita Sari 1, Megasyani Anaperta 2, Auliya

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN 1 PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Meza Okta Vilanda 1, Nurhadi 2, Ade Dewi Maharani 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG Joni Pratama, Gustina Indriati dan Evrialiani Rosba Program studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

Lebih terperinci

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR DI SMA NEGERI 1 KEDUNGADEM BOJONEGORO Afif

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 21-28 KOMPARASI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM DAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Delvi Sudarmi 1, Nawir Muhar 2, Azrita 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU ANIMASI FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBIASAN CAHAYA DI KELAS X SMAN 20 MEDAN T.P. 2013/2014 Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS I SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG. Yenny Anwar*) Abstrak

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS I SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG. Yenny Anwar*) Abstrak PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS I SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG Yenny Anwar*) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY BERBANTUAN ALAT PRAKTIKUM PADA MATERI POKOK ATMOSFER DI SMA NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Ferani Mulianingsih Jurusan

Lebih terperinci

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat PENGARUH PENGGUNAAN MODEL SNOWBALL THROWING DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra

Lebih terperinci

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DISERTAI HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA N I DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN Reni Dia Sari 1, Mulyati 2,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM THE INFLUENCE OF LEARNING MODEL OF THE REVERSE (RECIPROCAL

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta. PENERAPAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 1 PADANG Silvia Fitri 1, Fazri Zuzano 1, Niniwati 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR Defnol Gusnaidi 1, Husna 2, Auliya Hidayati 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP ARTIKEL

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP ARTIKEL OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP ARTIKEL Oleh Dinicen Viclara NIM 090210102026 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA Jumi Handayani 1,), Erviyenni 3), Rini 3) 1) Alumni Program

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar, 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam proses pendidikan disekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan belajar. Membelajarkan

Lebih terperinci

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 03 Tahun 2013, 1 5

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 03 Tahun 2013, 1 5 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 2 No 3 Tahun 13, 1 5 PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERPINDAHAN PANAS DI KELAS X SMA

Lebih terperinci