BAB I PENDAHULUAN. akan dikenal sebagai orang yang kuno atau GAPTEK( gagap teknologi)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. akan dikenal sebagai orang yang kuno atau GAPTEK( gagap teknologi)"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini perkembangan teknologi di Indonesia sudah sangat berkembang. Di kota-kota besar sudah sangat banyak orang yang menggunakan teknologi untuk keperluan sehari-hari. Teknologi komputer adalah teknologi yang sudah umum dipakai oleh masyarakat di Indonesia khususnya Jakarta dan pada umumnya, bila seseorang tidak bisa menggunakan komputer maka orang itu akan dikenal sebagai orang yang kuno atau GAPTEK( gagap teknologi) Seiring dengan perkembangan teknologi semakin marak juga tindak kejahatan yang membuat orang yang menggunakan teknologi tersebut merasa dirugikan. Kejahatan dalam bidang komputer atau IT ini sering dikenal dengan Cyber Crime. Para pelakunya adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan yang dalam mengenai teknologi ini biasanya sering dikenal dengan sebutan Hacker. Kesalahan persepsi sering terjadi didalam pengertian Hacker. Hacker adalah orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang komputer. Sedangkan yang sering melakukan kejahatan atau Cyber Crime adalah Cracker. Cracker adalah Hacker yang menggunakan keahliannya untuk berbuat kejahatan yang menguntungkan dirinya sendiri atau organisasi. Contohnya saja seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master 1

2 2 Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli domaindomain dengan nama mirip (situs asli Internet banking BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan klikbac.com. Kejadian yang membuat sangat bingung masyarakat nasabah BCA adalah Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan, 130 nasabah BCA tercuri datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs bagi para webmaster di Indonesia, tujuan membuat situs plesetan adalah agar publik menjadi lebih berhati hati dan tidak ceroboh saat melakukan pengetikan alamat situs (typo site), bukan untuk mengeruk keuntungan. (sumber: Adalagi kasus yang menimpa Komisi pemilihan umum seorang hacker bernama Dani Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface dengan mengubah nama - nama partai yang ada dengan nama- nama buah dalam website yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemilu yang sedang berlangsung pada saat itu. Dikhawatirkan, selain nama nama partai yang diubah bukan tidak mungkin angka-angka jumlah pemilih yang masuk di sana menjadi tidak aman dan dapat

3 3 diubah, padahal dana yang dikeluarkan untuk sistem teknologi informasi yang digunakan oleh KPU sangat besar sekali. Untung sekali bahwa apa yang dilakukan oleh Dani tersebut tidak dilakukan dengan motif politik, melainkan hanya sekedar menguji suatu sistem keamanan yang biasa dilakukan oleh kalangan underground (istilah bagi dunia hacker). (sumber: Dengan sudah banyaknya kasus-kasus di dunia perbankan dan pada dunia politik maka sekarang ini sudah mulai marak perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa perlindungan untuk melindungi data-data yang ada perusahaannya untuk mencegah terjadinya pencurian data atau penyalahgunaan data oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satu perusahaan yang menjual jasa tersebut adalah PT. Q2 Technologies. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang IT Security. Q2 Technologies adalah perusahaan baru yang didirikan pada tahun Tetapi bukan berarti karena perusahaan baru Q2 Technologies menjadi perusahaan yang kurang bagus dalam bidangnya, karena Q2 Technologies mempunyai kelebihan-kelebihan yang salah satu diantaranya karyawan dari Q2 yang masih muda dan masih mempunyai semangat kerja yang tinggi. Q2 Tehnologies baru saja mengalami perubahan logo karena logo yang lama dinilai tidak sesuai dengan jati diri perusahaan yang bergerak di bidang IT Security. maka dari itu Q2 Tecnologies segera mengubah logonya dengan logo yang baru yang lebih menggambarkan bahwa Q2 Technologies ini adalah sebuah perusahaan IT Security. Karena adanya perubahan logo lama menjadi logo baru

4 4 maka perlu diadakan kegiatan sosialisasi ke masyarkat agar lebih mengetahui logo terbaru dari Q2 Technologies dan juga Perubahan logo diharapkan tidak membuat kesadaran masyarkat terhadap brand dari Q2 Technologies terganggu. Q2 Technologies mengunakan berbagai macam cara untuk meningkatkan brand awareness seperti membuat company profile dengan logo yang baru dan membuat agenda yang mencantumkan logo baru dari Q2 Technologies. Dan yang lebih khusus lagi Q2 Technologies membuat event yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness perusahaan ini yaitu Combat The Most Advance Threads Through Revolutionary Of Network Monitoring dalam event ini Q2 bekerja sama dengan RSA yaitu perusahaan asal Singapore yang bergerak di bidang IT Security. Event ini membahas tentang produk-produk IT Security yaitu tentang DLP, SIEM dan NETWITNESS Pada sekarang ini Q2 Technologies sedang sangat gencar dalam mensosialisasikan logo baru mereka karena didalam logo baru sudah terdapat nama dari perusahaan dan slogan dari perusahaan Q2. Diharapkan progam sosialisai logo baru dapat meningkatkan brand awareness Q2 technologies dimata customer dan partner. Brand awareness terhadap logo baru dari PT. Q2 Technologies adalah logonya yang mudah diingat dengan warna biru yang elegan serta memiliki kesan High Technology. dan juga memiliki kesan kuat dan aman karena dibuat berbentuk kotak yang kokoh. Dan tidak ada garis putus sehingga kesan security yang ingin disampaikan di logo tersebut dapat di terima dengan baik.

5 5 Divisi yang sangat berperan penting dalam meningkatkan brand awareness dari Q2 technologies adalah divisi Public relation. Peranan dari Divisi Public Relation PT Q2 Technologies adalah membuat marketing premium seperti agenda dan payung yang digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan mengadakan event yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness seperti pada event Combat The Most Advance Threads Through Revolutionary Of Network Monitoring sebuah event yang diadakan dengan bekerja sama dengan partner Q2 Technologies yaitu RSA. 1.2 Ruang lingkup Peneliti membatasi penelitian hanya sebatas pada Strategi Public Relation PT. Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness melalui event-event tertentu oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana strategi divisi public relation PT. Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness? 2. Apa saja kendala yang dihadapi PT. Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness melalui event? 1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian Tujuan penelitian 1. Mengetahui apa saja strategi divisi public relation PT.Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness. 2. Mengetahui apa saja kendala yang dihadapi PT.Q2 Technologies dalam meningkatkan brand awareness melalui event.

6 Manfaat penelitian: 1. Kegunaan teoritis Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu komunikasi khusus di brand awareness, mengenai penggunaan strategi-strategi Public Relations dalam meningkatkan brand awareness. 2. Kegunaan Praktis Dapat memberikan masukan yang berguna bagi PT.Q2 Technologies mengenai ke-efektifitaan dalam penggunaan jasa Public Relations untuk meningkatkan brand awareness untuk perusahaan Q2 Technologies. 3. Kegunaan Akademis Dapat memberikan saran dan masukan untuk keperluan bagi adik-adik kelas saya untuk melakukan penelitian tentang brand awareness dimasa depan. Semoga penelitian ini dapat digunakan sebaik-baiknya 1.4 Metodologi Didalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metodologi untuk menjelaskan metode penelitian yang sedang dijalankan oleh karena itu peneliti mencatumkan beberapa definisi dari metodologi antara lain, Definisi dari metodologi adalah bagian dari isi laporan yang menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang sedang dilaporkan. beberapa hal yang biasanya diuraikan pada bagian ini antara lain mengenai : sumber data, horison waktu, unit analisis data, metode pengumpulan dan pemilihan data, variabel dan pengukuranya, serta metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data ( Nur Indrianto. Bambang Supomo, 2003:227)

7 7 Definisi lain dari metodologi yang menguatkan definisi diatas metodologi adalah bagian yang berisi mengenai pendekatan, metode dan tehnik yang digunakan untuk menjawab tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya (Jonathan Sarwono,2006 :254) Jadi kesimpulan dari definisi metodologi adalah sebuah bagian dari laporan yang berisikan pendekatan, metode pengumpulan dan pemilihan data dan tehnik yang digunakan untuk menjawab tujuan yang sudah di tentukan sebelumnya dan juga untuk menganalisis data. Di dalam sebuah penelitian pasti ada metode yang digunakan didalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, adapun definisi penelitian kualitatif menurut ahli adalah dalam penelitian dengan metode kualitatif, justru seorang peneliti menjadi instrument kunci. Apalagi tehnik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi partisipasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian ( Ardianto, 2011:58) Definisi lain dari penelitian kualiatif untuk menguatkan definisi diatas adalah penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya. (Deddy Mulyana, 2008:150) Metode pengumpulan data Data Primer Dalam melakukan sebuah penelitian umumnya menggunakan data-data valid dan akan digunakan untuk kepentingan penelitian salah satunya adalah data primer, berikut ini adalah definisi-definisi dari para ahli tentang data primer. Data Primer menurut Jonathan Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah

8 8 teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai saran mendapatkan informasi ataupun data. (Jonathan Sarwono,2006:129) Selain definisi diatas ada juga definisi dari ahli lain untuk menguatkan definisi diatas menurut Hanke dan Reitsch data primer merupakan data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. (Mudrajad Kuncoro,2003:127) Jadi kesimpulan dari definisi data primer adalah data ini didapat dari narasumber yang kita jadikan objek penelitian dan bisa juga dari survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. A. Wawancara Salah satu metode yang dipakai dalam pengumpulan data melalui data primer adalah wawancara, berikut ini adalah 2 definisi dari wawancara menurut para ahli. Definisi dari wawancara menurut ahli adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. (Ardianto,2011:178) Definisi diatas juga dikuatkan dengan definisi yang dikutip dari Kamus besar Bahasa indonesia wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di suerat kabar, disiarkan melalui radio, atau di tayangkan pada layar televise.(2003:1270)

9 9 Menelaah dari definisi menurut kedua ahli di atas adalah wawancara adalah tehnik pengumpulan data atau informasi dengan cara Tanya jawab dengan bertatap muka langsung dan biasanya dilakukan dengan frekuensi tinggi atau berulang-ulang. B. Observasi Definisi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan membaca Koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan obsevasi (lapangan,pen.) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan. (Ardianto,2011:179) Definisi diatas juga dibenarkan oleh definisi dari Elizabeth yang mengatakan observasi yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. (Ardianto,2011:165) Bila ditelaah mengenai definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan observasi adalah kemampuan seseorang didalam kegiatannya dan menggunakan pengamatanya melalui hasil kerja panca indra mata dan juga panca indra lainnya Data sekunder Selain data primer, didalam penelitian juga menggunakan data sekunder sebagai metode pengumpulan data. Definisi data sekunder menurut Jonathan Sarwono adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. (Jonathan Sarwono,2007:123)

10 10 Untuk mendukung definisi diatas definisi menurut Hanke dan Reitsch adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan di publikasikan kepada masyarkat pengguna data. (Mudrajad Kuncoro,2005:127) Berdasarkan definisi dari kedua ahli diatas dapat disimpulkan data sekunder adalah data yang sudah tersedia atau telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan di publikasikan kepada masyarkat pengguna data sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan. 1. Studi kepustakaan 2. Dokumen: pengertian dokumen menurut Robert C. Bogdan adalah catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seseorang. (Sugiono,2005: 82) Metode analisis data Didalam sebuah penelitian harus ada metode untuk menganalisis data didalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif definisi definisi dari metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. (Moh.Nazir,2005:54) Definisi diatas juga didukung dengan definisi dari Whitney(1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. (Moh.Nazir,2005:54-55)

11 11 Dari definisi-definisi menurut kedua ahli diatas dapat ditarik kesimpulan metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat untuk membuat gambaran atau situasi kejadian 1.5 Sistematika penulisan Berikut ini adalah hal-hal mengenai isi dari laporan penelitan; BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai profil perusahaan dan latar belakang masalah di perusahaan itu dan seberapa penting masalah yang akan diangkat oleh peneliti mencakup, latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan yang akan digunakan BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti mencantumkan dan menjelaskan teori-teori dan definisi dari orang-orang yang sudah ahli untuk dijadikan bahan acuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Bab ini mencakup kerangka teori, yang dibagi menjadi teori umum, teori khusus dan kerangka pemikiran

12 12 BAB III : OBJEK PENELITIAN Dalam bab ini peneliti mulai menekankan penulisan pada objek penelitian yang mencakup profile perusahaan, struktur organisasi perusahaan, persiapan untuk melakukan event. Metode pengumpulan data, permasalahan yang dibahas, dan pemecahan untuk masalah tersebut. BAB IV : HASIL PENELITIAN Bab ini berisikan tentang hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi, Pengolahan data dan hambatan yang telah dialami BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil dari penelitian mengenai strategi public relation pada PT. Q2 Technologies dalam event yang dilakukan. Dalam bab ini juga berisikan saran untuk tolak ukur seberapa berhasil event yang telah dilakukan agar dapat menjadi acuan untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS PT. Q2 TECHNOLOGIES MELALUI EVENT

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS PT. Q2 TECHNOLOGIES MELALUI EVENT STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS PT. Q2 TECHNOLOGIES MELALUI EVENT (Combat the Most Advanced Threads Through Revolutionary Approach of Network Monitoring) PERIODE FEBRUARI 2012

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat, sehingga

BAB III OBJEK PENELITIAN. Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat, sehingga BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan Dunia teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat, sehingga semakin banyak industri yang menggunakan teknologi informasi untuk menopang bisnis

Lebih terperinci

STUDI KASUS. Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime)

STUDI KASUS. Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime) Bram Ratya Setiadi Offering I : 120413423791 STUDI KASUS Penipuan Identitas dan Pencenaran Nama Baik melalui Internet (Cyber Crime) Kasus: Penipuan Yang Pernah Terjadi Di Indonesia Menggunakan Media Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Bank Syari ah tidak banyak berbeda dengan manajemen. bank pada umumnya (Bank Konvensional). Namun dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Bank Syari ah tidak banyak berbeda dengan manajemen. bank pada umumnya (Bank Konvensional). Namun dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen Bank Syari ah tidak banyak berbeda dengan manajemen bank pada umumnya (Bank Konvensional). Namun dengan adanya landasan syari ah serta sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Majalah ialah bagian dari media dengan sifat terbit berkala yg isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari komunikasi dan saling berinteraksi satu sama lain karena aktifitas dasar manusia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak mengherankan apabila di kota maupun desa banyak ditemukan warungwarung

BAB I PENDAHULUAN. tidak mengherankan apabila di kota maupun desa banyak ditemukan warungwarung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet di Indonesia saat ini sangat pesat, sehingga tidak mengherankan apabila di kota maupun desa banyak ditemukan warungwarung internet yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Apa yang sekarang disebut sebagai globalisasi pada dasarnya bermula dari awal abad ke 20, yakni pada saat revolusi transportasi dan elektronika mulai memperluas

Lebih terperinci

Perlindungan Hukum Domain Name Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

Perlindungan Hukum Domain Name Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Perlindungan Hukum Domain Name Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Dan 2001 1) Anik Tri Haryani 1) Dosen Fakultas Hukum Universitas Merdeka Madiun Abstract Information and communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo merupakan salah satu kota yang tengah berkembang di bidang kepariwisataan Indonesia, ini terbukti dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota yang terkenal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

crime dalam bentuk phising yang pernah terjadi di Indonesia ini cukup

crime dalam bentuk phising yang pernah terjadi di Indonesia ini cukup BAB IV ANALISIS TERH}ADAP CYBER CRIME DALAM BENTUK PHISING DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM A. Analisis Cara Melakukan Kejahatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pendekatan ini dipakai karena dapat berpengaruh di pola pengumpulan data dan analisis data.

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perancangan. perdagangan se-asia Tenggara, Monumen Nasional (MONAS), dan kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perancangan. perdagangan se-asia Tenggara, Monumen Nasional (MONAS), dan kota BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel jati adalah nama yang di ambil dari sebuah nama jalan yaitu jalan jati baru yang ber alamat di Jalan. Jati Baru Raya No.13 Tanah Abang -

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mempunyai peranan penting dalam pengembangan brand awareness dari PT.Q2

BAB IV HASIL PENELITIAN. mempunyai peranan penting dalam pengembangan brand awareness dari PT.Q2 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Peneliti melakukan praktek wawancara dengan beberapa narasumber yang mempunyai peranan penting dalam pengembangan brand awareness dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara. BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Publisitas menjadi sangat penting dalam aktivitas humas di organisasi, banyak sekali media yang bisa digunakan untuk menunjang publikasi humas. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya

Lebih terperinci

Ilmu social dan budaya dasar 1 1. PENDAHULUAN

Ilmu social dan budaya dasar 1 1. PENDAHULUAN . PENDAHULUAN Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, masyarakat mulai mengembangkan bidang usaha-nya bukan hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset

BAB 3 METODE PENELITIAN Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Latar, Satuan Kajian, Tahap-Tahap Riset 3.1.1. Deskripsi Latar Hotel Shangri-La Jakarta adalah sebuah perusahaan keluarga yang berasal dari Malaysia, didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan ekonomi yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat memiliki manajemen yang baik dan karyawan yang dapat bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Menurut Benard Berelson dan Garry A. Stainer komunikasi adalah penyampaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi semakin berkembang. Salah satu teknologi yang berkembang paling pesat adalah internet. Seperti yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak manusia dilahirkan ke dunia ini, mereka telah bersosialisasi dan berinteraksi dengan keluarga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada media teknologi berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia dari kota besar hingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang ada di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan dari cara yang sederhana, hingga yang kompleks. Namun, karena perkembangan zaman yang semakin ekstensif saat ini, komunikasi menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metodologi yang dipakai dalam penelitian kali ini merupakan metodologi kualitatif. Menurut Rosady Ruslan, untuk meneliti bidang ilmu sosial, dan khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bertransaksi yang biasa kita kenal dengan berbelanja adalah kegiatan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Sesuai dengan kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini adalah jamannya menggunakan segala sesuatunya dengan online. Mulai dari menonton televisi, bermain game, mengirimkan pesan, memesan kendaraan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan penulis teliti adalah pelaksanaan pengawasan kredit dalam upaya mengurangi resiko kredit macet. 3.2 Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasikan di Koperasi Agro Niaga (KANINDO) Syariah Jawa Timur Cabang Dau yang terpusat di Jalan Raya Mulyoagung, Sengkaling 293 Dau,

Lebih terperinci

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 23 Tahun 2009 Tanggal : 4 Desember 2009 CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA I. Pemilu Kada Provinsi NO. PERTANYAAN JAWABAN YA TDK RUJUKAN UU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali nama produk yang dikenal tanpa mengetahui nama perusahaan yang memproduksinya. Hal ini membuat kesulitan bagi perusahaan yang ingin mengeluarkan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak sistem yang memanfaatkan teknologi. Sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi pada masa saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) di Dunia sangat dirasakan manfaatnya dalam berbagai sektor Industri, Perbankan maupun Usaha Kecil-Menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, dan telekomunikasi, seperti website melalui internet atau teknologi lain yang terkait, telah mampu mengubah cara maupun arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. nasabah menggunakan internet banking yang melibatkan konsep kepercayaan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. nasabah menggunakan internet banking yang melibatkan konsep kepercayaan, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, penelitian ini telah menguji dan menganalisis model minat nasabah menggunakan internet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Maksud dari kualitatif menurut Kirk dan Miller dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjdi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 53 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang mengkaji tentang model komunikasi kelompok dalam pembentukan citra anak jalanan ini menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang berisi paparan dengan melibatkan kalkulasi angka (Mudrajad, 2003: 21).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu peneliti yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistic-kontekstual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dari periode ke periode media massa pun semakin berkembang mengikuti arahan perkembangan modernisasi global di dunia ini. Media massa yang

Lebih terperinci

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime?

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime? Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime? Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi*) Kelompok Kerja e-security, suatu unit aktivitas di dalam wadah Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pacific (APEC) kembali menggelar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan akan kendaraan khususnya roda dua juga mengalami peningkatan pembelian.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan akan kendaraan khususnya roda dua juga mengalami peningkatan pembelian. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya mobilitas masyarakat pada era modern saat ini membuat kebutuhan akan kendaraan khususnya roda dua juga mengalami peningkatan pembelian. Namun kebutuhan

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam dunia ekonomi membuat perusahaan semakin berlomba-lomba untuk menciptakan ide yang menarik masyarakat. Agar bisa memenangkan pesaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penghambat dalam melakukan aktivitas lain. Manusia tidak bisa hidup

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penghambat dalam melakukan aktivitas lain. Manusia tidak bisa hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang penuh dengan berbagai aktivitas tentunya setiap orang menginginkan segala sesuatu yang serba instan. Sehingga tidak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam dengan Kasubbag Humas dan Kepala Seksi Sosialisasi dan menganalisis data yang diperoleh tentang upaya humas dan subbagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini Marketing Public Relations sangat di butuhkan tidak hanya menjual suatu produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi program acara TV di Jakarta semakin meningkat dengan pesat yang bermunculan dilayar televisi. Stasiun TV yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap individu, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Masyarakat dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap individu, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Masyarakat dapat melakukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern saat ini, penampilan merupakan salah satu hal penting bagi setiap individu, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Masyarakat dapat melakukan perawatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pariwisata berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih persaingan dunia perhotelan. Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memberikan banyak sekali kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana (2001), komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode dimana seorang peneliti menjadi instrument kunci. Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking. Di Indonesia bank-bank yang sudah menawarkan layanan internet banking antara lain Bank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tempat penelitian terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain

BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain 36 BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Kaskus merupakan sebuah website yang dikelola oleh Andrew Darwis sebagai pendiri Kaskus, yang membangun forum komunitas sosial

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS MAJALAH BULANAN TELSET DALAM MEMBENTUK BRAND AWARENESS DI MASYARAKAT INDONESIA PERIODE 2012 SKRIPSI.

STRATEGI PUBLIC RELATIONS MAJALAH BULANAN TELSET DALAM MEMBENTUK BRAND AWARENESS DI MASYARAKAT INDONESIA PERIODE 2012 SKRIPSI. STRATEGI PUBLIC RELATIONS MAJALAH BULANAN TELSET DALAM MEMBENTUK BRAND AWARENESS DI MASYARAKAT INDONESIA PERIODE 2012 SKRIPSI Oleh LEA AGUSTINE 1200957340 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2012 i STRATEGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini menjalin hubungan menjadi faktor yang penting dalam aktivitas bisnis perusahaan. Perusahaan adalah organisasi yang melakukan kegiatan produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat di pasar domestik maupun internasional. Perusahaan yang ingin berkembang dan

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB 3 INTI PENELITIAN 31 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Anabatic Technologies merupakan sebuah perusahan IT yang berkembang dengan pesat dengan jumlah karyawan terlatih lebih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata, dimana paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para pengaruh dan praktisinya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiono (2003:58) dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiono (2003:58) dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiono (2003:58) dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar Indah dalam skripsinya yang menjadikan PT Istana Argo Kencana sebagai bahan acuan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m-

BAB III METODE PENELITIAN. kuisioner. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah pengguna e-banking baik m- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menyebutkan bahwa populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh peneliti.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I 1.1.Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang,

Lebih terperinci