Kadek Aris Dwi Pratama [1], Desak Nyoman Sri Werastuti [1], Edy Sujana [2]
|
|
- Agus Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAERAH, UKURAN PEMERINTAH DAERAH, KEKAYAAN DAERAH, DAN BELANJA DAERAH TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali Tahun ) Kadek Aris Dwi Pratama [1], Desak Nyoman Sri Werastuti [1], Edy Sujana [2] Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {aristdwipratama@gmail.com, weras_tuti@yahoo.com, Ediesujana_bali@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Pelaporan keuangan merupakan suatu bentuk pengungkapan informasi keuangan. Tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompleksitas pemerintah daerah, ukuran pemerintah daerah, kekayaan daerah, dan belanja daerah terhadap pada Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali tahun Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik dengan bantuan SPSS 19. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kompleksitas pemerintah daerah, ukuran pemerintah daerah, kekayaan daerah dan belanja daerah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap. Kata kunci: Pemerintah, Kompleksitas, Ukuran, Kekayaan, Belanja. Abstract Financial report is a form of financial information disclosure. Its aim is to provide useful information for managerial and organizational performance evaluation. This study was aimed at finding out the effect of complexity of the local government, size of the local government, local asset, and local purchase on local government financial report in regencies/cities in Bali in The population consisted of local government financial reports in regencies/ cities in Bali Province. The sampling technique used was purposive sampling. This study used secondary data in the form of regency/city local government financial reports in The hypothesis testing used logistic regression aided by SPSS 19. The results showed that complexity of the local government, size of the local government, local asset, and local purchase have a positive and significant effect on local government financial reports. Keywords: Government, Complexity, Size, Asset, Purchase.
2 PENDAHULUAN Di Indonesia, bentuk pertanggung jawaban pengelolaan keuangan yang wajib dilakukan oleh pemerintah daerah hanyalah sebatas menyampaikan laporan keuangan pemerintah daerah kepada DPRD yang disusun menurut standar akuntansi pemerintahan. Pemerintah daerah sebagai pelaksana pengelolaan keuangan daerah diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah sebagai bentuk pertanggung jawaban. Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Pelaporan keuangan membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntabel secara publik. Untuk pelaporan keuangan kepada masyarakat, hanya dilakukan secara sukarela. Akan tetapi, dengan keluarnya Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang mengatur bahwa pejabat publik harus lebih transparan, bertanggung jawab dan lebih berorientasi kepada pelayanan masyarakat, sudah sepatutnya pemerintah daerah melaporkan hasil kinerja keuangannya kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan transparansi informasi. Kepala daerah dapat menggunakan internet untuk mengungkapkan pertanggung jawaban secara sukarela sebagai upaya konkrit mewujudkan akuntabilitas. Beberapa sumber menyatakan internet memiliki beberapa manfaat apabila dijadikan media pelaporan keuangan. Penelitian Rahman dkk., (dalam Trisnawati & Komarudin, 2014) menunjukkan bahwa website pemda belum digunakan secara optimal dalam mengembangkan pelaporan keuangan. Rata-rata indeks tingkat pengungkapan informasi keuangan pemerintah daerah terbukti lebih rendah daripada rata-rata indeks pengungkapan informasi non keuangan. Dengan kata lain, setiap pemerintah daerah memiliki alasan dan pertimbangan tersendiri untuk melakukan pelaporan atau tidak melakukan pelaporan laporan keuangan melalui website yang dimiliki. Beberapa penelitian, seperti penelitian Trisnawati dan Komarudin (2014), menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang menentukan pengungkapan sukarela di sektor publik. Hasil penelitian Trisnawati dan Komarudin (2014) menunjukkan bahwa kompetisi politik, ukuran pemerintah daerah, rasio pembiayaan utang (leverage), dan kekayaan pemerintah daerah berpengaruh terhadap publikasi laporan keuangan pemerintah daerah, sementara tipe pemerintah daerah dan opini audit tidak berpengaruh terhadap publikasi laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan hasil penelitian Sinaga dan Prabowo (2011) menunjukkan hasil yang berlawanan dengan penelitian Trisnawati dan Komarudin, dimana hasilnya menunjukkan hasil bahwa ukuran pemerintah daerah dan kekayaan daerah memiliki hubungan yang negatif dengan pelaporan keuangan melalui internet. Dari hasil pengamatan, kedua penelitian ini juga memiliki kombinasi variabel independen yang berbeda. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih menambah referensi atas faktor-faktor yang menentukan tingkat pelaporan akuntansi oleh pemerintah daerah, khususnya di Bali yang memang belum banyak diteliti. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Trisnawati dan Komarudin (2014). Hasil penelitian Trisnawati dan Komarudin (2014) menunjukkan bahwa kompetisi politik, ukuran pemerintah daerah, rasio pembiayaan utang (leverage), dan kekayaan pemerintah daerah memiliki asosiasi terhadap pilihan dari pemerintah daerah untuk melaporkan informasi keuangannya di internet yang kemudian mendorong otoritas daerah untuk menjalankan pemerintahan dengan lebih transparan.
3 Alasan dipilihnya penelitian Trisnawati dan Komarudin (2014) sebagai acuan utama ialah bahwa dalam penelitian Trisnawati dan Komarudin telah mencakup variabel-variabel yang lebih kompleks dan beragam daripada penelitian sebelumnya. Hal yang membedakan peneliti ini dengan penelitian Trisnawati dan Komarudin (2014) ialah penelitian ini tidak menggunakan variabel rasio pembiayaan utang (leverage), kompetisi politik, tipe pemerintah daerah dan opini audit karena perbedaan demografi antar daerah yang menyebabkan ketersediaan data tidak mendukung, namun peneliti menambahkan dua variabel yaitu variabel kompleksitas pemerintah daerah dan belanja daerah sebagai variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap melalui internet. Selain itu, sampel dalam penelitian ini menggunakan data Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang ada di Bali Tahun Penelitian ini memberikan gambaran kepada pengguna laporan keuangan pemerintahan daerah, khususnya masyarakat, sehingga dapat menilai akuntabilitas, transparansi, dan kinerja keuangan pemerintahan daerah. Selain itu, hasil penelitian ini bermanfaat bagi investor, kreditor, dan donatur terkait pertimbangan untuk melakukan kerjasama di bidang keuangan dengan suatu pemerintahan daerah. Dari uraian diatas dapat, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : (1) Apakah kompleksitas pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap, (2) Apakah ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap, (3) Apakah kekayaan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah, (4) Apakah belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Dengan rumusan masalah yang demikian maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompleksitas pemerintah daerah, ukuran pemerintah daerah, kekayaan daerah dan belanja daerah terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sebelum melakukan pengolahan terhadap data yang didapat, peneliti menyusul jawaban sementara atas permasalahan penelitian ini. Pemerintah daerah harus memberikan perhatian yang lebih dalam melayani kebutuhan masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk di suatu daerah, semakin besar pula tanggung jawab pemerintah daerah untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat. Pemerintah daerah perlu untuk membangun suatu sistem yang terintegarasi karena pemerintah daerah mengemban tanggung jawab yang besar. Untuk itu diperlukan adanya transparansi dalam setiap tindakan pemerintah daerah, termasuk publikasi dalam mengelola keuangan daerah. (Ingram, dalam Hilmi, 2010) memaparkan bahwa variabel kompleksitas pemerintahan (yang diproksikan dengan jumlah penduduk) memberikan dorongan kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan pengungkapan pada laporan keuangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Rora (2010) dan Hilmi (2010) juga menunjukkan bahwa kompleksitas pemerintahan daerah berpengaruh positif terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H 1 : Kompleksitas Pemerintah Daerah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Suatu pemerintah daerah yang berukuran besar memiliki jumlah dan transfer kekayaan yang besar pula, sehingga pemerintah daerah akan mendapatkan pengawasan yang lebih besar. Pemerintah daerah yang besar juga lebih kompleks dalam pengelolaan keuangannya, sehingga semakin banyak informasi keuangan yang harus dilaporkan untuk mengurangi terjadinya asimetri
4 informasi. Pemerintah daerah yang memiliki ukuran atau memiliki aset yang lebih besar akan memiliki tekanan yang besar pula dari publik untuk menyajikan laporan keuangannya sebagai upaya meningkatkan transparansi dan mengurangi asimetri informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati dan Komarudin (2014), Medina (2012), dan Rora (2010) menunjukkan bahwa ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap publikasi laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H 2 : Ukuran Pemerintah Daerah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kekayaan yang besar cenderung rentan terhadap penyalahgunaan. Hal inilah yang mendorong masyarakat selaku principal, menjadi lebih tertarik dalam mengawasi kinerja pemerintah daerah dan menuntut transparansi atas pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Pemerintah daerah dengan kekayaan yang besar menanggung biaya pengawasan yang lebih tinggi dalam memenuhi tuntutan transparansi dari masyarakat. Melalui publikasi laporan keuangan, pemerintah daerah dapat menyampaikan informasi keuangan secara lebih lengkap dengan biaya yang lebih murah, sehingga dapat mengurangi asimetri informasi yang terjadi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati dan Komarudin (2014) menunjukkan bahwa kekayaan pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap publikasi laporan keuangan pemerintah daerah. Seiring dengan masyarakat yang sudah sangat mengenal internet saat ini, kecenderungan memanfaatkan internet sebagai media untuk mendapatkan informasi tentang kinerja pemerintah daerah juga meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Rahman dkk., (2013) juga menunjukkan pengaruh positif antara kekayaan pemerintah daerah dengan publikasi laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H 3 : Kekayaan Pemerintah Daerah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Belanja daerah digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang layak, dan mengembangkan sistem jaminan sosial. Semakin tinggi belanja, pemerintah daerah akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada masyarakatnya. Merujuk kepada hal ini, seharusnya semakin tinggi tingkat pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, semakin tinggi juga keinginan pemerintah daerah untuk melaporkan informasi keuangan pada website pemda. Penelitian yang dilakukan oleh Rora (2010) dan Christina (2013) menunjukan bahwa belanja daerah berpengaruh terhadap. Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H 4 : Belanja Daerah Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Pelaporan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di provinsi Bali periode Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini: variabel independen yaitu kompleksitas pemerintah daerah, ukuran pemerintah daerah, kekayaan daerah, belanja daerah, dan variabel dependen yaitu pelaporan keuangan pemerintah daerah. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang sumbernya diperoleh secara tidak langsung yang dapat
5 berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa data laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali selama kurun waktu Sumber data laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Bali tahun diperoleh dari Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, dan website resmi masingmasing Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daerah Kabupaten /Kota di Provinsi Bali dalam hal ini seluruh kabupaten/kota yang telah membuat dan e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Tabel 1. Descriptive Statistics Analisis regresi logistik dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS). Model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan dalam persamaan berikut : Ln = α + β1lnkomp + β2lnsize + β3lnwealth + β4lndb + e HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif memberikan gambaran yang cukup bermanfaat dalam melakukan analisa permasalahan. Rangkuman statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 1. N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DWEB LnKOMP LnSIZE LnWEALTH LnBD Valid N (listwise) 36 Sumber : Data diolah, 2015 mempublikasikan laporan keuangan pemerintah daerah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan cara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Arikunto, dalam Tambunan, 2010). Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh penulis dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut : (1) Kabupaten/Kota di Provinsi Bali yang memiliki situs resmi, (2) Menyediakan data penelitian secara lengkap untuk seluruh variabel independen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi logistik (logistic regression). Regresi logistik digunakan karena variabel terikatnya yaitu dihitung menggunakan variabel dummy. Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut, nilai minimum atau jumlah terkecil pelaporan keuangan pemerintah daerah (DWEB) dari 36 data adalah 0 dan nilai maksimum adalah 1. Nilai rata-rata (mean) pelaporan keuangan pemerintah daerah (DWEB) dari 36 data sebesar 0,53 dengan nilai devisiasi standar 0,506. Nilai minimum atau jumlah terkecil kompleksitas pemerintah daerah (LnKOMP) yang diprosikan dengan jumlah penduduk dari 36 data adalah sebesar 12,05 dan nilai maksimum adalah sebesar 13,64. Nilai ratarata (mean) kompleksitas pemerintah daerah sebesar 12,8325 dengan nilai devisiasi standar sebesar 0, Nilai minimum atau jumlah terkecil ukuran pemerintah daerah (LnSIZE) dari 36 data adalah sebesar 26,97 dan nilai maksimum
6 adalah sebesar 29,56. Nilai rata-rata (mean) ukuran pemerintah daerah (LnSIZE) sebesar 28,0017 dengan nilai devisiasi standar sebesar 0, Nilai minimum atau jumlah terkecil kekayaan daerah (LnWEALTH) dari 36 data adalah sebesar 23,51 dan nilai maksimum adalah sebesar 28,45. Nilai rata-rata (mean) kekayaan daerah (LnWEALTH) sebesar 25,7144 dengan nilai devisiasi standar sebesar 1, Nilai minimum atau jumlah terkecil belanja daerah (LnBD) dari 36 data adalah sebesar 26,77 dan nilai maksimum adalah sebesar 29,81. Nilai rata-rata (mean) belanja daerah (LnBD) sebesar 27,6272 dengan nilai devisiasi standar sebesar 0, Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas/independent. Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara varibel bebasnya. Pengujian multikolinearitas dalam regresi logistik menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel 2. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Tabel 2. Matrik Kolerasi antara -2 Log Likelihood (-2 LL) pada awal (Block Number = 0), dimana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likelihood (-2 LL) pada akhir (Block Number = 1), dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Nilai -2 LL awal adalah sebesar 49,795 dan setelah dimasukkan keempat variabel independen, maka nilai -2 LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 27,101. Penurunan nilai -2 LL ini menunjukkan model regresi yang baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Pada nilai satistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test adalah dengan probabilitas signifikansi 0,302 yang nilainya diatas 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Nagelkerke R Square digunakan untuk mengukur seberapa besar variabilitas variabel independen yang digunakan dalam Constant LnKOMP LnSIZE LnWEALTH LnBD Step 1 Constant LnKOMP LnSIZE LnWEALTH LnBD Sumber : Data diolah, 2015 Hasil pengujian menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,9 maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas yang serius antar variabel bebas. Penilaian keseluruhan model dilakukan dengan mebandingkan nilai model mampu menjelaskan variabilitas variabel dependennya. Nilai R Square adalah sebesar 0,624 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 62,4 persen, sedangkan sisanya sebesar 37,6 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.
7 Pengujian koefisien regresi di lakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen dalam model penelitian terhadap variabel dependen. Pengujian ini digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel 3. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Tabel 3. Uji Koefisien Regresi sebesar 3,241. Jadi variabel kompleksitas pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah diterima. 3) Variabel ukuran pemerintah daerah (LnSIZE) memiliki nilai b = 10,386 dan tingkat signifikan 0,013. Nilai probabilitas signifikan untuk ukuran pemerintah daerah (LnSIZE) adalah 0,013. Nilai ini jauh dibawah nilai probabilitas α = B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step LnKOMP a LnSIZE LnWEALTH LnBD Constant E31 Sumber : Data diolah, 2015 Hasil pengujian dengan regresi logistik pada taraf kesalahan 5 persen. Hasil pengujian regresi logistik menghasilkan model sebagai berikut: Ln = ,241 (LnKOMP) + 10,386 (LnSIZE) + 4,179 (LnWEALTH) + 2,505 (LnBD) + e Berdasarkan model regresi yang terbentuk, dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut: 1) Konstanta sebesar menunjukan pengaruh positif yang artinya jika variabel LnKOMP, LnSIZE, LnWEALTH, dan LnBD bernilai 0 maka variabel DWEB memiliki nilai tetap sebesar ) Variabel kompleksitas pemerintah daerah (LnKOMP) memiliki nilai b = 3,241 dan tingkat signifikan 0,029. Nilai probabilitas signifikan untuk kompleksitas pemerintah daerah (LnKOMP) adalah 0,029. Nilai ini jauh dibawah nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa LnKOMP berpengaruh terhadap. Sedangkan nilai b positif menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel kompleksitas pemerintah daerah (LnKOMP) sebesar 3,241 turut meningkatkan variabel 5%, maka dapat dinyatakan bahwa LnSIZE berpengaruh terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan nilai b positif menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel ukuran pemerintah daerah (LnSIZE) sebesar 10,386 turut meningkatkan variabel pelaporan keuangan pemerintah daerah sebesar 6,563. Jadi variabel ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap diterima. 4) Variabel kekayaan daerah (LnWEALTH) memiliki nilai b = 4,179 dan tingkat signifikan 0,039. Nilai probabilitas signifikan untuk kekayaan daerah (LnWEALTH) adalah 0,039. Nilai ini jauh dibawah nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa LnWEALTH berpengaruh terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Nilai b positif menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel kekayaan daerah (LnWEALTH) sebesar 4,179 turut meningkatkan variabel sebesar 4,179. Jadi variabel kekayaan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah diterima. 5) Variabel belanja daerah memiliki nilai b = 2,505 dan tingkat
8 signifikan 0,031. Nilai probabilitas signifikan untuk belanja daerah (LnBD) adalah 0,031. Nilai ini jauh dibawah nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa LnBD berpengaruh terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Nilai b positif menyatakan bahwa setiap kenaikan variabel belanja daerah (LnBD) sebesar 2,505 turut meningkatkan variabel sebesar 2,505. Jadi variabel belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah diterima. Pengaruh Kompleksitas Pemerintah Daerah terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Rumusan hipotesis H 1 yaitu kompleksitas pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap adalah diterima. Hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 3,241 dengan tingkat signifikan 0,029 yang lebih kecil dari α (5%) sehingga H 1 diterima atau dengan kata lain kompleksitas pemerintah daerah yang diprosikan dengan jumlah penduduk setiap daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai kompleksitas pemerintah daerah sangat menentukan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Jumlah penduduk merupakan proksi dari kompleksitas pemerintah daerah. Daerah dengan penduduk besar didominasi dengan daerah perkotaan. Hal ini menunjukkan daerah yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi akan mendorong pemerintah daerah tersebut untuk mengungkapkan informasi lebih banyak kepada masyarakat guna mengindari terjadinya asimetri informasi antara pemerintah dengan masyarakat. Asimeti informasi terjadi karena informasi yang diterima oleh masyarakat tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, maka dari itu pemerintah daerah selaku agent mempunyai kewajiban untuk melaporkan hasil pelaksanaannya kepada masyarakat atau principal. Pemerintah daerah harus memberikan perhatian yang lebih dalam melayani kebutuhan masyarakat. Teori signalling menjelaskan bahwa pemerintah sebagai pihak yang diberi amanat oleh masyarakat berkeinginan menunjukkan sinyal yang baik kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat terus mendukung kinerja pemerintah saat ini, sehingga kegiatan pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Laporan keuangan yang berkualitas, peningkatan sistem internal kontrol, pengungkapan yang lebih lengkap, penjelasan lebih detail dalam website dapat dijadikan sarana untuk memberikan sinyal yang baik kepada masyarakat. Dalam kerangka teori sinyal disebutkan bahwa dorongan untuk memberikan informasi adalah karena adanya asimetri informasi antara pemda dengan pihak luar, khususnya masyarakat. Pemda dapat meningkatkan kepercayaan dari masyarakat dengan cara mengurangi asimetri informasi yang terjadi. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal yang baik kepada masyarakat berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya. Pelaporan keuangan melalui internet merupakan media yang paling efektif bagi pemda untuk menunjukkan sinyal positif kepada masyarakat. Hasil penelitian ini sesuai penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rora (2010) dan penelitian Hilmi (2010) yang menunjukkan bahwa kompleksitas pemerintahan daerah berpengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah. Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Rumusan hipotesis H 2 yaitu ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil pengujian dengan
9 menggunakan regresi logistik menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 10,386 dengan tingkat signifikansi 0,013 yang lebih kecil dari α (5%) sehingga H 2 diterima. Hasil pengujian terhadap hipotesis tersebut diperoleh bukti empiris bahwa ukuran pemerintah daerah yang diukur dari total aset setiap daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai ukuran pemerintah daerah sangat menentukan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Ukuran pemerintah daerah yang besar akan mendorong pemerintah daerah tersebut untuk mengungkapkan laporan keuangannya. Pemerintah daerah yang besar cenderung memiliki pengelolaan keuangan yang lebih kompleks, sehingga pemerintah daerah akan mendapatkan pengawasan yang lebih besar. Hal ini membuat pemerintah daerah yang besar harus menanggung biaya pengawasan yang lebih tinggi. Mengingat kebutuhan pengawasan dan pelaporan yang lebih besar oleh pemerintah daerah yang berukuran besar, maka diharapkan pemerintah daerah dapat mengadopsi metode pelaporan yang paling efektif. Untuk menekan biaya pengawasan dan meningkatkan hubungan antara masyarakat dan pemerintah daerah, diperlukan adanya transparansi informasi dari pemerintah daerah yang simetris dengan keadaan sebenarnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah daerah dalam hal ini adalah dengan mengungkapkan informasi akuntansinya melalui internet. Pemerintah daerah melaporkan atau mempublikasikan informasi keuangannya secara mudah, cepat, dan berbiaya ringan melalui internet di website resminya. Sehingga mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan pengawasan dan pelaporan. Hasil penelitian ini sesuai penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rora (2010), Medina (2012), serta Trisnawati dan Komarudin (2014) yang menunjukkan bahwa semakin besar aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah, maka mendorong pemerintah daerah tersebut untuk menyediakan informasi keuangan daerah pada situs resminya. Namun, hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Sinaga dan Prabowo (2011), Afryansyah dan Haryanto (2013), serta Rahman dkk., (2013) yang menunjukkan bahwa keputusan pelaporan informasi keuangan pemerintah daerah melalui internet tidak dipengaruhi oleh ukuran pemerintah daerah tersebut. Pengaruh Kekayaan Daerah terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Rumusan hipotesis H 3 yaitu kekayaan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik menunjukkan bahwa kekayaan daerah yang diproksikan dengan pendapatan asli daerah (PAD) setiap daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah dengan koefisien regresi sebesar dengan tingkat signifikansi 0,039 yang lebih kecil dari α (5%) atau dengan kata lain H 3 diterima. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai kekayaan daerah sangat menentukan. Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan faktor pendukung dari kinerja ekonomi makro. Pertumbuhan yang positif mendorong adanya investasi sehingga secara bersamaan investasi tersebut akan mendorong adanya perbaikan infrastruktur daerah. Infrastruktur daerah yang baik serta investasi yang tinggi di suatu daerah akan meningkatkan PAD pemerintah daerah tersebut. Kekayaan pemerintah merupakan bukti nyata atas kinerja pemerintah daerah yang baik dalam mengelola keuangan pemerintah daerah. Sehingga semakin besar PAD pemerintah daerah maka kecenderungan pemerintah daerah untuk melaporkan keuangannya juga semakin tinggi, tujuannya adalah agar masyarakat dapat terus mendukung kinerja pemerintah saat ini, sehingga kegiatan pemerintahan
10 dapat berjalan dengan baik dan masayarakat juga tahu bagai mana kekayaan daerah tersebut dikelola oleh pemda. Pemerintah daerah yang memiliki kekayaan besar menanggung biaya pengawasan yang lebih tinggi dalam memenuhi tuntutan transparansi dari masyarakat. Pelaporan keuangan melalui internet merupakan cara yang efektif bagi pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban akan transparansi. Melalui pelaporan keuangan di internet, pemerintah daerah dapat menyampaikan informasi keuangan secara lebih lengkap dengan biaya yang lebih murah, sehingga dapat mengurangi asimetri informasi yang terjadi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rahman dkk., (2013) dan penelitian Trisnawati dan Komarudin (2014) yang menunjukkan bahwa semakin besar kekayaan pemerintah daerah, maka kecenderungan untuk melakukan pelaporan keuangan di internet juga semakin besar. Namun, hasil ini bertentangan dengan penelitian Sinaga dan Prabowo (2011) dan penelitian Afryansyah dan Haryanto (2013) yang menunjukkan bahwa kekayaan pemerintah daerah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaporan keuangan secara sukarela di internet oleh pemerintah daerah. Pengaruh Belanja daerah terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Rumusan hipotesis H 4 yaitu belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil pengujian dengan menggunakan regresi logistik menunjukkan koefisien regresi positif sebesar dengan tingkat signifikansi 0,031 yang lebih kecil dari α (5%) yang artinya hipotesis H 4 yang menyatakan bahwa variabel belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel pelaporan keuangan pemerintah daerah diterima. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai belanja daerah sangat menentukan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah yang memiliki belanja yang tinggi secara otomatis akan melakukan pengungkapan konten informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemeritah. Belanja daerah digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang layak, dan mengembangkan sistem jaminan sosial. Semakin tinggi belanja, pemerintah daerah akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada masyarakatnya. Merujuk kepada hal ini, semakin tinggi tingkat pelayanan yang diberikan, semakin tinggi juga keinginan pemerintah daerah untuk melaporkan informasi keuangannya. Pelaporan keuangan melalui internet merupakan cara yang efektif bagi pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban akan transparansi. Melalui pelaporan keuangan di internet, pemerintah daerah dapat menyampaikan informasi keuangan secara lebih lengkap, sehingga dapat mengurangi asimetri informasi dan masyarakat dapat menikmati fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, kajian teori, hipotesis, dan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Kompleksitas pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini menginteprtasikan bahwa kompleksitas pemerintah daerah yang di proksikan dengan jumlah penduduk di setiap daerah
11 memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi atau jumlah penduduk yang banyak akan mendorong pemerintah daerah tersebut untuk melaporkan informasi keuangan kepada masyarakat. Ukuran pemerintah daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini mengintepretasikan bahwa ukuran pemerintah daerah yang besar akan mendorong pemerintah daerah tersebut untuk melaporkan informasi keuangan melalui internet. Ukuran pemerintah daerah sendiri diproksikan dengan total aset di setiap daerah. Pemerintah daerah yang asetnya besar akan cenderung melakukan mengungkapan informasi keuangan dalam memenuhi kebutuhan pengawasan dan pelaporan, sehingga tidak terjadi asimetri informasi antara masyarakat dengan pemerintah mengenai aset yang dikelola oleh pemerintah. Kekayaan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap. Hal ini menginteprtasikan bahwa Kekayaan pemerintah yang diproksikan dengan PAD merupakan bukti nyata atas kinerja pemerintah daerah yang baik dalam mengelola keuangannya. Semakin besar kekayaan pemerintah daerah, maka kecenderungan untuk melakukan pelaporan keuangan di internet juga semakin besar. Belanja daerah berpengaruh terhadap. Hal ini menginteprtasikan bahwa belanja daerah yang digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang layak, dan mengembangkan sistem jaminan sosial. Semakin tinggi belanja, pemerintah daerah akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada masyarakatnya. Merujuk kepada hal ini, semakin tinggi tingkat pelayanan yang diberikan, semakin tinggi juga keinginan pemerintah daerah untuk melaporkan informasi keuangannya melaui internet. Saran Beberapa keterbatasan mempengaruhi hasil penelitian dan perlu menjadi bahan pengembangan pada penelitian selanjutnya. Saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan pelaporan keuangan, sebaiknya pemerintah Kabupaten/Kota di Bali mempublikasikan laporan keuangan di website resminya agar tercipta transparansi antara pemerintah daerah dengan masyarakat. Bagi penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah SKPD setiap daerah sebagai proksi dari variabel kompleksitas pemerintah daerah. Dan dapat menambahkan variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah melalui internet, seperti kompetisi politik dan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Bertot, John C., Paul T. Jaeger., & Justin M. Grimes Using ICT to Create a Culture of Transparancy: E- government and Social Media as Openness and Anti-corruption Tools for Societies. Government Information Quarterly. Vol Christina Pengaruh ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian daerah, rasio pembiayaan hutang, belanja daerah, dan tipe pemerintahan daerah terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Tesis. Tersedia pada /bitstream/ /39495/7.pdf. Diakses pada tanggal 6 Oktober Hilmi, Amiruddin Z. & Dwi Martani Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin, September 2012.
12 Medina, Febri Faktor-faktor yang Mempengaruhi Transparansi Informasi Keuangan pada Situs Resmi Pemerintah Daerah Indonesia. Skripsi Sarjana (Online). ( diakses 7 November 2013). Rora, Puspita Sari Pengaruh Kinerja, Tingkat Ketergantungan dan Karakteristik Pemda Terhadap Tingkat Pengungkapan Sukarela pada Situs Pemda Tahun Journal Skripsi Sarjana. FEUI. Depok. Sinaga, Yurisca F. & Prabowo, Tri Jatmiko W Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah. Jurnal Universitas Diponegoro. Tersedia pada Diakses pada tanggal 3 Oktober Tambunan, Oktavian Samuel Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Trisnawati, Mya Dewi & Komarudin, Achmad Determinan publikasi laporan keuangan pemerintah daerah melalui internet. Jurnal Brawijaya. Tersedia pada digma.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/14 9.pdf. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2014 e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dipubliaksi oleh pemda melalui internet untuk tahun 2013, sedangkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dari penetilian adalah laporan keuangan pemerintah daerah yang dipubliaksi oleh pemda melalui internet untuk tahun 2013, sedangkan subjek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724
Lebih terperinciDETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET. Mya Dewi Trisnawati Komarudin Achmad. Universitas Brawijaya.
DETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET Mya Dewi Trisnawati Komarudin Achmad Universitas Brawijaya Abstract This research aims to examine and provide empirical evidence
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012
Lebih terperinciDETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET
DETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNET Istikomah Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo Kurniawati Mutmainah Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
Lebih terperinciNPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji, Ph.D
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENGELUARKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris: Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2007-2011) 2011) Nama : Dwi Astuti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya prinsip transparansi dan akuntabilitas. Berdasarkan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah membawa perubahan dalam pelaksanaan pemerintahan daerah khususnya dalam proses penganggaran dan manajeman keuangan daerah salah satunya prinsip
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipilih karena sektor tersebut rawan terhadap kasus financial distress. Selain
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan pemerintah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode
Lebih terperinci: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM
PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian
Lebih terperincimaksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2016 diperoleh jumlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode tahun 2013-2014. B. Jenis Data Data yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perhatian terhadap peningkatan transparansi di Indonesia mulai berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhatian terhadap peningkatan transparansi di Indonesia mulai berkembang dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT
PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor
39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011. Industri yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Keagenan (Agency Theory) dalam Pemerintahan. disebut agent. Agency problem muncul ketika principal mendelegasikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk, kekayaan daerah dan belanja daerah terhadap pe pemerintah daerah pada pemerintah kabupaten/kota di jawa tengah membutuhkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KINERJA DAN KARAKTERISTIK PEMDA TERHADAP PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN DALAM WEBSITE PEMDA
ANALISIS PENGARUH KINERJA DAN KARAKTERISTIK PEMDA TERHADAP PENGUNGKAPAN INFORMASI KEUANGAN DALAM WEBSITE PEMDA (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun 2012-2014) Muhammad Hadis Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara
Lebih terperinciABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh struktur good corporate governance yang diproksikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate
68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Alasan penulis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel
43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel
Lebih terperinciNama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data
Lebih terperinciYENIASARI RIZKIA BUDI AKUNTANSI PEMBIMBING : Rina Nofiyanti, SE., MM
PENGARUH MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (ALTMAN Z- SCORE), LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PEMBERIAN OPINI AUDIT GOING CONCERN YENIASARI RIZKIA BUDI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2013-2015. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel
Lebih terperinciBAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN
39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah dan diberikannya wewenang yang lebih luas kepada pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia, maka
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat hubungan-hubungan tertentu atau menetapkan perbedaan-perbedaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciSandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM
PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di buku
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak
Lebih terperinciArtikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing
Persetujuan Pembimbing Artikel ANALISIS PROFITABILITAS DAN DEBT TO EQUITY RAT'O TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh IRHAM K. ABDURRAHMAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Prosedur pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dijelaskan sebagai berikut: No 1 2 3 4 Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sektor perbankan dipilih karenakan perusahaan perbankan memiliki
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini memakai obyek penelitian pada perusahaan sektor perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SATYANING AYU FIRDAYANI Satya_firda@yahoo.co.id UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ABSTRACT This study aimed to analyze
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pojok Bursa Efek Universitas Mercu Buana, yang berlokasi di gedung A, Ruang A-201 Universitas Mercubuana Jl. Meruya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan diperoleh dari: 1. Situs Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id 2. Buku-buku atau artikel
Lebih terperinciAccounting Analysis Journal
AAJ 4 (4) (2015) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH KARAKTERISTIK, KOMPLEKSITAS PEMERINTAHAN DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN WAJIB LKPD Candra
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian
BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to the entire group of people, events, or things of interest that the researcher
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Obyek/subyek penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Indonesia Bond Market Directory pada tahun 2013-2014. Unit yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).
Lebih terperinciFAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE
FAKTOR UKURAN PERUSAHAAN, VARIABILITAS PERSEDIAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, FINANCIAL LEVERAGE, DAN RASIO LANCAR DALAM PEMILIHAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nancy
Lebih terperinci