ANALISIS TINGKAT EFISIENSI SEKTORAL DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE
|
|
- Veronika Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TINGKAT EFISIENSI SEKTORAL DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : EVA DIAN ANGGRAINI B PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
2 i
3 ii
4 iii
5 ANALISIS TINGKAT EFISIENSI SEKTORAL DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat efisiensi sektor-sektor ekonomi di Propinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan adalah nilai PDRB ADHK 2000 persektor, Investasi persektor, Tenaga kerja persektor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil analisis Teknikal Efisisensi menunjukkan (TE=1) yaitu terdapat sektor pertanian pada tahun 2010, 2011, 2013, sektor pertambangan pada tahun 2006, 2010, Sektor industri pada tahun 2005, 2006, 2010, 2011, sektor Listrik air dan gas pada tahun 2007, 2009, 2012, 2013, 2014, sektor kontruksi 2009, 2010, sektor perdagangan 2005, 2006, sektor komunikasi 2011, 2013, sektor keuangan 2007, 2008, 2013, 2014, 2015, sektor jasa 2006, 2007, 2008, Berdasarkan hasil analisis tersebut bahwa Propinsi Jawa Tengah Perlu adanya pengembangan kualitas sumber daya manusia dan teknologi untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor dalam membangun perekonomian di Propinsi Jawa Tengah. Kata Kunci: DEA, Efisiensi, Sektor. ABSTRACT This study aims to examine the level of efficiency of economic sectors in the province of Central Java. The data used is the value of GDP ADHK 2000 per sector, per sector investment and employment per sector. The method used in this research is the Data Envelopment Analysis (DEA). The results of the analysis of Technical efficiency shows (TE = 1) that there is the agricultural sector in 2010, 2011, 2013, the mining sector in 2006, in 2010, the industrial sector in 2005, 2006, 2010, 2011, sectors of electricity water and gas in , 2012, 2013, 2014, the construction sector in 2009, in 2010, the trade sector in 2005, in 2006, the communications sector in 2011, in 2013, the financial sector in 2007, 2008, 2013, 2014, 2015, the services sector in 2006, 2007, 2008, Based on the analysis results that the province of Central Java is necessary to develop the quality of human resources and technology to improve the performance of the sectors in economic development in Central Java Province. Keywords: DEA, Efficiency, Sector. 1. PENDAHULUAN Globalisasi yang terjadi mengharuskan Indonesia dituntut untuk siap bersaing dengan negara negara lain. Agar mampu bersaing Indonesia 4
6 harus memantapkan terlebih dahulu perekonomian. Dalam meningkatkan kesiapan pemerintah dalam menghadapi globalisasi diperlukan perekonomian yang kuat dan stabil (Daryono dkk, 2015). Pembangunan ekonomi merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali di ukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi di samping untuk menaikkan pendapatan nasional riil juga untuk meningkatkan produktivitas. Pada umumnya dapat di katakan bahwa tingkat output pada suatu saat tertentu di tentukan oleh tersedia atau digunakannya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, tingkat teknologi, keadaan pasar dan kerangka kehidupan ekonomi (sistem perekonomian) serta sikap dari output itu sendiri (Irwan & Suparmoko). Dengan meningkatkan pembangunan ekonomi diharapkan pemerintah dan masyarakat ikut serta mengoptimalkan sumberdaya sumberdaya yang ada untuk mengetahui sektor mana saja yang menunjukkan perkembangan terbaik dan sektor mana yang paling efisien dalam kontribusinya. Dengan penjelasan pada latar belakang masalah di atas penulis ingin melakukan penelitian lebih mendalam tentang Analisis Tingkat Efisiensi Sektoral Di Jawa Tengah Tahun menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). 2. METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang periode tahun Sumber data ini diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait dalam penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. Data yang digunakan variabel output adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstant 2000 Provinsi Jawa Tengah Tahun , variabel input investasi PMA&PMDN menurut lapangan usaha, tenaga kerja berumur 15 tahun keatas menurut lapangan usaha. DMU yang digunakan pada penelitian ini adalah 9 sektor yang meliputi sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri, sektor sektor listrik air gas, konstruksi, sektor perdagangan, sektor komunikasi, sektor keuangan, sektor jasa. Alat analisis yang digunakan adalah DEAP 2.1 dengan 5
7 pendekatan output oriented. Sektor dikatakan Efisien jika sebuah DMU menunjukan TE=1. Dan sebuah DMU dikatakan inefisien jika mencapai nilai <1. 3. HASIL PEMBAHASAN. Dari kesembilan sektor tersebut ada beberapa sektor yang mempunyai nilai =1 (Efisien). Dan dari periode ada 2 sektor yang mempunyai nilai efisien secara terus-menerus selama perioe penelitian yaitu sektor Listrik Air Gas dan Sektor Keuangan. Pada tahun 2005 ada sektor yang mencapai tingkat efisien yaitu pada sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor yang mengalalami inefisien terdapat pada sektor sektor pertanian dan sektor jasa. Tahun 2007 semua sektor bernilai =1 yang artinya semua sektor mengalami efisien yaitu sektor pertambangan, sektor industri, sektor perdagangan, sektor jasa. Tahun 2008 terdapat sektor yang mengalami Tingkat Efisiensi (=1) yaitu terdapat pada sektor keuangan dan sektor jasa. Pada tahun 2009 sektor yang mengalami efisien terdapat pada sektor sektor listrik air gas dan sektor konstruksi. Tahun 2010 yang mengalami efisien sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri, sektor kontruksi. Tahun 2010 sektor yang efisien adalah sektor pertanian, sektor industri, sektor komunikasi, sektor jasa. Tahun 2011 sektor yang efisiensi adalah sektor pertanian, sektor industri, sektor komunikasi, sektor jasa. Pada tahun 2012 sektor yang efisiensi yaitu sektor listrik, air, gas dan sektor keuangan.sektor yang mengalami inefisiensi terdapat pada sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri, sektor konstruksi, sektor perdagangan, sektor komunikasi, sektor jasa. Tahun 2013 sektor yang efisien terdapat sektor pertanian, sektor listrik air gas, sektor komunikasi, sektor keuangan. Pada tahun 2014 sektor yang mengalami efisien terdapat pada sektor sektor listrik air gas, sektor kontruksi, sektor keuangan. 4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sektor yang mengalami Tingkat Efisiensi (TE) =1 yaitu terdapat sektor 6
8 pertanian pada tahun 2010, 2011, 2013, sektor pertambangan pada tahun 2006, 2010, Sektor industri pada tahun 2005, 2006, 2010, 2011, sektor Listrik air dan gas pada tahun 2007, 2009, 2012, 2013, 2014, sektor kontruksi 2009, 2010, sektor perdagangan 2005, 2006, sektor komunikasi 2011, 2013, sektor keuangan 2007, 2008, 2013, 2014, 2015, sektor jasa 2006, 2007, 2008, b. Sektor yang mengalami inefisiensi pada penelitian ini terdapat pada semua sektor tetapi hanya beberapa tahun saja yang mengalami inefisiensi yaitu terdapat pada sektor pertanain pada tahun 2005, 2007, 2008, 2012, 2014, sektor pertambangan pada tahun 2008, 2013, 2013, 2104, sektor industri pada tahun 2007, 2009, 2012, 2013, 2014, sektor kontruksi pada tahun 2013, 2014, sektor perdagangan pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, sektor komunikasi pada tahun 2012, 2014, sektor jasa pada tahun 2005, 2010, 2012, 2013, Sektor yang paling tinggi mengalami inefisiensi selama periode penelitian ini terdapat pada sektor perdagangan. c. Penyebab sektor mengalami inefisien terdapat pada investasi sektor pertambangan pada tahun 2008, sektor industri 2009, 2013, sektor kontruksi Sedangkan sektor yang megalami inefisiensi di sebabkan oleh sisi output PDRB. Ketidakefisiensian pada sektor tersebut hampir semua disebabkan oleh variabel output yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 4.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini : a. Sektor yang mengalami inefisien mendekati nilai 1 untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja, teknologi dengan memanfaatkan secara optimal terutama pada kontribusi investasi di sektor tertentu agar memberikan kontribusi maksimal terhadap PDRB. 7
9 b. Sektor Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor yang masih dipandang sebagai salah satu penggerak ekonomi. Tetapi sebagai sektor yang memiliki peran penting dan signifikan dalam perekonomian pengembangan sektor ini masih tetrtinggal. Maka dari itu pemerintah dans seluruh pihak perlu bekerja lebih keras untuk membangun sektor pertanian yang tidak hanya berkualitas tetapi yang berkelanjutan. Selain itu para petani mau berinovasi dan melakukan terobosan dan pemerintah juga harus memberikan bantuan serta dukungan yang dibutuhkan. Salah satunya dengan terobosan tekhnologi dalam sektor pertanian yang telah terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian serta keberpihakan bagi sektor pertanian, seperti ketersediaan pupuk dan sumber daya yang memberikan konsultasi bagi petani dalam meningkatkan produktivitasnya perlu dioptimalkan kinerjanya. c. Sektor Pertambangan Pada sektor pertambangan di Propinsi Jawa Tengah ini belum bisa dimanfaatkan maksimal, mungkin kurangnya sumberdaya manusia yang profesional. Selain itu mendorong dan menggerakkan partisipasi dunia usaha agar memanfaatkan potensi tambang secara optimal, memberikan perluasan kesempatan kerja dibidang pertambangan dan meningkatkan bahan tambang menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi diantaranya pengelolaan potensi dan penataan wilayah pertambangan sebagai dukungan minat investasi dan pengelolaan yang optimal serta upaya menciptakan kondisi wilayah yang kompetitif, pengawasan dan pengendalian untuk mencapai efisiensi. d. Sektor Industri Pada sektor industri ini mungkin harus melakukan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas karena bidang industri membutuhkan pengetahuan-pengetahuan mengenai perkembangan dan pertumbuhan industri serta pembenahan kualitas produk agar tidak kalah saing dengan produk industri luar negeri selain itu juga meningkatkan 8
10 kualitas pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas output industri yang optimum. e. Sektor Kontruksi Pada sektor kontruksi ini dalam meningkatkan investasi infrastruktur diperlukan berbagai cara yaitu dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja yang profesional, peningkatan teknologi kontruksi harus terus dikembangkan sehingga mendorong output sektor kontruksi yang optimum. f. Sektor Perdagangan Pada sektor perdagang ini terdapat adanya kalah bersaing dengan produk impor yang menyebabkan perdagangan di dalam negeri menurun selain itu harga yang ditawarkan oleh produk impor lebih murah daripada produk dalam negeri bahkan kualitas produk luar negeri lebih terjamin daripada dalam negeri. Maka dalam sektor perdagangan ini untuk meningkatkan kualitas produk dengan harga yang terjangkau agar masyarakt tertarik dengan produk lokal. Sehingga dapat mengurangi produk impor selain itu mengembnagkan sumber daya manusia secara intensif melalui transformasi ketrampilan teknologi. g. Sektor Komuniaksi Pada sektor komunikasi ini untuk lebih meningkatkan pembangunan pada sektor telekomunikasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang IPTEK sehingga dapat mendorong output sektor komunikasi yang optimum. h. Sektor Jasa Pada sektor jasa ini untuk lebih memajukan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan output yang optimum pada sektor jasa ini. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Sakti Adji Jaringan Transportasi, Teori dan Analisis. Yogyakarta: Graha Ilmu. 9
11 Adrian Sutawijaya dkk, Efisiensi Teknik Perbankan Indoensia Pasca Krisis Ekonomi Sebuah Studi Empiris Penerapan Model DEA. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol 10. No 1. Juni Alam arwiya, Agni Pengembangan Sektor Utama Regional Pendekatan Efisiensi Teknikal Dan Siklus Bisnis Studi Kasus Di Propinsi Bali. JEJAK. Vol 4. Nomor 1. Maret Agustiana, Linda Analisis Efisiensi Obyek Wisata Di Kabupaten Wonosobo. Skripsi, tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro. Annora, Analisis Efsiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usaha Tani Cabai Kabupaten Temanggung. Skripsi, tidak di publikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro. Arifin, Analisis Determinan Sektor Basis 15 Kota/Kabupaten Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Tengah Tahun Skripsi tidak dipublikasikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Boediono Ekonomi Internasional. Yogyakarta; BPFE Boediono Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta; BPFE. BPS Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka Semarang: BPS. BPS Propinsi Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka Semarang: BPS. BPS Propinsi Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka Semarang: BPS. BPS Propinsi Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka Semarang: BPS. BPS Propinsi Jawa Tengah JawaTengah Dalam Angka Semarang: BPS. BPS Propinsi Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka Semarang: BPS. BKPMD Propinsi Jawa Tengah Coelli, TJ A Guide to DEAP Version 2.1 : A Data Envelopment Analysis (Computer) Program. Centre for Efficiency and Productivity Analysis (CEPA) Working 1 0
12 Papers Vol.8 No.96.Australia: University of New England. ISBN Daryono dkk Efisiensi Daya Saing Implikasinya Bagi Unggulan Sektor Daerah. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Daryono, Soebagyo Perekonomian Indonesia. Surakarta; CV Jasmine. Dawkins Casey J Regional Development Theory : Conceptual Foundation, Classic Works, and Recent Development. Journal of Planning Literature. Vol. 18. No. 2. November Irwan & Suparmoko Ekonomika Pembangunan. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Yogyakarta. Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. Jhingan Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. John, Glasson Pengantar perencanaan Regional. Terjemahan Paul Sitohang. Kurniasari, Panca, Analisis Efisiensi dan Fakor-Faktor yang mempengaruhi Produksi Industri Kecil Kabupaten Kendal. Skripsi tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro. M, Ikram dkk Analisis Tingkat Efisiensi Sektoral Danrespon Kebijakan Ekonomi Sektoral Di Daerah. Bulletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan. Miller, S. M & Noulas, A. G The Technical Efficiency of Large Bank Production. Journal of Bankig and Finance Miller, R.L, dan Meiners E, R Teori Mikroekonomika Intermediate, Penerjemahan Haris Munandar. PT Grafindo Persada, Jakarta. Muzayanah, Terapan Teori Lokasi Industri Study Kasus Pengembangan Kawasan Industri Kragilan Kbupaten Serang. Jurnal Geografi. ISSN Vol. 13 No. 2. Desember Nur, Hidayah, Studi Komparatif Tigkat Efisiensi Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah Di Indonesia. Skripsi tidak dipublikasikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1 1
13 Samuelson, Paul dan William Nordhaus Mikroekonomi. Jakarta: Penenrbit Erlangga. Soebagyo, Daryono Perekonomian Indonesia. Edisi Keempat. Sukoharjo: Penerbit CV Jasmin. Sukirno, Sadono. 2002, Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,. Sukirno, Sadono. 2005, Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Suparmoko Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta BPFE.UGM. Syafrijal, Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi, Baduose Media, Cetakan Pertama, Padang. Tarigan, Robinson, Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT Aksara. Jakarta. Bumi Todaro, M. P. C Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Kedelapan. Jakarta; Penerbit Erlangga. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Wahyu, Analisis Efisiensi Sektor Industri di Propinsi Jawa Tengah. Skripsi tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro. Yulianto, Husaen Analisis Efisiensi Rumah Makan Waroeng Spesial Sambal (SS). Skripsi, tidak dipublikasikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1 2
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI SEKTORAL DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI SEKTORAL DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2005-2014 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menghadapi globalisasi diperlukan perekonomian yang. Menurut Simon Kuznet dalam Jhingan (2007) mendefinisikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi mengharuskan Indonesia dituntut untuk siap bersaing dengan negara negara lain. Agar mampu bersaing Indonesia harus memantapkan terlebih dahulu
Lebih terperinciAnalisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012
Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh: SETYO EDI UTOMO 201010180311057 ILMU EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dan perkembangan suatu
Lebih terperinciHalaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)
Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1,no 7 April 2013 Analisis Tipologi Pertumbuhan Sektor Ekonomi Basis dan Non Basis dalam Perekonomian Propinsi Jambi Emilia,
Lebih terperinciEconomics Development Analysis Journal
EDAJ 2 (1) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PEMETAAN SUB-SUB SEKTOR PERTANIAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI WILAYAH KABUPATEN DI EKS- KARESIDENAN SURAKARTA (BOYOLALI, SUKOHARJO, KARANGANYAR, WONOGIRI, SRAGEN DAN KLATEN) TAHUN
ANALISIS EKONOMI WILAYAH KABUPATEN DI EKS- KARESIDENAN SURAKARTA (BOYOLALI, SUKOHARJO, KARANGANYAR, WONOGIRI, SRAGEN DAN KLATEN) TAHUN 2010-2014 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciOleh Citra Ramayani 1. Keywords: government investment, private investment, inflation, export, labor, economic growth
PENGARUH INVESTASI PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, INFLASI, EKSPORT, TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Oleh Citra Ramayani 1 Abstract The research aims
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014
SEKTOR BASIS DAN STRUKTUR EKONOMI DI KOTA BANDAR LAMPUNG (An Analysis of Economic s Structure and Bases Sector in Bandar Lampung City) Anda Laksmana, M. Irfan Affandi, Umi Kalsum Program Studi Agribisnis,
Lebih terperinciSTRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA. M. Zainuri
STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN JEPARA Universitas Muria Kudus, Gondangmanis Bae, Po Box 53, Kudus 59352 Email: zainuri.umk@gmail.com Abstract The economic structure of Jepara regency shown
Lebih terperinciANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MINAHASA (PENDEKATAN MODEL BASIS EKONOMI DAN DAYA SAING EKONOMI)
ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MINAHASA (PENDEKATAN MODEL BASIS EKONOMI DAN DAYA SAING EKONOMI) Rany Lolowang, Antonius Luntungan, dan Richard Tumilaar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Lebih terperinciHalaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)
Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.7 April 2013 IDENTIFIKASI PEREKONOMIAN KABUPATEN KERINCI Siti Hodijah Abstrak This research entitled Economic Identification
Lebih terperinciSalah satu komponen esensial dari pembangunan adalah pembangunan ekonomi Penentuan target pembangunan ekonomi perlu melihat kondisi atau tingkat
Analisis PDRB Kota Jambi Dr. Junaidi, SE, M.Si Dr. Tona Aurora Lubis, SE, MM Seminar: PDRB Kota Jambi Bappeda Kota Jambi, 17 Desember 2015 Pendahuluan Salah satu komponen esensial dari pembangunan adalah
Lebih terperincisubmited: reviewed: accepted:
ISSN : 2302 1590 E-ISSN: 2460 190X ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.1 No.2 (203-207) PENGARUH INVESTASI PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, INFLASI, EKSPORT, TENAGA KERJA DAN PRODUKTIVITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengertian pembangunan ekonomi secara essensial dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata
Lebih terperinciEconomics Development Analysis Journal
EDAJ 2 (1) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj KONSENTRASI INDUSTRI PENGOLAHAN DI PROPINSI JAWA TENGAH Nevita Sari Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas
Lebih terperinciSEKTOR EKONOMI POTENSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KUDUS
SEKTOR EKONOMI POTENSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KUDUS Anik Setiyaningrum, Abdul Hakim, Lely Indah Mindarti Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya pertumbuhan ekonomi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah merupakan salah satu usaha daerah untuk
Lebih terperinciPERANAN SEKTOR PETERNAKAN DAN PERIKANAN TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI RIAU: ANALISIS STRUKTUR INPUT-OUTPUT
PERANAN SEKTOR PETERNAKAN DAN PERIKANAN TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI RIAU: ANALISIS STRUKTUR INPUT-OUTPUT THE ROLE OF THE LIVESTOK AND FISHERY SECTOR TO ECONOMY OF RIAU PROVINCE: ANALYSIS OF THE INPUT-OUTPUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu menunjukkan ketidak berhasilan dan adanya disparitas maupun terjadinya kesenjangan pendapatan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN DAN KLASIFIKASI PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN
ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN DAN KLASIFIKASI PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2011-2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor. Akan
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh: Riyadi Nurrohman 06630011 ILMU EKONOMI
Lebih terperinciPENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU. Dian Alfira Kasmita
PENGARUH SEKTOR EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PROVINSI RIAU Dian Alfira Kasmita Pembimbing: Almasdi Syahza dan Riadi Armas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina
Lebih terperinciANALISA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR WILAYAH DI PULAU SUMATERA. Etik Umiyati
Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) ANALISA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR WILAYAH DI PULAU SUMATERA Etik Umiyati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan
Lebih terperinciSEKTOR-SEKTOR EKONOMI POTENSIAL PADA PEREKONOMIAN KABUPATEN TANAH LAUT. Lina Suherty
JURNAL SPREAD APRIL 2013, VOLUME 3 NOMOR 1 SEKTOR-SEKTOR EKONOMI POTENSIAL PADA PEREKONOMIAN KABUPATEN TANAH LAUT Lina Suherty Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Jalan Brigjend H. Hasan Basri
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun )
ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Periode Tahun 2008-2012 ) ARTIKEL PUBLIKASI OLEH : ASMA NURUL AINI B 300 100
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN BANYUWANGI. Nur Anim Jauhariyah & Nurul Inayah
ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DI KABUPATEN BANYUWANGI Nur Anim Jauhariyah & Nurul Inayah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIDA Banyuwangi Email: nuranim_staida@yahoo.com & Email: inayahsyaiqoni@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* Abstract.
ANALISIS KONTRIBUTOR UTAMA PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PERKOTAAN DI ACEH Muhammad Hafit 1, Cut Zakia Rizki 2* 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK
PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK Dhani Kurniawan Teguh Pamuji Tri Nur Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Fattah Demak Email : ujik_angkung@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciEFISIENSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ABSTRAK
EFISIENSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) Lely R 1, dan Malik Cahyadin 2 1, 2 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Email
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang
Lebih terperinciPENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PENGARUH PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciTERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH
ANALISIS PENGARUH HUMAN CAPITAL INVESTMENT TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH Disusun Oleh : NUR KODAR B 300 090 030 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ABSTRAKSI
Lebih terperinciKAJIAN EFISIENSI TEKNIS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KAJIAN EFISIENSI TEKNIS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2011-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN WILAYAH KOTA MADIUN DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUK PDRB
PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN WILAYAH KOTA MADIUN DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUK PDRB Dian Pratiwi 1) 1), Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun Abstract This research is focused
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG TAHUN
ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2007-2011 JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Bakhtiar Yusuf Ghozali 0810210036 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KEPULAUAN SANGIHE
ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KEPULAUAN SANGIHE Vicky Y. Takalumang, Vekie A. Rumate, Agnes L.Ch.P Lapian Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hubungan keduanya dijelaskan dalam Hukum Okun yang menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengangguran merupakan satu dari banyak permasalahan yang terjadi di seluruh negara di dunia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini terjadi karena
Lebih terperinciListrik, Gas & Air Bersih. Dengan demikiansektor tersebut perlu mendapat perhatian
Listrik, Gas & Air Bersih. Dengan demikiansektor tersebut perlu mendapat perhatian utama dalam penentuan arahkebijakan pembangunan ekonomi Kota Medan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka
BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP 2.1.Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi. Ketika kesempatan kerja tinggi, pengangguran akan rendah dan ini akan berdampak pada naiknya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasi analisis data yang dilakukan tentang pengaruh PDRB, Upah Minimum Kabupaten/Kota, Inflasi dan Pengeluaran Pemerintah terhadap penyerapan tenaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang perekonomian pada suatu wilayah adalah dengan melihat pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan sejauh
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan
I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan ekonomi, hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi. Pembangunan di bidang ekonomi
Lebih terperinciMEI LINA QURUTA AYUN B / I
ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DI SUKOHARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PERIODE 2013-2015 Disusun sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah
16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. 1. perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses perubahan pada masyarakat yang diikuti penyesuaian sistem sosial untuk mencapai kesejahterahan masyarakat. Pembangunan ekonomi
Lebih terperinciDAMPAK INVESTASI SWASTA YANG TERCATAT DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN JAWA TENGAH (ANALISIS INPUT-OUTPUT)
DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-9 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme DAMPAK INVESTASI SWASTA YANG TERCATAT DI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN JAWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah membangun perekonomian wilayah tersebut agar memiliki daya saing yang tinggi agar terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia hingga saat ini telah mengalami beberapa tahap perubahan. Salah satunya adalah ketika terjadi krisis moneter pada pertengahan tahun
Lebih terperinciSILABUS. Alokasi Kompetensi Dasar
SILABUS Nama Sekolah : SMA Indonesia Maju Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Program : X Semester : 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan
Lebih terperinciANALISIS KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN PENDEKATAN PERTUMBUHAN SEKTOR BASIS
ANALISIS KESEMPATAN KERJA SEKTORAL DI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN PENDEKATAN PERTUMBUHAN SEKTOR BASIS NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum, seperti yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi nasional sebagai upaya untuk membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan salah satu tujuan nasional yaitu memajukan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR PEREKONOMIAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA TERNATE
ANALISIS STRUKTUR PEREKONOMIAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA TERNATE ANALYSIS OF ECONOMIC STRUCTURE AND ECONOMIC GROWTH IN THE CITY OF TERNATE Sisilia Kosuma 1, Sutomo Wim Palar 2, Agnes L. Ch. P. Lapian
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI
PRODUKTIVITAS DAN ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI Muhammad Hasan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar Email : hasdiansa@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produktivitas
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI
PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI Yetti Anita Sari Fakultas Geografi UGM; Yogyakarta E-mail: yettianitasari@gmail.com ABSTRAK Sektor pertanian merupakan salah
Lebih terperinciPENGARUH SUKU BUNGA DAN PDRB TERHADAP PENYALURAN KREDIT INVESTASI DI JAWA TIMUR SKRIPSI OLEH : IKA SETIAWATI
PENGARUH SUKU BUNGA DAN PDRB TERHADAP PENYALURAN KREDIT INVESTASI DI JAWA TIMUR SKRIPSI OLEH : IKA SETIAWATI 201010180312094 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sukirno (2000) dalam analisis
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi adalah permasalahan jangka panjang yang dihadapi oleh suatu negara dalam upaya meningkatkan pendapatan nasional rill. Pertumbuhan ekonomi mengukur
Lebih terperinciANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN DAN PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR DAERAH DI KAWASAN PURWOMANGGUNG TAHUN
ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN DAN PENGEMBANGAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR DAERAH DI KAWASAN PURWOMANGGUNG TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai kerangka awal untuk memudahkan dan menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud dari judul ini, maka perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara berkembang dan jumlah penduduknya besar, Indonesia merupakan satu dari banyak negara yang memiliki masalah mengenai tenaga kerja. Jumlah penduduk yang
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA Mitrawan Fauzi mitrawanfauzi94@gmail.com Luthfi Mutaali luthfimutaali@ugm.ac.id Abtract Competition
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGAWI PADA TAHUN SKRIPSI
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN NGAWI PADA TAHUN 2008-2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : Yusuf Eka Juansyah 09630025 JURUSAN ILMU EKONOMI
Lebih terperinciJURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di:
JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 219-228 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB (Studi Kasus BPS Kabupaten Kendal
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PMDN, PMA, DAN EKSPOR TERHADAP PDRB PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PMDN, PMA, DAN EKSPOR TERHADAP PDRB PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000-2013 SKRIPSI Oleh: Senoaji Wahyu Widakdo 09630081 JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Lebih terperinciII PENDAHULUAN PENDAHULUAN
I II PENDAHULUAN PENDAHULUAN Pembangunan dapat diartikan berbeda-beda oleh setiap orang tergantung dari sudut pandang apa yang digunakan oleh orang tersebut. Perbedaan cara pandang mengenai proses pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa sebelumnya. Menurut Sadono Sukiro (1996: 33), pertumbuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses berkembangnya perekonomian suatu daerah dari waktu ke waktu, maka dari itu pertumbuhan ini sangat penting karena
Lebih terperinciStudi Komperatif Ketimpangan Wilayah Antara Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia. Rosmeli Nurhayani Universitas Jambi
Studi Komperatif Ketimpangan Wilayah Antara Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia Rosmeli Nurhayani Universitas Jambi ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi, pemeratan hasil-hasil pembangunan dan kemampuan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Units. European Journal of Operational Research, Vol 2, pp
62 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Thamrin ; Francis, Tantri. 2012 Manajemen Pemasaran. Depok: PT Raja Grafindo Persada Charnes, A., Cooper, W. & Rhodes, E. (1978). Measuring the Efficiency of Decision Making
Lebih terperinciPENGARUH KONSUMSI, INVESTASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI
PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2011-2015 SKRIPSI Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh Upah. Minimum Kabupaten/Kota (UMK) riil dan Produk Domestik Regional Bruto
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) riil dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2013,
Lebih terperinciFakultas Ekonomi Universitas Baturaja Sumatera Selatan ABSTRACT
EKO-REGIONAL, Vol 2, No.2, September 2007 APLIKASI MODEL STATIC DAN DYNAMIC LOCATION QUOTIENTS DAN SHIFT-SHARE DALAM PERENCANAAN EKONOMI REGIONAL (Studi Kasus Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera
Lebih terperinciIdentifikasi Potensi Ekonomi di Kabupaten Rokan Hulu Identify of Economic s Potency in Rokan Hulu Regency.
Identifikasi Potensi Ekonomi di Kabupaten Rokan Hulu Identify of Economic s Potency in Rokan Hulu Regency. Rahmanisyak Program Studi Manajemen / S1 Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHalaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)
Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi) Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.1, No.4 Oktober 2011 ANALISIS EKONOMI ANTAR WILAYAH DI PROVINSI JAMBI Dra.Imelia.,MSi Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan,
Lebih terperinciEconomics Development Analysis Journal
EDAJ 4 (3) (2015) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN ANALISIS
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN DENGAN PENDEKATAN LOCATION QUATION KABUPATEN PELALAWAN. Anthoni Mayes, Yusni Maulida dan Toti Indrawati
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DENGAN PENDEKATAN LOCATION QUATION KABUPATEN PELALAWAN Anthoni Mayes, Yusni Maulida dan Toti Indrawati Jurusan Ilmu Ekonomi Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinci(Klasifikasi 14 Propinsi Berdasarkan Tabel IO Propinsi Tahun 2000) Dyah Hapsari Amalina S. dan Alla Asmara
69 Jurnal Agribisnis dan Ekonomi Pertanian (Volume 3. No 2 Desember 2009) KETERKAITAN ANTAR SEKTOR PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN DI INDONESIA Dyah Hapsari Amalina S. 1 dan Alla Asmara 2 1 Alumni Departemen
Lebih terperinciPENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI
PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI T E S I S Oleh : MASRIDA ZASRIATI,SE BP : 09212 06 023 PROGRAM STUDI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciJURNAL PERGESERAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARLYANTI TUMANDUNG. Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Paulus A.
JURNAL PERGESERAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARLYANTI TUMANDUNG 100 314 052 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Paulus A. Pangemanan, MS 2. Dr. Ir. O. Esry H. Laoh, MS 3. Jean F.J Timban,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara berkembang hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi yang mengakibatkan lambatnya
Lebih terperinciPENENTUAN POTENSI EKONOMI DI PRABUMULIH DAN OKU BERDASARKAN INDIKATOR PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
Volume 21 Nomor 1, 2017 51 PENENTUAN POTENSI EKONOMI DI PRABUMULIH DAN OKU BERDASARKAN INDIKATOR PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Novy Anggraini 1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dwi Sakti Baturaja ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR PERTANIAN DITINJAU DARI KLASIFIKASI, STABILITAS PERTUMBUHAN, DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN SUKOHARJO
ANALISIS SEKTOR PERTANIAN DITINJAU DARI KLASIFIKASI, STABILITAS PERTUMBUHAN, DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN SUKOHARJO Putri Isabel Lumbantobing, Eny Lestari, Agustono Program Studi Agribisnis Fakultas
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA Andi Tabrani Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing, BPPT, Jakarta Abstract Identification process for
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Berdasarkan sisi perekonomian secara makro, Jawa Barat memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berlaku walaupun terjadi secara berlanjut dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi menggambarkan tentang kenaikan rill dari produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Pertumbuhan
Lebih terperinciPENGARUH EKSPOR TERHADAP PENIGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA MEDAN (ANALISIS BASIS EKONOMI) PROVINSI SUMATERA UTARA
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Nommensen Volume V Januari 2014 40 PENGARUH EKSPOR TERHADAP PENIGKATAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA MEDAN (ANALISIS BASIS EKONOMI) PROVINSI SUMATERA UTARA Ateng
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEEROM TAHUN Chrisnoxal Paulus Rahanra 1
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEEROM TAHUN 2003 2013 Chrisnoxal Paulus Rahanra 1 c_rahanra@yahoo.com P. N. Patinggi 2 Charley M. Bisai 3 chabisay@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya dua abad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. regional merupakan pelaksanaan dari pembangunan nasional pada wilayah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi mengharuskan Indonesia dituntut untuk siap bersaing dengan negara-negara lain. Agar mampu bersaing Indonesia harus memantapkan terlebih
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi. Oleh : Nur Annisya
ANALISIS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DAN JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2011-2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciTEKNIK PROYEKSI PDRB KOTA MEDAN DENGAN RUMUS
804 TEKNIK PROYEKSI KOTA MEDAN DENGAN RUMUS SUTANTI *) *) Dosen Fakultas Ekonomi UNIVA MEDAN. NIDN : 0130128502 Email : sutanti_amrizal@yahoo.com ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolok ukur
Lebih terperinciPenentuan Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pengaruhnya Berbasis Z-score Analysis dan Gravity Index (Studi Kasus: Provinsi Maluku)
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Penentuan Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pengaruhnya Berbasis Z-score Analysis dan Gravity Index (Studi Kasus: Provinsi Maluku) Gilber Payung, Ihsan, Marly Valenti Patandianan Lab.
Lebih terperinciPENGARUH INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
J. Agroland 17 (1) : 63 69, Maret 2010 ISSN : 0854 641X PENGARUH INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DI PROVINSI SULAWESI TENGAH The Effect of Investment of Agricultural
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SDM), sumber daya alam (SDA), teknologi, sosial budaya dan lain-lain. Oleh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi suatu negara atau suatu daerah tidak terlepas dari berbagai faktor-faktor yang saling berinteraksi antara lain, sumber daya manusia (SDM), sumber
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com
Lebih terperinci