ANALISIS EKSPOR-IMPOR CINA-AS PADA TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EKSPOR-IMPOR CINA-AS PADA TAHUN"

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2016, 4 (2) ISSN , ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 ANALISIS EKSPOR-IMPOR CINA-AS PADA TAHUN Jania Rosnawati 1 Nim Abstract The purpose of this research is to analyze reason Cina-AS will hold cooperation in export-import year. This type of research is an explanatory, in which to explain the reason China-AS do cooperation in the field of export-import, in this research the data collection was done in study literature (library research) there are in collecting, analyzes and correlate the data obtained from book, articles, newspaper, the internet, and various other media that deals with discussed. Technique the analysis used is a technique qualitative analysis. The results of this study shows that relationship cooperation in the field of export-import between China-AS created the interdependency that demand both of the countries to always develop their cooperation in many sectors, especially economic. Wherefore, Relationship would give significant impact on their economy. So that each state feel needed each other even feel interdependence. Keywords : Export-Import, Interdependence Cina-AS Pendahuluan Hubungan dagang AS dengan Cina dimulai ketika kedua negara mengumumkan hubungan diplomatiknya pada Januari 1979 dan menandatangani perjanjian dagang pada Juli 1979, serta memberlakukan MFN (Most Favored-Nations) pada awal tahun 1980 ( Hubungan perdagangan keduanya sangat signifikan. Dengan adanya perjanjian dagang diantara kedua negara, maka volume perdagangan diantara keduanya juga meningkat. Sejak masuknya Cina dalam keanggotaan WTO di tahun 2001 aktivitas Cina dan AS dalam forum WTO telah meningkatkan volume hubungan ekonomi dan perdagangan Cina-AS dari tahun ke tahun, yang ditandai dengan meningkatnya arus modal, barang, dan teknologi di antara kedua negara. Selama kurun waktu sejak Cina menjadi anggota WTO hingga saat ini, Hubungan Cina AS menjadi saling menguntungkan untuk kepentingan kedua negara. Kegiatan Perdagangan Global dengan masuknya Cina ke WTO menghasilkan peningkatan perdagangan yang lebih cepat serta menjadi sesuatu yang baik bagi AS 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. jania@intimotor.com

2 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: dan seluruh Negara yang terkait (N.Mark Lam & John L. Graham 440). Hubungan Perdagangan antara Cina dan AS yang terus meningkat dapat kita lihat dari tabel di bawah ini: Tabel 1 Perdagangan Barang AS-Cina tahun (dalam milyar dolar) Year Ekspor AS Impor AS U.S Trade Balance Sumber: US International Trade Commision Data Web. Dari tabel diatas, tahun 1980 sampai dengan 2000 peningkatan perdagangan Cina-AS tidak terlalu signifikan. Memasuki tahun 2001 sampai dengan 2008 sangat jelas terlihat lebih cepat meningkat karena masuknya Cina dalam keanggotaan WTO telah meningkatkan volume hubungan ekonomi dan perdagangan Cina-AS dari tahun ke tahun yang ditandai dengan meningkatnya arus modal, barang dan teknologi di antara kedua negara. Namun di tahun 2009 terjadi penurunan kembali saat AS mengalami krisis ekonomi global dan mempengaruhi perekonomian dunia dan ditahun kembali bangkit untuk meningkatkan perdagangannya. Hubungan saling menguntungkan dan saling ketergantungan antara Cina-AS tersebut antara lain Nampak dari pembangunan ekonomi Cina sangat tergantung pada arus modal dan teknologi dari AS dan peningkatan arus ekspor barang perdagangan dari Cina sangat tergantung dari luasnya permintaan pasar domestic di AS. Hal demikian nampak jelas sewaktu terjadi krisis ekonomi global tahun 2008 yang bermula dari terjadinya krisis financial di AS. Terjadinya krisis financial di AS yang berimbas pada terjadinya krisis ekonomi global tersebut telah menghambat laju pertumbuhan ekonomi Cina sebagai akibat dari melemahnya permintaan pasar domestic di AS, yang memaksa Cina mengurangi ekspor perdagangannya ke AS. 510

3 Analisis Ekspor Impor Cina AS (Jania Rosnawati) Dengan kata lain, produksi barang-barang Cina sangat tergantung pada luasnya permintaan pasar domestic di AS. Sementara itu, AS juga membutuhkan barangbarang ekspor dari Cina dengan harga yang relative murah, selain itu, AS juga berkepentingan untuk meningkatkan penanaman modalnya di Cina dengan memperluas pertumbuhan dan perkembangan MNC asal AS di Cina sebagai akibat dari rendahnya tingkat upah buruh di Negara Tirai Bambu Tersebut. Hubungan Cina-AS mulai berkembang ketika Cina menerapkan kebijakan open door policy yang diharapkan dapat mengatasi masalah modal,teknologi dan kemampuan manajemen yang menjadi kendala mordenisasi Cina.(Bangkit A.Wiryawan:2008). Dalam menjalin hubungan ekonomi, baik AS dan Cina merasakan manfaat besar bagi satu sama lain. Seiring dengan perkembangan hubungan yang terjadi antara kedua negara, AS-Cina semakin meningkatkan perdagangan keduanya. Cina telah menjadi pasar ekspor yang membuat pertumbuhan ekspor berkembang, sedangkan Cina yang telah mengalami peningkatan perekonomian juga gencar dalam mengimpor barangbarangnya ke AS. Bagi Cina, AS merepresentasikan pasar ekspor yang paling penting dan dapat membantu perkembangan Cina melalui investasi AS. Sedangkan bagi AS, pasar Cina dinilai cukup menjanjikan di masa yang akan datang. Manfaat yang dirasakan oleh AS dan Cina pada dasarnya dapat dijadikan modal untuk menjalin suatu hubungan ekonomi yang kuat dan saling menguntungkan. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana kerjasama Ekspor Impor antara Cina- AS pada tahun ? Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk menganalisis ekspor impor Cina-AS pada tahun Kerangka Dasar Teori dan Konsep Perdagangan Internasional Menurut David Ricardo, teori perdagangan internasional dibangun atas dasar bahwa setiap negara memiliki keunggulan komparatif serta daya saing yang berbeda, sehingga suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain (Ruffin.Roy J. David Ricardo s). Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perdagangan internasional, yaitu: 1. Perbedaan kekayaan sumber daya alam 2. Perbedaan efisiensi dan kemampuan produksi 3. Perbedaan tingkat teknologi yang digunakan 4. Perbedaan faktor produksi 5. Perbedaan sosial, budaya, politik, dan pertahanan keamanan. Adanya unsur keterbatasan atau perbedaan ketersediaan sumber daya yang dimiliki setiap negara, merupakan faktor utama dari munculnya spesialisasi. Prinsip ini merupakan dasar berkembangnya ekonomi perdagangan dan keuangan internasional. Kondisi tersebut mengiringi setiap negara melakukan ekspor dan impor. Ekspor adalah suatu kegiatan ekonomi menjual produk dalam negeri ke pasar luar negeri. Impor adalah suatu kegiatan membeli produk luar negeri untuk keperluan atau dipasarkan dalam negeri. Ekspor dan Impor sangat penting untuk membentuk dan mengendalikan neraca perdagangan disuatu negara.. 511

4 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: Teori Interdependensi Teori Interdepedensi. Secara empirik, tingkat saling ketergantungan (interdepedensi) dalam masyarakat internasional yang semakin tinggi sebagai akibat proses transnasionalisme dalam ekonomi yang melewati batas-batas Negara, seperti peningkatan perdagangan, keanggotaan kelompok kelompok regional, dan proses globalisasi telah menjadikan kondisi dimana tidak ada lagi suatu kebijakan ekonomi politik nasional yang bersifat domestik (Anak Agung B Perwita dan Yanyan M Yani : 2005). Saling ketergantungan disebabkan oleh kerjasama yang saling dilakukan oleh dua negara atau lebih, dalam hal ini bertujuan untuk saling mengisi kekosongan demi mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Teori Interdependensi atau saling ketergantungan merupakan sebuah teori yang lahir dari perspektif liberalis yang terdapat dalam hubungan internasional. Interdepedensi akan menciptakan dunia hubungan internasional yang jauh lebih kooperatif dan menguntungkan bagi pihak pihak yang berinteraksi didalamnya. Aktor transnasional menjadi semakin penting dan kesejahteraan merupakan tujuan yang dominan dari negara. Saling ketergantungan mengacu pada situasi yang di karakteristikkan dengan timbal balik antar aktor negara yang berbeda, efek ini merupakan hasil dari transaksi internasional, yaitu aliran arus barang, uang, manusia, dan informasi yang melewati batas batas negara. Saling ketergantungan menyebabkan adanya interaksi antar negara, J Frankel mengawalinya dengan mengetengahkan tipe tipe hubungan yang ada dan berlangsung dalam politik internasional, terdapat dua tipe hubungan yang ekstrim, yaitu konflik dan kerjasama, sedangkan situasi yang jatuh diantara dua tipe yang ekstrim ini disebut sebagai persaingan. Hubungan antar negara ditentukan oleh sifat negara dan masyarakat internasional. ( /10/ pengertian-teori-daninterdepedensi.htm). Menurut Mohtar Mas oed, interdepedensi adalah sebagai kontak atau pertukaran (exchange) diantara bangsa bangsa, interdepedensi timbul akibat tindakan suatu pemerintah dan sebagian oleh pemerintah lain. Pengertian interdepedensi ini bersifat positif, karena bisa membuka suatu ikatan kerjasama yang saling menguntungkan. Keohane dan Nye menjelaskan, teori ini menyatakan bahwa negara bukan aktor independen secara keseluruhan, melainkan negara saling bergantung satu sama lainnya. Memang pada kenyataannya, tidak ada satu negara pun yang secara keseluruhan dapat memenuhi sendiri kebutuhannya, masing-masing bergantuing pada sumberdaya dan produk dari negara lainnya. Karena itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu negara akan memberikan akibat yang cepat dan serius pada negara lainnya, bahkan kebijakan domestik bisa memiliki implikasi yang lebih luas ke negara lainnya ( interde pendensi- prinsipsaling.html). Dalam Teori interdependensi, setiap negara tidak dapat berdiri sendiri dimana suatu negara membutuhkan negara lain dan negara bukan merupakan aktor independen sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu negara, akan memiliki pengaruh terhadap negara lain. Dalam Teori interdependensi masing-masing negara 512

5 Analisis Ekspor Impor Cina AS (Jania Rosnawati) mendapatkan keuntungan karena setiap negara memiliki national interest. Interdependensi dalam hubungan antara Cina dan Amerika Serikat saling bergantung satu sama lain baik dibidang politik maupun ekonomi. Interdependensi Cina dan Amerika Serikat dalam hubungan perdagangan diwujudkan dalam hubungan kerjasama perdagangan internasional yang memiliki kesinambungan dan telah berlangsung lama. Hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina telah membentuk sinergi ekonomi yang menguntungkan untuk kepentingan kedua belah pihak. Cina memproduksi barang murah berkualitas yang diekspor ke Amerika Serikat. Oleh pemerintah Cina hasil Dollar dari perdagangan kemudian diinvestasikan untuk membeli Treasury dan sekuritas Amerika Serikat. Cina diuntungkan dengan adanya lowongan pekerjaan bagi pekerja Cina, dan Amerika diuntungkan dengan barang murah bagi penduduknya, serta keuntungan perusahaan yang tinggi yang diterima oleh perusahaan- perusahaan Amerika yang terlibat dalam perdagangan dengan Cina. Interdependensi Cina dan Amerika Serikat tidak hanya sebatas hubungan ekonomi dan perdagangan, melainkan juga pada hubungan politik. Diplomasi politik antara kedua negara dilakukan untuk melancarkan kerjasama diberbagai sektor. Kebijakankebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah Cina maupun pemerintah Amerika Serikat dapat mempengaruhi keadaan kedua negara tersebut. Kebijakan dibuat untuk mensinergikan kepentingan Cina dan Amerika Serikat sehingga konflik diantara kedua negara dapat dihindari. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah eksplanatif yaitu penelitian yang berupa untuk menjelaskan alasan Cina-AS melakukan kerjasama dalam ekspor-impor tahun Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku, internet, majalah, artikel, serta surat kabar yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan riset kepustakaan (library research). Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Dalam menganalisis permasalahan di gambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kemudian menghubungkan fakta yang satu dengan fakta lainnya. Hasil Penelitian Interdependensi Cina-Amerika Serikat Hubungan Interdependensi (saling ketergantungan) antara Cina -AS menjadi faktor utama alasan kedua negara melakukan kerjasama ekspor-impor. Cina membutuhkan AS sebagai pasar terbesar bagi produk-produk Cina sedangkan AS membutuhkan Cina sebagai sumber impor terbesar bagi AS karena produk-produk Cina yang relatif murah dibanding produk dalam negeri mereka sendiri serta kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh pemerintah Cina menjadi daya tarik para investor AS untuk berinvestasi di Cina. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kerjasama ekspor-impor Cina-AS berdasarkan teori perdagangan internasional menurut David Ricardo ini diantaranya yaitu perbedaan kekayaan sumber daya alam,perbedaan efisiensi dan kemampuan 513

6 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: produksi, perbedaan tingkat teknologi yang digunakan, perbedaan faktor produksi, perbedaan sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan. Ketersediaan sumber daya alam yang dimiliki Cina dapat memproduksi barang dengan sangat efisien dan mengekspor barang yang tidak dapat diproduksi AS dengan harga yang relative murah, sedangkan AS terkenal dengan teknologi canggih yang dimiliki. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang dikatakan David Ricardo diatas sehingga terjadi efisiensi dan perbedaan faktor produksi yang dapat meningkatkan perdagangan antara Cina-AS. Peningkatan hubungan perdagangan Cina-AS memang telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian kedua negara. Dinamika yang timbul akibat hubungan Ekspor-Impor tidak jarang memberikan friksi dalam hubungan bilateral kedua negara. Dukungan pemerintah mengindikasikan banyaknya investor asing khususnya investor asal AS yang tertarik dan telah masuk untuk menanamkan modalnya di Cina. Salah satu daya tarik para investor asing adalah fasilitas dan kenyamanan yang diberikan oleh pemerintah Cina terhadap para investor seperti pelayanan birokrasi satu atap yang memudahkan para investor, kondisi infrastruktur wilayah industry dan perdagangan yang baik, serta peraturan-peraturan yang tidak memberatkan investor. Dengan adanya investor di Cina yang mendirikan perusahaan-perusahaan di Cina secara tidak langsung barang-barang perusahaan AS yang dihasilkan di Cina menghasilkan pajak pendapatan untuk Cina. Keuntungan Interdependensi Cina-AS Dalam teori Interdependensi Koehane dan Nye menjelaskan bahwa negara bukan aktor independen secara keseluruhan, melainkan setiap negara tidak dapat berdiri sendiri dimana suatu negara membutuhkan negara lain. Itu artinya tidak ada satu negara pun yang secara keseluruhan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, masingmasing negara bergantung pada sumber daya dan produk dari negara lainnya. Menurut teori ini saling ketergantungan terjadi disebabkan oleh kerjasama yang dilakukan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan untuk saling mengisi kekosongan demi mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Dalam hal ini keuntungan yang didapat dari hubungan interdependensi Cina-AS adalah : 1.Pajak pendapatan Cina Dukungan pemerintah di berbagai bidang mengindikasikan banyaknya investor asing yang tertarik dan telah masuk untuk menanamkan modalnya di Cina.salah satu daya tarik para investor adalah fasilitas dan kenyamanan yang diberikan oleh pemerintah Cina terhadap para investor seperti pelayanan industry dan perdaganagn yang baik, serta peraturan-peraturan yang tidak memberatkan investor. Dengan adanya investor di Cina yang mendirikan perusahaan-perusahaan di Cina, secara tidak langsung Cina mendapatkan pajak pendapatan dari barang-barang produk AS yang diproduksi di Cina dengan presentase sebagai berikut : 514

7 Analisis Ekspor Impor Cina AS (Jania Rosnawati) Grafik 1 Income tax Cina (in RMB) Source: World Bank Group Sejak bergabungnya Cina dalam keanggotaan WTO di tahun 2001 Income tax Cina terus mengalami peningkatan secara signifikan. Namun saat krisis ekonomi yang melanda AS dan telah mengguncang perekonomian dunia hal ini tentunya mempengaruhi perekonomian negara lain terutamanya yang menjalin kerjasama ekonomi dengan AS, tidak terkecuali Cina. Menurunnya investasi dan produksi produk AS di Cina ditahun 2009 menurunkan pula pajak pendapatan untuk Cina. Peningkatan hubungann ekonomi perdagangan AS-Cina memang telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian kedua Negara. Dinamika yang timbul akibat hubungan Ekspor-Impor tidak jarang memberikan friksi dalam hubungan bilateral kedua Negara. Sejak ditandatanganinya perjanjian dagang kedua Negara dan diberlakukannya Most Favoured Nation (MFN) Cina, hubungan perekonomian kedua negara semakin berkembang. Seiring dengann berkembangnya Cina sebagai kekuatan ekonomi baru maka interdependensi yang terjadi diantara kedua Negara tidak dapat dihindari. Dukungan pemerintah di berbagai bidang mengindikasikan banyaknya investor asing yang tertarik dan telah masuk untuk menanamkan modalnya di Cina. Salah satu daya tarik para investor asing adalah fasilitas dan kenyamanan yang diberikan oleh pemerintah Cina terhadap para investor seperti pelayanan birokrasi satu atap yang memudahkan para investor, kondisi infrastruktur wilayah industry dan perdagangan yang baik, serta peraturan-peraturan yang tidak memberatkan investor. Dengan adanya investor di Cina yang mendirikan perusahaan-perusahaan di Cina secara tidak langsung barang-barang perusahaan AS yang dihasilkan di Cina menghasilkan pajak pendapatan untuk Cina. 2. Lapangan Pekerjaan di Cina Cina mulai membuka pintu perdagangannya melalui kebijakan reformasi politik dan ekonomi pintu terbuka di tahun Hal ini yang membuat AS berkepentingan untuk meningkatkan penanaman modal dengan memperluas pertumbuhan dan perkembangan MNC asal AS di Cina sebagai akibat dari rendahnya tingkat upah buruh di Cina. Pembangunan pabrik oleh perusahan AS diwilayah China tersebut akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Cina. 515

8 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: Grafik 2 Lapangan Pekerjaan di Cina sebelum dan setelah Cina masuk ke WTO Tahun Data diolah oleh penulis. Antara 2002 sampai 2006, peningkatan lapangan pekerjaan di Cina mencapai per tahun, lebih dua kali lipat dari 4 tahun terdahulu. Peningkatan lapangan pekerjaan ini menekan angka pengangguran dan menunjang pembangunan ekonomi di Cina. Tenaga kerja Cina juga bergantung pada investasi dan perusahaan-perusahaan asing yang dibangun di Cina karena sekitar 60% total ekspor produk Cina dihasilkan oleh perusahaan yang dibiayai oleh pihak asing. 3. Produk murah untuk AS Dengan bergabungnya Cina ke WTO membuat Cina sangat leluasa dalam melakukan ekspansi pasarnya ke dunia internasional, terutama AS. Amerika diuntungkan dengan barang murah bagi penduduknya, Barang-barang produksi Cina yang murah menjadi pendorong utama beralihnya konsumen ke barang-barang produksi Cina dan secara nyata telah merebut pasar domestik AS. Bahan baku dan upah buruh yang murah lah yang menjadi faktor murahnya barang-barang produksi Cina sehingga berbisnis di Cina sangat efisien karena produsen dapat menekan biaya produksi seminimal mungkin. Peningkatan ekonomi perdagangan antara AS dan Cina ketika kedua negara tersebut mengalami kesenjangan terhadap surplus perdagangan yang berbeda jauh membuat hubungan perdagangan kedua negara semakin kompleks. Disatu sisi populasi penduduk Cina yang besar, serta kemajuan ekonomi Cina yang berkembang pesat, dapat menjadi peluang dan pasar bagi para eksportir AS. Namun, walaupun demikian, pasaran produk-produk AS di Cina tidak dapat sebaik pasaran produk Cina di AS. Hal ini disebabkan oleh harga produk-produk dalam negeri Cina sendiri, sehingga produk-produk buatan AS kalah bersaing dengan produk-produk buatan Cina baik dalam pasar domestik AS sendiri maupun di pasaran Cina. Contoh perbandingan harga produk Cina dan produk AS di pasar AS untuk produk utama yang di ekspor Cina ke AS. 516

9 Analisis Ekspor Impor Cina AS (Jania Rosnawati) Tabel 2 Perbandingan Harga Produk-produk unggulan yang di ekspor Cina (in US Dollar) Commodity description Cina Amerika Serikat Pakaian US $ 3.12 US $ 3.61 Manufaktur (Mainan) US $ 13.6 US $ Peralatan Komputer US $ US $ Peralatan Audio and Video US $ US $ Peralatan Komunikasi US $ US $ Sumber: USITC Data Web. Murahnya harga barang impor berkualitas tinggi yang ditawarkan oleh China yang tentu saja harga tersebut jauh di bawah harga pabrik Amerika Serikat. Hal tersebut menyebabkan banyaknya pabrik-pabrik di Amerika Serikat yang terpaksa gulung tikar. Hal inilah yang membuat AS mengalami defisit perdagangan yang besar dikarenakan barang produksi AS telah tergantikan oleh barang-barang Cina yang harganya lebih murah. Defisit perdagangan ini tentunya berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian dan stabilitas perekonomian AS, dimana defisit perdagangan yang terjadi di AS mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi di AS (Will Hutton 2006:1). Bergabungnya Cina dalam keanggotaan WTO diharapkan akan dapat menciptakan hasil yang sama-sama bermanfaat bagi kedua negara. Clinton menyatakan bahwa ekspor ke Cina saat ini mendukung ratusan ribu pekerja Amerika dan hal tersebut dapat berkembang dengan adanya akses pasar ke Cina melalui perjanjian WTO. Pemikiran Presiden Clinton tersebut benar adanya. Ekspor memang menciptakan lapangan pekerjaan di AS. Namun bagaimanapun juga Impor akan menggantikan lapangan kerja tersebut. Hal inilah yang terjadi dalam hubungan dagang AS-Cina. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa hubungan kerjasama ekonomi dalam bidang ekspor-impor antara Cina-AS menciptakan adanya interdependensi yang menuntut kedua negara untuk selalu mengembangkan hubungan kerjasama di berbagai bidang, terutama ekonomi. Karena hubungan tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian kedua negara. Sehingga masing-masing negara merasa saling membutuhkan bahkan merasa saling ketergantungan. Cina membutuhkan AS sebagai investor penanam modalnya di Cina dengan memperluas pertumbuhan dan perkembangan MNC di wilayah Cina yang membawa keuntungan bagi Cina kerena produk-produk yang diproduksi perusahaan AS di Cina memberikan pajak pendapatan untuk Cina.Pajak pendapatan tersebut terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun walaupun di tahun 2009 sempat mengalami penurunan akibat krisis ekonomi global di AS sehingga sangat mempengaruhi perekonomian Cina karena penanaman modal asing yang masuk ke Cina sebagian besar berasal dari AS, Namun kembali meningkat di tahun berikutnya. Selain pajak pendapatan pertumbuhan dan perkembangan MNC AS di wilayah Cina yang menciptakan lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja Cina sehingga mengurangi pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Cina. AS diuntungkan 517

10 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: dengan produk-produk murah bagi penduduknya, barang-barang produksi Cina yang murah menjadi pendorong utama beralihnya konsumen ke barang-barang produksi Cina dan secara nyata telah merebut pasar domestic AS. Daftar Pustaka Buku Anak Agung B Perwita dan Yanyan M Yani, 2005 Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.Bandung:Remaja Rosdakarya Bangkit A. Wiryawa, 2008.Zona Ekonomi Khusus: Strategi Cina memanfaatkan Model global, Jakarta:Yayasan CCS. Internet N.Mark Lam & John L. Graham, The Chinese Negotiation-Global Negotiation.pdf. Pengertian Teori dan Interdependensi interdepedensi. Prinsip-prinsip Interdependensi Ruffin.Roy J. David Ricardo s Discovery of Comparative Advantage Shift in U.S. Merchandise Trade 2010 dalam U.S. Internasional Trade Commission, diakses dari Wayne M. Morrison, China-U.S. Trade Issues dalam Congressional Research Service, 1 Juli 2005, diakses di 518

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh sangat besar bagi ekonomi dunia. Secara politik, Amerika Serikat merupakan negara demokrasi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. perekonomian suatu bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang memandang

BAB I. Pendahuluan. perekonomian suatu bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang memandang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kerjasama merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan perekonomian suatu bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang memandang pentingnya kerjasama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 1 PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan dalam perdagangan luar negeri (trade openness) maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui apakah suatu negera tersebut memiliki perekonomian yang baik (perekonomiannya meningkat)

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan

BAB V KESIMPULAN. masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan BAB V KESIMPULAN Penelitian ini membahas salah satu isu penting yang kerap menjadi fokus masyarakat internasional yaitu isu ekonomi perdagangan. Seiring dengan berkembangnya isu isu di dunia internasional,

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Pengertian Globalisasi Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut

Lebih terperinci

KERJASAMA INTERNASIONAL.

KERJASAMA INTERNASIONAL. KERJASAMA INTERNASIONAL TUJUAN PEMBELAJARAN Mendeskripsikan kerjasama internasional Mengidentifikasi tujuan kerjasama internasional Menganalisis kerjasama ekonomi internasional Mengidentifikasi dampak

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat perdagangan internasional yaitu,memperoleh keuntungan dari spesialisasidalam memproduksi barang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3

IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian terbuka dalam arus perdagangan internasional adalah suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat diperlukan oleh sebuah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan orientasi yaitu dari orientasi peningkatan produksi ke orientasi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Sub-Sahara Afrika dalam kurang lebih dua dekade kebelakang berada pada angka rata-rata 5% pertahunnya, dimana secara keseluruhan telah

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

ekonomi Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR a. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 01 Sesi PERDAGANGAN INTERNASIONAL A. KONSEP DASAR Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan antara negara satu dengan negara lainnya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, perekonomian dunia memberikan peluang yang besar bagi berbagai negara untuk saling melakukan hubunga antarnegara, salah satunya dibidang ekomomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam Iaju yang semakin pesat

Lebih terperinci

EKONOMI INTERNASIONAL

EKONOMI INTERNASIONAL URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018

Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Uraian Diskusi Keadilan Ekonomi IGJ Edisi April/I/2018 Genderang perang dagang yang ditabuh oleh Amerika Serikat (AS) meresahkan banyak pihak. Hal ini akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang membatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perjalanan waktu yang penuh dengan persaingan, negara tidaklah dapat memenuhi sendiri seluruh kebutuhan penduduknya tanpa melakukan kerja sama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan dengan mengurangi atau menghapuskan hambatan perdagangan secara diskriminatif bagi negara-negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw (2003), pendapatan nasional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin pesat, dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang

Lebih terperinci

ERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L

ERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L PERDAGANGAN INTERNASIONAL PIEw13 1 KEY QUESTIONS 1. Barang-barang apakah yang hendak dijual dan hendak dibeli oleh suatu negara dalam perdagangan internasional? 2. Atas dasar apakah barang-barang tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya baik barang dan jasa, atinya akan ada kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi membuat perekonomian di berbagai negara menjadi terbuka. Keluar masuknya barang atau jasa lintas negara menjadi semakin mudah dan hampir tidak ada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)

I. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah) 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Globalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan peny

Globalisasi secara tidak langsung membuat batas-batas antar negara menjadi semakin memudar. Dengan semakin maraknya perdagangan internasional dan peny BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini fenomena globalisasi sudah menyebar dan menjadi suatu bahasan yang menarik bagi setiap orang. Fenomena globalisasi membuat dunia menjadi suatu tempat

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Perdagangan internasional diatur dalam sebuah rejim yang bernama WTO. Di dalam institusi ini terdapat berbagai unsur dari suatu rejim, yaitu prinsip, norma, peraturan, maupun

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

PENGANTAR BISNIS. Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONIMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: PENGANTAR BISNIS Memahami Sistem Bisnis Amerika Serikat Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Oleh: Catur Widayati, SE.,MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sejarah Perekonomian Amerika ABAD

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi secara terus menerus dan bersifat dinamis. Sasaran pembangunan yang dilakukan oleh negara sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu negara yang memiliki rasa ketergantungan dari negara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dirasa tidaklah mencukupi, apabila hanya mengandalkan sumber

Lebih terperinci

DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI Ida Bagus Gde Restu Adhi

DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI Ida Bagus Gde Restu Adhi DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI 1978 Ida Bagus Gde Restu Adhi 0921105004 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan Ekonomi Indonesia didominasi sektor pertanian dan perkebunan yang lebih dikenal dengan istilah negara agraris. Sejak dari proklamasi kemerdekaan, hingga dikeluarkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki setiap negara dan keterbukaan untuk melakukan hubungan internasional

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interest dan pendapatan non bunga atau fee based income. Pendapatan bunga diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. interest dan pendapatan non bunga atau fee based income. Pendapatan bunga diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin terbukanya ekonomi regional dan global yang ditandai dengan semakin tingginya tingkat persaingan di seluruh sektor bidang usaha, baik dalam maupun luar negeri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ekonomi dunia dewasa ini berimplikasi pada eratnya hubungan satu negara dengan negara yang lain. Arus globalisasi ekonomi ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. Penanaman modal dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang

Lebih terperinci

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI A. Definisi Pengertian perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar

Lebih terperinci

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KOMPONEN ELEKTRONIKA (KBLI 321) DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia mulai mengalami liberalisasi perdagangan ditandai dengan munculnya General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) pada tahun 1947 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis keuangan yang dipicu oleh permasalahan lembaga-lembaga keuangan raksasa di Amerika Serikat berdampak negatif bagi perekonomian dunia. Dampak krisis yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia selalu mengalami perjalanan yang berfluktuasi, minyak dan gas alam yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan, harganya dipasar internasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tangguh dalam perekonomian dan memiliki peran sebagai penyangga pembangunan nasional. Hal ini terbukti pada saat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA 81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE 2014-2015 A. Analisis Fundamental Nilai Tukar Rupiah 1. Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi yaitu hal-hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia semakin terintegrasi sebagai konsekuensi dari sistem perekonomian terbuka yang berhubungan

Lebih terperinci

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang PASAR BEBAS Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kunci dalam setiap pembicaraan tentang pertumbuhan ekonomi. Menurut penggunaannya investasi diartikan sebagai pembentukan modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara, baik itu negara maju maupun negara berkembang menginginkan adanya perkembangan dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan yang berkelanjutan. Salah satu

Lebih terperinci

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN. BAB V KESIMPULAN Kebangkitan ekonomi Cina secara signifikan menguatkan kemampuan domestik yang mendorong kepercayaan diri Cina dalam kerangka kerja sama internasional. Manuver Cina dalam politik global

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor

I. PENDAHULUAN. Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri tekstil bukanlah merupakan sebuah hal baru dalam sektor perdagangan di Indonesia. Istilah tekstil yang dikenal saat ini berasal dari bahasa latin, yaitu texere

Lebih terperinci

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA Makroekonomi Perekonomian Terbuka : Konsep Dasar Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen)

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen) 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi dunia mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan industri yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia Daya Saing Global Indonesia 2008-2009 versi World Economic Forum (WEF) 1 Tulus Tambunan Kadin Indonesia Tanggal 8 Oktober 2008 World Economic Forum (WEF), berkantor pusat di Geneva (Swis), mempublikasikan

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 2010 Inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan berada pada kisaran 5,1-5,5%. Mayoritas responden (58,8%) optimis bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan dari mengekspor dan mengimpor.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh keuntungan dari mengekspor dan mengimpor. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi bilateral maupun multilateral, di mana sebuah negara mengekspor (menjual) barang dan jasa ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menganut sistem. perekonomian terbuka di mana dalam menjalankan roda perekonomiannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menganut sistem. perekonomian terbuka di mana dalam menjalankan roda perekonomiannya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang yang menganut sistem perekonomian terbuka di mana dalam menjalankan roda perekonomiannya, pemerintah tidak luput akan adanya interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin ketat, ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan

Lebih terperinci

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL Proses tukar menukar atau jual beli barang atau jasa antar satu negara dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan bersama dengan tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama tiga dekade terakhir, perekonomian Indonesia sudah mengalami perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan melakukan kebijakan deregulasi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagai negara small open economy yang menganut sistem devisa bebas dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap serangan krisis

Lebih terperinci