BAB III GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN KOS SEKITAR STAIN PEKALONGAN. kampus 1, letaknya di jalan Beji terdapat 7 kos-kosan yang didominasi lakilaki.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN KOS SEKITAR STAIN PEKALONGAN. kampus 1, letaknya di jalan Beji terdapat 7 kos-kosan yang didominasi lakilaki."

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN KOS SEKITAR STAIN PEKALONGAN A. Profil Kos Sekitar STAIN Pekalongan Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, letak kos terbagi menjadi tiga wilayah di sekitar STAIN Pekalongan. Pada sisi timur sekitar ±500m dari kampus 1, letaknya di jalan Beji terdapat 7 kos-kosan yang didominasi lakilaki. Masing- masing kamar dihuni hingga 10 orang. Lalu pada sisi selatan sekitar ±300m dari kampus 1, letaknya di jalan Walisongo terdapat 9 kos-kosan yang berjejer dipinggir jalan dan didominasi perempuan. Pada kos-kosan perempuan, biasanya 1 kamar dihuni 1 hingga 2 orang. Lalu pada sisi barat atau tepatnya di belakang kampus 1 sekitar ±200m, terdapat 7 kos-kosan perempuan dalam perumahan dan 8 kos-kosan perempuan yang dikemas dengan konsep pesantren mahasiswa yang dipimpin oleh 1 ketua yang bertanggung-jawab atas kedisiplinan dan peraturan yang berlaku di kos-kosan. 1 Biasanya peraturan yang diberlakukan di kos-kosan perempuan pada umumnya adalah untuk tidak berkeliaran diatas jam 10. Sedangkan untuk peraturan tersebut tidak berlaku di kos-kosan laki-laki. Untuk peraturan tambahan lain tergantung pada kebijakan yang diberlakukan pemilik kos, seperti menjaga kebersihan dan kenyamanan. 2 1 Observasi tempat kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal Agustus Interview mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal 18 Agustus

2 53 Pemilihan kos-kosan yang dilakukan oleh mahasiswa biasanya didasarkan pada tingkat kenyamanan dan jarak akses ke kampus, selain itu ada beberapa pertimbangan lain, seperti: kebersihan, kegaduhan, keamanan, dan ketersediaan warung makan. Jarak yang dekat antara tempat kos dan kampus akan menghemat energi, biaya dan waktu. Di samping itu dengan pemilihan tempat yang tidak gaduh dengan suara-suara keras tentu akan memberikan kenyamanan dan ketenangan belajar. Tempat kos yang dekat dengan warung makan juga mempermudah mahasiswa memenuhi kebutuhan makan. Selama ini antara mahasiswa pendatang dan orang tua tumpangan selalu berbaur baik dalam aktivitas maupun kesehariannya. 3 B. Lingkungan Kos Sekitar STAIN Pekalongan Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa fungsi koskosan adalah sebagai sarana tempat tinggal sementara, latihan pembentukan kepribadian mahasiswa untuk lebih berdisplin, mandiri dan bertanggung jawab karena jauh dari keluarga, dan tempat untuk menggalang pertemanan dengan mahasiswa lain dan hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya. Fungsi kos-kosan yang selama ini sebagai tempat tinggal, lalu berkembang dan berdampak pada lingkungan sekitarnya. Masyarakat di sekitar tempat kos tersebut kemudian menyiapkan penambahan sarana pendukung untuk mereka bisa beraktivitas, baik di dalam lokasi kos-kosan itu sendiri maupun di sekitar Observasi tempat kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal Agustus

3 54 kos-kosan tersebut. Salah satu contohnya adalah penyediaan jasa laundry, rumah makan, klinik kesehatan, jasa internet, dan sebagainya. 4 Sebagaimana peranannya, mahasiswa mempunyai tugas utama yaitu belajar atau menimba ilmu. Kebutuhan terhadap situasi dan suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila lingkungan sekitar tempat belajar juga mendukung. Pada gilirannya dengan suasana belajar seperti yang diharapkan tersebut, mahasiswa mampu memerankan dirinya dengan baik di tengah-tengah masyarakat luas. Karena itulah sebenarnya kos-kosan tidak hanya dipandang sebagai bentuk bisnis saja, di mana ada penjual dan ada pembeli (peminat) yang ditawarkan melalui sebuah iklan. Namun seharusnya fungsi kos-kosan bisa ditingkatkan lebih dari sekedar penyediaan tempat tinggal mahasiswa. 5 Selain itu, keamanan pun menjadi nilai tambah, tempat yang mempunyai sistem keamanan yang terjamin, seperti petugas kemanan kompleks atau jadwal ronda paling tidak membuat hunian terlindungi dari aksi kejahatan. 6 Dari hasil observasi, peneliti menemukan juga bahwa Perbedaan tempat kos bagi laki-laki berbeda dengan tempat kos bagi perempuan adalah kebanyakan mahasiswa laki-laki lebih mengutamakan prinsip banyak orang banyak teman sehingga mereka lebih menyukai tempat kos-kosan yang dihuni banyak orang. Sedangkan mahasiswa perempuan lebih mengutamakan untuk 4 Interview informal pada warga lingkungan kampus STAIN Pekalongan tanggal 19 Agustus Pramudi Utomo (2009). Dinamika pelajar dan mahasiswa di sekitar kampus Yogyakarta;Telaah Pengelolaan rumah kontrak dan rumah sewa. Yogyakarta 6 Interview informal pada mahasiswa kos sekitar STAIN Pekalongan tanggal 19 Agustus 2014

4 55 menjaga privasi sehingga mereka lebih menyukai tempat kos-kosan yang berpenghuni sedikit. 7 Peneliti juga menemukan bahwa mahasiswa laki-laki lebih senang tinggal di tempat kos-kosan dengan harga sewa kamar yang murah dan terjangkau, sehingga mahasiswa laki-laki akan keberatan atau enggan jika ditawari tempat kos-kosan dengan harga sewa kamar yang mahal. Sedangkan mahasiswa perempuan tidak keberatan dengan harga sewa kamar yang mahal asalkan pemiliki kos menyediakan fasilitas yang lebih, seperti: barang-barang elektronik, tempat tidur yang nyaman, fasilitas laundry, fasilitas makan, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan jumlah uang saku yang diberikan oleh orang tua kepada mahasiswa perempuan lebih banyak dari pada mahasiswa laki-laki sehingga mahasiswa perempuan bisa menyewa kamar kos dengan harga yang lebih mahal. 8 Pada umumnya tempat kos di sekitar STAIN Pekalongan ditinggali oleh induk semangnya atau ibu kosnya sehingga penjagaan dan pengawasan dilakukan secara langsung oleh pemilik kos. Hal inilah yang menyebabkan keadaan di lingkungan sekitar tempat kos STAIN Pekalongan menjadi kondusif dan jauh dari hal-hal yang negatif, seperti: pergaulan bebas, narkoba, dan kejahatan-kejahatan lainnya. Pengawasan di lingkungan sekitar tempat kos STAIN Pekalongan juga dilakukan oleh masyarakat sekitar, hal ini dapat dilihat dari kegiatan pos kampling yang masih rutin dilakukan oleh masyarakat 7 Interview informal pada mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal 20 Agustus Interview informal pada mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal 21 Agustus 2014.

5 56 sekitar tempat kos STAIN Pekalongan. Kegiatan pos kampling tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan tempat kos sekitar STAIN Pekalongan. 9 Dari hasil observasi yang peneliti lakukan tidak ada satu pun tempat koskosan di sekitar STAIN Pekalongan yang menerapkan sistem campur antara laki-laki dan perempuan, sehingga kos-kosan laki-laki dan perempuan terpisah. 10 Hal ini dikarenakan budaya masyarakat kota Pekalongan yang masih menganggap tabu bercampurnya antara laki-laki dan perempuan dalam satu rumah. Ditambah lagi mahasiswa yang menginap di kos-kossan tersebut adalah mahasiswa STAIN Pekalongan yang nota bene mereka sedang belajar menuntut ilmu agama, sehingga diharamkan bagi untuk bercampur atau tinggal satu atap antara laki-laki dan perempuan. C. Keadaan Mahasiswa Kos STAIN Pekalongan Menjadi mahasiswa kos-kosan selain memiliki beban untuk menimba ilmu juga tidak lepas dari latihan pembentukan kepribadian mahasiswa untuk lebih berdisplin, mandiri dan bertanggung jawab karena jauh dari keluarga, menggalang pertemanan dengan mahasiswa lain dan hubungan sosial den gan lingkungan sekitarnya. Dari hasil wawancara, keseharian mahasiswa kos STAIN Pekalongan biasanya sebelum mandi untuk berangkat ke kampus, mereka meluangkan waktu untuk mencuci pakaian, atau bahkan tidak sedikit dari mereka, khususnya mahasiswa perempuan, yang mencuri waktu disela 9 Observasi dan interview informal pada mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal 20 Agustus Observasi tempat kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal 20 Agustus 2014.

6 57 pelajaran kosong untuk kembali ke kosannya dan mencuci atau menjemur pakaian-pakaian mereka. 11 Sepulang dari kampus, biasanya mereka mengerjakan tugas kelompok, kumpul-kumpul dengan teman, jalan-jalan, berbelanja, makan siang bersama yang terkadang makan siang tersebut adalah jatah makan pagi yang dijamak pada waktu siang, atau bermain hp sampai tertidur. Dari sore hingga menjelang maghrib, banyak diantara mereka yang menghabiskan waktu mengobrol dengan teman kos sebelah atau mengurung diri di kamar sambil mengerjakan tugas. Setelah maghrib, banyak diantara mereka yang keluar untuk makan atau bahkan sekalian jalan-jalan hingga malam. 12 D. Perilaku Asertif Mahasiswa Kos di Sekitar Kampus STAIN Pekalongan. Perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan terlihat nyata tanpa di buat-buat, apa adanya seperti yang dituturkan oleh saudari Riqoh Amidsani : Perilaku asertif mahasiswa itu mungkin seperti ini ya apabila bertemu dengan teman saling menyapa, ada beberapa mahasiswa yang kurang tanggung jawab dengan perilakunya, sebagai contoh apabila ada air yang tumpah tidak langsung dibereskan, hanya teriak-teriak mencari pelakunya. Hubungan antar mahasiswa dengan pemilik kos adalah biasa-biasa saja dengan pemilik kos, hanya dianggap sebatas sebagai orang yang membayar kontrakan, sehingga hubungannya hanya sebatas uang semata. Namun untuk hubungan komunikasinya antar mahasiswa kos adalah baik. 13 Mengenai perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan juga dipaparkan oleh saudari Nailul Murodah : 11 Interview informal pada mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal 20 Agustus Interview informal pada mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan pada tanggal 20 Agustus Riqoh Amidsani, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 9

7 58 Perilaku asertif yah? hmmm karena kita sudah terbiasa hidup bersama jadi apabila ada mahasiswa kos yang sakit ya langsung ada yang mengantarkannya untuk berobat, kemudian diantar ke dokter. Bentuk perilaku mahasiswa kos yang lain, apabila ada mahasiswa yang membutuhkan pinjaman uang atau pertolongan membuat tugas maka mahasiswa kos yang lain ikut membantu sebiasanya atau semampunya. Kemudian banyak ditemukan mahasiswa yang berkeliaran di sekitar kos mahasiswi hingga larut malam, tapi dibiarkan saja oleh teman yang lain dan pemilik kos dengan alasan sedang belajar kelompok. Juga banyak ditemukan mahasiswa yang berduaan (khalwat) tanpa mahram (pendamping), tentu saja hal ini dapat memicu terjadinya perzinahan diantara mahasiswa. 14 Perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan juga dipaparkan oleh saudari Laela Fitriyani: Menurut saya perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN dapat dilihat dari sikap tegas mereka dan rasa sosial yang tinggi, sopan dan santun terhadap orang tua. Tapi tidak sedikit mahasiswa kos yang berpacaran, menerima tamu laki-laki hingga larut malam dan tidak ada yang berani menegur karena masih teman satu kosnya. 15 Peneliti juga melakukan wawancara dengan pemilik kos yakni Ibu Surati yang mengatakan bahwa: Perilaku mahasiswa kos di sini baik-baik, mas. Bisa dilihat dari perilaku mereka, dimana mereka memiliki perilaku yang jujur, dermawan dan sopan santun. Mahasiswa yang kos di sini rata-rata berkata jujur bila ditanya, memiliki rasa dermawan yang tinggi jika diminta bantuannya, dan memiliki sopan santun terhadap orang tua maupun sesama mahasiswa kos saling menghormati dan menghargai. 16 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan dapat dilihat dari perilaku mahasiswa yang memiliki ketegasan dalam membuat keputusan 14 Nailul Murodah, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, Laela Fitriyani, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, Surati, Ibu Kos di sekitar STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 12 Maret 2015.

8 59 khususnya dalam tolong-menolong sesama teman yang membutuhkan pertolongan. Baik mahasiswa yang sakit atau yang memerlukan bantuan, mereka dapat menyampaikan atau mengekspresikan keinginannya untuk dibantu. Kemudian cara mereka merespon orang lain dengan ungkapanungkapan jujur dan sopan, dan juga cara mereka yang blak-blakan meminta pertolongan pada teman yang lain merupakan identifikasi dari perilaku asertif. Namun perilaku asertif tidak ditemukan pada mahasiswa di sekitar kos STAIN Pekalongan yang menerima tamu pada malam hari. Hal ini dibuktikan dengan sikap tidak tegas dan tidak berani menegur seseorang yang pacaran hingga larut karena masih teman satu kosnya sehingga membiarkan dan seolah acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi pada perilaku mahasiswa di sekitar kos STAIN Pekalongan tersebut. Maka perlu adanya pengawasan dari lingkungan sekitar agar tidak terjadi perilaku yang negatif yang dilakukan oleh mahasiswa kos disekitar STAIN Pekalongan. E. Aspek- aspek perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan Mengenai aspek perilaku asertif- expressing positive feelings mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan dipaparkan oleh saudari saudari Riqoh Amidsani memaparkan bahwa Perilaku asertif mahasiswa itu apabila bertemu dengan teman saling menyapa.. 17 dan paparan dari saudari Laela Fitriyani yang mengatakan perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar 17 Riqoh Amidsani, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 9

9 60 kampus STAIN dapat dilihat dari sikap tegas mereka dan rasa sosial yang tinggi, sopan dan santun terhadap orang tua 18. Aspek perilaku asertif mahasiswa kos- self affirmations di sekitar kampus STAIN Pekalongan juga dipaparkan oleh saudari Nurkhasanah: Menurut saya, perilaku asertif pada mahasiswa di kos-kosan ini dapat dilihat dari cara mereka merespon orang lain dengan ungkapan-ungkapan jujur dan sopan, dan juga cara mereka yang blak-blakan meminta pertolongan pada teman yang lain. 19 Aspek self affirmations juga dapat dilihat dari pernyataan Nailul Murodah apabila ada mahasiswa kos yang sakit ya langsung ada yang mengantarkannya untuk berobat, kemudian diantar ke dokter apabila ada yang membutuhkan pinjaman uang atau pertolongan membuat tugas maka mahasiswa kos yang lain ikut membantu sebiasanya atau semampunya. 20 Adapun aspek perilaku asertif mahasiswa kos- expressing negative feelings di sekitar kampus STAIN Pekalongan juga dipaparkan oleh saudari Nailul Muna: Sebenarnya banyak diantara teman-teman yang jika berbicara, apa adanya, seperti menegur jika ada yang meminjam barang teman tanpa izin. Tapi jika urusannya dengan seorang pacar dari teman, sepertinya hanya diabaikan saja karena perasaan percaya. 21 Dan penuturan Riqoh Amidsani 18 Laela Fitriyani, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, Nurkhasanah, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 14 Maret Nailul Murodah, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, Nailul Muna, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 14 Maret 2015.

10 61 yang mengatakan apabila ada air yang tumpah tidak langsung dibereskan, hanya teriak-teriak mencari pelakunya. 22 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa aspek-aspek perilaku asertif yang dimiliki mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan yaitu expressing positive feelings, hal ini dapat dilihat dari perilaku saling menyapa, rasa sosial dan sopan santun. Kemudian pada aspek self affirmations pada mahasiswa di sekitar kos STAIN Pekalongan, perilaku asertif mahasiswa kos ditemukan pada perilaku jujur untuk mengungkapkan perasaan atau keinginannya untuk dibantu, jujur dan terbuka mengungkapkan nasehat terhadap teman. Terakhir, pada aspek expressing negative feelings, ditemukan perilaku menyatakan perasaan negatif yang dilihat dari perilaku menolak atau menegur teman yang meminjam barang tanpa izin atau meneriaki teman yang kurang bertanggung jawab terhadap kebersihan seperti meneriaki seseorang yang menumpahkan air dan tidak bertanggung jawab membersihkannya atau meneriaki seseorang yang membuang sampah sembarangan. Namun aspek-aspek perilaku asertif, yaitu expressing positive feelings, self affirmations dan expressing negative feelings, tidak muncul pada isu menerima tamu pada malam hari, ini dapat dilihat dari penuturan Nailul Murodah,yang mengatakan banyak ditemukan mahasiswa yang berkeliaran di sekitar kos mahasiswi hingga larut malam, tapi dibiarkan saja oleh teman yang lain dan pemilik kost dengan alasan sedang belajar kelompok. Juga 22 Riqoh Amidsani, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 9

11 62 banyak ditemukan mahasiswa yang berduaan (khalwat) tanpa mahram (pendamping), tentu saja hal ini dapat memicu terjadinya perzinahan diantara mahasiswa. 23 kemudian penuturan Laela Fitriyani yang mengatakan bahwa Tapi tidak sedikit mahasiswa kost yang berpacaran, menerima tamu laki-laki hingga larut malam dan tidak ada yang berani menegur karena masih teman satu kosnya. 24 dan tidak jauh berbeda dengan Nailul dan Laela, Mufida selaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan juga mengatakan tidak berani menolak dan menerima tamu laki-laki hingga larut malam, berduaan dengan laki-laki sambil ketawa-tawa hingga keras, tapi tidak ada yang berani menegur. 25 Perilaku asertif ini tidak ditemukan ketika bersinggungan dengan kondisi mahasiswa yang berduaan tanpa mahram, baik dari mahasiswa yang terlibat maupun mahasiswa yang tidak terlibat atau hanya sekedar melihat dan mendengar perilaku itu, tidak dapat bersikap tegas menolak seseorang pada jam malam dan tidak berani menegur seseorang yang pacaran hingga larut karena masih teman satu kosnya sehingga membiarkan dan seolah acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi pada mahasiswa di sekitar kos STAIN Pekalongan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan pendidikan pada perilaku asertif agar tidak terjadi perilaku yang negatif yang dapat mencemarkan nama mahasiswa kos khususnya almamater STAIN Pekalongan. 23 Nailul Murodah, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, Laela Fitriyani, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, Mufida, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 16

12 63 F. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan, antara lain: 1. Faktor jenis kelamin Novi Astriani selaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan: menurut saya faktor seseorang bersikap tegas atau asertif itu tergantung dari jenis kelaminnya. Pada perempuan, mereka lebih memilih menjaga perasaan karena takut menyakiti. Sedangkan laki-laki biasanya bisa ceplas-ceplos jika berbicara dengan temannya Faktor kepribadian Abdul Gofar selaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan: Mahasiswa itu sifatnya beda-beda. Ada yang pemalu, penurut, pemberontak, supel, ceria, pemberani. Jadi, perilaku mereka itu biasanya tergantung dari sifat dan tabiat mereka masing-masing Faktor intelegensi Menurut penuturan Awaliyah selaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan: Faktor kecerdasan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan. Seseorang yang cerdas akan memiliki perilaku yang baik karena bertindak dengan matang sedangkan seseorang tidak cerdas akan cenderung bersifat kasar dan memiliki perilaku yang rendah pula karena tidak berfikir panjang tentang apa yang dilakukannya. Alhamdulillah kami walaupun mahasiswa yang 26 Novi Astriani, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 15 Maret Abdul Gofar, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 14 Maret 2015.

13 64 kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan akan tetapi mendapatkan pendidikan agama di STAIN Pekalongan sehingga kami dapat membentengi diri kami dari perilaku yang tidak baik Faktor budaya dan lingkungan di sekitar tempat kos. Azizah selaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan: Faktor budaya dalam keluarga merupakan faktor yang utama dalam mempengaruhi perilaku asertif pada mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan. Lingkungan yang baik maka akan melahirkan perilaku mahasiswa yang baik pula, sedangkan lingkungan yang buruk maka akan melahirkan perilaku mahasiswa yang buruk pula. Namun, Alhamdulillah saya dilahirkan dalam keluarga yang baik dan menurut saya lingkungan di sekitar tempat kos kampus STAIN Pekalongan adalah lingkungan yang baik, hal ini dapat ditunjukkan dari kegiatan warga yang suka bergotong royong, mengadakan pos ronda, saling menghargai antar tetangga dan lain sebagainya. Sehingga mahasiswa yang kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan menjadi terpengaruh dengan kondisi lingkungan yang baik tersebut Faktor pola asuh. Farhah selaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan: Faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan menurut saya adalah adanya pola asuh dan sikap pemanjaan dari orang tua. Bagaimana cara orang tua membesarkan anaknya dan perlu diingat bahwa orang tua pastilah mempunyai sikap kasih dan sayang kepada anaknya, tentu saja hal ini diperbolehkan akan tetapi apabila sikap kasih dan sayang orang tua itu berlebih maka akan akan merasa dimanja yang pada akhirnya anak anak merasa apa yang dilakukannya bukanlah hal yang salah dan selalu didukung oleh orang tuanya. Inilah yang dinamakan pemanjaan anak oleh orang tua. Di tambah lagi orang tua yang senantiasa memberikan apa yang anak minta, hal ini membuat perilaku mahasiswa menjadi bertambah semakin buruk dengan timbulnya sifat egois, suka pamer, dan merasa paling hebat di antara mahasiswa kos yang lainnya Awaliyah, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 15 Maret 29 Azizah, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, Farhah, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 14

14 65 6. Faktor usia Setyaningsih selaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan: Biasanya ya mas, perilaku asertif mahasiswa kos itu faktornya dari keseniorannya dia, mas. Rata-rata yang sudah senior atau yang usianya diatas yang lain, lebih tegas dan mengayomi adek-adek kelasnya di kosan mas. Tapi kadang juga tidak lepas dari sifat jahil mereka mengerjai juniornya. Yang junior pun juga hanya yang berani dan yang akrab saja yang biasanya jujur menyampaikan perasaan tidak nyamannya pada seniornya. 31 Berdasarkan wawancara di atas, maka diperoleh informasi bahwa ada faktor-faktor diatas yang mempengaruhi perilaku mahasiswa kos di sekitar kampus STAIN Pekalongan. selanjutnya akan peneliti analisis pada bab IV Setyaningsih, Mahasiswa STAIN Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 14 Maret

BAB IV PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KOS DI SEKITAR KAMPUS STAIN PEKALONGAN. A. Analisis Perilaku Asertif Mahasiswa Kos di Sekitar Kampus STAIN

BAB IV PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KOS DI SEKITAR KAMPUS STAIN PEKALONGAN. A. Analisis Perilaku Asertif Mahasiswa Kos di Sekitar Kampus STAIN BAB IV PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KOS DI SEKITAR KAMPUS STAIN PEKALONGAN A. Analisis Perilaku Asertif Mahasiswa Kos di Sekitar Kampus STAIN Pekalongan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada bab

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

htp://detak-unsyiah.com/opini/pengaturan-kos-buruk-picu-seks-bebas-lingkungan-kampus.html PERMASALAHAN

htp://detak-unsyiah.com/opini/pengaturan-kos-buruk-picu-seks-bebas-lingkungan-kampus.html PERMASALAHAN htp://detak-unsyiah.com/opini/pengaturan-kos-buruk-picu-seks-bebas-lingkungan-kampus.html PERMASALAHAN Sekilas keika berbicara tentang kos-kosan secara otomais asosiasi masyarakat akan tertuju pada tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya laju pembangunan ilmu pengetahuan mengakibatkan aktivitas usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas

UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS. Koefisien Validitas L A M P I R A N UJI VALIDITAS DUKUNGAN WALI KELAS Variabel Dukungan Sosial Wali Kelas (X) No Item Koefisien Validitas Titik Kritis Keterangan 1 0,788 0,300 Valid 2 0,487 0,300 Valid 3 0,629 0,300 Valid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah SATU Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah sekali. Namaku Reginia, Nia begitu sapaan orang-orang kepadaku. Aku dan suamiku Santoso baru saja pindah rumah. Maklum saja, aku dan Santoso adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis pola asuh orang tua dalam membina

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tentang perilaku warga di rumah tinggal di kawasan pantai Purus kota Padang, maka telah di dapatkan jawaban tentang bagaimana orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perantau adalah seseorang yang mencari tempat penghidupan di daerah lain yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering dikaitkan

Lebih terperinci

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 44 BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 1. Sejarah TK Pertiwi Pagumenganmas TK Pertiwi Pagumenganmas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budi Pekerti merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. Budi Pekerti merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budi Pekerti merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk di dalamnya nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang atau sekelompok orang bagi pengaturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA No. Pernyataan SS S N TS STS 1 2 Saya tidak mendaftar sidang skripsi pada periode ini karena merasa belum siap. Saya tersinggung

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. tengah-tengah masyarakat. Interaksi sosial hanya dapat terjadi bila antara dua

BAB V. Penutup. tengah-tengah masyarakat. Interaksi sosial hanya dapat terjadi bila antara dua BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan Selain sebagai mahluk individu, manusia juga merupakan mahluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain demi memenuhi segala kebutuhan hidupnya guna dapat bertahan hidup.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN 64 65 LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong 66 Kelas : L/P : Pekerjaan Orangtua: No. Absen : SKALA PSIKOLOGI Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kos hal ini tidak asing di telinga Mahasiswa, para pekerja yang merantau,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kos hal ini tidak asing di telinga Mahasiswa, para pekerja yang merantau, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kos hal ini tidak asing di telinga Mahasiswa, para pekerja yang merantau, pedangan atau pun eksekutif muda. Memiliki bisnis kos dan kontrakan di dekat kampus, pabrik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Asertif. jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Asertif. jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Asertif 1. Pengertian Perilaku asertif adalah perilaku yang mengarah langsung kepada tujuan, jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. 74 BAB IV ANALISIS DATA 1. Temuan Penelitian Pada bab Analisis data ini akan disajikan data yang diperoleh peneliti dari informan dan dari lapangan untuk selanjutnya dikaji lebih lanjut. Analisis data

Lebih terperinci

PRAKTIK EMPATI SOSIAL DENGAN PASANGAN SAYA BERNAMA ITA RAHMAWATI

PRAKTIK EMPATI SOSIAL DENGAN PASANGAN SAYA BERNAMA ITA RAHMAWATI PRAKTIK EMPATI SOSIAL DENGAN PASANGAN SAYA BERNAMA ITA RAHMAWATI TUGAS INDIVIDUAL Disusun untuk memenuhi tugas Managemen Konflik yang dibina oleh Bapak Suparlan Al Hakim oleh Naning Febriana 109811415575

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat BAB V PEMBAHASAN Menurut Ratna Megawangi, pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

Lebih terperinci

BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI

BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI BAB III KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK YANG BERADA DI SANGGAR GENIUS CEU WITA YATIM MANDIRI Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri mereka membutuhkan orang di sekitar untuk membantu dalam

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA A. Gambaran Subjek Penelitian 1. Responden DW DW merupakan anak perempuan sulung yang lahir di Jawa

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong

LAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong 49 50 LAMPIRAN A-1 B-1 Skala Penelitian Tingkah Laku Menolong KUESIONER No : Kelas : Jenis Kelas : Reguler / Akselerasi (Coret yang tidak perlu) Jenis

Lebih terperinci

ANGKET RESPONDEN. 1. Identitas Responden Nama :.. Kelas :.. Jenis Kelamin : Usia :..

ANGKET RESPONDEN. 1. Identitas Responden Nama :.. Kelas :.. Jenis Kelamin : Usia :.. ANGKET RESPONDEN 1. Identitas Responden Nama :.. Kelas :.. Jenis Kelamin : Usia :.. 2. Petunjuk Pengisian a. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan dari jawaban yang tersedia b. Sebelum mengisi pertanyaan

Lebih terperinci

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) I. Arga ( tentang Dia dan Dia ) Dia indah, dia cantik. Bagiku dia penghuni taman hatiku. Namanya Andin. Buatku melihatnya tertawa, melihat dia tak terbebani itu bahagiaku. Andini Soebagio, perempuan cantik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga anak usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau

Lebih terperinci

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 133 134 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 135 136 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 137 138

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan: a. Remaja kelas XII SMA PGII 1 Bandung tahun ajaran 2009/2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik di negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik di negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Masalah kenakalan remaja dewasa ini semakin dirasa meresahkan masyarakat, baik di negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang berkembang. Permasalahannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan momen yang amat penting bagi tumbuh kembang anak. Usia dini juga sering disebut sebagai masa keemasan (golden age), yaitu masa dimana semua

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan metode pembiasaan dalam mendidik akhlak anak dan faktor penggunaanmetode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di

BAB V P E N U T U P. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di BAB V P E N U T U P A. Simpulan Berdasarkan data yang telah disajikan dan kemudian dianalisis data mengenai Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di MIN Andaman II

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh

BAB V PENUTUP. bahwa film ini banyak merepresentasikan nilai-nilai Islami yang diperankan oleh BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah dilakukan penelitian, kajian pustaka dan analisis data film Cinta Subuh mengenai nilai-nilai Islami di dalam film tersebut, maka dapat dikatakan bahwa film ini banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bermaksud untuk tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misal perilaku, presepsi, motivasi. Tindakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus wajib mengikuti jenjang pendidikan baik jenjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terbiasa dengan perilaku yang bersifat individual atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terbiasa dengan perilaku yang bersifat individual atau lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini perilaku prososial mulai jarang ditemui. Seiring dengan semakin majunya teknologi dan meningkatnya mobilitas, masyarakat terbiasa dengan

Lebih terperinci

BAB III PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI MAHASISWA DI MA HAD AL-JAMI AH. Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

BAB III PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI MAHASISWA DI MA HAD AL-JAMI AH. Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara BAB III PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI MAHASISWA DI MA HAD AL-JAMI AH Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap mahasiswa yang tinggal di asrama putra Ma had

Lebih terperinci

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan

Hemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan 8 Hemat Energi Bertelepon dan bermain drama hampir sama. Dalam dua kegiatan tersebut terdapat percakapan. Tahukah kamu bagaimana berbicara di telepon? Apa pula yang dinamakan drama itu? Belajar Apa di

Lebih terperinci

BAB VI. DUSUN MANGUNREJO (Unit Amatan 2) berbeda-beda dan membentuk ruang-ruang historis, dimana batas-batas

BAB VI. DUSUN MANGUNREJO (Unit Amatan 2) berbeda-beda dan membentuk ruang-ruang historis, dimana batas-batas BAB VI DUSUN MANGUNREJO (Unit Amatan 2) 6.1 Gambaran Umum Dusun Mangunrejo 6.1.1 Ruang Historis Perkembangan yang terjadi pada tiap dusun dikampung inggris berbeda-beda dan membentuk ruang-ruang historis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN A. Analisis Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan Siswa-siswi MIS Ngalian Tirto Pekalongan di Madrasah. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pasar Oeba selain sebagai layanan jasa komersial juga sebagai kawasan permukiman penduduk. Kondisi pasar masih menghadapi beberapa permasalahan antara lain : sampah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya oleh pemerintah terutama dinas pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan yang dia lihat. Istilah yang sering didengar yaitu chidren see children

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan yang dia lihat. Istilah yang sering didengar yaitu chidren see children BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah titipan yang Maha Kuasa kepada setiap orang tua yang sudah diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk menjaganya. Anak akan senantiasa mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita

Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 121 122 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 123 124 Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita Pssst... Ada Bahaya di Sekitar Kita 125 126

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017

BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 BULLYING & PERAN IBU Penyuluhan Parenting PKK Tumpang, 29 Juli 2017 oleh: Dr. Rohmani Nur Indah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Angket 1: Beri tanda berdasarkan pengalaman anda di masa kecil A. Apakah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 85 KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa fakultas Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian mengenai kemampuan penyesuaian sosial dari mahasiswa angkatan 2005. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

CONTOH INSTRUMEN BESERTA RUBRIK PENILAIAN

CONTOH INSTRUMEN BESERTA RUBRIK PENILAIAN CONTOH INSTRUMEN BESERTA RUBRIK PENILAIAN a. Observasi Pedoman Observasi Sikap Spiritual Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM :

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM : Tugas Akhir Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1 Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM : 11.11.5169 Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Pendidikan Pancasila

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sikap merupakan etika, sopan dan santun yang termasuk didalamnya nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang atau sekelompok orang bagi pengaturan tingkah

Lebih terperinci

No urut responden :..(diisi oleh enumerator) Tanggal wawancara :. Enumerator :. Nama responden :. Departemen :.

No urut responden :..(diisi oleh enumerator) Tanggal wawancara :. Enumerator :. Nama responden :. Departemen :. LAMPIRAN 1 2 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN GAYA PELATIH EMOSI AYAH IBU HUBUNGANNYA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Perilaku Asertif Perilaku assertif adalah perilaku antar perorangan yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan pikiran dan perasaan. Perilaku assertif

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER LAMPIRAN LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER LAMPIRAN A-1 Skala Penelitian CINDERELLA COMPLEX FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak kost tidak dapat terlepas dengan anak kos t yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak kost tidak dapat terlepas dengan anak kos t yang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan anak kost tidak dapat terlepas dengan anak kos t yang lain. Hubungan antar anak kos t dalam kehidupan sehari-hari merupakan bentuk interaksi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan orang lain. Kehidupan manusia mempunyai fase yang panjang, yang di dalamnya selalu mengalami

Lebih terperinci

Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus

Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus Tugas 2 Etika Profesi: di Kampus Nama : Heidy Olivia Thaeras NPM : 30408421 Kelas : 3ID02 Dosen : SUDARYANTO, IR, MSC A. Jelaskan tentang tata tertib kehidupan di Kampus yang berlaku umum untuk semua civitas

Lebih terperinci

Jawaban: 1. Meroko di dalam kampus.

Jawaban: 1. Meroko di dalam kampus. A. Jelaskan tentang tata tertib kehidupan di Kampus yang berlaku umum untuk semua civitas academica! Apakah aturan tata tertib memang diperlukan di lingkungan kampus? Jelaskan alasannya! Jawaban: Tentang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Rangkuman Hasil Penelitian Ketiga subjek merupakan pasangan yang menikah remaja. Subjek 1 menikah pada usia 19 tahun dan 18 tahun. Subjek 2 dan 3 menikah di usia 21 tahun dan

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG

2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu cita-cita besar dari kebijakan sistem pendidikan nasional saat ini adalah dapat terjadinya revolusi mental terhadap bangsa ini. Mengingat kondisi

Lebih terperinci

Dinamika Pelanggaran Hukum

Dinamika Pelanggaran Hukum Dinamika Pelanggaran Hukum 1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturanaturan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurang memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. kurang memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pentingnya perilaku asertif bagi setiap individu adalah untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan, misalnya dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam pengembangan kepribadian manusia seiiring berkembangnya ilmu teknologi dan komunikasi yang semakin

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum Pelanggaran hukum merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 47 BAB III PENYAJIAN DATA Upaya Pembimbing Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Pada Anak Asuh Dipanti Asuhan Ar-Rahim Kota Pekanbaru. Sesuai dengan judul skripsi yang diajukan dalam Bab ini, penulis akan

Lebih terperinci

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK Kuesioner Kami mohon bantuan anda mengisi angket untuk penelitian siswa SMP Negeri 10 Salatiga sebagai bahan riset untuk menyelesaikan Study Magister Sains Psikologi di UKSW Salatiga. Untuk itu kami mohon

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sekolah merupakan tempat penyelenggara proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk mendidik, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

KUESIONER PENELITIAN Nomor:.. KUESIONER PENELITIAN Nomor:.. Saudara yang terhormat, Kami mohon bantuan Saudara untuk mengisi kuesioner berikut dengan keadaan yang sebenarnya. Isian kuesioner ini akan kami gunakan untuk mengetahui kondisi

Lebih terperinci

Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal

Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal LAMPIRAN 1 Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal No item Validitas Kriteria 1 0,563 Item dapat dipakai 2 0,511 Item dapat dipakai 3 0,438 Item dapat dipakai 4 0,462 Item dapat dipakai 5 0,417

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi % Laki-laki/siswa 45 30,00 Perempuan/siswi 105 70,00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada suatu organisasi atau perusahaan kualitas produk yang dihasilkan sangat berpengaruh pada minat konsumen untuk memilih dan menggunakan produk tersebut. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, disadari atau tidak remaja akan kehilangan hak-hak pribadi

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, disadari atau tidak remaja akan kehilangan hak-hak pribadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa dimana seorang anak memiliki keinginan untuk mengetahui berbagai macam hal serta ingin memiliki kebebasan dalam menentukan apa yang

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. tidak terjadinya masalah-masalah yang dapat menyebabkan kekacauan atau

BAB IV KESIMPULAN. tidak terjadinya masalah-masalah yang dapat menyebabkan kekacauan atau BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Dalam hidup bertetetangga dan berdekatan satu sama lain, apalagi tempat tinggal yang terletak dalam satu lokasi yang hanya dibatasi oleh dinding, tentu sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK

BAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK BAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK A. Profil Orang tua Orang tua adalah figur yang pertama kali mendidik anak. Berpangkal pada kenyataan bahwa pendidikan bermula di lingkungan keluarga.

Lebih terperinci

Kebutuhan Belajar. Pak Bambang, Anita tidak merasa kalau dirinya sakit. Dia tidak mau kalau saya ajak ke dokter atau ke psikolog.

Kebutuhan Belajar. Pak Bambang, Anita tidak merasa kalau dirinya sakit. Dia tidak mau kalau saya ajak ke dokter atau ke psikolog. Kebutuhan Belajar Pagi itu di Tirto Jiwo suasana terlihat tenteram. Tidak ada kegaduhan atau teriakan yang bisa membuat stress orang yang mendengarnya. Udara di lereng bukit Menoreh pagi itu terasa sejuk.

Lebih terperinci

Selamat pagi / siang /sore, Saudara dan Saudari yang saya hormati,

Selamat pagi / siang /sore, Saudara dan Saudari yang saya hormati, Selamat pagi / siang /sore, Saudara dan Saudari yang saya hormati, Terima kasih telah membantu dan meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang akan diajukan. Saya adalah mahasiswa tingkat akhir dari

Lebih terperinci

Dinamika pelajar dan mahasiswa di sekitar kampus Yogyakarta (Telaah Pengelolaan rumah kontrak dan rumah sewa)

Dinamika pelajar dan mahasiswa di sekitar kampus Yogyakarta (Telaah Pengelolaan rumah kontrak dan rumah sewa) Dinamika pelajar dan mahasiswa di sekitar kampus Yogyakarta (Telaah Pengelolaan rumah kontrak dan rumah sewa) The Student s Dynamics around the Campus in Yogyakarta (Study about Management of Student dormitory)

Lebih terperinci