BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. The Animator's Survival Kit karya Richard Williams. 2. Basics Design 05 Colour karya Ambrose/Harris

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. The Animator's Survival Kit karya Richard Williams. 2. Basics Design 05 Colour karya Ambrose/Harris"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Literatur Literatur Buku 1. The Animator's Survival Kit karya Richard Williams 2. Basics Design 05 Colour karya Ambrose/Harris 3. Art Book Madagascar 2 Africa karya Jerry Beck Literatur Internet 1. Agus Surono. (2011). Matikan saja TV anda. Available: Last accessed 02 Oct Laura Gibbs. (2008). Aesop Illustrations: Telling the Story in Images. Available: Last accessed 02 Oct Rabbitwise. (2008). Behavior. Available: Last accessed 02 Oct Ardiyansah. (2010). 12 Prinsip Animasi. Available: Last accessed 02 Oct

2 4 2.2 Data Umum Tentang Animasi Sejarah Animasi Animasi berasal dari bahasa latin, Anima. Yang berarti Hidup, Jiwa. Namun animasi dalam arti sekarang adalah suatu karya yang berupa hasil perubahan atau pergerakan gambar secara berurutan sehingga menjadi sebuah film atau gambar yang seolah olah bergerak. Animasi pertama yang ditemukan berupa lukisan lukisan gua pada zaman paleolithikum. Di amerika, animasi mulai berkembang sejak dari abad ke- 18. Stop motion merupakan teknik yang paling banyak digemari. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan setiap gambar diam dan diurutkan sehingga menyebabkan manusia melihat itu seakan akan gambar tersebut bergerak. Stop motion sangat sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena dalam 1 detik, kita memerlukan 12 sampai 14 frame gambar diam. Jika film animasi itu berdurasi lebih dari 1 jam, bisa dibayangkan bagaimana sulitnya membuat animasi dengan Stop motion. J. Stuart Blackton merupakan pionir amerika dalam teknik animasi stop motion. Filmnya seperti The Enchanted Drawing (1990) dan Humorous phases of Funny Faces (1906), menggunakan teknik ini sebagain teknik pengerjaannya. Lalu dengan berkembangnya zaman dan teknologi pada abad ke 19, ditemukan alat alat yang mendukung animasi seperti praxinoscope, phenakistoscope, zoetrope dan lainnya. Setelah teknologi komputer berkembang, animasi yang menggunakan komputer sebagai sarana pengerjaannya. Beberapa jenis animasi seperti 2D (dua dimensi) dan 3D (tiga dimensi). Animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit menggunakan komputer dengan memakai 2D bitmap graphics atau 2D Vector graphics. Namun berbeda dengan 3D, 3D memiliki sistem yang jauh lebih rumit. Di 3D, terdapat unsur seperti pencahayaan, tekstur, dll.

3 5 Walt Disney sangat berjasa dan memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan film animasi. Mickey Mouse, Pinokio, Donald duck, Snow white, merupakan beberapa karya fenomenal yang dibuat oleh Walt Disney. Ia juga lah yang pertama menghasilkan film animasi bersuara. Ia juga menciptakan film animasi bersuara pertama, yaitu Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November Dan juga Flower and Trees, animasi berwarna pertama yang diproduksi oleh Silly Symphonies pada tahun Lalu animasi mulai dikenal negara negara asia. Salah satunya Jepang, mereka telah mengembangkan animasi dari tahun 1913 yang dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Kitayama Seitaro, dan Koichi Junichi pada tahun Animasi di jepang terus berkembang mengikuti perkembangan amerika, seperti animasi berwarna dan bersuara. Kedua negara ini bersaing dalam bidang animasi seiring dengan perkembangan animasi kedua negara tersebut. Amerika yang terkenal dengan animasi yang menggunakan teknologi canggih, sedangkan jepang yang memiliki cerita yang menarik Animasi di Indonesia Animasi di indonesia mulai diketahui sejak penemuan Cave Painting. Sejak tahun 1933, banyak surat kabar indonesia yang memuat iklan Walt Disney. Pada tahun 1955, presiden soekarno mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Setelah kembali dari walt disney untuk belajar selama 3 bulan, ia membuat film animasi pertama yaitu Si Doel Memilih. Film animasi 2D tentang kampanye pemilu pertama di Indonesia. Pada Tahun 1963 Pak Ook pindah ke TVRI (Televisi Republik Indonesia), dan mengembangkan animasi dalam suatu program yang kemudian dilarang karena dianggap terlalu konsumtif. Di tahun tersebut TVRI merupakan satu satunya stasiun TV di

4 6 indonesia. Pada tahun 1970 stasiun ini sudah mulai menayangkan film- film yang dibuat oleh Walt Disney dan Hanna Barbera. Pada masa yang sama dibuatlah policy baru yang berkaitan dengan penayangan iklan di TVRI yang kemudian menghasilkan program Mana suka siaran niaga. Saat itu film animasi iklan nasional tercipta, yang memberikan gambaran riil tentang keadaan industri animasi yang tidak dapat lepas dari perkembangan televisi. Pada tahun 70-an ada sebuah studio di jakarta yang didirikan oleh seorang warga amerika, studio tersebut bernama anima indah. Anima indah adalah salah satu pelopor animasi di Indonesia karena mereka menyekolahkan kru mereka di Inggris, Jepang, Amerika, dan lain lain. Anima berkembang baik, namun anima hanya berkembang kearah periklanan. Di tahun 70-an kamera seluloid 8mm banyak digunakan, karena begitu maraknya penggunaan kamera tersebut maka jadilah penggagas terselenggaranya festival film. Di festival film tersebut terdapat beberapa film animasi seperti Batu Setahun, Trondolo, dan Timun Mas yang disutradarai suryadi atau Pak Raden (Animator indonesia pertama). Pada tahun 80-an adalah tahun maraknya animasi di Indonesia. Ada beberapa film animasi seperti Rimba Anak Angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dihasilkan atas kolaborasi ulang Si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial televisi awal mula lahirnya beberapa studio animasi seperti Asiana Wang Animation yang berkerjasama dengan Wang Fim Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio yang berada di Bandung, di Yogyakarta terdapat Bening Studio, serta Tegal Kartun yang berlokasi di Tegal. Pada tahun 90-an sudah banyak berbagai macam film animasi seperti Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara dimana saat itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm. Lalu ada serial Hela,Heli,Helo film animasi 3D pertama yang dibuat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi cerita rakyat seperti Timun Mas, petualangan si kancil, serta Bawang Merah dan Bawang Putih. Pada

5 tahun 90-an banyak animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari negara jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster Pengaruh Tontonan Pada Anak dan Remaja Saat ini anak anak kecil dan remaja sangat bebas untuk menonton semua apa yang mereka inginkan, baik dari TV, DVD, internet, dll. Namun apakah yang mereka tonton dan mereka lihat seratus persen baik untuk mereka. Susan R. Johnson, M.D., dokter spesialis anak asal San Fransisco mengatakan ada ratusan anak yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi pada pekerjaannya, dan mereka melakukan gerakan motorik kasar maupun halus. Kebanyakan dari mereka mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang dewasa dan orang seusianya. Pada awalnya ia menduga mereka begitu akibat sesuatu yang mereka tonton dimana tontonan anak selalu menampilkan kekerasan seperti film kartun, dll. Tetapi setelah ia melahirkan anaknya enam tahun lalu ia baru menyadari bahwa ada dampak yang sesungguhnya dari masalah ini. Saat anaknya bermain diluar rumah, anaknya nyaman mengamati lingkungannya. Seperti mengamati serangga, binatang kecil, bermain dengan ranting dan batu, atau bermain air dan pasir. Namun begitu anaknya berada di depan TV, ia tidak perduli dengan apapun disekitarnya. Saat susan mematikan TV-nya, anaknya menjadi gelisah, dan meminta susan untuk menyalakan TV-nya lagi. Tingkah lakunya menjadi kacau dan gerakannya menjadi impulsif. Ia tidak lagi membuat kreasinya sendiri, ia justru meniru hanya apa yang ia lihat dari apa yang ditonton dengan sesuatu yang tidak kreatif, kaku, dan berulang ulang. Saat berusia 3.5 tahun, dia dan anaknya mengunjungi sepupunya naik pesawat. Di pesawat ia menonton film Mission: impossible. Penumpang tidak kebagian earphone sehingga yang bisa ditonton hanya gambarnya. Setelah itu anaknya mendapat mimpi buruk dan takut pada api atau bunyi ledakan selama enam bulan. Yang menjadi

6 8 pertanyaan adalah berapa banyak kemampuan otak yang hilang atau bahkan tidak berkembang akibat kebiasaan itu. Seorang anak dilahirkan dengan 10 miliar neuron (sel syaraf) di otaknya. Tiga tahun pertama sejak lahir merupakan periode dimana miliaran sel glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel sel syaraf ini membentuk ribuan sambungan antar neuron yang disebut dendrite. Otak anak berusia 6 7 tahun besarnya hanya dua pertiga otak orang dewasa, tapi memiliki 5 sampai 7 kali lebih banyak sambungan antar neuron daripada otak anak usia 18 bulan atau orang dewasa. Otak mereka memang punya kemampuan besar untuk menyusun ribuan sambungan antar neuron. Namun, kemampuan tersebut berhenti pada umur tahun jika tidak dikembangkan. Pada saat itu enzim tertentu dilepaskan dalam otak dan melarutkan seluruh jalur atau urat syaraf yang tidak termielinasi dengan baik. Mielinasi merupakan proses dimana myelin yang berwujud protein lemak membungkus jalur syaraf. 2.4 Mamalia Mamalia merupakan hewan menyusui yang merupakan jenis hewan vertebrata yang ditandai adanya kelenjar susu pada hewan hewan tersebut, dimana betina menghasilkan susu yang menjadi sumber makanan bagi anaknya. Mamalia memiliki rambut, dan tubuh yang berdarah panas (Endoterm), tiga tulang telinga tengah.kebanyakan mamalia memiliki kelenjar keringat dan gigi khusus. Otak mamalia memiliki karakteristik neokorteks, mengatur endotermik dan sistem peredaran darah. Hewan mamalia memiliki berbagai ukuran dari kelelawar milimeter hingga paus biru dengan ukuran 33 meter (108 kaki). Mamalia berasal dari nama ilmiah Mammalia yang diciptakan oleh Carl Linnaeus pada tahun berasal dari bahasa latin, Mama. Semua hewan mamalia betina merawat anaknya dengan menyusui yang disekresikan dari kelenjar khusus. Menurut

7 9 Mammal Species of the World, pada tahun 2005 telah ditemukan sebanyak 5207 spesies. Dikelompokan menjadi 1299 genus, 153 keluarga, dan 29 ordo. Mamalia dibagi menjadi dua subclass. Yang pertama yaitu Prototheria dan Theria, yang kedua adalah Metatheria dan Eutheria. Kebanyakan dari mamalia melahirkan keturunannya, namun ada beberapa mamalia yang termasuk monotremata yang bertelur. Proses melahirkan juga terjadi pada beberapa spesies non-mamalia seperti ikan guppy dan hiu martil. Begitu juga burung yang memiliki sifat endotermik sama seperti hewan mamalia. Karena itu melahirkan bukanlah ciri khusus hewan mamalia. 2.5 Data Kelinci Habitat dan Jenis Kelinci Binatang ini merupakan hewan mamalia yang terdapat pada banyak tempat diseluruh dunia. Ada beberapa jenis kelinci, seperti kelinci eropa (Oryctolagus cuniculus), Kelinci Amami (Pentalagus furnessi yang terancam punah di Amami Ōshima, Jepang), dan kelinci cottontail (Genus Sylvilagus). Kelinci pada awalnya adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga Eropa. Kata kelinci berasal dari bahasa belanda yaitu konijntje yang berarti anak kelinci. Masyarakat indonesia mulai mengenali kelinci sejak masa kolonial meskipun di pulau Sumatera terdapat spesies kelinci sumatera (Nesolagus netscheri). Ditemukan pada tahun Kelinci hidup di padang rumput, hutan, padang pasir, serta beberapa tempat lainnya. Binatang ini hidup secara berkelompok. Kelinci Eropa yang merupakan spesies kelinci paling dikenal hidup di liang bawah tanah, atau lubang kelinci. Sebagian besar populasi kelinci berada di Amerika Utara. Binatang ini juga berasal dari Eropa barat daya, Sumatera, Asia Tenggara, dan beberapa bagian di Jepang, Afrika, dan Amerika Selatan.

8 10 Kelinci menurut rasnya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English spot, himalayan, dan lainnya. Jenis lyon merupakan hasil dari persilangan antara angora dengan ras lainnya. Namun peternak kelinci hias menyebut hasil persilangan tersebut sebagai angora jadi jadian atau lyon. Di indonesia terdapat kelinci lokal seperti kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netscheri). Kelinci jawa diperkirakan masih berada di sekitar hutan wilayah Jawa Barat, bulunya berwarna cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dan warna hitam pada ujungnya. Berat kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4kg. Kelinci Sumatera merupakan satu satunya ras kelinci asli berasal dari Indonesia yang memiliki habitat di hutan pada pegunungan pulau Sumatera. Panjang badan kelinci dapat mencapai 40cm dan memiliki warna bulu kelabu cokelat kekuningan Ciri Kelinci Kelinci memiliki 2 set gigi seri, satu dibelakang yang lainnya. Dengan ini kelinci dapat dibedakan dari hewan pengerat. Kelinci memiliki telinga yang panjang, panjangnya dapat mencapai 10cm yang dapat digunakan kelinci sebagai adaptasi untuk mendeteksi predator. Mereka memiliki kaki belakang yang besar dan kuat. Dua kaki depan memiliki 5 jari kaki, tambahan itu disebut dewclaw. Kaki belakang kelinci memiliki 4 jari kaki. Ukuran kelinci sangat bervariasi, dari panjang 20cm dan berat 0.4kg hingga panjang 50cm dan berat lebih dari 2kg. Bulu mereka kebanyakan panjang dan lembut, dengan warna seperti coklat dan abu abu. Eko` rnya berbentuk seperti gumpalan kecil bulu yang berwarna kecoklatan (berwarna putih di bagian atas pada kelinci cottontails). Kelinci biasanya hewan yang pendiam. Mereka menggunakan bahasa tubuh sebagai alat komunikasi utama, namun kelinci melakukan beberapa vokalisasi. Kelinci dapat mempelajari bahasa dan memahami beberapa manusia berbicara. Kelinci dapat mendeteksi predator, serta kemampuan menghindar yang cukup baik. Kelinci dapat

9 11 melihat hampir 360 derajat karena mata kelinci terletak di sisi kepala mereka. Namun terdapat kelemahan pada pengelihatan kelinci tersebut, yaitu blindspot di depan muka mereka. Jika ada sesuatu yang berada di depan wajah kelinci, mereka akan lebih menggunakan indera penciuman dan pendengarannya untuk mengidentifikasi objek tersebut. Kelinci dapat mendengar hingga satu mil jauhnya, berguna untuk mendeteksi predator. Jika ada sesuatu yang salah, mereka akan menginjak kaki belakang mereka untuk memperingatkan warren, yaitu rumah kelinci bahwa ada bahaya. Indera penciuman kelinci jauh melebihi kemampuan manusia dan digunakan untuk mendeteksi bau predator di lingkungan sekitarnya. Ketika kelinci mendengar atau mencium sesuatu yang mengkhawatirkan, mereka akan duduk diam dengan telinga yang diatur untuk menangkap suara dari segala arah. Mereka akan segera memutuskan apakah akan melarikan diri atau tidak. 2.6 Reptil Reptil adalah hewan vertebrata berdarah dingin dan memiliki sisik di tubuhnya. Mereka merupakan salah satu dari anggota kelas reptilia yang terdiri dari amniota yang bukan kelas burung ataupun kelas mamalia. Amniota adalah kelompok tetrapoda (hewan berkaki empat dengan tulang punggung atau tulang belakang kolom) yang memiliki telur yang dilengkapi amnion(kantung yang mengelilingi dan melindungi embrio serta tempat dimana embrio berkembang). Reptil ada sejak 320 sampai 310 juta tahun yang lalu. Setelah berevolusi dari reptil yang seperti amfibi, yang menjadi semakin beradaptasi dengan kehidupan di darat. Beberapa sub-kelompok yang hidup antara lain: Testudines (Kura kura, terrapins, dan penyu) : ada lebih dari 300 spesies Sphenodontia (Tuatara dari Selandia Baru) : ada 2 spesies Squamata (Kadal, ular, dan kadal cacing) : ada sekitar 9150 spesies Crocodilia (Buaya, gavials, caiman, dan buaya) : 23 spesies

10 12 Kebanyakan hewan reptil berkembang biak dengan bertelur (Ovipar), namun ada beberapa spesies squamata yang melahirkan (Vivipar). Ukuran reptil sangat bervariasi, ada yang berukuran 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga reptil yang berukuran 7 m dan dengan berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus). 2.7 Data Kura kura Ciri kura kura Kura kura merupakan hewan reptil yang memiliki empat kaki, mereka termasuk ordo Testudinata atau Chelonians. Kura kura memiliki tulang khusus yang berguna sebagai perisai mereka. rumah mereka terdiri dari dua bagian yaitu Carapace, dan Ventral. Carapace adalah bagian atas dari kura kura, bagian keras yang menutupi dan melindungi tubuh kura kura. Sedangkan ventral merupakan bagian perut bawah dari kura kura. Setiap bagiannya terdapat 2 lapisan, lapisan luarnya berupa sisik yang kuat, besar, dan tersusun rapi. Sedangkan lapisan dalamnya adalah lempengan tulang yang tersusun dengan rapat. Kura kura hidup di daerah hutan, sungai, laut, gurun, dan beberapa tempat lainnya. Sebagian kura kura hidup sepenuhnya di dalam air, baik di air tawar maupun lautan. Hewan ini tidak memiliki gigi, mereka menggunakan tulang di mulut mereka sebagai pemotong makanannya. Ada yang pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora), atau pemakan segala (omnivora). 2.8 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Faktor Pendukung 1. Kebanyakan orang menyukai film dengan media animasi. 2. Mudahnya akses internet untuk melihat film film animasi, 3. Memiliki pesan moral tentang motivasi positif kepada penonton. 4. Kebanyakan orang menyukai cerita dongeng.

11 Faktor Penghambat 1. Animasi karya bangsa kurang mendapat perhatian karena banyaknya film - film animasi dari luar negeri. 2. Beberapa orang merasa cerita dongeng membosankan. 3. Waktu pengerjaan yang sangat singkat. 2.9 Identifikasi Masalah 1. Tidak banyak animasi 3D di indonesia. 2. Minat masyarakat terhadap film animasi buatan indonesia masih rendah Rumusan Masalah Bagaimana menghasilkan suatu karya animasi 3D yang menarik menggunakan cerita dongeng fabel serta juga memiliki pesan moral positif untuk anak kecil dan remaja yang melihat karya ini serta dapat disampaikan dengan baik Tujuan Desain 1. Menghasilkan sebuah karya animasi 3D yang baik untuk anak anak. 2. Membuat suatu karya animasi 3D cerita dongeng fabel dan juga menyampaikan pesan moral yang ingin disampaikan. 3. Membantu merubah pandangan masyarakat terhadap animasi karya bangsa.

12 Data Produk Sinopsis Suatu hari, Slowski sedang berjalan di hutan. Lalu ia bertemu dengan Nelson si kelinci. Nelson mengejek dan meremehkan Slowski karena ia seorang kura kura yang lambat. Slowski yang tidak senang atas ejekan Nelson menantang Nelson untuk berlomba lari, Nelson pun menerima tantangan itu. Setelah perlombaan dimulai Nelson pun berlari sangat cepat meninggalkan Slowski dibelakang. Namun Slowski tidak menyerah begitu saja dan tetap optimis melanjutkan perlombaan meskipun ia berjalan dengan lambat Studi bentuk dan referensi Penulis mencoba melampirkan beberapa referensi yang sesuai dengan ide cerita dan juga target audience yang dituju, disini penulis juga melampirkan colour mood yang akan diambil pada film animasi ini. Berikut beberapa lampirannya. Gambar 2.1 Referensi film A Bug s Life

13 15 Gambar 2.2 Referensi film Bugs Race Gambar 2.3 Colour Mood

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE RACE

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE RACE PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE RACE Rio Kresna Prasetya Universitas Bina Nusantara, Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Jakarta Barat 11480, +62 21 534 5830 Riokresna89@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animasi di dalam kamus Indonesia Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati

Lebih terperinci

- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut

- Short Movie The Art of Rollin a Cigarette - Short Movie Oneironaut BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Cerita ini merupakan hasil adaptasi dari pemikiran penulis. 2.1.1 Literatur Buku - Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories karya Karen Sullivan,

Lebih terperinci

TUGAS TV INTERNET. Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM:

TUGAS TV INTERNET. Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM: TUGAS TV INTERNET Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM: 08148108 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2011 Perjalanan Animasi Indonesia ARTIKEL Dalam hal animasi Indonesia juga sangat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Geografis 2.1.1. Pengertian dan Konsep Dasar Prahasta (2001) menyebutkan bahwa pengembangan sistem-sistem khusus yang dibuat untuk menangani masalah informasi

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 ICT Watch Indonesian ICT Partnership Association (ICT Watch) merupakan organisasi non-profit Indonesia yang dibentuk pada tahun 2002 oleh sekelompok anak muda yang berbagi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan short animation ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung tema dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode yang telah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan Informasi yang mendukung diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : Mengapa Satwa Liar Punah Mari Bersahabat Dengan Penyu Pencarian bahan melalui artikel,

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data Umum 2.1.1. Awal Animasi Di Indonesia Sejarah Animasi Indonesia sendiri mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau halhal

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Cerita Cerita Teru Teru Bozu ini berasal dari sejarah atau kepercayaan kuno yang berasal dari Jepang yang kemudian dimodifikasi agar dapat diterima di masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II DATA & ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui :

BAB II DATA & ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui : BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data dan Literatur Metode yang digunakan untuk mendapatkan data adalah melalui : Tinjauan Pustaka : melalui Koran (kompas.com,detik.com)internet (kaskus.us, Google.com,dll) Survey

Lebih terperinci

PERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA

PERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA PERANCANGAN AUDIO VISUAL TRAILER FILM ANIMASI GUNDALA PUTERA PETIR : ASAL USUL GUNDALA Romy Ferlanico Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, ferlanico@yahoo.com ABSTRAK Gundala Putera Petir is a comic

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tikus

TINJAUAN PUSTAKA Tikus 5 TINJAUAN PUSTAKA Tikus Tikus merupakan salah satu satwa liar yang menjadi hama penting bagi kehidupan manusia baik dalam bidang pertanian, perkebunan, maupun permukiman. Lebih dari 150 spesies tikus

Lebih terperinci

Kompetensi. created by darmadi ahmad MAMALIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN

Kompetensi. created by darmadi ahmad MAMALIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN CIRI-CIRI UMUM Kompetensi Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia PENYEBARAN KLASIFIKASI MORFOLOGI DAN ANATOMI EXIT CIRI-CIRI UMUM - Memiliki kelenjar MAMAE - Tubuh

Lebih terperinci

PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA

PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA PENGANTAR ANIMASI TRADISIONAL DEFINISI, SEJARAH, PRINSIP, DAN GAYA ANIMASI DEFINISI Usaha manusia dalam menggambarkan pergerakan makhluk hidup maupun benda melalui sebuah media tersebut dapat dinamakan

Lebih terperinci

Bahaya Sinar Biru. Lalu apa sebetulnya sinar biru itu?

Bahaya Sinar Biru. Lalu apa sebetulnya sinar biru itu? Bahaya Sinar Biru Begitu pentingnya peran mata bagi perkembangan kecerdasan si kecil, maka sebaiknya Anda tahu bahaya apa yang dapat mengancam bagian yang sangat sensitif ini. Ketika bayi dilahirkan, lensa

Lebih terperinci

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan.

Penggolongan Hewan. Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang tubuh. Beranak. Bertelur. Bagan penggolongan hewan. Penggolongan Hewan Jenis makanan Tempat hidup Cara berkembang biak Cara bergerak Penutup tubuh Tumbuhan Darat Beranak Berjalan Rambut Daging Air Bertelur Terbang Bulu Segala Amfibi Melompat Sisik Berenang

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Untuk mendukung latar belakang pembuatan proyek, penulis melakukan riset melalui data dari internet. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih valid mengenai

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan komunikasi visual PSA animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode

Lebih terperinci

BAB III DATA. 3.1 Iklan layanan Masyarakat

BAB III DATA. 3.1 Iklan layanan Masyarakat BAB III DATA 3.1 Iklan layanan Masyarakat Sering melihat iklan layanan masyarakat di media massa, seperti televisi, surat kabar dan majalah. Apakah definisi atau pengertian iklan layanan masyarakat? Dan

Lebih terperinci

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut : Amfibi merupakan kelompok hewan dengan fase hidup berlangsung di air dan di darat.,yang merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan alam air. Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut

Lebih terperinci

JENIS_JENIS TIKUS HAMA

JENIS_JENIS TIKUS HAMA JENIS_JENIS TIKUS HAMA Beberapa ciri morfologi kualitatif, kuantitatif, dan habitat dari jenis tikus yang menjadi hama disajikan pada catatan di bawah ini: 1. Bandicota indica (wirok besar) Tekstur rambut

Lebih terperinci

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian 2015 LUWAK Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian LUWAK A. Biologi Luwak Luwak merupakan nama lokal dari jenis musang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. Menurut Al-Bahra (2005 : 51), Perancangan adalah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Data perancangan 1. Cerita rakyat Cerita rakyat adalah dongeng yang berasal dari setiap daerah, yang memiliki beragam cerita, tokoh dan juga kebudayaan, dari setiap cerita

Lebih terperinci

Pusat Film Animasi di Yogyakarta Citra Visual Ruang Sebagai Acuan Desain BAB I PENDAHULUAN

Pusat Film Animasi di Yogyakarta Citra Visual Ruang Sebagai Acuan Desain BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang A.Animasi Sebagai Media Komunikasi dan Pendidikan. Animasi awalnya adalah kartun yang berupa komik, Komik strip pada masa itu muncul di majalah atau surat kabar dengan

Lebih terperinci

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA Materi Penyebaran Komunitas Fauna di Dunia Keadaan fauna di tiap-tiap daerah (bioma) tergantung pada banyak kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan menggunakan teknik compositing visual effect yang berjudul The Cambo dengan tujuan animasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Animasi Adapun pengertian dari animasi yang berasal dari bahasa latin Anima yaitu yang berarti jiwa, hidup, semangat. Selain itu kata animasi juga berasal dari kata animation

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : 2.1.1 Buku : Dibagi menjadi dua, yaitu buku referensi teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reptil adalah salah satu fauna yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara yang memiliki jenis reptil paling tinggi

Lebih terperinci

BAB II DATA & ANALISA

BAB II DATA & ANALISA BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data & Literatur 2.1.1 Dongeng dan Cerita Rakyat 2.1.1.1 Definisi Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Perkembangan Kelinci 2.2 Klasifikasi dan Jenis-jenis Kelinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Perkembangan Kelinci 2.2 Klasifikasi dan Jenis-jenis Kelinci II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Perkembangan Kelinci Kelinci semula merupakan hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai

Lebih terperinci

Mickey Mouse punya sejarah.. CERITA MICKEY MOUSE

Mickey Mouse punya sejarah.. CERITA MICKEY MOUSE CERITA MICKEY MOUSE tau kan Mickey Mouse? Tikus yang famousnya sedunia? yuup aku tuh ngefanss banget yang namanya Mickey Mouse. jadi awalnya aku pengen buat postingan inituh gara gara, waktu itu download

Lebih terperinci

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa Panduan Ikan Louhan A. Jenis-jenis ikan louhan yang pernah populer di Indonesia. Mungkin, dari beberapa jenis ikan ini, ada jenis ikan louhan yang pernah kamu pelihara : 1. Ikan Louhan Cencu Ikan louhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. (perairan) lainnya, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. (perairan) lainnya, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan)

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : Website - www.enchantedlearning.com

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA BAB 2 DATA & ANALISA 2.1. Data dan Literatur Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan yaitu melalui tinjauan pustaka, referensi literature melalui media internet, wawanvara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Gajah Sumatera (Elephas maxius sumateranus) Menurut Lekagung dan McNeely (1977) klasifikasi gajah sumatera

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Gajah Sumatera (Elephas maxius sumateranus) Menurut Lekagung dan McNeely (1977) klasifikasi gajah sumatera II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Gajah Sumatera (Elephas maxius sumateranus) Menurut Lekagung dan McNeely (1977) klasifikasi gajah sumatera sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa. Melalui data pustaka, observasi, dan hasil wawancara didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB IV. Analisa. Melalui data pustaka, observasi, dan hasil wawancara didapatkan kesimpulan sebagai berikut : BAB IV Analisa 4.1 Analisa Melalui data pustaka, observasi, dan hasil wawancara didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Menstimulasi daya kreatifitas anak dapat ditingkatkan dengan mengajaknya bermain

Lebih terperinci

biologi SET 24 ANIMALIA 4 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM VERTEBRATA a. Kelas Cyclostomata (Agnatha) b.

biologi SET 24 ANIMALIA 4 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM VERTEBRATA a. Kelas Cyclostomata (Agnatha) b. 24 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 24 ANIMALIA 4 A. FILUM VERTEBRATA Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki tulang belakang (vertebra) yang memanjang pada bagian

Lebih terperinci

[Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan

[Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan 1 [Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan Tubuh manusia benar-benar mengagumkan. Jika kita berusaha untuk menjaga dan merawat tubuh kita dengan baik serta mempraktekan gaya hidup sehat,

Lebih terperinci

lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis

lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah kelinci Menurut Kartadisatra (2011) kelinci merupakan hewan mamalia dari family Leporidae yang dapat ditemukan di banyak bagian permukaan bumi. Dulunya, hewan ini adalah

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka Burung Jalak Bali Burung Jalak Bali Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali, merupakan salah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung

Lebih terperinci

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

Pengertian. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi Pengertian Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Adaptasi dibedakan menjadi 3 jenis 1. Adaptasi Morfologi Proses adaptasi yang dilakukan dengan menyesuaikan bentuk

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3 1. Sesampainya di ladang, Kancil segera mencari tempat yang tersembunyi. Saat itu Pak Tani sedang menanam timun. Kata kerja

Lebih terperinci

TAHAP. Kehidupan Reptilia. Meneroka Orbit Membongkar. Buku Sneak Peak! Menaakul

TAHAP. Kehidupan Reptilia. Meneroka Orbit Membongkar. Buku Sneak Peak! Menaakul TAHAP 1 Kehidupan Reptilia Meneroka Orbit Membongkar Buku Sneak Peak! Menaakul Kandungan Apakah reptilia?...6 Mengawal suhu badan...8 Sisik atau cangkerang...9 Lapisan telur...10 Apakah buaya?...12 Sifat

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Dalam perancangan komunikasi visual film pendek animasi ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung dan referensi visual yang sesuai. Beberapa

Lebih terperinci

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Lukman Aryo Wibowo, S.Pd.I. 1 Siapa yang tidak kenal dengan televisi atau TV? Hampir semua orang kenal dengan televisi, bahkan mungkin bisa dibilang akrab

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2006 IV. MENGENAL BERBAGAI BANGSA SAPI PERAH Dari berbagai bangsa sapi perah yang terdapat di dunia pada dasarnya dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba. 1 I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ternak unggas merupakan ternak yang sangat populer di Indonesia sebagai sumber daging. Selain cita rasanya yang disukai, ternak unggas harganya relatif lebih murah dibandingkan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLATIHAN SOAL 8.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLATIHAN SOAL 8.6 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLATIHAN SOAL 8.6 1. Bacalah paragraf di bawah ini! Setiap orang tua pasti ingin menjadi menjadi orang sukses. (...). Oleh sebab itu, banyak orang tua

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

ANIMASI PEMBELAJARAN PENGENALAN KEBUDAYAAN PROPOSAL

ANIMASI PEMBELAJARAN PENGENALAN KEBUDAYAAN PROPOSAL ANIMASI PEMBELAJARAN PENGENALAN KEBUDAYAAN (Studi kasus di PAUD TAMAN CERIA) PROPOSAL Diajukan Sebagai Salah Satu Prasyarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG

1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG 1. DUGONG BUKAN PUTRI DUYUNG Istilah dugong sering dikacaukan dengan istilah lain seperti ikan duyung dan putri duyung. Dalam khasanah ilmiah, istilah dugong adalah satwa mamalia yang hidup di perairan

Lebih terperinci

BAB II REPTIL PADANG PASIR ASIA. 2.1 Padang Pasir

BAB II REPTIL PADANG PASIR ASIA. 2.1 Padang Pasir BAB II REPTIL PADANG PASIR ASIA 2.1 Padang Pasir Padang pasir merupakan suatu kawasan yang memiliki iklim panas, kering dan sangat gersang, karena rendahnya curah hujan. Padang pasir biasa menerima hujan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, Pada animasi edukasi yang akan Penulis buat, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut: Menggunakan

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan

Lebih terperinci

BAB II AMFIBI, REPTIL & PENGETAHUAN ANAK-ANAK TENTANG AMFIBI DAN REPTIL

BAB II AMFIBI, REPTIL & PENGETAHUAN ANAK-ANAK TENTANG AMFIBI DAN REPTIL BAB II AMFIBI, REPTIL & PENGETAHUAN ANAK-ANAK TENTANG AMFIBI DAN REPTIL II.1 Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi makhluk hidup merupakan cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu.

Lebih terperinci

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma

Ayo Belajar IPA. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1. Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI semester 1 Elisabeth Sekar Dwimukti Universitas Sanata Dharma Peta Konsep Ciri khusus mahkluk hidup 1. Mencari makan 2. Kelangsungan hidup 3. Menghindari diri dari Hewan

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD KELAS IV SEMESTER I

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD KELAS IV SEMESTER I ILMU PENGETAHUAN ALAM SD KELAS IV SEMESTER I Di susun oleh : Rosalia Henny Susanti 111134058/IVB/PGSD/USD Standar Kompetensi: 3. Menggolongkan hewan, berdasarkan jenis makanannya. Kompetensi Dasar : 3.2

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa? LAMPIRAN Wawancara dengan Pak Gotot Prakosa Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? A : Animasi dari kata animare yang artinya memberi kehidupan, menghidupkan. Film animasi yaitu film yang dibuat dengan

Lebih terperinci

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani ADAPTASI DAN EVOLUSI Oleh : Aisyah Wardani EKOLOGI? EKOLOGI Ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (jembatan ilmu alam dengan ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tikus dan mencit adalah hewan pengerat (rondensia) yang lebih dikenal sebagai hama tanaman pertanian, perusak barang digudang dan hewan pengganggu yang menjijikan di

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing).

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19. Cangkok. Stek. Okulasi. Mengenten

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19. Cangkok. Stek. Okulasi. Mengenten SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19 1. Perkembangbiakan tanaman dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke batang tanaman lainnya yang sejenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi dan film video laser

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Tinjauan Perancangan 2.1.1. Tinjauan Data Gambaran tugas akhir secara umum tentang sebuah serial animasi yang menggambarkan tentang perbedaan keyakinan dan kepercayaan didalam

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung dalam ilmu biologi adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komodo yang punya nama latin Varanus komodoensis adalah spesies luar biasa yang berhasil survive melampaui rentang waktu yang sangat panjang semenjak jutaan tahun silam.

Lebih terperinci

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998).

keadaan seimbang (Soerianegara dan Indrawan, 1998). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suksesi dan Restorasi Hutan Hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang di dominasi oleh pepohonan. Masyarakat hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang hidup dan tumbuh

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Merak hijau 2.1.1 Taksonomi Grzimek (1972) menyatakan bahwa klasifikasi merak hijau jawa (Pavo muticus muticus) sebagai berikut : Kingdom Phyllum : Animalia : Chordata

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1. 1 Fakta Kunci a. Masyarakat Indonesia tidak mengetahui bahwa ikan hiu di perairan Indonesia mulai punah. b. Masyarakat Indonesia tidak mengetahui dampak dari

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.2 1. Di bawah ini yang bukan termasuk penggolongan hewan berdasarkan makanannya adalah... Herbivora, ovipora, karnivora

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain. 35 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator atau sumber kepada komunikan yang dapat disampaikan secara langsung maupun

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sapi Perah Fries Holland (FH) Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut : Phylum Subphylum Class Sub class Infra class

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus) 1. PENDAHULUAN Kata Belut merupakan kata yang sudah akrab bagi masyarakat. Jenis ikan ini dengan mudah dapat ditemukan dikawasan pesawahan. Ikan ini ada kesamaan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Majalah TOP No. 26 ( )

BAB 2 DATA DAN ANALISA.  Majalah TOP No. 26 ( ) 2 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur http://dennysak.multiply.com/journal/item/442/23_tahun_silam_tonny_k oeswoyo_berpulang http://launch.groups.yahoo.com/group/koesplus/message/706

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan disampaikan secara turun menurun. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan

Lebih terperinci

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang komplek antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu yang

Lebih terperinci

SIMULASI METAMORFOSIS KUPU-KUPU MENGGUNAKAN 3Ds MAX7. Indra Dwi Aris Wibowo

SIMULASI METAMORFOSIS KUPU-KUPU MENGGUNAKAN 3Ds MAX7. Indra Dwi Aris Wibowo SIMULASI METAMORFOSIS KUPU-KUPU MENGGUNAKAN 3Ds MAX7 Indra Dwi Aris Wibowo D3 Teknik Komputer Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Majunya teknologi dunia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera

Lebih terperinci

2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya

2. KERABAT DUGONG. Gambar 2.1. Taksonomi dugong dan kerabatnya 2. KERABAT DUGONG Dalam klasifikasi hewan, dugong termasuk Class Mammalia yang mempunyai karakterisktik menyusui anaknya. Di bawah Class Mammalia dugong tergolong dalam Ordo Sirenia. Seluruh anggota Ordo

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA 4. 1 Karya Mirror-mirror on the wall who s the prettiest of them all Gambar 4.1 (Sumber : dokumentasi pribadi) Judul : Mirror- mirror on the wall who s the prettiest of them all Tehnik

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data yang di peroleh dalam membuat proyek Tugas akhir ini di peroleh dari

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data yang di peroleh dalam membuat proyek Tugas akhir ini di peroleh dari BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Data yang di peroleh dalam membuat proyek Tugas akhir ini di peroleh dari berbagai sumber, antara lain : 1. internet, buku teori, dan literatur. 2. Pasar barito,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tikus Rumah, Tikus Pohon, dan Tikus Sawah Klasifikasi dan Morfologi Bioekologi

TINJAUAN PUSTAKA Tikus Rumah, Tikus Pohon, dan Tikus Sawah Klasifikasi dan Morfologi Bioekologi 3 TINJAUAN PUSTAKA Tikus Rumah, Tikus Pohon, dan Tikus Sawah Klasifikasi dan Morfologi Berdasarkan karakter dan ciri morfologi yang dimiliki, tikus rumah (Rattus rattus diardii) digolongkan ke dalam kelas

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Catecholamine mesolimbic pathway (CMP) merupakan jalur dopamin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Catecholamine mesolimbic pathway (CMP) merupakan jalur dopamin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Catecholamine mesolimbic pathway (CMP) merupakan jalur dopamin pada otak yang berasal dari badan sel di daerah mesensefalon (ventral tegmental area) dengan akson menuju

Lebih terperinci

Sejarah Kambing. Klasifikasi Kambing. Filum : Chordota (Hewan Tulang Belakang) Kelas : Mamalia (Hewan Menyusui)

Sejarah Kambing. Klasifikasi Kambing. Filum : Chordota (Hewan Tulang Belakang) Kelas : Mamalia (Hewan Menyusui) Sejarah Kambing Kambing lokal (Capra aegagrus hircus) adalah sub spesies dari kambing liar yang tersebar di Asia Barat Daya dan Eropa. Kambing merupakan suatu jenis binatang memamah biak yang berukuran

Lebih terperinci

MASA PRA-GAMBAR BERGERAK

MASA PRA-GAMBAR BERGERAK CINEMA HISTORY MASA PRA-GAMBAR BERGERAK Sejarah film berkaitan erat dengan dengan sejarah fotografi yang memiliki loncatan sejarah yang besar setelah diciptakannya kamera Obscura Obscura adalah alat yang

Lebih terperinci

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. buaya, Caiman, buaya, kura-kura, penyu dan tuatara. Ada sekitar 7900 spesies

I. PENDAHULUAN. buaya, Caiman, buaya, kura-kura, penyu dan tuatara. Ada sekitar 7900 spesies I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reptil adalah hewan vertebrata yang terdiri dari ular, kadal cacing, kadal, buaya, Caiman, buaya, kura-kura, penyu dan tuatara. Ada sekitar 7900 spesies reptil hidup sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki banyak cerita rakyat atau dongeng berbentuk fabel. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat

Lebih terperinci