BAB IV KONSEP DESIGN DAN TEKHNIS PRODUKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KONSEP DESIGN DAN TEKHNIS PRODUKSI"

Transkripsi

1 68 BAB IV KONSEP DESIGN DAN TEKHNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Design Perancangan visualisasi Motion Graphic pada Video Corporate Pofile Nabawi TV. ini merupakan salah satu media utama dalam memperkenalkan segala kegiatan dan bentuk produk atau program - program perusahaan kepada masyarakat, dan juga sebagai terobosan baru untuk memperkenalkan identitas perusahaan, dalam sebuah presentasi ke publik atau Investor. Membuat salah satu bentuk visualisasi animasi Motion Graphic yang akan disesuaikan dengan illustrasi gambar dan alur cerita, lalu konsep yang dipadukan dalam elemen audio visual dan animasi Infographic sebagai informasi pelengkap yang akan mudah di tangkap oleh audience. 4.2 Konsep Visual Proses perancangan Motion Graphic ini akan menggunakan salah satu konsep yang mengacu kepada visualisasi digital animation, dimana animasi digital animation ini adalah Animasi yang dihasilkan oleh media dan dan teknik digital murni, mulai menggambar layer demi layer, menjadi frame demi frame atau dari modelling dan keyframe to Keyframe ( pose to pose ), sampai menjadi animasi dengan menggunakan komputer. Didalam Motion Graphic ini ada 3 elemen design yang akan dirancang oleh penulis, baik itu berupa Bumper, lower third dan juga visualisasi Infographic.

2 Bumper Bumper merupakan salah satu bentuk animasi pembuka dan penutup dalam sebuah program video yang merupakan animasi pendek yang menggambarkan identitas sebuah acara atau instansi. Dalam penerapan aplikasi pada Bumper ini, ada beberapa unsur design seperti tata letak layout, warna pada background, dan juga, proporsi warna logo yang sedikit dirubah warnanya, agar terlihat lebih mencolok ketika dipasang pada bumper. Dalam merancang bumper ini penulis membuat suatu konsep motion dengan gerakan melambat ( Slow in and Slow Out ). Pada aksi ini dibuat banyak gambar ( Frame ) di awal pose / gerakan, sedikit gambar dipertengahan, dan banyak gambar diakhir pose/gerakan. Sedikit gambar membuat aksi bergerak lebih cepat dan banyak gambar membuat aksi bergerak lebih lambat. Slow in dan Slow Out dipergunakan untuk memperlembut aksi, membuat gambar menjadi lebih hidup. Dalam aksi humor, animator bisa mengabaikan beberapa slow out atau slow in untuk daya tarik mengejutkan ( shock appeal ) dan bagian pengejut ( Surprise element ). Hal ini membuat kejadian ( scene ) lebih mengigit. Selain itu, dalam pembuatan bumper pada Corporate video profile ini, ada beberapa langkah yang dibuat sebelum masuk pada editing video yang akan di gabungkan pada semua hasil stalkshoot shooting, berikut beberapa langkah dalam merancang konsep bumper pada Motion Graphic yang akan diaplikasikan pada Corporate video profile diantaranya adalah :

3 70 Langkah 1 Langkah pertama adalah penulis akan melakukan maping atau tahap pengumpulan ide setelah menerima brief dari pihak Nabawi TV. Dalam membuat suatu perancangan bumper, ada 1 kata kunci yang sudah didiskusikan setelah brief langsung dari Nabawi TV yaitu kata kuncinya adalah modern, Nabawi TV ingin konsep Motion graphic pada Bumper dibuat lebih modern agar mampu sesuai dengan perkembanngan zaman saat ini. Gambar Perancangan Maping pada Konsep Bumper Setelah membuat konsep perancangan maping ada beberapa kata kunci yang sudah menjadi point of view dalam perancangan bumper ini diantaranya adalah Fresh & energic, Globalisasi, Dunia Digital, Genius, dan Anak Muda.

4 71 Dengan keempat kata kunci tersebut yang lahir dari kata modern, penulis harus bisa merancang sebuah visualisasi bumper yang lebih elegan dari sebelumnya, agar masyarakat juga tertarik melihat brand dari Nabawi TV dan juga lebih antusias dalam melihat isi content dari Corporate video profile tersebut. Langkah 2 Langkah berikutnya adalah membuat elemen visual yang disesuaikan pada konsep maping yang sudah dibuat di langkah sebelumnya. Dimana perancangan Bumper ini akan dibuat konsep background yang disesuaikan pada layout pada bidang Motion Graphicnya. Gambar Perancangan Layout Bumper Nabawi TV

5 72 Didalam perancangan layout pada tata letak Bumper Nabawi TV, logo merupakan icon dari salah satu konsep untuk menggambarkan citra atau identitas perusahaan. Logo ini digunakan untuk menggambarkan citra postif dari suatu perusahaan. Disini icon logo merupakan salah satu point of interest yang menjadi pusat perhatian dalam merancang konsep bumper, karena icon logo ini merupakan salah satu acuan yang menjadi fokus utama dalam pembuatan bumper Corporate Video Profile Nabawi TV yang akan dijelaskan kepada masyarakat. Dari segi motion, Bumper ini akan dibuat lebih detail mulai dari bentuk logo, warna, tulisan arab yang ada pada logo, sampai tipografi yang menjelaskan nama perusahaan. Setelah membuat perancangan Layout pada perancangan bumper Nabawi TV, Langsung masuk pada konsep perancangan warna dan hasil sketsa dari hasil maping akan diaplikasikan kedalam software Cinema 4D setelah itu dikonversi melalui software Adobe After Effect, dan yang terakhir melalui Adobe Premiere sebagai finishing dari semua scene video. Setelah merancang konsep bumper, disini penulis akan menjabarkan beberapa konsep design untuk diaplikasikan kepada semua elemen yang dibutuhkan oleh bumper, diantaranya adalah sebagai berikut :

6 Warna Warna merupakan salah satu unsur yang penting dalam design terutama dalam bahasa visual yang akan di komunikasikan kepada masyarakat. Warna merupakan salah satu nilai estetik yang akan direpresentasikan oleh seseorang, terutama dalam menyampaikan maksud tertentu. Didalam visualisasi Motion Graphic yang akan diaplikasikan kepada Bumper ini, konsep yang digunakan oleh penulis adalah warna gradasi antara oren dan krem Warna orange ini mempunyai arti yaitu kegembiraan, kehangatan, antusisas, kreatifitas, dan juga keseimbangan. Sedangkan warna krem mempunyai arti kelembutan, nyaman dan klasik. Warna ini mempunyai arti komunikasi kepada masyarakat untuk memberikan kepercayaan kepada identitas perusahaan, dan juga sesuai dengan makna konsep dari kata kunci dalam merancang sebuah bumpernya yaitu modern. Gambar Konsep warna Background Bumper Video Profie. Warna orange mempunyai arti keberanian, energi, kekuatan, hasrat, cinta dan agresifitas, dengan adanya konsep warna orange

7 74 ini, akan digabungkan dengan warna krem/kuning muda yang nanti akan menjadi gradasi warna, seperti contoh dibawah ini. Gambar warna gradasi pada background Simbol warna gradasi antara warna orange, warna krem dan dan warna kuning muda, memberi arti antara kehangatan, kasih sayang dan juga kenyamanan, dilihat dari segi agama, dan psikografis, warna ini sangat memiliki kesinambungan antara konsep video dan kondisi masyarakat Islam saat ini. Dari semua komponen warna antara orange kuning muda, dan juga krem akan dibuat bentuk komposisi warna seperti ini. Gambar Konsep Komposisi Warna pada Bumper Komposisi antara penggabungan warna ini, nanti akan diaplikasikan pada background bumper yang menjadi point of view pada corporate video profile Nabawi TV. Konsep komposisi warna ini

8 75 juga akan berlaku pada Infographic yang akan menjelaskan beberapa visi - misi perusahaan dan juga target segmentasi dari Nabawi TV Layout 1. Proporsi, merupakan salah satu kesesuaian antara ukuran tata letak halaman dengan isinya. Didalam unsur video proporsi merupakan salah satu bentuk yang saling berhubungan dengan ukuran suatu bidang yang akan ditata disetiap scene. Pada konsep Bumper ini, logo yang akan menjadi point of view pada tampilan bumper akan diletakan pada tengah halaman. Dimana logo nabawi ini merupakan pusat dari perhatian audience. 2. Kontras, penentu suatu design yang menonjolkan prioritasnya. Logo Nabawi TV yang diletakkan ditengah, akan disandingkan dengan warna background yang kontras. 3. Keseimbangan, merupakan salah satu bentuk untuk menyatukan pandangan pada sebuah kesatuan design yang utuh, proporsi antara logo Nabawi TV dan tata letak pada background haruslah sesuai, agar pandangan audience mampu melihat satu titik pusat pada point of view yang ditampilkan pada Bumper.

9 76 Gambar screenshot gambar tata letak Layout Logo Nabawi TV Texture. Tekstur adalah nilai raba atau halus - kasarnya suatu permukaan benda. Jika anda meraba batu candi, dapat dirasakan adanya tekstur kasar. Hal ini berbeda dengan meraba permukaan kaca yang memiliki tekstur halus. Permukaan pohon yang kasar dan permukaan kaca yang halus, keduanya dapat disebut tekstur nyata. Di komputer tersedia berbagai image tekstur, halus dan kasar, yang dapat digunakan untuk menciptakan citra tertentu. Disini penulis telah mengkombinasikan antara warna dengan texture yang akan dicantumkan pada background bumper. Hal ini dirancang agar background mampu menunjukan icon visual yang lebih mencolok dan juga, memperkuat tampilan motion pada icon Logo Nabawi TV sebagai Point Of Interest visualisasi Bumper.

10 77 Gambar Gambar Texture & Gradasi Warna Background Pesan Visual Komunikasi dalam bahasa visual merupakan rangkaian proses penyampaian informasi pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Disini penulis menggunakan bahasa visual melalui lambang logo pada brand dari Nabawi TV. Dimana logo Nabawi TV ini menjadi bagian dalam point of view pada pusat perhatian dalam bumper yang ada pada Corporate video profile Nabawi TV.

11 78 Gambar Point Of View Logo Bumper Nabawi TV Memberikan efek bumper pada Corporate video profile mempunyai tujuan tertentu diantaranya adalah : 1. Mengkomunikasikan pesan visual informasi melalui icon lambang atau gambar untuk menunjukan brand dari pada Nabawi TV. 2. Memperkenalkan Brand Nabawi TV kepada masyarakat. 3. Menjelaskan kepada masyarakat tentang informasi yang ingin disampaikan melalui video profile tersebut Lower Third Lower third adalah salah satu bentuk design transparent graphic overlay yang biasanya ditempatkan dibagian bawah sebuah video. Lower third sederhana bisa berbentuk text overlay, atau bisa berupa elemen graphics dan animasi. Lower third ini biasanya sering digunakan dalam memberikan informasi singkat pada saat video materi berlangsung.

12 79 Disini Konsep Lower Third akan menggunakan konsep animasi film dissolve dimana menggunakan animasi sederhana, lalu tampilan lower third pertama - tama menggunakan bayangan transparan, lalu perlahan lahan muncullah tampilan objek keseluruhan Warna Warna juga merupakan salah satu pusat perhatian penting dalam merancang suatu Video. Warna juga merupakan salah satu nilai estetik yang akan direpresentasikan oleh seseorang, terutama dalam menyampaikan maksud tertentu. Dalam membuat salah satu visualisasi motion graphic yang diterapkan pada Lower Third, konsep warna yang dipakai oleh penulis akan menggunakan warna gradasi antara warna krem dengan orange, hal ini bertujuan agar pesan visual bisa lebih mencolok. Dan mampu memberikan penjelasan kepada audience. Gambar Konsep Warna LowerThird Warna krem yang dicantumkan disini menunjukkan arti dari pada kelembutan dan klasik sedangkan warna orange menunjukan arti dari pada kegembiraan, kehangatan, kreatifitas dan juga kebahagiaan. Dengan adanya gradasi warna antara orange dengan krem, akan menimbulkan kesan dan makna yang artinya kelembutan dan elegan yag sesuai dengan visi misi yayasan dari Nabawi TV.

13 Layout Tata letak dari suatu elemen desain yang di tempatkan dalam sebuah bidang menggunakan sebuah media yang sebelumnya sudah di konsep terlebih dahulu. Simplenya layout itu mengatur desain supaya menjadi indah dan enak dilihat serta memanjakan mata. Didalam lower third biasanya design lower third diletakkan pada pojok kiri bawah, pojok kanan bawah, atau pas diposisi tengah video, hal ini ditujukan agar pesan yang ingin disampaikan pada video mampu dimengerti oleh audience, dan juga proporsi antara gambar visual video dengan tata letak design lower third lebih seimbang. Gambar konsep lower third yang diterapkan pada video profile Disini penulis meletakkan lower third pada sisi tengah bawah video, hal ini digunakan agar pesan yang ingin disampaikan pada video mampu terlihat jelas, dan informasi yang disampaikan cepat ditangkap oleh audience.

14 Pesan Visual Komunikasi dalam bahasa visual merupakan salah satu peranan penting dalam membangun informasi yang mampu ditangkap oleh mata dengan jelas, dan terlihat menarik oleh audience. Disini penulis menggunakan konsep lower third agar masyarakat yang menonton tayangan video profile ini, mampu menangkap informasi atau pesan dengan lebih detail, dan sebagai pelengkap dalam menambahkan isi pesan dalam penyampaian informasi kepada audience Infographic Infographic merupakan pengertian dari bahasa inggris yang artinya information + graphic. bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan lebih mudah dan cepat. Ada beberapa konsep yang nantinya akan menggunakan infographic pada video hal ini bertujuan agar informasi yang disampaikan kepada audience jauh lebih akurat dan menarik, dan juga informasi yang disampaikan akan lebih detail sehingga penonton lebih mudah dalam memahami apa yang ingin disampaikan dari video profile tersebut. Dalam Konsep Motion Graphic yang akan diaplikasikan pada Infographic ini, disini penulis akan menggunakan konsep Gerak berkelanjutan / ( Straight Ahead Action dan Pose to pose ) Straight ahead animation di awali pada gambar pertama dan berlanjut dari gambar ke gambar hingga sebuah scene selesai. Dengan cara ini memang

15 82 kita akan kehilangan ukuran ( size ), bobot ( volume ), proporsi, tetapi tampak spontanitas aksi dan kesegaran ( freshness ). Pose to pose animation lebih terencana melalui gambar kunci ( keyframe ) dan grafik ( charted ) yang dilakukan pada interval sepanjang scene. Ukuran, bobot ( volume ), dan proporsi lebih terkontrol dengan cara ini, demikian juga aksi. Selain itu, dalam pembuatan Infographic pada Corporate video profile ini, ada beberapa langkah yang akan dibuat sebelum masuk pada editing video yang akan di gabungkan pada semua hasil stalkshoot shooting, berikut beberapa langkah dalam merancang konsep Infographic pada Motion Graphic yang akan diaplikasikan pada Corporate video profile diantaranya adalah : Langkah 1 Langkah pertama adalah seperti biasa hampir sama dengan konsep bumper yang sebelumnya sudah dicantumkan penulis yaitu langkah pertama adalah ia akan melakukan maping atau tahap pengumpulan ide setelah menerima brief dari pihak Nabawi TV. Dalam membuat suatu perancangan Infographic. Penulis membuat suatu rancangan dengan konsep flat design icon. Flat design merupakan design dengan pendekatan minimalis yang menekankan pada kegunaan,dengan design yang bersih tanpa ada bevel, bayangan dan texture, dan juga design ini menggunakan warna warna cerah dan illustrasi dua dimensi. Dengan konsep flat design ini informasi yang disampaikan

16 83 kepada masyarakat lebih mudah dicerna dan dimengerti. Dalam konsep flat design ini ada beberapa point yang menjadi acuan utama dalam perancangan konsep Infographic pada Corporate Video Profile ini diantaranya adalah : Gambar Konsep Maping pada Infographic Dalam merancang konsep Infographic ini, ada beberapa point yang akan dipakai dalam memvisualisasikan icon tersebut yang diaplikasikan pada Corporate video Profile Nabawi TV, diantaranya icon Satelit Parabola untuk menjelaskan saluran program Nabawi TV, icon Map sebagai peta untuk menjelaskan kawasan kawasan mana saja yang sudah menyaksikan siaran Nabawi TV, icon Monitor Komputer untuk menjelaskan bahwa Nabawi TV bisa di akses melalui web streaming, Icon orang untuk menjelaskan deskripsi audience atau target segmentasi.

17 84 Langkah 2 Langkah berikutnya adalah membuat elemen visual yang disesuaikan pada konsep maping yang sudah dibuat di langkah sebelumnya. Dimana perancangan Infographic ini akan dibuat konsep layout yang disesuaikan pada icon logo dari Bumper Nabawi TV. Gambar Konsep layout pada konsep Infographic Konsep layout infographic, meletakkan icon flat design diletakkan pada sisi kanan, dan logo Nabawi TV diletakkan disamping kiri, selain untuk menjelaskan tujuan dan perkembangan perusahaan, konsep ini ingin lebih mendekatkan identitas perusahaan dan juga brand dari Nabawi TV dibenak

18 85 masyarakat. Dengan adanya konsep infographic ini tentunya masyarakat akan lebih mudah mencerna informasi dari Corporate video Profile ini, dan juga lebih mengetahui perkembangan dan tujuan dibentuknya Nabawi TV ini. Setelah membuat perancangan Layout pada perancangan Infographic Nabawi TV, Langsung masuk pada konsep perancangan warna dan hasil sketsa dari hasil maping akan diaplikasikan kedalam software Adobe After Effect, dan setelah itu akan dikonversi melalui Adobe Premiere sebagai finishing dari semua scene video. Setelah merancang konsep Infographic, disini penulis akan menjabarkan beberapa konsep design untuk diaplikasikan kepada semua elemen yang dibutuhkan oleh konsep visualisasi Infographic, diantaranya adalah sebagai berikut : Warna Warna merupakan salah satu bentuk visualisasi yang digunakan dalam acuan yang nanti disesuaikan dengan video profile. Disini warna yang digunakan dalam infographic akan disesuaikan dengan background bumper. Berikut merupakan contoh dari visualisasi warna pada infographic : Gambar visualisasi warna pada infographic

19 86 Selain itu Icon Flat Design yang akan menjadi acuan utama pada point of interest. Pada visualisasi Infographic ini, konsep warna icon akan lebih menekankan untuk memakai warna warna soft seperti kuning, abu abu, putih, hijau muda dan coklat. Warna warna soft merupakan warna yang lebih enak untuk di nikmati audience, terutama anak anak muda Layout Tata letak dari suatu elemen desain yang di tempatkan dalam sebuah bidang menggunakan sebuah media yang sebelumnya sudah di konsep terlebih dahulu. Simplenya layout itu mengatur desain supaya menjadi indah dan enak dilihat serta memanjakan mata. Didalam Infographic salah satu komponen design tersebut akan diletakkan pada posisi kiri sebelah logo, hal ini bertujuan agar, icon dari pada visualisasi infographic, mampu menjelaskan sebuah identitas dari Nabawi TV, dan juga mempertegas suatu gambar untuk menyampaikan suatu informasi kepada audience. ada beberapa elemen elemen layout yang harus diperhatikan diantaranya adalah : 1. Proporsi, Proporsi merupakan salah satu kesesuaian antara ukuran tata letak halaman dengan isinya. Didalam unsur video proporsi merupakan salah satu bentuk yang saling berhubungan dengan ukuran suatu bidang yang akan ditata disetiap scene. Pada perancangan Infographic ini icon flat design yang berfungsi untuk menjelaskan beberapa deskripsi mengenai isi dari perusahaan akan

20 87 diletakkan pada sisi kanan bersebelahan dengan logo dari Nabawi TV. Hal ini agar komposisi pada tata letak suatu gambar lebih jelas, dan mudah ditangkap oleh audience. 2. Kesederhanaan, Prinsip ini berhubungan daya tangkap rata rata manusia didalam menerima informasi. Secara insting memang mayoritas seseorang menginginkan kesederhanaan dalam menerima informasi. Oleh karena itu tata letak icon flat design pada visualisasi infographic tidak terlalu rumit, karena dengan konsep visual yang sederhana, Infograhic ini akan dapat mudah dicerna oleh audience. 3. Keharmonisan, Prinsip ini menggunakan konsep untuk menyelaraskaan antara 2 elemen design yaitu memiliki keselarasan antara satu elemen dengen elemen grafis yang lain. Disini tata letak layout antara icon flat design dengan bumper dibuat selaras, agar memiliki kesan harmonis dan juga informasi yng disampaikan kepada masyarakat lebih mempunyai makna dan lebih informatif dan brand dari Nabawi TV lebih terus diingat dibenak masyarakat. Disini penulis akan memberikan beberapa konsep yang sudah siap disajikan untuk di informasikan kepada audience. Contohnya adalah sebagai berikut :

21 88 Gambar visualisasi gambar dan elemen design pada Infographic

22 Pesan Visual Komunikasi dalam bahasa visual merupakan salah satu peranan penting dalam membangun informasi yang mampu ditangkap oleh mata dengan jelas, dan terlihat menarik oleh audience. Disini penulis menggunakan konsep Infographic agar masyarakat yang menonton tayangan video profile ini, mampu menangkap informasi atau pesan dengan lebih detail, lalu mempermudah informasi yang dikaji melalui icon visual, serta memudahkan suatu pesan yang akan disampaikan melalui tayangan visualisasi infographic. 4.3 Tekhnis Produksi Pada perancangan pembuatan Corporate Video profile Nabawi TV ini, media utamanya adalah melalui media sosial dan juga video ini akan diterapkan pada dokumentasi perjalanan dari kru Nabawi TV dan akan dipresentasikan kepada audience. Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan dalam pembuatan video corprate profile ini, mulai dari Pra Produksi, Produksi, sampai tahap Pasca Produksi, diantaranya adalah : Pra Produksi Dalam beberapa tahap pembuatan video profile ini, langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat suatu jalan cerita atau storyline dan juga storyboard, hal ini berfungsi untuk membuat jalan cerita, menjadi informasi yang lebih menarik untuk disampaikan kepada masyarakat.

23 Storyline Storyline merupakan salah satu bentuk cerita, yang digunakan dalam pembuatan alur video ataupun film. Dalam artian Sebuah naskah cerita dalam bentuk teks. merancang naskah merupakan spesifikasi dari teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. dalam merancang naskah, analis menetapkan dialog dan urutan elemen-elemen secara rinci Storyboard Storyboard merupakan salah satu bentuk susunan gambar dari scene per scene untuk menjelaskan jalannya cerita sampai akhir. Sebuah seri dari gambar yang bersambung, dengan atau tanpa kata, yang memberitahukan sebuah cerita yang berkelanjutan, sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Berikut merupakan contoh dari adegan storyboard dalam menyusun suatu adegan scene per scene dalam pembuatan corporate video profile : # EXT. menampilkan gambar tanggal berdirinya Nabawi TV

24 91 Dalam visualisasi yang pertama, gambar yang akan ditampilkan adalah suatu tulisan yang menjelaskan berdirinya Nabawi TV, dengan establish drone perkotaan. Unsur visualisasi pada drone perkotaan mempunyaiu tujuan tertentu, yaitu menampilkan langsung lokasi wilayah dari kantor Nabawi TV. # EXT. Seorang Pemuda sedang bermain Laptop Dalam visualisasi yang kedua, gambar yang akan ditampilkan adalah seorang anak muda yang sedang menyaksikan program Nabawi TV melalui Webstreaming. Dimana tujuan gambar ini adalah untuk menjelaskan keapada masyarakat, bahwa Nabawi TV bisa dinikmati oleh siapapun melalui akses Internet, karena satelit parabola ini tidak semua orang mampu mengakses pada jaringan tersebut. Oleh karena itu disini dijelaskan bahwa Nabawi TV juga mampu diakses melalui webstreaming.

25 92 # EXT. menampilkan program Nabawi TV melalui web streaming Dalam Visualisasi yang ketiga ini, penulis menggambarkan brand yang menunjukkan icon icon yang mendukung yayasan dari Nabawi TV ini. Contohnya pada gambar ini adalah menunjukkan bahwa ini adalah program documenter dari Nabawi TV dimana setiap tahun, kru dari pada tim Naabawi TV selalu mengadakan liputan tersebut, dan ciri khas dari Nabawi TV inilah yang dimunculkan pada Corporate video profile Nabawi TV pada segment awal. Agar masyarakat mampu membaca dan menerima informasi dari ciri khas brand Nabawi TV.

26 93 # EXT. menampilkan program arab Nabawi TV yang menjadi ciri khas dari program program Nabawi TV. Dalam visualisasi keempat ini penulis ingin menjelaskan kepada masyarakat tentang program yang pertama kali ditayangkan oleh Nabawi TV dan itu telah menjadi program unggulan Nabawi TV sampai saat ini, karena program ini banyak diminati masyarakat khususnya juga para Ulama. Oleh karena itu disini penulis akan memvisualisasikan bumper program tersebut pada video profile, agar program tersebut mampu dikenal luas oleh masyarakat, dan bumper pada program tersebut juga merepresentasikan brand dari pada Nabawi TV. # INT. menampilkan Bumper Nabawi TV Pada Visualisasi Kelima ini penulis langsung menampilkan Bumper dari Nabawi TV. Hal ini ditujukan agar sebelum masuk pada materi, audience harus mengetahui terlebih dahulu brand dari pada Nabawi TV, dimana sebelum bumper Nabawi TV ditampilkan, ada beberapa tampilan visual yang merepresentasikan brand

27 94 Nabawi TV. Lalu setelah itu baru ditampilkan brand dari Nabawi TV agar informasi video yang ingin disampaikan jauh lebih informatif, dan masyarakat mampu mengerti tentang sekilas dari beberapa produk produk atau program program dari Nabawi TV. # EXT. menampilkan establish shot kantor Nabawi TV. Dalam visualisasi yang keenam ini, penulis menampilkan keseluruhan shot gedung Nabawi TV melalui drone, hal ini mempunyai tujuan agar masyarakat mengetahui sekilas mengenai gambaran kantor dan gedung dari Nabawi TV. Selain itu untuk tampilan visual pada establish gedung Nabawi TV ingin juga menunjukkan mengenai gambaran tentang keberadaan dan lokasi dari Nabawi TV itu sendiri

28 95 # INT. menampilkan establish didalam ruangan Pada visualisasi ini, penulis ingin mengajak audience agar masyarakat bisa lebih percaya bahwa perkembangan dari Nabawi dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang cukup pesat, dan memberi gambaran tentang ruangan kerja dari Nabawi TV itu sendiri, mulai dari ruangan meeting, ruang editor, dan ruangan SNG untuk siaran LIVE program Nabawi TV. # INT. menampilkan visualisasi Infographic Pada tahap ini penulis akan menjelaskan kepada masyrakat melalui Motion Graphic yang akan diaplikasikan dalam bentuk

29 96 Infographic. Visualisasi ini merupakan salah satu bentuk tampilan animasi yang akan menjelaskan kepada masyarakat mengenai penjelasan kepada masyarakat tentang perkembangan dari Nabawi TV dari tahun ke tahun, lalu akan dijelaskan juga mengenai target segmentasi secara geografis tentang target audience dari Nabawi TV ini, dan juga informasi mengenai saluran Nabawi TV, yang nantinya TV dakwah ini akan menjadi target sasaran audience untuk ditonton pada setiap programnya. #INT. Menampilkan visualisasi program Nabawi TV Setelah menampilkan visualisasi Infographic, Video Profile ini akan menayangkan beberapa program program unggulan dari Nabawi TV seperti Pesantren Nabawi, Pemuda Islami, dan juga Perjalanan Manusia, hal ini bertujuan agar masyarakat tahu kalau program program Nabawi TV ini mempunyai suatu perbedaan tersendiri dengan program program TV yaang lainnya, dan juga untuk menarik masyarakat agar tertarik dalam menyaksikan setiap program program unggulan dari Nabawi TV. Lalu setelah beberapa program unggulan tersebut ditampilkan, masuk pada kegiatan /

30 97 aktifitas kerja dari pada kru Nabawi TV yang sedang melakukan produksi syuting program, baik itu taping maupun tayangan LIVE, hal ini ditampilkan dengan tujuan agar masyarakat lebih mengetahui lebih dalam tentang kegiatan dari perusahaan atau yayasan tersebut, lalu untuk memberikan informasi kepada masyarakat juga bahwa Nabawi TV melakukan produksi syuting dalam membuat suatu program, sesuai dengan ajaran Rasullulah SAW dan sangat berkaitan dengan ajaran dari Al Quran dan juga Hadits. Setelah semua program program unggulan ditampilkan dan juga kegiatan / aktifitas para kru juga sudah ditayangkan, di segment akhir akan dijelaskan mengenai content isi dari salah satu program unggulan dari Nabawi TV lalu ditutup kembali dengan Bumper Nabawi TV Produksi Dalam tahap produksi disini penulis melakukan tahap syuting,dengan menggunakan kamera DSLR, dan juga menggabungkan beberapa gambar hasil syuting dengan animasi motion graphic, pada bagian editing premiere. Disini ada beberapa tahap komponen alat yang digunakan dalam melakukan proses produksi syuting. Diantaranya adalah dengan menggunakan kamera, dan juga dengan menggunakan software editing yaitu Premiere, After Effect, dan juga Cinema 4D. Berikut akan dicantumkan beberapa bagian bagian dari spesifikasi kamera dan juga

31 98 pengambilan angle yang akan dilakukan pada saat produksi shooting berlangsung, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Spesifikasi Kamera : 1. Kamera : Canon EOS 60 D 2. Warna : Hitam 3. Ukuran Layar : Megapixel : Fitur : HD Recording/Image Stablization/Wide Angle 6. Input : USB 7. Format Video : MP4 8. Resolusi Video : 1920 x ISO Range : Range aparture Lensa : f/3.5 - f/ Rancangan angle kamera Dalam memproduksi suatu rancangan Corporate Video Profile ini perlu adanya beberapa rancangan konsep dalam mengambil beberapa angle kamera dalam proses syuting, diantaranya adalah : 1. Medium Close Up : Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. 2. Long Shot : Pengambilan gambar lebih luas untuk menunjukkan objek dengan latar belakangnya. 3. Close Up : Pengambilan gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher.

32 99 4. High angle : Pengambilan objek gambar dari sudut atas, sehingga objek terekspose dari bagian atas. Penggunaan angle ini biasanya digunakan untuk meninggikan posisi status sosial para audience, atau membuat objek pada gambar lebih kecil. 5. Mid Shoot : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya. 6. Full Shot : Pengambilan gambar dengan penuh dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya. Selain menggunakan kamera, peralatan shooting yang mendukung untuk semua bagian produksi berjalan diantaranya adalah, Lighting, Tripod, dan juga talent sebagai aktor pendukung dalam Corporate Video Profile Nabawi TV. Disini penulis akan mencantumkan beberapa screenshot gambar dari hasil produksi shhoting. Gambar Hasil Produksi Syuting di Universitas Islam Negeri

33 100 Gambar Hasil Produksi Syuting Gambar Hasil Produksi Syuting

34 101 Gambar Hasil Produksi Syuting Gambar Hasil Produksi Syuting dalam ruangan Nabawi TV

35 102 Gambar Hasil Produksi syuting dalam ruangan Gambar Hasil Produksi syuting dalam ruangan

36 103 Gambar Hasil Produksi syuting didalam Studio Nabawi TV Gambar Hasil Produksi syuting didalam Studio Nabawi TV

37 Pasca Produksi Dalam pembuatan tahap pasca produksi, semua hasil produksi dikumpulkan didalam satu file komputer. Pasca produksi merupakan tahapan proses akhir dimana semua hasil syuting dikumpulkan lalu langsung masuk pada bagian tahapan editing. Ada beberapa tahap dalaam pembuatan pasca produsi diantaranya adalah melakukan rough cut, lalu import pada bagian editing, lalu setelah itu masuk pada bagian editing cut to cut scene by scene, setelah itu setelah semua videonya jadi langsung masuk pada bagian color grading dan juga rendering Tehnik Rough Cut. Rough Cut merupakan salah satu tehnik pemisahan file setiap hasil video yang sudah diproduksi, dimana file video yang sudah dipisahkan akan dijadikan bahan utama dalam materi video untuk masuk pada tahapan editing. Gambar File yang sudah di rough cut

38 105 Setelah semuanya sudah di rough cut maka akan masuk pada proses, tahap import pada software editing, disini software yang digunakan pada proses editing adalah menggunakan, Adobe Premiere CC Video Editing Setelah sema hasil rough cut selesai semua, tahapan selanjutnya akan masuk pada bagian editinng. Editing merupakan suatu proses menggabungkan beberapa chapter video menjadi suatu alur cerita yang akan disesuaikan dengan naskah ataupun storyboard. Disini format yang dipakai pada editing dalam adobe premiere cc 2015 adalah sebagai berikut : 1. Capture Format : HDV 2. Display Format : Frame & Audio Sample Lalu format sequence yag dipakai dalam tahapan Pasca Produksi editing diantaranya adalah : 1. Frame Size : 1920 x Frame Rate : Frames / second 3. Pixel Aspect Ratio : Square Pixels ( 1.0 ) 4. Audio Settings : Samples 5. FPS : FPS. Setelah masuk pada pengaturan video, langsung masuk kepada bagian editing cut to cut, dimana pada tahap ini semua video telah di Import dalam file editing, lalu semua scene pada video akan

39 106 disesuaikan dengan storyline yang sudah dibuat oleh sutradara atau scriptwriter. Gambar Proses Editing Gambar Proses Editing

40 107 Gambar Proses Editing Rendering Proses dari membangun gambar dari sebuah model (atau model yang secara kolektif dapat disebut sebuah berkas adegan), melalui program komputer. Sebuah berkas adegan terdiri dari objekobjek dalam sebuah bahasa atau data struktur, bisa berupa geometri, sudut pandang, tekstur, pencahayaan, dan informasi bayangan sebagai sebuah deskripsi dari adegan virtual. Dalam proses rendering kita membutuhkan beberapa format yang dibutuhkan video agar resolusi dari video terlihat jelas dan juga audio yang ditampilkan tidak pecah dan dapat menghasilkan suara yang jernih. Berikut ini merupakan beberapa format video yang dibutuhkan dalam tahap proses pembuatan Video Profile Nabawi TV :

41 108 Video : 1. Basic Video Settings : 1920 x Frame Rate : Field Order : Progressive 4. Aspect Ratio : Square Pixels ( 1.0 ) 5. TV Standard : PAL Audio : 1. Audio Format : AAC 2. Sample Rate : Hz 3. Channels : Stereo 4. Audio Quality : High 5. Bitrate Settings : 256 Gambar Proses Rendering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang berfungsi untuk memperkuat identitas suatu perusahaan pada masyarakat, Video Corporate profile

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF 40 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP KREATIF 3.1 Strategi Komunikasi Meningkatkan daya tarik audio visual untuk mempengaruhi audience tidaklah mudah, apalagi masyarakat muda saat ini tidaklah terlalu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK A. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Tugas praktikan dalam praktik kerja lapangan di perusahan AMPlified diberi tanggung jawab sebagai videografer untuk membuat dan

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video. BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA 4.1 Teknis Perancangan Pada perancangan film pendek ini media utamanya yaitu berupa motion graphic video yang akan didistribusikan dengan trailer melalui media pendukung

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT Oleh TRIO WAHYU SASONGKO NIM: 108300082 Solar panel tenaga surya mulai berkembang di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1 Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama pengerjaan proyek kreatif, praktikan bertugas di Departemen Produksi bagian produksi Audio Visual. Selama berada di

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dari hasil perancangan video motion graphic ini dapat menjadi sarana informasi yang mengenalkan serta memberitahukan tentang manfaat donor darah

Lebih terperinci

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89 SOSIAL MEDIA Munif Amin Romadhon munifamin Munif Amin munifamin89 Apa itu Sinematografi? Berasal dari bahasa Yunani Kinema (gerakan) dan Graphoo atau Graphein (menulis / menggambar) Menulis dengan gambar

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi produk rancangan Pembuatan motion graphic Seller center ini bertujuan untuk mengedukasi para penjual di tokopedia yang kesulitan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS 1. Pengguna / Komunitas Karya Dari hasil rancangan video motion graphic sosialisasi prosedur pelayanan pengaduan (Komplain) di Universitas mercu

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metodologi Laporan ini menggunakan metodologi wawancara dan observasi untuk mendapatkan permasalahan yang terdapat di lapangan. Wawancara berfokus pada konsep yang telah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Stop Motion Dalam pembuatan animasi ini maka akan ada penggabungan antara stop motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini akan menjelaskan mengenai hasil karya yang berasal dari rancangan pada bab sebelumnya. Pada bab ini akan menjelaskan mengenai tahap produksi

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 23 BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI Proses produksi adalah proses pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah pembuatan script

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan Konsep MULTIMEDIA Multimedia is the combination of the following elements: text, color, graphics, animations, audio, and video MULTIMEDIA V.S MULTIMEDIA

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Penggabungan live shot dan animasi pada film pendek yang berjudul ABIMANYU ini berfungsi sebagai alat media komunikasi visual tentang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Video Teaser yang akan dibuat untuk acara Festival Video Edukasi (FVE) di Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) ini merupakan video teaser yang

Lebih terperinci

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu pra produksi yang meliputi kegiatan-kegiatan penentuan ide dan konsep video yang

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran lingkungan/komunitas Motion graphic pada umumnya merupakan gabungan dari potonganpotongan desain berbasis media visual yang menggabungkan Bahasa film dengan desain

Lebih terperinci

VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS

VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS VI. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Mengenalkan dan mendetugas Akhirkan tentang konsep 3D Animasi Holographic display Xperia Z3 yang digunakan sebagai terobosan baru dalam tampilan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah...

Lebih terperinci

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media Sistem Mul+media Pembuatan Produk Mul0media Teknik I Universitas Pasundan 2013 Sistem Mul+media Definisi : Sistem Mul+media adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar,

Lebih terperinci

Storyboard For Animation

Storyboard For Animation Storyboard For Animation Anda tidak perlu menjadi seorang kartunis yang bagus untuk menggambar storyboard yang baik. Jika Anda tidak bisa menggambar, maka akan memakan waktu lebih lama, tetapi Anda dapat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Materi 5 STORYBOARD Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Storyboard Proses membuat storyboard, awalnya dikembangkan oleh studio Walt Disney pada awal 1930 Menurut John

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan dalam pembuatan video klip Blood Angel yang berjudul Perjalanan Cinta adalah dengan menggunakan teknik chroma

Lebih terperinci

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK 4.1 Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 OBB (Opening Bumper Break) Movie Zone Pada suatu program acara televisi terdapat bagian-bagian yang meliputi topik pembahasan program acara tersebut, Opening Bumper Break (OBB)

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DESAIN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP DESAIN DAN PERANCANGAN 4.1 Strategi dan Konsep Desain Media yang digunakan pada pembuatan company profile PT. Bardie Puritama adalah media interaktif. Keunggulan media interaktif, adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Apa yang akan dibuat oleh penulis disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan sebuah promosi bersifat komersial. Sebuah video promosi sebuah universitas di

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING 3.1. STRATEGI KOMUNIKASI Media komunikasi visual, merupakan media yang tepat dan efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB IV. Materi Kerja Praktek. : Desain Media Promosi (Indonesia Terdidik TIK) Waktu Pengerjaan : 7 Hari (1 Minggu)

BAB IV. Materi Kerja Praktek. : Desain Media Promosi (Indonesia Terdidik TIK) Waktu Pengerjaan : 7 Hari (1 Minggu) BAB IV Materi Kerja Praktek 4.1 Perencanaan Perancangan Media Promosi 4.1.1 Gambaran Umum Proyek Nama Proyek Ukuran Logo Ukuran Kertas Orientasi Kertas Aplikasi : Desain Media Promosi (Indonesia Terdidik

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Teknis Produksi

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Teknis Produksi BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI 4. 1. Teknis Produksi Teknis Produksi adalah laporan proses dalam pembuatan karya audio visual yang didalamnya mencakup proses pra produksi, produksi dan pasca produksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT

PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain Program Studi Desain

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Pendek Tentang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Pra Produksi 4.1.2 Ide Ide dasar pembuatan video klip ini diperoleh dari lirik lagu. Penulis kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu. 4.1.3 Konsep

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan kerja praktik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pada pelaksanaan kerja praktik, diberikan tugas yang

Lebih terperinci

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing ADA DUA MACAM EDITING LINEAR EDITING Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab III telah dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Animasi ini dirancang sebagai bahan pengenalan (introduction), dimana pengenalan menggunakan animasi ini diharapkan dapat memberikan kesan menarik dan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan / Komunitas Video promosi ini ditujukan kepada calon pengunjung dan yang sudah pernah berkunjung ke TMII, dengan tujuan membuat pengunjung untuk tertarik

Lebih terperinci

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Bab 10 Pengembangan Sistem Multimedia Pokok Bahasan : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Tujuan Belajar : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat : Memahami

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin 48 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin menunjukan mengaplikasikan teori yang sudah penulis pelajari sebelumnya. Melalui produksi

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas tentang proses produksi dan post produksi CD Interaktif Company Profile yang meliputi pemotretan background, penataan cahaya, pemotretan karakter dan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Multimedia

Pengembangan Sistem Multimedia Pengembangan Sistem Multimedia Siklus Pengembangan Multimedia Pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedi, yaitu mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan

Lebih terperinci

BAB III Prosedur Pelaksanaan

BAB III Prosedur Pelaksanaan BAB III Prosedur Pelaksanaan 3.1. Proses Pelaksanaan Umum Terdapat beberapa divisi dalam perusahaan SCTV. Dalam perusahaan SCTV terdapat bagian Tim kreatif, Video Editor, Director, Quality Control, HRD,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip Pada Bab III telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku Basic Lighting for Beauty yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Teknologi multimedia adalah hasil dari perpaduan kemajuan teknologi elektronik, teknik komputer dan perangkat lunak. Kemampuan penyimpanan dan pengolahan gambar

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro 64 BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melewati proses pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahap ini shooting dan stock shoot diseleksi dan di pisahkan sesuai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion graphic novel yang pewarnaanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Tahap Produksi Proses produksi adalah proses pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu pada tahap pra produksi. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan menggabungkan rigging 3D dengan gambar 2D dalam

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRODUKSI Proses produksi video tutorial ini diawali dengan persiapan produksi yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan yang meliputi alat, konten video

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan pada tahap

Lebih terperinci

Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio

Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio Agustinus Sirumapea 1, Budi Setiawan 2, Rian Sujana 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK

Lebih terperinci

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama masa kerja praktek pada PT. Alternative Media Group (AMG) mendapatkan bermacam pekerjaan yang bermanfaat dalam pengembangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 61 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknis Produksi Media Utama Pada perancangan iklan layanan masyarakat ini media utama dalam penyebaran pesan yaitu media elektronik yang berupa televisi. Semua media

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dengan pembedahan literature seperti buku dan internet serta dilakukannya wawancara dan observasi langsung dilokasi agar

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di BAB III METODE KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di Animotion Academy Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini akan menjelaskan mengenai hasil karya yang berasal dari rancangan pada bab sebelumnya. Pada bab ini akan menjelaskan mengenai tahap produksi

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL XIII TIP DAN TRIK Bab ini akan membahas berbagai tips dan trik yang biasa

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. screen Shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam pembuatan video

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. screen Shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam pembuatan video BAB V IMPLEMENTASI KARYA Dalam bab V ini akan dijelaskan dari bab sebelumnya tentang produksi dan pasca produksi. Dalam bab ini akan dijelaskan secara lebih detail dari setiap screen Shoot kegiatan dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang untuk menjadi lebih baik baik dari segi pengetahuan dan segi moral atau tingkah laku.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT...

Lebih terperinci

BATASAN MASALAH

BATASAN MASALAH 1. PENDAHULUAN Listrik adalah suatu sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik merupakan energi yang

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I

Lebih terperinci

BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING

BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING A. Proses Perancangan Perancangan animasi dimulai dengansketsa dasar yang dibuat dengan sederhana untuk menentukan objek yang akan di buat melalui proses modelling, ide yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA, KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA, KONSEP DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA, KONSEP DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tahap analisis merupakan tahapan awal dalam membuat sebuah perangkat lunak dimana penulis menganalisa kebutuhan dasar dari sistem yang akan dibuat.

Lebih terperinci

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Disusun oleh : Rizka Febbry Indriani 14148142 Intan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan proses lanjutan dalam proses pembuatan video, merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi dan di implementasikan

Lebih terperinci

Pengenalan Multimedia. Mendeskripsikan tentang multimedia

Pengenalan Multimedia. Mendeskripsikan tentang multimedia Pengenalan Multimedia Mendeskripsikan tentang multimedia Mendeskripsikan tentang multimedia Multimedia (multi = Banyak; media = medium/alat dan cara untuk mengkomunikasikan informasi) Multimedia adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 ANALISA SISTEM Analisa rancang bangun aplikasi virtual museum konferensi asia afrika menggunakan blender ini adalah dengan menggabungkan gambar, animasi, teks dan suara yang

Lebih terperinci