V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Kondisi Geografis Kampung Budaya Sindangbarang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Desa Pasir Eurih berada pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dan merupakan kawasan yang berbukit di kaki Gunung Salak. Kondisi ini menyebabkan udara yang sejuk dengan suhu rata-rata 23 0 C 30 0 C. Desa Pasir Eurih terdiri dari 14 Rukun Warga (RW) dan 52 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk mencapai kurang lebih jiwa. Letak Desa Pasir Eurih berjarak lima kilometer dari Kota Bogor serta 60 kilometer dari Ibukota Jakarta. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah pengrajin sepatu dan sendal serta petani. Penduduknya mayoritas beragama Islam dan masih memegang sistem kekeluargaan yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-harinya. Kecamatan Tamansari merupakan kawasan resapan air dan kawasan hijau dengan melestarikan tanaman tahunan dan mengadakan rehabilitasi lahan kritis dengan penanaman pohon. Komoditas pertanian yang dihasilkan Kecamatan Tamansari adalah jagung, talas, singkong, kacang-kacangan, pepaya, durian, rambutan sirsak, dan mentimun. Kecamatan Tamansari juga dikenal sebagai sentra tanaman hias karena pemasarannya telah memasuki pangsa lokal, regional, dan mancanegara. Kecamatan Tamansari memiliki batas wilayah sebagai berikut : 1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ciomas dan Bogor Selatan. 2) Sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Salak. 3) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tenjolaya dan Dramaga. 4) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk. Jaringan transportasi di Kecamatan Tamansari cukup baik, kondisi jalan relatif baik, sebagian besar telah beraspal dan seluruh wilayah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat sepanjang tahun. Pelayanan jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menjangkau seluruh wilayah yang dimanfaatkan untuk pemukiman, perkantoran, industri, perdagangan, dan jasa. Penerangan Jalan Umum (PJU) cukup baik dan setiap tahunnya dilakukan penambahan PJU demi meningkatkan sarana umum listrik. Sarana komunikasi masyarakat dilayani oleh 44

2 PT. Telkom dan telepon selular yang dimiliki masyarakat. Akses internet yang dinikmati oleh masyarakat Kecamatan Tamansari umumnya berasal dari warnet Keragaan Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Usaha Kampung Budaya Sindangbarang didirikan oleh H. Achmad Mikami Sumawijaya pada bulan Maret 2007 dan diresmikan pada bulan September 2007 oleh Gubernur Jawa Barat H. Danny Setiawan. Achmad Mikami yang lebih dikenal dengan panggilan Bapak Maki sendiri adalah tokoh masyarakat sekaligus ketua kelompok kesenian sunda setempat yang bernama Sundagiripura. Ide awal untuk mendirikan Kampung Budaya Sindangbarang bermula dari acara Serentaun di tahun 2006 yang dipelopori oleh Bapak Maki sendiri. Serentaun merupakan acara panen tahunan dalam kebudayaan sunda yang dilakukan untuk mengapresiasikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang diperoleh. Serentaun 2006 sukses mendapatkan apresiasi baik dari masyarakat maupun pemerintah. Upacara Serentaun 2006 merupakan upacara Serentaun yang pertama diadakan sejak 32 tahun yang lalu. Kesuksesan tersebut membuat Bapak Maki dikenal sebagai pelopor sekaligus pelestari kebudayaan sunda baik oleh masyarakat setempat maupun pemerintah. Keberhasilannya dalam menghidupkan lagi budaya sunda setempat membuat beliau diundang dalam acara seminar kebudayaan nasional tahun 2006 yang diadakan oleh pemerintah Jawa Barat dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat. Dalam acara tersebut Bapak Maki bertemu dengan tokoh kebudayaan sunda H. Anis Djatisunda. Mereka kemudian melakukan diskusi dan kemudian menghasilkan ide untuk membentuk Kampung Budaya Sindangbarang. Ide tersebut didukung baik oleh pemerintah. Dukungan tersebut direalisasikan dengan bantuan modal yang diberikan untuk pendirian Kampung Budaya Sindangbarang baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Konsep obyek wisata yang dibentuk adalah agrowisata yang memiliki unsur dan nilai kebudayaan dan kehidupan masyarakat sunda. Konsep tersebut akhirnya direalisasikan dengan pendirian Kampung Budaya Sindangbarang di lahan seluas 8600 m 2 milik Bapak Maki sendiri. Bapak 45

3 Maki berpendapat bahwa usaha Kampung Budaya Sindangbarang ini tidak hanya untuk mencari keuntungan semata namun juga ikut berpartisipasi dalam memelihara kebudayaan sunda dan melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan usahanya. Kampung Budaya Sindangbarang merupakan agrowisata yang unik karena memadukan konsep edukasi pertanian dengan kebudayaan sunda. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya dapat menikmati fasilitas edukasi pertanian beserta keindahan alamnya, tetapi juga dapat menikmati pertunjukkan kesenian sunda serta melihat situs purbakala. Nuansa kebudayaan sunda sangat terlihat dan direfleksikan oleh seluruh bangunannya yang memiliki arsitektur khas sunda. Kampung Budaya Sindangbarang memiliki tenaga kerja yang ahli dalam menceritakan, mempertunjukan, dan memainkan kesenian dan sejarah sunda. Kegiatan pertunjukan kesenian sunda yang menjadi salah satu daya tarik Kampung Budaya Sindangbarang dipentaskan oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang dan kelompok kesenian Sundagiripura. Lokasi Kampung Budaya Sindangbarang yang berada di kaki Gunung Salak memberikan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah serta menciptakan suasana pedesaan yang asri. Hamparan sawah yang dapat dilihat di sekitar lokasi usaha juga semakin menambah suasana yang nyaman, indah, dan asri. Keunikan yang lain dari Kampung Budaya Sindangbarang adalah tersebarnya situs sejarah di sekitar lokasi usaha. Fasilitas unik yang ditawarkan oleh Kampung Budaya Sindangbarang kepada wisatawan adalah pengenalan situs sejarah. Situs sejarah ini berupa menhir, dolmen, punden berundak, ataupun lokasi bersejarah peninggalan dari Kerajaan Pajajaran. Salah satu situs sejarah yang terkenal adalah Sumur Jalatunda dan Taman Sri Baginda. Kampung Budaya Sindangbarang terlibat aktif di dalam melestarikan keberadaan situs sejarah ini dan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia dalam melakukan penelitian, dokumentasi dan menyelenggarakan seminar sejarah. Sejak awal didirikannya, mayoritas wisatawan Kampung Budaya Sindangbarang adalah rombongan pelajar TK sampai dengan SMA baik dari Bogor maupun luar Bogor seperti Jakarta. Pada umumnya wisatawan ini ingin 46

4 menikmati suasana pedesaan yang masih asri sekaligus terlibat aktif di dalam kegiatannya seperti menanam padi, menangkap ikan, dan menumbuk padi. Hal ini tidak bisa mereka temukan pada daerah asalnya. Tidak sedikit juga wisatawan yang datang merupakan rombongan keluarga inti dan rombongan karyawan dari suatu perusahaan. Biasanya mereka ingin menikmati suasana pedesaan yang masih asri dengan melakukan kegiatan gathering di Kampung Budaya Sindang Barang. Kampung Budaya Sindangbarang juga mengadakan acara dan kegiatan yang lain di luar kegiatan bisnisnya. Acara yang paling terkenal adalah Upacara Serentaun yang diadakan satu tahun sekali oleh Kampung Budaya Sindangbarang. Sebagian pendapatan usaha yang diterima oleh Kampung Budaya Sindangbarang disisihkan untuk mengadakan kegiatan ini. Upacara Serentaun telah menjadi kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kampung Budaya Sindangbarang dan masyarakat Kecamatan Tamansari. Upacara ini merupakan rangkaian kegiatan, dimulai dari iring-iringan penduduk setempat yang membawa hasil panennya untuk kemudian dikumpulkan di alun-alun Kampung Budaya Sindangbarang dan dilanjutkan dengan pertunjukan berbagai kesenian tradisional. Upacara Serentaun mendapatkan apresiasi yang tinggi, tidak hanya dari masyarakat Bogor namun juga daerah di luar Bogor. Banyak wartawan yang meliput acara ini dan memberitakannya, baik di media massa maupun internet. Dampaknya dirasakan oleh Kampung Budaya Sindangbarang yang semakin terkenal di mata wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Lokasi usaha Kampung Budaya Sindangbarang juga beberapa kali dijadikan lokasi shooting acara televisi diantaranya adalah Good Morning in the Weekend dan Jelajah dari salah satu stasiun televisi swasta Trans TV Organisasi Kampung Budaya Sindangbarang merupakan obyek wisata berkonsep agrowisata dengan bentuk badan usaha perseorangan. Kampung Budaya Sindangbarang mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari ketua (pemilik usaha), wakil ketua, divisi hubungan masyarakat dan pemasaran, divisi kesejarahan, divisi kesenian, divisi keagamaan, dan divisi keamanan. Dalam 47

5 melaksanakan kegiatannya, ketua dibantu wakil ketua yang membawahi setiap divisi. Kampung Budaya Sindangbarang memiliki motto dengan menggunakan bahasa Sunda yaitu Budaya Urang Sadayana yang berarti budaya kita semua. Sesuai dengan motto yang dimiliki, Kampung Budaya Sindangbarang menawarkan suatu konsep agrowisata yang unik dengan memasukkan nuansa kebudayaan Sunda dalam usahanya dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Konsep agrowisata yang memiliki unsur kebudayaan sunda juga tergambar dalam logo perusahaan. Gambar bangunan tradisional sunda pada logo perusahaan menunjukkan arsitektur bangunan yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang yang seluruhnya bernuansa tradisional sunda. Warna hijau dalam tulisan Kampung menunjukkan unsur pertanian sesuai dengan konsep agrowisata yang dijalankan. Warna merah dalam tulisan Budaya menggambarkan unsur keterlibatan masyarakat dalam kegiatan usaha. Logo perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Logo Kampung Budaya Sindangbarang Sumber : Manajemen Kampung Budaya Sindangbarang (2010) Fasilitas dan Kegiatan Kampung Budaya Sindangbarang memiliki berbagai fasilitas yang dapat dibagi menjadi bangunan, fasilitas lainnya, dan kegiatan. Untuk bangunan, Kampung Budaya Sindangbarang memiliki 28 bangunan bernuansa tradisional sunda. Bangunan tersebut adalah sebagai berikut : 48

6 1) Rumah pangiwa, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dengan kapasitas delapan orang (Gambar 5). Rumah pangiwa berjumlah tiga unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. Gambar 5. Rumah Pangiwa 2) Rumah panengen, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dengan kapasitas delapan orang. Rumah panengen berjumlah empat unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. 3) Rumah pasangrahan, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki empat kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas 15 orang (Gambar 6). Rumah pasangrahan berjumlah satu unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. Gambar 6. Rumah Pasangrahan 49

7 4) Rumah girang serat, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas delapan orang. Rumah girang serat berjumlah satu unit dan digunakan untuk kegiatan administrasi. Rumah girang serat juga dapat berfungsi sebagai tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang apabila rumah yang lainnya sedang digunakan. 5) Rumah besar, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki tiga kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas delapan orang. Rumah besar berjumlah satu unit dan digunakan untuk tempat tinggal ketua (pemilik usaha) Kampung Budaya Sindangbarang (Gambar 7). Rumah besar juga dapat berfungsi sebagai tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang apabila rumah yang lain sedang digunakan. Gambar 7. Rumah Besar 6) Toilet, merupakan toilet dengan arsitektur tradisional sunda. Toilet berjumlah enam unit. 7) Bale pangriungan, merupakan aula besar dengan arsitektur tradisional sunda. Bale pangriungan berjumlah satu unit dengan kapasitas 150 orang. Bale pangriungan digunakan sebagai tempat berkumpulnya rombongan wisatawan yang berjumlah besar. Wisatawan dapat melakukan kegiatan yang membutuhkan tempat luas seperti rapat, mendengarkan penuturan cerita sejarah sunda, ataupun berlatih tari tradisonal sunda. 50

8 8) Musholla, merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat ibadah muslim. Musholla berjumlah satu unit dengan kapasitas 60 orang. 9) Saung lisung, merupakan bangunan yang digunakan untuk kegiatan menumbuk padi. Saung lisung berjumlah satu unit. 10) Leuit, merupakan bengunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan padi yang telah dipanen. Leuit berjumlah delapan unit. 11) Saung talu, merupakan aula kecil yang digunakan sebagai tempat pertunjukkan kesenian sunda. Saung talu berjumlah satu unit dengan kapasitas 50 orang. Selain bangunan, Kampung Budaya Sindangbarang juga memiliki beberapa fasilitas yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Fasilitas tersebut adalah : 1) Sawah, merupakan lahan yang digunakan wisatawan untuk belajar menanam padi. 2) Kolam menangkap ikan, merupakan lahan yang digunakan wisatawan untuk belajar menangkap ikan. 3) Tempat penyimpanan alat masak tradisonal, merupakan tempat yang digunakan wisatawan untuk mengenal dan mempelajari penggunaan alat masak tradisional sunda. 4) Alun-alun, merupakan lapangan besar yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya wisatawan dengan jumlah besar dan lahan bermain. 5) Free Wi-fi, Kampung Budaya Sindangbarang memiliki koneksi internet yang terhubung dengan wi-fi. Wisatawan dapat menikmati internet gratis di dalam area Kampung Budaya Sindangbarang. Kampung Budaya Sindangbarang menawarkan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah : 1) Belajar menanam padi. Wisatawan dapat menikmati sarana edukasi pertanian dengan belajar menanam padi yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Bibit padi yang digunakan diperoleh dari petani sekitar. Cara tanam padi yang digunakan biasanya disebut dengan nandur yaitu menanam padi dengan tangan dan dilakukan sambil melangkah ke 51

9 belakang. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh rombongan wisatawan dari kalangan pelajar dan anak-anak. 2) Belajar menangkap ikan. Wisatawan dapat menikmati sarana edukasi pertanian dengan belajar menangkap ikan yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Jenis ikan yang digunakan adalah ikan mas yang diperoleh dari petani ikan sekitar. Ikan mas disebar ke dalam kolam ikan dan wisatawan belajar menangkap ikan dengan tangan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh rombongan wisatawan dari kalangan pelajar dan anak-anak. 3) Belajar menumbuk padi. Wisatawan dapat menikmati sarana edukasi pertanian dengan belajar menumbuk padi yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Padi yang digunakan diperoleh dari petani sekitar yang kemudian disimpan di leuit. Kegiatan yang dilakukan di Saung Lisung ini dilakukan dengan cara menumbuk padi hasil panen agar beras yang masih menempel di padi terlepas. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh rombongan wisatawan kalangan pelajar dan anak-anak. 4) Belajar kesenian tradisional sunda. Wisatawan dapat mempelajari kesenian tradisional Sunda seperti tari tradisional sunda dan memainkan alat musik tradisional Sunda. Kegiatan belajar tari tradisional dilakukan di Bale Pangriungan, sedangkan kegiatan belajar memainkan alat musik tradisional dilakukan di Saung Talu. Kegiatan ini dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. 5) Pertunjukan kesenian tradisional sunda. Wisatawan dapat menikmati pertunjukan kesenian tradisional sunda seperti drama tradisional dan pertunjukan musik tradisional. Kegiatan ini dilakukan di Saung talu. 6) Pengenalan alat masak tradisional. Wisatawan dapat mengenal alat masak tradisional sunda yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Biasanya, pengenalan alat masak tradisional ini dipandu langsung oleh wakil ketua karena pengetahuannya terhadap budaya sunda setempat. Alat masak yang dikenalkan adalah hawu yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. 7) Penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang. Wisatawan dapat mengetahui sejarah Kampung Budaya Sindangbarang dan adat kebudayaan 52

10 sunda setempat. Kegiatan ini dipandu langsung oleh wakil ketua karena pengetahuannya terhadap budaya Sunda setempat. Kegiatan ini biasanya dilakukan di Bale Pangriungan dan menjadi acara pembuka bagi wisatawan yang datang. 8) Mandi di sungai. Wisatawan dapat menikmati kegiatan mandi di sungai seperti kebanyakan masyarakat pedesaan. Sungai yang digunakan adalah sungai Ciapus yang terletak tidak jauh dari area Kampung Budaya Sindangbarang. Tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang membimbing wisatawan dalam melakukan tracking dari Kampung Budaya melewati hamparan sawah dan perumahan penduduk desa sekitar sampai ke sungai Ciapus untuk melakukan kegiatan mandi di sungai.. 9) Pengenalan dan pendampingan ke situs sejarah. Di sekitar Kampung Budaya Sindangbarang tersebar berbagai situs sejarah. Situs sejarah tersebut berasal dari peninggalan kerajaan sunda Padjajaran berupa menhir, dolmen, punden berundak, ataupun lokasi bersejarah. Wisatawan dapat didampingi untuk menuju lokasi dan melihat secara langsung situs-situs sejarah tersebut Paket Wisata Seluruh kegiatan dikemas ke dalam paket wisata. Wisatawan dapat memilih paket yang sesuai dengan keinginannya dalam kunjungannya ke Kampung Budaya Sindangbarang. Paket tersebut adalah sebagai berikut : 1) Paket Mulih ka Lembur (paket kunjungan sehari) Merupakan paket kunjungan sehari tanpa menginap. Dalam paket ini wisatawan dapat menikmati kegiatan penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang, belajar menanam padi, belajar menangkap ikan, belajar menumbuk padi, belajar kesenian tradisional, pengenalan alat masak tradisional, mandi di sungai, pengenalan dan pendampingan ke situs sejarah, dan menikmati pertunjukan kesenian. Harga yang ditawarkan pada paket ini adalah sebagai berikut : a) Pelajar / Mahasiswa : Rp per orang dengan jumlah minimal 40 orang. b) Umum / Domestik : Rp per orang dengan jumlah minimal 30 orang. 53

11 c) Wisatawan asing : Rp per orang dengan jumlah minimal 30 orang. d) Anak-anak usia dibawah lima tahun : Rp per orang dengan jumlah minimal 30 orang. 2) Paket Saweungi di Kampung Budaya (Paket Menginap) Merupakan paket kunjungan menginap. Dalam paket ini wisatawan dapat memilih antara menginap saja atau menginap dengan menikmati kegiatan penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang, belajar menanam padi, belajar menangkap ikan, belajar menumbuk padi, belajar kesenian tradisional, pengenalan alat masak tradisional, mandi di sungai, pengenalan dan pendampingan ke situs sejarah, dan menikmati pertunjukan kesenian Sunda. Khusus untuk paket menginap, disediakan konsumsi makanan sebanyak 3 kali dengan menu makanan tradisional sunda. Harga yang ditawarkan dalam paket ini adalah sebagai berikut : a) Menginap di Rumah Panengen : Rp per rumah (menginap saja) atau Rp per rumah (menginap dan menikmati kegiatan). b) Menginap di Rumah Pangiwa : Rp per rumah (menginap saja) atau Rp per rumah (menginap dan menikmati kegiatan). c) Menginap di Rumah Pasangrahan : Rp per rumah (menginap saja) atau Rp per rumah (menginap dan menikmati kegiatan). 3) Paket Tentatif Kampung Budaya Sindangbarang juga menyediakan paket tentatif bagi wisatawan yang ingin menikmati kegiatan di luar paket yang ditawarkan. Harga paket dinegosiasikan dengan manajemen Kampung Budaya Sindangbarang berdasarkan pemilihan kegiatan wisata. Paket tentatif yang pernah diambil oleh wisatawan sampai tahun 2010 adalah paket dengan beberapa kegiatan pilihan yaitu belajar menanam padi, berlatih kesenian, dan makan bersama di malam hari dengan harga Rp ,- per orang. 54

Imah Gede. Alun-alun

Imah Gede. Alun-alun LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Kampung Budaya Sindangbarang Imah Gede Girang Serat Saung Talu Alun-alun Bale Pangriungan Mus holla Sawah Belajar Menanam Padi Kolam Ikan Belajar Menangkap Ikan Keterangan Warna

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari

V. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Penambangan pasir juga dilakukan di beberapa desa di Kecamatan Tamansari,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Rawabogo mengenai partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisaya maka dapat di tarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2.392 meter) dan Gunung Lamongan (1.600 meter), serta di bagian Selatan

BAB I PENDAHULUAN. (2.392 meter) dan Gunung Lamongan (1.600 meter), serta di bagian Selatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Lumajang merupakan dataran yang sangat subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru (3.676 meter), Gunung Bromo (2.392 meter) dan Gunung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini pembangunan sedang berkembang. Terbukti dengan banyaknya pembangunan yang makin banyak dalam hal pembangunan Mall, Hotel, dan Pemukiman. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari perubahan suasana,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta penggerak ekonomi masyarakat. Pada tahun 2010, pariwisata internasional tumbuh sebesar 7% dari 119

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 hektar yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kabupaten Kudus memiliki potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. sebagai berikut: Pertama, di Kawasan Candi Cetho masih terdapat berbagai

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. sebagai berikut: Pertama, di Kawasan Candi Cetho masih terdapat berbagai 98 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang dijabarkan sebelumnya, dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Pertama, di Kawasan Candi Cetho masih terdapat berbagai potensi

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata untuk dikembangkan dan diupayakan menjadi daya tarik wisata daerah. Potensi wisata tersebut

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat potensial dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga keseniannya. Kesenian Jawa Barat sangat beraneka ragam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang sangat luas dan terdiri dari lima pulau besar dan belasan ribu pulau kecil. Letak antara satu pulau dengan pulau lainnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan melakukan kegiatan/aktivitas sehari-harinya. Permukiman dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Geografis Kecamatan Cigombong Kecamatan Cigombong adalah salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bogor yang berjarak 30 km dari Ibu Kota Kabupaten, 120 km

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut

Lebih terperinci

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR

KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR KRITERIA PENGEMBANGAN DESA SLOPENG SEBAGAI DESA WISATA DI KABUPATEN SUMENEP MIRA HAWANIAR 3609100043 Latar Belakang Memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak dan beragam Selama ini pengembangan pariwisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan sektor pariwisata terjadi secara global dalam beberapa tahun belakangan ini. Sektor pariwisata menjadi tulang punggung suatu negara, dalam arti salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat) BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang studi, rumusan persmasalahan, tujuan, sasaran dan manfaat studi, ruang lingkup studi yang mencakup ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dianugerahi dengan kekayaan alam dan budaya yang sangat tinggi atau Negara Biodiversity. Indonesia memiliki 13.466

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah menganalisis hasil penelitian dan pengolahan data, maka penulis mengambil kesimpulan, yaitu : Sebagai suatu bentuk struktur dari kegiatan pariwisata, desa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pariwisata merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki

Lebih terperinci

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Bukan sebuah nama asing yang baru didengar di kalangan masyarakat luar yang terkenal dengan

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan oleh beberapa negara di seluruh dunia. Negara menggunakan pariwisata sebagai penyokong ekonomi dan juga devisa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN KOTA TAKENGON - KABUPATEN ACEH TENGAH DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN UNTUK MENCAPAI GELAR SARJANA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak terlepas dari kegiatan rutin di tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Sibangkaja merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Sibangkaja merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Profile Agrowisata Sutera Sari Segara Desa Sibangkaja merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Abiansemal di Kabupaten Badung dengan luas wilayah geografis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Obyek Penetapan otonomi daerah menjadi pintu gerbang bagi setiap pemerintah daerah untuk berlomba-lomba dalam mengelola, memacu, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perekonomian Indonesia yang semakin membaik ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi salah satunya didorong oleh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN (LP3A)

UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN (LP3A) UNIVERSITAS DIPONEGORO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN (LP3A) Desa Wisata di Kawasan Klenting Kuning dengan Penekanan Desain Arsitektur Ekologis TUGAS AKHIR PERIODE 131/53 APRIL-SEPTEMBER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Bali sebelum tahun 1980 terfokus pada sektor pertanian. Masyarakat Bali aktif berperan serta dalam pembangunan sektor pertanian. Menginjak tahun 1980

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan

Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan Lampiran 1. Peta Rencana Pola Ruang Pantai Selatan 120 Lampiran 2. Peta Kawasan Muara Sungai Progo 121 122 Lampiran 3. Kondisi Muara Sungai Progo tahun (a) 2001 (b) 2004 123 MORFOLOGI HULU - MUARA SUNGAI

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 35 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan keadaan umum wilayah penelitian dan deskripsi dan analisis tayangan iklan layanan masyarakat. Dalam penelitian ini kondisi potensi sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata juga tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH

V GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH V GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH 5.1 Gapoktan Silih Asih Gapoktan Silih Asih terletak di Kampung Ciburuy rt 02 rw 02, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, 16470. Gapoktan ini terdiri

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Peranan pariwisata dalam pembangunan nasional,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar pada atraksi alam. Objek wisata alam tersebar di laut, pantai, hutan dan gunung, dimana dapat dikembangkan untuk daerah

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Potensi kepariwisataan di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis dengan sumberdaya alam hayati terbesar ketiga di dunia, sangat wajar bila pemerintah Indonesia memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT '

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terletak antara 70 33' LS ' LS dan ' BT ' BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak di bagian selatan tengah Pulau Jawa yang dibatasi oleh Samudera Hindia di bagian selatan dan Propinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah laut, maupun pantai.

Lebih terperinci

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Kelurahan/Desa. Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah 1. Kelurahan/Desa Desa Giripanggung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul dengan luas wilayah...hektar. Berdasarkan Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan prioritas pada pembangunan sektor pertanian, karena sektor pertanian di Indonesia sampai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 29 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan 4.1.1 Batas Wilayah Desa Mulyaharja terbentuk dari pemekaran Desa Sukaharja. Desa Sukaharja termasuk bagian dari Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Letak Geografi dan Topografi Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang memiliki luas sebesar 7551 Ha (BPS, 2015). Kecamatan Wonosari terbagi menjadi 14

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di dunia. Mereka menggunakan pariwisata sebagai penyokong perekonomian dan sumber devisa negara.

Lebih terperinci

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan pariwisata sudah dikenal sejak zaman dahulu. Awal mula penjelajahan dilakukan oleh para pemerintah swasta, pejabat dan orang yang memiliki banyak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak

Lebih terperinci

TINJAUAN PULO CANGKIR

TINJAUAN PULO CANGKIR BAB II TINJAUAN PULO CANGKIR II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : Kawasan Rekreasi Kampung Pulo Cangkir dan Sekitarnya. Tema : Arsitektur Tradisional Sunda. Kecamatan : Kronjo. Kelurahan : Pulo Cangkir

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa Desa Dramaga merupakan salah satu dari sepuluh desa yang termasuk wilayah administratif Kecamatan Dramaga. Desa ini bukan termasuk desa pesisir karena memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Kelayakan 1.1.1.1. Hotel Resort di Pantai Sorake Nias Selatan. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah 1 (satu) buah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang berada di daerah khatulistiwa. Dengan letak Indonesia yang berda di kawasan khatulistiwa ini Indonesia memilki iklim tropis. Iklim

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan pariwisata menduduki posisi sangat penting setelah minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan bangsa yang dapat meningkatkan perekonomian.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. YTH

Lebih terperinci

Hester Basoeki Garden Guest House terletak di desa CihideungUdik - Ciampea, Bogor. Resort desa ini dikenal juga sebagai" Kampoeng Wisata Cinangneng ".

Hester Basoeki Garden Guest House terletak di desa CihideungUdik - Ciampea, Bogor. Resort desa ini dikenal juga sebagai Kampoeng Wisata Cinangneng . Hester Basoeki Garden Guest House terletak di desa CihideungUdik - Ciampea, Bogor. Resort desa ini dikenal juga sebagai" Kampoeng Wisata Cinangneng ". Kampoeng Wisata Cinangneng menawarkan berbagai paket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat baik bila industri ini dapat dikelola dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat baik bila industri ini dapat dikelola dan dikembangkan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar yang paling banyak dilirik sebagai salah satu sektor andalan bagi negara dewasa ini, terutama bila dilihat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH 5.1. Kondisi Umum Kecamatan Leuwisadeng Kecamatan Leuwi Sadeng merupakan kecamatan yang terletak di Leuwi Sadeng, Kabupaten Bogor. Kecamatan Leuwi Sadeng terdiri dari 8

Lebih terperinci

DESA KERTA DAN DESA BUAHAN KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR, BALI

DESA KERTA DAN DESA BUAHAN KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR, BALI DESA KERTA DAN DESA BUAHAN KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR, BALI Oleh : Ni Wayan Siti KERJASAMA LPPM UNUD LPPM UNDWI PEMDA GIANYAR 1 1. PENDAHULUAN Kondisi eksisting Wilayah 1. Berlokasi di dataran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Pengertian Megalitik telah banyak disinggung oleh para ahli sebagai suatu tradisi yang menghasilkan batu-batu besar, mengacu pada etimologinya yaitu mega berarti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 9 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Umum Kecamatan Megamendung Kondisi Geografis Kecamatan Megamendung Kecamatan Megamendung adalah salah satu organisasi perangkat daerah Kabupaten Bogor yang terletak

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul REDESAIN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai penggerak sektor ekonomi dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Sektor pariwisata tidak hanya menyentuh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan

Lebih terperinci

BAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING. Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok

BAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING. Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok BAB II KELURAHAN TUGU SEBAGAI SENTRA BELIMBING 2.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian 2.1.1 Keadaan Umum Kelurahan Tugu Letak geografis Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok berada pada koordinat

Lebih terperinci