MATERI PENGENALAN K9 SCUAD DAN TEHNIK PELACAKAN KRIMINAL
|
|
|
- Yulia Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATERI PENGENALAN K9 SCUAD DAN TEHNIK PELACAKAN KRIMINAL
2 TERMINOLOGI DARI KATA CANINE CA : DIBACA K NINE : DITULIS 9 BERASAL DARI KATA LATIN CANINUS = ANJING = TARING
3 MENGAPA MEMILIH ANJING? TIDAK TERINTIMINDASI TIDAK MENIPU TIDAK TIDUR WASPADA SETIA MELINDUNGI MUDAH BERADAPTASI MURAH EFEKTIF EFISIEN
4 MENGAPA ANJING? ANJING MEMILIKI SIFAT SETIA ANJING MEMILIKI SIFAT MELINDUNGI LINGKUNGAN MELINDUNGI TUANNYA TIDAK DAPAT TERINTIMIDASI TIDAK PERNAH MENIPU TIDAK PERNAH BERBOHONG TIDAK TIDUR DAN SELALU WASPADA TIDAK BERNEGOSIASI BIAYA MURAH, EFEKTIF DAN EFISIEN MUDAH BERADAPTASI
5 MENGAPA ANJING? USIA ANJING RATA-RATA SEKITAR TAHUN USIA PRODUKTIF 7 8 TAHUN WAKTU YANG CUKUP LAMA UNTUK BERKOMITMENT DENGANNYA BEKERJA DENGAN ANJING ADALAH SEBUAH KOMITMENT TANPA SEBUAH KOMITMENT TIDAK DAPAT BEKERJA SAMA DGN IDEAL
6 JENIS ANJING PELACAK Herder / German sepherd Doberman Pinscher Rottweiler Belgian Malinois Gloden Retriever. Labrador Retriever. Fox terrier. Weimaraner.
7 DEPARTMENT SECURYTY SATWA MERUPAKAN UNSUR PELAKSANA UTAMA KEMANAN DAN KETERTIBAN YANG MENGEMBAN TUGAS FUNGSI TEKNIS SATWA PETUGAS KEAMANAN : - PELACAKAN, - SAR DENGAN SATWA, - DALMAS ( PENGENDALIAN MASSA ) DENGAN SATWA, - PATROLI DAN PENGAWALAN DENGAN SATWA, - PENGAMANAN DENGAN SATWA, - GIAT PROTOKOLER DENGAN SATWA DAN - MELAKSANAKAN OPERASI PENGAMANAN FUNGSI SATWA BAIK YANG TERPUSAT MAUPUN BACK UP KEWILAYAHAN
8 DEPARTMENT SECURYTY SATWA PERANAN PREVENTIF MEMBANTU PELAKSANAAN KEGIATAN TUGAS UMUM SECURYTY MELIPUTI PATROLI, PENJAGAAN DAN PENGAWALAN SERTA KHUSUS UNTUK SCOUT DOG (ANJING TEMPUR) DIGUNAKAN PADA PATROLI DAERAH RAWAN. REFRESIF MEMBANTU MENGUNGKAPKAN KASUS-KASUS KEJAHATAN (PELACAKAN UMUM / DALMAS, PELACAKAN NARKOTIKA DAN PELACAKAN BAHAN PELEDAK/BOM). BANTUAN KEMANUSIAN MEMBANTU MELAKSANAKAN PENCARIAN DAN PERTOLONGAN THD KORBAN BENCANA ALAM DAN KECELAKAAN (SAR DARAT).
9 DEPARTMENT SECURYTY SATWA MEMBANTU MENGUNGKAP KASUS TINDAK PIDANA PENGAMANAN / PENJAGAAN PATROLI. MELAKSANAKAN KEGIATAN PENCARIAN DAN PERTOLONGAN TERHADAP KORBAN BENCANA ALAM DAN KECELAKAAN MENDUKUNG / MELAKSANAKAN OPERASI SECURYTY. PENGENDALIAN MASSA
10 CARA KERJA ANJING Mata yang awas Dan telinga yang selalu waspada
11 CARA KERJA ANJING Gigi sebagai senjata
12 CARA KERJA ANJING Indra penciuman Anjing Lebih dr 200 juta sensor pencium sedangkan Manusia sekitar 20 juta Partikel/molekul bau Diterjemahkan oleh sensor pencium Berusaha mengikuti sumber bau Pelacakan
13 FULL PROTECTION Perlindungan penuh 24 jam, 265 hari, 1 tahun
14 KEMAMPUAN ANJING DEPARTMENT SECURYTY SATWA 1. PELACAK UMUM / KRIMINAL 2. PELACAK NARKOTIKA 3. PELACAK BAHAN PELEDAK 4. PELACAK CADAVER / MAYAT (SAR) 5. PELACAK CD 6. PENJAGAAN, PATROLI & PENGAWALAN DIDAERAH AMAN 7. PENJAGAAN, PATROLI & PENGAWALAN DIDAERAH RAWAN (SENTRY DOG/SCOUT DOG) 8. PENGENDALIAN MASSA
15 ANJING PELACAK DI BEBERAPA NEGARA 1.PELACAK MINERAL 2.PELACAK MAKANAN 3.DETEKSI KANGKER 4.DETEKSI DIABETES 5.DETEKSI ALERGI 6.PELACAK SERANGGA / RAYAP 7.PELACAK POLUTAN 8.PELACAK UANG 9.PELACAK RADIASI
16 INDRA PENCIUMAN ANJING Sensor penciuman
17 INDRA PENCIUMAN ANJING Olfaktori tempat sensor bau diterjemahkan Anjing Manusia
18 BAU / AROMA MOLEKUL-MOLEKUL YANG TERTINGGAL MENGAMBANG DIUDARA DAN BERADA DISEKELILING BENDA YANG TERTEKAN, TERGESER, TERSENTUH MOLEKUL-MOLEKUL TERSEBUT MENINGGALKAN BAU PEDOMAN : SEMUA BENDA MENIMBULKAN BAU
19 MEKANISME MEMBAU BAU
20 PELACAKAN KRIMINAL ADALAH KEGIATAN DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN ANJING PELACAK UNTUK MENEMUKAN & MENANGKAP PELAKU YANG BERKAITAN DENGAN PERISTIWA YANG TERJADI DENGAN BERPANGKAL TOLAK PADA JEJAK YANG DITINGGALKAN
21 MELACAK DALAM MELACAK DIPERLUKAN TITIK TOLAK YAITU SESUATU YANG BERGUNA SEBAGAI AWALAN UNTUK CONTOH BAU BAGI ANJING DARI CONTOH BAU TERSEBUT ANJING BERUSAHA MENCOCOKAN DAN MENCARI SUMBER BAU DITEMPAT-TEMPAT TERTENTU DENGAN METODE TERTENTU
22 TITIK TOLAK TITIK TOLAK / TITIK AWAL / SUMBER DAPAT BERUPA BEKAS ATAU BENDA YANG SECARA TIDAK SENGAJA TERTINGGAL OLEH PELAKU HARUS STERIL / BELUM TERSENTUH OLEH ORANG LAIN
23 TITIK TOLAK HARUS STERIL
24 JEJAK TEMPAT-TEMPAT TERTENTU AKAN MENIMBULKAN BEKAS YANG DITINGGALKAN KARENA PERPINDAHAN KE TEMPAT LAIN JEJAK DAPAT DILIHAT SEPINTAS LALU TERLIHAT TIDAK DAPAT DILIHAT MENGELUARKAN BAU
25 POLA KERJA ANJING PELACAK DIAWASI OLEH : PAWANG DAN PELINDUNG PAWANG SEBAGAI OPERATOR ANJING YG TLH DIDIDIK & DILATIH KEMAMPUAN & KETRAMPILAN UTK MENGGUNAKAN & MERAWAT ANJING PELINDUNG ANGGOTA SECURYTY YG MELINDUNGI, MEMBANTU GERAKAN & MENGINGATKAN PAWANG DLM MELAKSANAKAN TUGAS
26 MEMBEDAKAN BAU MANUSIA MEMPUNYAI BAU YANG KHAS DIMANA TERGANTUNG DARI BEBERAPA FAKTOR DIANTARANYA: GENETIK HABIT / KEBIASAAN MAKANAN LINGKUNGAN
27 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JEJAK 1. USIA JEJAK 2. CUACA 3. ANGIN 4. KONDISI GEOMORFOLOGI 5. KONTAMINASI JEJAK LAIN
28 SKEMA PELACAKAN TKP OLAH TKP TITIK TOLAK JEJAK BENDA YG DIGUNAKAN PELAKU BENDA YG DISENTUH PELAKU PELACAKAN MENEMUKAN BB / TERSANGKA REFERENSI / KETERANGAN PELENGKAP
29 SKEMA PELACAKAN
30 MELACAK
31 MELACAK
32 MELACAK
33 MELACAK MAAF SAYA TDK KENAL KAMU HANYA BAUMU PAKE TOPEN DULU
34 PELACAK HANDAK SUATU KEGIATAN DENGAN MENGGUNAKAN BANTUAN ANJING UNTUK MENDETEKSI KECURIGAAN ADANYA BAHAN PELEDAK DAN MENEMUKANNYA
35 CARA KERJA PELACAK HANDAK SETIAP BENDA MEMPUNYAI BAU YANG KHAS ANJING DIKENALKAN BERMACAM-MACAM BAU EXPLOSIVE MATERIAL RETRIF = PENGENALAN BAU JENIS-JENIS BAHAN PELEDAK YANG HARUS DI PERKENALKAN KEPADA ANJING PELAJAK HANDAK 1. TNT 5. NITRAT 2. PETN 6. BLACK POWDER 3. R D X CLORATE 8.
36 CARA KERJA PELACAK HANDAK ANJING AKAN BEREAKSI BILA MENEMUKAN SUMBER BAU
37 CARA KERJA PELACAK HANDAK AKAN MENCARI DIMANA BAU BERSUMBER DAN MENUNJUKKAN REAKSI TERTENTU / MEMBERITAHUKAN APABILA MENEMUKAN
38 CARA KERJA PELACAK HANDAK METODE : POINT TO POINT/ DARI TITIK KE TITIK
39 MEMBAU DAN MENCARI SUMBER BAU
40 MEMBAU DAN MENCARI SUMBER BAU
41 MEMBAU DAN MENCARI SUMBER BAU
42 TKP PELEDAKAN BOM DALAM TKP PELEDAKAN BOM FUNGSI ANJING PELACAK HANDAK DIANTARANYA : MENDETEKSI DIMUNGKINKAN ADANYA BOM YG MASIH ADA DAN BELUM MELEDAK MATERIAL BAHAN PELEDAK YANG MASIH TERSIMPAN
43 FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PELACAKAN ANJING PAWANG LINGKUNGAN OLAH TKP
44 FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PELACAKAN ANJING PELATIHAN RUTIN KESEHATAN PAWANG TEHNIK PELATIHAN TEHNIK DAN TAKTIK DALAM TUGAS PERAWATAN LINGKUNGAN KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT GEOGRAFI DAN MORFOLOGI OLAH TKP TITIK TOLAK PELACAKAN
45 KRITERIA ANJING PELACAK HANDAK SEHAT TELITI STAMINA KUAT ENERGIK CERIA SUKA BERMAIN RAMAH / TIDAK GALAK AGRESIF MUDAH BERADAPTASI
46 KARAKTER BEBERAPA ANJING HERDER / GERMAN SHEPHERD Anjing ini berasal dari German. Tipe anjing yang setia, pemberani, mudah menyesuaikan diri dg lingk, dan cerdas. Cocok untuk anjing penjaga, anjing polisi, dan anjing penuntun orang buta. Tinggi badan cm. Berat badan 27,8 38,6 kg. Direkomendasikan utk :pelacak ( umum, narkotik, handak ), SAR dan dalmas.
47 HERDER / GERMAN SHEPHERD
48 KARAKTER BEBERAPA ANJING DOBERMAN PINSCHER Anjing ini berasal dari German. Salah satu anjing penjaga unggulan. Setia dan konsekuen terhadap tanggung jawabnya. Sifatnya pemberani, penuh percaya diri, selalu siap siaga, serta daya penciuman dan pendengarannya sangat tajam. Tinggi mencapai 68 cm. Berat badan 27,3 36,4 kg. direkomendasikan utk : pelacak umum, SAR dan dalmas.
49 DOBERMAN PINSCHER
50 KARAKTER BEBERAPA ANJING ROTTWEILER Anjing Berasal dari German. Anjing yang bertampang seram ini merupakan tipe anjing penjaga yang serba bisa. Mempunyai kecerdasan diatas rata rata anjing lain. Mempunyai temperamen yg kuat,agresif dan patuh, bertenaga kuat,dan sangat pemberani dlm membela majikan. Sebagai anjing penjaga, pelacak, pemburu dan penjaga ternak. Tinggi badannya cm. Berat badan 22,7 34 kg. Direkomendasikan utk : pelacak umum, SAR dan dalmas
51 ROTTWEILER
52 KARAKTER BEBERAPA ANJING BELGIAN MALINOIS Anjing berasal dari Belgia. Karakter sangat keras serta daya penciuman dan pendengaranya relatif tajam dibanding anjing lain. Vitalitas dan mobilitasnya yang tinggi. Sebagai anjing penjaga dan pelacak. Tinggi badan cm. Berat badan 23 27,1 kg. Direkomendasikan utk : pelacak umum dan dalmas.
53 BELGIAN MALINOIS
54 KARAKTER BEBERAPA ANJING GOLDEN RETRIEVER Anjing berasal dari Eropa. Anjing ini sangat cerdas, periang dan tidak mudah menyerah. Daya penciumannya sangat tajam sehingga bisa difungsikan sebagai anjing pelacak dan sebagai penuntun orang buta. Tinggi badannya cm. Berat badan 27,3 34 kg. Direkomendasikan utk : pelacak handak dan narkotik.
55 GOLDEN RETRIEVER
56 KARAKTER BEBERAPA ANJING LABRADOR RETRIEVER Anjing berasal dari Inggris. Merupakan anjing yang cerdas, periang, dan punya sifat alami sebagai pemburu baik didarat maupun di perairan. Sebagai anjing pelacak, anjing SAR, dan penuntun orang buta. Tinggi badan cm. Berat badan kg. Direkomendasikan utk : pelacak handak, pelacak narkotik dan SAR.
57 LABRADOR RETRIEVER
58 KARAKTER BEBERAPA ANJING FOX TERRIER Berasal dari Irlandia. Anjing ini memiliki variasi sifat : berani, keras dan ramah. Tinggi 36 37,5 cm. Berat badan 15,9 20,5 kg. Direkomendasikan untuk : pelacak narkotik dan SAR.
59 FOX TERRIER
60 KARAKTER BEBERAPA ANJING WEIMARANER Berasal dari Belgia. Mampu berburu rusa, babi hutan. Penciumannya tajam dan mudah dilatih karena kepandaiannya. Tinggi 57,5 67,5 cm. Berat badan kg. Direkomendasikan untuk: pelacak umum dan SAR.
61 WEIMARANER
62 PERMINTAAN PELACAKAN KEPOLISIAN SETEMPAT APABILA MEMANDANG PERLU PENGGUNAAN ANJING PELACAK DALAM RANGKA MENGUNGKAPAN PERKARA, MAKA KEPOLISIAN SETEMPAT AKAN MEMBUAT SURAT PERMINTAAN BANTUAN KEPADA KASUB DIT SATWA GUNA MEMINTA BANTUAN ANJING, DENGAN LAPORAN POLISI DAN SURAT PERMINTAAN BANTUAN PETUGAS POLISI SETEMPAT MENDATANGI KANTOR SUBDIT SATWA DENGAN ADANYA LAPORAN POLISI DAN PERMINTAAN BANTUAN TERSEBUT SUB DIT SATWA SEGERA MENUGASKAN ANGGOTA BERSAMA ANJING PELACAK UNTUK MENDATANGI TKP
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang telah merdeka sejak tahun Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang telah merdeka sejak tahun 1945. Di Indonesia banyak sekali Lembaga Pemerintahan yang berfungsi menunjang keamanan negara, salah
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TPTKP
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TPTKP I. DASAR 1. JUKLAK KAPOLRI : 01/II/1982 TGL 18 FEBRUARI 1982 TENTANG PENANGANAN TKP;
II. TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan anjing pelacak akan melibatkan reserse dan K-9 SQUAD atau
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Anjing Pelacak Anjing pelacak sebagai mitra kerja kepolisian dapat meringankan tugas para penyidik karena keahlian yang dimiliki anjing. Dalam sebuah penyidikan yang
PIRANTI LUNAK DIT. SABHARA POLDA NTB TAHUN 2017
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT SABHARA DIT. SABHARA POLDA NTB TAHUN 2017 JENIS MOR/TAHUN TENTANG 1. No 1 Tahun 2012 Peleton Pengurai Massa 1 2. No 11 Tahun 2009
PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TPTKP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN
FUNGSI ANJING PELACAK SEBAGAI ALAT BANTU PENYIDIKAN DALAM MENDAPATKAN BARANG BUKTI TINDAK PIDANA
1 FUNGSI ANJING PELACAK SEBAGAI ALAT BANTU PENYIDIKAN DALAM MENDAPATKAN BARANG BUKTI TINDAK PIDANA Oldy Andrelin Newaherman, Diah Gusitiniati, Firganefi email: oldyandrelin_x5@yahoo.com Abstrak Fungsi
Sumber : survei statistik pribadi terhadap data pelanggan di beberapa tempat fasilitas sejenis KATEGORI KRITERIA FOTO
LAMPIRAN Sumber : survei statistik pribadi terhadap data pelanggan di beberapa tempat fasilitas sejenis Tabel 20. Jenis - Jenis 17 JENIS ANJING KATEGORI KRITERIA FOTO Chihuahua Long Coat Chihuahua Smooth
PROSEDUR KERJA. Kencana Loka BLOK F JABATAN : KOORDINATOR SECURITY TGL TERBIT : 19 1-2014 SATUAN PENGAMAN / SECURITY NO REVISI : 0
JABATAN : KOORDINATOR SECURITY A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. Melakukan Rekrut anggota Security sesuai dengan kebutuhan, Yang telah di setujui warga melalui keputusan Ketua RT. 2. Sebagai jembatan komonikasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Temperatur Tubuh Temperatur tubuh didefinisikan sebagai derajat panas tubuh. Temperatur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Temperatur Tubuh Temperatur tubuh didefinisikan sebagai derajat panas tubuh. Temperatur tubuh hewan merupakan keseimbangan antara produksi panas tubuh yang dihasilkan oleh
BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pengamanan. Ketertiban. Pelaksanaan. Tata Cara.
No.1340, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pengamanan. Ketertiban. Pelaksanaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA
BAB 1 PENDAHULUAN. Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan. tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang pada tubuh seseorang yang tidak dikenal, baik
BAB I PENDAHULUAN. sangat berbeda dalam sifat dan substansinya (Rahardjo, 2010)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polisi adalah profesi yang unik dan rumit. Dikatakan unik karena untuk merumuskan masalah secara tuntas adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah. Polisi merupakan
1. BUDI HERMAWAN 2. AZWAR SYARIF 3. DENIE HERMAWAN 4. ARIP SUSANTO 5. FAHRUL ROJI
1. BUDI HERMAWAN 2. AZWAR SYARIF 3. DENIE HERMAWAN 4. ARIP SUSANTO 5. FAHRUL ROJI TUGAS POKOK Menyelenggarakan keamanan & ketertiban di lingk. kwsn kerjanya khusus pengamanan phisik (Physical Security),
BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu persoalan dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Kesehatan dan keselamatan kerja
KESEHATAN KERJA. oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH
KESEHATAN KERJA oleh; Syamsul Rizal Sinulingga, MPH Disampaikan dalam Perkuliahan Kesehatan Masyarakat Jurusan D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 2013 Pengantar Kesehatan kerja adalah
BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENANGANAN TKP MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENANGANAN TKP 1. Persiapan Penanganan TKP Sebelum menandatangani TKP perlu dipersiapkan
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
BAB 1 PENDAHULUAN. Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan. tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang pada tubuh seseorang yang tidak dikenal, baik
II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kepolisian Republik Indonesia 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia Menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia disebutkan
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK PELAJARAN DARI SI KAKI TIGA
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK PELAJARAN DARI SI KAKI TIGA JOSEPHINE KARINA SAPUTRA Desain Komunikasi Visual Animasi, Jalan Jendral Sudirman 15 Sokaraja,Jawa Tengah 085224233208, kazuki_j4@yahoo.com
2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran N
No.1490, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Pengelolaan Barang Bukti. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG
TATA KERJA ORGANISASI
PENGELOLAAN PENGAMANAN LOKASI SUMUR EKSPLORASI DI LINGKUNGAN No.01 /RG1000/2016-S0 REVISI KE- 0 PERTAMINA HULU ENERGI RANDUGUNTING HALAMAN : 1 dari I. TUJUAN Tujuan TKO ini adalah untuk mengatur pelaksanaan
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402
![UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402](/thumbs/52/30771131.jpg "UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402")
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] BAB XXII KETENTUAN PIDANA Pasal 401 Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara Indonesia atau pesawat udara asing yang memasuki
BAB I PENDAHULUAN. dapat diungkap karena bantuan dari disiplin ilmu lain. bantu dalam penyelesaian proses beracara pidana sangat diperlukan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akibat kemajuan teknologi baik dibidang informasi, politik, sosial, budaya dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap tujuan kuantitas dan kualitas tindak
K E P E N D U D U K A N
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2002 TENTANG K E P E N D U D U K A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. bahwa, untuk kelancaran, ketertiban
BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk penanganan korban, saksi, dan pelaku akan diurusi oleh pihak Reserse.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kejahatan yang terjadi di negara kita telah semakin banyak dan beragam macamnya. Suatu tindak kejahatan secara umum menimbulkan bukti segitiga, yaitu adanya
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RESOR PANGKALPINANG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING I. PENDAHULUAN 1. UMUM a. Polri sebagai aparat negara yang bertugas
PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PEMELIHARA KEAMANAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN KEGIATAN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
NO. JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN URUSAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR
KENDALA PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KELALAIAN (CULPA) PADA PERKARA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN MATINYA KORBAN (STUDI PADA POLDASU) SKRIPSI
KENDALA PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KELALAIAN (CULPA) PADA PERKARA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN MATINYA KORBAN (STUDI PADA POLDASU) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas - tugas dan memenuhi
V. KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap anak yang berhadapan dengan hukum, adalah : dengan prosedur penyidikan dan ketentuan perundang-undangan yang
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran penyidik di Polresta Bandar Lampung dalam penerapan diversi terhadap anak
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepolisian Polres Bantul terbukti kurang berhasil dalam menangani tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Hal
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. Tindakan. Penggunaan Kekuatan. Pencabutan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.6, 2009 POLRI. Tindakan. Penggunaan Kekuatan. Pencabutan PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN KEKUATAN DALAM TINDAKAN
UPAH DAN JAMINAN SOSIAL
UPAH DAN JAMINAN SOSIAL Pengertian Upah : UU 13/2003 Pasal 1 butir 30: upah adalah hak pekerja/buruh yg diterima dan dinyatakan dlm bentuk uang sbg imbalan dr pengusaha / pemberi kerja kpd pekerja/buruh
BAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai landasan teori yang digunakan pada aplikasi IJA maupun aplikasi web yang digunakan untuk mengelola database. 3.1 Anjing Menurut Kamus Besar Bahasa
V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya penanggulangan
52 V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya penanggulangan terhadap tindak kekerasan yang dilakukan oleh geng motor di Bandung Jawa Barat yang telah dilakukan
STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARAN BARAT RESORT BIMA KOTA STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) Tentang PENYITAAN BARANG BUKTI TINDAK PIDANA NARKOBA POLRES BIMA KOTA Menimbang : Semakin
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VIII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA copyright by Elok Hikmawati 1 Pasal 86 UU No.13 Th.2003 1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. keselamatan
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG LARANGAN BERBURU DALAM RANGKA PERLINDUNGAN SATWA LIAR DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL GUBERNUR
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan kejahatan pada saat ini cenderung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan kejahatan pada saat ini cenderung meningkat. Semakin pintarnya
STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARAN BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) Tentang PEMBERHENTIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA NARKOBA POLRES BIMA KOTA Menimbang : Semakin
Kelapadua, Agustus 2015
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KORPS BRIMOB BUKU SAKU PENANGGULANGAN TEROR BOM I. PENDAHULUAN 1. Umum. a. Kepolisian Negara Republik Indonesia memiliki tugas dan tanggungjawab untuk
INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN
INDIKATOR BIDANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN Untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kelurahan Kedungmundu perlu adanya kerjasama antara Pemerintah Kelurahan dengan Babinkamtibmas,
LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 84 Universitas Kristen Maranatha 85 Universitas Kristen Maranatha 86 Universitas Kristen Maranatha 87 Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 2 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan fisik maupun pembangunan mental spiritual
PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA KHDTK BLI
PENEGAKAN HUKUM TERKAIT KONFLIK KELOLA KHDTK BLI DASAR HUKUM UU No. 5 Th 1990 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya UU No. 41 Th 1999 Kehutanan UU No. 18 Th 2013 Pencegahan Dan Pemberantasan
KOMUNIKASI INTERPERSONAL. Rizqie Auliana
KOMUNIKASI INTERPERSONAL Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Meningkatkan ketrampilan interpersonal Kemampuan utk bersosialisasi dg orang lain Membina hub baik dg org lain bukan hal mudah, yg dibutuhkan:
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.844, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Rehabilitasi. Penyalahgunaan. Pencandu. Narkotika. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TATA
MAKALAH PERAN POLISI DALAM PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA DI WIL DIY. Oleh: Dewi Emiliana Sakti, SH.
SEMINAR DAN WORKSHOP KELOMPOK STRATEGIS Eksistensi Milisi dan Memudarnya Tanggung Jawab Aktor Keamanan Negara Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 3 4 September 2013 MAKALAH PERAN POLISI DALAM PEMBINAAN
OLEH : SINDIKAT III TOKYO
OLEH : SINDIKAT III TOKYO Yang dimaksud Petugas Polmas dalam pedoman ini adalah petugas polri yg secara langsung melaksanakan tugas tugas Polmas, antara lain: Babinkamtibmas Anggota Pos Pol Anggota BKPM
SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
30 APRIL 2004 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK 01 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa transportasi mempunyai peranan penting dan
INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN
1 INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN PENGERTIAN Infeksi adalah proses ketika seseorang rentan (susceptible) terkena invasi agen patogen/infeksius dan menyebabkan sakit. Nosokomial berasal
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa hutan dan lahan merupakan sumberdaya
pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;
PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS POKOK Satuan Polisi Pamong
STANDAR OPRASIONALPROSEDUR (SOP) SAR SAT SABHARA POLRES MATARAM
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DA ERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPRASIONALPROSEDUR (SOP) SAR SAT SABHARA POLRES MATARAM I. DASAR A. KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI No.
JURNAL ILMIAH FUNGSI IDENTIFIKASI SIDIK JARI DALAM MENENTUKAN PELAKU TINDAK PIDANA ( Studi di Polres Mataram ) SKRIPSI
i JURNAL ILMIAH FUNGSI IDENTIFIKASI SIDIK JARI DALAM MENENTUKAN PELAKU TINDAK PIDANA ( Studi di Polres Mataram ) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat S-1 pada Program Studi
2017, No Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 684); 4. Peratur
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.293, 2017 BASARNAS. Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT SIAGA PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN
PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI
PERATURAN KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA DAN DOKUMEN INFORMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DIVISI HUBUNGAN MASYARAKAT POLRI
"Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Powerpoint Templates Page 1
"Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Page 1 Pada waktu penciptaan dunia, bekerja telah ditetapkan sebagai suatu berkat. Bekerja dimaksudkan untuk perkembangan, kuasa dan kebahagiaan. Perubahan keadaan
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT (KLASIK) Character
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT (KLASIK) Alat utk melihat karakter : a. Teliti daftar riwayat hidup b. Teliti reputasi calon debtur c. Bank to bank information d. Informasi dari asosiasi usaha e. Kebiasaan
SAFETY INDUCTION PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA DIV. OPS. III SURABAYA
SAFETY INDUCTION DIV. OPS. III SURABAYA SEJARAH Plant Precast Surabaya berdiri pada awal 1996. awalnya merupakan anak perusahaan PT. Adhi Karya. Dalam perjalanannya sejak 1996 hingga 2000-an, plant precast
PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 70 TAHUN 1999 TENTANG PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232]
![PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232]](/thumbs/55/36821289.jpg "PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232]")
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232] BAB III TINDAK PIDANA TERORISME Pasal 6 Setiap orang yang dengan sengaja
Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna
SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor
NASKAH SEMENTARA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN PENGENDALIAN MASSA SAT SABHARA POLRES SUMBAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA BARAT Jalan Telaga Baru - Taliwang 84355 NASKAH SEMENTARA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN PENGENDALIAN MASSA SAT SABHARA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN STANDART OPERASIONAL PROSEDUR Tentang SAR ( SEARCH AND RESCUE ) PENANGANAN KECELAKAAN DIWILAYAH PERAIRAN Lembar,
BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENYELIDIKAN MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL. 1. Pengamatan.
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDURE PENYELIDIKAN 1. Pengamatan. a. Observasi adalah pengamatan dengan panca indra secara
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN BADAN
BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENANGKAPAN MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN RESERSE KRIMINAL BARESKRIM POLRI STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR PENANGKAPAN 1. Pelaksanaan Penangkapan A. Penangkapan dengan Surat Perintah Penangkapan
BEBERAPA SEGI MANUSIA DALAM BEKERJA TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA
BEBERAPA SEGI MANUSIA DALAM BEKERJA TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi bekerja W.S. Neff : bekerja adalah kegiatan manusia merubah keadaan2 tertentu
RANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS. Endang Ekowarni
RANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS Endang Ekowarni Data: Usia & Jenis Kelamin No Responden Usia Jenis Kelamin 15 th 16 th 17 th L P 1 Siswa SMK 2 5 4 10
Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:
NENI KURNIAWATI Sifat Kodrat Manusia Unsur-unsur Hakekat Manusia: 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga 2. Sifat kodrat manusia terdiri atas mahluk individu dan sosial 3. Kedudukan kodrat
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]
![UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]](/thumbs/56/38491446.jpg "UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]")
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235] BAB XII KETENTUAN PIDANA Pasal 77 Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan : a. diskriminasi terhadap anak
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi. semakin merisaukan segala pihak.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Fenomena maraknya kriminalitas di era globalisasi semakin merisaukan segala pihak. Wikipedia mendefinisikan kriminalitas adalah segala sesuatu perbuatan manusia yang
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG OPERASI PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Pancasila Sila ke 5 BPJS : BADAN PENYELENGGARA SOSIAL 1 MENGAPA HARUS DENGAN SISTEM? 2 Mengapa Diperlukan Jaminan Kesehatan 1. Kehidupan manusia berpotensi mengalami
STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARAN BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP) Tentang PENGGELEDAHAN TINDAK PIDANA NARKOBA POLRES BIMA KOTA Menimbang : Semakin berkembangnya
1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI
1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat Modul Diklat Basic PKP-PK 1.1 1.2 Pengertian tentang gawat darurat bandar udara 1.1.1 Kondisi bandar udara dibawah batas normal Gawat darurat adalah kondisi dimana
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET DI WILAYAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi kebanyakan orang di Indonesia maupun di dunia, bekerja adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi kebanyakan orang di Indonesia maupun di dunia, bekerja adalah salah satu tujuan hidup meskipun terdapat resiko didalamnya selama mereka bekerja termasuk resiko
2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda
No.980, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Unit Deteksi K9. Logo dan Atribut. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG LOGO DAN ATRIBUT UNIT DETEKSI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN PESISIR DAN LAUT DI KABUPATEN ALOR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR NO. : 20, 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN PESISIR DAN LAUT DI KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT
PENGENDALIAN DAN CARA BERTINDAK TERHADAP AKSI UNJUK RASA
MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA S D E O P S PENGENDALIAN DAN CARA BERTINDAK TERHADAP AKSI UNJUK RASA 1. REFERENSI : a. UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri. b. UU No. 9 tahun 1998 tentang
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA T ENT ANG TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING) DI W ILAYAH HUKUM POL R E S
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada tanggal 12 oktober 2002 hingga bom yang meledak di JW Marriott dan Ritz- Carlton Jumat pagi
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN GARAM KONSUMSI BERIODIUM
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN GARAM KONSUMSI BERIODIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang
PERATURAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK BERKAKI EMPAT DALAM KOTA PAGAR ALAM
PERATURAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK BERKAKI EMPAT DALAM KOTA PAGAR ALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA PAGAR ALAM Menimbang : a. bahwa untuk
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Peraturan perundang-undangan untuk mengatur jalannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan global dewasa ini mendorong meningkatnya mobilitas penduduk dunia dari satu negara ke negara lain. Hal ini menimbulkan berbagai dampak, baik yang menguntungkan
Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban
HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping
Pengertian Maksud dan Tujuan Pembuatan Visum et Repertum Pembagian Visum et Repertum
VISUM et REPERTUM Pengertian Menurut bahasa: berasal dari kata latin yaitu visum (sesuatu yang dilihat) dan repertum (melaporkan). Menurut istilah: adalah laporan tertulis yang dibuat oleh dokter berdasarkan
Camera Trap Theory, Methods, and Demonstration
Camera Trap Theory, Methods, and Demonstration Oleh : Endro Setiawan (TN. Gunung Palung) Disampaikan pada acara : Field Course in Applied tropical Ecology and Vertebrate Survey Techniques Gunung Palung
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kita dengan perasaan tenang, sehingga hasilnya akan lebih memuaskan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, keamanan merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena dengan hidup yang aman, kita dapat melakukan semua kegiatan kita dengan perasaan
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG
Hasil rapat 7-7-05 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG TEKNIS PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, HAKIM DAN KELUARGANYA DALAM
MODEL SDLC MODEL SDLC FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO WATERFALL PROTOTYPE SPIRAL
MODEL SDLC FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODEL SDLC WATERFALL PROTOTYPE SPIRAL 1 MODEL WATERFALL Model yang melakukan tahapan SDLC secara berurutan mulai dari analisis/perencanaan, design, cooding,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG KETERTIBAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kehidupan Kabupaten
BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENERTIBAN TERNAK
BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENERTIBAN TERNAK PEMERINTAH KABUPATEN SIGI TAHUN 2017 0 BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH
BAB V KESIMPULAN. dua cara kerja. Pertama dari prosedur tahapan kerja yang dilakukan BAPAS
123 BAB V KESIMPULAN Cara kerja BAPAS sebagai sebuah unit pelaksana teknis yang merupakan lembaga pemasyarakatan yang memiliki melakukan pembinaan luar kepada narapidana sebagai warga binaan pemasyarakatan