Kementrian Pendidikan Republik Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jalan Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kementrian Pendidikan Republik Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jalan Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung"

Transkripsi

1 Kementrian Pendidikan Republik Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jalan Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA DAN ROA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ( Skripsi ) Nama : DANIL ARIF NPM : Telepon : danil_arif@yahoo.co.id Pembimbing I : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2012

2 1 ABSTRAK ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA DAN ROA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE Oleh : Danil Arif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA). Terdapat 7 (tujuh) perusahaan farmasi yang menjadi sample dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis yang dilakukan menunjukan terdapat perbedaan kinerja keuangan antara kinerja perusahaan farmasi dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA) sebagai alat ukurnya. Dari 7 (tujuh) perusahaan yang menjadi sample penelitian 5 (lima) diantaranya menghasilkan nilai EVA yang negatif. Hasil ROA 5 (lima) diantaranya menghasilkan nilai positif atau memiliki nilai ROA diatas 10%. Maka metode EVA dan ROA terdapat perbedaan kinerja keuangan. Kata kunci : Kinerja Keuangan, Return On Assets (ROA), Economic Value Added (EVA).

3 2 ABSTRACT ANALYSIS OF FINANCE PERFORMANCE BY USING METHOD EVA AND ROA AT PHARMACY COMPANY THAT ENLISTED IN EFFECT EXCHANGE INDONESIA (BEI) PERIOD By : Danil Arif This Research bent on to know performance of pharmacy company's finance that enlisted in Effect exchange Indonesia (BEI) at period by using method Economic Value Added (EVA) and Return On Assets (ROA). There is 7 (seven) pharmacy company that become reading copy in this research. Analyzer as used in research this is the qualitative analysis and analysis quantitative. Analysis that conducted show existed difference of finance performance between performance of pharmacy company by using method Economic Value Added (EVA) and Return On Assets (ROA) as a means of its measure. From 7 (seven) company that become research reading copy 5 (five) for example produce value negative EVA. Result ROA 5 (five) for example produce positive value or have value ROA above 10%. Then method EVA and ROA is existed difference of finance performance. Keyword : Performance Keuangan, Return On Assets (ROA), Economic Value Added (EVA).

4 3 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia dalam perkembangannya telah nenunjukan sebagaian besar dari instrument perekonomian, dimana indikasi yang dihasilkannya sebanyak dipacu oleh banyak peneliti maupun praktisi dalam melihat gambaran dalam perekonomian Indonesia. Sesuai dengan amanat Undang-undang RI Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, diman pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasioanal, sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat. Dan juga menjelaskan tugas pokok Badan Pengawasan Modal (Bapepam) yaitu melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar efisien serta melindungi kepentingan permodalan dan masyarakat. Perkembangan-perkembangan di pasar modal khususnya harga saham merupakan suatu indicator yang sangat penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu para investor dalam menentukan upanya apakah investor akan melakukan treansaksi di pasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusan pada berbagai informasi yang akan dimilikinya, baik informasi yang tersedia dipublik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi dipasar modal, yang akan tercemin dalam perubahan harga saham dan volume perdagangan saham (dipura : 2005) Pasar modal adalah sebagai tempat bertumunya perorangan dengan badan usaha yang membutuhkan dana untuk melakukan perluasan usaha, pengembangan (ekspansi), memperkuat struktur modal (refinancing), serta mengurangai kepemilikan perusahaan (divestasi). Melalui penjualan saham dipasar modal, perusahaan dapat memperoleh modal yang bersifat permanen dan tidak dibebani bunga. Dengan masuknya pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

5 4 suatu negara, seperti Indonesia, karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Di Indonesia sendiri banyak sekali perusahaan-perusahaan yang berkecimpung di dalam dunia pasar modal salah satunya perusahaan farmasi. Pada saat ini persaingan yang sangat ketat telah terjadi di berbagai sektor bisnis. Salah satunya adalah persaingan di perusahaan farmasi. Oleh karena itu agar suatu perusahaan dapat bertahan dalam persaingan diperlukan suatu langkah-langkah perencanaan yang baik, dimana perencanaan tersebut dapat fleksibel terhadap perkembangan-perkembangan usaha yang akan terjadi dalam perusahaan tersebut. Untuk itu dibutuhkan data-data keuangan yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dan membantu dalam menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan menginginkan usahanya dapat terus bertahan dan berkembang. Akan tetapi di dalam menjalankan kegiatannya perusahaan akan banyak mengalami masalah-masalah, baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar perusahaan. Faktor dari luar ini seringkali berada di luar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya. Untuk itu perusahaan memerlukan perencanaan dan strategi yang baik dari manajernya, yang harus dijaga untuk tetap dapat bertahan adalah kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan merupakan suatu hal yang sangat berhubungan. Tingkat kesehatan perusahaan akan membawa dampak dalam pengambilan keputusan, baik bagi pihak kreditur, bagi pemegang saham, maupun bagi pihak intern perusahaan itu sendiri. Para calon kreditur dan pemegang saham sangat berkepentingan untuk mengetahui kondisi yang sebenaranya dalam perusahaan agar dana yang diinvestasikan cukup aman dan mendapatkan tingkat hasil pengembalian (rate of return) yang akan menentukan investasi yang ditanamkan. Bagi pihak intern sendiri khususnya pihak manajemen, penilaian kinerja perusahaan akan mempengaruhi penyusunan rencana perusahaan yang akan diambil untuk masa depan demi kelangsungan hidup perusahaan (going concern).

6 5 Perusahaan Farmasi merupakan jenis industri yang berperan besar dalam segala aspek terutama dunia bisnis. Penerapan penilaian kinerja perusahaan sangat perlu dilakukan untuk mengetahui prestasi dan kinerja perusahaan yang berguna untuk kepentingan para pemegang saham maupun bagi manajemen perusahaan. Metode EVA pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co pada tahun Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya modal (Tunggal 2001). EVA adalah suatu alat pengukuran kinerja yang memperhitungkan secara tepat semua faktor yang berhubungan dengan penciptaan nilai. EVA dilandasi pada konsep bahwa dalam pengukuran laba perusahaan, kita harus mempertimbangkan dengan adil harapan-harapan penyedia dana (kreditur dan pemegang saham). EVA tergolong masih baru jika dibandingkan denga rasio keuangan. Di dalam konsep EVA ini, apabila EVA positif berarti tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih tinggi daripada tingkat pengembalian modal yang diminta investor, berarti perusahaan telah memaksimumkan nilai perusahaan. Demikian pula sebaiknya bila EVA negatif menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang, sehingga tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat pengembalian yang dituntut investor. Dalam Konsep EVA ini terdapat suatu keunggulan atau penilaian secara khusus, yaitu harapan para penyandang dana atau investor diperhatikan dengan memperhitungkan biaya modal rata-rata tertimbang. Konsep EVA mempunyai prinsip bahwa keberhasilan manajemen di ukur berdasarkan nilai tambah ekonomis yang diciptakan selama periode tertentu. Selain itu, EVA mampu berdiri sendiri untuk menilai kinerja keuangan perusahaan tanpa memerlukan data pembanding lain seperti standar industri yang lazim dipakai dalam analisis rasio keuangan.

7 6 Menurut Young dan O byrne (2001) EVA sama dengan NOPAT dikurangi biaya modal, NOPAT merupakan laba operasi setelah pajak, biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan dikalikan dengan rata-rata tertimbang dari biaya modal (WACC). WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal, modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga (non-interestbearing liabilities). Di Bursa Efek Indonesia terdapat 9 (sembilan) perusahaan farmasi yang terdaftar pada periode , antara lain : Tabel 1 : Daftar Sembilan Perusahaan Farmasi yang terdaftar pada periode Pada Bursa Efek Indonesia No. Nama Perusahaan 1. PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk. 2. PT. Darya Varia Labotaria Tbk. 3. PT. Indofarma Tbk. 4. PT. Kalbe Farma Tbk. 5. PT. Kimia Farma Tbk. 6. PT. Merck Indonesia Tbk. 7. PT. Pyridam Farma Tbk. 8 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. 9. PT. Tempo Scan Pasific Tbk. Sumber : Indonesian Capital Market Directory Berdasarkan uraian di atas maka penulis berminat untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA DAN ROA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

8 7 B. Permasalahan Berdasarkan latar latar belakang diatas yang telah penulis uraiakan, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia (BEI) Periode ( ) Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Asset (ROA)?. C. Batasan Masalah Agar tujuan penelitian dapat tercapai, maka ruang lingkup penelitian ini di batasi sebagai berikut : 1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Perhitungan kinerja menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Rasio Keuangan. 3. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan periode tahun D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode dengan menggunakan metode Economic value Added (EVA), dan Return on Assets (ROA). E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan

9 8 Memberikan informasi kepada perusahaan farmasi tentang kinerja perusahaan tersebut yang di ukur dengan menggunakan metode Economic value Added (EVA), dan Return on Assets (ROA). 2. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan pilihan investasi yang tetap sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan serta mempertimbangankan keputusan investasinya dipasar modal. 3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat memperdalam pengetahuan tentang sejauh mana peranan metode Economic value Added (EVA), dan Return on Assets (ROA) sebagai penilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

10 9 II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Kinerja Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar kerja yang menterjemahkan kata dari bahasa asing yaitu prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja juga bisa diartikan sebagai suatu prestsasi kerja, sebagai prestasi kerja maka penilaian atas prestasi kerja itu dapat dilihat dari siapa yang melakukan penilaian terhadap prestasi tersebut. Penilaian kerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Menurut Mulyadi (2001) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodok efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Sedangkan penilaian kinerja yang dilakukan oleh pihak di luar perusahaan yaitu untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat hasil pelaksanaan usaha atau bisnisnya.

11 10 B. Pengertian Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dapat di artikan sebagai salah satu usaha yang di laksanakan oleh manajemen, pengukuran kinerja perusahaan meliputi proses perencanaan, pengendalian, dan proses transaksional bagi kalangan perusahaan sekuritas, fund manager, eksekutif perusahaan, pemilik, pelaku bursa, kreditur serta stakeholder lainnya. Penilaian kinerja perusahaan oleh stakeholder digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan mereka terhadap perusahaan. Kepentingan terhadap perusahaan tersebut berkaitan erat dengan harapan kesejateraan yang mereka peroleh. Tujuan pengukuran kinerja secara umum yaitu : 1. Menentukan kontribusi suatu bagian dalam perusahaan terhadap perusahaan secara keseluruhan. 2. Memberikan dasar bagi penilaian mutu prestasi bagian dalam perusahaan. 3. Memberikan motivasi bagi manajer perusahaan dalam melaksanakan sejalan dengan tujuan perusahaan dalam secara keseluruhan. Melihat tujuan-tujuan tersebut, maka pengukuran kinerja harus realitis dan objektif yang berarti pengukuran kinerja pada suatu perusahaan hendaknya dilihat dalam suatu aspek yang luas dengan memperhitungkan faktor-faktor di luar dan di dalam perusahaan. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan, karena pengukuran tersebut digunakan sebagi dasar untuk menyusun sistem imbalan dalam perusahaan, yang dapat mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan sendiri bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan penting mengenai aset yang digunakan dan untuk memacu para manajer untuk membuat keputusan yang menyalurkan kepentingan perusahaan, dan juga untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas usaha.

12 11 C. Laporan Keuangan Sebagai Informasi Dalam Menilai Kinerja Perusahaan Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan, pada hakekatnya merupakan alat komunikasi. Artinya laporan keuangan itu adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatan-kegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan itu manajemen memperoleh informasi yang digunakan untuk : 1. Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penelitian terhadap kebijaksanaan- kebijaksanaan yang dianggap perlu. 2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan. 3. Merencanakan dan mengendalikan aktifitas sehari-hari dalam perusahaan. 4. Mempelajari aspek, tahap-tahap kegiatan tertentu dalam perusahaan. 5. Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu manajemen dan pihakpihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan. Sehingga dengan adanya laporan keuangan diharapkan mampu memberikan bantuan informasi kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Adapun tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu kegunaan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas yang diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan. Informasi tersebut menyangkut posisi keuangan perusahaan, informasi kinerja, dan perubahan posisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

13 12 Analisis keuangan sangat tergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan suatu perusahaan, yaitu : (1) Neraca, (2) Laporan Arus Kas, (3) Laporan Laba Rugi. Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan juga laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan, perubahan modal sendiri, dan diskusi-diskusi oleh pihak manajemen. Manfaat analisis laporan keuangan dalam pembuatan keputusan adalah : 1. Mengetahui manfaat analisis laporan keuangan untuk proses perencanaan dan pengendalian perusahaan. 2. Mengetahui pengaruh ketepatan ramalan laba untuk kegiatan investasi. 3. Memahami analisis efisiensi. 4. Memahami alat-alat yang dipakai untuk mengukur kinerja efisiensi perusahaan. 5. Mengaplikasikan berbagai alat analisis efisiensi. Laporan keuangan merupakan salah satu dari sekian informasi yang biasa digunakan untuk merevisi dan mendeteksi harga sekuritas seperti saham, obligasi, dan surat berharga lainnya. Jika laporan keuangan disajikan tepat waktu maka akan sangat bermanfaat untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan. Pentingnya laporan keuangan bagi pelaku pasar modal adalah : 1. Memahami analisis fundamental laporan keuangan. 2. Memahami hubungan antara kinerja keuangan perusahaan dan nilai saham. 3. Memahami penerapan analisis laporan keuangan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan investasi.

14 13 D. Metode Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak di ukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan, sehingga seringkali kinerja perusahaan terlihat baik dan meningkat, yang mana sebenarnya kinerja tidak mengalami peningkatan bahkan penurunan. Kinerja dan prestasi manajemen yang diukur dengan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang dihasilkan sangat tergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan, karena pengukuran berdasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai tambah yang tercipta dalam periode tertentu belum mampu menunjukkan kinerja manajemen perusahaan yang sebenarnya. Apabila Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya prospek yang baik, maka sahamnya akan diminati investor dan harganya akan meningkat. Dalam konsep investasi ada teori yang menyatakan return yang tinggi juga mempunyai risiko yang tinggi pula, sehingga perusahaan yang kinerjanya sangat bagus maka sangat mungkin risiko untuk jatuh tinggi jika dibandingkan kinerja yang sedangsedang saja. E. EVA (Economic Value Added) Pada masa persaingan ketat di pasar global sekarang ini, tujuan perusahaan untuk memaksimalkan laba menjadi sulit untuk diwujudkan. Sebaliknya tujuan perusahaan untuk meningkatkan Economic Value Added, karena EVA merupakan satu-satunya pedoman penilaian yang berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan dan kinerja manajemen. EVA (Economic Value Added) adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari aktifitas atau strategi manajemen. EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik

15 14 modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang melebihi tingkat modalnya. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada biaya modalnya. Perhitungan EVA EVA di hitung dengan rumus : EVA = NOPAT Capital Charges = NOPAT (WACC x Invested Capital) Berikut ini akan dijelaskan komponen perhitungan EVA, yaitu : a. Biaya Hutang (Kd) Biaya hutang merupakan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena telah menggunakan dana yang berasal dari hutang untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Dalam laporan keuangan biaya hutang dicantumkan sebagai biaya bunga yang merupakan salah satu elemen beban yang akan mengurangi laba perusahaan, karena biaya modal dapat dikurangkan dari penghasilan untuk menentukan besarnya pendapatan kena pajak perusahaan, maka biaya hutang dalam perhitungannya adalah biaya hutang setelah pajak (after tax cost of debt). Kd = Biaya Bunga Tahunan Total Hutang Jangka Panjang Kd* = Kd ( 1-t ) Keterangan : Kd* = biaya hutang setelah pajak t = tarif pajak yang berlaku b. Biaya Ekuitas (Ke) Tidak seperti halnya biaya hutang yang telah dicantumkan dalam laporan keuangan berupa biaya bunga, biaya ekuitas tidak tercantum dalam laporan

16 15 keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan menganggap dana ekuitas yang berasal dari para pemegang saham merupakan sumber dana yang sangat murah dan tidak mengandung biaya dalam penggunaannya. Padahal dalam dunia bisnis tidak ada sumber dana yang tidak mengandung biaya. Biaya Ekuitas dapat diartikan sebagai biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan karena menggunakan dana ekuitas atau dana yang berasal dari pemegang saham untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Biaya ekuitas merupakan pengembalian yang diminta atau diharapkan oleh investor atas dana yang telah ditanamkannya pada perusahaan. Model yang populer digunakan adalah dengan menggunakan model penetapan harga aktiva modal (Capital Asset Pricing Model/CAPM). Metode tersebut dapat di formulasikan : Keterangan : Ke = Krf + β (Krm Krf ) Keterangan : Krf = tingkat hasil pengembalian bebas resiko (risk free rate) Krm = tingkat hasil pengembalian yang diharapkan di pasar (rate of expected return) Β = koefisien beta saham yang merupakan indeks risiko saham. Komponen biaya ekuitas, yaitu : 1. Risk Free Rate (Krf) Merupakan tingkat bunga bebas resiko, di mana penanaman modal dilakukan terhadap instrumen bisnis dengan tingkat bunga bebas resiko, sehingga akan diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Ukuran yang digunakan adalah tingkat suku bunga obligasi yang dalam hal ini adalah Sertifikat Bank Indonesia. Data diperoleh melalui jurnal statistik keuangan dan pasar modal. 2. Market Return (Krm) Merupakan tingkat keuntungan portofolio pasar atau nilai keseluruhan pasar. Sebagai pengukur digunakan tingkat keuntungan rata-rata dari seluruh kesempatan investasi yang ada dalam indeks pasar. Indeks pasar yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Cara

17 16 menghitung rata-ratanya adalah dengan cara mengumpulkan nilai IHSG bulanan yang di formulasikan sebagai berikut : Krm = Indeks bulan i Indeks bulan i-1 Indeks bulan i-1 1. Beta = β Beta sebuah saham merupakan ukuran volatilitas saham tersebut terhadap rata-rata pasar saham. Beta mencerminkan resiko pasar sebagai lawan resiko spesifik perusahaan yang dapat dikurangi melalui diversifikasi. Historical beta diperoleh melalu regresi linier antara tingkat pengembalian saham (stock return) atau excess return saham dengan excess return portofolio pasar/indeks pasar (dalam hal ini indeks yang digunakan adalah IHSG) c. Struktur Modal dari Neraca Struktur modal adalah proporsi utang dan proporsi modal sendiri/ekuitas dalam bentuk persentase dari jumlah hutang dan modal sendiri. Proporsi hutang (Wd) diperoleh dengan cara membagi hutang perusahaan dengan jumlah hutang dan modal sendiri (total pasiva) kemudian dikalikan 100%. Wd = Debt x 100% Debt + Equity Proporsi ekuitas (We) diperoleh dengan membagi modal sendiri dengan jumlah hutang dan modal sendiri (total pasiva) lalu dikalikan 100%. We = Equity x 100% Debt + Equity d. NOPAT (Net Operating After Tax) Menurut Young dan O byrne (2001) NOPAT (Net Operating After Tax) merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak. NOPAT dihitung sebagai berikut : NOPAT = Laba Operasi + Pendapatan Bunga + Pendapatan Ekuitas (kerugian ekuitas) + Pendapatan Investasi Lainnya Pajak Penghasilan Pembebasan pajak atas biaya bunga.

18 17 Dimana menurut tingkat pajak korporasi Harnischfeger bahwa pembebasan pajak atas biaya bunga sama dengan 35% dikalikan biaya bunga. e. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC) WACC (Weighted Average Cost Of Capital) atau biaya modal rata-rata tertimbang adalah penjumlahan dari setiap komponen modal, utang jangka pendek, utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham, ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar. Penggunaan rata-rata tertimbang ini dikarenakan masing-masing sumber dana yang digunakan oleh perusahaan memiliki biaya yang berbeda. Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh penyedia dana jika modal tersebut di investasikan di tempat lain dalam suatu proyek, aktiva atau perusahaan dengan resiko yang sebanding. Biaya modal merupakan biaya kesempatan yang mencerminkan pengembalian yang diharapkan investor dari investasi lain dengan resiko yang serupa. (Young dan O byrne, 2001). f. Invested Capital Elemen terakhir yang digunakan untuk menghitung EVA adalah modal yang diinvestasikan (Invested Capital). Menurut Young dan O byrne (2001) Modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga (non-interestbearing liabilities), seperti utang, upah yang akan jatuh tempo (accrued taxes). Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh hutang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, serta hutang dan kewajiban jangka panjang lainnya.

19 18 Keunggulan EVA (Economic Value Added) EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu. Prinsip EVA memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan nilai pasar sebuah perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dapat melakukan banyak hal untuk menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut ini: 1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal. 2. Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapat return lebih besar dari biaya modal yang ada. 3. Menarik modal dari aktivitas-aktivitas usaha yang tidak menguntungkan. Meningkatnya laba operasi tanpa adanya tambahan modal berarti manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Keunggulan EVA sebagai alat pengukuran kinerja keuangan perusahaan menurut Govindarajan meliputi : 1. Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi. 2. Dengan meningkatnya EVA maka investasi-investasi akan menghasilkan laba diatas biaya modal sehingga akan lebih menarik para manajer untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut. 3. Adanya tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis asset yang berbeda pula. 4. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan nilai pasar perusahaan. Keunggulan EVA yang lain yaitu memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhatikan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi. Dengan diperhitungkannya biaya modal maka dapat diketahui apakah perusahaan dap[at menciptakan nilai tambah atau tidak.

20 19 Kelemahan EVA (Economic Value Added) Disamping beberapa keunggulan di atas, EVA juga memiliki kelemahan yaitu EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu periode tahun tertentu. Padahal nilai perusahaan merupakan akumulasi EVA selama umur perusahaan. Sehingga suatu perusahaan mempunyai nilai EVA pada periode tertentu positif tetapi nilai perusahaan tersebut rendah karena nilai EVA dimasa lalunya negatif. Selain itu kelemahan EVA adalah dalam perhitungan biaya modalnya EVA relatif sulit karena memerlukan data yang lebih banyak dan di analisa secara lebih mendalam. Dengan demikian secara tidak langsung mendorong para eksekutif untuk berfikir dan bertindak seperti para pemegang saham, yaitu memilih tingkat investasi yang meningkatkan tingkat return dan meminimumkan tingkat biaya modal (cost of capital) sehingga nilai perusahaan dapat maksimum. F. ROA (Return On Asset) Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan (operating asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA (Return On Asset) menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA (Return On Asset) yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk mengahasilkan laba.

21 20 Keunggulan ROA (Return On Asset) Keunggulan ROA diantaranya sebagai berikut : 1. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini. 2. ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai absolut. 3. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit usaha. Kelemahan ROA (Return On Asset) Kelemahan ROA (Return On Asset) diantaranya sebagai berikut : 1. Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project yang menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya proyek-proyek tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan. 2. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek dan bukan tujuan jangka panjang. 3. Sebuah project dalam ROA dapat meningkatkan tujuan jangka pendek, tetapi project tersebut mempunyai konsekuensi negatif dalam jangka panjang. Yang berupa pemutusan beberapa tenaga penjualan, pengurangan budget pemasaran, dan penggunaan bahan baku yang relatif murah sehingga menurunkan kualitas produk. G. Hubungan Antara Metode (Economic Value Added) EVA dan (Return On Asset) ROA Secara umum EVA dan ROA dianggap sebagai pengukur terbaik dari kinerja suatu perusahaan. EVA digunakan untuk menilai kinerja operasional, karena secara fair juga mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh para investor dan kreditor. Berkaitan dengan EVA sebagai alat ukur kinerja yang mempertimbangkan harapan para investor terhadap investasi yang dilakukan, maka EVA mengidentifikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

22 21 ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Dalam perhitungannya ROA hanya menggunakan laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva perusahaan. Sedangkan dalam perhitungannya EVA meliputi semua elemen atau unsur-unsur yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi perusahaan sehingga menjadi komprehensif dan EVA memberikan penilaian yang wajar atas kondisi perusahaan. Karena itu EVA lebih banyak digunakan sebagai penilaian kinerja meskipun perhitungannya lebih kompleks dan rumit. I. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ha : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan Economic Value added (EVA) dan Retrun On Asset (ROA)

23 22 III. METODE PENELITIAN A. Pemilihan Sampel Penelitian Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probabilitas atau non random, sehingga elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Teknik ini menggunakan metode purposive judgment sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria berupa suatu pertimbangan tertentu. (Jogiyanto, 2008) Adapun kriteria dalam pemilihan sampel yang digunakan sebagai berikut : 1. Merupakan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Pada periode penelitian tidak mengalami kerugian dan defisiensi modal. 3. Perusahaan farmasi yang memiliki laporan keuangan lengkap yang berakhir pada 31 Desember 2005 sampai 31 Desember Dari 9 (sembilan) perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI terdapat 7 (tujuh) perusahaan farmasi yang memenuhi kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu : Tabel 2. Daftar perusahaan farmasi yang menjadi sampel dan kode perusahaan. No Nama Perusahaan Kode 1 PT. Darya Varia Laborataria Tbk DVLA 2 PT. Kalbe Farma Tbk. KLBF 3 PT. Kimia Farma Tbk KAEF 4 PT. Pyridam Farma Tbk. PYFA 5 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. TSPC 6 PT. Bristol Myers Squibb Indonesia Tbk. SQBI 7 PT. Merck Indonesia Tbk MERK Sumber : Indonesian Capital Market Directory

24 23 B. Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif analisis yaitu metode yang bertujuan menggambarkan keadaan perusahaan dengan melakukan pengumpulan data dan informasi melalui : 1. Penelitian Pustaka (Library Research) Penelitian pustaka dilakukan dengan mencari dan mempelajari literaturliteratur dari majalah, surat kabar dan buku-buku yang berhubungan dengan topik untuk mendapatkan landasan teori yang cukup kaitannya dengan masalah yang dibahas penulis juga melakukan observasi melalui situs internet untuk melakukan pengumpulan data. 2. Metode lapangan (Field Research) yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang berasal dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Jakarta. C. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pada skripsi ini ada dua metode yaitu ROA (Return On Assets) dan EVA (Economic Value Added). I. ROA ( Return On Assets) ROA adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada. Setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan untuk mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Fokus ROA adalah profitabilitas dan independen terhadap biaya modalnya. Rasio ini menunjukkan kemapuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan laba atas total aktiva yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return On Assets (ROA) = Keuntungan Netto Sesudah Pajak x 100% Total Aktiva

25 24 II. EVA (Economic Value Added) Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Kuantitatif Menurut Young dan O byrne (2001) merupakan selisih antara Net Operating after Tax (NOPAT) dengan beban modal (Capital Charge). EVA = NOPAT - Capital Charge = NOPAT (WACC x Invested Capital) Langkah-langkah dalam menghitung EVA : a. Menghitung biaya hutang (Kd) Kd = Biaya Bunga Tahunan Total Hutang Jangka Panjang Kd* = Kd ( 1-t ) Keterangan : Kd* = biaya hutang setelah pajak t = tarif pajak yang berlaku b. Menghitung Biaya Ekuitas (Ke) Ke = Krf + β (Krm Krf ) Keterangan : Krf = tingkat hasil pengembalian bebas resiko (risk free rate) Krm = tingkat hasil pengembalian yang diharapkan di pasar (rate of expected return) Β = koefisien beta saham yang merupakan indeks risiko saham. c. Menghitung struktur permodalan dari neraca. Struktur permodalan yang dipakai adalah proporsi hutang dan proporsi ekuitas dalam bentuk persentase dari jumlah hutang dan ekuitas. Proporsi hutang (Wd) diperoleh dari : Wd = Debt x 100% Debt + Equity

26 25 Proporsi ekuitas (We) diperoleh dari : We = Equity x 100% Debt + Equity d. Menghitung NOPAT NOPAT = Laba Operasi + Pendapatan Bunga + Pendapatan Ekuitas (kerugian ekuitas) + Pendapatan Investasi Lainnya Pajak Penghasilan Pembebasan pajak atas biaya bunga. Menurut tingkat pajak korporasi Harnischfeger bahwa pembebasan pajak atas biaya bunga sama dengan 35% dikalikan biaya bunga. e. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang / Weight Average Cost of Capital (WACC) WACC = (Kd* x Wd) + (Ke x We) Keterangan : Kd* = Biaya hutang setelah pajak Ke = Biaya ekuitas Wd = Proporsi hutang We = Proporsi ekuitas f. Menghitung Invested Capital. Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh hutang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, serta hutang dan kewajiban jangka panjang lainnya. g. Menghitung EVA EVA = NOPAT (WACC x Invested Capital)

27 26 2. Analisis Beda Rata-rata dan Menentukan Keputusan Uji Hipotesis a. Analisis Beda Rata-rata Analisis beda rata-rata digunakan untuk mengetahui perbandingan nilai EVA pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Analisis ini diselesaikan dengan menggunakan analisis uji-t sample independen (independent sample t- test). Uji-t untuk sample independen merupakan metode yang digunakan untuk sample bebas dengan membandingkan rata-rata antara dua variable yang diteliti. Setelah dilakukan analisis uji-t sample independen maka akan diperoleh nilai rata-rata EVA dan ROA pada perusahaan farmasi. b. Menentukan Keputusan Uji Hipotesis Hipotesis yang di ajukan adalah : Ha : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA dan ROA. Ho : Tidak Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA dan ROA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig) dengan α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut : - Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. - Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. 3. Analisis Kualitatif Setelah data telah diolah secara kuantitatif, selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif guna memperjelas dan memperkuat serta memberikan keterangan.

28 27 IV. PEMBAHASAN A. Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh masing-masing perusahaan farmasi melalui Bursa Efek Indonesia. Data keuangan yang diteliti adalah data keuangan perusahaan farmasi di Indonesia untuk periode Untuk mengetahui kinerja perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA dan ROA. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan metode yang telah dikemukakan, serta kepentingan hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik. Analisis statistik merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program SPSS. Menghitung Economic Value Added (EVA) Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa nilai NOPAT (lampiran1) PT. Darya Varia Laboratoria Tbk tahun 2005 sebesar Rp , perhitungan EVA dapat diformulasikan sebagai berikut : EVA = NOPAT Capital Charges EVA = EVA = Maka nilai EVA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk tahun 2005 sebesar Rp Begitu juga perlakuan yang sama dalam menentukan EVA untuk semua perusahaan farmasi dari tahun (lampiran 7). Berikut ini hasil ringkasan EVA perusahaan farmasi :

29 28 Tabel. Ringkasan Nilai EVA tahun (Dalam Rupiah) Kode Tahun No Perusahaan DVLA -6,482,176,880 23,343,506,025-23,343,506,024-37,920,242,142 31,438,065,262 2 KLBF -570,902,681, ,356,774, ,356,774,513-25,625,884, ,276,797,044 3 KAEF -183,195,933, ,672,168, ,672,168, ,305,431,382-62,890,502,270 4 PYFA -46,653,172,990-23,110,717,973 23,110,717,977-30,995,038,520-15,658,134,470 5 TSPC -444,467,786,064 21,462,082,775-21,462,082,770 79,074,858, ,542,644,388 6 MERK 41,278,584,331 34,914,152,124-34,914,152,118 22,752,794,271 18,525,790,060 7 SQBI 33,421,389, ,649, ,649,150 53,345,385,160-19,923,995,680 Sumber : Lampiran Perhitungan Return On Asset (ROA) PT. Darya Varia Laboratoria Tbk pada tahun 2005 memiliki laba bersih setelah pajak Rp ( 8) dan total aktiva sebesar Rp (lampiran 8). Dari data ini ROA dapat diformulasikan sebagai berikut : ROA = laba bersih setelah pajak total aktiva ROA = : ROA = 11.55% Maka nilai ROA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk tahun 2005 sebesar 11.55%. Begitu juga perlakuan yang sama dalam menentukan ROA untuk semua perusahaan farmasi dari tahun (lampiran ). Tabel Ringkasan ROA Perusahaan Tahun (Dalam Persen) No Kode ROA DVLA 11,55% 13,00% 9,42% 8,90% 11.11% 2 KLBF 12,34% 13,82% 14,63% 13,73% 12.39% 3 KAEF 6,63% 4,49% 3,49% 3,76% 3.83%

30 29 4 PYFA 2,03% 1,74% 2,08% 1,83% 2.34% 5 TSPC 15,15% 12,65% 10,99% 10,04% 10.81% 6 MERK 28,55% 26,46% 30,61% 27,03% 26.29% 7 SQBI 21,17% 5,48% 20,84% 22,94% 23.77% Sumber : Lampiran. Statistik Deskriftif Perusahaan Farmasi dengan Metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Assets (ROA) Metode EVA dan ROA METODE N Mean Std. Deviation NILAI EVA ,263,310, E11 ROA ,860,562,124, E11 Keterangan : N = Jumlah Perusahaan EVA = Economic Value Added ROA = Return On Assets Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kinerja keuangan perusahaan farmasi yang diukur dengan metode Economic Value Added (EVA) mempunyai mean- 184,263,310,780. Dan kinerja keuangan perusahaan farmasi yang menggunakan metode Return On Assets (ROA) mempunyai mean 156,860,562,124,63. Dari angka tersebut terlihat bahwa perusahaan farmasi yang menggunakan metode Return On Assets (ROA) sebagai alat ukurnya lebih baik daripada dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) sebagai alat ukurnya.

31 30 Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji keberadaan distribusi normal dalam variabel independent dari penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan uji satu sampel kolmogorov-smirnov (one-sampel kolmogorov-smirnov test). Test ini merupakan salah satu uji untuk kebaikan sesuai (goodness-of-fit). Uji ini digunakan untuk membandingkan tingkat kesesuaian sampel dengan suatu distribusi tertentu, salah satunya distribusi normal, dengan hipotesis : - Ho : Data sampel berdistribusi normal - Ha : Data sampel tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian atau pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan ketentuan sebagai berikut : - Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima (data berdistribusi normal) - Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak (data tidak berdistribusi normal) Tabel. Hasil Uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test EVA ROA N Normal Parameters a,,b Mean -1.84E E11 Std. Deviation 1.986E E11 Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat pada kolom Asymp.Sig.(2-tailed), n1= 0, 417 ; n2 = 0,995. Pada perusahaan farmasi kinerja keuangannya dengan menggunakan metode EVA memiliki nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,417. Karena diperoleh sebesar 0, 417> 0,05 maka Ho diterima, yang berarti data berdistribusi normal, dan pada perusahaan farmasi kinerja keuangannya dengan

32 31 menggunakan metode ROA memiliki nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,995. Karena diperoleh sebesar 0, 995> 0,05 maka Ho diterima, yang berarti data berdistribusi normal juga. 2. Uji Parametrik Karena data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal maka pengujian hipotesis menggunakan uji parametrik, yaitu uji-t sampel independen (independen sampel t-test). Uji-t untuk sampel independen merupakan metode yang digunakan untuk sampel bebas dengan membandingkan rata-rata antara dua variabel yang diteliti. Data diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 17 for Windows Hipotesis yang diajukan adalah : Ha : Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA dan ROA.. Ho : Tidak Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA dan ROA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig) dengan α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut : - Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. - Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Tabel 11. Hasil Pengujian Hipotesis Keterangan Mean Sig. (2- Taraf nyata Kesimpulan tailed) EVA -184,263,310,780 Ha diterima 0,048 0,05 ROA 156,860,562,124,63 Ho ditolak Dari hasil pengujian di atas diperoleh probabilitas sebesar 0,048 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti secara statistik menunjukkan Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan farmasi menggunakan metode EVA dengan perusahaan farmasi yang menggunakan metode ROA dalam perhitungannya di Bursa Efek Indonesia periode

33 32 V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan mengenai kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan metode EVA dan ROA di Bursa Efek Indonesia periode Dari perhitungan metode EVA maka kinerja keuangan pada perusahaan farmasi cenderung naik turun meskipun demikian kinerja keuangan perusahaan farmasi yang diukur dengan metode EVA mempunyai mean (tujuh) perusahaan yang menjadi sampel penelitian 5 (lima) diantaranya menghasilkan nilai EVA negatif. 2. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan mengenai kinerja keuangan perusahaan farmasi dengan menggunakan ROA mempunyai mean ,63. Secara keseluruhan dari 7 (tujuh) sampel perusahaan farmasi, 5 (lima) diantaranya memiliki nilai ROA diatas 10%. Ini menunjukkan bahwa perusahaan farmasi tersebut sudah mampu memanfaatkan aktiva yang dimiliki secara optimal dalam rangka menghasilkan keuntungan. C. Saran Mengacu pada simpulan di atas penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi investor yang akan menanamkan sahamnya pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia sebaiknya dalam mempertimbangkan keputusan investasinya memperhatikan kinerja keuangan.. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dan periode yang lebih panjang sehingga dapat memperoleh hasil yang signifikan.

34 33 DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. dan Piji Pakarti Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi ke- 3.Rineka Cipta. Jakarta. Iriani, Prapti Perspektif Shareholder Value Creation Dalam Mengukur Kinerja Dengan EVA. KOMPAK, no.8. Agustus Jogiyanto Metode Penelitian Sistem Informasi, Pedoman dan Contoh Melakukan Penelitian di Bidang Sistem Teknologi Informasi. Edisi ke-1. Andi. Yogyakarta Maria, Desva Analisis Hubungan Nilai Tambah Ekonomis (EVA) Dengan Nilai Tambah Pasar (MVA). Skripsi. Universitas Lampung. Mulyadi Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ke- 3. Salemba Empat. Jakarta Nazir, Moh Metode Penelitian. Edisi ke-5. Ghalia Indonesia. Jakarta. Rahayu, Rahmawati Yuhana Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Periode ). Skripsi. Universitas Brawijaya. Rusdin Pasar Modal, Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik. Edisi ke-2. Alfabeta. Bandung. Tunggal, Amin Widjaja, PengantarKonsep Economic Value Added (EVA) dan Value Based Management (VBM). Badan Penerbit Harvarindo : Jakarta Weston dan Brigham, Buku Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Young, S. David dan O Byrne, Stephen F, 2001.EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai : Panduan Praktis untuk Implementasi. Penerbit Salemba Empat : Jakarta Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Lampung. Bandar Lampung.

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun

Lebih terperinci

Istilah kinerja atauperformance seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan

Istilah kinerja atauperformance seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Istilah kinerja atauperformance seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Gresik. Hasil penelitian BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Hamonangan (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis EVA dan MVA antara PT. Indocement Tunggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang diperdagangkan di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penilaian Kinerja Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manager karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku

Lebih terperinci

ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009

ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 Besse Wediawati dan Dewi Yuliana Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian dalam penulisan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE 2005-2013 Disusun Oleh : Nama : Fera Aristiyani NPM : 20207459 Kelas : 4EB05

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia Lantai 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Wibowo (2014:7 ), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. PERIODE 2010-2012 Nama : Anita Lestari NPM : 20210888 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI

Rasio Rentabilitas Ekonomi Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Lampiran i Rasio Rentabilitas Modal Sendiri Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI No Kode Nama Perusahaan ROE 2004 2005 2006 2007 2008 1 SQBI Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 31.82 8.94 33.06 32.88

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research) (Nazir, 1998). Jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini berdasarkan atas penelitian-penelitian yang terdahulu, natara lain : 1.1.1 Penelitian Raja Lambas (2005) Telah melakukan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Teoretis 1. Rasio Profitabilitas Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba atau keuntungan. Akan tetapi, ada juga perusahaan yang tujuannya bukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Situmorang (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Econonic Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang terdaftar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode Nama : Susi Susanti NPM : 21208451 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode 2008-2011 Latar Belakang Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan

Lebih terperinci

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 1 ANALISIS PERBANDINGAN DEBT EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE DAN NET PROFIT MARGIN BERDASARKAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN EMITEN FARMASI DI BEI PERIODE 2003 2007 MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Langkah pertama dalam memulai pengukuran kinerja keuangan lebih dalam, alangkah baiknya kita mengetahui tentang kinerja terlebih dahulu.

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi yang begitu pesat menyebabkan perkembangan dunia usaha yang begitu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian memiliki pengertian sebagai cara kerja untuk dapat memahami suatu objek penelitian. Peneliti yang baik harus memenuhi syaratsyarat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan

Lebih terperinci

Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) a. Pengertian EVA Menurut Young dan O Byrne (2001:17), pengertian EVA adalah didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis, yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 867-876 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang sebanyak-banyaknya

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang sebanyak-banyaknya 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang sebanyak-banyaknya atau semaksimal mungkin,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Economic Value Added (EVA) 1. Definisi Economic Value Added (EVA) EVA menurut John D.Martin et al (2010:44), menyatakan bahwa: Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added EVA),

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan

Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode Populasi Kode Nama Perusahaan Lampiran i Daftar Populasi Sampel Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI selama Periode 2008-2012 Populasi Kode Nama Perusahaan Kriteria 1 2 3 Sampel 1. DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1 2. INAF

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA)

Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA) Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. ASIA PAPER MILLS Dengan Metode Economic Value Added (EVA) Nama : Ilma Syahida Arofi NPM : 23211509 Kelas : 3EB25 Pembimbing : Radi Sahara, SE., MM Latar Belakang Kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Indayani (2004), melakukan penelitian pada perusahaan telekomunikasi yang go public di BursaEfek Jakarta.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana

BAB II LANDASAN TEORI. (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pasar Modal Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham),

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AMIN SUNARYO PS B200 060 165 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan dibawah ini. Untuk lebih membantu dalam melakukan perhitungan yang akurat, penulis menggunakan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan data berupa angka-angka pada analisis statistik, sedangkan menurut eksplanasinya,

Lebih terperinci

Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Economic Value Added

Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Economic Value Added Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Economic Value Added Rachman Fitrianto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Pengukuran kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis 2.2 Pengertian Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat memberikan nilai kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan perhitungan yang mendasari analisis dan pembahasan untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan PT United Tractors Tbk, yang diukur dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 3 Juli Jakarta Islamic Index merupakan hasil

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. yang didirikan pada tanggal 3 Juli Jakarta Islamic Index merupakan hasil 50 BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks syariah pertama di Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukan

Lebih terperinci

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran jawa timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran jawa timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen DAMPAK FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran jawa timur Untuk Menyusun Skripsi

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN Terbit online :

JURNAL MANAJEMEN Terbit online : JURNAL MANAJEMEN Terbit online : http://jurnalfe.ustjogja.ac.id PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE

Lebih terperinci

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada PT. HM Sampoerna, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini, perkembangan saham sangatlah pesat. Saham menjadi instrumen yang sangat penting bagi suatu perusahaan, dan definisi dari saham itu sendiri adalah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE 2008-2012 NAMA KELAS : Anindya Dita Khoirina : 3EB13 NPM : 20210864 FAKULTAS : EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan salah satu bank go public di Indonesia, yang secara periodik wajib menyampaikan laporan keuangannya. Pengukuran kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentanoe Kertonegoro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentanoe Kertonegoro 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi yang begitu pesat menyebabkan perkembangan dunia usaha yang begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada setiap bisnis, profit merupakan hal yang krusial. Profit dalam suatu bisnis merupakan suatu keharusan, jika bisnis tersebut ingin berlangsung. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Simanjuntak (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil sekalipun, yang terlihat dari kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN)

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN FARMASI (SAMPEL PERUSAHAAN) NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 DVLA PT Darya Varial Laboratoria 2 INAF PT Indofarma (Persero) 3 KAEF PT Kimia Farma ( Persero) 4 KLBF PT kalbe Farma 5 MERK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Sony siswanto (2012) dengan tujuan penelitian mengetahui Evaluasi kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Struktur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja

BAB II URAIAN TEORITIS. Struktur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Suwito (2002) melakukan penelitian yang berjudul Analisis Hubungan Struktur Modal dengan Economic Value Added (EVA) Guna Menilai Kinerja Perusahaan (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Dunia bisnis sebagai salah satu bagiannya juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Dunia bisnis sebagai salah satu bagiannya juga mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan semakin ketat dan telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Dunia bisnis sebagai salah satu bagiannya juga mengalami hal yang sama.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi investor dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja dan potensi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dilakukan oleh Hanifa (2006) dengan objek PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Hasil penelitian tersebut yaitu analisis terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih

I. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah badan usaha yang bersifat tetap, terus menerus, didirikan serta bekerja maupun berkedudukan dalam suatu wilayah untuk tujuan tertentu (Kansil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Perusahaan 2.1.1 Definisi Kinerja Perusahaan Kinerja suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kualitas kinerja keuangannya, yaitu jika kinerja keuangannya mengalami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan 22 perusahaan sampel yaitu perusahaan yang masuk dalam daftar Indeks LQ 45 pada periode bulan Februari 2010

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian di lakukan pada PT. Bursa Efek Indonesia, yang datanya tidak langsung diperoleh di kantor PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Masalah perekonomian selalu menjadi faktor yang penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Perusahaan akan selalu menghadapi hambatan-hambatan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian A. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal (Signalling Theory) Menurut Wolk dalam Firman Taryana (2013) teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED Moses L. Singgih Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK

ANALISIS PENGUKURAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK ANALISIS PENGUKURAN KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT SEPATU BATA TBK Latar Belakang Fungsi akuntansi yang penting adalah mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan serta penganalisaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa dan Evaluasi EVA Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil kinerja menejemen dalam mengelola modal yang di berikan pada perusahaan.

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI Disusun oleh: Nama : Lugas Setyo Aji NPM : 24212257 Jurusan : Akuntansi / S1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penlitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan pada Pusat Referensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat di www.idx.co.id. Periode laporan keuangan dan laporan tahunan yang digunakan

Lebih terperinci