BAB II ANALISIS STRUKTUR. Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II ANALISIS STRUKTUR. Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah"

Transkripsi

1 BAB II ANALISIS STRUKTUR 2.1 Alur Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terhubung secara kausal saja. Peristiwa kausal merupakan peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan karya. Peristiwa kausal tidak terbatas pada hal-hal yang fisik saja seperti ujaran atau tindakan, tetapi juga mencakup perubahan sikap karakter, kilasan-kilasan panangannya, keputusan-keputusannya, dan segala yang menjadi variabel pengubah dalam dirinya (Stanton, 2012:26). Menurut Wiyatmi, (2006:36) alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Alur dibagi dalam tiga bagian, yaitu: awal, tengah, dan akhir. Oemarjati (dalam Mido, 1994:41) mengatakan bahwa alur adalah struktur penyusunan kejadian-kejadian cerita secara logis. Perlu ditekankan bahwa rangkaian kejadian itu saling terjalin dalam kausalitas. Tanpa hubungan kausalitas, rangkaian kejadian peristiwa tidak dapat disebut alur. Konflik dapat berupa konflik internal ( konfllik pada diri sendiri), konflik eksternal (konflik antartokoh cerita). Pada tahap tengah inilah klimaks ditampilkam, 12

2 13 yaitu konflik telah mencapai titik intensitas tertinggi. Selanjutnya, tahap akhir disebut juga tahap peleraian (antiklimaks) yang menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Bagian antiklimaks ini berisi bagaimana kesudahan cerita, bagaimana akhir sebuah cerita. Untuk memperoleh keutuhan sebuah alur cerita, Aristoteles mengemukakan bahwa sebuah alur haruslah terdiri dari tahap awal (beginning), tahap tengah (middle), tahap akhir (end) (Abrams, 1981:138) Tahap Awal Tahap awal alur disebut sebagai perkenalan. Pada tahapan ini sedikit demi sedikit konflik mulai dimunculkan pada tokoh Anta. Pada tahap ini peristiwa berjalan datar. Pada tahap awal novel GLJ, digunakan alur mundur atau flashback. Hal ini dapat dilihat pada saat Anta menceritakan dirinya ingin digugurkan oleh Ibunya. Ibunya tidak ingin menambah beban keluarga, seperti terlihat dalam kutipan berikut. Ayahku hanyalah seorang Guru, dan di tahun 1970-an gajinya tak seberapa. Ibuku tidak menginginkan kelahiran anaknya yang ke-5,karena hal itu akan semakin memperberat beban keluarga. Oleh karena itu, ketika ia tahu bahwa ia hamil anaknya yang ke-5, segera ia bertanya kepada tetangga: Apakah yang harus saya lakukan untuk menggugurkan kandungan saya? dan seorang tetangga menyarankan agar ibuku meminum anggur botolan. Ibuku menurutinya, ia membeli satu botol anggur, sedikit demi sedikit ia meminumnya. Akhirnya ia menghabiskan satu botol. Ia merasa lega, usia kandungannya yang masih satu bulan akan segera keluar fetusnya. Ia menanti dan menanti, Namun alangkah kagetnya ia, karena kandungannya terus tumbuh (Samsara, 2012: 4). Pada tahap awal ini diceritakan, bahwa keluarga Anta mengalami masalah ekonomi. Ibu Anta terkejut saat mengetahui dirinya hamil anak ke-5, Kemudian ibu

3 14 Anta yang tidak menginginkan kelahiran Anta dan mencoba menggugurkannya. Segala cara sudah dilakukan untuk menggugurkan kandungannya tetapi tidak berhasil, hal ini jelas berbahaya bagi keselamatan dan juga dilarang oleh agama. Pada tahap ini juga diceritakan, Anta memiliki teman bernama Rahmat dan Ading. Ketika sedang asyik bermain korek api datanglah ibu Anta yang melarang Anta bermain korek api, dan menyuruhnya untuk pulang. Anta menuruti saja perintah ibunya. Sejak kejadian itu Anta tidak diijinkan lagi bermain dengan temantemannya, seperti terlihat dalam kutipan bawah ini. Hei Anta, jangan bermain korek api! Kemarikan koreknya! Ia merebut korek api itu dari tanganku, lalu berkata lagi, Ayo sekarang pulang ke rumah! aku percaya ibuku adalah seorang yang baik, dan aku menurutinya. Namun sesampainya di rumah, ayah dan ibuku memarahiku habis-habisan karena ternyata sebagai seorang anak sekolah, aku tak tahu akan bahaya kebakaran. Sudah mulai besok, tidak perlu lagi bermain dengan anak tetangga! Semuanya nakal-nakal!, begitu kata ayahku (Samsara, 2012:11). Anta adalah anak penurut, karena itu orang tuanya menyayangi dan melarang Anta bermain korek api bersama teman-temannya. Mereka masih kecil dan tidak tahu bahayanya bermain korek api. Sejak saat itu Anta dilarang keluar rumah, dan ia mulai terbiasa bermain di rumah dengan imajinasinya, menganggap semua benda mati seperti hidup. Sebaiknya orang tua tidak keras melarang anaknya bermain bersama teman-temannya, bicarakan semua masalah dengan baik kepada anak, tidak selalu dengan cara memarahinya. Biarkan ia bermain, beri penjelasan bahaya yang ditimbulkan korek api.

4 15 Selanjutnya, diceritakan Anta mulai berimajinasi dengan benda-benda permainannya. Perlahan-lahan Anta mulai melupakan kehidupan sosialnya dan lebih memilih untuk mengurung diri di rumah bersama permainan imajinasinya, sebagaimana tertera dalam kutipan berikut. Dengan kekuatan imajinasiku, aku pun mengubah segala bentuk benda permainanku. Sapu lidi kubuat menjadi kuda-kudaan, kasur yang sedang tak dipakai kubuat menjadi bergelung dan aku tinggal menjadi manusia gua di dalamnya. Wadah permen dari kaleng kuberi busa di dalamnya, dan kubuat menjadi koper tempat penimpan benda-benda, aku membayangkan diriku adalah agen rahasia yang membawa senjata dalam koper ke mana pun aku pergi. Perlahan-lahan aku mulai melupakan tetangga-tetanggaku, mereka pudar bersama waktu. Tahun demi tahun berlalu, aku menjadi terbiasa berkurung di rumah (Samsara, 2012:12). Ketika duduk di SMU Sumedang, Anta mempunyai sahabat karib bernama Wahyudin. Anta senang bersahabat dengan Wahyudin, karena dia mau menerima Anta apa adanya, terutama penyakit gangguan jiwa yang dideritanya. seperti terlihat dalam kutipan di bawah ini. Wahyudin adalah sahabat akrab pertama yang kukenal ketika aku memasuki SMU. Ia orang yang pertama kali tahu kalau aku menderita gangguan kejiwaan. Ia tak pernah mengejekku atau menolak aku. Sebaliknya ia malah memberi aku semangat agar aku terus maju dan pantang mundur, jangan putus asa (Samsara, 2012:19). Setelah lulus SMU, Anta pergi ke rumah kakak ketiganya di Bekasi, untuk mencari pekerjaan, namun gagal. Akhirnya, Anta memutuskan berangkat ke Tangerang untuk menjaga anak-anak kakak pertamanya.

5 16 Kakak ipar Anta mulai menunjukkan sikap antipatinya. Anta tersinggung dan memutuskan untuk kembali ke Bekasi. Dari Bekasi Anta memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Sumedang. Anta mulai tersisih dari pergaulan sosial. Tetangganya mulai mencemooh dirinya, bahkan memukul-mukul tembok untuk melampiaskan perasaan tidak sukanya pada Anta. Hari demi hari orang yang mendahak, meludah, dan memukul tembok semakin banyak saja. Bahkan sembarang orang yang lewat pun mulai melakukannya. Mereka semua benci padaku. Dan aku benar-benar tidak terima, aku mulai meneriaki mereka, namun bukannya mereda, mereka malah semakin meningkatkan intensitas perbuatan mereka. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Pada suatu siang, aku mendengar tetanggaku yang sedang berkerumun mengataiku. Aku terkejut, betapa kasar kata-katanya. Gila kamu! Sinting! Manusia tolol! (Samsara 2012:30 31). Sebagai masyarakat tidak seharusnya bersikap kasar terhadap seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan. Ia juga butuh motivasi untuk bisa sembuh, diterima dalam pergaulan sosial. Walaupun ia memiliki perbedaan dengan manusia normal lainnya, tetapi ia juga layak berada dalam pergaulan sosial Tahap Tengah Tahap tengah alur disebut pertikaian, menampilkan konflik demi konflik yang semakin tajam dan menegangkan. Oleh karena itu, wajar apa yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2010:145) bahwa bagian tengah cerita merupakan bagian terpanjang

6 17 dari karya fiksi yang bersangkutan. Pada tahapan ini Anta mulai dirawat di Poli Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangoenkusumo. Ia merasa bahwa semua yang dialaminya bukanlah halusinasi, karena begitu nyata baginya. Trauma yang dialami oleh Anta kemudian berubah menjadi ketakutan terhadap manusia lain. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. Sementara itu traumaku lama-kelamaan menjelma menjadi ketakutan terhadap manusia. Aku jarang keluar rumah bukan lagi karena ingin berkurung diri tapi karena aku takut bertemu dengan orang lain. Bahkan jika aku naik bus, aku harus duduk di pinggir jendela hanya untuk menghindari tatapan mata orang yang duduk di sebelahku (Samsara, 2012:35). Konflik selanjutnya terjadi pada saat Anta dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Sumedang. Antapun menolak karena dia malu dengan teman-teman SMUnya. Anta tidak mau sampai mereka tahu bahwa Anta memiliki gangguan jiwa. Ibunya dan Yayan mulai mempertimbangkan daerah Sumedang, karena keluarganya banyak yang tinggal di sana. Semula Anta menolak, namun karena dibujuk terusmenerus, akhirnya Antapun setuju. Tetangga dekat rumah Anta yang baru adalah seorang pelukis. Suatu hari anak kedua tetangga Anta, yang bernama Ajat datang dari Jakarta. Dari Jakarta ia ke Bandung dan di sana ia tertangkap basah sedang mabuk-mabukan. Namun, Anta tetap ingin berkenalan dengannya. Ajat memperlihatkan sikap tidak sukanya kepada Anta.

7 18 Melihat keadaan ini, Ibu Anta menjadi khawatir tentang perkembangan kejiwaan Anta. Kekhawatiran ibu semakin besar menyebabkan matanya mulai rabun karena rasa cemas yang berlebihan. Badannya semakin lemah, hingga pada suatu hari kondisi ibunya begitu lemah dan parah. Kondisi Anta yang pada saat itu juga sedang parah-parahnya, hanya bisa miris melihat kondisi Ibunya. Ibunya diajak memeriksakan diri ke RSCM, Hasil CT scan menunjukkan ibu menderita tumor otak, yang diderita sejak masih remaja. Ibu Anta terus-menerus koma dan keadaannya yang semakin memburuk, hingga suatu hari Ibu Anta meninggal dunia. Anta benarbenar dalam kondisi sedih karena kehilangan ibunya yang begitu melindungi menyayanginya, sebagaimana tertera dalam kutipan berikut. Aku dapat merasakan kehilangan yang medalam dalam diriku. Aku berusaha untuk tidak menangis, akan tetapi aku tak dapat membohongi perasaanku bahwa aku amat berduka. Air mataku memang tidak mengalir, namun hatiku remuk-redam. Aku telah kehilangan seseorang yang selama ini melindungi dan menyayangi diriku, dan aku yakin ia tak tergantikan oleh orang lain. Malam itu adalah malam yang paling kelabu dalam hidupku walaupun tak diiringi oleh air mata yang mengalir. Malam itu diriku dipenuhi dengan tangisan tanpa air mata (Samsara, 2012: 47). Setelah Ibu Anta meninggal, kakak Anta yang di Tanggerang bersedia menggantikan posisi Ibu. Ia mengantar Anta berobat ke rumah sakit Sanatorium Darmawangsa. Anta menolak masuk ke Sanatorium Darmawangsa, namun kakak Anta terus membujuknya. Penyakit Anta semakin parah sehingga kakak Anta

8 19 menginginkan psikiater terbaik. Anta terus menolak hingga akhirnya Anta menyetujui saran kakaknya. Selanjutnya, Anta hanya 10 hari dirawat di Sanatorium Darmawangsa. Setelah itu Anta masuk pengajian dan dirawat di sana. Ia merasa tidak tenang berada di tempat pengajian tersebut. Ia memutuskan untuk dirawat di RS Marzoeki Mahdi, Bogor. Pada saat Anta dirawat di RS Marzoeki Mahdi dan Yayan pada waktu itu berada di rumah kakak ketiganya. Terjadilah pertengkaran antara Yayan dengan kakak ketiganya. Pada bulan puasa, Yayan mengeluh dadanya sesak. Ia sudah minum obat sesuai resep dokter, namun keadaan Yayan semakin parah. Beberapa hari setelah lebaran Yayan meninggal. Kepergian Yayan membuat Anta merasa terpukul dan tidak percaya Yayan meninggal. Yayan yang begitu keras, kasar, telah meninggal dengan tenang. Anta sendiri lagi, karena ibu dan kakak lelaki yang paling dekat dengannya sudah lebih dahulu meninggal. Setelah Yayan meninggal, Anta mencoba mencari pekerjaan. Ketika ada tetangga menawarkan Anta untuk bekerja sebagai office boy di sebuah kantor, Anta setuju, melamar dan langsung diterima. Anta mulai mengenal banyak orang dan rajin bekerja. Suatu hari Anta tidak bisa lagi melawan penyakit jiwanya, Anta menghindari kerumunan orang dan ingin menyendiri. Akhirnya, Anta memutuskan berhenti bekerja. Ke luar dari pekerjaannya Anta semakin merasa tersiksa, karena

9 20 halusinasinya semakin parah. Ia juga merasa tetangganya mulai sering membicarakannya. Suara tetangganya semakin keras meledeknya jika Anta melakukan aktivitas yang mengeluarkan suara, sebagaimana tertera dalam kutipan berikut. Setelah keluar dari pekerjaan, aku habiskan sisa tahun 2005 dengan ketersiksaan. Karena aku menyendiri lagi, halusinasiku parah lagi. Aku sering mendengar para tetangga membicarakan keburukanku di jalanan di muka rumah tempat kami tinggal. Aku sering mendengarnya saat di kamarku, di lantai atas. Ketika aku melakukan aktivitas yang mengeluarkan bunyi, suara-suara tetanggaku itu semakin keras meledekku: Dasar gila! Sakit! Sinting, luh! (Samsara, 2012: 95) Keputusan Anta untuk keluar dari pekerjaannya, karena ia merasakan penyakitnya kambuh lagi. Anta berusaha memperbaiki kehidupannya dengan mulai bekerja, memberanikan diri untuk bertemu orang banyak. Awalnya Anta sudah mulai terbiasa dengan kehidupan sosialnya yang baru, tetapi penyakit gangguan jiwanya kambuh lagi, ia memutuskan untuk berhenti bekerja. Setidaknya Anta sudah mencoba untuk memperbaiki kehidupannya, walaupun penyakit gangguan jiwa terus kambuh. Karena penyakit Anta semakin menjadi-jadi, kakak Anta menegurnya, saat mengetahui ia keluar dari pekerjaan, karena penyakit gangguan jiwanya kambuh. Kakaknya tak tahu harus melakukan apa untuk menyembuhkan Anta. Suatu ketika bibi Anta yang tinggal di Ciamis menghubungi kakak pertama Anta dan

10 21 memberitahu bahwa ia mengenal seorang ulama yang mampu membantu Anta. Anta tidak bisa menolak keputusan kakaknya untuk berangkat ke pesantren yang dimaksud oleh bibinya, walaupun bertentangan dengan hatinya, sebagaimana tertera dalam kutipan di bawah ini. Aku tiba dengan rasa ngeri. Aku melihat bagaimana pasien-pasien bergeletakan begitu saja di lantai masjid. Kulihat atap masjid itu: Pesantren R. kami diterima oleh asisten Pak Kyai, karena Pak Kyai sedang ke Semarang, maka kami dipersilahkan untuk menginap di ruang samping rumahnya hingga ada keputusan dari Pak Kyai. Pak Kyai pulang tengah malam. Ia tak langsung berbicara dengan kami. Aku tak tahu mengapa. Padahal kami telah jauh-jauh untuk datang ke sini. Kami baru diajak bicara keesokan harinya. Nama ulama itu Kyai H. Ia menjelaskan bahwa aku harus menginap di dalam masjid karena ia telah menempatkan ribuan jin di sana untuk mengusir jin yang ada dalam tubuh orang yang menderita gangguan jiwa yang dirawat di sana (Samsara 2012: 98). Anta menjalani hari-harinya di pesantren dengan jenuh, karena pasien di sana tidak diberikan kegiatan apapun. Pada malam hari halusiansi Anta memuncak sehinga ia merasa gelisah dan tidak bisa tertidur lagi. Keesokan harinya Anta mencoba untuk berdoa dan menenangkan pikirannya, hal ini tampak pada kutipan di bawah ini. Aku diserang rasa cemas, jangan-jangan halusinasiku kumat lagi. Aku gelisah lagi, hingga pagi, siang, sore, dan malam kembali pikiranku tak dapat tenang juga. Aku mulai salat tasbih pada malam hari. Keesokan harinya aku memohon kapada Allah agar jika aku berdosa, dosaku diampuni. Aku berdoa dalam khalwatku agar Ia jangan mengembalikkan penyakitku seperti semula. Aku ingin bebas selama-lamanya dari penyakitku dan janganlah membuatku dikuasai oleh halisinasiku lagi (Samsara, 2012: ).

11 22 Kecemasan yang dirasakan Anta, karena ketakutannya terhadap halusinasinya sendiri. Sehingga menyebabkan ketenangannya terganggu. Setelah melakukan sholat tasbih, Anta baru merasa tenang. Dalam keadaan apapun yag membuat seseorang tidak tenang, mintalah ketenangan kepada Tuhan, karena dengan kembali pada-nya adalah jalan terbaik. Semakin hari, para santri semakin sering bersikap tidak bersahabat dengan Anta. Mereka sering mengeluarkan kata-kata kasar kepada Anta, dan hal itu menyakitkan hatinya. Untuk mengatasi hal tersebut Anta biasanya menggunakan walkman dan menyetelnya keras-keras. Pasien-pasien di sana ingin memiliki walkman milik Anta dan Anta pun terpaksa memberinya. Anta tersiksa menjalani malam tanpa walkmannya itu. Penyakit gangguan jiwanya mulai menyerang semakin kuat. Dia memutuskan untuk kabur dari pesantren, dengan sisa uangnya dia naik bus menuju Ciamis rumah bibinya. Aku tak tahan lagi. Aku akhirnya memutuskan untuk kabur. Aku pergi pada dini hari yang sepi. Uang ada ditanganku, ongkos bukanlah masalah. Pada pagi hari aku naik bus dan turun di sebuah persimpangan jalan di kota Cilacap yang ditunjukkan oleh kondektur sebagai perhentian bus menuju Ciamis. Aku memanga akan ke sana, menuju rumah bibiku. Karena bila aku ke rumah kakakku di Tangerang atau Bekasi ongkosnya tidak mencukupi. Dari Ciamis aku akan mencoba menghubungi kakakku agar dijemput pulang (Samsara, 2012:112). Setelah sholat jumat Anta langsung berangkat ke rumah bibinya dengan berjalan kaki, karena jarak antara masjid dan rumah bibinya tidak jauh. Tiba di sana

12 23 bibinya tidak ada. Di sana hanya ada sepupu Anta yaitu Mimi dan suaminya, Bagas. Keesokan harinya Anta menelpon kakak ketiganya. Ternyata kakak ketiga langsung menelpon kakak pertamanya. Sehari kemudian, kakak pertama Anta datang dengan bus malam dan marah kepada Anta, karena ia kabur dari pesantren. Suatu pagi neneknya Andi (teman satu pesantren) memberi tahu kakak Anta bahwa ia baru saja menemukan petirahan (tempat beristirahat untuk berobat atau memulihkan kesehatan dalam islami). Andi yang merupakan salah satu pasien dari pesantren itu juga merasa tidak nyaman dengan pengobatan di pesantren Pak Kyai H. Pengakuan Pak Kyai H bahwa ia adalah satu-satunya orang yang mengobati gangguan jiwa dengan cara Islami. Nenek Andi ingin sekali memindahkan Andi ke petirahan yang lain tetapi Pak Kyai H tidak mengizinkannya, kebetulan juga di pesantren Pak Kyai H, Andi punya banyak kawan. Hal itu yang membuat nenek Andi semakin bingung. Kemudian neneknya Andi memberikan petunjuk di mana kakak Anta bisa menemukan tempat itu. Kemudian Anta kabur dari pesantren. Anta bertemu dengan Pak J yang menyambutnya dengan ramah. Aku bertemu dengan tangan kanan Pak J namanya Achmad. Olehnya aku disuruh menunggu di ruang tamu. Tak berapa lama kemudian Pak J datang dan kami pun berbincang-bincang sejenak. Ia cukup ramah dan aku menyambutnya dengan suka cita. Perlakuan di pesantren R takkan terulang di sini. Aku diantar ke dipan yang akan menjadi tempat tidurku. Ia menunjukkan di mana aku bisa mengambil air wudu dan mandi (Samsara, 2012 :121).

13 24 Anta sudah merasa nyaman tinggal di rumah Pak J. Anta membantu membersihkan halaman rumah di kediaman Pak J. Beberapa hari kemudian Anta mulai tidak menyukai sikap Pak J yang semakin hari tidak baik terhadap pasienpasiennya. Anta dilarang untuk berbicara dengan pasien yang sakitnya lebih parah dari Anta. Pasien-pasien tidak dapat sembuh dengan baik. Anta memutuskan untuk kabur dari Petirahan Pak J dan pergi ke Maos, selanjutnya menaiki bus menuju ke Bekasi. Dalam perjalanan Anta menahan rasa dahaga dan lapar karena uangnya sudah habis. Antapun terpaksa menukar jam tangannya dengan karcis kereta. Tiba di Bekasi ayah Anta menyambut kedatangannya. Kakak ketiga dan kakak ipar Anta terlihat tidak menyukai kedatangannya Tahap Akhir Pada umumnya, tahap akhir merupakan tahap peleraian dalam sebuah cerita. Tahap akhir menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian ini berisi bagaimana kesudahan cerita, atau menyaran pada hal bagaimanakah akhir sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2005:144). Tahap akhir dalam novel GLJ, ketika Anta akhirnya bisa pulang ke Tangerang dan kembali masuk ke Psikiatri RSCM. Di Psikiatri RSCM, Anta banyak mengobrol dengan dokter dan pasien-pasien di sana. Setelah beberapa hari di sana, Anta sudah diperbolehkan pulang karena sudah mulai memperlihatkan perubahan yang cukup baik.

14 25 Pada Saat Anta ke luar dari bangsal psikiatri dan kembali dalam kehidupan keluarganya, ayahnya yang sudah tua dan sakit-sakitan, tidak berdaya lagi membantu membiayai pengobatan Anta. Ayahnya didiagnosis menderita diare, pleurapneumonia, gagal ginjal, dan harus dirawat di rumah sakit. Selama di rumah sakit Ayah disuntik Intrix (Ceftrix-axone) dan diberi Ketosteril. Dalam waktu delapan hari diperbolehkan pulang. Kebetulan ada saudara tetangga Anta yang menjadi tabib dan mampu mengobati dengan obat-obatan China. Setelah beberapa minggu diobati, keadaan ayah Anta mulai membaik tetapi tidak bertahan lama. Sampai akhirnya kondisi Ayah Anta semakin memburuk dan meninggal. Kepergian ayahnya menambah kepedihan mendalam bagi Anta, setelah Ibu dan Yayan yang telah lebih dahulu meninggal. Anta tidak mampu lagi menghadapi penyakitnya. Ia dirawat kembali di RSCM. Kakak Anta setuju, namun Anta tidak bisa masuk ke RSCM, karena kamar perawatan penuh dan Anta disarankan untuk ke RS Duren Sawit. Anta hanya dirawat selama 19 hari di RS Duren Sawit. Dokter Lina yang menangani meminta Anta lebih memperluas pergaulan sosialnya saat berada di rumah. Anta memiliki sebuah buku memoar Sidney Sheldon kemudian membaca buku itu. Kisah Sidney yang hampir mirip dengan kisah kehidupan Anta membuatnya terpukau. Hal ini membantu Anta bangkit dari masa kelamnya, seperti terlihat dalam kutipan di bawah ini.

15 26 Aku layak berterima kasih kepada Sidney, karena memoarnyalah yang telah membuatku bangkit kembali. Sidney punya kesamaan denganku, sama-sama miskin dan menderita gangguan jiwa. Sidney menderita gangguan bipolar walaupun pada mulanya ia tak tahu dan mencoba bunuh diri dengan obat. Namun ia berhasil bangkit dan menjadi orang yang sangat kreatif dan dihargai dunia. Beberapa dari karya-karyanya menginspirasi banyak orang, termasuk aku (Samsara 2012:196). Pengalaman hidup dari Sidney, mampu menginspirasi Anta selama menderita penyakit gangguan jiwa. Seseorang yang menderita penyakit gangguan jiwa juga mampu untuk sembuh dan memiliki masa depan yang baik. Selalu ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari kehidupan. Kehidupan Anta mulai membaik, begitu juga hubungan dengan keluarganya. Walaupun Anta belum bisa berlama-lama di rumah kakaknya yang membuat dirinya merasa tidak nyaman, tetapi Anta bersyukur karena hidupnya mulai memancarkan kebahagiaan bersama dengan keluarganya dan para aktivis Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS) yang membantu Anta ke luar dari penyakit gangguan jiwanya. Kini Anta membuka lembaran kehidupan yang baru dengan teman-temannya dan mendirikan Perhimpunan Jiwa Sehat (PJS). Anta mulai banyak mengenal ragam penderita skizofrenia. Banyak yang perjuangannya lebih sulit daripada dirinya. Ia menginginkan agar Perhimpunan Jiwa Sehat tidak mudah menyerah dalam memberikan semangat. Cita-cita Anta dan teman-temannya yang lain adalah untuk memberikan kesempatan kerja bagi Orang Dengan Skizofrenia (ODS). Bersama Perhimpunan Jiwa Sehat, Anta berusaha menyebarluaskan kepeduliannya terhadap orang dengan masalah kesehatan jiwa.

16 Penokohan Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam karya sastra (Nurgiyantoro, 2005:164). Penokohan merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah fiksi mengingat tidak mungkin lahir sebuah fiksi tanpa tokoh, yang pada akhirnya membentuk alur cerita. Dengan demikian, pengarang akan selalu menghadirkan tokoh dengan karakteristik masing-masing. Seorang tokoh secara wajar dapat diterima apabila dapat dipertanggungjawabkan dari segi fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Tokoh yang hidup sempurna dalam cerita ialah tokoh yang mempunyai tiga dimensi yakni fisiologis, sosiologis, dan psikologis. Dimensi fisiologis yaitu ciri-ciri fisik tokoh: Jenis kelamin, umur, keadaan tubuh, atau tampang, ciri-ciri tubuh, raut muka, dan sebagainya. Dimensi sosiologis yakni unsur-unsur: status sosial, pekerjaan, jabatan, peranan dalam masyarakat, pendidikan, kehidupan pribadi dan keluarga, pandangan hidup, agama dan kepercayaan, ideologi, aktivitas sosial, organisasi, kegemaran, keturunan, bangsa, dan lain-lain. Dimensi psikologis, yaitu mentalitas, norma-norma moral yang dipakai, tempramen, perasaan-perasaan dan keinginan pribadi, sikap dan watak, kecerdasan, keahlian, kecakapan khusus, dan lain-lain ( Mido, 1994: 21 22). Sukada membagi tokoh menjadi tiga jenis, yaitu tokoh primer, tokoh sekunder, dan tokoh komplementer atau pelengkap (Sukada, 1987: 62). Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari

17 28 orang-orang yang hidup di alam nyata. Oleh karena itu, tokoh hendaknya dihadirkan secara alamiah. Dalam arti tokoh-tokoh itu memiliki derajat lifelikeness (kesepertihidupan) (Wiyatmi, 2009: 30 31). Tokoh-tokoh yang dianalisis berdasarkan psikologis sastra adalah Anta dan Yayan, tanpa mengesampingkan tokoh-tokoh lain yang ada di sekitarnya, karena kedua tokoh tersebut saling berhubungan dalam keseluruhan cerita Tokoh Primer Tokoh primer atau tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Bahkan, pada novenovel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2005: ). Tokoh utama dalam novel GLJ karya Anta Samsara adalah Anta. Tokoh Anta mendominasi keseluruhan cerita, karena novel GLJ menceritakan tentang kehidupan Anta yang harus merasakan penyakit gangguan jiwa dan ia memiliki peranan penting dalam membangun insiden. Dilihat dari dimensi fisiologis maupun sosiologis, Anta adalah laki-laki, secara dimensi fisiologis sosok Anta tidak digambarkan dengan mendetail. Anta hanya menempuh pendidikan sampai tingkat SMA, karena pada saat itu ia mulai merasakan gangguan pada jiwanya. Ia sulit

18 29 bergabung dengan masyarakat dan lebih memilih untuk mengurung diri di rumah, sebagaimana tertera dalam kutipan berikut. Anak-anak tetangga di sekitar rumahku semakin menganggap diriku aneh karena tidak mau bergaul seperti halnya anak-anak sebaya di lingkungan itu. Bagi mereka, walau begitu buruknya lingkungan bukan menjadi alasan bagi seorang anak untuk tidak menghadapi dunia sosial yang luas dan tanpa batas. Namun aku tak mau orangtuaku menjadi semakin susah. Aku tetap berkurung diri dalam rumah (Samsara 2012:16). Penarikan diri dari kehidupan sosial yang dilakukan Anta, karena ia tidak ingin membuat orang tuanya susah. Dengan menuruti perintah kedua orang tuanya yang melarang Anta untuk bermain bersama anak-anak tetangga, membuat dirinya menjadi aneh karena tidak mau bergaul bersama anak-anak di lingkungan rumahnya. Melakukan penarikan diri dari kehidupan sosial, bukanlah solusi tepat. Bagaimanapun keadaan di lingkungan sosial. Tidak ada alasan apapun yang membuat anak tidak menghadapi dunia sosial yang tanpa batas. Namun, yang dialami oleh Anta semata-mata karena ia mematuhi orang tuanya. Hal ini menyebabkan, lingkungan sosialnya menganggap dirinya aneh. Selanjutnya dimensi psikologis Anta memiliki sifat yang kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya. Walaupun seringkali diliputi rasa kecewa dan putus asa, tetapi Anta termasuk anak yang baik dan sayang kepada orangtua dan kakak-kakaknya. Ia selalu berusaha untuk tidak menyusahkan keluarga dalam keadaan apapun. Dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

19 30 Keadaan semakin membaik, dan aku senang karena ada kemajuan. Hal ini berlangsung hingga aku lulus SMU, hingga aku ke jabotabek lagi, untuk mencari pekerjaan. Karena aku telah lulus ujian di STT-Telkom, namun orang tuaku tak mampu untuk membiayaiku. Bagaimanapun aku meninggalkan Sumedang dengan satu keyakinan: bahwa aku mampu mengubah kepribadianku sepenuhnya. Aku adalah manusia yang ramah secara sosial (Samsara, 2012:25). Dimensi psikologis lain muncul pada tokoh Anta yang sebelumnya memiliki sifat kuat dan tegar, kini berubah menjadi penakut. Ini disebabkan oleh penyakit gangguan jiwanya semakin parah. Rasa takut terhadap tetangga di lingkungan sekitar rumahnya semakin bertambah. Ia seringkali mendengar suara-suara tetangga yang mengejeknya orang gila. Seperti terlihat dalam kutipan di bawah ini. Karena aku dikecewakan sekali lagi, perasaan tertekan di dalam diriku kembali bangkit bagaikan makhluk mengerikan yang bangun dari tidurnya dan menguasai aku. Aku kembali berkurung diri di rumah. Aku jadi merasa di terror terus-menerus. Aku takut sekaligus gelisah. Ketakutanku terhadap orang kumat lagi, dan kali ini lebih parah. aku tak kuat tinggal di rumah (Samsara, 2012: 40 41). Keadaan lingkungan sosial di sekitar tempat tinggal Anta kini semakin parah, sehingga membuat Anta merasa takut terhadap tetangganya. Karena ia sering mendengar suara ejekan tetangganya, ia kecewa dan timbul rasa tertekan pada dirinya. Di dalam kehidupan sosial, sebagai masyarakat sebaiknya tidak membedakan. Setiap orang juga berhak untuk dihargai dan diterima dalam kehidupan bermasyarakat, bagaimanapun keadaannya karena kehidupan sosial memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian seseorang.

20 31 Selanjutnya, Anta menolak untuk diobati oleh paranormal, karena pengalamannya tentang paranormal yang hanya bisa menyembuhkan sementara saja. Anta tidak mengerti jalan pikiran keluarganya yang menginginkan agar ia dibawa berobat kepada paranormal saja. Sesungguhnya, Anta merasa kesal, tetapi ia terpaksa menuruti keinginan keluarganya, karena kakak-kakaknya sudah membantu pengobatannya selama ini, seperti tertera dalam kutipan di bawah ini. Aku sudah muak dengan paranormal. Aku tak mau lagi berobat ke orang semacam itu. Pengalamanku mengajarkan bahwa paranormal hanya akan menyembuhkan sementara saja. Kemudian gejala akan kembali dan bahkan semakin parah. bukannya aku menyepelekan agama. Tapi menurutku gangguanku ini tak ada hubungan dengan roh, jin, atau semacamnya. Posisiku jadi terjepit. Aku tak berani melawan kehendak kakak pertamaku itu, karena selama ini aku telah banyak menyusahkannya. Walaupun rencana kali ini bertentangan dengan hatiku, akhirnya dengan berat hati aku ikut juga ke Cilacap untuk diobati (Samsara, 2012: 97 98). Dalam hal ini tidak sepenuhnya menyalahkan paranormal, karena sesungguhnya gangguan kejiwaan tidak berhubungan dengan dunia paranormal. Masalah ini terletak pada psikis seseorang. Pengalaman yang dirasakan Anta cukup mengajarkannya dan membuat ia tidak bisa percaya sepenuhnya terhadap paranormal. Walaupun begitu, ia tidak mampu menolak kehendak kakak pertamanya, karena Anta sudah banyak menyusahkan kakak pertamanya.

21 Tokoh Sekunder Tokoh sekunder adalah tokoh pendamping yang menemani tokoh utama dalam menjalani sebuah cerita. Dalam novel GLJ, yang menjadi tokoh sekunder yaitu Yayan, memiliki fisik yang tidak kuat. Dimensi psikologis Yayan memiliki sifat gelisah, suka menentang aturan. Yayan adalah kakak keempat Anta. Di antara kakakkakaknya yang lain, Yayan memang anak yang susah diatur. Dilihat dari segi sosiologis Yayan termasuk seseorang yang pandai bergaul, ia banyak memiliki teman dimanapun ia berada, sehingga ia pernah terjerat dalam alkohol dan obat-obat terlarang bersama teman-temannya. Yayan pernah putus sekolah, karena konflik yang terjadi antara ia dan Ayahnya. Sehingga ia merasa terpojokkan, akhirnya Yayan tidak pernah lulus SLTA. Ia sering menjadi bahan perbincangan di antara keluarga. Hal ini terlihat dalam kutipan di bawah ini. Yayan melanjutkan sekolahnya di sebuah SMA di Ciamis. Namun Yayan kemudian kembali ke Bekasi, ke lingkungan yang membuatnya mabuk, hanya dalam jangka waktu beberapa bulan setelah ia mulai bersekolah lagi. Yayan akhirnya tidak pernah lulus SMA. Ketidaklulusan dan kebengalannya itu sering kali menjadi perbincangan di antara keluarga dan saudara-saudara kami. Yayan merasa semakin dipojokkan karena hal itu (Samsara, 2012: 82). Sikap Yayan tidak patut dicontoh, beberapa faktor yang menyebabkan Yayan menjadi Bengal, yaitu sikap Ayahnya yang memaksa agar Yayan masuk STM.

22 33 Dalam lingkungan keluarga, tidak baik jika salah satu anggota keluarga merasa tersisihkan, karena di lingkungan keluarga juga kita akan tumbuh dan berkembang. Keluarga juga berperan penting dalam perkembangan kepribadian seseorang Tokoh Komplementer Tokoh komplementer atau tokoh pelengkap disebut juga sebagai tokoh tambahan atau hiasan yang jarang sekali muncul dalam cerita biasanya keberadaannya tidak terlalu berpengaruh dalam cerita (Aminudin, 1984:85 87). Tokoh komplementer dalam novel GLJ adalah Wahyudin (sahabat Anta sewaktu SMU), Dodi (sahabat Anta sewaktu di RS Duren Sawit), Suster Diah (suster di RSCM), Muji (teman Anta sewaktu ia bekerja), Pak Kyai (pemilik Pesantren R), dr. Ferdi (dokter di RSCM), Suster Ainun (suster di RS Marzoeki Mahdi), Pak Wayan (Kepala Ruangan Psikiatri), Pak Samuel (asisten Pak Wayan), Pak Didin (asisten Pak Wayan), Fuad (sahabat Anta di Pesantren R), Andi (sahabat Anta di Pesantren R), Bu Ade (Psikolog di RS Duen Sawit), Ariandy (teman Anta di PJS) dan Yeni (teman Anta di PJS). 2.3 Latar Mengarahkan pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra. (Abrams via Nurgiyantoro, 2005: 216). Latar fiksi dibedakan menjadi tiga macam,

23 34 yaitu latar tempat, waktu dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan masalah geografis atau lokasi tempat peristiwa terjadi. Latar waktu berkaitan dengan masalah waktu, hari, jam, maupun historis. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Latar memiliki fungsi memberi konteks pada cerita. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebuah cerita terjadi dan dialami oleh tokoh di suatu tempat tertentu, pada suatu masa, dan lingkungan masyarakat tertentu (Wiyatmi, 2009: 40) Latar Tempat Latar tempat menunjukkan lokasi, tempat, wilayah, atau daerah terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. Hal itu bisa dengan nama tertentu, inisial tertentu, atau lokasi tertentu tanpa nama yang jelas (Nurgiyantoro, 2005: 227). Beberapa latar tempat yang muncul dalam novel GLJ, seperti rumah Anta. Rumah ini baru ditempati pada saat Anta berumur 5 tahun, tinggal di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Kemudian pindah ke daerah Sunter, di Jakarta Utara, dan mengontrak di Perumahan Sekretariat Negara. Sebagaimana tertera dalam kutipan berikut. Masih tertanam jelas dalam ingatanku, bagaimana perikehidupan kami di sana. Rumah kami terletak di tengah deretan rumah lainnya dengan cat berwarna kuning gading. Tidak seperti kebanyakan rumah sekarang, rumah kami memiliki bak penampungan air di depan rumah (bagian belakang rumah kami hanya dipakai untuk menjemur pakaian). Ada banyak kursi di muka rumah, sebab anggota keluarga kami bertambah (Samsara, 2012: 8).

24 35 Rumah ini adalah tempat tinggal keluarga Anta, waktu anta berumur 5 tahun. Semenjak gaji ayahnya mulai membaik, keluarga Anta mulai memiliki tempat tinggal yang baik. Di rumah ini juga keluarga kami berkumpul. Latar tempat selanjutnya berada di Taman Nyiur adalah sebuah taman kanakkanak, tempat Anta bersekolah. Taman Nyiur ini berada di dekat kompleks perumahan tempat tinggal Anta. Poli Psikiatri RSCM adalah poliklinik tempat Anta berobat, gangguan. Di sini Anta diwawancarai oleh Dokter Haznim. Dalam wawancara ini Anta mengungkapkan seluruh riwayat hidupnya termasuk usaha bunuh diri ketika masih di SMU. Sebagaimana tertera dalam kutipan di bawah ini. Aku mengungkapkan seluruh termasuk usaha bunuh diri ketika masih di SMU. Ia datang ke rumahku dan mewawancaraiku serta keluargaku. Beberapa hari kemudian aku disuruh datang lagi. Aku bercerita semuanya namun hanya mengenai kepribadianku (Samsara, 2012:33). Poli Psikiatri RSCM ini merupakan tempat Anta dirawat selama mengalami gangguan kejiwaan. Di sini juga ia mengenal pasien-pasien yang memiliki penyakit sama dengan dirinya. Banyak hal yang dapat dipelajari Anta selama dirawat di sana. Selain Poli Psikiatri RSCM, Anta juga pernah berobat di Rumah Sakit lain yaitu Rumah Sakit Grogol atau Rumah Sakit Soeharto Heerdjan. Ibu Anta juga pernah dirawat inap. Keluarga Anta sepakat untuk membawa Ibu mereka ke RSUD Tangerang, karena kondisi Ibu semakin hari semakin parah. Sanatorium Darmawangsa adalah tempat Anta melakukan konsultasi dengan psikiater, karena

25 36 kakaknya menginginkan Anta melakukan konsultasi mengenai kejiwaannya dengan psikiater yang terbaik. Selama berminggu-minggu Ibu dirawat di rumah. Hingga pada suatu waktu Ibu tak kuat lagi untuk duduk. Esok harinya Ibu koma. Maka keluarga kami pun sepakat untuk merawat inap Ibu di RSUD Tangerang (Samsara, 2012:46). Rumah sakit ini tempat Ibu dirawat, karena penyakit Ibu semakin hari semakin parah. Ibu juga mengalami koma, karena penyakit tumor otak yang sudah lama ia derita. Anta sekeluarga terus menjaga Ibu di rumah sakit. Dokter juga menyarankan agar Ibu dioperasi untuk memindahkan cairan dari otak ke paru-paru. Tetapi Anta sekeluarga menolaknya dan memilih membawa Ibu pulang. Rumah Sakit Marzoeki Mahdi adalah rumah sakit yang terletak di Bogor. Anta teringat tentang keberadaan dengan baik rumah sakit ini. Monas (Monumen Nasional) tempat ini merupakan tempat waktu Anta melarikan diri dari kantornya sewaktu halusinasinya kumat lagi dan ingin menyendiri, karena menghindar dari kerumunan orang banyak. latar tempat selanjutnya Pesantren R, pesantren ini adalah tempat pengobatan islami. Walaupun Anta merasa ngeri saat pertama kali sampai di pesantren ini, tetapi Anta merasa betah beberapa lama di Pesantren R. hal ini terdapat pada kutipan di bawah ini. Aku tiba dengan rasa ngeri. Aku melihat bagaimana pasien-pasien bergeletakan begitu saja di lantai masjid. Kulihat atap masjid itu: Pesantren R. kami diterima oleh asisten Pak Kyai, dan karena Pak Kyai sedang ke Semarang, maka kami dipersilahkan utuk menginap di ruang samping rumahnya hingga ada keputusan dari Pak Kyai (Samsara, 2012:98).

26 37 Rumah Sakit Marzoeki Mahdi merupakan tempat Anta dirawat setelah dari Poli Psikiatri RSCM. Kemudian Anta pergi ke Pesantren R bersama kakak pertamanya. Beberapa hari di sana Anta mulai betah, tetapi karena Pak Kyai tidak mengambil tindakan untuk mengobati Anta. Sehingga Anta tak tahan lagi dan memilih kabur dari Pesantren R. Rumah Sakit Duren Sawit tempat ini merupakan tempat Anta pindah dari RSCM, karena ruangan di RSCM penuh. Anta disarankan untuk ke RS Duren Sawit. Latar tempat terakhir yaitu Panti Laras, tempat ini adalah bangsal psikiatri dari RS Duren Sawit. Tempat ini merupakan tempat menginap yang paling murah. Sebagaimana tertera dalam kutipan di bawah ini. Bangsal psikiatri rumah sakit ini kaya dengan gelandangan psikotik. Kebanyakan dari mereka jejaring oleh operasi Kamtib dan dijebloskan ke Panti Laras. Walaupun ada juga yang dititipkan oleh keluarganya di sana dengan pertimbangan Panti Laras adalah tempat menginap yang paling murah (Samsara, 2012:176). Rumah Sakit Duren Sawit adalah rumah sakit yang disarankan oleh RSCM. Karena Anta tidak berhasil masuk ke RSCM. Namun dengan alasan yang sama Rumah Sakit Duren Sawit menolak Anta. Kemudian Anta dirujuk ke Panti Laras oleh pihak Rumah Sakit Duren Sawit.

27 Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam fiksi. Latar waktu dapat memberikan penjelasan mengenai masa atau zaman terjadinya cerita. Perihal waktu tersebut biasanya dihubungkan dengan faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat diartikan dengan peristiwa sejarah (Nurgiyantoro, 2010: 230). Di dalam novel GLJ, hanya ada beberapa wacana yang ditulis berdasarkan waktu terjadinya. Secara tersirat dapat diperkirakan peristiwa berlangsung pada Abad XX. Hal ini dibuktikan dengan adanya kendaraan taksi, sebagaimana tertera dalam kutipan berikut. Yayan yang masih berusia delapan tahun bertanya kepada Ayah: Ayah untuk apa Ayah memanggil taksi? Ayah mau pergi ke mana? namun Ayah tak mempedulikan dan melewatinya. Ia pergi ke kamar depan dan memapah Ibu yang sedang kesakitan (Samsara, 2012: 5). Di usia Yayan yang pada saat itu masih kecil, ia belum mengerti dengan apa yanag terjadi pada Ibu. Yayan hanya melihat Ayahnya memapah Ibu ke dalam taksi. Yayan hanya mengikuti perintah Ayah yang menyuruh masuk ke dalam taksi. Beberapa latar waktu yang muncul dalam novel GLJ seperti saat subuh (hlm. 44), pagi hari (hlm. 112), sore hari (hlm. 91, malam hari (hlm. 42). Secara eksplisit disebutkan bahwa hari menjelang subuh dijelaskan pada kutipan berikut. Pada suatu subuh, Ibu membukakan pintu, ia menyambutku dengan berlinang air mata. (hlm.

28 39 44). Penggambaran waktu pagi hari dijelaskan pada kutipan berikut. Aku tiba di terminal Ciamis pada pukul aku sarapan lalu berdiam di masjid dan beristirahat. (h lm. 112). Penggambaran waktu sore hari dijelaskan pada kutipan berikut. Sore hari aku menyapu semua ruangan dan mengepel lantainya, juga tidak lupa mengelap meja. (h lm. 91). Kemudian penggambaran waktu malam hari dijelaskan pada kutipan berikut. Aku tak dapat jatuh tertidur pada malam itu. apa yang terjadi dalam diriku sungguh membuatku kepayahan. (Samsara, 2012.:42) Latar Sosial Latar sosial berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah ruang lingkup yang cukup kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir dan bersikap, dan lain-lain. Di samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas (Nurgiyantoro, 2005: ). Latar sosial yang digambarkan dalam novel GLJ, yaitu keluarga Anta yang perekonomiannya termasuk golongan kelas menengah. Keluarga Anta merupakan keluarga besar dan sederhana. Ibu Anta menolak untuk hamil dan berusaha keras untuk menggugurkan Anta sewaktu dalam kandungan, karena Ibu Anta tidak ingin menambah beban keluarganya. Seperti tertera pada kutipan di bawah ini.

29 40 Ayahku hanyalah seorang guru, dan di tahun 1970-an gajinya tak seberapa. Ibuku tidak menginginkan kelahiran anaknya yang ke-5, karena hal itu akan semakin memperberat beban keluarga. Oleh karena itu, ketika ia tahu bahwa ia hamil, segera ia melakukan berbagai cara untuk menggugurkan kandungannya (Samsara, 2012: 4). Setiap masalah memiliki jalan keluarnya masing-masing. Begitu juga dengan masalah yang dihadapi oleh keluarga Anta. Tindakan yang dilakukan Ibu Anta adalah salah, karena sudah mencoba menggugurkan kandungannya. Walaupun Ibunya tidak menginginkan kelahiran, tetapi Anta menjadi anak yang penurut. Terjadi perubahan ekonomi dalam keluarga Anta. Perekonomian keluarga Anta membaik ketika Ayahnya mulai mendapat pekerjaan yang baik dan ia memutuskan untuk membantu keluarganya yang kurang mampu. Seperti terlihat pada kutipan berikut. Ayah kami gajinya membaik karena kini ia juga menjadi kepala sekolah sebuah SMP swasta selain mengajar di sebuah SMP negeri pada siang hingga sore harinya. Orang tua kami memutuskan untuk menyekolahkan anak-anak paman kami yang lebih tidak mampu dan seorang anak angkat yang konon mengalami penyiksaan oleh adik orangtuanya, setelah orangtuanya meninggal dunia (Samsara, 2012: 8 9). Keluarga Anta mulai mengalami perubahan ekonomi. Semenjak Ayahnya menjadi kepala sekolah di SMP swasta mengajar di SMP negeri, kini perekonomian keluarga Anta mulai membaik. Dapat dilihat bahwa tidak selamanya seseorang akan mengalami kesulitan. Selama mau berusaha dengan baik.

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA Ni Putu Yulia Utami Putri email: utamiputri805@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

SKRIPSI ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA SKRIPSI ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA Skripsi ini diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan Pendekatan Umum Menuju Pemulihan P roses terjadinya gangguan jiwa berlangsung secara pelan pelan dan bertahap. Prosesnya bisa berlangsung berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Sering gejala awal dimulai

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA 35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku) (Aku Melihatnya & Dia Melihatku) JUBAH HITAM PART 1 Tahun 1993, sebuah cerita tentang kelahiranku. Tentunya, kedua orangtuaku menjadi saksi bagaimana aku lahir. Saat aku masih dalam kandungan, ayah, dan

Lebih terperinci

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng BAB IV ANALISIS DATA A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng Klingsingan Surabaya Faktor penyebab klien terkena epilepsi terjadi karena faktor eksternal. Yaitu faktor yang terjadi bukan

Lebih terperinci

dengan penuh hormat. rumah. mata.

dengan penuh hormat. rumah. mata. Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.

Lebih terperinci

SINOPSIS FILM PREMONITION

SINOPSIS FILM PREMONITION ANALISA FILM SINOPSIS FILM PREMONITION Sandra Bullock berperan sebagai Linda Hanson istri dari Jim Hanson (Jullian McMahon) seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak perempuan yang bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai macam inovasi baru bermunculan dalam dunia kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan semakin mengutamakan komunikasi dalam

Lebih terperinci

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu? Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama

Lebih terperinci

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Oleh: Frentya Maya Anggi W, S.Ked NIM. 042010101005 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati Sp. KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 1 LAPORAN KASUS PSIKIATRI

Lebih terperinci

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak Judul : Oedipus Complex pada Paul didalam novel Sons and Lovers karangan D.H. Lawrence DATA REDUKSI Data Reduksi dibawah ini adalah untuk menyederhanakan penjelasan peneliti. No Oedipus Complex Keterangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan

Lebih terperinci

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan PROLOG Semua orang berhak menentukan mimpi mereka. Begitu pula dengan Riani. Setiap malam Riani selalu bermimpi memiliki kehidupan yang begitu indah dan nyaman. Kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupannya

Lebih terperinci

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku. MIMPI Katanya mimpi itu bunga tidur. Bunga tidur yang wanginya terbawa hingga kita bangun dan selalu mengenangnya selama 5 menit sebelum pergi ke kamar mandi. Ah, mungkin hanya aku saja. Aku selalu begitu,

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA A. Gambaran Subjek Penelitian 1. Responden DW DW merupakan anak perempuan sulung yang lahir di Jawa

Lebih terperinci

Identifikasi Masalah Siswa

Identifikasi Masalah Siswa Identifikasi Masalah Siswa SERI : SMA / MA Disusun oleh : Andori, S.Pd.,Kons. JALAN JEND. GATOT SUBROTO PEMALANG 52319 2009 PETUNJUK PENGISIAN. Instrumen IMS ini bukanlah sebuah tes ataupun ujian, melainkan

Lebih terperinci

Tes Karakteristik Pribadi

Tes Karakteristik Pribadi 1 2 Tes Karakteristik Pribadi TIPS MENGERJAKAN TES KARAKTERISTIK PRIBADI Soal Tes Kompetensi Pribadi (TKP) pada dasarnya adalah tes yang menilai sikap dan respon seseorang terhadap kasus yang diajukan

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan Bab 5 Ringkasan 5.1 Ringkasan Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan tentang teori psikologi penyakit skizofrenia yang akan saya gunakan untuk membuat analisis

Lebih terperinci

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama Masa Kecilku Masa yang paling ingin diulangi adalah masa kecil kita. Di mana kita bisa bermain sepuasnya, dan belum tahu apa pun yang menyangkut orang dewasa. Tapi tidak semua orang bisa merasakan masa

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia

Lebih terperinci

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna CINTA TELAH PERGI 1 Penyempurna Enam belas tahun yang lalu seorang ibu bernama Rosa melahirkan seorang bayi perempuan, bayi yang selama ini bu Rosa dan pak Adam (suami bu Rosa) idam-idamkan selama dua

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH A. Assessment pada Remaja yang Hamil di Luar Nikah Assessment merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang konselor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari tingkat TK sampai dengan

Lebih terperinci

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya. Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang

Lebih terperinci

BAB XVIII. Kekerasan terhadap perempuan. Kisah Laura dan Luis. Mengapa laki-laki melakukan kekerasan pada perempuan? Jenis kekerasan pada perempuan

BAB XVIII. Kekerasan terhadap perempuan. Kisah Laura dan Luis. Mengapa laki-laki melakukan kekerasan pada perempuan? Jenis kekerasan pada perempuan BAB XVIII Kekerasan terhadap perempuan Kisah Laura dan Luis Mengapa laki-laki melakukan kekerasan pada perempuan? Jenis kekerasan pada perempuan Tanda-tanda yang harus diwaspadai Siklus kekerasan pada

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih bersekolah dasar kelas 6 yang ingin menunggu pengumuman

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB V PEMBAHASAN MASALAH BAB V PEMBAHASAN MASALAH A. PEMBAHASAN Setiap manusia memiliki impian untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Tetapi ketika sudah menikah banyak dari pasangan suami istri yang memilih tinggal bersama

Lebih terperinci

Halusinasi dan cara mengatasinya

Halusinasi dan cara mengatasinya Halusinasi dan cara mengatasinya K ita sering melihat penderita skizofrenia yang tertawa, menangis atau berbicara sendiri. Mereka melakukan itu bukannya tanpa sebab. Perilaku yang aneh tersebut timbul

Lebih terperinci

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu Upaya orang tua dalam membina emosi anak akibat perceraian di Kecamatan Bukit

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

Tema 1. Keluarga yang Rukun

Tema 1. Keluarga yang Rukun Tema 1 Keluarga yang Rukun Manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain. Manusia disebut makhluk sosial. Manusia saling bekerja sama. Mereka hidup bersama. Kalian mempunyai keluarga?

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan Pernikahan Bapakku adalah seorang guru agama dan lumayan dikenal sebagai orang yang alim di lingkungan sekitar. karena risih dan merasa khawatir, setiapku pulang ke rumah selalu ada yang mengantar (seorang

Lebih terperinci

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak

Lebih terperinci

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA RESENSI BUKU SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA Nia Kurnia Balai Bahasa Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 081321891100, Pos-el: sikaniarahma@yahoo.com Identitas Buku Judul Novel Pengarang

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya Labiba 1 Salsabil Inas Labiba Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH A. Identifikasi Klien BAB III DESKRIPSI MASALAH 1. Identitas Klien Nama Tanggal lahir/umur Jenis kelamin Agama Pendidikan Alamat Wali Alamat orang tua : MG : 09 Februari 1998/ 14 tahun : Laki-laki : Islam

Lebih terperinci

Saya Sebenarnya Yang Pertama Masuk Dalam Katagori Anak Spesial Yang Terpadu Dalam Sistem Pendidikan Utama Di Australia. Saya Di Beri Penghargaan

Saya Sebenarnya Yang Pertama Masuk Dalam Katagori Anak Spesial Yang Terpadu Dalam Sistem Pendidikan Utama Di Australia. Saya Di Beri Penghargaan HOPE (HARAPAN) Nama Saya Nick Vujicic Saya Lahir Di Australia Tahun 1982. Dan Pindah Dari Australia Ke California Tahun 2006. Dan Sejarah Hidup Saya, Saya Sangat Berterimakasih Bahwa Orang-Orang Telah

Lebih terperinci

Ramadan di Negeri Jiran

Ramadan di Negeri Jiran Ramadan di Negeri Jiran By: Tari Nabila Dengan langkah mengendap-endap dan hati berdebar aku memberanikan diri menuruni anak tangga. Dalam pikiranku selalu berkata semoga bos laki-laki sudah tidur di kamar.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Pada saat penelitian, peneliti melakukan persiapan dengan menggunakan alat ukur observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fungsi utama Rumah Sakit yakni melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya teknologi kedokteran,

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. transisi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang sangat menonjol dialami. fisik dan psikis. Sofyan S.

I. PENDAHULUAN. transisi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang sangat menonjol dialami. fisik dan psikis. Sofyan S. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa dimana terjadinya gejolak yang sangat meningkat yang biasa dialami oleh setiap orang. Masa ini dikenal pula sebagai masa transisi, dimana

Lebih terperinci

Bab 1. Awal Perjuangan

Bab 1. Awal Perjuangan Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang

Lebih terperinci

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun LIFE HISTORY Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun Tetni seorang anak perempuan berusia 16 tahun, yang tinggal dalam keluarga yang serba kekurangan. Ia, orang tuannya dan empat

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca Puzzle-Puzzle Fiksi Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan menginspirasi pembaca JULIE 2 Akhirnya Buku Ini Milikku Aku tidak menghiraukan panasnya matahari di siang hari ini. Aku tetap berlari

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi 75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Windra Yuniarsih

Oleh: Windra Yuniarsih Puncak Kebahagiaan Oleh: Windra Yuniarsih Perempuan adalah makhluk yang istimewa. Aku merasa beruntung dilahirkan sebagai perempuan. Meskipun dari keluarga sederhana tetapi kakiku dapat membawaku ke tempat

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia diciptakan pastilah memiliki sebuah keluarga, baik keluarga kecil maupun keluarga besar dan keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang mana

Lebih terperinci

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar Rumah Sakit Jiwa S uster Kometa memandang pilu ke arah luar gerbang Rumah Sakit Jiwa tempatnya bekerja tersebut. Suasana gelap, yang disebabkan hujan sejak empat jam lalu yang belum berhenti juga. Perutnya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang struktural sastra dan sosiologi sastra. Pendekatan struktural dilakukan untuk melihat keterjalinan unsur-unsur intrinsik yang membangun karya sastra itu

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI KUNJUNGAN RUMAH. Oleh: Ni Luh Gede Sundhias Larashati ( )

LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI KUNJUNGAN RUMAH. Oleh: Ni Luh Gede Sundhias Larashati ( ) LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI KUNJUNGAN RUMAH Oleh: Ni Luh Gede Sundhias Larashati (0802005086) Pembimbing: dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, Sp.KJ DALAM RANGKA MENJALANI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 No. :... LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGALAMAN KELUARGA SEBAGAI PEMBERI ASUHAN PERAWATAN PADA PENDERITA SKIZOFRENIA DI DESA BIREM PUNTONG KOTA LANGSA Saya bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kesuksesan (keberhasilan, keberuntungan) yang berasal dari dasar kata sukses yang berarti berhasil, beruntung (Kamus Bahasa Indonesia,1998), seringkali menjadi

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

Kebutuhan Belajar. Pak Bambang, Anita tidak merasa kalau dirinya sakit. Dia tidak mau kalau saya ajak ke dokter atau ke psikolog.

Kebutuhan Belajar. Pak Bambang, Anita tidak merasa kalau dirinya sakit. Dia tidak mau kalau saya ajak ke dokter atau ke psikolog. Kebutuhan Belajar Pagi itu di Tirto Jiwo suasana terlihat tenteram. Tidak ada kegaduhan atau teriakan yang bisa membuat stress orang yang mendengarnya. Udara di lereng bukit Menoreh pagi itu terasa sejuk.

Lebih terperinci

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA 65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk kesejahteraan dan kesembuhan orang lain. Maka haruslah tergerak motifmotif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk kesejahteraan dan kesembuhan orang lain. Maka haruslah tergerak motifmotif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan merupakan pengabdian atau pekerjaan sosial yang dilakukan untuk kesejahteraan dan kesembuhan orang lain. Maka haruslah tergerak motifmotif dimana

Lebih terperinci

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Tirto Jiwo, Sekolah Pemulihan Gangguan Jiwa

Tirto Jiwo, Sekolah Pemulihan Gangguan Jiwa Rumah kost pemulihan jiwa Setelah keluar dari rumah sakit jiwa (RSJ), sebagian besar penderita gangguan jiwa belum siap kembali hidup bermasyarakat secara normal. Kondisi kejiwaannya sering masih labil.

Lebih terperinci

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca

Verbatim. Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3. dapat. Saya hanya pasrah kepada. kanker payudara istri pasca LAMPIRAN 1 Verbatim Tujuan Khusus Tema Sub Tema Kategori Kata kunci P1 P2 P3 Mengidentifikasi Bentuk-bentuk Dukungan Pasrah dan Saya kaget, karena selama dukungan sosial dukungan emosional percaya kepada

Lebih terperinci

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN

BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Lampiran 1. BAGIAN PSIKIATRI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA JL. Tali Air no. 21 Medan PERNYATAAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Novel merupakan salah satu karya sastra yang populer. Novel adalah salah satu hiburan dalam jenis bacaan bagi para pembacanya. Novel pada masa kini, sudah banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metodologi guna mendapatkan data-data dari berbagai sumber sebagai bahan analisa. Menurut Kristi E. Kristi Poerwandari dalam bukunya yang berjudul Pendekatan

Lebih terperinci

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah SATU Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah sekali. Namaku Reginia, Nia begitu sapaan orang-orang kepadaku. Aku dan suamiku Santoso baru saja pindah rumah. Maklum saja, aku dan Santoso adalah

Lebih terperinci