Transkripsi

1

2

3 No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : v + 21 halaman Cover : Air Mancur Magetan Kota Wisata Naskah: Koordinator Statistik Kecamatan Magetan Gambar Kulit : Koordinator Statistik Kecamatan Magetan Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Magetan Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

4 Kata Pengantar Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Magetan 2015 merupakan publikasi tahunan, berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Magetan yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Magetan. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Magetan 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Magetan 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Magetan dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Koordinator Statistik Kecamatan Magetan Bahrul Ulum, S.Si NIP

5

6 1. Geografi dan Iklim 1 2. Pemerintahan 2 3. Penduduk 4 4. Ketenagakerjaan 5 5. Pendidikan 6 6. Kesehatan 7 7. Perumahan 8 8. Keluarga Berencana 9 9. Kesejahteraan Keluarga 10 DAFTAR ISI 10. Penyandang Cacat Pertanian Tanaman Pangan Peternakan Listrik dan Air Bersih Industri Pengolahan Sosial dan Budaya Sarana Perekonomian 17 Lampiran 19

7 Curah hujan tertinggi terjadi di bulan Maret Luas wilayah Kecamatan Magetan sebesar 3,11 persen dari total luas wilayah Kabupaten Magetan, berada pada ketinggian 395 meter diatas permukaan laut, mengalami hujan sebanyak 112 hari pada tahun Kecamatan Magetan merupakan kecamatan yang terletak di sebelah selatan Ibukota Kabupaten Magetan. Ibukota kecamatan berada di Desa Ringinagung berada pada ketinggian 395 meter di atas permukaan laut. Letak astronomisnya di sekitar 7,66384 o Lintang Selatan dan 111,31858 o Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan Magetan 21,41 km 2 atau 3,11 persen dari total luas wilayah Kabupaten Magetan. Suhu udara rata-rata di wilayah ini o C, dengan curah hujan per bulan tertinggi tercatat 469 mm pada bulan Maret dan hari hujan sebanyak 112 hari pada tahun WilayahKecamatan Magetan yang jumlahnya 14 desa/kelurahan mempunyai topografi wilayah sebagian besar berada di hamparan. Transportasi antar desa/kelurahan cukup mudah, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor. Jarak antar desa/kelurahan terjauh yaitu antara Desa Purwosari dengan Desa Ringinagung dan Candirejo sejauh 5 kilometer. *** Tahukah Anda Pada tahun 2014, dari seluruh luas wilayah di Kecamatan Magetan, sekitar 58,05 persen merupakan lahan sawah. Peta Kecamatan Magetan *** Tahukah Anda Desa terluas di Kecamatan Magetan yaitu Desa Purwosari dengan luas desa sebesar 299,35 hektar. Statistik Geografi dan Iklim Kec.Magetan Uraian Satuan Jumlah Luas ha 2.141,24 Luas lahan basah ha 1.243,00 Luas lahan kering ha 898,24 Hari hujan hari 112

8 Terjadi pemekaran wilayah kecamatan Kecamatan Magetan merupakan salah satu kecamatan yang mengalami pemekaran wilayah. Sejak diberlakukannya UU Otonomi Daerah tahun 2001 beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Magetan mengalami pemekaran wilayah kecamatan.. Statistik Pemerintahan di Kecamatan Magetan Tahun 2014 Wilayah Administrasi Jumlah Kelurahan 9 Desa 5 Lingkungan/Dusun 64 Rukun Warga 64 Rukun Tetangga 333 Perangkat Desa/Kel, BPD, LPM Perangkat 165 BPD 41 LPM 137 Tingkat Pendidikan Perangkat Desa/Kel Di Kec. Magetan Tahun 2014 SD; 7,27% Diploma Keatas; 19,39% SMP; 15,76% Sejak diberlakukannya UU Otonomi Daerah tahun 2001, beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Magetan mengalami pemekaran wilayah. Dari kurun waktu tersebut, tepatnya pada tahun 2002 sebanyak 8 desa di Kecamatan Magetan bergabung dengan kecamatan lain sehingga terbentuk Kecamatan Ngariboyo, kemudian tahun 2007 sebanyak 3 desa bergabung dengan kecamatan lain terbentuk Kecamatan Sidorejo. Wilayah administrasi Kecamatan Magetan terdiri dari 9 kelurahan dan 5 desa dan terbagi dalam 64 dusun/lingkungan, 64 RW dan 333 RT. Dalam menunjang jalannya roda pemerintahan kecamatan, selain aparat kecamatan, muspika, UPTD Kecamatan dan instansi lainnya didukung pula para perangkat desa/kelurahan yang merupakan ujung tombak di tingkat desa/kelurahan. Data yang ada menunjukkan bahwa jumlah perangkat desa/kelurahan sebanyak 165 orang, tercatat 68 orang telah diangkat sebagai PNS baik sebagai perangkat kelurahan maupun sebagai sekretaris desa. SMA; 57,58% Tingkat pendidikan perangkat desa/kelurahan sebagian besar adalah SMA sebanyak 57,58 persen, SD 7,27 persen, SMP 15,76 persen, dan 19,39 persen berpendidikan Diploma keatas. STATISTIK DAERAH KECAMATAN BARAT 2014

9 APBDes/Kel mengalami penurunan Pada tahun 2013 total APBDes/Kel untuk 14 desa/kelurahan di Kecamatan Magetan mencapai 3,89 miliar rupiah sedangkan pada tahun 2014 mencapai 3,64 miliar rupiah atau turun 6,38 persen. Dari 14 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Magetan, seluruhnya berklasifikasi desa/kelurahan swasembada. Selain perangkat desa/kelurahan yang menjalankan roda pemerintahan, dibentuk pula Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Dilihat menurut kategori, seluruh LPM termasuk kategori III yaitu termasuk kategori Berfungsi Untuk membiayai pembangunan desa, Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyusun APBDes. Pada tahun 2013 total APBDes/Kel untuk 14 desa/kelurahan di Kecamatan Magetan mencapai 3,89 miliar rupiah sedangkan pada tahun 2014 mencapai 3,64 miliar rupiah atau turun 6,38 persen. Desa Ringinagung mempunyai nilai APBDes/Kel terbesar yaitu 581,30 juta rupiah sedangkan Kelurahan Tambran mempunyai nilai APBDes/Kel terkecil yaitu 134,25 juta rupiah. Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk pembangunan. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah salah satu pajak yang pemungutannya melibatkan para perangkat desa/kelurahan. Pemasukan PBB tahun 2013 Purwosari Nilai APBDes/Kel di Kecamatan Magetan APBDes/Kel dan Penerimaan PBB Tahun di Kec. Magetan Uraian APBDes (juta Rp) 3.887, ,61 PBB (juta Rp) 791, ,40 sebanyak 791,52 juta rupiah dan tahun 2014 sebesar 1.142,40 juta rupiah. Baron Sukowinangun Tawanganom Kepolorejo Kebonagung Tambran Tambakrejo Mangkujayan Bulukerto Magetan Selosari Candirejo Ringinagung Nilai APBDes/Kel (juta rupiah)

10 Laju pertumbuhan penduduk cukup terkendali Selama kurun jumlah penduduk Magetan mengalami penurunan. Penduduk Kecamatan Magetan tahun 2014 sebanyak jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk -0,03 persen Indikator Kependudukan Kec. Magetan Tahun ini kemudian turun sehingga pada tahun 2014 Uraian jumlah penduduk sebanyak jiwa. Jumlah penduduk ( jiwa) Pertumbuhan penduduk (%) Kepadatan penduduk (jiwa/km 2 ) Kelurahan Kepolorejo merupakan kelurahan yang mempunyai penduduk terbesar yaitu jiwa dan Desa Tambakrejo mempunyai 0,08-0,05-0, penduduk paling sedikit yaitu jiwa Tingkat pertumbuhan penduduk selama 0,08 periode yaitu 0,08 persen dan -0,05 persen, sedangkan pertumbuhan penduduk Seks ratio (L/P) (%) 90,94 90,86 90, tahun 2014 sebesar -0,03 persen. penduduk laki-laki. Jumlah penduduk Kecamatan Magetan mencapai jiwa pada tahun Angka Pertumbuhan penduduk dipengaruhi 4 faktor yaitu kelahiran, kematian dan migrasi yaitu Jumlah Penduduk Yang Lahir, Mati, Datang dan Pindah penduduk yang datang dan pindah. Dengan luas wilayah sekitar 21,41 km 2, 1200 setiap km 2 hanya ditempati penduduk 1000 sebanyak jiwa pada tahun Jumlah Kepala Keluarga di Kecamatan Magetan pada 800 tahun 2014 sebanyak KK, sehingga 600 rata-rata setiap KK terdiri dari 3 jiwa Lahir Mati Datang Pindah Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding jumlah penduduk laki-laki, yang ditunjukkan dari seks rasio yang nilainya lebih kecil dari 100. Pada tahun 2014 untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 90 sampai dengan 91 STATISTIK STATISTIK DAERAH DAERAH KECAMATAN KECAMATAN MAGETAN BARAT

11 Sebagian besar penduduk bekerja di sektor perdagangan Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun keatas) pada tahun 2014 mencapai orang atau 79,05 persen dari total penduduk Kecamatan Magetan. Dari jumlah penduduk yang bekerja, sebagian besar bekerja di sektor perdagangan baik sebagai buruh maupun sebagai pedagang yang mencapai orang. Secara konsep dan definisi penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 15 tahun keatas. Penduduk usia kerja terbagi dalam angkatan kerja (bekerja & mencari kerja) dan bukan angkatan kerja (sekolah, mengurus rumah tangga & lainnya). Dari total penduduk Kecamatan Magetan, sebanyak jiwa atau sekitar 79,05 persen masuk dalam usia kerja. Berdasarkan jenis lapangan kerja, sebagian penduduk mempunyai pekerjaan utama di sektor pertanian mencapai orang, baik sebagai buruh tani maupun sebagai petani pengusaha. Sementara yang bekerja di perdagangan sebanyak orang, industri orang, jasa pemerintahan (PNS dan TNI/Polri) orang dan sisanya di sektor lain seperti listrik & air, konstruksi, angkutan & komunikasi, jasa-jasa swasta dan sebagainya. Kurangnya lapangan kerja dan keinginan yang kuat untuk meningkatkan taraf hidup, membuat beberapa warga Kecamatan Magetan bekerja ke luar negeri sebagai TKI. Jumlah warga Kecamatan Magetan yang masih bekerja sebagai TKI di luar negeri pada tahun 2014 mencapai 69 orang, sebagian besar adalah tenaga kerja wanita 53 orang dan 16 orang tenaga kerja laki-laki. Statistik Ketenagakerjaan Kec. Magetan Uraian Tahun 2014 Jumlah Penduduk 15 thn keatas Laki-laki Perempuan Jumlah TKI 69 Laki-laki 16 Perempuan 53 Sumber : - Potensi Desa - Kecamatan Magetan Dalam Angka Penduduk Yang Bekerja Menurut Jenis Lapangan Kerja Lainnya, 28.03% Pertanian, 19.14% Perdagangan, 24.70% Industri, 13.15% Jasa Pemerintahan, 14.99%

12 Fasilitas pendidikan cukup Jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan Magetan tersedia cukup mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Ketersediaan tenaga pengajar juga jauh dari mencukupi karena rata-rata seorang guru mengajar 12 sampai dengan 21 murid, sedangkan daya tampung kelas rata-rata 22 sampai dengan 53 murid Jumlah Murid, Guru dan Sekolah di Kec. Magetan 2014/2015 SD SMP SMA murid guru sekolah Indikator Pendidikan Kec.Magetan Tahun 2013/ /2015 Uraian 2013/ / Tingkat SD SD masing-masing mencapai murid dan Rasio murid thd kelas 20,20 22,96 Rasio murid thd guru 20,03 12,45 Salah satu target pemerintah di bidang pendidikan antara lain bebas buta huruf dan tuntas wajib belajar 9 tahun. Untuk mencapai semua itu prasarana dan sarana pendidikan harus tersedia cukup. Jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan Magetan sebanyak 32 TK/RA, 37 SD/MI, 7 SMP/MTs dan 13 sekolah setingkat SMA. Daya tampung kelas terhadap banyaknya murid haruslah seimbang agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Kemampuan daya tampung ruang kelas untuk jenjang pendidikan setingkat SD di Kecamatan Magetan mencapai murid per kelas. Pada jenjang pendidikan SMP dan SMA daya tampung ruang kelas lebih banyak dari tingkat murid per kelas. Tingkat SMP Capaian di bidang pendidikan selain Rasio murid thd kelas 28,12 43,32 terkait erat dengan ketersediaan fasilitas Rasio murid thd guru 13,70 22,19 pendidikan juga ketersediaan guru. Pada jenjang pendidikan SD di Kecamatan Magetan Tingkat SMA Rasio murid thd kelas 37,90 52,88 untuk tahun ajaran 2014/2015 seorang guru Rasio murid thd guru 14,21 20,46 rata-rata mengajar murid SD, untuk jenjang pendidikan SMP dan jenjang SMA beban seorang guru masing-masing mengajar sekitar murid dan murid. STATISTIK DAERAH KECAMATAN BARAT 2014

13 Fasilitas kesehatan mudah dijangkau masyarakat Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan Magetan pada tahun 2014 sebanyak 4 buah rumah sakit, 1 buah puskesmas,2 buah puskesmas pembantu,8 buah polindes/poskesdes.selain itu hampir di setiap dusun atau RW tersedia posyandu yang memberikan pelayanan kesehatan satu bulan sekali. Tujuan pemerintah di bidang kesehatan yaitu memberikan pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyediaan fasilitas dan tenaga kesehatan sampai di tingkat pedesaan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memperpendek jangkauan pelayanan kepada masyarakat. Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan Magetan pada tahun 2014 sebanyak 4 buah rumah sakit, 1 buah puskesmas, 2 buah puskesmas pembantu, 8 buah polindes/poskesdes. Selain fasilitas tersebut masih tersedia pula 65 posyandu yang tersebar di seluruh desa/kelurahan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita setiap satu bulan sekali. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, maka rasio antara jumlah puskesmas/pustu terhadap penduduk sebesar 1 per penduduk. Jumlah tenaga kesehatan yang ada sebanyak 31 dokter, 30 bidan dan 30 mantri kesehatan. Rasio antara jumlah dokter dengan penduduk adalah seorang dokter melayani penduduk. Sedangkan untuk menjangkau fasilitas rumah Statistik Kesehatan Kecamatan Magetan Tahun 2014 Uraian Fasilitas Kesehatan Jumlah Rumah Sakit 4 Puskesmas 1 Puskesmas Pembantu 2 Polindes/Poskesdes 8 Posyandu 65 Tenaga Kesehatan Dokter 31 Bidan 30 Mantri Kesehatan 30 Banyaknya Penderita/Pasien di Puskesmas Menurut Jenis Penyakit 57,42% 15,54% 10,20% 6,17% 4,22% 6,45% Sal.Pernafa san Otot & jar. Pengikat Hipertensi Tukak Lambung Kulit lainnya sakit cukup mudah yaitu ke RSU Dr. Sajidiman yang terletak di Kelurahan Tambran. Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan

14 Sebagian besar rumah merupakan bangunan permanen Sebanyak unit rumah atau 96,81 persen bangunan tempat tinggal di Kecamatan Magetan merupakan rumah dengan kondisi bangunan permanen. Dilihat dari jenis lantai rumah 99,46 persen rumah dengan lantai non tanah, sedangkan dari ketersediaan fasilitas rumah, sebagian sudah menggunakan air PDAM untuk kebutuhan air bersih, dan untuk penerangan menggunakan listrik PLN. Statistik Perumahan Kecamatan Magetan 2014 tinggal yang memiliki luas lantai per kapita Uraian Satuan 2014 minimal 10 m 2. Hasil Susenas tahun 2014 ratarata Kondisi Bangunan luas lantai hunian per rumah tangga di Permanen Unit Semi Permanen Unit 174 Tidak Permanen Unit 207 Jenis lantai Kecamatan Magetan pada tahun 2014 Lantai non tanah Unit Lantai tanah Unit 65 Pelanggan PDAM Ruta Pelanggan PLN Ruta Sumber :- Kecamatan Magetan Dalam Angka Jumlah Rumah Tangga Pelanggan PDAM Di Kecamatan Magetan Tahun ,678 10,221 12,290 12, Magetan. Sumber : PDAM Magetan Salah satu indikasi rumah sehat menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah rumah Kabupaten Magetan yang kurang dari 20 m 2 hanya 0,78 persen. Jumlah bangunan tempat tinggal di sebanyak unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak unit atau 96,81 persen merupakan rumah dengan bangunan permanen, sedangkan 3,19 persen merupakan bangunan semi permanen dan tidak permanen. Rumah dengan kondisi lantai bukan tanah di Kecamatan Magetan sebanyak unit atau sebanyak 99,46 persen sedangkan 65 rumah tangga sebagian besar lantainya dari tanah. Ketersediaan listrik mutlak diperlukan rumah tangga untuk kebutuhan penerangan dan energi. Sebanyak rumahtangga berlangganan listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang digunakan untuk mandi dan memasak rumah tangga sudah berlangganan air bersih dari PDAM STATISTIK STATISTIK DAERAH DAERAH KECAMATAN KECAMATAN MAGETAN MAGETAN

15 Suntik KB alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai PUS Jumlah PUS di Kecamatan Magetan pada tahun 2014 sebanyak PUS, dimana sebanyak PUS atau sekitar 77,04 persen tercatat sebagai peserta KB aktif. Peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi Suntik KB sebanyak peserta atau 42,54 persen dari total peserta KB aktif. Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal pembangunan. Sebaliknya bertambahnya jumlah penduduk tanpa diikuti peningkatan kualitas akan menjadi beban pembangunan. Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk menahan laju pertumbuhan penduduk dengan menekan angka kelahiran melalui program Keluarga Berencana (KB). Sasaran program KB adalah para Pasangan Usia Subur (Usia tahun). Jumlah PUS di Kecamatan Magetan pada tahun 2014 sebanyak PUS, dimana sebanyak PUS atau sekitar 77,04 persen tercatat sebagai peserta KB aktif. Jumlah PUS terbanyak yaitu di Kelurahan Selosari sebanyak 981 PUS dan peserta KB aktif terbanyak juga di Kelurahan Selosari sebanyak 712 peserta. Persentase capaian peserta KB terbanyak yaitu Desa Baron sebanyak 84,13 persen. Apabila dilihat dari jenis kontrasepsi, sebanyak peserta menggunakan Suntik KB, peserta menggunakan IUD, 479 peserta menggunakan MOW/MOP dan 600 peserta menggunakan kontrasepsi lainnya seperti implan, kondom maupun Pil KB. Jumlah PUS, Klinik dan Peserta KB Kecamatan Magetan Tahun 2014 U r a i a n Satuan Jumlah P U S orang Klinik KB buah 1 Peserta KB aktif orang I U D orang Pil KB orang 360 Suntik orang Kondom orang 157 Implan orang 83 MOW/MOP orang 479. Alat Kontrasepsi Yang Digunakan Peserta KB Aktif di Kecamatan Magetan 1,41% 42,54% 35,16% 7,44% 9,90% 3,25% I U D Pil KB Suntik Implan MOW/MO P Kondom

16 Kesejahteraan keluarga meningkat. Hasil pendataan keluarga oleh BPPKB mencatat bahwa keluarga pra sejahtera yang menjadi target utama pengentasan kemiskinan terus mengalami penurunan setiap tahun. Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di Kec. Magetan Tahun 2014 Tahapan Keluarga 2014 Pra Sejahtera 792 Sejahtera I Sejahtera II Sejahtera III sejahtera sebanyak 792 KK atau sekitar 6,21 Sejahtera III Plus Tujuan utama pembangunan manusia pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat baik materiil maupun spirituil. Namun demikian kenyataan menunjukkan masih ada masyarakat yang secara materi saja sejahtera III plus sebanyak keluarga belum sejahtera. Berdasarkan data BPPKB Kecamatan Magetan tahun 2014, jumlah keluarga pra persen. Tahapan keluarga ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah, karena belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal. Sementara jumlah keluarga sejahtera I, yaitu keluarga yang hanya dapat Jumlah Keluarga Pra Sejahtera Di Kecamatan Magetan memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, Tahun sebanyak KK atau 14,02 persen. Berbagai usaha dilakukan untuk menurunkan jumlah kedua tahapan keluarga di atas, yaitu melalui pembinaan ketahanan fisik dan non fisik keluarga oleh pemerintah Pada tahapan yang lebih tinggi dimana secara ekonomi sudah cukup bagus yaitu pada tahapan keluarga sejahtera II sebanyak keluarga. Tahapan keluarga sejahtera III sebanyak keluarga dan pada tahapan kesejahteraan yang paling tinggi yaitu keluarga STATISTIK STATISTIK DAERAH DAERAH KECAMATAN KECAMATAN MAGETAN BARAT

17 Penyandang tuna rungu paling banyak di Kecamatan Magetan Jumlah penyandang cacat di Kecamatan Magetan pada tahun 2014 sebanyak 301 jiwa baik dewasa maupun anak-anak. Dilihat dari jenis cacat yang disandang para penderita,terbanyak adalah penyandang tuna rungu sebanyak 109 jiwa atau sekitar 36,21 persen dari total penyandang cacat yang ada. Perhatian khusus oleh pemerintah tidak hanya terhadap penduduk yang mengalami keterbatasan dari sisi ekonomi, namun juga kepada mereka yang mengalami keterbatasan dari sisi fisik dan mental (cacat), baik yang disebabkan karena bawaan sejak lahir, kecelakaan maupun karena suatu penyakit. Jumlah penyandang cacat di Kecamatan Magetan baik yang diderita anak-anak maupun dewasa sebanyak 301 jiwa. Dilihat dari jenis cacat yang disandang terbanyak adalah Tuna Rungu yaitu 109 jiwa atau sekitar 36,21 persen, tuna daksa 106 jiwa, tuna netra 36 jiwa, tuna grahita sebanyak 25 jiwa dan tuna wicara sebanyak 24 jiwa. Penyandang cacat terbanyak berada di Desa Purwosari sebanyak 73 jiwa. Selain para penyandang cacat, yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah para golongan manusia usia lanjut (manula). Jumlah manula di Kecamatan Magetan pada tahun 2014 sebanyak orang. Jumlah terbanyak yaitu pada manula kelompok umur 50-an tahun sebanyak orang, sedangkan yang paling sedikit pada kelompok usia 70 tahun keatas sebanyak orang. Jumlah Penyandang Cacat Menurut Jenisnya Di Kec. Magetan Tahun 2014 Tuna Rungu, % Tuna Netra, % Tuna Grahita, 8.310% (persen) Sumber: Kecamatan Magetan Dalam Angka Jumlah Penyandang Cacat dan Manula Di Kecamatan Magetan Tahun 2014 Uraian Tuna Daksa, % Tuna Wicara, 7.970% Sumber: Kecamatan Magetan Dalam Angka Jumlah Tuna Netra 36 Tuna Rungu 109 Tuna Wicara 24 Tuna Daksa 106 Tuna Grahita 25 Manula Usia 50 an thn Manula Usia 60 an thn Manula Usia 70 an thn 2.263

18 Terjadi peingkatan produksi padi Produksi padi tahun 2014 sebesar ton atau terjadi kenaikan produksi sebesar 9,03 persen dibanding tahun Kenaikan produksi terjadi karena naiknya luas panen padi. Padi Statistik Tanamam Pangan Kec. MagetanTahun Uraian Luas panen (ha) Produksi ( ton) Jagung Luas panen (ha) Produksi (ton)) Kedelai Luas panen (ha) 1 6 Produksi (ton) 1 7 Kacang tanah Luas panen (ha) Produksi (ton) Ubi Jalar Luas panen (ha) Produksi (ton) Produksi Buah-buahan di Kec. Magetan Tahun 2014 (dalam ton) mangga jeruk besar pepaya. 90 Luas lahan sawah di Kecamatan Magetan yang mencapai 58,05 persen dari total luas wilayah membuat mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan. Pertanian tanaman pangan terutama padi masih menjadi tanaman andalan petani di Kecamatan Magetan. Produksi padi tahun 2014 mencapai ton, atau naik sebesar 9,03 persen dibanding tahun Kenaikan produksi pada tahun 2014 sangat dipengaruhi oleh naiknya luas panen padi. Produksi tanaman palawija yang cukup tinggi adalah jagung ton, ubi jalar ton, kacang tanah 279 ton, dan kedelai 7,2 ton. Secara geografis Kecamatan Magetan yang berada di wilayah yang tidak banyak menghasilkan produk hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk jenis sayur-sayuran biasanya ditanam secara tumpang sari dengan tanaman palawija sedangkan buah-buahan biasanya ditanam di sekitar pekarangan rumah dan tidak diusahakan secara khusus. Produksi buahbuahan pada tahun 2014 seperti mangga sebanyak ton, jeruk besar 508 ton dan pepaya 90 ton. STATISTIK STATISTIK DAERAH DAERAH KECAMATAN KECAMATAN MAGETAN BARAT

19 Ayam petelur merupakan produk unggulan subsektor peternakan Populasi ayam petelur di Kecamatan Magetan tahun 2014 mencapai ekor dimana sebagian hasil telurnya untuk memenuhi kebutuhan luar Kecamatan Magetan... Populasi ternak besar di Kecamatan Magetan tahun 2014 yang paling banyak adalah sapi potong yang mencapai 964 ekor, sedangkan untuk ternak kecil adalah kambing 652 ekor dan domba sebanyak 396 ekor. Ada dua macam budidaya sapi di Kecamatan Magetan, yaitu penggemukan dan pengembangbiakan. Untuk penggemukan sapi potong biasanya lama budidaya hanya beberapa bulan, produk yang dihasilkan sapi siap potong. Hasil dari produk ini sebagian untuk memenuhi kebutuhan daging di luar wilayah Kabupaten Magetan. Produksi daging sapi pada tahun 2014 mencapai sekitar 16,9 ton atau terjadi penurunan 0,59 persen dibanding tahun sebelumnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan bibit sapi potong yang akan digemukkan biasanya didatangkan dari luar Kecamatan Magetan. Potensi ternak unggas terbesar tahun 2014 adalah ayam petelur mencapai ekor, ayam kampung ekor dan ayam pedaging ekor. Dari ayam kampung mampu dihasilkan 13 ton telur dan ayam petelur 524 ton telur. Produksi daging ayam kampung 23 ton, ayam pedaging 2 ton dan ayam petelur 17 ton. Statistik Peternakan Kecamatan Magetan Tahun 2014 (ekor) Jenis Ternak Besar/Kecil Jumlah Sapi Potong 964 Kambing 652 Domba 396 Kuda 5 Unggas Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Potong Produksi Daging Sapi di Kec. Magetan Tahun (ekor) Sumber : Dinas Peternakan & Perikanan Kab.Magetan 17 17

20 Kebutuhan listrik dan air bersih terus meningkat Jumlah pelanggan listrik pada tahun 2013 tercatat sebesar pelanggan. Angka ini meningkat menjadi pelanggan pada tahun Sementara jumlah pelanggan air bersih di Kecamatan Magetan pada tahun 201 sebanyak pelanggan atau naik 3,34 persen dibanding tahun Listrik Menurut Kelompok Di Kec Magetan Tahun 2014 Kelompok Pelanggan Jumlah Rumah Tangga Industri 73 Sosial 363 listrik di Kecamatan Magetan sebanyak Usaha 883 Gedung Kantor 255 Jumlah Sumber : PLN PJU Magetan Jumlah Pelanggan PDAM Di Kec. Magetan Tahun ( pelanggan) Listrik dan air adalah salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap penduduk. Sebagai sumber penerangan dan energi baik di sektor rumah tangga, pemerintah maupun industri, listrik memegang peranan yang sangat vital. Jumlah pelanggan pelanggan. Kebutuhan listrik per tahun di Kecamatan Magetan diperkirakan MWh, dengan perkiraan per pelanggan membutuhkan listrik sebanyak KWh per tahun. Sejalan dengan peningkatan dalam kebutuhan listrik, jumlah pelanggan listrik juga cenderung meningkat. Jumlah pelanggan listrik pada tahun 2013 tercatat sebesar pelanggan. Angka ini meningkat menjadi pelanggan pada tahun Dilihat dari besarnya kebutuhan listrik dan jumlah pelanggan yang selalu meningkat setiap tahunnya, maka PLN juga harus menambah pasokan listrik setiap tahunnya. Dari sebanyak 14 desa/kelurahan, seluruh desa/kelurahan telah terjangkau air bersih yang dikelola PDAM Magetan. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan PDAM Magetan sebanyak pelanggan, kemudian pada Sumber : PDAM Magetan tahun 2014 ini jumlah pelanggan PDAM di Kecamatan Magetan diperkirakan mencapai pelanggan. STATISTIK DAERAH KECAMATAN BARAT 2014

21 Industri anyaman bambu banyak diusahakan penduduk Kontribusi sektor industri di Kecamatan Magetan tidak terlalu signifikan.selain jumlah dan jenis usaha yang tidak terlalu banyak, skala usaha sebagian besar berskala kecil dan rumah tangga. Jenis usaha terbanyak adalah industri anyaman bambu.. Dalam struktur ekonomi Kabupaten Magetan, sektor industri pengolahan baru memberi kontribusi sebesar 9,61 persen. Demikian pula di wilayah Kecamatan Magetan yang penduduknya sebagian besar bekerja di perdagangan, kontribusi sektor industri belum terlalu signifikan. Industri pengolahan di Kecamatan Magetan sebagian besar masih berskala kecil dan rumah tangga. Berdasarkan jenis usaha yang terbanyak adalah industri anyaman bambu, emping mlinjo dan produk dari kulit seperti sepatu, sandal,ikat pinggang serta produk kulit olahan. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan, pada tahun 2014 jumlah industri kecil di Kecamatan Magetan sebanyak 815 unit usaha dengan serapan tenaga kerja 3 sampai dengan 4 tenaga kerja per unit usaha. Dilihat dari jenisnya sebagian besar merupakan industri kecil non formal sebanyak 613 unit usaha atau sekitar 75,21 persen. Sedangkan untuk industri kecil formal hanya berjumlah 202 unit usaha, namun mampu menyerap tenaga kerja atau rata-rata 5 sampai dengan 6 tenaga kerja per unit usaha. Industri Kerajinan Menurut Jenisnya di Kecamatan Magetan Tahun 2014 Jenis Industri Dibanding tahun 2013 jumlah industri kecil tahun 2014 mengalami peningkatan. Sumber : Disperindag Kabupaten Magetan Unit Usaha Tenaga Kerja Kerajinan bambu Sepatu/sandal kulit Emping Mlinjo Penyamakan kulit Jenang candi Jumlah Industri Kecil Di Kecamatan Magetan

22 Mayoritas penduduk adalah Suku Jawa dan pemeluk Agama Islam Penduduk Kecamatan Magetan mayoritas dari Suku Jawa. Menurut agama yang dianut, terbanyak beragama Islam sebanyak orang atau sekitar 92,17 persen, sedangkan sisanya beragama Kristen Katholik, Hindu dan Budha. Jumlah Pemeluk Agama dan Tempat Ibadah di Kecamatan Magetan Tahun 2014 Uraian Pemeluk Agama Islam Kristen Protestan 709 Kristen Katholik Budha 53 Hindu 80 Tempat Ibadah M a s j i d 77 Surau/Langgar 159 Pura - Gereja 14 Kelenteng 1 Jumlah Fasilitas Olah Raga Di Kecamatan Magetan 2014 Uraian Jumlah Lapangan Sepak Bola 7 Lapangan Bola Voli 18 Lapangan Bulu Tangkis 5 Lapangan Futsal 4 Penduduk Kecamatan Magetan mayoritas adalah Suku Jawa, namun demikian Jumlah ada suku lain seperti Suku Madura, Suku Sunda dan etnis lainnya yang tinggal di beberapa desa/kelurahan. Menurut agama yang dianut, terbanyak beragama Islam sebanyak orang kemudian Kristen Protestan dan Katholik masing-masing 709 orang dan orang. Kehidupan antar suku dan antar umat beragama sangat rukun, sehingga ini merupakan salah satu modal yang berharga dalam melaksanakan pembangunan. Jumlah sarana tempat ibadah untuk umat Islam sebanyak 77 masjid dan 159 mushola/langgar, sehingga rata-rata satu tempat ibadah digunakan untuk 186 orang. Jumlah gereja yang ada sebanyak 14 buah, sehingga rata-rata satu gereja digunakan untuk 226 orang. Dengan berolah raga tubuh menjadi sehat. Untuk berolah raga dibutuhkan fasilitas olah raga yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Fasilitas seperti lapangan sepak bola di Kecamatan Magetan sebanyak 7 buah, lapangan bola voley 18 buah dan lapangan bulutangkis 5 buah. Jumlah kegiatan olah raga beladiri sebanyak 10 kelompok olah raga yang Sumber : Potensi Desa Kecamatan Magetan tersebar di beberapa desa/kelurahan. STATISTIK DAERAH DAERAH KECAMATAN KECAMATAN MAGETAN BARAT

23 Pasar tradisional sebagai tempat utama transaksi jual beli Fasilitas perekonomian yang digunakan transaksi jual beli masyarakat pedesaan adalah pasar tradisional. Jumlah pasar tradisional yang ada sebanyak 4 lokasi pasar dengan bangunan dan 3 lokasi pasar tanpa bangunan sangat Ketersediaan sarana perekonomian berperan terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Fasilitas perekonomian yang digunakan sebagai tempat transaksi jual beli masyarakat pedesaan di Kecamatan Magetan adalah pasar tradisional. Jumlah pasar tradisional yang ada sebanyak 4 lokasi pasar dengan bangunan dan 3 lokasi pasar tanpa bangunan (pasar krempyeng). Selain itu terdapat pula sebanyak 8 lokasi kelompok pertokoan dan 21 buah toko swalayan. Pelayanan jasa keuangan yang ada di Kecamatan Magetan pada tahun 2014 meliputi 22 buah kantor Bank/BPR dan 1 pegadaian. Pelayanan kredit mikro di kecamatan ini juga dilayani di lembaga keuangan non bank seperti Badan Kredit Desa (BKD) sebanyak 14 unit yang ada di seluruh desa/kelurahan. Sebagai usaha bersama yang berazas kekeluargaan, keberadaan koperasi masih cukup eksis di masyarakat. Jumlah koperasi berbadan hukum di Kecamatan Magetan sebanyak 1 buah KUD dan 120 buah Koperasi Primer Non KUD. Menurut Jenisnya, Koperasi Non KUD terdiri dari 79 Koperasi Konsumsi Perdagangan, 12 Jasa Simpan Pinjam, 17 Koperasi Serba Usaha, 11 Koperasi Karyawan, dan 1 Koperasi Pusat Non KUD. Fasilitas Perekonomian di Kec. Magetan Tahun 2014 Jenis Fasilitas Perekonomian Pasar Dengan Bangunan Pasar Tanpa Bangunan Kelompok Pertokoan Toko Swalayan Bank/BPR Koperasi Badan Kredit Desa Potensi Desa Jumlah 4 lokasi 3 lokasi 8 lokasi 21 buah 22 buah 121 buah 14 buah Jumlah Koperasi Berbadan Hukum Menurut Jenisnya Di Kec. Magetan Tahun 2014 Konsumsi Perdag., 66.39% lainnya, 9.24% Simpan Pinjam, 10.08% Serba Usaha, 14.29% Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Magetan

24

25 Lampiran 1 Banyaknya Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelurahan/Desa Akhir Tahun 2014 Kelurahan/Desa Penduduk Rumah Tangga Laki-laki Perempuan Jumlah Ringinagung Candirejo Selosari Magetan Bulukerto Mangkujayan Tambakrejo Tambran Kebonagung Kepolorejo Tawanganom Sukowinangun Baron Purwosari Jumlah Sumber : Kantor Kecamatan Magetan 20

26 Lampiran 2 Jumlah Sarana Perekonomian Di Kecamatan Magetan Tahun 2014 Pasar Pasar Kel. Toko Bank/ Kelurahan/Desa Dengan Tanpa Perto- Swala Warung Toko BPR Bangunan Bangunan koan yan Ringinagung Candirejo Selosari Magetan Bulukerto Mangkujayan Tambakrejo Tambran Kebonagung Kepolorejo Tawanganom Sukowinangun Baron Purwosari Jumlah Sumber : Kantor Kecamatan Magetan 21

27