PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA TERHADAP KORUPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA TERHADAP KORUPSI"

Transkripsi

1 PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA TERHADAP KORUPSI Vallensia Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat swetiez_luckystar@yahoo.co.id / vallensia_chan@yahoo.com Vallensia, Rosinta Ria Panggabean, S.S., S.E., M.Ak ABSTRAK Penelitian ini berjudul Persepsi Mahasiswa Akuntansi dan Non Akuntansi Universitas Bina Nusantara Terhadap Korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi dan non akuntansi Universitas Bina Nusantara terhadap korupsi, apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa non akuntansi Universitas Bina Nusantara, khususnya mengenai faktor-faktor yang mendorong terjadinya tindakan korupsi. Faktor-faktor itu antara lain faktor keserakahan (greed), faktor kesempatan (opportunity), faktor kebutuhan (need), dan faktor pengungkapan (exposure). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menyebarkan sebanyak 389 kuesioner, di mana sebanyak 31 kuesioner untuk mahasiswa akuntansi dan 358 kuesioner untuk mahasiswa non akuntansi. Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling dan strata (propotionate stratified random sampling). Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dan independent simple test dengan bantuan SPSS versi 17. Hasil dari analisis dengan regresi linear berganda (multiple linear regression) menunjukkan bahwa keserakahan (greed), faktor kesempatan (opportunity), faktor kebutuhan (need), dan faktor pengungkapan (exposure) secara signifikan memicu terjadinya korupsi. Dan dari hasil pengujian diketahui bahwa faktor yang paling besar memicu terjadinya korupsi adalah faktor pengungkapan (exposure), selanjutnya faktor kesempatan (opportunity), faktor keserakahan (greed), dan faktor yang paling kecil memicu terjadinya korupsi adalah faktor kebutuhan (need). Hasil dari analisis dengan independent simple test menunjukkan bahwa antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa non akuntansi Universitas Bina Nusantara tidak memiliki perbedaan persepsi mengenai korupsi. Kata kunci: persepsi, fraud, korupsi ABTRACT This research entitled Perception of Accounting and Accounting Non Students of Bina Nusantara University On Corruption. This research aims to find out the perception of accounting and non accounting students of Bina Nusantara University on corruption, whether there is a difference between the perceptions of accounting and non accounting students of Bina Nusantara University, in particular regarding the factors that encourage corruption. There are the greed factor, opportunity factor, need factor, and exposure factor. This research is a quantitative research. The method used in this research is survey method by giving 389 questionnaires, where as many as 31 questionnaires for accounting students and 358 questionnaires to non accounting students. Sampling is done by selecting a sampling of each unit in accordance with the size of the sampling units and strata (propotionate stratified random sampling). Data

2 analysis in this research using multiple linear regression, and independent simple test with SPSS version 17. The results of analysis with multiple linear regression showed that greed, opportunity, need, and exposure are signifficantly triggered corruption. And from the test results revealed that exposure is the biggest factor that trigger the corruption, then opportunity, greed, and the smallest factor that trigger the corruption is need. The results of the analysis with simple independent test showed that no different perceptions of accounting students and non-accounting students of Bina Nusantara University about corruption. Keywords: perception, fraud, corruption PENDAHULUAN Pendahuluan Kecurangan merupakan hal yang serius dan menjadi perhatian saat ini, karena siapa pun berpotensi untuk melakukan kecurangan. Tindakan kecurangan (fraud) sekarang ini sedang marak terjadi, bukan hanya di luar negeri tetapi juga di Indonesia. Begitu juga dengan korupsi karena korupsi juga merupakan bagian dari kecurangan (fraud). Karena korupsi merupakan tindakan yang melawan atau melanggar hukum dan merugikan pihak-pihak lain maka korupsi merupakan tindak kecurangan (fraud) juga. Contohnya tindak korupsi yang terjadi di Afrika Selatan, polisi pun melakukan korupsi bahkan terlibat dalam serangkaian kejahatan sampai mereka mampu untuk membeli mobil sekelas BMW, Mercedez dan mobil-mobil mewah lainnya. ( 2010) Kecurangan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja dan siapa pun berpotensi untuk melakukan kecurangan. Korupsi hampir terjadi di semua negara, termasuk juga di Indonesia. Indonesia sendiri juga merupakan salah satu dari negara terkorup di dunia dengan menduduki peringkat ke-100 dari 183 negara di dunia dengan skor 3,0 untuk Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2011 bersama dengan 11 negara lainnya, yaitu Argentina, Benin, Burkina Faso, Djibouti, Gabon, Madagaskar, Malawi, Meksiko, Sao Torne & Principe, Suriname dan Tanzania ( 2011). Di media massa dan media cetak saat ini selalu membahas tentang korupsi yang marak terjadi di Indonesia. Korupsi tidak hanya dilakukan karena memang memiliki masalah keuangan saja melainkan sekarang ini korupsi juga dilakukan karena adanya keinginan untuk memperkaya diri sendiri. Hal ini terlihat dengan tindak korupsi yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat yang dapat dikatakan sudah berkecukupan dibandingkan dengan masyarakat kaum menengah ke bawah. Baik korupsi maupun bentuk kecurangan jenis lainnya dapat terjadi karena faktor-faktor yang dapat memicu atau mendorong terjadinya tindakan tersebut. Ada faktor-faktor yang disebut dengan Fraud triangle yang terdiri dari tekanan untuk melakukan kecurangan, kesempatan untuk melakukan kecurangan dan pembenaran atas tindakan tersebut. Ada juga faktor-faktor pendorong seperti adanya sifat serakah dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan kecurangan, kesempatan untuk melakukan kecurangan, adanya kebutuhan yang lebih sehingga mendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, adanya pengungkapan atas tindak kecurangan tersebut yang disebut dengan Teori GONE. Korupsi merugikan banyak pihak dan aspek. Kerugian dari tindakan korupsi antara lain; kerugian keuangan, nilai moral semakin menurun, mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan serta menghambat pelaksanaan pembangunan yang berakibat semakin meningkatnya kemiskinan yang secara otomatis mempengaruhi kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat. Karena korupsi menimbulkan kerugiankerugian di atas, maka perlu ada tindakan untuk memberantas tindak kecurangan dan meningkatkan keadilan. Akhirnya Indonesia membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu lembaga negara yang bersifat independen dan tidak dipengaruhi oleh siapapun dalam melakukan tugas dan kewajibannya untuk memberantas korupsi berdasarkan Undang-Undang No. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. ( 2012) Generasi Y adalah orang-orang yang lahir dari tahun 1980 sampai sekarang dan memiliki karakteristik-karakteristik seperti: lebih mudah menerima perubahan dan memiliki keingintahuan yang cukup tinggi, lebih percaya diri untuk tampil di muka umum dan mengemukakan pendapatnya, lebih sadar teknologi serta tidak terlalu suka hal-hal yang mendetail ( 2011). Mahasiswa yang sekarang duduk di bangku kuliah juga termasuk Generasi Y nantinya akan menggantikan generasi yang lebih tua. Mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda tentunya akan memiliki persepsi yang berbeda, begitu pula dengan mahasiswa tingkat atas dan mahasiswa tingkat bawah. Biasanya mahasiswa tingkat akhir sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih daripada mahasiswa

3 tingkat bawah. Begitu pula dengan korupsi. Persepsi mahasiswa akuntansi dan non akuntansi dan persepsi di tiap angkatan tentunya akan berbeda. Oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana persepsi mereka terhadap korupsi, agar mereka tidak ikut melakukan segala tindak kecurangan (fraud) termasuk korupsi di kemudian hari dan menciptakan Negara yang lebih baik dan bersih. Dengan mengacu pada penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Yeni (2011) maka penulis memperbaiki penelitian tersebut dengan menambah jumlah objek penelitian. Objek penelitian terdiri dari mahasiswa jurusan akuntansi dan mahasiswa non akuntansi Universitas Bina Nusantara. Dan angkatan yang akan diteliti adalah angkatan 2008, 2009 dan Selain itu, penulis menggunakan faktor-faktor pemicu kecurangan yang dikenal dengan sebutan Teori GONE, yaitu greed, opportunity, need, dan exposure. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi dan non akuntansi angkatan 2008, 2009 dan 2009 terhadap faktor greed, opportunity, need, dan exposure sebagai faktor pemicu terjadinya korupsi serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan non akuntansi Universitas Bina Nusantara angkatan 2008, 2009 dan METODE PENELITIAN Objek dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi jurusan akuntansi dan non akuntansi angkatan 2008, 2009 dan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi dan mahasiswa jurusan non akuntansi angkatan 2008 yang merupakan mahasiswa semester akhir dengan mahasiswa jurusan akuntansi dan mahasiswa jurusan non akuntansi angkatan 2009 dan 2010, di mana untuk mahasiswa akuntansi akan dan sudah mendapatkan mata kuliah Pemeriksaan Auditing dan Audit atas Kecurangan, sedangkan mahasiswa non akuntansi tidak memperoleh mata kuliah tersebut. Data penelitan yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan langsung dari responden, yaitu mahasiswa jurusan akuntansi dan non akuntansi Universitas Bina Nusantara pada angkatan 2008, 2009 dan angkatan 2010 dengan menyebarkan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan melalui studi kepustakaan dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang diyakini dapat dijadikan sebagai sumber bagi penulis karena data tersebut telah diuji. Untuk penentuan jumlah sampel, di mana pengambilan sampelnya berupa propotionate stratified random sampling. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan memilih setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling dan strata yang dibagi berdasarkan angkatan 2008, 2009 dan 2010, sehingga sampelnya dapat lebih representatif. Dalam penentuan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus dari Taro Yamane (Sarwono, 2006 dalam Mayasari, 2011). n = Dimana : n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi : presisi yang ditetapkan Peneliti akan menggunakan tingkat ketepatan 95% dan tingkat error atau kesalahan yang dapat diterima sebesar 5%. Sehingga jumlah sampel yang perlu diambil adalah : n = = = 388, responden Selanjutnya untuk menentukan jumlah sampel dari jurusan akuntansi dan non akuntansi, peneliti akan menggunakan perhitungan sampel bertingkat (berstrata), yaitu (Sumarsono, 2002 dalam Mayasari, 2011): =. n Dimana: n i = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

4 Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel penelitian yaitu jumlah mahasiswa yang dibagi dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling dengan strata sampel jurusan akuntansi dan non akuntansi, yaitu: Jurusan Akuntansi = = 31, responden Jurusan Non Akuntansi = = 357, responden Tabel 1 Perhitungan Persentase Sampel Jurusan Jumlah Mahasiswa Persentase Jumlah Sampel Akuntansi % 31 Non Akuntansi % 358 Jumlah % 389 Penyebaran kuesioner diberikan secara langsung kepada mahasiswa jurusan akuntansi dan non akuntansi pada angkatan 2008, 2009 dan angkatan Kuesioner ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut: 1) Bagian I : Biodata Responden. 2) Bagian II: Faktor-Faktor Yang Memicu Terjadinya Korupsi. Pada bagian I, penulis akan menanyakan identitas reponden, yaitu jenis kelamin, responden merupakan angkatan ke berapa, peminatan responden, seberapa sering mahasiswa menghadiri atau mengikuti mata kuliah, apakah mereka pernah mendegar tentang fraud, apakah mereka sudah memperoleh mata kuliah Audit atas Kecurangan, apakah mereka mengetahui jenis-jenis fraud. Pertanyaan ini bersifat tertutup di mana responden diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia. Pada bagian II, penulis akan menanyakan bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-fraktor yang memicu terjadinya Korupsi. Kuesioner pada bagian II ini akan diukur dengan menggunakan rating scale dari skala 1 sampai 4. Hal ini dilakukan dengan maksud agar jawaban responden tidak ambigu, sehingga jawaban responden akan lebih tepat mengarah ke atas atau ke bawah. Untuk pertanyaan bagian II terdiri menjadi beberapa bagian, yaitu faktor keserakahan (greed), kesempatan (opportunity), kebutuhan (need) dan pengungkapan (exposure). Variabel Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa akuntansi dan non akuntansi Universitas Bina Nusantara angkatan 2008, 2009 dan 2010 terhadap Korupsi. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari empat, yaitu faktor serakah (greed), faktor kesempatan (opportunity), faktor kebutuhan (need), dan faktor pengungkapan (exposure). 1. Faktor Keserakahan (greed). Seseorang yang memiliki sifat serakah tentunya akan selalu merasa tidak puas terhadap segala sesuatu yang dimilikinya. Dan setiap manusia memiliki sifat ini, selalu merasa tidak puas. Seseorang yang selalu merasa tidak puas tentunya akan terdorong untuk melakukan segala sesuatu untuk mencapai rasa puas, termasuk melakukan korupsi. Faktor Keserakahan (greed) ini diuji dengan 4 (empat) butir pertanyaan, yaitu pelaku melakukan korupsi karena selalu merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya, gaya hidup mewah yang dijalani oleh pelaku, kebiasaan buruk pelaku tidak mau mengalah/ memiliki tingkat persaingan yang terlalu tinggi, serta karena sifat tamak/ serakah pelaku. 2. Faktor Kesempatan (opportunity). Pengendalian internal perusahaan yang lemah atau bahkan tidak ada di dalam suatu organisasi serta orang terlalu lama menduduki suatu posisi akan memunculkan adanya peluang untuk melakukan kecurangan termasuk korupsi. Para pejabat banyak melakukan korupsi karena adanya kesempatan untuk mengumpulkan harta kekayaan andaikata mereka sudah tidak menjabat lagi di kemudian hari (Loqman, 2006). Faktor Kesempatan (opportunity) akan diuji dengan 7 (tujuh) butir pertanyaan mengenai alasan pelaku melakukan korupsi, antara lain karena memiliki keahlian/ ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kecurangan tersebut, tidak adanya pembagian tugas dan wewenang yang jelas, pelaku mendapat kepercayaan yang lebih dari atasannya, ada perubahan kondisi lingkungan kerja yang baru, sistem pertanggungjawaban atas pekerjaan yang kurang memadai, birokrasi yang panjang dan berbelitbelit, serta lemahnya sistem pengendalian dalam suatu organisasi. 3. Faktor Kebutuhan (need). Faktor kebutuhan terkait dengan kebutuhan ekonomi dan non-ekonomi. Seseorang yang memiliki masalah dalam ekonomi atau sosial biasanya akan lebih terdorong untuk

5 melakukan korupsi untuk memenuhi kebutuhannya. Darwis (2010) juga menyebutkan bahwa salah satu faktor internal yang dapat menyebabkan seseorang melakukan korupsi karena adanya dorongan kebutuhan hidup yang mendesak. Faktor Kebutuhan (need) diuji dengan 5 (lima) butir pertanyaan mengenai pelaku melakukan korupsi karena pelaku merasa tidak pantas atas imbalan yang diperolehnya, pelaku memiliki hutang yang menumpuk, pelaku merasa penghasilannya kurang mencukupi kebutuhan hidup yang wajar, adanya kebutuhan yang mendesak, dan karena ingin mendapatkan imbalan yang besar untuk mencapai target. 4. Faktor Pengungkapan (exposure). Faktor pengungkapan berkaitan dengan kemungkinan apakah fraud dapat diungkap atau tidak, sifat serta luasnya hukuman terhadap pelaku fraud. Semakin banyaknya kasus yang terungkap maka tindak kecurangan termasuk korupsi juga akan semakin kecil atau menurun, begitu juga sebaliknya. Novianto, K (2006) mengatakan bahawa untuk memberantas korupsi maka dibutuhkan strategi politik yang efektif seperti perumusan ulang sistem birokrasi, reformasi birokrasi untuk mempersempit kemungkinan terjadinya korupsi, serta dengan adanya hukum yang tegas maka akan menimbulkan efek jera. Selain itu KPK mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan korupsi dikarenakan konsekuensi bila seseorang tertangkap karena melakukan korupsi lebih rendah atau kecil daripada keuntungan dari tindakan korupsi. Semakin keras atau berat hukuman yang akan diterima maka semakin kecil kemungkinan untuk melakukan fraud. Faktor Pengungkapan (exposure) akan diuji dengan 7 (tujuh) butir pertanyaan, yaitu manajemen yang tidak transparan/ cenderung menutupi fraud di dalam suatu organisasi, hukum, peraturan dan perundang-undangan yang tidak jelas, ringannya sanksi yang diberikan, penerapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu, lemahnya pengawasan dari lembaga/ institusi terkait, lembaga/ institusi pengawas yang tidak independen, serta lembaga peradilan tidak independen dalam menjalankan tugas dan kewajibannya menyebabkan seseorang melakukan korupsi. Pengujian Validitas, Realibilitas dan Normalitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner valid atau tidak. Kuesioner dikatakan valid apabila kuesioner yang disebarkan kepada responden tersebut mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh peneliti melalui kuesioner tersebut. Suatu pertanyaan atau indikator dikatakan valid bila r hitung > r tabel, sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan tidak valid. Suatu kuesioner dikatakan handal atau reliabel bila jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau relatif sama dari waktu ke waktu. (Sunyoto, h.67). Dalam pengukuran reliabilitas, penulis hanya sekali menyebarkan kuesioner kepada responden yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode Cronbach s Alpha. Suatu variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha >0,6. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terdistribusi dengan normal, di mana penyebaran data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dan data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian dan tabel dengan bantuan komputer SPSS (Statistical Package For Social Science). HASIL DAN BAHASAN Gambaran Responden Penelitian Sebanyak 389 kuesioner disebarkan kepada responden, di mana 31 kuesioner disebarkan kepada mahasiswa akuntansi angkatan 2008 sampai angkatan 2010 dan sebanyak 358 kuesioner disebar kepada mahasiswa non akuntansi angkatan 2008 sampai Gambaran Umum Responden disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Gambaran Umum Responden Demografi Mahasiswa Akuntansi Demografi Mahasiswa Non Akuntansi Keterangan Jumlah Persentase Keterangan Jumlah Persentase Jenis Kelamin Pria Wanita % % Jenis Kelamin Pria Wanita % %

6 Jumlah % Jumlah % Umur tahun tahun % % Umur tahun tahun % % Jumlah % Jumlah % Angkatan Angkatan % % % % % % Jumlah % Jumlah % Pekerjaan Orang Tua Karyawan Swasta Pegawai Negeri Wiraswasta Lain-lain % 3.22 % % 9.68 % Pekerjaan Orang Tua Karyawan Swasta Pegawai Negeri Wiraswasta Lain-lain % 9.78 % % 4.75 % Jumlah % Jumlah % Bidang Profesi Pekerjaan Orang Tua Keuangan Hukum Kesehatan Pendidikan Lain-lain Bidang Profesi Pekerjaan Orang Tua Keuangan Hukum Kesehatan Pendidikan Lain-lain % 0 % 6.45 % 0 % % % 1.40 % 3.63 % 6.42 % % Jumlah % Jumlah % Pendapatan Orang Tua > Rp Rp Rp Rp < Rp % % 0 % 3.23 % 3.23 % Pendapatan Orang Tua > Rp Rp Rp Rp < Rp % % % 5.59 % 8.10 % Jumlah % Jumlah % Statistik Deskriptif Tabel 3 menggambarkan deskripsi variabel-variabel dalam penelitian ini secara statistik. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel pertama, keserakahan (greed) dengan jumlah data (N) sebanyak 389 mempunyai nilai skor minimum 1 dan nilai maksimum 4, nilai mean sebesar dan standar deviasi sebesar Pada variabel kedua, kesempatan (opportunity) memperlihatkan bahwa nilai skor minimum adalah 1, skor maksimum adalah 4, nilai mean sebesar dan standar deviasi sebesar Pada variabel ketiga, Kebutuhan (need) skor minimum adalah 1, skor maksimum adalah 4, nilai mean sebesar dan standar deviasi sebesar Pada variabel keempat, pengungkapan (exposure) nilai skor minimum adalah 1.29, skor maksimum adalah 4, nilai mean sebesar dan standar deviasi sebesar Pada variabel kelima, korupsi nilai skor minimum adalah 2, skor maksimum adalah 4, nilai mean sebesar , dan standar deviasi sebesar Hal ini berarti bahwa menurut persepsi responden variabel pengungkapan (exposure) menjadi faktor yang sangat memungkinkan terjadinya korupsi. Ini menunjukkan bahwa pengungkapan (exposure) disebabkan karena hukum, peraturan dan perundang-undangan yang tidak jelas, ringannya sanksi yang diberikan, penerapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu, serta semakin tertutup/ tidak transparannya suatu organisasi maupaun lembaga-lembaga pengawas terkait mendukung terjadinya tindak korupsi. Tabel 3 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Keserakahan Kesempatan Kebutuhan Pengungkapan

7 Korupsi Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting diketahui karena berkaitan dengan ketepatan pemilihan teknik uji yang akan dilakukan. Uji normalitas pada penelitian ini dengan cara mencari rata-rata dari seluruh variabel berdasarkan jurusan akuntansi dan jurusan non akuntansi. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi (Sig) lebih besar (>) dari nilai α (alpha) Tabel 4 Output Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Persepsi Mahasiswa Test of Normality Kologorov-Smirnov a Statistic df Sig. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Persepsi Mahasiswa Non Akuntansi * a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Dari output di atas dapat dilihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk seluruh variabel menurut persepsi dari responden sebanyak 31 mahasiswa akuntansi terhadap korupsi sebesar Dan nilai signifikansi untuk seluruh variabel menurut persepsi dari responden sebanyak 358 mahasiswa non akuntansi terhadap korupsi sebesar Karena signfikansi untuk seluruh variabel menurut persepsi mahasiswa non akuntansi terhadap korupsi lebih besar daripada 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data untuk seluruh variabel (keserakahan, kesempatan, kebutuhan, pengungkapan, dan korupsi) dapat dikatakan sebagai data normal. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan varian untuk semua pengamatan/ observasi dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah bila terjadi homokedatisitas, dengan kata lain terjadi kesamaan varian. Apabila ditemukan kesamaan varian (homoskedastisitas) maka model regresi layak digunakan dalam penelitian. Dasar pengambilan keputusan adalah jika titik-titik (point-point) membentuk pola tertentu, maka terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika titik-titik (point-point) menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka telah terjadi homoskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS versi sebagai berikut. Gambar 1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

8 Dari hasil scatterplot tersebut, terihat bahwa titik titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol dan di bagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Karena tidak terjadi heteroskedastisitas maka model regresi ganda layak digunakan dalam penelitian ini. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terdapat autokorelasi. Uji autokorelasi menggunakan besaran Durbin-Watson sebagai dasar analisis data. Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2), maka terjadi autokorelasi positif, Jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 (-2 < DW < +2), maka tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW di atas +2 (DW > +2), maka terjadi autokorelasi negatif. Hasil yang diperoleh untuk nilai Durbin Watson adalah dan berdasarkan ketentuan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat korelasi di antara variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflating Factor). Karena nilai VIF untuk semua variabel independen kurang dari 10, maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas seperti pada tabel 5. Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Colinearity Statistics Independen Tolerance VIF Keserakahan Kesempatan Kebutuhan Pengungkapan Pengujian dan Pembahasan Hipotesis Penelitian ini menguji lima hipotesis untuk melihat pengaruh keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan memicu terjadinya korupsi, serta untuk melihat apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan non akuntansi. Hipotesis 1 sampai 4 diuji dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda (multiple regression), dan untuk hipotesis 5 diuji dengan menggunakan model analisis independent sample t test. Pengujian dilakukan dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17. Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan 95% yang berarti α yang digunakan sebesar Hal tersebut menunjukkan jika nilai Sig < 0.05 berarti variabel independen berepengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Regresi Linear Berganda (Muliple Regression) Dari hasil pengujian menggunakan regresi linear berganda (multiple linear regression) menunjukkan bahwa keserakahan (greed), faktor kesempatan (opportunity), faktor kebutuhan (need), dan faktor pengungkapan (exposure) secara signifikan memicu terjadinya korupsi, karena nilai signifikansi untuk hipotesis 1 sampai 4 kurang dari 0.05 yang dapat dilihat pada tabel berikut. Model Tabel 6 Model Regresi Linear Berganda (Multiple Regression) Unstandardized Standardized t Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Sig.

9 (Constant) Keserakahan Kesempatan Kebutuhan Pengungkapan Dari tabel di atas maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = X X X X 4 Di mana: Y = korupsi X 1 = keserakahan (greed) X 2 = kesempatan (opportunity) X 3 = kebutuhan (need) X 4 = pengungkapan (exposure) Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat dijelaskan bahwa (1) konstanta sebesar yang berarti jika keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan bernilai 0, maka korupsi bernilai (2) Koefisien regresi variabel keserakahan (greed) sebesar memiliki arti bahwa setiap terjadi kenaikan pada satu nilai sensitifitas dari keserakahan (greed) maka tindakan korupsi juga akan mengalami kenaikan sebesar 12.1% dengan asumsi variabel yang lain tetap. Keserakahan secara parsial mempunya nilai Sig (lebih kecil dari α = 5%). Ini berarti secara parsial variabel keserakahan (X 1 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan korupsi. Hasil ini mendukung hipotesis pertama (H a1 ) yang diajukan. (3) Koefisien regresi variabel kesempatan (opportunity) sebesar memiliki arti bahwa setiap terjadi kenaikan pada satu nilai sensitifitas dari kesempatan (opportunity) maka tindakan korupsi juga akan mengalami kenaikan sebesar 16.2% dengan asumsi variabel yang lain tetap. Kesempatan secara parsial mempunya nilai Sig (lebih kecil dari α= 5%). Ini berarti secara parsial variabel kesempatan (X 2 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan korupsi. Hasil ini mendukung hipotesis kedua (H a2 ) yang diajukan. (4) Koefisien regresi variabel kebutuhan (need) sebesar memiliki arti bahwa setiap terjadi kenaikan pada satu nilai sensitifitas dari kebutuhan (need) maka tindakan korupsi juga akan mengalami kenaikan sebesar 9.3% dengan asumsi variabel yang lain tetap. Kebutuhan secara parsial mempunya nilai Sig (lebih kecil dari α= 5%). Ini berarti secara parsial variabel kebutuhan (X 3 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan korupsi. Hasil ini mendukung hipotesis ketiga (H a3 ) yang diajukan. (5) Koefisien regresi variabel pengungkapan (exposure) sebesar memiliki arti bahwa setiap terjadi kenaikan pada satu nilai sensitifitas dari pengungkapan (exposure) maka tindakan korupsi juga akan mengalami kenaikan sebesar 24.5% dengan asumsi variabel yang lain tetap. Pengungkapan secara parsial mempunya nilai Sig (lebih kecil dari α = 5%). Ini berarti secara parsial variabel pengungkapan (X 4 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tindakan korupsi. Hasil ini mendukung hipotesis keempat (H a4 ) yang diajukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor keserakahan (greed), kesempatan (opportunity), kebutuhan (need), dan pengungkapan (exposure) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap korupsi. (lihat tabel 6 dan7) Tabel 7 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda (Multiple Regression) Hipotesis Sig tanda Alpha Keputusan Faktor Serakah (Greed) memicu terjadinya tindakan korupsi < 0.05 H a1 diterima/ H 01 ditolak Faktor Kesempatan (Opportunity) memicu < 0.05 H a2 diterima/ H 02 ditolak terjadinya tindakan korupsi Faktor Kebutuhan (Need) memicu terjadinya tindakan korupsi < 0.05 H a3 diterima/ H 03 ditolak Faktor Pengungkapan (Exposure) memicu < 0.05 H a4 diterima/ H 04 ditolak terjadinya tindakan korupsi Tabel Kofisien Determinan Regresi Berganda menunjukkan nilai R atau koefisien korelasi sebesar atau 70.2% dan nilai R square atau koefisien determinan sebesar atau 49.3% dengan nilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan variabel independen terhadap variabel dependen kuat yaitu sebesar 70.2%. Selain itu, karena nilai R square atau koefisien determinan sebesar 49.3%, maka itu berarti variabel keserakahan (greed) memicu terjadinya korupsi sebesar 49.3% dan sisanya sebesar (100% -

10 49.3%) = 50.7% disebabkan atau dipicu oleh variabel atau faktor lain yang tidak termasuk dalam analisa regresi ini. Hasil ini memiliki arti bahwa keserakahan (greed), kesempatan (opportunity), kebutuhan (need) dan pengungkapan (exposure) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap korupsi. (lihat tabel 8) Tabel 8 Kofisien Determinan Regresi Berganda Model R R Square a.493 Independent Sample T Test Pengujian hipotesis menggunakan Independent Samples T Test untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda (independen). Dalam penelitian ini Independent Samples T Test digunakan yang diolah dengan program SPSS versi menguji dan mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi dengan mahasiswa jurusan non akuntansi. Persepsi Equal variances assumed Tabel 9 Hasil Pengujian Independent Samples T Test Levene s Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference % Confidence Interval of the Difference Lower Upper Equal variances not assumed Berdasarkan tabel di atas hasil pengujian hipotesis dapat dijelaskan bahwa untuk Hipotesis 5 nilai Sig (probabilitas) > α (alpha) yaitu lebih besar dari (>) alpha Karena probabilitas uji varians > 0.05 maka H 0 diterima dan H a ditolak. Tabel 4.27 juga menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) > α (2- tailed) yaitu (0.120/2=0.06) lebih besar dari alpha (0.05/2 = 0.025). Karena probabilitas uji dua sisi 0.06 > maka H 0 diterima dan H a ditolak. Dan berdasarkan dasar pengambilan keputusan, maka H 05 diterima dan H a5 ditolak. Sehingga hasil dari uji hipotesis kelima memiliki arti bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi dengan mahasiswa jurusan non akuntansi Universitas Bina Nusantara angkatan 2008, 2009, dan 2010 terhadap korupsi dan kedua rata-rata (mean) persepsi mahasiswa akuntansi dan non akuntansi adalah identik atau sama. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan model regresi linear berganda untuk hipotesis 1 sampai 4 diterima, yaitu faktor keserakahan (greed), faktor kesempatan (opportunity), faktor kebutuhan (need), faktor pengungkapan (exposure) memicu terjadinya korupsi. Hal ini dilihat dari nilai Sig untuk semua variabel kurang dari 0.05 dengan tingkat pengaruh masing-masing 12.1% untuk keserakahan (greed),

11 16.2% untuk kesempatan (opportunity), 9.3% untuk kebutuhan (need), dan 24.5% untuk pengungkapan (exposure). 2. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan model regresi linear berganda, nilai koefisien determinan atau R square sebesar dan nilai Sig semua variabel kurang dari Itu berarti faktor keserakahan (greed), kesempatan (opportunity), kebutuhan (need), dan pengungkapan (exposure) secara signifikan memicu terjadinya korupsi sebesar 49.3% dan sisanya 50.7% disebabkan atau dipicu oleh faktor lain. 3. Dari persepsi mahasiswa diketahui bahwa faktor pengungkapan (exposure) merupakan faktor yang paling besar memiliki pengaruh atau memicu terjadinya korupsi. 4. Mahasiswa telah memiliki persepsi yang baik mengenai korupsi, khususnya mengenai faktor-faktor yang memicu terjadinya korupsi. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata jawaban responden yang cukup tinggi. 5. Berdasarkan uji Independent Simple Test, tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan Akuntansi dan non Akuntansi Universitas Bina Nusantara angkatan 2008, 2009 dan 2010 terhadap korupsi. Hal ini karena nilai Sig lebih besar daripada nilai α. Saran Berdasarkan simpulan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Memperluas objek penelitian (responden) tidak hanya dari Universitas Bina Nusantara saja dan disertai dengan perbandingan dari berbagai universitas lain juga. 2. Disarankan peneliti selanjutnya dapat memperoleh jumlah populasi dan sampel untuk setiap angkatan dan setiap jurusan sehingga jumlah sampel dapat lebih representatif, dan agar Universitas Bina Nusantara mempermudah perolehan data sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik dan representatif. 3. Disarankan peneliti selanjutnya tidak hanya menggunakan pertanyaan tertutup untuk kuesioner, tetapi juga menambah dengan pertanyaan terbuka dan melakukan wawancara sehingga hasil yang didapat lebih akurat. 4. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya perlu untuk menambahkan faktor-faktor lain yang dapat memicu terjadinya korupsi. 5. Disarankan agar Universitas Bina Nusantara dapat menanamkan nilai-nilai etika sehingga mahasiswa selalu menjunjung tinggi kejujuran dan memiliki integritas yang tinggi dan tidak akan melakukan tindak kecurangan (fraud), baik itu Fraudulent Financial Statement, Misappropriation Asset maupun korupsi di kemudian hari. 6. Disarankan agar Universitas Bina Nusantara melakukan pengembangan mata kuliah Character Building. 7. Disarankan agar Universitas Bina Nusantara lebih meningkatkan pemahaman mahasiswa bahwa korupsi adalah perbuatan yang tidak baik, sehingga mahasiwa Universitas Bina Nusantara tidak akan melakukan korupsi. REFERENSI Corruption Perceptions Index. (2011). Corruption Perceptions Index Diakses tanggal 19 Maret Darwis, A. (2010). Peranan komisi pemberantasan korupsi (KPK) dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Tesis S1, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta. Elliza, I. M. (2009). Opini Siswa SMA Terhadap Citra KPK (Studi Deskriptif Tentang Opini Siswa Siswa Negeri 3 Medan Terhadap Citra KPK/ Komisi Pemeberantasan Korupsi). Tesis S1, Universitas Sumatera Utara, Medan. Diakses pada tanggal 13 Maret Hafil, M. (2012). KPK Teliti Proses Penggunaan Anggaran di DPR. Diakses tanggal 19 Maret Indriantoro, N., & Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen (edisi pertama). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. KPK. (n.d). Fungsi dan Tugas. Diakses tanggal 19 Maret 2012.

12 . (n.d). Ketentuan Pengaduan Masyarakat. Diakses tanggal 19 Maret (n.d). Putusan Pengadilan Januari Diakses tanggal 20 Maret Loqman, L. (2006). Optimalisasi Undang-Undang terhadap Pemberantasan Korupsi. Jurnal Reformasi Ekonomi, 7 (1): Luna, D. M. (2006). Memerangi Korupsi dan Membela Integritas: Sebuah Tanggung Jawab Bersama Berdasarkan Pencegahan dan Transparansi. Jurnal Reformasi Ekonomi, 7 (1): Luth, H. N., & Fernandez, D.. (2006). Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XII IPS. Bekasi: PT Galaxy Puspa Mega. Maheka, A. (2006). Mengenali & Memberantas Korupsi. Jakarta: Komisis Pemberantasan Korupsi. Mayasari (2011). Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor Yang Membedakan Pemilihan Karir Sebagai Akuntan. Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Musryadi. (2010). Persepsi Mahasiswa Terhadap Fraud (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Hasanuddin). Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Prasetyo, H. (2010). Polisi Korupsi, Kriminal Tinggi. Diakses tanggal 19 Maret Rachami, J. (2006). Korupsi yang Melembaga: Alat Tata Laksana Pemerintahan di Timur Tengah dan Afrika Utara? Jurnal Reformasi Ekonomi, 7 (1): Semma, M. (2008). Negara dan Korupsi: Pemikiran Mochtar Lubis atas Negara, Manuisa Indonesia, dan Perilaku Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Siregar, M. (2010). Peranan Audit Internal Suatu Perusahaan Dalam Mengatasi dan Mengungkapkan Terjadinya Praktek Kecurangan Pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan. Tesis S1, Universitas Sumatera Utara, Medan. Diakses pada tanggal 13 Maret Sudarmo, Sawardi, T., & Yulianto, A. (2008). Fraud Auditing (edisi 5). Jakarta: Pusdiklatwas BPKP. Sukanto, E. (2007). Perbandingan Persepsi Antara Kelompok Auditor Internal, Akuntan Publik, dan Auditor Pemerintah Terhadap Penugasan Audit Kecurangan (Fraud Audit) dan Profil Auditor Kecurangan (Fraud Auditor). Tesis S2, Universitas Diponegoro, Semarang. Diakses pada tanggal 04 April Sulistyowati, F. (2007). Pengaruh Kepuasan Gaji dan Kultur Organisasi Terhadap Perspsi Aparatur Pemerintah Daerah Tentang Tindak Korupsi. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, 11(1): Sunyoto, D. (2011). Analisa Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta: CAPS. Wikipedia Foundation, Inc. (2012). Korupsi. Diakses tanggal 19 Maret Yeni (2011). Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Bina Nusantara Terhadap Fraudulent Financial Statement. Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta. RIWAYAT PENULIS Vallensia lahir di kota Palembang pada tanggal 06 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. siapa pun berpotensi untuk melakukan kecurangan. Seperti yang kita ketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. siapa pun berpotensi untuk melakukan kecurangan. Seperti yang kita ketahui bahwa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Kecurangan merupakan hal yang serius dan menjadi perhatian saat ini, karena siapa pun berpotensi untuk melakukan kecurangan. Seperti yang kita ketahui bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR ACUAN. Albrecht, W.S., Albrecht, C.C., Albrecht, C.O., & Zimbelman, M.. (2009). Fraud. Examination (3rd ed.). USA: Cengage Learning.

DAFTAR ACUAN. Albrecht, W.S., Albrecht, C.C., Albrecht, C.O., & Zimbelman, M.. (2009). Fraud. Examination (3rd ed.). USA: Cengage Learning. DAFTAR ACUAN Albrecht, W.S., Albrecht, C.C., Albrecht, C.O., & Zimbelman, M.. (2009). Fraud Examination (3rd ed.). USA: Cengage Learning. Azra, A., Umar, M., & Ilyas, S. (2004). Korupsi Musuh Bersama.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu merupakan salah satu kantor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Cilacap. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mahasiswa - mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2007-2008 dan program ganda (Akuntansi - Sistem Informasi) angkatan

Lebih terperinci

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Data Deskriptif Keterangan Jumlah % BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Pada penelitian ini, penulis melakukan survei di KPP Pratama Cempaka Putih, dan penulis memperoleh data pertumbuhan jumlah Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah nasabah KOPENA Pekalongan. Pada bagian ini dijelaskan mengenai identitas reponden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi BAB IV HASIL PENELITIAN 4. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi Universitas Dian Nuswantoro yang tahu mengenai penggunaan e-filing dan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 87 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Pertanian UNS yang mengikuti pelatihan penciptaan wirausaha sapi potong yang berjumlah 30 orang responden.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelsakan gambaran tentang hasil penelitian beserta hipotesis denagn pembahasan pada bagian akhir bab ini. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. pemaknaan simbolik pada uang dan dimensi budaya terhadap

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. pemaknaan simbolik pada uang dan dimensi budaya terhadap BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat penjelasan mengenai apakah terdapat pengaruh pemaknaan simbolik pada uang dan dimensi budaya terhadap impulsivitas membeli pada mahasiswa di Jakarta dan sekitarnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) Sampel pengambilan data pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, rasio solvabilitas dan opini auditor, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 102 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Kualitas Data 5.1.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada tahun 2005. Perusahaan ini merayakan ulang tahun setiap tanggal 8 Agustus.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat. Agar penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Good Corporate Governance (GCG) dengan pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Umum Responden dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawas Internal (SPI) dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan Badan

Lebih terperinci