Penyetelan Parameter Pengendalian Proses dengan PRC pada Sistem Pure- Capacitive-Two-Tank-in-Series dengan Pemanas di Tangki T-01

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyetelan Parameter Pengendalian Proses dengan PRC pada Sistem Pure- Capacitive-Two-Tank-in-Series dengan Pemanas di Tangki T-01"

Transkripsi

1 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 enyetelan arameter engendalian roses dengan RC pada Sistem ure- Capaitive-Two-Tank-in-Series dengan emanas di Tangki T-1 Yulius Deddy Hermawan*, Siti Diyar Kholisoh, Lili Suryani, dan Ramantasia Aktariastiwi Kusuma utri * rogram Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UN Veteran Yogyakarta Jl. SWK 14 (Lingkar Utara), Condong Catur, Yogyakarta 5583 * ydhermawan@upnyk.a.id Abstrat This researhontinued the previous work by Hermawan, Y.D. et al., 16. The goals of this researh wereto tune the proess ontrol parametersand to do the losed loop dynami simulationfor the proposed ontrol onfiguration of ure-capaitive-two-tank-in-series (CTTS) with an eletri heater in tank T-1.The proposed ontrol onfiguration onsisted of 3 ouples of CV-MV as follows T 1 -q e, h 1 -v pu, and h -f. The open loop experiment results would be used for tuning of D ontrol parameters. In this work, the D ontrol parameters were tuned quantitatively by using roess Reation Curve (RC) method. The ontrollergain (K ) for temperature ontrol of tank T-1 (TC-1), level ontrol of tank T-1 (LC-1), and level ontrol of tank T- (LC-) has been found as follows: watt/ o C, -.3 volt/m, and -1.9 m /seond, respetively. The integral time onstant ( I ) for 3 ontrollers were as follows: 6 seond, 6 seond, and 9 seond, respetively. The derivative time onstant ( D ) for 3 ontrollers were as follows: 15 seond, 15 seond, and.5 seond, respetively. Furthermore, the proposed ontrol onfiguration and resulted tuning parameters were examined through rigorous dynami simulation by using silab software. The input volumetri rate disturbane (with amount of ±9%) was made based on step funtion. The developed of losed loop state equation was solved numerially. Integral of the absolute value of the error (IAE) for TC-1, LC-1 and LC- were 73, 1686, and 695, respetively. The dynami simulation results showed that the proposed ontrol onfiguration with its tuning parameters gave a stable response to a hange in the input volumetri rate. This study also revealed that the D ontroller gave fastest responses ompared to and ontroller. Keywords: ontrol onfiguration, pure apaitive, D, RC, stable response, and step funtion. endahuluan Sistem pure apaitive sangat sensitif terhadap perubahan gangguan input, bahkan dapat menghasilkan respons yang tidak stabil. Respons yang tidak stabil ini sering dikenal sebagai non-self-regulatory-response. Jika tidak dikendalikan, maka gangguan yang masuk ke sistem dapat merambat ke sistem proses selanjutnya. Oleh karena itu, pengendalian proses pada sistem pure apaitive sangat penting diterapkan untuk menanggulangi gangguan massa maupun termal yang mungkin terjadi.selain itu, parameter pengendali D (roportional Integral Derivative) seperti K (proportional ontroller gain), konstanta waktu integral ( I ), dan konstanta waktu derivatif ( D ) harus distel (tuned) dengan tepat agar dapat menghasilkan respons yang epat dan stabil. Beberapa kontribusi penelitian di bidang dinamika dan pengendalian proses yang mendukung penelitian ini telah dilakukan. Metode RC (roes Reation Curve) telah diterapkan untuk menyetel parameter pengendali suhu pada sistem pemanas tangki berpengaduk (Hermawan, Y.D., 11), dan parameter pengendali komposisi pada sistem tangki penampur (Hermawan, Y.D. dan Haryono, G., 1).ada tahun 14, Hermawan, Y.D. dkk.telah mempelajari dinamika level loop terbuka pada sistem pure apaitive tangki seri. enelitian ini kemudian dilanjutkan sampai kajian simulasi dinamis loop tertutup (Hermawan, Y.D., 14). arameter pengendali pada simulasi dinamis loop tertutup (Hermawan, Y.D., 14) distel dengan metodetrial and error hingga diperoleh respons yang stabil. Akhir-akhir ini (16) Hermawan, Y.D. dkk.telah melakukan perobaan RGA (Relative Gain Array) untuk menentukan konfigurasi pengendalian proses pada sistem pure-apaitive-two-tanks-in-series (CTTS) dengan pemanas di tangki T-1. asangan CV-MV pada konfigurasi tersebut adalah sebagai berikut: suhu tangki T-1 (T 1 ) dikendalikan oleh energi pemanas listrik (q e ), level tangki T-1 (h 1 ) dikendalikan oleh voltase pompa (v pu ), dan level tangki T- (h ) dikendalikan oleh laju alir arus keluar tangki T- (f ). enelitian ini bertujuan untuk menyetel (tuning) parameter pengendali D (K, I, D ) pada sistem CTTS dengan pemanas di tangki T-1 dengan metode kuantitatif RC (roess Reation Curve).Selain itu, simulasi dinamis loop rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5-1

2 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 tertutup dengan software silab juga dilakukan pada penelitian ini untuk menguji ketangguhan (robustness) konfigurasi pengendalian dan parameter pengendali D yang dihasilkan.laju alir arus masuk tangki T-1 (f i ) ditetapkan sebagai variabel gangguan dan dibuat berdasarkan fungsi tahap (step funtion). Metode enelitian Rangkaian alat perobaan sistem CTSS dengan pemanas di tangki T-1yang digunakan pada penelitian ini adalah seperti yang telah digunakan oleh Hermawan, Y.D. dkk.,16 (Gambar 1). Nomor 1 dan nomor pada Gambar 1 merupakan tangki T-1 dan T- yang tersusun seara seri. Tangki T-1 dan T- terbuat dari kaa (transparan) dan berbentuk persegi dengan luas penampang 4 m dan tinggi 5 m. Fluida yang digunakan adalah air dengan asumsi densitas dan kapasitas panasnya konstan. Air dari tangki umpan (No. 1 pada Gambar 1) dialirkanke tangki T-1 dengan laju alir yang dapat diatur dengan valve (No. 9a pada Gambar 1). Air di tangki T-1 dipanaskan dengan pemanas listrik (No. 4 pada Gambar 1), kemudian dipompa (No 3a pada Gambar 1) menuju ke tangki T-.Energi pemanas listrik dapat diatur dengan watt regulator (No 5 pada Gambar 1).Laju alir keluaran pompadapat diatur dengan mengatur voltase pompa (No. 6 pada Gambar 1), sedangkan laju alir keluaran tangki T- diatur dengan menggunakan valve (No. 9b pada Gambar 1). enelitian ini dilaksanakan melalui 3 tahapan perobaan, yaitu perobaan pendahuluan, perobaan RC, dan simulasi dinamis loop tertutup dengan pemrograman komputer. erobaan pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter pada kondisi tunak (steady state parameters).erobaan RC dimaksudkan untuk menyetel (tuning) parameter pengendali D. Sedangkan simulasi dinamis loop tertutup dilakukan untuk menguji ketangguhan (robustness) konfigurasi pengendalian dan parameter pengendali D yang telah dihasilkan. Konfigurasi pengendalian proses yang digunakan adalah konfigurasi yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya (Hermawan, Y.D., dkk., 16) seperti ditunjukkan pada Gambar. 9a f i (t), T i (t) 8a 1a 7b f 1 (t), T 1 (t) 8b 1b 9 11a 7a 5 7a h 1 (t) q e (t) Keterangan: v pu (t) 3a 7b h (t) 9b Fluid Outlet f (t), T (t) 11b 1 1. Tangki T-1. Tangki T- 3. ompa 4. emanas listrik 7. Sumber listrik 8. engaduk 9. Valve 1. Thermometer 3b Water 5. Watt regulator 6. Volt regulator 11. Manometer 1. Feed water tank Gambar 1. Rangkaian alat perobaan (Hermawan, Y.D., dkk., 16). f i (t), T i (t): Disturbane 8a 7b f 1 (t), T 1 (t) 8b 1 1a 6 v pu (t) 11 TC 1 h 1 (t) LC 1 f (t), T (t) 5 q e (t) Keterangan: asangan CV-MV 7a Controller CV MV 1. Tangki T-1 4. emanas listrik 7. Sumber listrik 1. Level Controller TC-1 T 1 q e. Tangki T- 5. Watt regulator 8. engaduk 11. Temperature Controller LC-1 h 1 v pu 3. ompa 6. Volt Regulator 9. Valve LC- h f Gambar. Konfigurasi pengendalian proses pada sistem CTTS dengan pemanas di tangki T-1 (Hermawan, Y.D., dkk., 16) h (t) 1b LC rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5 -

3 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 erobaan RC dilaksanakan di laboratorium dengan mengubah variabel termanipulasi (MV) sesuai dengan fungsi tahap.selanjutnya, grafik respons CV terhadap perubahan MV digunakan untuk menyetel parameter pengendali D dengan formula penyetelan mengikuti formula Ziegler-Nihols (Smith, C.A. and Corripio, A.B. 1997). ersamaan keadaan level tangki T-1 (h 1 ) merupakan fungsi laju alir inputf i dan outputf 1 sebagai berikut: t dh1 fi t f1t / A1 (1) dimanaa 1 adalah luas penampang tangki T-1. Laju alir f 1 merupakan fungsi voltase pompa (v pu ) sebagai berikut: df1t K puvpu t f1t / pu () Dimana K pu dan pu adalah gain dan konstanta waktu pompa (Smith, C.A. and Corripio, A.B. 1997). ersamaan keaadaan suhu di tangki T-1 (T 1 ) merupakan fungsi energi pemanas listrik q e, laju alir f i dan f 1, serta suhu T i sebagai berikut: t dt 1 fi t T i t T1 f1t T t / p 1 1 T1 qet v1 di mana dan p adalah densitas dan kapasitas panas air (dianggap konstan), sedangkan T 1 dan v 1 adalah suhu dan volume airan di dalam tangki T-1 pada keadaan tunak. ersamaan keadaan level tangki T- (h ) merupakan fungsi laju alir inputf 1 dan outputf sebagai berikut: t dh f1t ft / A (4) dimanaa adalah luas penampang tangki T-. ersamaan keaadaan suhu di tangki T- (T ) merupakan fungsi laju alir f 1 dan f, serta suhu T 1 sebagai berikut: dt t f1t T 1t T ft T t T /v (5) dimana T dan v adalah suhu dan volume airan di dalam tangki T- pada keadaan tunak. Konfigurasi pengendalian proses (Gambar ) mempunyai 3 pengendali, yaitu TC-1 yang digunakan untuk mengendalikan suhu T 1, LC-1 dan LC- yang digunakan untuk mengendalikan level tangki T-1 (h 1 ) dan T- (h ). Energi pemanas listrik q e, voltase pompa v pu, dan laju alir f merupakan variabel termanipulasi (MV) untuk 3 pengendali tersebut dengan persamaan sebagai berikut: K de t q t q K e t e e 1 e t K D1 (6) I1 K de t v t v K e t pu pu e t K D (7) I K de t f t f K e t 3 e t K D3 (8) I3 dimanak 1,,3 adalah gain pengendali TC-1, LC-1, dan LC-, I1,,3 adalah konstanta waktu integral TC-1, LC- 1, dan LC-, dan D1,,3 adalah konstanta waktu derivatif TC-1, LC-1, dan LC-. Sedangkan errore 1,,3 didefinisikan sebagai berikut: e t T S 1 1 T1 t (9) t t e h S 1 h1 (1) t t e h S 3 h (11) S dimana T S 1, h S 1, h adalah set pointuntuk suhu T 1, levelh 1 dan levelh yang nilainya diambil pada kondisi awal.integral absolute error (IAE) dapat dihitung sebagai berikut: IAE untuk TC-1: t IAE 1 e1 (1) IAE untuk LC-1: IAE e t (13) IAE untuk LC-: IAE 3 e3t (14) Sistem persamaan keadaan yang telah disusun diselesaikan searanumerik ekplisit euler menggunakan software silab. (3) rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5-3

4 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 Hasil dan embahasan arameter tunak yang dihasilkan dari perobaan pendahuluan disajikan pada Tabel 1.arameter tunak tersebut selanjutnya digunakan sebagai kondisi awal pada perobaan RC dan simulasi dinamis loop tertutup. Tabel 1.arameter tunak pada sistem CTTS dengan pemanas di tangki T-1. No. Variabel Nilai Tunak 1 Laju alir volumetrik fluida masuk tangki T-1, f i [m 3 /detik] 14 Laju alir volumetrik fluida keluar pompa, f 1 [m 3 /detik] 14 3 Laju alir volumetrik fluida keluar tangki T-, f [m 3 /detik] 14 4 Level tangki T-1, h 1 [m] 14 5 Level tangki T-, h [m] 14 6 Suhu fluida masuk tangki T-1, T i [ o C] 3 7 Suhu fluida di dalam tangki T-1, T 1 [ o C] 33,5 8 Suhu fluida di dalam tangki T-, T [ o C] 33,5 9 Voltase pompa, v pu [volt] 66,5 1 Energi pemanas listrik, q e [watt] Gain pompa, K pu [m 3 /(detik.volt)] 1,56 1 Konstanta waktu pompa, pu [detik] 3 Hasil perobaan RC pengaruh perubahan inputq e terhadap outputt 1 ditunjukkan pada Gambar 3. Energi pemanas q e diubah seara tiba-tiba dari 15 watt menjadi 1596 watt, sehingga suhu T 1 naik dari 33,5 o C menjadi 34 o C. Gambar 4 menunjukkan hasil perobaan RC pengaruh perubahan inputv pu terhadap outputh 1. Voltase pompa v pu diubah seara tiba-tiba dari 66,5 volt menjadi 73 volt, sehingga levelh 1 turun sampai menapai batas hisapan pompa (4 m). Sedangkan hasil perobaan RC pengaruh perubahan inputf terhadap outputh ditunjukkan pada Gambar 5. Laju alir f diubah seara tiba-tiba dari 14 m 3 /detik menjadi 133 m 3 /detik, sehingga levelh turun dankonstan pada nilai 4 m. aramater pengendali D distel berdasarkan formula Ziegler-Nihols dan disajikan pada Tabel. Energi pemanas qe (watt) suhu T1 [degc] ΔMV=76 watt t 1= 5 detik t = 9 detik ΔCV=.5 o C Ziegler Nihols Fitting:.83(ΔCV) t 1 = 6 detik.63(δcv) t = 1 detik 3 t t1 = 6 detik t t D = 3 detik CV K =.66 watt/ o C MV Gambar 3.roess Reation Curve: respons dinamis suhu T 1 (t) terhadap perubahan input q e (t). voltase pompa [volt] level h1 [m] ΔMV=6.5 volt t 1= 6 detik t = 1 detik ΔCV=-1 m Ziegler Nihols Fitting:.83(ΔCV) t 1 = 6 detik.63(δcv) t = 1 detik 3 t t1 = 9 detik Gambar 4.roess Reation Curve: respons dinamis levelh 1 (t) terhadap perubahan input v pu (t). t t D = 3 detik CV K = volt/m MV rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5-4

5 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 laju alir f [m 3 /s] level h [m] t = 1 detik ΔMV=9.4 m 3 /s ΔCV=-1 m t 1= 1 detik Waktu [detik] Ziegler Nihols Fitting:.83(ΔCV) t 1 = 1 detik.63(δcv) t = 1 detik 3 t t1 = 165 detik Gambar 5.roess Reation Curve: respons dinamis suhu h (t) terhadap perubahan input f (t). t t D = 45 detik CV K = m /s MV Tabel.arameter pengendalid pada sistem CTTS dengan pemana di tangki T-1. Controller Type roportional GainK Integral timeτ I Derivative time D IAE TC-1 LC-1 LC- D D D 1 Watt 34 K t D o C Watt 73.6 K t D o C 3.3t D 99detik Watt K t D o C.t D 6detik.5t D 15detik 73 1 volt. K t D m volt 1.8 K t D m 3.3t D 99detik volt.3 K t D m.t D 6detik.5t D 15detik m 1.8 K t D detik m 9.7 K t D detik 3.3t D detik m 1.9 K t D detik. t D 9detik.5t D.5 detik 695 Respons loop tertutup terhadap perubahan gangguan inputf i dengan fungsi step inrease/derease ditunjukkan pada Gambar 6. Garis utuh (solid line) pada Gambar 6 menunjukkan respons dinamis loop tertutup terhadap perubahanstep inrease laju alir f i. Laju alir f i dinaikkan seara tiba-tiba dari 14 m 3 /detik menjadi 134 m 3 /detik. ontroller masih menghasilkan off-set pada pengendalian suhu T 1 (Gambar 6.a), levelh 1 (Gambar 6.) dan level h (Gambar 6.e), artinya ontroller tidak mampu mengembalikan nilai CV pada nilai set point-nya.namun, dan D ontroller mampu menghilangkan off-set.awalnya suhu T 1 turun seiring dengan naiknya laju alir f i, kemudian suhu T 1 naik sampai kembali ke set point 33,5 o C (garis utuh pada Gambar 6.a). Hal ini terjadi karena energi pemanas listrik dimanipulasi hingga akhirnya menapai nilai tunak baru 1964 watt (garis utuh pada Garis 6.b).Level h 1 dan h awalnya berosilasi dan akhirnya dapat kembali ke set point-nya (garis utuh pada Gambar 6. dan 6.e). Hal ini dapat dipahami bahwa levelh 1 dapat terjaga karena voltase pompa v pu mengalami kenaikan hingga menapai nilai tunak baru 85,5 volt (garis utuh pada Gambar 6.d). Demikian juga denganlevelh dapat terjaga karena laju alir f naik sampai menapai nilai tunak baru 134 m 3 /detik(garis utuh pada Gambar 6.f).Seperti ditunjukkan Gambar 6, respons yang dihasilkan pengendali D lebih epat dari pada respons pengendali dan. Hal ini sesuai dengan hasil simulasi dinamis pengendalian suhu yang dikerjakan oleh Hermawan, Y.D., 11 dan pengendalian komposisi oleh Hermawan, Y.D. dan Haryono, G., 1. Dengan pengendali D, untuk kembali ke nilai set point-nya, suhu T 1 memerlukan waktu sekitar 4 detik (Gambar 6.a), levelh 1 memerlukan waktu sekitar 13 detik (Gambar 6.), dan levelh memerlukan waktu sekitar 15 detik (Gambar 6.e). Respons levelh memerlukan waktu paling lama karena karakteristik tangki T- sangat tergantung dari perubahan karakteristik tangki T-1. Selain itu order (pangkat) sistem di tangki T- lebih tinggi dari pada tangki T-1 (Stephanopoulos, G. 1984). Garis putus-putus (dashed line) pada Gambar 6 menunjukkan respons dinamis loop tertutup terhadap perubahan step derease laju alir f i. Laju alir f i diturunkan tiba-tiba dari 14 m 3 /detik menjadi 74 m 3 /detik. Sama halnya dengan gangguan step inrease, bila dibandingkan dengan pengendali dan, pengendali D menghasilkan respons paling rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5-5

6 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 (a) Suhu T1 [degc] D D (b) () (d) Energi pemanas qe [watt] D D level h1 [m] Voltase pompa [volt] D D D D (e) level h [m] D D (f) laju alir f [m3/detik] D D Gambar 6. Respons loop tertutup terhadap perubahan gangguan laju alir f i (t):(a) suhu T 1 (t), (b) energi pemanas q e (t), () level h 1 (t), (d) voltase pompa v pu (t), (e)levelh (t), (f) laju alir f (t) rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5-6

7 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 epat dalam menanggulangi gangguan step derease laju alir f i. Awalnya suhu T 1 naik seiring dengan turunnya laju alir f i. Suhu T 1 mampu turun sampai kembali ke set point 33,5 o C (garis putus-putus pada Gambar 6.a), karena energi pemanas listrik turun menjadi 185 watt (garis putus-putus pada Gambar 6.b). Level h 1 (garis putus-putus pada Gambar 6.) dan levelh (garis putus-putus pada Gambar 6.e) awalnya berosilasi, namun akhirnya dapat dikembalikan ke nilai set point-nya.untuk menjaga agarlevelh 1 konstan, voltase pompa turun dari 66,5 volt menjadi 47,5 volt (garis putus-putus pada Gambar 6.d).Sedangkan untuk menjaga levelh konstan, laju alir f turun dari 14 m 3 /detik menjadi 74 m 3 /detik. Seara keseluruhan, parameter D (K, I, dan D ) yang telah dihasilkan mampu menghasilkan respons yang stabil. Respons pengendali D lebih epat dari pada respons pengendali dan. Selain dari Gambar 6, hal ini juga dapat dibuktikan dari hasil perhitungan IAE seperti yang ditampilkan pada Tabel. engendali D menghasilkan IAE yang paling keil jika dibandingkan dengan pengendali dan. Kesimpulan enelitian ini telah membahas penyetelan parameter D dengan metode kuantitatif RC dan simulasi dinamis loop tertutup pada sistem CTTS dengan pemanas di tangki T-1. Berdasarkan simulasi dinamis loop tertutup, parameter pengendali D (K, I, D ) menghasilkan respons yang stabil terhadap perubahan gangguan laju alir input. Konfigurasi pengendalian proses dengan parameter kendalinya mampu menanggulangi gangguan laju alir input sebesar ±9%. enelitian ini juga menunjukkan bahwa pengendali D menghasilkan respon paling epat bila dibandingkan dengan pengendali dan. Daftar ustaka Hermawan, Y.D.Implementation of roess Reation Curve for Tuning of Temperature Control arameters in A 1 L Stirred Tank Heater. Journal of Materials Siene and Engineering A 1. Sept. 11; 1(4): DOI: / / Hermawan, Y.D., dan Haryono, G. Dynami Simulation and Composition Control in A 1L Mixing Tank. Jurnal Reaktor. Oktober 1;14( ): DOI: /reaktor Hermawan, Y.D., Kholisoh, S.D., Hamdani, A.F., dan uspita, D.D. Dinamika roses Sistem ure Capaity pada Tangki Seri. Seminar Rekayasa Kimia dan roses (SRK) 14, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, ISSN: ; -1 Agustus 14; F--1 F--6. Hermawan, Y.D. Dynami Simulation and Liquid Level Control in A ure Capaity System ( Tanks in Series). The nd International Seminar on Fundamental & Appliation of Chemial Engineering (ISFAChE), Dept. of Chemial Engineering, ITS, ISBN: , Bali, 1 13 November 14; G-1 G-6. Hermawan, Y.D., Kholisoh, S.D., ermatasari, I., dan Ludwinia, A.F. eranangan Konfigurasi engendalian roses dengan RGA pada Sistem ure-capaitive-two-tank-in-series dengan emanas di Tangki T-1. Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan 16, Jurusan Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta, ISSN: , 17 Maret 16. Smith, C.A. and Corripio, A.B riniples and ratie of Automati roess Control, John Wiley & Sons, In., USA, ISBN: : dan Stephanopoulos, G. Chemial roess Control: An Introdution to Theory and ratie, TR. rentie-hall, In., A Simon and Shuster Company, New Jersey, 1984, ISBN: : rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5-7

8 rosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN engembangan Teknologi Kimia untuk engolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 17 Maret 16 Lembar Tanya Jawab Moderator: Endang Kwartiningsih (UNS Surakarta) Notulen : Andri erdana (UN Veteran Yogyakarta) 1. enanya : Endang K (UNS Surakarta) ertanyaan : 1596? enelitian step derease? Gambar 6, ada yang naik turun. erbedaan dan terpisah dari hasil dengan lain? Sistem kontroler? Tangki 1 ditinjau? Mengapa tidak di tangki? Jawaban : Ada, hanya kita berfokus pada step inrease. Gambar 6, penggunaan software, step derease nilainya hampir sama dengan step inrease jadi dipakai step inrease. Gambar 4, hasil perobaan laboratorium. erobaan open loop/ tanpa kendali, sedangkan gambar 6, seimulasi lose loop. T ontroller/level ontroller dipasang pada tangki 1. Tangki untuk penelitian oleh tim lain.. enanya : Edwin Eka Y (oliteknik Elektronika Negeri Surabaya) ertanyaan : T steady? Jawaban : T steady tanpa gangguan 33,5 o C, T steady dengan gangguan 34 o C. rogram Studi Teknik Kimia, FTI, UN Veteran Yogyakarta B5-8

Perancangan Konfigurasi Pengendalian Proses dengan RGA pada Sistem Pure-Capacitive-Two-Tank-in-Series dengan Pemanas di Tangki T-01

Perancangan Konfigurasi Pengendalian Proses dengan RGA pada Sistem Pure-Capacitive-Two-Tank-in-Series dengan Pemanas di Tangki T-01 Perancangan Konfigurasi Pengendalian Proses dengan RGA pada Sistem Pure-Capacitive-Two-Tank-in-Series dengan Pemanas di Tangki T-01 Yulius Deddy Hermawan*, Siti Diyar Kholisoh, Indah Permatasari, dan Amy

Lebih terperinci

Dinamika Komposisi pada Sistem Tangki Pencampur 10 Liter

Dinamika Komposisi pada Sistem Tangki Pencampur 10 Liter Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan Yogyakarta, 6 Maret ISSN 69-49 Dinamika Komposisi pada Sistem Tangki Penampur Liter Yulius Deddy Hermawan *, Gogot Haryono, Marya Agustin, dan Hayanti

Lebih terperinci

Dinamika Proses pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk dengan Arus Bypass

Dinamika Proses pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk dengan Arus Bypass Dinamika Proses pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk dengan Arus Bypass Yulius Deddy Hermawan *, Bambang Sugiarto, I Gusti Ayu Sri Pradnyadewi, dan Gusti Ayu Septiandani Program Studi Teknik Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

SEMINAR TENOSIM 00 Yogyakarta, 8 Desember 00 Perancangan onfigurasi Pengendalian Proses pada Sistem Non Interacting Tank dengan Analisis uantitatif Relative Gain Array Yulius Deddy Hermawan, Yogi Suksmono,

Lebih terperinci

Dinamika Suhu pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle

Dinamika Suhu pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 63 433 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 6 Januari 00 Dinamika Suhu pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi

Lebih terperinci

Dinamika Level Cairan pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle

Dinamika Level Cairan pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle Dinamika Level Cairan pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle Yulius Deddy Hermawan *, Yogi Suksmono, Dini Utami Dewi, dan Wina Widyaswara Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III DINAMIKA PROSES

BAB III DINAMIKA PROSES BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini

Lebih terperinci

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1] 1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan

Lebih terperinci

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

VIII Sistem Kendali Proses 7.1 VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga

Lebih terperinci

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh) DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh) ABSTRACT Process dynamics is variation of process performance along time after any disturbances are given into the process. Temperature measurement

Lebih terperinci

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi Lindawati, Agnes Soelistya, Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Surabaya Jl.Raya Kalirungkut,

Lebih terperinci

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel Poppy Dewi Lestari 1, Abdul Hadi 2 Jurusan Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau JL.HR Soebrantas km 15

Lebih terperinci

SIMULASI PROSES PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN KONTROLER PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921

SIMULASI PROSES PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN KONTROLER PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921 SIMULASI PROSES PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN KONTROLER PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921 Ir. Abdul Wahid, M.T., dan Faizal Abdillah Departemen Teknik Kimia,

Lebih terperinci

Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)

Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-128 Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].

Lebih terperinci

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisa perancangan kontrol level deaerator yang telah dimodelkan dalam LabVIEW sebagaimana telah dibahas pada bab III. Dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES PENGENDALIAN TEMPERATUR Nama : Abdul Hari NIM : 103242015 Kelas : 2 Migas Pembimbing : Ir. Syafruddin. Msi NIP : 196508191998021001 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dibahs mengenai pengujian control reheat desuperheater yang telah dimodelkan pada matlab sebagaimana yang telah dibahas pada bab III, aspek

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI KENDALI MENGGUNAKAN SKEMA GAIN SCHEDULING UNTUK PENGENDALIAN SUHU CAIRAN PADA PLANT ELECTRIC WATER HEATER Ahmad Shafi Mukhaitir [1], Iwan Setiawan, S.T., M.T. [2],

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Paisal Tajun Aripin 1, Erna Kusuma Wati 1, V. Vekky R. Repi 1, Hari Hadi Santoso 1,2 1 Program Studi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK. PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK. Seminar Oleh : Wahid Abdurrahman 2409 105 006 Pembimbing : Hendra Cordova

Lebih terperinci

Tuning Parameter Pengendali MIMO IMC pada Proses Quadruple Tank

Tuning Parameter Pengendali MIMO IMC pada Proses Quadruple Tank JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Tuning Parameter Pengendali MIMO IMC pada Proses Quadruple Tank Sony Ardian Affandy, Fariz Hidayat, Juwari, Renanto Jurusan

Lebih terperinci

oleh : Rahmat Aziz ( ) Reza Sofyan Arianto ( )

oleh : Rahmat Aziz ( ) Reza Sofyan Arianto ( ) PENGENDALIAN TEMPERATUR OUTLET HEAT EXCHANGER NETWORKS(HENs) PENGENDALIAN TEMPERATUR OUTLET HOT STREAM DENGAN PADA COOLING MODEL WATER PREDICTIVE NETWORK CONTROL (CWN) DENGAN (MPC) MELALUI MODEL SIMULASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengendalian Tekanan dan Laju Aliran Untuk Kebutuhan Refueling System Pada DPPU Juanda-Surabaya

Perancangan Sistem Pengendalian Tekanan dan Laju Aliran Untuk Kebutuhan Refueling System Pada DPPU Juanda-Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Tekanan dan Laju Aliran Untuk Kebutuhan Refueling System Pada DPPU Juanda-Surabaya Arya Dwi Prayoga, Fitri Adi Iskandarianto,

Lebih terperinci

Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant

Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant Abstrak Nur Havid Yulianto, Parsaulian I. Siregar, Edi

Lebih terperinci

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis

Lebih terperinci

Sadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP

Sadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP PRESENTASI SEMINAR TUGAS AKHIR Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada STRIPPERPV 3300 Dengan Metode FEEDBACK FEEDFORWARD di PT. JOB Pertamina-PetroChina East Java Sadra Prattama NRP. 2406.100.055 Dosen

Lebih terperinci

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater Available online at TRANSMISI Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi TRANSMISI, 12 (1), 21, 27-32 Research Article Aplikasi Kendali Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian

Lebih terperinci

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI Lucy Panjaitan / 0522113 Jurusan, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia E-mail : lucy_zp@yahoo.com

Lebih terperinci

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir

Lebih terperinci

Materi 9: Fuzzy Controller

Materi 9: Fuzzy Controller Materi 9: Fuzzy Controller I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Introduction to Fuzzy Logic Kusuma Wardana, M.Sc. 2 Logika Fuzzy dapat diterapkan sebagai algoritma dalam sistem kontrol

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG 38-714 SYSTEM MODELLING WITH PID CONTROLLER APPLYING CIANCONE

Lebih terperinci

Strategi Pengendalian

Strategi Pengendalian Strategi Pengendalian Strategi apa yang dapat kita gunakan dalam pengendalian proses? Feedback (berumpan-balik) Feedforward (berumpan-maju) 1 Feedback control untuk kecepatan 1. Mengukur kecepatan aktual

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo, Purwanto, Rahmadwati. Abstrak Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG

Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Lilik Kurniawan (L2F008053) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Instrumentasi dan Pengendalian Proses

Instrumentasi dan Pengendalian Proses 01 PENDAHULUAN Instrumentasi dan Pengendalian Proses - 121171673 salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia dengan tujuan utama memberikan dasar pengetahuan tentang: a) dasar-dasar instrumentasi proses

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Tujuan Pembelajaran Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut. Memprediksi output untuk input yang khas untuk sistem dinamik Menurunkan dinamik sistem tersebut untuk struktur penting

Lebih terperinci

BAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu

BAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu BAB II DASAR SISTEM KONTROL II.I. Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Kontrol

Pengembangan Sistem Kontrol Pengembangan Sistem Kontrol Sering sebuah proses iteratif, didasarkan pada kinerja kita bisa memutuskan untuk menyetel, mendisain atau memodelkan kembali sebuah sistem kontrol yang diberikan 1 Pengembangan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN PENGENDALI PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921

PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN PENGENDALI PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921 PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN PENGENDALI PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921 Abdul Wahid, Faizal Abdillah Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PENGENDALI SISTEM JACKETED STIRRED TANK HEATER

BAB 3 PERANCANGAN PENGENDALI SISTEM JACKETED STIRRED TANK HEATER BAB 3 PERANCANAN PENENDALI SISEM JACKEED SIRRED ANK HEAER Prinsip kerja sistem kendali pada jacketed stirred tank heater ditunjukkan pada gambar 3.. ambar 3. Blok Diagram Sistem Kendali Pada Jacketed Stirred

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik kimia

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka

Lebih terperinci

Oleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc

Oleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc Oleh : Dia Putranto Harmay 2105.100.145 Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc Latar Belakang Usman Awan dkk, 2001 Merancang dan membuat dynamometer jenis prony brake dengan menggunakan strain gauge

Lebih terperinci

ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Nama Rumpun Ilmu : 451/Teknik Elektro ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BIJI KEDELAI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN LAJU PENGERINGAN BERBASIS FUZZY-PID

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap, untuk menghasilkan uap dibutuhkan air yang dipanaskan secara bertahap melalui beberapa heater sebelum masuk ke boiler untuk dipanaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR Alexander Clifford, Abrar Riza dan Steven Darmawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara e-mail: Alexander.clifford@hotmail.co.id Abstract:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laju ALir Fluida Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK

RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode

Lebih terperinci

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie / Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340 Renzy Richie / 0622049 Email : renzyrichie@live.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan

PENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan PENGENDALI PID Pengendali PID (proportional integral derivative controller) adalah pengendali yg sangat umum digunakan dalam sistem kendali di dunia industri. Sesuai fungsi pengendali, suatu pengendali

Lebih terperinci

HUKUM 1 THERMODINAMIKA. Agung Ari Wibowo S.T., M.Sc Politeknik Negeri Malang

HUKUM 1 THERMODINAMIKA. Agung Ari Wibowo S.T., M.Sc Politeknik Negeri Malang HUKUM 1 THERMODINAMIKA Agung Ari Wibowo S.T., M.Sc Politeknik Negeri Malang Jumlah energi yang diperlukan untuk menaikan 1 derajat satuan suhu suatu bahan yang memiliki massa atau mol 1 satuan massa atau

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan

Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan Keandalan Kontroler Internal Model Control pada Pengendalian Kolom Distilasi terhadap Pengaruh Gangguan Wahyudi 1), Bayu Bagas Wara 2), Budi Setiyono 3) Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI PROPORSIONAL, INTEGRAL, DAN DERIVATIF (PID) PADA PERSAMAAN PANAS*

SISTEM KENDALI PROPORSIONAL, INTEGRAL, DAN DERIVATIF (PID) PADA PERSAMAAN PANAS* Jurnal Natural Vol.16, No.2, 2016 ISSN 1141-8513 SISTEM KENDALI PROPORSIONAL, INTEGRAL, DAN DERIVATIF (PID) PADA PERSAMAAN PANAS* Muhammad Ikhwan *, Said Munzir, dan Nurmaulidar Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN PENGANTAR Sistem pengaturan khususnya pengaturan otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan diberikan

Lebih terperinci

Sistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air)

Sistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air) Sistem Redundant PLC (Studi Kasus Aplikasi Pengontrolan Plant Temperatur Air) R. Ira Yustina (0522027) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung 40164, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Proporsional Integral Derivative (PID) Didalam suatu sistem kontrol kita mengenal adanya beberapa macam aksi kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII M2-003 Rancang Bangun Modifikasi Dispenser Air Minum Ekadewi A. Handoyo, Fandi D. Suprianto, Debrina Widyastuti Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya 60263,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Model Based Controller Dengan Menggunakan Internal Model Control (IMC) Yang Ditunning Berdasarkan Perubahan Set Point dan

Lebih terperinci

METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK

METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 3 (September 27) METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK Rudy Agustriyanto Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya,

Lebih terperinci

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis BAB 5 Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis 5.1. Aplikasi Display Controller Pengujian sistem kontrol dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Visual C# untuk menampilkan grafik, dan mengambil data

Lebih terperinci

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember PRAKTIKUM 2 SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUJUAN 1. Memahami tipe pengaturan ON-OFF dan PID pada sistem pengaturan temperatur 2. Memahami data logging menggunakan DAQ Master REFERENSI TK4 SERIES Introduction

Lebih terperinci

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH.,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI Pada Bab III akan dibahas perancangan simulasi kontrol level deaerator. Pada plant sebenarnya di PLTU Suralaya, untuk proses kontrol level deaerator dibuat di

Lebih terperinci

BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL

BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL 1. 1 Obyektif Sistem Kontrol Automatis Sebuah pabrik Kimia (chemical plant) adalah susunan unit-unit proses (reaktor, pompa, kolom destilasi, absorber, evaporator, tangki,

Lebih terperinci

BAB VIII SISTEM KENDALI

BAB VIII SISTEM KENDALI BAB VIII SISTEM KENDALI VIII.1 Struktur Sistem Kendali Sistem kendali proses dapat didefinisikan sebagai fungsi dan operasi yang perlu untuk mengubah bahan baik secara fisik maupun kimia. Kendali proses

Lebih terperinci

IX Strategi Kendali Proses

IX Strategi Kendali Proses 1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk

Lebih terperinci

BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Kalibrasi Pengertian kalibrasi menurut ISO adalah seperangkat operasi dalam kondisi tertentu yang bertujuan untuk menentukan

Lebih terperinci

ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN

ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN PENGANTAR Sistem pengendalian khususnya pengendalian otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Metode Pengasapan Cold Smoking Ikan asap merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Terdapat dua jenis pengasapan yang dapat dilakukan pada bahan makanan yaitu hot smoking

Lebih terperinci

BAB VII METODE OPTIMASI PROSES

BAB VII METODE OPTIMASI PROSES BAB VII METODE OPTIMASI PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Metode Optimasi Proses Pengendalian dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab berikut ini akan dijabarkan mengenai latar belakang, permasalahan, pendekatan masalah yang diambil, tujuan dan manfaat yang akan dicapai,beserta sistematika laporan dari penelitian

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dalam perkembangannya penelitian CSTR telah banyak dilakukan. Dimulai dengan pengendalian CSTR menggunakan pengendali konvensional PID untuk mengendalikan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati Rian Apriansyah,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER Oleh : AMRI AKBAR WICAKSONO (2406 100 002) Pembimbing: IBU RONNY DWI NORIYATI & BAPAK TOTOK SOEHARTANTO

Lebih terperinci

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane E. Merry Sartika 1), Hardi Sumali 2) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen

Lebih terperinci

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air Rachmat Agung H, Muhammad Rivai, Harris Pirngadi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI

Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI ISSN : 2598 1099 (Online) ISSN : 2502 3624 (Cetak) Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI Said Abubakar 1), Supri Hardi 2), Rizal Alfayumi 3) 1)&2), Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian Terkait Perkembangan teknik pengendalian di dunia industri dewasa ini sangat pesat. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam rangka menemukan teknik kendali baru

Lebih terperinci

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID JURNAL INTAKE---- Vol. 5, Nomor 2, Oktober 2014 Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID Alamsyah Ahmad Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik

Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik Muhammad Riza Alaydrus, Hendra Cordova ST, MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem

Lebih terperinci

TUNING PARAMETER PID DENGAN METODE CIANCONE PADA PLANT HEAT EXCHANGER

TUNING PARAMETER PID DENGAN METODE CIANCONE PADA PLANT HEAT EXCHANGER POLITEKNOLOGI VOL.12 NO.-- JANUARI 2013 TUNING PARAMETER PID DENGAN METODE CIANCONE PADA PLANT HEAT EXCHANGER ABSTRACT MURIE DWIYANITI 1,KENDI MORO N 2 1,2 Polteknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

UJI ALAT DINAMIKA PROSES ORDE DUA INTERACTING CAPACITIES BUKAAN VALVE 1/3 (33,33%), 1/6 (16,67%) DAN 1/9 (11,11%)

UJI ALAT DINAMIKA PROSES ORDE DUA INTERACTING CAPACITIES BUKAAN VALVE 1/3 (33,33%), 1/6 (16,67%) DAN 1/9 (11,11%) TUGAS AKHIR UJI ALAT DINAMIKA PROSES ORDE DUA INTERACTING CAPACITIES BUKAAN VALVE 1/3 (33,33%), 1/6 (16,67%) DAN 1/9 (11,11%) (The Second Order Interacting Capacities Process Dynamic Tools Test With 1/3

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT PENGENDALI SUHU AIR BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT PENGENDALI SUHU AIR BERBASIS MIKROKONTROLER ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 53 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT PENGENDALI SUHU AIR BERBASIS MIKROKONTROLER DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER TEMPERATURE

Lebih terperinci

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Erwin Susanto Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Bandung Email: ews@ittelkom.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Disusun Oleh : Medha Bhaswara (2307.100.083) Katlea Fitriani (2307.100.099) Dibimbing Oleh : Ir. Musfil AS, M.Eng.Sc Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi

Lebih terperinci

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof.

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati

Lebih terperinci