BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan
|
|
- Dewi Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan (occupation, vocation, career) merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa individu akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Penelitian Levinson (dalam Isaacson, 1985) menunjukkan bahwa komponen terpenting dari kehidupan manusia dewasa adalah: (1) keluarga, dan (2) pekerjaan. Dua komponen tersebut sangat menentukan kebahagian hidup manusia, sehingga tidak mengherankan jika masalah pekerjaan dan keluarga praktis menyita seluruh perhatian, energi, dan waktu. Menurut Herr dan Cramer (dalam Isaacson, 1985) pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis. Secara ekonomis individu yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial individu yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada individu yang menganggur. Secara sosial individu yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi individu yang memiliki
2 pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu. Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karir lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. Mengingat betapa pentingnya masalah karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini individu perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan. Apalagi dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perhatian khusus harus diberikan agar individu mampu bersaing di jaman yang penuh tantangan dan persaingan. Dunia berubah dan bergerak sangat cepat. Siapa yang tidak dapat mengikuti perkembangannya akan menjadi orang-orang yang tertinggal dibelakang. Di satu sisi, para remaja saat ini cenderung menikmati masa sekolah hanya sampai usia 18 tahun. Setelah itu banyak dari mereka yang memilih berkarir daripada meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu karir yang diminati oleh remaja adalah bidang musik.
3 Istilah minat diartikan bermacam-macam oleh para ahli psikologi. Bernard menyebut minat sebagai dorongan yang ada di antara individu dan objek-objek, situasi, orang, atau kegiatan. Minat merupakan perasaan senang yang mewarnai individu yang ditimbulkan oleh situasi atau orang ke arah mana energi mental atau fisik tertuju. Sedangkan Bingham mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan untuk ikut serta aktif dalam pengalaman-pengalaman dan memelihara pengalaman tersebut. Kesukaan terhadap suatu aktivitas tertentu pun dapat disebut minat. Hal ini biasanya didasari oleh pengalaman masa lalu, nilai-nilai dan keterampilan, misalnya kita akan mulai menyukai dan memiliki minat terhadap tenis. Jika kita memahami permainan itu misalnya cara bermain, sehingga mempunyai kepercayaan diri dalam melakukan olah raga tersebut. Mengetahui minat kita merupakan aspek yang penting dalam perencanaan karir karena minat tersebut dapat memberikan kepuasan yang lebih terhadap kita dalam bekerja.. Minat juga memungkinkan kita untuk belajar dengan cepat dan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan secara mudah. Mereka adalah dasar dari keterampilan, kemampuan, kompetensi dan kecakapan kita. Minat merupakan perasaan suka atau tidak suka yang dirasakan seseorang terhadap objek atau aktifitas tertentu. Layton mendefinisikan minat sebagai his(or her) like for, dislike for, or indiference to something such as an object, occupation, a person, a task, an idea, or an activity. Minat nerupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk mnelakukan apa yang mereka inginkan apabila mereka diberi kebebasan untuk memilih (Hurlock).
4 Meskipun minat tidak bersifat permanen, tetapi upaya untuk memahami minat seseorang (terutama pada anak dan remaja) sangatlah penting untuk menentukan arah bimbingan yang harus diberikan. Sebab karakteristik minat pada setiap individu berbeda-beda. Misalnya ada yang minatnya sekedar dapat makan, minum, bekerja dengan tanpa banyak pikiran, dan sebagainya. Minat remaja wanita mungkin hanya bagaimana bisa mempunyai suami setelah lulus SMA, atau mungkin setelah lulus SMP. Tetapi mungkin juga ada individu yang minatnya berlebihan, kurang realistis, dan tidak sesuai dengan bakatnya. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi remaja baik dalam seting sekolah maupun luar sekolah, diperlukan pengungkapan minat. Holland berpendapat bahwa jika minat individu diketahui, maka jenis pekerjaan atau jabatan yang dipandang sesuai dapat diprediksi sejak dini. Di samping itu, diketahuinya minat individu, akan memungkinkan upaya-upaya untuk menumbuhkembangkan minat melalui satu program bimbingan yang disusun secara sistematis dan sistemik. Berdasarkan konsep di atas, maka pemahaman akan karakteristik yang termasuk di dalamnya faktor-faktor yang mempengaruhi minat individu mutlak diperlukan. Perkembangan teknologi yang semakin maju mengiring remaja kepada kemudahan-kemudahan dalam mengakses segala sesuatu termasuk dalam mengikuti perkembangan musik yang tentunya disenangi oleh siapapun termasuk remaja. Seiring dengan kemajuan teknologi tersebut dunia musik pun semakin maju di seluruh dunia, begitupun Indonesia yang tidak terlepas dari perkembangan teknologi serta arus globalisasi yang terus masuk. Munculnya para
5 penyanyi solo maupun band-band baru merupakan indikasi kemajuan dari musik Indonesia bahkan penerimaan baik ditujukan kepada musik Indonesia oleh negara-negara lain. Hal tersebut memberikan kontribusi besar terhadap keuangan individu yang berjalan di dunia musik. Bukan hanya dalam hal keuangan, dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia merupakan salah satu imbas dari seseorang yang concern terhadap musik. Menjadi terkenal, memiliki penghasilan banyak, menyalurkan hobi, mengasah bakat, ikut-ikutan teman, atau sekedar mengikuti trend yang ada merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memilih dan menekuni bidang musik, begitu pun remaja. Berkarir di bidang musik adalah impian oleh kebanyakan remaja. Biasanya, berkarir menjadi anak band atau pun penyanyi solo adalah impian terbesar remaja. Namun ternyata, meskipun mempunyai keterampilan bermusik diatas rata-rata, tidak semua bisa sukses di dunia band maupun solo. Salah satu alasan yang mempengaruhi kesuksesan tersebut adalah minat. Perolehan data hasil tes siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 11 Bandung kelas XI tahun ajaran 2000/2010 dengan menggunakan Skala Minat Pekerjaan (SMP), sebanyak 56,08% siswa memiliki minat pada bidang musik.
6 B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Istilah minat diartikan bermacam-macam oleh para ahli psikologi. Bernard menyebut minat sebagai dorongan yang ada di antara individu dan objek-objek, situasi, orang, atau kegiatan. Minat merupakan perasaan senang yang mewarnai individu yang ditimbulkan oleh situasi atau orang ke arah mana energi mental atau fisik tertuju. Sedangkan Bingham mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan untuk ikut serta aktif dalam pengalaman-pengalaman dan memelihara pengalaman tersebut. Minat merupakan perasaan suka atau tidak suka yang dirasakan seseorang terhadap objek atau aktifitas tertentu. Layton mendefinisikan minat sebagai his(or her) like for, dislike for, or indiference to something such as an object, occupation, a person, a task, an idea, or an activity. Minat nerupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk mnelakukan apa yang mereka inginkan apabila mereka diberi kebebasan untuk memilih (Hurlock). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran, perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat merupakan daya yang mengarahkan individu untuk memanfaatkan waktu luangnya dalam melaksanakan hal-hal yang paling disenangi untuk dilakukan. Hal yang paling disenangi remaja salah satunya adalah musik. Minat dapat diartikan juga sebagai perasaan senang yang menyertai atau menyebabkan timbulnya perhatian khusus terhadap suatu objek atau sekelompok
7 objek. Hornby merumuskan minat sebagai perasaan senang mengetahui/mempelajari sesuatu. Minat merupakan suatu kekuatan yang mendorong individu ikut lebih aktif berpartisipasi dalam satu kegiatan daripada kegiatan lain. Menurut Crow&Crow minat selalu disadari dan muncul sejak awal kehidupan serta berkembang atas pengaruh dari luar dirinya dan dirinya sendiri. Oleh karena itu minat berubah karena pengalaman dan baru stabil setelah dewasa. Chaplin merumuskan minat dalam tiga rumusan. Pertama, sebagai suatu sikap yang menetap yang mengikat perhatian individu ke arah objek-objek tertentu secara selektif. Kedua, perasaan yang berarti bagi individu terhadap kegiatan, pekerjaan sambilan atau objek-objek. Ketiga, motivasi atau kesiapan individu yang mengatur atau mengendalikan perilaku dalam arah tertentu atau ke arah tujuan tertentu. Musik tidak akan bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan perkembangan sistem informasi yang semakin canggih, sehingga musik dapat dinikmati oleh semua kalangan, terutama remaja. Fenomena remaja menyukai musik bukan merupakan hal yang baru. Banyak remaja menyukai berbagai macam musik seperti, musik pop, R&B, atau rap. Bagi remaja, musik merupakan bagian dari sisi kehidupannya sebagai cara untuk mengikuti pergaulan di antara sesamanya. Kehidupan remaja yang tidak terlepas dari musik sedikitnya memberikan pengaruh terhadap minat karir remaja. Musik. Selain sebagai cara untuk
8 mengikuti pergaulan di antara sesama remaja, ada hal lain yang turut mempengaruhi minat karir remaja pada bidang musik. Rumusan masalah dalam penelitian ini yang mengacu pada paparan di atas adalah Apakah Faktor yang paling mempengaruhi minat karir siswa?. Berdasarkan rumusan masalah, maka secara rinci masalah penelitian ini dijabarkan dalam bentuk pertanyaan berikut. 1. Berapa jumlah siswa yang memiliki minat karir siswa pada bidang musik di SMAN 11 Bandung kelas XI tahun ajaran 2009/2010? 2. Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi minat karir siswa pada bidang musik di SMAN 11 Bandung kelas XI tahun ajaran 2009/2010? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran umum faktor-faktor yang mempengaruhi minat karir siswa pada bidang musik. 2. Manfaat penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat karir siswa sehingga pihak sekolah, dalam hal ini khususnya konselor sekolah, dapat merumuskan program bimbingan karir yang tepat untuk membantu mengarahkan dan membimbing siswa dalam hal karir di bidang musik yang akan siswa tempuh.
9 D. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat karir siswa pada bidang musik, sebagai berikut. 1. Data tentang minat dimaksudkan lebih untuk pemahaman diri. Pemahaman diri diperlukan guna menyusun rencana masa depan. 2. Minat menunjukkan kemungkinan apa yang akan dilakukan individu, bukan bagaimana individu akan melakukan hal itu atau bagaimana baiknya individu tersebut melakukan hal itu. Individu yang berminat pada sesuatu, memberikan perhatian kepadanya, mencarinya, mengarahkan diri padanya, atau berusaha mencapai atau atau memperoleh sesuatu yang bernilai baginya. E. Lokasi dan Sampel 1. Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Bandung tahun ajaran 2009/2010. Letak sekolah ini berada di jalan H. Akhsan/ Jalan Mohamad Toha. 2. Sampel penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002:117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sudjana (1996:56) sampel merupakan sebagian yang diambil dari populasi.dari pengertian-pengertian yang disebutkan para ahli dapat ditarik kesimpulan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti yang menggambarkan populasi secara keseluruhan.
10 Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi yaitu siswa-siswa kelas XI SMAN 11 Bandung tahun ajaran 2009/2010 yang memiliki minat karir di bidang musik dengan asumsi pada studi pendahuluan ditemukan bahwa siswa kelas XI memiliki minat yang tinggi terhadap pekerjaan di bidang musik.. Adapun sampel penelitian yang digunakan adalah dengan simple random sampling dengan arti bahwa seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sampel.
BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Karir dipandang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karir merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Karir dipandang sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu periode perkembangan yang harus dilalui oleh seorang individu untuk menuju kedewasaan atau kematangan adalah masa remaja (Yusuf, 2006). Masa remaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa SMA secara psikologis sedang memasuki perkembangan masa remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut Hurlock (2009: 207)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karir merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, di mana pun dan kapan pun individu berada. Penelitian Levinson (1985) menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang semakin kompetitif seperti saat ini diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara sangat bergantung
Lebih terperinciArtikel. Oleh : NURYANTO NPM
UPAYA MENGURANGI KECEMASAN MENJADI PENGANGGURAN MELALUI STRATEGI KONSELING KELOMPOK PADA ANGGOTA KARANG TARUNA PADUKUHAN GEJAYAN YANG SEDANG MENEMPUH PENDIDIKAN SARJANA TINGKAT AKHIR Artikel Oleh : NURYANTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun dirinya berada. Betapa orang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan pun dirinya berada. Betapa orang akan merasa sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang memasuki masa remaja madya yang berusia 15-18 tahun. Masa remaja merupakan suatu periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perekonomian, perindustrian, dan pendidikan. yang diambil seseorang sangat erat kaitannya dengan pekerjaan nantinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin bertambah, teknologi semakin canggih, serta ilmu pengetahuan semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengalaman yang remaja peroleh dalam memantapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Konsep diri yang dimiliki remaja akan mengalami perkembangan secara terus menerus. Semakin luas pergaulan remaja dalam mengenal lingkunganya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia pekerjaan. Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja berkembang gejala yang menghawatirkan bagi para pendidik yaitu krisis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siswa Sekolah Menengah Pertama berada pada masa remaja. Pada masa remaja berkembang gejala yang menghawatirkan bagi para pendidik yaitu krisis motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai kontribusi yang sangat besar pada masyarakat (Reni Akbar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan di era globalisasi, keberadaan anak berbakat menjadi penting dan bernilai. Kecerdasan yang dimiliki anak, memudahkan anak memahami sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 lalu, terdapat 7,9 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa kini karir merupakan topik hangat yang banyak diperbincangkan oleh orang-orang dan merupakan masalah yang sangat serius. Tidak seimbangnya antara jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap siswa pasti ingin mempunyai masa depan yang baik, cerah dan sesuai dengan impian. Upaya untuk mewujudkan impian yang diinginkan harus mempunyai perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hadi Wiguna Kurniawan, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Remaja seringkali disebut sebagai masa peralihan, yaitu salah satu periode dalam rentang kehidupan individu, yang berada diantara fase anak-anak dan fase
Lebih terperinciKata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita individu. Pendidikan secara filosofis merupakan proses yang melibatkan berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan hidup. Di dalam masyarakat secara luas terdapat berbagai jenis pekerjaan, tetapi pekerjaan-pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi dengan lingkungan senantiasa dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar karena pada dasarnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Berbicara tentang pendidikan sudah tentu tidak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR Sri Sumarsih,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia pada tingkat satuan menengah atas saat ini di
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia pada tingkat satuan menengah atas saat ini di desain untuk mengarahkan peserta didik dapat belajar sesuai dengan minat dan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomi, sosial, dan psikologis. Secara ekonomi, individu
Lebih terperinciDalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional dan metode penelitian. A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diah Rosmayanti, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena di masyarakat khususnya bagi warga yang tinggal di perkotaan, aksiaksi kekerasan baik individual maupun massal mungkin sudah merupakan berita harian.
Lebih terperinciMASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR
MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR Nofianti Eka Permadi Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisiensi, bersikap mental dan berwawasan (Wiratno, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu isue dalam menghadapi era globalisasi, baik persiapan jangka pendek sesuai AFTA 2003 maupun persiapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana manusia menghadapi tantangan dalam berkembang pesatnya globalisasi. Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah survei menunjukkan bahwa salah satu sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah adalah soal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah survei menunjukkan bahwa salah satu sumber kegelisahan terbesar para siswa di Sekolah Menengah adalah soal pemilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Mereka bingung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Karir 2.1.1. Pengertian Karir Bekerja merupakan konsep dasar yang menunjuk pada sesuatu yang kita lakukan karena kita menginginkannya dengan harapan dapat kita nikmati.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang adalah yang mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa sehingga
Lebih terperinciMAKALAH KAJIAN TEKNOLOGI DAN VOKASI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI BIMBINGAN KARIR
MAKALAH KAJIAN TEKNOLOGI DAN VOKASI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI BIMBINGAN KARIR Diajukan Kepada Dosen Mata Kuliah Kajian Teknologi dan Vokasi Pendidikan Teknologi Agroindustri Ibu Dr. Sri Handayani,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perencanaan karier merupakan salah satu aspek yang penting dalam perkembangan karier peserta didik, agar peserta didik mampu merencanakan kariernya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN SIKAP TERHADAP BIMBINGAN KONSELING DENGAN TINGKAHLAKU BERKONSULTASI PADA SISWA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1 Psikologi Disusun oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia melakukan kegiatan sehari-hari sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya, dimana proses kehidupan manusia terus berjalan dimulai sejak lahir (bayi),
Lebih terperinciOleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN
Hubungan antara kompetensi guru dan kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007 Oleh : Asrifah Imami NIM : K 7403001 BAB
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang bisa ditempuh oleh siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Syabibah Nurul Amalina, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat diperlukan dalam menghadapi era globalisasi, pembentukan manusia yang berkualitas ditentukan oleh kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia saat ini sedang memasuki era baru yaitu era globalisasi dimana hampir semua bidang kehidupan berkembang sangat pesat. Berkembangnya berbagai bidang kehidupan
Lebih terperinciPROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:
PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM: 10060076 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang memiliki keinginan untuk memperoleh pekerjaan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki keinginan untuk memperoleh pekerjaan yang cocok dengan dirinya sendiri. Adanya keraguan seseorang yang muncul ketika memilih pekerjaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia hidup bersama dengan orang lain dan membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Menurut Walgito (2001)
Lebih terperinciPELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH PP-MTI TG. BERULAK KECAMATAN KAMPAR
PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH PP-MTI TG. BERULAK KECAMATAN KAMPAR Oleh: Zul Amri Abstrak Tujuan kegiatan ini adalah untuk membimbing siswa agar dapat bertingkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju serta terbukanya pasar global akan menstimulus kita untuk selalu meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Ada banyak definisi mengenai lanjut usia (lansia), namun selama ini kebanyakan definisi lansia lebih didasarkan pada patokan umur semata. Sebenarnya hal itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menentukan pilihan karir yang sesuai dengan kepribadian yang dimiliki invididu merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Ginzberg mengemukakan bahwa proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang berkualitas agar perusahaan dapat bersaing dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, khususnya dalam bidang lapangan kerja membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar perusahaan dapat bersaing dan berkembang pesat. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rentang kehidupan, individu berkembang dari masa kanak-kanak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rentang kehidupan, individu berkembang dari masa kanak-kanak yang sepenuhnya tergantung pada orangtua, ke masa remaja yang ditandai oleh pencarian identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan jumlah lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan banyak orang dan mutlak dibutuhkan terutama bagi orang yang berusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia kerja merupakan dunia yang sangat kompleks karena menyangkut sumber kehidupan banyak orang dan mutlak dibutuhkan terutama bagi orang yang berusia produktif.
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh: Syefni Liliawati. D Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is supported
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah. Beberapa diantaranya mungkin merasa sangat bersemangat dengan pekerjaannya dan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat memasuki dunia kerja, demikian halnya dengan pendidikan di SMA. Kurikulum SMA dirancang untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. media globe (bumi yang bulat) yang akan terlihat seluruh daratan, lautan, karier untuk menuju masa depan yang lebih cerah.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Istilah global seolah mengajak kita berhadapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja dipandang sebagai masa permasalahan, frustrasi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja dipandang sebagai masa permasalahan, frustrasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan tersisihkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi masalah kesehatan mental. Jika sudah menjadi masalah kesehatan mental, stres begitu mengganggu
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 72 JAKARTA
14 Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Memilih Jurusan IPA Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 72 Jakarta FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH JURUSAN IPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 72 JAKARTA Yuriani Rinni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari masa pranatal, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan masa tua. Masing-masing fase memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ternyata membawa pengaruh dan perubahan perubahan yang begitu besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman di era globalisasi yang terus berkembang saat ini ternyata membawa pengaruh dan perubahan perubahan yang begitu besar bagi kehidupan manusia.
Lebih terperinciPENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN
PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga komputer yang kini sudah mencapai generasi ke-lima (Ivan, 2003).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menunjukkan banyak teknologi yang mempermudah aktivitas manusia. Sebagai contoh, telepon, mesin fax, internet, juga komputer yang kini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Kesiapan Kerja Siswa. 1) Pengertian Kesiapan Kerja
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kesiapan Kerja Siswa 1) Pengertian Kesiapan Kerja Pengertian kesiapan kerja menurut Robert Brady (2009), berfokus pada sifatsifat pribadi, seperti sifat pekerja dan mekanisme pertahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia bukan hanya merupakan negara yang sedang berkembang melainkan juga negara yang sedang membangun. Dalam usaha untuk membangun itu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua tunggal dengan berbagai macam penyebab yang berbeda. Tidak ada ibu rumah tangga yang menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk Tuhan yang diberi berbagai kelebihan yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia adalah akal pikiran
Lebih terperinciResensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR
69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan hidup individu. Hal tersebut diungkapkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Rupublik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi Terhadap Pengembangan Karir 1. Definisi Persepsi Pengembangan Karir Sunarto (2003) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan
Lebih terperinciHUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN BIMBINGAN KARIR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 2 KANDAT KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR
TUGAS INDIVIDU PENGEMBANGAN SKALA PSIKOLOGIS DALAM BIDANG KARIR Disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berikutnya adalah sekolah, gereja, teman sebaya, dan televisi. Suatu survei di tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekitar tahun 1950-an, pengaruh terbesar dalam hidup remaja adalah rumah. Berikutnya adalah sekolah, gereja, teman sebaya, dan televisi. Suatu survei di tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam. perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan, merupakan tujuan utama dari perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi pada saat individu beranjak dari masa anak-anak menuju perkembangan ke masa dewasa, sehingga remaja merupakan masa peralihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi dengan lingkungan senantiasa dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-sekolah atau di lembagalembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dalam pengertian yang paling umum adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia sepanjang hayatnya berusaha untuk memperoleh kehidupan yang layak sesuai dengan kodrat dan martabat kemanusiaannya, oleh karena itu manusia berhak mendapat
Lebih terperinciAwal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.
Ratu Aura merupakan Pakar energy aura yang berbeda dengan pakar buka aura yang lainnya. Ratu Aura hadir dengan metode buka Aura yang lebih praktis, cepat dan efektif. Wanita cantik, berwibawa, cerdas serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan tahap memasuki masa dewasa dini. Hurlock (2002)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan tahap memasuki masa dewasa dini. Hurlock (2002) mengungkapkan kisaran usia 18-40 tahun, pada usia tersebut mahasiswa telah memiliki tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah tidak asing lagi jika mendengar kata cemas. Kecemasan ini secara normal terjadi sebagai respon fisiologis pada suatu kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Karena dengan pendidikan jasmani dapat mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pembangunan manusia merupakan kekuatan yang akan berperan sebagai kunci pembuka sebagai terwujudnya masa depan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada siswanya. Kerapkali guru tidak menyadari bahwa jebakan rutinitas seperti duduk, diam,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku siswa tentu tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan pembelajaran di sekolah, karena itu seorang guru harus peduli terhadap apa yang dialami serta perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wardati dan Muhammad Jauhar, Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Prestasi Putrakaraya, Jakarta, 2011, hlm. 137.
BAB I PENDAHULUAN Pengembangan manusia seutuhnya itu tidaklah mudah. Berbagai rintangan dan kegagalan dijumpai dalam upaya pengembangan tersebut. Pendidikan yang pada dasarnya mengupayakan pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen pegawai merupakan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta budaya kerja yang dianut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tingkat pekerjaan yang sesuai. Serta mengimplementasikan pilihan karir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempersiapkan masa depan, terutama karir merupakan salah satu tugas remaja dalam tahap perkembangannya (Havighurst, dikutip Hurlock, 1999). Pada masa ini remaja
Lebih terperinci