Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN
|
|
- Teguh Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hubungan antara kompetensi guru dan kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007 Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah tentang pendidikan di masa sekarang tetap menjadi sorotan dan topik menarik bagi semua kalangan. Suyanto dalam H.A.R. Tilaar (2002: 110) mengemukakan bahwa Fenomena yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah selalu tertinggalnya perkembangan dunia pendidikan itu sendiri jika dibandingkan dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis yang mengiringi. Pendidikan bagi kehidupan bangsa Indonesia di era globalisasi seperti saat ini memiliki tanggung jawab yang besar dan menjadi tumpuan harapan bangsa bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu kualitas pendidikan secara terus-menerus perlu ditingkatkan agar mampu melahirkan generasi bangsa yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang tinggi pada era persaingan global. Kualitas pendidikan pada jenjang pendidikan menengah khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA) antara lain dapat dilihat dari besarnya jumlah lulusan yang dapat diterima di Perguruan Tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan peningkatan mutu pembelajaran. H.J.Gino dkk (2000: 40) mengemukakan bahwa Salah satu syarat pembelajaran yang bermutu adalah dengan mengetahui jawaban atas pertanyaan: 1) Apa yang diinginkan oleh guru/pendidik dari siswanya pada akhir suatu pelajaran? 2) Apa yang seharusnya siswa tahu pada akhir suatu 1
2 2 pelajaran?. Adanya kesesuaian antara apa yang diinginkan guru dari siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan apa yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran akan mewujudkan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah diperolehnya hasil belajar siswa yang optimal. Segala tindakan guru dalam proses belajar mengajar diarahkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. Seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran diharapkan tidak hanya berorientasi pada hasil belajar siswa tetapi juga harus memperhatikan proses pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2005: 65) yang mengemukakan bahwa Keberhasilan pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang optimal bergantung pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru. Keberhasilan suatu aktivitas sangat tergantung pada komponenkomponen yang ada di dalamnya, demikian juga dengan pembelajaran. Semua komponen yang ada dalam pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan yang akan dicapai. Komponen yang ada dalam pembelajaran antara lain guru, siswa, bahan atau materi, tujuan, media, metode, dan evaluasi pembelajaran. Keseluruhan komponen tersebut harus sinergi dalam mewujudkan keberhasilan pembelajaran dengan semaksimal mungkin. Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 224) Di antara komponenkomponen pembelajaran, guru merupakan satu-satunya komponen yang mampu mengubah komponen-komponen lain menjadi bervariasi. Sebaliknya komponenkomponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Hal tersebut dapat diambil pengertian bahwa guru merupakan komponen yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan proses pembelajaran yang bermutu. Komponen guru merupakan komponen khusus yang perlu mendapat sorotan secara khusus pula karena peranannya yang begitu fundamental dalam proses pembelajaran Dewasa ini mulai terasa adanya pergeseran fungsi dan peranan orang tua terhadap pendidikan anaknya. Hal ini mengakibatkan pihak sekolah (dalam hal ini guru) sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh atas keberhasilan dan
3 3 kelancaran pendidikan yang dijalani oleh siswa. Oleh karena itu kecakapan guru menjadi sangat dominan atas keberhasilan kegiatan pembelajaran. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh mutu pembelajaran, salah satu kunci utama dalam proses pembelajaran ditentukan oleh tenaga pendidik dalam hal ini seorang guru yang bermutu dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar sekaligus sebagai pendidik. Oemar Hamalik (2002: 36) mengemukakan bahwa Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten dapat berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional yang memiliki penguasaan kemampuan, ketrampilan, dan pengetahuan yang harus ada dalam diri seorang guru agar dapat mewujudkan kinerja profesionalnya secara efektif. Mohamad Surya dalam H.A.R. Tilaar (2002: 338) mengemukakan bahwa Seorang guru hendaknya memiliki kompetensi yang mantap. Guru yang menguasai kompetensinya akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga prestasi belajar siswa berada pada titik yang optimal. Untuk menghasilkan seorang guru yang kompeten, tidak cukup bila seorang guru hanya menguasai materi yang bersifat teoretis saja tetapi seorang guru juga dituntut memiliki kemampuan mengajar yang berkaitan dalam pelaksanaan prosedur mengajar di kelas, serta didukung adanya pengembangan kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, sehingga seorang guru mampu berperan sebagai motivator belajar bagi siswa. Persoalan mutu pembelajaran sering ditimpakan pada guru yang berperan sebagai salah satu kunci utama dalam proses pembelajaran. Manakala membukukan suatu prestasi yang cemerlang, maka guru menjadi orang pertama yang mendapat pujian. Sebaliknya jika ada kekurangan apalagi kegagalan, maka guru menjadi orang pertama yang menjadi sasaran penyebab kegagalan. Seandainya diteliti lebih dalam lagi, sebenarnya tidak hanya guru saja yang menjadi faktor penentu keberhasilan dan kegagalan prestasi belajar siswa.
4 4 Keberhasilan dan kegagalan dalam meraih prestasi belajar yang optimal juga dapat disebabkan oleh faktor lain di luar faktor guru selaku penyelenggara proses pembelajaran. Salah satu faktor tersebut adalah faktor psikologis siswa, karena faktor tersebut sangat mendukung tercapainya proses belajar mengajar yang bermutu. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1993: 111) yang mengemukakan bahwa Aspek psikologis merupakan faktor pendukung lancarnya proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat dimengerti karena siswa merupakan subyek utama yang menjadi sasaran dalam proses pembelajaran. Faktor psikologis yang turut menentukan keberhasilan belajar siswa salah satunya adalah kemandirian belajar siswa, di samping faktor lain seperti tingkat kecerdasan siswa, minat siswa, dan motivasi siswa. Dalam kegiatan belajar, siswa dituntut untuk memiliki sikap mandiri artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan dan motivasi dalam diri siswa untuk melakukan usaha belajar. Menurut Jerrol E. Kemp (1994 : 153) Belajar harus dilakukan oleh individu untuk dirinya sendiri dan bahwa hasil belajar maksimal diperoleh apabila siswa bekerja menurut kecepatannya sendiri, terlibat aktif dalam melaksanakan berbagai tugas belajar khusus, dan mengalami keberhasilan dalam belajar. Prestasi belajar siswa yang mempunyai kemandirian belajar akan lebih maksimal dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang tidak mempunyai kemandirian belajar. Belajar mandiri dilakukan karena dorongan dari dalam diri siswa dan bukan semata-mata tekanan dari guru maupun pihak lain. Kemandirian merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh siswa dalam belajar dan akan mamperbaiki mutu belajar siswa karena menyangkut inisiatif siswa. Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam mempelajari akuntansi sangat diperlukan pengertian khusus dan tidak cukup hanya dengan menghafal saja, sehingga dalam belajar akuntansi siswa dituntut untuk lebih banyak mengerjakan latihan-latihan soal. Kurangnya latihan dalam menyelesaikan soal-soal akuntansi akan mengakibatkan siswa tidak dapat mencapai standar kompetensi yang diinginkan. Siswa yang terbiasa mengerjakan latihan-latihan soal akuntansi akan menjadi
5 5 lebih terampil dalam menyelesaikan soal-soal akuntansi yang dihadapi. Latihan dalam mengerjakan soal-soal akuntansi akan lebih baik jika dilakukan secara teratur baik di sekolah maupun di luar sekolah, dari sinilah kemandirian belajar ikut berperan. Faktor kemandirian belajar mempunyai peran yang sangat besar dalam meraih prestasi belajar akuntansi, maka harus didukung dengan adanya seorang guru yang kompeten dan mampu berperan sebagai motivator bagi siswa, sehingga dapat menumbuhkan sikap mandiri siswa dalam belajar. SMA Negeri 1 Surakarta merupakan salah satu SMA favorit di kota Surakarta. Sebagai salah satu SMA Negeri favorit input yang diterima termasuk siswa dengan prestasi yang baik sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa diarahkan untuk lebih berprestasi agar output yang dihasilkan mampu melanjutkan jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi yang bermutu. Untuk menghasilkan output yang berkualitas, faktor guru selaku penyelenggara proses belajar mengajar perlu diperhatikan yaitu adanya seorang guru yang kompeten. Tenaga-tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Surakarta banyak yang berlatar belakang pendidikan S1,namun masih terdapat sebagian guru yang kompetensinya sebagai penyelenggara proses belajar mengajar perlu ditingkatkan, misalnya kompetensi dalam mengelola program belajar mengajar. Hal ini mungkin disebabkan karena ketidaksesuaian antara pekerjaannya sebagai seorang guru dengan latar belakang pendidikan. Salah satu kompetensi guru diukur dari kemampuan dalam mengelola program belajar mengajar, dan latar belakang pendidikan dapat berpengaruh terhadap guru dalam mengelola program belajar mengajar. Daftar latar belakang pendidikan guru di SMA Negeri 1 Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Daftar Latar Belakang Pendidikan Guru Latar Belakang Pendidikan Guru D3 S1 Kependidikan S1 Non Kependidikan Jumlah Guru
6 6 S2 9 Untuk menghasilkan output yang berkualitas bukan hanya faktor guru yang perlu diperhatikan, faktor siswa juga harus diperhatikan khususnya mengenai kemandiriannya dalam belajar. Sebagian siswa SMA Negeri 1 Surakarta khususnya siswa kelas XI IPS masih menggunakan cara atau tindakan yang bertentangan dengan sikap kemandirian, seperti tidak mengerjakan tugas dari guru, menyalin pekerjaan teman saat diberi tugas oleh guru, dan melakukan kecurangan saat tes. Hal tersebut menandakan bahwa kemandirian siswa di SMA Negeri 1 Surakarta khususnya kelas XI IPS masih rendah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin mengetahui sejauh mana hubungan antara kompetensi guru dan kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka penulis bermaksud akan mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Antara Kompetensi Guru dan Kemandirian Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran diharapkan tidak hanya berorientasi pada hasil belajar siswa tetapi juga harus memperhatikan proses pembelajarannya. Apakah semua guru dalam mencapai tujuan pembelajaran sudah memperhatikan proses pembelajarannya? 2. Salah satu kunci utama dalam proses pembelajaran ditentukan oleh tenaga pendidik dalam hal ini seorang guru yang bermutu dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar sekaligus sebagai pendidik. Apakah seorang guru yang kurang menguasai dan menerapkan kompetensi keguruannya dalam proses pembelajaran dapat menyebabkan prestasi belajar siswa rendah?
7 7 3. Seorang guru tidak cukup bila hanya menguasai materi yang bersifat teoretis saja tetapi seorang guru juga dituntut memiliki kemampuan mengajar yang berkaitan dalam pelaksanaan prosedur mengajar di kelas. Apakah semua guru selaku penyelenggara proses pembelajaran benar-benar sudah memiliki kemampuan mengajar atau hanya menguasai materi yang bersifat teoretis saja? 4. Kemandirian merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh siswa dalam belajar dan akan mamperbaiki mutu belajar siswa karena menyangkut inisiatif siswa. Apakah seorang siswa yang kurang memiliki kemandirian belajar dapat menyebabkan prestasi belajar siswa rendah? 5. Faktor kemandirian belajar mempunyai peran yang sangat besar dalam meraih prestasi belajar akuntansi, maka harus didukung dengan adanya seorang guru yang kompeten dan mampu berperan sebagai motivator bagi siswa, sehingga dapat menumbuhkan sikap mandiri siswa dalam belajar. Apakah semua guru mampu mendorong siswa untuk dapat belajar secara mandiri? C. Pembatasan Masalah Agar dalam penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya, maka perlu adanya pembatasan masalah. Slamet Widodo (2004: 36) mengemukakan bahwa : Pembatasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini berguna bagi kita untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian, dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah pada: 1. Salah satu kunci utama dalam proses pembelajaran ditentukan oleh tenaga pendidik dalam hal ini seorang guru yang bermutu dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar sekaligus sebagai pendidik. Apakah seorang guru yang kurang menguasai dan
8 8 menerapkan kompetensi keguruannya dalam proses pembelajaran dapat menyebabkan prestasi belajar siswa rendah? 2. Kemandirian merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh siswa dalam belajar dan akan mamperbaiki mutu belajar siswa karena menyangkut inisiatif siswa. Apakah seorang siswa yang kurang memiliki kemandirian belajar dapat menyebabkan prestasi belajar siswa rendah? Dalam penelitian ini kompetensi guru yang sangat penting pengaruhnya terhadap keberhasilan proses belajar mengajar, penulis batasi pada beberapa kompetensi yaitu: 1. Menguasai bahan 2. Mengelola program belajar mengajar 3. Mengelola kelas 4. Menggunakan media dan sumber pengajaran 5. Mengelola interaksi belajar mengajar 6. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran 7. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah Kemandirian belajar dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa hal yaitu: 1. Tanggung jawab siswa terhadap kebutuhan belajar. 2. Tidak bergantung pada orang lain dalam melakukan aktivitas belajar. 3. Mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. 4. Mampu memecahkan kesulitan dalam mengerjakan tugas dan kesulitan dalam belajar. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS yang diambil dari nilai akhir semester mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS semester I SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007.
9 9 D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang penulis uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007? 2. Adakah hubungan positif antara kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007? 3. Adakah hubungan positif secara bersama antara kompetensi guru dan kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan tujuan penelitian sebagi berikut: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/ Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/ Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif secara bersama antara kompetensi guru dan kemandirian belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan. Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis
10 10 a. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memperkaya wawasan pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan terutama dalam meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada jenjang Sekolah Menengah Atas. b. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian untuk penelitian-penelitian selanjutnya terutama penelitian bidang pendidikan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Untuk meningkatkan perhatian terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa ditinjau dari kompetensi guru. b. Bagi Siswa Sebagai masukan bagi siswa tentang pentingnya mempunyai sikap kemandirian dalam belajar untuk mencapai prestasi belajar secara optimal. c. Bagi Sekolah Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ditinjau dari faktor kompetensi guru dan kemandirian belajar siswa.
UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K
1 Hubungan persepsi siswa tentang kinerja guru, lingkungan fisik kelas dan sikap kemandirian siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wonogiri tahun ajaran 2005/2006 Dian
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH LINGKUNGAN KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUTANSI I MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2006/2007 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciDisusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A
PENGARUH KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan kualitasnya. Lahirnya Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai kriteria minimal sistem pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena pendidikan sangat diperlukan untuk dapat menghasilkan generasi yang terampil menuju
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu pembangunan ditentukan oleh suatu kualitas pendidikan warganya, karena dengan pendidikan dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan suatu negara tidak dapat terlepas dari maju dan berkembangnya pembangunan, pendidikan memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu negara. Proses pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi negara Indonesia, pendidikan merupakan hal yang sangat penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Meningkatkan kecerdasan akan lebih mendorong
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di tengahtengah kompleksitas
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A
PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REMAJA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA SMA KELAS XI IPS SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi menghantarkan suasana kehidupan semakin rumit, cepat berubah, dan sulit diprediksi. Kondisi ini membawa dampak persaingan yang sangat ketat untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia di era globalisasi ini menghadapi dua tantangan besar. Pertama, tantangan untuk mewujudkan stabilitas negara yang mantap meliputi unsur ideologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu di respon oleh kinerja pendidikan yang professional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, pendidikan dipandang sebagai identitas suatu negara, sehingga hampir semua negara memposisikan pendidikan sebagai indikator utama
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH KEMANDIRIAN SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS DAN PERSEPSI SISWA TENTANG GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008 / 2009 Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Penelitian Telah kita ketahui bersama bahwasannya pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam semua aspek kehidupan, karena dengan pendidikan semua orang bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan secara sengaja, teratur dan terprogram dengan tujuan untuk mengubah dan mengembangkan perilaku maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang banyak sekali jenis permainan yang menarik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang banyak sekali jenis permainan yang menarik di kalangan siswa SMA sehingga membuat pola pikir siswa menjadi lebih menyukai permainan daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasaran utamanya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pendidikan yang semakin luas di era modern saat ini, menuntut adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas, sehingga mendorong timbulnya kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini,seiring berjalannya waktu bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa manusia pada suatu perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup
1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pertama akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan sangat membantu peserta didik dalam usaha mengembangkan
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN DALAM MENGERJAKAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 JOGOROGO NGAWI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada kondisi sekarang ini, Indonesia memasuki kehidupan era globalisasi yang banyak terjadi perubahan-perubahan. Guna menghadapi tantangan global diperlukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil belajar di mana keberhasilan atau tingkat penguasaan mahasiswa yang dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, serta mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar, karena walaupun kurikulum disajikan secara sempurna, sarana dan prasarana terpenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Pendidikan harus mampu menjalankan fungsi dan tujuan secara optimal agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi tantangan peningkatan mutu sumber daya manusia pada masa yang akan datang, bangsa Indonesia telah berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan yang dimiliki. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di era globalisasi ini. Melalui pendidikan diharapkan manusia menjadi sumber daya yang berkualitas sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan
Lebih terperinciKESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009
KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SUNARTO A
HUBUNGAN RUTINITAS BELAJAR DAN NILAI BELAJAR DASAR-DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK AKUNTANSI SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2007-2008 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan pendidikan yang ada di Indonesia. Pendidikan di Indonesia selalu berkembang mengikuti
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Tingkat pendidikan suatu bangsa merupakan cermin kesejahteraan kehidupan bangsa tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan maju apabila pendidikannya berkualitas. Bangsa yang memiliki pendidikan yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: NOERMANITA EKASARI
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat pada saat ini. Sejalan dengan itu persaingan di segala bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurikulum dan adanya penyempurnaan fasilitas, adanya lokakarya bagi. yang kesemuanya ini dimaksudkan sebagai usaha dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah untuk menyempurnakan pendidikan telah ditempuh berbagai kebijaksanaan yang telah dilaksanakan dalam bentuk kurikulum dan adanya penyempurnaan
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan hidup individu. Hal tersebut diungkapkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Rupublik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan dibutuhkan dalam masa pembangunan yang sedang berlangsung. Melalui pendidikan sekolah berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan kegiatan pengembangan model pembelajaran dengan
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut peningkatan mutu pendidikan, agar dapat memberikan kemudahan bagi anak didik dalam mengikuti kemajuan ilmu
Lebih terperinciABSTRAKSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004
ABSTRAKSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004 Oleh SUPARNO NIM: Q100010135 Program Studi: Magister Manajemen Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010
PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang masa depan agar lebih baik. Pendidikan dalam hidup manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sarana yang sangat penting untuk menunjang masa depan agar lebih baik. Pendidikan dalam hidup manusia dapat berlangsung seumur hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007
EFEKTIVITAS METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan seseorang baik dalam lingkungan masyarakat dan bangsa. kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu ilmu yang mendidik yang harus ada dan dimiliki setiap manusia, agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori
13 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Bab II ini terdiri atas tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap
Lebih terperinciKONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X
KONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SKRIPSI Oleh : DIDIK KURNIAWAN K 4302014 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan mampu bersaing diera globalisasi. Pendidikan mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya yang mampu membangun dirinya dan bertanggung
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia dan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidikan dapat menunjang
Lebih terperincipendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas, dengan begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia di era global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam membentuk dan membinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha dalam membentuk dan membinan manusia yang berkualitas tinggi dan mampu menerima teknologi yang semakin berkembang. Dalam prakteknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membawa perubahan yang luas dan mendasar dalam semua aspek masyarakat. Perubahan yang berlangsung cepat menyeluruh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspirasi serta impian di masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu bertumpu pada suatu wawasan pengalaman di masa lalu yakni historis atau sejarah, fakta atau kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan minat belajar mahasiswa terhadap mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadipribadi manusia yang berkualitas. Masyarakat
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009
PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan manusia akan berdaya dan berkarya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :
PEMANFAATAN KEBUN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP N 1 TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA PEMBELAJARAN DAN INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UMS TAHUN AJARAN 2009/2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi dan Industrialisasi dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia telah banyak menimbulkan permasalahan, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan semakin terbukanya pasar dunia, Indonesia dihadapkan pada persaingan yang semakin luas dan berat. Ketidakmampuan dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan nasional di era globalisasi.
Lebih terperinciWeni Muliawati SMA Negeri 10 Semarang
PENERAPAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA DAN QUIZ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENDAPATAN NASIONAL PADA KELAS X-3 SMA NEGERI10 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Weni Muliawati SMA Negeri 10
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia ini segalanya berubah, tidak ada yang abadi melainkan perubahan itu sendiri. Perubahan zaman yang serba cepat menuntut sumber daya manusia menyesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses yang dapat mengubah obyeknya. Pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu kesatuan proses terpadu dalam
Lebih terperinci