PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGISI BUBUK KOPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGISI BUBUK KOPI"

Transkripsi

1 DINAMIKA TEKNOLOGI April 0 Vol. 8; No. ; Hal. 9 PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGISI BUBUK KOPI Dwi Wisnu Susilo (), Judi Prajetno Sugiono () Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya jpsugiono@stts.edu () ABSTRAK Banyak barang kemasan yang diperjualbelikan dengan satuan berat barang, salah satunya adalah produk yang berbentuk biji (granule) atau bubuk (powder). Pengukuran berat barang biasanya dilakukan oleh mesin, menggunakan konversi berat ke volume, atau menggunakan timbangan. Pengukuran berat menggunakan konversi berat ke volume dirasakan memiliki kesalahan yang cukup besar, dan hanya cocok dipakai jika berat yang diukur dalam satuan ukuran yang besar. Dalam penelitian diidentifikasi bahwa metode in hanya cocok untuk mengukur berat 0 gram ke atas. Pada penelitian ini akan digunakan sensor berat (load cell) sebagai alat untuk mengukur berat. Dengan dipergunakannya sensor berat diperoleh akurasi yang lebih baik dan fleksibilitas yang lebih luas, karena berat yang diinginkan dapat ditentukan tanpa harus melakukan setup yang rumit. Kata kunci: Mesin Pengisi Bubuk Kopi, Load Cell ABSTRACT Many packaged goods are bought and sold with a unit weight of the goods, one of which is a product in the form of seeds (grains) or powder (powder). Measurements of heavy goods usually done by machine, using the weight to volume conversion, or use the scales. Measurement of weight using the weight to volume conversion perceived to have fairly large error, and only suitable if the weight is measured in units of large size. In the study identified that in only suitable method for measuring the weight of 0 grams or more. This research will use the weight sensor (load cell) as a tool to measure the weight. With a weight sensor used to obtained better accuracy and greater flexibility, because the desired weight can be determined without having to perform complicated setup. Keywords: Coffee Powder Filling Machine, Load Cell. PENDAHULUAN Dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya pada produksi bubuk kopi, dilakukan pembuatan Alat Pengisi Biji Kopi dipergunakan metode konversi berat ke volume. Berat yang diinginkan dinyatakan dalam sebuah tabung takaran yang volumenya sudah disesuaikan. Jika kemasan sudah siap, maka pengisian dilakukan dengan membuka tabung takaran dengan tenaga pneumatic. Alat ini harus dikalibrasi ulang setiap kali terjadi pergantian jenis biji kopi, karena faktor besar kecil biji, tingkat kekeringan biji akan berpengaruh pada berat, dan karenanya volume tabung takaran bisa jadi tidak sesuai dengan berat yang diinginkan. Dari observasi lanjutan, alat ini hanya cocok jika berat yang diukur di atas 0 gram. Gambar : Desain alat pengisi biji kopi dengan konversi berat ke volume Dalam penelitian ini di desain sebuah alat pengisi untuk kopi berbentuk bubuk (powder) dengan pengukur berat kopi menggunakan load cell sehingga penimbangan menjadi lebih fleksibel. Dasar pembuatan alat ini menggunakan mikro Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 90 9

2 DINAMIKA TEKNOLOGI April 0 Vol. 8; No. ; Hal. 9 kontroller AVR ATMEGA yang akan mengendalikan kegiatan mesin selama mesin beroperasi. Dalam mesin ini akan ditambahkan sensor berat load cell yang akan mengukur berat. Sebuah LCD display dan keypad dipasang untuk menjembatani setting yang harus dilakukan oleh operator. Prinsip kerja dari alat yang didesain terlihat seperti pada gambar. Pertama kali dilakukan setting berat yang diukur lewat keypad. Bubuk kopi yang disimpan dalam hooper akan diturunkan oleh screw yang diputar oleh motor, untuk dimasuk ke dalam kemasan yang disiapkan. Gambar : Desain Alat Pengisi Bubuk Kopi Dipergunakannya screw selain untuk mendorong turunnya bubuk kopi, juga untuk mengatasi tekanan berat yang sampai di timbangan, yang mungkin membuat hasil ukur menjadi salah. Dibawah kemasan diletakkan load cell, yang menimbang berat dari bubuk kopi yang jatuh. Jika berat sudah mencapai angka yang diinginkan pintu hopper ditutup oleh door lock dan motor screw dimatikan. DESAIN RANGKAIAN Gambar : Blok Rangkaian Elektronik Kunci dari alat ini adalah sejumlah rangkaian seperti pada gambar. Alat ini terdiri blok pengendali yang dibuat dengan mikrokontroller ATMEGA, rangkaian driver untuk menggerakkan motor DC, rangkaian driver untuk menggerakkan katup penutup hopper, dan penguat instrumentasi untuk mengambil hasil ukur dari load cell. Selain itu dipasang juga sepasang keypad dan LCD untuk memasukkan parameter yang diinginkan.. MIKROKONTROLLER ATMEGA AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang ditingkatkan. Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai register general purpose, timer atau counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai InSystem Programmable Flash onchip yang mengizinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATmega adalah mikrokontroler CMOS 8bit dayarendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan.. Flash memori program ada di dalam chip (onchip) dan mempunyai kemampuan In System Programmable (ISP). Semua prosesor keluarga AVR memiliki memori flash yang dapat diprogram dengan dua mode yaitu: paralel dan serial.. Prosesor AVR dilengkapi dengan memori EEPROM dan RAM. Pada Arsitektur Havard EEPROM dan RAM dianggap sebagai memori data untuk menyimpan konstanta dan variabel.. Frekuensi clock sampai dengan 8 MHz, hampir semua instruksi beroperasi dalam cycle clock, berarti hampir 0 kali lebih cepat dibandingkan dengan prosesor konvensional lainnya, pada frekuensi clock yang sama.. Rangkaian power on reset.. Onchip programmable timer dengan prescalar terpisah. Ini digunakan untuk aplikasi timer.. Internal dan eksternal interupsi.. Programmable Watchdog timer dengan osilator sendiri dapat digunakan untuk mendebug software yang dibuat. 8. Mode operasi idle, power down dan power safe untuk menghemat daya ketika prosesor dalam mode sleep. 9. Mempunyai general purpose working (GPW) register. Dengan registerregister ini 0 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 90

3 DINAMIKA TEKNOLOGI April 0 Vol. 8; No. ; Hal. 9 banyak variabel yang dapat disimpan dalam CPU dibanding dengan variabel diletakkan dalam memori data yang membutuhkan waktu akses yang lebih lama dan dengan cara ini akan mempercepat jalannya program. Gambar menunjukkan ATmega yang menggunakan crystal 8MHz untuk rangkaian pembangkit clock. Sejumlah port output dari ATmega digunakan untuk disambungkan dengan rangkaian LCD (liquid crystal display) yang merupakan bagian tampilan pada alat ini. Keypad sebagai input nilai untuk menentukan berat, tersambung juga pada mikrokontroler ini. semua pin port B juga digunakan untuk keypad. Port C di mana semua pin dari port C digunakan untuk mengatur tampilan LCD kecuali kaki pin PC. Port D ini banyak digunakan untuk mengontrol tombol push button, motor dan door lock. Pin yang digunakan adalah PD, PD digunakan untuk push button, PD, PD digunakan untuk mengatur door lock dan PD, PD digunakan untuk mengatur motor.. KEYPAD U 9 0 C RESET PA0(ADC0) 9 pf Y PA(ADC) 8 XTAL PA(ADC) PA(ADC) C PA(ADC) pf PA(ADC) 8Mhz XTAL PA(ADC) PA(ADC) 8 AREF PB(SCK) 0 PB(MISO) A PB(MOSI) PB(SS) AGND PB(OC0AIN) PB(INT/AIN0) PB(T) 0 PB0(XCK/TO) 9 ISP PC(TOSC) 8 GND PC(TOSC) PC PC PC PC PC(SDA) PC0(SCL) PD(OC) 0 PD(ICP) 9 PD(OCB) 8 PD(OCA) PD(INT) PD(INT0) PD(TXD) PD0(RXD) ATmega Gambar : Rangkaian mikrokontroler ATmega Penggunaan port ATMEGA ditentukan dalam segmen program di bawah. Segmen program ini berisikan pengaturan Inisialisasi Port, Inisialisasi Timer/Counter, Inisialisasi External Interrupt Segmen program : Inisialisasi port 0. // I/O Ports initialization 0. // Port A initialization 0. PORTA =0x00; 0. DDRA =0x00; 0. // Port B initialization 0. PORTB =0x00; 0. DDRB =0x0F; 08. // Port C initialization 09. PORTC =0x00; 0. DDRC =0x00;. // Port D initialization. PORTD =0xFF;. DDRD =0xFF; Port A hanya satu pin yang digunakan yaitu PA0, pin ini digunakan untuk membaca ADC dari rangkaian Instrumentation Amplifier. Port B digunakan sebagai modul ISP (In System Programmer), kakikaki yang digunakan adalah MISO, MOSI dan SCK. Selain digunakan untuk ISP Gambar : Struktur Keypad dengan prinsip scanning Keypad yang digunakan pada alat ini adalah keypad X. Segmen program menjelaskan perintah pada operasi keypad. Modul keypad bekerja berdasarkan prinsip scanning. Keluaran dari modul keypad berupa delapan pin, yaitu empat pin baris dan empat pin kolom. Ketika ada penekanan pada salah satu tombol pada keypad, maka baris dan kolom dari tombol yang ditekan akan tersambung, cara membaca masukan dari keypad. Segmen Program : Program Untuk scan Keypad 0. ScanCode[]={0xD,0xEE,0xED,0xEB,0x DE,0xDD,0xDB,0xBE,0xBD,0xBB,0xE,0xD,0xB,0x,0xE,0xB}; 0. //0 8 9 A B C D * # 0. unsigned char ScanKey (void) 0. { 0. Unsigned char i,j,u=0xff,u=0xff; 0. for (i=0;i<;i) 0. { 08. PORTB=~(<<i); 09. delay_ms(); Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 90

4 DINAMIKA TEKNOLOGI April 0 Vol. 8; No. ; Hal for (j=0;j<;j){. if (PINB==ScanCode[j]) u=j;. }. }. delay_ms();. if (u!=0xff). {. for (i=0;i<;i) 8. { 9. PORTB=~(<<i); 0. delay_ms();. for (j=0;j<;j). {. if (PINB==ScanCode[j]) u=j;. }. }. }else return(0xff);. if (u==u) return (u); 8. return(0xff); 9. }. LOAD CELL Load cell adalah sebuah sensor gaya yang banyak digunakan untuk mengukur berat. Load Cell pada dasarnya adalah sebentuk foil metal strain gauges (SG). Strain dari muncul sebagai pengaruh dari pembebanan yang berupa perubahan resistansi strain gauge yang linier dengan gaya berat yang dipasang. Proses pengambilan data pada sensor berat (load cell) dilakukan lewat Instrumentation Amplifier, dan kemudian diumpankan ke port ADC dari ATMEGA. Segmen program berikut ini adalah segmen program yang digunakan untuk membaca tegangan output dari rangkaian instrumentation amplifier. Segmen program : Pembaca ADC 0. // Read the AD conversion result 0. unsigned int read_adc(unsigned char adc_input) 0. { 0. ADMUX=adc_input (ADC_VREF_TYPE & 0xff); 0. // Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage 0. delay_us(0); 0. // Start the AD conversion 08. ADCSRA =0x0; 09. // Wait for the AD conversion to complete 0. while ((ADCSRA & 0x0)==0);. ADCSRA =0x0;. return ADCW;. } Untuk menaikkan akurasi pengukuran, terutama terhadap gelombang interferensi frekuensi rendah, maka diterapkan prosedur ratarata. Prosedur ratarata ini akan mengambil sejumlah data hasil ukur dari percobaan, yang kemudian dicari harga rataratanya. Segmen Program : Program berat ratarata JH Load Cell 9V U LM LM U Gambar : Load cell R0 R R 00k 0K k R8 00k R K R 0K R K LM R9 00k U R R k 0k R k LM U JH Supply 9V JH ADC, mikrokontroller JH GND 0. weight=weightread_adc(0);i;j; 0. if (i==0){ 0. weight_mean=(weight/0); // berat diratarata 0. i=0; 0. weight=0; 0. } Baris ke dalam segmen preogram tersebut merupakan hasil pengukuran yang sebenarnya kemudian nilainya akan dimasukan pada variabel I, yang diratarata sepuluh kali, dan akan dikembalikan 0 kembali.. MOTOR DC Gambar : Rangkaian Instrumentation Amplifier Sinyal output load cell cukup kecil dalam orde mv tidak bisa dibaca langsung oleh mikrokontroller, untuk itu dipasang sebuah rangkaian Instrumentation Amplifier. Tegangan output load cell, dikuatkan dalam orde Volt Motor DC adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi putaran dari rotor. Putaran dari rotor ini di timbulkan dari adanya arus listrik yang mengalir dari kawat yang berada dalam medan magnet. Bila arus listrik mengalir dalam kawat arahnya menjauhi medan magnet yang terbentuk disekitar kawat, Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 90

5 JH port mikro R D LED D LED R U 8 a h b g c f d e PC8 _V R R R D LED Q BDB0A D R N8 Q R BUZ0 Q BUZ0 Q BUZ0 D 00 D 00 D D K JH C RELAY 8pin D0 00 D 00 D8 00 D9 00 DINAMIKA TEKNOLOGI April 0 Vol. 8; No. ; Hal. 9 kawat akan bergerak yang arahnya searah dengan arah putaran jarum jam. Sebaliknya bila arus listrik yang mengalir dalam kawat yang arahnya mendekati maka medan magnet yang terbentuk disekitar kawat, maka kawat akan bergerak kearah yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Dalam penelitian ini, motor dipergunakan untuk memutar screw, cepat lambatnya produksi tergantung dari berapa cepat motor untuk berputar, diperlukan pengendali motor untuk mengaturnya. Rangkaian driver pada gambar 8 digunakan untuk mengontrol kecepatan motor. Gambar 8: Rangkaian Driver Motor DC Dibawah ini merupakan potongan program yang digunakan untuk mengatur kecepatan motor. Segmen Program : Program Untuk Inisialisasi Port Motor 0. on=0; 0. on=; speed=tempspeed; 0. if (motorrun) { //flag 0. if (OCRA>speed) OCRA=OCRA; 0. if (tempspeed>000) tempspeed=(tempspeed%000); Instruksi baris ke dan baris ke digunakan sebagai pengkondisian motor, bila motor mendapat 0 maka kondisi motor dalam kondisi off, sedangkan motor yang mendapat maka motor dalam kondisi on. Pada baris ke adalah flag dengan maksud untuk melihat kondisi motor dalam kondi off atau on, jika dalam kondisi off maka tidak akan melanjutkan program dan jika dalam kondisi on maka akan meneruskan program programnya. Baris ke digunakan untuk mengejar setting PWM OCRA merupakan PWM dimana dalam keadaan 00% maka tegangan yang dipakai sebesar V, dan RPM penuh sebesar 0 RPM. Dalam alat ini digunakan 000 RPM untuk 00% kondisi PWM.. RANGKAIAN DOOR LOCK Rangkaian door lock yang dipergunakan, memiliki bentuk yang sama dengan rangkaian driver motor D N8 (memiliki fungsi yang sama, yaitu menggunakan motor untuk membuat gerakan majumundur). Door lock membutuhkan membalik tegangan yang digunakan untuk menaik turunkan tuas. Berikut ini segment program yang digunakan untuk mengendalikan door lock. Segmen program : door lock 0. If motorrun // flag 0. PORTD.0=0; 0. delay_ms(00); 0. PORTD.=0; 0. j=0; segment program menjelaskan cara maju mundurnya door lock pada baris ke merupakan flag, flag adalah penanda apakah motor berputar atau tidak. Baris ke kondisi dimana door lock sedang menarik tuasnya, baris ke merupakan kondisi dalam kondisi mendorong ke atas, jika dikasih, yang berarti ON. UJI COBA ALAT Untuk menghindari kesalahan kesalahan yang terjadi pada peralatan elektronika, diperlukan suatu pengujian dan pengukuran pada peralatan yang direncanakan. Pengujian dilakukan dengan menguji tipa tiap modul berjalan dengan baik, maka perlatan ini telah dianggap telah berjalan dengan yang diinginkan.. Pengujian rangkaian instrumentasi Pengujian rangkaian instrumentasi amplifier dengan Load Cell adalah untuk mengetahui penguatan tegangan sebelum dari rangkaian instrument dan sesudah dari rangkaian instrument. Tabel : Pengujian rangkaian instrumentasi Beban Load Cell Sebelum rangkaian Instrument (mv) Sesudah rangkaian Instrumentasi (V) 00, 0, 0, 0, 00, 0, ,9 00.,. Pengujian kecepatan motor dan waktu Tujuan dilakukan pengujian kecepatan motor dan waktu yang diperlukan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk memenuhi berat Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 90

6 DINAMIKA TEKNOLOGI April 0 Vol. 8; No. ; Hal. 9 yang ingin dicapai. Alat ini memiliki beban minimum dan beban maksimum yang mampung ditimbang, beban minimum sebesar 0 gram sedangkan beban maksimum sebesar 900 gram. Load cell yang digunakan mempunyai beban maksimal KG hal ini diperkecil dari beban maksimal load cell karena desain mesin yang kecil tidak dapat menampung berat sampai dengan KG bubuk kopi. Tabel : Pengujian kecepatan motor dan waktu Beban Load Cell Kecepatan Motor (PWM) Ratarata Waktu (Detik) 00 00, 0 00, , , 00 00,. Pengujian berat yang diukur dengan mesin dibandingkan dengan berat yang diukur dengan timbangan standar Tujuan dilakukan uji coba ini adalah untuk membandingkan berat yang diukur dengan mesin dan berat yang diukur dengan timbangan digital standart. Percobaan dilakukan dengan beberapa berat yang berbeda. Tabel. Pengujian Berat dibanding referensi Berat yang akan diukur 00 Hasil percobaan Perco baan 0 Hasil timbangan referensi Nilai ratarata Percobaan Nilai ratarata PENUTUP 8 89 Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh hasil persentase keseluruhan kesalahan alat ini mencapai, %. Ada beberapa sebab yang sudah diidentifikasi yaitu, kualitas rancangan peletakan sensor, pengaruh atau interferensi gelombang frekuensi rendah, dan kadar air dari bubuk kopi yang diukur. Kecepatan Motor yang dipergunakan untuk door lock cukup baik untuk menggerakkan door lock, tetapi tidak terlalu memuaskan untuk menggerakkan screw. Terjadi trade off antara kecepatan dan kepresisian pengukuran berat. DAFTAR PUSTAKA. Agus Bejo (008), C dan AVR rahasia kemudahan bahasa C dalam Mikrokontroller ATMega, Graha Ilmu.. Erika KressRogers & Christopher J. B. Brimelow (000), Instrumentation and sensors for the food industry Second edition, CRC Press.. Jacob Fraden (00), Handbook Of Modern Sensors: Physics, Designs, and Applications, AIP Press.. Allan Morris (00), Measurement and Instrumentation Principles, Butterworth Heinemann.. Paulus Andi Nalwan (00) Panduan praktis teknik antarmuka dan pemrograman mikrokontroller Atmega, PT. Elex Media Komputindo.. Sabri Solomon, (00) Sensor Handbook, McGraw Hill. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, ISSN: 90

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Diagram blok pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana

PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana PRAKTIKUM III Robot Line Follower Sederhana A. Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengkombinasikan antara pengontrolan motor dengan PWM, dengan sensor proximity dengan ADC. 2. Mahasiswa dapat membuat program robot

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan skripsi yang dibuat yang terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Yunidar 1 *, Alfisyahrin 2 dan Yuli Rahmad 3 1 Program Studi Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok

Lebih terperinci

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA

JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA 45 JEMBATAN TIMBANG UNTUK PENGGUNA KURSI RODA Elisabeth Widyarini 1), Ferry A.V. Toar 2), Lanny Agustine 2) E-mail: eli_wm04@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi bertujuan untuk memberikan kemudahan

Lebih terperinci

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009 Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor DC dan Motor Servo 2.1.1. Motor DC Motor DC berfungsi mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak (mekanik). Berdasarkan hukum Lorenz bahwa jika suatu kawat listrik diberi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume) Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SKRIPSI (Resume) Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh:

Lebih terperinci

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 PEMBUATAN RANGKAIAN LAMPU OTOMATIS DENGAN KONTROL JAM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 855 Disusun oleh : Nama : Hotman panjaitan NPM : 6409576 Jurusan : Teknik Elektro Dosen Pembimbing : Erma Triawati

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas perancangan yang merupakan proses dari pembuatan alat yang meliputi perancangan hardware dan perancangan software. Dimana perancangan software

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer disusun oleh : MERIZKY ALFAN ADHI HIDAYAT AZZA LAZUARDI JA FAR JUNAIDI 31780 31924

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S ADC Konsep Dasar ADC ADC = Analog to Digital Converter Pengubah sinyal analog menjadi sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain : studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mikrokontroller ATMega8535 Perkembangan teknologi telah maju dengan pesat dalam perkembangan dunia elektronika, khususnya dunia mikroelektronika. Penemuan silicon

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Dalam proses produksi hal yang paling menonjol untuk menghasilkan suatu barang produksi yang memiliki kualitas yang bagus adalah bahan dan mesin yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Adapun blok diagram sistem dari inkubator bakteri dilengkapi dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMega 8535 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) yang artinya proses

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik sebagai penunjang seperti IC ATmega 16, selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535

ABSTRAK. Kata kunci: Sensor LM35,ATmega 8535 ABSTRAK THERMOMETER SUHU BADAN DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA Oleh DANI CANDRA W NIM.08506131014 Tujuan pembuatan proyek akhir ini yang pertama adalah merancang dan membuat suatu sistem pengendalian berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Sistem Tegangan PLN AC 220 akan diturunkan dengan menggunakan trafo step down untuk memberikan tegangan ke seluruh rangkaian. Timer ditentukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS Edy susanto, Yudhi Gunardi Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

BAB III RANCANG BANGUN ALAT BAB III RANCANG BANGUN ALAT. Umum Rancang bangun peralatan merupakan hal yang sangat pokok dalam pembuatan proyek laporan akhir ini. Tahap perencanaan merupakan perwujudan awal dari pembuatan proyek akhir

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Keterangan blok diagram : Sensor Ultrasonik berguna untuk mendeteksi penuh atau tidaknya karung dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Temperatur dan Kelembaban Temperatur dan kelembaban merupakan aspek yang penting dalam menentukan kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMEGA 8535 Mikrokontroller merupakan sebuah single chip yang didalamnya telah dilengkapi dengan CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Acces Memory), ROM

Lebih terperinci

A. MIKROKONTROLLER Sebenarnya apakah yang disebut dengan mikrokontroler? Sebuah kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek

A. MIKROKONTROLLER Sebenarnya apakah yang disebut dengan mikrokontroler? Sebuah kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek A. MIKROKONTROLLER Sebenarnya apakah yang disebut dengan mikrokontroler? Sebuah kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler

Lebih terperinci

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang: Referensi: mikrokontroler (AT89S51) mikrokontroler (ATMega32A) Sumber daya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut alat dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada pembuatan dan penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut alat dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada pembuatan dan penelitian ini adalah: 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Perangkat Keras 3.1.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan modul termometer digital dengan output suara berbasis ATmega 16 ini dalam pengerjaanya membutuhkan

Lebih terperinci

VIDEO MIXER YANG DAPAT DIPROGRAM

VIDEO MIXER YANG DAPAT DIPROGRAM Adi: VIDEO MIXER YANG DAPAT DIPROGRAM VIDEO MIXER YANG DAPAT DIPROGRAM Yudo Herman Cahyo Adi ), Hendro Gunawan ) E-mail: yudo_herman@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberi

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Rangkaian Power Suplay infrared Photodioda LCD Mikrokontroller Keypad Solenoid Door lock Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian 3.1.1 Fungsi Tiap Blok Blok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi sebagai hasil peradaban manusia yang semakin maju dirasakan sangat membantu dan mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di zaman modern

Lebih terperinci

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor

Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Sistem Alarm dan Informasi Suara pada Indikator Volume Bahan Bakar Sepeda Motor Aditya Cahya Try Prasetya #1, Eru Puspita #, Hary Oktavianto # #1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada

BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada 5 BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler ATMega 8535 Pada tugas akhir ini digunakan mikrokontroller ATmega8535. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada AVR, yaitu arsitektur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat uji kekuatan gigit oleh Noviyani Agus dari Poltekkes Surabaya pada tahun 2006 dengan judul penelitian

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Solder Listrik Solder listrik digunakan untuk menempelkan timah pada papan PCB dan rangkaian elektronik lainnya. (Santoso, Martinus & Sugiyanto, 2013) Hasil soldering yang baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1.1 Sensor Load Cell Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap pengujian sistem dilakukan dengan tujuan adalah untuk mengetahui hasil dari perancangan yang telah dibuat pada Bab 3. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328 RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328 Pande Made Agus Yudi Adnyana 1, I B Alit Swamardika 2, Pratolo Rahardjo 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

A. PRINSIP KERJA. Mikrokontroller AVR ATmega16

A. PRINSIP KERJA. Mikrokontroller AVR ATmega16 APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM EMERGENCY DAN LAMPU JALAN YANG DILENGKAPI DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR) PADA MINIATUR KOMPLEKS PERUMAHAN MODERN A. PRINSIP KERJA Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. Hasil Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SINGUDA ENSIKOM VOL. NO. /April 0 PERANCANGAN ALAT PEMBERI MAKAN IKAN OTOMATIS DAN PEMANTAU KEADAAN AKUARIUM BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA Recky Suharmon, T. Ahri Bahriun Konsentrasi Teknik Komputer,

Lebih terperinci

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R Click Muhammad to edit Master Ardhiyan subtitle Mukaffi style NRP 2207039020 Dosen

Lebih terperinci

PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID

PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID Suparman Syahminan, 1 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang, supermanmmmmm554@gmail.com 2 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Ihyauddin, S.Kom Disampaikan pada : Pelatihan Pemrograman Robot Penjejak Garis bagi Siswa SMA Negeri 9 Surabaya Tanggal 3 Nopember 00 S SISTEM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER

PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER PEMBUATAN TRAKSI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA DENGAN DUA MODE LUMBAL DAN LEHER Setyo Dwi Hariyono, sumber, SST, MT,H.ENDANG DIAN SETYONINGSIH,ST,MT) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Dasar teori yang digunakan dalam merealisasikan sistem ini antara

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET Oleh: Yulastri Staf Pengajar Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Sensor UGN3505 using hall effect as magnetic field detection and magnet pole.

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur Alat

Standar Operasional Prosedur Alat LAMPIRAN Standar Operasional Prosedur Alat 1. Letakkan sampel/objek yang akan dibersihkan pada keranjang didalam chamber 2. Pastikan chamber telah terisi oleh air sebelum alat dihidupkan. Isi air secukupnya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e DAFTAR ISI Halaman I. DASAR TEORI Mikrokontroler ATmega16 1. Pengertian Mikrokontroler... 2 2. Arsitektur ATmega16... 2 3. Konfigurasi Pena (PIN) ATmega16... 4 4. Deskripsi PIN Mikrokontroler ATmega16...

Lebih terperinci

Listing Program. // Declare your global variables here

Listing Program. // Declare your global variables here Listing Program #include // standart input/output library #include // delay library #include // Alphanumeric LCD functions #include // adc mode avcc 10bit #define ADC_VREF_TYPE

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu. Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara Otomatis.

BAB II TEORI DASAR. beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu. Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara Otomatis. BAB II TEORI DASAR Pada bab ini akan dibahas secara singkat tentang sistem pengendalian dan beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor SHT-11

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor SHT-11 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Perangkat Keras Perangkat keras merupakan bentuk fisik dari alat pengukur suhu dan kelembaban yang terdiri dari modul SHT-11, sistem minimum Atmega8, LCD display M1632. 2.1.1 SHT-11

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Sampel Air Sensor TDS Modul Sensor Program Mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8] BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Light Emiting Dioda Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya. Sstruktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci