BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DASAR TEORI. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada"

Transkripsi

1 5 BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler ATMega 8535 Pada tugas akhir ini digunakan mikrokontroller ATmega8535. ATmega8535 merupakan IC CMOS 8-bit berdaya rendah yang berdasar pada AVR, yaitu arsitektur RISC yang dikembangkan. ATmega8535 dapat mengeksekusi instruksi hanya dalam sebuah siklus clock, dan kecepatan yang dapat dicapai yaitu 1 MIPS per MHz. a. Konfigurasi Pinout ATmega8535 Gambar 2.1 Konfigurasi Pinout ATmega

2 6 Tabel.2.1. Funsi Pin AT Mega 8535 Pin Keterangan Vcc GND Port A (PA7..PA0) Tegangan Supply (5 Volt) Ground Port A berlaku sebagai input analog untuk converter A/D. Port A juga berlaku sebagai port I/O 8 bit bidirectional, jika converter A/D tidak digunakan. Pin port menyediakan resistor pull-up internal. Output buffer port A memiliki karakteristik kendali simetris di kedua kemampuan sink dan source. Ketika pin PA0 sampai PA7 digunakan sebagai input dan ditarik rendah dari luar, maka dia akan menjadi sumber arus Port B (PB7..PB0) Port B adalah port I/O 8 bit bi-directional dengan resistor pull-up internal. Output buffer port B memiliki karakteristik kendali simetris di kedua kemampuan sink dan source. Ketika pin PB0 sampai PB7 digunakan sebagai input dan ditarik rendah dari luar, maka dia akan menjadi sumber arus jika resistor pull-up internal diaktifkan. Pin port B adalah tri-state ketika kondisi reset aktif, bahkan ketika clock tidak jalan. Port C (PC7..PC0) Port C adalah port I/O 8 bit bi-directional dengan resistor pull-up internal. Output buffer port C memiliki karakteristik kendali simetris di kedua

3 7 kemampuan sink dan source. Ketika pin PC0 sampai PC7 digunakan sebagai input dan ditarik rendah dari luar, maka dia akan menjadi sumber arus jika resistor pull-up internal diaktifkan. Pin port C adalah tri-state ketika kondisi reset aktif, bahkan ketika clock tidak jalan. Port D (PD7..PD0) Port D adalah port I/O 8 bit bi-directional dengan resistor pull-up internal. Output buffer port D memiliki karakteristik kendali simetris di kedua kemampuan sink dan source. Ketika pin PD0 sampai PD7 digunakan sebagai input dan ditarik rendah dari luar, maka dia akan menjadi sumber arus jika resistor pull-up internal diaktifkan. Pin port D adalah tri-state ketika kondisi reset aktif, bahkan ketika clock tidak jalan. RESET Input reset.level rendah pada pin ini dengan panjang lebih dari panjang pulsa minimum akan membangkitkan reset, bahkan ketika clock sedang berjalan XTAL1 Input ke penguat osilator inverting dan input ke rangkaian operasi clock internal. XTAL2 AVCC Output dari penguat osilator inverting. AVCC adalah pin tegangan supply untuk Port A dan converter A/D. Harus dihubungkan ke Vcc walaupun

4 8 jika ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan harus dihubungkan ke Vcc melalui sebuah filter low-pass. AREF AREF adalah pin referensi analog untuk converter A/D. b. Bagian Utama dari Mikrokontroller Bagian utama dari ATmega8535 adalah seperti pada Gambar Bagian Utama AVR menggabungkan instruksi dengan 32 register kerja yang seluruhnya terhubung langsung dengan ALU. Gambar 2.2. Diagram Blok ATmega8535

5 9 Fitur-fitur ATmega853, antara lain: a. 8 Kbyte In-System Programming flash dengan Kemampuan membacaketika-menulis, b. 512 byte EEPROM. c. 512 byte SRAM. d. 32 general purpose I/O. e. 32 register kerja general purpose. f. 3 buah Timer/Counter dengan mode compare. g. interrupt internal dan eksternal. h. USART yang dapat deprogram. i. antar muka serial Two-Wire dengan orientasi byte. j. 8-channel ADC 10 bit. k. watchdog timer yang dapat diprogram dengan osilator internal. l. sebuah serial port SPI, dan 6 buah mode power saving yang dapat dipilih dengan software. Mode idle menghentikan CPU sementara SRAM, timer/counters, port SPI, dan sistem interrupt tetap berfungsi. Mode power down menyimpan isi register tetapi mematikan osilator, mematikan semua fungsi chip lainnya sampai terjadi interrupt atau reset hardware. Mode pengurangan Noise ADC menghentikan CPU dan semua modul I/O kecuali timer asynchronous dan ADC untuk mengurangi noise switching ketika konversi ADC. Di dalam mode standby, osilator kristal atau resonator tetap berjalan sementara perangkat lainnya dihentikan.

6 10 c. Arsitektur ATmega8535 Fungsi utama dari inti CPU adalah untuk memastikan eksekusi program yang benar. Oleh karenanya CPU harus mampu mengakses memori, melakukan perhitugan, mengontrol peripheral, dan menangani interrupt. Pada Gambar 3 ditunjukkan diagram blok arsitektur dari ATmega8535. Gambar 2.3. Diagram Blok Arsitektur ATmega8535 AVR menggunakan arsitektur Harvard dengan memori dan bus terpisah untuk program dan data. Ketika satu instruksi di eksekusi, instruksi selanjutnya diambil dari memori program. Konsep ini menghasilkan instruksi yang dapat di eksekusi setiap siklus clock.

7 11 File register terdiri dari 32 x 8 bit register kerja general purpose dengan waktu akses satu buah siklus clock. Hal ini menjadikan operasi ALU hanya dalam satu siklus. Enam dari 32 register dapat digunakan sebagai tiga buah 16-bit register pointer alamat tidak langsung untuk pengalamatan ruang data. Satu dari tiga pointer ini dapat digunakan sebagai pointer alamat untuk look up tables di dalam memori program flash. ALU mendukung operasi aritmetika dan logika diantara register atau diantara konstanta dan sebuah register. Operasi register tunggal juga dapat dieksekusi di dalam ALU. Setelah operasi aritmetik, register status diperbaharui untuk memberikan informasi hasil operasi. Aliran program dilakukan oleh lompatan conditional dan unconditional juga instruksi kolom. Mampu mengalamati secara langsung seluruh ruang alamat. Kebanyakan instruksi AVR memiliki sebuah format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16 atau 32 bit. Selama interrupt dan subroutines calls, alamat kembali program counter (PC) disimpan dalam stack. Stack ditempatkan di dalam SRAM, dan konsekuensinya ukuran stack dibatasi oleh total ukuran SRAM dan penggunaan SRAM. Setiap program harus menginisialisasikan SP di dalam routine reset. Data SRAM dapat dengan mudah diakses melalui lima macam mode pengalamatan yang didukung dalam arsitektur AVR. Ruang memori dalam arsitektur AVR seluruhnya adalah peta memori linier dan regular.

8 12 Modul interrupt memiliki register kontrol di dalam ruang I/O dengan tambahan bit global interrupt enable di dalam register status. Setiap interrupt memiliki interrupt vector yang terpisah didalam tabel interrupt vector. Interrupt memiliki prioritas berhubungan dengan posisi interrupt vectornya. Semakin rendah alamat interrupt vector, semakin tinggi prioritasnya. Ruang memori I/O terdiri dari 64 alamat untuk fungsi peripheral CPU sebagai control register, SPI, dan fungsi I/O lainnya. Memori I/O dapat diakses secara langsung, atau sebagai lokasi ruang data di dalam file register 0x20 0x5F. ALU (Arithmetic Logic Unit) Kemampuan tinggi ALU AVR dioperasikan dalam Koneksi langsung dengan seluruh 32 register kerja. Dalam siklus clock tunggal, operasi aritmetika antara register kerja atau antara sebuah register dan sebuah data dapat di eksekusi. Operasi ALU dibagi ke dalam tiga kategori utama, yaitu: fungsi aritmetika, logika, dan bit. Beberapa implementasi dari arsitektur juga menghasilkan fungsi perkalian baik perkalian bertanda ataupun tidak bertanda. Status Register Status register berisi informasi tentang hasil instruksi aritmetika terbaru yang di eksekusi. Informasi ini dapat digunakan untuk merubah aliran program dalam rangka menjalankan operasi pengkondisian. Status register diperbaharui setelah operasi ALU sehingga dalam banyak kasus dapat menghilangkan penggunaan instruksi compare sehingga menghasilkan kode yang lebih cepat.

9 13 Gambar 2.4. Status Register Status register tidak disimpan secara otomatis ketika memasuki rutin interrupt dan dikembalikan setelah kembali dari sebuah interrupt. Hal ini harus dilakukan oleh software. Pada Gambar 4 ditunjukkan alokasi pada status register. File General Purpose Register Seluruh operasi instruksi pada file register memiliki akses langsung ke seluruh register dan sebagian besarnya adalah instruksi siklus tunggal. Pada Gambar ditunjukkan bahwa setiap register juga diberikan alamat memori data, register dipetakan langsung ke dalam 32 lokasi dari ruang data pengguna. Meskipun tidak secara fisik dialokasikan sebagai lokasi SRAM tetapi pengorganisasian memori ini menghasilkan fleksibilitas yang tinggi dalam mengakses register. Gambar 2.5. General Purpose Register

10 14 Stack Pointer Stack digunakan utamanya untuk menyimpan data sementara, menyimpan variabel lokal, dan meyimpan alamat kembali setelah interrupt dan panggilan subrutin. Register Stack Pointer selalu menunjuk pada puncak dari stack. Stack dijalankan dari lokasi memori tinggi ke lokasi memori yang lebih rendah. Stack Pointer menunjuk pada area tumpukan data SRAM dimana tumpukan subrutin dan interrupt dialokasikan. Ruang stack di dalam SRAM data harus didefinisikan oleh program sebelum panggilan subrutin di eksekusi atau interrupt diaktifkan. Stack Pointer harus di set pada nilai diatas 0x60. Stack Pointer dikurangi satu ketika data dimasukkan ke dalam stack dengan instruksi PUSH, dan dikurangi dua ketika alamat kembali dimasukkan ke dalam stack dengan panggilan subrutin atau interrupt. Stack Pointer dinaikkan satu ketika data diambil dari stack dengan instruksi POP, dan dinaikkan dua ketika alamat kembali dikeluarkan dari stack dengan kembali dari panggilan subrutin RET atau kembali dari interrupt RETI. Stack Pointer AVR diimplementasikan sebagai dua register 8-bit dalam ruang I/O. Gambar 6 menunjukkan register Stack Pointer. Gambar 2.6. Register Stack Pointer

11 15 d. Memori ATmega8535 Arsitektur AVR memiliki dua ruang memori utama yaitu memori data dan memori program. Sebagai tambahan ATmega8535 juga memiliki memori EEPROM untuk penyimpanan data. Ketiga jenis ruang memori ini bersifat linier dan regular. Memori Program Flash ATmega8535 memiliki In-System reprogrammable flash memori untuk penyimpanan program. Karena instruksi AVR memiliki lebar 16 atau 32 bit, maka flash diatur sebagai 4K x 16. untuk keamanan software memori program flash dibagi kedalam dua bagian yaitu bagian boot program dan bagian program aplikasi. Memori flash memiliki ketahanan sampai kali tulis/hapus. Program Counter PC ATmega8535 memiliki lebar 12 bit untuk mengalamati sampai 4K lokasi memori program. Gambar 2.7 memperlihatkan peta memori program. Gambar 2.7. Peta Memori Program.

12 16 Memori Data SRAM Gambar 8 menunjukkan bagaimana memori SRAM ATmega8535 diatur. 608 lokasi memori data mengalamati file register, memori I/O, dan data internal SRAM. 96 lokasi pertama mengalamati file register dan memori I/O dan 512 lokasi berikutnya mengalamati data internal SRAM. Gambar 2.8. Peta Memori Data. Memori Data EEPROM ATmega8535 memiliki 512 byte memori data EEPROM. Diatur sebagai ruang data terpisah, dimana setiap byte tunggal dapat dibaca dan ditulisi. EEPROM memiliki ketahanan paling tidak sampai siklus baca/hapus. Gambar 2.9. Peta Memori EEPROM.

13 17 Waktu akses untuk penulisan EEPROM ada pada table fungi timer dapat membuat pengguna software mengetahui secara langsung kapan byte berikutnya dapat ditulis. Jika para pengguna menggunakan instruksi untuk penulisan maka beberapa tindakan harus diambil. Ketika EEPROM membaca, CPU diberhentikan untuk empat siklus clock sebelum instruksi berikutnya dieksekusi. Dan Ketika EEPROM menulis, CPU diberhentikan untuk dua siklus clock sebelum instruksi berikutnya dieksekusi. e. Clock Sistem dan Pilihan Clock Gambar menunjukkan prinsip sistem clock dalam AVR dan distribusinya. Seluruh clock tidak harus aktif pada satu waktu. Untuk mengurangi konsumsi daya maka clock untuk modul yang tidak dipakai dapat dihentikan menggunakan mode sleep yang berbeda. Gambar Distribusi Clock.

14 18 CPU Clock - clk CPU Clock CPU dihubungkan ke bagian dari sistem yang berhubungan dengan operasi inti AVR. Contoh dari modul tersebut adalah File Register General Purpose, Register Status, dan memori data yang menyimpan Stack Pointer. Mematikan clock CPU akan menghentikan operasi umum dan perhitungan. I/O Clock clk I/O Clock I/O digunakan oleh kebanyakan modul I/O seperti Timer/Counter, SPI, dan USART. Clock I/O juga digunakan oleh modul interrupt, akan tetapi beberapa interrupt eksternal dideteksi oleh logic asynchronous sehingga interrupt seperti ini akan tetap terdeteksi meskipun clock I/O dimatikan. Flash Clock - clk FLASH clock flash mengontrol operasi dari antarmuka flash. Clock flash biasanya aktif bersamaan dengan clock CPU. Asynchronous Timer Clock - clk ASY Clock Timer Asynchronous menjadikan Timer/Counter Asynchronous dapat clock langsung dari crystal clock eksternal 32 KHz. Clock tersebut diperuntukan agar Timer/Counter ini dapat dijadikan sebagai real-time counter meskipun perangkat sedang dalam mode sleep.

15 19 ADC Clock - clk ADC Clock yang khusus diberikan untuk ADC. Hal ini memungkinkan menghentikan clock CPU dan I/O untuk mengurangi noise yang dihasilkan oleh sirkuit digital. Hal ini akan memberikan hasil konversi yang lebih akurat. Sumber Clock Perangkat ini memiliki beberapa sumber clock yang dapat dipilih melalui Flash Fuse Bit seperti pada tabel 1. Clock dari sumber yang dipilih dimasukkan ke dalam pembangkit clock AVR dan dihubungkan ke modul yang sesuai. Tabel 2.2. Pilihan sumber Clock Ketika CPU bangkit dari mode poer-down atau power-save, sumber clock terpilih dipakai untuk memberikan waktu start-up,memastikan operasi oscillator yang stabil sebelum eksekusi instruksi dimulai. Ketika CPU mulai dari reset ada tambahan delay untuk memberikan waktu pada sumber tegangan mencapai nilai yang stabil sebelum melakukan operasi normal.

16 Sensor LDR dan Light Emitting Diode ( LED ) Sensor digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu benda. Sensor yang akan digunakan adalah sensor LDR, yang akan mengubah sinyal cahaya yang diterima menjadi sinyal listrik yaitu dengan adanya perbedaan resistansi. Gambar Tampilan fisik LDR dan symbolnya Untuk batasan resistansi dalam keadaan gelap berkisar 1 MΩ dan dalam keadaan terang berkisar 1 kω. 10 lux, 100 lux). Light Emittig Diode ( LED ) adalah sejenis di mana media aktifnya sebuah semikonduktor yang didalamnya terdapat hubungan p-n. Prinsip kerja dioda ini sama seperti dioda lainnya yaitu melalui sirkuit dari rangkaian elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n. Pada kedua jenis ini sering dihasilkan 2 tegangan, yaitu: 1. biased forward, arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 utk pembagian v puncak, bentuk gelombang di atas ( + ).

17 21 2. backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik yang dapat merusak suatu komponen elektronika Gambar Proses Kerja LED 2.3. Motor DC Pengertian Motor Arus Searah Motor arus searah ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor. Dalam kehidupan kita sehari hari motor DC dapat kita lihat pada motor stater mobil, pada tape recorder, pada mainan anak anak dan sebagainya. Sedangkan pada pabrik pabrik motor DC kita jumpai pada traksi, elevator, conveyer dan sebagainya.

18 22 Antara motor DC dan generator DC tak ada perbedaan konstruksi. Pada prinsipnya motor DC bias di pakai sebagai generator DC, sebaliknya generator DC dapat di pakai sebagai motor DC. Dengan sendirinya generator DC yang di maksudkan di atas bukanlah generator Dc yang penyarahnya (rechtifier) nya penyarah silicon/doida, tetapi dengan penyearah mekanik (konduktor).generator DC yang berdasarkan prinsip generator AC yang di lengkapi rangakaian penyearah silicon/diode tidak dapat di operasikan sebagai motor DC. Motor arus searah pada zaman dahulu sebelum dikenal motor arus bolak balik, banyak di gunakan untuk menghasilkan tenaga mekanik berupa kecepatan atau perputaran, baik untuk mesin mesin produksi di pabrik dan di industri maupun untuk traksi, tram listrik dan sebagainya. Untuk traksi, tram listrik sampai sekarang masih start awal dari mobil, dan rangkaian peralatan elektronik. Berdasarkan karakteristiknya, maka motor arus searah ini mempunyai daerah pengaturan putaran yang luas dibandingkan dengan motor arus bolak balik, sehingga sampai sekarang masih banyak di pergunakan pada pabrik dan industry seperti pabrik kertas, tekstil, dan pabrik pabrik yang mesin produksinya memerlukan pengaturan putaran yang luas. Konstruksi motor arus searah, telah dibahas pada bab 2, yakni sama dengan konstruksi generator arus searah, hanya perbedaannya pada prinsip kerjanya, sehingga satu perangkat mesin arus searah dapat berfungsi sebagai generator maupun sebagai motor Dasar dasar Motor Arus Searah. Pada bab I generator arus searah, telah kita pelajari bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan medan magnit (percobaan oerstedt). Bilamana arus listrik yang mengalir dalam kawat arahnya menjauhi kita (maju), maka medan medan yang terbentuk disekitar kawat arahnya searah dengan putaran jarus jam. Sebaliknya bila mana arus listrik yang mengalir dalam kawat arahnya mendekati kita (mundur) maka medan medan magnit yang terbentuk di sekitar kawat arahnya berlawanan dengan arah putaran jarum jam. (percobaan Maxwell).

19 23 Prinsip dasar dari motor arus searah adalah; kalau sebuah kawat berarus di letakkan antara kutub magnit (U S), maka pada kawat itu akan bekerja suatu gaya yang mengerakkan kawat itu Pinsip Kerja Dari Motor Arus Searah. Prinsip kerja motor searah berdasarkan pada penghantar yang membawa arus di tempatkan dalam suatu medan magnet maka penghantar tersebut akan mengalami gaya. Gaya menimbulkan torsi yang kana mengkasilkan rotasi mekanik, sehingga motor akan berputar. Jadi motor arus searah ini menerima sumber arus searah dari jala jala kemudian di rubah menjadi energy mekanik berupa perputaran, yang natinya di pakai oleh peralatan lain. Ringkasnya prinsip kerja dari motor membutuhkan : 1. Adanya garis garis gaya medan magnet ( fluks ), antara kutub yang berada di stator. 2. Penghantar yang di aliri arus di tempatkan pada jangkar yang berada dalam medan magnet tadi. 3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi. Gambar 2.13 Medan yang di hasilkan oleh kutub Gambar Medan sebagai hasil

20 24 Gambar Interkasi kedua medan menghasilkan gaya. Keterangan Gambar. 1. Garis garis gaya medan magnet (fluks) di hasilkan oleh kutub kutub magnet seperti gambar 3.1a 2. Penghantar yang dialiri arus maka pada penghantar timbul medan magnit (garis garis gaya fluks) seperti gambar 3.1b 3. Interaksi kedua medan dari gambar 3.1a dan gambar 3.1b di sebelah akan menimbulkan medan yang tidak seragam seperti gamabar 3.1c sehingga timbul gaya. Gaya tersebut menghasilkan torsi yang akan memutar jangkar. Arah dari garis garis gaya (fluks) medan magnet yang di hasilkan oleh kutub, arah arus yang mengalir pada penghantar dan arah dari gaya saling tegak lurus serta menurut hokum tangan kiri fleming. Gaya yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada pengahantar yang di tempatkan dalam suatu medan magnet tergantung dari hal hal berikut : 1. Kekuatan dari medan magnet, 2. Harga dari arus melalui penghantar. 3. Panjang kawat yang membawa arus.

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. Microcontroller ATmega8 Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti proccesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor DC dan Motor Servo 2.1.1. Motor DC Motor DC berfungsi mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak (mekanik). Berdasarkan hukum Lorenz bahwa jika suatu kawat listrik diberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelumnya pernah dilakukan penelitian terkait dengan alat uji kekuatan gigit oleh Noviyani Agus dari Poltekkes Surabaya pada tahun 2006 dengan judul penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8] BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Light Emiting Dioda Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya. Sstruktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer). BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah larut dalam air, tidak menyebabkan iritasi, beracun dan berbahaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Water Bath. Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa

BAB II DASAR TEORI Water Bath. Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa 5 BAB II DASAR TEORI 2.1. Water Bath Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Gambar 2.1 General Water

Lebih terperinci

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009 Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti 2009 Tujuan Mampu menjelaskan arsitektur mikrokontroler ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian minimum sistem ATMega 8535 Mampu membuat rangkaian downloader ATMega 8535

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1.1 Sensor Load Cell Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Ukuran ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi

BAB III LANDASAN TEORI. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller ATMega32 Fitur Kinerja tinggi, rendah daya Atmel AVR 8-bit Microcontroller Advanced RISC Arsitektur - 131 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran yaitu mengetahui

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Robot Beroda

Gambar 2.1 Robot Beroda BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mobile Robot Mobile robot merupakan sebuah robot yang dapat bergerak dengan leluasa karena memiliki alat gerak untuk berpindah posisi. Secara umum dan mendasar sebuah mobile

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Breastpump ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51 Ringkasan Pendahuluan Mikrokontroler Mikrokontroler = µp + Memori (RAM & ROM) + I/O Port + Programmable IC Mikrokontroler digunakan sebagai komponen pengendali

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang gas medis telah dilakukan oleh Oktavia Istiana (2005) dengan tampilan analog dan Rachmatul Akbar (2015) yang melakukan pembuatan alat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sensor Optocoupler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR Sistem Pengendalian Lingkar Terbuka. Gambar 2.1. Diagram kotak sistem pengendalian lingkar terbuka

BAB II TEORI DASAR Sistem Pengendalian Lingkar Terbuka. Gambar 2.1. Diagram kotak sistem pengendalian lingkar terbuka 4 BAB II TEORI DASAR Pada bab ini akan di bahas secara singkat tentang sistem pengendalian dan beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi penghitung jumlah orang pada pintu masuk dan keluar gedung

Lebih terperinci

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma Sistem Tertanam Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno 1 Arsitektur Atmega328 Prosesor atau mikroprosesor adalah suatu perangkat digital berupa Chip atau IC (Integrated Circuit) yang digunakan untuk memproses

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e

DAFTAR ISI. Daftar Pustaka P a g e DAFTAR ISI Halaman I. DASAR TEORI Mikrokontroler ATmega16 1. Pengertian Mikrokontroler... 2 2. Arsitektur ATmega16... 2 3. Konfigurasi Pena (PIN) ATmega16... 4 4. Deskripsi PIN Mikrokontroler ATmega16...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc

BAB II LANDASAN TEORI. ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller ATMega 8535 ATMega 8535 adalah mikrokontroller kelas AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) keluarga ATMega. Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur 8 bit, dimana

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. SENSOR Pengertian sensor secara umum adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur magnitudo sesuatu. Dapat didefinisikan sensor merupakan jenis tranduser yang digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. fisikawan Perancis Alexandre-Edmond Becquerel. Dia bereksperimen

II. TINJAUAN PUSTAKA. fisikawan Perancis Alexandre-Edmond Becquerel. Dia bereksperimen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Panel Surya Efek photovoltaik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1839 oleh fisikawan Perancis Alexandre-Edmond Becquerel. Dia bereksperimen menggunakan sel larutan elektrolisis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller Atmega 8 AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan. Kontrol Kelembaban) oleh Wisnu Kusuma Wardana[2].

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan. Kontrol Kelembaban) oleh Wisnu Kusuma Wardana[2]. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian baby incubator Sebelumnya telah ada penulis lain yang telah memodifikasi alat dengan judul Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan Kontrol Kelembaban)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dari suatu objek untuk sepersekian detik setelah objek menghilang dari pandangan.

BAB II DASAR TEORI. dari suatu objek untuk sepersekian detik setelah objek menghilang dari pandangan. BAB II DASAR TEORI 2.1 Persistence of Vision Persistence of Vision adalah kemampuan mata untuk tetap melihat gambaran dari suatu objek untuk sepersekian detik setelah objek menghilang dari pandangan. Gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih

Lebih terperinci

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS Minggu ke 2 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis jenis mikrokontroler Jenis-jenis Mikrokontroller Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu. Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara Otomatis.

BAB II TEORI DASAR. beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu. Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara Otomatis. BAB II TEORI DASAR Pada bab ini akan dibahas secara singkat tentang sistem pengendalian dan beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Batterai Baterai sebagai sumber arus listrik searah (DC) dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu baterai elemen kering dan elemen basah. Baterai dapat disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Karbon monoksida adalah zat pencemar dengan rumus CO yang merupakan jumlah karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMEGA 8535 Mikrokontroller merupakan sebuah single chip yang didalamnya telah dilengkapi dengan CPU (Central Processing Unit), RAM (Random Acces Memory), ROM

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

BAB II LANDASAN TEORI. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

A. PRINSIP KERJA. Mikrokontroller AVR ATmega16

A. PRINSIP KERJA. Mikrokontroller AVR ATmega16 APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM EMERGENCY DAN LAMPU JALAN YANG DILENGKAPI DENGAN SENSOR CAHAYA (LDR) PADA MINIATUR KOMPLEKS PERUMAHAN MODERN A. PRINSIP KERJA Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC Motor DC (direct current) adalah peralatan elektromekanik dasar yang berfungsi untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik yang disain awalnya diperkenalkan

Lebih terperinci

RECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16

RECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16 RECLOSER MINI BERBASIS ATMEGA16 Rahmad Sapuan Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: sapoeandenis@yahoo.co.id Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 22 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan perangkat keras

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rudi Setiawan (2016) tentang alat Ultrasonic Cleaner, dapat dilihat bahwa adanya kekurangan didalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya 10 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Sensor TGS 2610 2.1.1 Gambaran umum Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran gas. Sensor ini merupakan suatu semikonduktor oksida-logam,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. pendengaran manusia, Light Dependent Resistor (LDR), mikrofon kondenser, tapis

BAB II DASAR TEORI. pendengaran manusia, Light Dependent Resistor (LDR), mikrofon kondenser, tapis BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi dan dasar teori yang menunjang dalam merancang pengukur intensitas cahaya dan suara. Antara lain dasar akustika dan pendengaran manusia, Light

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

Lebih terperinci

ADC (Analog to Digital Converter)

ADC (Analog to Digital Converter) ADC (Analog to Digital Converter) Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan suatu terobosan dari teknologi microprocessor. Seperti halnya microprocessor yang berfungsi sebagai otak pada komputer, microcontroller

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sel Surya (Solar Cell) Sel surya atau biasa disebut solar cell adalah suatu elemen aktif yang terdiri dari bahan semi konduktor positif (type-p) dan negatif (type-n) yang dapat

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin 4 BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori mengenai perangkatperangkat pendukung baik perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dipergunakan sebagai pengukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lemari Barang Barang adalah benda. Lemari adalah perkakas rumah, tempat menyimpan pakaian dan sebagainya(hamzah Ahmad, Nanda Santoso:1996:44, 222). Merujuk dari referensi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor Posisi (limit switch) Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lemari Pengering Pakaian Berbasis Mikrokontroler Lemari Pengering Pakaian Berbasis Mikrokontroler merupakan tugas akhir dari Erik Permana tahun 2011 Program Studi Elektronika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor Warna TCS230 Sensor warna TCS230 adalah sensor warna yang sering digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu object benda atau warna sari object yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Robot Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut [4] tentang studi terbuka mengenai penggunaan blue light

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut [4] tentang studi terbuka mengenai penggunaan blue light BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Menurut [4] tentang studi terbuka mengenai penggunaan blue light terhadap pengobatan jerawat ringan hingga sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Light-emitting Diode (LED) LED adalah semikonduktor kompleks yang mengubah arus listrik menjadi cahaya. Proses konversi tersebut cukup efisien sehingga LED tersebut dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Perangkat keras dari proyek ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat elektronik dan mekanik alat pendeteksi gempa.perancangan

Lebih terperinci

Gambar 2.7. Susunan pin mikrokontroler ATMega8535 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:

Gambar 2.7. Susunan pin mikrokontroler ATMega8535 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535: 11 9. RAM Internal 128 X 8 bit, 10. Memiliki 32 jalur I/O yang dapat diprogram, 11. Satu pencacah 8 bit dengan separate prescaler, 12. Satu pencacah16 bit dengan separate prescaler, 13. Sumber interupsi

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET Oleh: Yulastri Staf Pengajar Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Sensor UGN3505 using hall effect as magnetic field detection and magnet pole.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii DAFTAR ISTILAH USART : Jenis komunikasi antar mikrokontroler tipe serial yang menggunakan pin transmitter dan receiver. Membership function : Nilai keanggotaan masukan dan keluaran dari logika fuzzy. Noise

Lebih terperinci