mayat yang di kuburkan secara massal. Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB.
|
|
- Siska Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN BENCANA ALAM TSUNAMI DI LPI AL-ISHLAH AL-AZIZIYAH LUENG BATA BANDA ACEH A. Latar Belakang Masalah Tidak terasa sudah 7 tahun peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi dan tsunami Aceh pada hari minggu pagi, 26 Desember Kurang lebih nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan bangunan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak ditemukan dan ribuan pula mayat yang di kuburkan secara massal. Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur N E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh (Nasir, 2012; 2). Bhugra (dalam Syafrilsyah, 2009; 51) menjelaskan bahwa bencana tsunami Aceh mempunyai pengaruh yang kuat pada sosial dan fungsi jiwa ketika individu dinampakkan secara langsung dan tidak langsung kejadian tersebut. Tanggapan tanggapan dan penanganan yang secara strategis digunakan oleh individu dan kelompok kelompok secara kuat dipengaruhi untuk membantu korban korban tsunami. Tragedi ini menimbulkan kekhwatiran besar secara internasional (Syafrilsyah, 2009; 51).
2 Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar detik (sekitar 10 menit). Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Korban tewas di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI adalah orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban tsunami diperkirakan sebanyak jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, Sedangkan total lukaluka sebanyak orang, diperkirakan diantaranya dialami rakyat Aceh. Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai , orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban orang hilang dan tewas. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan tsunami Aceh (Nasir, 2012; 3). Seperti informasi yang didapat dari DIBA (2011). Banyak korban yang berjatuhan hingga mencapai ribuan orang, puluhan ribu mengalami luka-luka tertimpa bangunan dan terbawa oleh ombak air laut. Ratusan rumah mengalami kerusakan dari yang rusak ringan sampai kerusakan total. Hal ini menyebabkan banyak korban bencana alam tsunami yang kehilangan tempat tinggal. Sarana dan prasarana umum seperti tempat ibadah, gedung sekolah dan gedung pemerintahan juga banyak yang rusak. Kehilangan tempat tinggal juga merupakan pukulan berat bagi mereka yang harus menyaksikan rumahnya yang dibangun dengan berbagai cara, hancur berantakan. Bagi korban tsunami kehilangan rumah yang roboh bukan sekedar kehilangan fisik bangunan semata, akan
3 tetapi kehilangan kenangan dan sejarah, karena banyak rumah yang sudah berumur puluhan tahun yang mempunyai nilai sejarah bagi penghuninya. Berikut Data dan Informasi Bencana Aceh (DIBA) tsunami dan gempa 26 Desember 2004 Pemerintah Daerah Banda Aceh. Tabel 1 Data Korban Bencana Alam Tsunami Aceh, 2004 No Kejadian Data 1. Meninggal Rumah hancur Terimbas Dievakuasi Pusat pendidikan Rumah sakit Kerusakan lahan Ha Kerusakan jalan KM (Sumber: DIBA, 2011) Data-data di atas menunjukkan bahwa masyarakat Aceh telah kehilangan sumber ekonomi, keluarga, pendidikan, tempat tinggal. Tidak hanya itu, masyarakat Banda Aceh juga mengalami kecemasan akan masa depan dan rasa trauma setelah kejadian tersebut. Terlihat dari data korban yang meninggal begitu banyak atas kejadian tersebut. Sehingga keluarga yang ditinggalkan mengalami kecemasan menghadapi masa depan yang merupakan salah satu gangguan secara psikologis dalam batas normal yang berkepanjangan tersebut tentu saja akan dapat mempengaruhi kehidupan mereka di masa yang akan datang (Maslim, 2001; 72). Kecemasan yang berkepanjangan akan menyulitkan bagi mereka korban tsunami yang mengalami kejadian tersebut. Kecemasan tidak hanya menimpa orang-orang dewasa, kecemasan yang paling berbahaya justru kecemasan yang dialami oleh anak-anak dan remaja, karena menimbulkan dampak yang sangat mengerikan, sehingga menjadi beban bagi anak dan remaja
4 tersebut untuk dapat berkembang dan maju dalam meraih masa depan yang lebih baik (Al Aqshari, 2007; 17). Namun, pada sisi lain hal ini sangat mempengaruhi perilaku dan sikap remaja yang juga ikut menyaksikan kejadian tersebut. Terdapat sejumlah remaja korban bencana alam tsunami di LPI Al-Ishlah Al Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh. Berikut Data pada tabel di bawah ini: Tabel 2 Data Korban Bencana Alam Tsunami/Konflik di LPI Al-Ishlah Al Aziziyah Banda Aceh Korban Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki Jumlah Tsunami Konflik Total (Sumber; Lembaga Pendidikan Islam anak korban Tsunami dan Konflik Al-Ishlah Al-Aziziyah Banda Aceh ). Banyaknya problematika yang diakibatkan oleh tsunami yang melanda Banda Aceh, di mana sejumlah remaja korban tsunami yang sampai saat ini masih mengalami kecemasan yang tidak menentu. Lembaga LPI Al-Ishlah Al-Aziziyah yang didominasi siswa ini sebagian besar merupakan korban tsunami dan konflik yang kehilangan keluarga, rumah dan lain-lain. Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan menghadapi masa yang akan datang pada remaja tersebut yaitu dengan meningkatkan religiusitas dalam diri remaja tersebut. Leuba (dalam Sururin, 2004; 4) mengatakan religiusitas adalah cara bertingkah laku, sebagai sistem kepercayaan atau sebagai emosi yang bercorak khusus. Agama yang dirasa dalam hati, pikiran dan dilaksanakan dalam tindakan serta memantau dalam sikap dan cara menghadapi hidup pada umumnya.
5 Kecemasan menghadapi masa depan yang berkepanjangan dialami remaja korban bencana alam tsunami yang usianya berkisar tahun, yang berada di LPI (Lembaga Pendidikan Islam) Al Ishlah Al Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh. Beberapa remaja yang diwawancarai oleh penulis di lingkungan LPI Al Ishlah Al Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh pada tanggal 28 Maret Rz, 15 tahun Tsunami adalah bencana yang sangat besar bagi saya karena waktu itu saya masih kecil dan air tsunami itu sangat hitam warnanya, sesekali ada teringat dan timbul perasaan sangat sedih kalau ingat kejadian itu. Coba kalau tidak ada tsunami pasti mamak dan ayah saya masih hidup. Sekarang tidak ada tempat untuk bermanja lagi, terkadang saya berpikir bagaimana saya kedepan menghadapi hidup. Tetapi saya yakin ada petunjuk dari Allah. Saya pernah berkata untuk apa kita memikirkan masa depan padahal masa depan itu perlu untuk kita karena kita harus meraih cita cita. Oz, 13 tahun Saya waktu tsunami di rumah dengan ibu yang lagi hamil 2 bulan, jam 8 gempa dengan 8, 6 skala Richter ayah lagi tangkap ikan di empang tambak udang. Kami empat orang abang tiga orang. Pas kencang kali gempa kami lari sama mamak ayah terbawa tsunami sampai Peunayoung setelah dua hari setelah kejadian tsunami ayah meninggal, Oz merasa sedih ayah gak ada lagi biasanya mandi di empang sama ayah. Oz merasa cemas setelah tiada ayah lagi karena sebelumnya Oz pengen bahagiain Orang tua terutama ayah tapi sekarang ayah sudah tidak ada lagi. Kalau aku sedih suka teringat ayah sampai terbawa mimpi ayah minta tolong. Berdasarkan dari hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa remaja yang mengalami bencana tsunami di LPI Al-Ishlah Al-Aziziyah, dapat berdampak pada kecemasan mereka dalam menghadapi masa depan dan merasa sangat kehilangan orang tua serta keluarga terdekat lainnya. Berbagai tekanan psikologis yang terjadi membuat luka dalam yang memerlukan pemulihan jangka panjang. Terlebih kejadiannya begitu mendadak dan mereka menyaksikan keluarga meninggal secara langsung. Sebagaimana yang dikemukakan oleh ahli psikologi yang mengartikan kecemasan dari segi dzatnya, yaitu suatu perasaan yang tajam tentang adanya bahaya dan sensitivitas yang menyebar dengan mengandung rasa takut dan khawatir. Dia
6 mempunyai tanda tanda ketidakinginan, misalnya cepatnya denyut nadi dan naiknya tekanan darah (Al Aqshari, 2007; 27). Sebagaimana yang pernah diteliti oleh Hidayat (2008; 38) tentang hubungan antara religiusitas dengan kecemasan menghadapi masa depan pada survivour gempa bumi DIY. Yaitu terdapat hubungan negatif antara religiusitas dengan kecemasan menghadapi masa depan. Hal ini menjelaskan bahwa ketika seseorang yang memiliki masalah dalam kehidupan akan merasa lebih mudah untuk menyelesaikannya bila memiliki religiusitas tinggi. Begitu juga pada individu yang pernah mengalami bencana tsunami, mereka akan lebih bisa tenang dalam menjalani hari-harinya apabila mempunyai tingkat religiusitas yang tinggi. Religiusitas adalah ruh dan doktrin yang hendaknya setiap remaja menanamkan ruh keagamaan dan menginternalisasikan pada jiwa sehingga mereka termotivasi untuk menyelesaikan masalah dunia yang mereka hadapi (Yayan Nurbayan, 2007; 60). Banyak pengaruh yang terjadi akibat tsunami yang melanda masyarakat Banda Aceh khususnya mengenai kecemasan menghadapi masa depan karena menurut peneliti kecemasan menghadapi masa depan secara psikologis mempunyai efek yang sangat besar pada remaja itu sendiri. Terutama bagaimana cara pandang remaja itu ketika memecahkan masalah sehingga kecemasan menghadapi masa depan yang berkepanjangan tidak selamanya tertanam dalam diri mereka. Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai hubungan religiusitas dengan kecemasan menghadapi masa depan pada remaja korban tsunami di LPI Al-Ishlah Al-Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh. B. Rumusan Masalah
7 Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan negatif antara religiusitas dengan kecemasan menghadapi masa depan pada remaja korban tsunami di LPI Al- Ishlah Al-Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan religiusitas dengan kecemasan menghadapi masa depan pada remaja korban tsunami di LPI Al-Ishlah Al-Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pamahaman dalam bidang psikologi, khususnya dalam psikologi agama dan klinis. 2. Secara praktis a. Diharapkan dapat menjadi acuan dan memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat umumnya dan remaja khususnya dalam mengatasi masalah yang ada. b. Jika penelitian ini diterima diharapkan dapat membantu memberikan informasi yang berguna terhadap guru dan remaja yang ada di LPI Al-Ishlah Al-Aziziyah Lueng Bata. Memberi motivasi untuk remaja subyek penelitian agar senantiasa selalu berpikir positif untuk mengahadapi masa depan
8 DAFTAR PUSTAKA Achmadi, A Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Agus. B Agama Dalama Kehidupan Manusia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Al-Aqshari Apakah Anda Cemas akan Masa Depan. Jakarta: Cendekia Sentra Muslim. Ali, M dan Asrori, M Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ali, M.D Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Andisti, A.M. dan Ritandiyono Religiusitas dan Perilaku Seks Bebas Pada Dewasa Awal.Jawa Barat: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chaplin, J, P Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers. Departemen Agama RI Mushaf Al-Qur an dan Terjemah. Jakarta: Penerbit CV Pustaka Al-Kautsar. DIBA, Data Korban Tsunami Aceh. Diakses pada tanggal 28 Februari Gunarsa, S Psikologi Keperawatan. Jakarta. : BPK Gunung Mulia. Hawari, Pendekatan Psikoreligi Pada Trauma Bencana. Jakarta: FKUI. Hurluck, E.B Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Jalaluddin, Psikologi Agama (edisi Revisi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Psikologi Agama (edisi revisi). Jakarta: PT. Raja Grafindo. Persada Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kurniawan, H Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Tingkat Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional (Studi Kasus pada Siswa Kelas VI Madrasah Mu allimin Muhammadiyah Aceh). Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Marsal,H Hubungan antara Religiusitas dengan Kecemasan Menghadapi Masa Depan pada Survivour Gempa Bumi DIY. Skripsi (tidak diterbitkan) Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Maslim. R Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III). Jakarta: PT Nuh Jaya.
9 Nevid, S Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Nurbayan Pengantar Ilmu Balaghah. Bandung: Refika Aditama. Pieter Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan. Jakarta: Kencana. Nasir Tragedi Tsunami Aceh Paling Hebat di Dunia pada Abad ke-21. Blog: diakses pada tanggal 25- Feb-2012, 15:53:03 WIB. Rahman, F Gelombang Perubahan Dalam Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Ramai ah, S Kecemasan. Jakarta. : Pustaka Populer Obor. Saputra Manajemen Emosi. Jakarta : Bumi Aksara. Safrilsyah, dkk Motivation Du comportement pro-social des Bénévoles de l acheness pour aider les Victimes de la catastrophe du tsunami. Journal Canadian Social Science Vol.5 No Pendidikan Nilai Tingkah Laku Prososial Dalam Agama: Upaya Meminimalisir Konflik Sosial Dalam Masyarakat Plural (Refleksi Pelaksanaan Pendidikan Damai di Nanngroe Aceh Darussalam). Surakarta: Annual Conference on Islamic Studies (ACIS). Santrock, J.W Adolescence. Jakarta: Erlangga. Sudarjo, A, W Pengantar Abnormal. Bandung : Refika Aditama. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryabrata. S Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers. Johannes Kerusakan Akibat Tsunami dan Gempa Northen Sumatra 26 Desember 2004 Terhadap Banda Aceh dan Sirombu Nias Barat. Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli. Thoules, R.H Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Press. Tomb. D.A Buku Saku Psikiatri. Jakarta: Buku Kedokteran. Triyono. J.A Hubungan Antara Religiusitas Dengan Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XI SMK Negri 1 Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan) Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.. Yanti, H Hubungan Antara Efikasi Diri dan Religiusitas dengan Kemampuan Penyesuaian diri pada Mahasiswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Fakultas Psikologi Universitas Medan Area.
DESI HARTIKA KELAS XII MIPA
BAHASA INDONESIA TEKS CERITA SEJARAH D I S U S U N OLEH : DESI HARTIKA KELAS XII MIPA GURU BIDANG STUDY : FARRAH FITRIA, S.Pd SMA NEGERI 1 JAYA KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016 TEKS CERITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena alam yang secara geografis sangat khas untuk wilayah tanah air Indonensia. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bencana menurut Undang-Undang No.24 tahun 2007 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan
Lebih terperinciTIPIKAL & JENIS KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA?
TIPIKAL & JENIS KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA? TYPIKAL KERUSAKAN BANGUNAN Kampus STIE Kerjasama Tipikal keruntuhan karena desain kolom lemah balok kuat. Desain seperti ini tidak sesuai kaidah bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara dibawah koordinasi Satkorlak Bencana Gempa dan Tsunami di Banda
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada Tahun 2004, Indonesia dicengangkan dengan bencana dahsyat yaitu gempabumi yang kemudian yang disusul dengan gelombang tsunami yang terjadi di Aceh dan sekitarnya.
Lebih terperincimenyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana telah menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari upaya responsif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, bencana demi bencana menimpa bangsa Indonesia. Mulai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak tahun 2004, bencana demi bencana menimpa bangsa Indonesia. Mulai dari gempa bumi berkekuatan 8.9 SR diikuti tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 silam
Lebih terperinciBENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI PROVINSI SUMATERA BARAT 25 OKTOBER 2010
BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI PROVINSI SUMATERA BARAT 25 OKTOBER 2010 GAMBARAN UMUM Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang dibagian paling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam selama ini selalu dipandang sebagai forcemajore yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana alam selama ini selalu dipandang sebagai forcemajore yaitu sesuatu hal yang berada di luar kontrol manusia, oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersedia (Pemerintah Republik Indonesia, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 26 tahun 2007 mengamanatkan perlunya suatu perencanaan pembangunan yang berbasis penatagunaan ruang yang mengharuskan setiap daerah menyusun
Lebih terperinciPENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI
Pengenalan Tsunami APAKAH TSUNAMI ITU? Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi di dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/ atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada lempeng bumi yang labil. Lempeng bumi ini berpotensi besar terjadinya gempa bumi pada dasar laut dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunikan geologi kepulauan Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Ketiga lempeng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis, posisi Indonesia yang dikelilingi oleh ring of fire dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik), lempeng eura-asia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 skala Richter yang diikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 skala Richter yang diikuti gelombang tsunami yang melanda sebagian besar kawasan pesisir Aceh dan Nias pada hari Minggu tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2004 yang melanda Aceh dan sekitarnya. Menurut U.S. Geological
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana alam. Salah satu bencana paling fenomenal adalah terjadinya gempa dan tsunami pada tahun 2004 yang melanda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggaunggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor non-alam maupun
Lebih terperinciGempa Aceh. Gempa 6,4 SR di Aceh, Begini Potret Kepanikan Warga dan Bangunan yang Rusak Rabu 07 Dec 2016, 08:00 WIB Hestiana Dharmastuti - detiknews
Gempa Aceh Gempa 6,4 SR di Aceh, Begini Potret Kepanikan Warga dan Bangunan yang Rusak Rabu 07 Dec 2016, 08:00 WIB Hestiana Dharmastuti - detiknews FOKUS BERITA:Gempa 6,5 SR Guncang Aceh Foto: Istimewa
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RELOKASI PEMUKIMAN PASCA BENCANA GEMPA BUMI DAN GELOMBANG TSUNAMI DI KELURAHAN KOTA ATAS SABANG Penekanan Desain Arsitektur Tradisional dan Bioklimatik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjelang pergantian tahun 2004, Indonesia dirundung bencana. Setelah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjelang pergantian tahun 2004, Indonesia dirundung bencana. Setelah Nabire, Papua dan Alor, Nusa Tenggara Timur, Aceh pun tak luput dari bencana. Bencana
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. A. Ariyadi, Ilmu Kesehatan Mental, Jakarta: UI Press, Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, Bandung: Sinar Baru, 1991
DAFTAR PUSTAKA A. Ariyadi, Ilmu Kesehatan Mental, Jakarta: UI Press, 1983 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, Bandung: Sinar Baru, 1991 Adang Hambali, Psikologi Islam Bandung: Pustaka Setia, 2015 Ahmad.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vol.65, Jakarta: YPJ, 2010), hal. 17 1
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya Tuhan menciptakan mahluk ciptaannya secara sempurna, termasuk manusia sebagai salah satu di antaranya, bahkan dikatakan sebagai mahluk segambar
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam dan/ atau faktor non alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permukiman kembali masyarakat pesisir di Desa Kuala Bubon Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat merupakan upaya membangun kembali permukiman masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor non-alam maupun
Lebih terperinciTSUNAMI. 1. Beberapa penyebab lainnya ialah : 3. Tsunami Akibat Letusan Gunungapi
TSUNAMI Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu = pelabuhan nami = gelombang laut tsunami secara harfiah berarti gelombang laut (yang menghantam) pelabuhan. Tsunami, adalah rangkaian gelombang laut yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang. serta melampaui kemampuan dan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan peristiwa yang disebabkan oleh alam atau ulah manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang menyebabkan hilangnya
Lebih terperinciPeristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan
Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia a. Banjir dan Kekeringan Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana Gempa dan Tsunami yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada 26 Desember 2004 telah menimbulkan dampak yang sungguh luar
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA
PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA I. Umum Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar didunia, yang terletak di antara dua benua, yakni benua Asia dan benua Australia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wilayah Indonesia dipengaruhi oleh aktifitas lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Lempeng tektonik mengalami dislokasi atau pemindahan/pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi kedua terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah telah
BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Gempa bumi kedua terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah telah mengguncang dasar laut yang berjarak sekitar 150 km dari pantai Sumatera pada tanggal 26
Lebih terperinciPOTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)
POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA Oleh : Hendro Murtianto*) Abstrak Aktivitas zona patahan Sumatera bagian tengah patut mendapatkan perhatian,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH PADA REMAJA SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH PADA REMAJA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh: LINA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja berasal dari kata adolescence yang memiliki arti tumbuh untuk mencapai kematangan, baik mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja ditandai dengan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana dan keadaan gawat darurat telah mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat secara signifikan, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Berdasarkan data dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa sosial kemanusiaan, membantu korban bencana alam serta pelayanan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Santrock, J. W. (2003). Adolescene: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA Santrock, J. W. (2003). Adolescene: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Bow. (2008). Tawuran Pelajar: Ditinjau dengan Perspektif Perilaku Agresi. Diambil tanggal 11 Maret 2010. Chaplin,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gempa bumi sebagai suatu kekuatan alam terbukti telah menimbulkan bencana yang sangat besar dan merugikan. Gempa bumi pada skala kekuatan yang sangat kuat dapat menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. psikis, maupun secara sosial (Hurlock, 1973). Menurut Sarwono (2011),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja awal merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13 sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana
Lebih terperincimenyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengetahuan tentang kebencanaan belum sepenuhnya diketahui secara mendalam oleh peserta didik. Sehingga saat terjadi bencana, menimbulkan rasa panik dalam diri
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1. Bahasan
BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan kecenderungan perilaku prososial terhadap siswa berkebutuhan khusus
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama dunia, yaitu Lempeng Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan 10 Kelurahan, dengan luas ha. Kabupaten Klaten merupakan BT dan LS LS.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Klaten terdiri dari 26 Kecamatan, terbagi atas 391 Desa dan 10 Kelurahan, dengan luas 65.556 ha. Kabupaten Klaten merupakan bagian provinsi Jawa Tengah yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah. remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah. b. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DUSUN PANJANG PANJANGREJO PUNDONG BANTUL
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DUSUN PANJANG PANJANGREJO PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu
9 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu masih menyisakan pilu bagi banyak pihak, terutama bagi orang yang terkena dampak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi geografis Indonesia yang berada di atas sabuk vulkanis yang memanjang dari Sumatra hingga Maluku disertai pengaruh global warming menyebabkan Indonesia
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
9 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada akhir Desember 2004, terjadi bencana gempa bumi dan gelombang Tsunami yang melanda Provinsi Nanggroe Aceh Darusssalam (NAD) dan Sumatera Utara. Bencana ini mengakibatkan:
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGALAMI AMPUTASI. Skripsi
STRATEGI KOPING PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGALAMI AMPUTASI Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Diajukan oleh : DONA ENDARJANTI
Lebih terperinciTSUNAMI MEMORIAL PARK BANDA ACEH - NAD BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada hari minggu tanggal 26 Desember 2004 jam 08.30 WIB di bumi Aceh NAD merupakan peristiwa global pada sejarah abad 21.
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN. Krakatau diperkirakan memiliki kekuatan setara 200 megaton TNT, kira-kira
BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negeri yang rawan bencana. Sejarah mencatat bahwa Indonesia pernah menjadi tempat terjadinya dua letusan gunung api terbesar di dunia. Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Australia dan Lempeng Pasifik (gambar 1.1). Pertemuan dan pergerakan 3
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan : (a) latar belakang, (b) perumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) ruang lingkup penelitian dan (f) sistematika penulisan. 1.1. Latar
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Kerusakan dan Kerugian
i RINGKASAN EKSEKUTIF Pada tanggal 27 Mei, gempa bumi mengguncang bagian tengah wilayah Indonesia, dekat kota sejarah, Yogyakarta. Berpusat di Samudera Hindia pada jarak sekitar 33 kilometer di selatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita gangguan jiwa (skizofrenia). Sampai saat ini penanganan penderita gangguan jiwa masih sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu proses berkelanjutan dalam kehidupan yang ditandai dengan berbagai perubahan ke arah penurunan. Problematika yang harus dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya berada di dua lempeng aktif, Indo- Australia dan Eurasia yang membentang dari belahan barat Sumatera hingga belahan selatan Nusa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala Richter sehingga dapat menyebabkan terjadinya tsunami. Halini
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.
56 DAFTAR PUSTAKA Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu. Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Lebih terperinciKEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA
KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA Virgia Ningrum Fatnar, Choirul Anam Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan virgia_nfatnar@yahoo.com
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, komunikasi
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya, komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat dan pasien jiwa di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johhanes Kupang
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2005 PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2005 BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Lebih terperinciADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA
ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA (Studi Kasus Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ruliani, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geologis berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, lempeng Indo-Australia di bagian selatan, lempeng Eurasia di bagian Utara, dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di. Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan pembahasan masalah di atas, maka dapat disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewilayahan dalam konteks keruangan. yang dipelajari oleh ilmu tersebut. Obyek formal geografi mencakup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang tahun 1988, geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S 1 Psikologi Diajukan oleh : Refti Yusminunita F 100 050
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan diantaranya adalah tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang mengarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak terjadi tindak kekerasan yang terjadi di berbagai tempat di lingkungan sekitar kita. Tindak kekerasan yang terjadi berbagai macam dan diantaranya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan
Lebih terperinciKritik Seni Pada Bentuk Bangunan Museum Tsunami Aceh
Kritik Seni Pada Bentuk Bangunan Museum Tsunami Aceh Oleh: I Made Wisnu Wardana Mahasiswa Program Studi Seni Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Denpasar Email : madewisnuwardana@yahoo.com ABSTRAK Museum
Lebih terperinciKEMATANGAN SOSIAL REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL ( IBU JANDA ) Skripsi
KEMATANGAN SOSIAL REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL ( IBU JANDA ) Skripsi Oleh : Beta Fitriasari 06810251 KEMATANGAN SOSIAL REMAJA YANG DI ASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL ( IBU JANDA ) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK
MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO Oleh: Yusman Wiyatmo Jurdik Fisika FMIPA UNY, yusmanwiyatmo@yahoo.com, HP: 08122778263 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan penarikan diri dari lingkungan (Semiun, 2006). Skizofrenia merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia termasuk penyakit psikosis dengan cirinya berupa kekacauan dalam pikiran dan kepribadian yakni adanya fantasi, regresi, halusinasi, delusi, dan penarikan
Lebih terperinci13 Tahun Tsunami Aceh Untuk Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Masyarakat Sumatera Barat akan Ancaman Bencana Gempabumi dan Tsunami
13 Tahun Tsunami Aceh Untuk Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Masyarakat Sumatera Barat akan Ancaman Bencana Gempabumi dan Tsunami Rahmat Triyono, ST. Dipl. Seis, MSc, Kepala Stasiun Geofisika Silaing Bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang suci, yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, sebagai rahmat untuk semesta alam. Setiap makhluk hidup mempunyai hak untuk menikmati kehidupan,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN DARURAT BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang Mengingat : : a. bahwa untuk meringankan
Lebih terperinciDAFTAR KEPUSTAKAAN. Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Alsa, Program Belajar, Jenis Kelamin, Belajar berdasar Regulasi Diri dan Prestasi Belajar Matematika pada Pelajar SMA Negeri di Yogyakarta, Disertasi, (Yogyakarta: UGM, 2005). Alsa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gempa bumi tektonik yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya pada hari Sabtu, 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB. selama 57 detik merupakan gempa
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.
DAFTAR PUSTAKA Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dewi, K. C. (2011). Proses
Lebih terperinciPOKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA
POKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA Bapak/Ibu/Sdr/i terkasih dalam Tuhan, Indonesia sedang mengalami bencana alam yg bertubi-tubi melanda negeri tercinta ini. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mahasiswa termasuk dalam golongan remaja akhir yaitu berusia tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap masalah kesehatan mental. Berdasarkan usia perkembangannya, mahasiswa termasuk dalam golongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya conceptio antara sel telur dan sel kelamin laki-laki sampai menjadi tua, ia akan mengalami
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali Al Hasyimi, Muhammad, Be Smart Muslim, Jakarta: Ummah Publishing, 2011.
DAFTAR PUSTAKA Ali Al Hasyimi, Muhammad, Be Smart Muslim, Jakarta: Ummah Publishing, 2011. Anwar, Rosihon, Akidah Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, 2008. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa kebakaran merupakan bencana yang tidak diinginkan yang dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan kerap terjadi di hampir setiap wilayah Indonesia. Di Daerah
Lebih terperinciRELIGIUSITAS SISWA PROGRAM AKSELERASI SKRIPSI. Oleh: ZENI FITRI NASIBAH
RELIGIUSITAS SISWA PROGRAM AKSELERASI SKRIPSI Oleh: ZENI FITRI NASIBAH 04810137 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 i RELIGIUSITAS SISWA PROGRAM AKSELERASI SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian kejadian yang mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana serta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa: ada pengaruh diskusi kelompok kecil (buzz group discussion)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: ada pengaruh diskusi kelompok kecil (buzz group discussion) terhadap pemahaman dampak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai deskripsi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai deskripsi tersebut adalah sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai karakteristik alam yang beragam. Indonesia memiliki karakteristik geografis sebagai Negara maritim,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Pola asuh permisif orang tua berada pada tingkat tinggi dan rata-rata 68,82. dengan frekuensi siswa 71 orang dan prosentase 77,17 %.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan pola asuh permisif orang tua terhadap kedisiplinan siswa di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin, maka dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di duniakarena posisi geografis Indonesia terletak di ujung pergerakan tiga lempeng dunia yaitu Eurasia,
Lebih terperinciSIKAP ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C/C1 SHANTI YOGA KLATEN
SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C/C1 SHANTI YOGA KLATEN Retno Yuli Hastuti, Esri Rusminingsih, Riya Dewi Wulansari Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia termasuk daerah yang rawan bencana dan memiliki jumlah penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam maupun akibat dari ulah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prasarana, fisik sekolah, kualitas guru, pemutakhiran kurikulum,dan juga tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini Pemerintah Republik Indonesia tengah gencar melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, baik peningkatan sarana prasarana,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana umum, serta menimbulkan
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia sendiri yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang Perkawinan Terlarang antara Desa Cipaku dengan Desa Onje Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi
BAB V PEMBAHASAN A. Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui dinamika psikologis mahasiswa
Lebih terperinci