BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah. remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah.
|
|
- Djaja Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah. b. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah remaja non-pesantren sangat rendah dan hampir tidak ada hubungan sama sekali. c. Terdapat perbedaan tingkat religiusitas antara remaja Pondok Pesantren Modern dan non-pesantren. d. Terdapat perbedaan antara perilaku seks pranikah remaja Pondok Pesantren Modern dan non-pesantren. 5.2 Saran a. Bagi para remaja baik yang di Pondok Pesantren Modern dan nonpesantren, agar lebih memahami apa maksud dan tujuan dari proses berpacaran yang sesungguhnya, bukan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan biologis semata. b. Bagi para orang tua, diharapkan dapat lebih terbuka dengan anak dalam mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan anak termasuk perilaku seksual, selain itu orang tua harus lebih aktif dalam memantau pergaulan anak tanpa overprotective.
2 c. Bagi pihak Pondok Pesantren Modern, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam menentukan kebijakan baik dalam kurikulum mengajar maupun peraturan yang dibuat, sehingga para siswa mampu menginternalisasi pengetahuan yang mereka dapat dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam maupun di luar pesantren, selain itu sebaiknya para guru dapat lebih komunikatif dalam memberikan pendidikan seks agar para siswa dapat mengetahui dan memahami dengan baik dan benar, serta menyadari dampak negatif dari perilaku seks pranikah yang akan muncul jika mereka tidak mampu membatasi perilakuperilaku seksual saat mereka berpacaran. d. Bagi sekolah umum/ non-pesantren, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk lebih memperkenalkan siswa mengenai perilaku seksual, sehingga mereka dapat mengetahui dampak negatif dan positifnya, dan mampu membatasi pergaulan. 73
3 DAFTAR PUSTAKA Alim. M. B. (2010, March 01). Teori Sigmund Freud. March 30, :06. [30 Maret 2011]. Almawaly. H. (2010, August 20). Opini Edisi 30 : Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja.. [28 Februari 2011]. Andisti, M. A., Ritandiyono (2008). Religiusitas Dan Perilaku Seks Bebas Pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi, Vol. 1, No. 2 page Budi. A. S. (October 05, 2010). Pacaran Sehat itu Seperti Apa Ya. [7 Maret 2011]. Dariyo. A., (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia Darmasih. R., (2009). Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Sma Di Surakarta. Skripsi Kesehatan Masyarakat. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Fauzan, S. T. (2005). Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Pns) Alumni dan Bukan Alumni Pesantren Di Kantor Depag Kota Malang. Sinergi KaJian Bisnis Dan Manajemen Edisi Khusus On Human Resources, [27 Maret 2011] Green L.W.,Kreuter M.W., (2000). Health Promotion Planning An educational and Environmental Approach. Maylield Publishing Company. Hastuti., K. (1998). Hubungan Antara Religiusitas, Regulasi Diri, dan Aktifitas Seksual dalam Perilaku Berpacaran Pada Remaja Kristen. Skripsi Psikologi Perkembangan. Depok: Universitas Indodenesia. Humeira. (2005). Hubungan Antara Orientasi Religius dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Permisif Pra-nikah pada Remaja Putri Muslim Berpacaran. Skripsi: Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Irawati & Prihyugiarto, I Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pria Nikah Pada Remaja di Indonesia: BKKBN. Irianto A Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenata Media. Kickandy. (February 04, 2011). Ancaman Seks Bebas Di Kalangan Remaja. [23 Februari 2011]. Madya, R. (2011, July 19). Personal interview Miron, A. G & Miron, C. D. (2006). Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks Kepada Remaja: Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: Erlangga. 74
4 Monks F.J., Knoers A.M.P., Haditono S.R., Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Edisi Keempat Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mutiara. F. S. (2004). Hubungan Tingkat Religiusitas Terhadap Tingkat Perilaku Seksual Saat Berpacaran pada Mahasiswa. Skripsi: Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Nasihin, (2011, July 25). Personal interview. Nevid. J. S., Rathus. S. A., Greene. B. (2005). Psikologi Abnormal: 5 ed. Jakarta: PT Erlangga Notoatmodjo S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prasetyo. B., Jannah. L. M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Pratisto, A Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan Dengan SPSS 12. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Rohmahwati D.A., Lutfiati, A., Sri M., Pengaruh Pergaulan Bebas Dan Vcd Porno Terhadap Perilaku Remaja Di Masyarakat. [29 November 2008] Sahma, (2010). Bagaimana perkembangan fisik mempengaruhi perilaku remaja?. April 26, :28 [26 April 2011] Santrock, J.W Adolescence : Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga. Alih bahasa oleh : Shinto B. A. dan S. Saragih. Sapuri. R. (2009). Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sarwono. S (2010). Psikologi Remaja. Edisi revisi cetakan ke-13. Jakarta: PT Raja Grafindo Silviana, (2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan nilai seksual (pada remaja puteri pelaku hubungan seksual pranikah). Skripsi: Universitas Indonesia Soetjiningsih dkk Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto. Soetjiningsih Remaja Usia Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah. [6 Januari 2009]. Sugiyono (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Cv. Alfabeta 75
5 Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suhardiyanto., (2001) Pendidikan Religiusitas. Jogjakarta: Kanisius. Sulaiman W Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya. Jakarta: Andi Suryoputro A., Nicholas J.F., Zahroh S., Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di Jawa Tengah: Implikasinya Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi. Makara Kesehatan. vol.10. no.1 juni 2006: Syafrudin (October 05, 2010). Remaja Dan Hubungan Seksual Pranikah. [27 Februari 2011] Swara Ditpertais: No. 17 Th. Ii, 18 Oktober 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi. 14:21. [28 April 28, 2011] Taufik (2005). Perilaku seks di surakarta. Maret 25, :43. [25 Maret 2011]. Ulumiyah. A., (February 08, 2010). Permasalahan Seputar Santri Pesantren. March 27, :29. [27 Maret 2011]. Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, (2010). Statistika Biologi, Pertanian, dan Sains. Arsip Untuk Uji r Kategori. [30 Maret 2011]. Wikipedia, ( ). Pesantren. 16:27. [March 27, 2011] Latansa (2011), Kurikulum Latansa. [28 April 2011]., (2011), Pesantren. April 28, :21. [28 April 2011] Zawawi, S., et al (2004), Pendidikan Agama Islam (Eds). Jakarta. Penerbit Universitas Trisakti 76
DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta. BkkbN, 2006. Modul Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Jalur Masyarakat. Jakarta. BkkbN, 2008.
Lebih terperinciKAJIAN PERILAKU SEX PRANIKAH REMAJA SMA DI SURAKARTA
KAJIAN PERILAKU SEX PRANIKAH REMAJA SMA DI SURAKARTA Ririn Darmasih a, Noor Alis Setiyadi b dan Azizah Gama T c a Akademi Kebidanan Aifa Husada Madura Jl. Pintu gerbang No. 27, Pamekasan, Madura b Program
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.
DAFTAR PUSTAKA Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Dewi, K. C. (2011). Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku seksual yang tidak sehat di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian bahwa yang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adhi, R Metropolitan. (11 Oktober 2003).
75 DAFTAR PUSTAKA Adhi, R. 2003. Metropolitan. www.kompas.com (11 Oktober 2003). Ahmadi, H.A. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Ancok, D. 1985. Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta:
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU Riske Chandra Kartika, Kamidah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperincimengurangi waktu luang yang tidak bermanfaat. b. Banyak memberikan pelatihan-pelatihan dengan tujuan
105 2. Bagi Institusi a. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler di kampus sehingga mengurangi waktu luang yang tidak bermanfaat. b. Banyak memberikan pelatihan-pelatihan dengan tujuan pembentukan konsep
Lebih terperinciThe Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung
The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung Sari MN, Islamy N, Nusadewiarti A Faculty of Medicine in Lampung University
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PACARAN SEHAT DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMA KOTA SEMARANG Riana Prihastuti Titiek Soelistyowatie*) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi
Lebih terperinciasertifnya. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat religiositas seseorang, maka semakin rendah juga tingkat perilaku asertifnya.
BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Dalam penelitian ini perilaku asertif didefinisikan sebagai pengungkapan perilaku untuk membela hak diri sendiri secara tepat dan benar, namun tetap menghormati hak orang lain
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anugrah, Hukum Menikah Dengan Pasangan Zina. Diakses pada 15 September 2012 dengan situs
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2010. Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 tahun). Diakses pada 10 Desember 2010 dengan situs http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu hasil penelitian/karakteristik pemogranis/2011.
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (STUDI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 TELAGA)
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (STUDI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 TELAGA) Febriyanto Suaib NIM. 841 410 035 Program Studi Ilmu Keperawatan,Fakultas Ilmu Ilmu Keshetaan
Lebih terperinciPENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA DI PONDOK PESANTREN SKRIPSI
PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA DI PONDOK PESANTREN SKRIPSI Diajukan sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Disusun oleh : ARIFA RETNOWUNI 01810138
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciLOCUS OF CONTROL PADA REMAJA PENGGUNA MINUMAN BERALKOHOL
LOCUS OF CONTROL PADA REMAJA PENGGUNA MINUMAN BERALKOHOL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana (S 1) Oleh: AGUNG
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA (Studi literatur dari hasil-hasil penelitian kuantitatif)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA (Studi literatur dari hasil-hasil penelitian kuantitatif) Nama : Andhika Mahatvavirya Adrianto NPM : 10511716 Jurusan : Psikologi Pembimbing
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR REMAJA MELAKUKAN DUGEM (DUNIA GEMERLAP)
FAKTOR FAKTOR REMAJA MELAKUKAN DUGEM (DUNIA GEMERLAP) SKRIPSI Oleh: YOGI ARIADHI 06810198 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 FAKTOR FAKTOR REMAJA MELAKUKAN DUGEM (DUNIA GEMERLAP) SKRIPSI
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta. BKKBN. (2007). Remaja dan SPN (Seks Pranikah). www.bkkbn.go.id.websdetailrubrik.phpmyid=518.pdf
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J
PERBANDINGAN PERSEPSI MAHASISWA DARI LULUSAN BERBASIS UMUM DAN AGAMA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI LINGKUNGAN SEKITAR UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciDewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)
P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:209-217 PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SEKOLAH
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.
56 DAFTAR PUSTAKA Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu. Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Febry Heldayasari Prabandari *, Tri Budi Rahayu Program Studi D3 Kebidanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji ahli, uji coba awal, uji coba utama, uji coba operasional, dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian yang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), edisi revisi VI, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), edisi revisi VI, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006., Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Ed. rev. 2010, cet.14,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Afiatin, T Persepsi Pria dan Wanita terhadap Kemandirian. Jurnal Psikologi Tahun XX, Nomor 1, halaman 7-14.
DAFTAR PUSTAKA Afiatin, T. 1993. Persepsi Pria dan Wanita terhadap Kemandirian. Jurnal Psikologi Tahun XX, Nomor 1, halaman 7-14. Amabile, T.A. 1989. Growing Up Creative. New York : Crow Pub. Ancok, D.
Lebih terperinciHawari, D (2006). Manajemen stress, cemas, dan depresi (edisi 2). Cet. Pertama. Jakarta: Gaya Baru. Hurlock, E. B (2001). Perkembangan anak. Jilid 2.
DAFTAR PUSTAKA Agustin, Resmi (2012). Hubungan antara motivasi berkoperasi dan partisipasi anggota kopkar UMB. Jakarta: UMB. Arikunto, S (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Lebih terperinciRiska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA MAHASISWA TINGKAT I TAHUN AJARAN 2013-2014 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti
Lebih terperinciJurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL Dewi Nurul Sari Akbid La Tansa Mashiro Jl.Soekarno-Hatta, Pasirjati, Rangkasbitung dewiluvmama12@yahoo.com Abstract The aim of this
Lebih terperinci60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN
PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS Eny Pemilu Kusparlina (Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun) ABSTRAK Pendahuluan: Angka aborsi di
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI
19 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI Yeti Mareta Undaryati Dosen STIKES Insan Cendekia Medika Jombang ABSTRAK Peningkatan minat dan motivasi terhadap
Lebih terperinciKETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA DENGAN ORANG TUA MENGENAI PENDIDIKAN SEKS
KETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA DENGAN ORANG TUA MENGENAI PENDIDIKAN SEKS (Studi pada Remaja dan Orang Tua di Perumahan Batumas Pandaan) SKRIPSI Melda Sari Pratiwi 07220198 JURUSAN ILMU
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Al-Mighwar, Muhammad Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia ( )
DAFTAR PUSTAKA Al-Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia (197-206) Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Arikunto,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh: FARUQ
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A. & Widodo, S. (1990). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. & Widodo, S. (1990). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Aji, C. R. (2009, 22 Januari). Kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Lokakarya strategi nasional kesehatan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Achjar, Psikologi Penelitian. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
DAFTAR PUSTAKA Achjar, 2006. Psikologi Penelitian. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Adiningsih, 2007. Pengaruh Nilai Anak dan Jumlah Anak. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Akhmadi, 2010. Perilaku Organisasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdulhak., I. (2012). Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal. Jakarta : Grafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA Abdulhak., I. (2012). Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal. Jakarta : Grafindo Persada. Abhiyoga, P. (2011). Pola Komunikasi Pendidikan Alternatif Berbasis Komunitas Pada Kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Remaja dalam memasuki masa peralihan tanpa pengetahuan yang memadai tentang seksual pranikah. Hal ini disebabkan orang tua merasa tabu membicarakan masalah seksual
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Adityasari, R Efek Tayangan Sinetron Terhadap Tingkat Kesadaran Gender di
130 DAFTAR PUSTAKA Adityasari, R. 2005. Efek Tayangan Sinetron Terhadap Tingkat Kesadaran Gender di Kalangan Remaja. Jurnal Thesis (Jurnal Ilmu Komunikasi) Mei-Agustus 2005. FISIP-UI. Depok. Ambarwati,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Asy ari, M. dkk Konsep Diri, Kecerdasaan Emosi Dan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 3. No. 01. Januari.
DAFTAR PUSTAKA Al-Ajami, H. 2014. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Guru Dan Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Di Mts Ibadurrahman Tibu Sisok Desa Loang
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DELYANA 201410104149 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto,S Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta. Asriyati. 2005. Masalah Kehamilan Pranikah pada Remaja Ditinjau dari Kesehatan Reproduksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak - anak dan sebelum dewasa yaitu dari usia Menurut WHO,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) mengidentifikasikan masa remaja (adolescence) sebagai periode pertumbuhan manusia yang terjadi setelah masa anak - anak dan sebelum
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Diajukan Oleh: FETTY RUSTA DWININGRUM F 100 100 077 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku seks dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan menyatukan kehidupan secara intim. Sebagai manusia yang beragama, berbudaya, beradab
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG Minah, Ika Pantiawati, Yuli Trisnawati Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Email : icha.pewe@yahoo.com
Lebih terperinciINFOKES, VOL.5 NO.2 September2015 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS DI SMA I TERAS BOYOLALI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS DI SMA I TERAS BOYOLALI Oleh: Lina Wahyu Susanti 1, Siti Farida 2 AKBID Citra Medika Surakarta Email: lien_ndhut@yahoo.co.id ABSTRAK Rendahnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, data pada Bab IV dapat dikemukakan tiga kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah: 1. Terdapat pengaruh positif
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dibahas pada bab sebelumnya maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil mengenai pengaruh penetapan angka kredit
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS Sevi Budiati & Dwi Anita Apriastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Latar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Berdasarkan perhitungan Indeks Kepuasan Masyarakat yang mengacu pada KEPMENPAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang, kehidupan seksual dikalangan remaja sudah lebih bebas dibanding dahulu. Terbukanya saluran informasi seputar seks bebas beredar dimasyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Masa remaja merupakan satu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19 tahun, sedangkan masa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan pembahasan, dapat disimpulkan ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang
Lebih terperinciKEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN
KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia remaja merupakan dunia yang penuh dengan perubahan. Berbagai aktivitas menjadi bagian dari penjelasan usianya yang terus bertambah, tentu saja karena remaja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja ditandai dengan perubahan-perubahan fisik pubertas dan emosional yang kompleks,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan adolescence yang berasal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia (Desmita, 2012). Di negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan adolescence yang berasal dari kata dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, terjadi peningkatan perilaku seksual pada remaja di Indonesia. Data yang telah didapat penulis, sejumlah remaja di Indonesia tidak lagi merasa
Lebih terperinciDAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI
HUBUNGAN PEER GROUP DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya.
Lebih terperinciHubungan Persepsi Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Hubungan Persepsi Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Riski Tri Astuti Dr. Awaluddin Tjalla Fakultas Psikologi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku asertif siswa terhadap perilaku negatif berpacaran dapat ditingkatkan
Lebih terperinciKAJIAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA
KAJIAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA Oleh : Maryatun Dosen Keperawatan Stikes Aisyiyah Surakarta Abstrak Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja ini dipengaruhi oleh berfungsinya
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA X
PERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA X Tetty Rihardini 1, Yolanda ZS 2 1. Tenaga Pengajar Program Studi D-III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2. Mahasiswa Program Studi D-III
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
BAB V PENUTUP Pada bab sebelumnya, telah dibahas hasil analisis data dan pembahasannya. Berdasarkan hasil pembahasan, dalam bab ini dikemukakan beberapa kesimpulan, implikasi, dan saran-saran. A. Kesimpulan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRA NIKAH PADA REMAJA ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRA NIKAH PADA REMAJA ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA Maryatun, Wahyu Purwaningsih Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa kelas IV SD se Gugus
90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara intensitas
Lebih terperinciyang baik dengan penggunanya sehingga dapat menarik minat membaca mahasiswa untuk berkunjung di perpustakaan. minat membaca pada mahasiswa disarankan:
mempermudah lagi proses penelusuran datanya, menjalin hubungan yang baik dengan penggunanya sehingga dapat menarik minat membaca mahasiswa untuk berkunjung di perpustakaan. 3. Bagi peneliti selanjutnya
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA TERHADAP PERNIKAHAN DINI DI SMAN 1 BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERNIKAHAN DINI DI SMAN 1 BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, I (2008). Prestasi Belajar. Diakses 10 Juni 2012 dari
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, I (2008). Prestasi Belajar. Diakses 10 Juni 2012 dari http://spesialis-torch.com. Alsa, A (2003). Pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi.
Lebih terperinciKOHESIVITAS KELOMPOK PADA REMAJA PENGGUNA TATO SKRIPSI
KOHESIVITAS KELOMPOK PADA REMAJA PENGGUNA TATO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Psikologi strata satu (S1) pada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENDAPAT PRIA DEWASA TENTANG MAJALAH POPULAR
PENDAPAT PRIA DEWASA TENTANG MAJALAH POPULAR (Studi pada pembaca Majalah Popular di Tempat Fitness Narita) SKRIPSI Oleh: ARBHISZENO HARNINDYO P 04220186 Jurnalistik JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun akan lebih nyata ketika individu memasuki usia remaja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang permasalahan Setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia pasti membutuhkan orang lain disekitarnya mulai dari hal yang sederhana maupun untuk hal-hal besar didalam
Lebih terperinciFENOMENA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER
FENOMENA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER SKRIPSI Ditujukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (Studi pada Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren dan yang Tinggal bersama Orang Tua)
PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (Studi pada Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren dan yang Tinggal bersama Orang Tua) SKRIPSI Oleh: Delvi Irma Listya Perdani 08810139 FAKULTAS
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017 Oleh : 1 Rizky Amaliah, S.ST.Keb, 2 Cici Pradinatalia Abstrak Keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja ialah suatu waktu kritis seseorang dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan menyangkut moral, etika, agama,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : AKTUALISASI DIRI KODE MATA KULIAH / SKS : HM / 2 SKS
b 1 Pengertian A. Pengertian : memahami dan menjelaskan pengertian aktualisasi diri B. Kepribadian sehat : memahami dan menjelaskan pribadian yang sehat C. Daya dorong Aktualisasi diri : memahami dan menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolescence, dan youth. Dalam bahasa Indonesia sering pula di kaitkan pubertas atau
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima)
BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap jawaban dari keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima) informan. Dari kelima informan tersebut terdiri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra kelas atas SD Negeri dan MI di Desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terutama penyimpangan perilaku seks bebas. Di zaman modern ini banyak sekali
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa-masa seseorang akan menemukan hal-hal baru yang menarik. Dimana pada masa-masa ini seseorang akan mulai mempelajari dunia kedewasaan,
Lebih terperinciKEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI
KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI Oleh : KARTIKA DEWI ANJANI 05810121 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di. Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
118 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan pembahasan masalah di atas, maka dapat disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciRina Indah Agustina ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERSEPSI PERILAKU SEKSUAL MAHASISWASEMESTER II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Rina Indah Agustina ABSTRAK Remaja merupakan
Lebih terperinciTeori Perkembangan. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Perkembangan. Definisi Teori.
Modul ke: Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Program Studi PSIKOLOGI Definisi Teori Syarat syarat Teori Macam Teori Perkembangan
Lebih terperinciDesser, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta. Pt Macanan Jaya Djaali Psikologi Pendidikan. Pt.
DAFTAR PUSTAKA A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung. Pt Remaja Rosda Karya.
Lebih terperincikata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA AMANDA RIZKI NUR Dosen Pembimbing : Drs. Aris Budi Utomo, M.Si ABSTRAK Mahasiswa tentunya memiliki tugas perkembangan
Lebih terperinciDESKRIPSI DAN SILABI MATA KULIAH
DESKRIPSI DAN SILABI MATA KULIAH 1. IDENTIFIKASI MATA KULIAH a. Nama Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik (PPD) b. Kode Mata Kuliah : MDK 2104 c. Jumlah SKS : 2 SKS d. Program Studi : Psikologi Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA JURNAL
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA JURNAL Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Dan Konseling Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika
Lebih terperinciMasa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak (S
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FILM DRAMA ROMANTIS DENGAN KECENDERUNGAN SEKS PRANIKAH PADA REMAJA Ardhi Pratama Putra Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Media masa mempunyai pengaruh
Lebih terperinci