PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG) TESIS.
|
|
- Yuliani Utami Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG) TESIS Oleh IWAN PANTAS SIREGAR /Akt SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Iwan Pantas Siregar : Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa (Study Empiris Pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang), 2009 USU Repository 2008
2 PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG) TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Oleh IWAN PANTAS SIREGAR /Akt SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
3 Judul Tesis : PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG) Nama Mahasiswa : Iwan Pantas Siregar Nomor Pokok : Program Studi : Akuntansi Menyetujui Komisi Pembimbing (Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) Ketua (Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak) Anggota Ketua Program Studi, Direktur (Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.,M.Sc) Tanggal lulus : 24 Maret 2009
4 Telah diuji pada Tanggal : 24 Maret 2009 PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak. Anggota : 1. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak. 2. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak. 3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak. 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak.
5 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa (Study Empiris Pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang) Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan benar. Medan, 24 Maret 2009 Yang Membuat Pernyataan : (Iwan Pantas Siregar)
6 ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris dan menganalisis apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi berpengaruh terhadap independensi pemeriksa. Populasi pada penelitian ini adalah Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 41 pemeriksa, yang keseluruhannya dijadikan sampel. Untuk menguji hipotesis pengaruh gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial digunakan uji F dan uji t. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa. Secara parsial gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa, tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap independensi pemeriksa adalah gangguan organisasi. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa 78,0 % variasi variabel dependen (independensi pemeriksa) dijelaskan oleh variabel independen (gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi), dan sisanya sebesar 22,0 % dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Kata Kunci : Gangguan Pribadi, Gangguan Ekstern, Gangguan Organisasi, dan Independensi Pemeriksa.
7 ABSTRACT The objective of this research is to test empirically and analyze if personal disturbance, external disturbance and organizational disturbance will affect the auditors independence. The Auditors on this research are Inspectorate Auditors of Deli Serdang Regency with the number of 41 auditors where all of them become the samples. To hypothesize the effects of personal disturbance, external disturbance and organizational disturbance to the auditors independence, test F and test t are simultaneously and partially applied. This research proves that such disturbances simultaneously give significant effects to the auditors independence. Partially, such disturbances also give significant effects to the auditors independence, but the most affected to the auditors independence is organizational disturbance. This research proves that 78.0 % dependent variable variations (the auditors independence) are described by independent variables (personal, external and organizational disturbances), the remainder is 22.0 % described by other variables outside the used variables. Key words : Personal Disturbance, External Disturbance, Organizational Disturbance and The Auditors Independence.
8 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, dan Organisasi terhadap Independensi Pemeriksa sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Akuntansi pada Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini, oleh karena itu dengan setulus hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Chairuddin, P. Lubis, DTM&H, Sp. A (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak membantu dan mengarahkan, membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan tesis ini. 4. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran secara sabar dan penuh kasih
9 sayang untuk mengarahkan, membimbing, dan memberikan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan tesis ini. 5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, dan Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini. 6. Bapak Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis, untuk mengikuti studi pada Program Studi Magister Akuntansi Jurusan Akuntansi Pemerintahan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, melalui Program Beasiswa S-2 Akuntansi Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara State Reform Sector Development Program (STAR-SDP) Loan ADB No INO (SF). 7. Bapak Poltak Lumban Tobing, SH, selaku Inspektur Kabupaten Deli Serdang yang telah mendukung penulis untuk mengikuti studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dan memberikan izin untuk melakukan penelitian di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. 8. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Ayahanda (Alm) Bernard F. Siregar dan Ibunda Sitinorma boru Sihite, yang telah memberikan dukungan, doa, cinta, dan kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Program Pascasarjana ini. 9. Yang tersayang Kakak (Nismawanty boru Siregar, Amd), Abang Ipar (Ir. Sampe Pakpahan), Abang (Ir. Tony Marlon Siregar dan Drs. Freddy Martogap Siregar), Adik (Leonandus Siregar, SE dan Desy Trina boru Siregar) yang telah
10 10. Rekan-rekan kerja di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang telah mendukung penulis dan bersedia memberikan waktunya untuk pengisian kuesioner dalam penelitian ini. 11. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan saran-saran yang berarti bagi penulis. 12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dan memberikan saran maupun perhatiannya sehingga penulisan tesis ini terselesaikan. Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh penulis dalam menyelesaikan tesis ini, sehingga sangat diperlukan masukan dan saran yang sifatnya membangun. Namun demikian, besar harapan penulis terhadap tesis yang telah diselesaikan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Medan, April 2009 Penulis Iwan Pantas Siregar
11 RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Iwan Pantas Siregar. 2. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 15 Januari Agama : Kristen Protestan. 4. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil. 5. Orang Tua a. Ayah : (Alm) Bernard F. Siregar. b. Ibu : Sitinorma boru Sihite. 6. Alamat : Jl. Gaharu Gang Parmin No. 11 Medan Nomor Handphone (Hp) : Pendidikan a. SD : SD. Santo Joseph 1 Medan, Lulus Tahun b. SMP : SMP Budi Murni 1 Medan, Lulus Tahun c. SMA : SMA Negeri 3 Medan, Lulus Tahun d. Universitas : STPDN di Jawa Barat, Lulus Tahun 1997.
12 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii RIWAYAT HIDUP... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN... xi... xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Originalitas Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Gangguan Pribadi Gangguan Ekstern Gangguan Organisasi Independensi Pemeriksa Review Penelitian Terdahulu... 16
13 BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Model dan Teknik Analisis Data Model Analisa Data Teknik Analisa Data Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik Statistik Deskriptif Uji Hipotesis Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Deskripsi Lokasi Karakteristik Responden Analisis Data Uji Kualitas Data Validitas Reliabilitas Uji Asumsi Klasik Normalitas Data Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas... 45
14 5.3. Hasil Analisis Data Variabel Gangguan Pribadi (X 1 ) Variabel Gangguan Ekstern (X 2 ) Variabel Gangguan Organisasi (X 3 ) Variabel Independensi Pemeriksa (Y) Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis dengan Uji F Pengujian Hipotesis dengan Uji t Hasil Persamaan Regresi Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Pembahasan Hasil Penelitian BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Keterbatasan Penelitian Saran DAFTAR PUSTAKA... 67
15 DAFTAR TABEL No Judul Halaman 2.1. Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu Defenisi Operasional Variabel Pengumpulan Data Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Uji Validitas Variabel Penelitian Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Uji Multikolinieritas Deskripsi Variabel Gangguan Pribadi (X 1 ) Deskripsi Variabel Gangguan Ekstern (X 2 ) Deskripsi Variabel Gangguan Organisasi (X 3 ) Deskripsi Variabel Independensi Pemeriksa (Y) Hasil Uji F Nilai t Hitung Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R 2 )
16 DAFTAR GAMBAR No Judul Halaman 3.1. Kerangka Konsep Grafik Uji Normalitas Grafik Uji Heteroskedastisitas
17 DAFTAR LAMPIRAN No Judul Halaman 1 Kuesioner Penelitian Data Kuesioner Responden Frekuensi Jawaban Responden Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Regression
18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tema tentang independensi dalam pelaksanaan tugas sebagai pemeriksa internal pemerintah memiliki pemahaman yang sangat penting dan mendalam. Independensi merupakan konsep yang fundamental, esensial dan merupakan karakter yang sangat penting bagi pemeriksa internal pemerintah dalam melaksanakan tugas pemeriksaan/audit, sehingga pemeriksa internal pemerintah harus bersikap independen untuk memenuhi pertanggungjawaban profesionalnya. Independensi adalah cara pandang yang tidak memihak didalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan dan penyusunan laporan audit perusahaan (Arens dan Loebbecke, 1996). Dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik (2001) seksi 220 PSA No. 04 Alinea 02 menyebutkan auditor harus bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan dalam hal berpraktik sebagai auditor intern). Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, sebab bilamana tidak demikian halnya, bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru paling penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.
19 Bagi organisasi pemeriksa dan para pemeriksa internal pemerintah bertanggung jawab untuk dapat mempertahankan independensinya sedemikian rupa, sehingga pendapat, simpulan, pertimbangan atau rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak dan dipandang tidak memihak oleh pihak manapun. Sebagaimana dalam penelitian Lubis (2004) di Medan yang berjudul Persepsi Auditor Dan User Tentang Independensi Akuntan Sebagai Perilaku Profesional Dan Pengaruhnya Terhadap Opini Audit, menyimpulkan bahwa independensi akuntan sebagai perilaku profesional berpengaruh terhadap opini audit yang diberikan oleh akuntan tersebut. Pemeriksa harus menghindar dari situasi yang menyebabkan pihak ketiga yang mengetahui fakta dan keadaan yang relevan menyimpulkan bahwa pemeriksa tidak dapat mempertahankan independensinya, sehingga tidak mampu memberikan penilaian yang obyektif dan tidak memihak terhadap semua hal yang terkait dalam pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mautz dan Sharaf (1993:246) yang mengatakan jika akuntan tersebut tidak independen terhadap kliennya, maka opininya tidak akan memberikan tambahan apapun. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II, Pernyataan Standar Umum Kedua pada alinea empat belas menyebutkan : Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.
20 Hal tersebut juga sejalan dengan yang dikemukakan oleh Harahap (1991) bahwa :...Auditor harus bebas dari segala kepentingan terhadap perusahaan dan laporan yang dibuatnya. Kebebasan itu mencakup : Bebas secara nyata (Independen Infact) yaitu ia benar-benar tidak mempunyai kepentingan ekonomis dalam perusahaan yang dilihat dari keadaan yang sebenarnya, dan Bebas secara penampilan (Independen in appearance) yaitu kebebasan yang dituntut bukan secara fakta, tetapi juga harus bebas dari kepentingan yang kelihatannya cenderung dimilikinya dalam perusahaan tersebut. Pemeriksa perlu mempertimbangkan tiga macam gangguan terhadap independensi, yaitu : gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi, sehingga bila satu atau lebih dari gangguan independensi tersebut mempengaruhi kemampuan pemeriksa secara individu dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya, maka pemeriksa tersebut harus menolak penugasan pemeriksaan. Dalam keadaan pemeriksa yang karena sesuatu hal tidak dapat menolak penugasan pemeriksaan, gangguan dimaksud harus dimuat dalam bagian lingkup pada laporan hasil pemeriksaan. Gangguan pribadi dari pemeriksa pemeriksa secara individu meliputi : memiliki hubungan pertalian darah keatas, kebawah, atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan jajaran manajemen entitas atau program yang diperiksa, memiliki kepentingan keuangan dan pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau program yang diperiksa dalam kurun waktu dua tahun, terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegiatan obyek pemeriksaan, adanya prasangka terhadap perseorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, adanya kecenderungan memihak karena keyakinan politik atau sosial dan mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan. Sedangkan gangguan ekstern pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat dipengaruhi dari campur tangan atau
21 pengaruh pihak ekstern : yang membatasi pemeriksaan, terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan, terhadap penugasan, terhadap pembatasan sumber daya yang disediakan organisasi pemeriksa, terhadap ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan, dan terhadap pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, serta adanya wewenang untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan. Untuk gangguan organisasi terhadap independensi pemeriksa dapat dipengaruhi oleh kedudukan, fungsi dan struktur organisasinya. Pemeriksa yang ditugasi oleh organisasi pemeriksa dapat dipandang bebas dari gangguan terhadap independensi secara organisasi, apabila ia melakukan pemeriksaan diluar entitas tempat ia bekerja. Tugas pokok Inspektorat Kabupaten Deli Serdang dalam melaksanakan tugasnya adalah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tanggal 14 November 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Pasal 130, yang menyebutkan : Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Desa. Dan dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut, Inspektorat Kabupaten Deli Serdang didukung oleh staf berjumlah 41 (empat puluh satu) orang. Staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang dalam menjalankan tugas pemeriksaan didasari atas surat perintah melakukan tugas pemeriksaan dari Inspektur Kabupaten Deli Serdang atau
22 Bupati Deli Serdang. Sehubungan dengan hal tersebut dan kaitannya dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan, staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sering mengalami gangguan terhadap independensinya, sehingga tak jarang pula hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Deli Serdang (sebagai Pemeriksa Internal Pemerintah Kabupaten Deli Serdang) belum bisa diharapkan hasil pemeriksaan yang independen. Dengan demikian, sebagaimana uraian latar belakang masalah di atas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi pemeriksa (study empiris pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang) Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi berpengaruh terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi berpengaruh terhadap independensi pemeriksa di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang secara simultan dan parsial.
23 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti, untuk menambah wawasan Peneliti khususnya tentang pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi pemeriksa. 2. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para akademisi sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang audit, khususnya tentang pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi pemeriksa. 3. Bagi Instansi Terkait, sebagai bahan informasi pelengkap dan masukan serta pertimbangan, khususnya bagi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang maupun bagi Inspektorat Propinsi/Kabupaten/Kota lainnya serta Instansi Terkait lainnya mengenai pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi pemeriksa dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai tambahan informasi dan masukan untuk membantu memberikan gambaran yang lebih jelas bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya mengenai gangguan-gangguan yang mempengaruhi independensi pemeriksa Originalitas Penelitian Penelitian mengenai gangguan-gangguan terhadap independensi pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan, peneliti adopsi dari Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
24 gangguan-gangguan independensi pemeriksa, seperti yang dimaksud pada Peraturan Badan Pemeriksan Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 adalah gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi, sehingga penelitian ini merupakan ide peneliti sendiri dan hasil karya peneliti sendiri, serta belum pernah dipublikasikan oleh siapapun.
25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Gangguan Pribadi Organisasi pemeriksa harus memiliki sistem pengendalian mutu intern untuk membantu menentukan apakah pemeriksa memiliki gangguan pribadi terhadap independensi. Organisasi pemeriksa perlu memperhatikan gangguan pribadi terhadap independensi petugas pemeriksanya. Supratiknya, A. (1995) menyebutkan bahwa gangguan-gangguan dalam kategori ini bersumber dari perkembangan kepribadian yang tidak masak dan menyimpang. Karena mengalami proses perkembangan yang tidak semestinya, individu-individu tertentu memiliki cara pandang, cara pikir dan berhubungan dengan dunia sekelilingnya secara maladaftif, akibatnya mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Perilaku maladaftif menurut Tristiadi (2007)...meliputi setiap perilaku yang mempunyai dampak meragukan bagi individu dan atau masyarakat. Gangguan pribadi yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi mungkin mengakibatkan pemeriksa membatasi lingkup pertanyaan dan pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya, sehingga pemeriksa kurang termotivasi dalam melaksanakan tugasnya. Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II pada Standar Pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Standar Umum menyebutkan
26 gangguan pribadi dari pemeriksa secara individu meliputi antara lain : a. Memiliki hubungan pertalian darah ke atas, ke bawah, atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan jajaran manajemen entitas atau program yang diperiksa atau sebagai pegawai dari entitas yang diperiksa, dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh langsung dan signifikan terhadap entitas atau program yang diperiksa. b. Memiliki kepentingan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas atau program yang diperiksa. c. Pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau program yang diperiksa dalam kurun waktu dua tahun terakhir. d. Mempunyai hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa. e. Terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan obyek pemeriksaan, seperti memberikan asistensi, jasa konsultasi, pengembangan sistem, menyusun dan/atau mereviu laporan keuangan entitas atau program yang diperiksa. f. Adanya prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat sebelah. g. Pada masa sebelumnya mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan atau pengelolaan suatu entitas, yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan atau program entitas yang sedang berjalan atau sedang diperiksa. h. Memiliki tanggung jawab untuk mengatur suatu entitas atau kapasitas yang dapat mempengaruhi keputusan entitas atau program yang diperiksa, misalnya sebagai
27 seorang direktur, pejabat atau posisi senior lainnya dari entitas, aktivitas atau program yang diperiksa atau sebagai anggota manajemen dalam setiap pengambilan keputusan, pengawasan atau fungsi monitoring terhadap entitas, aktivitas atau program yang diperiksa. i. Adanya kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan politik atau sosial, sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok, organisasi atau tingkat pemerintahan tertentu. j. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah sebagai pejabat yang menyetujui faktur, daftar gaji, klaim, dan pembayaran yang diusulkan oleh suatu entitas atau program yang diperiksa. k. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atas entitas/unit kerja atau program yang diperiksa. l. Mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan. Dalam hal gangguan pribadi tersebut hanya melibatkan seorang pemeriksa dalam suatu pemeriksaan, organisasi pemeriksa dapat menghilangkan gangguan tersebut dengan meminta pemeriksa menghilangkan gangguan tersebut. Misalnya, pemeriksa dapat diminta melepas keterkaitan dengan entitas yang diperiksa yang dapat mengakibatkan gangguan pribadi, atau organisasi pemeriksa dapat tidak mengikutsertakan pemeriksa tersebut dari penugasan pemeriksaan yang terkait dengan entitas tersebut.
28 Apabila organisasi pemeriksa dan pemeriksanya menghadapi berbagai keadaan yang dapat menimbulkan gangguan pribadi, organisasi pemeriksa harus mempunyai sistem pengendalian mutu intern yang dapat mengidentifikasi gangguan pribadi dan memastikan kepatuhannya terhadap ketentuan independensi yang diatur dalam standar pemeriksaan. Untuk itu organisasi pemeriksa antara lain harus : a. Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk dapat mengidentifikasi gangguan pribadi terhadap independensi, termasuk mempertimbangkan pengaruh kegiatan non pemeriksaan terhadap hal pokok pemeriksaan dan menetapkan pengamanan untuk dapat mengurangi risiko tersebut terhadap hasil pemeriksaan. b. Mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur organisasi pemeriksa kepada semua pemeriksanya dan menjamin agar ketentuan tersebut dipahami melalui pelatihan atau cara lainnya. c. Menetapkan kebijakan dan prosedur intern untuk memonitor kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur organisasi pemeriksa. d. Menetapkan suatu mekanisme disiplin untuk meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur organisasi pemeriksa. e. Menekankan pentingnya independensi Gangguan Ekstern Gangguan ekstern bagi organisasi pemeriksa dapat membatasi pelaksanaan pemeriksaan atau mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat atau simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif. Menurut Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
29 Negara, Lampiran II pada Standar Pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Standar Umum menyebutkan, independensi dan obyektifitas pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat dipengaruhi gangguan ekstern, apabila terdapat : a. Campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan secara tidak semestinya. b. Campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan. c. Pembatasan waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan. d. Campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa. e. Pembatasan terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi pemeriksa, yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan organisasi pemeriksa tersebut dalam melaksanakan pemeriksaan. f. Wewenang untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan. g. Ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan, simpulan pemeriksa, atau penerapan suatu prinsip akuntansi. h. Pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, selain sebab-sebab yang berkaitan dengan kecakapan pemeriksa atau kebutuhan pemeriksaan.
30 Pemeriksa harus bebas dari tekanan politik agar dapat melaksanakan pemeriksaan dan melaporkan temuan pemeriksaan, pendapat dan simpulan secara obyektif, tanpa rasa takut akibat tekanan politik tersebut. Menurut Finn et.al. (1988) independensi ini dapat juga dilihat sebagai atitude mental atau pernyataan pikiran (state of mind), yaitu tidak memperbolehkan akuntan publik menjadi bagian dari pengaruh atau tekanan dari konflik kepentingan atau menjadi subordinasi orang lain Gangguan Organisasi Independensi organisasi pemeriksa menurut Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II pada Standar Pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Standar Umum, dapat dipengaruhi oleh gangguan organisasi yaitu kedudukan, fungsi, dan struktur organisasinya. Menurut Amirsyah (2007) agar tercipta independensi secara organisasi, maka organisasi/lembaga audit wajib : a. Melaksanakan akuntabiltas serta melaporkan hasil audit mereka kepada pejabat tertinggi dalam lembaga atau entitas pemerintah yang bersangkutan. b. Ditempatkan diluar fungsi manajemen garis dan staf entitas yang diaudit tersebut. c. Menyampaikan hasil audit secara teratur kepada instansi atau lembaga pemerintah yang berwenang dan BPK. d. Dijauhkan dari tekanan politik, agar mereka dapat melaksanakan audit secara obyektif dan dapat melaporkan temuan audit, pendapat dan kesimpulan mereka secara obyektif, tanpa rasa takut akibat tekanan politik tersebut.
31 e. Diadakan pembinaan dalam suatu sistem kepegawaian yang mengatur kompensasi, pelatihan, promosi jabatan dan pengembangannya yang didasarkan pada prestasi kerja yang dihasilkan. Apabila kondisi sebagaimana disebutkan diatas dapat dipenuhi, dan tidak ada gangguan organisasi terhadap independensi, staf audit secara organisasi harus dipandang independen untuk melakukan audit intern, dan bebas untuk melaporkan secara obyektif kepada pimpinan tertinggi entitas pemerintah yang diaudit Independensi Pemeriksa Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, dalam Lampiran II menyebutkan : Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya. Dengan pernyataan standar umum kedua ini, organisasi pemeriksa dan para pemeriksanya bertanggung jawab untuk dapat mempertahankan independensinya sedemikian rupa, sehingga pendapat, simpulan, pertimbangan atau rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak dan dipandang tidak memihak oleh pihak manapun. Sebagaimana disebutkan dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik (2001) seksi 220 PSA No. 04 Alinea 02 Untuk diakui pihak lain sebagai orang yang independen, ia harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya, apakah itu manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan.
32 Terdapat tiga aspek independensi seorang auditor menurut Abdul Halim (2001 : 21), yaitu sebagai berikut. (1) Independence in fact (independensi senyatanya) yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi. (2) Independence in appearance (independensi dalam penampilan) yang merupakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya. (3) Independence in competence (independensi dari sudut keahlian) yang berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. Seperti yang diungkapkan Supriyono (1988:34) salah satu faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik adalah jasa-jasa lain selain audit yang dilakukan oleh auditor bagi klien. Oleh sebab itu Pemeriksa harus menghindar dari situasi yang menyebabkan pihak ketiga yang mengetahui fakta dan keadaan yang relevan menyimpulkan bahwa pemeriksa tidak dapat mempertahankan independensinya sehingga tidak mampu memberikan penilaian yang obyektif dan tidak memihak terhadap semua hal yang terkait dalam pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan, sehingga menurut William dan Walter (2002) publik dapat mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak mengakui adanya kewajiban untuk bersikap adil. Amirsyah (2007) menyebutkan bahwa :...kewajiban secara umum dari organisasi / lembaga audit dan auditornya dalam halhal yang berhubungan dengan independensi adalah bertanggung jawab untuk dapat mempertahankan independensinya, bersikap independen dan mempunyai keyakinan
33 bahwa dirinya dapat bersikap demikian, mempertimbangkan faktor lain yang dapat menyebabkan pihak lain menyangsikan sikap independesinya tersebut, dan apabila satu atau lebih dari gangguan terhadap independensi tersebut lebih mempengaruhi kemampuan auditor dalam melakanakan tugas auditnya, dan dalam melaporkan temuannya secara tidak memihak, maka auditor yang dimaksud harus menolak tugas audit yang diberikan kepadanya. Independensi pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sangat berbeda dengan independensi yang dimiliki oleh BPK, BPKP dan Akuntan Publik dikarenakan secara organisasi, BPK, BPKP dan Akuntan Publik berada diluar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Sebagaimana menurut Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang pada Pasal 129 menyebutkan, bahwa Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggara Pemerintah Daerah yang dipimpin langsung oleh Inspektur yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Review Penelitian Terdahulu Supriyono (1988) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor. Hasil penelitiannya menunjukkan : 1. Tujuh puluh lima persen responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya independensi. 2. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar kantor akuntan mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik disetujui oleh 42 %.
34 3. Tiga puluh empat persen responden menyatakan bahwa lama penugasan audit pada klien tertentu mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. 4. Ukuran kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui 27 %. 5. Delapan persen responden menyatakan bahwa pemberian jasa selain jasa audit mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Lubis (2004) di Medan melakukan penelitian tentang persepsi auditor dan user tentang indepnedensi akuntan sebagai perilaku profesional dan pengaruhnya terhadap opini audit, dengan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Tidak terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dan akuntan BPK mengenai independensi akuntan. 2. Terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dengan pemakai jasa akuntan publik (user) mengenai independensi akuntan. 3. Independensi akuntan sebagai perilaku profesional berpengaruh terhadap opini audit yang diberikan oleh akuntan tersebut. Purmalasari (2008) di Riau melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Auditor Independent Di Pekanbaru Riau, dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara auditor dengan mahasiswa tentang faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, Emotional Quotient (EQ), dan integritas, sebagai faktor yang mempengaruhi integritas auditor independent di Pekanbaru.
35 No Nama Peneliti /Tahun Tabel 2.1. Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Supriyono (1988) 2. Tapi Anda Sari Lubis (2004) 3. Diana Purmalasari (2008) Pemeriksaan Akuntan : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik : Suatu Hasil Penelitian Empiris di Indonesia Persepsi Auditor Dan User Tentang Independensi Akuntan Sebagai Perilaku Profesional Dan Pengaruhnya Terhadap Opini Audit. Survei Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Auditor Independent Di Pekanbaru Riau. Variabel Independen : - ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien - persaingan antar kantor akuntan - pemberian jasa lain selain jasa audit - lama penugasan audit - besar kantor akuntan - besarnya fee audit. Variabel Dependen: independensi auditor Variabel Independen : Independensi Akuntan. Variabel Dependen: Opini Audit. Variabel Moderating: Persepsi Akuntan Publik, BPK dan User. Variabel Independen : - Faktor Lama bekerja - Faktor Imbalan yang diterima - Faktor Religuitas - Faktor Emotional Quotient (EQ) Variabel Dependen: Integritas Auditor Independent. menunjukkan 75 % responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya independensi. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar kantor akuntan mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik disetujui oleh 42 % responden, sedangkan 34 % responden menyatakan bahwa lama penugasan audit pada klien tertentu mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Ukuran kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui oleh 27 % sedangkan 8 % responden menyatakan bahwa pemberian jasa selain jasa audit mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Tidak terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dan akuntan BPK mengenai independensi akuntan. Terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dengan pemakai jasa akuntan publik (user) mengenai independensi akuntan. Independensi akuntan sebagai perilaku profesional berpengaruh terhadap opini audit yang diberikan oleh akuntan tersebut. terdapat perbedaan pendapat antara auditor dengan mahasiswa tentang faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, Emotional Quotient (EQ), dan integritas. Sebagai faktor yang mempengaruhi integritas auditor independent di Pekanbaru.
36 BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen Gangguan Pribadi (X 1 ) Gangguan Ekstern (X 2 ) Independensi Pemeriksa (Y) Gangguan Organisasi (X 3 ) Gambar 3.1. Kerangka Konsep Dalam kerangka konsep perlu dijelaskan secara teoritis antara variabel independen dan variabel dependen. Menurut Lubis dan Syahputra (2008) kerangka konsep penelitian adalah gambaran ringkas, lugas dan bernas mengenai keterkaitan satu konsep dengan konsep lainnya yang akan diteliti atau menggambarkan pengaruh atau hubungan antara satu kejadian/fenomena dengan kejadian/fenomena lainnya.
37 Dengan demikian maka kerangka konsep penulis dalam penelitian ini adalah Independensi Pemeriksa (sebagai variabel dependen) dipengaruhi oleh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi (sebagai variabel independen). Sebagaimana disebutkan pada Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II Pernyataan Nomor 01 Standar Umum menyatakan ada tiga faktor gangguan yang dapat mempengaruhi independensi pemeriksa yaitu gangguan yang bersifat pribadi, gangguan yang bersifat ekstern dan gangguan yang bersifat organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian tentang pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi Pemeriksa (Study empiris pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang). Dimana yang akan diteliti adalah pengaruh dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka konsep yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial.
38 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kausal (causal), Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. Peneliti menggunakan desain penelitian ini untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi sebagai variabel independen terhadap independensi pemeriksa sebagai variabel dependen pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang beralamat di Jalan Mawar No. 6 Lubuk Pakam. Sedangkan jangka waktu penelitian dari bulan November 2008 sampai dengan bulan Januari Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 41 (empat puluh satu) Orang, yang terdiri dari :
39 1. Inspektur 1 Orang 2. Sekretaris 1 Orang 3. Inspektur Pembantu Wilayah 4 Orang 4. Kepala Seksi 12 Orang 5. Kepala Sub Bagian 3 Orang 6. Staf Pemeriksa 20 Orang Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani (2007) menyebutkan jika Peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka disebut sensus. Sensus digunakan jika elemen popolasi relatif sedikit dan bersifat heterogen. Sehingga seluruh populasi, yaitu staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 41 (empat puluh satu) Orang, dijadikan sampel. Metode yang digunakan adalah metode survey, seperti yang disebutkan Ikhsan dan Ghozali (2006) bahwa metode survey merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999) bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 41 (empat puluh satu) orang. Tahapan dalam penyebaran dan
40 pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah melakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut. Tahap yang kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang untuk dilakukan pengolahan data. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, menurut Indriantoro dan Supomo (1999) data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Sumber data dalam penelitian ini berasal dari responden yaitu seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang sendiri oleh Peneliti. Sebagaimana pendapat Sugiyono (1999) bahwa peneliti-peneliti dalam bidang sosial instrumen penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan realibilitasnya. Sebelum kuesioner disebar ke responden terlebih dahulu dilakukan pratest (uji coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan). Menurut Kuncoro (2003)...setelah instrumen disusun dalam bentuk draft maka pratest sebaiknya dilakukan pada sejumlah responden yang sama dengan responden penelitian yang sebenarnya. Sedangkan bahan untuk pembuatan kuesioner dalam penelitian ini diambil dari Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).
41 4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungan antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Menurut Jogiyanto (2004) defenisi operasional adalah...hasil dari pengoperasionalan konsep (operationnalizing the concept) kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan dalam konsep. Sarwono (2006) mengatakan...definisi operasional memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan penelitian dalam melakukan pengukuran. Beberapa konsep dapat langsung dipecah dan ditemukan elemen-elemen perilaku yang dapat diukur, tetapi banyak konsep yang tidak dapat langsung ditemukan elemen-elemen perilakunya, tetapi lewat beberapa dimensi dulu. Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala interval. Menurut Erlina dan Mulyani (2007) menyebutkan skala interval adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur tetapi tidak menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan dan bukan angka absolut. Apablia skalanya interval maka rata-rata hitung dipakai sebagai ukuran nilai sentral dan prosedur-prosedur statistik yang dapat dipakai adalah korelasi product moment, uji t, dan uji F dan lain-lain uji parametrik (Cooper dan Emory :1995). Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu gangguan pribadi (X 1 ), gangguan ekstern (X 2 ) dan gangguan organisasi (X 3 ), dan satu variabel dependen
42 yaitu independensi pemeriksa (Y). Selanjutnya dalam penelitian ini gangguan pribadi (X 1 ) adalah gangguan yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi mungkin mengakibatkan pemeriksa membatasi lingkup pertanyaan dan pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya. Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran interval. Gangguan ekstern (X 2 ) dalam penelitian ini adalah gangguan ekstern bagi organisasi pemeriksa yang dapat membatasi pelaksanaan pemeriksaan atau mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat atau simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran interval. Gangguan organisasi (X 3 ) dalam penelitian ini adalah gangguan terhadap independensi para auditor pemerintah dapat dipengaruhi oleh kedudukannya dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat auditor tersebut ditugaskan, dan juga dipengaruhi oleh audit yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit intern atau audit terhadap entitas lain. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran interval. Sedangkan Independensi Pemeriksa (Y) dalam penelitian ini adalah organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran interval.
43 Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Dependen Independensi Pemeriksa (Y) Organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya. - tidak adanya hubungan kerjasama dan hubungan keluarga antara pemeriksa dengan yang diperiksa. - tidak ada pembatasan waktu yang tidak wajar dalam pemeriksaan. - pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan lebih baik, jika mengetahui sistem informasi keuangan dan administrasi entitas. - organisasi pemeriksa bebas dari hambatan independensi. - tidak ada campur tangan pihak ekstern dalam pemeriksaan. Interval Independen 1. Gangguan Pribadi. (X 1 ) Gangguan yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi mungkin mengakibatkan pemeriksa membatasi lingkup pertanyaan dan pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya. - adanya hubungan keluarga atau pertalian darah. - memiliki kepentingan keuangan. - pernah bekerja dalam kurun 2 tahun terakhir. - Mempunyai hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa - terlibat dalam kegiatan obyek pemeriksaan. - Adanya prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat sebelah. Interval - Pada masa sebelumnya mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan atau pengelolaan suatu entitas. - adanya tanggung jawab untuk mengatur entitas. - adanya kecendrungan memihak karena keyakinan politik atau sosial. - pernah bekerja terhadap obyek pemeriksaan. - mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pemeriksaan.
44 Lanjtan Tabel Gangguan Gangguan ekstern Ekstern. bagi organisasi (X 2 ) pemeriksa yang dapat membatasi pelaksanaan pemeriksaan atau mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat atau simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif. 3. Gangguan Organisasi (X 3 ) Gangguan yang dapat dipengaruhi oleh kedudukannya dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat auditor tersebut ditugaskan, dan juga dipengaruhi oleh audit yang dilaksanakannya. - Adanya campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan secara tidak semestinya. - Terdapat campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan. - Pembatasan waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan. - Adanya campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa. - Terdapat pembatasan terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi pemeriksa - Terdapat wewenang Pihak Ekstern untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan. - Adanya ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan. - Terdapatnya pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai. - dipengaruhi kedudukan pemeriksa dalam struktur organisasi pemerintahan. - dipengaruhi oleh pemeriksaan yang dilaksanakannya. Interval Interval 4.6. Model dan Teknik Analisis Data Model Analisa Data Model analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Sugiyanto (2004) menyebutkan analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merupakan suatu gangguan terhadap pemeriksa, bila sikap kebebasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Gangguan Pribadi Merupakan suatu gangguan terhadap pemeriksa, bila sikap kebebasan (independen) dalam pemeriksaan dalam melaksanakan tugasnya tidak ada
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT KOTA MEDAN TESIS.
ANALISIS PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT KOTA MEDAN TESIS Oleh BONA MANUEL TARIGAN SIBERO 077017034/Akt S E K O L A H
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari tema judul tesis tersebut diatas yaitu : Faktor-faktor yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dari tema judul tesis tersebut diatas yaitu : Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi pemeriksa (auditor) pada Inspektorat Kota Binjai, maka dapat diambil
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENDETEKSI KEKELIRUAN DENGAN INTUISI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS. Oleh. SAHAT SIMANGUNSONG /Akt
PENGARUH PENGALAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENDETEKSI KEKELIRUAN DENGAN INTUISI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS Oleh SAHAT SIMANGUNSONG 037017029/Akt SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE) TESIS Oleh CHAIRIL AKHYAR 077017071/Akt S E
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ANALISIS PENGARUH PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN TERHADAP PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN TESIS Oleh Ardiansyah Putra 097017075 / Akt SEKOLAH
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX BENEFIT DARI PENGGUNAAN HUTANG PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAX BENEFIT DARI PENGGUNAAN HUTANG PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS Oleh SEPTONY BENYAMIN SIAHAAN 037017005/Akt S E K O L A H
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, PERENCANAAN AUDIT DAN SUPERVISI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
ANALISIS PENGARUH KEAHLIAN, INDEPENDENSI, PERENCANAAN AUDIT DAN SUPERVISI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara)
Lebih terperinciCHRISTINA / AKUNTANSI
PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, RASIO KEMANDIRIAN DAERAH, RASIO PEMBIAYAAN HUTANG, BELANJA DAERAH, DAN TIPE PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH T E S I S Oleh CHRISTINA
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH PENERAPAN KODE ETIK DAN PENGGUNAAN TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER (TABK) TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT OLEH AUDITOR BPK RI PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh TOHIRIN 107017067/Akt SEKOLAH
Lebih terperinciN U R K E M A L A /AKT
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH, BUDAYA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS Oleh N U R K E
Lebih terperinciMAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARO TESIS Oleh LEONARDO SITEPU
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS. Oleh
1 PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh EDWARD SITORUS 087017049/Akt S E K O L A H PA S C A S A R J A N A SEKOLAH
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PENGAWASAN MELEKAT DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DENGAN LOCUS OF CONTROL
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PENGAWASAN MELEKAT DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEJABAT PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TESIS.
ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEJABAT PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TESIS Oleh HENDRA HERIANTO S. 117017014/Akt S E K O L A H PA S C A S A R
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI PEMERIKSA (AUDITOR) DI INSPEKTORAT KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI PEMERIKSA (AUDITOR) DI INSPEKTORAT KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA Identitas Responden Nama : Jabatan : (boleh tidak diisi)
Lebih terperinciTESIS OLEH: RINY /AKT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN DENGAN OPERATING PERFORMANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS OLEH: RINY
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
SKRIPSI PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI OLEH HANNA G.M.L.TORUAN 120503237 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk, AREA SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) TESIS Oleh: MARTALINA SITUMORANG 147017032/Akt MAGISTER
Lebih terperinciTESIS. Oleh. RAHMAYANI SIREGAR /Akt SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 L A H PA S C A S A R JA N A
PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI) TESIS Oleh RAHMAYANI SIREGAR 077017059/Akt
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL DAN PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) TERHADAP KINERJA LEMBAGA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TESIS Oleh JAMALUDDIN
Lebih terperinciTESIS. Oleh. VARIANA BANGUN /Akt
ANALISIS PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI DENGAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR BPK PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARATERHADAP TINGKAT MATERIALITAS DALAMPEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGANPEMERINTAH T E S I S Oleh SYAFINA KHAIRIAH 057017018/Akt
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI TEBING TINGGI
ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF SERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI TEBING TINGGI TESIS Oleh SYAIFUL AMRI SARAGIH 077017089/Akt S E K O
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN DAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TERHADAP BELANJA DAERAH DENGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PROPINSI SUMATERA
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
ANALISIS DETERMINAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP REAKSI INVESTOR PADA INDUSTRI MANUFAKTUR BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2008 TESIS Oleh
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAPKEMANDIRIANKEUANGAN DAERAHMELALUIPENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROPINSI SUMATERA UTARA
ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAPKEMANDIRIANKEUANGAN DAERAHMELALUIPENDAPATAN ASLI DAERAHPEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh TRI ARIYANI 147017160/Akt
Lebih terperinciPENGARUH TAX EFFORT, PERTUMBUHAN BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA UTARA TESIS
PENGARUH TAX EFFORT, PERTUMBUHAN BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PADA KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA UTARA TESIS Oleh : ALBEN NURADI PANJAITAN 087017085/Akt E K O L A
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX) TESIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX) TESIS Oleh Isna Ardila 097017072 / Akt SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciTESIS. Oleh. ASIDO PANGIDOAN SIAGIAN /Akt
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN LABUHANBATU TESIS Oleh ASIDO PANGIDOAN SIAGIAN 147017148/Akt MAGISTER AKUNTANSI
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEADILAN PROSEDURAL DENGAN KONFLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA AKADEMI PARIWISATA MEDAN TESIS OLEH PARULIAN SINURAT 097017069/Akt
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PERANGKAT DAERAH DI PEMERINTAHAN KABUPATAN KARO T E S I S.
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PERANGKAT DAERAH DI PEMERINTAHAN KABUPATAN KARO T E S I S Oleh HARTIKA SARI GINTING 077017075/Akt S E K O L A H PA S
Lebih terperinciPENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG MEDAN PETISAH TESIS
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG MEDAN PETISAH TESIS Oleh MOHAMMAD REZA SEPTRIAWAN 077017049/Akt SEKOLAH
Lebih terperinciPENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT (ERC) DENGAN VOLUNTARY DISCLOSURE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS Oleh OKTAVIANNA SEMBIRING 137017020/ Akt MAGISTER
Lebih terperinciMAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA PERIMBANGAN, DAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS
Lebih terperinciTESIS. Oleh : STELLA WIJAYA / AKUNTANSI
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh : STELLA
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
PENGARUH BELANJA PEGAWAI, BELANJA BARANG, BELANJA MODAL DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA UTARA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KABUPATEN DAN KOTA PROPINSI RIAU TESIS Oleh KINDY
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS-I MEDAN TESIS.
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KLAS-I MEDAN TESIS Oleh HEMING BAITULLAH 077019037/IM S E K O L A H PA S C A S A R J A N A
Lebih terperinciMAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGELOLA KEUANGAN DAERAH DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAHAN DAERAH KOTA MEDAN TESIS Oleh BETHARIA SONATA 147017145/Akt
Lebih terperinciKompetensi Pemeriksa Independensi Pemeriksan Dan Organisasi Pemeriksa Pelaksanaan Kemahiran Profesional secara Cermat Dan Seksama Pengendalian Mutu
Kompetensi Pemeriksa Independensi Pemeriksan Dan Organisasi Pemeriksa Pelaksanaan Kemahiran Profesional secara Cermat Dan Seksama Pengendalian Mutu tedi last 09/16 1. KOMPETENSI PEMERIKSA Pemeriksa secara
Lebih terperinciKompetensi Auditor Independensi Pemeriksan Dan Organisasi Auditor Pelaksanaan Kemahiran Profesional secara Cermat Dan Seksama Pengendalian Mutu
Kompetensi Auditor Independensi Pemeriksan Dan Organisasi Auditor Pelaksanaan Kemahiran Profesional secara Cermat Dan Seksama Pengendalian Mutu tedi last 08/17 1. KOMPETENSI AUDITOR Auditor secara kolektif
Lebih terperinciMARTIN MAULANA MARPAUNG /IM
ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS Oleh MARTIN MAULANA MARPAUNG 097019024/IM
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT, DIVIDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DENGAN EARNINGS GROWTH SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh
Lebih terperinciOleh. RASUMAN /Akt
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK, TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN KEHARMONISAN HUBUNGAN SERIKAT PEKERJA DAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MELALUI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TESIS.
PENGARUH MOTIVASI DAN KEHARMONISAN HUBUNGAN SERIKAT PEKERJA DAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MELALUI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TESIS Oleh MUHAMMAD IHSAN RANGKUTI 077017047/Akt SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciMAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan
Lebih terperinciPENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA SKPD PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh CUT FAIZA SYAHRIDA 077017012/Akt S E K O L A
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, INTEGRITAS, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS REKOMENDASI AUDIT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Lebih terperinciPENGARUH LABA, ARUS KAS BEBAS, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS
PENGARUH LABA, ARUS KAS BEBAS, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh HALASAN SIREGAR 087017015/Akt S E K O L A H PA
Lebih terperinciPENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KESENJANGAN ANGGARAN DAN MOTIVASI KERJA PADA PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA
PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KESENJANGAN ANGGARAN DAN MOTIVASI KERJA PADA PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh EWIN PUTRA 087017051/Akt S E K O L A H
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT BPK DENGAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT BPK DENGAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh : IKA SARTIKA BR SITEPU 147017106 MAGISTER AKUNTANSI
Lebih terperinciANGGI PRATAMA NST /AKT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA PEMERINTAHAN KOTA BINJAI DENGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SEBAGAI VARIABEL MODERATING TESIS Oleh ANGGI PRATAMA NST 1107017043/AKT
Lebih terperinciPENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA SERTA BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN AKADEMI PARIWISATA MEDAN TESIS. Oleh
PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA SERTA BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN AKADEMI PARIWISATA MEDAN TESIS Oleh PRAGA TONI PARHUSIP 097019072/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciPENGARUH PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEPUTUSAN INVESTASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN DAN KEPUTUSAN INVESTASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS Oleh MAHMUDDIN SYAH LUBIS 127017019/Akt MAGISTER
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN ACCOUNT REPRESENTATIVE
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN ACCOUNT REPRESENTATIVE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DENGAN KOMPETENSI ACCOUNT REPRESENTATIVE SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA KANTOR
Lebih terperinciPENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA BUMN DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA BUMN DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh MASLYZON SIMBOLON 077017052/Akt S E K O L A H PA S C A S A R J A N A SEKOLAH
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS.
ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh ZULMAYANI 087019162/IM E K O L A H S PAS C A S A R JA N A SEKOLAH
Lebih terperinciPROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN
SKRIPSI PENGARUH AUDIT FEE, NON-AUDIT SERVICE, PROFIL KAP, DAN HUBUNGAN AUDIT YANG LAMA ANTARA KAP DAN KLIEN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN O L E H ADRYAN SINGARIMBUN
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH RIZKA NADHIRA HUTASUHUT
SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA MEDAN OLEH RIZKA
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, GANGGUAN EKSTERN DAN GANGGUAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA
SKRIPSI PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, GANGGUAN EKSTERN DAN GANGGUAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (Studi Empiris pada Inspektorat Kota Makassar) MAULIDA WIDYA UTARI PARAWANSA kepada JURUSAN AKUNTANSI
Lebih terperinciCHRISTINA VERAWATY SITUMORANG /AKT
PENGARUH FAKTOR UKURAN, PERTUMBUHAN, RESIKO KEUANGAN, STRUKTUR AKTIVA DAN NON DEBT TAX SHIELD PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA BURSA EFEK ENAM NEGARA ASEAN TESIS CHRISTINA VERAWATY SITUMORANG 117017020/AKT
Lebih terperinciANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK BTPN MITRA USAHA RAKYAT AREA SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT)
1 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK BTPN MITRA USAHA RAKYAT AREA SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) TESIS Oleh SALLY MAYA VIDA 087017073/Akt SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciDITO ADITIA DARMA NST /AKT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI SAP BERBASIS AKRUAL DENGAN KOMITMEN SKPD SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA T E S I S Oleh DITO ADITIA DARMA NST 147017008/AKT
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH :
SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : DEWITA PRATIWI 110503126 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING
SKRIPSI PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN, DIMENSI KUALITAS SISTEM DAN DIMENSI KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN TESIS
ANALISIS KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN TESIS Oleh HENDRA SAPUTRA 107017033/ Akt MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ), LOCUS OF CONTROL (LOC), TIME BUDGET PRESSURE, MORALITAS AUDITOR
SKRIPSI PENGARUH EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ), LOCUS OF CONTROL (LOC), TIME BUDGET PRESSURE, MORALITAS AUDITOR DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI KASUS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM DENGAN LIKUIDITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh ASTUTI 147017170
Lebih terperinciTESIS. Oleh. DWI LIZA RAMADHANI /Akt
ANALISIS DANA PERIMBANGAN DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN DANA PENYESUAIAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH PROVINSI DI PULAU SUMATERA TESIS Oleh DWI LIZA RAMADHANI
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS.
ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA TESIS Oleh Manatap Berliana Lumban Gaol 047017027/Akt E K O L A S H PA S C
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEBIJAKAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUKSI PT. PABRIK ES SIANTAR DI KECAMATAN MEDAN KOTA TESIS Oleh BRAM BERNANRD SITUMORANG 087019063/IM
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN DP3 DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN GELADIKARYA
ANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN DP3 DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN GELADIKARYA Oleh: INDAH SARI LIZA LUBIS NIM. 127007007 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SEKOLAH
Lebih terperinciT E S I S. Oleh. RONAL MEIFRENDO SITANGGANG / Akt
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN MANFAAT SISTEM SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI T E S I S Oleh RONAL MEIFRENDO
Lebih terperinciNURHASANAH /IM
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROPINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh NURHASANAH 077019096/IM S E K O L A H
Lebih terperinciPengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam
Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam Ferel Jurusan Akuntansi / Fakultas Ekonomi e-mail: keprijoe@ymail.com
Lebih terperinciTESIS. LIA AGUSTINA / Akt. Oleh
PENGARUH PENGENDALIAN INTERN, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (STUDI
Lebih terperinciR.G. MEGAWATI SITANGGANG
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH PENDUDUK DAN KONSUMSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELUARAN PEMERINTAH DENGAN PAJAK DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA UTARA TESIS
Lebih terperinciMAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH NILAI ASET TETAP YANG AKAN DIPELIHARA DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ANGGARAN BELANJA PEMELIHARAAN DALAM PENYUSUNAN APBD PADA PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh Brayen
Lebih terperinciTESIS. Oleh FERRA ANDRIANI /IM
PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT MITRADANA MADANI MEDAN TESIS Oleh FERRA ANDRIANI 087019077/IM S E K O L A H PA S C A S A
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU
SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI INSPEKTORAT PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS.
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS Oleh BANTU TAMPUBOLON 087017122/Akt S E K O L A H PA S C A S A R J
Lebih terperinciPENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT SKRIPSI
PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP OPINI AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya) SKRIPSI Oleh : RESSA ANGGUN EKAWATI 05.13010246/FE/EA
Lebih terperinciPENGARUH IKLIM ORGANISASI, KOMITMEN PEGAWAI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PT. XL AXIATA MEDAN TESIS. Oleh
PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KOMITMEN PEGAWAI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PT. XL AXIATA MEDAN TESIS Oleh LANY UTAMI PUTRI 087019031/IM S E K O L A H PA S C A S A R J A N A SEKOLAH
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR DAN GCG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI MODERATING VARIABEL STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 TESIS Oleh Roza
Lebih terperinciTESIS. Oleh. SUPITRIYANI / Akt FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Universitas Sumatera Utara
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN KOPERASI DENGAN MODAL KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Koperasi yang Bergerak Di Bidang Simpan Pinjam Kota Pematangsiantar Periode 2012)
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA DENGAN SIKAP APARAT PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KABUPATEN NIAS) TESIS Oleh VICTORINUS LAOLI 107017050/Akt
Lebih terperinciANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN, DISIPLIN KERJA SERTA KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. ALFA SCORPII CABANG SETIA BUDI MEDAN
ANALISIS PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN, DISIPLIN KERJA SERTA KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. ALFA SCORPII CABANG SETIA BUDI MEDAN GELADIKARYA Oleh : ERWIN SISWANTO NIM 127007056 SEKOLAH
Lebih terperinciPENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMPETENSI TERHADAP PERSEPSI KUALITAS AUDIT PADA AUDITOR BPKP TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai
Lebih terperinciPENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN FISCAL STRESS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI KINERJA KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN/KOTA SE-PROPINSI ACEH
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN FISCAL STRESS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI KINERJA KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN/KOTA SE-PROPINSI ACEH T E S I S Oleh SARTINA NA 097017060/Ak SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciPENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR
PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TATA LETAK MESIN MESIN PRODUKSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. NUSIRA CRUMB RUBBER MEDAN
ANALISIS PENGARUH TATA LETAK MESIN MESIN PRODUKSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. NUSIRA CRUMB RUBBER MEDAN TESIS Oleh ACHMAD RIDWAN 077019060/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciSkripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus
PENGARUH OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TEHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH : STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KUDUS Skripsi Ini Diajukan
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN ORGANISASI DAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS AL WASHLIYAH LABUHANBATU
PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASI DAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS AL WASHLIYAH LABUHANBATU TESIS Oleh ULFAH WIKENDARI 087019115/IM S E K O L A H PA S C A S A R J A N A SEKOLAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu pengawas intern untuk meminimalisir penyimpangan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 (pasal 24) pengawasan terhadap urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah
Lebih terperinciPENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT
PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPETENSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ENTITAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT TESIS Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kualitas Pelaksanaan Audit Internal Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fenomena mengenai kualifikasi personel pemeriksaan ini memang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Pendidikan Fenomena mengenai kualifikasi personel pemeriksaan ini memang menjadi masalah dalam Badan Pengawasan Daerah. Seharusnya seorang pemeriksa mempunyai wawasan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI Oleh : Frantz Arno Mandy 1013010178/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP PELAKSANAAN GOOD CORPORATE
SKRIPSI PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA DI MEDAN OLEH NOVITA RAHMADANI 120503295 PROGRAM
Lebih terperinci