BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam decade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. bahkan telah dklaim bahwa pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi, dan komunikasi pemasaran adalah pemasaran, dan keduanya menjadi tak terpisahkan. Semua perusahaan modern menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk mempromosikan apa yang mereka tawarkan kepada konsumen. Adapun bentuk utama dari komunikasi pemasaran adalah meliputi : Iklan, tenaga penjualan, papan nama took, display ditempat pembelian, kemasaran produk, direct mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat lainnya. 1 Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentrasfer nilai-nilai pertukaran antara mereka dengan pelanggannya. Sehingga jika digabungkan, komunikasi 1 Terence A Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi ke-5, jilid 1, Jakarta: Erlangga 2003, Hal 4 11

2 12 pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya. 2 Penggabungan kajian komunikasi dan pemasaran telah menghasilkan kajian baru yang disebut dengan komunikasi pemasaran (Marketing Communication). Pada intinya komunikasi pemasaran merupakan aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. 3 Komunikasi pemasaran merupakan merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa disebut bauran promosi atau bauran pemasaran. Dalam bauran pemasaran ini biasanya sering digunakan berbagai jenis promosi. Adapun fungsi komunikasi pemasaran sebagai berikut : 1. Konsumen dapat diberitahu atau ditunjuk bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan oleh orang seperti apa dan bagaimana serta kapan. 2. Konsumen dapat belajar tentang siapa yang membuat produk dan apa yang dipertahankan perusahaan dan merek. 2 Terrence, op.cit., 4 3 Rd.Soemegara, Strategic Marketing Communication, Alfabeta, hal.4

3 13 3. Dan konsumen dapat diberikan suatu insentif atau imbalan untuk percobaan atau penggunaan. 4 Jika dulu kita mengenal 4P (product, price, place, promotion) dalam pemasaran, kini 4R yang merupakan konsep yang lebih mengena untuk mencapai sukses pemasaran, Relationship, Retention, Refferals dan Recovery (Hubungan, ketahanan, Perekomendasian dan pemulihan ) adalah hal penting dalam menciptakan program pemasaran yang sukses. Daripada memusatkan perhatian pada tools pemasaran. 5 Hubungan berarti dengan membangun hubungan, mendekati pelanggan dan berusaha melayani pelanggan dengan baik dan mungkin terjadi ketika pelanggan secara sukarela atau bahkan antusias melakukan bisnis dengan suatu perusahaan. Suatu hubungan membutuhkan kepercayaan, komitmen, komunikasi dan pemahaman. Ketahanan yaitu bagaimana mempertahankan pelanggan yang kita inginkan degan memenuhi keinginan dan memuaskan kebutuhan mereka. Mempertahankan jauh lebih murah darpda mencari pelanggan. Fokus seharusnya adalah pelanggan bertahan secara sukarela. Jika pelanggan bertahan karena mereka tidak memiliki alternatif atau kita kunci dengan program berhadiah, maka hal ini sedikit sekali membantu perkembangan hubungan jangka panjang. Lalu perekomendasian menimbulkan word of mouth yang merupakan hasil dari puas atau tidaknya pelanggan 4 Komunikasi Pemasaran (2012, Agustus 26 ). Slide Share [online]. Diakses pada tanggal 11 agustus 2013 dari 5 Barnes, op.cit., 18

4 14 terhadap suatu produk dan apabila pelanggan puas maka ia akan membawa produk itu kepada konsumen lain. Dan yang terakhir adalah pemulihan, sebagai bagaimana mengelola pelanggan yang baru pulih dari suatu pelayanan yang buruk. Hal ini dapat menegaskan kepada pelanggan loyal dan juga menunjukkan kepada pelanggan baru mengenai kesungguhan perusahaan untuk melayani dan memuaskan pelanggan. 6 Suatu hubungan merupakan pengait yang tahan lama antara merek dengan konsumen. Ia membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap sebuah produk. Perusahaan telah menyadari bahwa lebih menguntungkan untuk menjalin dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang sudah ada, dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. 7 Dari penjelasan dan definisi yang sudah disebutkan diatas, maka dapat dikatakan bahwa pada era pemasaran modern saat ini, untuk menyampaikan pesan kepada konsumen atau melakukan kegiatan pemasaran, tidak cukup lagi sekedar menyampaikan pesan ke konsumen melalui berbagai media atau alat komunikasi yang biasa digunakan seperti iklan, tenaga penjualan, papan nama toko, display ditempat pembelian, kemasan produk, direct-mail, sampel produk, gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat komunikasi lainnya, akan tetapi diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang didalamnya terdapat hubungan yang terjalin, yaitu antara perusahaan yang ingin menyampaikan 6 Ibid hal 27 7 Ibid Terence hal 2003

5 15 pesan dengan konsumen sebagai sasaran atau tujuan komunikasi pemasaran tersebut. Suatu hubungan yang berkelanjutan secara terus-menerus dan bersifat dua arah atau relationship marketing. Perubahan paradigma dari product-centric dimana untuk dapat menerapkan itu dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang berbasiskan pelanggan yaitu menekankan pentingnya hubungan antara pemasar dan pelanggan dalam kegiatan pemasarannya. Saat ini perusahaan telah menyadari bahwa komunikasi pemasaran yang dijalankan satu arah dan ditujukan ke semua orang yang sudah tidak memadai lagi karena adanya ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Pelanggan ingin mendapatkan pelayanan secara personal dan lebih intim. Bahkan Direct Marketing yang sudah berusaha melakukan komunikasi one-to-one belum sepenuhnya dapat memenuhi ekspektasi pelanggan. Penyebaran pesan pada tahap interest, penjangkauan konsumen melalui penguatan pesan pada publicity dan advertorial di media cetak (surat kabar dan majalah), pengupasam kekuatan, dan kualitas produk adalah cara pembentukan opini publik. Dalam strategi relationship marketing, pasar dibangun melalui pembentukan opini positif di seluruh rantai perusahaan, dan hubungan vertical ini membatu menunjukkan sebuah persetujuan atas nilai dan kualitas dari produk dan layanan. 8 8 John E. Kennedy & R.Dermawan Soemanegara. Marketing Communication: Taktik & Strategi. PT.Bhuana Ilmu Populer. Jakarta:2006.Hal.61-63

6 16 Langkah atau jenis kegiatan pemasaran ditentukan oleh teknik teknik semisal direct marketing, support media, personal selling, dan promosi penjualan. Selain teknik pemasaran itu, perlu juga diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa penggunaan visual dan pesan yang tepat adalah syarat utama dari keberhasilan sebuah program promosi. Tahap tahap komunikasi dan strategi pesan disusun untuk menumbuhkan kesadaran atas keberadaan sebuah produk dan layanan (awarenes), membangkitkan keinginan untuk memilki atau memperoleh produk (interest), dan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dalam komunikasi pemasaran sekarang ini, perusahaan beralih mengarah Customer Lifetime Value, dimana perusahaan- perusahaan yang sudah lama berdiri mempertahankan loyalitas pelanggan demi kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini dapat dibangun dengan beberapa cara, salah satunya dengan membangun relationship. Karena dalam industri jasa telekomunikasi, pelanggan sekarang membutuhkan sebuah alasan (meaning) yang lebih tinggi daripada hanya sekedar tarif yang terjangkau dan promo semata. 2.2 Customer Retention Marketing Customer retention merupakan tujuan strategi untuk mengupayakan pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. 9 Kegiatan ini diwujudkan melalui sebuah program atau strategi yang dibuat dan dilakukan oleh sebuah perusahaan. Bisa berupa potongan harga, kartu keanggotaan, dan 9 Francis Buttle. Customer Relationship Management.Bayumedia publishing. Malang: Hal 370

7 17 program-program istimewa lainnya. Customer retention dilakukan oleh suatu perusahaan agar terjadi pembelian kembali dari konsumen atau pelanggannya. Agar terjadi loyalitas pelanggan. Jika pelanggan sudah melakukan pembelian kembali dan secara konsisten terus memakai produk dan jasa yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka tujuan inti, pokok, bahkan tujuan sekunder yang telah disebutkan diatas dari suatu perusahaan dapat tercapai. Akhirnya perusahaan pun dapat berkembang pesat, juga mendapatkan image yang positif dari masyarakat Customer Retention Marketing bagian dari Customer Relationship Management Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi inti dalam bisnis yang mengintergrasikan proses dan fungsi fungsi internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitable. CRM didasarkan pada data pelanggan berkualitas dan dimungkinkan dengan adanya teknologi informasi. 10 Inilah beberapa tahapan utama dari Customer Relationship Management dalam buku Francis Buttle, yaitu : 1. Analisis Portofolio Pelanggan Tahap ini melibatkan analisis terhadap basis pelanggan secara actual dan potensial untuk mengidentifikasikan pelanggan mana yang ingin 10 Ibid.48

8 18 dilayani di masa mendatang. Secara Strategis, daftar teratas akan menjadi pelanggan yang signifikan termasuk mereka yang akan menghasilkan keuntungan (nilai) di masa mendatang. 2. Keintiman Pelanggan Pada tahap ini dapat dikenali identitas, riwayat, tuntutan, harapan, dan pilihan pelanggan. 3. Pengembangan Jaringan Untuk mengidentifikasikan, menjelaskan, dan mengelola hubungan dengan anggota jaringan dalam perusahaan. Hal ini termasuk organisasi-organisasi dan orang-orang yang berkontribusi pada penciptaan dan penyampaian proposisi nilai untuk pelanggan terpilih. Jaringan dapat mencakup anggota dari luar seperti supplier, mitra dan pemilik atau investor, dan juga pihak internal yang penting, yaitu pegawai. 4. Pengembangan proposisi nilai Tahap ini melibatkan pengidentifikasian sumber sumber nilai bagi pelanggan dan penciptaan suatu proposisi dan pengalaman yang memenuhi kebutuhan, harapan, dan pilihan mereka.

9 19 5. Mengelola siklus hidup pelanggan Siklus hidup pelanggan adalah perjalanan pelanggan dari status suspek menjadi pendukung. Pengelolaan siklus hidup membutuhkan perhatian pada proses dan stuktur. 11 Dalam Customer Relationship Management perusahaan menganggap konsumen sebagai partner. Perusahaan harus menjaga hubungan baik dalam jangka panjang dengan konsumen. Customer Relationship Management sangat menekankan menjaga dan selalu memperbaiki hubungan dengan pelanggan yang ada ketimbang mencari pelanggan baru. Hal tersebut berlandaskan pada asumsi dan kenyataan bahwa jauh lebih murah biaya mempertahankan pelanggan daripada menarik atau merekrut pelanggan baru. Banyak kesalahan dilakukan oleh perusahaan yang selalu bekerja keras mencari pelanggan, tetapi mereka kurang memelihara, kurang memperhatikan pelanggan yang sudah diperoleh. Manajemen hubungan pelanggan mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi penawaran, 11 Buttle,op.cit.,57

10 20 pelayanan, program, pesan, dan media. Melalui sistem yang menerapkan CRM, perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka. Perawatan pelanggan atau Customer Retention merupakan tujuan strategi untuk mengupayakan pemeliharaan jangka panjang dengan pelanggan. Perawatan pelanggan menjadi cerminan penyebrangan pelanggan. Tingkat penyebrangan yang tinggi sama dengan tingkat penyebrangan yang rendah. Rusbult dan Buunk mendefinisikan komitmen merupakan orientasi jangka panjang dalam suatu hubungan, termasuk keinginan untuk mempertahankan hubungan itu dengan baik dalam senang maupun susah. 12 Jika pelanggan sangat berkomitmen, yakni pelanggan yang tidak terpengaruh oleh daya tarik pesaing maka tidak perlu berinvestasi terlalu banyak dalam perawatan pelanggan tersebut. Customer Retention atau perawatan pelanggan merupakan bagian dari Customer Relationship Management. Hal ini terlihat dari proses proses inti dari CRM yaitu pemerolehan pelanggan, perawatan 12 C.E. Rusbult dan B.P. Bunk, Commitment in Process in Close Relationship; An Interdependence Analysis, Journal of Social and Personal Relationship :

11 21 pelanggan, dan pengembangan pelanggan. Secara bersama-sama, ketiganya menyusun siklus hidup pelanggan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Francis buttle dalam bukunya yang berjudul Customer Relationship Management, Concept and Tools. Dimana CRM didefinisikan sebagai strategi bisnis inti yang memadukan proses dan inti internal, jaringan eksternal untuk menciptakan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan. CRM didasarkan pada data pelanggan berkualitas dan dimungkinkan dengan adanya teknologi informasi. 13 Peran dari Customer Relationship Management adalah untuk mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggan, lewat tiga tahapan siklus hidup pelanggan, yakni pemerolehan pelanggan, perawatan pelanggan. Jika strategi pemerolehan pelanggan bertujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dalam basis pelanggan, maka stategi perawatan pelanggan (Customer retention) bertujuan untuk mempertahankan proporsi pelanggan dengan mengurangi penyebrangan pelanggan. ketika pemerolehan pelanggan dijadikan fokus utama, maka demikian pula dengan perawatan pelanggan. karena tidak semua pelanggan layak untuk dipertahankan. 13 Buttle, op.cit., hal 55

12 One to One Marketing One-to-One marketing muncul berdasarkan berdasarkan konsep Customer Retention Marketing yang artinya adalah pendekatan secara individual. Menurut Parvatiyar dan Shainesh dalam Vanesa menyebutkan bahwa One to One marketing atau pendekatan secara individual merupakan program yang ditujukan pada pemenuhan pemuasan kebutuhan yang dimiliki oleh pelanggan yang unik dan secara individual. 14 One-to-One Marketing adalah teknik memasarkan produk dengan cara memberikan produk dan jasa kepada pelanggan sesuai dengan hasil identifikasi terhadap kebutuhan dan preferensi mereka masing-masing. Teknik ini menyadari konsep customer lifetime value, dimana pelanggan yang loyal dan melakukan pembelian berulang akan memberikan nilai yang besar terhadap perusahaan. Supaya pelanggan melakukan pembelian berulang, maka kuncinya adalah dengan one-toone marketing, memenuhi kebutuhannya secara spesifik. One-to-one marketing terdiri dari 2 jenis, yakni Personalization dan customization. 1. Personalization Personalization terjadi ketika perusahaan mengambil keputusan marketing mix yang sesuai, berdasarkan dengan kumpulan 14 James G.Barnes. The Role of Customer Insight in Building your CRM Strategy, A customer Think White Paper. CRM Guru Publisher,2003. Hal 79

13 23 data pelanggan yang telah diperoleh. Personalization mempunyai beberapa keunggulan, antara lain kepuasan pelanggan yang lebih tinggi dan laba yang juga lebih tinggi. Kepuasan diharapkan akan meningkat, karena perusahaan melakukan marketing mix yang relevan dengan data pelanggan. Hanya saja, personalization juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, adalah kekhawatiran menyerang privasi orang. personalization adalah mengumpulkan data dan memanfaatkan data yang diperoleh. Kedua, personalization ini cukup mahal, karena membutuhkan data dan software yang mahal untuk melakukannya karena tergantung pada keakuratan personalization itu sendiri. 2. Customization Customization adalah ketika pelanggan secara proaktif memilih satu elemen marketing mix atau lebih bagi mereka. Jadi, perbedannya dengan personalization adalah, disini pelanggan yang lebih berperan banyak untuk memilih. Manfaat utama yang diperoleh dari customization adalah kepuasan pelanggan yang lebih besar. Karena pada customization, order dibuat sesuai dengan keinginan pelanggan. Sehingga, ketika pelanggan memperoleh hasil pesanan yang sesuai dengan keinginan dan ekspektasinya, maka mereka akan puas. Salah satu keunggulan potensial yang ditawarkan oleh customization adalah memberikan diferensiasi produk

14 24 tersendiri. Namun, customization juga memiliki kelemahan, yakni pada biaya. Tentunya customization memicu biaya yang lebih besar Strategi Customer Retention Marketing Customer retention marketing tentang bagaimana berinteraksi dengan setiap pelanggan yaitu menciptakan situasi win-win dengan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan sebagai imbalannya, pelanggan memberikan loyalitasnya kepada perusahaan. Dalam bukunya, Francis buttle mengungkapkan strategi dari CRM adalah mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggan lewat tiga tahapan siklus hidup pelanggan, yakni : 1. Pemerolehan pelanggan, bertujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dalam basis pelanggan. 2. Perawatan pelanggan, bertujuan untuk mempertahankan proporsi pelanggan dengan mengurangi penyebrangan pelanggan. 3. Pengembangan pelanggan, bertujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan bagi perusahaan. 16 Lalu dengan strategi strategi ini kita dapat memanage pelanggan untuk menentukan pelanggan mana yang dapat serta layak dipertahankan dengan melakukan penetrasi pemasaran, menghindari pelanggan yang lari 15 One to one marketing (2009, 16 September ). Management File [online]. Diakses pada tanggal 13 April 2013 dari 16 Buttle, op.cit., 369

15 25 ke pesaing (Devection Preventive), terus melakukan hubungan yang berkelanjutan, melakukan program - program yang dapat memberikan keuntungan untuk pelanggan dan berusaha untuk dapat mengambil kembali pelanggan yang lari kepesaing. Selain melalui 3 tahapan siklus pelanggan, Buttle juga menjelaskan tentang 2 strategi perawatan pelanggan secara positif dan negatif. Positif apabila sejumlah perawatan pelanggan dapat memenuhi dan melampaui harapan pelanggan, menemukan cara untuk untuk menciptakan nilai tambah, menciptakan ikatan sosial dan structural, dan membina sebuah komitmen. 17 Melampaui harapan pelanggan adalah memberikan sesuatu yang lebih daripada apa yang biasanya bisa memuaskan pelanggan. Mencari cara untuk menambah nilai dimaksudkan menambah nilai pelanggan tanpa menciptakan biaya tambahan bagi perusahaan secara ideal. Dalam menciptakan nilai tambah bagi pelanggan bisa dilakukan dengan tiga bentuk program, yaitu skema loyalitas, klub pelanggan, dan promosi penjualan. Menciptakan ikatan sosial dan structural, dimaksudkan hubungan interpersonal yang postitif antara pelanggan dan supplier. Sedangkan Ikatan structural tercipta ketika perusahaan dan pelanggan memberikan manfaat timbal balik bagi partisipannya. 17 Buttle, loc.cit.,

16 26 Yang terakhir adalah membangun komitmen, bagaimana perusahaan mampu membuat pelanggan merasa lebih dari sekedar puas. Adapun karakteristik karakteristik pelanggan yang berkomitmen yaitu : 1. Pelanggan yang sangat puas 2. Pelanggan percaya bahwa merek, tawaran dan perusahaan anda lebih unggul daripada pesaing lain. 3. Pelanggan terlibat dalam merek, tawaran, dan perusahaan anda. 4. Pelanggan mempunyai niat membeli yang sangat kuat dan mengalahkan tawaran promosi dari perusahaan pesaing. 18 Berbeda dengan strategi positif, strategi negatif yang diungkapkan buttle adalah membebankan biaya perpindahan yang tinggi pada pihak pelanggan sehingga menghalangi mereka agar tidak melakukan penyebrangan atau yang biasa disebut dengan migrasi pelanggan. 19 Customer Retention Marketing adalah tentang berinteraksi dengan setiap pelanggan yaitu menciptakan situasi win-win dimana anda menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan sebagai imbalannya pelanggan akan memberikan loyalitas kepada produk anda. Mercer mendefinisikan CRM sebagai sebuah strategi bisnis untuk memilih dan mengelola hubungan yang sangat menguntungkan dengan pelanggan Buttle, op.cit., Buttle, loc.cit., Mercer,Customer Retention Marketing Program in Automotive Industry (A March & Mc Lennan Company), 2002 hal 8

17 27 Retensi pelanggan selalu memiliki posisi penting dalam pembentukan sukses dibisnis marketing dan sekarang ini telah menjadi pusat strategi dalam merangkul hubungan dengan pelanggan. CRM tidak hanya sebagai suatu transaksi yang sederhana namun sebagai focus utama dalam bisnis ke marketing. Dengan memiliki keterampilan unggul dalam mengelola hubungan dengan pelanggan loyal, perusahaan dapat membuat suatu kalaborasi keuntungan. Hubungan terjalin antara pelanggan dengan perusahaan biasanya terjalin cukup lama. CRM menyadari pentingnya menciptakan, meningkatkan dan memelihara hubungan dengan pelanggan dan memberikan layanan yang terbaik untuk terciptanya loyalitas pelanggan selalu mengingat produk dan servis kita yang pada gilirannya terciptanya pelanggan yang loyal kepada perusahaan dan pada akhirnya terciptanya transaksi yang menguntungkan perusahaan. Kepuasan merupakan hasil dari penilaian karena pembelian dan pengalaman pemakaian yang didapat dari pelayanan yang baik di masa lalu, sehingga pelanggan puas atas transaksi yang telah terjadi..

18 Identification, Differentiate, Interaction, Customization (IDIC) Customer Retention Marketing bertujuan untuk menjalin hubungan intim dengan pelanggan dan kemudian mengantarkan produk yang dimilki differensiasi selaras dengan kebutuhannya dan keinginannya. Untuk bisa mencapai tujuan tujuan CRM yang optimal, beberapa proses yang perlu diperhatikan dan digunakan secara simultan dalam pelaksaaannya, yaitu : IDIC- Identify, Differentiate, Interact, dan Customized. Konsep IDIC diperkenalkan oleh Don Peppers dan Martha Rogers dalam bukunya One to One Marketing. ini menyajikan arahan yang termasuk akal tentang cara menganekaragaman tawaran produk pelanggan secara personal dengan titik awal dari pemahaman yang kuat akan kebutuhan dan keinginan pelanggan. 21 Model ini menyarankan bahwa setiap perusahaan harus mengambil empat langkah dalam membangun hubungan yang lebih erat one-to one relationship dengan pelanggan. Proses IDIC dalam CRM selalu bertautan dengan data pelanggan. 1. Identification yaitu setiap perusahaan yang ingin meluncurkan program loyalitas pelanggan B2C yaitu dengan cara memasukan informasi pelanggan yang termasuk menguntungkan atau sekedar mewakili segmen pasarnya yang disimpan untuk suatu saat dipakai 21 James G.Barnes. Build Your Customer Strategy : a Guide to creating Profitable CRM. John &wiley, New Jersey,2006. Hal.182.

19 29 sebagai sampel riset perilaku di tiap segmen. Data yang dibutuhkan yaitu data diri, contac list, alamat , dan lain-lain 2. Differentiation adalah langkah untuk mengkategorikan pelanggan menurut nilai dan kebutuhannya setelah data diri pelanggan dikelola secara rapi. 3. Interaction, tujuan akhir dari mendefinisikan pelanggan dan membedakan pelanggan adalah mengetahui pelanggan yang bernilai dan pelanggan yang tidak bernilai. Pelanggan yang bernilai akan dikelola secara jangka panjang oleh perusahaan. 4. Customization adalah suatu kemampuan yang diperlukan untuk bisa menciptakan produk yang unik dan cocok dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara individu Pelanggan Pelanggan merupakan seseorang berulang kali atau teratur melakukan pembelian kepada seseorang. Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli dari suatu perusahaan. Kebiasaan terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya track record hubungan yang kuat dan pembelian yang berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu. Keuntungan dalam segi laba akan diperoleh oleh perusahaan 22 Hermawan Kertajaya, op.cit., Hal 123

20 30 apabila perusahaan itu menjaga dengan baik pelanggan mereka yang merasa puas dengan perusahaan tersebut. 23 Pelanggan adalah seseorang yang membina hubungan baik dengan orang lain khususnya produsen dalam bidang usaha. Demi mempermudah pengidentifikasian pelanggan,lebih baik kita klasifikasi kan pelanggan sebagai seorang,organisasi atau pun instansi yang utuh,dan pada dasarnya semuanya mempunyai dua kebutuhan yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Jenis kebutuhan yg dibutuhkanya bervariasi tergantung situasi, kondisi,dan daya beli masing -masing. Perusahaan beradu meningkatkan pelayanannya sama rata kepada semua pelanggannya belakangan mulai menyadari kekeliruannya karena ternyata tidak semua pelanggan cukup bernilai bagi perusahaan. Pada satu sisi, ada pelanggan yang benar-benar member konstribusi profit yang besar, tetapi pada sisi lain, ada juga pelanggan yang tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi perusahaan. Memberikan kualitas pelayanan prima untuk pelanggan jenis kedua hanya akan membuang-buang energi dan waktu, disamping akan menggerogoti profit perusahaan yang didapat dari pelanggan jenis pertama. Untuk bisa merancang program retensi yang baik, yakni semua anggota pelanggan harus mendapatkan manfaat dari program retensi, maka pelanggan stratanya harus dibedakan. Perusahaan perlu mengenali perilaku 23 Griffin, op.cit., 21

21 31 pelanggannya satu per satu, sehingga perusahaan bisa menyusun program retensi pelanggan yang pas untuk tiap-tiap segmen pelanggan. Salah satu tujuan retensi pelanggan, yaitu untuk mengunci loyalitas pelanggan (Locking Loyalty ) adalah sebuah operating model yang diciptakan oleh Hermawan Kertajaya dalam bukunya yang berjudul Boosting Loyalty Marketing Performance berisi disiplin untuk mengunci loyalitas pelanggan sejak dini dari mulai tahapan pra pembelian (PrePurchase), pembelian (purchased), sampai pasca pembelian (Post Purchased) 24. Hermawan menjabarkan operating model dalam beberapa tahapan sebagai berikut : a. Elemen Pertama terinspirasi oleh model tahapan loyalitas milik Jill Griffin dalam bukunya Customer Loyalty. 25 Yakni suspect, Prospect, First time buyer, Repeat Customer, Loyal Client, sampai Spiritual advocacy. b. Elemen Kedua adalah pergerakan tingkat relationship pelanggan dari sejak pengenalan (Awareness), tertarik (attraction), kemudian membeli. c. Elemen ketiga yang paling penting adalah disiplin eksekusi yang harus dilakukan perusahaan pada setiap tahapan agar loyalitas yang terbentuk maksimal ( sampai pada tingkat tertinggi, spiritual advocacy). 24 Hermawan Kartarajasa. Boosting Loyalty Marketing, Jakarta: MarkPlus, Inc hal Jill Griffin. Customer loyalty How to earn to it, How to keep it Lossey Bass

BAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelanggan merupakan public eksternal perusahaan yang memiliki kedudukan penting bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produsen akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi. 1

BAB I PENDAHULUAN. produsen akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi. 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan pelanggan adalah langkah awal yang sangat penting dalam usaha untuk merentasi pelanggan yang potensial dan valuable. Pelanggan yang puas adalah pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi di bidang telepon selular membantu sektor telekomunikasi saat ini tak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dengan fungsi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berkaitan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berkaitan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, sebagai berikut : 1. Setelah dilihat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan haruslah dikelola

BAB II LANDASAN TEORI. Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan haruslah dikelola BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MANAJEMEN PEMASARAN 2.1.1. Pengertian Manajemen Pemasaran Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan haruslah dikelola dengan sistem manajerial yang sesuai dengan tujuan pemasaran

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari yang terhubung dengan segala macam kehidupan kemanusiaaan. Setiap aspek kehidupan kita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran pada dasarnya adalah suatu proses yang dinamis yang secara berkesinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Komunikasi dapat

Lebih terperinci

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts Product Knowledge and Price Concepts Minggu-15 Membangun Nilai, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (2) (building customer value, satisfaction, and loyalty) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Sejarah Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION MAKNA INTEGRASI DALAM INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Sarah Santi Fikom Universitas Esa Unggul,Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510 aci_us@gmail.com Abstrak Komunikasi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut survey global yang dilakukan The Conference Board di tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut survey global yang dilakukan The Conference Board di tahun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Persaingan bisnis adalah bukan hal yang baru dalam dunia pemasaran, terutama dalam memperebutkan konsumen potensial dan mempertahankan konsumen yang ada.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Retensi Pelanggan (CRM) merupakan Aktifitas Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Program Retensi Pelanggan (CRM) merupakan Aktifitas Komunikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Retensi Pelanggan (CRM) merupakan Aktifitas Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran merupakan suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Strategi mempertahankan kesetiaan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Strategies Tataran CRM Operasional Analitis CRM Strategies Pandangan top-down tentang CRM sebagai strategi bisnis paling penting yang mengutamakan konsumen dan bertujuan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Jasa Pemasaran dalam suatu perusahaan akan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Berdasarkan rumusan di atas, maka penulis mengemukakan teori, pendapat

BAB II KERANGKA TEORI. Berdasarkan rumusan di atas, maka penulis mengemukakan teori, pendapat BAB II KERANGKA TEORI Berdasarkan rumusan di atas, maka penulis mengemukakan teori, pendapat ataupun gagasan yang dapat dijadikan sebagai landasan berpikir dalam penelitian ini. 2.1 Bauran pemasaran Setiap

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. penulis, maka penulis akan menguraikan landasan dasar teori yang sesuai dengan

Bab 2. Landasan Teori. penulis, maka penulis akan menguraikan landasan dasar teori yang sesuai dengan Bab 2 Landasan Teori Untuk menghindari kesalahan persepsi dalam istilah-istilah dan pemikiran penulis, maka penulis akan menguraikan landasan dasar teori yang sesuai dengan beberapa ahli dan literature

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)

Lebih terperinci

Rantai Nilai Manajemen Hubungan Pelanggan

Rantai Nilai Manajemen Hubungan Pelanggan Rantai Nilai Manajemen Hubungan Pelanggan Kajian CRM Strategies Tataran CRM Operasional Analitis CRM Strategies Pandangan top-down tentang CRM sebagai strategi bisnis paling penting yang mengutamakan konsumen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan 7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep kualitas hubungan, orientasi pelanggan, kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transaksi pemasaran merupakan bagian dari gagasan yang lebih besar mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar menciptakan transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN Pendahuluan Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang kuat Pemasar harus berhubungan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan karena memiliki peran untuk memberikan keuntungan finansial yang terusmenerus atau keuntungan jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (customer retention marketing) di masa depan akan menjadi kunci keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. (customer retention marketing) di masa depan akan menjadi kunci keberhasilan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di masa depan, program loyalitas pelanggan akan memainkan peran strategi bagi kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Pemeliharaan pelanggan (customer retention

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu. Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya persaingan produk mie instan di Indonesia membuat produsen menggencarkan usahanya untuk merebut perhatian konsumen salah satunya dengan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin menciptakan dengan menciptakan, menawarkan, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Loyalitas Pelanggan (customer loyalty) Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat unyuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. 1 PENGERTIAN Menurut American Association of Advertising Agencies, IMC adalah

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan barang dan jasa. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Merek (brand) Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai: Nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2005 : 18) adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan endorser dalam komunikasi merek sangat penting. Karena menunjukan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam bentuknya saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Peneliti bernama Nursyafitri (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tarif

BAB II URAIAN TEORITIS. Peneliti bernama Nursyafitri (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tarif BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Peneliti bernama Nursyafitri (2009) dengan judul skripsi Pengaruh Tarif Rp 0,5/ detik kartu Simpati Pede terhadap loyalitas pelanggan P.T Telkomsel Medan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak liberalisasi perbankan tahun 1988, persyaratan pembukaan bank dipermudah, bahkan setoran modal untuk mendirikan bank relatif dalam jumlah yang kecil. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran sudah diketahui semenjak manusia mulai mengenal sistem pembagian kerja dalam masyarakat, sehingga kelompok masyarakat hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha semakin hari terasa semakin kuat, kondisi ini berdampak kepada prinsip-prinsip yang dilakukan oleh kalangan pengusaha khususnya strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin menyadari arti penting konsumen bagi kesuksesan usaha yang mereka bangun. Makin banyaknya produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan mengembangkan strategi promosi yang merupakan salah faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK MELALUI PROMOSI EVENT SPONSORSHIP DAN PUBLISITAS Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstraksi Perusahaan dalam kegiatannya tidak bisa lepas dengan merk produk yang

Lebih terperinci

Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan

Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan Pentingnya Pelanggan Dasar dari orientasi pemasaran adalah hubungan pelanggan yang kuat Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP Karya Ilmiah E Business Sujiwo (09.11.3212) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Karya ilmiah e-business ini berisikan uraian mengenai lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Strategi Menurut Tjiptono (2008:3) Definisi strategi adalah sebagai berikut: a. Strategi didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak terlepas dari ruang lingkup komunikasi. Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial, maka komunikasi tidak saja sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Kata komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang berarti sama (dalam bahasa inggris: common). Komunikasi kemudian dapat dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui verifikasi, tetapi berbeda dengan hipotesis ( Basri, 2008: 77). Teori juga disebut kerangka referensi atau skema

Lebih terperinci