STIE Putra Perdana Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STIE Putra Perdana Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. STIE Putra Perdana. Indonesia. Indonesia"

Transkripsi

1 AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. XIN YUAN STEEL INDONESIA, BALARAJA TANGERANG BANTEN Oleh : H. Bahrul Fikri, S.E., M.M. Dosen Tetap PPI ABSTRACT This research is to know and analyze the results of the audit process management to the marketing function PT. Xin Yuan Steel, Balaraja, then provide advice and remedial measures to the problems that make the marketing function PT. Xin Yuan Steel, Balaraja run less efficiently, effectively and economically. From the research results can be seen several strengths that can be used as an opportunity to improve the performance of the marketing department. However, in conducting its activities the marketing department has not run optimally, due to the lack of internal audits to evaluate the results that have been obtained. This is proven by their plus-minus gains realized meet the targets that have been set. It is recommended that the findings obtained in this study can be used as inputs and the policy of the management company to achieve profits segnifikan and sustainable. Keywords : Audit Management, Marketing Functions ABSTRAK Penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisis hasil proses audit manajemen terhadap fungsi pemasaran PT. Xin Yuan Steel, Balaraja Tangerang, kemudian memberikan saran dan langkah-langkah perbaikan terhadap masalah-masalah yang membuat fungsi pemasaran PT. Xin Yuan Steel, Balaraja Tangerang berjalan kurang efisien, efektif, dan ekonomis. Dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa kekuatan yang dapat dijadikan sebagai peluang dalam meningkatkan kinerja bagian pemasaran. Namun demikian dalam melakukan kegiatannya bagian pemasaran belum berjalan secara maksimal, karena belum adanya audit internal yang melakukan evaluasi dari hasil yang telah didapatkan. Hal ini terbukti dengan adanya plus-minus keuntungan realisasi memenuhi target yang telah ditetapkan. Untuk itu disarankan agar temuan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan menjadi kebijakan pihak manajemen perusahaan untuk meraih keuntungan yang segnifikan dan berkelanjutan. Kata Kunci : Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1089

2 I. PENDAHULUAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah memberikan dampak bagi setiap perusahaan dalam menentukan produk dan jasa yang hendak ditawarkan, dimana hal ini menimbulkan pesaingan antara perusahaan semakin tinggi dan kompetitif. Kedaan ini memberikan dorongan dan upaya bagi setiap perusahaan melakukan berbagai kebijakan, agar mampu bertahan dan dapat memenangkan persaingan bisnis dalam tataran global, dengan memanfaatkan peluang-peluang pasar serta kebutuhan konsumen. Dalam hal ini fungsi marketing (pemasaran) berperan penting dalam membaca setiap peluang yang ada. Hal ini memberikan suatu pemahaman bahwa, pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, mempertahankan, dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan suatu perusahaan. Fungsi pemasaran bisa dikatakan sebagai ujung tombak dari keberhasilan perusahaan tersebut. Setiap perusahaan menginginkan tiap produk yang dihasilkan dan jasa yang ditawarkan dapat terjual dalam jumlah besar dan dengan tingkat harga yang memberi keuntungan. Melalui produk yang dijualnya inilah perusahaan dapat mempertahankan kehidupannya atau menjaga kestabilan usahanya serta untuk dapat berkembang. Dengan demikian, setiap perusahaan merencanakan kegiatan pemasaran produknya, seperti keputusan mengenai produk yang dibuat, pangsa Kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang berorientasi pada kepuasan pasarnya, harga, serta promosinya, jauh sebelum produk itu diproduksi sampai produk tersebut dikonsumsi oleh konsumen akhir. pelanggan, sebab tujuan akhir dari konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total Customer Statisfaction). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada pelanggan apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka menginginkannya atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan pelanggan maka akan memberi nilai tambah pada perusahaan sebab produk yang dihasilkan perusahaan cocok dan disukai pelanggan dan dapat terjual dengan sendirinya serta pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada peningkatan laba perusahaan. Jadi penekanannya adalah pada pemasaran dan bukan pada penjualan. InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1090

3 Oleh karenanya perusahaan perlu mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan. Keberhasilan ini ditentukan oleh ketepatan produk yang dihasilkan perusahaan dalam rangka memberikan kepuasan kepada target atau sasaran konsumen yang ditentukan. Oleh sebab itu, pemasaran ( marketing) harus dilaksanakan secara efisien, ekonomis dan efektif untuk mencapai suatu kondisi perusahaan yang sehat karena fungsi ini biasanya mengerahkan sumber daya dalam jumlah yang besar dan merupakan fungsi yang menentukan volume penjualan perusahaan, sehingga apabila efisiensi, dan penghematan ekonomi dari suatu program pemasaran perusahaan terjadi penyimpangan akan mengakibatkan kerugian yang cukup material dan mempengaruhi tingkat penjualan. Alat ukur untuk mengertahui efektivitasn, dapat diukur melalui suatu audit pemasaran (marketing audit). Audit pemasaran ( marketing audit) merupakan bagian dari pengendalian internal yang mengaudit operasional perusahaan. Hal yang penting dalam pelaksanaan audit adalah menemukan masalah dan meyakinkan ketaatan (compliance) terhadap peraturan atau standar-standar yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan perusahaan dapat mengontrol fungsi yang dimaksud secara maksimal, dalam hal ini fungsi pemasaran. Hasil dari audit ini digunakan oleh dan kebijakan pemasaran yang akan mengarahkan perusahaan, sehingga merupakan manajemen puncak sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Fungsi utama audit pemasaran (marketing audit) adalah untuk menguji dan menilai tujuan alat bagi manajer pemasaran untuk dapat mendeteksi dan mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Siagian (2000:179) menyimpulkan audit pemasaran sebagai alat peninjau dan penilain yang menyeluruh atas fungsi pemasaran untuk membantu mengungkapkan permasalahan dalam bidang pemasaran. Berdasarkan latar belakang sebagaimana dipaparkan di atas, maka penulis mengambil topik penelitian mengenai bidang audit manajemen khususnya audit fungsi pemasaran dengan judul : AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. XIN YUAN STEEL INDONESIA, BALARAJA - TANGERANG. InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1091

4 II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori a. Audit Pemasaran Audit pemasaran merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap segenap program pemasaran pada suatu perusahaan atau unit bisnis secara komprehensif, sistematis, independen, dan berkala terbukti ampuh untuk menepis fenomena tersebut dengan memberikan pendekatan yang terstruktur terhadap pengumpulan dan analisis data/informasi pada lingkungan bisnis yang kompleks dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah korektif bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian sehingga efektivitas program-program pemasaran dapat tercapai. Pengertian Audit Pemasaran adalah pengumpulan serta pengevaluasian informasi tersebut dengan Kriteriakriteria yang telah ditetapkan (Alvin A.Arens et al., 2003). Sebelum mengetahui pengertian Audit Pemasaran, terlebih dahulu penulis jelaskan pengertian dari Audit. Pada dasarnya, Audit merupakan suatu alat perusahaan agar dapat mengerti bagaimana perusahaan berhubungan dengan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Audit merupakan alat perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya sebagaimana mereka berhubungan dengan peluang dan ancaman (Amin Widjaja Tunggal, 2003). karena melalui audit, strategis sampai pada suatu tolak ukur baik dari peluang Menurut Amin Widjaja Tunggal (2003) Audit Pemasaran merupakan sejumlah cara titik mulai yang benar untuk proses perencanaan pemasaran strategis, dan ancaman lingkungan ataupun kemampuan pemasaran organisasi. b. Bentuk Audit Pemasaran Menurut (Amin Widjaja Tunggal, 2003) : 1) Audit eksternal berhubungan dengan variabel yang tidak dapat dikendalikan, dimulai dengan suatu pengujian informasi atas ekonomi umum dan kemudian berpindah pada pandangan atas kesehatan dan pertumbuhan dari pasar yang dilayani oleh perusahaan. 2) Audit internal berkaitan dengan variabel yang dapat dikendalikan yang bertujuan untuk menilai sumber daya organisasi bagaimana mereka InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1092

5 pesaing. berhubungan dengan lingkungan dan berhadapan dengan sumber daya dari c. Ruang Lingkup Audit Pemasaran Menurut (IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut : 1) Audit Lingkungan Pemasaran Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan ekonomi, teknologi, sosial, dan politik. 2) Audit Strategi Pemasaran strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya. 3) Audit Organisasi Pemasaran Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara 4) Audit Sistem Pemasaran efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya. Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran. 5) Audit Produktivitas Pemasaran Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran. InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1093

6 6) Audit Fungsi Pemasaran Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap 3) Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang. suatu perusahaan. new direction pada masa mendatang. 2. Tahapan-tahapan Audit Pemasaran setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain. d. Manfaat Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Manfaat audit manajemen fungsi Pemasaran antara lain: 1) Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal. 2) Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang 4) Memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program-program pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreatifitas 5) Dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta bagaimana memperbaikinya. 6) Identifikasi tersebut termasuk beberapa cara untuk memperbaiki respons pemasaran. 7) Memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik dan 8) Menganalisis upaya pemasaran, mengcreate serta merevisi pendekatan pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Tahapan Audit Manajemen Dalam melakukan audit atas fungsi pemasaran, Terdapat tahap tahap yang harus dilakukan (IBK.Bayangkara, 2011), antara lain : a. Audit pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1094

7 menentukan tujuan audit sementara (tentative audit objektive) pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat Dalam tahap audit ini auditor dapat menentukan tujuan audit sementara. b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudahdapat diketahui potensi potensi pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan.jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective) atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan tersebut. c. PemeriksaanTerinci Padatahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan disajikan dalam satu kertas kerja audit (KKA) Untuk mendukung kesimpulan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini audit yang dibuat dan rekomnedasi yang diberikan. d. Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hal audit termasuk rekomnedasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorongpihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan -temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi). Rekomendasi harus InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1095

8 untuk ditindaklanjuti. disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta menarik 3. Prosedur Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan a. kebijakan produk, kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: b. kebijakan harga, c. kebijakan promosi, dan d. kebijakan saluran distribusi. a. Kebijakan Produk Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya yaitu melalui analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini mampu mencapai tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada laba perusahaan. Lini produk yang ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di tingkat menengah tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah atau di tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu menambah beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan strategi produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan. Keputusan Lini Produk Lini produk adalah sekelompok produk yang berkaitan erat karena memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang harga tertentu. Keputusan lini produk mencakup hal-hal penting yang berkaitan dengan: (1) rentang lini produk, (2) merentangkan lini produk, (3) mengisi lini produk, (4) modernisasi lini produk, dan (5) menetapkan tampilan lini produk. Keputusan Bauran Produk InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1096

9 Bauran produk adalah himpunan sebuah lini produk dan barang-barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran produk meliputi: (1) keluasan, (2) kepanjangan, (3) kedalaman, dan (4) konsistensi. Keempat bauran produk ini memberikan panduan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Sehubungan dengan hal ini, perusahaan dapat meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas bauran produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi produk yang sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk b. Kebijakan Harga menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara yang terakhir adalah perusahaan dapat memperhatikan konsistensi lini produknya. Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan yaitu faktor internal yang terdiri atas: pemasaran (produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk 1) Tujuan pemasaran. 2) Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen bauran menunjang suksesnya program pemasaran secara keseluruhan. 3) Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga. 4) Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari bagian yang menetapkan harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi perusahaan. 5) Faktor lain (eksternal) meliputi: 6) Sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh jenis pasar dimana produk tersebut dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli dan penjual yang sama-sama InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1097

10 ditentukan oleh mekanisme pasar. memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi pasar, harga 7) Persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara cermat merespon harga dan penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli suatu produk dengan harga yang lebih tinggi jika produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada penggunanya. 8) Faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan perusahaan. c. Kebijakan Saluran Distribusi mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam organisasi yang menghubungkan produsen dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi) sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat. Fungsi Distribusi Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus pemasaran risiko, pemilikan fisik, pembayaran, da hak milik. Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran meliputi: informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan pertimbangan- pertimbangan penting mengenai: 1) Analisis kebutuhan pelanggan 2) Penetapan tujuan saluran pemasaran 3) Identifikasi alternatif saluran pemasaran utama 4) Evaluasi alternatif saluran pemasaran utama. d. Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta masyarakat umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang manfaat dan keberadaan InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1098

11 terdiri atas kombinasi dari komponen bauran promosi berikut: produk tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran (bauran promosi) dapt 1) Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. 2) Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu 3) Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa. individualnya. 4) Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk 5) Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjuan III.METODELOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode Studi kepustakaan (Library Research) Yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui bacaan-bacaan atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. manajemen khususnya menyangkut fungsi manajemen pemasaran. Data ini merupakan data tambahan untuk melengkapi bahan-bahan penyusunan laporan dalam bentuk teori dan pengertian yang sangat erat kaitannya dengan Selain itu, penilitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini tidak menggunakan skala numerek, dalam bentuk wawancara secara langsung terhadap pihak yang terkait secara langsung dengan objek sasaran penelitian guna mendapatkan penjelasan mengenai kebijakan perusahaan dalam program manajemen pemasaran. Serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh data dan informasi tambahan yang diperlukan. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pada bagian fungsi pemasaran PT. Xin Yuan Steel yang beralamat di Jalan Raya Serang KM 25,5 Desa Sentul Jaya, Balaraja Kabupaten Tangerang. Sedangkan subjek InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1099

12 Yuan Steel. penelitiannya adalah mengenai audit manajemen fungsi marketing pada PT. Xin berikut : Sedangkan teknik analisa data, dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai 1. Audit Pendahuluan 2. Review Pengujian dan Pengendalian Manajemen 3. Pemeriksaan Terperinci 4. Pelaporan. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pemasaran dalam hal ini di wakili 1. Hasil Penelitian oleh saudara Nangcik, S.E., M.M. dan pengamatan langsung dilapangan, didapat informasi bahwa PT. Xin Yuan Steel belum ada audit manajemen fungsi pemasaran, dikarenakan belum adanya bagian audit internal pada perusahaan. Khusus menyangkut masalah pencapian hasil penjualan tahun dapat digambarkan pada tabel berikut : Tabel 4.1 Data Penjualan terhadap Rencana Penjuanlan (Dalam Ribuan) PENJUALAN PERIODE REALISASI RENCANA PENJUALAN SELISIH % , , % , , % , ,00 ( ) (0.12 %) TOTAL , % Sumber : PT. Xin Yuan Steel, 2016 Dari data sebagaimna terlihat pada tabel di atas, dapat dijelaskan baahwa : 1) Realisasi penjualan terhadap rencana penjualan pada tahun 2013 memberikan keuntungan sebesar 1,62 %. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan bagian pemasaran, dimana realisasi penjualan melampaui rencana penjualan yang ditetapkan. InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1100

13 yang diperoleh pada tahun 2012, dimana nilai keuntungan yang didapatkan mendapatkan pehatian dari pihak manajemen, khususnya bagian pemasaran, agar 2. Pembahasan 2) Untuk penjualan pada tahun 2014, mengalami sedikit penurunan dari hasil sebesar 1.08%. 3) Sedangkan dari data penjualan pada tahun 2015, yang semula diharapkan akan melampau dari target penjualan yang direncanakan, ternyata mengalami penurunan yang cukup berarti, karena hasil yang didapatkan jauh dibawah rencana penjualan, dengan nilai negatif sebesar 0.12%. Terjadinya fluktuatif terhadap realisasi dari target penjualan, perlu tidak memberikan pengaruh pada bagian-bagian lain, misalnya menyangkut masalah produktivitas perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis akan membahas permasalahan yang didapatkan dengan menggunakan tahapan audit manajemen. Tahapan-tahapan tersebut adalah : 2.1 Audit Pendahuluan. Pada tahapan ini, penulis menghimpun data yang diperlukan berdasarkan a. Pembicaraan awal dengan Manager HRD PT. Xin Yuan Steel, hasil wawancara, serta pengamatan langsung dilapangan. Proses audit pendahuluan, dilakukan dengan cara : sebagai wakil perusahaan yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. b. Mengumpulkan data informasi mengenai sejarah pendirian perusahaan, produk yang dihasilkan, dan struktur organisasi serta uraian tugas masingmasing bagian. c. Melakukan wawancara dengan manajer dan staf pemasaran lainnya untuk mendapatkan data pendukung. d. Melakukan pengamatan atas kegiatan pemasaran. e. Membuat ikhtisar dan temuan penting. InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1101

14 Hasil yang diperoleh pada tahap audit pendahuluan ini, memberikan kemudahan bagi penulis dalam melakukan analisis audit manajemen fungsi pemasaran. 2.2 Review Pengujian dan Pengendalian Manajemen Dari hasil wawancara dan pengamatan langsung, dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya PT. Xin Yuan Steel sudah memilki system pengendalian yang cukup baik. Meskipun demikian, bukan berarti perusahaan tidak memiliki kelemahan-kelemahan dalam hal pengendalian kegiatan perusahaan yang terhadap fungsi pemasaran PT. Xin Yuan Steel adalah sebagai berikut : telah ditetapkan perusahaan. Hasil dari review dan penilaian dari sistim pengendalian manajemen a. sudah memiliki struktur organisasi yang cukup jelas yang disertai dengan tugas serta wewenang masing-masing bagian. b. telah menetapkan saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan produksinya. c. telah memiliki standar operasional secara rinci menjelaskan alur kerja setiap bagian dari perusahaan d. Letak perusahaan yang strategis, memberi kemudahan bagian pemasaran pemasaran secara tertulis sebagai acuan dalam menjalankan fungsi dan dalam menjalankan fungsi pemasaran produk perusahaan. e. belum memiliki pedoman baku sistim akuntansi dan sistim kedudukannya. f. tidak melakukan rotasi karyawan secara berkala terhadap bagian pemasaran. g. Terdapat rangkap jabatan pada beberapa staff bagian pemasaran. h. belum memiliki auditor internal dan staff akuntan yang berfungsi sebagai internal auditor. 2.3 Pemeriksaan Terperinci dan Rekomendasi Atas dasar temuan audit dalam penelitian yang dilakukan, maka dapat dijelaskan secara terperinci dan dikembangkan lebih lanjut, kemudian diberikan InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1102

15 rekomendasi. Tahapan ini merupakan bagian yang sangat kritis dari tindakan manajemen audit, karena mekanisme yang berjalan harus dapat meyakinkan dan mempengaruhi manajemen untuk mengambil kebijakan yang disarankan. Beberapa temuan audit yang telah teridentifikasi dari tahapan-tahapan audit sebelumnya dan bentuk rekomendari yang diberikan dapat digambarkan secara rinci berikut ini : Tabel 4.2. Hasil Pengujian Terperinci PT. Xin Yuan Steel karyawan KONDISI KRITERIA SEBAB AKIBAT REKOMENDASI Terjadi rangkap Tidak boleh terjadi rangkap Terjadi rangkap jabatan oleh Memberikan kesempatan Melakukan pemisahan jabatan jabatan oleh jabatan beberapa untuk melakukan secara jelas dari beberapa karyawan tidak memberikan pelatihan kerja karyawan seharusnya mengadakan pelatihan yang memadai tidak mengadakan pelatihan kerja karyawan kecurangan dan membuat beban kerja yang berlebihan Karyawan menjadi kurang terlatih. Sehingga tidak memahami fungsi yang harus dijalankan dan susah beradaptasi pada lingkungan kerja. Kinerja karyawan kurang maksimal masing-masing karywan. Selain itu, perusahaan disarankan untuk menambah jumlah karyawan dengan tujuan menutupi kekurangan karyawan pada posisi tertentu Melaksanakan pelatihan karyawan yang memadai secara berkala untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian kerja karyawan Karyawan Melakukan rotasi tidak seharusnya tidak bersangkutan karyawan pada melakukan melakukan melakukan dapat melakukan posisi-posisi rotasi karywan rotasi rotasi karyawan kecurangan jabatan yang ada karyawan secara berkala dalam secara berkala. secara berkala menjalankan Seperti pada posisi untuk tugasnya serta penjualan dan mencegah mengakibatkan pemasaran serta tingkat memperkecil kejenuhan yang kesempatan tinggi dalam melakukan bekerja kecurangan InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1103

16 seharusnya memiliki pedoman baku secara tertulis KONDISI KRITERIA SEBAB AKIBAT REKOMENDASI tidak memiliki pedoman baku secara tertulis tidak memiliki pedoman baku secara tertulis Karyawan bersangkutan dapat tidak mematuhi atau harus membuat pedoman baku secara tertulis, supaya mengikuti karyawan tidak memiliki internal auditor seharusnya memiliki auditor tidak memiliki aditor internal peraturan, kebijakan serta prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan Hasil Pemeriksaan yang dilakukan akuntan dan laporan yang dibuat diragukan mematuhi prosedur, peraturan, dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan diharapkan merekrut auditor internal yang bertugas membantu manajemen melaksanakan kebenarannya tanggung jawab dalam member analisis, saran, penilaian, dan komentar mengenai pemeriksaan yang dilakukannya. Demikian beberapa temuan audit dan rekomendasi yang dapat disampaikan kepada pihak manajemen PT. Xin Yuan Steel. Dengan adanya temuan dan rekomendasi ini, maka pihak manajemen dapat melakukan perbaikan dari kelemahan dan kekurangan perusahaan. 2.4 Pelaporan Hasil akhir dari manajemen audit adalah tahap pelaporan hasil audit. Pada tahapan ini temuan dan rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan perusahaan dilaporkan kepada pihak manajemen perusahaan sebagai dasar untuk mendorong dilakukannya tindakan perbaikan dan atau untuk bahan informasi. Keputusan untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari pelaporan ini, sepenuhnya ada pada pihak manajemen. Hanya saja bila kelemahan-kelemehan tersebut tidak segera diperbaiki, dapat saja berakibat pada kondisi yang lebih buruk pada bagain pemasaran, dan pada akhirnya akan memberikan kerugian perusahaan. InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1104

17 V. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara serta analisis yang telah dilakukan terhadap fungsi pemasaran (marketing) melalui tahapan audit manajemen bagian pemasaran, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa aktivitas fungsi pemasaran PT. Xin Yuan Steel telah berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa hal yang perlu disempurnakan agar plus minus hasil bidang pemasaran dapat diatasi.. maka penulis dapat memberikan saran pada PT. Xin Yuan Steel, Balaraja 2. Saran Setelah melakukan peneltian dengan mengikuti tahapan audit manajemen, Tangerang, sebagai berikut : 1) agar melakukan pemisahan jabatan secara jelas dari masingmasing karyawan. Selain itu, perusahaan disarankan untuk menambah jumlah karyawan dengan tujuan menutupi kekurangan karyawan pada posisi tertentu 2) agar melaksanakan pelatihan karyawan yang memadai secara berkala untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian kerja karyawan 4) harus membuat pedoman baku secara tertulis, supaya karyawan 3) agar melakukan rotasi karyawan pada posisi-posisi jabatan yang ada secara berkala. Seperti pada posisi penjualan dan pemasaran mematuhi prosedur, peraturan, dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan 5) diharapkan merekrut auditor internal yang bertugas membantu manajemen melaksanakan tanggung jawab dalam member analisis, saran, penilaian, dan komentar mengenai pemeriksaan yang dilakukannya InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1105

18 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan, 2010, Manajemen Pemasaran, Analisis Untuk Perancangan Strategi Pemasaran, UPP STIM YKPN, Yogyakarta Ayu Dwi Rahmaniyah, 2013, Operational Audit of Marketing Function, study case Garmentama). Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA. Alvin A. Arens et al., 2003, Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Pendekatan Terpadu, Edisi 9, Jilid 1, Jakarta : PT. INDEKS Kelompok Gramedia. Amin Widjaja Tunggal, 2003, Audit Manajemen Kontemporer, Edisi revisi, Jakarta : Penerbit Harvarindo. at collective life insurance Bumiputera 1012 of Surabaya Region Defriana, Lia (2010) Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Untuk Pengembangan Kinerja Pemasaran (Studi Kasus pada PT. Arindo Ginting, Nembah E. Hartimbul, 2011, Manajemen Pemasaran, Yaama Widya, Bandung IBK Bayangkara, 2008, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba empat. IBK Bayangkara, 2011, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba empat Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran, Erlangga Penerbit PT. INDEKS Kelompok Gramedia. Jakarta Kotler, Phlip et al, 2004, Manajemen Pemasaran : Perspektif Asia, Edisi 3, Jilid 1, Moeleong, J. Lexy Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya Mulyadi dan Kanaka Purwadiredja AuditingEdisi kelima. Salemba Empat. Jakarta Sugiyono, 2015, Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development. Alfabeta, Bandung Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi Trisno Musanto, 2004, Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan : Studi Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 6, No. 2: InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1106

19 Komputindo Kelompok Gramedia. Wilson Arafat, 2005, The Real Power of Marketing Audit, Jakarta : PT. Elex Media Yuni Syahirman dan Umiyati Idris, 2009, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Citrabooks, Palembang InoVasi Volume 14 ; Des 2016 Page 1107

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci

ABSTRAK Audit pemasaran merupakan aktivitas yang penting bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses audit pemasaran dan hasilny

ABSTRAK Audit pemasaran merupakan aktivitas yang penting bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses audit pemasaran dan hasilny AUDIT OF MARKETING AT PT. NUSA RAYA CIPTA Rosiasih Astuti, Dr. Masodah dan Suryandari Sedyo Utami, SE, MM Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords:

Lebih terperinci

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN AUDIT ORGANISASI PEMASARAN Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan.konsep

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG Lidya Waty Lioe (lidya_lioew@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi STIE MDP Abstrak : Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

AUDIT PEMASARAN. Makalah. disusun untuk bahan presentasi pada mata kuliah audit manajemen. oleh. Chairanisa Natasha Miraza ( )

AUDIT PEMASARAN. Makalah. disusun untuk bahan presentasi pada mata kuliah audit manajemen. oleh. Chairanisa Natasha Miraza ( ) AUDIT PEMASARAN Makalah disusun untuk bahan presentasi pada mata kuliah audit manajemen oleh Chairanisa Natasha Miraza (1301103010021) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. Pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa globalisasi saat ini sering terjadi perubahan-perubahan yang sangat yang sangat cepat, konstan, pesat, serentak, dan radikal hal ini menuntut perusahaan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Sumber Daya Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Pengawasan dan Pengendalian Aktivitas audit Tujuan Audit: 1. Dapat dipercaya

Lebih terperinci

JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO

JURNAL NUSAMBA VOL. 2 NO AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PABRIK STEEL & CONSTRUCTIONS UD. TRIKA JAYA TULUNGAGUNG Merlena, S.E., M.M. Universitas Tulungagung LP2M.UNITA@Yahoocom Abstract Penelitian ini bertujuan untuk 1)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 109 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada analisis dan hasil pembahasan sebelumnya, maka simpulan dari penelitian ini terkait dengan analisa balanced scorecard pada PT. SM adalah sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN. Oleh :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN. Oleh : 110 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN Oleh : Husna Purnama Dosen Tetap Yayasan Fakultas Ekonomi USBRJ ABSTRAK Perusahaan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Manajemen, Pemasaran, dan Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual

Lebih terperinci

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang Swanny Maretta (swannymaretta@yahoo.com) Rika Kharlina E (rikachan@stmik-mdp.net) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit Operasional dalam Kegiatan Operasional

BAB IV. A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit Operasional dalam Kegiatan Operasional BAB IV ANALISIS PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KEGIATAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH (PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Gubeng Surabaya) A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach.

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach. Perspectives, eds, S. Birley and I.C MacMillan. North Holland, Elsevier Science Publisers. Netherlands. Shaver, Kelly G. 1995. The Entrepreneurial Personality Myth, Bussiness & Economic Review Vol 41 No.3.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

AFLY YESSIE, SE, Msi

AFLY YESSIE, SE, Msi MANAJEMEN AUDIT MATERI KULIAH TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Penyusun Oleh: AFLY YESSIE, SE, Msi PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ta. 2010/2011 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN 1 Audit manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti menggunakan empat tahap audit manajemen yaitu tahap perencanaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan pemimpin perusahaan dalam menjalankan dan menangani seluruh kegiatan operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan bertambah meningkatnya perkembangan ekonomi maka semakin bertambah pula perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Dalam perusahaan yang kegiatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terlihat dengan adanya kegiatan pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui bersama bahwa air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan. Di kota yang sedang berkembang seperti kota Serang, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya pengusaha-pengusaha atau pelaku bisnis yang baru. Persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha dalam era global ini menimbulkan persaingan yang ketat dan terbuka. Persaingan usaha sejenis pun tidak lagi hanya dalam negeri bahkan sampai pada luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat. Hal tersebut merupakan tantangan bagi Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan harus menjadi perusahaan yang sustainable artinya perusahaan yang mampu bertahan dan sukses, tidak hanya pada saat ini tetapi juga dimasa mendatang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

100

100 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 LAPORAN AUDIT MANAJEMEN PEMASARAN TAMAN SARI MADIUN Madiun, 9 Mei 2012 No Lampiran Perihal : 23/KAP/IV/2012 : 3 eksemplar : Laporan Hasil Audit Manajemen Kepada Yth.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang dihadapi oleh perusahaan semakin berat. Hal ini seiring makin berkembangnya teknologi dan informasi sehingga setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negaranegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin perusahaan harus jeli kepada orientasi pasar. Berdasarkan pada Narver

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin perusahaan harus jeli kepada orientasi pasar. Berdasarkan pada Narver BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pergerakan industri yang dinamis dari tahun ke tahun membuat para pemimpin perusahaan harus jeli kepada orientasi pasar. Berdasarkan pada Narver dan Slater (1990),

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuisioner yang telah dilakukan,

Lebih terperinci

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR 71 PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN ALIF WISNU BARATA GATOT IMAM NUGROHO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969

Lebih terperinci

Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMISASI FUNGSI PEMASARAN (Studi pada PT Padmatirta Wisesa Depo Karangploso-Kabupaten Malang) Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SILABUS DAN MATERI BAHAN AJAR MATA KULIAH : DASAR PEMASARAN OLEH ARIEF YULIANTO FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2008 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR Astuty Hasti*) Abstract : Every company has a goal is to earn a profit and stabilize the company's survival. To achieve

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA Nur Halimah, Masyhad, Widya Susanti Nur805605@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah pencapaian profit (laba) dan hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN 50 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMASUKI LINGKUNGAN PASAR PADA CV. BINA KARYA DI TANJUNG BINTANG LAMPUNG SELATAN KUSWARAK Dosen Tidak Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Saburai ABSTRAK Perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS JEMAAT DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS JEMAAT DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS JEMAAT DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI Studi pada Gereja Pantekosta di Indonesia Jemaat Immanuel Purbasari HERU SUGARA Dosen

Lebih terperinci

PEGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KAOS (STUDI KASUS DI FAHREZI SHIRT GRAFIKA)

PEGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KAOS (STUDI KASUS DI FAHREZI SHIRT GRAFIKA) Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 9 Sepetember 2017 PEGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KAOS (STUDI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh ruangan untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi sangat pesat jika dibandingkan dengan masa-masa lampau, teknologi dalam industri turut pula merombak kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyampaikan produk ke konsumen atau

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyampaikan produk ke konsumen atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik bisnis maupun nonbisnis tidak terlepas dari aktifitas pemasaran. Pemasaran merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh setiap orang

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus mempertahankan eksistensinya karena ketatnya persaingan yang terjadi diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia ekonomi dan dunia bisnis yang semakin pesat dapat dilihat dari banyaknya persaingan. Menghadapi persaingan tersebut, diperlukan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan garmen PT. X sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organization) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena

Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena Talisda Tiara Tourisa (ti4r4_3007@yahoo.com) Rika Kharlina E (rikachan@stmik-mdp.net) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak:

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP-TAHAP AUDIT 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci 4. Pelaporan 5.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini pemasaran tidak hanya mengembangkan produk yang baik, Menetapkan harga dan membuat produk itu secara mudah dijangkau oleh konsumen

Lebih terperinci

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang 29 2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan dan evaluasi. 4. Menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE 2010 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia saat ini telah mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah. Bank syariah merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia. Sebelum krisis melanda pemerintah Indonesia telah melaksanakan beberapa perubahan

Lebih terperinci

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: 15 Agung Fakultas Ekonomi dan Bisnis AUDIT INTERNAL Standar Audit Internal Waluyo Program Studi Akuntansi EVOLUSI AUDIT INTERNAL Kerangka kerja yang baru mengharuskan dikembangkannya tiga perangkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang maupun produk jasa. Semua perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. barang maupun produk jasa. Semua perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era persaingan bisnis merupakan era di mana banyak perusahaan yang bersaing dalam memasarkan produk yang dimilikinya, baik produk yang berupa barang maupun produk

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK

PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK PERANAN AUDIT INTERN PIUTANG UNTUK MENINGKATKAN KELANCARAN PENYELESAIAN PROYEK DAN EFEKTIVITAS PENDAPATAN PADA PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA, TBK Retno Martanti Endah L Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi era perdagangan bebas, baik untuk kawasan ASEAN berupa AFTA dan untuk kawasan Asia Pasifik dengan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci