PENGARUH SENAM BAYI TERHADAP KECEPATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 5 BULAN. Atik Swandari* ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH SENAM BAYI TERHADAP KECEPATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 5 BULAN. Atik Swandari* ABSTRAK"

Transkripsi

1 6 PENGARUH SENAM BAYI TERHADAP KECEPATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 5 BULAN Atik Swandari* ABSTRAK Latar Belakang : Banyaknya anak yang tumbuh kembangnya kurang optimal/ mengalami keterlambatan tumbuh kembang karena kurangnya stimulasi, Sehingga diperlukan stimulasi untuk mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak, salah satunya adalah senam bayi. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh senam bayi terhadap kecepatan kemampuan motorik kasar pada bayi usia 5 tahun. Design : two group post test design. Subyek: 18 bayi dibagi secara random menjadi 2 kelompok yaitu 9 bayi dengan perlakuan senam bayi selama satu bulan, pagi dan sore selama menit dan 9 bayi tanpa perlakuan senam bayi. Pengukuran : kemampuan motorik kasar usia 5 bulan. Analisis : Mannwhitney. Hasil : terdapat pengaruh senam bayi terhadap kecepatan kemampuan motorik kasar serta terdapat perbedaan kecepatan kemampuan motorik kasar antara kelompok perlakuan dan tanpa perlakuan (p=0,000) P < 0,05. Kesimpulan : terdapat pengaruh senam bayi terhadap kecepatan kemampuan motorik kasar serta terdapat perbedaan kecepatan kemampuan motorik kasar antara kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan (p=0,000) P < 0,05. Kata Kunci : senam bayi, kemampuan motorik kasar, bayi usia 5 bulan ABSTRACT Background: The number of children whose growth is less than optimal/ delayed growth and development due to the lack of stimulation, so that the necessary stimulation to optimize the development of the child, one of whom is a baby gymnastics. Objective: to determine the effect on the speed baby gymnastics gross motor skills in infants aged 5 years. Design: two group post-test design. Subjects: 18 infants were randomly divided into 2 groups, 9 infants with infant gymnastics treatment for a month, morning and evening for minutes and 9 infant baby gymnastics without treatment. Measurements: gross motor skills age of 5 months. Analysis: Mann- Whitney. Results: There are baby exercises influence on the rate of gross motor skills and there are differences in the speed of gross motor skills between the treatment group and no treatment (p = 0.000) P <0.05. Conclusion: There are baby exercises influence on the rate of gross motor skills and there are differences in the speed of gross motor skills between the treatment group and the untreated group (p = 0.000) P <0.05. Keywords: baby gymnastics, gross motor skills, infants aged 5 months PENDAHULUAN Konsep tumbuh kembang merupakan suatu yang mutlak pada anak, proses ini berlangsung sejak awal pembuahan sampai akhir masa remaja (Campbell, 2000). Sejak sel telur dibuahi, calon bayi tumbuh dan berkembang secara bertahap sampai pada masa persalinan dan tumbuh menjadi dewasa. Perkembangan bayi ini tergantung dari faktor bawaan dan rangsangan (stimulasi) dari luar. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses perkembangan bayi terutama perkembangan motorik bayi(widiastuti, 2005). Perkembangan motorik merupakan bertambahnya kemampuan keterampilan gerakan pada anak yang mana bukan hanya melibatkan otot saja tetapi juga melibatkan fungsi-fungsi otak di antaranya emosi, auditori, visual dan kognitif ( Kusyairi, 2006). Jurnal Insan Cendekia. Volume 1 No 2 Mei 2015

2 7 Stimulasi Stimulasi yang bisa diberikan untuk meningkatkan perkembangan motorik pada anak meliputi ketukan (tapping), latihan penumpuan berat badan dan latihan gerak (Wahyono, 2002). Dalam penelitian ini senam bayi dipilih sebagai salah satu bentuk stimulasi gerak yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar pada bayi. Senam bayi merupakan salah satu bentuk rangsangan/stimulasi yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan tumbuh kembang motorik anak (Kusyairi, 2006). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Benyamis S, Bloom di Universitas Chicago (1982) dan Burthon L.White di Havard Pre School Project yang dikutip kembali oleh Kusyairi (2006) mengungkapkan bahwa bayi yang melakukan senam akan lebih cepat berbicara, nafsu makan lebih baik, tidur lebih lelap dan proses perkembangan geraknya lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak mengikuti senam. Tumbuh Kembang Bayi Normal Menurut campbell ( 2000), terdapat 3 teori dasar tumbuh kembang antara lain : 1. Teori maturitas neural teori ini menjelaskan bahwa kemampuan organ manusia untuk berfungsi secara optimal tergantung pada kematangan sistem saraf dan tidak dipengaruhi lingkungan. 2. Teori kognitif Teori ini terdiri dari 2 macam yaitu : a. Teori perilaku Teori ini berpendapat bahwa kebiasaan atau perilaku bisa menjadi pendorong penting untuk mengasah pergerakan dan kepandaian. b. Teori piaget Teori ini merupakan gabungan dari teori neural maturitas dengan kebiasaan lingkungan yang akan meningkatkan aktivitas, kepandaian dan keterampilan. 3. Teori sistem dinamik Teori ini mengemukakan bahwa fungsi dinamika tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Kebutuhan Dasar Anak Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara garis besar digolongkan menjadi tiga kategori yaitu : (1) kebutuhan fisis biomedis(asuh), (2) kebutuhan emosi kasih saying(asih), (3) kebutuhan akan stimulasi mental(asah)(soetjiningsih,2005). Permasalahan pada Proses Tumbuh Kembang permasalahan yang mungkin timbul, apabila anak tidak mendapatkan stimulasi adalah akan terjadi keterlambatan perkembangan motorik atau proses tumbuh kembang motorik anak menjadi kurang optimal (Kusyairi, 2006). Dasar-dasar perkembangan gerak normal 1. Perkembangan motorik dimulai dari arah kepala ke kaki( cephalo-caudal). 2. Perkembangan motorik dimulai dari gerakan yang dekat dengan tubuh menuju ke arah gerakan yang menjauhi tubuh(proksimo-distal). 3. Dimulai dari gerakan otot-otot besar menuju ke arah gerakan otot-otot halus 4. Dari gerakan yang simetris menjadi gerakan yang terpisah-pisah 5. Dari posisi yang stabil ke posisi yang bergerak 6. Dari gerakan yang bersifat refleks ke gerakan otomatis, kemudian menjadi gerakan yang disadari 7. Dari posisi yang mudah untuk menahan keseimbangan ke posisi yang lebih sulit. Perkembangan motorik kasar bayi usia 5 bulan Pada dasarnya perkembangan motorik kasar pada usia 5 bulan( Pamela, 1993) terdiri atas : 1. Menumpu badan dengan kedua tangan lurus. 2. Melakukan gerakan seperti berenang (airplane position), 3. Berguling dari telentang ke tengkurap dan sebaliknya. 4. Jika ditarik ke arah duduk sudah mampu mengatur sikap kepala dalam keadaan lurus (pull to sit). Senam Bayi Barbara(1996), Senam bayi adalah merupakan suatu tehnik stimulasi yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan proses tumbuh kembang motorik anak, yang mana dalam tehnik ini terdapat

3 8 gerakan-gerakan yang dilakukan pada bayi, yang disesuaikan terhadap kemampuan bayi pada umur tersebut. Manfaat senam bayi adalah : 1. Mendekatkan hubungan orang tua dan anak. 2. Melatih kekuatan dan ketahanan otot bayi agar lebih elastis dalam mempersiapkan perkembangan gerakan selanjutnya. 3. Melatih koordinasi dan kemampuan reaksi serta stabilitas sendi-send. 4., Mengajarkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan. 5. Memantau perkembangan dan mengenal otototot tulang serta berbagai variasi gerakannya. 6. Meningkatkan perkembangan motorik kasar bayi. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua saat melakukan senam bayi antara lain 1. senam bayi dilakukan di saat bayi dalam keadaan sehat. 2. senam bayi sebaiknya dimulai saat bayi berumur 3 bulan. 3. karena pada saat itu, reflek-reflek primitif atau reflek-reflek yang dibawa sejak lahir sudah mulai menghilang. 4. senam bayi sebaiknya jangan dilakukan jika bayi dalam keadaan lapar lelah, baru selesai makan atau baru bangun tidur. 5. lakukan observasi untuk mengerahui gerakan yang mudah dan masih sulit dilakukan oleh bayi. 6. gunakan kata-kata dan tindakan yang sama setiap melakukan aktivitas agar bayi mudah memahami. 7. senam dapat dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore sebelum mandi selama kurang lebih meni. Prosedur senam bayi : Persiapan tempat dan alat, Persiapan orang tua, Persiapan bayi. Gerakangerakan senam bayi : 1. Senam pada posisi tengkurap. a. Posisi awal, bayi tengkurap di atas dada ibu, dan ibu posisi telentang. Pegang punggung bayi, maka bayi akan meluruskan lengan ke depan dan mengangkat kepalanya. b. Posisi awal bayi diposisikan tengkurap di atas matras, dan ibu duduk dibelakang bayi. Tekan panggul bayi agar sejajar dengan lantai, bayi akan berusaha mengangkat perutnya dengan bertumpu pada kedua tangannya. c. Posisi awal : sama dengan posisi nomor 2. Pegang panggul, perut dan pinggang bayi, bayi akan mencoba meluruskan lengan dan mempertahankan keseimbangan. d. Posisi awal : posisi sama seperti nomor c, tetapi tingkatkan gerakan dengan mengurangi pegangan ibu ke arah panggul. 2. Senam pada posisi duduk. Posisi awal senam pada posisi duduk yaitu ibu duduk bersila dan bayi duduk di pangkuan ibu dengan posisi punggung bayi di perut ibu. Pada posisi ini gerakannya antara lain : a. Pegang lengan bawah bayi dengan lembut, angkat lengan kiri ke atas. Lakukan bergantian dengan lengan kanan. b. Pegang lengan bawah bayi dengan lembut, angkat lengan ke samping sejajar bahu. c. Ulur tangan bayi ke arah belakang sesuai kemampuannya. d. Pegang lengan bawah bayi, gerakkan ke atas dan lakukan gerakan memutar punggung kanan dan kiri sampai tangan lurus ke samping juga punggung bayi tetap lurus. Gerakan ini bertujuan untuk untuk mengulur otot-otot dada, meningkatkan kontrol kepala (head control), dan untuk meningkatkan gerakan rotasi punggung sebagai persiapan bayi untuk berguling. 3. Senam pada posisi telentang, a. Posisi awal bayi telentang di atas matras dan ibu duduk di depan bayi. Pegang tungkai bawah bayi gerakkan ke arah wajah, tahan posisi itu selama 2 detik lalu luruskan kedua kaki kembali. b. Posisi awal : bayi telentang di atas matras dan ibu di depan bayi. Angkat tangan dan kepala bayi menuju ke wajah ibu, tepuktepukkan tangan bayi pada wajah ibu, lalu berikan ciuman pada kedua telapak bayi. c. Posisi awal : bayi telentang sama dengan nomor b. Bantu untuk mengulurkan kedua

4 9 kakinya ke arah mulut, biarkan tangannya memegang kedua kaki dan menariknya ke arah mulut. d. Posisi awal: bayi telentang di atas matras dan ibu di depan bayi. Miringkan bayi dengan bantuan pada tungkai dengan cara menekuk lutut dan paha pada sisi yang berlawanan (heterolateral) sedangkan tungkai yang searah (homolateral) diluruskan Gerakan senam pada tahap ini ditujukan untuk mempersiapkan agar bayi mampu berguling ke arah tengkurap dan membalik serta persiapan ke arah duduk. BAHAN METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan two group post test design. Penelitian dilakukan di Posyandu Dahlia III, Rt 3 Rw 7, Karang Menjangan, Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng.Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 Desember 2007 sampai dengan 30 Januari Populasi target semua bayi sehat yang rutin menjalani timbangan di Posyandu Balita Dahlia III Rt 3 Rw 7 Karang Menjangan, Surabaya. Populasi terjangkau Semua bayi sehat dengan usia bekisar antara hari, yang menjalani timbangan mulai awal desember 2007-akhir januari Kriteria inklusi 1. Bayi yang lahir normal atau tidak premature. 2. Usia hari. 3. Bayi dalam keadaan sehat atau belum pernah opname karena sakit. 4. Orang tua bersedia bayinya menjadi subyek penelitian. 5. Belum memiliki kemampuan gross motor berupa : menumpu berat badan dengan kedua tangan lurus, melakukan gerakan seperti berenang (airplane position), berguling dari telentang ke tengkurap dan sebaliknya dan belum mampu mengatur sikap kepala dalam keadaan lurus jika ditarik ke arah duduk (pull to site). Kriteria eksklusi 1. Bayi lahir prematu. 2. Mempunyai riwayat sakit / pernah opname. 3. Orang tua tidak bersedia anaknya menjadi subyek penelitian. Kriteria pengguguran(droup-out) bayi sakit saat dilakukan penelitian. PEMBAHASAN Deskripsi Distribusi subyek berdasarkan umur, tinggi badandan berat badan Distribusi subyek penelitian berdasarkan umur, berat badan dan tinggi badan/ panjang dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan data tersebut subyek penelitian berusia antara hari, mayoritas berusia antara hari berjumlah 12 bayi (66,7%). Jumlah bayi berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Subyek mempunyai berat badan normal antara 5,0-6,5 kg dan tinggi badan antara kg. Nilai rata-rata (mean) usia subyek adalah 111 hari. Rata- rata subyek mempunyai berat badan 5,65 kg. Usia munculnya kemampuan motorik kasar pada kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel 2 di bawah dapat dilihat bahwa usia munculnya kemampuan motorik kasar berupa menumpu dengan kedua tangan lurus pada kelompok perlakuan didapatkan nilai rata-rata 141,44 hari, sedangkan pada kelompok tanpa perlakuan nilai rata-rata 149,11

5 10 hari. Berarti setelah diberi latihan senam 8 hari lebih cepat daripada kelompok tanpa perlakuan dalam melakukan kemampuan motorik tersebut. Pada kemampuan melakukan gerakan airplane position pada kelompok perlakuan didapatkan nilai rerata 140,56 hari dan kelompok tanpa perlakuanl Uji beda kedua kelompok uji beda statistik non parametrik dengan menggunakan i Mann Whitney dapat dilihat pada tabel 4. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa semua item yang diukur mempunyai nilai p<0,05, berarti terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok. 148,11 hari. Berarti pada kelompok perlakuan ratarata lebih cepat 8 hari dalam melakukan kemampuan tersebut. Pada kemampuan berguling dan membalik pada kelompok perlakuan rata-rata 129,67 hari dan kelompok tanpa perkontrol 137,89 hari. Berarti lebih cepat 8 hari dari kelompok tanpa perlakuan, sedangkan pada kemampuan kepala lurus saat pull to sit pada kelompok perlakuan rata-rata 140,44 hari dan kelompok tanpa perlakuan nilai rata-rata. 148,22 hari. Berarti pada kelompok perlakuan rata-rata 8 hari lebih cepat dalam melakukan kemampuan tersebut dari pada kelompok tanpa perlakuan. Uji normalitas data Uji normalitas data usia munculnya kemampuan motorik kasar pada kelompok perlakuan dan tanpa perlakuan menggunakan Saphiro-Wilk dapat dilihat pada tabel 3. Nilai probabilitas pada semua item yang diukur lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), berarti data tersebut berdistribusi tidak normal SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Senam bayi dengan dosis latihan 2 kali sehari pagi dan sore dengan 6-8 kali hitungan 2 kali pengulangan untuk setiap gerakan, selama satu bulan pada bayi usia hari berpengaruh terhadap perbedaan kecepatan kemampuan motorik kasar berupa kemampuan menumpu dengan kedua tangan lurus saat posisi tengkurap, kemampuan melakukan gerakan airplane position, kemampuan berguling dari telentang ke tengkurap dan sebaliknya serta kemampuan mengatur kepala dalam keadaan lurus saat pull to sit antara kelompok perlakuan dan kelompok tanpa perlakuan. Saran Dari hasil penelitian ini diharapkan diimplementasikan setiap hari pada bayi. agar perkembangan bayi dalam kemampuan berguling, terlentang dan tengkurap dapat maksimal KEPUSTAKAAN Barbara, 1996; Senam Bayi Modern; Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

6 11 Carrie, 2006; Mom And Baby Exercise; Diakses tanggal 26/04/2008 dari Champbell, S.K., 2000; The Child : Development of Function Movement; edisi kedua, Philadelphia, WB Sanders. Illingworth, R.S., 1983; The Normal Child; edisi delapan, Churcill Livingstone, New York. Irwan, 2007; Stimulasi Motorik Kasar; Diakses tanggal 24/12/2007 dari dokteranakku.com Kisner, C., and Colby, 1996; Therapeutik Exercise Foundation and Thecniques; Third Edition, F.A. Davis Company, Philadelphia. Kusyairi, 2006; Panduan Senam Bayi; Puspa Swara, Anggota IKAPI, Jakarta Lister, 2007; Exercising With Your Baby; Diakses tanggal 13/1/2008 dari Lovonne, M.A., 1987; Home Program Instructoon Sheets for Infant and Young Children; United States of America, America, hal. Markum, A.H., 1991; Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid I; Fak. Kedokteran UI, Jakarta. Nasution, 2007; Bayi Juga Bisa Senam; Diakses tanggal 9/9/2007 dari Pamela, M.E., 1993; Elements of Pediatric Physioterapy; Churcill Livingstone, Edinburg, London, Madrid, New York, and Tokyo. Rachel, B.D., 1992; Positioning for Play, Home Activities for Parent of Young Children ; United States of America, America, hal Sameroff, A., and Chandler, M., 1975; Reproductive Risk and The Continum of Caretaking Casuality. Review of Child Development Research; (Vol.4), University of Chicago Press, Chicago. Shepherd, B.,1995; Physioterapy in Paediatrics; third edition, Butterworth, Australia. Soetjiningsih, 1995; Tumbuh Kembang Anak; Kedokteran EGC, Jakarta. Soetini, 2005; Senam Bayi: Stimulasi Optimal di masa Pertumbuhan; Diakses tanggal 15/08/2007 dari Tobing, 2007; Senam Bayi Stimulasi Optimal di Masa Pertumbuhan; Diakses tanggal 15/10/ 2007 dari Wahyono, 2002; Buku Petunjuk Stimulasi Perkembangan Motorik Kasar Bayi Normal; Materi Pendidikan Program Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Widyani, 1996; Perkembangan Motorik Anak; Puspa Swara, Anggota IKAPI, Jakarta. Widyastuti, 1996; Perkembangan Motorik Anak; Puspa Swara, Anggota IKAPI, Jakarta

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

PENGARUH STIMULASI POSISI TENGKURAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA BAYI USIA 4 MINGGU NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STIMULASI POSISI TENGKURAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA BAYI USIA 4 MINGGU NASKAH PUBLIKASI PENGARUH STIMULASI POSISI TENGKURAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA BAYI USIA 4 MINGGU NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nur Fadhilah Sari J 120 151 026 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

BAB III PEMBAHASAN MASALAH BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Sekilas Tentang Senam Bayi 3.1.1. Mengenal Perkembangan Bayi A. Dasar-dasar Perkembangan Gerak Normal Orangtua perlu mengetahui perkembangan motorik bayi. Ini dimaksudkan

Lebih terperinci

DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK

DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK 177 DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY Abstrak Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian

Lebih terperinci

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 129 FOAM PEMERIKSAAN PENGARUH PEMBERIAN SENAM BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU PERUMAHAN KEMANG TIMUR JAKARTA SELATAN IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA MINGGU NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA MINGGU NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 12 24 MINGGU NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: MUHAMMAD KAHFI J120110014 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN SKRIPSI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: SRI ASKARIANI DANIATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang adalah proses yang hirarki (bertahap) dinamis dan bersimultan pada bayi. Hal ini perlu dilakukan pemantauan secara berkala dan teratur sehingga potensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau dewasa. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil

BAB I PENDAHULUAN. atau dewasa. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas atau dewasa. Tingkat

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun oleh: DENY SETIAWAN J

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

SKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI

SKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI SKRIPSI INTERVENSI BRAIN GYM LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH (USIA 5-6 TAHUN) DARIPADA AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI (AFR) 011 NI PUTU PURNAMAWATI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia, 2015). Seperti artinya membopong atau memanggul,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia, 2015). Seperti artinya membopong atau memanggul, V 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Digendong memiliki arti membopong atau memanggul (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015). Seperti artinya membopong atau memanggul, menggendong kerap dilakukan orang

Lebih terperinci

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MASSAGE EFFLURAGE TERHADAP PERKEMBANGAN GROSS MOTORIC PADA BAYI USIA 3-4 BULAN

EFEKTIFITAS MASSAGE EFFLURAGE TERHADAP PERKEMBANGAN GROSS MOTORIC PADA BAYI USIA 3-4 BULAN EFEKTIFITAS MASSAGE EFFLURAGE TERHADAP PERKEMBANGAN GROSS MOTORIC PADA BAYI USIA 3-4 BULAN Agus Widodo dan Isnaini Herawati Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos

Lebih terperinci

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Octavian Dwi Tanto Andi Kristanto Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya (60136).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu fisiologi khususnya ilmu fisiologi olah raga dan fisiologi otot. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Lampiran 1. Surakarta, Oktober 2011 Kepada Yth: Responden penelitian Di tempat Dengan hormat Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lestari Gudawati NIM : J 210070044 Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah fisiologi khususnya fisiologi otot. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Fisiologi FK

Lebih terperinci

PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN LAMA MENGANGKAT KEPALA PADA POSISI TENGKURAP BAYI USIA 3 4 BULAN. Disusun Oleh ALUSIA SARI SOFIA

PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN LAMA MENGANGKAT KEPALA PADA POSISI TENGKURAP BAYI USIA 3 4 BULAN. Disusun Oleh ALUSIA SARI SOFIA PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN LAMA MENGANGKAT KEPALA PADA POSISI TENGKURAP BAYI USIA 3 4 BULAN Disusun Oleh ALUSIA SARI SOFIA J110 090 011 Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5 TAHUN

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5 TAHUN PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan gelar Sarjana Fisioterapi Disusun Oleh: ANIS DEWANTY J120141066

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : WILLY BRAM NAHAMPUN J120121003

Lebih terperinci

sambil kedua tangan didepan mulut.

sambil kedua tangan didepan mulut. Lampiran 1. Bentuk- bentuk senam irama Berikut bentuk- bentuk gerakan senam irama: 1) Gerakan Peralihan a) Jalan ditempat, gerakan tangan keatas, turun kembali kedepan dengan posisi kedua telapak tangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang

Lebih terperinci

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak : SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis PENDAHULUAN Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah YME yang selalu melimpahkan karunia-nya, sehingga makalah ini dapat tercipta. Makalah ini dibuat untuk membantuk

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK ISBN 978-602-50798-0-1 101 PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK Ima Syamrotul Muflihah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email: ima.syamrotul@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA MINGGU

PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA MINGGU PENGARUH TUMMY TIME EXERCISE TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 12 24 MINGGU SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh: MUHAMMAD KAHFI

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat studi eksperimental untuk melihat perbedaan pemberian antara latihan eksentrik m.gastrocmineus dan latihan plyometric dengan latihan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan

Lebih terperinci

Bayi yang sehat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia. aktifitas bermain dan beradaptasi dengan lingkungan.

Bayi yang sehat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia. aktifitas bermain dan beradaptasi dengan lingkungan. A. Analisis Situasi Pertumbuhan dan perkembangan adalah fase yang sangat menentukan bagi kehidupan bayi. Sejak di lahirkan, bayi memiliki dua kebutuhan yang harus dipenuhi orang tuanya yaitu, terpenuhinya

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO SKIRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 7: Perkembangan Gerak Refleks Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu dan bulan pertama setelah lahir.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak flow meter. 2. Mouth Piece dimasukan kedalam mulut.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam

I. PENDAHULUAN. Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap lilin merupakan bagian dari keterampilan gerak dasar dalam senam lantai. Sikap lilin adalah sikap yang dilakukan dari posisi tidur terlentang, kemudian mengangkat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh. 1 KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN Jurnal Oleh Rahmat Ramadhan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep TUMBUH KEMBANG ANAK By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep TUMBUH KEMBANG TUMBUH : BERTAMBAHNYA SEL-SEL TUBUH/ UKURAN TUBUH BERTAMBAH BERKAITAN DENGAN HAL FISIK YANG TERLIHAT TINGGI BADAN & BERAT BADAN Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di

BAB I PENDAHULUAN. Negara menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bedong bayi merupakan perawatan bayi yang hampir seluruh Negara menggunakannya sebelum abad ke-18. Hal ini masih tradisi di beberapa bagian Timur Tengah, Inggris,

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR 1 Ni Made Ameondari, 2 I Made Niko Winaya, 3 Luh Made Indah Sri Handari

Lebih terperinci

PENGARUH STIMULASI POSISI TENGKURAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA BAYI USIA 4 MINGGU

PENGARUH STIMULASI POSISI TENGKURAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA BAYI USIA 4 MINGGU PENGARUH STIMULASI POSISI TENGKURAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANGKAT KEPALA BAYI USIA 4 MINGGU SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : NUR FADHILAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup]

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup] LAMPIRAN Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup] Lampiran II [Surat Pernyataan Responden] Lampiran III [Surat KeteranganPenelitian] Lampiran IV [Gerakan Core Stability] Core stability Exercise Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, dan berkesinambungan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu faktor genetik

Lebih terperinci

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati*** PELATIHAN BERJALAN DI ATAS BALOK LURUS SEJAUH 8 METER 5 REPETISI 4 SET LEBIH BAIK DARIPADA 4 REPETISI 5 SET TERHADAP KESEIMBANGAN TUBUH MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2010:160) Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment melalui rancangan Non-random Control Group Pretest-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu anatomi dan kinesiologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan motorik merupakan proses belajar bagaimana tubuh menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik dirasakan sepanjang daur kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian A III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP egeri 14 erau Kalimantan Timur pada siswa putra kelas VIII semester I tahun pelajaran 013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif. Sedangkan pengertian tumbuh itu sendiri yaitu proses

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif. Sedangkan pengertian tumbuh itu sendiri yaitu proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses tumbuh kembang terjadi secara bertahap dan berlangsung lama tidak terjadi sekaligus. Untuk itu perlunya pemantauan berkala dan teratur, sehingga bayi dapat tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya

Lebih terperinci

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang sangat

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. kelompok perlakuan, masing-masing kelompok berjumlah 30 orang.

BAB VI PEMBAHASAN. kelompok perlakuan, masing-masing kelompok berjumlah 30 orang. BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Subyek Penelitian Subjek pada penelitian ini berjumlah 60 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok berjumlah 30 orang. Kelompok I diberikan

Lebih terperinci

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat: 1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A Indah Putri Murdhani Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll NAMA PEKERJAAN MATA KULIAH : Senam Hamil : ASKEB I (Kehamilan) UNIT : Antenatal Care REFERENSI : Dikes Prop. Sumatera Barat-JICA, 2003, Pedoman Kelas Ibu. Dikes Prop. Sumareta Barat-JICA, Padang Dikes

Lebih terperinci

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik LAMPIRAN 1 Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik A. Pengertian Latihan aktif dan pasif / ROM adalah merupakan suatu kebutuhan manusia untuk melakukan pergerakan

Lebih terperinci

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain. DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK JPAUDI : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia Vol. 2 No. 2, September 2016 PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Soeprajitno PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu/quasy eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu/quasy eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu/quasy eksperimental dengan rancangan penelitiannya berupa pre and post test two group design. Pada penelitian ini

Lebih terperinci

I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA

I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA OLEH: SRI WIDATI I. KONSEP DASAR GERAK 1. PENGERTIAN GERAK MANUSIA GERAK MANUSIA ADALAH SUATU PROSES YANG MELIBATKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH BAGIAN TUBUH DALAM SATU KESATUAN YANG MENGHASILKAN SUATU GERAK

Lebih terperinci

Kata kunci: keterampilan motorik halus, stimulasi, brain gym, AFR

Kata kunci: keterampilan motorik halus, stimulasi, brain gym, AFR INTERVENSI BRAIN GYM LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH (USIA 5-6 TAHUN) DARIPADA AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI (AFR) 1) Ni Putu Purnamawati, 2) Ni Luh Nopi Andayani,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No 198 Semarang. Mom me Organic Baby And Kids Spa memiliki dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No 198 Semarang. Mom me Organic Baby And Kids Spa memiliki dua 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Mom me Organic Baby And Kids Spa beralamatkan di Jalan Dr. Cipto No 198 Semarang. Mom me Organic Baby And Kids Spa memiliki dua swimtab untuk baby swim serta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani 1. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI

PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI Protokol Panduan Pemberian Baby Gym Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Dalam Bentuk Flayer Oleh : Syarifah Syifa 2013-66-248 PROGRAM STUDI S-1 FISIOTERAPI FAKULTAS FISIOTERAPI

Lebih terperinci

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 225-230 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI BERUSIA 7-12 BULAN DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR

Lebih terperinci

PENGARUH STIMULASI ASSISTED CRAWLING TERHADAP KEMAMPUAN MERANGKAK PADA BAYI USIA MINGGU NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH STIMULASI ASSISTED CRAWLING TERHADAP KEMAMPUAN MERANGKAK PADA BAYI USIA MINGGU NASKAH PUBLIKASI PENGARUH STIMULASI ASSISTED CRAWLING TERHADAP KEMAMPUAN MERANGKAK PADA BAYI USIA 16 24 MINGGU NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Tiara Fatmarizka J 110 090 039 PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

LAMPIRAN DATA STATISTIKA. Statistics. Nilai GMFM Sesudah. Nilai GMFM selisih

LAMPIRAN DATA STATISTIKA. Statistics. Nilai GMFM Sesudah. Nilai GMFM selisih Lampiran 1 LAMPIRAN DATA STATISTIKA 1. Data Statistik sebelum perlakuan 1 Sesudah Perlakuan 1 Statistics selisih perlakuan 1 sebelum perlakuan 2 sesudah Perlakuan 2 selisih perlakuan 2 N Valid 10 10 10

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH SENAM BAYI DENGAN PIJAT BAYI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 3-12 BULAN DI POSYANDU MODINAN YOGYAKARTA

PERBEDAAN PENGARUH SENAM BAYI DENGAN PIJAT BAYI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 3-12 BULAN DI POSYANDU MODINAN YOGYAKARTA PERBEDAAN PENGARUH SENAM BAYI DENGAN PIJAT BAYI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 3-12 BULAN DI POSYANDU MODINAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Fildzah Rasyiqoh Fatilah Al Hazmi

Lebih terperinci

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Maya Rosanti Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No 4 Surabaya 60136.

Lebih terperinci

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata 1. Stretching 1.1. Pantat Basic 1. Berbaringlah dengan kedua kaki lurus di depan Anda. 2. Bawa kaki kiri ke atas, tertekuk di lutut,

Lebih terperinci

5. Berkaitan dengan keterampilan seperti kelentukan, daya tahan otot, daya tahan kardiorespiratori, keseimbangan, koordinasi, dan persepsi kinestetik.

5. Berkaitan dengan keterampilan seperti kelentukan, daya tahan otot, daya tahan kardiorespiratori, keseimbangan, koordinasi, dan persepsi kinestetik. METODIK SENAM ARTISTIK 1. Menyenangkan, 2. Memberikan tantangan untuk setiap aktivitas jenjang keterampilan, 3. Memberi peluang yang menyenangkan untuk mengukur peningkatan keterampilannya sendiri 4. Aktivitas

Lebih terperinci

PENGARUH OLAH RAGA BAYI UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS DI KELURAHAN MATARAM TIMUR KECAMATAN MATARAM KODYA MATARAM

PENGARUH OLAH RAGA BAYI UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS DI KELURAHAN MATARAM TIMUR KECAMATAN MATARAM KODYA MATARAM PENGARUH OLAH RAGA BAYI UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS DI KELURAHAN MATARAM TIMUR KECAMATAN MATARAM KODYA MATARAM Suko Asri, 1 Dewi Purnama 1 dan Fachrudi Hanafi 1 ABSTRACT Background:

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008). Masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre test and post test control group design (Pocock, 2008). Untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi keilmuan fisiologi kedokteran dan kedokteran olahraga 2) Ruang Lingkup

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design yaitu membandingkan antara

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 4-6 BULAN

HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 4-6 BULAN HUBUNGAN FREKUENSI BABY SPA DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 4-6 BULAN Qoriesa Septina Dewi, Anggun Trisnasari STIKES Ngudi Waluyo Ungaran Semarang E-mail: anggun.trisna83@gmail.com Abstrack: The purpose

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN PUBLIKASI ILMIAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh: Areza Putra Surya J120151123

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga, Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri. 4.2 Tempat dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Dengan menggunakan rancangan penelitian two group pre and post test control group design (Pocock, 2008)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR.

LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR. LAMPIRAN 1 JUDUL PENELITIAN HUBUNGAN LETAK LESI INSULA DENGAN FUNGSI MOTORIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK INSTANSI PELAKSANA : RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Siklus 1 Mata Pelajaran Sekolah Kelas / Semester : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga : SD Negeri Brengkol : IV / I

Lebih terperinci