BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Profil Perusahaan Harita Group memulai pengembangan divisi Pertambangan dengan melakukan eksplorasi emas sejak tahun 1976 bersama dengan Rio Tinto Plc membentuk PT Kelian Equatorial Mining. Produksi komersial dimulai pada tahun 1992 dengan kapasitas pengolahan 6 juta ton per tahun. Pertambangan PT KEM ini telah selesai pada pertengahan tahun 2003 dan dilanjutkan dengan penutupan pabrik pengolahan pada awal tahun Selanjutnya, Harita Group melakukan kerjasama dengan Lanna Resources Public Co. Ltd., Thailand, mendirikan PT Lanna Harita Indonesia dan PT Citra Harita Mineral untuk mengeksplorasi penambangan batu bara di Samarinda dengan total konsesi ha dengan proven reserves 10 juta ton. Harita Group memiliki 35% saham dalam kedua perusahaan tersebut. Berdasarkan pengalaman dengan perusahaan asing tersebut, maka Harita Group berkeinginan untuk mengembangkan konsesi mineral yang dimilikinya yang mencakup batu bara, bauksit, nickel, bijih besi, emas dan tembaga. Perusahaanperusahaan yang telah beroperasi adalah: Bauksit : PT Harita Prima Abadi Mineral, PT Karya Utama Tambang Nikel : PT Kemakmuran Pertiwi Tambang, PT Gane Permai Sentosa, PT Trimegah Bangun Persada Batubara : PT Dharma Puspita Mining, PT Lanna Harita Indonesia, PT Citra Harita Mineral Dan masih ada lebih dari 20 konsesi pertambangan yang saat ini masih dalam tahap 50

2 eksplorasi. Di Maluku Utara, Harita Nickel melakukan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan melalui tiga perusahaan yaitu, PT. Gane Permai Sentosa, PT. Trimegah Bangun Persada dan PT. Kemakmuran Pertiwi Tambang. Usaha pertambangan dilakukan oleh PT. Gane Permai Sentosa di Pulau Obi, Halmahera Selatan, antara lain: (1) Blok Loji, Desa Kawasi, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Berdasarkan SK Bupati Halmahera Selatan No 90 Tahun 2007 memiliki luas 1.128,23 Ha. (2) Blok Jikodolong, Desa Baru dsk, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan. Berdasarkan SK Bupati Halmahera Selatan No 53 Tahun 2010 memiliki luas 1.400,06 Ha. PT. Trimegah Bangun Persada berdasarkan Keputusan Bupati Halmahera Selatan No 186 A Tahun 2008 tanggal 7 Agustus 2008 tentang Pemberian Kuasa Pertambangan Ekplorasi Bahan Galian Nikel dmp. memiliki lahan ekplorasi seluas 6.720,55 Ha di Blok Kawasi Desa Kawasi Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Kemudian berdasarkan Keputusan Bupati Halmahera Selatan No. 18 Tahun 2010 tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Bahan Galian Nikel dmp. seluas Ha di Desa Kawasi DSK Kecamatan Obi Kabupaten Halmahera Selatan. Sementara usaha pertambangan PT. Kemakmuran Pertiwi Tambang berada di Kecamatan Wasile Selatan, Halmahera Timur. Berdasarkan SK Bupati Halmahera Timur No / /2009 tentang izin usaha pertambangan operasi produksi luas wilayah adalah Ha. Penetapan wilayah izin operasi produksi ini ditambah tiga blok yang masih masuk ke dalam wilayah Kecamatan Wasile 51

3 dan disahkan melalui SK Bupati Halmahera Timur No / /2009. Ketiga blok tersebut antara lain adalah blok A seluas 308 Ha; blok B seluas 635 Ha; dan, blok C seluas 18,07 Ha. Dengan lebih dari 8 tahun pengalaman sejak tahun 2003, HPAM menjadi salah satu perusahaan terdepan dalam pertambangan bauksit di Indonesia. Bekerjasama dengan lokal dan nasional kontraktor pertambangan, HPAM menguasai seluruh tahap proses pertambangan mulai dari eksplorasi, penambangan, pencucian (washing) dan pengapalan kepada pembeli. Tujuan utama dari HPAM adalah menciptakan nilai shareholder. Secara umum pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan nilai tersebut adalah dengan menurunkan pengeluaran sementara keuntungan terus tetap diupayakan secara berkelanjutan. Harita Group telah mendapatkan Kuasa Pertambangan Bauksit seluas ha dan seluruhnya terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dengan total kandungan bauksit sebesar kurang lebih 200 juta ton washed bauksit. Saat ini sudah dilakukan eksploitasi untuk Kuasa Pertambangan seluas ha dan telah menghasilkan ton washed bauksit sejak bulan Agustus 2005 sampai dengan September Harita Group merencanakan untuk mendirikan Bauxite Refinery dengan menggandeng investor strategis apabila industri alumina telah membaik. 52

4 4.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadi perusahaan yang mampu mengelola sumber daya alam secara optimal dengan standar internasional dan turut berperan serta dalam membangun bangsa dan negara Misi 1. Menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah dan Stakeholders; 2. Berperan serta dalam pembangunan nasional dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat; 3. Meningkatkan kelestarian alam dan lingkungan hidup; 4. Meningkatkan kompetensi manajemen dan kesejahteraan karyawan; 5. Menciptakan peluang usaha dan jiwa Kewiraswastaan bagi masyarakat Struktur Organisasi Dalam suatu perusahaan perlu diadakannya suatu bentuk struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang yang berkepentingan dan bisa bekerja sama, dengan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi tercapainnya tujuan bersama dalam suatu perusahaan, untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi 53

5 perusahaan tersebut, maka perlu koordinasi dan pengendalian dari seluruh aktivitas perusahaan maka PT. Sandi Pratama-Batam ini menerapkan Struktur Organisasi garis dan staf, yaitu wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan. Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Harita Jaya Raya 54

6 4.4. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah: Metode Wawancara Metode wawancara dilakukan dengan cara mengajukan tanya jawab secara langsung dengan Asisten Manajer HRD mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti Metode Kuisioner Metode kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan cara mempersiapkan lembaran daftar pertanyaan tertulis, yang berisis sejumlah pertanyaan yang ada hubungannya denga masalah yang akan diteliti. Lembaran pertanyaan tersebut diajukan kepada responden, yaitu para karyawan PT. Harita Jaya Raya Pengolahan Data Identitas Responden A. Tingkat Usia Tingkat usia atau umur merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan, karena tingkat usia selalu dijadikan indicator dalam menentukan produktif atau tidaknya seseorang. Tingkat usia juga mempengaruhi pola pikir dan keadaan fisik seseorang dalam bekerja. Adapun tingkat usia responden dalam penelitian ini berdasarkan 55

7 umur karyawan dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 4.1. Tingkat Usia Responden Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%) < Tahun keatas Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden yang berada pada usia < 25 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 33,33%. Responden yang berusia tahun berjumlah 30 orang atau sebesar 40,00%. Responden yang berusia tahun sebanyak 15 orang atau sebesar 20,00%. Responden yang berusia diatas 40 tahun keatas berjumlah 5 orang atau sebesar 6,67%. B. Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan salah satu faktor demografi seseorang dalam mengambil suatu keputusan. Seseorang berjenis kelamin pria sudah jelas berbeda dalam mengambil sikap dalam mengatasi suatu pekerjaan/masalah yang dihadapinya dibandingkan dengan seseorang yang berjenis kelamin wanita. Akan tetapi dalam pekerjaaz yang berhubungan dengan pembuatan dokumentasi wanita lebih ketelitiannya dalam bekerja. 56

8 Untuk lebih jelas tentang jenis kelamin yang menjadi responden ini, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Table 4.2. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki - Laki Perempuan Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yaitu responden yang berjenis kelamin laki-laki 50 orang atau sebesar 66,67%. Sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan 25 orang atau sebesar 33,33%. C. Tingkat Pendidikan Pendidikan dapat menggambarkan besarnya pengaruh sikap dan prilaku dalam perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasinya dalam mengerjakan aktivitasnya. pendidikan merupakan salah satu kekuatan social yang ikut dibentuk dan membentuk masa depan manusia dengan sendirinya sehingga pendidikan juga ikut berpengaruh dalam kedisiplinan karyawan. Diantara hal penting dalam kehidupan manusia adalah sikap selalu mempunyai keiinginan untuk meningkatkan kesejahteraan yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Selain sebagai bukti kemajuan berfikir dalam diri 57

9 manusia tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi dirinya dalam mencari bidang pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang dimiliki. berikut ini: Untuk lebih jelas mengenai tingkat pendidikan responden dapat dilihat table Table 4.3. Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%) D III S Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Dari table diatas terlihat bahwa sebanyak 65 orang responden atau sebesar 86,67% memiliki tingkat pendidikan D III. Dan sebayak 10 orang responden atau sebesar 13,33% memiliki tingkat pendidikan S 1. Kebanyakan karyawan hanya memiliki tingkat pendidikan D III dikarenakan pekerjaan yang diberikan mampu dikerjakan oleh dari tamatan tersebut yang hanya pembuatan dokumentasi-dokumentasi. D. Masa Kerja Lamanya bekerja seseorang juga akan mempengaruhi perusahaan dalam pembayaran gaji/kompensasi yang diberikan padanya. Selain itu factor lama bekerja juga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menangani masalah pekerjaan yang dilakukannya, semakin lama ia bekerja tentu ia akan semakin mahir dalam menangani pekerjaannya. 58

10 Untuk megetahui masa kerja responden dapat dilihat table berikut ini: Table 4.4. Masa Kerja Responden Masa Kerja ( Tahun ) Frekuensi Persentase (%) < Jan > Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 25 orang atau sebesar 33,33% responden telah bekera pada PT. Harita Jaya Raya selama 1 4 tahun, dan sebanyak 50 orang atau sebesar 66,67% responden telah bekerja pada PT. Harita Jaya Raya lebih dari 5 tahun Analisa Kepuasan Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia mempunyai kedudukan yang amat penting, akibatnya kebutuhan untuk pengolahan Sumber Daya Manusia memegang peran penting pula dalam memcapai produktivitas kerja. Peranan manajemen personalia akan semakin penting dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan untuk berbagai kebutuhan yang diperlukan perusahaan dalam operasionalnya. Perusahaan memerlukan pengelolaan sumber daya manusia dalam rangka untuk memproduksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan kualitas yang diinginkan. 59

11 Tenaga kerja sebagai asset perusahaan yang mempunyai tingkat keahlian dan keterampilan tinggi semakin banyak diperlukan. Manajemen sumber daya manusia harus menitik beratkan perhatian pada soal-soal manual dalam hubungan kerja dengan tidak melupakan factor-faktor produksi lainnya, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisasikan dengan optimal. Dari berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting yaitu menjalankan fungsi dalam rangka mensukseskan tujuan perusahaan. Tujuan akhir dari seluruh aktivitas dalam manajemen sumber daya manusia dalam setiap perusahaan adalah produktivitas kerja. Dengan demikian segala aktivitas pengelolaan sumber daya manusia atau karyawan diarahkan untuk tercapai suatu produktivitas kerja yang diinginkan. Diantara factor yang harus diperhatikan manajemen perusahaan dalam upaya mencapai produktivitas maksimal adalah kepuasan kerja karyawan. PT. Harita Jaya Raya, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan yaitu, pertambangan nickel. Unutk memberikan pelayanan yang lebih baik dari itu pihak manajemen perusahaan harus berupaya agar karyawan bekerja secara maksimal dengan menciptakan kepuasan kerja. Adapun faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan tersebut dapat dibagi menjadi Faktor Individu/Karyawan dan Faktor Pekerjaan. Kepuasan kerja adalah penialaian seseorang tentang seberapa jauh pekerjaan seseorang memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan karyawan tersebut yang menyangkut kebutuhan Individu yang mencakup kebuthan financial untuk kesejahteraan 60

12 hidupnya dan kebutuhan non finasial yang berupa fasilitas yang diberikan dan penghargaan yang diberikan perushaan. Apabila kedua kebutuhan tersebut telah terpenuhi oleh perusahaan maka karyawan akan mencapai kepuasan kerja yang diinginkan Individu/Karyawan Faktor individu adalah hal-hal yang mempengaruhi kepuasan kerja akibat dari factor keahlian/kecakapan kerja yang dimiliki, minat ingin pindah ke perusahaan lain yang menjanjikan kompensasi yang lebih baik, masa kerja, pengalaman kerja, dan minat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Harita Jaya Raya dari data responden dari hasil kuisioner sebagai berikut: A. Keahlian dan Kecakapan Khusus Untuk dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan hasil yang maksimal setiap karyawan dituntut untuk memiliki keahlian dan kecakapan yang memadai. Keahlian dan kecakapan dapt dipeorleh melaui pendidikan secara formal dan informal seperti kursus, dan pelatihan kerja. Dari hasil kuisioner tentang keahlian dan kecakapan khusus yang dimiliki terhadap responden pada PT. Harita Jaya Raya dapat dilihat sebagai berikut: 61

13 Tabel 4.5. Tanggapan Responden Tentang Keahlian dan Kecakapan Khusus yang Dimiliki Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai Sesuai Cukup - - Kurang Sesuai - - Sangat Tidak Sesuai - - Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Dari banyaknya responden yang menjawab kuisioner, diperoleh jawaban bahwa keahlian dan kecakapan khusus yang dimiliki karyawan belum sepenuhnya dapat dikatakan sangat baik atau maksimal dalam menjalankan tugas dan pekerjaan, ini terlihat dari jawaban responden tertinggi yang hanya menyatakan sesuai. Hal ini dikarenakan dalam meningkatkan produktivitas dan kecakapan karyawan dalam bekerja guna mendapatkan pelayanan atau hasil yang lebih baik, bagi perusahaan tidak adanya kebijakan yang mampu untuk membuat karyawan bekerja lebih baik dengan melakukan pelatihan, kursus bagi karyawan unutk mendapatkan hasil yang maksimal dalam menjalankan tugas dan pekerjaan. Dengan kurangnya keahlian dan kecakapan khusus karyawan ini disebabkan pendidikan yang dimiliki karyawan yang bekerja di perusahaan kebanyakan dari tamatan D III. Ini merupakan salah satu penyebab yang harus diperhatikan bagi perusahaan yang mana akan mempengaruhi pada kepuasan kerja karyawan. 62

14 Bagi perusahaan untuk meningkatkan kecakapan khusus dan keahlian karyawan dalam meningkatkan produktivitas secara maksimal haruslah memperhatikan karyawannya dalam menjalankan tugas dan pekerjaan, dengan memberikan keterampilan pada karyawan, melalui program pelatihan, kursus bagi karyawan. Jika kita bicara tentang kepuasan kerja, selalu saja menyangkut dengan upah, namun hal itu bukanlah hal terpenting. Ada hal lain seperti mendapatkan keahlian dan kesempatan belajar di mana hal itu perlu pula mendapat perhatian dari organisasi. Jika karyawan puas mereka akan lebih bertanggungjawab terhadap pekerjaan mereka. Mereka kemungkinan besar tidak akan mengabaikan tanggung jawab pekerjaan mereka jika mereka puas dan berkomitmen, percaya bahwa atasan mereka menunjukkan keahlian dan pertimbangan serta persepsi bahwa ada altruisme dan kekompakan yang tinggi diantara anggota kelompok (Kidwell dan Nathan; 2001). Dilihat dari keahlian dan kecakapan khusus karyawan pada PT. Harita Jaya Raya dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya belum sepenuhnya baik, yang mana tidak adanya bagi pihak perusahaan untuk memberikan keterampilan bagi karyawannya. B. Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang termasuk peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan untuk mencapai tujuan. 63

15 Dengan pendidikan mampu membuat seseorang merasa lebih baik dalam bekerja, menigkatkan kedisiplinan karyawan, dan pengetahuan yang baik dalam mengambil suatu keputusan. Table 4.6. Tanggapan Responden Tentang Pendidikan dalam Pelaksanaan Tugas dan Pekerjaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik - - Sangat Tidak Baik - - Jumlah Sumber : Data pemelitian Dari data hasil kuisoner di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki karyawan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan belum sepenuhnya baik, tingkat pendidikan yang dimiliki karyawan masih rendah dalam menjalankan tugas dan pekerjaan. Hal ini dikarenakan karyawan yang bekerja memiliki rata-rata jenjang pendidikan dari tamatan D III, dapat dikatakan kemampuan yang dimiliki karyawan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan belum sepenuhnya mampu diselesaikan dengan baik sesuai dengan pendidikan mereka. Dengan demikian tugas dan pekerjaan yang diberikan pada karyawan akan terasa berat, sehingga karyawan akan cepat merasa jenuh dan tidak terlaksanakannya keinginan perusahaan dalam memperoleh hasil yang lebih baik 64

16 dan efisien dalam bekerja, hal ini dapat mempengaruhi terhadap kepuasan kerja karyawan tersebut. Dari itu dalam hal penerimaan karyawan perusahaan haruslah memperhatikan masalah tingkat pendidikan bagi karyawan, sesuai dengan pekerjaan yang diberikan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendapat lain tentang pengertian pendidikan dikemukakan oleh John S. Brubacher yang dikutip Sumitro (1998:17) menyatakan bahwa; Pendidikan adalah proses dalam mana potensi-potensi, kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan alat (media) yang disusun sedemikian rupa, dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari segi pendidikan ini karyawan yang bekerja pada PT. Harita Jaya Raya belum sepenuhnya mampu bekerja denga baik, dengan kmampuan, kapasitas manusia yang cenderung tidak sama atau berbeda-beda maka sebaiknya dalam hal ini perusahaan memberikan berbagai hal dalam bentuk pelatiahan, kusrsus guna meningkatkan kualitas karyawan unutk mendapatkan hasil yang maksimal. 65

17 C. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja akan turut menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan kerja karyawan diperusahaan. Dengan memiliki pengalaman kerja yang memadai tentunya seorang karyawan akan mampu mencapai hasil kerja yang lebih baik sebagaimana yang diharapkan. Sehingga dengan dimikian, karyawan yang telah memiliki pengalaman dalam bekerja akan lebih mudah mencapai kepuasan kerja dibandingkan karyawan lainnya. Dari hasil kuisioner tentang pengalaman kerja yang diajukan kepada responden dapat diperoleh tanggapan sebagai berikut: Tabel 4.7. Pendapat Responden Tentang Pengalaman Kerja yang di Miliki Karyawan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Tidak Baik Jumlah Sumber : Data Penelitian Dari hasil kuisoner jawaban responden diatas dapat dilihat bahwa ternyata pengalaman kerja karyawan dapat dikatakan cukup dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang diberikan. Hal ini terbukti dari jawaban responden yang belum sepenuhnya mengatakan sangat baik dan sangat tidak baik. Masalah ini berarti bahwa para karyawan diperusahaan tersebut pada 66

18 umumnya telah memiliki pengalaman kerja yang sangat cukup untuk melaksanakan aktivitasnya dalam bekerja. Dengan pengalaman kerja karyawan yang dimiliki memungkinkan karyawan bekerja dengan baik dan mendorong terciptanya kepuasan kerja. Dikarenakan para karyawan yang bekerja di PT. Harita Jaya Raya ini memiliki rata-rata pengalaman kerja diatas satu tahun yang memungkinkan bagi karyawan mahir dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya yang memudahkan bagi karyawan dalam mengerjakannya sehingga tercapailah kepuasan kerja karyawan tersebut. Bagi perusahaan diharapkan memperhatikan karyawannya yang dengan baik guna menciptakan hasil kerja yang semaksimal mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. D. Masa Kerja Para karyawan yang bekerja disuatu perusahaan terdiri dari individu yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang berbeda. Disamping itu karena perusahaan tidak sekaligus melakukan rekrutmen sehingga terdapat perbedaan masa kerja karyawan. Dari hasil kuisioner yang tentang masa kerja karyawan yang diajukan kepada responden karyawan PT. Harita Jaya Raya, diperoleh hasil sebagai berikut: 67

19 Tabel 4.8. Tanggapan Responden Tentang Masa Kerja yang dimiliki karyawan Pada PT. Harita Jaya Raya Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik - - Baik Cukup Kurang Baik - - Sangat Tidak Baik - - Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Dari masa kerja yang dimiliki karyawan di PT. Harita Jaya Raya dapat kita ketahui bahwa masa kerja yang dimiliki karyawan dalam menjalankan pekerjaanya bisa dikatakan cukup baik, ini dapat kita ketahui dari 75 responden sebagian besar mengatakan cukup baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya. Dengan masa kerja karyawan yang cukup lama bekerja di perusahaan yang memiliki masa kerja rata-rata diatas satu tahun, dimana bagi karyawan pekerjaan yang dikerjakan tidaklah sulit atau merasa susah, ini dikarenakan pekerjaan tersebut bukanlah suatu hal yang baru bagi karyawan, melainkan pekerjaan yang sering dilakukan karyawan tersebut. Hal diatas merupakan kepuasan tersendiri bagi karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya dengan masa kerja karyawan yang dapat dikatakan cukup lama, dimana karyawan merasa senang mengerjakan pekerjaannya, merasa bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan, dan tidak merasa bosan dengan pekerjaan yang selalu dikerjakannya. 68

20 Bagi perusahaan dengan semakin baiknya pekerjaaan yang dikerjakan karyawan pada PT. Harita Jaya Raya, pihak manajemen haruslah memperhatikan masalah karyawan dengan memberi kesempatan pada karyawan atas pendapat yang ingin disampaikan dan harapan bagi karyawan yang harus dipenuhi perusahaan. E. Umur Usia juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam meningkatkan efektivitas bekerja. Usia seorang karyawan dapat mempengaruhi cara berfikir karyawan tersebut dalam mengambil suatu keputusan. Orang yang berusia lebih matang akan merasakan kepuasan kerja yang baik, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan dari hasil kuisioner tentang umur dalam mencapai kepuasan kerja dalam penelitian ini, dapat dilihat dari jawaban responden yang merupakan karyawan PT. Harita Jaya Raya yang menjadi objek penelitian ini. Table 4.9. Pendapat Responden Tentang Umur Karyawan Pada PT. Harita Jaya Raya. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai Sesuai Cukup Kurang Sesuai - - Sangat Tidak Sesuai - - Jumlah Sunber : Data Penelitian 69

21 Dengan masalah umur yang dimiliki karyawan yang bekerja diperusahaan dapat kita lihat bahwa karyawan belum maksimal dalam mengerjakan pekerjaannya, yang dapat di ketahui dari tanggapan responden yang mana merasa pekerjaan yang dijalani cukup sesuai dengan pemikiran karyawan dalam bekerja. Hal ini berpengaruh dari tingkat usia karyawan yang bekerja di PT. Harita Jaya Raya merupakan karyawan yang memiliki umur rata-rata dibawah 30 tahun yang dapat dikatakan keinginan untuk mencari suatu pekerjaan yang lebih baik, yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam bekerja, dan selalu merasa tidak puas dengan sesuatu yang dikerjakannya. Dalam hal ini tidak adanya tindakan bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan karyawannya dengan mendorong agar bekerja lebih baik lagi guna mendapatkan hasil yang maksimal. Disini perusahaan haruslah tanggap terhadap masalah yang terjadi agar tetap bisa mempertahankan karyawannya untuk bekerja. Pihak manajemen perusahaan harus memotivasi karyawan agar tetap bertahan, merasa senang dalam bekerja, dan harus mau mendengarkan apa yang diharapkan karyawannya dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginannya. Dikarnakan para karyawan yang kebanyakan masih tergolong muda dan merasa ingin memenuhi kebutuhan yang lebih baik lagi. Menurut Prabu Mangkunegara (2001:118) ada kecendrungan pegawai yang lebih tua merasa puas dari pada pegawai yang berumur relative muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai usia muda biasanya mempunyai 70

22 harapan yang ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau ketidak seimbangan dapat menyebabkan mereka tidak puas. Dari itu untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada PT. Harita Jaya Raya secara individu/karyawan yang dilihat dari faktor umur, pihak perusahaan haruslah memperhatikan lebih lagi terhadap karyawannya yang relative muda agar dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. F. Cara Berfikir Cara berfikir juga mempengaruhi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya, seberapa jauh pemikiran seseorang dalam menanggapi pekerjaanya tersebut dengan masalah-masalah yang dihadapinya. Cara berfikir seorang karyawan juga dapat mempengaruhi komunikasi antar sesama rekan sekerja dan atasan. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang cara berfikir dalam memperoleh kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dibawah ini. 71

23 Table Pendapat Responden Tentang Cara Berfikir Karyawan pada PT. Harita Jaya Raya Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai Sesuai Cukup Kurang Sesuai - - Sangat Tidak Sesuai - - Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Dilihat dari cara berfikir karyawan pada PT. Harita Jaya Raya dapat diketahui bahwa dalam menghadapi suatu masalah pekerjaan yang dijalani karyawan dapat dikatakan baik, ini sesuai dengan hasil yang ditunjukkan karyawan pada PT. Harita Jaya Raya dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaanya memadai dikarenakan pekerjaan yang dihadapinya merupakan suatu hal yang sering dikerjakannya. Hal ini dikarenakan masing-masing dari karyawan pada PT. Harita Jaya Raya sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan sehinga faktor cara berfikir dari masing-masing karyawan pada PT. Harita Jaya Raya tersebut menunjukkan hasil yang memadai terhadap tugas dan pekerjaan mereka. Bagi karyawan pada PT. Harita Jaya Raya agar agar dapat meningkatkan cara berfikir yang positif untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik pada 72

24 pelanggan sehingga memberikan kontribusi yang mendukung perkembangan perusahaan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Bagi perusahaan diharapkan dapat meningkatkan fasilitas memadai yang dibutuhkan karyawan sehingga dapat merangsang karyawan untuk bekerja dengan lebih baik. Menurut Wexley dan Yuki (1977:98) kepuasan kerja merupakan suatu cara karyawan merasakan tentang pekerjaannya, ini merupakan suatu sikap disama ratakan kearah pekerjaan didasarkan suatu evaluasi dari aspek pekerjaan yang berbeda. Sikap seseorang kearah pekerjaan ini dan pengalam dimasa mendatang. Jadi kepuasan kerja berpengaruh juga terhadap cara berfikir seseorang. Dari cara berfikir karyawan pada PT. Harita Jaya Raya ini mampu mngerjakan pekerjaannya dengan baik. Cara karyawan merasakan pekerjaannya yang sangat sesuai bagi karyawan. dari itu perusahaan harus tetap mempertahankan dari pola pikir karyawan tersebut agar tetap labih baik lagi dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. G. Emosional Kematangan emosi adalah kemampuan mengendalikan emosi tertentu secara stabil sesuai dengan perkembangan usianya. Pada dasarnya kematangan emosi dan kecerdasan emosi seorang karyawan mengandung motif yang sama. Di dalamnya ada kemampuan mengelola diri yang intinya berangkat dari kemampuan mengenali diri sendiri. Setelah mampu mengenali diri sendiri maka ia seharusnya mampu memotivasi dirinya dan mengelola emosinya dalam 73

25 berhubungan dengan orang lain dengan baik. Dari kuisioner tentang emosional seseorang dalam mengendalikan diri terhadap pekerjaanya yang dilihat dari jawaban responden pada PT. Harita Jaya Raya diperoleh data sebagai berikut: Table Pendapat Responden Tentang Emosional Karyawan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Bisa Bisa Cukup Kurang Bisa Sangat Tidak Bisa Jumlah Sumber : Data Penelitian Dilihat dari kematangan emosional karyawan pada PT. Harita Jaya Raya, berdasarkan tanggapan dari responden diketahui bahwasannya sebagian besar karyawan yang bekerja mampu mengendalikan emosionalnya dengan baik dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan. Hal ini dikarenakan tingkat emosional dari masing-masing karyawan yang secara individu berdasarkan faktor usia karyawan, kebanyakan berusia dibawah tiga puluh tahun dan rata-rata mempunyai masa kerja selama 4-6 tahun. Ini berarti bahwa dengan tingkat pengalaman yang dilihat dari lamanya masa kerja dari masing-masing karyawan dapat menunjang tingkat kematangan dan pola pikir mereka dalam mengendalikan emosionalnya sehingga dapat terjalin komusikasi dengan baik antara karyawan. Hal ini tentu memberikan pengaruh yang 74

26 positif dalam perkembangan dari sebuah perusahaan guna mencapai hasil yang baik. Bagi perusahaan dan karyawan pada PT. Harita Jaya Raya, agar dapat menjaga hubungan dengan pelanggan yakni dengan memberikan pelayanan maksimal sehingga totalitas dan imej perusahaan dapat dipertahankan dimata pelanggan terutama dengan menjaga dan mengontrol emosional dari masingmasing karyawan dengan baik dan menjalin komunikasi yang terarah baik dengan karyawan itu sendiri maupun dengan pelanggan yang berurusan di PT. Harita Jaya Raya. Pada umumnya bentuk emosi bermacam-macam sehinga terkadang sulit untuk didefenisikan. Kecerdasan emosional pada intinya merupakan komponen yang membuat sesorang menjadi pintar dalam menggunakan emosi, sedangkan kepuasan kerja keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana sesorang memandang pekerjaannya. Dari itu antara emosional dan kepuasan kerja merupakan masalah yang saling berkaitan. Dengan merasa puasnya karyawan dalam bekerja yang mana mampu mengendalikan emosionlanya untuk meningkatakan hasil yang maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, ini akan membawa dampak yang positif pada PT. Harita Jaya Raya. Untuk itu komunikasi yang terjalin selama ini denga baik harus dipertahankan, dan perusahaan juga harus memberikan imbalan yang layak pada karyawannya Faktor Pekerjaan faktor pekerjaan merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu 75

27 karyawan atau dilingkungan kerjanya yang turut mempengaruhi kepuasan kerjanya. Apabila pihak manajemen perusahaan dapat mengelola hal ini maka diharapkan dapat menciptakan suatu kepuasan kerja bagi karyawan. Unttuk menganalisis faktor pekerjaan dalam kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya pada PT. Harita Jaya Raya, maka peneliti menguraikan masing-masing indicator berdasarkan data hasil kuisioner sebagai berikut : A. Jenis pekerjaaan Tugas pekerjaan yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan kerja yang dimiliki karyawan. Apabila karyawan merasa jenis pekerjaan yang di tetapkan manajemen perusahaan tidak sesuai dengan kemampuan kerja yang dimiliki maka tetunya akan berpengaruh terhadap prestasi kerjanya. Untuk itu maka pihak manajemen perusahaan harus melakukan pembagian pekerjaan dengan tepat agar para karyawan dapat mencapai prestasi kerja maksimal. Dari kuisioner tentang jenis pekerjaan kepada responden yang merupakan karyawan PT. Harita Jaya Raya data sebagai berikut : Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai Sesuai Cukup Kurang Sesuai Sangat Tidak Sesuai Jumlah Table Pendapat Responden Tentang Jenis Pekerjaan Karyawan Sumber : Data Penelitian 76

28 Berdasarkan jawaban responden terhadap indicator jenis pekerjaan bahwasannya sebagian besar karyawan merasa sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Ini dapat diketahui dari 75 responden, dimana 70 orang responden menjawab sesuai dengan pekerjaan yang mereka tangani. Ini menunjukkan jenis pekerjaan yang mereka tangani tersebut sesuai dengan tingkat emosional, pengalaman kerja dari masing-masing karyawan. Meskipun ada sebagian responden yang merasa kurang cocok dengan jenis pekerjaan yang mereka tangani pada PT. Harita Jaya Raya dikarenakan karyawan tersebut merasa pengalaman kerja yang dimilikinya belum memadai sesuai dengan pendidikannya. Hal ini didukung oleh fasilitas yang diberikan kepada karyawan oleh pihak prusahaan yang memadai dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya, Sehingga karyawan yang bekerja merasa puas dengan pekerjaannya. Bagi karyawan diharapkan agar lebih meningkatkan kualitas pekerjaan agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, Disisi lain, perusahaan juga harus memperhatikan karyawannya agar bisa bekerja dengan baik, baik itu dengan cara menyediakan fasilitas yang memadai, maupun dengan cara memberikan motivasi yang positif guna mendorong semangat karyawan dalam bekerja. Menurut Mangku Negara (2001:118) pegawai-pegawai menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas dari pada pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai-pegawai yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja. 77

29 Dilihat dari jenis pekerjaan ini karyawan pada PT. Harita Jaya Raya merasa puas dengan apa yang dikerjakannya, dengan kesesuaian karyawan terhadap pekerjaannya dan kepuasan terhadap apa yang diberikan perusahaan pada karyawan atas hasil kerjanya. B. Kesempatan Promosi Jabatan Setiap karyawan tentunya sangat mengharapkan adanya kesempatan promosi jabatan yang seluas-luasnya bagi karyawan. Kesempatan promosi jabatan pada umumnya akan memacu para karyawan unutk bekerja dengan giat dan bersungguh-sungguh sehingga dapat mendorong tercapainya kepuasan kerja karyawan. Dari kuisioner tentang kesempatan yang diberikan untuk promosi jabatan karyawan yang diajukan kepada responden yang merupakan karyawan bagian produksi di PT. Harita Jaya Raya, maka diperoleh data sebagai berikut: Table Pendapat Rerponden Tentang Kesempatan Promosi Jabatan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Senang - - Senang Cukup Kurang Senang Sangat Tidak Senang - - Jumlah Sumber : Data Penelitian Masalah promosi jabatan ini, berdasarkan tanggapan yang diberikan oleh responden belum memuaskan bagi karyawan pada PT. Harita Jaya Raya. Ini 78

30 dikarenakan pihak perusahaan tidak memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mempromosikan diri guna menunjang kenaikan pangkat dari masingmasing karyawan, hal ini disebabkan kurangnya perhatian dari pihak perusahaan kepada karyawan dalam memberikan kesempatan unuk mempromosikan diri guna meningkatkan hasil kerja yang baik. Dari penjelasan diatas diharapkan pada pihak manajemen perusahaan agar memberi kesempatan dan perhatian yang lebih baik kepada karyawan agar dapat mempromosikan diri mereka untuk meningkatkan semangat kerja dari masingmasing karyawan. Namun demikian promosi jabatan harus dilakukan secara objektif berdasarkan prestasi dan kemampuan kerja karyawan tersebut. Pada kehidupan sekarang ini sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu organisasi, karena sumber daya manusia yang melakukan aktivitas perusahaan. Oleh karena itu faktor manusia harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi perusahaan. Salah satunya adalah dengan memotivasi sumber daya manusia yang ada dengan pelaksanaan program promosi jabatan. Dengan dilaksanakan program promosi jabatan yang tepat maka perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dari masalah diatas dengan merasa kurang puasnya karyawan dalam bekerja terhadap promosi jabatan yang diberikan perusahaan yang selama ini belum ada, dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan tersebut, yang mana karyawan bekerja kurang optimal dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya. 79

31 C. Jaminan Finansial Masalah finansial atau gaji bagi setiap individu yang bekerja merupakan hal yang sangat utama unutk memenuhi kebutuhan hidupnya. Para karyawan yang bekerja tentu ingin meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik. Dengan gaji yang memadai akan memacu karyawan untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan prestasinya. Akan tetapi gaji yang tinggi diberikan pada pada karyawan sebagai imbalan atas hasil kerjanya diperusahaan bukanlah satu-satunya faktor yang dapat memotivasi karyawan tersebut untuk bekerja dengan giat dan penuh rasa tanggung jawab. faktor lain yang cukup penting adalah fungsi social dari pekerjaan itu yang juga dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi para karyawan. Dari kuisioner tentang Finansial karyawan kepada responden yang merupakan karyawan PT. Harita Jaya Raya diperoleh data sebagai berikut: Tabel Tanggapan Responden Tentang Finansial yang Diberikan pada Karyawan PT. Harita Jaya Raya Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai Sesuai Cukup Kurang Sesuai Sangat Tidak Sesuai - - Jumlah Sumber : Data Penelitian Masalah financial bagi karyawan pada PT. Harita Jaya Raya Berdasarkan 80

32 hasil kuisioner diperoleh hasil bahwasannya karyawan belum merasa puas dengan apa yang telah diberikan perusahaan pada karyawan berupa gaji dan tunjangan. Ini dapat kita lihat dari tanggapan responden yang mana sebagian besar mengatakan cukup dan kurang sesuai. Ini dikarnakan tidak adanya kebijakan oleh pihak perusahaan berupaya untuk menaikkan gaji karyawan dan memberikan tunjangan yang layak pada karyawan tersebut. Dengan ini karyawan merasa belum terpenuhinya apa yang diharapkan karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka sehingga tidak efisiennya karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Diharapkan pada perusahaan agar lebih memperhatikan karyawannya dengan memberikan gaji yang memadai, tunjangan yang memadai agar karyawan bekerja lebih baik lagi dengan penuh rasa tanggung jawab. Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas akan dapat dipahami sikap individu terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing individu. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Oleh karenanya sumber kepuasan seorang karyawan secara Subyektif menentukan bagaimana pekerjaan yang dilakukan memuaskan. Meskipun untuk batasan kepuasan kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja yang 81

33 mengikat dari padanya dan masalah kompensasi juga menjadi tolak ukur karyawan dalm bekerja. As ad (2004:112). Dari masalah diatas yang menyatakan belum terpenuhinya harapan karyawan yang menginginkan gaji dan tunjangan yang diberikan memadai, sehingga dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaasnnya karyawan bekerja belum dapat dikatakan dengan baik. Karena pada umumnya seseorang yang bekerja ingin memenui kebutuhan hidupnya dan kesejahteraan keluarga yang lebih baik lagi. D. Interaksi Sosial Dalam hal ini adanya kesediaan atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat atupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. Komunikasi yang baik antar sesama rekan sekerja juga berpengaruh pada tingkat efektivitas karyawan dalam menjalankan pelaksanaan tugas dan pekerjaannya. Dari kuisioner tentang interaksi sosial karyawan kepada responden yang merupakan karyawan PT. Harita Jaya Raya di peroleh data sebagi berikut: 82

34 Table Tanggapan Responden Tentang Interaksi Sosial Karyawan Pada PT. Harita Jaya Raya. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Nyaman Nyaman Cukup Kurang Nyaman - - Sangat Tidak Nyaman - - Jumlah Sumber : Data Penelitian Dari taggapan responden mengenai interaksi sosial karyawan pada PT. Harita Jaya Raya dapat dikatakan baik atau nyaman dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan, ini guna mendapatkan hasil yang baik bagi perusahaan dan meningkatkan kepuasan kerja bagi karyawan. ini dikarnakan terjalinnya komunikasi yang baik antara sesama rekan sekerja dan atasan dengan bawahan. Disini karyawan merasa nyaman dalam bekerja dengan terciptanya interaksi atau komunikasi yang baik dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan, yang mana dari individu karyawan saling bekerja sama dengan baik dalam bekerja yang dapat meningkatkan kepuasan kerja bagi karyawan. dengan ini diharapkan pada perusahaan agar lebih baik lagi dalam menjalin komunikasi dengan bawahan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk saling mendengarkan pendapat karyawan yang satu dan lainnya. Bagi mereka yang mampu membangun hubungan kerja yang efektif selalu berwajah dan bersikap cerah dan enerjetik. Orang seperti ini berpandangan positif terhadap lingkungannya. Mereka banyak memiliki teman dan bahkan sahabat. 83

35 Sebaliknya yang berpandangan negatif. Mereka cenderung dapat menyebabkan suasana kerja penuh depresi dan melelahkan. Orang yang berspirit rendah seperti ini bisa mempengaruhi teman-temannya. Orang lain bakal menghindari bahkan menjauhinya. Untuk saling memahami sesama kolega kerja dan manajer maka diperlukan pemahaman tentang beragam tipe orang. Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa karyawan pada PT. Harita Jaya Raya dilihat dari interaksi social karyawan, mereka mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dengan komunikasi yang mereka jalin selama ini antar sesama karyawan dalam lingkungan pekerjaannya. E. Hubungan Kerja Pada setiap pekerjaan terdapat hubungan kerja, baik sesama karyawan sebagai pihak penerima kerja dari pihak manjemen perusahaan maupun hubungan kerja antara karyawan dengan atasannya atau manajemen perusahaan sebagai pemberi kerja. Hubungan kerja ini terjadi karena adanya perjanjian atau kontrak kerja yang disepakati oleh kedua belah pihak, dengan adanya perjanjian kerja tersebut maka para karyawan wajib mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang diterapkan perusahaan, dan pihak manajemen perusahaan juga berkewajiban memenuhi hakhak karyawan. Hubungan kerja yang harmonis dan baik biasanya sangat menunjang tercapainya kepuasan kerja karyawan. Dari hasil kuisioner tentang hubungan kerja karyawan yang diajukan kepada responden yang merupakan karyawan PT. Harita Jaya Raya diperoleh data sebagai berikut: 84

36 Tabel Tanggapan Responden Tentang Hubungan Kerja Karyawan Pada PT. Harita Jaya Raya Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik - - Sangat Tidak Baik - - Jumlah Sumber : Data hasil penelitian Dari tanggapan responden tentang hubungan kerja karyawan dapat kita lihat dalam hal ini, karyawan merasa puas dalam bekerja dengan terjalinnya hubungan kerja yang baik. Ini dapat kita ketahui kebanyakan karyawan menyatakan hubungan dengan karyawan dinyatakan baik. Hal ini dikarnakan terjalinnya komunikasi yang baik antar sesama karyawan dan atasan yang membuat karyawan merasa senang dalam bekerja. Yang membuat karyawan merasa betah dalam bekerja dengan hubungan antar karyawan yang baik dan lingkungan kerja yang harmonis dimana karyawan dapat bekerjasama dalam meningkatkan produktivitas dalam bekerja guna mendapatkan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Dari itu perusahaan harus memperhatikan karyawannya yang bekerja, dengan pengawasan yang baik guna terciptanya hubungan kerja yang lebih baik, dan lingkungan kerja yang lebih harmonis lagi. Agar semua itu dapat dilaksanakan dengan baik, sebaiknya pihak perusahaan memberikan motivasi pada karyawan dan hal-hal yang bisa mencitakan lingkungan kerja yang baik atas kebijakan perusahaan yang akan menguntungkan 85

37 bagi karyawan. Dalam setiap melakukan pekerjaannya, idealnya setiap orang ingin memahami faktor-faktor di sekelilingnya. Terutama pemahaman tentang kepribadian sesama karyawan atau bos (manajer) nya. Dengan demikian hubungan kerja di antara karyawan dan dengan manajer akan berjalan efektif. Saling menyalahkan akan semakin diperkecil. Sementara yang terjadi adalah terbangunnya saling percaya dan saling memahami pribadi masing-masing. Menurut Herzberg (1959), ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka mempunyai motivasi untuk berkerja yang tinggi, mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat ke tempat bekerja dan malas dengan pekerjaan dan tidak puas. Tingkah laku karyawan yang malas tentunya akan menimbulkan masalah bagi perusahaan berupa tingkat absensi yang tinggi, keterlambatan kerja dan pelanggaran disiplin yang lainnya, sebaliknya tingkah laku karyawan yang merasa puas akan lebih menguntungkan bagi perusahaan. Hal diatas berhubungan pula dengan hubungan kerja antara sesama karyawan dan atasan dengan bawahan yang saling menjalin komunikasi dengan baik. Dengan terjalinnya hubungan kerja yang baik ini tentu akan membawa dampak yang positif bagi perusahaan yang mana karyawan bekerja dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya akan bekerja denga baik dan optimal sebagai aman yang diharapkan oleh perusahaan. Dengan ini karyawan harus tetap menjalin komunikasi yang lebih baik lagi. 86

38 F. Struktur Organisasi Dilihat dari sudut pandang ini, besar kecilnya organisasi turut berpengaruh pada kepuasan kerja. Artinya, jika karena besarnya organisasi para karyawan terbenam dalam masa kerja yang jumlahnya besar sehingga jati diri dan identitasnya menjadi kabur karena, misalnya hanya dikenal dengan nomor pegawai. Hal tersebut dapat mempunyai dampak negative pada kepuasan kerja. Dari hasil kuisioner tentang struktur organisasi responden yang merupakan karyawan PT. Harita Jaya Raya diperoleh data sebagai berikut: Tabel Tanggapan Responden Tentang Struktur Organisasi Karyawan di PT. Harita Jaya Raya Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Sesuai Sesuai Cukup Kurang Sesuai Sangat Tidak Sesuai Jumlah Sumber : Data Hasil Penelitian Dalam hal struktur organisasi atau penempatan karyawan, disini karyawan pada PT. Harita Jaya Raya merasa cukup puas, yang dapat kita lihat dari tanggapan responden sebagian besar yang menyatakan cukup sesuai. ini dikarenakan karyawan yang bekerja ingin lebih lagi diperhatikan oleh pihak atasan dengan penempatan yang sesuai bagi mereka, yang mana akan menginginkan lebih dihargai dalam bekerja dengan kenaikan gaji, jabatan, dan pertukaran posisi dalam bekerja. 87

39 Hal ini dikarenakan pihak perusahaan tidak memberikan kesempatan pada karyawan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan untuk mengerjakan sesuatu yang baru. Disini diharapkan agar karyawan bekerja lebih baik lagi guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja oleh pihak manajemen perusahaan agar dapat meberikan kesempatan pada karyawannya untuk bisa naik jabatan dengan pekerjaan yang baru dan tidak monoton bagi karyawan. Menurut Handoko (2001:199) ukuran organisasi cenderung mempunyai hubungan secara berlawanan dengan kepuasan kerja. Semakin besar organisasi, kepuasan kerja cenderung turun secara moderat kecuali manajemen mengambil berbagai tindakan korektip. Tanpa tindakan koreksi, organisasi besar akan menenggelamkan orang-orangnya dan berbagai proses seperti partisipasi, komunikasi dan koordinasi kurang kancar. Karena kekuasaan pengambilan keputusan terletak jauh dari para karyawan, mereka sering merasa kehilangan peranan. Dalam struktur organisasi ini dalam hal penempatan karyawan, disini karyawan belum merasa puas dengan apa yang diberikan perusahaan. Perusahaan harus mengoreksi kembali atas kebijakan perusahaan agar karyawan mencapai kepuasan dalam bekerja guna mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. G. Pangkat Literature mengenai hal ini memberi petunjuk bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi pada umumnya tingkat kepuasannyapun cenderung lebih tinggi pula. Dengan demikian alasan-alasan tersebut bertalian erat 88

40 dengan prospek bagi seorang untuk dipromosikan, perencanaan karir, dan pengembangan karir dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi. Dari hasil kuisioner tentang pangkat yang dimiliki terhadap responden yang merupakan karyawan pada PT. Harita Jaya Raya diperoleh data sebagai berikut: Tabel Tanggapan Responden Tentang Kenaikan pangkat karyawan pada PT. Harita Jaya Raya Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sangat Senang Senang Cukup Kurang Senang Sangat Tidak Senang - - Jumlah Sumber : Data Hasil Penelitian Dari tanggapan responden tentang kenaikan pangkat ini, sebanyak 20 responden menyatakan kurang senang dengan apa yang diberikan perusahaan. Ini dikarenakan dalam hal kenaikan pangkat terhadap karyawan perusahaan tidak melakukannya sehingga karyawan merasa belum ada penghargaan diri dari perusahaan selama karyawan tersebut bekerja. Dari masing-masing individu yang berkerja tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan mengharapkan balasan terhadap apa yang telah diberikannya untuk perusahaan. Karyawan yang bekerja menginginkan adanya prubahan dalam melakukan suatu pekerjaannya, karyawan mengharapkan dengan adanya kenaikan pangkat yang diberikan perusahaan, tentu akan memperoleh gaji yang lebih baik lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan ingin lebih dihargai 89

41 dalm bekerja. Untuk itu diharapkan pada perusahaan agar memberikan kesempatan pada karyawannya untuk maju dan lebih meningkatkan prestasi kerjanya guna mendapatkan hasil yang baik bagi perusahaan. Kedudukan seseorang dalam organisasi juga memberi kepuasan tertentu semakin tinggi kedudukan seseorang pada umumnya tingkat kepuasan semakin tinggi pula. Semakin tinggi kedudukan seseorang, penghasilannya dapat menjamin taraf hidup yang layak, mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan kerjanya dan punya prospek untuk dipromosikan. Seseorang yang sudah menduduki jabatan tertentu apalagi sudah berada pada tingkat pimpinan dan melihat ada kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi, kepuasan kerjanya akan lebih besar. Kesempatan ini mendorong seseorang untuk mengambil langkahlangkah yang diperlukan, misalnya mengikuti pendidikan dan pelatihan tambahan. Masalah kenaikan pangkat ini yang mana karyawan belum merasa adanya kepuasan dengan apa yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya. Perusahaan belum memberikan kesempatan pada karyawannya untuk maju. Dari itu karyawan belum merasa puas dan tidak optimal dalam bekerja. 90

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tenaga kerja Menurut Darwis (1991) dalam Wahyuni (2008), tenaga kerja kehutanan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu tenaga kerja hutan dan tenaga kerja industri kehutanan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak luput dari peranan manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat pada sebuah organisasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur Sumber Daya Manusia, dimana tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi saat ini maka diperlukan suatu organisasi yang dapat membantu perusahaan untuk dapat bersaing dengan pesaing baik dari dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bidang usaha perekonomian yang mengalami persaingan ketat akhir-akhir ini adalah perusahaan jasa di bidang transportasi. Sektor transportasi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan membuat karyawan menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan membuat karyawan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan membuat karyawan menjadi semakin setia kepada organisasi, semakin termotivasi dalam bekerja, merasa senang dalam bekerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari karyawan yang berkualitas untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam sebuah perusahaan motivasi merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada PT. Harita Jaya Raya (Job Site Head Office Jakarta)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada PT. Harita Jaya Raya (Job Site Head Office Jakarta) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah tingkat kepuasan kerja karyawan pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an employee feels about his or her job. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Hal ini disebabkan manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengembangan Karir 2.1.1. Pengertian Pengembangan Karir Seorang individu yang pertama kali menerima tawaran pekerjaan akan memilki pengadaan yang berbeda tentang pekerjaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kompensasi 2.1.1.1 Pengertian Kompensasi Pengertian kompensasi secara umum merupakan balas jasa yang diberikan atas hasil kerja dan kontribusi yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Kepuasan Kerja Guru Robbins & Judge (2012) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, maka realitas kehidupan bukan saja dipandang sebagai ancaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan organisasi, sumber daya manusia

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbaiki lingkungan kerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang buruk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja Masalah lingkungan kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran operasi perusahaan. Salah satu cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi atau perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN Palapiana Sapari email: palapianasapari1985@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja 2.1.1 Defenisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap positif terhadap pekerjaan pada diri seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya setiap perusahaan baik itu perusahaan yang besar maupun perusahaan yang kecil mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Salah satunya yaitu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta dalam kegiatannya membutuhkan tenaga kerja yang ahli pada bidangnya. Semakin maju dan berkembangnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya. Sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi/instansi yang merupakan suatu penegasan kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi berdampak terhadap dunia usaha. Salah satunya menimbulkan persaingan yang ketat di antara perusahaanperusahaan untuk

Lebih terperinci

sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk

sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk A. SEMANGAT KERJA 1. Pengertian Semangat Kerja Davis (2000) mengemukakan semangat kerja merupakan suasana kerja yang positif yang terdapat dalam suatu perusahaan dan terungkap dalam sikap individu maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial. Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh manusia

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan) PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan) Darmastuti Ariani Hamidah Nayati Utami Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang seperti dalam bidang ekonomi yang menjadi pusat perhatian utama dunia.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Dalam Mulyadi (2015: 2) manajemen dapat didefinisikan adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pendayagunakan sumber daya manusia dengan sumber daya alam, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bursa kerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Prestasi Kerja 1) Pengertian Prestasi Kerja Mangkunegara, (2012:67) menyatakan prestasi kerja berasal dari Job Performance atau Actual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki sumber daya manusia yang mempunyai peran penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek kehidupan, salah satunya persaingan di dunia usaha terlebih usaha dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui 155 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Sarana Panca

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG ABSTRAK Kompensasi yang rendah menyebabkan berbagai permasalahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu dalam bekerja ditunjukkan adanya gairah dan semangat kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu dalam bekerja ditunjukkan adanya gairah dan semangat kerja, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja secara umum menyangkut kondisi perasaan atau emosi seseorang terhadap pekerjaan. Seseorang yang puas dengan pekerjaannya dapat dicerminkan sikap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Insentif 2.1.1. Pengertian Insentif Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan tenaga kerja, oleh karena itu faktor tenaga kerja perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Handoko (1996) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para pekerja memandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Supplier Bahan Baku Bagian Purchasing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai

BAB II KAJIAN TEORI. karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai BAB II KAJIAN TEORI A. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempat kerjanya. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. PT. INTI (Persero) Bandung selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Motivasi Perawat 1. Definisi Sarwono (2000) dalam Sunaryo (2004) mengemukakan, motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti. 35 ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG Oleh Rina Milyati Yuniastuti. ABSTRAK CV. Organik Agro System (OASIS) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang penting dalam perusahaan, unsur sumber daya manusia merupakan kekuatan sentral yang menggerakkan dinamika organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat, setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu bersaing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Manajemen Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik agar pemerintahan dapat terus dijamin. Karena tanpa adanya manjemen yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami kebutuhan para karyawannya agar karyawan. mampu memberikan feedback positif bagi perusahaan, Persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami kebutuhan para karyawannya agar karyawan. mampu memberikan feedback positif bagi perusahaan, Persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan aktualisasi diri adalah sebagai kebutuhan final setiap individu yang bekerja di suatu perusahaan, dimana perusahaan harus mampu memahami kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia kerja sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Harum Sejahtera merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2 lalu, perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan baik itu berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dihadapi dan diatasi guna mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dihadapi dan diatasi guna mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian yang semakin kompleks dalam menuju era globalisasi, perusahaan menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang timbul yang harus dihadapi dan diatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang terutama di bidang ekonomi. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan efesien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan efesien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting, terutama bagi suatu organisasi atau Intansi Pemerintah, baik yang bergerak dalam bidang kinerja maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian tentang kepuasan kerja sampai saat ini masih menjadi topik menarik, karena memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan, karyawan maupun masyarakat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA 0 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Motivasi Kerja. dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Motivasi Kerja. dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Kerja 1. Pengertian Motivasi Kerja Pamela & Oloko (2015) Motivasi adalah kunci dari organisasi yang sukses untuk menjaga kelangsungan pekerjaan dalam organisasi dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka setiap perusahaan yang ada dituntut untuk selalu siap menghadapi tantangan dan persaingan. Tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA Oleh : Suhartapa Dosen Akademi Manajemen Putra Jaya ABSTRAK Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan manfaat bagi lingkungan internal dan eksternal. Dalam menjalankan setiap aktivitasnya,

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi Pengantar Manajemen Umum Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi By Erma Sulistyo Rini Asumsi dasar Mengenai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Perencanaan Pengembangan Karier Mathis dan Jackson (dalam Naliebrata, 2007) mendefinisi kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan kepuasan kerja merupakan topik yang tidak dapat diabaikan dalam bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan peranan karyawan dalam proses pencapaian target perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH Dina Lestari dan Sulastri Irbayuni Alumni Progdi Manajemen Dosen Progdi Manajemen FEB Email : lastree27@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus menerus yang didirikan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hal utama yang dituntut oleh perusahaan dari karyawannya adalah prestasi kerja yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Prestasi kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Komunikasi Interpersonal

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Komunikasi Interpersonal BAB III PENYAJIAN DATA A. Penjelasan Pada bab terdahulu telah dijelaskan bahwasannya penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang memungkinkan peneliti untuk terjun langsung ke lokasi penelitian guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci