BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Kesejahteraan Karyawan, yaitu tiga unsur pokok yang memungkinkan adanya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Kesejahteraan Karyawan, yaitu tiga unsur pokok yang memungkinkan adanya"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. Sejarah Perusahaan Bidakara merupakan singkatan bebas dari Bank Indonesia, Dana Pensiun, dan Kesejahteraan Karyawan, yaitu tiga unsur pokok yang memungkinkan adanya kompleks ini. Adapun Kompleks Bidakara merupakan gabungan dari beberapa bangunan, yaitu: Pusat Pendidikan dan Latihan Bina Sentra Auditorium Binakarna Perkantoran Menara Bidakara Hotel Bumikarsa Assembly Hall Birawa Kelima bangunan tersebut menyatu menjadi Kompleks Bidakara, guna saling mendukung dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu dalam meningkatkan kesejahteraan pensiunan dan karyawan Bank Indonesia. Kompleks Bidakara berdiri di atas tanah eks perumahan karyawan Bank Indonesia di daerah Pancoran, Tebet, Jakarta Selatan dengan luas area 4,5 hektar. Pembangunan Kompleks Bidakara dimulai bulan Oktober 996, dan digunakan mulai April 998. Konsep awal dari perencanaan pembangunan Kompleks Bidakara adalah membangun suatu pusat bisnis yang saling terintegrasi, sehingga diharapkan 43

2 44 Kompleks Bidakara dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana bisnis yang meliputi ruang perkantoran, ruang untuk rapat, training dan pelatihan, penginapan serta entertainment. PT. Mekar Prana Indah sebagai pemilik dan pengelola Kompleks Bidakara merupakan kelanjutan dari PT. Mekar Niaga yang didirikan tahun 990, dan secara singkat riwayatnya dapat dikemukakan sebagai berikut: 6 Oktober 990, PT. Fajar Mekar Indah (FMI) mendirikan PT. Mekar Niaga dengan modal dasar Rp. 200 juta, yang seluruhnya dimiliki oleh PT. FMI dengan Akte Notaris Nyonya Hartati Sumarsono, Sarjana Hukum, nomor 7 tanggal 6 Oktober Juni 99, PT. Mekar Prana Niaga diganti menjadi PT. Mekar Prana Indah (MPI) dengan akte notaris Nyonya Hartati Marsono, Sarjana Hukum, nomor 32 tanggal 5 Juni 99 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia nomor C HT.0.0-Th 9 tanggal 25 Juni Agustus 995, kepemilikan saham PT. FMI diambil alih oleh Dapenbi dan YKK BI, dengan komposisi kepemilikan saham 60 : 40. Modal dasar dinaikkan dari Rp. 200 juta menjadi Rp. 80 milyar berdasarkan Akta Berita Acara Rapat nomor 5 tanggal 3 Agustus 995 yang dibuat oleh Nyonya Hartati Marsono, Sarjana Hukum, dan telah mendapat persetujuan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia nomor C2.77.HT.0.04-Th 96 tangal 6 Maret 996.

3 45 3 Maret 997, modal dasar PT. MPI dinaikkan menjadi Rp. 220 milyar dengan komposisi kepemilikan Dapenbi YKK BI menjadi 50 : 50 berdasarkan Akta Risalah Rapat nomor 2 tanggal 3 Maret 997 yang dibuat oleh Nyonya Hartati Marsono, Sarjana Hukum. 8 Mei 998, modal dasar dinaikkan menjadi Rp. 370 milyar, berdasarkan Akta Pernyataan Rapat nomor 4 tanggal 8 Mei 998 yang dibuat oleh notaris Djoko Oetoro, Sarjana hukum. 2 Oktober 998, modal yang ditempatkan sebesar Rp. 349,36 milyar dan sudah disetor penuh oleh: o YKK BI sebesar Rp. 227,08 milyar atau lembar saham (65%) o Dapenbi sebesar Rp. 22,252 milyar atau lembar saham (35%). 3.2 Maksud dan Tujuan, Visi dan Misi, Tugas dan Darma PT. Mekar Prana Indah 3.2. Maksud dan Tujuan PT. MPI didirikan dengan maksud dan tujuan untuk berusaha dalam bidangbidang properti, teknologi informasi, kursus dan latihan, perdagangan, pembangunan, pertanian dan perkebunan, industri, pertambangan, pengangkutan, percetakan, jasa.

4 Visi Dalam menjalankan usaha PT. MPI mempunyai visi sebagai pelopor dalam mengelola suatu kompleks terpadu secara efisien dan efektif terutama di bidang jasa termasuk bidang teknologi informasi dengan mengutamakan kepuasan konsumen Misi Adapun misi PT.MPI adalah untuk membantu para pemegang saham dalam meningkatkan kesejahteraan para karyawan dan pensiunan Bank Indonesia pada khususnya dan ikut serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya Tugas dan Darma Pencapaian misi akan terjamin dengan terlaksananya Panca Tugas yang sekaligus merupakan Panca Darma, yaitu: Peningkatan pembayaran deviden Peningkatan pemeliharaan kompleks Bidakara Peningkatan kesejahteraan karyawan dan pengurus Peningkatan pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan Peningkatan manfaat keberadaan kompleks Bidakara bagi para pengguna dan masyarakat pada umumnya.

5 Struktur Organisasi 3.3. Struktur Organisasi PT. Mekar Prana Indah DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR ADM & KEUANGAN DIREKTUR PERKANTORAN DIVISI ADM & KEUANGAN DIVISI PUSDIKLAT DIVISI PERKANTORAN DIVISI PENGADAAN & PEMELIHARAAN DIVISI HOTEL BAGIAN AKUNTING PUSAT BAGIAN DIKLAT BAGIAN AKUNITNG & KEUANGAN BAGIAN LOG ISTIK BAGIAN AKUNITNG & KEUANGAN BAGIAN KEUANGAN PUSAT BAGIAN ADM & MA RK ETING BAGIAN OPERASIONAL & PEMELIHARAAN BAGIAN PEMELIHARAAN BAGIAN SALES & MARKETING BAGIAN PENGAWASAN INTERN BAGIAN KEAMANAN & KESELAMATAN KERJA BAGIAN FRONT OFFICE BAGIAN HOUSEKEEPING BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA BAGIAN FOOD & BEVERAGE BAGIAN GENERAL AFFAIR Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Mekar Prana Indah (Sumber : PT. Mekar Prana Indah) Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing divisi berdasarkan struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut:

6 48 Direktur Utama Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan dan penentuan strategi yang mencakup hubungannya dengan pengawasan intern, sumber daya manusia, masalah administrasi dan keuangan, perkantoran, dan perhotelan, serta menganalisa laporan yang berasal dari para manager dan direktur pelaksana dibawahnya untuk bahan dalam mengambil keputusan. Adapun direktur utama membawahi dan bertanggung jawab atas beberapa divisi, yaitu:. Direktur Administrasi dan Keuangan Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua kegiatan pada divisi administrasi dan keuangan, dan divisi pusdiklat, serta membuat laporan secara periodik kepada direktur utama. Adapun direktur administrasi dan keuangan menerima laporan dari bagian pengawasan dan bagian sumber daya manusia, serta membawahi divisi-divisi: a. Divisi Administrasi dan Keuangan Melaksanakan tugas dibidang perencanaan, pengawasan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi pelaksanaan semua kegiatan unit administrasi dan pengelolaan keuangan, akunting, anggaran, dan perpajakan serta menjalin hubungan dengan pihak luar.

7 49 Divisi administrasi dan keuangan membawahi beberapa sub-divisi, yaitu: i. Bagian Akunting Pusat Mengkoordinasi, mengawasi, dan melaksanakan kegiatan akunting dan administrasi untuk menyusun laporan keuangan dan laporan manajemen perusahaan, melakukan verifikasi dan analisa laporan keuangan serta menyusun, mengevaluasi pelaksanaan dan pengawasan anggaran. ii. Bagian Keuangan Pusat Mengkoordinasi kegiatan pengelolaan keuangan perusahaan meliputi pengawasan pengaturan likuiditas, penempatan dana di perbankan, penerimaan dan pengeluaran uang, penatausahaan surat-surat berharga, dokumen-dokumen perusahaan, dan pengelolaan perpajakan. b. Divisi Pusdiklat Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksaan semua kegiatan usaha divisi pusdiklat. Divisi pusdiklat membawahi beberapa sub-divisi, yaitu: i. Bagian Diklat Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di bidang marketing dan training organizer.

8 50 ii. Bagian Administrasi dan Marketing Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di bidang administrasi dan marketing. 2. Bagian Pengawasan Intern Mengkoordinir aktivitas pengawasan dan pemeriksaan, melakukan pemeriksaan, mengembangkan rencana, dan mengusahakan tercapainya pemeriksaan intern yang sesuai dengan kebijaksanaan direksi, serta membina hubungan kerja yang efektif dengan pimpinan, pejabat, dan pelaksana di semua unit kerja. Bagian pengawasan intern bertanggung jawab kepada direktur utama dan memberikan laporan kepada direktur administrasi dan keuangan. 3. Bagian Sumber Daya Manusia Mengkoordinir pelaksanaan seluruh aspek kegiatan yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) meliputi penerimaan, penempatan, evaluasi, pelatihan, kesejahteraan serta administrasi, dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan masalah SDM hingga pengakhiran hubungan kerja karyawan. Bagian sumber daya manusia bertanggung jawab kepada direktur utama dan memberikan laporan kepada direktur administrasi dan keuangan.

9 5 4. Direktur Perkantoran Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua kegiatan usaha pada divisi perkantoran, dan divisi pengadaan dan pemeliharaan, serta memberi laporan secara berkala kepada direktur utama. Adapun direktur perkantoran membawahi divisi-divisi: a. Divisi Perkantoran Merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan semua kegiatan usaha di divisi perkantoran. Divisi perkantoran membawahi beberapa sub-divisi, yaitu: i. Bagian Akunting dan Keuangan Memonitor kelancaran dan akurasi pelaksanaan keuangan, akuntansi, dan administrasi dan mengevaluasi laporan keuangan. ii. Bagian Operasional dan Pemeliharaan Merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan serta menyusun sistem dan prosedur serta program kerja dan anggaran tahunan di bidang maintenance, security, housekeeping, dan tenant relation.

10 52 b. Divisi Pengadaan dan Pemeliharaan Merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan semua kegiatan usaha di divisi jasa umum. Divisi pengadaan dan pemeliharaan membawahi beberapa sub-divisi, yaitu: i. Bagian Logistik Merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan semua kegiatan pengadaan barang / jasa, kecuali pelaksanaan secara langsung oleh pengguna (user). ii. Bagian Pemeliharaan Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan dan pemeliharaan, menyusun sistem dan prosedur serta program kerja tahunan di bidang sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing, landscaping, dan housekeeping. iii. Bagian Keamanan dan Keselamatan Kerja Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan dan menyusun sistem dan prosedur serta program kerja tahunan di bidang keamanan, ketertiban, dan keselamatan serta perparkiran di komplek Bidakara.

11 53 5. Divisi Hotel Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan semua kegiatan usaha di divisi hotel. Adapun divisi hotel membawahi beberapa sub-divisi, yaitu: a. Bagian Akunting dan Keuangan Menyiapkan dan mengevaluasi laporan keuangan serta menjaga kelancaran dan akurasi pelaksanaan keuangan, akuntansi, dan administrasi. b. Bagian Sales dan Marketing Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di bidang penjualan dan pemasaran seluruh produk hotel. c. Bagian Front Office Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di bidang front office. d. Bagian Housekeeping Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan serta menyusun prosedur serta program kerja dan anggaran tahunan di bidang housekeeping.

12 54 e. Bagian Food and Beverage Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksaan semua kegiatan di bagian food and beverage service. f. Bagian General Affair Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksaan pekerjaan serta menyusun sistem dan prosedur serta program kerja dan anggaran tahunan di bidang SDM, keamanan, ketertiban, dan keselamatan serta pengadaan barang dan jasa di hotel.

13 Struktur Organisasi PT. Mekar Prana Indah Bagian Sumber Daya Manusia MANAGER SDM ASST. MANAGER EMPL. REL. & DEVELOPMENT ASST. MANAGER PAYROLL & ADMINISTRATION EXECUTIVE SECRETAR Y SENIOR S TAFF EMPLOYEE RELATIONS SENIOR S TAFF DEVELOPMENT SENIOR S TAFF PAYROLL JUNIOR STAFF ADMINISTRATION OFFICE BOY DRIVER Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. Mekar Prana Indah bagian Sumber Daya Manusia (Sumber : PT. Mekar Prana Indah) Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada divisi sumber daya manusia adalah sebagai berikut:. Human Resources Development Manager Mengkoordinir pelaksanaan seluruh aspek kegiatan yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) meliputi penerimaan, penempatan, evaluasi, pelatihan, kesejahteraan serta administrasi, dan ketentuan-

14 56 ketentuan yang berkaitan dengan masalah SDM hingga pengakhiran hubungan kerja karyawan. 2. Employee Relations and Development Assistant Manager Menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi proses rekruitment, evaluasi kerja karyawan, pelatihan dan pengembangan, kebijakan dan ketentuan perusahaan, perijinan dan aktifitas sosial. 3. Employee Relations Senior Staff Membuat kontrak kerja karyawan, memonitor status hubungan kerja karyawan, memonitor masa berlakunya legal aspect dan kerjasama dengan pihak ketiga. 4. Development Senior Staff Melaksanakan proses recruitment, evaluasi kerja karyawan, pelatihan dan pengembangan, kesejahteraan karyawan, perijinan dan aktifitas sosial. 5. Office Boy Melakukan pekerjaan yang menyangkut masalah kebersihan ruangan kantor, menyediakan minuman, serta melaksanakan photo-copy dan pengiriman surat-menyurat.

15 57 6. Driver Meraawat kendaraan dan mengantar setiap staff perusahaan yang akan bertugas keluar kantor. 7. Payroll and Administration Assistant Manager Menyusun, mengawasi penghitungan dan pembayaran gaji karyawan, termasuk didalamnya perhitungan kewajiban terhadap PPh 2, Jamsostek, lembur, dan pelaksanaan administrasi personalia. 8. Administration Junior Staff Melaksanakan seluruh tugas bidang administrasi personalia sumber daya manusia. 9. Payroll Senior Staff Melaksanakan pembuatan gaji karyawan untuk setiap bulannya, termasuk didalamnya perhitungan kewajiban karyawan terhadap PPh 2, Jamsostek, lembur, dan bidang administrasi personalia sumber daya manusia.

16 58 0. Executive Secretary Mengerjakan seluruh kegiatan dan tugas-tugas sekretaris dan pekerjaan administrasi sehari-hari secara profesional, yaitu: menangani surat-menyurat umum, filling, mengatur pertemuan dan rapat, dan melakukan tugas-tugas sekretaris dan tugas adminstrasi lainnya untuk kepentingan direksi. 3.4 Sistem Sumber Daya Manusia Yang Sedang Berjalan 3.4. Sistem Penerimaan dan Penempatan Sumber Daya Manusia Sistem penerimaan dan penempatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sistem yang menggambarkan proses pengadaan, seleksi, dan penempatan karyawan baru dengan jumlah, mutu, dan waktu yang tepat. Sistem penerimaan dan penempatan SDM berlandaskan: Pelaksanaan rekrutmen bersifat aktif dan dinamis untuk mendapatkan calon yang berpotensi baik. Seleksi penerimaan dan penempatan dilakukan secara obyektif. Untuk jabatan tertentu digunakan dengan kontrak Sistem Mutasi Sistem mutasi adalah sistem yang menggambarkan pemindahan karyawan dari satu divisi / bagian ke divisi / bagian lain, tidak termasuk dalam pengertian

17 59 mutasi ini adalah rotasi dan alih jabatan pada tingkat jabatan yang sama dalam satu bagian. Sistem mutasi berlandaskan: Sebagai sarana pengembangan dan upaya mendapatkan kesesuaian kerja. Dilakukan secara berkala Dapat berlaku untuk semua jenjang jabatan Sistem Promosi Sistem promosi adalah sistem untuk perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi. Promosi mempertemukan kebutuhan antara perseroan dan karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja perseroan dan menciptakankepuasan kerja karyawan. Sistem promosi berlandaskan: Keseuaian dengan lowongan jabatan. Promosi dilaksanakan melalui seleksi yang objektif Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sistem pendidikan dan pelatihan adalah sistem pengembangan SDM yang di satu pihak untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban perseroan akan adanya

18 60 peningkatan kualitas SDM, di lain pihak merupakan peningkatan motivasi bagi karyawan karena diperhatikan kepentingannya. Penigkatan keterampilan dikaitkan dengan upaya untuk memperlancar pelaksanaan tugas saat ini, sedangkan pembekalan pengetahuan dapat dikaitkan dengan kebutuhan di depan. Sistem pendidikan dan pelatihan berlandaskan: Identifikasi kebutuhan pendidikan yang terkait dengan bidang tugas. Materi pendidikan berjenjang dan pelaksanaannya berkesinambungan Sistem Penilaian Kinerja Sistem penilaian kerja adalah sistem yang disusun untuk menilai keseluruhan hasil pencapaian sasaran kerja dan keterampilan yang ditunjukkan oleh karyawan yang melakukan tugasnya. Sistem penilaian kerja berlandaskan: Orientasi pada hasil, baik volume maupun kualitas. Memperhatikan aspek perilaku kerja dan keterampilan yang relevan dalam melaksanakan tugas pekerjaan. Menggunakan hasil pencatatan. Menitikberatkan tanggung jawab penilaian dan pengembangan karyawan kepada atasan langsung, diadakan evaluasi periodik untuk melihat perkembangan pencapaian tugas dan penilaian.

19 6 Perilaku kerja berdasarkan Kompetensi, Integritas, Akuntabilitas, Transparansi, dan Kebersamaan. Adapun definisi dari setiap perilaku kerja: o Kompetensi : Memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan. Perilaku kerja kompetensi: - mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap (attitude) sesuai dengan persyaratan tuntutan perseroan. - Memanfaatkan dna mengembangkan teknologi, pengetahuan, dan ketelitian yang relevan dalam bekerja. - Memahami dan menerapkan visi dan misi perseroan serta menilai kinerja secara objektif. o Integritas : Patuh dan konsisten terhadap nilai-nilai moral, nilai kejujuran atau peraturan lainnya serta mementingkan perseroan. Perilaku kerja integritas: - Bersikap jujur dalam pelaksanaan tugas mencapai tujuan organisasi secara optimal. - Mematuhi ketentuan dan mengutamakan kepentingan organisasi. - Menjadikan nilai kenyamanan sebagai dasar dalam mengembangkan motivasi kerja.

20 62 o Akuntabilitas : Pertanggungjawaban dari masing-masing individu atas tindakan yang diambil beserta konsekuensinya, terutama dalam penyelesaian tugas dan pengambilan keputusan. Perilaku kerja akuntabilitas: - Memiliki inisiatif dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas memenuhi harapan stake holder (pihak yang berkepentingan). - Melakukan yang terbaik untuk pencapaian tugas, menghasilkan produk dengan kualitas yang ditetapkan. - Mempertanggungjawabkan kesalahan sesuai kewenangannya. - Meningkatkan akuntabilitas dengan fungsi pengawasan yang efektif. o Transparansi : Kejelasan dan keterbukaan dalam latar belakang dan hasil suatu tujuan, keputusan ataupun langkah kerja baik organisasi maupun individu. Perilaku kerja transparansi: - Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka dalam / antar divisi, menggunakan sarana komunikasi yang tersedia, menciptakan keterbukaan informasi sesuai dengan harapan stake holder. - Mengemukakan pendapat secara terbuka, langsung dan beretika, dan menciptakan keterbukaan dalam proses perumusan dan implementasi kebijakan. - Meningkatkan transparansi dengan menyediakan informasi yang cukup akurat dan tepat waktu kepada stake holder. - Mempunyai website yang selalu di update apabila ada informasi material dan press release.

21 63 o Kebersamaan : Persatuan, kekompakan, dan kedekatan individu dalam perseroan ataupun divisi, mampu mendukung terciptanya komunikasi dan kerja sama yang baik. Perilaku kerja kebersamaan: - Memiliki semangat kerja yang tinggi, menjaga nama baik perseroan dan karyawannya. - Mengembangkan rasa kekeluargaan, saling menghargai baik antar karyawan maupun antar divisi serta dengan beretika menghormati kepentingan bersama Sistem Pemberhentian karyawan Sistem pemberhentian karyawan adalah sistem yang mengatur hal-hal yang dapat mengakibatkan pemberhentian karyawan serta hak dan kewajibannya dengan ketentuan yang jelas, sehingga karyawan akan mendapat ketentraman dan kepastian kerja. Perseroan menggunakan kemampuan bekerja, kualifikasi, dan kriteria yang terkait sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai hubungan kerja antara perseroan dan karyawan. Sistem pemberhentian karyawan berlandaskan: Pemberhentian karena keinginan perseroan atau karyawan yang bersangkutan dan berhenti karena mencapai usia pensiun.

22 64 Memberikan penghargaan yang layak dengan juga memperhatikan kewajiban karyawan. Ketentuan yang mengatur tentang pensiun serta hak dan kewajibannya Sistem Penggajian dan Remunerasi Sistem penggajian dan remunerasi adalah sistem yang mengatur penghasilan karyawan yang diterima dari perseroan, terdiri atas: Gaji pokok beserta tunjangan tetap dan tunjangan lainnya, uang lembur, yang dibayarkan perseroan sebagai imbalan atas hasil kerja yang diberikan karyawan. Tunjangan prestasi kerja, adalah uang yang diberikan dalam kaitan prestasi kerja (kinerja) karyawan, tunjangan ini bertujuan memotivasi guna berprestasi lebih baik. Reward (penghargaan) berupa uang yang diberikan untuk tujuan meningkatkan kepuasan kerja serta membuat kompetitif di pasaran tenaga kerja. Dalam hal ini uang cuti, imbalan prestasi kerja, uang penyesuaian, dan tunjangan hari raya. Sistem penggajian dan remunerasi berlandaskan: Jabatan Dikaitkan dengan penilaian kinerja karyawan. Kompetitif di pasaran tenaga kerja. Fungsi untuk meningkatkan motivasi.

23 Sistem Absensi Sistem absensi adalah sistem yang mengatur kehadiran dan ketidakharian, serta jam kerja karyawan, termasuk lembur, dan shift kerja atau jam tugas. Dalam sistem absensi ini juga disertakan untuk entry data: alasan tidak hadir / terlambat, perubahan petugas shift, ijin lembur, perubahan waktu kerja / shift / lembur, dan perubahan data pegawai. Sistem absensi akan mempengaruhi tunjangan karyawan. 3.5 Aliran Diagram

24 66

25 67 Perekrutan karyawan 2 Divisi SDM Marketing Pelamar Melakukan tes dan wawancara Hasil tes dan wawancara Hasil tes dan wawancara Tidak lulus S eleksi pelamar lulus Z Membuat SK pe ne ri maa n karyawan 2 S K pe ne rim aa n kary awan Z SK pe ne ri maa n karyawan Pelamar diterima menjadi karyawan p eru sa ha an selesai Gambar 3.3 Flowchart Sistem Penerimaan dan Penempatan

26 68 Z Z Gambar 3.4 Flowchart Sistem Mutasi

27 Gambar 3.5 Flowchart Sistem Promosi 69

28 70 Pelatihan Bagian Divisi SDM Karyawan Mulai Membuat surat karyawan butuh pelatihan 2 Surat karyawan butuh pelatihan Surat karyawan butuh pelatihan Membuat SK pelatihan SK pelatihan 2 SK pelatihan Karyawan mulai dilatih selesai Gambar 3.6 Flowchart Sistem Pendidikan dan Pelatihan

29 7 Penilaian Kinerja Divisi SDM Mulai Melakukan penilaian kinerja karyawan 2 Laporan hasil penilaian kinerja Laporan hasil penilaian kinerja Selesai Gambar 3.7 Flowchart Sistem Penilaian Kinerja

30 72

31 Gambar 3.8 Flowchart Sistem Pemberhentian Karyawan 73

32 74 Penggajian SDM Adm dan keuangan Karyawan Mulai Melakukan perhitungan gaji dan tunjangan karyawan Laporan hasil perhitungan 2 Laporan hasil perhitungan Membuat slip gaji bersih Z Slip gaji bersih 2 Beserta pembayaran gaji karyawan Slip gaji bersih Z selesai Gambar 3.9 Flowchart Sistem Penggajian dan Remunerasi

33 75 Absensi Karyawan Bagian SDM Karyawan Mulai Mengisi daftar hadir karyawan Daftar Hadir Karyawan Daftar Hadir Karyawan Membuat Laporan Kehadiran Karyawan Laporan Kehadiran Karyawan 2 Laporan Kehadiran Karyawan Selesai Gambar 3.0 Flowchart Sistem Absensi

34 76 Cuti karyawan Divisi SDM Karyawan Mulai Mengisi Surat pengajuan cuti Laporan cuti karyawan Laporan cuti karyawan Membuat surat keterangan cuti SK Cuti 2 SK Cuti SK Cuti 3 2 SK Cuti selesai Gambar 3. Flowchart Sistem Cuti

35 Gambar 3.2 Flowchart sistem Pelanggaran 77

36 Permasalahan Yang Dihadapi Analisis masalah sistem yang berjalan berdasarkan sistem informasi pada divisi sumber daya manusia (SDM) PT. Mekar Prana Indah adalah proses penyimpanan data masih dalam bentuk file excel, sehingga data tidak terintegrasi dengan baik dan sulit mendapatkan informasi yang tepat tentang karyawan karena data dicatat dalam file-file terpisah. 3.7 Analisis Kebutuhan Informasi Tabel 3. Kebutuhan Informasi Proses Kebutuhan Informasi Penerimaan dan penempatan Jumlah dan jabatan lowongan yang dibuka pada tahun yang berjalan. Daftar seluruh pelamar. Daftar pelamar yang lulus test administratif Daftar pelamar yang lulus psychotest Daftar pelamar yang lulus wawancara Keterangan lama kontrak kerja dan masa percobaan karyawan baru Mutasi Daftar nama karyawan dan unit kerjanya. Daftar nama karyawan yang belum pernah dimutasi.

37 79 Daftar penilaian kinerja karyawan selama 3 tahun terakhir. Promosi Posisi jabatan yang kosong. Daftar nama karyawan yang posisinya berada di bawah posisi jabatan yang kosong. Daftar penilaian kinerja karyawan selama 3 tahun terakhir. Pendidikan dan pelatihan Daftar diklat yang akan dibuka. Daftar nama pegawai dan jenis diklat yang telah diikuti. Penilaian kinerja Daftar nilai setiap karyawan berdasarkan kompetensi, integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kebersamaan. Pemberhentian Daftar nama karyawan yang sudah berumur 50 tahun untuk golongan I sampai IV. Daftar nama karyawan yang sudah berumur 56 tahun untuk golongan V keatas. Daftar nama karyawan yang sudah menerima surat peringatan III (SPIII) dengan jenis pelanggarannya. Penggajian dan remunerasi Daftar nama karyawan berdasarkan golongan,

38 80 pangkat, masa kerja, dan jabatan. Daftar penilaian kinerja karyawan dalam 3 tahun terakhir. Daftar nama karyawan yang mengambil cuti dengan jenis cutinya. Daftar nama karyawan yang berhak mendapat tunjangan hari raya. Absensi Jadwal dan lama kerja setiap karyawan menurut jabatan dan golongannya. Daftar nama karyawan yang sedang mengambil cuti. 3.8 Usulan Pemecahan Masalah Semua bagian dalam Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) memerlukan informasi dan data secara cepat, tepat, dan akurat. Selama ini data dan informasi yang ada dalam Bagian SDM masih berupa kertas dan file yang terpisah secara fisik. Data tersebut seharusnya berada dalam sistem yang terintegrasi, sehingga mempermudah bagi unit kerja untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen SDM seharusnya mengumpulkan dan memelihara segala data yang berhubungan dengan SDM, termasuk didalamnya memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, memperoleh data dan

39 8 informasi, serta menganalisis kebutuhan unformasi untuk mendukung kegiatan operasional kepegawaian dan proses bisnis yang berjalan pada Bagian SDM. Penerapan teknologi informasi dalam menunjang operasional suatu instansi tidak dapat dihindari, karena informasi merupakan salah satu unsur utama dalam manajemen modern. Dengan dukungan informasi yang relevan, tepat, dan akurat, fungsi organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan dapat dilakukan dengan lebih baik. Pemecahan masalah yang kami usulkan Merancang suatu sistem basis data Sumber Daya Manusia. Memindahkan data dari excel ke database dengan cara membuat koneksi excel dan membaca data record excel per baris. Semua data yang ada dikumpulkan dalam satu basis data (database) yang terintegrasi sehingga data tersebut dapat digunakan secara cepat dan tepat Sistem tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk kenaikan gaji, mutasi, promosi, penilaian prestasi, pengambilan cuti, PHK, pensiun, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan karyawan, sehingga tujuan dari perusahaan pada umumnya dan Bagian SDM pada khususnya dapat tercapai secara maksimal.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993. BAB 3 ANALISIS SISEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Mal Metropolitan merupakan salah satu anak perusahaan yang bernaung dibawah P Metropolitan Land. Mal Metropolitan dibangun pada tahun 1992,

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 48 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Harapan Subur didirikan secara resmi pada tanggal 1 Juni 1999. PT. Harapan Subur ini merupakan perusahaan yang berjalan dibidang

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAKUHAJI

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS YANG SEDANG BERJALAN. AHU AH Tahun Kantor pusat perusahaan ini bertempat di

BAB 3 ANALISIS YANG SEDANG BERJALAN. AHU AH Tahun Kantor pusat perusahaan ini bertempat di BAB 3 ANALISIS YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Zima Trans Logistic ini mendapat pengesahan akta dengan nomor AHU-100559.AH.01.01 Tahun 2008. Kantor pusat perusahaan ini bertempat di Komplek

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 37 Peraturan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan 6 BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, merupakan Instansi Pemerintah Daerah Lamongan yang

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN) PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN) NO. 1. Judul Undang-undang tentang Pokok- Pokok kepegawaian

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI I. LATAR BELAKANG Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance, berpedoman kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/Pojk.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Arista Pratama Jaya merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan swasta yang sedang berkembang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MADIUN No. 1. Kepala Dinas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara dan non Aparatur Sipil Negara di lingkungan

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1.Simpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut : 1. Manager HRD (Human Resource Development) di Jambuluwuk Batu Village Resort

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. X

STRUKTUR ORGANISASI PT. X LAMPIRAN 120 Lampiran A 121 STRUKTUR ORGANISASI PT X Direktur Sekretaris Auditor Internal Sales Supervisor Logistik Supervisor Acconting & Finance Supervisor Staff Penjualan (Salesman) Staff Logistik Kasir

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

Sekilas. Berdiri tahun 1992, bergerak dibidang outsourcing/ bisnis alih daya, Training & Consulting

Sekilas. Berdiri tahun 1992, bergerak dibidang outsourcing/ bisnis alih daya, Training & Consulting i i Sekilas Berdiri tahun 1992, bergerak dibidang outsourcing/ bisnis alih daya, Training & Consulting Anak perusahaan YKP BankExim dan PT Mulia Sasmita Bhakti, anak perusahaan Dapen Bank Mandiri Tiga.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. dimulai sebelum tahun 1972, dimana Direksi Bank Indonesia dalam upaya memberikan

BAB III OBYEK PENELITIAN. dimulai sebelum tahun 1972, dimana Direksi Bank Indonesia dalam upaya memberikan BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Perusahaan Awal pendirian Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI) dimulai sebelum tahun 1972, dimana Direksi Bank Indonesia dalam upaya memberikan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab

Lebih terperinci

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (Persero) NOMOR : II.0/Kpts/05/XI/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk KETENTUAN UMUM Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Direksi PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank dengan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (Air Mineral) JAVA yang berkedudukan di Jl. Raya Muncul KM.7 No. 1 Banyubiru adalah Perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN JENJANG KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG ADMINISTRASI PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Pasar

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU JABATAN : SEKRETARIS TUGAS : merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 50 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Prisma Global Solusi yang didirikan pada tanggal 23 Oktober 2002 dan berlokasi di Bussiness Park

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 115 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 98 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2.

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. Ada berapakah jumlah kantor pusat dan cabang pada PT

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III, IV (PERSERO) Nomor :... TENTANG

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III, IV (PERSERO) Nomor :... TENTANG SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DIREKSI PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III, IV (PERSERO) Nomor :... TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT TETAP PT. PELABUHAN INDONESIA I, II, III DAN IV (PERSERO) DIREKSI

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perindustrian,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO. 19 2000 SERI. D PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2000 T E N T A N G SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PEDOMAN KERJA DIREKSI PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 500.K/DIR/2013 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Koperasi ini bernama Koperasi Patra yang berkedudukan di Jakarta Selatan tepatnya di Jalan Jenderal Gatot Soebroto Kav.32-34. Koperasi Patra didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Wanasari Nusantara Sei.jake PT. Wanasari Nusantara berkedudukan di Pekanbaru, didirikan berdasarkan akta Notaris No. 15 tanggal 06 Februari

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA

Lebih terperinci

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO) DIREKSI PT PLN (PERSERO) Menimbang : a. bahwa sesuai perkembangan organisasi

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.834, 2016 KEMENSEKNEG. Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi disamakan artinya dengan kemajuan, pengajaran, kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi.

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 66 BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Bentuk perusahaan yang direncanakan pada Perancangan Pabrik Isobutil Palmitat ini adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan bentuk perusahaan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Sekretaris Perusahaan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Sekretaris Perusahaan PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Sekretaris Perusahaan 1 PIAGAM SEKRETARIS PERUSAHAAN PT LIPPO KARAWACI TBK BAB I KETENTUAN UMUM A. LANDASAN HUKUM Peraturan Ototritas Jasa Keuangan No.35/POJK/2014 tanggal

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari ke tiga BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Perusahaan Masalah pelayanan tidak terlepas dari interaksi antara pelanggan, petugas pelayanan customer service serta manajemen perusahaan itu sendiri. Dari

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. pesanan dari perusahaan textile di sekitar kota Bandung dan Jakarta.

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. pesanan dari perusahaan textile di sekitar kota Bandung dan Jakarta. 38 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Nagasakti Kurnia Textile Mills pada mulanya merupakan perusahaan dagang yang bernama PD. Nagamas. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1982.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci