newsletter RUU Desa harapan bangsa Daftar isi Tulisan dari Bang Umar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "newsletter RUU Desa harapan bangsa Daftar isi Tulisan dari Bang Umar"

Transkripsi

1 newsletter Edisi Desember 2013 Newsletter Yayasan Bina Desa Indonesia RUU Desa harapan bangsa Tulisan dari Bang Umar Daftar isi Profil Yayasan & Program 2 Peserta Program 5 Profil Mitra 6 Liputan Kegiatan 7 Dokumentasi Kegiatan 8 Laporan Keuangan 11

2 2 Profil Yayasan & Deskripsi Program Pelopor Agropreneur Muda Indonesia PROFIL YAYASAN BINA DESA INDONESIA Yayasan Bina Desa Indonesia Didirikan oleh Muhammad Idrus, S.T, lulusan Fakultas Teknik Metalurgi Universitas Indonesia. Lahir di Jakarta, 28 Maret Beliau mengajak rekan-rekan seperjuangan yang berasal dari berbagai alumni universitas seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjajaran untuk menyatukan potensi dan mengabdi untuk Negeri dalam satu wadah Yayasan. Yayasan Bina Desa Indonesia didirikan pada 26 September 2012 dengan semangat untuk meningkatkan jumlah agropreneur muda yang mampu mengembangkan daerah pesisir dan pedesaan yang kemudian menginisasi lahirnya program Indonesia Bangun Desa (IBD). Muhammad Idrus, S.T berperan sebagai Ketua Dewan Pembina dan Bachtiar Firdaus, S.T, MPP dengan pengalamannya dalam pembinaan kepemimpinan SDM unggul di Program Pembinaan Sumberdaya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri ditunjuk untuk menahkodai yayasan Bina Desa Indonesia sebagai Direktur Yayasan. Visi Melahirkan pemimpin baru yang memiliki kompetensi wirausaha kelas dunia berbasis industri pertanian yang dapat memajukan ekonomi masyarakat pedesaan dan pesisir. Misi Mengisi kekurangan wirausaha muda pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan berkualitas dan berdaya saing global di daerah pedesaan dan pesisir yang membutuhkan. Menjadi wahana belajar kepemimpinan bagi anak anak muda terbaik Indonesia agar lebih dekat kepada masyarakat terutama para petani dan nelayan Menjalin kerjasama dengan BUMN, Pemerintah, Perusahaan dan Lembaga lokal dalam memajukan ekonomi masyarakat terutama para petani dan nelayan Menghadirkan berbagai aktivitas usaha produktif baik on-farm maupun off-farm di pedesaan dan pesisir berbasis potensi sumber daya alam lokal. Legalitas Akta Pendirian Yayasan Bina Desa Indonesia No. 282/NMD/IX/2012 Tgl 26 September 2012 oleh Netty Maria Machdar, SH di Kotamadya Jakarta Pusat. Nomor Pokok Wajib Pajak: No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Yayasan Bina Desa Indonesia. SK No: AHU-4249.AH tahun 2013, Tgl 31 Juli Program Indonesia Bangun Desa ini merupakan program pelatihan bagi calon wirausaha dibidang pertanian terpadu yang terdiri atas pelatihan, praktik lapang, pengembangan program pertanian terpadu (pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan), dan pengembangan masyarakat di desa penempatan Kami menyebut wirausahawan di bidang pertanian ini sebagai agropreneur muda, Tagline program ini adalah: Pelopor Agropreneur Muda Indonesia

3 Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Profil Yayasan & Deskripsi Program 3 Psikotest Focus Group Discussion Wawancara Tes Kesehatan SELEKSI PESERTA Peserta Indonesia Bangun Desa (IBD) adalah para lulusan sarjana dan diploma dari Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia dengan batas usia maksimal 25 tahun. Peserta diseleksi selama dua hari (13-14 April 2013) melalui tahapan psikotes, focus group discussion, wawancara hingga tes kesehatan yang bertempat di kantor pusat yayasan, Kec. Senen, Jakarta Pusat. Yayasan Bina Desa Indonesia dalam menyeleksi peserta bekerjasama dengan lembaga perekrutan ternama, PT. HumanPro Development. Berdasarkan hasil seleksi tersebut, terpilih 30 peserta yang berasal dari berbagai daerah mulai dari Aceh, Lombok, hingga Wakatobi. Proporsi peserta terpilih adalah 20 laki-laki dan 10 perempuan. Semua peserta ini dipilih dari berbagai latar belakang baik pertanian maupun non-pertanian, sehingga program ini terbuka bagi siapapun yang ingin mengembangkan dunia pertanian. Beasiswa Program Sebagai upaya menunjang proses pembinaan agropreneur muda, Yayasan memberikan Beasiswa kepada seluruh Peserta IBD angkatan pertama senilai Rp ,- selama 1 tahun. Berikut rincian anggarannya: Beasiswa Peserta 1. Modal usaha pertanian Rp ,- 2. Biaya makan & penginapan Rp ,- 3. Operasional program Rp ,- 4. Administrasi & kesekretariatan Rp ,- Total Rp ,- Psikotest Focus Group Discussion Wawancara Tes Kesehatan TRAINING CENTER Peserta mengikuti pelatihan secara intensif selama 3 bulan (Mei-Juli 2013). Training Center bekerjasama dengan Yayasan Pengembangan Insan Pertanian Indonesia (YAPIPI) yang berlokasi di Ciomas, Bogor. Selama masa pelatihan, peserta mendapatkan materi leadership & entrepreneurship skills, management skills, technical skills, human development skills, dan character building skills. Peserta mendapatkan pelatihan ilmu pertanian dan wirausaha dari dosen, praktisi, pengusaha, dan tokoh nasional. Sebanyak 60 pengajar telah berpartisipasi dalam program pelatihan ini, antara lain: Anton Apriyantono (Menteri Pertanian RI ), Lukman M. Baga (dosen Agribisnis Institut Pertanian Bogor), Gun Soetopo (Owner Sabila Farm kebun buah naga ) hingga Anies Baswedan dari Indonesia Mengajar. t Selain memperoleh materi pelatihan in class, peserta melakukan praktek lapang dan study visit, antara lain: pembibitan hingga pengolahan bunga rosella, pengolahan lahan dan penanaman padi, budidaya tanaman hortikultura (cabai; kangkung; mentimun dan kacang panjang), pembibitan dan pelatihan penanaman buah naga, pemupukan, kunjungan ke Teaching Farm IPB dan pusat budidaya jamur, CV. Cahya Mandiri Jamur Organik, Bogor. Pada bidang peternakan, peserta belajar beternak ayam broiler, pencukuran bulu domba, budidaya kelinci (loading, feeding, reproduksi hingga pemasaran), dan kunjungan ke Mitra Tani Farm yang bergerak di bidang usaha peternakan domba. Praktek bidang perikanan diantaranya manajemen kolam, sortir ikan, budidaya ikan (gurami, bawal, nila, koi), serta pembuatan kakaban. Peserta juga melakukan kegiatan sosial yaitu kunjungan ke panti jompo disekitar lokasi training. Model pembelajaran ini dinilai efektif untuk membentuk jiwa agropreneur muda yang memahami seluk beluk pertanian.

4 4 Profil Yayasan & Deskripsi Program Pelopor Agropreneur Muda Indonesia PENEMPATAN Kepulauan Riau Sebanyak 30 orang peserta Indonesia Bangun Desa (IBD) angkatan pertama telah menempati 10 Desa yang tersebar di Provinsi Jawa Barat, Banten, DI. Yogyakarta dan Kepulauan Riau sejak 17 Agustus Banten Jawa Barat DI. Yogyakarta 10 Desa 4 Provinsi Banten Daftar Desa Penempatan Peserta IBD: 1. Desa Bayah Barat, Kec. Bayah, Kab. Lebak Jawa Barat 2. Desa Ciapus, Kec. Ciomas, Kab. Bogor 3. Desa Sukawening, Kec. Dramaga, Kab. Bogor 4. Desa Cileutik, Kel. Kasomalang Wetan, Kec. Kasomalang, Kab. Subang 5. Desa Ligarmukti, Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor 6. Desa Haurkolot, Kec. Haurgeulis, Kab. Indramayu 7. Desa Pacing, Kec. Jatisari, Kab. Karawang 8. Desa Bubulak, Kec. Bogor Barat, Kab. Bogor Kepulauan Riau 8. Desa Tembeling, Kec. Teluk Bintan, Kab. Bintan DI. Yogyakarta 9. Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul Keseluruhan Desa ini merupakan hasil kerjasama dengan mitra yang memiliki kesamaan visi dalam membina agropreneur muda. Mitra yang telah terjalin antara lain: Yayasan Pengembangan Insan Pertanian Indonesia (YAPIPI), PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank Pembangunan Jawa Barat & Banten Tbk, PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT. Berdikari (Persero), PT. Pangan Guna Sejahtera dan lahan pertanian perseorangan. Kegiatan utama peserta IBD di Desa penempatan adalah mengembangkan usaha pertanian berbasis potensi lokal. Menurut Ratna Yunita Handayani (Divisi Program IBD), memasuki pertengahan tahun program, peserta IBD sudah mulai meningkatkan potensi Desa, seperti yang telah dilakukan oleh Nur Agis Aulia dengan usaha pendederan patinnya di Desa Ciapus, Umaris Santoso dengan budidaya jamur tiramnya di Desa Bayah Barat, Hasti dengan keripik jamur merangnya di Desa Pacing, Restu yang saat ini mengembangkan trading karkas ayam dari PT. Pangan Guna Sejahtera di Desa,dan Arif Rahmat yang telah membantu PT. Tiga Pilar Sejahtera, Tbk dalam pemetaan lahan sawah dan suplai gabah dari petani lokal. Sebenarnya masih banyak potensi desa lainnya yang sedang dikembangkan oleh para peserta lainnya, kondisi ini menuntut kerja keras dari peserta IBD bersama masyarakat desa agar mampu meningkatkan ekonomi lokal sesuai luaran program Indonesia Bangun Desa Tambah Ratna Yunita Handayani. Kunjungi Microsite IBD Portalnya pemuda yang cinta pertanian site.inilah.com/indonesiabangundesa Media Partner by:

5 Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Profil Peserta Angkatan Pertama 5 PESERTA INDONESIA BANGUN DESA 2013 ANGKATAN PERTAMA

6 6 Profil Mitra dan Pengajar Pelopor Agropreneur Muda Indonesia PROFIL MITRA Program Indonesia Bangun Desa berusaha menggandeng mitra dari pemerintah, perusahaan BUMN, perusahaan swasta, LSM, perbankan, hingga personal. Yayasan Pengembangan Insan Pertanian Indonesia (Yapipi) memiliki visi menjadi arus utama dalam pembangunan pertanian modern YAYASAN PENGEMBANGAN INSAN PERTANIAN INDONESIA berbasis kawasan dan komunitas. Yapipi merupakan mitra yang menyediakan sarana dan prasarana training center yang digunakan untuk pelatihan peserta selama 3 bulan dan menjadi bagian dari mitra penempatan peserta yang berlokasi di Ciomas, Bogor. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam industri makanan. Kerjasama yang dilakukan berupa penempatan peserta program Indonesia Bangun Desa di tiga lokasi, yaitu Karawang, Subang dan Indramayu dengan fokus kegiatan manajemen dan pengembangan jejaring suplai gabah dari petani lokal. Kerjasama ini dapat terjalin karena Tiga Pilar Sejahtera memiliki komitmen dalam kontribusi sosial, lingkungan dan pengembangan masyarakat. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menggelar ajang Mandiri Bersama Mandiri (MBM) Challenge untuk mendorong pengembangan sosial entrepreneur atau kewirausahaan sosial di kalangan generasi muda. Indonesia Bagun Desa akan melakukan kerjasama penempatan peserta di lokasi pemenang MBM Challenge, yaitu di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dan Bantul, Yogyakarta. Pengembangan bisnis di Tanjung Pinang fokus pada usaha budidaya kepiting bakau, sedangkan di Bantul mengembankan usaha pengelolaan limbah ikan untuk pakan ternak. PT. Berdikari (Persero) merupakan BUMN yang melakukan transformasi perusahaannya ke arah bisnis peternakan. PT. Berdikari (Persero) memiliki program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) PT BERDIKARI (PERSERO) yang berupaya mengembangkan jejaring dan menstimulus pengembangan usaha ternak petani lokal. Melalui program tersebut, diharapkan peserta IBD dapat belajar proses bisnis dari hulu ke hilir. Yayasan Bina Desa Indonesia bekerja sama dengan PT. Pertani (Persero) dalam pengadaan sarana produksi pertanian berupa pengadaan segala jenis pupuk yang dibutuhkan dalam pengembangan lahan pertanian. Selain itu, Yayasan Bina Desa Indonesia juga bermitra dengan perseroangan, pemilik lahan Desa Ligarmukti daerah Cileungsi, Bogor. Daerah ini menjadi laboratorium sosial pengembangan masyarakat di bidang pertanian. Di desa ini akan dikembangkan konsep pertanian terpadu. PROFIL PENGAJAR Berikut Mitra Pengajar Program Indonesia Bangun Desa yang turut berbagi ilmu dalam training center No Nama Pengajar Materi Pokok Bahasan 1 2 Dr.Ir. Anton Apriyantono, MS Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc. Agr Pertanian dalam Transformasi Indonesia: Lesson learned" Pertanian Terpadu Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu 3 Ir. Lukman M. Baga, MA. Ec Entrepreneur 4 Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, Sejarah Pertanian dan Pertanian Usaha MS., Dipl, RLE 5 Dr. Irzaman, Msi Energi Alternatif Lokal untuk Pengembangan Desa 6 Dr. Ir. Edy Hartulistiyoso, MSc Energi Alternatif untuk Agro Industri 7 Dr. Titik Sumarti Gender dan Pembangunan 8 Soni Trison, S.Hut, Msi Pengembangan Masyarakat 9 Bachtiar Firdaus, ST., MPP Pembangunan Karakter Kepemimpinan 10 Ir. Burhanuddin, MM Kepemimpinan Bisnis 11 Maryono, S.P., M.Sc Kepemimpinan Bisnis 12 Dr. Mukhamad Najib, S.TP., MM Manajemen Sumber Daya Manusia 13 Ir. Bregas Budianto Cuaca dan iklim serta unsur-unsurnya 14 Dr. Ir. Sobri Effendy, M.Si Cuaca dan iklim serta unsur-unsurnya 15 Dr. Ir. Elang Ilik Martawijaya, MM Pembentukan Usaha Manajemen Pemasaran 16 Prof. Dr. Ir. Sumardjo, MS. Pendekatan SDM + Entrepreneur 17 Dr. Ir. Rita Nurmalina Suryana, MS Studi Kelayakan Bisnis 18 Tintin Sarianti Studi Kelayakan Bisnis 19 Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si Risiko Bisnis 20 Dr. Ir. Yudiwanti WE Kusumo, MS Bioteknologi dalam Pertanian Terpadu 21 Mad Yamin, MT Teknologi Pasca Panen 22 Hariyani Dasar-dasar Jurnalistik 23 Suprapto Filosofi Pertanian 24 Ranti Wiliasih, S.P., M.Si Sumber-sumber Keuangan 25 Ir. Popong Nurhayati, MM Bisnis Plan 26 Nazrul Anwar, SE. Pemantapan Motivasi Manajemen Waktu Respect To People, Time and Others 27 Dr. Dwi Rachmina, M.Si Strategi Manajemen Keuangan 28 Dr. Ir. Heny K. Daryanto, M.Ec Strategi Bisnis 29 Bramada Winiar Putra, S.Pt., M.Si Bisnis Produk Pertanian & Bisnis Plan 30 Shinta Wulan Sari, SP Manajemen Keuangan & Bisnis Plan 31 Ir. Abdul Basith, MS Motivator (Bangkitnnya Agropreneur 32 Ir. Eddi Kuswendi (Pertani) Manajemen Produksi Pertanian Manajemen Pemasaran Produk 33 Tatiek Kancaniati, Amd Pemberdayaan & Pengembangan Masyarakat 34 Gigin Mardiansyah, SP Entrepreneur "Aplikasi Pemasaran Produk" 35 Nugget F. Gunawi Model Bisnis Usaha Pertanian 36 Bambang Suhadi Sharing Penyusunan Bisnis Plan 37 Muharrom Sharing Penyusunan Bisnis Plan 38 Goris Mustaqim Entrepreneur (Sharing & Diskusi) 39 Farkhan, S.Hum Peluang Kerjasama Agribisnis 40 Gun Soetopo Teknik membangun usaha & budidaya buah naga 41 Dr. Ade M. Zulkarnain Pengelolaan Usaha Ternak Ayam (Produksi- 42 Didi Setiadi, ST., MM Pengenalan dan Penyusunan Bisnis Model 43 Muhammad Firdaus, SP, M.Si, Ph.D Pembangundan & Politik Agribisnis 44 Zainal Abidin (Bang Jay) Entrepreneur (Tips & Strategi) 45 Prof. Roy Sembel Manajemen Keuangan untuk Bisnis 46 Dr. Ir. Winni Tri Laksani, MSc Pembahasan (Review) Bisnis Plan Kelompok 47 Agresta Priatama, S.TP Pengantar Peternakan 48 Ninok Hariyani Pengantar Jurnalistisk 50 Arga Wisnu Pradana Pengenalan Budidaya Tanaman Hortikultura 51 Dr. Ir. Biakman Irbansyah, MBA Cerdas dan Optimis menata peluang melalui kebangkitan kewirausahaan 52 Ahmad Sudarsono, S.Pi Prospek Bisnis Perikanan & Pelatihan Pengolahan Ikan Tenggiri

7 12 Pelopor Artikel Agropreneur Muda Indonesia Pelopor Agropreneur Liputan Muda Kegiatan Indonesia7 Dimana saja desa penempatannya? Saat ini ada sepuluh desa yang menjadi sasaran kami, desa ini tersebar di dalam 4 provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. Delapan desa ini merupakan hasil kerjasama dengan mitra-mitra IBD. Launching IBD, Bandung Indonesia Bangun Desa, Siap Dorong Usaha Pertanian KEBERADAAN program Indonesia Bangun Desa tidak lepas dari arus urbanisasi yang semakin meningkat, sehingga pedesaan yang potensial dengan pertaniannya tidak lagi menarik minat kalangan pemuda. Indonesia Bangun Desa (IBD) didirikan sejak 26 September 2012 oleh Yayasan Bina Desa Indonesia dengan didasari cita-cita melahirkan pemuda-pemuda yang siap berkompetensi dalam wirausaha pertanian dan memajukan usaha pertanian di Indonesia. Berikut hasil petikan wawancara tim Humas IBD dengan Bapak Bachtiar Firdaus, selaku direktur Yayasan Bina Desa Indonesia: Siapa yang pertama kali menginisiasi Program IBD? Saya memang sudah bergerak dalam pengembangan SDM (sumber daya manusia) di salah satu yayasan yang bertujuan untuk menghasilkan SDM pemimpin di kalangan mahasiswa. Di IBD ini, saya mengajak rekan-rekan seangkatan perjuangan saat mahasiswa 1998 dulu, untuk mengembangkan SDM pertanian. Apa tujuan dilahirkannya IBD? Kami berusaha untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian yang lebih modern, inovatif, dan siap turun ke pedesaan dan pesisir. SDM ini harus dimulai dari pemuda. IBD juga bertujuan untuk mengembalikan SDM yang berpendidikan di kalangan pemuda untuk menjadi agen perubahan dan agen pembangunan di desa. Kenapa harus konsen pada pertanian dan pedesaan? Karena kita memiliki lebih desa di Indonesia yang berpotensi besar di bidang pertanian, dalam artian luas juga mencakup perikanan dan peternakan. Oleh karena itu jika desa sudah kuat dengan pertaniannya, maka ketahanan pangan secara makro akan dapat diatasi. Kenapa melirik pemuda? Inilah inti perubahan suatu negara, jika negara ingin maju, siapkanlah pemudanya. Bung Karno saja lebih membutuhkan peran pemuda dalam memajukan Indonesia. Saat ini pemuda Indonesia telah mencapai 62,9 juta jiwa, karena itu pemuda ini asset yang penting. Bagaimana model program IBD ini? Ide dasarnya sederhana, kami melatih SDM selama 3 bulan untuk kemudian ditempatkan di desa selama 9 bulan. Pada saat penempatan, SDM ini diarahkan untuk mengembangkan usaha yang berbasis pertanian lokal, jika lokasi desanya disekitar pantai maka bisa jadi usaha bidang perikanan yang akan diangkat, namun jika lokasi desanya lebih kuat di pertanian dan peternakan, maka sektor inilah yang harus dikembangkan. SDM yang kami seleksi saat ini berasal dari berbagai lulusan perguruan tinggi di Indonesia, kami senang ada banyak sarjana maupun diploma muda yang ingin berpartisipasi dalam program ini. Bagaimana posisi tawar IBD terhadap masyarakat dan pemerintah? bukankah program pembangunan desa dan petani sudah dilakukan pemerintah? Kami menjembatani antara masyarakat dan pemerintah, IBD ini menjadi salah satu solusi untuk menarik kalangan pemuda yang tidak hanya berasal dari latar belakang pertanian, melainkan non pertanian untuk ikut serta dalam membangun desa. Melalui program ini kami berusaha membantu pemerintah untuk mengembangkan SDM pertanian dan mampu mengajak masyarakat dalam membangun desanya masing-masing Bagaimana caranya untuk berpartisipasi? Tangan kami selalu terbuka untuk kerjasama dari berbagai pihak. Mimpi kami pada tahun dari sekarang banyak generasi muda yang mempunyai cita-cita menjadi petani untuk senantiasa membangun negeri ini mulai dari desanya masing-masing. Bentuk kemitraan yang dapat dilakukan dapat dengan menjadi mitra pengajar, mitra pelatihan, mitra lokasi training, mitra lokasi penempatan, mitra sarana produksi pertanian, donasi rutin, dan media partner. Saat ini kami masih fokus dalam pengembangan SDM peserta angkatan pertama, jika prosesnya lancar maka akan dibuka peserta IBD angkatan kedua pada tahun depan (2014) untuk pemuda yang siap berwirausaha. Apa pesan yang ingin disampaikan kepada kalangan pemuda? Kepada kalangan pemuda khususnya dan masyarakat umumnya, tidak akan lahir bangsa yang besar, jika ketahanan pangannya tidak kuat, ketahanan pangan yang kuat tidak akan lahir jika orang-orang terbaiknya tidak ada di desa.

8 Launching Program & Pelepasan Peserta IBD 15 Agustus 2013 Launching Program IBD oleh Bachtiar Fidaus S.T., MPP (Direktur Yayasan), didampingi oleh M. Idrus, S.T (Dewan Pembina) dan Dr (HC) H. Ahmad Heryawan, LC sebagai Gubernur Jawa Barat Pengembangan Usaha Pertanian di Desa Foto bersama Direktur dan Dewan Pembina Yayasan Bina Desa Indonesia dengan Gubernur Jawa Barat dan Peserta Indonesia Bangun Desa Agustus Mei 2014 Desa Ciapus, Kec. Ciomas, Kab. Bogor Mitra: Yayasan Pengembangan Insan Pertanian Indonesia (YAPIPI) Usaha: Budidaya Ikan Patin, Kebun Buah Naga & Hortikultura. Desa Bubulak, Kec. Bogor Barat, Kab. Bogor. Mitra: PT. Pangan Guna Sejahtera. Usaha: frozen karkas ayam Desa Gilangharjo, Kec. Pandak, Kab. Bantul Mitra: PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Usaha: Pengolahan Pakan Ternak Desa Tembeling, Kec. Teluk Bintan, Kab. Bintan Mitra: PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Budidaya Kepiting Bakau

9 Pengembangan Usaha Pertanian di Desa Agustus Mei 2014 Desa Pacing, Kec. Jatisari, Kab. Karawang Mitra: PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Usaha: Pengolahan Beras, Keripik Tulang Ikan Lokasi Penempatan & Aktivitas Usaha Desa Cileutik, Kec. Kasomalang, Kab. Subang MItra: Private Farm Usaha: Budidaya Jamur Tiram Desa Haurkolot, Kec. Haurgeulis, Kab. Indramayu Mitra: PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Usaha: Pengolahan Beras dan Rosella Desa Sukawening, Kec. Dramaga, Kab. Bogor Mitra: Private Farm Usaha: Budidaya Jamur Tiram Desa Ligarmukti, Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor Mitra: Private Farm Usaha: Budidaya Buah Naga, Hortikultura, dan Peternakan Sapi Desa Bayah Barat, Kec. Bayah, Kab. Lebak Mitra: Private Farm Budidaya Jamur Tiram

10 12 Artikel Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Social Mapping Kunci Pemberdayaan Masyarakat KEBERHASILAN program community empowerment (pemberdayaan masyarakat), corporate social responsibility (CSR), community development dan membangun desa maupun program serupa ditentukan oleh ketepatan melakukan pemetaan sosial/social mapping. Untuk itu bagi community organizer atau pendamping atau fasilitator atau humas atau public relation, ada baiknya memahami, mendalami dan menjiwai pemetaan social mapping yang baik dan benar sebelum bertugas. Sebuah kesalahan akan membuat problem baru di masyarakat, karena program yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Niat ingin memberikan solusi atas sebuah problem yang ada di masyarakat, tapi yang terjadi malah membuat masalah baru di masyarakat. Social mapping yang baik dan benar kunci sukses program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu model pembangunan bottom up tujuannya adalah terciptanya masyarakat berdaya dan sejahtera. Pemberdayaan masyarakat hadir sebagai jawaban atas kelemahan kelemahan model pembangunan yang top down. Ide besar dari pemberdayaan masyarakat yaitu menempatkan manusia sebagai subyek dalam dunianya sendiri, jadi pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuannya sendiri, sehingga bebas dan mampu mengatur masalah dan mengambil keputusannya secara mandiri. Pemberdayaan masyarakat memiliki tahapan-tahapan, di antaranya yaitu : 1. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri. 2. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan-ketrampilan agar terbuka wawasan dan memberikan ketrampilan dasar sehingga dapat mengambil peran dalam pembangunan. 3. Tahap peningkatan Launching IBD, kemampuan Bandung intelektual, kecakapan-ketrampilan sehingga terbentuk inisiatif dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian. Pada tahap penyadaran, salah satu aktifitas kuncinya adalah pemetaan sosial/social mapping. Social map adalah proses pengumpulan dan penggbaran (profiling) data dan informasi, termasuk potensi, kebutuhan dan permasalahan (sosial, ekonomi, teknis dan kelembagaan) masyarakat ( Robert Chamber, 1992). Salah satu tujuan dari pemetaan sosial yaitu menggali informasi terkait masalah, potensi dan kebutuhan yang ada dimasyarakat (sosial, budaya, ekonomi dan politik), namun sebenarnya tujuan sosial mapping lebih dari itu, yaitu bagaimana masyarakat sadar akan masalah yang sedang dihadapinya, masyarakat tahu akan potensipotensinya, dan paham akan kebutuhannya. Tidak cukup sampai disitu, selanjutnya masyarakat tergerak untuk melakukan pengembangan diri/aksi mengoptimalkan potensinya untuk menyelesaikan masalahnya. Jadi pemetaan sosial bukan hanya pengumpulan data, yang hasilnya cukup diketahui masyarakat dan lain-lain, namun pemetaan sosial harus menyadarkan masyarakat dan membentuk perilaku masyarakat untuk bergerak mengembangkan diri, mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sebagai solusi dari masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu proses pemetaan sosial harus dilakukan secara objektif, baik, benar, dan tentunya keterlibatan masyarakat dalam pemetaan sosial harus dominan. Hasil pemetaan sosial kemudian menjadi rekomendasi utama untuk menentukan sebuah program pemberdayaan. Artinya bila pemetaan sosial ini kurang tepat/salah, maka program pemberdayaan masyarakat pun tidak tepat. Kesalahan hasil pemetaan sosial tentunya membawa dampak yang buruk, akan terciptanya program pemberdayaan masyarakat yang sejatinya itu bukan muncul karena kebutuhan dari masyarakat. Efeknya partisipasi masyarakat sangat rendah, dan dalam jangka panjang bukan tidak mungkin justru program pemberdayaan memunculkan konflik baru dimasyarakat. Hal ini sudah banyak terjadi di Indonesia. Untuk itu perlu metode atau cara yang baik dan benar dalam melakukan sosial mapping, karena ini berkaitan dengan penentuan program apa yang sesuai dan relevan untuk di jalankan sehingga masyarakat bisa berdaya dan sejahtera. Salah satu kunci pemetaan sosial yang baik dan benar adalah proses penggalian informasi dengan keterlibatan masyarkat yang dominan, karena sesungguhnya masyarakat lah yang tau akan masalah, potensi, dan kebutuhannya. Kita sering mendengar banyaknya program program pembedayaan masyarakat baik dari pemerintah, perusahaan swasta yang mengatasnamakan CSR dan lain lain, jalan di tempat, tidak berjalan/tidak berlanjut atau bahkan justru program tersebut membuat masalah baru di masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah karena kekeliruan dalam merumuskan masalah, potensi, kebutuhan. Bisa juga dikarenakan perumusan informasi, potensi, dan kebutuhan masyarakat dilakukan secara subyektif oleh pendamping atau fasilitator atau petugas. Untuk itu dalam penentuan program pemberdayaan haruslah melakukan social mapping dengan baik dan benar, agar program pemberdayaan sesuai kebutuhan masyarakat. Tak hanya itu juga mengoptimalkan potensi untuk menyelesaikan masalah, sehingga masyarakat bisa berdaya dan sejahtera, sesuai tujuan besar pemberdayaan masyarakat. * Nur Agis Aulia, Lulusan program studi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Universitas Gajah Mada asal daerah Serang, Banten.

11 12 Artikel Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Pembinaan Pemuda, Investasi Bangsa Ratna Yunita Handayani, S.Pt Divisi Program INDONESIA telah lahir sebagai sebuah bangsa sebelum diproklamirkan kemerdekaannya pada Kelahiran bangsa ini dipromotori oleh kalangan pemuda melalui sumpah pemuda 1928 yang menginginkan adanya persatuan perjuangan di atas semua kemajemukan. Janji setia yang diucapkan, menunjukkan betapa besarnya kekuatan dan keberanian pemuda sebagai agen perubahan. Prestasi yang ditorehkan oleh pemuda saat itu memiliki dampak yang menyejarah, yaitu Indonesia merdeka. Namun semangat kebangsaan kini mengalami pasang surut. Adanya arus global tidak menampik adanya eksploitasi berbagai budaya dan ideologi lintas Negara. Arus ini terus menerus menggerus hakikat dari Sumpah Pemuda dan Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Kondisi ini membuat keberadaan pemuda mulai senyap dari panggung perubahan Bangsa. Lahir dari kondisi Saat ini, Indonesia memiliki piramida yang sangat menguntungkan, pasalnya penduduk di Indonesia lebih di dominasi kalangan pemuda, jumlahnya kini telah mencapai 62,91 juta jiwa dari atau 25,2% dari total penduduk. Kuantitas yang sangat besar ini belum mampu menunjukkan kualitas yang sepadan. Pemuda dulu begitu tangguh membela NKRI, menjaga budaya, dan persatuan Bangsa. Semua itu terjadi karena mereka terlahir dari kondisi yang memaksa. Saat ini kita juga harus melahirkan pemuda agar dapat turut serta membangun Indonesia dan menjadi solusi di tengah masyarakat dengan menciptakan kondisi yang juga memaksa. Oleh karena itulah, kita perlu menginvestasikan pemuda. Pembinaan Pemuda Melalui program Indonesia Bangun Desa, pemuda dibina dan dilatih untuk menjadi calon Agropreneur Muda. Berangkat dari latar belakang yang berbedabeda, mereka bergabung dalam program ini dengan cita-cita membangun pertanian, peternakan & perikanan Indonesia yang lebih baik. Oleh karena itu, demi membentuk kesamaan visi dan misi, maka Program Indonesia Bangun Desa mengawalinya dengan tahapan training center. Output yang diharapkan agar pemuda mampu memiliki memahami seluk beluk pertanian, mental yang siap dan karakter yang kuat dalam berwirausaha, serta memiliki kepemimpinan yang baik sebagai calon Agropreneur Muda Indonesia pengembang ekonomi di desa-desa. Model Pembinaan Pola training center yang dijalankan di IBD yakni berupa program pelatihan selama 3 bulan dengan lokasi terpusat di Bogor. Pelatihan yang diberikan terhadap peserta mencakup 5 bidang, yakni Leadership and Entrepreneurship Skills, Management Skills, Technical Skills, Human and Development Skills dan Character Building Skills. Kegiatan rutin pelatihan ini terdiri dari materi in class, simulasi serta praktek di lapang. Training center ini melibatkan banyak pihak, di antaranya akademisi, praktisi, UKM-UKM, yayasan yang terkait, termasuk juga pemerintah. Keterlibatan dari masing-masing pihak memiliki porsi yang berbeda-beda sesuai dengan perannya masing-masing. Para akademisi serta praktisi terlibat sebagai pengajar yang meningkatkan skill para peserta. UKM menjadi penyedia lokasi study visit dan praktek lapang. Yayasan yang terkait seperti Indonesia Mengajar & Indonesia Setara terlibat dalam sharing program dan motivasi peserta. Pihak pemerintah melalui BUMN juga menjadi penyedia sarana produksi pertanian di lokasi Training Center. Training center IBD telah dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2013 untuk peserta angkatan pertama. Karakter yang terbentuk pada pemuda ini diharapkan semakin mencintai tanah air, siap untuk memimpin dan berani mandiri dalam berwirausaha berbasis pertanian sehingga mampu meningkatkan perekonomian pedesaan. Namun dalam pelaksanaan training center ini tidak semuanya dapat dilaksanakan dalam jalur yang ideal, kebutuhan akan pembelajaran diberbagai sektor pertanian, perikanan, dan peternakan belum semuanya mampu dipenuhi secara maksimal. Oleh karena itulah diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk sama-sama membina pemuda. Investasi pemuda ini akan terus dilakukan agar semakin banyak iron stock yang akan membawa perubahan bagi bangsa ini. Pembinaan pada angkatan berikutnya akan kembali dibuka bagi para pemuda yang memiliki komitmen tinggi membangun pertanian dan pedesaan.

12 12 Berita Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Indonesia Bangun Desa, Gerakan Melahirkan Agropreneur Muda Indonesia KABARDESA.com Indonesia memiliki lahan pertanian yang luas hingga dulu sering disebut-sebut sebagai Negara Agraris. Aneka hasil pertanian Indonesia pun sangat beragam, tidak hanya padi saja namun juga hasil-hasil tani lain yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk alternatif pangan di Indonesia. Luasnya lahan pertanian di Indonesia juga diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat agar mampu mengolah hasil pertaniannya menjadi berbagai macam olahan. Selain itu, diharapkan dengan luasnya lahan pertanian ini juga mampu untuk eksport hasil tani ke negara lain. Namun, perhatian pemerintah di sektor pertanian ini kurang mendapatkan pendampingan yang lebih, sehingga beberapa kali negara ini harus import hasil tani dari luar negeri. Selain itu, penggarapan di sektor pertanian di masyarakat desa kurang terjamah oleh kaum-kaum muda. Melihat adanya hal tersebut, lahirlah program Indonesia Bangun Desa yang tujuannya untuk menghasilkan agropreneur-agropreneur muda Indonesia agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya desa dari sektor pertanian. Program Indonesia Bangun Desa ini terdiri dari dua tahap, yang pertama training center selama 3 bulan dan tahap selanjutnya adalah Tahap Penempatan selama 9 bulan. Untuk menghasilkan Agropreneur Muda ini pun dengan proses yang selektif dan memilih yang benar-benar mampu untuk berjuang demi desa untuk Indonesia. Agropreneur Muda ini nanti diharapkan saat penempatan mampu memberikan perubahan secara riil bagi masyarakat desa khususnya di sektor pertanian agar mampu menghasilkan produk pertanian yang lebih potensial dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan. Gerakan Indonesia Bangun Desa yang dikelola oleh Yayasan Bina Desa Indonesia ini merupakan organisasi non profit, non politik dan non partisan. Dengan niat tulus untuk memajukan desa di Indonesia melalui sektor pertanian. 24 Desember 2013 Berita Kerjasama BJB

13 Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Laporan Keuangan 11 LAPORAN KEUANGAN YAYASAN BINA DESA INDONESIA PER DESEMBER 2013

14 FORM KESEDIAAN DONASI Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Tempat/Tgl. Lahir :... Alamat :... Telp/HP : Menyatakan kesediaan untuk berdonasi berupa uang ke Yayasan Bina Desa Indonesia sebesar: Rp... Terbilang: Donasi ini digunakan untuk: Saya serahkan melalui: Beasiswa Agropreneur Muda Pembangunan Fasilitas Pelatihan Pembangunan Fasilitas Lokasi Penempatan Donasi Umum Transfer ke Rekening Bank Mandiri, No. Rek a.n Yayasan Bina Desa Indonesia Transfer ke Rekening Bank BJB, No. Rek a.n Yayasan Bina Desa Indonesia Terima kasih. Menyerahkan langsung ke Kantor Yayasan Bina Desa Indonesia di Jalan Bungur Besar, No. 152 RT 05/04, Kel. Bungur, Kec. Senen, Jakarta Pusat, Jakarta,..., (...) potong disini Hotline (021)

15 Cooming Soon Penerimaan Peserta IBD Angkatan ke-2 Diselenggarakan oleh: YAYASAN BINA DESA INDONESIA Jl. Bungur Besar No. 152, Kelurahan Bungur, Kec. Senen. Jakarta Pusat Telp Hp Indonesia Bangun

16 Tidak akan pernah lahir Bangsa yang besar, Jika ketahanan pangannya tidak kuat, Ketahanan pangan yang kuat tidak akan lahir, jika orang-orang terbaiknya tidak ada di desa. Terima kasih kepada seluruh mitra atas terselenggaranya program Indonesia Bangun Desa 2013 Mitra Sponsorship & Penempatan Mitra Sarana Produksi Pertanian YAYASAN PENGEMBANGAN INSAN PERTANIAN INDONESIA PT BERDIKARI (PERSERO) Mitra Pelepasan Mitra Kunjungan Studi Kami mengajak seluruh pihak untuk ikut serta dalam gerakan Indonesia Bangun Desa, jadilah Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Struktur Yayasan Bina Desa Indonesia Pengurus : Bachtiar Firdaus, Tonny F. Kurniawan, Subhan, Umar Salim, Bramanian Surendro, Fajar S.A. Noerman, Hadi G.P Kusuma, Siti Nurjanah, Ratna Yunita Handayani, Beffy Saskia, Haidir Ilyas YAYASAN BINA DESA INDONESIA Jl. Bungur Besar No. 152 Rt 05 Rw 04 Kel. Bungur, Kec. Senen, Jakarta Pusat info@indonesiabangundesa.org indonesia bangun (021) FB0E08

YAYASAN BINA DESA INDONESIA

YAYASAN BINA DESA INDONESIA YAYASAN BINA DESA INDONESIA Pelopor Agropreneur Muda Indonesia Penyelenggara Program SELAYANG PANDANG OLEH DIREKTUR YAYASAN Dengan penempatan ini, diharapkan peserta dapat memberikan kontribusi bagi daerah

Lebih terperinci

YAYASAN BINA DESA INDONESIA

YAYASAN BINA DESA INDONESIA Proposal Sponsorship YAYASAN BINA DESA INDONESIA Jl. Bungur Besar No. 152, Kelurahan Bungur, Kec. Senen. Jakarta Pusat Telp. 021 424 3755 Hp. 081319156556 www.indonesiabangundesa.org Indonesia Bangun Desa

Lebih terperinci

Proposal Kemitraan. Indonesia Bangun

Proposal Kemitraan.  Indonesia Bangun Proposal Kemitraan YAYASAN BINA DESA INDONESIA Jl. Bungur Besar No. 152, Kelurahan Bungur, Kec. Senen. Jakarta Pusat Telp. 021 424 3755 Hp. 081319156556 www.indonesiabangundesa.org Indonesia Bangun Desa

Lebih terperinci

Cita-Cita Indonesia Bangun Desa

Cita-Cita Indonesia Bangun Desa newsletter Edisi Januari 2014 Newsletter Yayasan Bina Desa Indonesia Cita-Cita Indonesia Bangun Desa INDONESIA sebagai negara yang telah merdeka memiliki cita-cita suci demi kemajuan bangsanya. Cita-cita

Lebih terperinci

Buku Panduan Pendaftaran

Buku Panduan Pendaftaran 2013 Buku Panduan Pendaftaran Jl. Bungur Besar No. 152, Kel. Bungur, Kec Senen. Jakarta Pusat 10460 Telp. 021-424 3755 Hp. 081319156556 Pin BB: 29FB0E08 Email: info@indonesiabangundesa.org Website: indonesabangundesa.org

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan masyarakat merupakan tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha (swasta dan koperasi), serta masyarakat. Pemerintah dalam hal ini mencakup pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN Oleh : Mewa Ariani Kedi Suradisastra Sri Wahyuni Tonny S. Wahyudi PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

DUTA PERTAMINA MENGABDI

DUTA PERTAMINA MENGABDI PROPOSAL KULIAH PRAKTEK (MAGANG) DUTA PERTAMINA MENGABDI Oleh: Ahmad Munir, Duta Pertamina Tahun 2008 DEPARTEMEN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2010

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM 4.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan, IPB memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KAMPOENG TERNAK DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh : AHMAD JAM AN A

ANALISIS KINERJA KAMPOENG TERNAK DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh : AHMAD JAM AN A ANALISIS KINERJA KAMPOENG TERNAK DOMPET DHUAFA REPUBLIKA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh : AHMAD JAM AN A 14105506 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK Jakarta, Januari 2013 KATA PENGANTAR Pengembangan kelembagaan peternak merupakan

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMAGANGAN MAHASISWA PADA DUNIA INDUSTRI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SPIRITUAL SOSIO-AGRICULTURAL ENTREPRENEURSHIP BIDANG KEGIATAN: PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh : Mahardi Safarudin (H34070006 / 2007) Nur Elisa Faizaty (H34080039 / 2008)

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa program kepemudaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Pertanian di Indonesia Tahun Pertanian ** Pertanian. Tenaga Kerja (Orang)

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Pertanian di Indonesia Tahun Pertanian ** Pertanian. Tenaga Kerja (Orang) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa, dari jumlah penduduk tersebut sebagian bekerja dan menggantungkan sumber perekonomiannya

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

Perempuan dan Industri Rumahan

Perempuan dan Industri Rumahan A B PEREMPUAN DAN INDUSTRI RUMAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN DALAM SISTEM EKONOMI RUMAH TANGGA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DAN ANAK C ...gender equality is critical to the development

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penilai. Usaha Perkebunan. Persyaratan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penilai. Usaha Perkebunan. Persyaratan. No.251, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penilai. Usaha Perkebunan. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 36/Permentan/OT.140/7/2009 TENTANG PERSYARATAN PENILAI USAHA

Lebih terperinci

Abstrak Pembicara Utama

Abstrak Pembicara Utama Abstrak Pembicara Utama PERAN TEKNOLOGI AGRONOMI DALAM PERCEPATAN PENCIPTAAN DAN HILIRISASI INOVASI PERTANIAN Dr. Muhammad Syakir, MS (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) Agronomi saat

Lebih terperinci

AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian

AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Usaha Mikro dan Kecil mampu

Lebih terperinci

Australia Awards Indonesia

Australia Awards Indonesia Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards

Lebih terperinci

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG SALINAN QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 36/Permentan/OT.140/7/2009 TENTANG PERSYARATAN PENILAI USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 36/Permentan/OT.140/7/2009 TENTANG PERSYARATAN PENILAI USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 36/Permentan/OT.140/7/2009 TENTANG PERSYARATAN PENILAI USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kemitraan merupakan kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan usaha dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,

Lebih terperinci

Oleh, Nurin Fajrina Pada Tahun 2015 ABSTRAK. program pengelolaan hasil laut yang diberikan PT.Petrokimia kepada ibu-ibu nelayan di

Oleh, Nurin Fajrina Pada Tahun 2015 ABSTRAK. program pengelolaan hasil laut yang diberikan PT.Petrokimia kepada ibu-ibu nelayan di PROSES PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM KEMITRAAN PENGELOLAAN HASIL LAUT ( STUDI PADA PELAKSANAAN CSR PT.PETROKIMIA GRESIK DI KELURAHAN LUMPUR, KECAMATAN GRESIK, KABUPATEN GRESIK) Oleh, Nurin Fajrina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan yang dihadapi dunia begitu cepat dan dinamis. Perkembangan ekonomi tentunya memberikan perubahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MUREY-RES TECHNOLOGY : APLIKASI MULTI-STOREY AND RESIRCULATION TECHNOLOGY DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI DESA CARANGPULANG, DRAMAGA, BOGOR BIDANG KEGIATAN: PKM-PENGABDIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI BHINEKA TUNGGAL IKA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya pembangunan merupakan prasyarat utama untuk memperbaiki derajat kesejahteraan rakyat. Indonesia pada September tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007. TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 67/Permentan/OT.140/11/2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Dl SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang

Lebih terperinci

Tentang Djarum Beasiswa Plus

Tentang Djarum Beasiswa Plus Tentang Djarum Beasiswa Plus Sejak 1984, Djarum Foundation terus konsisten dalam memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Langkah ini diawali kesadaran bahwa pendidikan merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

DUKUNGAN PENYULUH DI KELEMBAGAAN PETANI PADA PENGUATAN PERKEBUNAN KOPI RAKYAT

DUKUNGAN PENYULUH DI KELEMBAGAAN PETANI PADA PENGUATAN PERKEBUNAN KOPI RAKYAT DUKUNGAN PENYULUH DI KELEMBAGAAN PETANI PADA PENGUATAN PERKEBUNAN KOPI RAKYAT Dayat Program Studi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Bogor E-mail: sttp.bogor@deptan.go.id RINGKASAN Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL ORGANISASI

BAB IV PROFIL ORGANISASI 1 BAB IV PROFIL ORGANISASI IV.1. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga VISI KEMENPORA Terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepemimpinan yang

Lebih terperinci

TENTANG KAMI. e I I

TENTANG KAMI. e I I TENTANG KAMI Yayasan Inovasi Pembangunan Hijau (IPEHIJAU) adalah organisasi masyarakat yang didirikan oleh pemeduli lingkungan yang kritis dan aktif terlibat dalam proses pembangunan berkelanjutan di Indonesia

Lebih terperinci

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG INFRASTRUKTUR BISNIS ASDEP TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta 10110 Indonesia Telp. 021-29935678

Lebih terperinci

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta Sumber : Kementerian Pendidikan Nasional/Dirjen Dikti/Direktorat Kelembagaan 15 November 2008 Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta LATAR BELAKANG Hasil Survei Sosial Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, pemerintah sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya bertujuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA ) Pemerintah Kabupaten Blitar PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PERTERNAKAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017 Jl. Cokroaminoto No. 22 Telp. (0342) 801136 BLITAR 1 KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok nasional. Disamping produk pangan, produk pertanian lainnya seperti produk komoditas sayuran, sayuran, perikanan,

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Menurut Ciputra

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & REKOMENDASI Kesimpulan. sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI KESIMPULAN & REKOMENDASI Kesimpulan. sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB VI KESIMPULAN & REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Bertitik tolak pada permasalahan dan hasil analisis yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Joglo Tani

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN RUMAH SUSUN SEJAHTERA SEWA DI KAWASAN INDUSTRI KABIL BATAM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN Menimbang BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, : a. bahwa dalam pembaruan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perjalanan panjang perekonomian Indonesia memang tidak mulus. Sejak mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka, silih berganti masalah dan rintangan seakan ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG VISI - MISI JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG (Perda No. 13 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2013) DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota pada seluruh pemerintahan daerah bahwa pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

Soft Launching Dago 109, 15 Agustus 2009

Soft Launching Dago 109, 15 Agustus 2009 2009 Soft Launching Dago 109, 15 Agustus 2009 Institut Bisnis dan Inovasi Sejahtera Indonesia Inovation Center Yayasan Kristen Kesejahteraan Mahasiswa Bandung Email Website : info@innocontest.co.id : http://www.innocontest.co.id

Lebih terperinci

Program Beasiswa Unggulan

Program Beasiswa Unggulan Program Beasiswa Unggulan A. Pengertian Beasiswa Unggulan Beasiswa Unggulan adalah pemberian bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia atau pihak lain berdasarkan atas kesepakatan kerja sama kepada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang sangat beragam yang menjadi andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat di Indonesia sangat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran kaum perempuan Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam menegakkan NKRI dipelopori

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sektor pertanian terhadap petumbuhan ekonomi nasional selalu menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian memberikan kontribusi yang

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor)

ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor) ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor) Oleh FAISHAL ABDUL AZIZ H34066044 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewirausahaan merupakan bagian penting dalam pembangunan. Kewirausahaan dapat diartikan sebagai the backbone of economy yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

Kiprah Perempuan Dalam Pertanian

Kiprah Perempuan Dalam Pertanian Kiprah Perempuan Dalam Pertanian Disampaikan pada siaran Kiprah Desa di RRI Pro-1 Yogyakarta 21 April 2017 Titiek Widyastuti HP 081 328 25 2005 Prodi Agroteknologi Fak. Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A

ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS. Oleh TUTUT RETNO LESTARI A ANALISIS FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GALERI TANAMAN HIAS KEBUN RAYA CIBODAS Oleh TUTUT RETNO LESTARI A 14102716 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan. EKO HANDOYO MEMBANGUN KADER PEMIMPIN BERJIWA ENTREPRENEURSHIP DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN 12-12 2012 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. maupun non fisik, sumberdaya alam juga sumberdaya manusianya dapat

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. maupun non fisik, sumberdaya alam juga sumberdaya manusianya dapat 1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Potensi adalah sesuatu yang berguna apabila didayagunakan, oleh karena itu agar potensi yang dimiliki Bangsa Indonesia baik dari segi fisik maupun non fisik, sumberdaya

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat.

SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat. SEMINAR NASIONAL Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan: Mencari Alternatif Arah Pengembangan Ekonomi Rakyat Rumusan Sementara A. Pendahuluan 1. Dinamika impelementasi konsep pembangunan, belakangan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN

Lebih terperinci

3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis

3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis 3.1 Penilaian Terhadap Sistem Perekonomian / Agribisnis 3.1.1 Kelembagaan Agro Ekonomi Kelembagaan agro ekonomi yang dimaksud adalah lembaga-lembaga yang berfungsi sebagai penunjang berlangsungnya kegiatan

Lebih terperinci

PERANAN PESANTREN AL ZAYTUN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GANTAR, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT

PERANAN PESANTREN AL ZAYTUN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GANTAR, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT PERANAN PESANTREN AL ZAYTUN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GANTAR, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT OLEH: ARYANI PRAMESTI A 14301019 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN Oleh : Tenaga Ahli Badan Ketahanan Pangan Dr. Ir. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed SITUASI DAN TANTANGAN GLOBAL Pertumbuhan Penduduk

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

SILABUS MATAKULIAH PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN SILABUS MATAKULIAH PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN Matakuliah Pengantar Kean Kode Matakuliah/sks AGB 100 1(1-0) Semester 1 dan 2 Prasyarat Deskripsi Singkat - Matakuliah ini pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sektor usaha, dimana masing-masing sektor memberikan kontribusinya terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan

Lebih terperinci

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung Ardhana Januar Mahardhani Mahasiswa Magister Kebijakan Publik, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya Abstract Implementasi

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS JAGUNG Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan 2016 2019 PUSKAMUDA Isu Strategis dalam Kerangka Strategi Kebijakan 1. Penyadaran Pemuda Nasionalisme Bina Mental Spiritual Pelestarian Budaya Partisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam melaksanakan pengelolaan wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh BUMN untuk melaksanakan Program

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Kota Bogor 4.1.1 Pernyataan Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya

Lebih terperinci