PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG"

Transkripsi

1 PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG (Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang) SITI HANI RAHMANITA I DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

2 ABSTRACT This research is about perception of community in around PT. IKPP Mills Tangerang to that mills activities based on individual and external factors. Beside that, this research studies about mills effort to influence community in around mills perception that includes communication and corporate social responsibility (CSR). In this research, identification of perceptions is from five aspects includes perception toward mills basic material, machine, and instrument; perception toward mills staff situation; perception toward mills production process; perception toward mills waste; and perception toward mills impact to the social, economic, and environment. The result of this research is most of the respondents have positive perceptions toward mills activities, except toward mills waste. This research useful for mills sustainability guarantee by increase their positive impact to the community in the operation area. Keywords: perception, mills activities aspects, mills efforts to influence community in around mills perception

3 RINGKASAN SITI HANI RAHMANITA. PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG. Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang. (Di bawah bimbingan NINUK PURNANINGSIH). Aktivitas perusahaan di suatu wilayah menimbulkan dampak bagi masyarakat yang ada di sekitarnya, baik dampak positif maupun dampak negatif. Masyarakat sekitar memiliki cara pandang tersendiri untuk memandang aktivitas perusahaan tersebut yang dapat mempengaruhi keberlanjutan suatu usaha di wilayah tertentu. Cara pandang tersebut disebut persepsi. Persepsi dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor lingkungan. Faktor individu dalam penelitian ini terdiri dari tingkat kesejahteraan, karakteristik sosial ekonomi, dan karakteristik komunikasi masyarakat sekitar. Faktor lingkungan dalam penelitian ini terdiri dari keterlibatan kelompok, dampak aktivitas perusahaan yang dirasakan, dan jarak tempat tinggal terhadap perusahaan. Adapun faktor lain yang diduga mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan adalah adanya upaya perusahaan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar. Upaya perusahaan tersebut terdiri dari penerapan pola komunikasi perusahaan dan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun aspek persepsi yang dikaji, yaitu (1) persepsi terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan perusahaan; (2) persepsi terhadap situasi tenaga kerja perusahaan; (3) persepsi terhadap proses produksi perusahaan; (4) persepsi terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan; (5) persepsi terhadap dampak sosial keberadaan perusahaan; (6) persepsi terhadap dampak ekonomi keberadaan perusahaan; dan (7) persepsi terhadap dampak lingkungan hidup keberadaan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi: (1) persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan berdasarkan faktor individu dan faktor lingkungan dan (2) upaya yang dilakukan perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar. Lokasi penelitian ini adalah PT. IKPP Mills Tangerang dan masyarakat sekitar PT. IKPP Mills Tangerang yaitu RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kualitatif sebagai penunjang metode utama. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini antara lain: (1) tidak tersedianya data sekunder mengenai penduduk di RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang yang mengakibatkan peneliti tidak dapat menerapkan sistem pengundian dalam menentukan responden penelitian sebagaimana yang seharusnya diterapkan dalam metode simple random sampling. Oleh karena itu, responden dalam penelitian ini diasumsikan homogen dalam hal merasakan dampak aktivitas perusahaan dan (2) keterbatasan untuk mengetahui pendapat obyektif responden terhadap perusahaan karena situasi yang tercipta di masyarakat saat penelitian berlangsung. Responden dalam penelitian ini berjumlah 40 orang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) terdapat 87,5 persen responden dengan persepsi positif

4 terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan perusahaan; (2) terdapat 95 persen responden dengan persepsi positif terhadap situasi tenaga kerja perusahaan, (3) terdapat 90 persen responden dengan persepsi positif terhadap proses produksi perusahaan, (4) terdapat 60 persen responden dengan persepsi negatif terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan; (5) terdapat 87,5 persen responden dengan persepsi positif terhadap dampak sosial keberadaan perusahaan; (6) terdapat 97,5 persen responden dengan persepsi positif terhadap dampak ekonomi keberadaan perusahaan; dan (7) terdapat 82,5 persen responden dengan persepsi positif terhadap dampak sosial keberadaan perusahaan. Faktor individu yang berhubungan dengan persepsi tersebut antara lain tingkat kesejahteraan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, keterdedahan terhadap penerimaan pesan kegiatan sosial perusahaan, dan keterdedahan kebutuhan informasi tentang perusahaan. Faktor-faktor individu tersebut berhubungan dengan aspek persepsi yang berbeda. Tingkat kesejahteraan dan status sosial berhubungan dengan persepsi terhadap situasi tenaga kerja perusahaan; tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan keterdedahan dalam penerimaan informasi mengenai kegiatan sosial perusahaan berhubungan dengan persepsi terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan; keterdedahan dalam penerimaan informasi mengenai kegiatan sosial perusahaan berhubungan dengan persepsi terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan perusahaan dan persepsi terhadap proses produksi perusahaan; dan kebutuhan informasi tentang perusahaan berhubungan dengan persepsi terhadap dampak ekonomi kehadiran perusahaan. Adapun faktor lingkungan yang berhubungan dengan persepsi adalah dampak keberadaan perusahaan yang dirasakan oleh responden. Faktor tersebut berhubungan dengan persepsi responden terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan perusahaan. Selain faktor individu dan faktor lingkungan responden, terdapat pula upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar. Upaya perusahaan dalam memperbaiki persepsi masyarakat sekitar dilakukan PT. IKPP Mills Tangerang dengan menjalin hubungan komunikasi dan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Kedua upaya perusahaan tersebut memiliki andil besar bagi keberlanjutan keberadaan perusahaan di wilayah tersebut.

5 PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG (Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang) SITI HANI RAHMANITA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

6 LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Judul Nama Mahasiswa Nomor Mahasiswa : Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang (Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang) : Siti Hani Rahmanita : I Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi NIP Mengetahui, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Ketua Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP Tanggal Kelulusan:

7 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG (KASUS: RT 005/002 KAMPUNG BARU SELATAN, KECAMATAN SERPONG UTARA, KABUPATEN TANGERANG) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK/LEMBAGA LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Januari 2010 Siti Hani Rahmanita I

8 RIWAYAT HIDUP Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan H. Abdul Wasyi dan Hj. Siti Nurjanah. Kakak penulis bernama M. Imam Kurniawan dan M. Reza Salahudin, dan adik penulis bernama M. Auliya Rizqi. Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 23 Oktober Penulis menempuh pendidikan formal di SD Negeri Merdeka 5 Bandung ( ), SLTP Negeri 32 Surabaya ( ), SMA Negeri 9 Surabaya ( ), dan Institut Pertanian Bogor dengan mayor Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat dan minor Ilmu Konsumen ( ). Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan dan kegiatan kepanitiaan. Penulis pernah tergabung dalam Tim Majalah Dinding BEM Faperta Kabinet Metamorfosa sebagai Tim Redaksi pada saat menempuh tahun pertama di IPB yaitu Tahap Persiapan Bersama (TPB) tahun Kegiatan kemahasiswaan yang pernah diikuti penulis selama berada di Departemen KPM FEMA antara lain Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lensa ( ) dan Divisi Fotografi dan Sinematografi Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera) pada tahun Selain itu, penulis juga mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan, seperti kepanitiaan Masa Perkenalan Departemen KPM IPB sebagai anggota divisi medis (2007), Masa Perkenalan FEMA IPB sebagai divisi medis (2007), dan merupakan panitia publikasi dan dokumentasi pada acara Communication and Comunity Development Expo (COMMNEX) Penulis memiliki minat di beberapa bidang yaitu antara lain jurnalistik, penulisan, pengembangan kewirausahaan, dan corporate social responsibility, sehingga ingin mendalaminya dengan mengikuti beberapa pelatihan, seminar, dan kompetisi yang terkait dengan bidang-bidang tersebut. Adapun pelatihan dan

9 seminar yang pernah diikuti penulis antara lain Pelatihan Jurnalistik Metro TV (2007), Pelatihan Jurnalistik Anteve (2008), dan Seminar CSR (2007). Beberapa acara kompetisi yang pernah diikuti penulis antara lain Lomba Cerpen Art IPB s Days (2006), Lomba Bazaar Pojok Enterpreneur Modal Minimum Hasil Maksimum yang diadakan oleh Pojok BNI IPB (2007), Bussiness Competition Divisi PSDM BEM FEMA (2008), dan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) Corporate Social Responsibility (CSR) BRI sebagai rangkaian acara COMMNEX Salah satu dari beberapa lomba tersebut membuahkan prestasi karena penulis bersama kedua rekan yang tergabung dalam satu tim berhasil meraih Juara 1 LKTM CSR BRI dalam acara COMMNEX 2008.

10 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang (Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang). Terimakasih yang setulus-tulusnya penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan skripsi ini. Terimakasih kepada Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia berbagi ilmu dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis sehingga penulis dapat lebih memahami mengenai persepsi masyarakat sekitar dan dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih pula penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS dan Heru Purwandari, S.P, MSi atas kesediannya untuk menguji skripsi ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak perusahaan yaitu Ibu Estetia Permatasari dan pihak masyarakat sekitar yaitu warga RT 005/002 Kampung Baru Selatan atas kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat terlaksana. Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat sekitar perusahaan yaitu persepsi penduduk RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang terhadap PT. IKPP Mills Tangerang berdasarkan faktor individu dan faktor lingkungan responden. Selain itu, skripsi ini ini juga mengidentifikasi adanya upaya pihak PT. IKPP Mills Tangerang dalam memperbaiki persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitasnya dengan penerapkan kegiatan komunikasi dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2010 Penulis

11 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyadari skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya berbagai pihak yang telah turut andil dalam membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Pihak-pihak tersebut telah membantu penulis dengan menyumbangkan pemikiran, memberikan masukan, dan mendukung penulis baik secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang setulustulusnya, diantaranya kepada: 1. Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, MSi sebagai dosen pembimbing, atas segala bimbingan, motivasi, saran, dan pemikirannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS sebagai dosen penguji utama atas kesediaannya untuk menguji skripsi ini dan memberikan saran yang berarti. 3. Heru Purwandari, S.P, MSi sebagai dosen penguji wakil Departemen Sains KPM atas kesediaannya untuk menguji skripsi ini dan memberikan saran. 4. Kedua orang tuaku tercinta, H. Abdul Wasyi dan Hj. Rd. Siti Nurjanah, yang telah memberikan segenap kasih sayangnya, motivasi, dukungan moril dan materil sehingga penulis tidak kekurangan suatu apapun, serta kakak-adikku tersayang: Imam, Reza, Rizqi, dan Teh Ririn yang telah menghilangkan segenap kejenuhan dan memotivasiku untuk segera menyelesaikan penelitian ini. 5. Bu Estetia Permatasari, Pak Chandra, dan Pak Andre selaku pihak perusahaan yang telah membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti mengenai PT. IKPP Mills Tangerang. Terima kasih atas penerimaannya terhadap peneliti sehingga penelitian ini dapat terlaksana 6. Seluruh warga RT 005/002 Kampung Baru Selatan. Terima kasih atas kerjasama dan kesediaannya dalam menerima peneliti 7. Taye, Rini, Ika Puz, Puty, Indah, Nunik, Hesti, Rofian, dan Egi. Terimakasih atas segala cerita, semangat dan dukungannya selama ini. 8. Teman seperjuangan: Avira dan Fahmi, terimakasih atas kerjasama, bantuan dan motivasi yang telah diberikan selama menyelesaikan penelitian ini. Keep fight!

12 9. Teman kosan abadi: Elen dan Aya, atas segala hal-hal lucu dan seru yang telah kita lewati bersama. 10. Teman sekamarku di asrama putri TPB-IPB A3 kamar 396: Maria, Veby, dan Nindya. Terimakasih atas segala kenangan manis yang telah kita bagi bersama. 11. Keluarga besar Elegant. Mbak-mbak dan adik-adik yang baik: Mbak Nelly, Mbak Retno, Mbak Novi, Mbak Rika, Dini, Syifa, Febri, dan Nindi atas segala dukungan dan do anya, serta cerita-cerita yang bisa memperkaya pengetahuan dan pengalaman penulis. 12. Seluruh teman-teman KPM 42, yang senantiasa menularkan semangat dan memberikan inspirasi, terimakasih atas segalanya. 13. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan, dan do a. Bogor, Januari 2010 Penulis

13 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Bagi Penulis dan Kalangan Akademisi Bagi Bagi Masyarakat dan Instansi Terkait... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Persepsi Pengertian Persepsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Karakteristik Komunikasi Masyarakat Sekitar Aktivitas dan Dampaknya terhadap Masyarakat Sekitar Upaya untuk Memperbaiki Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas Pola Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Kerangka Pemikiran Hipotesis Uji Hipotesis Pengarah Definisi Konseptual Definisi Operasional... 24

14 ii BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penelitian Penentuan Responden dan Informan Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Keterbatasan Penelitian BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Gambaran Umum Kelurahan Pakulonan Letak Administrasi dan Kondisi Geografis Kondisi Kependudukan Kelurahan Pakulonan Mata Pencaharian Penduduk Tingkat Pendidikan Penduduk Kehidupan Beragama Ketersediaan Fasilitas Umum Gambaran Umum RT 005/002 Kampung Baru Selatan Letak dan Kondisi Geografis Karakteristik Penduduk Infrastruktur dan Suprastruktur BAB V GAMBARAN UMUM PT. IKPP MILLS TANGERANG Sejarah Berdirinya Profil Visi, Misi, dan Tujuan Visi dan Misi PT. IKPP Tangerang Tujuan PT. IKPP Mills Tangerang Kebijakan Struktur Organisasi BAB VI FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN RESPONDEN PENELITIAN... 58

15 iii Faktor Individu Responden Penelitian Tingkat Kesejahteraan Karakteristik Sosial Ekonomi Karakteristik Komunikasi Masyarakat Sekitar Faktor Lingkungan Responden Penelitian Keterlibatan Kelompok Dampak Aktivitas (Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup) Jarak Tempat Tinggal Responden terhadap PT. IKPP Mills Tangerang BAB VII PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG Persepsi Responden terhadap Bahan Baku, Mesin, dan Peralatan PT. IKPP Mills Tangerang Persepsi Responden terhadap Situasi Tenaga Kerja PT. IKPP Mills Tangerang Pe rsepsi Responden terhadap Proses Produksi PT. IKPP Mills Tangerang Pe rsepsi Responden terhadap Limbah yang Dihasilkan PT. IKPP Mills Tangerang Pe rsepsi Responden terhadap Dampak Keberadaan PT. IKPP Mills Tangerang Da mpak Sosial Da mpak Ekonomi Da mpak Lingkungan BAB VIII HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDU DAN LINGKUNGAN DENGAN PERSEPSI

16 iv MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG Hubungan Antara Faktor Individu dengan Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang H ubungan Antara Tingkat Kesejahteraan dengan Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang H ubungan Antara Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap PT. IKPP Mills Tangerang H ubungan Antara Karakteristik Komunikasi dengan Persepsi Responden terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang Hub ungan Antara Ekspektasi Responden terhadap PT. IKPP Mills Tangerang dengan Persepsi Responden Hub ungan Antara Faktor Lingkungan dengan Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang Hubungan Antara Keterlibatan dalam Kelompok dengan Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang Hub ungan Antara Dampak Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang yang Dirasakan dengan Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap PT. IKPP Mills Tangerang Hub ungan Antara Jarak Tempat Tinggal terhadap PT. IKPP Mills Tangerang dengan Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang BAB IX UPAYA PERUSAHAAN DALAM MEMPERBAIKI PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR Karakteristik Komunikasi PT. IKPP Mills Tangerang Kegiatan Tanggung Jawab Sosial PT. IKPP Mills Tangerang

17 v 9.3 Pengaruh Upaya dalam Memperbaiki Persepsi Masyarakat Sekitar terhadap Persepsi Masyarakat Sekitar Pengaruh Upaya Komunikasi terhadap Persepsi Masyarakat Sekitar Pengaruh Kegiatan Tanggung Jawab Sosial terhadap Persepsi Masyarakat Sekitar BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

18 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Pola Tahap-tahap Kedermawanan Sosial Tabel 2. Tabel 3. Data yang Diperlukan dalam Penelitian dan Metode Pengumpulan Data Luas dan Persentase Lahan Kelurahan Pakulonan Berdasarkan Penggunaannya Tabel 4. Luas dan Persentase Lahan Berdasarkan Jenis Tanah Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Kewarganegaraan Jumlah dan Persentase Penduduk Kelurahan Pakulonan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Pendidikan Jumlah dan Persentase Pemeluk Agama Kelurahan Pakulonan Tabel 10. Jumlah Sarana Pendidikan Umum Tabel 11. Jumlah Sarana Pendidikan Nonformal Tabel 12. Jumlah Fasilitator Kesehatan Keluarga Tabel 13. Jumlah Anggota Kelompok Kepemudaan Tabel 14. Jumlah Sarana Peribadatan Tabel 15. Jumlah Niaga di Kelurahan Pakulonan Berdasarkan Jenisnya Tabel 16. Tujuan dan Sasaran PT. IKPP Tangerang Tabel 17. Jumlah, Persentase, dan Kategori Responden Berdasarkan Prioritas Kebutuhannya Tabel 18. Jumlah, Persentase, dan Kategori Responden Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi Tabel 19. Persentase Keterdedahan Responden Berdasarkan Jenis Aktivitas Penerimaan Informasi Mengenai PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 20. Jumlah dan Persentase Aspek Penerimaan Informasi Responden Berdasarkan Sumber Penerimaan Informasinya Tabel 21. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Aktivitas Pencarian Informasi... 69

19 vi Tabel 22. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kebutuhan Informasi Tabel 23. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Sumber Pencarian Informasi Tentang PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 24. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Aktivitas Penyampaian Umpan-Balik Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Proses Penyampaian Umpan-Balik Kepada PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 26. Persentase Karakteristik Komunikasi PT. IKPP Mills Tangerang Menurut Responden Tabel 27. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Ekspektasinya terhadap PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 28. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pemenuhan Ekspektasinya oleh PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 29. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Pengetahuan dan Penerimaan Responden terhadap Kegiatan Sosial Tabel 30. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Keanggotaan, Keaktifan, dan Pengaruh Kelompok Masyarakat Sekitar Tabel 31. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Dampak Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang yang Dirasakannya Tabel 32. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal Responden terhadap Tabel 33. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Persepsinya terhadap Bahan Baku, Mesin, dan Peralatan yang Digunakan PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 34. Jumlah dan Persentase Reaponden Menurut Persepsinya terhadap Situasi Tenaga Kerja PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 35. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Persepsinya terhadap Proses Produksi PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 36. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Persepsinya terhadap Limbah yang Dihasilkan PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 37. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Persepsinya terhadap Dampak Sosial Keberadaan PT. IKPP Mills Tangerang... 92

20 vii Tabel 38. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Persepsinya terhadap Dampak Ekonomi Keberadaan PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 39. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Persepsinya terhadap Dampak Lingkungan Keberadaan PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 40. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Tingkat Kesejahteraan Tabel 41. Nilai X² Hitung, X² Tabel, dan Koefisien Kontingensi Antara Aspek Persepsi dan Jenis Kelamin Tabel 42. Nilai X² Hitung, X² Tabel, dan Koefisien Kontingensi Antara Aspek Persepsi dan Status Sosial Tabel 43. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Tingkat Pendidikan Tabel 44. Nilai X² Hitung, X² Tabel, dan Koefisien Kontingensi Antara Aspek Persepsi dan Jenis Pekerjaan Tabel 45. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Tingkat Pendapatan Individu Tabel 46. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Tingkat Pendapatan Keluarga Tabel 47. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Penerimaan Informasi Mengenai Kegiatan Produksi PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 48. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Penerimaan Informasi Mengenai Lowongan Pekerjaan PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 49. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Penerimaan Informasi Mengenai Kegiatan Sosial PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 50. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Pencarian Informasi Mengenai PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 51. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Keinginan Mengetahui Informasi Terbaru Mengenai PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 52. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Pencarian Kebenaran Informasi Mengenai PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 53. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Kebutuhan Informasi Mengenai PT. IKPP Mills Tangerang

21 viii Tabel 54. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Penyampaian Keluhan Responden terhadap PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 55. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Keterbukaan PT. IKPP Mills Tangerang dalam Menanyakan Pendapat Responden Tabel 56. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Ekspektasi Responden terhadap PT. IKPP Mills Tangerang Tabel 57. Nilai X² Hitung, X² Tabel, dan Koefisien Kontingensi Antara Aspek Persepsi dan Keanggotaan Responden dalam Kelompok Tabel 58. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Dampak Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang yang Dirasakan Responden Tabel 59. Nilai Koefisien Korelasi (r) dan P Value Antara Aspek Persepsi dan Jarak Tempat Tinggal Responden terhadap PT. IKPP Mills Tangerang

22 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Skema Sistem Output Input dalam Proses Industri Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran Gambar 3. Peta Kampung Baru Selatan Gambar 4. Ekspektasi Responden terhadap Gambar 5. Penerima Sumbangan Sosial Menurut Masyarakat Sekitar Gambar 6. Dampak Kehadiran terhadap Responden... 85

23 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya merupakan dua komponen yang saling mempengaruhi. Aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki dampak terhadap masyarakat di sekitarnya, baik positif maupun negatif. Begitupun sebaliknya, pandangan atau tindakan masyarakat sekitar perusahaan dapat mempengaruhi keberlanjutan keberadaan sebuah perusahaan di wilayah tertentu. Interaksi di antara keduanya merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan karena mereka berada dalam lingkungan yang sama. Aktivitas perusahaan memiliki dampak terhadap masyarakat sekitarnya. Dampak tersebut dapat berupa dampak positif seperti antara lain penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi, maupun dampak negatif seperti antara lain penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Namun, bagian mana yang lebih menonjol dari kedua dampak tersebut tergantung dari sudut mana masyarakat memandangnya. Apabila dampak positif lebih menonjol dibandingkan dampak negatif di mata masyarakat sekitar, maka hal tersebut tentu akan menguntungkan bagi perusahaan. Hal yang tidak diinginkan adalah apabila yang terjadi merupakan hal yang sebaliknya. Akibatnya, kegiatan perusahaan dan proses produksinya dapat terhambat sebagaimana yang dialami oleh PT. Freeport Indonesia pada tahun Cara masyarakat sekitar memandang perusahaan disebut sebagai persepsi. Leavitt (1978) menyatakan bahwa persepsi (perception) adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi masyarakat ini dibentuk oleh faktor individu dan faktor lingkungan. Rakhmat (2005) menyebutnya sebagai faktor personal dan situasional, sedangkan 1 PT. Freeport Indonesia menghentikan sementara kegiatan di kantor dan produksinya pada tanggal 22 Februari 2006 akibat adanya penutupan ruas jalan dan pemukiman karyawan PT. Freeport Indonesia ke lokasi pengolahan dan penambangan Grasberg oleh sekitar 500 warga Kampung Kali Kabur dan Banti, Distrik Tembagapura (Ambadar, 2008).

24 2 Krech dan Cruthfield (1997:235) dalam Rakhmat (2005) menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. Kebutuhan merupakan salah satu contoh faktor personal yang membentuk persepsi. Ambadar (2008) menyatakan bahwa sebuah pabrik atau bentuk usaha lain di lingkungan yang tertinggal dari segi ekonomi diharapkan dapat menjadi penolong bagi masyarakat di sekitarnya, sebagai pengaruh dari kehadirannya tersebut. Apabila hal tersebut tidak terjadi, maka masyarakat akan mudah dipengaruhi oleh pihak lain yang memiliki kepentingan buruk terhadap perusahaan. Hal tersebut mengartikan juga bahwa apabila kebutuhan masyarakat terpenuhi oleh kehadiran perusahaan, maka masyarakat cenderung memiliki persepsi positif terhadap perusahaan sehingga tidak mudah untuk dipengaruhi oleh pihak lain. Menurut Ambadar (2008), paradigma perusahaan yang hanya berorientasi memperoleh laba (profit) sebesar-besarnya sudah mulai bergeser dan mulai berupaya memberikan dampak positif keberadaannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Lebih lanjut Ambadar (2008) memaparkan bahwa komunitas bisnis di berbagai negara telah semakin menyadari bahwa pembangunan berkelanjutan suatu perusahaan hanya dapat dipertahankan apabila terdapat keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup yang mendukungnya. Aktivitas kepedulian perusahaan ini salah satunya diwujudkan dalam tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/csr). Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar. Salah satu praktik tanggung jawab sosial perusahaan yang menonjol di Indonesia menurut Ambadar (2008) adalah penekanan pada aspek pemberdayaan masyarakat (community development), meskipun tanggung jawab sosial tidak hanya merupakan community development. Hal ini sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat yang berdasarkan data pemerintah masih berada dalam kemiskinan 2. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan melalui kegiatan tanggung jawab 2 Data pemerintah menyebutkan jumlah kemiskinan di Indonesia lebih dari 30% populasi, sedangkan pengangguran sudah mencapai 40 juta orang penduduk (Ambadar, 2008).

25 3 perusahaan sebagai upaya pengembangan masyarakat berdasarkan hasil penelitian Herlin (2008) adalah untuk mempublikasikan keberadaannya sehingga hubungan yang baik dengan stakeholder (dalam hal ini masyarakat) dapat terwujud dan membina hubungan baik dengan masyarakat sehingga tidak terjadi konflik. Upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar lainnya adalah melalui penerapan komunikasi perusahaan. Menurut Hadi (2001) hubungan perusahaan dengan komunitas merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan perusahaan untuk memelihara dan membina hubungan dengan lingkungannya melalui komunikasi yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, komunikasi perusahaan diharapkan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. PT. Indah Kiat Pulp and Paper Mills (PT. IKPP) Tangerang merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang berdiri di tengah masyarakat. Laporan keberlanjutan lingkungan dan sosial Asia Pulp and Paper (APP) untuk Indonesia tahun menyebutkan bahwa PT. IKPP Mills Tangerang merupakan pabrik kertas pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat ISO pada tahun PT. IKPP Mills Tangerang telah mendapatkan peringkat hijau dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) pada periode yang dikembangkan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup ( 20/10/2009, 19:00). Peringkat tersebut menandakan bahwa perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem pengelolaan lingkungan, dan mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat, termasuk melakukan upaya 3R (Reuse, Recycle dan Recovery). Selain itu, atas komitmennya untuk melestarikan lingkungan, PT. IKPP Mills Tangerang juga menerima penghargaan lingkungan dari Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar dan OHSAS Awards pada tahun Beberapa prestasi yang telah dicapai oleh PT. IKPP Mills Tangerang tersebut sejalan dengan komitmennya yaitu untuk menjalankan usahanya secara berkelanjutan, dimana perusahaan menggunakan definisi usaha berkelanjutan Bank Dunia (jms dan brn, 2007). Definisi usaha berkelanjutan tersebut terdiri atas tiga pilar, yaitu lingkungan, sosial dan ekonomi. Adapun kegiatan sosial yang

26 4 telah dilakukan PT. IKPP Mills Tangerang secara rutin antara lain sunatan massal, program beasiswa, bantuan sarana dan prasarana komunitas sekitar pabrik, dan lainnya. Sejauhmana upaya perusahaan tersebut dapat memperbaiki persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan merupakan hal yang menarik peneliti untuk melaksanakan penelitian ini. Peneliti juga tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat di sekitar perusahaan dan bagaimana upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar guna menjamin sustainability perusahaan di wilayah tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang berdasarkan faktor individu dan faktor lingkungan? 2. Bagaimana upaya PT. IKPP Mills Tangerang untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi: 1. Persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang berdasarkan faktor individu dan faktor lingkungan. 2. Upaya yang dilakukan PT. IKPP Mills Tangerang untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar.

27 5 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi, perusahaan, dan masyarakat serta instansi terkait. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut: Bagi Penulis dan Kalangan Akademisi Tulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis dan kalangan akademisi mengenai persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan. Selain itu, penulis dapat menerapkan teori-teori yang telah didapatkan di bangku perkuliahan Bagi Tulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan mengenai persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan dan juga hubungannya dengan upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat demi keberlangsungan perusahaan di wilayah tersebut Bagi Masyarakat dan Instansi Terkait Masyarakat dapat menambah pengetahuan mengenai aktivitas perusahaan. Sedangkan bagi instansi terkait, penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengeluarkan kebijakan yang terkait dengan keberadaan perusahaan.

28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Berikut ini akan dikemukakan beberapa hal mengenai persepsi, yaitu pengertian persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Pengertian Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 2005). Lebih lanjut Rakhmat (2005) menyatakan bahwa persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Leavitt (1978) menyatakan pengertian persepsi (perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Hal tersebut juga berarti bahwa setiap orang menggunakan kacamata sendiri-sendiri dalam memandang dunianya. Atkinson dan Hilgard (1991) sebagaimana dikutip oleh Hadi (2001) menyatakan bahwa sebagai suatu cara pandang atau penilaian, persepsi termasuk proses komunikasi yang timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat kompleks, stimulus itu masuk ke dalam otak, di sini stimulus diartikan, ditafsirkan dan diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi. Sejalan dengan hal tersebut, Harihanto (2001) sebagaimana dikutip oleh Pandeangan (2005) menyatakan bahwa persepsi pada hakikatnya adalah pandangan, interpretasi, penilaian, harapan atau aspirasi seseorang terhadap obyek. Persepsi dibentuk melalui serangkaian proses yang diawali dengan menerima rangsangan atau stimulus dari obyek oleh indera dan dipahami dengan interpretasi atau penafsiran tentang obyek yang dimaksud. Menurut Atkinson dan Hilgard (1983), teori yang berkenaan dengan persepsi adalah teori Gestalt, dimana teori tersebut memiliki prinsip bahwa persepsi bertindak untuk menarik data sensorik menjadi suatu pola keseluruhan (holistic pattern). Oleh sebab itu, keseluruhan lain dengan jumlah/penjumlahan

29 7 bagian. Prinsip Gestalt tersebut digambarkan melalui fenomena-fenomena persepsi yang dapat digolongkan menjasi 3 kelas/tingkatan, yaitu: 1. Organisasi persepsi (perceptual organization) Organisasi persepsi berkaitan dengan ketergantungan apa yang dihayati dengan hubungan antara bagian konfigurasi stimulus. Contoh asumsinya adalah hukum kesederhanaan (Law of simplicity) yaitu penghayatan berkaitan dengan penafsiran stimulus yang termudah dan termungkin. Fenomena yang termasuk dalam pengorganisasian persepsi adalah dampak gambar dan latar (figure and ground effects) serta pengelompokkan persepsi (perceptual grouping). Salah satu faktor penyebab terjadinya dampak gambar dan latar adalah perhatian selektif (selective attention). 2. Konstansi persepsi (perceptual constancy) Konstansi persepsi berkaitan dengan tendensi agar setiap obyek tampak sama walaupun terdapat perubahan pada stimulus yang mencapai reseptor. 3. Ilusi persepsi (perceptual illusion) Ilusi adalah penghayatan yang salah sehingga keadaannya berbeda dengan keadaan yang digambarkan oleh ilmu pengetahuan alam dengan bantuan instrumen pengukurannya. Terdapat ilusi fisik (physical) dan ilusi persepsi (perceptual). Ilusi fisik disebabkan oleh faktor eksternal yaitu semua bayangan yang disababkan oleh adanyan penyimpangan stimulus yang mencapai reseptor kita, dan ilusi persepsi adalah ilusi yang timbul dalam sistem persepsi. Terdapat pula ilusi geometrik yang merupakan bagian dari ilusi persepsi yaitu penggambaran garis-garis yang beberapa aspeknya berubah menurut persepsinya. Berkaitan dengan pengertian persepsi, terdapat konsep mengenai persepsi selektif. Konsep persepsi selektif mengemukakan bahwa proses pemberian makna pada stimuli sangat ditentukan oleh karakteristik individu, termasuk harapan. Individu memilih stimuli tertentu dan mengabaikan stimuli lainnya. Salah satu contohnya adalah individu yang memandang perusahaan memberikan dampak positif terhadap dirinya karena perusahaan tersebut melakukan kegiatan tanggung jawab sosial kepada masyarakat di sekitarnya, dengan mengabaikan dampak

30 8 negatif kehadiran perusahaan tersebut bagi lingkungannya. Individu tersebut telah melakukan persepsi selektif terhadap perusahaan. Persepsi selektif merupakan suatu jenis kebutuhan psikologis karena membantu orang untuk memelihara keseimbangannya dalam proses untuk mencapai tujuan-tujuannya, meskipun bersifat menipu diri sendiri. Menurut Leavitt (1978) persepsi selektif adalah salah satu cara pertahanan yang digunakan oleh individu untuk menghindari sesuatu hal yang tidak mengenakkan, yaitu pertahanan terhadap masuknya hal-hal yang dapat belum diseleksi yang agak mengganggu keseimbangan (equilibrium) seseorang. Kaidah keseluruhan tentang persepsi yang selektif adalah: (1) orang melihat kepada hal-hal yang mereka anggap akan membantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan, (2) mengabaikan halhal yang mengganggu, dan kemudian (3) melihat kepada gangguan-gangguan yang berlangsung lama dan yang meningkat. Berdasarkan pengertian persepsi di atas, maka dapat diketahui bahwa proses pembentukkan persepsi merupakan proses yang terjadi pada diri individu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa persepsi masyarakat merupakan suatu hal yang tidak ada. Menurut Mayo (1998:162) sebagaimana dikutip oleh Suharto (2005), masyarakat dapat diartikan dua konsep, yaitu: (1) masyarakat sebagai sebuah tempat bersama, yakni sebuah wilayah geografi yang sama dan (2) masyarakat sebagai kepentingan bersama, yakni kesamaan kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas. Persepsi masyarakat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah persepsi beberapa individu yang dianggap dapat mewakili masyarakat lainnya dalam wilayah yang sama Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional (Rakhmat, 2005). Krech dan Cruthfield (1997:235) sebagaimana dikutip oleh Rakhmat (2005) menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Faktor Fungsional Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan halhal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak ditentukan

31 9 oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut. Selain itu, percobaan yang dilakukan oleh Bruner dan Goodman menunjukkan bahwa nilai sosial suatu obyek bergantung pada kelompok sosial orang yang menilai. Berawal dari hal tersebut, Krech dan Crutchfield (1997) dalam Rakhmat (2005) merumuskan dalil persepsi yang pertama: persepsi bersifat selektif secara fungsional. Artinya, obyek-obyek yang mendapat tekanan dalam persepsi individu biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Contohnya adalah pengaruh kebutuhan, kesiapan mental, suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap persepsi. b. Faktor Struktural Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Teori Gestalt merupakan prinsipprinsip persepsi yang bersifat struktural yang dirumuskan oleh para psikolog Gestalt, seperti Kohler, Warthmeimer (1959), dan Kofka. Teori ini menyatakan bahwa apabila individu mempersepsi sesuatu, maka individu tersebut mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan. Indvidu tidak melihat bagianbagiannya, lalu menghimpunnya. Berdasarkan prinsip tersebut, Krech dan Crutchchfield (1997) sebagaimana dikutip oleh Rakhmat (2005) menyatakan dalil persepsi yang kedua: medan perseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti, yang memiliki makna bahwa individu mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang diterima tidak lengkap, individu akan mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsinya. Berdasarkan hubungannya dengan konteks, Krech dan Crutchchfield (1997) sebagaimana yang dikutip oleh Rakhmat (2005) menyebutkan dalil persepsi yang ketiga: sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat substruktur secara keseluruhan. Menurut dalil ini, jika individu dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan dipengaruhi oleh keanggotaan kelompoknya, dengan efek yang berupa asimilasi atau kontras.

32 10 Selain beberapa faktor tersebut, persepsi juga dipengaruhi oleh faktor perhatian (Rakhmat, 2005). Andersen (1972:46) dalam Rakhmat (2005) menyatakan bahwa perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Adapun perhatian ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Berdasarkan Rakhmat (2005) faktor eksternal atau faktor situasional terdiri dari stimuli yang diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, dan perulangan. Sedangkan faktor internal penarik perhatian antara lain dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis dan faktorfaktor sosiopsikologis. Lebih lanjut Rakhmat (2005) menyatakan bahwa motif sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan, mempengaruhi apa yang individu perhatikan. Menurut Leavitt (1978) persepsi individu ditentukan oleh kebutuhankebutuhan mereka. Individu melihat apa yang penting bagi kebutuhan-kebutuhan mereka. Hal ini juga dapat berarti bahwa orang melihat apa yang ingin mereka lihat atau melihat apa yang tidak ingin mereka lihat, tetapi tetap sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu. Selain faktor kebutuhan di atas, Leavitt (1978) juga menyatakan bahwa cara individu melihat dunia adalah berasal dari kelompoknya serta keanggotaannya dalam masyarakat. Artinya, terdapat pengaruh lingkungan terhadap cara individu melihat dunia yang dapat dikatakan sebagai tekanantekanan sosial. Maka, Leavitt (1978) menyimpulkan bahwa persepsi merupakan tafsiran individu secara keseluruhan tentang kenyataan, gagasan-gagasan individu tentang apa yang benar dan, untuk sebagian besar, apa yang penting dan apa yang betul berasal dari cara-cara yang telah diajarkan kepada individu tersebut secara selektif untuk melihat dunia. Hadi (2001) mengutip Mar at (1984) yang menyatakan bahwa persepsi sebagai proses pengamatan yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh faktorfaktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuan. Manusia mengamati suatu obyek psikologik akan dipengaruhi oleh kepribadiannya. Obyek psikologik tersebut dapat berupa kejadian, ide atau situasi tertentu. Faktor pengalaman, proses belajar dan sosialisasi memberikan bentuk dan struktur

33 11 terhadap apa yang dilihat, sedangkan pengetahuan dan cakrawalanya memberikan arti terhadap obyek psikologi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erwiantono (2004) berkaitan dengan faktor-faktor pembentuk persepsi, dapat diketahui bahwa karakteristik sosial ekonomi berhubungan dengan terciptanya persepsi positif komunitas. Adapun faktor-faktor yang berhubungan tersebut adalah faktor jenis pekerjaan dan satus sosial. 2.2 Karakteristik Komunikasi Masyarakat Sekitar Berdasarkan Hadi (2001) dan Erwiantono (2004), karakteristik komunikasi masyarakat sekitar berhubungan dengan keterdedahan publik sasaran komunikasi dan ekspektasi komunitas terhadap perusahaan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Keterdedahan publik sasaran komunikasi Hadi (2001) menyatakan bahwa suatu komunikasi publik akan berhasil apabila publik sasaran terdedah oleh aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Keterdedahan komunikasi perusahaan menurut Hadi (2001) adalah kegiatan pencarian informasi dan penerimaan pesan yang dialami anggota komunitas terhadap kegiatan komunikasi perusahaan. 2. Ekspektasi komunitas terhadap perusahaan Menurut Ambadar (2008) suatu bisnis yang bertanggung jawab secara sosial mempertimbangkan tidak hanya apa yang terbaik bagi perusahaannya, tetapi juga apa yang terbaik bagi masyarakat umum. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat sekitar terhadap kehadirannya agar dapat memenuhi kebutuhannya. Hadi (2001) mengutip Cutlip dan Center (tt) sebagaimana dikutip oleh Effendi (1998) yang menyatakan bahwa kepentingan komunitas itu tercakup dalam sebelas unsur, yaitu: (1) kesejahteraan komersial, (2) dukungan agama, (3) lapangan kerja, (4) fasilitas pendidikan yang memadai, (5) hukum, ketertiban dan keamanan, (6) pertumbuhan penduduk, (7) perumahan beserta kebutuhannya yang sesuai, (8) kesempatan berekreasi dan berkebudayaan yang bervariasi, (9)

34 12 perhatian terhadap keselamatan umum, (10) penanganan kesehatan yang progresif, dan (11) pemerintahan ketataprajaan yang cakap. Kepentingan komunitas tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di mana menurut Ambadar (2008) pada awal proses pelaksanaannya dilakukan upaya untuk melihat kebutuhan masyarakat (needs asessment). Adapun Hadi (2001) dalam melakukan penelitiannya merangkum sebelas unsur tersebut menjadi lima kategori, yaitu: (1) peningkatan kesejahteraan sosial (peningkatan taraf hidup, kesehatan dan KB, dukungan agama, kebebasan berekspresi dan berkebudayaan); (2) penyediaan lapangan kerja dan peluang berusaha; (c) penyediaan fasilitas pendidikan, perumahan, dan fasilitas umum; (d) jaminan hukum, ketertiban, dan keamanan; dan (e) penanganan lingkungan hidup yang bijaksana. Kebutuhan yang masyarakat sekitar harapkan dapat terpenuhi oleh perusahaan ini diduga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar terhadap perusahaan. Hal ini disebabkan salah satu unsur yang mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar adalah kebutuhan. Kebutuhan tersebut termasuk dalam faktor individu dalam penelitian ini. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Erwiantono (2004) menunjukkan bahwa karakteristik komunikasi komunitas berhubungan dengan terbentuknya persepsi positif komunitas. Faktor yang berhubungan tersebut adalah keterdedahan dalam aktivitas penerimaan pesan tentang perusahaan dan pemenuhan ekspektasi komunitas di bidang penanganan lingkungan hidup yang bijaksana. 2.3 Aktivitas dan Dampaknya terhadap Masyarakat Sekitar Aktivitas industri dapat digolongkan berdasarkan beberapa kategori, secara garis besar adalah sebagai berikut (Kristanto, 2002): a. Industri dasar atau hulu Sifat industri hulu adalah sebagai berikut: padat modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Ciri-ciri lokasinya adalah dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri dan pada

35 13 umumnya lokasi ini belum tersentuh pembangunan. Oleh karena itu, industri hulu membutuhkan perencanaan yang matang beserta tahapan pembangunannya, mulai dari perencanaan sampai operasional. Selain itu, juga membutuhkan pengaturan tata-ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan perekonomian, pencegahan kerusakan lingkungan, dan lain-lain. Adapun dampak dari pembangunan industri ini adalah dapat mengakibatkan perubahan lingkungan, baik dari aspek sosial-budaya maupun pencemaran. Terjadi perubahan tatanan sosial, pola konsumsi, tingkah laku, sumber air, kemunduran kualitas udara, penyusutan sumber daya alam, dan sebagainya. b. Industri hilir Industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Ciri-ciri industri ini adalah mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi, lokasinya selalu diusahakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji, padat karya. c. Industri kecil Ciri-ciri industri kecil adalah banyak berkembang di pedesaan dan perkotaan, memiliki peralatan sederhana, memiliki sistem pengolahan yang lebih sederhana dibandingkan dengan industri hilir, dan padat karya. Namun, industri ini belum memperhatikan sistem tata letak pabrik maupun pengolahan limbah. Selain penggolongan di atas, terdapat pula penggolongan berdasarkan program pemerintah untuk memudahkan pembinaan. Penggolongan ini membagi industri dasar menjadi industri kimia dasar dan industri mesin dan logam dasar, sedangkan industri hilir sering juga disebut dengan aneka industri (Kristanto, 2004). Pengelompokkan lainnya secara konvensional yaitu (Kristanto, 2004): a. Industri primer; yaitu industri yang mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, misalnya pertanian, pertambangan. b. Industri sekunder; yaitu industri yang mengubah barang setengah jadi menjadi bahan jadi.

36 14 c. Industri tersier; yaitu industri yang sebagian besar meliputi industri jasa dan perdagangan atau industri yang mengolah bahan industri sekunder. Adapun skema sistem input-output dan kemungkinan limbah pada proses industri menurut Kristanto (2004) adalah sebagai berikut: INPUT PROSES PROSES LIMBAH Bahan baku Tenaga kerja Mesin dan peralatan Limbah Sumber: Kristanto (2002) Industri primer Industri sekunder Industri tertier Produk utama Produk sampingan Limbah Bernilai ekonomis Tak bernilai ekonomis Gambar 1. Skema Sistem Output Input dalam Proses Industri Menurut Kartono (2002) dampak sosial perkembangan industri dapat dirasakan sangat luas dan mendalam khususnya pada tiga bidang antara lain: a. Status buruh dan pekerja b. Perubahan pada sifat dan struktur organisasi dari bisnis/usaha/lembaga. c. Penambahan kesejahteraan umum. Dampak industri terhadap pekerja atau buruh menurut Kartono (2002) antara lain dapat dilihat dari adanya jaminan kerja, jaminan keselamatan kerja, dan jaminan kesejahteraan pekerja. Jaminan kerja dapat dilihat dari pemecatan yang tidak dapat dilakukan tanpa adanya alasan yang rasional sebab diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah. Jaminan keselamatan kerja dapat dilihat dari berkurangnya bahaya-bahaya dari jenis pekerjaan tertentu dengan penyediaan alat-alat pengaman khusus. Jaminan kesejahteraan kerja dapat dilihat dari adanya fonds-fonds kesejahteraan, dana pensiun, uang jaminan hari tua, jaminan sekuritas ekonomi sepanjang hidup apabila kepala keluarga meninggal dunia dalam menjalankan tugas, dan lain-lain. Selain itu, bentuk pekerjaan diusahakan tidak bersifat monoton dan menjemukan, tetapi diusahakan adanya bentuk tugas yang lebih bervariasi dan seringkali diadakan mutasi kerja untuk mencegah timbulnya rasa bosan, apatis, dan putus asa. Kartono (2002) juga mengungkapkan dampak hadirnya industri terhadap masyarakat umum (di luar pekerja), antara lain konsumen dapat menikmati

37 15 bermacam-macam hasil produksi pabrik dan perusahaan swasta maupun layanan pemerintah. Oleh karena itu, banyak dirasakan peningkatan kesejahteraan dan peningkatan standar manusia pada umumnya, yang disebabkan oleh banyaknya fasilitas dan kesenangan yang bisa dinikmati manusia dengan adanya macammacam produk budaya industri pada masa mutakhir ini. Menurut Kartono (2002) selain dampak positif yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat pula dampak detrimental (merugikan dan merusak) yang dihasilkan oleh adanya industri. Contohnya, sebagai akibat dari proses overproduksi antara lain timbul gejala-gejala: 1) Nafsu-nafsu yang kuat pada kaum industrialis untuk melakukan ekspansi kekuasaan, memperluas daerah pemasaran dan daerah jajahan, yang mengakibatkan berkembangnya persaingan global, monopoli, ekspansionisme, imperialisme, kolonialisme, perang, dan penjajahan. 2) Masyarakat menjadi semakin konsumtif, tidak produktif (one dimensional man, hanya mampu mengkonsumsi/menghabiskan). 3) Orang suka mengejar kemewahan materiil dengan membeli barang-barang mutakhir dan paling baru yang mahal-mahal, sehingga manusia menjadi materieel bejacht atau mengalami haus materiil yang tidak terpuas-puaskan; menjadi boros dan suka menghambur-hamburkan kekayaannya. 4) Manusia menjadi semakin lemah fisik dan mentalnya oleh pemanjaan dengan fasilitas-fasilitas materiil. 5) Masalah polusi (pengotoran, pencemaran) udara, air, sungai, dan tanah atau lahan pertanian yang menjadi semakin parah. 2.4 Upaya dalam Memperbaiki Persepsi Masyarakat Sekitar Upaya perusahaan dalam memperbaiki persepsi masyarakat sekitar dapat dilakukan melalui kegiatan komunikasi perusahaan dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Upaya perusahaan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: Pola Komunikasi Pola komunikasi perusahaan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi publik perusahaan. Adapun pengertian dari komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam organisasi atau yang di luar

38 16 organisasi (Muhammad, 2004). Muhammad (2004) mengatakan bahwa tujuan umum dari komunikasi publik yang utama adalah untuk memberikan informasi kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi, misalnya mengenai aktivitasaktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi. Tujuan komunikasi publik lainnya menurut Muhammad (2004) adalah untuk menjalin hubungan antara organisasi dengan masyarakat di luar organisasi seperti pemakai jasa organisasi, pemakai hasil produksi organisasi dan masyarakat umumnya. Selain kedua tujuan tersebut, komunikasi publik juga dapat digunakan untuk memberikan hiburan kepada sejumlah orang. Komunikasi publik merupakan salah satu cara perusahaan menjalin hubungan dengan lingkungan di sekitarnya. Pemberian informasi kepada publik bertujuan untuk mengubah sikap publik terhadap informasi yang diberikan, misalnya memberikan kesan baik masyarakat terhadap perusahaan (Muhammad, 2004). Dampak dari komunikasi publik yang akan menguntungkan bagi perusahaan menurut Muhammad (2004) contohnya adalah memperbaiki pemasaran produk dan menambah kepercayaan pemberi dana atau pemerintah untuk meningkatkan bantuan terhadap perusahaan tersebut. Menurut Muhammad (2004), sebagian besar organisasi merasa penting untuk mengadakan bagian hubungan masyarakat dalam organisasinya yang menangani khusus masalah promosi, penyiaran pers, kejadian-kejadian khusus, pertunjukkan, dan darmawisata. Lebih lanjut Muhammad (2004) menyatakan bahwa bagian hubungan masyarakat tersebut membuat program komunikasi publik yang akan diadakan baik untuk ke dalam dan ke luar organisasi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi publik perusahaan dilakukan oleh bagian Hubungan Masyarakat atau Public Relation (PR). Adapun pola komunikasi perusahaan dapat diidentifikasi berdasarkan model komunikasi publik perusahaan. Menurut Wilson et al sebagaimana dikutip oleh Hadi (2001) terdapat empat model komunikasi yang digunakan dalam komunikasi publik, yaitu: 1. Model publisitas: menekankan pola pesan satu arah dari sumber kepada publik, tanpa terlalu memperhatikan kebenaran informasi yang disampaikan.

39 17 2. Model informasi publik: bersifat satu arah, namun telah mementingkan kebenaran informasi. Model ini memandang publik sebagai sasaran yang rasional dan apabila diberi cukup informasi yang benar dan lengkap, akan mendatangkan keputusan yang benar pada suatu isu. 3. Model asimetris dua arah: bersifat dua arah dengan mencoba menangkap umpan balik dari publik. Model ini memandang penting untuk mengetahui posisi publik pada isu. Penyampaian pesan menggunakan prinsip persuasi dalam upaya memperoleh dukungan publik. 4. Model ko-orientasi: mengubah orientasi dari publiknya terhadap perusahaan dan menggambarkan bahwa perusahaan dan publiknya bersama-sama menyesuaikan persepsi tentang suatu ide atau sikap Tanggung Jawab Sosial Ambadar (2008) menyatakan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/csr) adalah sebuah konsep manajemen yang menggunakan konsep triple bottom line yaitu keseimbangan antara mencetak keuntungan, harus seiring dan berjalan selaras dengan fungsi-fungsi sosial; dan pemeliharaan lingkungan hidup demi terwujudnya pembangunan yang suistainable (keberlanjutan). Menurut Abidin et al (2003) sumbangan sosial perusahaan dapat dibagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu karitas (charity) dan filantropi. Karitas yakni memberi bantuan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya sesaat, sedangkan filantropi yaitu sumbangan yang ditujukan untuk kegiatan investasi sosial atau kegiatan yang diarahkan pada penguatan kemandirian masyarakat. Berikut merupakan tabel yang memuat pola tahap-tahap kedermawanan sosial yang diungkapkan oleh Saidi (2003) dalam Ambadar (2008):

40 18 Tabel 1. Pola Tahap-tahap Kedermawanan Sosial Paradigma Charity Philantrophy Good Corporate Citizenship (GCC) Motivasi Misi Pengelolaan Agama, tradisi, adaptasi Mengatasi masalah setempat Jangka pendek, mengatasi masalah sesaat Norma, etika, dan hukum universal Mencari dan mengatasi akar masalah Terencana, terorganisir dan terprogram Pengorganisasian Kepanitiaan Yayasan/dana abadi/ profesionalitas Penerima manfaat Pencerahan diri & rekonsiliasi dengan ketertiban sosial Memberikan kontribusi kepada masyarakat Terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan Keterlibatan baik dana maupun sumberdaya lain Orang miskin Masyarakat luas Masyarakat luas dan perusahaan Kontribusi Hibah sosial Hibah pembangunan Inspirasi Kewajiban Kepentingan bersama Sumber: Saidi (2003) dalam Ambadar (2008). Hibah (sosial & pembangunan serta keterlibatan sosial) Tiga kategori bentuk tanggung jawab sosial perusahaan menurut Rudito (2007) sebagaimana dikutip oleh Herlin (2008), yaitu: 1. Public Relations: usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Usaha ini lebih mengarah pada menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan komunitas, khususnya menanamkan sebuah persepsi yang baik tentang perusahaan (brand image) kepada komunitas. Kegiatan yang dilakukan biasanya berbentuk kampanye yang tidak terkait sama sekali dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. 2. Strategi defensif: usaha yang dilakukan perusahaan guna menangkis anggapan negatif komunitas luas yang sudah tertanam terhadap kegiatan perusahaan terhadap karyawannya dan biasanya untuk melawan serangan negatif dari anggapan komunitas atau komentar yang sudah terlanjur berkembang atau bertolak belakang dengan persepsi-persepsi yang ada di komunitas pada umumnya.

41 19 3. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik yang benar-benar berasal dari visi perusahaan itu: melakukan program untuk kebutuhan komunitas atau komunitas sekitar perusahaan atau kegiatan perusahaan yang berbeda dari hasil dari perusahaan itu sendiri. Kegiatan perusahaan dalam konteks ini adalah sama sekali tidak mengambil suatu keuntungan secara materil tetapi berusaha untuk menanamkan kesan baik terhadap komunitas berkaitan dengan kegiatan perusahan. Adapun manfaat pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang akan didapatkan oleh perusahaan menurut Ambadar (2008) antara lain yaitu: pertama, perusahaan akan terhindar dari reputasi negatif perusak lingkungan, yang hanya mengejar keuntungan jangka pendek tanpa memedulikan akibat dari perilaku buruknya. Kedua, kerangka kerja etis yang kokoh dapat memandu para manajer dan karyawan menghadapi masalah seperti permintaan lapangan kerja dari lingkungan sekitarnya. Ketiga, perusahaan etis mendapat rasa hormat dari kelompok inti masyarakat yang sangat membutuhkan perusahaan tersebut eksis, terutama pelanggan dan karyawannya. Keempat, banyak perusahaan yang sadar bahwa perilaku etis membuat perusahaan aman dari gangguan lingkungan sekitar, sehingga dapat beroperasi dengan lancar. Penelitian sebelumnya mengenai tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Setianingrum (2007). Penelitian ini dilakukan terhadap PT. ISM Bogasari Flour Mills. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan Bogasari tidak hanya dilakukan sekedar sebagai kewajiban dan kepedulian perusahaan untuk membantu tetapi sudah lebih peka terhadap keberadaan dan partisipasi dari masyarakat dengan sifat memberdayakan. Kesimpulan ini berdasarkan pada telah terinternalisasinya konsep CSR dan community development pada kebijakan perusahaan tersebut dan tertuang dalam lima falsafah yang dianut Bogasari. Menurut Setianingrum (2007), strategi perusahaan dalam mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan dan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan adalah dengan mengedepankan Panca Bhakti (dasar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan) dan keunggulan yang dimiliki

42 20 perusahaan. Bentuk-bentuk penerapan CSR yang dilakukan Bogasari yaitu berupa charity dan partisipasi. Adapun manfaat umum pelaksanaan community development Bogasari adalah (1) meningkatkan kesejahteraan dari kapasitas masyarakat dengan mengembalikan sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dari sumber daya yang berasal dari masyarakat kepada masyarakat itu sendiri (jangka panjang), (2) dapat mempromosikan perusahaan untuk membangun citra dan hubungan yang baik terhadap masyarakat sehingga tercipta kelangsungan operasi perusahaan yang sustainable termasuk membantu mengatasi konflik-konflik yang muncul, (3) dapat mendukung keberlanjutan hubungan dan keberhasilan bisnis perusahaan. Penelitian lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan oleh Aprilianti (2007). Penelitian ini dilakukan di PT. ANTAM Tbk UBPE Pongkor dan komunitas sekitarnya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengimplementasian tanggung jawab sosial perusahaan memberikan manfaat, baik bagi pihak perusahaan, masyarakat sekitar, dan pemerintah. Manfaatnya bagi perusahaan adalah terhindar dari hal-hal yang sekiranya akan membahayakan keberlanjutan PT. Antam Tbk UBPE Pongkor, karena masyarakat akan memberikan support positif pada perusahaan dan mengurangi jumlah PETI (Pertambangan Tanpa Izin). Manfaatnya bagi masyarakat adalah secara tidak langsung membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, baik dalam kualitas SDM maupun ekonomi dan program kemitraan sangat memberi manfaat pada masyarakat karena program ini membantu peningkatan pendapatan warga masyarakat di suatu wilayah. Selain itu, manfaatnya bagi pemerintah adalah membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah. 2.5 Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran yang akan melandasi penelitian ini. Persepsi masyarakat, sebagaimana yang telah disebutkan dalam tinjauan pustaka, sebenarnya merupakan suatu hal yang terjadi pada diri individu-individu. Adapun persepsi individu tersebut

43 21 dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya (faktor individu) dan faktor yang berasal dari luar dirinya atau lingkungannya (faktor lingkungan). Faktor individu yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain tingkat kesejahteraan, karakteristik sosial ekonomi, dan karakteristik komunikasi masyarakat sekitar. Adapun faktor lingkungannya antara lain keterlibatan dalam kelompok, dampak aktivitas perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup), dan jarak tempat tinggal responden terhadap perusahaan. Aktivitas perusahaan, mulai tahap input sampai menghasilkan produk, merupakan proses panjang yang memiliki dampak terhadap masyarakat di sekitar perusahaan yaitu di antaranya dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Tujuan utama perusahaan untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya menuntut perusahaan untuk memperhatikan aspek lain dalam melakukan kegiatanya demi menjamin keberlanjutan sebuah perusahaan di wilayah tertentu. Oleh karena itu, selain melakukan proses produksi dengan baik, perusahaan juga dituntut untuk dapat membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Upaya perusahaan tersebut dapat berupa menjalin komunikasi dengan masyarakat sekitar dan menyelenggarakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Kedua upaya perusahaan tersebut dapat pula disebut sebagai upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan. Gambar 2 mengilustrasikan bagan kerangka pemikiran.

44 22 Upaya untuk Memperbaiki Persepsi Masyarakat Sekitar 1. Menerapkan pola komunikasi perusahaan 2. Melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Faktor Individu 1. Tingkat Kesejahteraan 2. Karakteristik sosial ekonomi 3. Karakteristik komunikasi masyarakat sekitar a. Keterdedahan terhadap komunikasi perusahaan b. Ekspektasi terhadap perusahaan Persepsi terhadap Aktivitas 1. Persepsi terhadap bahan baku, mesin dan peralatan perusahaan dalam melakukan produksi 2. Persepsi terhadap situsi tenaga kerja perusahaan 3. Persepsi terhadap proses produksi perusahaan 4. Persepsi terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan 5. Persepsi terhadap dampak keberadaan perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup) Faktor Lingkungan 1. Keterlibatan kelompok 2. Dampak aktivitas perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup) 3. Jarak tempat tinggal terhadap perusahaan Keterangan : Mempengaruhi Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran 2.6 Hipotesis Uji Berdasarkan kerangka pemikiran yang disajikan di atas, hipotesis uji yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap aktivitas perusahaan: a. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan perusahaan b. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap situasi tenaga kerja perusahaan c. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap proses produksi perusahaan

45 23 d. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan e. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap dampak sosial keberadaan perusahaan f. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap dampak ekonomi keberadaan perusahaan g. Faktor individu berhubungan dengan persepsi terhadap dampak lingkungan hidup keberadaan perusahaan 2. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap aktivitas perusahaan: a. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan perusahaan b. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap situsi tenaga kerja perusahaan c. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap proses produksi perusahaan d. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan e. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap dampak sosial keberadaan perusahaan f. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap dampak ekonomi keberadaan perusahaan g. Faktor lingkungan berhubungan dengan persepsi terhadap dampak lingkungan hidup keberadaan perusahaan 2.7 Hipotesis Pengarah Adapun hipotesis pengarah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Penerapan pola komunikasi perusahaan mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar 2. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar

46 Definisi Konseptual Definisi konseptual yang terdapat dalam penelitian ini mencakup variabel yang akan dianalisis secara kualitatif, yaitu: Upaya perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar: usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat sekitar sehingga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan. Upaya perusahaan ini meliputi penerapan pola komunikasi perusahaan dan pelaksanaa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. 1. Penerapan pola komunikasi perusahaan: ciri-ciri atau pola kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap masyarakat sekitar, yang dapat dikategorikan menjadi model publisitas, model informasi publik, model komunikasi dua arah, dan model ko-orientasi. Pengklasifikasian tersebut dilakukan dengan menggunakan data sekunder perusahaan dan panduan pertanyaan khusus perusahaan. 2. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan: wujud dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang akan digolongkan berdasarkan karakteristik tanggung jawab sosial perusahaan (charity, philantophy, dan good corporate citizenship) dan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan tersebut (public relations, strategi defensif, dan keinginan tulus perusahaan). Pengklasifikasian tersebut dilakukan dengan menggunakan data sekunder perusahaan dan panduan pertanyaan khusus perusahaan. 2.9 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini berkaitan dengan kerangka pemikiran adalah sebagai berikut: A. Persepsi masyarakat sekitar: persepsi atau cara pandang beberapa individu yang dianggap dapat mewakili masyarakat lainnya dalam wilayah yang sama terhadap aktivitas perusahaan dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan mengenai perusahaan tersebut. Persepsi dapat diukur berdasarkan pengetahuan dan pengalaman responden terhadap perusahaan.

47 25 Terdapat lima obyek persepsi akan diukur dengan menggunakan skala likert berskala empat terhadap sebuah penyataan. Skala likert tersebut mencakup pilihan: (1) sangat setuju (SS) dengan skor 4; (2) setuju (S) dengan skor 3; (3) tidak setuju (TS) dengan skor 2; dan (4) sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1. Skor tersebut berlaku bagi pertanyaan positif, sedangkan bagi pernyataan negatif skor akan dibalik. Setelah itu, skor total dari masing-masing variabel persepsi akan digolongkan kembali menjadi dua, yaitu positif (1) dan negatif (0). Lima obyek persepsi masyarakat yang akan dikaji yaitu: a. Persepsi terhadap bahan baku, mesin, dan peralatan perusahaan dalam melakukan produksi: merupakan cara pandang masyarakat sekitar terhadap bahan baku produk, mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi. Persepsi responden akan digolongkan menjadi persepsi negatif (0) apabila responden memiliki skor total 7-17 dan akan digolongkan menjadi persepsi positif (1) apabila responden memiliki skor total b. Persepsi terhadap situasi tenaga kerja perusahaan: merupakan cara pandang masyarakat sekitar terhadap situasi tenaga kerja perusahaan. Persepsi responden akan digolongkan menjadi persepsi negatif (0) apabila responden memiliki skor total 3-7 dan akan digolongkan menjadi persepsi positif (1) apabila responden memiliki skor total c. Persepsi terhadap proses produksi perusahaan: merupakan cara pandang masyarakat terhadap produk utama, produk sampingan, dan limbah yang dihasilkan perusahaan selama proses produksi berlangsung. Persepsi responden akan digolongkan menjadi persepsi negatif (0) apabila responden memiliki skor total 7-17 dan akan digolongkan menjadi persepsi positif (1) apabila responden memiliki skor total d. Persepsi terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan: merupakan cara pandang masyarakat terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan. Persepsi responden akan digolongkan menjadi persepsi negatif (0) apabila responden memiliki skor total 5-12 dan akan digolongkan menjadi persepsi positif (1) apabila responden memiliki skor total e. Persepsi terhadap dampak keberadaan perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup): merupakan cara pandang masyarakat terhadap

48 26 dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup yang dibawa oleh keberadaan perusahaan di lingkungan mereka. Persepsi responden terhadap dampak sosial keberadaan perusahaan akan digolongkan menjadi persepsi negatif (0) apabila responden memiliki skor total 6-15 dan akan digolongkan menjadi persepsi positif (1) apabila responden memiliki skor total Persepsi responden terhadap dampak ekonomi keberadaan perusahaan akan digolongkan menjadi persepsi negatif (0) apabila responden memiliki skor total 6-15 dan akan digolongkan menjadi persepsi positif (1) apabila responden memiliki skor total Persepsi responden terhadap dampak lingkungan keberadaan perusahaan akan digolongkan menjadi persepsi negatif (0) apabila responden memiliki skor total 5-12 dan akan digolongkan menjadi persepsi positif (1) apabila responden memiliki skor total B. Tingkat kesejahteraan: faktor internal yang diidentifikasi dari prioritas pengeluaran responden untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu antara lain kebutuhan makan, perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, barang mewah, ibadah, modal bisnis, pakaian, dan tabungan. Setelah itu, diberikan urutan mulai dari pengeluaran terbesar hingga pengeluaran terkecil. Alternatif lain dalam mengisi variabel ini apabila responden kesulitan untuk mengingat jumlah pengeluaran untuk masing-masing kebutuhan adalah dengan cara langsung memberikan urutan mulai dari pengeluaran terbesar hingga terkecil, tanpa menyebutkan jumlah pengeluaran untuk masing-masing kebutuhan tersebut. Rumah tangga/keluarga akan semakin sejahtera bila persentase pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil dibandingkan persentase pengeluaran untuk non makanan ( 14/05/2009, 8:56). Responden akan digologkan menjadi kategori belum sejahtera (1) apabila prioritas responden adalah kebutuhan makan dan akan digolongkan menjadi sejahtera (2) apabila prioritas responden adalah kebutuhan selain kebutuhan makan. C. Karakteristik sosial ekonomi: adalah ciri-ciri yang terdapat dalam diri individu yang berkaitan dengan cara pandang individu terhadap suatu obyek, meliputi:

49 27 a. Umur: selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat penelitian dilaksanakan. Variabel ini diukur dengan menghitung selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat penelitian dilaksanakan dan dinyatakan dalam tahun. Variabel ini akan digolongkan menjadi umur produktif (15-64 tahun) dan umur non-produktif (65 tahun ke atas). Usia produktif merupakan usia diantara tahun dan dapat disebut pula sebagai usia kerja ( 17/08/2009, 8:00) b. Jenis kelamin: sifat fisik responden sebagaimana yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki responden, yang dinyatakan dalam dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan. Variabel ini diukur dengan melihat sifat fisik responden yang dinyatakan dalam dua jenis yaitu laki-laki (1) dan perempuan (2). c. Tingkat pendidikan: jenjang pendidikan formal tertinggi terakhir yang telah diselesaikan oleh responden. Variabel ini diukur dengan mengetahui jenjang pendidikan formal tertinggi terakhir yang telah diselesaikan oleh responden. Tingkat pendidikan respoden akan dikategorikan menjadi dua, yaitu tingkat pendidikan rendah dan tingkat pendidikan tinggi dengan tingkat pendidikan rata-rata responden sebagai tolok ukurnya (emik). Tingkat pendidikan rata-rata responden adalah SMA, sehingga tingkat pendidikan rendah adalah apabila pendidikan formal terakhir responden lebih rendah atau sama dengan SMA dan tingkat pendidikan tinggi adalah apabila pendidikan formal terakhir responden lebih tinggi dari SMA. d. Jenis pekerjaan: jenis mata pencaharian pokok yang dilakukan oleh responden sebagai sumber penghidupannya dan keterkaitannya dengan perusahaan. Variabel ini diukur dengan menanyakan jenis mata pencaharian pokok yang dilakukan oleh responden sebagai sumber penghidupannya dan keterkaitannya dengan perusahaan. Pekerjaan responden tersebut akan dikategorikan menjadi 3, yaitu berhubungan langsung dengan perusahaan apabila pekerjaan responden memiliki keterkaitan langsung dengan perusahaan/pabrik (2), tidak berhubungan

50 28 langsung dengan perusahaan apabila jenis pekerjaan responden tidak memiliki keterkaitan langsung dengan perusahaan/pabrik (1), dan tidak bekerja apabila responden tidak memiliki pekerjaan tetap contohnya ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa, dan pencari kerja (0). e. Tingkat pendapatan: jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh responden setiap bulannya. Variabel ini diukur dengan mengetahui jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh responden setiap bulannya dan dinyatakan dalam rupiah, yang digolongkan menjadi dua, yaitu rendah dan tinggi berdasarkan rata-rata pendapatan yang sesuai dengan yang didapatkan di lapangan (pendekatan emik). Tingkat pendapatan yang diukur dalam penelitian ini adalah pendapatan individu dan pendapatan keluarga. Adapun penggolongannya, yaitu: (1) Pendapatan individu dikategorikan rendah apabila responden memiliki pendapatan individu Rp ,00 dan akan dikategorikan tinggi apabila tingkat pendapatan individu responden > Rp ,00. (2) Pendapatan keluarga responden dikategorikan rendah apabila keluarga responden memiliki pendapatan Rp ,00 dan akan dikategorikan tinggi apabila tingkat pendapatan keluarga responden > Rp ,00. f. Status sosial: kedudukan sosial responden di dalam lingkungannya yang dibedakan menjadi tokoh masyarakat dan bukan tokoh masyarakat. Variabel ini diukur dengan mengetahui kedudukan sosial responden di dalam lingkungannya yang dibedakan menjadi tokoh masyarakat (1) dan bukan tokoh masyarakat (2). D. Karakteristik komunikasi responden: ciri-ciri dalam diri individu yang berkaitan dengan aktivitas komunikasi responden terhadap perusahaan. Faktor ini meliputi keterdedahan terhadap komunikasi publik perusahaan dan pemenuhan ekspektasi masyarakat sekitar oleh perusahaan. a. Keterdedahan terhadap komunikasi perusahaan: aktivitas komunikasi responden terhadap komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan, meliputi kegiatan penerimaan pesan, pencarian informasi, dan penyampaian umpan-

51 29 balik pesan kepada perusahaan. Variabel ini diukur dengan mengetahui aktivitas penerimaan, pencarian, dan penyampaian umpan-balik pesan oleh responden. Responden dikategorikan terdedah apabila menjawab ya pada pertanyaan mengenai penerimaan pesan, pencarian informasi, dan penyampaian umpan-balik pesan kepada perusahaan. b. Pemenuhan ekspektasi responden oleh perusahaan: kepentingan reponden yang diharapkan dapat dipenuhi oleh perusahaan yang meliputi : (a) peningkatan kesejahteraan sosial (peningkatan taraf hidup, kesehatan dan KB, dukungan agama, kebebasan berekspresi dan berkebudayaan); (b) penyediaan lapangan kerja dan peluang berusaha; (c) penyediaan fasilitas pendidikan, perumahan, dan fasilitas umum; (d) jaminan hukum, ketertiban, dan keamanan; dan (e) penanganan lingkungan hidup yang bijaksana. Variabel ini diukur dengan menghitung jumlah jawaban yang dipilih responden, dimana setiap jawaban memiliki nilai 1. Setelah itu, ekspektasi masyarakat sekitar terhadap perusahaan akan dibedakan menjadi: (1) ekspektasi tinggi, jika responden memilih 4-5 jawaban yang disediakan, (2) ekspektasi sedang, jika responden memilih 2-3 jawaban yang disediakan, dan (3) ekspektasi rendah, jika responden memilih 0-1 jawaban yang disediakan. E. Dampak aktivitas perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup): dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup dari kegiatan yang dilakukan perusahaan mulai dari tahap produksi hingga menghasilkan produk yang dirasakan oleh responden. Variabel ini diukur dengan memberikan pilihan kepada responden mengenai dampak-dampak yang dirasakannya dan menggolongkannya menjadi: (1) dampak tinggi, jika responden memilih jawaban yang disediakan, (2) dampak sedang, jika responden memilih 6-11 jawaban yang disediakan, dan (3) dampak rendah, jika responden memilih 0-5 jawaban yang disediakan. F. Keterlibatan kelompok: keanggotaan responden terhadap suatu kelompok tertentu yang dapat mempengaruhi pendapat atau pemikirannya mengenai suatu obyek. Variabel ini diawali dengan pertanyaan saringan yang akan dijawab responden dengan pilihan ya (1) atau tidak (0). Setelah itu, akan

52 30 digolongkan menjadi aktif (1) dan tidak aktif (0), serta akan dibagi pengaruh kelompok menjadi berpengaruh (1) dan tidak berpengaruh (0). G. Jarak tempat tinggal terhadap perusahaan: merupakan jarak tempat tinggal responden dari dinding pembatas perusahaan yang mempengaruhi responden dalam merasakan dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan. Variabel ini diukur dengan mengetahui jarak tempat tinggal responden dari dinding pembatas perusahaan yang dinyatakan dalam kilometer. Jarak tempat tinggal tersebut akan dibagi menjadi 2 yaitu jauh dan dekat berdasarkan jarak rata-rata tempat tinggal responden (pendekatan emik). Tempat tinggal responden terhadap perusahaan akan dikategorikan dekat apabila jarak tempat tinggal responden 0,5985 Km dan akan dikategorikan jauh apabila jarak tempat tinggal responden > 0,5985 Km.

53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PT. IKPP) Mills Tangerang dan penduduk RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang. Lokasi dipilih karena perusahaan yang berdiri sejak tahun 1976 ini telah memberikan dampak, baik yang positif maupun yang negatif, terhadap masyarakat di sekitarnya yaitu penduduk RT 005/002 Kampung Baru Selatan. Hingga saat ini hubungan antara PT. IKPP Mills Tangerang masih terjalin baik dengan masyarakat di sekitarnya tersebut, sehingga lokasi ini dianggap representatif untuk mempelajari persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang dan hubungan masyarakat dengan perusahaan di wilayah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Mei 2009 sampai dengan awal bulan Juli Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi masyarakat sekitar terhadap aktivitas perusahaan, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Oleh karena itu, metode utama yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan metode kualitatif sebagai penunjang metode utama. Data utama yang akan dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif, dengan didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survei, yaitu wawancara dengan menggunakan kuesioner, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis (Prasetyo dan Jannah, 2005). Pertanyaan dalam kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan setengah terbuka. Pertanyaan tertutup digunakan untuk menghindari kesalahan persepsi antara jawaban yang diinginkan peneliti dengan jawaban yang diberikan responden,

54 32 sedangkan pertanyaan setengah terbuka digunakan untuk memberikan pilihan alternatif jawaban lain kepada responden apabila jawaban yang diinginkan responden tidak terdapat dalam pilihan yang ada. Adapun data kualitatif digunakan untuk menggali informasi lebih dalam dan untuk menunjang dalam menginterpretasi data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini didapatkan dengan wawancara mendalam kepada responden dan informan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, sehingga dapat memberikan makna pada tabel-tabel yang akan disajikan. 3.3 Penentuan Responden dan Informan Penelitian Unit analisis yang dipilih dalam penelitian ini adalah individu. Responden yang dipilih merupakan penduduk yang telah berusia 17 tahun dan/atau 17 tahun ke atas di daerah yang berbatasan dengan PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PT. IKPP) Mills Tangerang serta merasakan dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan yaitu RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Adapun populasi penelitian ini berjumlah 434 orang. Besaran sampel yang digunakan berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis (e) sebesar 15 persen adalah 40 orang. Cara perhitungannya adalah: n 40 orang dimana, n = besaran sampel N = besaran populasi e = nilai kritis atau batas ketelitian yang ditentukan.

55 33 Penggunaan nilai kritis sebesar 15 persen ini disebabkan penduduk di lokasi penelitian didominasi oleh pendatang yang baru pindah ke lokasi dan kurang mengetahui mengenai lingkungan mereka sendiri. Sebagian besar rumah yang terdapat di lokasi penelitian merupakan rumah kontrakan atau rumah yang dijual oleh penduduk asli kepada para pendatang, sehingga sulit untuk menemukan responden yang mengetahui mengenai lingkungannya sendiri. Penelitian ini memerlukan data kualitatif dari masyarakat dan PT. IKPP Mills Tangerang. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan informan dari masyarakat sekitar dan pihak manajemen PT. IKPP Mills Tangerang. Informan yang berasal dari masyarakat sekitar dipilih dengan menggunakan prinsip snowball sampling (bola salju), sedangkan informan dari perusahaan dipilih secara puposive (sengaja). Informan dalam penelitian ini terdiri dari pihak manajemen PT. IKPP Mills Tangerang, tokoh masyarakat setempat, aparatur desa yaitu ketua RT, dan anggota masyarakat yang dinilai lebih mengetahui lingkungannya. 3.4 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner. Selain itu, data primer juga didapatkan dengan mewawancarai sejumlah informan dengan menggunakan panduan pertanyaan untuk mendukung data hasil survei. Data sekunder didapatkan dari analisis dokumen-dokumen dan pustaka yang berasal dari berbagai sumber yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Sumber-sumber tersebut antara lain dokumen kelurahan dan dokumen perusahaan. Tabel 2 memuat data-data yang diperlukan dalam penelitian dan metode pengumpulannya.

56 34 Tabel 2. Data yang Diperlukan dalam Penelitian dan Metode Pengumpulan Data No. Data yang Dikumpulkan Sumber Data Metode Pengumpulan 1. Data monografi Kampung Baru Data monografi Dokumen kelurahan Selatan, Kelurahan Pakulonan 2. PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Tangerang Profil perusahaan Dokumen perusahaan 3. Tingkat kesejahteraan Responden Kuesioner dan wawancara 4. Karakteristik sosial ekonomi Responden Kuesioner dan wawancara 5. Karakteristik komunikasi masyarakat sekitar terhadap komunikasi perusahaan (keterdedahan dan ekspektasi masyarakat sekitar terhadap perusahaan) Responden Kuesioner dan wawancara 6. Dampak aktivitas perusahaan yang dirasakan oleh masyarakat (sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup) Responden Kuesioner dan wawancara 7. Keterlibatan kelompok Responden Kuesioner dan wawancara 8. Jarak tempat tinggal responden Responden Kuesioner 9. Pola komunikasi perusahaan Wawancara terstruktur dan dokumen perusahaan 10. Kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Persepsi terhadap mesin, bahan baku, dan peralatan yang digunakan perusahaan 2. Persepsi terhadap situasi tenaga kerja perusahaan 3. Persepsi terhadap proses produksi perusahaan 4. Persepsi terhadap limbah yang dihasilkan perusahaan 5. Persepsi terhadap dampak keberadaan perusahaan (sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup) Responden Wawancara terstruktur dan dokumen perusahaan Kuesioner dan wawancara

57 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data hasil kuesioner terhadap responden kepala keluarga akan diolah dengan menggunakan program Statistical Program for Social Sciences (SPSS version 16.0). Data tersebut ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Data juga dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan uji Kai Kuadrat (X²). Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur korelasi antar dua variabel yang memiliki tingkat pengukuran ordinal-ordinal, sedangkan uji Kai Kuadrat digunakan untuk mengukur korelasi antar dua variabel yang memiliki tingkat pengukuran nominal-ordinal. Data dari informan akan diinterpretasikan langsung untuk memberikan makna pada data hasil analisis statistik yang telah didapatkan. Adapun kriteria pengujian pada uji Rank Spearman adalah H0 gagal jika P value > 0,05 dan H0 jika P value < 0,05 (Priyatno, 2008). Kriteria pengujian pada uji Kai Kuadrat adalah H0 apabila nilai X² hitung > X² tabel dan H0 gagal apabila nilai X² hitung < X² tabel (Priyatno, 2008). Sugiyono (2007) sebagaimana dikutip oleh Priyatno (2008) memberikan pedoman untuk menginterpretasi koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi tersebut dibagi menjadi sangat lemah (0,00-0,199), lemah (0,20-0,399), sedang (0,40-0,599), kuat (0,60-0,799), dan sangat kuat (0,80-1,00). 3.6 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, keterbatasan yang disebabkan tidak tersedianya data sekunder mengenai penduduk di RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang. Keterbatasan ini mengakibatkan peneliti tidak dapat menerapkan sistem pengundian dalam menentukan responden penelitian sebagaimana yang seharusnya diterapkan dalam metode simple random sampling. Oleh karena itu, responden dalam penelitian ini diasumsikan homogen dalam hal merasakan dampak aktivitas perusahaan, dimana responden tinggal di sekitar wilayah

58 36 operasional perusahaan sehingga siapa pun yang ditemui pada saat pengambilan data dianggap sama. Berdasarkan asumsi tersebut, maka metode penentuan responden secara simple random sampling dapat dilakukan. Keterbatasan kedua dalam penelitian ini adalah keterbatasan untuk mengetahui pendapat obyektif responden terhadap perusahaan karena situasi yang tercipta di masyarakat saat penelitian berlangsung. Situasi yang tercipta dipengaruhi oleh kasus yang melibatkan sebuah rumah sakit berstandar internasional yang letaknya tidak jauh dari lokasi penelitian ini dan seorang konsumennya (Ibu PM). Kasus tersebut terjadi akibat surat elektronik keluhan Ibu PM mengenai layanan rumah sakit yang dikirimkan kepada beberapa orang temannya tersebar luas di internet. Surat elektronik tersebut dipermasalahkan oleh rumah sakit terkait sebagai tindakan pencemaran nama baik dan pelanggaran terhadap UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) sehingga berakibat kerugian bagi Ibu PM. Kasus tersebut dilaporkan sebagai tindakan pelanggaran pidana dan perdata, sehingga Ibu PM diancam oleh hukuman berganda. Pemberitaan mengenai kasus tersebut menciptakan perasaan takut responden dalam mengungkapkan pendapat yang obyektif mengenai perusahaan. Hal ini diduga mempengaruhi persepsinya terhadap perusahaan.

59 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4. 1 Gambaran Umum Kelurahan Pakulonan Gambaran umum Kelurahan Pakulonan mencakup letak administrasi dan kondisi geografis; kondisi kependudukan; mata pencaharian penduduk; tingkat pendidikan penduduk; kehidupan beragama; dan ketersediaan berbagai fasilitas umum di Kelurahan Pakulonan Letak Administrasi dan Kondisi Geografis Kelurahan Pakulonan terletak di sebelah utara Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Jarak Kelurahan Pakulonan dari ibu kota Kecamatan Serpong Utara sekitar empat kilometer yang dihubungkan dengan jalan propinsi. Kelurahan Pakulonan terdiri dari delapan RW dan 32 RT. Batasbatas wilayah Kelurahan Pakulonan adalah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Paku Alam 2. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pondok Jagung Timur 3. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Cisadane 4. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pondok Jagung. Kelurahan Pakulonan memiliki luas wilayah 218 hektar. Sebagian besar lahan di wilayah Kelurahan Pakulonan digunakan sebagai permukiman/ real estate (71 persen). Selain itu, 13 persen lahan di Kelurahan Pakulonan merupakan kawasan industri. Adapun industri/ perusahaan yang terdapat di Kelurahan Pakulonan yaitu PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PT. IKPP) Mills Tangerang dan PT. Tugu Pakulonan. Adanya perusahaan dan berbagai fasilitas yang tersedia seiring dengan hadirnya perusahaan tersebut menyebabkan kawasan ini banyak dikunjungi oleh penduduk dari luar daerah yang bertujuan untuk mencari pekerjaan dan kemudian menetap di wilayah tersebut. Selain digunakan untuk dua kepentingan tersebut, lahan di Kelurahan Pakulonan juga digunakan untuk kepentingan bangunan pemerintah, sarana umum berupa kuburan, dan empang. Tabel 3 berikut ini merupakan tabel penggunaan lahan di Kelurahan Pakulonan.

60 38 Tabel 3. Luas dan Persentase Lahan Kelurahan Pakulonan Berdasarkan Penggunaannya No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persen (%) 1. Pemukiman/ real estate Kawasan industri 28, Bangunan pemerintah 0, Kuburan 0, Empang 0, Lainnya 34,07 16 Jumlah Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Berdasarkan jenis tanahnya, maka tanah di Kelurahan Pakulonan sebagian besar (74 persen) merupakan tanah milik. Sisanya merupakan tanah Hak Guna Usaha (HGU); tanah negara bebas; dan tanah Hak Guna Bangunan (HGB). Tanah HGU menempati posisi kedua terbesar setelah tanah milik. Hal ini menandakan bahwa tanah di Kelurahan Pakulonan banyak digunakan untuk kegiatan usaha baik oleh perorangan maupun oleh perusahaan. Tabel 4 menggambarkan mengenai klasifikasi tanah berdasarkan jenisnya di Kelurahan Pakulonan. Tabel 4. Luas dan Persentase Lahan Berdasarkan Jenis Tanah No. Jenis Tanah Luas Lahan (Ha) Persen (%) 1. Tanah Milik 160, Tanah Hak Guna Usaha (HGU) 28, Tanah Negara Bebas Tanah Hak Guna Bangunan 7,4 3 Jumlah Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Kondisi jalan di Kelurahan Pakulonan tergolong baik. Terdapat jalan hot mix sepanjang 2,104 Km dan jalan aspal biasa sepanjang 1500 Km. Kondisi jalan yang baik tersebut menggambarkan kemudahan sarana perhubungan bagi penduduk di wilayah tersebut. Hal ini juga menggambarkan kemudahan akses penduduk dari luar daerah ke wilayah tersebut.

61 Kondisi Kependudukan Kelurahan Pakulonan Jumlah penduduk di Kelurahan Pakulonan pada bulan Maret 2009 yaitu 9208 jiwa, terdiri dari 4579 jiwa laki-laki dan 4629 jiwa perempuan. Jumlah kepala keluarga di Kelurahan Pakulonan adalah 1723 KK. Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Kelurahan Pakulonan berusia tahun (42 persen) yang dapat dikategorikan sebagai penduduk berusia produktif. Tabel 5 menggambarkan klasifikasi penduduk berdasarkan kelompok umur. Tabel 5. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persen (%) ke atas Total Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Sebagian besar penduduk di Kelurahan Pakulonan merupakan WNI asli. Selain itu, terdapat pula WNI keturunan dan warga negara asing. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Kewarganegaraan Jenis Status Kewarganegaraan Total Kelamin WNI Asli WNI Keturunan Warga Negara Asing (WNA) Laki-laki Perempuan Total Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Mata Pencaharian Penduduk Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Pakulonan bermacam-macam. Beberapa diantaranya yaitu buruh industri, pedagang, TNI/POLRI, PNS, perangkat desa/kelurahan, dan petani penggarap. Terdapat pula penduduk yang

62 40 pengangguran, baik yang kentara maupun yang tidak kentara. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 7. Berdasarkan Tabel 7, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk bekerja sebagai buruh industri (55 persen). Hal tersebut menandakan bahwa kehadiran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam hal mata pencaharian. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa masyarakat membutuhkan perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Penduduk Kelurahan Pakulonan Berdasarkan Jenis Pekerjaan No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang) Persen (%) 1. Buruh Industri Pedagang TNI/POLRI Pengangguran Tak Kentara Pengangguran Pegawai Negeri Sipil Pertukangan Perangkat Desa/ Kelurahan Pensiunan PNS Petani Penggarap Pensiunan TNI/POLRI 4 0 Jumlah Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Adanya perusahaan dapat mengakibatkan terbukanya lapangan pekerjaan baru. Salah satunya adalah usaha berdagang. Usaha berdagang merupakan mata pencaharian terbesar kedua setelah buruh pabrik di Kelurahan Pakulonan. Terlihat bahwa 29 persen penduduk di Kelurahan Pakulonan bermatapencaharian sebagai pedagang (Tabel 7). Penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani di Kelurahan Pakulonan sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada (0 persen). Sedikitnya penduduk yang bertani di kelurahan tersebut dapat disebabkan oleh terbatasnya lahan pertanian karena sebagian besar lahan di Kelurahan Pakulonan digunakan untuk perumahan/real estate. Banyaknya pertokoan dan pusat perbelanjaan juga menyebabkan penduduk banyak yang bekerja di pertokoan atau pusat

63 41 perbelanjaan. Hal tersebut menandakan bahwa penduduk Kelurahan Pakulonan tidak tergantung terhadap lahan untuk penghidupan mereka Tingkat Pendidikan Penduduk Sebagian besar penduduk di Kelurahan Pakulonan telah mengenyam pendidikan (98 persen), dengan sebagian besar penduduk bependidikan SD (53 persen). Angka buta huruf di Kelulahan Pakulonan cenderung rendah yaitu 2 persen dan terdapat 0 persen penduduk yang mengalami drop out SD. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa penduduk di Kelurahan Pakulonan telah mementingkan pendidikan. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Jumlah (Orang) Persen (%) 1. Pendidikan Dasar / SD SLTP SLTA Sarjana Lengkap/ S Taman Kanak-kanak (TK) Buta Huruf Sarjana Muda/ Akademi Drop Out SD 3 0 Jumlah Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Berdasarkan Tabel 8, dapat terlihat bahwa hanya sedikit penduduk yang berpendidikan SMA, sarjana muda, dan S1. Ketiga tingkat pendidikan tersebut merupakan tingkat pendidikan yang biasanya diperlukan oleh perusahaan. Hal ini menandakan bahwa masih sedikit penduduk yang dapat memenuhi standar kualitas tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan di wilayah mereka Kehidupan Beragama Penduduk di Kelurahan Pakulonan mayoritas memeluk agama Islam (93%). Selain itu terdapat pemeluk agama Protestan, Budha, Kristen Katholik, dan Hindu. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9.

64 42 Tabel 9. Jumlah dan Persentase Pemeluk Agama Kelurahan Pakulonan No. Pemeluk Agama Jumlah (Orang) Persen (%) 1. Islam Protestan Budha Kristen Katholik Hindu 13 0 Total Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Kegiatan keagamaan di Kelurahan Pakulonan didominasi oleh kegiatan agama Islam. Tercatat selama Bulan Maret 2009 kegiatan pemeluk agama Islam telah 6 kali dilangsungkan di kelurahan. Kegiatan tersebut antara lain mencakup Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1430 Hijriah dan Peletakkan Batu Pertama Masjid Jabal Nur Bukit Serpong Mas. Kegiatan peringatan Maulid Nabi tersebut diadakan oleh beberapa penyelenggara antara lain Masjid At-taqwa Kampung Baru Utara, Badan Kekeluargaan Masjid (BKM), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Majlis Ta lim Arrafah Kampung Wates, PT. Indah Kiat Pulp and Paper Mills Tangerang, dan Dewan Keluarga Masjid Nur Asmaa Ulhusna. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa PT. IKPP Mills Tangerang memiliki perhatian terhadap kegiatan agama di Kelurahan Pakulonan, dalam hal ini kegiatan agama Islam Ketersediaan Fasilitas Umum Ketersediaan fasilitas umum di Kelurahan Pakulonan cukup lengkap. Fasilitas-fasilitas umum tersebut diantaranya mencakup sarana pendidikan (baik pendidikan umum, agama, maupun non formal); sarana pendidikan kesejahteraan keluarga; sarana kesehatan; sarana olah raga, kesenian, dan kepemudaan; sarana peribadatan; dan sarana niaga, industri, pariwisata, dan pengoperasian. Berbagai fasilitas umum tersebut dapat memudahkan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya. Berikut ini akan dibahas mengenai beberapa fasilitas umum tersebut, yaitu:

65 43 1) Sarana Pendidikan Umum dan Sarana Pendidikan Agama Sarana pendidikan umum di Kelurahan Pakulonan terdiri dari TK, SD, dan SLTP, sedangkan SLTA belum tersedia. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 10. Salah satu SD tersebut, yaitu SD Negeri Pakulonan 1, terletak di lokasi penelitian yaitu RT 005/002 Kampung Baru Selatan dan merupakan salah satu SD penerima sumbangan sosial perusahaan PT. IKPP Mills Tangerang. Tabel 10. Jumlah Sarana Pendidikan Umum No. Sarana Pendidikan Jumlah Sekolah 1. SLTA - 2. SLTP 1 3. SD 3 4. TK 1 Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret Sarana pendidikan agama yang terdapat di Kelurahan Pakulonan merupakan sarana pendidikan agama Islam. Sarana pendidikan ini hanya terdiri dari 1 sekolah tsanawiyah. Hal ini menandakan bahwa sarana pendidikan agama yang terdapat di Kelurahan Pakulonan kurang menunjang dan kurang lengkap. 2) Sarana Pendidikan Nonformal Selain sarana pendidikan formal, terdapat pula sarana pendidikan nonformal yang dapat menjadi sarana penduduk dalam mengasah keterampilan. Sarana ini terdiri dari kursus mengemudi, kursus komputer, dan kursus bahasa. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 11. Ketersediaan berbagai fasilitas tersebut di Kelurahan Pakulonan dapat membantu penduduk untuk memenuhi tuntutan keterampilan yang diinginkan perusahaan. Tabel 11. Jumlah Sarana Pendidikan Nonformal No. Sarana Pendidikan Nonformal Jumlah (Tempat) 1. Kursus Mengemudi 1 2. Kursus Komputer 1 3. Kursus Bahasa 3 Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret 2009.

66 44 3) Sarana Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Sarana pendidikan kesejahteraan keluarga (PKK) di Kelurahan Pakulonan terdiri dari pokja PKK, kader PKK, anggota PKK (baik yang aktif maupun tidak aktif). Salah satu kegiatan PKK yaitu posyandu, diantaranya yaitu posyandu cabang Cendrawasih, merupakan penerima bantuan tanggung jawab sosial perusahaan PT. IKPP Mills Tangerang. Terdapat pula beberapa orang kader PKK yang merupakan warga RT 005/002 Kampung Baru Selatan dan terlibat dalam kegiatan posyandu cabang Cendrawasih. Adapun jumlah sarana kesehatan keluarga di Kelurahan Pakulonan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah Fasilitator Kesehatan Keluarga No. Fasilitator Kesehatan Keluarga Jumlah (Orang) 1. Pokja PKK Kader PKK Anggota PKK Aktif Anggota PKK Pasif 6 Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret ) Sarana Perhubungan/Transportasi Transportasi yang terdapat di Kelurahan Pakulonan terdiri dari kendaraan angkutan dan kendaraan non angkutan. Kendaraan angkutan terdiri dari 3 unit truk dan 5 unit pick up, sedangkan kendaraan non angkutan terdiri dari kendaraan roda empat yaitu sedan (54 unit), jeep (12 unit), dan mini bus (19 unit); dan kendaraan roda dua yang terdiri dari sepeda motor (437 unit) dan sepeda (15 unit). Ketersediaan sarana transportasi tersebut juga didukung oleh kondisi jalan yang telah baik dan beraspal. Berbagai sarana perhubungan yang terdapat di Kelurahan Pakulonan dapat memudahkan penduduk untuk mengakses informasi dan berhubungan dengan pihak di luar Kelurahan Pakulonan. Sebaliknya, sarana tersebut juga memudahkan penduduk dari luar daerah untuk masuk ke Kelurahan Pakulonan. 5) Sarana Olah Raga, Kesenian, dan Kepemudaan Sarana olahraga yang berkembang di Kelurahan Pakulonan yaitu tenis meja, bola volly, sepak bola, bulu tangkis, dan catur. Satu-satunya kesenian yang

67 45 berkembang di masyarakat adalah orkes melayu sebanyak 3 grup. Organisasi kepemudaan yang terdapat di masyarakat yaitu KNPI; AMPI/AMS; Pemuda Pancasila; remaja masjid; pramuka yang terdiri dari pembina; penggalang; dan pandega; dan organisasi pemuda partisipasi lokal. Tabel 13 memuat mengenai kelompok kepemudaan yang terdapat di Kelurahan Pakulonan. Tabel 13. Jumlah Anggota Kelompok Kepemudaan No. Kelompok Kepemudaan Jumlah (Orang) 1. KNPI 6 2. AMPI/AMS Pemuda Pamcasila 2 4. Remaja Masjid Pramuka: 1. Pembina 2. Pramuka Penggalang 3. Pramuka Pandega Organisai Pemuda Partisipasi Nasional 150 Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret ) Sarana Peribadatan Sarana peribadatan di Kelurahan Pakulonan terdiri dari masjid, surau, mushola, dan gereja. Apabila dilihat dari keberagaman agama yang terdapat di Kelurahan Pakulonan, maka sarana peribadatan tersebut tergolong kurang memadai. Adapun sarana peribadatan yang tidak tersedia di Kelurahan Pakulonan adalah sarana peribadatan umat Budha yaitu vihara dan sarana peribadatan umat Hindu yaitu Pura. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 14. Tabel 14. Jumlah Sarana Peribadatan No. Sarana Peribadatan Jumlah 1. Masjid 4 2. Surau Mushollah Gereja 1 5. Vihara 0 6. Pura 0 Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret 2009.

68 46 7) Niaga dan Industri Kegiatan perekonomian di Kelurahan Pakulonan terpusat pada dua bidang yaitu niaga dan industri. Sarana-sarana niaga antara lain mencakup toko, warung, rumah makan/restoran, warung nasi, hotel/motel, pom bensin, toko alat bangunan/material, toko besi/kaca, percetakan, penjahit pakaian, bengkel mobil, bengkel sepeda motor, toko alat kendaraan bermotor, fotokopi, dan foto studio. Berbagai sarana niaga tersebut, selain menggambarkan kelengkapan fasilitas yang terdapat di Kelurahan Pakulonan, juga menggambarkan beragamnya lapangan pekerjaan penduduk Kelurahan Pakulonan di bidang niaga. Tabel 15 menampilkan data mengenai jenis dan jumlah niaga di Kelurahan Pakulonan. Adapun industri yang terdapat di Kelurahan Pakulonan terdiri dari dua perusahaan, yaitu PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PT. IKPP) Mills Tangerang dan PT. Tugu Pakulonan. Jenis usaha PT. IKPP Mills Tangerang yaitu memproduksi kertas. Adapun PT. Tugu Pakulonan merupakan perusahaan yang memproduksi karton kemasan. Keberadaan kedua industri tersebut dapat menambah lapangan pekerjaan di Kelurahan Pakulonan. Selain itu, dapat pula turut membantu masyarakat yang berada di sekitar perusahaan melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Tabel 15. Jumlah Niaga di Kelurahan Pakulonan Berdasarkan Jenisnya No. Jenis Niaga Jumlah 1. Toko Warung Rumah makan/restoran Warung nasi Hotel/motel 1 6. Pom bensin 2 7. Toko alat bangunan/matrial 2 8. Toko besi/kaca 3 9. Percetakan Penjahit pakaian laki-laki Penjahit pakaian perempuan Bengkel mobil Bengkel sepeda motor Toko alat kendaraan bermototor Photo copy Foto studio 2 Sumber: Laporan Bulanan Umum Kelurahan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang Bulan Maret 2009.

69 Gambaran Umum RT 005/002 Kampung Baru Selatan Gambaran umum lokasi penelitian ini, yaitu RT 005/002 Kampung Baru Selatan, mencakup letak dan kondisi georgrafis, karakteristik penduduk, serta infrastuktur dan suprastruktur lokasi penelitian Letak dan Kondisi Geografis RT 005/002 Kampung Baru Selatan terletak di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang, Banten. Kampung Baru Selatan memiliki 5 RT yang berdekatan dengan PT. IKPP Tangerang. Namun, RT 005/002 merupakan RT yang letaknya lebih dekat dengan tembok batas perusahaan sehingga dampak yang ditimbulkan perusahaan diduga lebih dirasakan oleh warga di RT tersebut. RT 005/002 berbatasan dengan PT. IKPP Tangerang di sebelah timur. Adapun batas wilayah Kampung Baru Selatan adalah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Paku Alam 2. Sebelah timur berbatasan dengan Paku Jaya 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Priyang (Desa Pondok Jagung) 4. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Cisadane Sungai Cisadane memisahkan Kampung Baru Selatan dengan Kelurahan Pakulonan Barat. Keduanya dihubungkan dengan menggunakan alat transportasi berupa perahu bambu yang biasa pula disebut dengan istilah getek. Kelurahan Pakulonan Barat memiliki wilayah yang berdekatan dengan beberapa perusahaan, termasuk PT. IKPP Mills Tangerang, sehingga sering mendapatkan sumbangan sosial dari beberapa perusahaan tersebut. Keadaan ini dianggap oleh beberapa responden merupakan hal yang menguntungkan, sehingga daerah tersebut dianggap lebih banyak menerima sumbangan dibandingkan dengan RT 005/002 Kampung Baru Selatan.

70 48 Gambar 3. Peta Kampung Baru Selatan RT 005/002 Kampung Baru Selatan berbatasan dengan RT 001/002 di sebelah utara, Sungai Cisadane di sebelah Barat, RT 003/002 di sebelah selatan, dan PT. IKPP Tangerang di sebelah timur. Terdapat kebun milik PT. IKPP Tangerang di daerah yang berbatasan dengan RT 005/002 Kampung Baru Selatan yang dapat dimanfaatkan penduduk untuk usaha menanam berbagai sayuran dan beberapa jenis tanaman lainnya, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai sumber kehidupan. Kebun tersebut terletak tepat di belakang PT. IKPP Tangerang. Terdapat pula kebun milik pribadi dan digarap oleh petani penggarap yang merupakan pendatang di wilayah tersebut. Sebagian besar lahan lainnya di RT 005/002 Kampung Baru Selatan digunakan untuk keperluan perumahan. Sungai Cisadane yang berbatasan dengan RT 005/002 Kampung Baru Selatan dulu digunakan penduduk sebagai sumber air utama, sebelum sungai

PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG

PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG (Kasus: RT 005/002 Kampung Baru Selatan, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tangerang) SITI HANI RAHMANITA I34050585 DEPARTEMEN SAINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya merupakan dua komponen yang saling mempengaruhi. Aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki dampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi Berikut ini akan dikemukakan beberapa hal mengenai persepsi, yaitu pengertian persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi. 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi

Lebih terperinci

Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang. Perception Of Community In Around PT. IKPP Mills Tangerang

Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang. Perception Of Community In Around PT. IKPP Mills Tangerang Persepsi Masyarakat Sekitar Terhadap Aktivitas PT. IKPP Mills Tangerang Perception Of Community In Around PT. IKPP Mills Tangerang Siti Hani Rahmanita 1, Ninuk Purnaningsih 2 1 Departemen Sains Komunikasi

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA

FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA FENOMENA TAWURAN SEBAGAI BENTUK AGRESIVITAS REMAJA (Kasus Dua SMA Negeri di Kawasan Jakarta Selatan) ANGGA TAMIMI OESMAN DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN (Kasus PT Indofarma Tbk. Cikarang, Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat) FACHRI AZHAR DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU

KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU KETERLIBATAN WARGA PULAU PRAMUKA DALAM USAHA EKOWISATA DI KEPULAUAN SERIBU Oleh : HESTI WORO TRIUTAMI I34051032 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR Oleh EVITA DWI PRANOVITANTY A 14203053 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN ( PERSISTENCE

PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN ( PERSISTENCE PERUBAHAN STRUKTUR AGRARIA PADA LAHAN SISA KONVERSI PERTANIAN DAN KETAHANAN (PERSISTENCE) MASYARAKAT TANI (Studi Kasus: Kampung Ciharashas dan Cibeureum Batas, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. UU Nomor 29 Tahun 2004 UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan pemerintah Tanggal 6 Oktober Tahun 2004. Undang-undang ini menyebutkan bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Proses Komunikasi Intra Personal I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Markom & 85006 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Komunikasi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I34060667 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY/CSR) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (Studi Kasus Pengembangan Perekonomian Lokal Melalui Program Kemitraan PT ANTAM Tbk

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H

PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh : DEVIANI PERTIWI H PERSEPSI KARYAWAN TENTANG HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus PD Pasar Jaya Unit Area 03 Pramuka, Jakarta Timur) Oleh : DEVIANI PERTIWI H24051693 DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Oleh: RESTU DIRESIKA KISWORO A

Oleh: RESTU DIRESIKA KISWORO A PERSEPSI IDENTITAS GENDER DAN KONSEP DIRI TENTANG PERANAN GENDER (Kasus Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Tahun Ajaran 2007/2008) Oleh: RESTU DIRESIKA KISWORO A 14204030 PROGRAM

Lebih terperinci

Oleh: RENNY YUSNIATI A PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh: RENNY YUSNIATI A PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PENCAPAIAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA (Kasus Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor Tahun Ajaran 2007/2008) Oleh: RENNY YUSNIATI A 14204055

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG TASUK DI KABUPATEN BERAU TERHADAP KEBERADAAN PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA

PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG TASUK DI KABUPATEN BERAU TERHADAP KEBERADAAN PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA 1 PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG TASUK DI KABUPATEN BERAU TERHADAP KEBERADAAN PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA Nahwani Fadelan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb ABSTRACT This study aims to

Lebih terperinci

KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KONDISI KERJA KARYAWAN PEREMPUAN PERKEBUNAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (Kasus pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Kebun Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi)

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten)

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL. (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) PEMBERDAYAAN EKONOMI KELOMPOK USAHA RUMAH TANGGA BERBASIS MODAL SOSIAL (Studi Kasus: Kelompok Usaha Pengrajin Tahu Tempe di Kedaung, Ciputat- Banten) NUR PUTRI AMANAH DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) SKRIPSI VIRGITHA ISANDA AGUSTANIA H34050921 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENYELENGGARAAN RADIO KOMUNITAS

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENYELENGGARAAN RADIO KOMUNITAS TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENYELENGGARAAN RADIO KOMUNITAS (Kasus: Radio Komunitas Suara Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor) Oleh : AYU TRI PRATIWI A14204027 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT 1 OPTIMALISASI PRODUKSI OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : NUR HAYATI ZAENAL A14104112 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A

SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A i SKRIPSI KAJIAN LANSKAP RUANG TERBUKA DI RT 01/08, KELURAHAN BARANANGSIANG, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR MIFTAHUL FALAH A34203053 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS VALUE ADDED TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA USAHA PENGUPASAN BAWANG MERAH DI KOTA MEDAN SKRIPSI HENDRICK FIRMANDO NADAPDAP

ANALISIS VALUE ADDED TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA USAHA PENGUPASAN BAWANG MERAH DI KOTA MEDAN SKRIPSI HENDRICK FIRMANDO NADAPDAP ANALISIS VALUE ADDED TINGKAT PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA USAHA PENGUPASAN BAWANG MERAH DI KOTA MEDAN SKRIPSI HENDRICK FIRMANDO NADAPDAP 080304003 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SAMPAH DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SAMPAH DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SAMPAH DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA (Studi Kasus di Perumahan Cipinang Elok, Jakarta Timur) GANIS DWI CAHYANI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA (Dusun Jatisari, Desa Sawahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA

MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA MANFAAT KEMITRAAN AGRIBISNIS BAGI PETANI MITRA (Kasus: Kemitraan PT Pupuk Kujang dengan Kelompok Tani Sri Mandiri Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat) Oleh : ACHMAD

Lebih terperinci

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY MASYARAKAT TERHADAP PERBAIKAN LINGKUNGAN PERUMAHAN (Kasus Perumahan Bukit Cimanggu City RW 10) GITA HERDIANI

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY MASYARAKAT TERHADAP PERBAIKAN LINGKUNGAN PERUMAHAN (Kasus Perumahan Bukit Cimanggu City RW 10) GITA HERDIANI ANALISIS WILLINGNESS TO PAY MASYARAKAT TERHADAP PERBAIKAN LINGKUNGAN PERUMAHAN (Kasus Perumahan Bukit Cimanggu City RW 10) GITA HERDIANI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KESADARAN GENDER (Kasus Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Tahun Masuk 2006, Fakultas Ekologi Manusia) ALWIN TAHER I34051845 DEPARTEMEN SAINS

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW 1 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EFEKTIVITAS PROGRAM ACARA TELEVISI CHARITY SHOW (Program Acara Televisi Bedah Rumah dan Uang Kaget ) (Studi Kasus: RT 04 RW 04 Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat,

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Proyek Kesehatan, Pendidikan dan Ekonomi Pada Program Pengembangan Wilayah atau Area Development Program (ADP) di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

PERANAN PEKERJA ANAK DI INDUSTRI KECIL SANDAL TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA DAN KESEJAHTERAAN DIRINYA

PERANAN PEKERJA ANAK DI INDUSTRI KECIL SANDAL TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA DAN KESEJAHTERAAN DIRINYA i PERANAN PEKERJA ANAK DI INDUSTRI KECIL SANDAL TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA DAN KESEJAHTERAAN DIRINYA (Kasus: Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) Oleh : ANNISA AVIANTI

Lebih terperinci

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT (Studi Kasus: RW 04, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan) Oleh : YOHANA DESI FEBRIANA A14204047

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT TERHADAP KEBERDAYAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA

PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT TERHADAP KEBERDAYAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT TERHADAP KEBERDAYAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN RUMAH TANGGA (Kasus: Program Urban Masyarakat Mandiri, Kelurahan Bidaracina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur) Oleh: DEVIALINA

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN (Studi Kasus di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB) CHANDRA APRINOVA SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 @ Hak Cipta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ADI ATMOKO NPM

SKRIPSI. Oleh : ADI ATMOKO NPM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN KARTU IDENTITAS PENDUDUK MUSIMAN DI KELURAHAN WONOKROMO KECAMATAN WONOKROMO KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia) POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia) Oleh: Sushane Sarita A14203008 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

STUDI GENDER DALAM PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BAGI RUMAHTANGGA MISKIN

STUDI GENDER DALAM PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BAGI RUMAHTANGGA MISKIN STUDI GENDER DALAM PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) BAGI RUMAHTANGGA MISKIN (Kasus di Desa Cinta Mekar, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat) Oleh: ERNA SAFITRI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh HENI ROHAENI H24053163 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi BAB IX Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi A. PENGINDERAAN Penginderaan adalah proses penerimaan stimulus oleh individu melalui alat penerima, yaitu alat indera yang terdiri dari indera penglihatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemilihan media baru dalam dunia pendidikan di kalangan remaja di perumahan Kota Modern 2014-2015, tentunya tidak bisa lepas dari berbagai alasan rasional yang

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BEKERJA PEREMPUAN DI SEKTOR INFORMAL TERHADAP PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA

PENGARUH MOTIVASI BEKERJA PEREMPUAN DI SEKTOR INFORMAL TERHADAP PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA PENGARUH MOTIVASI BEKERJA PEREMPUAN DI SEKTOR INFORMAL TERHADAP PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA (Kasus Pedagang Sayur di Kampung Bojong Rawa Lele, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan

Lebih terperinci

SEGMEN DAN PENILAIAN KHALAYAK TERHADAP PROGRAM KOMEDI DI TELEVISI (Studi Kasus Acara Extravaganza dan Komedi Betawi)

SEGMEN DAN PENILAIAN KHALAYAK TERHADAP PROGRAM KOMEDI DI TELEVISI (Studi Kasus Acara Extravaganza dan Komedi Betawi) SEGMEN DAN PENILAIAN KHALAYAK TERHADAP PROGRAM KOMEDI DI TELEVISI (Studi Kasus Acara Extravaganza dan Komedi Betawi) Oleh NADIA PRIONA ERI SHANTI A14201018 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR. Oleh : Cecep Cahliana A

ANALISIS PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR. Oleh : Cecep Cahliana A ANALISIS PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR (Studi Kasus Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Jasinga) Oleh : Cecep Cahliana A14304043 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) Nurul Hidayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (Studi Kasus: Pengelolaan Sampah Terpadu Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Perumahan Pondok Pekayon Indah, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta) OLEH MUKTI ASIH H14103026

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN SKRIPSI OLEH : FRISKA JULIANA SIMBOLON 070304047 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL

PENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL PENGUATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT TUBUH MELALUI POLA KEMITRAAN LOKAL (Studi Kasus di Kelurahan Karadenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor) SRI HANDAYANI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat) RANI YUDARWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO RINGKASAN ISVENTINA. H14102124. Analisis Dampak Peningkatan Ekspor Karet Alam Terhadap Perekonomian Indonesia: Suatu Pendekatan Analisis Input-Output. Di bawah bimbingan DJONI HARTONO. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dan BisnisProgramStudiAkuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dan BisnisProgramStudiAkuntansi ANALISIS MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A

ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI. Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A ANALISIS BIAYA DAN PROFITABILITAS PRODUKSI ROTI PADA BELLA BAKERY DI PONDOK GEDE, BEKASI Oleh : TANTRI DEWI PUTRIYANA A14104105 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH INTAN KUSUMA JAYANTI SKRIPSI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PROGRAM SIARAN RADIO PERTANIAN CIAWI: KASUS IKLAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU DI KECAMATAN CIAWI, BOGOR.

KEEFEKTIFAN PROGRAM SIARAN RADIO PERTANIAN CIAWI: KASUS IKLAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU DI KECAMATAN CIAWI, BOGOR. KEEFEKTIFAN PROGRAM SIARAN RADIO PERTANIAN CIAWI: KASUS IKLAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU DI KECAMATAN CIAWI, BOGOR Oleh LUTFI ARIYANI A14204059 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

(Skripsi) Oleh NOVI SAGITA

(Skripsi) Oleh NOVI SAGITA STUDI TENTANG PENYEBAB BANYAKNYA JUMLAH ANAK YANG DIMILIKI PUS SETIAP KELUARGA PRA SEJAHTERA KETURUNAN TRANSMIGRAN KOLONISASI DI DESA BAGELEN KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2009 (Skripsi)

Lebih terperinci

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT. Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, I. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM-PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM-PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM-PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI (STUDI KASUS DI DI DESA BABAKANPARI, KECAMATAN CIDAHU, KABUPATEN SUKABUMI, PROVINSI JAWA BARAT)

Lebih terperinci

: KHOERINI RIFKI SAPUTRI I

: KHOERINI RIFKI SAPUTRI I PENGETAHUAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSES MASYARAKAT MIGRAN DI PERMUKIMAN LIAR DI JAKARTA TERHADAP FASILITAS KESEHATAN GRATIS ATAU BERSUBSIDI (Kasus: Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa,

Lebih terperinci

PERILAKU KOMUNIKASI APARAT PEMDA KABUPATEN DALAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DI ERA OTONOMI DAERAH (Kasus pada Kabupaten Lampung Timur) ABDUL KHALIQ

PERILAKU KOMUNIKASI APARAT PEMDA KABUPATEN DALAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DI ERA OTONOMI DAERAH (Kasus pada Kabupaten Lampung Timur) ABDUL KHALIQ PERILAKU KOMUNIKASI APARAT PEMDA KABUPATEN DALAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DI ERA OTONOMI DAERAH (Kasus pada Kabupaten Lampung Timur) ABDUL KHALIQ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK Oleh : Dina Dwi Wahyuni A 34201030 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan

Lebih terperinci

Oleh: Andhini Nurul Fatimah A

Oleh: Andhini Nurul Fatimah A PERANAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DALAM RANGKA PENGEMBANGAN MASYARAKAT (Studi Kasus: Program Paket C pada PKBM Santika, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Kotamadya Jakarta Timur,

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI EKONOMI LAHAN (LAND RENT) PADA LAHAN PERTANIAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR. Oleh ANDIKA PAMBUDI A

ANALISIS NILAI EKONOMI LAHAN (LAND RENT) PADA LAHAN PERTANIAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR. Oleh ANDIKA PAMBUDI A ANALISIS NILAI EKONOMI LAHAN (LAND RENT) PADA LAHAN PERTANIAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR Oleh ANDIKA PAMBUDI A14304075 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh MELLY SILVIANI H

Oleh MELLY SILVIANI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H24104063 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ANALISIS EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA PERIODE : PENDEKATAN KURVA PHILIPS. Oleh: SRI MULYATI H

ANALISIS HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA PERIODE : PENDEKATAN KURVA PHILIPS. Oleh: SRI MULYATI H ANALISIS HUBUNGAN INFLASI DAN PENGANGGURAN DI INDONESIA PERIODE 1985-2008: PENDEKATAN KURVA PHILIPS Oleh: SRI MULYATI H14050975 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA SKRIPSI EKO HIDAYANTO H34076058 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA IPB TERHADAP PENYELENGGARAAN AKADEMIK AMALIA KHAIRATI

ANALISIS DAN STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA IPB TERHADAP PENYELENGGARAAN AKADEMIK AMALIA KHAIRATI ANALISIS DAN STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA IPB TERHADAP PENYELENGGARAAN AKADEMIK AMALIA KHAIRATI PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H

ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H 1 ANALISIS PORTOFOLIO KREDIT (KONSUMTIF DAN PRODUKTIF) DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA (STUDI KASUS PT BANK X Tbk) Oleh DIAH RISMAYANTI H24051975 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI RUKUN TETANGGA UNTUK MENINGKATKAN KEBERDAYAAN ANGGOTA

PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI RUKUN TETANGGA UNTUK MENINGKATKAN KEBERDAYAAN ANGGOTA PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI RUKUN TETANGGA UNTUK MENINGKATKAN KEBERDAYAAN ANGGOTA ( Kasus Desa Kudi, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah ) RAHMAT IMAM SANTOSA SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH CHANDRIYANI I24051735 DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi Proses Kognitif Proses kognitif dalam diri manusia terdiri dari : Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi 1. Sensasi - Tahap paling awal dalam penerimaan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H14101038 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Lebih terperinci

(Skripsi) OLEH: RESNAWATI

(Skripsi) OLEH: RESNAWATI HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PESISIR SELATAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 (Skripsi)

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI PEMASARAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus pada Wisatawan Domestik di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor) Oleh EKA TAMIA MAHAKAMI H24104056 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari manusia lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu melibatkan orang

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek

EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek Cabang Semarang, Jawa Tengah) Oleh : NURINA PANGKAURIAN A14204012 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN RETAIL KECIL DALAM MENERIMA SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK (Studi Kasus Lima Propinsi di Indonesia)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN RETAIL KECIL DALAM MENERIMA SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK (Studi Kasus Lima Propinsi di Indonesia) 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN RETAIL KECIL DALAM MENERIMA SISTEM PEMBAYARAN ELEKTRONIK (Studi Kasus Lima Propinsi di Indonesia) OLEH RAUDHATUL FEBRIYENNY H14102045 DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

KEBERHASILAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF)

KEBERHASILAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF) KEBERHASILAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF) (Kasus: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Damai Mekar, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor) Oleh: Latifah Sulton A14204056 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI

HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi) SKRIPSI OCTIASARI H34070084 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA DAN PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG KAMILA HAQQ

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA DAN PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG KAMILA HAQQ ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA DAN PENILAIAN MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG KAMILA HAQQ DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor)

ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor) ANALISIS RISIKO DALAM USAHATERNAK AYAM BROILER (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor) Oleh FAISHAL ABDUL AZIZ H34066044 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PENGINDERAAN & PERSEPSI

PENGINDERAAN & PERSEPSI P S I K O L O G I K O G N I T I F PENGINDERAAN & PERSEPSI Ursa Majorsy 2 nd meeting 1 Menjelaskan bagaimana manusia memperoleh informasi dari lingkungan Menjelaskan tahap-tahap pemrosesan informasi Persepsi

Lebih terperinci

PERSEPSI PEKERJA INDUSTRI SKALA KECIL TENTANG PENDIDIKAN (Kasus : RW 09, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)

PERSEPSI PEKERJA INDUSTRI SKALA KECIL TENTANG PENDIDIKAN (Kasus : RW 09, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) PERSEPSI PEKERJA INDUSTRI SKALA KECIL TENTANG PENDIDIKAN (Kasus : RW 09, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor) Oleh : WAHYUNI RAHMIATI SIREGAR A14204045 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN UKM PADA BANK MANDIRI

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN UKM PADA BANK MANDIRI IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBERDAYAAN UKM PADA BANK MANDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

SKRIPSI JULIAH KAROLIA P

SKRIPSI JULIAH KAROLIA P Pembangunan Modal Sosial : Keberadaan Pelatihan dan Pengolahan Ikan Pora Pora bagi Masyarakat Miskin dan Pengangguran oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial di Desa Silalahi I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten

Lebih terperinci