PERAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL TERHADAP KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA DI KANTOR PUSAT PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), Tbk
|
|
- Devi Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL TERHADAP KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA DI KANTOR PUSAT PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), Tbk Leni Octaviani Ilhamuddin Ika Rahma Susilawati Universitas Brawijaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran psychological capital terhadap konflik peran ganda pada wanita karier. Metodologi penelitian yang digunakan adalah jenis kuantitatif dan dilaksanakan di PT Semen Indonesia, Tbk (Persero). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 68 orang karyawan wanita yang telah menikah. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan 2 alat ukur yang telah ditransadaptasi yaitu Psychological Capital Questioner (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) dan Work Family Conflict Scale (Carlson, Kacmar, & Williams, 2000). Metode analisis data menggunakan teknik regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, subyek memiliki psychological capital yang tergolong tinggi, sedangkan konflik peran ganda termasuk ke dalam kategorisasi rendah. Namun dari hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis ditolak yang berarti tidak terdapat peran dari psychological capital terhadap konflik peran ganda pada wanita karier di PT Semen Indonesia dengan jam kerja full time yaitu 9 jam. Kata Kunci : Psychological Capital, Konflik Peran Ganda, Wanita Karier ABSTRACT This research was aimed to understand the role of psychological capital to work family conflict in career woman. The method of this research used quantitative and was implemented at PT Semen Indonesia, Tbk (Persero). There is 68 samplings for this research, consist of career woman who had married. Selection of subject was used purposive sampling technique. The data collected with spreaded of Psychological capital scale (Luthans, Youssef, & Avolio, 2007) and measurement of work family conflict was used work family conflict scale of Carlson, Kacmar, and Williams (2000). The method of analysis data using simple regression technique. The subjects have high psychological capital and low work family conflict. But analysist s result shows the hypothesis was ignored, it means there is no psychological capital s role against full time career woman in PT. Semen Indonesia with 9 working hours. Keyword: Psychological Capital, Work Family Conflict, Career Woman
2 1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi saat ini telah membawa banyak perubahan di Indonesia terutama pada wanita. Jika sebelumnya wanita hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, namun di era modern sekarang semakin banyak wanita yang mengembangkan perannya yaitu menjadi wanita karier sekaligus menjadi seorang ibu rumah tangga dengan berbagai alasan. Bukan hanya terbatas pada pelayanan suami, merawat anak, dan mengelola keperluan rumah tangga, tetapi juga berperan serta dalam pemenuhan perekonomian keluarga dengan bekerja (Junita, 2011). Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa terdapat peningkatan jumlah tenaga kerja perempuan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu dari 60,54% menjadi 61,72%. Bila ditinjau dari segi kebudayaan Indonesia, wanita masih dianggap sebagai peran utama dalam mengurus segala pekerjaan rumah tangga (Noor, 2004). Wanita Indonesia dituntut dalam perannya sebagai ibu rumah tangga yang senantiasa melayani suami dan mengurus anak dengan baik. Pembagian peran antara sebagai ibu rumah tangga dan wanita karier menimbulkan problematika untuk ibu yang bekerja di Indonesia. Banyak diantara mereka yang merasa bersalah ketika harus bekerja. Perasaan bersalah ditambah dengan tuntutan dari dua sisi, yaitu pekerjaan dan ekonomi rumah tangga sangat berpotensi menimbulkan konflik peran dan akhirnya memicu stress (Rini, 2002). Wanita dengan peran ganda memiliki peran baik di dalam pekerjaan maupun di dalam keluarganya, dimana tuntutan antara pekerjaan dan keluarga tidak selalu sejalan sehingga dapat menimbulkan konflik. Konflik ini dikenal dengan nama konflik peran ganda. Konflik peran ganda menurut Greenhaus dan Beutell (1985) yang disebut juga dengan Konflik Pekerjaan-Keluarga (work-family conflict) adalah bentuk konflik peran di mana tuntutan peran pekerjaan dan keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal. Konflik peran ganda merupakan salah satu konflik yang sering dialami oleh karyawan wanita. Konflik ini timbul karena adanya peran ganda antara peran dalam pekerjaan dengan peran dalam keluarga yang tidak seimbang, dimana individu tidak dapat mengelola tuntutan di pekerjaan dengan tuntutan di dalam rumah tangganya dengan baik. Konflik peran ganda ini timbul karena adanya ketidakseimbangan antara pekerjaan di kantor dan tanggung jawab keluarga yang dapat menyebabkan timbulnya beberapa masalah. Tugas seorang wanita yang berperan ganda akan menjadi berat. Kesulitan yang dihadapi menjadi lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang hanya mengurus suami dan anak-anak. Ibu yang bekerja harus dapat mengatur waktu bagi keluarganya, namun di sisi lain
3 2 ibu juga harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Kondisi demikian dapat menimbulkan konflik (Suryadi, Satiadarma, & Wirawan, 2004). Apabila wanita menitikberatkan pada perannya sebagai ibu, besar kemungkinan kondisi ekonomi rumah tangganya kurang memperoleh dukungan. Sebaliknya, jika wanita menggunakan sebagai besar waktunya untuk bekerja di luar rumah, perannya sebagai ibu akan terabaikan. Boles, Howard, dan Donofrio (2001) menyatakan bahwa konflik peran ganda ini bisa menurunkan prestasi kerja karyawan. Sementara menurunnya prestasi kerja karyawan bisa memberi dampak pada meningkatnya keinginan untuk keluar, meningkatnya absensi, dan menurunnya komitmen organisasi. Konflik antara keluarga dan pekerjaan dapat menimbulkan hasil yang negatif baik bagi keluarga maupun pekerja. Studi menunjukkan bahwa konflik peran ganda memiliki korelasi dengan menurunnya produktivitas, meningkatnya kelambanan kerja dan absenteisme, dan ketidakpuasan kerja yang lebih besar (Greenhaus & Beutell, 1985). Tugas seorang wanita yang berperan ganda akan menjadi berat. Kesulitan yang dihadapi menjadi lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang hanya mengurus suami dan anak-anak. Ibu yang bekerja harus dapat mengatur waktu bagi keluarganya, namun di sisi lain ibu juga harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Kondisi demikian dapat menimbulkan konflik (Suryadi, Satiadarma, & Wirawan, 2004). Apabila wanita menitikberatkan pada perannya sebagai ibu, besar kemungkinan kondisi ekonomi rumah tangganya kurang memperoleh dukungan. Sebaliknya, jika wanita menggunakan sebagai besar waktunya untuk bekerja di luar rumah, perannya sebagai ibu akan terabaikan. Boles, Howard, dan Donofrio (2001) menyatakan bahwa konflik peran ganda ini bisa menurunkan prestasi kerja karyawan. Sementara menurunnya prestasi kerja karyawan bisa memberi dampak pada meningkatnya keinginan untuk keluar, meningkatnya absensi, dan menurunnya komitmen organisasi. Konflik antara keluarga dan pekerjaan dapat menimbulkan hasil yang negatif baik bagi keluarga maupun pekerja. Studi menunjukkan bahwa konflik peran ganda memiliki korelasi dengan menurunnya produktivitas, meningkatnya kelambanan kerja dan absenteisme, dan ketidakpuasan kerja yang lebih besar (Greenhaus & Beutell, 1985). Luthans, Youssef, dan Avolio (2007) menjelaskan bahwa psychological capital merupakan keadaan psikologis positif seorang individu yang berkembang dengan empat karakteristik yaitu, self efficacy (memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam menghadapi tantangan), optimism (memiliki atribusi positif atau optimisme yang tinggi akan tercapainya kesuksesan baik aat ni ataupun di masa mendatang), hope (memiliki kondisi atau motivasi
4 3 positif akan tercapainya kesuksesan), dan resiliency (kemampuan untuk bertahan dan maju ketika dhadapkan pada sebuah masalah). Psychological capital ini sangat penting bagi wanita karier. Hal ini dikarenakan banyaknya dari wanita karier dalam pemenuhan peran gandanya tidak terlepas dari konflik dalam pekerjaan dan keluarga. Dengan modal empat dimensi dari psychological capital tersebut, diharapkan seseorang dapat mengatasi konflik peran ganda (work-family conflict) yang dialaminya sehingga tidak berdampak negatif terhadap dirinya, pekerjaannya, dan keluarganya. LANDASAN TEORI Psychological Capital Psychological capital adalah suatu pendekatan yang dicirikan pada dimensi-dimensi yang bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki individu sehingga bisa membantu kinerja organisasi (Abrorry & Sukamto, 2013). Menurut Luthans, Youssef, dan Avolio (2007), definisi dari psychological capital adalah suatu hal psikologis positif yang dimiliki oleh setiap individu yang berguna untuk membantu individu tersebut untuk dapat berkembang. Psychological Capital dicirikan oleh empat sumber psikologis, yaitu efficacy (kepercayaan diri), hope (harapan), optimism (optimis), dan resiliency (ketabahan). Avey, Youssef, dan Luthans (2009) menjelaskan bahwa karakteristik yang membangun psychological capital saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga konstruk ini lebih baik diukur sebagai satu kesatuan. Menurut Luthans, Avolio, dan Avey (2007), self-efficacy merupakan suatu keyakinan dalam mengambil keputusan dan usaha untuk mengerjakan tugas-tugas yang menantang. Orang yang memiliki self-efficacy cenderung percaya pada kemampuan yang ada pada dirinya sehingga dapat menggerakkan motivasi, sumber daya kognitif yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dari tugas yang dibebankan (Rego dkk, 2010). Menurut Luthans, Avolio, dan Avey (2007), optimism stabilitas positif dalam mencapai kesuksesan untuk saat ini dan di masa yang akan datang. Optimis adalah individu yang berharap bahwa hal-hal baik akan terjadi padanya, tidak mudah menyerah dan biasanya cenderung memiliki rencana tindakan dalam kondisi sesulit apapun (Rego dkk, 2010). Menurut Luthans, Avolio, dan Avey (2007), hope merupakan ketekunan dalam mencapai tujuan, dan tetap fokus dalam proses untuk mencapai tujuan tersebut. Orang yang memiliki harapan yang tinggi sangat termotivasi
5 4 untuk mencapai tujuannya, memiliki energi dan keinginan yang kuat serta determinasi yang tinggi untuk memenuhi harapannya (Rego dkk, 2010). Menurut Luthans, Avolio, dan Avey (2007), resiliency adalah ketika tertimpa masalah dan kesulitan, individu tersebut mampu bersabar dan bangkit kembali untuk mencapai suatu kesuksesan. Konflik Peran Ganda Greenhaus dan Beutell (Carlson, Kacmar, & Williams, 2007), konflik peran ganda adalah sebuah bentuk konflik antar peran ketika pemenuhan salah satu peran dapat menekan peranan yang lain, baik itu perannya di kehidupan pekerjaan ataupun keluarga. Duxbury, Higgins, dan Mills (Carlson, Kacmar, & Williams, 2000) menyatakan bahwa hubungan antara keluarga dan pekerjaan ini bersifat dua arah, yaitu: 1) FIW (family interference with work) Konflik peran ganda dapat muncul akibat urusan keluarga mengganggu urusan pekerjaan. 2) WIF (work interference with family) Konflik peran ganda dapat muncul akibat urusan pekerjaan mengganggu urusan keluarga. Greenhaus dan Beutell (Carlson, Kacmar, & Williams, 2000) mengidentifikasikan tiga elemen konflik peran ganda, yaitu: 1) Konflik berdasarkan waktu (time-based conflict) Waktu yang dicurahkan untuk menjalankan salah satu peran (keluarga atau pekerjaan) dapat mengganggu atau mencampuri pemenuhan tanggung jawab pada peran lain. Misalnya terlambat pulang dari kantor menyebabkan waktu untuk keluarga menjadi kurang atau merawat anak yang sakit dapat menyebabkan pekerjaan di kantor menjadi tertunda. 2) Konflik berdasarkan tekanan (strain-based conflict) Terjadi pada saat ketegangan atau kelelahan dari salah satu peran mempengaruhi dan mengganggu kinerja peran yang lainnya. Misalnya tekanan kecemasan dan kemarahan di kantor menyebabkan berkurangnya perhatian sebagai orang tua atau sebagai istri di rumah atau tekanan di rumah dapat menjadikan semangat kerja berkurang.
6 5 3) Konflik berdasarkan perilaku (behavior-based conflict) Merupakan suatu konflik yang terjadi dimana pola-pola perilaku dalam satu peran tidak sesuai dengan pola-pola pada peran lainnya. Hal ini disebabkan perilaku pada satu peran yang mungkin tidak dapat dibandingkan dengan harapan bagi peran lainnya. Misal di rumah ibu dituntut untuk memainkan peran pasif yang harus selalu siap memberikan bantuan pada keluarganya, sedangkan di tempat kerja ibu diharapkan menjadi seseorang yang agresif dan tahu bagaimana harus menjaga diri sendiri. HIPOTESIS Hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian tentang peran psychological capital terhadap konflik peran ganda pada wanita karier yaitu: Ha : Terdapat peran psychological capital terhadap konflik peran ganda pada wanita karier. METODE PENELITIAN Partisipan dan Desain Penelitian Variabel bebas dari penelitian ini adalah psychological capital dan variabel terikatnya adalah konflik peran ganda. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan wanita yang berada di kantor pusat PT Semen Indonesia yang telah menikah sejumlah 78 orang. Kemudian sampel yang digunakan sebanyak 68 orang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah teknik non probability sampling dengan jenis metode purposive sampling. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah karyawan wanita yang telah menikah, telah memiliki anak, dan berstatus sebagai karyawan tetap. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket. Skala psychological capital yang menggunakan instrumen yang telah ditransadaptasi kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya oleh Yungsiana (2013). Skala tersebut terdiri dari 19 aitem valid dengan nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach s sebesar 0,901. Akan tetapi 1 item yaitu aitem 17 dihilangkan oleh peneliti karena dianggap hampir sama dengan item lain yaitu aitem 19. Sehingga jumlah aitem dari PCQ menjadi berjumlah 18 aitem sebelum diuji coba. Skala
7 6 tersebut pada awalnya disusun oleh Luthans, Youssef, dan Avolio (2007) yang bernama PCQ (Psychological Capital Questionnare) dengan 24 aitem dengan respon jawaban menggunakan 6 point tipe skala Likert. Setelah dilakukan uji coba, Psychological capital questionnaire (PCQ) terdapat 15 aitem yang lolos dari jumlah keseluruhan 18 aitem dengan nilai reliabilitas Cronbach's Alpha sebesar 0,896. Skala konflik peran ganda (work family conflict) yang menggunakan instrumen yang telah ditransadaptasi kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya oleh Prasetyowati (2012) dengan 36 item valid dan dengan nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach s sebesar 0,931. Skala tersebut sebelumnya dikembangkan oleh Carlson, Kacmar, dan Williams (2000) yang terdiri dari 68 aitem dengan respon jawaban menggunakan 4 point tipe skala Likert yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Setelah dilakukan uji coba pada skala Konflik Peran Ganda, terdapat 33 aitem yang lolos dari jumlah keseluruhan 36 aitem dengan nilai reliabilitas Cronbach's Alpha sebesar 0,938. Akan tetapi kemudian aitem-aitem tersebut dimodifikasi dengan memilih aitem yang nilai koefisien korelasi aitem total yang paling tinggi, sehingga menjadi berjumlah 20 aitem. HASIL Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) (Sarjono & Julianita, 2011). Dalam pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana karena melibatkan satu variabel bebas. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science) 20.0 didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 19. Hasil Analisis Regresi t hitung t tabel Signifikansi Keterangan -0,535 1,996 0,594 Tidak signifikan Dari tabel di atas terlihat bahwa t hitung lebih kecil daripada t tabel (-0,535 < 1,996), dan nilai signifikansi sebesar 0,594 (0,594 > 0,05) hal ini menunjukkan bahwa Ha ditolak. Berarti tidak terdapat peran psychological capital terhadap konflik peran ganda pada wanita karier.
8 7 Jika dilihat dari tabel koefisien regresi adalah sebagai berikut: Tabel 20. Koefisien Regresi Variabel B Signifikansi 1,984 0,000 Constant -0,030 0,594 Psychological capital Dari tabel coefficients diperoleh persamaan garis regresi sederhana sebagai berikut : Y = 1,984 0,030X Persamaan regresi ini menunjukkan nilai konstanta koefisien regresi sebesar 1,984 yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel X (psychological capital), variabel Y (konflik peran ganda) akan bernilai sebesar (+) 1,984. Nilai koefisien psychological capital sebesar -0,030 dimana nilai tersebut terdapat tanda negatif berarti menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala tanggapan responden sebanyak 1 kali pada X dan variabel yang lain dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali, maka akan terjadi penurunan pada variabel Y sebesar 0,030. PEMBAHASAN Hasil pengujian hipotesis adalah tidak terdapat peran psychological capital terhadap konflik peran ganda pada wanita karier di PT Semen Indonesia. Setelah dilakukan pengolahan data, didapatkan nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel (-0,594 < 1,996) dan nilai signifikansi lebih besar dari α (0,594 > 0,05). Pengujian ini menunjukkan bahwa hipotesis peneliti ditolak. Menurut Luthans, Youssef, dan Avolio (2007), definisi dari psychological capital adalah suatu hal psikologis positif yang dimiliki oleh setiap individu yang berguna untuk membantu individu tersebut untuk dapat berkembang. Psychological capital yang terdapat pada karyawati di PT Semen Indonesia termasuk dalam kategori tinggi. Peneliti berasumsi bahwa psychological capital memiliki peranan dalam konflik peran ganda pada
9 8 wanita karier. Akan tetapi berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa tidak terdapat peran psychological capital terhadap konflik peran ganda. Peneliti memprediksikan penyebab tidak adanya peran psychological capital terhadap konflik peran ganda adalah karena kedua variabel tersebut tidak dapat berhubungan langsung dan membutuhkan sebuah variabel perantara (intervening) seperti misalnya penyesuaian diri. Variabel perantara adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Miliansyah (2011), bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri pada pekerja outbond freelance PT. Selaras Inti Prima Indonesia. Dimana self-efficacy merupakan salah satu dimensi dari psychological capital. Wanita karier yang memiliki psychological capital tinggi kemungkinan akan memiliki penyesuaian diri yang baik pula. Definisi penyesuaian diri menurut Schneider (Nurdin, 2002) adalah suatu kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan, kemampuan untuk mengatasi stres, frustasi, dan konflik yang muncul. Dengan adanya penyesuaian diri yang baik tersebut, maka wanita karier tersebut dapat mengatasi konflik yang terjadi pada dirinya salah satunya adalah seperti konflik peran ganda. Seperti hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Apollo dan Cahyadi (2012) bahwa penyesuaian diri dan dukungan sosial memiliki korelasi negatif yang signifikan terhadap konflik peran ganda pada wanita bekerja yang telah menikah. Individu yang mempunyai penyesuaian diri yang baik bila ia dapat mencapai kepuasan dalam usahanya memenuhi kebutuhan, mengatasi ketegangan, dan bebas dari berbagai simtom yang mengganggu, seperti kecemasan, depresi, obsesi, frustrasi, maupun konflik. Dalam hal ini para karyawati PT Semen Indonesia telah memiliki penyesuaian diri yang baik terhadap kedua peran yang telah dijalaninya sehingga dapat mengatasi konflik peran ganda. Jika dilihat dari data demografis subyek penelitian berdasarkan masa kerja yang sebagian besar bekerja 5 tahun ke atas, kemungkinan subyek telah dapat beradaptasi dengan konflik peran ganda yang terjadi. Sebanyak 60 orang memiliki masa kerja di atas 5 tahun. Dimana pada masa kerja selama itu, subyek telah dapat beradaptasi dengan konflik yang terjadi terutama konflik peran ganda. Mereka telah memiliki cara atau solusi untuk mengatasi konflik peran ganda. Sehingga konflik peran ganda pun berada dalam kategorisasi rendah. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Ismar, Amri, & Sostrosumihardjo (2011), yaitu bahwa dengan masa kerja selama 2 tahun pertama, pekerja masih berada dalam tahap penyesuaian dengan kondisi lingkungan kerja, sehingga mekanisme coping terhadap stres belum optimal. Akan tetapi setelah masa kerja 2 tahun, penyesuaian pekerja terhadap
10 9 kondisi lingkungan kerja akan menjadi lebih baik dan mekanisme coping terhadap stres telah optimal. Selain itu kemungkinan untuk melihat peran psychological capital terhadap konflik ganda dapat pula memberikan variabel moderator seperti contohnya dukungan sosial. Variabel moderator adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2008). Salah satu dukungan yang paling berpengaruh yaitu dukungan dari suami dan anak-anaknya seperti rasa empati, rasa cinta dan pengertian terhadap wanita karier yang telah menikah. Hal ini diperkuat juga oleh hasil penelitian Apollo dan Cahyadi (2012) mengatakan bahwa dukungan sosial keluarga dan penyesuaian diri mempunyai hubungan negatif yang sangat signifikan dengan tingkat konflik peran ganda perempuan menikah yang bekerja. Besarnya dukungan sosial keluarga dan tingginya penyesuaian diri dapat menekan munculnya konflik peran ganda perempuan menikah yang bekerja. Wanita karier yang bekerja di kantor pusat PT Semen Indonesia kemungkinan telah dapat meminimalisir konflik peran ganda yang dialaminya. Hal ini terbukti pada hasil analisis deskriptif, dimana konflik peran ganda pada wanita karier di PT Semen Indonesia berada dalam kategori rendah. Hal ini berarti, meskipun sebagian waktu yang lebih banyak dihabiskan ke dalam pekerjaan yaitu mulai dari jam wib, akan tetapi para karyawati tetap dapat menjalankan kedua peran tersebut dengan baik. Walaupun pada dasarnya, wanita yang menjalani peran ganda tentu saja terdapat kesulitan dalam membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh Parasuraman dan Simmers (2001), bahwa keterbatasan waktu yang dimiliki oleh seseorang, yaitu waktu yang dipergunakan untuk pekerjaan seringkali berakibat terbatasnya waktu untuk keluarga, ketegangan dalam suatu peran yang akhirnya mempengaruhi kinerja peran yang lain, kesulitan perubahan perilaku dari peran satu ke peran yang lain menyebabkan seseorang mempunyai sikap dan perasaan negatif terhadap pekerjaannya. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Pengujian hipotesis regresi secara sederhana menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil daripada t tabel yaitu -0,535 < 1,996. Dalam uji signifikansi menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,594, dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Artinya,
11 10 tidak terdapat peran yang signifikan dari psychological capital terhadap konflik peran ganda pada wanita karier di PT. Semen Indonesia. 2. Berdasarkan data deskriptif, tingkat psychological capital pada karyawan wanita yang telah menikah di PT Semen Indonesia berada dalam kategorisasi tinggi, sedangkan konflik peran ganda termasuk dalam kategorisasi rendah. SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti memberikan berbagai saran diantaranya sebagai berikut: 1. Saran Metodologis a. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya agar dapat menambah variabel intervening ataupun variabel moderator di antara psychological capital dan konflik peran ganda, agar nilai signifikansi yang dihasilkan tidak lebih besar dari 0,05 sehingga akan lebih dapat dilihat peran antara kedua variabel tersebut. b. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya para peneliti mencari tempat penelitian dimana di dalamnya terdapat subyek yang memiliki beban kerja yang tinggi sehingga lebih dapat dilihat perannya antara psychological capital terhadap konflik peran ganda 2. Saran Praktis Peneliti berharap perusahaan terutama untuk departemen Sumber Daya Manusia melakukan penelitian terhadap psychological capital terhadap pegawai lainnya baik pegawai tetap dengan jenis kelamin pria maupun pegawai dengan status kontrak. Jika tingkat psychological capital pada mereka berada dalam tingkat sedang ataupun rendah, hal demikian bisa jadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan atau mengembangkan psychological capital pada pegawai. Hal ini menjadi penting dikarenakan psychological capital memiliki hubungan dengan job satisfaction, job stress, perfomance, intention to leave, dan masih banyak lagi.
12 11 DAFTAR PUSTAKA Abrorry, L., & Sukamto, D. (2013). Hubungan Psychological Capital dengan Entreprenueralal Intention Siswa. Jurnal Penelitian Psikologi, 4 (1), Apollo., & Cahyadi, A. (2012). K onflik Peran Ganda Perempuan Menikah yang Bekerja ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga dan Penyesuaian Diri. Widya Warta, 35 (1), Boles, J. S., Howard, W. G., & Donofrio, H. H. (2001). An Investigation Into the Interrelationships of Work Family Conflict, Family Work Conflict and Work Satisfaction. Journal of Managerial Issues, 13 (3), Carlson, D. S., Kacmar, K. M., & Williams, L. J. (2000). Construction and Initial Validation of a Multidimensional Measure of Work-Family Conflict. Journal of Vocational Behavior, Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of Conflict Between Work and Family Roles. Academy of Management Review (10), Ismar., Amri., & Sostrosumihardjo. (2011). Stres Kerja dan Faktor yang Berhubungan pada Pekerja Call Center PT. X di Jakarta. Majalah Kedokteran Indonesia, 61 (1), Junita, A. (2011). Konflik Peran Sebagai Salah Satu Pemicu Stres Kerja Wanita Karir. Jurnal Keuangan dan Bisnis, 3 (2), Luthans, F., Avey, J. B., & Norman, S. M. (2007). Positive Psychological Capital: Measurement and Relationship with Performance and Satisfaction. Personnel Psychology, 60, Luthans, F., Avey, J. B., & Norman, S. M. (2007). Positive Psychological Capital: Measurement and Relationship with Performance and Satisfaction. Personnel Psychology, 60, Miliansyah, Febry. (2011). Hubungan Self-Efficacy dengan Penyesuaian Diri pada Pekerja Outbond Freelance PT. Selaras Inti Prima Indonesia. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
13 12 Noor, N. M. (2004). Work-Family Conflict, Work and Family Role Saliance, and Women's Well-Being. The Journal of Social Psychology, 144 (4), Nurdin, A. (2002). Pengaruh Pelatihan Ketrampilan Penyesuaian Diri Terhadap Penyesuaian Diri dan Konsep Diri pada Remaja. Tesis. Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Parasuraman, S., & Simmers. (2001). Type of Employment, Work-Family Conflict and wellbeing: A Comparative Study. Journal of Organizational Behavior. 22 (5), Rego, A., Carla, M., Leal, S., Filipa, S., & Miguel, P. C. (2010). Psychological Capital and Performance of Portuguese Civil Servants: Exploring Neutralizers in the Context of an Appraisal System. The International Journal of Human Resource Management, 21 (9), Rini, Jacinta F Wanita Bekerja. Dalam diakses pada tanggal 1 Desember 2013, pukul Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suryadi, D., Satiadarma, M. P., & Wirawan, H. E. (2004). Gambaran Konflik Emosional Peran dalam Menentukan Proritas Peran Ganda. Jurnal Ilmiah Psikologi ARKHE, 9 (1),
Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275
KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA DAN FASE PERKEMBANGAN DEWASA PADA PERAWAT WANITA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI Kontribusi Psychological Capital terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Guru Sekolah Negeri Disusun Oleh : Nicholas Jahja - 16513410 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciHubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui. Rizky Wijayanti
Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Konflik Peran Ganda Pada Wanita Bekerja Yang Menyusui Rizky Wijayanti 18513012 BAB I Latar Belakang Masalah Tuntutan Kebutuhan Hidup Wanita Bekerja Wanita Bekerja
Lebih terperinciHubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Work Family Conflict Dengan Quality Of Work Life Pada Karyawan Wanita Perusahaan X Arlinda Ashar 11511192 3PA09 Pembimbing : Marchantia Andranita, Mpsi
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran work-family conflict (WFC) perawat wanita rawat inap I Rumah sakit X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWANBAGIAN PRODUKSI PT. ARGAMAS LESTARI SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWANBAGIAN PRODUKSI PT. ARGAMAS LESTARI SEMARANG Kencana Anggar Kusuma, Unika Prihatsanti Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan
Lebih terperinciABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This research entitled Relation between Work Interfering with Family and Marital Satisfaction of working husband/wife at Bandung, the purpose of this research is to obtain an overview about how
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan lama. Karena salah satu sumber daya yang sangat penting yang. dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menuntut setiap perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan sumber daya manusianya. Apabila perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertindak sebagai penopang ekonomi keluarga terpaksa menganggur. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, jumlah pengangguran meningkat sehingga berimbas pada peningkatan jumlah penduduk miskin. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.A. Komitmen Organisasi II.A.1. Definisi Komitmen Organisasi Streers dan Porter (1991) mengemukakan bahwa komitmen merupakan suatu keadaan individu dimana individu menjadi sangat
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN Pada bab ketiga ini akan dijelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, subjek penelitian, tipe dan desain penelitian, alat ukur yang digunakan dan prosedur pelaksanaan
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab 5 ini, akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan diskusi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kemudian, saran-saran juga akan dikemukakan untuk perkembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA Ade Tri Wijayanti, Endang Sri Indrawati Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai Work- Family Conflict pada istri yang bekerja di Perusahaan X kota Bandung. Menurut Khan et al. (1964), Work-Family Conflict adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel adalah gejala yang dipersoalkan (Purwanto, 2010). Gejala bersifat membedakan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting
BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting yang dapat dijadikan kesimpulan, yaitu: 1. Dari data yang didapatkan mengenai konflik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan situasi yang kompetitif. Situasi kompetitif ini terjadi. Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dunia kerja saat ini, jumlah perusahaan di Indonesia semakin bertambah sehingga mengakibatkan situasi yang kompetitif. Situasi kompetitif ini terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA KARYAWATI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DIY
HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA KARYAWATI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DIY Anindita Fitria Listyanti, Kartika Sari Dewi* Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keduanya merupakan peran bagi pria, sementara bagi wanita akan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan pekerjaan dan keluarga menjadi bagian yang akan dilalui oleh setiap individu dalam hidupnya. Memilih keduanya atau menjalani salah satu saja merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciAbstrak. vii. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dimensi Work-Family Conflict (WFC) yang paling dominan pada karyawati level operasional PT. X yang memiliki anak balita. Pemilihan sampel pada penelitian
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
62 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian untuk menjawab masalah penelitian dan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian. Disamping itu, akan dibahas pula
Lebih terperinciKata kunci : Work-family Conflict, WIF, FIW, Time-Based, Strain-Based, Behavior Based, Polda Jabar.
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui work family conflict pada Polwan yang sudah berkeluarga di wilayah Polda Jabar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Variabel tergantung : intensi berwirausaha 2. Variabel bebas : modal psikologis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel tergantung : Stres Kerja Variabel bebas 1 : Kesejahteraan Keluarga (Family Well-being) Variabel bebas 2 1 : Kepribadian Tipe A Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis 2. Variabel Independen : Tuntutan Pekerjaan B. Definisi Operasional 1. Kesejahteraan Psikologis Kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan jumlah tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di Indonesia, salah satunya adalah kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan dan keluarga adalah dua area dimana manusia menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pekerjaan dan keluarga adalah dua area dimana manusia menggunakan sebagian besar waktunya. Meskipun berbeda, pekerjaan dan keluarga saling interdependent satu
Lebih terperinciHUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA
HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: IMAM DAMARA 091301032 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wanita Karir Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu rumah tangga sebenarnya adalah seorang wanita karir. Namun wanita karir adalah wanita yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN INTERPRETASI
48 BAB 4 HASIL DAN INTERPRETASI 4.1 Gambaran Partisipan penelitian berdasarkan data partisipan Dalam bab 4 ini akan dipaparkan gambaran demografis partisipan, gambaran tingkat konflik kerja-keluarga dan
Lebih terperinciKECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN GANDA PADA DOSEN WANITA DI UNIVERSITAS DIPONEGORO
KECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN GANDA PADA DOSEN WANITA DI UNIVERSITAS DIPONEGORO Fatimah Al Shofa, Ika Febrian Kristiana Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan jaman, saat ini banyak wanita yang mengenyam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman, saat ini banyak wanita yang mengenyam pendidikan tinggi. Dengan demikian, lebih banyak wanita/istri yang bekerja di luar rumah,
Lebih terperinciLOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG
LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG Juwita Dwi Insani, Frieda NRH Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 juwitadwiinsani@rocketmail.com
Lebih terperinciUJI VALIDITAS KONSTRUK PADA INSTRUMEN DENGAN METODE CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA)
JP3I Vol. VI No. 1 Januari 2017 UJI VALIDITAS KONSTRUK PADA INSTRUMEN DENGAN METODE CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) Satrio Hartono satriohrtn@gmail.com Anggota HIMPSI Jakarta Abstract Desi Yustari Muchtar
Lebih terperinciABSTRAK Dawn S. Carlson, K. Michele Kacmar, dan Larry J Williams (2000 Indah Soca K.,M.Psi., Psik.
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran mengenai Work Family Conflict pada karyawati level manajerial Bank X Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dapat dicapai oleh individu. Psychological well-being adalah konsep keberfungsian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psychological well-being (kesejahteraan psikologis) merupakan suatu kondisi tertinggi yang dapat dicapai oleh individu. Psychological well-being adalah konsep keberfungsian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian mengenai hubungan self-efficacy terhadap kinerja manajer, penulis melakukan observasi untuk memperoleh data yang diperlukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari masa ke masa, perbedaan waktu dan tempat mengelompokan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin yang sangat luas di semua Negara (Anker, 1998). Di Eropa, fokus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta tanggung jawab sosial untuk pasangan (Seccombe & Warner, 2004). Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah suatu hubungan yang sah dan diketahui secara sosial antara seorang pria dan seorang wanita yang meliputi seksual, ekonomi dan hak serta tanggung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang dipakai dalam penelitian ini adalah explanatory. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian deskriptif, dimana Supramono dan Jony (2005:25),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis pengaruh konflik peran ganda dan beban kerja terhadap stres
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sampel 165 pekerja perempuan di perusahaan berteknologi tinggi Science-Based
24 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Dukungan sosial sebagai variabel dalam mengatasi stress kerja yang disebabkan oleh konflik pekerjaan keluarga
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN Melyna Putri Wijayasari 1, Wahyu Hidayat 2 & Saryadi 3 Abstract The research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dan keluarga dibagi oleh gender, dimana pria bertanggung jawab atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa abad yang lalu di sebagian besar masyarakat, tanggung jawab pekerjaan dan keluarga dibagi oleh gender, dimana pria bertanggung jawab atas urusan-urusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Sementara itu pada saat ini banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Sementara itu pada saat ini banyak negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pekerjaan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat. Bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
Lebih terperinciAbstrak. viii. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai tipe work-life balance pada polisi reskrim di Polres X Jakarta yang sudah menikah. Responden pada penelitian ini adalah polisi bagian
Lebih terperinciPENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA
PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian
Lebih terperinciKOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG Selsia Kartika Sari, Prasetyo Budi Widodo Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work
Lebih terperinciAbstrak. i Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan guna memperoleh gambaran work-family-conflict pada karyawati supervisor yang sudah menikah di PT X Cimahi. Teori yang digunakan adalah teori work-family conflict yang dikemukakan
Lebih terperinciAbstrak. iii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui derajat Work-Family Conflict (WFC) yang dialami oleh guru wanita lokal Sekolah Internasional 'X'. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA DAN MODAL PSIKOLOGIS MAHASISWA
DUKUNGAN KELUARGA DAN MODAL PSIKOLOGIS MAHASISWA Unika Prihatsanti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto SH, Tembalang, Semarang 50274 unika_prihatsanti@undip.ac.id Abstract Psychological
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (2003), work-family conflict (WFC) merupakan suatu bentuk konflik peran
14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Work-Family Conflict (WFC) Work-family conflict (WFC) memiliki beberapa definisi. Menurut Triaryati (2003), work-family conflict (WFC) merupakan suatu bentuk konflik peran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG
PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diri (Sunarto, 2004). Hal ini disebabkan karena dunia kerja sekarang telah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini makin banyak organisasi menghadapi suatu lingkungan yang dinamis dan berubah yang selanjutnya menuntut agar organisasi itu menyesuaikan diri (Sunarto,
Lebih terperinciBerikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:
METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kaum perempuan di sektor publik. Tampak tidak ada sektor publik yang belum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di era globalisasi sekarang ini menimbulkan berbagai macam perubahan, salah satu dari perubahan tersebut ditandai dengan meningkatnya peran kaum
Lebih terperinciAbdillah Rahman Rizqi Sami'an, M.Psi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
Hubungan Antara Work Engagement dan Work-Family Conflict pada Wanita yang Bekerja (The Relationship Between Work Engagement and Work- Family Conflict on Working Women) Abdillah Rahman Rizqi Sami'an, M.Psi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)
HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) Imam Hidayatur Rohman, Nailul Fauziah Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto
Lebih terperinciPengaruh Konflik Peran Ganda, Kecerdasan Emosional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawati Pada PT. Bank X Cabang Jember
1 Pengaruh Konflik Peran Ganda, Emosional Dan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawati Pada PT. Bank X Cabang Jember The Influence Multiple Role Conflict, Emotional Intelligence And Organizational Commitment
Lebih terperinciAbstrak. iii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian yang berjudul Hubungan Social Support dan Work Family Conflict Pada Polwan yang Sudah Menikah di Polrestabes Kota Bandung ini bertujuan untuk melihat hubungan antara social support dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. area, seperti di area pekerjaan dan keluarga. Demikian juga dengan para pegawai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap individu memiliki peran dalam menjalani kehidupan di berbagai area, seperti di area pekerjaan dan keluarga. Demikian juga dengan para pegawai PT. X
Lebih terperinciBAB 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL
BAB 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, pengujian hipotesa dan pembahasan data.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinci2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bekerja bagi manusia sudah menjadi suatu kebutuhan, baik bagi pria maupun bagi wanita. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan, serta beberapa saran yang dapat digunakan
51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan dan implikasi dari penelitian yang telah dilakukan, serta beberapa saran yang dapat digunakan sebagai masukan dan informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV Batik Indah Roro Djonggrang. Perusahaan ini penulis pilih untuk menjadi obyek penelitian karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI. Pada penelitian ini, responden berjumlah 396 responden terdiri dari ibu
56 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI 4.1 Gambaran Responden Pada penelitian ini, responden berjumlah 396 responden terdiri dari ibu yang bekerja full time yang berdomisili di wilayah Jakarta
Lebih terperinciAbstrak. iii Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian mengenai Work Engagement dalam konteks organisasi kesehatan atau rumah sakit, jika ditelusuri berdasarkan catatan publikasi masih sedikit dilakukan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciHARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Andri 1 Lieke E.M. Waluyo 2 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat 2 andric@minamas.co.id
Lebih terperinciPENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT PADA KEPUASAN DALAM BEKERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DAN NIAT UNTUK KELUAR DARI PEKERJAAN
Vol 17 No 1, Januari 2013 Hal: 101-106 PENGARUH WORK-FAMILY CONFLICT PADA KEPUASAN DALAM BEKERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DAN NIAT UNTUK KELUAR DARI PEKERJAAN Wisnu Prajogo Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya saing dalam dunia usaha. Hal ini merupakan suatu proses kegiatan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi abad ke dua puluh satu, ditandai dengan globalisasi ekonomi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia serta menuntut adanya efisiensi dan daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial
BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN MELAYANI DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA DOSEN WANITA DI PERGURUAN TINGGI X
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN MELAYANI DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA DOSEN WANITA DI PERGURUAN TINGGI X Sari Puspita, Ika Zenita Ratnaningsih Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,
Lebih terperinciPengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember
Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember The Influence of Stress, Satisfaction, and Organizational
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres
Lebih terperinciPeran Personal Meaning pada Perubahan Organisasi di SMK Cendika Bangsa Kepanjen
Peran Personal Meaning pada Perubahan Organisasi di SMK Cendika Bangsa Kepanjen Hilda Ari Andani Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Abstract. This study aims to determine
Lebih terperinciBadriyah et al., Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Prestasi Kerja dan...
1 Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Pretasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Pada RSUD Dr. Soebandi Jember (The Affects of Career Development, Work Achievement Appraisal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Konflik Pekerjaan Keluarga (Work-Family Conflict) Yang et al (2000) mendefinisikan konflik pekerjaan keluarga (work family
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konflik Pekerjaan Keluarga (Work-Family Conflict) Perubahan demografi tenaga kerja terhadap peningkatan jumlah wanita bekerja dan pasangan yang keduanya bekerja, telah mendorong
Lebih terperinciEFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI
EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI Ayu Rahmawati Permatasari, Jati Ariati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 sariarp93@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA IBU BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI BANK
HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA IBU BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI BANK Dhinar Pratiwi W. Dhinar_imut@yahoo.com Faizah Ari Pratiwi Universitas Brawijaya ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi
Lebih terperinciLampiran 1 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran Surat Keterangan Penelitian Lampiran 2 Kuesioner KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN Untuk menjawab pertanyaan dalam angket ini, Saudara/Saudari cukup memberikan tanda silang (X pada salah satu jawaban
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Semarang dan kantor cabang berlokasi di Desa Rejosari RT 02 RW 02 Brangsong
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 OBYEK DAN LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada kantor pusat dan kantor cabang PT Graha Mitra Balindo. Kantor pusat berlokasi di Permata Hijau BB 10 Kelurahan Kuningan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini, perkembangan ekonomi yang terjadi begitu pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir separuh dari seluruh kehidupan seseorang dilalui dengan bekerja. Tanggapan individu terhadap pekerjaan berbeda-beda dengan berbagai perasaan dan sikap. Saat ini,
Lebih terperinciFrancisca Aully Adestyani Harlina Nurtjahjanti * Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Francisca Aully Adestyani Harlina
Lebih terperinci