TERWUJUDNYA PERENCANAAN SINERGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TERWUJUDNYA PERENCANAAN SINERGI"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenan- Nya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015, sebagai aplikasi dari Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda tahun , walaupun penuh keterbatasan dan kekurangan namun dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Penyusunan Laporan Kinerja ini pada dasarnya merupakan amanat dari : a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap Kementerian/instansi pemerintah sampai tingkat eselon II harus memiliki Laporan Kinerja yang di dalamnya berisi program-program utama yang akan dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun. b. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda yang ditetapkan adalah TERWUJUDNYA PERENCANAAN SINERGI 2015 Dijabarkan menjadi tiga Misi, yaitu : a. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang mengarah ke profesionalisme di Bidang Perencanaan ; b. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan ; c. Menciptakan koordinasi yang serasi dan terpadu. Kami sadar bahwa Laporan Kinerja ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif senantiasa kami nantikan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja di tahun mendatang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak i

3 yang telah membantu dan memberikan bimbingan, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda tahun 2014 ini dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang diberikan. Semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat khususnya bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda dalam upaya mewujudkan Good Governance dan juga bagi pihak-pihak yang berkepentingan. KEPALA BAPPEDA Drs. H. SUGENG CHAIRUDDIN, M.Si NIP ii

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja ini berisi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijaksanaan, Program dan Kegiatan yang memberi arah segenap Aparatur Bappeda Kota Samarinda dalam melaksanakan berbagai aktivitasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada Laporan Kinerja Bappeda Kota Samarinda Tahun 2014 secara keseluruhan disimpulkan, bahwa kinerja yang dilaksanakan 35 (tiga puluh lima) kegiatan dilaksanakan oleh Bappeda dengan mengacu pada sasaran Strategik. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah menetapkan 3 (tiga) sasaran yang akan dicapai. Ke 3 (tiga) sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 12 (duabelas) indikator sasaran, 3 program 10 kegiatan bersama yang dilaksanakan sekretariat dan 5 program terdiri dari 24 kegiatan langsung. Realisasi keuangan sampai akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan hasil baik yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 73 %, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 70 %, Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur 83,84%, Program Pengembangan Data dan Informasi 95,24%, Program Pengembangan Data dan Informasi 95,24%, Program Perencanaan Pembangunan Daerah 83%, Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 91%, dan Program Perencanaan Sumber Daya Manusia 95% dan Program Perencanaan Pemerintahan dan Aparatur 92% dengan realisasi fisik seluruh program rata-rata 80% dan realisasi keuangan 76%. Demikian Laporan Kinerja ini dibuat, mudah-mudahan dapat menjadi media komunikasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai kinerja Bappeda Kota Samarinda. iii

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Organisasi... 4 D. Komposisi Pegawai... 6 E. Aspek-Aspek Strategik Organisasi... 9 F. Struktur Organisasi G. Sistematika BAB II PERENCANAAN KINERJA 13 A. Rencana Strategik B. Ringkasan Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 22 A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP 56 LAMPIRAN iv

6 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran Tabel 3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran Tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran Tabel 3.4 Perkembangan APBD Kota Samarinda Tahun Tabel 3.5 Perkembangan PAD dan APBD Kota Samarinda Tahun Tabel 3.6 Perkembangan Total Dana Perimbangan Kota Samarinda Tahun Tabel 3.7 Perkembangan Alokasi Belanja DaerahTahun v

7 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bedasarkan Perwali Nomor 32 Tahun Gambar 3.1 APBD Tahun Anggaran vi

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Kota Samarinda dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah sejak diberlakukannya Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai mana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004, serta untuk mewujudkan Good Governance secara normatif telah menetapkan beberapa Peraturan Daerah yang berkaitan dengan kewenangan dan kelembagaan yaitu : a. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1980 tentang Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) ; b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja BAPPEDA Tingkat I dan BAPPEDA Tingkat II ; c. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1988 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kodya Dati II Samarinda Nomor : 1 Tahun 1981, tentang Pembentukan BAPPEDA Kodya Dati II Samarinda ; d. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Kedudukan BAPPEDA sebagai Lembaga Teknis di Bidang Perencanaan Daerah ; e. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ; f. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda ; Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

9 g. Peraturan Walikota Samarinda Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Samarinda Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Struktur Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda antara lain menetapkan pengaturan mengenai Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda sebagai Perangkat Daerah. Untuk pelaksanaannya telah pula dikeluarkan Keputusan Walikota Samarinda Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Samarinda Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Struktur Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda. Pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan isue yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah. Atas dasar tekad dan semangat untuk perwujudan good governance itu maka beban tugas dan tanggung jawab Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai perangkat daerah pada Pemerintah Kota Samarinda dirasakan semakin berat, karena aparatur daerah dituntut untuk merumuskan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring perencanaan dan pengendalian daerah dibidang perencanaan ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana, pemerintahan aparatur dan evaluasi dan statistik. Dalam rangka pemenuhan atas Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

10 tuntutan itu maka diperlukan pengembangan dan penetapan sistem serta prosedur kerja yang cepat, tepat, jelas dan nyata serta dapat dipertanggung jawabkan sehingga penyelenggaraan tugas-tugas pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda harus bisa berlangsung secara berdayaguna dan berhasil guna. Selanjutnya untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dalam melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) tersebut maka disusun Laporan Kinerja yang di dalamnya berisi konstelasi perencanaan strategik dan implementasinya serta tolok ukur keberhasilan berbagai indikator yang telah ditetapkan untuk mencapai visi dan misi organisasi. Dengan demikian Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) tahun 2015 ini merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari Laporan Kinerja Tahun B. Landasan Hukum a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah b. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; c. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; d. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN&RB) Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

11 e. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan. f. PERDA Nomor 13 Tahun 1988, tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kodya Dati II Samarinda Nomor 1 Tahun 1981, tentang Pembentukan BAPPEDA Kodya Dati II Samarinda g. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda ; h. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda; i. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 07 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda ; j. Peraturan Walikota Samarinda Nomor 29 Tahun 2011 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Samarinda. C. Organisasi Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 12 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda, yang dijabarkan dengan Peraturan Walikota Samarinda Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Walikota Samarinda Nomor 24 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas, Fungsi Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

12 dan Tata Kerja Struktur Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Samarinda, maka Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda adalah sebagai berikut : Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda terdiri atas : a. Kepala Badan b. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Perencanaan Program c. Bidang Evaluasi dan Statistik, membawahkan : 1) Sub Bidang Statistik dan Dokumentasi 2) Sub Bidang Analisa, Penilaian dan Pelaporan d. Bidang Perencanaan Prasarana dan Pengembangan WIlayah, membawahkan : 1) Sub Bidang Prasarana Wilayah 2) Sub Bidang Pengembangan Wilayah e. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia, membawahkan : 1) Sub Bidang Pendidikan, Mental dan Spiritual 2) Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat f. Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Aparatur, membawahkan : 1) Sub Bidang Pemerintahan 2) Sub Bidang Aparatur g. Bidang Perencanaan Ekonomi, membawahkan : 1) Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha, Pariwisata dan Budaya Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

13 2) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup h. Kelompok Jabatan Fungsional Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda didukung dengan sumber daya manusia yaitu sebanyak 95 (tujuh puluh orang) orang, terdiri dari : a. Jabatan Struktural : 21 Orang b. Staf / PNS : 49 Orang c. Honorer PTTB : 23 Orang d. Honorer PTTH : 2 Orang D. Komposisi Pegawai Adapun komposisi pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Pendidikan : a. S.3 : PNS 1 orang b. S.2 : PNS 17 orang c. STPDN : PNS 1 orang d. S.1 : PNS 39 orang, PTTB 8 orang e. D 3 : PTTB 1 f. D.I : PTTB 1 Orang e. S L T A : PNS 12 orang, PTTB 13 orang g. SLTP : PTTH 2 orang 2. Jenis Kepegawaian : Pegawai menurut jenis kepegawaian terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 70 orang, dan Pegawai Honorer sebanyak 25 orang. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

14 3. Jenis Kelamin : Kemudian dari sejumlah PNS itu sebanyak 43 orang Laki-laki dan 27 orang Perempuan, Honorer Laki-laki sejumlah 13 orang perempuan 12 orang. 4. Golongan Umur : PNS pada kelompok umur 20 s/d 29 tahun sebanyak 3 orang, umur 30 s/d 34 sebanyak 13 orang, umur 35 s/d 39 sebanyak 13 orang, umur 40 s/d 44 sebanyak 18 orang, umur 45 s/d 49 sebanyak 8 orang dan umur 50 s/d 57 sebayak 15 orang. Honorer pada kelompok umur 20 s/d 29 tahun sebanyak 19 orang, umur 30 s/d 34 sebanyak 2 orang, umur 35 s/d 39 sebanyak 1 orang, umur 40 s/d 60 sebanyak 3 orang. 5. Pangkat / Golongan PNS yaitu 1 orang pada golongan II/a 2 orang, golongan II/b 2 orang, golongan II/c 4 orang, golongan II/d 1 orang, golongan III/a 9 orang, golongan III/b 18 orang, golongan III/c 10 orang pada golongan III/d 11 orang, golongan IV/a 8 orang, golongan IV/b 3 orang dan 1 orang pada golongan IV/c. 6. Masa Kerja Pegawai : sebanyak 6 orang memiliki masa kerja antara 0 5 tahun; sebanyak 32 orang memiliki masa kerja antara 6 10 tahun; 9 orang antara tahun; 6 orang antara tahun; 6 orang antara tahun; 11 orang antara 25+. Menurut Peraturan Walikota Samarinda Nomor 31 Tahun 2014, tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Samarinda Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Struktur Organisasi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda. Maka secara jelas digariskan bahwa tugas pokok dan fungsinya. a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai Tugas Pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, evaluasi dan statistik, perencanaan Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

15 prasarana dan pengembangan wilayah, perencanaan sumber daya manusia, perencanaan pemerintahan dan aparatur serta perencanaan perekonomian. b. Fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah, evaluasi dan statistik, perencanaan prasarana dan pengembangan wilayah, perencanaan sumber daya manusia, perencanaan pemerintahan dan aparatur serta perencanaan perekonomian. 2) Pemberian dukungan atas perencanaan pembinaan dan pengendalian kebijakan bidang perencanaan pembangunan daerah. 3) Pengkoordinasian penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah, evaluasi dan statistik, perencanaan prasarana dan pengembangan wilayah, perencanaan sumber daya manusia, perencanaan pemerintahan dan aparatur serta perencanaan perekonomian. 4) Pembinaan dan pengendalian perencanaan pembangunan daerah, evaluasi dan statistik, perencanaan prasarana dan pengembangan wilayah, perencanaan sumber daya manusia, perencanaan pemerintahan dan aparatur serta perencanaan perekonomian. 5) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan perencanaan pembangunan daerah, evaluasi dan statistik, perencanaan prasarana dan pengembangan wilayah, perencanaan sumber daya manusia, perencanaan pemerintahan dan aparatur serta perencanaan perekonomian. 6) Pengkoordinasian penyelenggaraan kesejretariatan badan 7) Penyelenggaraan unit pelaksana teknis badan Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

16 8) Pembinaan kelompok jabatan fungsional 9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. E. Aspek Aspek Strategik Organisasi Setelah melakukan pencermatan lingkungan internal dan eksternal, maka aspek-aspek strategik organisasi dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1) Menyusun program dasar / master program pembangunan Kota Samarinda dalam bidang Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia, bidang Perencanaan Pemerintahan dan aparatur, bidang Perencanaan Ekonomi. Semua perencanaan tentunya disesuaikan dengan arah pembangunan Kota Samarinda yang tertuang dalam visi dan misi Kota Samarinda. Untuk memudahkan dalam memperoleh data dan informasi program-program pembangunan Kota Samarinda dari tahun ke tahun, sehingga BAPPEDA (Bidang Evaluasi dan Statistik) tidak akan kehilangan informasi terhadap program-program mana yang sudah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan ataupun aspek-aspek mana yang belum tersentuh dalam perencanaan. 2) Menyusun dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah Kota Samarinda Pengembangan Wilayah, Perencanaan Sumber Daya Manusia, Perencanaan Pemerintahan dan aparatur, Perencanaan Ekonomi. Strategi ini dimaksudkan sebagai acuan dan pengendalian terhadap proses perencanaan pembangunan daerah, yang dilakukan oleh bidang evaluasi dan statistik, sehingga pembangunan di Kota Samarinda tidak akan kehilangan arah. 3) Meningkatkan kemampuan internal BAPPEDA Kota Samarinda, dengan jalan bekerjasama dengan pihak profesional dalam melakukan Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

17 penelitian terhadap suatu program/kegiatan pembangunan apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan, sehingga hal ini akan dapat mengurangi kesalahan perhitungan yang berakibat pada inefisiensi dan inefektifitas terhadap anggaran pembangunan yang ada. 4) Meningkatkan kelancaran koordinasi, sinkronisasi dan komunikasi dengan semua pihak terkait dalam kegiatan perencanaan pembangunan, Pengembangan Wilayah, Perencanaan Sumber Daya Manusia, Perencanaan Pemerintahan dan aparatur, Perencanaan Ekonomi. Meskipun langkah koordinasi dan komunikasi perencanaan pembangunan daerah BAPEDA Kota Samarinda selama ini sudah terprogram dengan baik, akan tetapi isi, partisipasi dan perhatian aspirasi dalam forum koordinasi tersebut haruslah lebih ditingkatkan. 5) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya, fisik prasarana, evaluasi dan statistik. Hal ini dimaksudkan adalah tugas BAPPEDA tidak hanya merencanakan pembangunan, akan tetapi juga tetap melakukan monitoring dan evaluasi sehingga dapat memberikan masukan kepada kepala daerah dan jajarannya letak kelebihan dan kekurangan proses pembangunan daerah di Kota Samarinda serta mampu memberikan solusi terhadap masalah pembangunan daerah. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

18 F. Struktur Organisasi Gambar 1.1 Struktur Organisasi Berdasarkan Perwali Nomor 31 Tahun 2014 KEPALA BAPPEDA Drs. H. Sugeng Chairuddin, M.Si (IV/c) / S2 SEKRETARIS Kelompok Jabatan Ir. H. Sayid Asraruddin.L, M.Si (IVb)/ S2 Fungsional Kasubbag Kasubbag Kasubbag Perencanaan Umum Keuangan Program H. Ismail, S.Sos Hj. Suhartini, SE, MM H.M. Djunaidi, SE (IIId) / S (IVa) / S (IIId) / S1 BIDANG EVALUASI BIDANG PERENCANAAN BIDANG PERENCANAAN BIDANG PERENCANAAN BIDANG PERENCANAAN & STATISTIK PRASARANA & SDM PEMERINTAHAN & APARATUR EKONOMI H. Umar Shodiq, SE PENGEMBANGAN WILAYAH Drs. Iberahim, M.Psi Drs. H. Zainal Arifin, M.Si Ir. H. Hazairin (IV/a) / S1 Firdaus Akbar, ST, M.Si (IVa)/S (IVb)/ S (IVb)/ S (IVa)/S2 Kasubbid Statistik & Dokumentasi Kasubbid Pendidikan, Kasubbid Kasubbid Kasubbid Prasarana Mental & Spiritual Pemerintahan Pengembangan Dunia Usaha, Yudi Sulistiyanto, ST Wilayah Emy Sambo, SE Ir. Hj. Maryanah Pariwisata dan Budaya (III/d) / S2 Nufida Pujiastuti, ST, M.Sc (IIId)/ S (IIIc)/S1 Imam Gunadi, S.STP (IIIc)/S (IIIc) / S1 Kasubbid Analisa Kasubbid Pengembangan Kasubbid Kasubbid Kasubbid Sumber Daya Penilaian & Pelaporan Wilayah Kesejahteraan Rakyat Aparatur Alam dan Lingkungan Hidup Ernawati, S.Sos j. Narulita Haidinawati Ibay, ST. M Andi Ansyari, SE, MM Ir. Rustam Hady (IIId) / S (IVa)/ S2 Ir. Sri Redjeki Eddy Handajani, M.Si (IIId)/ S (IIId)/ S (IVa)/ S2 Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

19 G. Sistematika Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja tahun 2015 adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

20 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dengan diberlakukannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka penyusunan Rencana Strategis merupakan langkah awal untuk dijabarkan sampai kepada pengukuran sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Oleh karenanya seluruh jajaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Rencana Strategis merupakan kebutuhan nyata untuk menghadapai persoalan yang dihadapi maupun untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi. A. RENCANA STRATEGIK Rencana Strategik yang disusun merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan memperhatikan dan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun Visi Kota Samarinda adalah Terwujudnya Kota samarinda sebagai kota metropolitan berbasis industri, perdagangan dan jasa yang maju berwawasan lingkungan dan hijau, mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda menggunakan metode deskriptif dan induktif/analitik dengan melakukan diskusi intern, serta memanfaatkan informasi dan studi literature. Dalam garis besar dapat disampaikan bahwa Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda secara Implisit di dalamnya Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

21 terjabarkan mengenai Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijaksanaan, Program dan Kegiatan yang cukup realistik dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. 1. VISI Adapun Visi yang disepakati dan ditetapkan untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda tidak dapat lepas dari ruang lingkup Visi Pemerintah Kota Kota Samarinda, karena Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda merupakan Perangkat Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah dan merupakan elemen penting di dalam suksesnya pencapaian visi Pemerintah Kota tersebut. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda yang ditetapkan di dalam Rencana strategis (RENSTRA) adalah Terwujudnya Perencanaan Sinergi Dalam rangka mengantisipasi tantangan kedepan untuk menuju tercapainya kondisi lebih baik, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda harus mempersiapkan diri guna tetap eksis dan senantiasa mengupayakan perubahan kearah yang lebih baik. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Kerangka pikir sinergi kebijakan dan regulasi, secara bertahap mengumpulkan kebijakan-kebijakan sektoral baik itu ditingkat regional maupun ditingkat nasional ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional untuk mensinergikan antara kerangka regulasi dan pendanaan untuk selanjutnya memasuki tahap sistem regulasi nasional, Sistem regulasi nasional merupakan suatu proses mekanisme bertahap Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

22 untuk mewujudkan harmonisasi antara kebijakan yang dirumuskan ke dalam bentuk regulasi melalui upaya pengelolaan yang terarah (perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi) terutama dalam rangka meningkatkan kualitas regulasi dan kinerja penyelenggara negara demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. 2. MISI Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda adalah : a. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang mengarah ke profesionalisme di Bidang Perencanaan ; b. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan ; c. Menciptakan Koordinasi yang serasi dan terpadu. 3. TUJUAN Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi untuk meletakan kerangka prioritas ke arah program dan kegiatan yang dicanangkan dalam waktu 5 tahun. Berdasarkan perumusan misi dan faktor faktor kunci keberhasilan maka Bappeda Kota Samarinda menetapkan tujuan sebagai berikut : a. Misi Pertama Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang mengarah ke Profesionalisme di Bidang Perencanaan Pembangunan dengan tujuan : Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Aparat Perencana melalui kursus jangka pendek / fungsional informal. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

23 b. Misi Kedua Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dalam perencanaan pembangunan dengan tujuan : Meningkatkan Sinkronisasi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan dari semua lini, baik tingkat pemerintahan dan masyarakat. c. Misi Ketiga Menciptakan Koordinasi yang terpadu dengan tujuan : Meningkatkan Konsultasi dan Konfirmasi Program Pembangunan secara terpadu, baik antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional. 4. STRATEGI KEBIJAKAN Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan kedalam kebijakan dan program. Program kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda tidak lepas dari Prioritas pembangunan Kota Samarinda yang tertuang dalam RPJMD Kota yang diarahkan pada : 1. Pemantapan kembali Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda; 2. Peningkatan kualitas dan profesionalisme personil Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda; 3. Peningkatan efektifitas pembangunan daerah; 5. Peningkatan penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan. Berpedoman dari arahan tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda menetapkan cara mencapai tujuan dengan sasaran sebagai berikut : Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

24 1. Sasaran pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi aparat perencana melaui kursus jangka pendek, dengan sasaran : Tersedianya sumber daya manusia bagi aparat perencana yang professional; 2. Sasaran kedua, meningkatkan singkronisasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dari semua lini, tingkatan, pemerintahan dan masyarakat, dengan sasaran : tersedianya perencanaan pro aktif dan antisipatif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas. 3. Sasaran ketiga, meningkatkan konsultasi dan konfirmasi program pembangunan secara terpadu, baik antar instansi, daerah, regional dan nasional dengan sasaran : meningkatnya keterpaduan program pembangunan antar instansi, daerah, regional dan nasional. Dari 3 (tiga) sasaran tersebut dijabarkan dalam 4 (empat) kebijakan untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah dalam rangka mendukung perwujudan Visi dan Misi Kota Samarinda maka, maka Bappeda Kota Samarinda menetapkan 4 (empat) kebijakan prioritas Tahun sebagai berikut : 1. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan dengan pemenuhan kebutuhan kuantitas dan kualitas SDM serta perangkat pendukungnya termasuk pembaharuan & analisis data perencanaan dan penyediaan sistem informasi perencanaan pembangunan. 2. Peningkatan kualitas koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi melalui kerjasama perencanaan pembangunan antar lembaga dan antar daerah dengan memanfaatkan dokumen perencanaan sebagai pedoman dan acuan. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

25 3. Peningkatan kualitas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah melalui pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan yang tepat waktu dengan efisien, efektif dan partisipatif dalam mencapai konsistensi pelaksanaan pembangunan antara lain dengan penyusunan peraturan daerah tentang mekanisme perencanaan pembangunan daerah serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah termasuk dengan peningkatan pelibatan LSM dan Perguruan Tinggi sebagai mitra. 4. Mengembangkan mekanisme perencanaan pembangunan daerah sesuai UU No. 25 Tahun 2004 melalui penyusunan peraturan daerah tentang mekanisme perencanaan pembangunan daerah termasuk kelembagaan perencanaan daerah. B. RINGKASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kerja sebagaipenjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Untuk melaksanakan kebijakan yang merupakan perwujudan dari Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda, maka ditetapkan Program dan Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan didukung 7 Kegiatan, yaitu : 1.1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik 1.2. Penyediaan alat tulis kantor 1.3. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 1.4. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

26 1.5 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 1.6 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 1.7 Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, didukung 3 kegiatan yaitu : 2.1. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 2.2. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 2.3. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan dan peralatan kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, didukung 1 Kegiatan, yaitu : 3.1. Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencanaan Pembangunan 4. Program Pengembangan Data / Informasi, didukung 7 Kegiatan yaitu : 4.1. Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) 4.2. Inventarisasi data infikator pembangunan daerah Kota Samarinda 4.3. Dokumentasi hasil pembangunan Daerah Kota Samarinda 4.4. Koordinasi Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penunjang Laporan Capaian Kinerja 4.6. Evaluasi RKPD dan Evaluasi RPJMD Pemerintah Kota Samarinda 4.7. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Visi Misi Pemerintah Kota Samarinda 5. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, didukung 6 kegiatan yaitu : 5.1. Pembinaan dan Pengendalian Penataan Ruang Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

27 5.2. Perencanaan/Koordinasi Program Bidang Prasarana wilayah Kota Samarinda 5.3. Sosialisasi Perda Kota Samarinda Tentang RTRW Kota Samarinda Penyusunan KUA dan PPAS Tahun Sinkronisasi dan Rapat Teknis Program Pembangunan Kota Samarinda 5.6. Penyusunan RPJM Kota Samarinda Dan Finalisasi RPJP Kota Samarinda 6. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi didukung 5 kegiatan, yaitu : 6.1. Penyusunan Informasi dan Statistik Perencanaan Bidang Ekonomi 6.2. Penyusunan Buku Inventarisasi Data Bidang Ekonomi 6.3. Penyusunan Indikator Ekonomi 6.4. Penyusunan Data Base Komoditi Pertanian Berdasarkan GIS di Kota Samarinda 6.5. Study Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat 7. Program Perencanaan Sumber Daya Manusia didukung 4 kegiatan, yaitu : 71. Pengembangan Peta Pendidikan 7.2. Penyusunan inventarisasi Data Sumber Daya Manusia 7.3. Penunjang Kegiatan TKPK Kota Samarinda 7.4. Penyusunan Rencana Aksi Daerah PUG Kota Samarinda Format Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015 disajikan tersendiri dalam lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan kinerja Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

28 tahun 2015 ini. Untuk mengoptimalkan terwujudnya perencanaan yang sinergis dengan Meningkatkan Sinkronisasi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan dari semua lini, baik tingkat pemerintahan dan masyarakat. Adapun kegiatan yang menjadi prioritas adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi Perda Kota Samarinda Tentang RTRW Kota Samarinda Penyusunan RPJM Kota Samarinda dan Finalisasi RPJP Kota Samarinda. 3. Sinkronisasi dan Rapat Teknis Program Pembangunan Kota Samarinda. 4. Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencanaan Pembangunan. 5. Penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2015 Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

29 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selaku pengemban amanah masyarakat Kota Samarinda melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Bappeda Kota yang dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan. Laporan tersebut diatas memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian Sasaran dan Program/kegiatan, baik keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada tahun A. Capaian Kinerja Organisasi 3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan, kinerja Pemerintah Kota Samarinda diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran, pencapaian Kinerja Program/Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

30 Kinerja Kegiatan yang terdiri dari input, output, outcome, benefit dan impact. Media pengukuran kinerja terdiri dari : - Formulir PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan) - Formulir PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran) Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan Kota Samarinda sebagai kota metropolitan berbasis industri, perdagangan dan jasa yang maju berwawasan lingkungan dan hijau, mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu : = Baik = Cukup - < 50 = Kurang Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Indikator Sasaran Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan Target Kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. Indikator Kinerja Kegiatan Kinerja Kegiatan dikelompokan ke dalam : a. Kelompok indikator inputs (masukan), adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator masukan ini antara lain Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

31 berupa sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan peraturan. b. Kelompok indikator outputs (keluaran) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari hasil kegiatan dan program yang dapat berupa fisik maupun non fisik berdasarkan masukan yang digunakan. c. Kelompok indikator outcomes (hasil) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka waktu menengah, outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. d. Kelompok indikator benefits (manfaat) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung oleh masyarakat dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik. e. Kelompok indikator impacts (dampak) ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam setiap kegiatan. 3.2 Evaluasi dan Analisis Pencapaian Sasaran Secara umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Samarinda. Yaitu Peningkatan efektifitas pembangunan daerah dan Peningkatan penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran Dalam pelaksanaannya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah memiliki 3 sasaran dan indikator sasaran sebanyak 12 (dua belas) indikator sasaran. Uraian lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut : Dari tabel terlihat bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yaitu Jumlah Pegawai yang mengikuti Bimtek dan Persentase Pegawai yang memiliki Kualifikasi Perencanaan dapat mencapai sasaran kinerja sebesar 80%, dari interprestasi atas pencapaian sasaran dan program kegiatan nilai sebesar 80% dikatagorikan baik. Pengembangan sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi sebab pegawai merupakan aset yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Notoatmodjo (2003:4) mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau pegawai Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

32 untuk mencapai hasil yang optimal. Pendidikan dan pelatihan pegawai memberi kontrbusi pada peningkatan produktivitas, efektitas dan efisiensi organisasi.pendidikan dan pelatihan bagi pegawai harus diberikan secara berkala agar setiap pegawai terpelihara kompetensinya untuk peningkatan kinerja organisasi. Oleh karena ini program pelatihan harus mendapat perhatian melalui perencanaan kebutuhan diklat bagi pegawai setiap pegawai. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatur tentang pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan dan pelatihan. Pada Pasal 70 disebutkan bahwa setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Pengembangan kompetensi tersebut diantaranya melalui pendidikan dan pelatihan. Pada masa orientasi atau percobaan Pegawai negeri Sipil, proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral dan kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga pada hal ini sumber daya aparatur pada pemerintahan di hadapkan pada beberapa permasalahan yang sangat urgen yakni kualitas sumber daya yang dipandang masih rendah, permasalahan yang lain adalah obyektivitas pemerintah daerah dalam penempatan pegawai negeri sesuai dengan kompetensi dasar dan bidang masing-masing pegawai. Untuk mengembangan kompetensi ASN setiap instansi pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi dalam rencana kerja anggaran tahunan dalam rangka pengembangan karir khususnya PNS. Tantangan kedepan untuk mempertahankan penilaian tersebut sangat sulit diwujudkan diantaranya kebutuhan akan kualitas pegawai dalam bidang perencanaan sangat penting dan anggaran sebagai pendukungnya. Dalam Tabel 3.1 evaluasi pencapaian sasaran 1, indikator sasaran jumlah pegawai yang mengikuti bimtek perencanaan tahun 2015 target 10 orang, sedangkan terealisasi 8 orang dengan presentase 80%. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

33 NO Tabel 3.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1 Tersedianya sumber daya manusia bagi aparat perencana yang professional Indikator Kinerja Target Realisa Tahun 2015 Utama Renstra si s/d Target Realisasi Capaian Tahun Akhir 1 Peningkatan Sumber % Daya Aparatur Dalam Tabel 3.2 evaluasi pencapaian sasaran 2, indikator sasaran Tersedianya Perencanaan Pro Aktif Dan Antisipatif serta Pelaksanaan Pembangunan Sesuai dengan Skala Prioritas, dari 1 indikator sasaran diatas rata rata sasaran kinerjanya antara 80 % s/d 100 %, berdasarkan penilaian angka sebesar dikatagorikan baik. Prioritas dan sasaran pembangunan merupakan suatu program dan kegiatan yang merupakan prioritas utama karena program dan kegiatan tersebut merupakan penjabaran tiap tahun program prioritas pembangunan di RPJMD untuk mencapai visi dan misi dari kepala daerah. Suatu prioritas pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah, mengingat keterdesakan dan daya ungkit bagi kinerja pembangunan daerah. Perumusan prioritas pembangunan dilakukan dengan mengevaluasi lebih lanjut permasalahan pembangunan daerah terkait, dihubungkan dengan program pembangunan daerah (RPJMD) pada tahun rencana dan kemungkinan perubahannya. Prioritas dan sasaran pembangunan dirumuskan berdasarkan hasil analisis terhadap pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional serta rancangan ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioritas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan perikraan maju pada RKPD tahun sebelumnya Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

34 Sasaran perencanaan pro aktif, antisipatif dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas diantaranya memuat rancangan KUA dan PPAS yang memuat target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya. Program-program diselaraskan dengan prioritas pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Sedangkan asumsi yang mendasari adalah pertimbangan atas perkembangan ekonomi makro dan perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Tabel 3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran 2 Tersedianya Perencanaan Pro Aktif Dan Antisipatif Serta Pelaksanaan Pembangunan Sesuai Dengan Skala Prioritas NO Indikator Kinerja Utama 1 Tersusunnya perencanaan 2016 Buku RKPD Target Renstra Realisasi s/d Tahun Berjalan Tahun 2015 Target Realisasi Capaian % 2 Tersusunnya Buku RKPD Perubahan % 3 Tersusunnya buku perencanaan KUA dan PPA TA % 4 Tersusunnya buku perencanaan Perubahan TA % Dari tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3, Meningkatnya keterpaduan program pembangunan antar instansi, daerah, regional dan nasional. Dari indikator rata-rata sasaran kinerjanya antara 80 % s/d 100 %, berdasarkan penilaian angka sebesar dikatagorikan baik. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

35 Dalam melakukan pembangunan, Indonesia mengenal suatu sistem yang mengatur pembangunan di Indonesia, dengan ruang lingkup nasional maupun daerah yaitu, SPPN (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional). SPPN ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun Dalam rangka realisasi Sistem Perencanaan Pembangunan dan Daerah ini, maka sudah sepatutnya memiliki sasaran pokok yang ingin dicapai SPPN, jenis dokumen beserta mekanisme pelaksanaannya dan pastinya juga ada permasalahan yang dihadapi. SPPN 2004 ini, dikeluarkan pemerintah untuk memperbaiki berbagai kelemahan perencanaan pembangunan yang dirasakan di masa lalu. Berikut dalam proses perencanaan ada beberapa yang perlu kita singkronkan yaitu : 1. Proses Politik : Pemilihan langsung dipandang sebagai proses perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan dalam bentuk Visi, Misi, dan Program yang ditawarkan Presiden / Kepala Daerah terpilih selama kampanye. 2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan. 3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan para pemangku kepentingan pembangunan (stake holders) Antara lain melalui pelaksanaan Musrenbang. 4. Proses Bottom-Up dan Top-Down : Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan. Dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004, pasal 1: Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Asas dan tujuan : 1. Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

36 2. Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Dalam ruang lingkup perencanaan proses penyusunan dokumen perencanaan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota diantaranya mengacu UU 17/2003, UU 25/2004, UU 32/2004 dan PP 8/2008. RPJPD Kab/Kota mengacu RPJPD Provinsi dan RPJPN pusat, RPJMD Kab/Kota memperhatikan RPJMD Provinsi dan RPJMD pusat, RKPD Kab/Kota diserasikan dengan musrenbang dan RKPD Provinsi dan RKP Pusat. Sedangkan Renstra dan Renja SKPD berpedoman pada RPJMD yang sebelumnya memperhatikan Renstra dan Renja SKPD Provinsi dan Kementerian. Keterpaduan atau singkronisasi perencanaan antara daerah, regional maupun pusat sangat diperlukan bagi pembangunan Kota Samarinda, mengingat kebutuhan pendanaan keuangan daerah terbatas sehingga diperlukan altrernatif pendanaan dari bantuan provinsi maupun pusat. Tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya keterpaduan program pembangunan antar instansi, daerah, regional dan nasional NO Indikator Kinerja Target Realisasi Tahun 2015 Utama Renstra s/d Target Realisasi Capaian Tahun Berjalan 1 Tersusunnya Buku % Perencanaan RPJPD 2 Tersusunnya Buku % Putih RPJMD Kota Samarinda 3 Tersedianya Sistem % Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) 4 Laporan Bantuan % Keuangan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

37 5 Laporan Evaluasi % RKPD dan Evaluasi RPJMD Pemerintah Kota Samarinda 6 Tersosialisasinya % Perda Kota Samarinda tentang RTRW Kota 7 Samarinda % 2033 Terselenggaranya koordinasi TKPK Kota Samarinda 3.3 Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) Tahun Anggaran 2015 Perkembangan APBD selama kurun waktu tahun , menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan APBD Kota Samarinda. Gambaran lengkap perkembangan APBD Kota Samarinda Tahun disajikan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kota Samarinda Tahun Tahun APBD Perubahan Per Tahun (%) ,35-21, ,00-4, ,00 37, ,00 37, , Sumber : BAPPEDA Kota Samarinda Secara total APBD Kota Samarinda berasal dari total Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah, pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi Rp ,00 dengan persentase sebesar 0,56% dibanding tahun Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD pada tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan presentase kontribusi 14,84% sebagaimana pada tabel 3.5. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

38 Tahun Tabel 3.5 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah dan APBD Kota SamarindaTahun Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan PAD (%) APBD Proporsi PAD Terhadap APBD (%) ,00 20, ,35 6, ,00 21, ,00 8, ,00 25, ,00 8, ,46 25, ,00 7, , ,00 14,84 Sumber : BAPPEDA Kota Samarinda Dana Perimbangan Kota Samarinda pada tahun 2014 mengalami kenaikan dari tahun 2013 menjadi sebesar Rp ,00 dengan presentase pertumbuhan sebesar 2,21%. Kontribusi terhadap APBD Tahun 2013 sebagaimana pada tabel 3.6 Tabel 3.6 Perkembangan Total Dana Perimbangan Kota Samarinda Tahun Tahun Dana Perimbangan Pertumbuhan APBD (%) Proporsi ,00 40, , ,00-17, , ,00 10, , ,00 17, ,00 38, ,00 2, ,00 39,21 Sumber : BAPPEDA Kota Samarinda Belanja Daerah terbagi dua yaitu Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Hibah, Bansos, Bantuan Keuangan kepada Partai Politik dan Belanja Tidak Terduga. Sedangkan Belanja Langsung terdiri dari Belanja Dana Alokasi Khusus (DAK), Banprov, Penyelesaian Kewajiban Pihak Ketiga, Belanja Langsung pada Tiap SKPD, Realokasi Kegiatan, Kegiatan Multiyears dan Kegiatan Murni. % Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

39 Perkembangan alokasi belanja daerah Kota Samarinda selama kurun waktu Tahun mengalami kenaikan sebagaimana terlihat pada tabel 3.7 Tahun Tabel 3.7 Perkembangan Alokasi Belanja Daerah Tahun Belanja Pertumbuhan Belanja (%) APBD Proporsi Belanja Terhadap APBD ,00-20, , ,00-13, , ,00 44, , ,00 43, ,00 99, ,00 1, ,00 99,98 Sumber : BAPPEDA Kota Samarinda (%) 3.4. Belanja Daerah Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Daerah. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan ketentuan perundangundangan. Urusan wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada masyarakat yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintah yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai kondisi, kekhasan, dan potensi keunggulan daerah. Belanja penyelenggaraan urusan wajib tersebut diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

40 masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal berdasarkan urusan wajib pemerintahan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Total Belanja daerah pada Perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah 2015 sebesar Rp ,48 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp ,02 dan Belanja Langsung Rp ,46. Belanja tidak langsung di dalamnya memuat belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada partai politik dan belanja tak terduga. Belanja langsung di dalamnya terdapat belanja DAK, belanja bantuan keuangan provinsi, belanja penyelesaian kewajiban kepada pihak ketiga, belanja langsung pada setiap SKPD (rutin), belanja realokasi kegiatan, belanja kegiatan multiyear dan belanja kegiatan murni. Gambar 3.1 Anggaran Belanja Daerah Perubahan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG Kinerja Pembangunan Daerah Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas atau kualitas yang terukur. Kinerja pembangunan daerah merupakan gambaran tentang pencapaian serangkaian aktivitas oleh pemerintah daerah, sebagai implikasi dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja berfungsi untuk menilai sukses atau tidaknya suatu organisasi, program atau kegiatan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk menilai penyimpangan yang terjadi antara kinerja aktual dan kinerja yang diharapkan. Dengan mengetahui Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

41 penyimpangan tersebut, dapat dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan kinerja. Gambaran kinerja ini meliputi perkembangan indikator makro pembangunan yang diimplementasikan dari program pembangunan dan sumber daya keuangan yang direpresentasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana tahunan pemerintah daerah, yang komponen pokoknya adalah terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayarkan kembali oleh daerah. Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Pembiayaan daerah meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Pengelompokan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai berikut : a. Urusan Wajib : - Pendidikan - Ketenagakerjaan - Kesehatan - Koperasi dan Usaha Kecil Menengah - Pekerjaan Umum - Penanaman Modal - Perumahan - Kebudayaan - Perencanaan Pembangunan - Kepemudaan dan Olah Raga - Perhubungan - Kesatuan Bangsa & Politik dalam Negeri - Lingkungan Hidup - Sosial - Kependudukan dan Catatan Sipil - Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

42 - Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah dan Perangkat Daerah. b. Urusan Pilihan : - Pertanian - Energi & Sumber Daya Mineral - Kelautan dan Perikanan - Perdagangan - Perindustrian 3.6 Permasalahan dan Solusi dalam Belanja Daerah Kebijakan Umum Belanja Daerah Kebijakan umum belanja daerah dalam perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015 tetap berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan urgensi setiap Organisasi Perangkat Daerah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, khususnya untuk menjamin kegiatan kegiatan strategis tetap bisa dilaksanakan dengan cara penyesuaian dengan tetap memperhatikan faktor efektivitas, efisiensi dalam penggunaan anggaran. Upaya yang dilakukan secara umum adalah : 1. Pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efesiensi dan efektif. 2. Penggunaan anggaran belanja langsung disesuaikan dengan kebijakan riil pembangunan. Pada Perubahan APBD Kota Samarinda Tahun Anggaran 2015, Permasalahan yang dihadapi dalam aspek belanja daerah adalah sebagai berikut: 1. Belum semua SKPD karena sesuatu hal melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam DPA-SKPD, sehingga banyak kegiatan yang baru pada triwulan IV melaksanakan kegiatan, sehingga penyerapan dana sebagian besar di akhir tahun anggaran; 2. Belum terciptanya tingkat efisiensi belanja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD; 3. Kebutuhan peningkatan ketersediaan infrastruktur memerlukan pembiayaan yang relatif besar yang belum proporsional dengan sumber-sumber pendapatan yang tersedia; Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

43 4. Mengingat keterbatasan anggaran, maka Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 belum mampu untuk membiayai secara menyeluruh kegiatan yang diinginkan. Sedangkan solusi yang diambil adalah: 1. Perlunya kedisiplinan anggaran bagi SKPD agar mematuhi pelaksanaan kegiatan yang telah dibuat dalam DPA-SKPD; 2. Perlu dilakukan penghematan terhadap dana yang dialokasikan untuk belanja operasional guna dialokasikan ke belanja modal; 3. Menyusun anggaran belanja dengan memperhatikan faktor efisiensi dan efektivitas terhadap pencapaian sasaran maupun targetnya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta indikator kinerja yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan; 4. Dalam rangka efisiensi dan efektivitas, belanja daerah hanya diperuntukkan untuk hal-hal yang benar-benar menjadi prioritas dan difokuskan pada implementasi program dan kegiatan yang mendesak; 5. Kebijakan anggaran belanja benar-benar didasarkan pada arah dan kebijakan umum serta strategi dan prioritas APBD yang telah ditetapkan Analisis Efesiensi dan Efektivitas Kinerja Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda dalam rangka mencapai tujuan berupaya efisien dalam melakukan kegiatannya, efisiensi diperoleh dari perbandingan antara realisasi output dengan realisasi input, terutama komponen dana dari suatu kegiatan. Suatu kegiatan disebut efisien jika realisasi output sama atau melebihi target, sedangkan realisasi dana sama atau lebih rendah dari target, sedangkan inefisien disebabkan realisasi output lebih rendah dari target, sementara realisasi dana sama atau lebih besar dari target. A. Capaian Kinerja Organisasi Efektifitas adalah perbandingan antara ratio pencapaian outcome dengan ratio pencapaian output dari suatu kegiatan. Suatu kegiatan disebut efektif jika pencapaian outcome sama, melebihi target atau seimbang dengan pencapaian output, sedangkan in-efektif disebabkan pencapaian outcome lebih rendah dari pada pencapain output. Pada tahun Anggaran 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

44 Samarinda melaksanakan 27 kegiatan (terlampir) yang terdiri dari 11 kegiatan bersama dibawah sekretariat dan 16 kegiatan langsung dengan pencapaian rata-rata sesuai dengan harapan atau dapat dikatagorikan bahwa Program Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda dilaksanakan dengan baik/berhasil, hal tersebut dapat dilihat dari perjalanan semua kegiatan baik yang menyangkut bidang perencanaan prasarana dan pengembangan wilayah, bidang perencanaan pemerintahan dan aparatur, bidang perencanaan sumber daya manusia dan bidang perencanaan ekonomi berjalan dengan baik, demikian pula dari hasil evaluasi kinerja kegiatan menunjukan keberhasilan dengan kriteria Efisien dan sesuai Harapan sebanyak 27 kegiatan. B. Realisasi Anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang kedudukan BAPPEDA sebagai Lembaga Teknis di bidang perencana daerah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Walikota Samarinda Nomor 024 Tahun 2008, Bappeda Kota Samarinda merupakan : a. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah di bidang Perencanaan penyelenggaraan pemerintah daerah. b. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah, dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Memiliki 3 (tiga) tugas penting yang bersifat integral di dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yaitu : Mendukung dan membantu kelancaran tugas Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi wewenang Pemerintah Daerah, melaksanakan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, khususnya kegiatan penyusunan dan pelaksanaan di bidang perencanaan pembangunan daerah dan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi serta monitoring perencanaan dan merumuskan pengendalian daerah dibidang perencanaan ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana, serta evaluasi dan statistik. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

45 Fungsi Bappeda Kota Samarinda di dalam menyelenggarakan tugas pokoknya berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2008 mempunyai fungsi : a)perumusan kebijakan teknis perencanaan operasional program penyelenggaraan pemerintahan daerah, b)penyelenggaraan bimbingan, konsultasi dan pengkoordinasian penyusunan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah, c)pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam penetapan pedoman dan standar perencanaan pengembangan pembangunan ekonomi, sosial budaya, fisik dan prasarana, serta evaluasi dan statistik, d)pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penetapan petunjuk teknis pembangunan daerah, pengembangan kerjasama pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan serta wilayah tertinggal, pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan daerah serta keserasian pembangunan daerah sesuai manajemen pengembangan wilayah dan kawasan daerah yang searah dengan kebijakan umum daerah, e)pemberian dukungan teknis dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan dan diperintahkan oleh Kepala Daerah sesuai ruang lingkup, tupoksi, tanggung jawab dan kewenangan badan. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda sebagaimana dijelaskan dalam Renstra adalah Terwujudnya Perencanaan Sinergi Visi tersebut dijabarkan ke dalam 3 Misi, 3 Tujuan, 3 Sasaran yang selanjutnya dituangkan ke dalam 4 strategi dan Kebijakan dan 8 Program yang terdiri dari 3 program bersama (dibawah sekretariat) serta 5 program langsung. Dalam rangka pelaksanaan atau operasionalisasi tugas pokok dan fungsi berkaitan dengan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda, maka sebagai acuan utama yang harus dipegang oleh para pemeran organisasi adalah rumusan yang menjadi tujuan dan sasaran selama tahun 2015 yang pada dasarnya juga merupakan bagian Rencana Strategis tahun , yaitu : Tujuan 1. kualitas Sumber Daya Manusia Aparat Perencana melalui kursus jangka pendek / fungsional informal. Sasaran a. Tersedianya Sumber Daya Manusia bagi Aparat Perencana yang Profesional Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

46 2. Meningkatkan Sinkronisasi Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan dari semua lini, baik tingkat pemerintahan dan masyarakat. b. Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas. 3. Meningkatkan Konsultasi dan Konfirmasi Program Pembangunan secara terpadu, baik antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional. c. Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional. Pelaksanaan Kinerja Tahun 2015 dari 3 misi, 3 tujuan, 3 sasaran dan Kebijakan tersebut dalam proses perjalanannya dapat dilaksanakan 3 Program terdiri dari 11 kegiatan bersama yang dilaksanakan sekretariat, 4 program terdiri dari 16 kegiatan langsung dengan 12 (dua belas) indikator sasaran. Berdasarkan hasil evaluasi internal dengan melakukan Pengukuran Pencapaian Sasaran terhadap 3 sasaran dengan 12 (dua belas) indikator sasaran, 3 program 10 kegiatan bersama yang dilaksanakan sekretariat dan 5 program terdiri dari 24 kegiatan langsung yaitu : A. 11 Kegiatan bersama (dilaksanakan sekretariat) : 1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. 2. Penyediaan alat tulis kantor. 3. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. 4. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor. 5. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. 6. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. 7. Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran. 8. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor. 9. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional. 10.Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan dan peralatan kantor. B. 25 Kegiatan langsung : 1. Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencanaan Pembangunan. 2. Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). 3. Inventarisasi data infikator pembangunan daerah Kota Samarinda. 4. Dokumentasi hasil pembangunan Daerah Kota Samarinda. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

47 5. Koordinasi Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Penunjang Laporan Capaian Kinerja. 7. Evaluasi RKPD dan Evaluasi RPJMD Pemerintah Kota Samarinda. 8. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Visi Misi Pemerintah Kota Samarinda. 9. Pembinaan dan Pengendalian Penataan Ruang. 10.Perencanaan/Koordinasi program Bidang Prasarana Wilayah Kota Samarinda. 11.Sosialisasi Perda Kota Samarinda tentang RTRW Kota Samarinda Penyusunan KUA dan PPAS Tahun Sinkronisasi dan Rapat Teknis Program Pembangunan Kota Samarinda. 14.Penyusunan RPJM Kota Samarinda Dan Finalisasi RPJP Kota Samarinda. 15.Penyusunan Informasi Dan Statistik Perencanaan Bidang Ekonomi. 16.Penyusunan Buku Inventarisasi Data Bidang Ekonomi. 17.Penyusunan Indikator Ekonomi. 18.Penyusunan Data Base Komoditi Pertanian Berdasarkan GIS di Kota Samarinda. 19.Study Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat. 20.Pengembangan Peta Pendidikan. 21.Penyusunan inventarisasi Data Sumber Daya Manusia. 22.Penunjang Kegiatan TKPK Kota Samarinda. 23.Penyusunan Rencana Aksi Daerah PUG Kota Samarinda. 24.Inventarisasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan. 25.Perencanaan Penguatan Sumber Daya Aparatur. Untuk rencana tingkat capaian 25 kegiatan langsung, realisasi persentase rencana tingkat gambarkan sebagai berikut : capaian,realisasi keuangan dapat kami Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

48 1.1. Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencanaan Pembangunan Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Sumber Daya Manusia bagi Aparat Perencana yang Profesional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp ,00 Rp ,00 83,84 Keluaran : Kemampuan 8 orang 6 orang 80 kapasitas dalam Perencanaan Bidang Fisik, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya dan Bidang Evaluasi dan Statistik. - Hasil yang dicapai : Perencanaan daerah dapat meningkat dengan optimal 95% 95% 95 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencanaan Pembangunan dana yang dialokasikan sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp , dengan pencapaian 83,84 % Inventarisasi data infikator pembangunan daerah Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Rp ,00 Rp Dana Keluaran : Tersedianya data indikator 951 database 951 database 100% kinerja berdasarkan permendagri 54 Tahun 2010 lampiran 1 - Hasil yang dicapai : Tersedianya data RPJMD 90% 90% 90% Kegiatan inventarisasi data infikator pembangunan daerah Kota Samarinda dana yang dialokasikan sebesar Rp ,00 dengan Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

49 realisasi sebesar Rp dengan pencapaian 93 %. Indikator hasil yang diharapkan adalah Tersedianya data RPJMD 1.3. Pengembangan Dokumentasi dan Media Informasi hasil pembangunan Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Rp ,00 Rp ,00 90 % Dana Keluaran : 1 paket 1 paket 100% Tersedianya Website Bappeda Kota Samarinda - Hasil yang dicapai : Tersedianya data pendukung perencanaan 80% 80% 80% Kegiatan ini dana yang dialokasikan sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp dengan pencapaian keuangan 90 %. Indikator hasil yang diharapkan adalah Tersedianya data RPJMD 1.4. Laporan Capaian Kinerja Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp ,00 Rp ,00 92 Keluaran : Laporan Kinerja, Renja, 80 exp 80 exp 100% Indikator Kinerja Utama, Pengukuran dan Penetapan Kinerja - Hasil yang dicapai : Tercapainya target Kinerja Bappeda Kota Samarinda Tahun % 90% 90% Kegiatan ini merupakan kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Bappeda Kota Samarinda. Indikator hasil yang diharapkan adalah dapat menyusun Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

50 buku Laporan kinerja dan Renja BAPPEDA. Satuan Kerja BAPPEDA Kota Samarinda dapat melaksanakan program kerjanya sesuai dengan KUA dan PPA per tahun anggaran Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Visi Misi Pemerintah Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Rp ,00 Rp , Dana Keluaran : Tersusunnya Tersedianya 25 Buku 25 Buku 100% Buku Hasil Evaluasi Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Visi Misi Pemerintah Kota Samarinda Hasil yang dicapai : Diketahuinya Tingkat 100% 100% 100% Kepuasan Masyarakat terhadap Visi Misi Pemerintah Kota Samarinda Kegiatan tingkat kepuasan masyarakat terhadap Visi Misi Pemerintah Kota Samarinda dana yang dialokasikan sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp dengan pencapaian 100 %. Indikator hasil yang diharapkan adalah diketahuinya Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Visi Misi Pemerintah Kota Samarinda Kegiatan Penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2016 Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Rp Rp % Dana Keluaran : 1. Tersusunnya buku 40 buku 40 buku 100% Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perioritas dan Plafond Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

51 Anggaran (PPA) APBD Perubahan Tersusunnya buku Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Perioritas dan Plafond Anggaran (PPA) APBD Hasil yang dicapai : Pedoman Kegiatan Tahunan Anggaran Murni dan Perubahan 40 buku 40 buku 100% 100 % 100% 100% Kegiatan Penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2015 dana yang dialokasikan sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp dengan pencapaian 71 %. Indikator hasil yang diharapkan adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Samarinda dapat melaksanakan Pedoman Kegiatan Tahunan Anggaran Murni dan Perubahan Singkronisasi dan Rapat Teknis Program Pembangunan Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 1. Terselesaikannya Buku 200 buku 200 buku 100 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 Kota Samarinda 2. Terselesaikannya Buku 200 buku 200 buku 100 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perubahan Tahun 2015 Kota Samarinda - Hasil yang dicapai : Perencanaan pembangunan 90% 90% 90% tahunan Kota Samarinda Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

52 Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Kegiatan Singkronisasi dan Rapat Teknis Program Pembangunan Kota Samarinda. Indikator hasil yang diharapkan adalah Perencanaan pembangunan tahunan Kota Samarinda Penyusunan Informasi dan Statistik Perencanaan Bidang Ekonomi Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 1. Buku Analisis Ekonomi 30 eks 30 eks 100 Makro Kota Samarinda 2. Buku Indikator Penting 80 exp 80 eks 100 Kota Samarinda - Hasil yang dicapai : Terpublikasi & Distribusi Buku Analisis Ekonomi Makro dan Buku Indikator Penting Kota Samarinda 100% 100% 100 Kegiatan ini merupakan kegiatan Penyusunan Informasi dan Statistik Perencanaan Bidang Ekonomi Indikator hasil yang diharapkan adalah dapat menyusun buku Buku Analisis Ekonomi Makro Kota Samarinda Buku Indikator Penting Kota Samarinda PDRB dan Buku Saku Statistik Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp ,54 % Keluaran : Buku PDRB dan Buku Saku Statistik Kota Samarinda. 110 Eks 110 Eks 100% Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

53 - Hasil yang dicapai : BAPPEDA dapat membuat program perencanan dalam Bidang Ekonomi. 90% 90% 90% Kegiatan ini merupakan kegiatan Penyusunan Informasi Dan Statistik Perencanaan Bidang Ekonomi. Indikator hasil yang diharapkan adalah dapat menyusun buku PDRB dan buku saku statistik Kota Samarinda Penyusunan Buku Inventarisasi Data Bidang Ekonomi Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : Buku Inventarisasi Data Bidang Ekonomi 25 Eks 25 Eks Hasil yang dicapai : Tersedianya Buku Inventarisasi Data Bidang Ekonomi 100% 100% 100% Kegiatan ini merupakan kegiatan Penyusunan Buku Inventarisasi Daerah Kota Samarinda. Indikator hasil yang diharapkan adalah dapat menyusun buku Kapasitas dan Investasi Daerah Kota Samarinda dan dapat membuat program perencanan dalam Bidang Ekonomi Penyusunan Indikator Ekonomi Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Rp Rp Tersedianya Dana Keluaran : Buku Tinjauan Perekonomian Kota Samarinda 70 eks 70 eks 100 Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

54 - Hasil yang dicapai : Terpublikasinya Buku 90% 90% 90% Tinjauan perekonomian kota Samarinda Kegiatan ini merupakan kegiatan Penyusunan Indikator Ekonomi. Indikator hasil yang diharapkan adalah dapat menyusun buku indikator ekonomi dan dapat membuat program perencanan dalam Bidang Ekonomi Penyusunan Data Base Komoditi Pertanian Berdasarkan GIS di Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Rp Rp Dana Keluaran : Buku Data Base Komoditi 24 exp 24 exp 100 Pertanian Berdasarkan GIS di Kota Samarinda - Hasil yang dicapai : Terindentifikasinya Data Base Komoditi Pertanian Berdasarkan GIS di kota Samarinda 100% 100% 100% Kegiatan ini merupakan kegiatan Penyusunan Data Base Komoditi Pertanian Berdasarkan GIS di Kota Samarinda. Indikator hasil yang diharapkan adalah Terindentifikasinya Data Base Komoditi Pertanian Berdasarkan GIS di kota Samarinda Studi Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : Buku Hasil Study Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Kota Samarinda 25 exp 25 exp 100 Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

55 - Hasil yang dicapai : Teridentifikasinya Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Samarinda 100% 100% 100 Kegiatan ini merupakan kegiatan Study Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat. Indikator hasil yang diharapkan adalah Teridentifikasinya Dampak Pertambangan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Samarinda Pengembangan Peta Pendidikan Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : Penyusunan Peta 5 exp 5 exp 100% Pendidikan Bagi Sekolah Swasta - Hasil yang dicapai : Tersedianya data base pendidikan 90% 90% 90% Kegiatan ini merupakan kegiatan pengembangan peta pendidikan, indikator hasil yang diharapkan adalah Tersedianya data base pendidikan Penyusunan Inventarisasi Data Sumber Daya Manusia Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 25 exp 25 exp 100% Penyusunan Inventarisasi Data Sumber Daya Manusia Hasil yang dicapai : 90% 90% 90% Tersedianya Tersedianya Inventarisasi Data Sumber Daya Manusia Kegiatan ini merupakan kegiatan Penyusunan Inventarisasi Data Sumber Daya Manusia. Indikator hasil yang diharapkan adalah Tersedianya Inventarisasi Data Sumber Daya Manusia. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

56 1.16. Perencanaan Penguatan Sumber Daya Aparatur Kelompok Sasaran Kegiatan Tersedianya Perencanaan Pro-aktif dan Antisipasif serta pelaksanaan pembangunan sesuai dengan skala prioritas INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 100 exp 100 exp 100 Buku Analisis Penguatan Sumber Daya Aparatur Hasil yang dicapai : 90% 90% 90 Tersedianya Tersedianya Inventarisasi Data Sumber Daya Manusia Kegiatan ini merupakan kegiatan perencanaan penguatan sumber daya aparatur, indikator hasil yang diharapkan adalah Tersedianya Inventarisasi data sumber daya aparatur Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : database database 100 tersedianya data SIPD Kota Samarinda Hasil yang dicapai : Tersedianya data pendukung perencanaan 100% 100% 100 Kegiatan ini merupakan kegiatan pengembangan sistem informasi pembangunan daerah, indikator hasil yang diharapkan adalah Tersedianya data pendukung perencanaan Penyusunan RPJM Kota Samarinda dan Finalisasi RPJP Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 1. Tersedianya Buku Rencana 100 buku 100 buku 100 Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

57 Pemerintah Jangka Panjang Daerah 2. Tersedianya Buku Rencana 100 buku 100 buku 100 Pemerintah Jangka Menengah Daerah Tersedianya Website 1 website 1 website 90 Sistem Informasi Renstra dan Renja - Hasil yang dicapai : Terdapatnya Perencanaan 90% 90% 90% Pemerintah Daerah Jangka Menengah dan Jangka Panjang Kegiatan ini merupakan kegiatan penyusunan RPJM Kota Samarinda dan finalisasi RPJP Kota Samarinda. Indikator hasil yang diharapkan adalah Terdapatnya Perencanaan Pemerintah Daerah Jangka Menengah dan Jangka Panjang Koordinasi Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Timur Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 1. Tersedianya Laporan 6 buku 6 buku 100 Bulanan Progres Fisik dan Keuangan Bantuan keuangan Provinsi Kalimantan Timur Thn Tersediannya Laporan 13 buku 13 buku 100 Triwulan Progres Fisik dan Progres Keuangan Bantuan keuangan Provinsi Kalimantan Timur - Hasil yang dicapai : 1. Teridentifikasinya Daya 100% 100% 100% Serap Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Timur Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

58 Thn Dapat diketahuinya perkembangan kegiatan fisik dan Keuangan dalam bentuk dokumentasi Kegiatan ini merupakan kegiatan koordinasi Koordinasi Bantuan Keuangan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Indikator hasil yang diharapkan adalah teridentifikasinya daya serap bantuan keuangan Provinsi Kalimantan Timur Tahun Pembinaan dan Pengendalian Penataan Ruang Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 1. Terlaksananya Buku 20 exp 20 exp 100 Publikasi Pelaksanaan Kegiatan 2. Terlaksananya Cetak Peta Rencana Pola Ruang dan 8 exp 8 exp 100 Rencana Struktur Kota Samarinda - Hasil yang dicapai : Tersedianya Penataan Ruang 100 % 100% 100% Untuk Perencanaan Pembangunan Daerah Kegiatan ini merupakan kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Penataan Ruang. Indikator hasil yang diharapkan adalah Tersedianya Penataan Ruang Untuk Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan/Koordinasi program Bidang Prasarana Wilayah Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : 1. Tersusunnya Rencana 25 exp 25 exp 100 Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

59 Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Terlaksananya Bimtek 5 orang 5 orang 100 Survei dan Investigasi Pekerjaan Perencanaan 3. Tersusunnya Buku Saku 100 exp 100 exp 100 Prasarana Wilayah - Hasil yang dicapai : Tersedianya Buku RPI2JM 100% 100% 100% sebagai pedoman Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kota Samarinda Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan Perencanaan/Koordinasi Program Bidang Prasarana Wilayah Kota Samarinda. Indikator hasil yang diharapkan adalah Buku RPIJM Kota Samarinda Tahun untuk koordinasi bidang praswil Sosialisasi Perda Tentang RTRW Kota Samarinda Tahun Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : Tersosialisasinya Perda RTRW Kota Samarinda Tahun org 200 org 100 Hasil yang dicapai : Terlaksananya Perda Kota 100% 100% 100% Samarinda Tentang RTRW Kota Samarinda Tahun Kegiatan ini merupakan kegiatan Sosialisasi Perda Kota Samarinda tentang RTRW Kota Samarinda Indikator hasil yang diharapkan Terlaksananya Perda Kota Samarinda Tentang RTRW Kota Samarinda Tahun Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

60 1.23. Penunjang Kegiatan TKPK Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : Tersedianya LP2KD 20 exp 20 exp 100 Hasil yang dicapai : Memberikan Dukungan Data 100% 100% 100% dan Fasilitasi pelaksanaan kegiatan TKPK Kota Samarinda Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang kegiatan TKPK Kota samarinda. Indikator hasil yang diharapkan Memberikan Dukungan Data dan Fasilitasi pelaksanaan kegiatan TKPK Kota Samarinda Penyusunan Rencana Aksi Daerah PUG Kota Samarinda Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : Tersusunnya Dokumen 20 exp 20 exp 100 Rencana Aksi Daerah (RAD) PUG Kota Samarinda Fasilitasi Pelaksanaan Presentasi RAD PUG Hasil yang dicapai : Perencanaan PUG lebih tepat sasaran, tepat anggaran dan tepat waktu pelaksanaan 2 pertemuan 2 pertemuan 100% Kegiatan ini merupakan kegiatan penyusunan rencana aksi daerah PUG Kota Samarinda. Indikator hasil yang diharapkan Memberikan Dukungan Data dan Fasilitasi pelaksanaan kegiatan TKPK Kota Samarinda Inventarisasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

61 Kelompok Sasaran Kegiatan Meningkatnya keterpaduan Program Pembangunan antar Instansi, Daerah, Regional dan Nasional INDIKATOR Rencana Realisasi % Masukan : Tersedianya Dana Rp Rp Keluaran : Tersedianya data mengenai 20 exp 20 exp 100 inventarisasi dan hasil Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan Hasil yang ingin dicapai : Meningkatnya Kelengkapan 100% 100% 100% Data Inventarisasi dan lebih Optimalnya Kinerja Program Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan Kegiatan ini merupakan kegiatan inventarisasi dan koordinasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan. Indikator hasil yang diharapkan Meningkatnya Kelengkapan Data Inventarisasi dan lebih Optimalnya Kinerja Program Perencanaan Pembangunan Bidang Pemerintahan. Dengan demikian pencapaian 25 (dua puluh lima) indikator sasaran yang telah ditetapkan RPJMD Kota Samarinda Tahun Yaitu sesuai dengan Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Samarinda yang ditetapkan di dalam Rencana strategis (RENSTRA) adalah Terwujudnya Perencanaan Sinergi 2015., dapat dilaksankan dengan katagori efisien dan sesuai harapan, dengan menyadari adanya berbagai kendala yang dijumpai dalam pelaksanaannya. Secara umum dapat diidentifikasi bahwa permasalahan/hambatan yang dijumpai antara lain : 1. Masih terdapat ketidaksesuaian beberapa sasaran terhadap indikator kinerja antara RPJMD dengan Renstra 2. Masih terdapat ketidaksesuaian beberapa sasaran terhadap indikator kinerja antara Renstra dengan Renja. 3. Belum terciptanya tingkat efisiensi belanja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

62 4. Kegiatan secara fisik sudah banyak selesai tetapi realisasi pembayaran belum dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan keuangan daerah Pemerintah Kota Samarinda Tahun Anggaran Sedangkan solusi yang diambil adalah: 1. Perlunya penyesuaian kembali dalam penetapan sasaran dan indikator kinerja pada Renstra Bappeda. 2. Penyusunan perencanaan anggaran disesuaikan dengan analisa beban kerja dan didasarkan pada arah kebijakan umum serta strategi dan prioritas APBD yang telah ditetapkan. 3. Membuat Rekap SPJ LS yang keuangannya belum terbayarkan oleh Pemerintah Kota Samarinda. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda

63 BAB IV PENUTUP Demikian Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda yang dapat disusun, selanjutnya diajukan kepada Bapak Walikota Samarinda dan pihak lain yang berkepentingan untuk dijadikan bahan evaluasi. Dengan menyadari adanya berbagai kendala yang dijumpai dalam pelaksanaannya tentu diupayakan pemecahannya serta dijadikan pemacu pada setiap tingkat dan tahapan pencapaian suatu keberhasilan, adapun pengelompokan upaya yang telah dilakukan adalah : a. Optimalisasi Sumber daya Manusia untuk mencapai sasaran demi mewujudkan tujuan organisasi dengan cara mengarahkan personil sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Yang kedua meningkatkan sumber daya manusia dengan cara memberikan pelatihan, bimbingan teknis di bidang perencanaan dan lain-lain sesuai dengan tupoksi masing-masing. b. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat dalam perencanaan pembangunan : 1) Mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk penyerapan aspirasi dalam perencanaan pembangunan; 2) Perencanaan pembangunan disingkronkan melalui kerjasama dan perpaduan masyarakat, kelompok masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait. c. Menciptakan Koordinasi yang terpadu dengan Regional, Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam hal kesamaan semua bentuk perencanaan hingga tercapai suatu perencanaan yang singkron antara Regional, Provinsi dan Pemerintah Pusat. Laporan Kinerja BAPPEDA Kota Samarinda 2015 Page 56

64

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas dan Fungsi Bappeda Kota Samarinda. 2 C. Struktur Organisasi Bappeda Kota Samarinda.. 3 BAB II RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Jalan Kabupaten No. 1 Purwokerto 53115 Telp. 637405 Faxcimile (0281) 637405 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut Renstra Inspektorat Kabupaten Garut Tahun 2014-2019 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 3 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN Menimbang

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan kegiatan mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Kerja

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 21 Tahun 2013 Tanggal : 31 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai salah satu upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dan untuk memantapkan pelaksanaan

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

Inspektorat Daerah Kabupaten Barru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa salah satu tuntutan reformasi yang diinginkan oleh seluruh masyarakat adalah reformasi birokrasi melalui penyempurnaan sistem

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah tak henti hentinya kita panjatkan

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 Lampiran I : Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 33 Tahun 2012 Tanggal : 28 Juni 2012 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan. SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan,

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan. SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DAFTAR ISI Hal BAB I : PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-1 1.3. Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T

RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T RENCANA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA I N S P E K T O R A T Jalan Dahlia No. 9 RT. 04 Telp/Fax : (0541) 741003 Kel. Bugis PEMERINTAH KOTA SAMARINDA INSPEKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KELURAHAN KEJAMBON KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN 2015 KELURAHAN KEJAMBON KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL Jalan Wisanggeni Nomor 4 Telp. (0283) 353652 Tegal PEMERINTAH KOTA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI RAWAS 2010 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor dapat menyelesaikan

Lebih terperinci