Strategi Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Nesyiatul Eisyiah dan Deviani Setyorini Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Strategi Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Nesyiatul Eisyiah dan Deviani Setyorini Universitas Sultan Ageng Tirtayasa"

Transkripsi

1 Strategi Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Nesyiatul Eisyiah dan Deviani Setyorini Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRACT Sultan Ageng Tirtayasa University is currently a World Class University. One way to reach a world-class university (World Class University) is to pursue Webometrics. In order to raise its ranking by rating Webometrics required roles and appropriate public relations strategy. The purpose of this study was to determine the PR strategy in promoting and supporting activities related to publicity World Class University, and public relations strategy in building the image of World Class University based on Webometrics. The research method is case study method with a qualitative approach. Informants in this study amounted to 2 (two) members of the public relations chief and head of the Center for Data and Information (PUSDAINFO) University Sultan Ageng Tirtayasa. Data collection techniques were interviews, observation and documentation. Data analysis in this research is to use a triangulation of data collection techniques. Results and conclusions of this research is to support public relations strategy and supporting activities relating to publicity World Class University is divided into two parts, the first of which is to create a media publication to disseminate information on policies and information to the entire academic community, and the second is to establish cooperation with the media or the press. Public relations strategy in building the image of World Class University based on Webometrics assessment conducted by marketing the things that are achievements through the media of Sultan Ageng Tirtayasa University website. Suggestions from this study is to be improved public relations public relations strategies related to efforts to imaging the World Class University among others by improving or optimizing the website's role and functions of public relations for the University of Sultan Ageng Tirtayasa revitalized by improving human resources, both in terms of quality and quantity. Keywords: Public relations strategy, website, image, university. PENDAHULUAN Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) merupakan universitas negeri pertama yang ada di provinsi Banten. Untirta saat ini menuju World Class University. World Class University adalah universitas yang memiliki rangking utama di dunia, dan memiliki standar internasional dalam keunggulan (excellence) (Fauji, 2010). Salah satu cara menuju universitas kelas dunia (World Class University) adalah dengan cara menekuni Webometrics. Webometrics adalah sebuah lembaga pemeringkatan yang berpusat di Madrid, Spanyol, didirikan atas inisiatif

2 Cybermetrics lab (sebuah kelompok penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) sebuah lembaga penelitian terbesar di Spanyol) hanya fokus pada pengembangan website perguruan tinggi (Irwandi, 2009). Agar dapat menaikkan peringkatnya menurut penilaian Webometrics diperlukan peran dan strategi humas yang tepat. Unsur penilaian yang ditetapkan oleh Webometrics, yaitu visibilitas (Visibility) yang menghitung berapa banyak link eksternal yang terkandung website tersebut, ukuran (Size) yang menghitung jumlah halaman yang tertangkap oleh mesin pencari seperti google, yahoo, live search dan exalead. Kemudian juga dihitung dari kekayaan file (Rich files), yakni berapa banyak file jenis PDF (adobe acrobat), Adobe PostScript, Word Document, dan PPT (Presentation Document), serta Scholar (Sc) yang diambil dari data situs mesin pencari seperti disebutkan tadi terkait dengan tulisan-tulisan ilmiah dari perguruan tinggi bersangkutan (Irwandi, 2009). Menurut penilaian Webometrics pada Juli 2010, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berada di peringkat 7124 untuk universitas sedunia. Peringkat ini turun dari peringkat sebelumnya yang di-update pada bulan Januari 2010, yaitu ranking 6412 untuk universitas sedunia dan ranking 46 untuk universitas se-indonesia. Penurunan peringkat ini diperkirakan disebabkan oleh kurangnya data atau karya ilmiah yang ada dalam website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan kurangnya daya tampung website tersebut. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai universitas negeri yang menuju World Class University, pertama-tama yang harus dilakukan adalah mampu membentuk citra positif terhadap lembaganya. Agar terbentuk citra lembaga yang positif ditentukan oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut bisa berbentuk hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu lembaga, misalnya sejarah atau riwayat lembaga yang baik, manajemen yang baik, hubungan baik dengan lembaga lain, mampu menghasilkan mahasiswa siap kerja dan peduli dengan lingkungan (Sudigdo, 2009). Citra lembaga yang positif merupakan sasaran humas. Oleh karena itu citra lembaga penting dan harus tetap dijaga agar tetap baik di mata publik. Internal maupun eksternal. Menurut Anggoro, citra lembaga merupakan citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk saja (Anggoro, 2005:62). Citra ini harus dikelola dengan baik melalui hubungan yang harmonis dengan khalayak, mengingat citra lembaga dapat dikatakan sebagai cerminan identitas lembaga tersebut.

3 Citra di lembaga pendidikan tinggi sudah menjadi hal yang sangat penting, khususnya bagi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, karena di era persaingan antar perguruan tinggi ini bukan lagi mempermasalahkan perguruan tinggi mana yang menang, namun citra perguruan tinggi mana yang menang. Proses pembentukan citra postif di lembaga pendidikan tinggi membutuhkan waktu yang cukup lama. Apabila citra positif itu sudah terbentuk, maka cara untuk mempertahankan citra juga menjadi hal yang sulit. Oleh karena itu, untuk membangun dan mempertahankan citra positif, peran humas di lembaga pendidikan tinggi sangat diperlukan. Citra lembaga pendidikan tinggi dapat dibangun melalui berbagai kegiatan hubungan masyarakat (humas). Fungsi dan tujuan humas di lembaga pendidikan tinggi sedikit berbeda dengan perusahaan. Humas dilembaga pendidikan tidak mencari keuntungan yang sebesar-besarnya seperti perusahaan. Tetapi secara struktur organisasi dapat dikatakan sama. Humas di lembaga pendidikan tinggi bukan membangun aset lembaga, tetapi menjual kredibilitas lembaga tersebut kepada publik. Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang baru berdiri pada Januari 2009, dituntut untuk mampu melakukan strategi yang tepat berkaitan dengan pencitraan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, terutama pencitraan menuju World Class University. Humas juga dituntut untuk mampu menjembatani antara pihak rektorat dengan mahasiswa. Cutlip, Center dan Broom mengatakan bahwa, mahasiswa adalah publik paling penting sekaligus wakil humas yang paling penting. Pertama sebagai mahasiswa dan yang berikutnya sebagai alumni. Opini mahasiswa dan tingkah laku mereka merupakan faktor-faktor kuat dalam menentukan opini publik tentang pendidikan tinggi (Cutlip, Center and Broom, 2005:433). Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sudah melakukan berbagai strategi berkaitan dengan pencitraan Universitas Sultan ageng Tirtayasa. Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melakukan pencitraan internal dengan melakukan kegiatan sosialisasi kebijakankebijakan dari pihak rektorat, membantu Pusat Data dan Informasi (PUSDAINFO) dalam menyebarkan informasi yang bersifat administrasi dan akademik kepada mahasiswa, mengupdate informasi mengenai aktivitas kampus melalui website kampus menyebarkan informasi dari luar ke dalam mengenai lembaga pendidikan tinggi, serta mengadakan kegiatan seminar humas. Pencitraan eksternal sendiri dilakukan melalui kerjasama

4 dengan pers menyediakan kolom Academia bagi seluruh civitas akademika yang ingin menyalurkan aspirasinya melalui artikel, serta menjalin hubungan baik dengan pemerintah daerah maupun pusat. Pencitraan perguruan tinggi bukan merupakan aktivitas yang insidental dalam menghadapi suatu permasalahan, namun pencitraan merupakan suatu proses panjang dan berkelanjutan dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan tinggi. Pencitraan perguruan tinggi melalui tahapan yang panjang, dimulai dari tata kelola, penjaminan mutu dan sinergi dengan para pemangku kepentingan (pengguna dan masyarakat). Pencitraan perguruan tinggi akan kuat ketika para pemangku kepentingan internal (mahasiswa, dosen) memiliki pencitraan yang baik terhadap lembaganya sendiri (Rumusan Semiloka, 2010). Humas memerlukan strategi yang tepat dan perlu proaktif dalam mencari informasi dan pandai mengemas sehingga informasi itu bernilai di mata publik. Informasi yang dikemas dan kemudian disampaikan kepada publik tersebut paling tidak yang memiliki nilai berita dan bermutu misalnya yang berkaitan dengan penelitian atau menemukan inovasi baru, dimana citra Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bisa terbangun dan menunjukkan dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain dan dapat mencapai ranking universitas kelas dunia (World Class University). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa agar dapat menaikkan peringkatnya menurut penilaian Webometrics diperlukan peran dan strategi humas yang tepat. Strategi humas tersebut berkaitan dengan strategi humas dalam membangun citra Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang menuju World Class University. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi humas dalam mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan publisitas World Class University, dan strategi humas dalam membangun citra World Class University berdasarkan penilaian Webometrics. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi pengembangan ilmu komunikasi, terutama dalam pembahasan mengenai komunikasi organisasi dalam sebuah lembaga atau instansi. Penelitian ini juga diharapkan menjadi masukan bagi bidang kehumasan, karena berkaitan dengan salah satu fungsi humas yaitu membentuk corporate image, yang berarti humas berupaya menciptakan citra bagi lembaganya. Penelitian ini lebih dikhususkan lagi untuk perkembangan humas di lembaga pendidikan tinggi, yaitu sebagai masukan bagi para praktisi humas dalam sebuah institusi pendidikan tinggi sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan masa depan.

5 Komunikasi dalam sebuah lembaga memegang peran sangat penting dalam mencapai tujuan lembaga. Penyampaian informasi dengan tepat dan jelas kepada publik, baik publik internal maupun publik eksternal dapat menimbulkan saling pengertian dan goodwill antara publik dengan lembaga. W. Emerson Reck menjelaskan humas adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan-penghargaan yang sebaik-baiknya (Muslimin, 2004:2). Goodwill dan kerjasama dapat terwujud karena ada inisiatif yang dilakukan oleh humas lembaga untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya. Kemudian diikuti tindakan nyata lembaga untuk komitmen mewujudkan kepentingan public (Kriyantono, 2008:21). Fungsi adalah harapan khalayak terhadap apa yang dilakukan humas sesuai dengan kedudukannya. Secara garis besar fungsi humas adalah (Ruslan, 2008:9-10): 1. Sebagai communicator atau penghubung antara lembaga yang diwakili dengan publiknya. 2. Membina hubungan, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen lembaga. 4. Membentuk corporate image, artinya humas berupaya menciptakan citra bagi lembaganya. Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan humas sehingga tidak salah sasaran. Tujuan humas menurut Rachmat Kriyantono antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat, membangun opini publik yang favourable serta membentuk goodwill dan kerjasama (Kriyantono, 2008:7-20): 1. Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara lembaga dengan publiknya. Tujuan kegiatan humas pertama kali adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara lembaga dan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara lembaga dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpahaman akibat salah persepsi

6 atau kekurangan informasi merupakan kesalahan mendasar dalam kegiatan komunikasi (primary-breakdown of communication). 2. Membangun citra korporat (corporate image). Citra perusahaan atau lembaga (corporate image) bukan hanya dilakukan seorang humas sendirian, tetapi perilaku seluruh unsur lembaga (karyawan dan manajer) ikut andil dalam pembentukan citra ini, baik disadari atau tidak. Citra positif merupakan langkah penting menggapai reputasi lembaga di mata khalayak. 3. Membentuk opini publik yang favourable. Sikap publik terhadap lembaga bila diekspresikan disebut opini publik. Humas dituntut memelihara komunikasi persuasif yang ditujukan untuk menjaga opini yang mendukung (maintain favourable opinion), menciptakan opini yang masih tersembunyi atau yang belum diekspresikan (create opinion where none exist or where it is latent), serta menetralkan opini yang negatif (neutralize hostile opinion). 4. Membentuk goodwill dan kerjasama. Pada tahap ini, tujuan humas sudah pada tahap tindakan nyata. Artinya sudah tercipta jalinan kerjasama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan lembaga. Goodwill dan kerjasama dapat terwujud karena ada inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh humas untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publik. Kemudian diikuti tindakan nyata perusahaan untuk komitmen mewujudkan kepentingan publik. Ruang lingkup pekerjaan humas dalam sebuah lembaga secara garis besar adalah sebagai berikut (Kriyantono, 2008:23-25): 1. Publication and Publicity, yaitu mengenalkan lembaga kepada publik. Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media, news letter, artikel, dan press release. 2. Events, mengorganisasi event atau kegiatan supaya membentuk citra. 3. News, pekerjaan seorang humas adalah menghasilkan produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada publik, seperti press release, news release, dan berita. 4. Community Involvment, humas harus membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.

7 5. Identity-Media, merupakan pekerjaan humas dalam membina hubungan dengan media (pers). Media adalah mitra kerja abadi humas. Media butuh humas sebagai sumber berita dan humas butuh media sebagai sarana penyebar informasi serta pembentuk opini publik. 6. Lobbying, keahlian dalam lobbying dan negosiasi dibutuhkan pada saat terjadi krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat diantara pihak yang bertikai. 7. Social Investment, pekerjaan humas untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. Humas perguruan tinggi sangat berbeda dengan humas perusahaan, instansi pemerintah ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Humas perguruan tinggi outputnya bukan produk yang bisa langsung dipasarkan. Produk humas perguruan tinggi adalah mendukung kegiatan pendidikan yang menghasilkan mahasiswa berkualitas, hasil penelitian yang dapat diterapkan pada dunia usaha dan lainnya serta kegiatan-kegiatan lain dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dapat membentuk citra positif lembaga perguruan tinggi (Nasution, 2006:80). Karakteristik humas perguruan tinggi meliputi praktisi humas perguruan tinggi bersifat seni, praktisi humas cenderung tidak emosional, diplomatis dan human relations, bersifat interaksional kepada mahasiswa, dosen dan karyawan, masyarakat maupun instansi, pemerintah atau swasta, bagian yang membangun kesan dan citra positif lembaga (Nasution, 2006:81). Berdasarkan karakteristik tersebut, fungsi humas di lembaga pendidikan tinggi pada umumnya antara lain (Nasution, 2006:28): 1. Mampu sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara langsung (komunikasi tatap muka) dan tidak langsung (melalui media) kepada pimpinan lembaga dan publik internal (mahasiswa dan dosen). 2. Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan mempublikasi lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas bertindak sebagai pengelola informasi kepada publik internal dan publik eksternal. Seperti menyampaikan informasi kepada pers dan promosi. 3. Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembaga pendidikannya. Keberadaan humas perguruan tinggi sangat membantu untuk mempromosikan atau mempublikasikan lembaganya kepada publik. Selain itu juga sebagai mediator antara pimpinan dengan publiknya. Oleh karena itu peran humas perguruan tinggi merupakan kunci bagi lembaganya, yaitu (Nasution, 2006:80):

8 1. Humas membantu mencari solusi dalam menyelesaikan masalah antar perguruan tinggi dengan publiknya. 2. Humas bertindak sebagai mediator untuk membantu pimpinan perguruan tinggi mendengarkan kritikan, saran dan harapan mahasiswa. Dan sebaliknya humas juga harus mampu menjelaskan informasi dan kebijakan dari pimpinan perguruan tinggi. 3. Humas membantu mengatasi permasalahan yang terjadi pada perguruan tinggi dengan memberikan masukan kepada pimpinan. Citra adalah suatu gambaran tentang mental, ide yang dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang ditunjukkan kepada publik oleh seseorang, organisasi dan sebagainya (Oliver, 2007:50). Citra merupakan tujuan utama humas dan juga sekaligus hasil akhir yang hendak dicapai bagi humas. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya (Ardianto, 2009:131). Citra yang baik dari sebuah lembaga akan mempunyai dampak yang menguntungkan. Sebaliknya, apabila citra yang terbangun negatif, maka akan merugikan lembaga tersebut. Citra yang baik dari suatu lembaga atau organisasi, merupakan aset karena citra mempunyai dampak pada persepsi public (Ardianto, 2009:135). Gronroos (1990) mengidentifikasi terdapat empat peran citra bagi suatu lembaga (Ardianto, 2009:136): 1. Citra mempunyai dampak pada adanya pengharapan. Citra yang positif lebih memudahkan bagi lembaga untuk berkomunikasi secara efektif, dan mebuat orang-orang lebih mengerti dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Tentu saja, citra yang negatif mempunyai dampak yang sama, tetapi dengan arah yang sebaliknya. Citra yang netral atau tidak diketahui mungkin tidak menyebabkan kehancuran, tetapi hal itu tidak membuat komunikasi dari mulut ke mulut berjalan lebih efektif. 2. Citra adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan lembaga. Kualitas teknis dan khususnya kualitas fungsional dilihat melalui saringan ini. Apabila citra baik, maka citra menjadi pelindung. Perlindungan hanya efektif pada kesalahankesalahan kecil pada kualitas teknis atau fungsional.

9 3. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen. Ketika konsumen membangun harapan dan realitas pengalaman dalam bentuk kualitas pelayanan teknis dan fungsional, kualitas pelayanan yang dirasakan menghasilkan perubahan citra. Apabila kualitas pelayanan yang dirasakan memenuhi atau melebihi citra, citra akan mendapat penguatan dan bahkan meningkat. 4. Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen. Artinya, citra mempunyai dampak internal. Citra yang negatif dan tidak jelas mungkin akan berpengaruh negatif pada publik internal lembaga itu sendiri. Citra terhadap suatu perguruan tinggi, terbentuk berdasarkan banyak unsur yang berkumpul dalam bentuk komponen. Komponen-komponen tersebut antara lain reputasi akademis atau mutu akademik dari suatu perguruan tinggi, penampilan kampus, biaya, lokasi, jarak dari rumah tempat tinggal, kemungkinan karir masa depan, dan kegiatan sosial dari lembaga (Alma, 2005:377). Citra positif suatu lembaga pendidikan tinggi dimungkinkan akan terwujud apabila fungsi humas di lembaga pendidikan berjalan dengan baik dan didukung oleh pihak manajemen lembaga. Citra suatu lembaga pendidikan tinggi perlu dibangun dan dikelola dengan baik seperti yang sudah disebutkan tadi. Menurut Philip. G Albach, World Class University yang berarti universitas kelas dunia adalah universitas yang memiliki ranking utama di dunia dan memiliki standar internasional dalam keunggulan (exellence). Keunggulan tersebut mencakup antara lain, keunggulan dalam riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui publikasi internasional; keunggulan dalam tenaga pengajar (profesor) yang berkualitas tinggi dan terbaik di bidangnya; keunggulan dalam kebebasan akademik dan kegairahan intelektual; keunggulan manajemen dan governance; fasilitas yang memadai untuk pekerjaan akademis, seperti perusahaan yang lengkap, laboratorium yang mutakhir; dan pendanaan yang memadai untuk meunjang proses belajar mengajar dan riset. Dan tak kurang pentingnya, keunggulan dalam kerjasama internasional, baik dalam program akademis, riset dan sebagainya (Fauji, 2010). Menurut Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Fasli Jalal, banyak jalan menuju World Class University yang lebih realistis, yakni dengan menekuni Webometric. Webometrics (sebuah lembaga pemeringkatan yang berpusat di Madrid, Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics lab, sebuah kelompok penelitian yang dimiliki Consejo Superior de

10 Investigaciones Cientificas (CSIC) sebuah lembaga penelitian terbesar di Spanyol) (Irwandi, 2009). Webometrics merupakan sistem perangkingan universitas sedunia berbasis web. Dari filosofinya, Webometrics sebetulnya berupaya untuk menggunakan website sebagai media promosi untuk mencerminkan secara keseluruhan tentang institusi itu sendiri (Dharmawan, 2010). Terdapat empat komponen yang menjadi indikator dari penilaian Webometrics Repository Institutional yaitu: Size (20%), Visibility (50%), Rich Files (15%), dan Scholar (15%). Size (bobot 20%) berarti jumlah halaman website yang tertangkap oleh empat search engines (Google, Yahoo, Live Search/Bing, dan Exalead). Size atau ukuran dari domain repository institusi adalah merupakan kombinasi dari jumlah halaman website yang online dari website tersebut (.html dan non html) dan jumlah sub-domain. Visibility (bobot 50%) merupakan jumlah eksternal link yang unik (backlink) yang diterima oleh domain Repositori Institusi (inlinks) yang tertangkap oleh empat search engines (Yahoo, Google, Live Search/bing, dan Exalead). Visibility ini menyiratkan besarnya efek terhadap sebuah website. Rich Files (bobot 15%) merupakan jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) and Microsoft Powerpoint (.ppt), yang online di bawah domain Repository Institusi yang tertangkap oleh empat search engines (Yahoo, Google, Live Search/bing, dan Exalead). Scholar (bobot 15%) merupakan jumlah paper dan jumlah sitasi yang tertangkap di Google Scholar ( untuk setiap domain repositori institusi. Kebanyakan file-file dokumen (PDF, DOC, atau PPT) dapat terindeks dengan mudah di Google Scholar (Istadi, 2010). Pemeringkatan Webometrics ini bertujuan untuk menakar komitmen perguruan tinggi untuk mempublikasikan karya-karya ilmiah yang dihasilkan berupa artikel jurnal ilmiah, artikel seminar, skripsi, tesis, disertasi, bahan kuliah, buku, dan lain-lain. Hal ini sangat penting karena masyarakat membutuhkan lebih banyak informasi-informasi teknologi dari perguruan tinggi agar dapat diaplikasikan di masyarakat (Istadi, 2010). Perlu dipahami bahwa dalam sistem perangkingan webometrics ini adalah memberikan kesempatan bagi semua unsur universitas seperti dosen, dan mahasiswa untuk menjadi seorang author. Sehingga masing-masing author harus bertanggungjawab terhadap content websitenya masing-masing. Selain content, yang harus diperhatikan juga adalah bagaimana mempromosikan website masingmasing. Ada beberapa cara yang bisa dikategorikan ampuh dalam hal ini, yaitu dengan selalu

11 mencantumkan nama website universitas di dalam situs jejaring sosial seperti facebook, friendster, myspace, twitter, dan plurk (Dharmawan, 2010). Humas merupakan fungsi srategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik. Karakteristik humas secara umum antara lain: 1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu lembaga yang berlangsung dua arah secara timbal balik. 2. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu lembaga. 3. Publik yang menjadi sasaran humas adalah publik internal dan eksternal. 4. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara lembaga dan publiknya dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik. Menurut Rosady Ruslan (2006:135), strategi humas dibentuk melalui dua komponen terkait erat, yakni komponen sasaran dan komponen sarana. Komponen sasaran umumnya adalah publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Sasaran umum tersebut dipersempit lagi melalui upaya segmentasi yang dilandasi seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common opinion), potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan lembaga yang menjadi perhatian sasaran khusus. Maksud sasaran khusus disini adalah yang disebut publik sasaran (target public). Sedangkan untuk komponen sarana berfungsi untuk mengarahkan ketiga kemungkinan tersebut tadi kearah posisi atau dimensi yang menguntungkan. Humas lewat media internet memiliki peran yang lebih besar dan luas dibandingkan peran humas di dunia fisik, karena lewat media internet humas tidak perlu mengirimkan press release kepada media atau wartawan secara langsung dan berharap mereka akan berminat pada press release tersebut. Adanya internet akan menguntungkan humas, terlebih lagi jika lembaga tersebut sudah memiliki website, maka tidak ada batas penghalang lagi dan humas dapat menyampaikan berbagai pesan atau informasi kepada target publiknya (Onggo, 2004:4). Publisitas melalui website dapat menggunakan pendekatan home page. Home page adalah tempat pertama yang mewakili penglihatan publik sebagai respons informasi pada sebuah krisis. Setiap lembaga atau organisasi yang sudah memiliki situs website sendiri dapat mempublikasikan segala hal mengenai lembaganya melalui situs website tersebut. Melalui

12 website, publik dapat mengakses press release dan informasi-informasi terbaru dalam home page yang ada di world wide web lembaga tersebut (Onggo, 2004:196). Publisitas dalam rangka membangun citra juga biasanya dilakukan lewat ezine (electronic newsletter). Ezine berbasis web adalah situs web yang berfungsi seperti majalah, namun memberikan akses informasi online bagi pembaca. Menurut James E. Grunig (Kriyantono, 2008:260), bahwa perkembangan humas dalam konsep dan praktik dalam proses komunikasi yaitu terdapat empat model, salah satunya adalah model public information. Model public information ini humas bertindak seolah-olah sebagai Journalist in Resident. Berupaya membangun kepercayaan organisasi melalui proses komunikasi searah (one way process) dan tidak mementingkan komunikasi persuasif. Seolah-olah bertindak sebagai wartawan dalam menyebarluaskan publisitas, informasi dan berita kepada publik. Disamping itu, mampu mengendalikan berita melalui bekerja sama dengan media massa. Unsur kebenaran dan obektivitas pesan (informasi) selalu diperhatikan oleh pihak narasumbernya (Kriyantono, 2006:65). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis (Kriyantono, 2006:65). Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, di mana peneliti berupaya untuk menggambarkan secara jelas mengenai Strategi Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, studi kasus Strategi Humas dalam Membangun Citra World Class University berdasarkan penilaian Webometrics. Proses penentuan informan kunci dalam penelitian ini dilakukan secara purposive. Informan atau informan kunci yang dipilih dan dijadikan data primer adalah Kepala dan staf Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas dan Protokoler Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, karena dianggap merekalah pemegang kebijakan dan yang memiliki wewenang dalam menyusun dan melaksanakan strategi membangun citra. Sedangkan untuk informan kunci yang dijadikan data sekunder adalah Kepala Pusat Data dan Informasi, karena Kepala Pusat Data dan Informasi yang memiliki wewenang dalam mengatur hal-hal yang mengenai website Universitas Sultan

13 Ageng Tirtayasa. Informan atau informan kunci ini akan berkembang selama penelitian ini berlangsung. Instrumen penelitian utama dalam penelitian ini adalah wawancara. Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (depth interview). Peneliti dalam penelitian ini melakukan pengamatan partisipasi pasif (passive partisipation), artinya pada penelitian ini peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi pada penelitian ini termasuk dalam teknik pengumpulan data yang bersifat sekunder atau bukan yang utama. Observasi dilakukan dengan datang ke kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan mengamati bagaimana tugas humas Sultan Ageng Tirtayasa sehari-hari, bagaimana cara humas menerima tamu dari publik internal maupun eksternal, serta mengamati bagaimana perkembangan atau info terbaru di website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini bersifat deskriptif, oleh karena itu peneliti akan menjabarkan hasil penelitian dalam bentuk kata-kata dan gambaran, bukan angka-angka. Uji keabsahan data yang digunakan oleh peneliti adalah uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data dilakukan dengan trustworthtiness yang mencakup authenticity dan triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2008:273). Peneliti menggunakan triangulasi teknik karena peneliti merasa teknik ini tepat untuk menguji keabsahan data yang diperoleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil wawancara yang diperoleh mengenai fungsi humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan strateginya dalam membangun citra menuju World Class University kemudian di cek kembali dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Sehingga, apabila hasil dari ketiga teknik tersebut berbeda karena sudut pandang setiap sumber berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data untuk mencari tahu mana yang dianggap benar atau semuanya benar. PEMBAHASAN Pada setiap kegiatan internal yang membutuhkan media publikasi dan publisitas, pihak humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa membuat media publikasi untuk mensosialisasikan kepada seluruh civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kegiatan penyebaran

14 informasi setiap penyelenggaraan kegiatan secara internal yang dilakukan adalah dengan menggunakan media: 1. Leaflet 2. Website dan situs jejaring sosial 3. Spanduk Misal: Ucapan selamat hari raya besar keagamaan, HUT RI, HUT Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan visi misi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menuju World Class University. 4. Poster Humas membuat Poster untuk sosialisasi yang dikirimkan ke Fakultas - Fakultas. Misalnya Kegiatan Seleksi Para Calon Dekan. 5. Buletin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai redaksi buletin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terus berusaha meningkatkan kinerja, sedangkan kegiatan penyebaran informasi setiap penyelenggaraan kegiatan secara eksternal yang dilakukan adalah dengan press release yang disebarluaskan melalui media, baik cetak maupun elektronik. Kelima media tersebut (leaflet, website, spanduk, poster, dan buletin) yang baru dilaksanakan adalah dengan menggunakan website, situs jejaring sosial dan spanduk. Hal itu dikarenakan media tersebut yang dinilai cukup efektif dalam menyebarkan informasi. Penyebaran informasi lewat spanduk yang dipasang di tempat-tempat strategis, seperti di halaman depan kampus atau di depan gerbang kampus cukup efektif karena siapapun dapat membaca informasi tersebut. Media yang lain seperti leaflet, digunakan ketika menyebarkan informasi mengenai universitas, misalnya saat promosi kampus, humas membuat leaflet yang berisi informasi sejarah singkat Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, visi-misi, fasilitas yang tersedia, dan fakultas yang ada di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Media luar ruang poster dan buletin belum berjalan dikarenakan humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa masih terbatas, sehingga hal itu masih dalam tahap perencanaan dan perlu proses dan dukungan untuk melaksanakannya. Humas sebagai pendukung dan penunjang kegiatan yang berkaitan dengan publisitas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menuju World Class University melakukan berbagai upaya salah satunya yaitu dengan menjalin kerjasama dengan media atau pers (Pribadi, 2010).

15 Bentuk kerjasama dengan media ini adalah memberikan press release kepada para wartawan berkaitan dengan prestasi, kegiatan di kampus, dan publikasi mengenai Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menuju World Class University. Humas memasang iklan di koran-koran serta menyediakan kolom Academia di surat kabar lokal Radar Banten, Kabar Banten, dan Banten Raya Post. Ketiga media tersebut (Radar Banten, Kabar Banten, dan Banten Raya Post) dipilih karena dianggap memiliki khalayak atau pembaca yang cukup luas dan signifikan, sehingga cukup tepat apabila humas menjalin kerjasama dengan ketiga media tersebut. Kerjasama tersebut dalam bentuk menyediakan kolom Academia bagi seluruh civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (mahasiswa dan dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa) dan alumni yang ingin mengirimkan jurnal ilmiah atau artikel ilmiah. Kolom Academia ini sebagai bentuk strategi humas dalam kegiatan publisitas universitas yang disediakan untuk para civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang ingin menyuarakan aspirasinya melalui tulisan-tulisan atau artikel. Tujuan dari adanya kolom Academia ini untuk membudayakan menulis karya ilmiah bagi segenap civitas akademika dan alumni. Strategi ini didukung oleh kebijakan rektor dan didukung dari segi pendanaan, namun terdapat kendala dalam pelaksanaan strategi ini. Kendala tersebut diantaranya adalah kurangnya kesadaran menulis karya ilmiah dari setiap mahasiswa ataupun dosen, artinya yang menulis artikel dan kemudian ditampilkan di kolom Academia tersebut masih terbatas pada beberapa orang. Selain kurangnya kesadaran menulis, faktor lain yang menghambat strategi ini adalah kurangnya kegiatan pelatihan menulis karya ilmiah yang kemudian dilanjutkan dengan lomba menulis karya ilmiah. Lomba menulis karya ilmiah tersebut agar menarik minat peserta, perlu disertakan hadiah menarik, misalnya beasiswa untuk melanjutkan S2. Kurangnya kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah tersebut dapat menghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia segenap civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sehingga yang menulis artikel atau jurnal ilmiah masih terbatas pada beberapa orang. Humas selain menjalin kerjasama dengan media, juga mengelola kegiatan atau ajang khusus sebagai bentuk publisitas dan upaya promosi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kegiatan khusus tersebut salah satunya adalah dengan mengadakan seminar mengenai World Class University yang diselenggarakan oleh humas. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal

16 30 Desember 2009 di Hotel Mahadria dengan tujuan mengupas tuntas mengenai persiapan sebuah universitas menuju World Class University. Kegiatan lainnya yang masih dalam tahap perencanaan dan akan dilaksanakan di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa maupun di luar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, diantaranya adalah Pagelaran Ilmu dan Riset, Career Expo, dan Pagelaran Budaya dan Seni. Ajang khusus lainnya yang sudah berjalan antara lain adalah: a. Pameran Upaya promosi yang dilakukan oleh Humas salah satunya yaitu keikutsertaan pada pameran-pameran, baik yang diselenggarakan oleh tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun antar perguruan tinggi lain atau Event Organizer besar lainnya. Misalnya pameran perguruan tinggi provinsi Banten yang dilaksanakan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun b. Mengkoordinasikan kunjungan dari dalam dan luar kampus Dalam rangka membina hubungan baik dengan institusi dalam dan luar, baik luar negeri maupun dalam negeri humas melakukan kordinasi dalam penerimaan kunjungan dari luar tersebut. Dimana dalam setiap kunjungan selalu dilakukan dengan melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan acara penerimaan tamu, seperti: 1. Kunjungan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan dari kunjungan SMA ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah untuk memperoleh informasi mengenai program-program dan jalur masuk ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. SMA yang pernah melakukan kunjungan ke Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah SMA Negeri 1 Panggarangan Lebak dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri 2 Bekasi pada tahun Humas pada pelaksanaannya mengatur penerimaannya, berkoordinasi dengan Biro Akademik, Kemahasiswaan, serta Bagian Rumah Tangga Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Kunjungan dari Luar Negeri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menerima kunjungan dari Kyoto University Jepang pada tahun 2009 yang lalu. Kunjungan University to University (U to U) tersebut membicarakan tentang rencana Kyoto University untuk menjalin kerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dibidang riset dan pertukaran mahasiswa dan dosen. Pada pelaksanaannya humas mengatur penerimaan, berkoordinasi dengan

17 bidang kerjasama, fakultas dan jurusan-jurusan serta unit-unit kegiatan mahasiswa yang ada di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Strategi Humas dalam Membangun Citra World Class University berdasarkan Penilaian Webometrics Strategi dalam membangun citra World Class University ini dilakukan dengan memasarkan hal-hal yang bersifat prestasi lewat media website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hal ini berkaitan dengan pencitraan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Humas dalam menjalankan strategi ini bekerjasama dengan pihak PUSDAINFO, karena pihak PUSDAINFO yang memiliki wewenang lebih dalam hal mengatur tampilan dan memperbaharui gambar di website tersebut. Humas hanya menampilkan atau mengisi subdomain mengenai artikel atau release yang berisi informasi atau kegiatan yang sudah terlaksana di lingkungan kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Humas menampilkan tulisan-tulisan yang menarik dan bernilai berita agar menarik perhatian setiap orang yang membuka website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Humas juga menerima tulisan-tulisan atau karya ilmiah dari segenap civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk kemudian dipublikasikan lewat media website ini. Namun faktor penghambat dari strategi ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat kampus untuk menulis karya ilmiah. Website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mulai dibentuk pada Februari 2008 dengan tujuan untuk mengenalkan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kepada dunia luar sehingga Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bukan hanya terkenal dalam skala lokal dan nasional, bahkan internasional. Website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menampilkan konten-konten atau subdomain yang berisi informasi mengenai akademik, informasi dari setiap fakultas, artikel mengenai berbagai kegiatan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, portal akademik, dan terdapat pula subdomain dari Pihak yang berwenang mengatur tampilan halaman muka, portal akademik dan informasi akademik lainnya yang ada dalam website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah bagian administrator. Bagian administrator ini bekerja sama dengan humas untuk mengisi setiap artikel dan tampilan website, dan melakukan rapat atau evaluasi setiap semester dengan tujuan untuk

18 memperbaharui tampilan agar publik yang berkunjung ke website tersebut tidak merasa jenuh. Website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan publik. Melalui website ini publik dapat mengakses informasi dan semua news release lembaga. selain itu, melalui website ini pula Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dapat bersaing dengan universitas lain menuju pemasaran perguruan tinggi secara global. Website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan (rektor dan para pembantu rektor), diantaranya dengan adanya kebijakan bahwa Information Technology (IT) menjadi prioritas yang harus dibudayakan agar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mampu bersaing dengan universitas lain dalam hal IT. Dukungan lain adalah dengan semangat bekerja keras para administrator untuk selalu memperbaharui informasi dan tampilan website. KESIMPULAN DAN SARAN Strategi humas sebagai pendukung dan penunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan publisitas World Class University terbagi kedalam dua bagian, diantaranya pertama adalah pada saat kegiatan internal yang membutuhkan media publikasi dan publisitas, pihak humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa membuat media publikasi untuk mensosialisasikan kepada seluruh civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Sosialisasi ini dilakukan melalui media website, situs jejaring sosial (facebook), dan spanduk. Kedua adalah dengan menjalin kerjasama dengan media atau pers. Bentuk kerjasama dengan media ini adalah memberikan press release kepada para wartawan berkaitan dengan prestasi, kegiatan lain di kampus, publisitas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menuju World Class University, memasang iklan di koran-koran serta menyediakan kolom Academia di surat kabar lokal Radar Banten, Kabar Banten, dan Banten Raya Post. Humas juga mengelola kegiatan atau ajang khusus sebagai bentuk publisitas dan upaya promosi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kegiatan khusus tersebut dilaksanakan di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa maupun di luar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, misalnya kegiatan pameran perguruan tinggi Banten yang dilaksanakan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Strategi humas dalam membangun citra World Class University berdasarkan penilaian Webometrics dilakukan dengan memasarkan hal-hal yang bersifat prestasi lewat media website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Humas menampilkan tulisan-tulisan yang menarik agar

19 menarik perhatian setiap orang yang membuka website Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Humas juga menerima tulisan-tulisan atau karya ilmiah dari segenap civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk kemudian dipublikasikan lewat media website ini. Strategi humas yang dapat dilakukan humas berkaitan dengan upaya pencitraan World Class University adalah dengan meningkatkan atau mengoptimalkan peran website. Website dapat digunakan sebagai media yang cukup efektif untuk membangun citra Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Berkaitan dengan hal ini, humas perlu meningkatkan kerjasama dengan PUSDAINFO. Perlu adanya strategi humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam melakukan publisitas secara internasional. Strategi lain yang dapat dilakukan oleh humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berkaitan dengan World Class University adalah perlu lebih proaktif lagi dalam mensosialisasikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menuju World Class University. Hal tersebut dapat dilakukan misalnya dengan sesering mungkin menyebut atau mencantumkan kata Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menuju World Class University dalam spanduk, website, atau pemberitaan di koran. Perlunya merevitalisasi fungsi humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai bentuk kesiapan humas dalam menghadapi rencana otonomi pengelolaan perguruan tinggi, serta dalam menghadapi era pemasaran global. Upaya revitalisasi tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatkan sumber daya manusia, baik itu dari segi kualitas dan kuantitas. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar humas dalam skala lokal, nasional maupun internasional. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Anggoro, M. Linggar Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ardianto, Elvinaro Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjadjaran. Cutlip, Scott M., Et al Effective Public Relations, Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses edisi Kedelapan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

20 Kriyantono, Rachmat Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Muslimin Hubungan Masyarakat dan Konsep Kepribadian. Malang: UMM Press. Nasution, Zulkarnain Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan. Malang: UMM Press. Oliver, Sandra Strategi Public Relations. Jakarta: Esensi Erlangga Group. Onggo, Bob Julius E-PR Menggapai Publisitas di Era Interaktif Lewat Media Online. Yogyakarta: Andi. Ruslan, Rusady Kiat dan Strategi Kampanye Publik Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumber Lain : Arsip Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tahun Buku Panduan Program Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tahun Dharmawan Sekilas Tentang Webometrics. diakses pada hari Rabu tgl pkl di Serang. Fauji, Hilman. World Class University dan Persiapan Indonesia. Diakses pada hari Jumat pkl di Serang. Hasil wawancara dengan Kepala Humas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hasil wawancara dengan Kepala PUSDAINFO Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Irwandi Jalan Menuju World Class University Realistis. Diakses pada hari Senin tgl pkl di Serang. Istadi Undip Institutional Repository (Undip-IR) Masuk Top 50 Besar Dunia Webometrics.

21 Sudigdo, Joko Humas dan Citra Lembaga Perguruan Tinggi. Diakses pada hari Jumat tgl pkl di Serang Rumusan Semiloka Strategi Peraihan Mahasiswa Baru dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi. %E2%80%9Cstrategi-peraihan-mhs-baru-dan-peningkatan-mutu-pt%E2%80%9D/. Diakses pada hari Jumat, tgl pkl di Serang.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perguruan tinggi dikatakan baik, apabila sarana perguruan tinggi dapat menunjang tujuan utama perguruan tinggi. Salah satu sarana penunjang

Lebih terperinci

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto

Repositori Institusi di Perguruan Tinggi. Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi di Perguruan Tinggi Kania Aranda Rendy Indriyanto Repositori Institusi? Repositori Institusi adalah sebuah wadah penyimpanan dan pengelolaan informasi berbentuk digital untuk memperoleh,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI. Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id)

PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI. Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id) PENGELOLAAN WEBSITE PROGRAM STUDI Dr.rer.nat. Erwin R Ardli (redaktur unsoed.ac.id) Pendahuluan Rencana Strategis Universitas Jenderal Soedirman tahun 2010 2020 meningkatnya kualitas pelayanan yang akuntabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Class University telah sering dan banyak dibicarakan oleh komunitas akademik di lingkungan perguruan tinggi sejak lebih kurang lima tahun terakhir. Pada

Lebih terperinci

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS

Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS Peran Perpustakaan Dalam Mendukung Universitas Menuju Peringkat Dunia Oleh : Sugeng Priyanto, SS BEBERAPA waktu lalu, daftar Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2010 telah diumumkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

Webometrics. Irwan Ary Dharmawan Apa? Siapa? Bagaimana? phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan

Webometrics. Irwan Ary Dharmawan  Apa? Siapa? Bagaimana? phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Webometrics Apa? Siapa? Bagaimana? Irwan Ary Dharmawan http://phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Outline Apa itu Webometrics? Webometrics Unpad Apa yang harus

Lebih terperinci

WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014)

WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014) WEBSITE UNSIKA DALAM PEMERINGKATAN WEBSITE PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA (PUSDATIN BPM, 2014) A. Webometric Webometric adalah suatu situs yang memberikan penilaian terhadap seluruh universitas terbaik

Lebih terperinci

Hasil Hitung Webometrics 2010

Hasil Hitung Webometrics 2010 Hasil Hitung Webometrics 2010 Pengumuman 10 Besar Lomba Situs Web IPB 2010 Hasil Perhitungan Webometrics Simulator Software Kategori Dosen dan Staf Kategori Fakultas page 1 / 31 Kategori Departemen Kategori

Lebih terperinci

Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog. Webometrics. Apa Webometrics? Sejarah Webometrics. Tujuan Webometrics 10/09/2012

Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog. Webometrics. Apa Webometrics? Sejarah Webometrics. Tujuan Webometrics 10/09/2012 Meningkatkan Peringkat Webometrics Melalui Blog OPSPEK MDP 2012 Webometrics Dunia perguruan tinggi saat ini begitu terpukau dengan pemeringkatan Webometrics dan akan sangat bangga ketika situs perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

Parameter Penilaian Webometrics

Parameter Penilaian Webometrics Parameter Penilaian Webometrics Empat indikator didapat dari hasil kuantitatif yang disediakan oleh search engine utama seperti berikut : 1. Ukuran/Size (S). Jumlah halaman yang diambil dari empat search

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Modul ke: Produksi Media PR AVI Pengantar dan Signifikansi Produksi Media Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Konsep

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

Latar Belakang. Teknik Mendapatkan Nilai WEBOMETRIC

Latar Belakang. Teknik Mendapatkan Nilai WEBOMETRIC Latar Belakang WEBOMETRIC adalah sebuah sistem perangkingan dunia yang berbasis WEB. Peringkat ini diperbaharui dua kali dalam setahun (januari dan juli). Tujuan utama dari perangkingan ini adalah (1)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS Fenny 1200968571 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk memaparkan tugas dan kegiatan public relations

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perpustakaan Ukrida memiliki peran dalam mengelola pengetahuan sebagai aset institusi. Akses dan layanan pada sumber-sumber pengetahuan belum terintegrasi

Lebih terperinci

Teknik Reportase dan Wawancara

Teknik Reportase dan Wawancara Modul ke: 01Fakultas FIKOM Teknik Reportase dan Wawancara Media Dan Humas (Pengantar Teknik Reportase dan Wawancara) Mintocaroko. S.Sos. Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dahulunya daya saing lebih sering berada pada tingkatan perspektif perusahaan, industri, dan negara. Belakangan ini daya saing mulai mengalami pergeseran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

PENULISAN PUBLIC RELATIONS

PENULISAN PUBLIC RELATIONS Modul ke: PENULISAN PUBLIC RELATIONS Pengantar dan Siginifikansi Penulisan dalam Public Relations Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations Deskripsi Mata Kuliah Membahas

Lebih terperinci

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR

PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR PENGENALAN GOOGLE SCHOLAR Eko Prasetyo Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Agustus 2016 Topik Pemeringkatan Perguruan Tinggi Google Scholar What s and Why? Google Scholar, How? PEMERINGKATAN PERGURUAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

25/11/2013. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics.

25/11/2013. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics. Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan

Lebih terperinci

Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics

Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Pengalaman PDII-LIPI dalam mendukung LIPI meraih peringkat 100 dunia Webometrics Disampaikan pada: Penyegaran Perpustakaan Badan Litbang Kehutanan Tahun 2013 Optimalisasi Peran dan Fungsi Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Berbagai cara dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk membuat nama perusahaannya berkembang luas dan mendapatkan citra yang baik dari masyarakat. Terlebih di jaman

Lebih terperinci

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia melakukan interaksi dengan sesama agar dapat menjaga keberlangsungan

Lebih terperinci

e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan

e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan e-learning Universitas Padjadjaran a a glance Irwan Ary Dharmawan http://phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan phys.unpad.ac.id/jurusan/staff/dharmawan Outline Sekilas tentang e-learning Unpad (history,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai 50 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dari analisis data yang didapatkan berupa nilai dari setiap indikator dan parameter stikom.edu untuk mendapatkan strategi baru sehingga mampu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Humas Pada dasarnya, Humas (Hubungan Masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang di perlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan, profit maupun organisasi

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Sebagai media baru yang berbasis teknologi, website bisa dikatakan memenuhi kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung kinerja Public Relations

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar

Lebih terperinci

Konsep Public Relations

Konsep Public Relations Konsep Public Relations di Universitas Negeri dan Universitas Swasta (Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Terjalinnya hubungan baik dalam sebuah perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal merupakan salah satu kunci dalam mewujudkan visi dan misi sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

Tata Kelola Informasi dan Promosi INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Tata Kelola Informasi dan Promosi INSTITUT PERTANIAN BOGOR Tata Kelola Informasi dan Promosi INSTITUT PERTANIAN BOGOR public relations itu mendidik orang banyak, memberikan penerangan supaya orang banyak itu setuju dengan suatu sikap dan anggapan, yang dikehendaki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan publik untuk berkomunikasi dengan mudah. Banyaknya berbagai tantangan dan

Lebih terperinci

Panduan Lomba Web Thn 2011

Panduan Lomba Web Thn 2011 Panduan Lomba Web Thn 2011 Lomba Situs Web Unit Kerja IPB tahun 2011 Latar Belakang Salah satu tolak ukur yang digunakan dalam perangkingan suatu perguruan tinggi adalah penilaian terhadap situs webnya.

Lebih terperinci

Webometrics Best Practice. Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team.

Webometrics Best Practice. Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team. Webometrics Best Practice Beni Rio Hermanto, ITB webmaster team. Webometrics Motivation If the web performance of an institution is below the expected position according to their academic excellence, university

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan akreditasi A selain itu SMA Plus PGRI Cibinong sebagai sekolah swasta SMA Program Pembinaan Pelaksana

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting, karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu informasi

Lebih terperinci

Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017

Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017 Bogor Agricultural University (IPB) Sosialisasi Lomba Web Unit Kerja 2017 Senin, 16 Oktober 2017 (08.00-16.00) IPB International Convention Center (IICC), Ballroom 1 Latar Belakang Penilaian situs web

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : V (Lima) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Eksternal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, public

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian yang mendahului Penelitian yang mendahului untuk penelitian ini adalah penelitian dengan Judul Pemetaan Model E-PR dalam pekerjaan Public Relations Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan dan memaparkan tentang wawancara mendalam dan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Analisis Isi Perbandingan Press Release dan Pemberitaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta di Media Cetak Periode Januari 2012 Juni 2013) Agata Sri Krisdiyati

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro

PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS Menuju. Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR ITS 2015 2019 Menuju Kemandirian, Keunggulan dan Kesejahteraan by : Triwikantoro Latar Belakang Visi ITS menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Public Relations di Indonesia dewasa ini sangat signifikan. Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan peran dan fungsi Public Relations karena mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mencapai tujuannya, manusia berupaya membentuk citra yang memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu juga berlaku untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini new media atau yang sering kita sebut dengan Internet telah mendorong terciptanya berbagai cara dan kekuatan baru dalam kegiatan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi) 174 PELAKSANAAN PUBLIC RELATIONS DALAM RANGKA MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA DI BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Penulis 1: Tusri Suharyadi Penulis 2: Muhyadi Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarakan analisis mengenai pembahasan strategi media relations yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia, Tbk DIVRE V Jawa Timur, dimana analisis dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan identitas pada suatu perusahaan atau organisasi seringkali memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat kepedulian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom University Telkom University adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pentingnya keberadaan komunikasi dirasakan oleh perusahaan terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan atau organisasi yang membentuk departemen khusus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang demikian pesat menjadikan website sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perpustakaan. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, baik itu yang berorientasi sosial apalagi profit, keberadaan public relations sangat penting. Pengertian public relations

Lebih terperinci

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang V. Kesimpulan dan Saran V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di mana analisis ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan, dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci