IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYAPENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika Diajukan Oleh: TRI MARGONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

2 PERSETUJUAN IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo) Diajukan Oleh : TRI MARGONO A Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Para Dewan Penguji Skripsi Strata 1 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Slamet HW, M.Pd MASDUKI, M.Si Tanggal Persetujuan : Tanggal Persetujuan : ii

3 PENGESAHAN IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo) Dipersiapkan dan disusun oleh: TRI MARGONO A Telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal : Dan telah dinyatakan memenuhi syarat. Susunan Dewan Penguji: 1. Drs. Slamet HW, M.Pd ( ) 2. Masduki, M.Si. ( ) 3. Dra. Sri Sutarni, M. Pd ( ) Surakarta, Desember 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. NIK. 547 iii

4 PERNYATAAN Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidak-benaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya. Surakarta, Juli 2010 Tanda Tangan TRI MARGONO A iv

5 Bangunlah pribadi di atas Keabaikan, karena kebaikan adalah satu-satunya bentuk ilmu yang tidak pernah Menua (Mario Teguh) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap (Q.S. Alam Nasyrah : 6-8) 6 Bahwa sesungguhnya Allah meninggikan derajat bagi orang-orang yang berilmu pengetahuan diantaramu, dengan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan Jujur akan menunjukan jalan kebahagiaan untuk kita (Q.S. Al-Mujadalah : 4) (Penulis) v

6 Dengan segenap Cinta dan Do a, untaian kata dan goresan sederhana ini teruntuk : Kepada Allah SWT atas kehendak-nya sehingga pembuatan skripsi ini dapat selesai. Untuk bapak dan ibu tercinta terimakasih atas segala curahan kasih sayang, do a dan perhatian yang diberikan kepada ananda, sebuah karya ini kupersembahkan sebagai tanda kasih sayang dan baktiku. Untuk kakakku semoga usahamu berhasil. Untuk kekasihku weli yang telah memberi kasih sayang dan semangat di saat aku malas beserta keluarganya semoga selalu bahagia. My best friends, Tante, Nunuk, Ajeng, Effendi, Adek Q ridho, Windri, Arnis, Aris, Yuli, Fredy, Adi, Bakti, Syarif & Doni semoga ALLAH SWT lebih mempererat ikatan hati nan indah dan tulus diantara kita. Kalian tidak akan terlupakan sobat. Teman-teman Math 06 FKIP UMS khususnya kelas D, terima kasih untuk kebersamaannya selama menempuh kuliah di UMS. Almamaterku, tempat dimana mengajariku belajar, berkenalan, dengan teman-teman berjuang bersama-sama mencari ilmu untuk bekal di masa depan. vi

7 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia- Nya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi kewajiban penulis dalam melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penulis ini, penulis telah banyak mendapat bantuan yang tulus dan ikhlas dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Untuk itu, penulis Mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Drs. H. Sofyan Anif, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Dra. Sri Sutarni, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Pembimbing III yang dengan kesabarannya membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini. 4. Drs. Ariyanto, M. Pd, selaku Pembimbing Akademik, yang telah banyak menyisakan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. vii

8 5. Drs. H. Slamet H.W, M. Pd, selaku Dosen pembimbing I, dan Bapak Masduki, M.Si. selaku Pembimbing II, dengan penuh keikhlasan beliau telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan dorongan kepada penulis. 6. Drs. Suparto, S.H.,M.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Gondarejo yang telah memberikan ijin penelitian dan seluruh keluarga besar SMP Negeri 2 Gondarejo yang sudah banyak membantu penulis dalam penelitian. 7. Drs. Joko Sutrisno selaku guru bidang studi matematikla yang telah yang telah banyak membimbing dan membantu penulis dalam penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penilisan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan karunia-nya kepada beliaubeliau yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu diterima dengan tangan terbuka. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dikelak kemudian hari bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Wassalamu alaikum Wb. Wb. Surakarta, Juli 2010 Penulis viii Tri Margono A

9 DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv HALAMAN ABSTRAKSI... xvi BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Permasalahan... 1 B. Identifikasi Masalah... 5 C. Pembatasan Masalah... 5 D. Perumusan Masalah... 6 E. Tujuan Penelitian... 6 F. Manfaat Penelitian... 7 G. Definisi Operasional Istilah 8 BAB II : LANDASAN TEORI 9 ix

10 A. Penelitian Yang Relevan... 9 B. Tinjauan Teori Pembelajaran Concept Mapping Pembelajaran Aktif Keaktifan siswa Pokok Bahasan Kubus dan Balok C. Kerangka Berfikir D. Hipotesis Tindakan BAB III : METODE PENELITIAN 25 A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Subyek Penelitian D. Rancangan Penelitian Dialog Awal Perencanaan Tindakan Pelaksanaan Tindakan Observasi Refleksi Evaluasi E. Metode Pengumulan Data Metode Pokok a. Observasi b. Metode Tes x

11 2 Metode Bantu a. Catatan Lapangan b. Dokumentasi F. Instrumen Penelitian G. Teknik Analisis Data BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. 40 A. Profil Tempat Penelitian B. Diskripsi Data Kegiatan Awal Putaran I a. Perencanaan Tindakan Kelas Putaran I b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran I c. Hasil Tindakan Kelas Putaran I ) Tindak Mengajar ) Tindak Belajar d. Refleksi Putaran I e. Evaluasi Putaran I Putaran II a. Perencanaan Tindakan II b. Pelaksanaan Tindakan II c. Hasil Tindakan Kelas Putaran II ) Tindak Mengajar ) Tindak Belajar xi

12 d. Refleksi Putaran II e. Evaluasi Putaran II Putaran III a. Perencanaan Tindakan Kelas Putaran III b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran III c. Hasil Tindakan Kelas Putaran III ) Tindak Mengajar ) Tindak Belajar d. Refleksi Putaran III e. Evaluasi Putaran III C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Variabel-Variabel yang Diteliti Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian Tabel 4.1 Peningkatan Data Hasil Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui metode Concept Mapping xiii

14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH Gambar 2.2 Jaring-Jaring Kubus. 17 Gambar 2.3 Kubus Satuan Gambar 2.4 Balok ABCD.EFGH 20 Gambar 2.5 Jaring-Jaring Balok. 20 Gambar 2.6 Skema Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 Langkah-langkah PTK.. 32 Gambar 4.1 Data Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. 63 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematikasiswa.. 66 xiv

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Catatan Observasi Pendahuluan Lampiran 2 Pedoman Observasi Putaran I Lampiran 3 Pedoman Observasi Putaran II Lampiran 4 Pedoman Observasi Putaran III Lampiran 5 Catatan Lapangan Putaran I Lampiran 6 Catatan Lapangan Putaran II Lampiran 7 Catatan Lapangan Putaran III Lampiran 8 Tes Putaran I Lampiran 9 Tes Putaran II Lampiran 10 Tes Putaran III Lampiran 11 Kunci Jawaban Tes Putaran I Lampiran 12 Kunci Jawaban Tes Putaran II Lampiran 13 Kunci Jawaban Tes Putaran III Lampiran 14 RPP Putaran I Lampiran 15 RPP Putaran II Lampiran 16 RPP Putaran III Lampiran 17 Daftar Nama Lampiran 18 Daftar Nilai Siswa Sebelum Tindakan Lampiran 19 Daftar Nilai Siswa Putaran I Lampiran 20 Daftar Nilai Siswa Putaran II Lampiran 21 Daftar Nilai Siswa Putaran III Lampiran 22 Daftar kaktifan Siswa Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian Lampiran 24 Surat Ijin Riset Lampiran 25 Surat keterangan Lampiran 26 Jadual Bimbingan Pembimbing I Lampiran 27 Jadual Bimbingan Pembimbing II xv

16 ABSTRAK IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo) Tri Margono, A ,Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode concept mapping. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-E SMP Negeri 2 Gondangrejo yang berjumlah 30 siswa dan obyek penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dengan analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari : 1) keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, sebelum tindakan sebesar 16,7%, sesudah tindakan naik menjadi 60%, 2) keaktifan siswa dalm mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas, sebelum tindakan sebesar 16,7%, sesudah tindakan naik menjadi 66,7%, 3) keaktifan siswa mengerjakan soal-soal latihan, sebelum tindakan 30%, sesudah tindakan naik menjadi 73,3%, 4) keaktifan menjawab pertanyaan, sebelum tindakan sebesar 20%, sesudah tindakan naik menjadi 70%. Hasil tes tertulis yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada ketuntasan belajar siswa. Sebelum tindakan kelas prestasi belajar siswa hanya 46,7%, sesudah tindakan prestasi belajar siswa naik menjadi 70%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan metode concept maping dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga berdampak pada peningkatan ketuntasan belajar siswa. Kata kunci : keaktifan belajar, metode concept mapping. xvi

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk mengembangkan segala potensi yang sudah ada dalam diri manusia. Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Kenyataan saat ini dalam dunia pendidikan kita masih terhalang masalah-masalah yang harus dicari solusinya. Masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran baik berupa masalah belajar yang dialami siswa dalam kelas, penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru maupun sarana prasarana yang ada. Dalam proses pembelajaran masih dijumpai masalah-masalah dialami siswa didalam kelas dari dalam diri siswa maupun dari luar. Masalah dari diri siswa diantaranya adalah siswa kurang fokus mengikuti pelajaran, siswa tidak menyukai mata pelajaran, siswa tidak menyukai guru dan kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Adapun masalah siswa yang datang dari luar yakni kondisi lingkungan keluarga siswa berupa kondisi keuangan atau pun perhatian keluarga terhadap perkembangan pendidikan siswa dan lingkungan disekitar siswa yakni pergaulan siswa. Selain masalah yang berasal dari siswa penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, sarana dan prasarana sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pendidikan. 1

18 2 Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai kondisi siswa dan sarana prasarana yang memadai akan dapat mengurangi masalah belajar yang dialami siswa yakni siswa akan lebih tertarik mengikuti pelajaran dan akan mengurangi ketidaksukaan siswa pada salah satu guru mata pelajaran. Materi matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat hierarkis. Hal tersebut berarti, dalam mempelajari matematika harus menguasai konsep sebelumnya yang menjadikan prasyarat untuk memhami konsep yang selanjutnya. Dengan demikian sangat penting kepahaman siswa tentang materi sebelumnya untuk melanjutkan materi yang selanjutnya. Jika siswa sejak awal kurang memahami atau bahkan tidak memahami sama sekali materi awal maka siswa akan sulit mempelajari materi selanjutnya dan hal tersebut akan berlanjut sampai siswa selesai menempuh pendidikan. Pandangan siswa tentang mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dan menjadi momok bagi siswa masih banyak ditemui dilapangan. Pandangan seperti inilah yang mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif, siswa cenderung pasif, siswa takut untuk bertanya dan takut mengerjakan soal didepan kelas. Hal ini, mungkin disebabkan oleh berbagai hal seperti penggunan strategi atau metode pembelajaran dari guru yang monoton. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan kususnya pada mata pelajaran matematika. Siswa diharapkan benar-benar aktif dan sungguhsungguh dalam belajar matematika, dengan aktif mengikuti pelajaran,

19 3 mengejakan soal dan bertanya pada materi yang belum diketahui. Sehingga akan berdampak pada ingatan siswa tentang materi pelajaran. Maka sangat penting peran guru untuk mengupayakan siswa selalu aktif dalam mengikuti pelajaran. Salah satu cara untuk melibatkan siswa selalu aktif dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan metode cocok dengan kondisi tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah concept mapping. Concept mapping merupakan salah satu bagian dari metode organisasi. Concept mapping adalah suatu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu siswa untuk mengorganisasikan materi yang sudah dipelajari yang disusun antar konsep-konsep yang saling berhubungan. Strategi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman terhadap materi yang akan di pelajari. Martin (dalam Trianto,2009:157 )Mengatakan bahwa pemetaan konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Peta konsep menyediakan bantuan visual yang nyata untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi itu di sampaikan. Concept mapping merupakan sebuah instrumen untuk membantu memahami masalah dan melakukan perancanaan dari seluruh informasi yang berhasil dihimpun. Dari 4 langkah polya yakni (1) memahami masalah (2) melakukan perancanaan (3)melaksanakan rencana (4) melihat kembali atau melaskukan evaluasi, maka concept mapping memberikan makna dua dari empat langkah polya yaitu: memahami masalah dan merencanakan cara penyelesaian.

20 4 Pembentukan pemetaan konsep konsep dalam pola pikir para siswa dalam pembelajaran matematika sangat penting diterapkan oleh guru. Hal tersebut penting karena dengan pembetukan pola pikir sejak awal pada siswa akan membiasakan siswa untuk memahami masalah dan merencakan penyelesaian masalah tersebut lebih cepat. Sesuai dengan sifat matematika yang hierarki yang menuntut siswa mampu memahami dan menguasai materi sejak awal. Melalui pemetaan siswa diharapkan akan lebih terampil dan cekatan dalam mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya. Pada dasarnya metode concept mapping akan membantu siswa untuk membentuk suatu pemetaan konsep konsep materi ajar pelajaran matematika dalam pola pikir. Melalui concept mapping siswa dibantu membentuk pola pikir memahami masalah dan menyelesaikan masalah tersebut. Pada akhirnya siswa lebih tertarik untuk mempelajari matematika, sehingga akan meningkatkan keaktifan belajar siswa. Setelah penulis melakukan dialog awal dengan guru matematika ditempat penelitian yakni SMP Negeri 2 Gondangrejo yang beralamat di Jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar diketahui beberapa masalah-masalah dalam proses belajar mengajar antara lain berupa sarana prasarana belajar yang belum lengkap misalnya belum adanya media belajar yang maju seperti penggunaan OHP atau LCD dalam proses pembelajaran. Namun demikian, perkembangan dari infrastruktur sekolah sudah berkembang pesat jika dibandingkan pada waktu penulis menempuh pendidikan disana. Selain dari masalah sarana prasarana masih banyak masalah-masalah dari diri siswa pada proses pembelajaran di

21 5 antaranya siswa kurang fokus dalam mengikuti pelajaran, ketidaksukaan siswa pada palajaran tertentu, ada pula rasa tidak suka bila diajar guru tertentu dan masih rendahnya keaktifan belajar siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang penggunaan metode concept mapping dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo 2009/2010. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, timbul beberapa permasalahan yang diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Siswa kurang fokus mengikuti pelajaran. 2. Kurangnya minat belajar siswa dalam pelajaran matematika. 3. Masih rendahnya keaktifan belajar siswa dalam pelajaran matematika. Siswa masih cenderung pasif, kurang berani mengajukan pertanyaan jika ada materi yang belum jelas, siswa kurang aktif mengerjakan soal-soal latihan dan siswa masih takut untuk mengerjakan soal di depan kelas. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan dalam penelitian agar dapat tercapai sasaran yang dituju dan sesuai dengan tujuan peneliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penggunaan strategi pembelajaran concept mapping sebagai salah satu variasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

22 6 2. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika dibatasi pada aktivitas siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan guru, mengerjakan soal ke depan kelas, mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pembelajaran matematika dengan metode concept mapping yang dilaksanakan sebagai upaya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. 2. Adakah peningkatan keaktifan belajar siswa selama proses belajar matematika melalui metode concept mapping. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa selama proses belajar matematika melalui metode concept mapping di SMP Negeri 2 Gondangrejo.

23 7 F. Manfaat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memberikan manfaat pada pembelajaran matematika: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang : peningkatan keaktifan belajar siswa selama proses belajar matematika melalui metode concept mapping, proses pembelajaran matematika dengan metode concept mapping yang dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode concept mapping. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis, dapat memberikan pengalaman langsung menggunakan metode concept mapping dalam proses pembelajaran. b. Bagi Guru 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru atau calon guru untuk memlih metode pembelajaran. 2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru matematika, sebagai salah satu altenatif metode pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa. c. Bagi Siswa Khusunya bagi siswa memberikan masukan pada siswa untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika agar keberhasilan pembelajaran matematika dapat tercapai.

24 8 G. Definisi Operasional Istilah 1. Concept Mapping Concept mapping adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal di hubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Concept mapping merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membatu siswa dalam mengorganisai materi pelajaran yang telah dipelajari dalam bentuk konsep-konsep yang saling berhubungan antar konsep tersebut. 2. Keaktifan Siswa Keaktifan adalah melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran matematika dalam kegiatan pemecahan masalah, dimana siswa sebagai subyek didik. Subyek didik adalah siswa yang merencanakan dan melaksanakan pembelajaran tersebut.

25 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Yang Relevan Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Diantaranya penelitian terdahulu yang relevan yang dilakukan oleh: Dini Fitrasari (2007) tentang peningkatan kemandirian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dengan pola latihan interaktif menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan pola latihan interaktif dapat meningkatkan keaktifan siswa yang meliputi kemandirian mengerjakan soal yang diberikan oleh guru meningkat 94,73%, menjawab pertanyaan guru meningkat 39,47%, mengerjakan soal didepan kelas meningkat 39,47%, dan mengajukan ide meningkat 39,47%. Dwi Mirnawati (2007) tentang peningkatan keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan STAD menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan STAD dapat meningkatankan keaktifan siswa dalam bertanya meningkat 32.5%, mengemukakan gagasan atau ide 32,5% dan mengerjakan soal latihan didepan kelas 40%. 9

26 10 Diah Rosi Kartika Sari (2006) tentang peningkatan motivasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan montessori menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan montessori dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan tanpa diminta, mengemukakan ide dan mengerjakan soal latihan. Penelitian yang dilakukan Riza Ery Ruriana (2009) tentang peningkatan aktivitas siswa pada pokok bahasan perbandingan melalui pendekatan realistik menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Peningkatan tersebut berupa mengemukakan pendapat pada putaran III sebesar 67.8%, bertanya sebesar 75%, menjawab pertanyaan guru 71.4%, mengerjakan soal-soal 85.7% dan mengerjakan PR. 82.1%. Dari penelitian yang sudah dilakukan di atas, menunjukan adanya peningkatan keaktifan belajar matematika siswa menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa. Dari penelitian di atas dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian yang akan dilakukan. Dari beberapa hasil penelitian diatas terdapat perbedaan dengan penelitian yang dibuat oleh peneliti. Dalam penelitian ini lebih menekankan keaktifan belajar matematika siswa menggunakan metode concept mapping.

27 11 Perbedaan dan persamaan variabel yang diteliti oleh peneliti terdahulu dan penelitian yang akan dilaksanakan dapat ditabelkan sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbedaan variabel yang diteliti dengan penelitian yang sudah ada Variabel N Peneliti keakti keman Moti Kreati Latih Pendeka Tipe monte Concept o. fan dirian vasi vitas an tan STAD ssori mapping intera realistik ktif 1 Dini F. 2 Dwi M. 3 Rosi K. 4 Riza E. 5 Peneliti B. Kajian Teori Dalam kajian teori ini akan dibahas yang berkaitan dengan variabel penelitian. Variabel tersebut antara lain: 1. Pembelajaran Concept Mapping Concept mapping dalam bahasa indonesia di artikan sebagai peta kognitif atau peta konsep. Martin (1994) dalam (Trianto;2009:158) adapun yang di maksud pembelajaran concept mapping adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal di hubungkan ke konsep- konsep lain pada kategori yang sama. Pembelajaran concept mapping adalah salah satu cara yang dapat di gunakan oleh guru

28 12 untuk membantu siswa mengorganisasi materi pelajaran dengan menyusun ke dalam bentuk konsep-konsep yang saling berhubungan. Dalam pembelajaran concept mapping atau peta konsep akan membantu siswa menguatkan pengetahuan dan kepahaman terhadap materi yang telah dipelajari. Melalui pembelajaran concept mapping para siswa terbiasa mengidentifikasi masalah dan merencanakan penyelesaian masalah tersebut. Menurut Erman (2003) dalam (Trianto;2009:159) mendefinisikan ciri-ciri dari concept mapping adalah: a. Suatu cara yang melihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi. b. Merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi. c. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama, ini menunjukan konsep yang lebih inklusif daripada konsep- konsep yang lain. d. Bila dua atau lebih konsep di gambarkan di bawah sutu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hierarkis pada peta konsep tersebut. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode concept mapping anatara lain sebagai berikut: 1. Memilih materi pokok yang akan dipelajari.

29 13 2. Meminta siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan tentang materi pokok yang akan dipelajari sebanyak mungkin dalam betuk konsepkonsep. 3. Kemudian meminta siswa untuk memilih-milih konsep yang utama dari ide atau gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya. 4. Meminta siswa untuk menulis kembali konsep-konsep utama ke dalam bentuk peta konsep pada kertas kosong. 5. Setelah ditulis mintalah siswa menggambarkan konsep-konsep yang saling berhubungan. 6. Setelah semua konsep telah digambarkan pastikan para siswa memberi garis tanda saling berhungan antar konsep. 7. Mengajak seluruh kelas untuk mengoreksi dan mengevaluasi terhadap peta-peta yang telah dipresentasikan. 8. Di akhir pelajaran guru mengajak seluruh siswa untuk menyimpulkan terhadap materi yang dipelajari melalui peta konsep tertentu. 2. Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun dengan guru

30 14 dalam proses pembelajaran (T.M.A. Ari Samadi,2009:47). Menurut Bonwell (1995), Paul D. Dierich yang dikutip Oemar Hamalik (Oemar Hamalik,1995:90) mengemukakan ada delapan kelompok perbuatan belajar aktif: 1) Kegiatan visual : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. 2) Kegiatan lisan (oral) : mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. 3) Kegiatan mendengarkan : mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. 4) Kegiatan menulis : menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. 5) Kegiatan menggambar : menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola. 6) Kegiatan metrik : melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, berkebun.

31 15 7) Kegiatan mental : merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan. 8) Kegiatan emosional : minat, membedakan, berani, tenang dan sebagainya. Disamping kegiatan belajar aktif secara fisik juga harus di dukung dengan keaktifan secara rohani antara lain: 1. Keaktifan akal : siwa memliki akal yang positif untuk memcahakan masalah. 2. Keaktifan ingatan : dalam proses pembelajaran siswa selalu menerima informasi dan pengetahuan. Maka siswa dituntut untuk selalu mengasah kemampuan ingatannya terus-menerus agar mampu menyerap materi secara maksimal. 3. Keaktifan emosi : keaktifan siswa dalam memupuk perasaan suka terhadap pelajaran. 3. Keaktifan Siswa Keaktifan siswa adalah segala kegiatan atau akativitas siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Agus (2009: 22) menyatakan bahwa belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan Keaktifan siswa merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam pembelajaran. Dimana siswa dituntut selalu aktif dalam mengikuti pelajaran, baik berupa keaktifan fisik maupun

32 16 keaktifan rohani. Bila kedua faktor tersebut berjalan baik maka keberhasilan pembelajaran akan lebih maksimal. KUBUS DAN BALOK 1. KUBUS Kubus ialah suatu benda yang dibatasi oleh enam bidang datar yang masing masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun (kongruen). adalah : Gambar 2.1 Berdasarkan gambar 1.1 dapat diketahui sifat sifat dari kubus 1) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang saling kongruen. Sisi tersebt adalah bidang ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE dan EFGH. 2) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang, yaitu AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, EH, AE, BF, CG, dan DH

33 17 Rusuk-rusuk AB, BC, CD, dan AD disebut rusuk alas Rusuk-rusuk AE, BF, CG, dan DH disebut rusuk tegak Rusuk-rusuk EF, FG, GH dan EH disebut rusuk atas Rusuk-rusuk yang sejajar diantaranya AB//DC//EF//HG 3) Memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H 4) Memiliki 12 diagonal bidang yang sama panjang, diantaranya AC, BD, BG, dan CF 5) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang, yaitu AG, HB, CE, dan DF 6) Memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang saling kongruen, diantaranya bidang ACGE, BGHA, AFGD dan BEHC a. Jaring Jaring Kubus Jaring jaring kubus adalah bidang datar yang diperoleh dengan cara membuka bidang bidang sisi suatu kubus menjadi sebidang dengan sisi alas. Gambar 2.2

34 18 b. Luas Permukaan dan Volume Kubus Dalam kubus berlaku rumus rumus L p = 6r 2 V = r 3 Keterangan : r = panjang rusuk kubus L p = luas permukaan kubus V = volume kubus c. Menghitung Volume Kubus dengan Menggunakan Kubus Satuan Kubus satuan adalah sebuah bangun kubus yang dibentuk oleh beberapa kubus kecil. Contoh sebagai berikut : 1 kubus satuan Gambar 2.3 p Bagaimana cara menghitung volume bangun p tersebut? Contoh penyelesaian untuk bangun diatas dengan menggunakan kubus satuan :

35 19 Jawaban : Volume kubus tersebut adalah 8 kubus satuan d. Menghitung Volume Kubus Dengan Menggunakan Rumus Dari gambar P diatas menunjukan sebuah kubus satuan dengan panjang rusuk 2 satuan panjang. Sehingga diperoleh : Volume kubus tersebut = panjang kubus satuan x lebar kubus satuan x tinggi kubus satuan = (2 x 2 x 2) satuan volume = 2 3 = 8 satuan volume Jadi diperoeh rumus volume kubus (V) dengan panjang rusuk s sbagai berikut: = rusuk x rusuk x rusuk = s x s x s 2. BALOK Balok ialah suatu benda yang dibatasi oleh enam buah persegi panjang yang masing masing bidangnya disebut bidang sisi atau sisi

36 20 balok. Seperti pada kubus, bidang bidang sisi balok juga diberi nama bidang alas, bidang atas, dan bidang bidang sisi tegak. Gambar 2.4 a. Jaring Jaring Balok Jaring jaring balok hampir sama dengan jaring jaring pada kubus, hanya dibedakan oleh bidang bidang balok yang bukan persegi. Gambar 2.5

37 21 b. Luas Permukaan dan Volume Balok! " V = volume balok p = panjang L p = luas permukaan balok l = lebar t = tinggi c. Menghitung Volume Kubus dengan Menggunakan Kubus Satuan (b) Bagaimana cara menghitung volume bangun tersebut? Contoh penyelesaian untuk bangun diatas dengan menggunakan balok satuan Jawaban : Volume balok tersebut adalah 12 balok satuan C. Kerangka Berfikir Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru sebagai penyampai informasi dengan siswa sebagai penerima informasi dalam

38 22 kelas dan waktu tertentu. Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tujuan, isi atau materi, metode atau strategi pembelajaran dan penilaian akhir. Dimana antara satu dengan yang lain faktor tersebut saling berkaitan. Pemilihan metode atau strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan dan materi ajar maka akan membantu siswa menguasai dan memahami materi secara maksimal. Maka seorang guru harus pandai menyampaikan materi pelajaran melalui metode atau strategi pembelajaran yang menyenangkan dan menarik agar siswa merasa nyaman mengikuti pelajaran, bahkan pada pelajaran yang sulit sekalipun salah satunya adalah pelajaran matematika. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga berpengaruh pada hasil pendidikan yang akan ditempuh. Melalui metode atau pembelajaran yang sesuai akan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembebelajaran salah satunya adalah menggunakan metode concept mapping. Diharapkan dengan menggunakan metode concept mapping dapat meningkatkan siswa keaktifan siswa. Adapun kerangka pemikiran yang ditunjukkan untuk mengarahkan jalannya penelitian agar tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan maka kerangka berpikir diatas dilukiskan dalam sebuah skema agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas dalam penelitian.

39 23 Adapun skema tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut: Rendahnya keaktifan siswa yang meliputi: 1. Siswa kurang aktif dalam bertanya 16,7% Kondisi Awal 2. Siswa kurang aktif menjawan pertanyaan dari guru 20% 3. Kurangnya siswa berlatih menyelesaikan soal soal latihan 30% 4. Siswa kurang aktif mengerjakan soal didepan kelas 16,7% Tindakan Pembelajaran matematika melalui metode concept mapping Peningkatan keaktifan siswa yang meliputi: 1. Siswa menjadi aktif bertanya 60% Kondisi Akhir 2. Siswa menjadi aktif menjawab pertanyaan dari guru 70% 3. Siswa lebih aktif berlatih menyelesaikan soal soal latihan 73,3% 4. Siswa menjadi aktif mengerjakan soal didepan kelas 66,7% Gambar 2.6 Kerangka Berpikir Penelitian.

40 24 D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan penelitian yang relevan dan kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam bertanya, mengerjakan soal-soal latihan dan mengerjakan soal didepan kelas dengan mengefektifitaskan metode concept mapping.

41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau Classrom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang besifat refleksi dengan mengembangkan dan meningkatan praktek-praktek pembelajaran. Penelitian ini dilakukan melalui proses kerja kolaborasi antara kepala sekolah, guru matematika, dan peneliti di lingkungan sekolah. Pada tahap awal kepala sekolah, guru matematika, dan peneliti melakukan diskusi dan menentukan tujuan penelitian, permasalahan penelitian, dan rencana tindakan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah di SMP Negeri 2 Gondangrejo yang beralamat di jatikuwung, Gondangrejo, Karanganyar. Peneliti mengambil sekolah ini sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan lokasi dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan bagi peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2009/2010, adapun rincian waktu penelitian sebagai berikut: 25

42 26 Kegiatan Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian April Mei Juni Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Analisis Data Tahap Pelaporan C. Subjek Penelitian Guru matematika adalah sebagai subjek pelaku tindakan. Kepala sekolah membantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa. Peneliti tidak hanya sebagai observer tetapi juga bertugas mendiagnosis, membuat konsep dan rancangan tindakan bersama guru matematika. D. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif dan reflektif, bertujuan untuk melakukan perbaikan terus menerus dalam praktis pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat menghasilkan strategi pembelajaran matematika yang efektif dan menjamin diperolehnya manfaat

43 27 yang baik. Dalam penelitian ini peneliti terlibat dalam rangkaian sejak 1) dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan tindakan, 4) Observasi dan Monitoring, 5) Refleksi dan 6) Evaluasi. Rancangan penelitian ini akan disusun menggunakan siklus perlakuan pembelajaran matematika sebagai berikut : Permasalahan Rencana Pelaksanaan Siklus I Siklus III Observasi Observasi Refleksi Refkeksi Pembahasan Siklus I Pembahasan Selesai Tidak Tidak Selesai Ya Ya Siklus II Pembahasan Observasi Pembahasan Pembahasan Selesai $% # Selesai $% # Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan Sumber : Zainal Aqib (2008 : 308). Pembahasan

44 28 Penjelasan tentang siklus pada gambar 3.1: 1. Dialog Awal Dialog awal adalah pertama dalam penelitian sebagai upaya merekam segala peristiwa untuk mengetahui permasalahan sehingga fokus penelitian dapat ditentukan, selain ini bertujuan untuk mengetahui faktafakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada Pelaksanaan dialog awal dilakukan peneliti sebanyak dua kali yang pertama pada tanggal 12 April 2010 dengan kepala sekolah SMP Negeri 2 Gondangrejo. Dari dialog pertama ini peneliti kesepakatan bahwa (1) kepala sekolah menyetujui dan bersedia membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut, (2) peneliti mendapatkan informasi kondisi sekolah secara menyeluruh dari segi perkembangan infrastruktur yang sudah berjalan selami ini. Peneliti melakukan dialog yang kedua pada tanggal 13 April 2010 dengan guru pengampu matematika di kelas yang akan diteliti yaitu pada kelas VIII E. Dari dialog yang dilakukan peneliti dengan guru pengampu matematika peneliti mendapatkan informasi tentang kondisi kelas, maslahmasalah yang dialami siswa dalam proses pembelajaran dan pengalaman mengajar selama ini. Setelah peneliti melakukan lebih lanjut peneliti dapat mengetahui fakta-fakta masalah nyata yang masih dihadapi dan dapat dijadikan sebagai fokus dalam penelitian. Dari beberapa masalah nyata tersebut peneliti ingin berupaya mengurangi masalah yang masih dialami siswa dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode

45 29 concept mapping sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa yang menjadi salah satu fokus permasalahan nyata. Hasil dialog awal yang dilakukan dua kali oleh peneliti menghasilkan beberapa hal sebagai berikut : a. Identifikasi Masalah dan Penyebabnya Berdasarkan hasil pengamatan kelas yang dilakukan oleh guru matematika selama ini sebagian besar siswa masih memiliki keaktifan belajar matematika yang rendah. Siswa malas mengajukan pertanyaan, mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas, mengemukakan ide dan menjawab perrtanyaan. Walaupun guru sudah memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan mengerjakan soal di depan kelas tapi siswa tidak menggunakan kesempatan tersebut bahkan siswa cenderung hanya mendengarkan guru menjelaskan materi sehingga pembelajaran menjadi membosankan. b. Perencanaan Solusi Masalah Diskusi perencanaan solusi masalah bersama guru pengampu matematika bersepakat penggunaan metode concept mapping dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa. Penggunaan metode concept mapping ini lebih mengutamakan aktivitas siswa dan menyelesaikan permasalahan dengan ide yang mereka kembangkan sendiri sehingga diharapkan siswa menjadi tertarik dan senang belajar matematika yang akhirnya dapat melatih siswa untuk aktif dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.

46 30 2. Perencanaan Tindakan Penyusunan perencanaan tindakan dipacu dari hasil dialog awal yang telah dilakukan yaitu fokus permasalahan dalam proses pembelajaran. Dalam dialog awal telah terindentifikasi permasalahan dalam pembelajaran matematika terutama keaktifan belajar siswa. Kerja sama kolaboratif antara guru dan peneliti menyusun langkah-langkah dan cara untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika. Berdasarkan kesepakatan kolaborasi, maka tindak pembelajaran yang dilakukan adalah : a. Putaran I Perencanaan tindakan kelas putaran 1 dilaksanakan pada hari Kamis 13 Mei Pembelajaran yang direncanakan pada putaran I yaitu dengan menggunakan metode concept mapping yaitu guru menciptakan suasana kondusif, menyenangkan, menghubungkan materi yang akan diajarkan dengan apa yang sudah diketahui siswa atau yang pernah dilakukan siswa, memberikan gambaran besar tentang materi yang akan dipelajari, memberitahu kepada siswa tentang tujuan apa yang akan diperoleh, pemasukan informasi, melakukan aktivasi, demonstrasi, ulangi dan jangkarkan. Ulangi dan jangkarkan yang di maksud disini adalah melakukan pengulangan dan penjangkaran pada akhir sesi dan sekaligus membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari. Materi

47 31 yang akan di bahas yaitu pengertian kubus dan balok, memberikan contoh nyata yang ada di sekitar lingkungan siswa sehingga siswa dapat memahami materi secara menyeluruh. Sebagai pemantapan guru memberikan soal-soal untuk latihan, dalam kesempatan ini guru berkeliling memantau untuk membimbing siswa yang belum bisa atau yang mendapat kesulitan. Setelah selesai mengerjakan soal di depan kelas kemudian siswa yang maju tersebut diharapkan dapat dapat menjelaskan maka siswa yang di belakang dapat membantu, jika masih belum bisa menjelaskan maka guru memberikan penjelasan. Sebagai penutup, guru menyampaikan poinpoin utama dari materi yang telah dijelaskan kemudian memberikan pekerjaan rumah. b. Putaran II Perencanaan tindakan kelas putran II dilaksanakan pada hari Jum at 14 Mei Tindakan ini diambil sama dengan putaran I yang sudah direvisi. Dengan kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan membahas pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya dengan meminta siswa untuk mengerjakan di depan kelas serta menjelaskannya dengan tujuan agar siswa yang lain paham tentang perbedaan jawaban dan kesalahan. Pada putaran II ini guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu tentang cara menghitung panjang diagonal sisi dan diagonal bidang kubus dan balok. Setelah itu siswa diberikan latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.

48 32 Dengan memperbanyak latihan soal-soal maka diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Siswa akan termotivasi untuk mengerjakan soal latihan, di depan kelas, dan siswa akan menemukan soal-soal yang ditanyakan. Kemudian guru memberikan poin-poin utama kemudian meminta siswa untuk merangkum materi yang sudah dipelajari dan memberi pekerjaan rumah. c. Putaran III Perencanaan tindakan kelas putaran III dilaksanakan pada hari Senin 17 Mei langkah-langkah pembelajaran sama seperti yang dilakukan seperti pada dua putaran sebelumnya. Guru membuka pelajaran dengan membahas pekerjaan rumah dengan meminta siswa untuk mengerjakan tugas rumah tersebut di depan kelas dan menjelaskan agar siswa yang lain paham apa yang dikerjakan di depan kelas dan tahu letak kesalahan. kemudian guru menjelaskan materi selanjutnya yaitu luas permukaan dan volume kubus dan balok. 3. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan tindak lanjut dari recana tindakan yang sudah dirancang sebelumnya. Namun, dalam pelaksanaan tindakan tidak sepenuhnya berpacu pada rencana tindakan yang sudah disusun sebelumnya. Karena dalam pelaksanaan yang sesungguhnya belum tentu sesuai dengan rencana yang sudah dirancang sebelunya. Oleh karena itu,

49 33 recana tindakan hanya bersifat fleksibel yang dapat diubah setiap saat menyesuaikan kondisi nyata yang dihadapi. Pelaksana tindakan adalah peneliti yang bertindak sebagai guru matematika yang lansung mengamati kondisi fakta yang berkaitan dengan fokus dalam kelas. Dalam tindakan ini memuat pembaharuan atau inovasi pembelajaran untuk melihat hasil dari penggunaan metode concept mapping dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VIII E di SMP Negeri 2 Gondangrejo. 4. Observasi Observasi adalah upaya merekam segala sesuatu peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan ini harus bersifat fleksibel dan terbuka untuk merekam dan mencatat hal-hal yang tidak direncanakan. Dalam observasi inilah dapat dilihat, apakah rencana awal yang disusun sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya dan adakah penyimpangan terhadap rencana tersebut. Maka flesibilitas dari rencana tindakan memang mutlak untuk menghindari penyimpagan tindakan yang akan menyebabkan tidak maksimal dalam pencapaian tujuan awal. 5. Refleksi Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji atau menelaah apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya untuk menghasilkan perbaikan. Hasil dari refleksi tersebut digunakan untuk

50 34 menetapkan tujuan lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Maka dapat disimpulkan refleksi merupakan pengkajian keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan sementara. 6. Evaluasi Evaluasi merupakan langkah lanjut setelah dilaksanakannya refleksi. Tujuan diadakan evaluasi adalah untuk mengkaji atau menelaah hasil perencanaan, observasi dan refleksi pada setiap pelaksanaan penelitian. Evaluasi yang dilakukan mencakup evaluasi tindakan, evaluasi hasil, evaluasi penggunaan strategi atau metode concept mapping, evaluasi keadaan siswa dan evaluasi lingkungan kelas. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti dari peningkatan keakatifan siswa dalam pembelajaran matematika yang terjadi setelah dilaksanakan serangkaian tindakan. Hasil evaluasi diharapkan dapat memberi gambaran keberhasilan tindakan yang telah dilakukan serta dapat mengetahui sejauh mana tujuan penelitian yang telah dicapai. Tindakan dinyatakan berhasil bila setelah dilakukan tindakan terjadi perubahan perilaku positif lebih baik dari sebelumnya. Jika perilaku belajar tidak berbeda bahkan lebih buruk, maka tindakan dinyatakan belum berhasil.

51 35 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat disajikan sesuai dengan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Dalam penelitia ini metode pengumpulan data dibedakan menjadi metode pokok dan metode bantu: 1. Metode Pokok a. Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara menggadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Suharsimi arikunto,2006:30). Kegiatan obsevasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perilaku tindakan belajar matematika siswa yaitu peningkatan keaktifan belajar matematika siswa. Guru matematika dan peneliti melaksanakan kegiatan observasi sesuai dengan pedoman observasi yang telah ditetapkan. b. Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat hasil belajar matematika siswa sebelum penelitian, selama penelitian, dan setelah penelitian dilaksanakan. Perangkat tes yaitu tes

52 36 uraian dengan altenatif jawaban, jawaban yang benar diberi skor dan yang salah diberi skor nol. 2. Metode Bantu Metode bantu dalam penelitian ini berupa catatan lapangan dan dokumentasi. a. Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah beberapa catatan yng diperoleh peneliti mengenai hasil pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin, sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam setiap tindakan tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. Model catatan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model catatan pengamatan. Dalam hal ini catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian kejadian penting yang muncul pada saat pembelajaran matematika berlangsung. b. Dokumentasi Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi: nama, buku buku relevan, peralatanperalatan, serta foto rekaman proses tindakan kelas.

53 37 F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian tindakan kelas ini disusun dan dikembangkan oleh peneliti (obsever) bersama guru matematika dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan observasi berbentuk partisipatif penuh. Observasi partisipatif penuh adalah pengamatan yang dilakukan dimana observer selalu mengambil bagian dengan melibatkam diri didalamnya dari serangkaian proses tanpa membedakan kegiatan yang penting dan kurang penting. Bentuk partisipatif penuh digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa secara langsung, saat kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan menilai hasil belajar siswa. Pedoman observasi dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: observasi mengajar yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran, obsevasi belajar yang berkaitan dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika, dan keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindakan mengajar maupun tindakan belajar yang belum tercapai. Dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati. Dalam pengumpulan data digunakan beberapa instrumen yaitu : catatan lapangan, observasi dan tes. G. Validitas Data Untuk menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini

54 38 validitas yang akan digunakan adalah teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2009:78). Menurut Denzin (Moleong, 2009: 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi penyidik, yaitu dengan jalam memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Dalam penelitian ini, pengamat atau peneliti lain adalah guru matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo. H. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Analisis data yang digunakan dengan metode alur yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajad kepercayaan yang tinggi dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel maupun grafik. Penyajian data dilakukan

55 39 dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan memperhatikan hasil data yang telah mengalami reduksi. Tingkat keaktifan peserta didik diamati berdasarkan indikator pencapaian yang telah ditetapkan. Pengamatan ini dilakukan pada setiap putaran kegiatan pembelajaran. Jika seluruh indikator terpenuhi hingga putaran terakhir maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan peserta didik melalui metode concept mapping mengalami peningkatan.

56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 2 Gondangrejo. Alamat lengkap SMP Negeri 2 Gondangrejo berada di Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo dan Kabupaten Karanganyar. Letak dari sekolah ini memang agak jauh dari perkotaan namun jika dilihat dari sarana maupun prasarana sudah baik. SMP Negeri 2 Gondangrejo memiliki luas tanah 8000 m 2 dan luas bangunan 3983 m 2 yang meliputi ruang kelas 15 ruangan, 1 ruang laboratorium, 1 ruang komputer, ruang seni, mushola, ruang tata usaha ( TU ), ruang perpustakaan, ruang guru dan ruang kepala sekolah. Kondisi dari seluruh bangunan dalam keadaan baik namun, ada sebagaian dari ruangan tersebut mengalami kerusakan kecil. Selain bangunan gedung sekolah ini juga memiliki halaman cukup luas yang dapat dipergunakan berbagai kegiatan seperti kegiatan upacara, kegiatan olahraga dan kegiatan ekstra lainya. Seluruh bangunan sudah tertata dengan baik yang dihiasi taman-taman yang berada didepan ruang kelas maupun dihalaman depan sekolah. Jumlah siswa SMP Negeri 2 Gondangrejo tahun ajaran 2009/2010 adalah 442 siswa yang terdiri 161 siswa kelas VII, 148 siswa kelas VIII dan 133 siswa kelas IX yang terbagi masing-masing ke dalam 5 kelas. Sekolah ini 40

57 41 mempunyai tenaga pengajar atau pembina sebanyak 36 orang yang mencakup seluruh mata pelajaran dan 10 sebagai staf tata uasaha. Kebanyakan siswa berasal dari sekitar sekolah tersebut. Hal ini dikarenakan lokasi yang kurang strategis dan agak jauh dari perkotaan. Lingkungan belajar SMP Negeri 2 Gondangrejo cukup nyaman karena terletak disekitar persawahan dan tidak terletak dijalan besar sehingga udara masih sangat segar dan tidak terganggu bisingnya suara kendaraan bermotor. Keadaan ini sangat mendukung terjadinya suasana kondusif dalam belajar serta siswa bisa berkonsentrasi dalam mengikiti pelajaran. B. Deskripsi Data 1. Kegiatan Awal Tindakan yang disepakati untuk mengidentifikasi masalah adalah diskusi antara guru kelas, kepala sekolah, dan peneliti. Dalam hal ini sudah dilakukan pada waktu dialog awal. Masalah yang perlu segera diatasi dalam tindakan penelitian ini adalah rendahnya keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan suatu strategi atau metode pembelajaran yang baru untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Analisis kolaboratif menyimpulkan akar permasalahan rendahnya keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut: a) kebosanan siswa, anggapan siswa matematika suatu mata pelajaran yang sulit,

58 42 b) teknik pembelajaran kurang inovatif c) rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika. Penggunaan metode pembelajaran yang baru merupakan suatu usaha untuk mengatasi atau paling tidak mengurangi permasalahan yang ada. Salah satu metode yang dapat diggunakan yaitu dengan metode concept mapping. Dengan metode concept mapping diharapkan akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menumbuhkan semangat belajar siswa dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan belajar disini dilihat dari empat macam aspek indikator yaitu aktif mengajukan pertanyaan, mengerjakan soal-soal latihan, mengerjakan soal-soal di depan kelas dan menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru mitra diperoleh beberapa keterangan atau gambaran bahwa dari sejumlah 30 siswa yang mengajukan pertanyaan hanya sebanyak 5 siswa (16.7%), siswa yang mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 5 siswa (16.7%), siswa yang mengerjakan soal-soal latihan 9 (30%), siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sebanyak 6 siswa (20%). 2. Putaran I a. Perencanaan Tindakan Kelas Putaran I Perencanaan tindakan kelas putaran I dilaksanakan sesuai dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama 2 jam pelajaran ( 90 menit ), dengan materi ajar yang disampaikan yaitu

59 43 pengertian kubus dan balok serta mengenalkan diagonal bidang maupun diagonal ruang. b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran I Pada tindakan putaran I dilaksanakan hari kamis pada tanggal 13 Mei 2010 mulai pukul sampai dengan WIB. Pada putaran ini pemberi tindakan adalah peneliti sebagai guru matematika sedangkan penerima tindakan adalah seluruh siswa kelas VIII-E yang berjumlah 30 siswa. Sesuai dengan hasil dialog awal materi yang digunakan adalah mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok. Selama proses pembelajaran peneliti juga melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati bersama (lembar observasi terlampir). Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi, dan revisi. Dengan lembar observasi dan catatan lapangan yang tersedia peneliti mencatat hasil-hasil proses pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi. a. Hasil Tindakan Kelas Putaran I 1) Tindakan Mengajar Proses pembelajaran dimulai dengan salam dan menanyakan adakah tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Sebelum materi selanjutnya diberikan, guru menyampaikan tentang pembelajaran menggunakan metode concept mapping. Kemudian guru

60 44 menjelaskan materi yang akan dibahas selanjutnya dengan metode yang telah diterangkan sebelumnya. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode concept mpping ditekankan untuk meningkatkan keaktifan siswa dla belajar. Guru mulai menjelaskan materi pembelajaran tentang mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok dengan menggunakan contoh real (nyata) yang ada di sekitar siswa agar siswa dapat memahami materi dengan mudah misalnya dengan memberi contoh bentuk ruang kelas atau meja. Kemudian meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dalam bentuk peta konsep sesui dengan kemauan siswa pada lembar kertas serta meminta siswa untuk mempresentasikan di depan kelas. Setelah siswa mempresentasikan, guru dan siswa kembali menyimpulkan hal-hal yang sekiranya tidak perlu ditulis dalam peta konsep materi yang sudah dipelajari. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di mengerti. Pada saat siswa menyelesaikan soal, guru mengelilingi kelas untuk melihat pekerjaan siswa dan membimbing siswa bila masih ada yang binggung. Kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan soal-soal latihan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan guru menyuruh siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka. Kemudian dengan melihat hasil pekerjaan siswa yang berbeda

61 45 maka guru meminta siswa mengerjakan soal didepan kelas dan meminta siswa menjelaskannya. Dengan demikian siswa dapat mengetahui kenapa jawaban bisa berbeda dan mengetahui letak kesalahannya. Terakhir guru memberikan soal latihan mandiri. Soal ini dikerjakan secara mandiri, dimana hasilnya akan dijadikan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang diberikan pada tindakan I. Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja dipelajari. Untuk lebih memantapkan materi dan agar siswa tetap belajar maka guru memberikan pekerjaan rumah atau PR. 2) Tindakan Belajar Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tertib, hal ini terlihat dari kondisi kelas yang tenang. Beberapa siswa tampak mendominasi untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada putaran I ini siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 7 siswa, siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 8 siswa, siswa yang menjawab pertanyaan 7 siswa dan siswa yang aktif menyelesaikan soal-soal latihan 10 siswa. b. Refleksi Putaran I Perenungan, penelaahan atau refleksi terhadap tindakan kelas putaran I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Mei Kegiatan

62 46 refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas putaran I. Berdasarkan hasil kolaborasi diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masalah untuk perbaikan pada putaran II yaitu siswa masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari ketidak aktifan siswa dalam proses pembelajaran dan kebanyakan siswa masih malas untuk bertanya, mengerjakan latihan soal, mengemukakan pendapat atau ide, menjawab pertanyaan. c. Evaluasi Putaran I Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan pada tindakan putaran I dalam pembelajaran belum mengalami peningkatan yang berarti, hal ini terlihat dari adanya beberapa siswa yang mendominasi untuk bertanya maupun menjawab sehingga hal ini menunjukkan semangat belajar belum muncul pada semua siswa. Pada putaran I berdasarkan hasil catatan lapangan didapatkan bahwa siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 7 siswa (23.3%), siswa yang mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 8 siswa (26.7%), siswa yang menjawab pertanyaan sebanyak 7 siswa (23.3%), dan siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan 10 siswa (33.3%). Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada putaran I ini masih perlu diadakan perbaikan pada putaran selanjutnya karena hasil yang dicapai belum memuaskan.

63 47 Rencana tindakan I perlu direvisi, dan hasilnya akan digunakan sebagai acuhan dalam pelaksanaan tindakan putaran II. Revisi yang disepakati oleh peneliti dan mitra kolaborasi adalah dalam pertemuan berikutnya guru perlu mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa pentingnya pendidikan dan memberikan contoh berdsarkan pengalaman kesuksesan berawal dari pendidikan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran 3. Putaran II a. Perencanaan Tindakan Kelas putaran II Berdasarkan hasil kolaborasi, rencana yang disusun untuk putaran II ini adalah guru akan lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa tentang pentingnya memahami materi matematika sejak dari awal karena sifat matematika yang hierarki atau berkelanjutan untuk meningkatkan keaktifan siswa terhadap pembelajaran. Siswa diberi motivasi sebelum, selama dan sesudah pelajaran dengan harapan siswa yang aktif bertanya, mengerjakan soal di depan kelas, aktif mengerjakan soal latihan dan menjawab pertanyaan dari guru. b. Pelaksanaan Tindakan Kelas putaran II Tindakan putaran II dilaksanakan hari jum at pada tanggal 14 Mei 2010 mulai pukul sampai dengan WIB. Pada putaran ini pemberi tindakan adalah peneliti sebagai guru matematika sedangkan penerima tindakan ini adalah siswa kelas VIII-E sebanyak

64 48 30 siswa. Materi ajar pada tindakan kedua ini adalah menghitung panjang diagonal bidang, diagonal ruang bangun ruang kubus dan balok. Selama pembelajaran peneliti sebagi guru matematika sekaligus sebagai observer yang melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati bersama (lembar observasi terlampir). Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan refleksi, evaluasi dan revisi. Dengan lembar observasi yang tersedia peneliti mencatat hasil-hasil proses pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi. c. Hasil Tindakan Kelas Putaran II 1) Tindakan Mengajar Pada awal pembelajaran guru menanyakan tentang PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya dan membahas bersamasama. Setelah selesai, guru memberikan gambaran umum materi ajar selanjutnya yakni perhitungan panjang diagonal bidang dan diagonal ruang serta memberi gambaran kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum memulai pelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah. Setelah dirasa siswa sudah bersemangat mengikuti pelajaran guru menyampaikan pokok bahasan materi selanjutnya. Kemudian guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan dengan bahasanya sendiri

65 49 dihadapan siswa yang lain. Memberi kesempatan pada teman yang lain untuk menanggapi presentasi yang sudah disampaikan dan menjawab pertanyaan bila ada. Setelah dirasa cukup, guru memberikan rangkuman materi dan kesimpulan. Guru memuji para siswa karena terlihat lebih aktif dalam belajar. Kemudian guru memberikan soal-soal latihan mandiri. soal ini dikerjakan secara mandiri, dimana hasilnya akan dijadikan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang diberikan pada tidakan kelas putaran II. Pertemuan ditutup oleh guru dengan salam dengan memberikan soal sebagai PR yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 2) Tindakan Belajar Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tertib, hal ini terlihat dari kondisi kelas yang tenang. Dominasi beberapa siswa sudah tidak begitu nampak karena beberapa siswa yang mulai aktif untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada putaran II ini siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 10 siswa, siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan sebanyak 17 siswa, siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 11 siswa, dan siswa yang aktif mengerjakan soal di depan kelas 12 siswa.

66 50 d. Refleksi Putaran II Perenungan, penelaahan atau refleksi terhadap hasil tindakan kelas putaran II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 15 Mei Kegiatan refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas putaran II. Berdasarkan hasil kolaborasi diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada putaran III yaitu siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan melalui motivasi semangat siswa terlihat meningkat. e. Evaluasi Putaran II Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan pada tindakan kelas putaran II dalam pembelajaran mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari banyak siswa yang bertanya, menjawab pertanyaan maupun banyak siswa yang aktif mengerjakan soal di depan kelas sudah meningkat dari pertemuan sebelumnya tetapi masih belum memuaskan. Pada putaran II ini tercatat keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat dari putaran sebelumnya, ini terlihat dari data yang di dapat dari catatan lapangan menunjukkan siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 10 siswa (33.3%), siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 12 siswa (40%), siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 11 siswa (36,7%), dan siswa yabg aktif mengerjakan soal-soal latihan sebanyak 17 siswa (56,7%).

67 51 Melihat hasil diatas maka rencana tindakan II perlu direvisi,dan hasilnya akan di gunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan putaran III. Revisi yang di sepakati oleh peneliti dan mitra kolaborasi adalah perhatian, bimbingan dan motivasi yang di berikan guru terhadap siswa perlu ditambah serta pemberian reward atau penghargaan yang berupa pemberian nilai tambah bagi siswa yang mau aktif dalam mengikuti pelajaran. 4. Putaran III a. Perencanaan Tindakan Kelas Putaran III Berdasarkan hasil kolaborasi, rencana yang di susun untuk putaran III ini adalah sebagai berikut: 1) perhatian, bimbingan dan motivasi yang diberikan guru terhadap siswa perlu ditambah. Dalam perhatian dan bimbingan ini berfungsi untuk mendekatkan diri guru dengan siswa serta mengetahui bagaimana keinginan siswa dalam belajar yang membuat siswa senang untuk belajar. 2) guru memberikan reward yaitu berupa nilai tambah bagai siswa yang mau aktif dalam mengikuti pelajaran. Dengan dua hal tersebut diharapkan keaktifan siswa akan lebih meningkat dari pada putaran yang II. b. Pelaksanaan Tindakan Kelas Putaran III Pada tindakan kelas putaran III dilaksanakan senin pada tanggal 17 Mei 2010 mulai pukul yang dipotong waktu istirahat 25 menit dan dilanjutkan sampai dengan jam WIB. Pada putaran ini pemberi tindakan adalah peneliti sekaligus guru matematika

68 52 sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas VIII-E sebanyak 30 siswa. Materi ajar pada tindakan ketiga ini adalah menghitung luas dan volume bangun ruang kubus dan balok. Selama guru melakukan proses pembelajaran peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati bersama (lembar observasi terlampir). Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan proses refleksi, evaluasi dan revisi. Dengan lembar observasi yang tersedia peneliti mencatat hasil hasil proses pembelajaran yang akan digunakan sebagai bahan refleksi. c. Hasil Tindakan Kelas Putaran III 1) Tindakan Mengajar Pada awal pembelajaran guru memberikan gambaran umum materi ajar dan juga gambaran kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum memulai pelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah. Kegiatan selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar PR pada pertemuan sebelumnya. Setelah selesai membahas PR guru melanjutkan dengan membahas materi yang selanjutnya yaitu menghitung luas dan volume bangun ruang kubus dan balok. Kemudian guru meminta siswa untuk meringkas kembali materi yang sudah disampaikan tadi dengan bahasanya sendiri. Setelah selesai, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di mengerti dan

69 53 memberikan juga kesempatan pada teman yang lain untuk menjawab pertanyaan sehinga terjadi diskusi yang akan menimbulkan keaktifan dalam belajar. Kemudian guru memberikan soal latihan pada siswa dan memberi waktu untuk menyelesaikannya. Setelah selesai guru meminta pekerjaan siswa untuk dikumpulkan dan meminta siswa untuk mengerjakan dengan imbalan nilai akan ditambah walaupun jawaban salah. Siswa terlihat sangat aktif mengikuti proses pembelajaran. Setelah dirasa cukup, pada 20 menit akhir pembelajaran guru memberikan tes putaran akhir untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi pembelajaran. 2) Tindakan Belajar Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tertib, hal ini terlihat dari kondisi kelas yang tenang. Siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran, antusias siswa untuk bertanya, tampil di depan kelas untuk mengerjakan maupun menjelaskan hasil kerja mereka, menjawab pertanyaan, serta menyangah ide teman. Pada putaran III ini siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 19 siswa, siswa yang aktif mangerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 20 siswa, siswa yang aktif menjawab pertanyaan sebanyak 21 siswa, dan siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan sebanyak 22 siswa.

70 54 d. Refleksi Putaran III Refleksi tindakan kelas putaran III dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 Mei Berdasarkan hasil kolaborasi yang telah di lakukan antara guru mitra dan peneliti menyepakati bahwa pada putaran III ini keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat dari putaran sebelumnya. Tindakan berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan. Langkah langkah yang diambil guru berhasil meningkatkan keaktifan siswa. Indikator- indikator yang peneliti buat mengalami peningkatan. e. Evaluasi Putaran III Berdasarkan hasil refleksi putaran III maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran sudah mengalami peningkatan yang mendukung keaktifan siswa. Data yang didapat dari catatan lapangan menunjukan siswa yang aktif mengajukan pertanyaaan sebanyak 18 siswa (60%), siswa yang aktif mangerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 20 siswa (66,7%), siswa yang aktif menjawab pertanyaaan sebanyak 21 siswa (70%), dan siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan sebanyak 22 siswa (73,3%). Data-data yang diperoleh mengenai keaktifan belajar siswa kelas VIII-E dalam pembelajaran matematika dari sebelum tindakan

71 55 kelas sampai dengan tindakan kelas putaran III dapat disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Peningkatan Data Hasil Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika & Indikator Keaktifan Belajar Siswa Sebelum tindakan Putaran I Putaran II Putaran III Aktif mengajukan pertanyaan. 5 siswa (16,7%) 7 siswa (23.3%) 10 siswa (33.3%) 18 siswa (60%) Aktif mengerjakan soal-soal di depan kelas. 5 siswa (16,7%) 8 siswa (26.7%) 12 siswa (40%), 20 siswa (66,7%) Aktif mengerjakan soal latihan 9 siswa (30%) 10 siswa (33.3%) 17 siswa (56,7%) 22 siswa (73,3%) ' Aktif menjawab pertanyaan. 6 siswa (20%) 7 siswa (23.3%) 11 siswa (36,7%) 21 siswa (70%)

72 56 Adapun grafik peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ). +/0+, /0+*% +2 %3. +/0+* % , +1+ ( * %++, +-, +--, +--- Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Metode concept mapping Keaktifan belajar siswa merupakan salah faktor utama keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Data tentang keaktifan siswa dalam penelitian

73 57 ini diperoleh dari tes putaran. Pada penelitian ini keaktifan siswa mengalami peningkatan dari setiap putaran. Secara terperinci peningkatan keaktifan siswa diuraikan sebagai berikut : 1) Sebelum tindakan kelas Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VIII-E sebelum adanya tindakan kelas guru memberikan pre-test yang dilaksanakan sebelum penelitian yaitu pada hari selasa tanggal 11 Mei Setiap siswa telah diberi buku paket dan LKS yang digunakan sebagai buku pegangan yang diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar. Data tingkat prestasi diswa diperoleh dari alat ukur (instrumen) test yang terdiri dari 5 soal uraian dengan waktu 30 menit. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar jika mencapai nilai KKM lebih besar dari 56. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan diperoleh daya serap kelas terhadap prestasi siswa sebesar 46,7% (14 siswa) dari keseluruhan siswa yang hadir yaitu 30 siswa. 2) Tindakan kelas putaran I Pada akhir tindakan kelas putaran I, guru memberikan soal latihan individu. Soal yang dikerjakan secara mandiri, dimana hasilnya akan dijadikan untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa diberikan pada tindakan kelas putaran I. Adapun hasil yang diperoleh yaitu siswa yang mencapai nilai KKM lebih besar dari

74 58 56 sebesar sebesar 58,6% (17 siswa) dari keseluruhan siswa yang hadir yaitu 29 siswa. 3) Tindakan kelas putaran II Pada akhir tindakan kelas putaran II, guru kembali memberikan soal latihan individu. Soal yang dikerjakan secara mandiri, dimana hasilnya akan dijadikan untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa diberikan pada tindakan kelas putaran II. Adapun hasil yang diperoleh siswa yaitu siswa yang mencapai nilai KKM lebih besar dari 56 sebesar 65,5% (19 siswa) dari keseluruhan siswa yang hadir yaitu 29 siswa. 4) Tindakan kelas putaran III Pada 25 menit akhir tindakan kelas putaran III, guru memberikan lima soal uraian yang digunakan untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa sekaligus sebagai test akhir. Soal yang diberikan langsung dikerjakan. Adapun hasil yang diperoleh yaitu siswa yang mencapai nilai KKM lebih besar dari 56 sebesar sebesar 70% (21 siswa) dari keseluruhan siswa yang hadir yaitu 30 siswa. Data yang diperoleh mengenai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode concept mapping dapat dilihat pada table 4.2 sebagai berikut :

75 59 Sebelum tindakan Tabel 4.2 Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode concept mapping Putaran I Putaran II Putaran III 14 siswa 17 siswa 19 siswa 21 siswa (46,7%) (58,6%) (65,5%) (70 %) Adapun grafik peningkatan kekatifan belajar siswa sebagai berikut: (!"# ) ( ) ( ),+%+/ + 2 %3+0 *%5 ( * %++, +-, +--, +--- Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika C. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan analisis data kualitatif terhadap hasil penelitian yang

76 60 diperoleh dari kerja sama antara peneliti, guru matematika dan kepala sekolah. Berdasarkan hasil refleksi dari setiap putaran ternyata dapat memberi masukan bagi guru matematika dalam melakukan perbaikan pengajaran dengan lebih banyak melibatkan siswa dalam belajar matematika melalui metode concept mapping. Perencanaan pembelajaran dengan strategi concept mapping sebagai strategi pembelajaran yang disajikan dengan gaya mengajar terbuka. Berkaitan dengan tindak mengajar yang dilakukan guru memberitahukan topik, inti materi ajar, dan kegiatan yang dilakukan. Guru juga menjelaskan matreri ajar kapada siswa dan membangun hubungan baik yaitu menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Dalam menyampaikan materi ajar secara sistematis, komunikatif, dan concept mapping sebagai metode pembelajaran yang dapat membantu pemahaman siswa serta memicu keaktifan dalam pembelajaran. Selain itu guru juga terus memberi motivasi yang bisa mendorong semangat siswa agar selalu aktif dalam pembelajaran yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar. Pembahasan secara rinci adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pembelajaran matematika dengan metode concept mapping yang dilaksanakan sebagai upaya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Proses pembelajaran matematika sudah berjalan sesuai dengan rencana yakni penggunaan metode concept mapping dalam pembelajaran. Berkaitan dengan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika kelasviii E adalah selalu memberitahukan tujuan dari pembelajaran, inti

77 61 materi ajar, dan kegiatan yang akan dilakukan, membimbing dan mengarahkan serta memotivasi siswa agar selalu aktif dalam menyelesaikan masalah yang muncul dengan baik dan benar dan menciptakan suasana yang membuat siswa terlibat secara aktif dengan memberikan soal latihan. Penyampaian materi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru matematika menggunakan metode concept mapping yang membantu siswa dalam memahami permasalahan dan perencanaan penyelesaiannya. Dalam proses pembelajaran concept mapping siswa dibimbing bagaimana cara memahami dan perencanaan menyelesaian masalah melalui peta konsep. Hal ini dilakukan untuk melatih siswa untuk terampil menyelesaikan malasah dan membentuk pola pikir siswa sejak awal tentang pemahaman serta penyelesaian dengan cepat dan tepat. Melalui metode concept mapping ini juga siswa bisa membentuk suatu ringkasan materi dalam bentuk peta konsep sesuai bahasa dan tulisan sendiri sehingga siswa mudah mengingat kembali materi yang sudah dipelajari. Tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika adalah sebagai berikut : 1. Memberikan motivasi tentang pentingnya memahami materi dari awal. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum materi disampaikan. 3. Pembelajaran menerapkan concept mapping yaitu menggambarkan materi dalam bentuk peta konsep yang saling berhunbungan.

78 62 4. Memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk menyusun concept mapping. 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. 6. Memberikan bimbingan menyeluruh kepada siswa dan menciptakan iklim belajar yang menyenangkan. 7. Penyampaian materi sistematis. 8. Memberikan contoh-contoh soal dan latihan-latihan soal pada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan. 9. Meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal di depan kelas dan menjelaskan kepada teman-temanya. 10. Membimbing siswa membuat kesimpulan materi sesuiai dengan bahasa siswa masing-masing. 11. Di akhir pembelajaran selalu mengingatkan siswa untuk mempelajari materi ajar yang akan disampaikan maupun mengulangi materi ajar yang telah disampaikan. Tindak mengajar yang telah disebutkan di atas sebagai kunci keberhasilan atau memberikan hasil yang memuaskan dan dipandang memberikan kontribusi yang cukup bagi keberhasilan usaha meningkatkan keaktifan belajar siswa.

79 63 2. Adakah peningkatan keaktifan belajar siswa selama proses belajar matematika melalui metode concept mapping. Dalam putaran pertama belum begitu nampak perubahan pembelajaran menggunakan metode concept mapping. Hal tersebut disebabkan siswa masih asing dalam pembelajaran dengan metode concept mapping selain itu juga siswa masih dalam perkenalan dengan peneliti yang bertindak sebagai guru matematika maka siswa baru menyesuaikan diri. Hal ini menyebabkan siswa masih enggan untuk bertanya, belum berani menjawab pertanyaan dari guru dan masih ragu-ragu untuk mengerjakan soal di depan kelas. Namun, guru berusaha untuk memotivasi siswa dan menjadi pembimbing yang menyenangkan agar siswa merasa nyaman dalam belajar. Pada putaran pertama ini penggunaan metode concept mapping belum berjalan secara maksimal. Pada putaran kedua suasana tampak berubah, siswa sudah merasa nyaman dengan peneliti sebagai guru matematika serta penerapan metode concept mapping sudah mulai dipahami oleh siswa. Dala putaran ini siswa sudah tidak ragu-ragu menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan soal di papan tulis. Siswa yang terlibat aktif mengalami peningkatan dalam jumlah daripada putaran yang pertama. Namun, peningkatan ini belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga dilakukan pembenahan yaitu guru lebih memberikan kebebasan dan motivasi yang lebih pada siswa serta pembrian reward atau pengahargaan berupa nilai tambah bagi siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran.

80 64 Pada putaran ketiga kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode concept mapping membawa perubahan ke arah yang lebih baik, terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Keaktifan belajar siwa yang diketahui dari empat indikator yaitu keaktifan mengajukan pertanyaan, keaktifan mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas, keaktifan mengerjakan soal-soal latihan dan keaktifan menjawab pertanyaan sudah memenuhi target yang telah direncanakan. Sebelum dilakukan tindakan indikator-indikator tersebut masih sedikit ditemui pada saat pembelajaran, hanya siswa tertentu saja yang semangat untuk bertanya, menjawab, tampil di depan kelas, maupun menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini disebabkan siswa kurang percaya diri hanya yang percaya diri dan memiliki kemampuan lebih yang mau aktif dalam kegiatan belajar. Keaktifan belajar siswa mulai meningkat pada tindakan I dan terus meningkat sampai putaran III. Pembelajaran yang dirancang dengan metode concept mapping terbukti mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Tindakan putaran I tercatat siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 7 siswa (23,3%), aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 8 siswa (26,7%), aktif mengerjakan soal-soal latihan 10 siswa (33,3%) dan aktif menjawab pertanyaan sebanyak 7 siswa (23,3%). Data menunjukkan bahwa keaktifan siswa terhadap proses pembelajran belum meningkat secara signifikan. Hal ini disebabkan

81 65 kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru serta siswa masih belum terbiasa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Putaran II disamping menggunakan strategi genius learning, guru berusaha memotivasi siswa tentang pentingnaya pemahaman siswa terhadap materi sejak awal karena sifat matematika yang hierarki atau berkelanjutan. Hal ini ternyata cukup efektif terbukti dari catatan lapangan didapatkan siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 10 siswa (33.3%), aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 12 siswa (40%), aktif mengerjakan soal-soal latihan 17 siswa (56.7%) dan aktif menjawab pertanyaan sebanyak 11 siswa (36.7%). Putaran III keaktifan siswa semakin meningkat hal ini disebabkan siswa mulai tertarik dengan proses pembelajaran. Pada putaran ini guru memberikan reward atau nilai tambah bagi siswa yang akatif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran seperti sebelum diadakan tindakan. Siswa terlihat bersemangat dan menikmati proses pembelajaran. Dari catatan lapangan terlihat semua indikator mengalami peningkatan. Siswa yang aktif mengajukan pertanyaan sebanyak 18 siswa (60%), aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 20 siswa (66.7%), aktif mengerjakan soal-soal latihan sebanyak 22 siswa (73.3%) dan aktif menjawab pertanyaan sebanyak 21 siswa (70 %). Hipotesis tindakan : jika pembelajaran matematika melalui metode concept mapping dilakukan dengan benar dan tepat, maka kekatifan belajar

82 66 siswa dalam bertanya, mengerjakan soal di depan kelas, mengerjakan soalsoal latihan dan menjawab pertanyaan dapat meningkat. Tindakan mengajar melalui metode concept mapping ternyata mendukung hipotesis tindakan. Tindakan-tindakan guru tersebut memenuhi teori untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif.

83 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. KESIMPULAN Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru matematika dalam pembelajaran matematika melalui penerapan strategi pembelajaran concept mapping sebagai upaya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika dapat diambil beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perbaikan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah dikenai tindakan yaitu, perhatian dan bimbingan guru terhadap siswa menyeluruh, guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan tidak mendominasi kegiatan pembelajaran, proses kegiatan pembelajaran dipusatkan pada siswa dan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Penerapan metode pembelajaran concept mapping dalam kegiatan pembelajaran akan menambah variasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran, selain itu concept mapping dapat membantu terciptanya kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran. 67

84 68 3. Keaktifan belajar siswa meningkat setelah dikenai tindakan. Hal ini dapat dilihat dari indikator yang diamati dalam penelitian ini yaitu: a. Adanya peningkatan siswa yang aktif dalam mengajukan pertanyaan dapat dilihat dari data hasil tindakan kelas. Sebelum tindakan tercatat siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 5 siswa (5.41%) dan setelah tindakan siswa yang aktif mengajukan pertanyaan meningkat menjadi 18 siswa (60%). b. Adanya peningkatan siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas dapat dilihat dari data hasil tindakan kelas. Sebelum tindakan tercatat siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas sebanyak 5 siswa (16,7%)dan setelah tindakan siswa yang aktif mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas meningkat menjadi 22 siswa (66,7%). c. Adanya peningkatan siswa yang aktif dalam mengerjakan soal-soal latihan dilihat dari data hasil tindakan kelas. Sebelum tindakan tercatat siswa yang aktif dalam mengemukakan ide atau pendapat sebanyak 9 siswa (30%) dan setelah tindakan siswa yang aktif dalam mengemukakan ide atau pendapat meningkat menjadi 22 siswa (73,3%). d. Adanya peningkatan siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan dapat dilihat dari data hasil tindakan kelas. Sebelum tindakan tercatat siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan sebanyak 6 siswa (20%)

85 69 dan setelah tindakan siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan meningkat menjadi 21 siswa (70%) B. IMPLIKASI Kesimpulan butir pertama memberikan implikasi bahwa penerapan tindakan menghasilkan perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mendapat perhatian serta bimbingan yang menyeluruh dari guru. Kesimpulan butir kedua memberikan implikasi bahwa penerapan concept mapping dalam kegiatan pembelajaran dapat dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu kegiatan pembelajaran dapat berpusat pada siswa. Kesimpulan butir ketiga memberikan implikasi bahwa penerapan concept mapping mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini dilihat dari beberapa aspek yaitu antusias siswa dalam bertanya dan mengerjakan soal di papan tulis, aktif mengerjakan soal-soal latihan dan menjawab pertanyaan dari guru. Maka dengan menggunakan metode concept mapping dapat membantu dalam usaha peningkatan keaktifan belajar matematika siswa. Suasana belajar yang ditimbulkan dalam pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa menemukan kesenangan sehingga meminimalisasi rasa bosan dan jenuh dalam belajar matematika.

86 70 C. SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dalam upaya peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran concept mapping, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut: 1. Kepada kepala sekolah sebagai pemimpin dan penggerak harus terus memantau jalannya proses pembelajaran dalam kelas sehingga dapat mengetahui segala permasalahan dan berkolaborasi dengan guru dalam penyelesaian masalah tersebut. 2. Kepada guru matematika hendaknya terus berinovasi dalam penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa sehingga siswa merasa nyaman dan mudah memahami materi yang disampaikan. Selain itu, sebagai guru juga harus memberikan perhatian dan bimbingan secara menyeluruh terhadap siswa serta berusaha menjadi guru yang dekat dengan siswa agar peserta didik tidak takut bertanya maupun mengemukakan pendapat. 3. Kepada siswa hendaknya mampu memberi semangat pada diri sendiri untuk lebih giat dan aktif dalam belajar, baik di rumah ataupun di sekolah. Sehingga dapat memperoleh kesuksesan belajar yang diinginkan, terutama kesuksesan belajar matematika 4. Kepada peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitan yang sejenis agar jauh lebih baik dalam menyelesaikan masalahmasalah pembelajaran matematika.

87 DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi Penilaian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara Ruriana Riza Ery Upaya Peningkatan Aktivitas Siswa Pada Pokok Bahasan Perbandingan Melalui Pendekatan Realistik. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS (tidak diterbitkan) Fitrasari Dini Upaya Peningkatan Kemandirian dan Keakatifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pola Interaktif Pokok Bahasan Geometri. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS (tidak diterbitkan) Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Rochayatun Anip. (2005). Penerapan Peta Konsep Pada Sub Pokok Bahasan Persamaan Logaritma Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS (tidak diterbitkan). Moleong, Lexy Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.

88 Samadhi, T.M.A Ari. Pembelajaran Aktif T.M.A. Ari Samadhi. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009.

89

90 Lampiran 1 CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun Ajaran2009/2010) Kelas : VIII E Hari/ tanggal : 11 Mei 2010 Waktu : s/d Nama Guru : Drs. Joko Sutrisno A. TINDAK MENGAJAR 1. Guru mengajar dengan metode ceramah. 2. Guru memberikan latihan soal dan PR (Pekerjaan Rumah). 3. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum paham. B. TINDAK BELAJAR 1. Siswa mendegarkan penjelasan guru, masih ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. 2. Siswa kurang aktif bertanya. 3. Siswa kurang aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 4. Siswa masih takut mengerjakan soal-soal di depan kelas. C. PENARIKAN MAKNA 1. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru karena siswa masih pasif dalam pembelajaran matematika. 2. Siswa kurang memperhatikan pada pembelajaran matematika sehingga siswa kurang bersemangat dalam proses pembelajaran dikelas. Guru matematika Drs. Joko Sutrisno NIP : Pengamat Tri Margono A

91 Lampiran 2 PEDOMAN OBSERVASI PUTARAN I IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun Ajaran2009/2010) Nama Guru : Drs. Joko Sutrisno Satuan Pendidikan / Kelas : SMP Negeri 2 Gondangrejo / VIII E Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Ruang Dimensi Tiga Kubus dan Balok Sub Pokok Bahasan : Pengertian dan Mengenalkan Digonalnya Hari / Tanggal : Kamis / 13 Mei 2010 Jam Pelajaran ke : 1 : 2 (dari jam s/d 08.20) Jumlah siswa : 30 orang I. Tindak Mengajar No Komponen Aspek yang Diamati Ya Tidak A 1. PENDAHULUAN Membahas PR a. PR dibahas dengan melibatkan siswa secara aktif. b. Pekerjaan Rumah (PR) yang sulit diberi balikan. c. Memberikan kesempatan siswa menayakan materi sebelumnya yang belum jelas. 2. Memotivasi Siswa a. Memberitahukan tujuan pembelajaran.

92 b. Memberi gambaran umum inti materi ajar. c. Membangkitkan rasa ingin tahu. 3. Apersepsi a. Meninjau ulang materi pelajaran yang lampau dan membuat materi pengkait. b. Materi pengkait mendapat respon siswa melalui tanya jawab. B PENGEMBANGAN 1. Menyampaikan a. Materi yang disampaikan Materi Ajar benar, sesuai dengan kurikulum yang ada. b. Penyampaian materi ajar lancar, tidak tersendatsendat. c. Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai topik. d. Penyampaian materi jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. 2. Mengadakan Variasi a. Menunjukkan sikap bersahabat dan adil kepada semua siswa. b. Menghargai setiap

93 perbedaan pendapat siswa. c. Menekankan bagian-bagian yang penting pada materi pelajaran. d. Membantu siswa yang mendapatkan kesulitan. 3. Menciptakan Suasana Belajar a. Memberikan pertanyaan atas tugas selama Siswa yang Aktif pembelajaran. b. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. c. Mendorong siswa untuk berani mengerjakan soal di depan kelas. d. Mendorong siswa untuk aktif mengerjakan soal-soal latihan. 4. Memberi Penguatan a. Memberi perhatian dan penguatan pada tingkah laku siswa yang baik b. Memberi semangat kepada siswa yang belum berhasil. c. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa. C 1. PENERAPAN Metode Concept Mapping a. Guru menyampaikan materi pokok. b. Siswa diminta

94 mengemukakan idea tau gagasan tentang materi. c. Siswa menggambarkan konsep-konsep materi yang saling berhubungan. d. Siswa diminta merangkum materi dalam bentuk konsep-konsep sesuai dengan kemauan siswa agar mudah dipahami. e. Menanamkan pola konsep dalam berfikir f. Latihan diarahkan dengan jelas. g. Melatih mental para siswa dalam pembelajaran. h. Menumbuhkan tanggung jawab terhadap siswa dalam pembelajaran. i. Meningkatkan pemahaman materi pembelajaran. j. Meningkatkan daya ingat siswa. k. Menumbuhkan inisiatif siswa dalam belajar. 2. Latihan Soal a. Menumbuhkan kepercayaan diri. b. Merespon pertanyaan atau pendapat siswa. c. Melatih daya ingat siswa.

95 d. Mengukur kemampuan siswa. e. Meningkatkan kegiatan siswa 3. Tugas a. Menumbuhkan inisiatif siswa. b. Tugas diarahkan dengan jelas. c. Menuntut tanggung jawab setiap siswa. D 1. PENUTUP Kesimpulan a. Kesimpulan jelas dan mencakup inti materi yang dipelajari. b. Siswa terlibat aktif dalam menbuat kesimpulan. 2. Tindak Lanjut a. Mengevaluasi kemampuan siswa. b. Menyarankan agar materi ajar dipelajari kembali di rumah. c. Memberikan tugas individu di rumah.

96 II. Tindak Belajar No Indikator Komponen Jumlah Aspek yang diamati Jumlah siswa (%) 1. Keaktifan siswa a. Mengajukan pertanyaan. 7 (23.3%) b. Mengerjakan soal-soal di 8 (26.7%) depan kelas. c. Mengerjakan soal-soal latihan. d. Menjawab pertanyaan (33.3%) (23.3%) III. Keterangan Tambahan Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode concept mapping belum dapat terlaksana dengan baik. Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran dan masih ada siswa yang kurang fokus dalam mengikuti pelajaran. Validitas data oleh, Guru matematika Peneliti Drs. Joko Sutrisno NIP : Tri Margono A

97 Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI PUTARAN II IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATANKEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun Ajaran2009/2010) Nama Guru : Drs. Joko Sutrisno Satuan Pendidikan / Kelas : SMP Negeri 2 Gondangrejo / VIII E Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Ruang Dimensi Tiga Kubus dan Balok Sub Pokok Bahasan : Menghitung Panjang Diagonal Hari / Tanggal : Jum at / 14 Mei 2010 Jam Pelajaran ke : 1 : 2 (dari jam s/d 08.00) Jumlah siswa : 30 orang I. Tindak Mengajar No Komponen Aspek yang Diamati Ya Tidak A 1. PENDAHULUAN Membahas PR a. PR dibahas dengan melibatkan siswa secara aktif. b. Pekerjaan Rumah (PR) yang sulit diberi balikan. c. Memberikan kesempatan siswa menayakan materi sebelumnya yang belum jelas. 2. Memotivasi Siswa a. Memberitahukan tujuan pembelajaran.

98 b. Memberi gambaran umum inti materi ajar. c. Membangkitkan rasa ingin tahu. d. Membangkitkan semangat belajar dalam kelas. 3. Apersepsi a. Meninjau ulang materi pelajaran yang lampau dan membuat materi pengkait. b. Materi pengkait mendapat respon siswa melalui tanya jawab. B 1. PENGEMBANGAN Menyampaikan a. Materi yang disampaikan Materi Ajar benar, sesuai dengan kurikulum yang ada. b. Penyampaian materi ajar lancar, tidak tersendat- sendat. c. Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai topik. d. Penyampaian materi jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. 2. Mengadakan Variasi a. Menunjukkan sikap bersahabat dan adil kepada semua siswa.

99 b. Menghargai setiap perbedaan pendapat siswa. c. Menekankan bagian-bagian yang penting pada materi pelajaran. d. Membantu siswa yang mendapatkan kesulitan. 3. Menciptakan Suasana Belajar a. Memberikan pertanyaan atas tugas selama Siswa yang Aktif pembelajaran. b. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. c. Mendorong siswa untuk berani mengerjakan soal di depan kelas. d. Mendorong siswa untuk aktif mengerjakan soal-soal latihan. 4. Memberi Penguatan a. Memberi perhatian dan penguatan pada tingkah laku siswa yang baik b. Memberi semangat kepada siswa yang belum berhasil. c. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa. C 1. PENERAPAN Metode Concept a. Guru menyampaikan materi pokok.

100 Mapping b. Siswa diminta mengemukakan idea tau gagasan tentang materi. c. Siswa menggambarkan konsep-konsep materi yang saling berhubungan. d. Siswa diminta merangkum materi dalam bentuk konsep-konsep sesuai dengan kemauan siswa agar mudah dipahami. e. Menanamkan pola konsep dalam berfikir f. Latihan diarahkan dengan jelas. g. Melatih mental para siswa dalam pembelajaran. h. Menumbuhkan tanggung jawab terhadap siswa dalam pembelajaran. i. Meningkatkan pemahaman materi pembelajaran. j. Meningkatkan daya ingat siswa. k. Menumbuhkan inisiatif siswa dalam belajar. 2. Latihan Soal a. Menumbuhkan kepercayaan diri. b. Merespon pertanyaan atau pendapat siswa.

101 c. Melatih daya ingat siswa. d. Mengukur kemampuan siswa. e. Meningkatkan kegiatan siswa 3. Tugas a. Menumbuhkan inisiatif siswa. b. Tugas diarahkan dengan jelas. c. Menuntut tanggung jawab setiap siswa. D 1. PENUTUP Kesimpulan a. Kesimpulan jelas dan mencakup inti materi yang dipelajari. b. Siswa terlibat aktif dalam menbuat kesimpulan. 2. Tindak Lanjut a. Mengevaluasi kemampuan siswa. b. Menyarankan agar materi ajar dipelajari kembali di rumah. c. Memberikan tugas individu di rumah.

102 II. Tindak Belajar No Indikator Komponen Jumlah Aspek yang diamati Jumlah siswa (%) 1. Keaktifan siswa a. Mengajukan pertanyaan. 10 (33.3%) b. Mengerjakan soal-soal di 12 (40%) depan kelas. c. Mengerjakan soal-soal latihan. d. Menjawab pertanyaan (56,7%) (36,7%) III. Keterangan Tambahan Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode concept mapping dapat terlaksana dengan baik. Sudah menunjukan peningkatan keaktifan belajar matematika daripada putaran pertama. Validitas data oleh, Guru matematika Peneliti Drs. Joko Sutrisno NIP : Tri Margono A

103 Lampiran 4 PEDOMAN OBSERVASI PUTARAN III IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun Ajaran2009/2010) Nama Guru : Drs. Joko Sutrisno Satuan Pendidikan / Kelas : SMP Negeri 2 Gondangrejo / VIII E Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Ruang Dimensi Tiga Kubus dan Balok Sub Pokok Bahasan : Menghitung luas dan volume Hari / Tanggal : Senin / 17 Mei 2010 Jam Pelajaran ke : 7 : 8 (dari jam 11.35, istirahat s/d 13.00) Jumlah siswa : 30 orang I. Tindak Mengajar No Komponen Aspek yang Diamati Ya Tidak A 1. PENDAHULUAN Membahas PR a. PR dibahas dengan melibatkan siswa secara aktif. b. Pekerjaan Rumah (PR) yang sulit diberi balikan. c. Memberikan kesempatan siswa menayakan materi sebelumnya yang belum jelas. 2. Memotivasi Siswa a. Memberitahukan tujuan pembelajaran.

104 b. Memberi gambaran umum inti materi ajar. c. Membangkitkan rasa ingin tahu. d. Membangkitkan semangat belajar dalam kelas. e. Memberikan reward beupa tambahan nilai bagi siswa yang aktif. 3. Apersepsi a. Meninjau ulang materi pelajaran yang lampau dan membuat materi pengkait. b. Materi pengkait mendapat respon siswa melalui tanya jawab. B 1. PENGEMBANGAN Menyampaikan a. Materi yang disampaikan benar, sesuai dengan Materi Ajar kurikulum yang ada. b. Penyampaian materi ajar lancar, tidak tersendatsendat. c. Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai topik. d. Penyampaian materi jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.

105 2. Mengadakan Variasi a. Menunjukkan sikap bersahabat dan adil kepada semua siswa. b. Menghargai setiap perbedaan pendapat siswa. c. Menekankan bagian-bagian yang penting pada materi pelajaran. d. Membantu siswa yang mendapatkan kesulitan. 3. Menciptakan a. Memberikan pertanyaan Suasana Belajar atas tugas selama Siswa yang Aktif pembelajaran. b. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. c. Mendorong siswa untuk berani mengerjakan soal di depan kelas. d. Mendorong siswa untuk aktif mengerjakan soal-soal latihan. 4. Memberi Penguatan a. Memberi perhatian dan penguatan pada tingkah laku siswa yang baik b. Memberi semangat kepada siswa yang belum berhasil. c. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa.

106 C 1. PENERAPAN Metode Concept a. Guru menyampaikan Mapping materi pokok. b. Siswa diminta mengemukakan idea tau gagasan tentang materi. c. Siswa menggambarkan konsep-konsep materi yang saling berhubungan. d. Siswa diminta merangkum materi dalam bentuk konsep-konsep sesuai dengan kemauan siswa agar mudah dipahami. e. Menanamkan pola konsep dalam berfikir f. Latihan diarahkan dengan jelas. g. Melatih mental para siswa dalam pembelajaran. h. Menumbuhkan tanggung jawab terhadap siswa dalam pembelajaran. i. Meningkatkan pemahaman materi pembelajaran. j. Meningkatkan daya ingat siswa. k. Menumbuhkan inisiatif siswa dalam belajar.

107 2. Latihan Soal a. Menumbuhkan kepercayaan diri. b. Merespon pertanyaan atau pendapat siswa. c. Melatih daya ingat siswa. d. Mengukur kemampuan siswa. e. Meningkatkan kegiatan siswa 3. Tugas a. Menumbuhkan inisiatif siswa. b. Tugas diarahkan dengan jelas. c. Menuntut tanggung jawab setiap siswa. D 1. PENUTUP Kesimpulan a. Kesimpulan jelas dan mencakup inti materi yang dipelajari. b. Siswa terlibat aktif dalam menbuat kesimpulan. 2. Tindak Lanjut a. Mengevaluasi kemampuan siswa. b. Menyarankan agar materi ajar dipelajari kembali di rumah. c. Memberikan tugas individu di rumah.

108 II. Tindak Belajar No Indikator Komponen Jumlah Aspek yang diamati Jumlah siswa (%) 1. Keaktifan siswa a. Mengajukan pertanyaan. 18 (60%) b. Mengerjakan soal-soal di 20 (66,7%) depan kelas. c. Mengerjakan soal-soal latihan. 22 (73,3%) d. Menjawab pertanyaan. 21 (70%) III. Keterangan Tambahan Dalam proses pembelajaran menggunakan metode concept mapping sudah terlaksana dengan baik dan siswa merespon positif dengan menunjukan keaktifan belajar dalam proses pembelajaran. Validitas data oleh, Guru matematika Peneliti Drs. Joko Sutrisno NIP : Tri Margono A

109 Lampiran 5 CATATAN LAPANGAN PUTARAN I IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATANKEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun Ajaran2009/2010) Satuan Pendidikan / Kelas : SMP Negeri 2 Gondangrejo / VIII E Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Ruang Dimensi Tiga Kubus dan Balok Sub Pokok Bahasan : Pengertian dan Mengenalkan Digonalnya Hari / Tanggal : Kamis / 13 Mei 2010 Jam Pelajaran ke : 1 : 2 (dari jam s/d 08.20) Jumlah siswa hadir : 30 orang D. TINDAK MENGAJAR 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru menanyakan tugas pada pertemuan sebelumnya dan membahasnya. 3. Guru memberikan gambaran besar tentang materi yang akan dipelajari. 4. Guru memberitahu kepada siswa tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. 5. Guru menjelaskan materi tentang pengertian bangun ruang kubus dan balok serta menjelaskan tentang diagonal-diagonalnya. 6. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan. 7. Guru membantu siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. 8. Guru memberikan soal latihan untuk mengevaluasi seberapa besar pemahaman siswa. 9. Guru memberikan PR.

110 E. TINDAK BELAJAR 1. Ada siswa terlihat aktif untuk mengajukan pertanyaan, ide atau pendapat. 2. Siswa menjawab pertanyaan jika ditunjuk oleh guru. 3. Beberapa siswa ikut aktif dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 4. Sebagian siswa ada yang belum paham dengan materi yang diajarkan. F. PENARIKAN MAKNA Siswa masih takut untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dan mengerjakan soal didepan kelas di karenakan baru mengenal peneliti yang bertindak sebagai guru matematika. Siswa masih cenderung pasif hanya sebagian saja yang terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru Matematika Peneliti Drs.Joko Sutrisno NIP : Tri Margono NIM : A

111 Lampiran 6 CATATAN LAPANGAN PUTARAN II IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun Ajaran2009/2010) Satuan Pendidikan / Kelas : SMP Negeri 2 Gondangrejo / VIII E Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Ruang Dimensi Tiga Kubus dan Balok Sub Pokok Bahasan : Menghitung Panjang Diagonal Hari / Tanggal : Jum at / 14 Mei 2010 Jam Pelajaran ke : 1 : 2 (dari jam s/d 08.00) Jumlah siswa hadir : 29 orang A. TINDAK MENGAJAR 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru menanyakan tugas pada pertemuan sebelumnya dan membahasnya. 3. Guru memberikan gambaran besar tentang materi yang akan dipelajari. 4. Guru memberitahu kepada siswa tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. 5. Guru menjelaskan materi tentang perhitungan panjang diagonal kubus dan balok. 6. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan. 7. Guru membantu siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. 8. Guru memberikan soal latihan untuk mengevaluasi seberapa besar pemahaman siswa. 9. Guru memberikan PR.

112 B. TINDAK BELAJAR 1. Siswa sudah merasa nyaman belajar dengan peneliti sebagai guru matematika. 2. Siswa sudah lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan putaran I namun juga masih ada siswa yang belum aktif. 3. Beberapa siswa sudah aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, mengerjakan soal latihan ke depan kelas, mngerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 4. Pada akhir pelajaran diberikan post tes. C. PENARIKAN MAKNA Siswa sudah biasa belajar dengan peneliti yang bertindak sebagi guru matematika. Sebagian siswa sudah lebih aktif dalam pembelajaran dari putaran pertama namun juga masih ada yang pasif. Oleh karena itu perlu ditambah motivasi agar siswa bisa lebih aktif. Pembelajaran dengan menggunakan metode concept mapping sudah berjalan baik. Guru Matematika Peneliti Drs.Joko Sutrisno NIP : Tri Margono NIM : A

113 %+6 CATATAN LAPANGAN PUTARAN III IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Gondangrejo Tahun Ajaran2009/2010) Satuan Pendidikan / Kelas : SMP Negeri 2 Gondangrejo / VIII E Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Ruang Dimensi Tiga Kubus dan Balok Sub Pokok Bahasan : Menghitung luas dan volume Hari / Tanggal : Senin / 17 Mei 2010 Jam Pelajaran ke : 7 : 8 (dari jam 11.35, istirahat s/d 13.00) Jumlah siswa hadir : 30 orang A. TINDAK MENGAJAR 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru menanyakan tugas pada pertemuan sebelumnya dan membahasnya. 3. Guru memberikan gambaran besar tentang materi yang akan dipelajari. 4. Guru memberitahu kepada siswa tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. 5. Guru menjelaskan materi tentang perhitungan luas dan volume bangun ruang kubus dan balok. 6. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dijelaskan. 7. Guru membantu siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.

114 8. Guru memberikan soal latihan untuk mengevaluasi seberapa besar pemahaman siswa. 9. Guru memberikan PR. B. TINDAK BELAJAR 1. Suasana belajar sudah kondusif dan siswa antusias mengikuti pelajaran. 2. Siswa sudah lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan putaran II. 3. Beberapa siswa sudah aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, mengerjakan soal latihan ke depan kelas, mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. C. PENARIKAN MAKNA Proses pembelajaran berjalan baik. Keaktifan belajar meningkat dari putaran II dengan memotivasi dan pemberian reward berupa nilai tambah bagi siswa yang aktif dalam pembelajaran. Guru Matematika Peneliti Drs.Joko Sutrisno NIP : Tri Margono NIM : A

115 Lampiran 8 Tes Putaran I 1. Sebuah balok ABCDEFGH, seperti gambar di atas a. Sebutkan pasangan sisi-sisi yang sama dan sejajar! b. Sebutkan rusuk-rusuk yang sama panjang! c. Sebutkan diagonal bidang yang sama panjang! d. Sebutkan bidang yang sama luasnya! e. Sebutkan diagonal ruangnya! 2. Dari gambar disamping, tentukan panjang diagonal bidang BE dan panjang diagonal Ruang CE, jika diketahui panjang rusuknya 6 cm! Diketahui balok ABCDEFGH, panjang 6 cm, lebar 4 cm dan tinggi 2 cm. Hitunglah luas diagonal bidang ADFG dan gambarkan bidang diagonal bidang tersebut! 4. Dari soal nomor 2 hitunglah luas bidang BCE yang siku-siku di B!

116 Lampiran 9 Tes Putaran II 1. Jumlah luas sisi sebuah kubus adalah 150, maka panjang diagonal ruangnya adalah? 2. Sebuah balok, panjang diagonalnya adalah. Jika panjang = 8 cm dan lebar 6 cm, maka tentukan volume balok tesebut! 3. Sebuah kolam ikan mempunyai ukuran panjang 500 cm, lebar 400 cm dan tinggi 200. Berapa volume kolam tersebut jika hanya diisi setengahnya? 4. Carilah satu contoh benda real disekitar anda yang berbentuk balok atau kubus dan hitunglah luas serta volumenya!

117 Lampiran 10 Tes Putaran III 1. Diketahui sebuah kubus ABCD.EFGH seperti di samping. Tentukan volume bangun ruang yang dibentuk oleh titik H.ACD jika panjang rusuknya 6 cm! 2. Sebuah kubus ABCD.EFGH.PQ di samping. Tetukan luas bidang yang dibentuk oleh titik! BEPQ jika panjang rusuk 8 cm! $ 3. Ada sebuah ruangan seperti gambar di samping. Pada balok ABCD.EFGH dengan & % panjang AB = 10 m, BC = 5 m, CG = 4 m, EP = 5 cm.sedangkan pada kubus FGPQ.RSTU memiliki panjang rusuk 5 m.! $ Tentukan volume dan luas ruangan tersebut! 4. Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. titik P adalah titik tengah rusuk GH. hitunglah jarak : a. titik E ke P b. titik A ke P c. titik C ke P

118 Lampi+ JAWABAN TUGAS I 1. Diketahui : balok ABCD.EFGH Ditanya : a. Sebutkan pasangan sisi-sisi yang sama dan sejajar. ABEF=CDGH ADEH=BCFG 5 ABCD=EFGH b. Sebutkan rusuk-rusuk yang sama panjang. AE=BE=CG=DH AB=CD=GH=EF 5 AD=BC=FG=EH c. Sebutkan diagonal bidang yang sama panjang. AF=DG AH=BG BE=CH DE=CF 5 AC=EG BD=FH d. Sebutkan bidang yang sama luasnya. ABCD=AFGH ABEF=CDGH BCGH=ADEH 10 e. Sebutkan diagonal ruangnya. AG=GA, BH=HB, CE=EC, DF=FD 2. Diketahui : Kubus dengan panjang rusuk 6 cm. Ditanya : panjang diagonal bidang BE dan diagonal ruang CE Jawab : Diagonal bidang BE = Diagonal ruang CE = = = 10 = 6 cm = = 15 = = 10 cm

119 3. Diketahui : p = 6 cm, l = 4 cm, t = 2 cm Ditanya : luas ADFG dan gambarkan bidang tersebut! Jawab : Panjang AF = = = 10 = = 2 cm Luas ADFG = AF x FG = 2 x 4 15 = 8 4. Diketahui : analog soal nomor 2 Ditanya : Luas BCE Jawab : BE = = 15 = = 6 cm Luas BEC = ½ alas x tinggi = ½ x 6 x 6 10 = 18 Keterangan : Pedoman Penilaian : Total skor keseluruhan = 100

120 Lampiran Diketahui : luas kubus = 150 JAWABAN TUGAS II ditanya : panjang diagonal ruang? Jawab : L kubus = 6 ( r x r ) 150 = 6 r 2 = r 2 10 r = r = 5 cm ds = r = 5 cm 5 dr = = = 10 = = 5 cm 2. Diketahui : dr = cm p = 8 cm l = 6 cm Ditanya : volume balok tersebut? Jawab : Mencari tinggi terlebih dahulu

121 ds = = = = 10 cm dr = = = = 25 = 5 = t (tinggi balok) Maka volume balok = p x l x t = 8 x 6 x 5 10 = Diketahui : sebuah balok P =500 cm l = 400 cm t = 200 cm ` Ditanya : setengah volume balok tersebut? Jawab : V balok = p x l x t = 500 x 400 x 200 = = liter 25 V ½ balok = : 2 = liter

122 4. Jawaban nomor 4 ini berdasarkan saol yang dibuat oleh siswa dan jawabanya. Hal ini menuntut kreativitas dan kepahaman siswa terhadap materi. Keterangan : Pedoman Penilaian : Total skor keseluruhan = 100

123 Lampiran 13 JAWABAN SOAL III 1. Diketahui : Kubus ABCD.EFGH r = 6 cm Ditanya : volume yang dibentuk oleh titik H.ACD? Jawab : L alas = ½ alas segitiga x tinggi = ½ 6 x 6 10 = 18 Maka volume H.ACD = = x 18 x 6 10 = Diketahui : Kubus ABCD.EFGH r = 8 cm ditanya : luas bidang yang dibentuk oleh titik BEPQ? Jawab : Bidang tersebut berupa trapesium Maka rumus luas = ½ x t(tinggi) x ( jumlah 2 sisi yang sejajar) Panjang BE = = 8 cm 10 Panjang PQ = = 4 cm Menentukan tinggi trapesium dengan menarik garis P dan Q pada garis BE sehingga tegak lurus dengan garis BE dan misalkan RS. Panjang PQ = =

124 = cm Panjang RB = = 10 = cm Maka tinggi trapesium = = = 5 = = 6 Luas BEPQ = ½ x t(tinggi) x ( jumlah 2 sisi yang sejajar) = ½ x 6 x (8 + 4 = 3 x 12 5 = Diketahui : Kubus p = 10 m, l = 5 m, t = 4 m dan balok dengan panjang rusuk 5 m. Ditanya : volume dan luas ke-2 bangun tersebut! Jawab : Volume = V Kubus + V Balok = ( s x s x s) + ( p x l x t ) = ( 5 x 5 x5 ) + (10 x 5 x 4 ) 10 = = 325

125 Luas permukaan = (luas kubus bidang alas kubus) + luas balok Luas kubus =( 6 ( s x s ) ( s x s )) = 6 ( 5 x 5 ) ( 5 x 5 ) 5 = 125 Luas balok = (2(p x l)- (luas alas balok))+2 ( p x t ) + 2( l x t)) = (2( 10 x 5 ) ( 5 x 5) + 2 ( 10 x 4 ) + 2 ( 5 x 4 ) = = Luas permukaan = (luas kubus bidang alas kubus) + luas balok = = Diketahui : Kubus ABCD.EFGH r = 6 cm P adalah titik tengah GH Ditanya : a. Titik E ke P b. Titik A ke P c. Titik C ke P Jawab ; a) Titik E ke P =

126 = = 5 = = 3 cm b) Titik A ke P = AH = r = Titik A ke P = = 10 = = cm c) Titik C ke P = = = 5 = = 3 cm Keterangan : Pedoman Penilaian : Total skor keseluruhan = 100

127 Lampiran 14 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUTARAN I Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/2 Pertemuan ke : 1 Alokasi waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagianya serta menentukan ukuranya. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok serta bagianbagianya. Indikator : Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok. A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal,serta diagonal ruang kubus dan balok. B. Materi Ajar 1. KUBUS Kubus ialah suatu benda yang dibatasi oleh enam bidang datar yang masing masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun (kongruen). Gambar 1.1

128 Berdasarkan gambar 1.1 dapat diketahui sifat sifat dari kubus adalah : 7) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang saling kongruen. Sisi tersebt adalah bidang ABCD, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE dan EFGH. 8) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang, yaitu AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, EH, AE, BF, CG, dan DH Rusuk-rusuk AB, BC, CD, dan AD disebut rusuk alas Rusuk-rusuk AE, BF, CG, dan DH disebut rusuk tegak Rusuk-rusuk EF, FG, GH dan EH disebut rusuk atas Rusuk-rusuk yang sejajar diantaranya AB//DC//EF//HG 9) Memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H 10) Memiliki 12 diagonal bidang yang sama panjang, diantaranya AC, BD, BG, dan CF 11) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang, yaitu AG, HB, CE, dan DF 12) Memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang yang saling kongruen, diantaranya bidang ACGE, BGHA, AFGD dan BEHC Jaring Jaring Kubus jaring jaring kubus adalah bidang datar yang diperoleh dengan cara membuka bidang bidang sisi suatu kubus menjadi sebidang dengan sisi alas. Gambar 1.2

129 2. BALOK Balok ialah suatu benda yang dibatasi oleh enam buah persegi panjang yang masing masing bidangnya disebut bidang sisi atau sisi balok. Seperti pada kubus, bidang bidang sisi balok juga diberi nama bidang alas, bidang atas, dan bidang bidang sisi tegak. Gambar 1. 3 Jaring Jaring Balok Jaring jaring balok hampir sama dengan jaring jaring pada kubus, hanya dibedakan oleh bidang bidang balok yang bukan persegi. Gambar 1.4

130 C. Metode Pembelajaran Pembelajaran menggunakan metode concept mapping. D. Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan Apersepsi : Mengingat kembali tentang bangun datar pada persegi dan persegi panjang yang berkaitan dengan rusuk, diagonal dan luas. Motivasi : Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan nyata sehari-hari, misalnya dengan meminta siswa memperhatikan kumpulan benda-benda yang ada di ruang kelas, di rumah, dilingkungan sekitar, dan sebagainya.. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yakni tentang bangun ruang kubus dan balok. 2. Meminta siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan tentang materi pokok yang akan dipelajari sebanyak mungkin dalam betuk konsepkonsep. 3. Kemudian meminta siswa untuk memilih-milih konsep yang utama dari ide atau gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya. 4. Meminta siswa untuk menulis kembali konsep-konsep utama ke dalam bentuk peta konsep pada kertas kosong. 5. Setelah ditulis mintalah siswa menggambarkan konsep-konsep yang saling berhubungan.

131 6. Setelah semua konsep telah digambarkan pastikan para siswa memberi garis tanda saling berhungan antar konsep. 7. Guru mengajak seluruh siswa untuk menyimpulkan terhadap materi yang dipelajari dalam bentuk peta konsep tertentu sesuai keinginan masingmasing siswa sehingga yang mudah mereka pahami. 8. Guru memberikan soal-soal latihan dan meminta siswa mengerjakannya. 9. Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas dan menjelaskannya. 10. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban bersama Penutup 1. Guru menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dari penjelasan siswa. 2. Guru meminta siswa merangkum materi pelajaran yang sudah dipelajari. 3. Guru memberikan pekerjaan rumah. E. Alat dan Sumber Belajar Sumber : 1. Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP / MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Adiawan Sugiyono, M. Cholik Matematika untuk SLTP Jilid 2A, Jakarta: Erlangga.

132 Alat : Spidol, papan tulis, penghapus, kertas, alat-alat tulis lainya. F. Penilaian 1. Teknik : Tugas individu 2. Bentuk instrumen : Uraian 3. Instrumen : Tugas I (Terlampir) Kunci jawaban tugas I (Terlampir) Karanganyar, 8 Mei 2010 Guru Matematika Peneliti Drs.Joko Sutrisno NIP : Tri Margono NIM : A

133 Lampiran 15 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUTARAN II Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/2 Pertemuan ke : 2 Alokasi waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagianya serta menentukan ukuranya. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok serta bagianbagianya. Indikator : Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok. A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal,serta diagonal ruang kubus dan balok. B. Materi Ajar 1. LUAS PERMUKAAN KUBUS Luas permukaan kubus dan balok adalah jumlah seluruh sisi kubus atau balok ganbar kubus ABCD.EFGH diatas menunjukkan sebuah kubus yang panjangsetip rusuknya adalah s. Sebuah kubus memiliki 6 buah sisi yang setiap rusuknya sama panjang. Pada ganbar kubus diatas keenam sisi

134 tersebut adalah ABCD, ABFE, BCGF, EFGH, CDHG, dan ADHE. Karena panjang setiap rusuk kubus adlah s,maka luas setiap sisi kubus = s 2. dengn demikian lus permukaan kubus = 6s 2 Luas Permukaan dan Volume Kubus "' () * +,( - Dengan : r = panjang rusuk kubus L p = luas permukaan kubus V = volume kubus Misal : sebuah kubus panjang setiap rusuknya 4 cm. tentukan luas permukaan kubus tersebut. Jawab: Luas permukaan kubus = 6r 2 = 6 x 4 2 = 6 x Luas Permukaan Balok = 96 cm 2 Balok pada Gambar di atas mempunyai tiga pasang sisi yang tiap pasangnya sama dan sebangun, yaitu (a) sisi ABCD sama dan sebangun dengan sisi EFGH; (b) sisi ADHE sama dan sebangun dengan sisi BCGF; (c) sisi ABFE sama dan sebangun dengan sisi DCGH.

135 Akibatnya diperoleh luas permukaan ABCD = luas permukaan EFGH = p x l luas permukaan ADHE = luas permukaan BCGF = l x t luas permukaan ABFE = luas permukaan DCGH= p x t Luas Permukaan dan Volume Balok! " V = volume balok L p = luas permukaan balok C. Metode Pembelajaran Pembelajaran menggunakan metode concept mapping. D. Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan Apersepsi : Mengingat kembali tentang bangun datar pada persegi dan persegi panjang yang berkaitan dengan rusuk, diagonal dan luas. Motivasi : Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan nyata sehari-hari, misalnya dengan meminta siswa memperhatikan kumpulan benda-benda yang ada di ruang kelas, di rumah, dilingkungan sekitar, dan sebagainya.

136 Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yakni tentang bangun ruang kubus dan balok. 2. Meminta siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan tentang materi pokok yang akan dipelajari sebanyak mungkin dalam betuk konsepkonsep. 3. Kemudian meminta siswa untuk memilih-milih konsep yang utama dari ide atau gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya. 4. Meminta siswa untuk menulis kembali konsep-konsep utama ke dalam bentuk peta konsep pada kertas kosong. 5. Setelah ditulis mintalah siswa menggambarkan konsep-konsep yang saling berhubungan. 6. Setelah semua konsep telah digambarkan pastikan para siswa memberi garis tanda saling berhungan antar konsep. 7. Guru mengajak seluruh siswa untuk menyimpulkan terhadap materi yang dipelajari dalam bentuk peta konsep tertentu sesuai keinginan masingmasing siswa sehingga yang mudah mereka pahami. 8. Guru memberikan soal-soal latihan dan meminta siswa mengerjakannya. 9. Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas dan menjelaskannya. 10. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban bersama Penutup 1. Guru menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dari penjelasan siswa.

137 2. Guru meminta siswa merangkum materi pelajaran yang sudah dipelajari. 3. Guru memberikan pekerjaan rumah. E. Alat dan Sumber Belajar Sumber : 3. Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP / MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 4. Adiawan Sugiyono, M. Cholik Matematika untuk SLTP Jilid 2A, Jakarta: Erlangga. Alat : Spidol, papan tulis, penghapus, kertas, alat-alat tulis lainya. F. Penilaian 1. Teknik : Tugas individu 2. Bentuk instrumen : Uraian 3. Instrumen : Tugas II (Terlampir) Kunci jawaban tugas II (Terlampir) Guru Matematika Karanganyar, 2010 Peneliti Drs.Joko Sutrisno NIP : Tri Margono NIM : A

138 %+7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUTARAN III Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/2 Pertemuan ke : 3 Alokasi waktu : 2 x 40 menit Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagian-bagianya serta menentukan ukuranya. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok serta bagianbagianya. Indikator : Mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok. A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengenal dan menyebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal,serta diagonal ruang kubus dan balok. B. Materi Ajar 1. VOLUME KUBUS a. Menghitung Volume Kubus dengan Menggunakan Kubus Satuan Kubus satuan adalah sebuah bangun kubus yang dibentuk oleh beberapa kubus kecil. Contoh sebagai berikut : 1 kubus satuan p Bagaimana cara menghitung volume bangun p tersebut?

139 Contoh penyelesaian untuk bangun diatas dengan menggunakan kubus satuan : Jawaban : Volume kubus tersebut adalah 8 kubus satuan b. Menghitung Volume Kubus Dengan Menggunakan Rumus Dari gambar P diatas menunjukan sebuah kubus satuan dengan panjang rusuk 2 satuan panjang. Sehingga diperoleh Volume kubus tersebut = panjang kubus satuan x lebar kubus satuan x tinggi kubus satuan = (2 x 2 x 2) satuan volume = 2 3 = 8 satuan volume Jadi diperoeh rumus volume kubus (V) dengan panjang rusuk s sbagai berikut VOLUME BALOK a. Menghitung Volume Kubus dengan Menggunakan Kubus Satuan (b) Bagaimana cara menghitung volume bangun tersebut? Contoh penyelesaian untuk bangun diatas dengan menggunakan balok satuan Jawaban : Volume balok tersebut adalah 12 balok satuan

140 b. Menghitung Volume Balok Dengan Menggunakan Rumus Dari gambar (b) diatas menunjukkan sebuah balok satuan dengan ukuran panjang = 4 satuan panjang, lebar = 2 satuan panjang, dan tinggi = 2 satuan panjang. Sehingga diperoleh Volume balok = panjang balok satuan x lebar balok satuan x tinggi balok satuan = (4 x 2 x 2) satuan volume = 16 satuan volume Jadi volume balok (V) dengan ukuran (p x l x t) dirumuskan sebagai berikut. +0+/99 %+//% C. Metode Pembelajaran Pembelajaran menggunakan metode concept mapping. D. Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan Apersepsi : Mengingat kembali tentang bangun datar pada persegi dan persegi panjang yang berkaitan dengan rusuk, diagonal dan luas. Motivasi : Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan nyata sehari-hari, misalnya dengan meminta siswa memperhatikan kumpulan benda-benda yang ada di ruang kelas, di rumah, dilingkungan sekitar, dan sebagainya.

141 Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yakni tentang bangun ruang kubus dan balok. 2. Meminta siswa untuk mengemukakan ide atau gagasan tentang materi pokok yang akan dipelajari sebanyak mungkin dalam betuk konsepkonsep. 3. Kemudian meminta siswa untuk memilih-milih konsep yang utama dari ide atau gagasan yang telah dikemukakan sebelumnya. 4. Meminta siswa untuk menulis kembali konsep-konsep utama ke dalam bentuk peta konsep pada kertas kosong. 5. Setelah ditulis mintalah siswa menggambarkan konsep-konsep yang saling berhubungan. 6. Setelah semua konsep telah digambarkan pastikan para siswa memberi garis tanda saling berhungan antar konsep. 7. Guru mengajak seluruh siswa untuk menyimpulkan terhadap materi yang dipelajari dalam bentuk peta konsep tertentu sesuai keinginan masingmasing siswa sehingga yang mudah mereka pahami. 8. Guru memberikan soal-soal latihan dan meminta siswa mengerjakannya. 9. Guru meminta siswa mengerjakan soal di depan kelas dan menjelaskannya. 10. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban bersama

142 Penutup 1. Guru menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dari penjelasan siswa. 2. Guru meminta siswa merangkum materi pelajaran yang sudah dipelajari. 3. Guru memberikan pekerjaan rumah. E. Alat dan Sumber Belajar Sumber : 1. Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VIII SMP / MTS. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Adiawan Sugiyono, M. Cholik Matematika untuk SLTP Jilid 2A, Jakarta: Erlangga. Alat : Spidol, papan tulis, penghapus, kertas, alat-alat tulis lainya. F. Penilaian 1. Teknik : Tugas individu 2. Bentuk instrumen : Uraian 3. Instrumen : Tugas III (Terlampir) Kunci jawaban tugas III (Terlampir) Guru Matematika Karanganyar, 2010 Peneliti Drs.Joko Sutrisno NIP : Tri Margono NIM : A

143 Lampiran 17 DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 NOMOR URUT INDUK NAMA L/P IBRAHIM L ILA MINAL M. L JOKO SLAMET S. L KURIH ABI KUSNAN L NIKO RAHMAT H. L NURDIN AQIB L PURWANTO L PRASETYO AJI SAPUTRO L RASTI YANING RAHAYU P RISKI WIBOWO L SANGSANG L SARYANTI P SETIYOKO L SUPRAPTO L SUPRIADI L SUROTO L SURYANI P TRIYANI P VICKI KRISNA W. P WAHONO ADI S.M. L WAHYU NUR CAHYANTO L WAHYU RIYADI L WARJANTI INDAH A. P WIDYA ANJARWATI P WULANDIKA P YENI STYANINGSIH P YULI AMBAR SARI P YULI KHUSNUL KOTIMAH P YULI SETYAWATI P YUSARI APRILINDA P

144 Lampiran 18 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII E SEBELUM TINDAKAN SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 NOMOR KETUNTASAN URUT INDUK NAMA NILAI YA TIDAK IBRAHIM 60 V ILA MINAL M. 45 V JOKO SLAMET S. 40 V KURIH ABI KUSNAN 45 V NIKO RAHMAT H. 45 V NURDIN AQIB 50 V PURWANTO 55 V PRASETYO AJI SAPUTRO 64 V RASTI YANING RAHAYU 60 V RISKI WIBOWO 59 V SANGSANG 48 V SARYANTI 70 V SETIYOKO 40 V SUPRAPTO 45 V SUPRIADI 46 V SUROTO 50 V SURYANI 55 V TRIYANI 60 V VICKI KRISNA W. 44 V WAHONO ADI S.M. 46 V WAHYU NUR CAHYANTO 60 V WAHYU RIYADI 54 V WARJANTI INDAH A. 55 V WIDYA ANJARWATI 65 V WULANDIKA 65 V YENI STYANINGSIH 62 V YULI AMBAR SARI 60 V YULI KHUSNUL KOTIMAH 68 V YULI SETYAWATI 65 V YUSARI APRILINDA 65 V JUMLAH 14 16

145 Lampiran 19 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII E PUTARAN I SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 NOMOR KETUNTASAN URUT INDUK NAMA NILAI YA TIDAK IBRAHIM 59 V ILA MINAL M. 50 V JOKO SLAMET S. 45 V KURIH ABI KUSNAN 60 V NIKO RAHMAT H. 45 V NURDIN AQIB 48 V PURWANTO 45 V PRASETYO AJI SAPUTRO 60 V RASTI YANING RAHAYU 65 V RISKI WIBOWO 60 V SANGSANG 50 V SARYANTI 75 V SETIYOKO 45 V SUPRAPTO 60 V SUPRIADI 60 V SUROTO 60 V SURYANI 55 V TRIYANI 55 V VICKI KRISNA W. 45 V WAHONO ADI S.M. 50 V WAHYU NUR CAHYANTO 60 V WAHYU RIYADI 60 V WARJANTI INDAH A. 60 V WIDYA ANJARWATI 65 V WULANDIKA 70 V YENI STYANINGSIH 65 V YULI AMBAR SARI 65 V YULI KHUSNUL KOTIMAH 60 V YULI SETYAWATI 65 V YUSARI APRILINDA 70 V JUMLAH 17 13

146 Lampiran 20 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII E PUTARAN II SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 NOMOR KETUNTASAN URUT INDUK NAMA NILAI YA TIDAK IBRAHIM 60 V ILA MINAL M. 55 V JOKO SLAMET S KURIH ABI KUSNAN 65 V NIKO RAHMAT H. 55 V NURDIN AQIB 50 V PURWANTO 45 V PRASETYO AJI SAPUTRO 60 V RASTI YANING RAHAYU 70 V RISKI WIBOWO 60 V SANGSANG 55 V SARYANTI 75 V SETIYOKO 50 V SUPRAPTO 65 V SUPRIADI 65 V SUROTO 55 V SURYANI 65 V TRIYANI 60 V VICKI KRISNA W. 55 V WAHONO ADI S.M. 45 V WAHYU NUR CAHYANTO 65 V WAHYU RIYADI 55 V WARJANTI INDAH A. 60 V WIDYA ANJARWATI 65 V WULANDIKA 70 V YENI STYANINGSIH 70 V YULI AMBAR SARI 65 V YULI KHUSNUL KOTIMAH 70 V YULI SETYAWATI 75 V YUSARI APRILINDA 70 V JUMLAH 19 10

147 Lampiran 21 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII E PUTARAN III SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010 NOMOR KETUNTASAN URUT INDUK NAMA NILAI YA TIDAK IBRAHIM 60 V ILA MINAL M. 55 V JOKO SLAMET S KURIH ABI KUSNAN 60 V NIKO RAHMAT H. 70 V NURDIN AQIB 55 V PURWANTO 50 V PRASETYO AJI SAPUTRO 70 V RASTI YANING RAHAYU 75 V RISKI WIBOWO 60 V SANGSANG 55 V SARYANTI 80 V SETIYOKO 55 V SUPRAPTO 60 V SUPRIADI 60 V SUROTO 50 V SURYANI 70 V TRIYANI 65 V VICKI KRISNA W. 55 V WAHONO ADI S.M. 60 V WAHYU NUR CAHYANTO 65 V WAHYU RIYADI 50 V WARJANTI INDAH A. 65 V WIDYA ANJARWATI 70 V WULANDIKA 65 V YENI STYANINGSIH 75 V YULI AMBAR SARI 70 V YULI KHUSNUL KOTIMAH 75 V YULI SETYAWATI 75 V YUSARI APRILINDA 80 V JUMLAH 21 9

148 %+ DAFTAR KEAKTIFAN SISWA Sebelum Tindakan No Indikator Aktivitas Nomor Absen Jumlah 1. Menjawab pertanyaan 6 2. Mengajukan pertanyaan 5 3. Mengerjakan soal ke depan kelas 5 4. Mengerjakan soal-soal latihan 9 Putaran I No Indikator Aktivitas Nomor Absen Jumlah 1. Menjawab pertanyaan 12, 27,29,2,30, 17, Mengajukan pertanyaan 4, 1, 12, 26, 24, 7, Mengerjakan soal ke depan kelas 12, 30, 23, 20, 25, 21, Mengerjakan soal-soal latihan 12, 30, 27, 9, 8, 1, 19, Putaran II No Indikator Aktivitas Nomor Absen Jumlah 1. Menjawab pertanyaan 18, 3, 6, 12, 26, 23, 30, 14, 19, 7 2. Mengajukan pertanyaan 1, 12, 29, 28, 9, 11, 13, 25, 26, 18, Mengerjakan soal ke depan kelas 12, 3, 5, 2, 15, 17, 14, 21, 24, 29, 30, 9 4. Mengerjakan soal-soal latihan 8, 9, 11, 12, 14, 15, 19, 20, 24, 25, 28, 29, 20, 7, 21, 1,

149 Putaran III No Indikator Aktivitas Nomor Absen Jumlah 1. Menjawab pertanyaan 4, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 25, 30, 22, 13, 2, 17, 28, Mengajukan pertanyaan 12, 2, 16, 1, 11, 25, 29, 19, 27, 26, 6, 13, 17, 25, 23, 24, 9, 10, 20, 28, 4 3. Mengerjakan soal ke depan kelas 30, 27, 1, 5, 9,17, 14, 12, 19, 24, 29, 20, 11, 4, 28, 26, 13, 3, 2, 15, Mengerjakan soal-soal latihan 1, 3, 12, 13, 4, 7, 25, 29, 30, 21, 19, 10, 14, 27, 23, 18, 2, 8, 9, 11, 20,

150 Lampiran 23 DOKUMENTASI TEMPAT PENELITIAN Tempat Penelitian Yaitu SMP Negeri 2 Gondangrejo Halaman Sekolah SMP Negeri 2 Gondangrejo

151 Siswa Mengajukan Pertanyaan Siswa mengerjakan Soal di depan kelas Siswa mengerjakan Soal di depan kelas

152 Siswa Menjawab Pertanyaan Siswa mengerjakan Soal di depan kelas Guru menjelaskan soal yang sulit

IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING

IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING IMPLEMENTASI METODE CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYAPENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gondangrejo) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN TEKNIK PROBING POKOK BAHASAN SEGI EMPAT. (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Kedawung)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN TEKNIK PROBING POKOK BAHASAN SEGI EMPAT. (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Kedawung) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DENGAN TEKNIK PROBING POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Kedawung) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (PTK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (PTK PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (PTK Kelas VIII SMP Negeri 2 Sidoharjo Tahun Ajaran 2010 / 2011) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kubus Dan Balok Kelas VIII SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A

CHRISTINA INDAH PUSPITA SARI A PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI (GI) DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas XI Semester Genap MAN Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 2 Banyudono

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI PENEMUAN TERBIMBING MELALUI PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI PENEMUAN TERBIMBING MELALUI PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI PENEMUAN TERBIMBING MELALUI PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWER DENGAN MEDIA POWERPOINT (PTK Terhadap Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 2 Surakarta) SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA WORK SHEET UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA (PTK Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kedung) SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI PADA SISWA KELAS VI SDN TOTOSARI SURAKARTA TAHUN 2010/2011

PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI PADA SISWA KELAS VI SDN TOTOSARI SURAKARTA TAHUN 2010/2011 PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI PADA SISWA KELAS VI SDN TOTOSARI SURAKARTA TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : BAGAS RASIOTA A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : BAGAS RASIOTA A PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN TUTOR SEBAYA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STUDENT ACTIVE LEARNING (SAL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STUDENT ACTIVE LEARNING (SAL) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN STUDENT ACTIVE LEARNING (SAL) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TANGRAM DAN LEMBAR KERJA SISWA

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON DENGAN SUPERITEM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Surakarta)

Lebih terperinci

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) SKRIPSI

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) ( PTK Pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN INOVATIF

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN INOVATIF UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN INOVATIF ( PTK di SMP Negeri 2 Selogiri Tahun Ajaran 2010/ 2011 ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDAWUNG 1 TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : MIFTAKHUL HUDA A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : MIFTAKHUL HUDA A OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA (PTK Pembelajaran Matematika Pada Kelas VIII Semester Genap MTsN Gondangrejo Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS (SYSTEMATIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS (SYSTEMATIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS (SYSTEMATIC APPROACH TO PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKAH 01 NGAWI TAHUN AJARAN 2011/ 2012

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: SRI LESTARI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: SRI LESTARI A UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT (PERSEGI PANJANG )DAN SEGITIGA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNIG ( PBL ) ( PTK pada siswa kelas VII di SMP

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTORIAL DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTORIAL DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTORIAL DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA KOMPETENSI DASAR PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA (Kelas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : KUNCORO BUDI PRAMONO A

SKRIPSI. Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : KUNCORO BUDI PRAMONO A i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP N 2 Sawit Boyolali) SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

(PTK Pada Standar Kompetensi Memahami Konsep Segiempat dan Segitiga serta Menentukan Ukurannya Kelas VII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI

(PTK Pada Standar Kompetensi Memahami Konsep Segiempat dan Segitiga serta Menentukan Ukurannya Kelas VII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) (PTK Pada Standar Kompetensi Memahami Konsep

Lebih terperinci

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh :

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS V SD N 1 JABUNG GANTIWARNO

Lebih terperinci

DITA PUTRI HARDANI A

DITA PUTRI HARDANI A PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SKRIPSI

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SKRIPSI PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II di SMP Negeri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPOGO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PUCANGAN 03 KARTASURA PADA PELAJARAN IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA MENGGUNAKAN MIND MAPPING DENGAN MEDIA GAMBAR TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIZ TEAM ( PTK

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIZ TEAM ( PTK UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIZ TEAM ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Ngadirojo ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri Joho 02 Sukoharjo ) SKRIPSI

( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VI SD Negeri Joho 02 Sukoharjo ) SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MELALUI PENDEKATAN TUTOR SEBAYA ( Tinjauan Terhadap Hasil UASBN di Sukoharjo Tahun 2008/2009 ) ( PTK Pembelajaran Matematika

Lebih terperinci

SILVIA ESTRI MURWANTI A

SILVIA ESTRI MURWANTI A PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA LUAS DAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI STRATEGI TWO STAY TWO STRAY (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester Genap

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN TENTANG LINGKARAN (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Al Islam 1 Surakarta)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS LESSON STUDY

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS LESSON STUDY PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS LESSON STUDY (PTK Bagi Siswa Kelas XI Tekstil SMK Negeri 9 Surakarta Tahun 2013/2014) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENINGKATAN PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENINGKATAN PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KUBUS DAN BALOK DENGAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA TENTANG PENYESUAIAN DIRI HEWAN DENGAN LINGKUNGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA MINIATUR HEWAN PADA SISWA KELAS V SDN NGRECO 2 WERU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERBASIS TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF BERBASIS TUTOR SEBAYA (PTK Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Polanharjo Tahun 2012/2013) SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SISKA MULIAWATI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: SISKA MULIAWATI A i PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (BERFIKIR, BERBAGI DALAM PASANGAN) PADA MATERI FOTOSINTESIS SISWA KELAS VIII B SMP N 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh IMPLEMENTASI STRATEGI TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI BADRAN 2 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCHEMA-BASED INSTRUCTION (SBI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCHEMA-BASED INSTRUCTION (SBI) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BALOK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCHEMA-BASED INSTRUCTION (SBI) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK pada siswa kelas VII Semester Ganjil SMP N 1 Kerjo tahun 2013/2014) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika. PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2014 / 2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK. Skripsi

PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK. Skripsi i PENINGKATAN KEMAMPUAN SPASIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII A di SMP N 2 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013 ) Skripsi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS (OUTDOOR LEARNING)

PENERAPAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS (OUTDOOR LEARNING) PENERAPAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS (OUTDOOR LEARNING) DENGAN MEDIA BANGUN RUANG GUNA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP N 2 GEYER TAHUN AJARAN 2011 / 2012

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BAGI SISWA KELAS X TP2 SEMESTER GENAP SMK YP DELANGGU TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Untuk memenuhi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Untuk memenuhi PENERAPAN PENDEKATAN HEURISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT - SIFAT CAHAYA DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KEBAK TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. persyaratan. Disusun oleh: IRINA A 410 090 195

SKRIPSI. persyaratan. Disusun oleh: IRINA A 410 090 195 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematikaa Kelas VIIII F Semester Genap SMP

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN HASIL UASBN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VI SD Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh : YUNI NIM.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh : YUNI NIM. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK BERBASIS MEDIA BERKONTEKS LOKAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 01 JATISUKO KECAMATAN JATIPURO TAHUN AJARAN 2010/2011

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh: DWI MUGI LESTARININGRUM

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh: DWI MUGI LESTARININGRUM PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) SISWA KELAS V SDN 2 TEMUREJO BLORA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP N 1 Comal) Skripsi Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI QUESTIONS STUDENTS HAVE DENGAN LEMBAR KERJA PADA SISWA KELAS VIII MTs RAUDLATUT THOLIBIN SIDOMULYO KUDUS TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012 ) SKRIPSII Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012 ) SKRIPSII Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGEE (RTE) ( PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 4 Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BAGI SISWA KELAS X SEMESTER I SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS

PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X-1 Semester Genap di SMA Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS V SD N KLECO 2 SURAKARTA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS V SD N KLECO 2 SURAKARTA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS V SD N KLECO 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester Genap. SMP Negeri 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester Genap. SMP Negeri 2 Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION ( AIR ) UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas XI SMK N 1 Purwodadi Pada

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : FADHILAH MUNAWAROH KHASANAH A

Diajukan Oleh : FADHILAH MUNAWAROH KHASANAH A PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK pada siswa kelas VII semester genap SMP N 1 Ngemplak) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS

PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LOGIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MAGIC BOX

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LOGIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MAGIC BOX PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LOGIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MAGIC BOX (PTK Siswa Kelas XI SMK Harapan Kartasura TahunAjaran 2011/2012) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

HASAN ABDUL CHOLIL A

HASAN ABDUL CHOLIL A PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING (PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013) S K R I P S I Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN SISTEM

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENINGKATAN MOTIVASI DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (PTK PadaSiswakelas VIII F Semester I SMP Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Surakarta Tahun 2014/2015 ) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Pada Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Purwantoro Tahun Ajaran 2013/

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERMAINAN BEKEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTOR DAN PERSEKUTUAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERMAINAN BEKEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTOR DAN PERSEKUTUAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERMAINAN BEKEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTOR DAN PERSEKUTUAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA KELAS VII

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA KELAS VII PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA KELAS VII (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Al-Islam 1 Surakarta) Skripsi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMP SE-KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA MENGENAI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SKRIPSI

PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMP SE-KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA MENGENAI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SKRIPSI PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMP SE-KECAMATAN WELAHAN KABUPATEN JEPARA MENGENAI PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP N 2 Gatak 2015/ 2016) Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN CONCEPT MAPPING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA MENURUT TAKSONOMI BLOOM (Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 4 Wonogiri Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SKRIPSI

PENGARUH METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SKRIPSI PENGARUH METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. PendidikanMatematika DEVID AGUS HARTATO A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. PendidikanMatematika DEVID AGUS HARTATO A EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR HEURISTIK DAN EKSPOSITORI DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SAMBI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SAMBI PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI AUTHENTIC TASK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI AUTHENTIC TASK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI AUTHENTIC TASK (PTK pada Siswa Kelas VIII H Semester Genap SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015) SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MELALUI PROGRAM MICROSOFT POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK di SMP Negeri 2 Jatirogo) SKRIPSI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA EFEKTIFITAS PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH (ICM) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DAN PEMAHAMAN MATERI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII E SMP N 2 Sawit,

Lebih terperinci

ARI ROSMAWATI NIM: A

ARI ROSMAWATI NIM: A PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INQUIRY (PTK Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Simetri Lipat dan Pencerminan di Kelas V SD Negeri Makamhaji 01 Kartasura

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PTK Siswa Kelas VII D di SMP Negeri 2 Sawit, Boyolali 2012/2013 ) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA KELAS V SDN 1 MIRENG TRUCUK KLATEN TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika SABDO UTAMI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika SABDO UTAMI A PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) (PTK di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Colomadu Tahun

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 02 GLINTANG SAMBI BOYOLALI SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 02 GLINTANG SAMBI BOYOLALI SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 02 GLINTANG SAMBI BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DENGAN STRATEGI CTL BAGI SISWA KELAS VIII D SEMESTER I SMP NEGERI 3 SAWIT Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE A MATCH (PTK Pada Siswa Kelas XI C Semester Genap SMK Wijaya Kusuma, Surakarta Tahun 2014/2015) SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: WIDYA ESTRI KARTIKA SARI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh: WIDYA ESTRI KARTIKA SARI A PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE (PTK di Kelas VIII Semester I SMP N 1 KROYA Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SAMSURI A54E111066

Disusun Oleh: SAMSURI A54E111066 PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN TRIMULYO 02 JUWANA PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: WANTINI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: WANTINI A UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GUIDED NOTE TAKING (CATATAN TERBIMBING) (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII Semester Gasal SMPN 2 KartasuraTahun

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIG SAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 03 LEMPONG JENAWI KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIG SAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 03 LEMPONG JENAWI KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIG SAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 03 LEMPONG JENAWI KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS VII SMPN 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA DI SMP NEGERI I PARANGGUPITO SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS V SDN I GONDANGSLAMET TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA ( PTK

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA ( PTK IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA ( PTK di Kelas VII C SMP Negeri 1 Klambu Tahun Ajaran 2011/2012) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: ENDAH NOVA ASTUTI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: ENDAH NOVA ASTUTI EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI STRATEGI OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (PTK di Kelas VII B Semester Genap SMP Negeri 1 Colomadu Tahun Pelajaran 2011/2012) SKRIPSI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII G Semester 2 SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2012/2013 ) SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG I No. 93 KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci