ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN FAKTOR KAPASITAS BIAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN FAKTOR KAPASITAS BIAYA"

Transkripsi

1 TESIS ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN FAKTOR KAPASITAS BIAYA I KOMANG SUDIARTA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

2 TESIS ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN FAKTOR KAPASITAS BIAYA I KOMANG SUDIARTA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

3 ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN FAKTOR KAPASITAS BIAYA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana I KOMANG SUDIARTA NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 ii

4 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 Pembimbing I, Pembimbing II, Ir. Mayun Nadiasa, MT NIP Ir. I Nyoman Yuda Astana, MT NIP Mengetahui Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA NIP Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP iii

5 Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal 30 September 2011 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No.: 1661/UN.14.4/HK/2011, Tanggal 30 September 2011 Ketua : Ir. Mayun Nadiasa, MT Anggota : 1. Ir. I Nyoman Yuda Astana, MT 2. Dr. Ir. I Gusti Agung Adnyana Putera, DEA 3. Ir. I Wayan Yansen, MT 4. Ir. I Gusti Ketut Sudipta, MT iv

6 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Komang Sudiarta NIM : Tempat dan Tanggal Lahir : Tabanan, 26 September 1977 Alamat : Br. Belatung, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan Telepon/HP : , (0361) Menyatakan Dengan Sebenarnya Bahwa Tidak Menjiplak Setengah Atau Sepenuhnya Tesis Orang Lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, dan apabila di kemudian hari ternyata tidak benar maka saya bersedia dituntut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Denpasar, 21 Oktober 2011 Hormat saya I Komang Sudiarta NIM v

7 UCAPAN TERIMA KASIH Om Swastiastu, Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas asung wara nugraha-nya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ir. Mayun Nadiasa, MT dan Ir. Nyoman Yudha Astana, MT, pembimbing I dan Pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti program magister khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Dr. Ir. I Gusti Agung Adnyana Putera, DEA selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana periode sebelumnya dan Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana periode sekarang atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan selama penulis mengikuti program magister khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan yang sama juga penulis sampaikan kepada Direktur Program Pascasarjana dan Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. vi

8 Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus disertai penghargaan kepada Ir. I Nyoman Suardika, I Nyoman Ardika, ST dan I Nyoman Anom Purwa Winaya, MSi serta semua teman yang telah bersumbangsih atas dukungan materi, semangat dan pemikiran serta waktu yang telah diberikan, tidak lupa pula pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan persembahan keberhasilan tesis ini kepada Ir. I Komang Sudiastawa (almarhum). Akhirnya penulis sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada keluarga tercinta, Bapak I Made Darma, Ibu Ni Wayan Riti, istriku Komang Ana Wiryanti ST, anakku Putu Aneira Putri Arvanatha dan seluruh keluarga besar yang penuh kesabaran dan pengorbanan telah memberikan kepada penulis kesempatam untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan tesis ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-nya kepada kita semua. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om. vii

9 ABSTRAK ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN FAKTOR KAPASITAS BIAYA Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep atau gambaran secara umum terhadap bangunan yang akan dibangun. Salah satu metode estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung adalah metode faktor kapasitas biaya. Untuk bisa memakai metode faktor kapasitas biaya maka nilai faktor kapasitas biaya harus diketahui terlebih dahulu. Nilai faktor kapasitas biaya dicari dengan melakukan analisis hubungan antara biaya dan kapasitas dengan memakai model regresi linier sederhana. Analisis hubungan biaya dengan kapasitas dilakukan dengan terlebih dahulu melogaritmiskan biaya dan kapasitas. Nilai slope pada model regresi merupakan faktor kapasitas biaya yang dicari. Hasil analisis menunjukkan, faktor kapasitas biaya pada kapasitas fisik (luas lantai) untuk bangunan sosial budaya dengan klasifikasi khusus dan jumlah lantai 4 secara berurutan adalah 0,955 dan 0,956; untuk bangunan kantor dengan klasifikasi sederhana, tidak sederhana, jumlah lantai 1, jumlah lantai 2, jumlah lantai 3 secara berurutan adalah 0,993; 1,269; 1,018; 1,228; 1,501; untuk bangunan sekolah dengan klasifikasi jumlah lantai 2 adalah 0,637; sedangkan pada kapasitas fungsional (jumlah pemakai), untuk bangunan sosial budaya dengan klasifikasi khusus dan jumlah lantai 4 secara berurutan adalah 0,947 dan 0,959; untuk bangunan kantor dengan klasifikasi sederhana, tidak sederhana, jumlah lantai 1, jumlah lantai 2, jumlah lantai 3 secara berurutan adalah 1,009; 1,274; 1,055; 1,313 dan 1,514; untuk bangunan sekolah dengan klasifikasi jumlah lantai 2 adalah 0,319. Estimasi biaya konseptual konstruksi gedung selanjutnya diperoleh dengan mengalikan biaya terdahulu yang diketahui dengan hasil perbandingan antara kapasitas yang direncanakan dengan kapasitas yang diketahui berpangkat faktor kapasitas biaya menurut fungsi, klasifikasi dan jenis kapasitasnya masing-masing. Kata kunci : estimasi biaya konseptual, faktor kapasitas biaya, analisis regresi linier viii

10 ABSTRACT CONCEPTUAL COST ESTIMATION OF BUILDING CONSTRUCTION USING COST CAPACITY FACTOR Conceptual cost estimation is cost estimation based on the concept or general picture of the building to be constructed. One method of conceptual cost estimation on building construction is the cost capacity factor method. To be able to use the method of the cost capacity factor, the cost of capacity factor values should be known in advance. Cost capacity factor values are sought by analyzing the relationship between cost and capacity using simple linear regression model. The analysis of the relationship with the cost of capacity was carried out by first logarithming cost and capacity. The value of slope in the regression model is the capacity factor cost sought. The result of the analysis showed, the capacity factor in the cost of physical capacity (floor area) for social culture building with a special classification and number of 4 floors respectively were 0,955 and 0,956; for office buildings with a simple classification, not simple, a number of floors 1, number of floors 2 and 3 at sequence was 0,993; 1,269; 1,018; 1,228; 1,501; for school buildings with the classification number of floors 2 was 0,637, while the functional capacity (the number of users), for social culture building with a special classification and number of floors 4 was respectively 0,947 and 0,959; for office buildings with a simple classification, not simple, a number of floors 1, number of floors 2 and 3 respectively was 1,009; 1,274; 1,055; 1,313 and 1,514; for school buildings with the classification number of floors 2 was 0,319. Conceptual cost estimation of building construction was obtained by multiplying the known prior costs with the comparative result between the planned capacity with the known capacity powered by cost capacity factor by function, classification and type of capacity respectively. Key word : conceptual cost estimation, cost capacity factor, linear regression analysis. ix

11 DAFTAR ISI SAMPUL DALAM.... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS... iv SURAT PERNYATAAN... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK viii ABSTRACT ix DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA Perencanaan Biaya Proyek Estimasi Biaya... 6 x

12 2.3 Metode Faktor Kapasitas Biaya Normalisasi Regresi Linier Sederhana Linierisasi Kurve Tidak Linier Bangunan Gedung di Indonesia Validasi Koefisien Korelasi dan Koefisien Penentu BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Penelitian Persiapan data Database Pengolahan data Model Aplikasi Konsep Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan Sumber Data Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Analisis Data xi

13 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Umum Analisis untuk Menentukan Faktor Kapasitas Biaya Normalisasi Hubungan biaya dengan luas bangunan Hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sosial budaya Hubungan biaya dengan luas lantai bangunan kantor Hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sekolah Hubungan biaya dengan jumlah pemakai Hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan sosial budaya Hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan kantor dan sekolah Faktor Kapasitas Biaya Bangunan Gedung Validasi Model Faktor Kapasitas Biaya Aplikasi Faktor Kapasitas Biaya BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

14 DAFTAR TABEL 2.1. Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana SD/MI Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Daftar biaya bangunan gedung asrama dan kantor Daftar biaya bangunan gedung laboratorium, puskesmas, rumah sakit dan sekolah Daftar biaya bangunan gedung asrama dan kantor setelah dinormalisasi Daftar biaya bangunan gedung laboratorium, puskesmas, rumah sakit dan sekolah setelah dinormalisasi Daftar biaya dan luas lantai bangunan asrama Daftar biaya dan luas lantai bangunan kantor, laboratorium, puskesmas, rumah sakit dan sekolah Klasifikasi bangunan sosial budaya berdasarkan PerMen P. U. No. 45/PRT/M/2007 (asrama, laboratorium, kantor, puskermas dan sekolah) Klasifikasi bangunan sosial budaya berdasarkan PerMen P. U. No. 45/PRT/M/2007 (kantor dan rumah sakit) Klasifikasi bangunan sosial budaya berdasarkan jumlah lantai Klasifikasi bangunan sosial budaya berdasarkan jumlah lantai 2, 3 dan Daftar biaya dan luas lantai bangunan kantor xiii

15 5.12 Klasifikasi bangunan kantor berdasarkan PerMen P. U. No. 45/PRT/M/ Klasifikasi bangunan kantor berdasarkan jumlah lantai Daftar biaya dan luas lantai bangunan sekolah Klasifikasi bangunan sekolah berdasarkan PerMen P. U. No. 45/PRT/M/ Klasifikasi bangunan sekolah berdasarkan jumlah lantai Jumlah pemakai bangunan gedung sosial budaya (asrama, kantor, laboratorium dan puskesmas) Jumlah pemakai bangunan gedung sosial budaya (rumah sakit dan sekolah) Klasifikasi berdasarkan PerMen P. U. No. 45/PRT/M/2007 (khusus dan sederhana) Klasifikasi berdasarkan PerMen P. U. No. 45/PRT/M/2007 (sederhana dan tidak sederhana) Klasifikasi berdasarkan jumlah lantai 1, 2 dan Klasifikasi berdasarkan jumlah lantai 3 dan Model dan faktor kapasitas biaya hasil analisis hubungan biaya dengan luas bangunan dan biaya dengan jumlah pemakai Error estimate faktor kapasitas biaya hasil analisis hubungan biaya dengan luas bangunan dan biaya dengan jumlah pemakai Faktor kapasitas biaya menurut klasifikasi dan kapasitasnya setelah uji validasi xiv

16 5.26 Rumusan matematis estimasi biaya konseptual menurut Klasifikasinya xv

17 DAFTAR GAMBAR 2.1. Bagan Klasifikasi Bangunan Gedung menurut UUBG No. 28/ Skema Konsep Model Faktor Kapasitas Biaya Diagram tingkat jumlah masing-masing fungsi bangunan gedung Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sosial budaya Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sosial budaya berdasarkan klasifikasi menurut PerMen P. U. No. 45/PRT/M/ Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sosial budaya berdasarkan klasifikasi menurut jumlah lantai Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan kantor Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan kantor berdasarkan klasifikasi menurut PerMen P. U. No. 45/PRT/M/ Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan kantor berdasarkan klasifikasi menurut jumlah lantai Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sekolah Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sekolah berdasarkan klasifikasi menurut PerMen P. U. No. 45/PRT/M/ Grafik hubungan biaya dengan luas lantai bangunan sekolah berdasarkan klasifikasi menurut jumlah lantai Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan sosial budaya xvi

18 5.12 Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan sosial budaya berdasarkan klasifikasi menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/ Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan sosial budaya berdasarkan klasifikasi menurut jumlah lantai Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan kantor Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan kantor berdasarkan klasifikasi menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/ Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan kantor berdasarkan klasifikasi menurut jumlah lantai Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan sekolah Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan sekolah berdasarkan klasifikasi menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/ Grafik hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan sekolah berdasarkan klasifikasi menurut jumlah lantai xvii

19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel luas lantai, jumlah pemakai dan biaya bangunan kantor serta klasifikasinya Lampiran 2 Tabel luas lantai, jumlah pemakai dan biaya bangunan sekolah serta klasifikasinya Lampiran 3 Error Estimate bangunan sosial budaya yang terklasifikasi ke dalam bangunan khusus ( hubungan biaya dengan luas ) Lampiran 4 Estimate bangunan sosial budaya yang terklasifikasi ke dalam bangunan berlantai 4 ( hubungan biaya dengan luas ).. 90 Lampiran 5 Error Estimate bangunan kantor yang terklasifikasi ke dalam bangunan sederhana ( hubungan biaya dengan jumlah pemakai ) Lampiran 6 Error Estimate bangunan kantor yang terklasifikasi ke dalam bangunan tidak sederhana ( hubungan biaya dengan jumlah pemakai ) Lampiran 7 Error Estimate bangunan kantor yang terklasifikasi ke dalam bangunan berlantai 1 ( hubungan biaya dengan jumlah pemakai ) Lampiran 8 Error Estimate bangunan kantor yang terklasifikasi ke dalam bangunan berlantai 2 ( hubungan biaya dengan jumlah pemakai ) xviii

20 Lampiran 9 Error Estimate bangunan kantor yang terklasifikasi ke dalam bangunan berlantai 3 ( hubungan biaya dengan jumlah pemakai ) Lampiran 10 Error Estimate bangunan sekolah yang terklasifikasi ke dalam bangunan berlantai 2 ( hubungan biaya dengan jumlah pemakai ) xix

21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia konstruksi. Estimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik konstruksi dilakukan dan memerlukan analisis detail dan kompilasi dokumen karena estimasi biaya mempunyai dampak pada kesuksesan proyek dan perusahaan. Keakuratan dalam estimasi biaya tergantung pada informasi-informasi terbaru dalam bidang konstruksi yang didapat, disamping pemilihan jenis estimasi biaya yang dipergunakan. Secara umum estimasi biaya konstruksi dibedakan menjadi estimasi biaya konseptual dan estimasi biaya detail. Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep atau gambaran secara umum terhadap bangunan yang akan dibangun, misalnya rumah sederhana, rumah mewah, dan sebagainya. Melalui estimasi ini diperoleh biaya konseptual yaitu biaya berdasarkan gambaran umum yang menjadi acuan terhadap konstruksi bangunan yang direncanakan sebelum biaya detail dihitung. Estimasi biaya detail adalah estimasi biaya berdasarkan perhitungan secara detail terhadap kuantitas dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh biaya total yang lebih akurat. Berbagai metode dipakai dalam melakukan estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung. Salah satu metode estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung adalah metode faktor kapasitas biaya. Metode 1

22 2 faktor kapasitas biaya ini mengambil dasar bahwa terdapat suatu hubungan diantara beberapa proyek bangunan sejenis namun nilai, luas dan jumlah pemakainya berbeda. Biaya sebuah bangunan baru diperoleh setelah faktor kapasitas biaya diketahui. Faktor kapasitas biaya merupakan suatu koefisien pada masing-masing fungsi bangunan yang diperoleh melalui proses tertentu berdasarkan data biaya dan ukuran atau kapasitas proyek yang sudah diketahui dan memiliki jenis yang sama. Dalam prosesnya, metode faktor kapasitas biaya sebagai salah satu metode estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung mengklasifikasikan setiap bangunan untuk mengetahui faktor kapasitas fisik yaitu berupa luas lantai dan kapasitas fungsional berupa jumlah orang pemakai, pada konstruksi bangunan gedung yang bersangkutan. Kapasitas fisik berupa luas lantai dan kapasitas fungsional berupa jumlah orang pemakai, masing-masing diplot bersama-sama dengan biaya konstruksi bangunan gedung sehingga secara umum terdapat hubungan antara masing-masing faktor kapasitas biaya dengan biaya konstruksi bangunan gedung yang dapat dilihat dengan adanya suatu model persamaan. Masing-masing nilai faktor kapasitas biaya bisa diketahui dari model persamaan yang telah diperoleh berdasarkan penjelasan di atas. Metode estimasi biaya konseptual pada negara maju telah banyak dikenal dan dipergunakan dengan baik dalam dunia konstruksi antara lain untuk pembuatan fasilitas pabrik proses kimia, peralatan kontrol untuk polusi udara serta bandara (Abduh,2006). Walaupun demikian, penggunaan metode faktor kapasitas biaya untuk estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung belum

23 3 banyak dikenal, khususnya di Bali. Selama ini yang banyak dipergunakan dalam estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung adalah estimasi parameter menurut fungsi bangunan gedung tersebut atau dengan menggunakan data masa lalu yang diperbarui dengan menggunakan indeks biaya. Untuk bisa memakai metode faktor kapasitas biaya dalam melakukan estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung maka nilai faktor kapasitas biaya harus diketahui terlebih dahulu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Berapa nilai faktor kapasitas biaya bangunan gedung pada model estimasi biaya konseptual bangunan gedung berdasarkan hubungan biaya dengan luas lantai bangunan dan hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan? 2. Bagaimana menentukan estimasi biaya konseptual konstruksi gedung dengan faktor kapasitas biaya bangunan gedung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui model biaya bangunan gedung berdasarkan kapasitas fisik dan kapasitas fungsional. 2. Untuk mengetahui nilai faktor kapasitas biaya pada masing-masing bangunan gedung sebagai faktor dalam melakukan estimasi biaya konseptual konstruksi bangunan gedung dengan memakai metode faktor kapasitas biaya.

24 4 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Dapat melakukan estimasi biaya konseptual konstruksi bangunan gedung dengan menggunakan faktor kapasitas biaya. 2. Estimasi biaya konseptual konstruksi bangunan gedung dengan menggunakan faktor kapasitas biaya bisa dijadikan sebagai alternatif dalam melakukan estimasi biaya konseptual konstruksi bangunan gedung. 1.5 Batasan Masalah 1. Lokasi obyek penelitian dibatasi pada beberapa wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Provinsi Bali. 2. Obyek penelitian difokuskan pada bangunan gedung pemerintah menurut klasifikasi sesuai UUBG No. 28/2002 berupa bangunan gedung sosial budaya yang terdiri dari bangunan gedung pendidikan, layanan kesehatan dan pelayanan umum. 3. Jumlah pemakai bangunan gedung pemerintah menurut klasifikasi sesuai UUBG No. 28/2002 dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku atau berdasarkan standar perencanaan yang ada. 4. Rencana Anggaran Biaya terdahulu yang dipakai berada pada rentang tahun 2002 sampai dengan 2009.

25 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Biaya Proyek Biaya yang diperlukan untuk suatu proyek dapat mencapai jumlah yang sangat besar dan tertanam dalam kurun waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi biaya proyek dengan tahapan perencanaan biaya proyek sebagai berikut : 1. Tahapan pengembangan konseptual, biaya dihitung secara global berdasarkan informasi desain yang minim. Dipakai perhitungan berdasarkan unit biaya bangunan berdasarkan harga per kapasitas tertentu. 2. Tahapan desain konstruksi, biaya proyek dihitung secara agak detail berdasarkan volume pekerjaan dan informasi harga satuan. 3. Tahapan pelelangan, biaya proyek dihitung oleh beberapa kontraktor agar didapat penawaran terbaik, berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar kerja yang cukup dalam usaha mendapatkan kontrak pekerjaan. 4. Tahapan pelaksanaan, biaya proyek pada tahapan ini dihitung lebih detail berdasarkan kuantitas pekerjaan, gambar shop drawing dan metode pelaksanaan dengan ketelitian yang lebih tinggi. Untuk menentukan biaya suatu unit pekerjaan sebagai bagian dari kegiatan proyek, dilakukan estimasi biaya (Husen, 2009). 5

26 6 2.2 Estimasi Biaya Rekayasa pembangunan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang berdasarkan analisis dari berbagai aspek untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dengan hasil seoptimal mungkin. Aspek itu dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan yaitu (Kodoatie, 1995) : 1. Tahapan studi 2. Tahapan perencanaan 3. Tahapan pelaksanaan 4. Tahapan operasi dan pemeliharaan Pada tahap perencanaan sangat penting untuk memperhatikan perkiraan biaya untuk membangun proyek karena memiliki fungsi dengan spektrum yang amat luas bagi masing-masing organisasi peserta proyek dengan penekanannya yang berbeda-beda. Bagi pemilik, angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan investasi. Untuk kontraktor, keuntungan financial yang akan diperoleh tergantung kepada seberapa jauh kecakapannya membuat perkiraan biaya, bila penawaran harga yang diajukan terlalu tinggi kemungkinan besar kontraktor yang bersangkutan akan mengalami kekalahan, sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah akan mengalami kesulitan di belakang hari. Untuk konsultan, angka tersebut diajukan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk berbagai kegunaan sesuai perkembangan proyek dan sampai derajat tertentu, kredibilitasnya terkait dengan kebenaran atau ketepatan angka-angka yang diusulkan (Soeharto, 1997).

27 7 Perkiraan biaya atau estimasi biaya adalah seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu (Soeharto, 1997). Dalam prosesnya, tiap-tiap kategori estimasi harus secara hati-hati dipersiapkan dari tingkat estimasi konseptual sampai pada estimasi detail untuk memperoleh keakuratan estimasi biaya konstruksi. Keakuratan estimasi biaya konstruksi seharusnya meningkat sesuai dengan perubahan proyek, dari perencanaan, desain hingga estimasi akhir pada saat penyelesaian proyek. Hal ini bisa diprediksi dari estimasi konseptual yang akan membentuk batasan, dengan tingkat keakuratannya relatif luas terhadap nilai kontrak proyek konstruksi, karena tidak semua gambaran desain dan detail disebutkan selama perencanaan awal. Estimasi biaya dibedakan menjadi estimasi biaya konseptual dan estimasi biaya detail. Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep bangunan yang akan dibangun. Estimasi biaya konseptual ini bisa disebut juga sebagai perkiraan biaya pendahuluan. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa perkiraan biaya pendahuluan dikerjakan pada tahap konseptual di mana dalam tahap ini semua aspek yang berkaitan dengan rencana investasi dikembangkan, dikaji dan disaring untuk sampai pada suatu laporan yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan untuk tahap berikutnya (Soeharto, 1997). Tuntutan yang harus dipenuhi untuk bisa berlanjutnya rencana investasi adalah kualitas perkiraan biaya yang berkaitan dengan akurasi estimasi biaya tersebut. Kualitas suatu estimasi biaya yang berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan unsur-unsurnya tergantung pada hal-hal berikut (Soeharto, 1997) :

28 8 a. Tersedianya data dan informasi b. Teknik atau metode yang digunakan c. Kecakapan dan pengalaman estimator d. Tujuan pemakaian perkiraan biaya Tersedianya data dan informasi memegang peranan penting dalam hal kualitas perkiraan biaya yang dihasilkan. Hal ini juga memerlukan kecakapan, pengalaman serta judgement dari estimator dan tergantung pula dengan metode perkiraan biaya yang dipakai. Terkait dengan metode yang digunakan, dikenal beberapa metode estimasi biaya yaitu : 1. Metode parametrik 2. Metode dengan memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu 3. Metode menganalisis unsur-unsurnya 4. Menggunakan metode faktor 5. Quantity take off dan harga satuan 6. Unit price 7. Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan Metode mana yang hendah dipakai tergantung pada keperluan dan tersedianya data serta informasi pada waktu itu (Soeharto, 1997). 2.3 Metode Faktor Kapasitas Biaya Estimasi biaya konseptual dapat dilakukan dengan menggunakan data masa lalu yang diperbarui dengan dasar pemikiran bahwa diantara beberapa proyek sejenis namun besar dan kapasitasnya berbeda terdapat suatu korelasi.

29 9 Pendekatan yang dipakai dalam metode ini adalah mencoba meletakkan dasar hubungan matematis yang mengaitkan biaya dengan kapasitas tertentu dari objek (Soeharto, 1997). Metode ini amat praktis untuk melakukan pengujian secara cepat dalam suatu kegiatan analisis biaya. Hal ini tepat digunakan pada waktu belum tersedianya data dan informasi untuk membuat perkiraan biaya yang lebih akurat. Meskipun demikian karena metode ini disusun atas dasar catatan terdahulu maka pemakaiannya harus hati-hati, perlu dikaji apakah kondisi proyek yang sedang disiapkan serupa dengan proyek terdahulu sehingga angka-angka yang diperoleh masih dapat diterapkan (Soeharto, 1997). Rumus matematis yang menunjukkan hubungan antara biaya dengan kapasitas tertentu seperti tersebut di atas adalah berupa kurva pangkat seperti pada Persamaan 2.1. di bawah ini : m Q2 C C Q 2 1 (2.1) 1 dengan; C 1 = biaya untuk kapasitas yang diketahui (Rp) C 2 = biaya untuk kapasitas yang ingin diketahui (Rp) Q 2 = ukuran/kapasitas fasilitas yang ingin diketahui (m 2 atau orang) Q 1 = ukuran/kapasitas fasilitas yang diketahui (m 2 atau orang) m = faktor kapasitas biaya Faktor kapasitas biaya (m) yang terdapat dalam Persamaan 2.1. diperoleh dari hasil hubungan biaya dengan kapasitas tertentu suatu objek menggunakan kurva linier seperti Persamaan 2.2. di bawah ini : y = mx + q... (2.2)

30 10 dengan; y = biaya, x = kapasitas, m = faktor kapasitas biaya q = komponen tetap 2.4 Normalisasi Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa estimasi biaya konseptual dapat dilakukan dengan menggunakan data masa lalu yang diperbarui dengan dasar pemikiran bahwa diantara beberapa proyek sejenis namun besar dan kapasitasnya berbeda terdapat suatu korelasi, maka perihal harga di waktu yang lalu dan korelasinya terhadap tingkat harga saat ini dapat ditemui dalam penerbitan berkala sebagai indeks harga. Indeks harga adalah angka perbandingan antara harga pada suatu waktu ( tahun tertentu) terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar (Soeharto, 1997). Dengan memahami dasar teori yang disampaikan di atas maka dapat diartikan bahwa adanya data masa lalu tentunya terkait dengan waktu dan lokasinya masing-masing. Perbedaan lokasi yang ada dapat terkorelasi ke lokasi yang menjadi acuan dan diterjemahkan suatu rumusan seperti persamaan 2.3. berikut : I B CB C L... (2.3) I L dengan; C B C L = biaya menurut lokasi acuan (Denpasar) = biaya dari suatu lokasi yang diketahui

31 11 I B I L = indeks harga konsumen menurut lokasi acuan (Denpasar) = indeks harga konsumen dari suatu lokasi yang diketahui Demikian juga halnya adanya perbedaan waktu di masa lampau dapat terkorelasi pada waktu yang menjadi acuan dasar. Persamaan yang mewakilinya seperti pada Persamaan 2.4. Biaya sekarang Biayalalu x 100 dengan; i = angka inflasi n = selisih waktu (tahun) n i 1... (2.4) Indeks harga konsumen adalah suatu ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan pada harga komoditas dan jumlah barang yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. Indeks harga konsumen disusun oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber relevan, seperti pasar konsumen, produsen, lembagalembaga konsumen dan sebagainya. Penetapan indeks harga konsumen dilakukan dengan mempergunakan metode tertentu baik dengan indeks angka ditimbang maupun dengan angka indeks tidak ditimbang. Waktu dasar yang dipergunakan adalah tahun dimana ekonomi dianggap dalam keadaan stabil dan tidak berjauhan dengan tahun yang akan datang.

32 12 Dalam penetapan indeks harga konsumen, ada beberapa faktor yang dianggap mempunyai pengaruh cukup besar terhadap pembentukan harga konsumen yaitu : 1. Kebijakan pemerintah berkenaan dengan politik ekonomi dan moneter serta politik perdagangan luar negeri. 2. Kebijakan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. 3. Jumlah permintaan konsumen terhadap komoditas. 4. Kenaikan pendapatan masyarakat. 5. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen. 6. Nilai mata uang jika dibandingkan dengan kurs. 2.5 Regresi Linier Sederhana Dalam penelitian orang bisa bekerja menggunakan model yang bisa diartikan sebagai suatu hubungan fungsional antara peubah. Dengan model itu kita berusaha memahami, menerangkan, mengendalikan dan kemudian memprediksikan kelakuan sistem yang kita teliti. Model juga menolong dalam menentukan hubungan kausal antara dua atau lebih peubah. Secara umum model merupakan penyederhanaan dan abstraksi dari keadaan alam yang sesungguhnya. Keadaan alam yang ingin diteliti biasanya rumit dan kemampuan kita menelitinya secara keseluruhan amat terbatas, karena itu kita perlu menyederhanakannya sesuai dengan kemampuan akal kita menghadapinya. Dari pengalaman di masa lalu atau dari dugaan mengenai hubungan antara peubah dalam sistem yang

33 13 diteliti, dirumuskan perkiraan kelakuan sistem tersebut dalam berbagai situasi (Sembiring, 2003). Model yang dibicarakan ini akan selalu berbentuk fungsi dan regresi merupakan alat yang ampuh dalam pembentukannya (Sembiring, 2003). Regresi yang berarti peramalan merupakan alat analisis hubungan yang digunakan untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain melalui persamaan garis regresi. Regresi ini dapat berbentuk regresi linier yaitu regresi yang memperlihatkan data yang ada dapat dinyatakan berada pada suatu garis lurus dan regresi non linier yaitu regresi yang memperlihatkan data yang ada tidak dapat dinyatakan pada suatu garis lurus (Hasan, 2008). Regresi linier dapat berupa regresi linier sederhana, yaitu regresi linier yang hanya melibatkan dua variabel yaitu satu variabel bebas X dan satu variabel terikat Y dan regresi linier berganda yaitu regresi linier yang melibatkan lebih dari dua variabel, satu variabel terikat Y dan dua atau lebih variabel bebas (X 1, X 2, X 3,..., X n ) (Hasan, 2008). Apabila model tersebut diterjemahkan secara matematis maka Persamaan 2.2. sebagai perwakilannya. Dalam persamaan tersebut, m dan q disebut koefisien regresi yang nilainya ditentukan dari data, sedangkan y menyatakan prediksi (Sembiring, 2003). 2.6 Linierisasi Kurve Tidak Linier Dalam praktek sering dijumpai bahwa sebaran titik-titik pada sistem koordinat mempunyai kecenderungan (trend) yang berupa kurve lengkung

34 14 sehingga persamaan 2.2 tidak bisa langsung digunakan. Agar persamaan regresi linier dapat digunakan untuk mempresentasikan kurve lengkung, maka perlu dilakukan transformasi koordinat sedemikian rupa sehingga sebaran titik data bisa dipresentasikan dalam kurve linier. Berikut ini diberikan dua fungsi transformasi data yang bisa digunakan, yaitu fungsi eksponensial dan fungsi berpangkat. 1) Persamaan berpangkat b2 Persamaan berpangkat diberikan oleh bentuk berikut ini y a 2 x dengan a 2 dan b 2 adalah koefisien konstan. Persamaan tersebut dapat dilinierkan dengan menggunakan fungsi logaritmik sehingga didapat log y = b 2 log x + log a 2 yang merupakan hubungan log-log antara log y dan log x. Persamaan tersebut mempunyai bentuk garis lurus dengan kemiringan b 2 dan memotong sumbu log y pada log a 2. 2) Fungsi exponensial Contoh lain dari kurve tak linier adalah fungsi eksponensial seperti diberikan oleh bentuk berikut b1 x y a1 e dengan a 1 dan b 1 adalah konstanta. Persamaan tersebut dapat dilinierkan dengan menggunakan logaritma natural sehingga menjadi ln y = ln a 1 + b 1 x ln e, karena ln e = 1, maka ln y = ln a 1 + b 1 x. Persamaan log y = b 2 log x + log a 2 merupakan hubungan semi logaritmik antara ln y dan x. Persamaan tersebut mempunyai bentuk garis lurus dengan kemiringan b 1 dan memotong sumbu ln y pada ln a 1.

35 Bangunan Gedung di Indonesia Definisi tentang bangunan gedung dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2002 adalah "wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau di dalam tanah dan atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus". Untuk memudahkan pengaturan menurut kelompok kegunaan gedung dalam hal teknis dan administrasi, UUBG No. 28/2002 mengklasifikasikan bangunan gedung fungsinyaseperti pada Gambar 2.1 dibawah ini : Bangunan Gedung Hunian Keagamaan Usaha Sosial Budaya Khusus R. Tinggal Tunggal R. Tinggal Deret R. Tinggal Susun R. Tinggal Sementara Masjid Gereja Pura Wihara Kelenten Perkantoran Perdagangan Penginapan Industri Terminal Penyimpanan Pariwisata Pendidikan Layanan Kesehatan Pelayanan Umum Kebudayaan Kemiliteran Reaktor Dll Gambar 2.1 Bagan Klasifikasi Bangunan Gedung menurut UUBG No. 28/2002 Pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007, bangunan gedung negara menurut tingkat kompleksitasnya diklasifikasikan menjadi 3 yaitu bangunan sederhana, bangunan tidak sederhana, dan bangunan khusus.

36 16 a. Klasifikasi Bangunan Sederhana, antara lain: 1. Gedung yang sudah ada desain prototipenya, atau bangunan gedung dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai dengan luas sampai dengan 500 m 2 ; 2. Bangunan rumah dinas tipe C, D, dan E yang tidak bertingkat; 3. Gedung pelayanan kesehatan: puskesmas; dan 4. Gedung pendidikan tingkat dasar dan/atau lanjutan dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai. b. Klasifikasi Bangunan tidak Sederhana, antara lain: 1. Gedung yang belum ada desain prototipenya, atau gedung dengan luas di atas dari 500 m 2, atau gedung bertingkat di atas 2 lantai; 2. Bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah dinas C, D, dan E yang bertingkat lebih dari 2 lantai, rumah negara yang berbentuk rumah susun; 3. Gedung Rumah Sakit Klas A, B,C, dan D; dan 4. Gedung pendidikan tinggi universitas/akademi; atau gedung pendidikan dasar/lanjutan bertingkat di atas 2 lantai. c. Klasifikasi Bangunan Khusus, merupakan bangunan gedung negara yang memiliki penggunaan dan persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan penyelesaian/teknologi khusus. Bangunan tersebut antara lain: 1. Istana negara dan rumah jabatan presiden & wakil presiden, 2. Wisma negara, 3. Gedung instalasi nuklir,

37 17 4. Gedung instalasi pertahanan, bangunan POLRI dengan penggunaan dan persyaratan khusus, 5. Gedung laboratorium, 6. Gedung terminal udara/laut/darat, 7. Stasiun kereta api, 8. Stadion olah raga, 9. Rumah tahanan, 10. Gudang benda berbahaya, 11. Gedung bersifat monumental, 12. Gedung kantor perwakilan negara R.I. di luar negeri. Dalam menghitung luas ruang bangunan gedung kantor yang diperlukan, dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 45/PRT/M/2007 dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi sederhana rata-rata sebesar 9,6 m 2 per personil; 2. Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi tidak sederhana rata-rata sebesar 10 m 2 per personil; 3. Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang-ruang khusus atau ruang pelayanan masyarakat, kebutuhannya dihitung secara tersendiri (studi kebutuhan ruang) diluar luas ruangan untuk seluruh personil yang akan ditampung. Desain awal sebuah bangunan harus memperhatikan kapasitas bangunan yang akan didesain. Sebagai dasar penentuan kapasitas atau daya tampung yang

38 18 akan direncanakan adalah mengikuti standar perencanaan bangunan menurut jenis bangunan yang akan dibangun (Neufert,1989). Asrama dengan kamar tidur terpisah, luas kamarnya lebih besar dari 6 m 2, sebaiknya 9 m 2. Tempat tidur sebaiknya tidak disusun berderet dan sebaiknya setiap tempat tidur dilengkapi lemari pakaian dan barang pribadi yang diletakkan di sisi tempat tidur, aliran udara harus cukup baik. Tingkat pengawasan penghuni asrama tergantung pada system yang dianut. Pengawas asrama membutuhkan ruang keluarga dan kamar tidur masing-masing dengan luas 18 m 2 (Neufert,1989). Daya tampung bangunan perkantoran dapat ditelusuri melalui jenis/bentuk organisasinya. Berdasarkan bentuk organisasi ini, diketahui jumlah orang menurut tingkatan jabatannya secara fuugsional. Hal ini, nanti akan mempengaruhi jenis ruang yang harus tersedia dalam kantor tersebut. Jumlah orang yang terdeskripsikan melalui struktur organisasi kantor akan menentukan ukuran luas ruang yang dibutuhkan. Kebutuhan ruang kantor dapat dihitung melalui 2 cara bersamaan (Neufert,1989), yaitu : a. Ruang gerak orang (standar ruang perorangan dikalikan jumlah orang) ditambahkan dengan ruang tambahan untuk sarana penunjang dan faktor untuk sirkulasi utama, b. Ruang bebas untuk bukan orang, misal ruang mesin. Secara ideal ukuran ruang laboratorium ditentukan oleh ukuran anthropometric, misalnya lebar daun meja diukur berdasarkan daya jangkau maksimum, menurut teori sekitar 600 tetapi dalam prakteknya berkisar 610 hingga 840. Panjang daun meja bagi siswa yang sedang melakukan penelitian biasanya

39 19 berkisar antara dan tergantung pada disiplin ilmu dan persyaratan khusus dari penelitian yang dikerjakan. Bila peneliti membentuk kelompok dengan menggunakan alat bersama maka panjang daun meja bias dikurangi menjadi sekitar per orang. Tinggi meja diukur dari permukaan lantai berkisar antara 450 untuk pekerjaan kimia hingga 90 untuk pekerjaan yang harus dilakukan sambil berdiri (Neufert,1989). Puskesmas sebagai tempat untuk pasien berobat jalan terdiri dari ruang konsultasi, ruang penyelidikan, ruang pemeriksaan dan ruang pengobatan. Pemeriksaan berkala memakan waktu sekitar 3 jam (kira-kira 10 jam per minggu) dan dilakukan antara pukul Setiap dokter dapat menggunakan sekaligus 2 kegiatan masing-masing dalam satu ruangan. Penggunaan ruang diperkirakan 9 kali kunjungan per minggu, dimana rumusan perhitungan kebutuhan ruang adalah jumlah ruang yang dibutuhkan dibagi 9 sama dengan kegiatan dalam ruang per minggu. Untuk bangunan rumah sakit secara umum pembangunannya didasarkan pada 2 unsur utama yakni dasar pelayanan dan konfigurasi tempat tidur. Dalam perhitungan memakai konfigurasi tempat tidur perbandingan tempat tidur per tim petugas rumah sakit adalah pasien. Selain itu perbandingan tempat tidur untuk suatu rumah sakit lingkungan didapat angka kira-kira m 2 per tempat tidur untuk bagian perawatan dan m 2 per tempat tidur untuk bagian-bagian utama lainnya (Neufert,1989). Batasan pengertian ruang untuk tahun-tahun awal pada sekolah yang menjalankan program wajib belajar lebih banyak mengandalkan pada perencanaan arsitektural yang dapat dikelompokkan atas 3 kategori (Neufert,1989) yakni :

40 20 1. Unsur fasilitas dari ruang kelas utama setempat 2. Unsur fasilitas ruang tertutup yang yang dipakai bersama 3. Unsur fasilitas ruang luar yang dipakai bersama Perubahan acuan perencanaan dari ruang kelas yang baku menjadi pusat-pusat ruang menurut acuan baru telah dicoba dengan mengubah beberapa sekolah tua. Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana bangunan SD/MI dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1. Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana SD/MI Tipe SD/MI Uraian Satuan A B C Jumlah Murid orang Ideal 480 Ideal 240 Min. 90 Jumlah Ruang Kelas buah Jumlah murid/kelas orang Jumlah Luas Ruang Kelas m Kebutuhan ruang/murid m 2 1,4 1,4 1,87 /murid Kebutuhan Ruang Belajar m Kebutuhan Ruang Kantor m Kebutuhan Ruang Penunjang m (kecuali Kantin, parkir, rumah kepsek, mess guru) Jumlah Luas Ruang Total m Lokasi Kab./ kota Kec. /kel. Desa/daerah terpencil Sumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Gedung SD/MI No. CT/TB/PELT/TC/SD/001/ Validasi Salah satu tahap penting dalam pengembangan model adalah melakukan uji validitasnya. Proses ini meliputi tes dan evaluasi dari model yang dikembangkan dengan beberapa validasi data. Uji validasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat kesalahan estimasi yang menggunakan faktor kapasitas biaya

41 21 terhadap data aktual. Koreksi ini juga melihat seberapa besar penyimpangan dari estimasi biaya konseptual dengan metode faktor kapasitas biaya. Melalui nilai koreksi yang dilakukan, diharapkan dapat melihat faktor kapasitas biaya untuk setiap fungsi bangunan yang lebih mendekati kenyataan atau tingkat kesalahan yang lebih kecil. Tahapan validasi yang dilakukan meliputi: 1. Menentukan data-data bangunan yang memiliki karakteristik sama pada setiap fungsi bangunan yang nantinya akan menjadi nilai Q 1, Q 2, C 1 dan C 2, 2. Menentukan nilai m, Q 1, Q 2, C 1 dan C 2 dari data yang terdapat pada setiap klasifikasi, 3. Input nilai Q 1, Q 2 dan C 1 pada persamaan faktor kapasitas C Q2 C Q 1 1 m 2, menjadi nilai C 2, 4. Menentukan prosentase kesalahan antara C 2 dan C 2 aktual melalui Persamaan 2.4, dan cost model cost actual Error estimate x100% cost actual... (2.5) 5. Nilai kesalahan ini kemudian dapat dirata-rata untuk setiap kelasnya sehingga dapat diketahui berapa persentase kesalahan pada suatu klasifikasi. 2.9 Koefisien Korelasi dan Koefisien Penentu Koefisien korelasi (KK) adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di antara -1

42 22 dan +1. Untuk bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-) atau (-1 KK +1) (Hasan, 2008). Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variable-variabel berkorelasi positif, artinya jika variable yang satu naik/turun maka variable yang lain juga naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke +1 semakin kuat positifnya. Jika koefisien korelasi bernilai negatif maka variable-variabel berkorelasi negatif, artinya jika variable yang satu naik/turun maka variable yang lain juga naik/turun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke -1 semakin kuat negatifnya. Jika koefisien korelasi bernilai 0 (nol) maka variable tidak menunjukkan korelasi. Jika koefisien korelasi bernilai +1 atau -1 maka variable-variabel menunjukkan korelasi positif atau negative sempurna (Hasan, 2008). Koefisien penentu (KP) atau koefisien determinasi (KD) adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel atau lebih (variabel bebas X) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat Y). Nilai koefisien penentu berada antara 0 sampai 1 (0 KP 1). Jika nilai koefisien penentu (KP) = 0, berarti tidak pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai koefisien penentu (KP) = 1 berarti variasi (naik/turunnya) variabel dependen adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen. Jika nilai koefisien penentu (KP) berada di antara 0 dan 1 (0 < KP < 1) maka besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi (naik/turunnya) variabel dependen adalah sesuai dengan nilai KP itu sendiri, dan selebihnya berasal dari faktor-faktor lain (Hasan, 2008).

43 23 Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai KK sebagai patokan (Hasan, 2008). Table 2.2 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan No. Interval Nilai Kekuatan Hubungan KK = 0,00 0,00 < KK 0,20 0,20 < KK 0,40 0,40 < KK 0,70 0,70 < KK 0,90 0,90 < KK 1,00 KK = 1,00 Tidak ada Sangat rendah atau lemah sekali Rendah atau lemah tapi pasti Cukup berarti atau sedang Tinggi atau kuat Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan Sempurna

44 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Persiapan data Sebagai langkah awal dari penulisan ini adalah mempersiapkan data dengan terlebih dahulu menentukan klasifikasi bangunan gedung yang akan dijadikan objek penulisan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap data yang diperlukan, dilakukan survey ke instansi terkait ataupun ke penyedia jasa konstruksi untuk memperoleh data-data kontrak tiap jenis bangunan gedung. Survey juga dilakukan ke Badan Pusat Statistik (BPS) setempat untuk mengetahui tingkat inflasi pada waktu tertentu dan data lain yang berkaitan Database Berdasarkan survey dan data-data kontrak tiap jenis bangunan yang akan dicari, akan diketahui rencana anggaran biaya dan luas bangunan yang bersangkutan. Dari hasil survey ke Badan Pusat Statistik (BPS) diharapkan akan diperoleh data inflasi dan data indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen tiap lokasi dipakai untuk normalisasi lokasi karena indeks harga konstruksi belum ada secara resmi di Indonesia. Rencana anggaran biaya, kapasitas bangunan, data indeks harga konsumen dan data inflasi inilah yang akan menjadi database dari penulisan ini. 25

45 Pengolahan data Pada pengolahan data diawali dengan penentuan real cost pada setiap fungsi bangunan yang diperoleh dari data RAB yang telah didapat dengan tetap mengacu pada standar teknis peraturan bangunan gedung. Data biaya yang diperoleh berasal dari waktu dan lokasi yang berbeda kemudian dinormalisasi. Normalisasi dilakukan terhadap lokasi dan waktu yang berbeda. Normalisasi terhadap lokasi dilakukan dengan menggunakan indeks lokasi dari indeks harga konsumen tiap lokasi. Informasi indeks diperoleh dari BPS dengan menetapkan lokasi acuan (base location) adalah kota Denpasar. Normalisasi terhadap waktu dilakukan dengan menggunakan angka inflasi yang dikeluarkan oleh BPS. Biaya yang dinormalisasi terhadap waktu adalah biaya yang telah disesuaikan dengan lokasi. Tahun acuan dalam normalisasi terhadap waktu adalah tahun Setelah dilakukan normalisasi, dilanjutkan dengan klasifikasi data, Klasifikasi data ini untuk melihat perbandingan seberapa besar error yang terjadi melalui pembagian atau pengelompokan data yang baik menurut aturan tertentu. Selain itu, untuk melihat apakah dengan diklasifikasikan faktor kapasitas biaya (m) menjadi lebih spesifik dibandingkan dengan tidak diklasifikasikan. Spesifik nilai m dalam arti memiliki kecenderungan yang sama atau berbeda antara kapasitas dan biayanya. Klasifikasi dilakukan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 yang mengklasifikasikan bangunan sederhana dan tidak sederhana dan klasifikasi menurut jumlah lantai. Eksponen faktor kapasitas biaya didapatkan dengan menggunakan algoritma kapasitas dan

46 27 biaya. Berdasarkan pengeplotan ini kemudian dilakukan analisis hubungan antara kapasitas dan biayanya dengan model regresi linier sederhana Model Model faktor kapasitas biaya diperoleh dengan analisis hubungan antara kapasitas dan biayanya. Melalui analisis regresi linier sederhana yang digunakan dalam penelitian ini, fungsi matematis yang menghubungkan kapasitas dan biaya bangunannya bisa diketahui. Kapasitas yang dimaksud adalah luas (m 2 ) dan jumlah orang pemakai. Hasil dari analisis regresi adalah fungsi matematis yang dapat dikatakan sebagai persamaan regresi. Hasil akhir dari pengembangan faktor kapasitas biaya adalah nilai faktor kapasitas biaya sesuai dengan fungsi bangunan dan kapasitas serta batasan atau jangkauan itu dapat berlaku. Setelah nilai faktor kapasitas biaya (m) sesuai dengan fungsi bangunan dan kapasitas diketahui, nilai m tersebut disusun pada suatu grafik sesuai slopenya dengan batasan range untuk slope yang berbeda-beda Aplikasi Pada aplikasi faktor kapasitas biaya, bangunan yang akan dibangun diestimasi dengan menggunakan data biaya bangunan sebelumnya yang memiliki karakteristik atau jenis yang sama. Data lampau yang dibutuhkan adalah kapasitas dan jumlah biayanya. Perhitungan biaya untuk kapasitas yang direncanakan menggunakan Persamaan 2.1 dengan nilai eksponen faktor kapasitas biaya yang sudah didapatkan sebelumnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perlu dilakukan identifikasi biaya proyek dengan tahapan perencanaan biaya. bangunan berdasarkan harga per kapasitas tertentu.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perlu dilakukan identifikasi biaya proyek dengan tahapan perencanaan biaya. bangunan berdasarkan harga per kapasitas tertentu. 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Biaya Proyek Biaya yang diperlukan untuk suatu proyek dapat mencapai jumlah yang sangat besar dan tertanam dalam kurun waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA)

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA) 1 TESIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA) NI LUH AYU SARIANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR TESIS MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR IDA AYU PRANITI TRESNA PUTRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS MANAJEMEN

Lebih terperinci

MANAJEMEN CHANGE ORDER PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

MANAJEMEN CHANGE ORDER PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG TESIS MANAJEMEN CHANGE ORDER PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG FRYSA WIRIANTARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012 TESIS MANAJEMEN CHANGE ORDER PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI TESIS DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI NI PUTU VIVIN NOPIANTARI NIM. 1191261003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM

Lebih terperinci

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana 1 TESIS PENGARUH PENGALAMAN, ORIENTASI ETIKA, KOMITMEN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI PUTU PURNAMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI TESIS PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI I NYOMAN PUTRAYASA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM

Lebih terperinci

Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut :

Skema harga satuan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan peralatan dapat dirangkum sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA5154 UNTUK APLIKASI TEKNOLOGI SEMI SOLID CASTING Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Teknik Mesin Program Pasca

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO TESIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA PUTU AYU RUSMALA DEWI

Lebih terperinci

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TESIS MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN \ INGRID SARASWATI BAYUSENA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Tesis untuk Memeroleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk Memeroleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana METODE KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN TATA BAHASA JEPANG DASAR (SHOKYOU BUNPO) BAGI MAHASISWA SEMESTER III SASTRA JEPANG SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING SARASWATI DENPASAR

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT TESIS PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT NI WAYAN WIWIN INTAN WINTARI ROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS KINERJA PROYEK TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDERS

TESIS ANALISIS KINERJA PROYEK TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDERS TESIS ANALISIS KINERJA PROYEK TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDERS LUH DEWI TRISNAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS ANALISIS KINERJA PROYEK TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDERS LUH

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Ketut Budiartha, SE., Msi.,Ak.,CPA NIP. 19591202 198702 1 001 Dr.Drs.Herkulanus Bambang Suprasto,

Lebih terperinci

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI TESIS PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI SAYU MADE PARWATI NIM 1391661039 NIM. 1NI391661035 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA

TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA NI LUH GEDE ARYAWATI NIM : 1090662046 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi. Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi., Ak. NIP. 19641225199303 1 003

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN TESIS PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN NI LUH MADE HERAWATI NIM 1391661043 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA RETURN SAHAM PADA EX-DIVIDEND DAY DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA RETURN SAHAM PADA EX-DIVIDEND DAY DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA RETURN SAHAM PADA EX-DIVIDEND DAY DI BURSA EFEK INDONESIA NYOMAN SHUADNYANA PUTRA NIM. : 0791662029 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA SURABERATA KECAMATAN SELEMADEG BARAT

KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA SURABERATA KECAMATAN SELEMADEG BARAT TESIS KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA SURABERATA KECAMATAN SELEMADEG BARAT NI WAYAN ELIYAWATI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KUALITAS PELAYANAN

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP KREATIVITAS DAN KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP KREATIVITAS DAN KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP KREATIVITAS DAN KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI LOGISTIK UNTUK ANALISIS KECELAKAAN FATAL YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DAN MELIBATKAN ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN KARANGASEM

APLIKASI REGRESI LOGISTIK UNTUK ANALISIS KECELAKAAN FATAL YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DAN MELIBATKAN ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN KARANGASEM TESIS APLIKASI REGRESI LOGISTIK UNTUK ANALISIS KECELAKAAN FATAL YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DAN MELIBATKAN ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN KARANGASEM ANAK AGUNG ARI DWARADEWI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN KNN

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN KNN TESIS PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN KNN I WAYAN AGUS SURYA DARMA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN AYU DIANDRA SARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PERAN MEDIASI

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI NI MADE RAI JUNIARIANI NIM 1491661008 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA IDA SRI DHARMA DEWI NIM : 04.90.662.057 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) TESIS ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) IDA BAGUS GDE ARDHIKAYANA NIM : 1291961001 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI TESIS PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI \ NI MADE WASASIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM TESIS PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM MEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN SI MADE AYU SRI

Lebih terperinci

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat- Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat- Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara nugraha- Nya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan

Lebih terperinci

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT IDA AYU KARTIKA MAHARANI NIM : 1490661068 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KEADILAN PROSEDURAL DAN IKLIM KERJA ETIS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Tabanan) I PUTU PANDE ARIAWAN NIM 1391661045

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PADA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KOMPETENSI PADA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI TESIS PENGARUH KOMPETENSI PADA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI \ GEDE ARY SURYA WARDHANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF DAN PENEGAKAN SANKSI PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DENGAN KEPUASAN WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA

STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Manajemen Program

Lebih terperinci

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM:

ANAK AGUNG GEDE ANOM NIM: TESIS PELATIHAN BERJALAN DENGAN TANGAN JARAK 5 METER 5 REPETISI 4 SET LEBIH MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT LENGAN DARI PADA 4 REPETISI 5 SET PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 9 DENPASAR ANAK AGUNG GEDE

Lebih terperinci

DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA IDA AYU PUTU MEGAWATI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS DETERMINASI KEPUTUSAN HEDGING PADA

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA I GEDE SURYA PRATAMA NIM : 1390662029 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR

PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR TESIS PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR COKORDA ISTRI MAS KUSUMANINGRAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENERAPAN

Lebih terperinci

LUH MIRA AMBARASARI SAKA

LUH MIRA AMBARASARI SAKA TESIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PENGURUSAN PERIZINAN SIUP AGRIBISNIS DI BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU DAN PENANAMAN MODAL KOTA DENPASAR LUH MIRA AMBARASARI SAKA NIM. 1291161015 PROGRAM

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Struktur Modal Sebagai Variabel Moderasi) NI MADE SUASTINI

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 ( ) ISSN:

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 ( ) ISSN: MODEL ESTIMASI BIAYA TAHAP KONSEPTUAL KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DENGAN METODE PARAMETRIK (Studi Kasus pada Bangunan Gedung Publik di Wilayah Kota Manado dan Kabupaten/Kota sekitarnya) Hence S. D. Roring

Lebih terperinci

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI TESIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DWI HARYADI NUGRAHA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Bangunan dan Pembangunan Gedung Negara. dan/atau perolehan lainnya yang sah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Bangunan dan Pembangunan Gedung Negara. dan/atau perolehan lainnya yang sah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bangunan dan Pembangunan Gedung Negara (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007) Bangunan Gedung Negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas

Lebih terperinci

TESIS HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN AGRIBISNIS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JAMUR TIRAM DI KOTA DENPASAR

TESIS HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN AGRIBISNIS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JAMUR TIRAM DI KOTA DENPASAR TESIS HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN AGRIBISNIS TERHADAP KEBERHASILAN USAHA JAMUR TIRAM DI KOTA DENPASAR NI WAYAN PURNAMI RUSADI NIM. 1391161002 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TEKANAN KETAATAN, LOKUS KENDALI EKSTERNAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR PADA PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TEKANAN KETAATAN, LOKUS KENDALI EKSTERNAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR PADA PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT TESIS PENGARUH TEKANAN WAKTU, TEKANAN KETAATAN, LOKUS KENDALI EKSTERNAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR PADA PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT NI PUTU RISKI MARTINI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata,

Lebih terperinci

KINERJA DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH HOTEL BERBINTANG DI KAWASAN PARIWISATA UBUD BALI

KINERJA DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH HOTEL BERBINTANG DI KAWASAN PARIWISATA UBUD BALI KINERJA DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH HOTEL BERBINTANG DI KAWASAN PARIWISATA UBUD BALI Tesis untuk memperoleh gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MITRA GROUP PASCA AKUISISI DI BALI

PENGARUH MANAJEMEN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MITRA GROUP PASCA AKUISISI DI BALI TESIS PENGARUH MANAJEMEN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MITRA GROUP PASCA AKUISISI DI BALI MADE GDE SUDHARMA SANTOSA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010 TESIS PENGARUH MANAJEMEN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

KEWENANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH(BLUD) DALAM HAL PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN

KEWENANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH(BLUD) DALAM HAL PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN TESIS KEWENANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH(BLUD) DALAM HAL PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN I GEDE PERDANA YOGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012 TESIS KEWENANGAN

Lebih terperinci

TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN PERALATAN PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) DI MAKASSAR

TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN PERALATAN PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) DI MAKASSAR TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN PERALATAN PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) DI MAKASSAR FRINS APUL SIMARMATA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI

Lebih terperinci

I GUSTI LANANG SUARMIKA NIM.

I GUSTI LANANG SUARMIKA NIM. TESIS KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN MEMODERASI PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH PADA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS WEB TESIS SISTEM INFORMASI PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS WEB I MADE ARIAGUS SUPRADNYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 iii TESIS SISTEM INFORMASI PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS WEB I MADE ARIAGUS

Lebih terperinci

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI GEDE WIDIADNYANA PASEK PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i PENGARUH

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PT. BANK BPD BALI KANTOR CAPEM TEUKU UMAR DENPASAR

TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PT. BANK BPD BALI KANTOR CAPEM TEUKU UMAR DENPASAR TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PT. BANK BPD BALI KANTOR CAPEM TEUKU UMAR DENPASAR IDA BAGUS GDE BANDAYUDA NIM : 0490662043 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TESIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI KADEK NITA SUMIARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENGARUH UKURAN

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS STUDI PERBANDINGAN RENTABILITAS BANK SEBELUM DENGAN SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SESUAI PBI NOMOR 11/25/PBI/2009 PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI ADI SUSTIKA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PERILAKU PEKERJA KONSTRUKSI PADA PROYEK JALAN TOL NUSA DUA NGURAH RAI - BENOA

PENGARUH PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PERILAKU PEKERJA KONSTRUKSI PADA PROYEK JALAN TOL NUSA DUA NGURAH RAI - BENOA TESIS PENGARUH PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PERILAKU PEKERJA KONSTRUKSI PADA PROYEK JALAN TOL NUSA DUA NGURAH RAI - BENOA MADE BAYU SAMBIRA TEJA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : : Analisis Karakteristik Dan Kebutuhan Parkir Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung.

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : : Analisis Karakteristik Dan Kebutuhan Parkir Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung. HALAMAN PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Ade Buddhi Yoga Acyuta NIM : 1204105027 Judul TA : Analisis Karakteristik Dan Kebutuhan Parkir Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung.

Lebih terperinci

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR

TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR TESIS PENINGKATAN PEMAHAMAN AFIKS PADA KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN METODE INTENSIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP PGRI 7 DENPASAR A.A. ISTRI AGUNG BINTANG SURYANINGSIH NIM 1490161024

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 UJIAN TESIS

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 UJIAN TESIS TESIS ADEKUASI HEMODIALISIS MERUPAKAN FAKTOR PENENTU TIPE MALNUTRISI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL TAHAP AKHIR YANG MENJALANI HEMODIALISIS REGULER DI RSUP SANGLAH TAHUN 2016 I GEDE GUPITA DHARMA PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA I GEDE ANANDITHA WICAKSANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KOMANG AYU RUSTINI NIM NIM. 1NI PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

KOMANG AYU RUSTINI NIM NIM. 1NI PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA PADA KOMITMEN ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA PADA KINERJA PENGELOLA ANGGARAN (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Tabanan)

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) TESIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) ROY JOHAN AGUNG TUCUNAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 i TESIS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR ANALISIS PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN GIANYAR. SKRIPSI Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI

Lebih terperinci

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2016

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2016 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2016 PEMBIMBING I, PEMBIMBING II, Prof. Dr. dr. I Gde Raka Widiana, Sp.PD-KGH DR. dr. I Wayan Sudhana, Sp.PD-KGH NIP. 195607071982111001

Lebih terperinci

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 1995-2007 Oleh : I KADEK MULIADHA DWI SAPUTRA 03.15.151.131 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DAN MELALUI SISTEM PERWAKILAN

PERBANDINGAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DAN MELALUI SISTEM PERWAKILAN TESIS PERBANDINGAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DAN MELALUI SISTEM PERWAKILAN I NYOMAN RUTHA ADY NIM. 0790561062 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru * ABSTRACT

Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru *  ABSTRACT ANALISA TINGKAT KERUSAKAN DAN ESTIMASI BIAYA PERBAIKAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH (Studi Kasus SDN 006 Jalan Cempedak, SDN 021/022 Jalan Mujair Raya dan SDN 013 Jalan Bambu Kuning Pekanbaru) 1 Ir. Rian Trikomara

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TESIS ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR NI LUH PARTIWI WIRASAMADI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LEVERAGE

TESIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LEVERAGE TESIS PENGARUH KESEMPATAN INVESTASI, LEVERAGE DAN KEBIJAKAAN DIVIDEN TERHADAP ECONOMIC VALUE ADDED DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA NI WAYAN NURANI WIJANTI NIM: 1390662011

Lebih terperinci

IMPLIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN TERHADAP WAKTU TANAM JAGUNG (Zea mays L.) PADA LAHAN KERING DI DAERAH GEROGAK KABUPATEN BULELENG

IMPLIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN TERHADAP WAKTU TANAM JAGUNG (Zea mays L.) PADA LAHAN KERING DI DAERAH GEROGAK KABUPATEN BULELENG TESIS IMPLIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN TERHADAP WAKTU TANAM JAGUNG (Zea mays L.) PADA LAHAN KERING DI DAERAH GEROGAK KABUPATEN BULELENG DARYATNO PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA PENULISAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA PENULISAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA PENULISAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : I Gede Diagus Dika Diartana NPM : 05.32.121.086 Fak./Jur. : Ekonomi / Manajemen Alamat lengkap : Jalan SMKI Gg.

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS KEMAMPUAN KINERJA KEUANGAN MEMODERASI PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN STRUKTUR MODAL PADA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERGOLONG HIGH DAN LOW PROFILE Kadek Nonik Sri Wahyuni PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS ECONOMIC OF SCALE

ANALISIS ECONOMIC OF SCALE TESIS ANALISIS ECONOMIC OF SCALE DAN EFISIENSI PRODUKSI INDUSTRI GENTENG TANAH LIAT DI KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN (STUDI KASUS DI DESA NYITDAH DAN DESA PEJATEN) LUH PUTU NIA ARISANTINI SUDIBIA

Lebih terperinci

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana)

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana) TESIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana) I GEDE AGUS SUDARMAYASA NIM. 1090662028 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

PEMODELAN DESAIN PARAMETER UNTUK ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH

PEMODELAN DESAIN PARAMETER UNTUK ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TESIS PEMODELAN DESAIN PARAMETER UNTUK ESTIMASI BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH NIKOLAUS PANDIN NIM : 145 102 159 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI TESIS PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI NI KADEK ENI JUNIARI NIM: 1290661023 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

OPTIMASI JUMLAH HIDDEN NODES EXTREME LEARNING MACHINE MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN BARANG

OPTIMASI JUMLAH HIDDEN NODES EXTREME LEARNING MACHINE MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN BARANG OPTIMASI JUMLAH HIDDEN NODES EXTREME LEARNING MACHINE MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN BARANG Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister,

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh :

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh : ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI Oleh : GUSTI AYU PUTU CANDRA DEWI NIM : 0506105033 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT TESIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PERAWAT I GEDE ARYANA MAHAYASA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

DETERMINAN DISHARMONI KUA-PPAS TERHADAP APBD DI KABUPATEN TABANAN

DETERMINAN DISHARMONI KUA-PPAS TERHADAP APBD DI KABUPATEN TABANAN TESIS DETERMINAN DISHARMONI KUA-PPAS TERHADAP APBD DI KABUPATEN TABANAN I GUSTI AYU WIDIA ASRI NIM 1391461005 PROGRAM MEGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

PENGARUH PROBABILITAS KEBANGKRUTAN PADA AUDIT DELAY

PENGARUH PROBABILITAS KEBANGKRUTAN PADA AUDIT DELAY TESIS PENGARUH PROBABILITAS KEBANGKRUTAN PADA AUDIT DELAY R RULICK SETYAHADI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012 TESIS PENGARUH PROBABILITAS KEBANGKRUTAN PADA AUDIT DELAY R RULICK SETYAHADI

Lebih terperinci

KINERJA SKPD YANG BELUM DAN SUDAH MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO (Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar)

KINERJA SKPD YANG BELUM DAN SUDAH MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO (Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar) TESIS PERBEDAAN KINERJA SKPD YANG BELUM DAN SUDAH MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO (Studi Kasus pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar) KOMANG INDAH MEDIANI ROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

PENGARUH LOCUS OF CONTROL

PENGARUH LOCUS OF CONTROL TESIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL PADA KINERJA ANALIS KREDIT DENGAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA SEBAGAI PEMODERASI (STUDI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG UTAMA DENPASAR) ANAK AGUNG

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA ii TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA I DEWA AYU KRISTIANTARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MIRA-MAR BLOCK DILI TIMOR LESTE

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MIRA-MAR BLOCK DILI TIMOR LESTE TESIS PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MIRA-MAR BLOCK DILI TIMOR LESTE ALEXANDRE DE JESUS LAY NIM : 1390661052 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP NIAT BELI ULANG PRODUK FASHION VIA ONLINE DI KOTA DENPASAR SKRIPSI

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP NIAT BELI ULANG PRODUK FASHION VIA ONLINE DI KOTA DENPASAR SKRIPSI PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP NIAT BELI ULANG PRODUK FASHION VIA ONLINE DI KOTA DENPASAR SKRIPSI Diajukan Oleh: Nama : Ni Putu Ratih Astarini Dewi NIM: 1115251112 Skripsi ini ditulis untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PT WASKITA KARYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BLOK E RSUD KABUPATEN BADUNG

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PT WASKITA KARYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BLOK E RSUD KABUPATEN BADUNG IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PT WASKITA KARYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BLOK E RSUD KABUPATEN BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : I Gusti Ngurah Nyoman Arya Putra NIM: 1004105032 JURUSAN

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA UNAGI HANDYCRAFT DENPASAR -BALI

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA UNAGI HANDYCRAFT DENPASAR -BALI PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA UNAGI HANDYCRAFT DENPASAR -BALI Oleh : NI LUH PUTU MARINTAN NIM : 0806205077 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, Penulis UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha- Nya/karunia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan

Lebih terperinci

DWI ANGGRENI SUKARMA NIM

DWI ANGGRENI SUKARMA NIM LOCUS OF CONTROL SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DWI ANGGRENI SUKARMA NIM. 1391662043 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG

PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG TESIS PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG ERLINA PANCA HANDAYANINGSIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

A A GEDE AGUNG WISNU WARDANA NIM

A A GEDE AGUNG WISNU WARDANA NIM TESIS PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN GENDER PADA SIKAP ETIS MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA A A GEDE AGUNG WISNU WARDANA NIM : 1291662002

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program

Lebih terperinci