Teks Mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari: Analisis Struktur dan Fungsi
|
|
- Fanny Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Teks Mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari: Analisis Struktur dan Fungsi Ni Putu Gek Anna Delvia 1*, L.P Puspawati 2, I Gde Nala Antara 3 [123] Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana] 1 [anna.delvia@gmail.com] 2 [puspawati1960@yahoo.com] 3 [nala.antara62@gmail.com] * Corresponding Author Abstrak This study reviews about myth text of Tapakan Barong that contained in the Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari, Apuan, Baturiti, Tabanan. This study aimed to describe the structure contained in the text of the mythical Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga and assess the functioning of the Tapakan Bhatara Sakti Nawa Sanga. The methods and techniques used in this study are at the stage of providing data used method of observation, interviews, and using the technique of recording and record keeping; methods of data analysis used methods of kualitatif with descriptive and analytical techniques; and the stage presentation of the results of analysis using informal methods with deductive techniques. The results of this research is revealing the structure of narrative text mythical of Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga in Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari covering incidents, plots, characters, themes, background and mandate. Incidents in the mythical tapakan barong consists of four incidents. Flow used in the text of this myth is the flow of advanced (progressive) with eight episodes. The Figure consists of the main characters and secondary characters. The theme text of this myth building is a miracle. Background story appears that is, setting the place and time. The mandate contained in the text of the myth is that God always help people under any circumstances. Myth text function of tapakan barong is a function of the manifestation of God, Tri Hita Karana function, and social function. Keyword: Tapakan Barong, Narrative Structure, Function of Tapakan Barong 1. Latar Belakang Mitos ada sejak zaman Babilonia akibat perkembangan akal budi manusia yang selalu ingin tahu. Hal ini yang menyebabkan sastra dan tradisi lisan tetap hidup dan berkembang dalam masyarakat Bali (dalam Puspawati, 2015 : 6). 252
2 Mitos merupakan salah satu tradisi lisan yang merupakan warisan budaya daerah yang turun-temurun. Mitos berarti cerita-cerita anonim mengenai asal mula alam semesta dan nasib serta tujuan hidup, penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh masyarakat kepada anak-anak mereka mengenai dunia, tingkah laku manusia, citra alam dan tujuan hidup manusia (Wellek dan Warren, 1993 : 243). Hampir di setiap pura, baik Kahyangan Jagat, Sad Kahyangan, Dang Kahyangan serta Tri Kahyangan di Bali memiliki sarana visualisasi penggambaran Tuhan sebagai lingga dan prabawa Beliau berupa tapel atau tapakan. Berdasarkan uraian di atas tampak teks mitos tapakan barong ini memang unik dan khas karena hanya ada di Desa Apuan tepatnya di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari. Selain itu, mitos ini hanya diketahui hanya oleh orangorang tertentu saja seperti pengempon pura dan tokoh masyarakat, sedangkan generasi muda kurang mengetahui adanya teks mitos tersebut. Selain itu, keistimewaan dari penelitian ini yaitu terletak pada sembilan tapakan barong di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari yang memiliki menyerupai Dewata Nawa Sanga (Sembilan Dewa Penjuru Mata Angin) yang memiliki fungsinya masingmasing dan ini hanya ada di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari dan tidak ada duanya. Berkenaan dengan hal ini, sangat penting dilakukan penelitian mengenai teks mitos tapel atau tapakan yang ada di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari agar lebih mengetahui awal dari muncul atau adanya Tapakan Barong di Kahyangan tersebut.masalah teks mitos tapakan barong di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari sebelumnya belum pernah dikaji oleh peneliti.oleh karena itu, teks mitos ini perlu dikaji secara lebih mendalam dari segi struktur dan fungsi dari teks mitos tapakan barong ini bagi masyarakat terutama masyrakat Desa Apuan. 2. Pokok Permasalahan 1) Bagaimana struktur dari teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari? 253
3 2) Apa fungsi teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari? 3. Tujuan Penelitian 3.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melestarikan sastra daerah terutama dalam bidang ilmu sastra serta berusaha menggali dan menyebarluaskan nilai-nilai budaya dalam suatu sastra lisan berupa mitos..selain itu juga dapat memberikan pengetahuan atau informasi kepada masyarakat tentang sastra lisan yang ada di masyarakat yang harus dilestarikan dan dikembangakan. 3.2 Tujuan Khusus 1) Untuk mendeskripsikan struktur yang terdapat dalam teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga, 2) Untuk mengkaji fungsi dari teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga. 3) 4. Metode Penelitian 4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu metode observasi dan metode wawancara dibantu dengan teknik perekaman dan pencatatan.metode observasi yaitu dengan penelitian lapangan yang fungsinya untuk mencari kebenaran dari mitos tersebut dengan menggunakan metode wawancara.metode wawancara adalah metode utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menanyakan kepada beberapa informan yang mengetahui teks mitos sesuai dengan objek penelitian yakni salah satunya mewawancarai pemangku Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari untuk mengetahui lebih rinci tentang mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga. 254
4 4.2 Metode dan Teknik Analisis Data Metode dan teknik yang digunakan adalah metode deskriptif analitik (menguraikan data secara mendetail). Pada proses pengolahan data ini, dilakukan pemilahan terhadap data yang diperoleh yang kemudian disesuaikan dengan objek kajian. Metode deskriptif analitik yang diterapkan pada pengolahan data ini dibantu dengan cara berpikir induktif dan deduktif. 4.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Pada penelitian ini hanya menggunakan metode informal saja. Cara kerja metode informal yakni laporan hasil analisis diuraikan dalam bentuk katakata biasa atau mudah dipahami dengan menggunakan kalimat, bukan dalam bentuk angka-angka atau lambang-lambang (Semi, 1988 : 4). Penelitian ini disajikan dengan kata-kata dan kalimat yang menggunakan bahasa Indonesia.. 5. Hasil dan Pembahasan 5.1 Struktur Teks Mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga 1) Insiden Insiden menurut Sukada (1987 : 58-59) ada dua yaitu: (1) insiden pokok yang mengandung ide-ide pokok cerita yang menjuruskann kesimpuln cerita kepada adanya plot; (2) insiden sampingan yaitu insiden yang menyimpang dari sebab akibat yang logis, yang mengandung ide-ide sampingan, dank arena itu menjurus atau tidak menunjang adanya plot.insiden dalam teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga di Kahyangan Jagat Luhur NatarSari terdiri dari lima insiden yang terjadi secara berurutan sehingga membangun cerita dengan baik dan sangat menarik karena merupakan insiden yang logis. 2) Alur Teks mitos Tapakan Barong Ida Bhatara Sakti Nawa Sanga memiliki alur/plot maju/progresif sesuai dengan pendapat Nurgiyantoro (2002 : ) yaitu plot progresif jika peristiwa-peristiwa yang pertama diikuti oleh (atau menyebabkan terjadinya) peristiwa-peristiwa 255
5 kemudian. Cerita dimulai dari tahap awal (penyituasian, pengenalan, dan permuculan konflik), tengah (konflik meningkat, klimaks), dan akhir (penyelesaian).oleh karena itu kejadian-kejadian yang dikisahkan bersifat kronologis, sesuai dengan urutan waktu. 3) Tokoh dan Penokohan Tokoh dalam teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga terdiri dari tokoh utama dan tokoh sekunder. Tokoh utama merupakan tokoh yang terlibat dan umumnya dikausai oleh serangkaian peristiwa (Tarigan, 1984 : 43). Dalam teks mitos Tapakan Barong Ida Bhatara Sakti Nawa Sanga di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari, tokoh utamanya adalah tiga tapakan barong diantaranyatapakan BarongRahwana (Ratu Ngurah Sakti Angawa Rat), Delem (Ratu Ngurah Made), dan Sangut(Ratu Ngurah Ketut). Sedangkan, tokoh sekunder dari teks mitos tapakan barong ini diantaranya undagi yang berasal dari Abiansemal Badung yang membuat ketiga Tapakan Barong, Warga Nusa Penida beserta perangkat Desa dan juga masyarakat di wilayah Nusa Penida, Raja Puri Klungkung beserta masyarakat sekitar Puri Klungkung, Masyarakat Desa Gelagah Marga, tiga utusan Raja Klungkung, Raja Puri Marga, dan juga pemangku dari Desa Apuan. 4) Tema Menurut Nuriyantoro (2002 : 70) tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, ia selalu berkata dengan berbagai pengelaman kehidupan seperti masalah cerita, rindu, takut, religious, dan sebagainya. Tema dalam teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga yaitu bertemakan keajaiban, dimana banyak keajaiban-kejaiban yang terjadi dalam teks mitos tersebut yang menyebabkan teks mitos ini menjadi sangat menarik. 5) Latar Latar pada teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga terdiri dari dua latar, yaitu latar waktu dan tempat. Latar waktu pada 256
6 teks mitos tapakan barong ini terjadi pada malam hari], dan terdapat enam latar tempat diantaranya Griya Cepaka Abian Semal, Pura Munduk Bias Nusa Penida, Pura Bedugul Banjar Gelagah Marga Tabanan, Pura Luhur Pucak Padang Dawa, Pura Puseh Desa Pakraman Tua, dan Pura Puseh Desa Apuan (Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari). 6) Amanat Amanat yang terkandung di dalam teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga yaitu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan karena semua yang kita miliki berasal dari Beliau dan juga teks mitos ini mengingatkan kita untuk selalu menghindari niat buruk terhadap orang lain karena setiap niat yang buruk pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. 5.2 Fungsi Teks Mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga 1) Fungsi Religius Fungsi religius yang terdapat dalam teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga berkaitan dengan manifestasi dari Tuhan.Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga diibaratkan seperti Dewata Nawa Sanga menurut ajaran Agama Hindu yaitu sembilan dewa penguasa disetiap penjuru mata angin. Kesembilan tapakan tersebut adalah: (1) Anoman, warnanya putih yang merupakan simbol Dewa Iswara, senjatanya bajra, aksara sucinya Sang (sa), letaknya di timur; (2) Anggada, warnanya dadu, simbol dari Dewa Maheswara, senjatanya dupa, aksara sucinya Nang, letaknya di tenggara; (3) Singanana, warnanya merah, simbol dari Dewa Brahma, senjatanya gadha, aksara sucinya Bang (Ba), letaknya di selatan; (4) Sugriwa, warnany jingga, simbol dari Dewa Rudra, senjatanya mosala, aksara sucinya Mang, letaknya di barat daya; (5) Sangut(Ratu Ngurah Ketut), warnanya kuning, simbol dari Dewa Mahadewa, senjatanya naga pasa, aksara sucinya Tang (Ta), letaknya di barat; (6) Anila, 257
7 warnanya hijau, simbol dari Dewa Sangkara, senjatanya angkus, aksara sucinya Sing, letaknya di barat laut; (7) Delem (Ratu Ngurah Made), warnanya hitam, simbol dari Dewa Wisnu, senjatanya cakra, aksara sucinya Ang (A), letaknya di utara; (8) Sampati, warnanya abu-abu, simbol dari Dewa Sambu, senjatanya trisula, aksara sucinya Wang, letaknya di timur laut; dan (9) Rahwana (Ratu Ngurah Sakti Amgawa Rat), warnanya Panca Warna, simbol dari Dewa Siwa, senjatanya padma, aksara sucinya Ing (I) dan Yang, letaknya di tengah (Sudarsana dan Widarsana, 2009: 35-36). 2) Fungsi Ideologis Fungsi ideologis pada teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga berhubungan dengan konsep Tri Hita Karana menurut masyarakat Bali.Tri Hita Karana bersumber pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan lingkungannya.hubungan harmonis yang terjadi antara manusia dengan Tuhan dijelaskan oleh seorang narasumber bahwa setiap adanya hari-hari suci masyrakat Desa Apuan selalu melakukan persembahyangan ke Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari dan pura-pura lainnya.hubungan yang harmonis anatara sesama manusia dijelaskan bahwa pada setiap orang yang memiliki piodalan di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari semua masyarakat Desa Apuan menerima dengan baik masyarakat dari luar untuk sekedar berisitirat dirumah mereka.hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan dijelaskan bahwa masyarakat Desa Apuan selalu menjaga lingkungannya dengan baik terutama pada sawah, kebun, dan hewanhewan peliharaan mereka, karena masyarakat disana dominan berprofesi sebagai petani dan peternak. 258
8 3) Fungsi Sosial Fungsi sosail dalam teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari yaitu terlihat pada saat masyarakat dari Desa lain yang datang atau tangkil saat piodalan di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari. Semua yang tangkil saat piodalan di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari nampak seperti saudara, baik tuan rumahnya dan tamu sama-sama ramah dan saling mebantu satu sama lain. Hal ini terbukti saat piodalan di Kahyangan Jagat Luhur Natar Sari, banyak panjak Ida Bhatara yang datang dari berbagai Desa di beberapa Kabupaten diantaranya Tabanan, Badung, Gianyar, Negara, dan Bangli, semuanya tampak harmonis dan sudah seperti saudara walaupun tidak saling mengenal, namun di Pura semuanya adalah saudara karena semua di pertemukan oleh Beliau. Selain itu, panjak Ida Bhatara yang datang dari jauh untuk ngiringsesuwunan dari Desa mereka, mekemit di samapai upacara berakhir dan masyarakat Desa Apuan memperkenankan panjak Ida Bhatara yang mekemit itu untuk beristirahat di rumah mereka. 6. Simpulan Struktur dari teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga terdiri atas 5 insiden, alur yang digunakan yaitu alur maju (progresif) dengan 8 episode, tokoh dalam teks mitos terdiri atas tokoh utama dan tokoh sekunder, dalam teks mitos terdapat latar waktu yaitu pada malam hari dan enam latar tempat, tema dari teks mitos tapakan barong ini yatu keajaiban, dan amanat dari teks mitos tapakan barong yaitu segala sesuatu yang kita inginkan jangan pernah sesekali mendapatkannya dengan cara yang curang, karena suatu kejahatan akan sangat mudah terungkap. Fungsi dari teks mitos Tapakan Barong Bhatara Sakti Nawa Sanga terdiri dari fungsi religius, fungsi ideologis, dan fungsi sosial. 259
9 7. Daftar Pustaka Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Puspawati, Luh Putu Teks Mitos Sampi/Bulu Geles Di Desa Tambakan Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng (Disertasi). Denpasar: Universitas Udayana Semi, M. Atar Kritik Sastra. Bandung: Angkasa Sukada, Made Beberapa Aspek Tentang Sastra. Denpasar: Kayumas dan Yayasan Ilmu dan Seni Lesiba. Tarigan, Henry Guntur Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa Anggota IKAPI Teeuw, A Sastra dan Ilmu Sastra. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Wellek, Rene dan Warren Austin Teori Kesusastraan.Jakarta: PT. Gramedia. 260
MITOS DI NUSA PENIDA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA
MITOS DI NUSA PENIDA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA Ni Putu Sudiasih email: sudik_imoet@yahoo.com Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Unud Abstract This study discusses the myth
Lebih terperinciANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI
ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI I Gede Iwan Astadi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology literature
Lebih terperinciTEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA. Ida Ayu Putri Pertiwi
1 TEKS DRAMA GONG I MADE SUBANDAR HASTA KOMALA ANALISIS BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA Ida Ayu Putri Pertiwi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana ABSTRACT Research on the " Text Drama
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI GEGURITAN NAGA PUSPA KARYA I NYOMAN SUPRAPTA
1 ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI GEGURITAN NAGA PUSPA KARYA I NYOMAN SUPRAPTA Ida Ayu Diah Rarasathi Kusumadarma Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana ABSTRACT The research of structure and function
Lebih terperinciCERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA
1 CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Kade Gita Ksatriani Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology
Lebih terperinciGeguritan Anggastya; Analisis Struktur Dan Fungsi
Geguritan Anggastya; Analisis Struktur Dan Fungsi Ni Made Okta Era Yati 1*, Tjok Istri Agung Mulyawati R 2, Ni Made Suryati 3 123 Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana 1 [suryati.jirnaya@yahoo.com]
Lebih terperinciBABAD PASEK DUKUH SEBUN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI Putu Edy Hermayasa Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana ABSTRAK
BABAD PASEK DUKUH SEBUN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI Putu Edy Hermayasa Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana ABSTRAK This study examine the text of thechronicle Pasek Dukuh Sebun
Lebih terperinciMITOS DAN REALITAS DALAM CERITA LISAN ASAL MULA MASYARAKAT DESA BAYUNG GEDE
MITOS DAN REALITAS DALAM CERITA LISAN ASAL MULA MASYARAKAT DESA BAYUNG GEDE I Ketut Budiartawan email: budiartawan23@gmail.com Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract
Lebih terperinciKARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si. Art Exhibition
KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: MELASTI PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si Art Exhibition Indonesian Institute of the Arts Denpasar Okinawa Prefectural University of Art OPUA
Lebih terperinciGEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM
GEGURITAN SUMAGUNA ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI OLEH PUTU WIRA SETYABUDI NIM 0501215003 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA BALI JURUSAN SASTRA DAERAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 GEGURITAN
Lebih terperinciTeks Mitos Dewa Nini di Desa Pakraman Rianggede Tabanan: Analisis Struktur dan Fungsi
Teks Mitos Dewa Nini di Desa Pakraman Rianggede Tabanan: Analisis Struktur dan Fungsi Putu Anggitha Pradnya Wulandari 1*, I Ketut Ngurah Sulibra 2, I Nyoman Duana Sutika 3 [123] Prodi Sastra Bali, Fakultas
Lebih terperinciCERPEN PAK PUTU JONI, CERPEN KURSI RODA DAN CERPEN SINENGKAWONAN
CERPEN PAK PUTU JONI, CERPEN KURSI RODA DAN CERPEN SINENGKAWONAN Karya I Gusti Putu Bawa Samar Gantang Analisis Struktur dan Nilai Oleh: I Wayan Beny Suryadi Sastra Bali Abstract Pak Putu Joni Short Story,
Lebih terperinciPUPULAN TEKS CERPEN ALIKAN GUMI KARYA I NYOMAN MANDA: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA IDA AYU WIDYASTARI PROGRAM STUDI SASTRA BALI ABSTRAK
1 PUPULAN TEKS CERPEN ALIKAN GUMI KARYA I NYOMAN MANDA: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA IDA AYU WIDYASTARI PROGRAM STUDI SASTRA BALI ABSTRAK This study discuss about collection of short story of Alikan Gumi
Lebih terperinciTeks Pragusa Parwa: Analisis Struktur dan Semiotik
Teks Pragusa Parwa: Analisis Struktur dan Semiotik I Dewa Putu Satriya Wibawa 1*, I Made Wijana 2, I Nyoman Sukartha 3 [123] Program Studi Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana 1 [tyosatria88@yahoo.co.id]
Lebih terperinciANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Yusuf Dwi Wibowo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN
1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN Putu Sosiawan Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstrak The
Lebih terperinciTEKS TUTUR DEWI GANGGA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA. I Wayan Roni Antara. Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana.
1 TEKS TUTUR DEWI GANGGA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA I Wayan Roni Antara Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstrak This study discusses the oracle text Dewi Gangga Tutur
Lebih terperinciNILAI EDUKATIF NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGINKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
NILAI EDUKATIF NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGINKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Gita Ayu Andriana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia andriana@gmail.com AbstrakPenelitian
Lebih terperinciTeks Naratif dari Mitos Keris Ki Baru Gajah dalam Tradisi Ngrebeg
Teks Naratif dari Mitos Keris Ki Baru Gajah dalam Tradisi Ngrebeg Anak Agung Ayu Meitridwiastiti gunggekmey@rocketmail.com STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No 86 Renon, Denpasar Abstract Myth of Kris Ki New
Lebih terperinciTEKS MITOS TAPAKAN BARONG BHATARA SAKTI NAWA SANGA DI KAHYANGAN JAGAT LUHUR NATAR SARI: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI
SKRIPSI TEKS MITOS TAPAKAN BARONG BHATARA SAKTI NAWA SANGA DI KAHYANGAN JAGAT LUHUR NATAR SARI: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI NI PUTU GEK ANNA DELVIA NIM 1201215040 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciTUTUR SRI AJI JAYA KASUNU: KAJIAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA. Ida Bagus Gede Ariwangsa. Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya
1 TUTUR SRI AJI JAYA KASUNU: KAJIAN BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA Ida Bagus Gede Ariwangsa Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Abstract: Efforts to explore the socio-cultural values is the
Lebih terperinciEKSISTENSI PURA TELEDU NGINYAH PADA ERA POSMODERN DI DESA GUMBRIH KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu)
EKSISTENSI PURA TELEDU NGINYAH PADA ERA POSMODERN DI DESA GUMBRIH KECAMATAN PEKUTATAN KABUPATEN JEMBRANA (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Ni Putu Sri Ratna Dewi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini memuat tentang hasil hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (tradisional) yang banyak ditemukan dalam masyarakat Bali. Satua atau dongeng
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satua merupakan salah satu karya sastra dari kesusastraan Bali purwa (tradisional) yang banyak ditemukan dalam masyarakat Bali. Satua atau dongeng (bahasa Indonesia)
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR DAN NILAI TEKS SATUA I GANTI TEKEN I LACUR. I Putu Ari Dharma Minarta Jurusan Sastra Bali Fakultas Sastra
1 ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI TEKS SATUA I GANTI TEKEN I LACUR I Putu Ari Dharma Minarta Jurusan Sastra Bali Fakultas Sastra ABSTRACT Analyse about structure and assess in Text of Satua I Ganti teken I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SEMINAR TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang; rumusan masalah; tujuan; serta metodologi penelitian penyusunan landasan konsepsual Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung.
Lebih terperinciAnalisis Struktur dan Fungsi Novel Hanoman Karya Pitoyo Amrih
Analisis Struktur dan Fungsi Novel Hanoman Karya Pitoyo Amrih Christina Ni Luh Sukerti Ningsih 1*, I Nyoman Weda Kusuma 2, I G.A.A. Mas Triadnyani 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman akan tradisi dan budayanya. Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan manusia, di mana
Lebih terperinciDESKRIPSI PENATAAN TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA DEWATA NAWA SANGA
DESKRIPSI PENATAAN TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA DEWATA NAWA SANGA Produksi ISI Denpasar pada Pembukaan Pesta Kesenian Bali XXX di Depan Museum Bajra Sandhi Tahun 2008 Oleh: I Gede Oka Surya Negara,
Lebih terperinciTOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH
TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH Oleh: Elin Nofia Jumesa 1, Abdurahman 2, Emidar 3. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas
Lebih terperinciOleh Ni Putu Ayu Putri Suryantari Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
TRADISI PERSEMBAHYANGAN TANPA MENGGUNAKAN API DI PURA KAHYANGAN ALAS KEDATON DESA PAKRAMAN KUKUH KECAMATAN MARGA KABUPATEN TABANAN (Perspektif Pendidikan Agama Hindu) Oleh Ni Putu Ayu Putri Suryantari
Lebih terperinciGEGURITAN ABIMANYU WIWAHA:
1 GEGURITAN ABIMANYU WIWAHA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI IDA BAGUS ADI RAKA WEDA NIM 0901215007 PROGRAM STUDI SASTRA BALI FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA ABSTRACT This study discusses the literature
Lebih terperinciSEMIOTIKA KOMUNIKASI DALAM TAPAKAN NAWA SANGGA DI PURA LUHUR PUCAK KEMBAR DESAPAKRAMAN PACUNG KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN
SEMIOTIKA KOMUNIKASI DALAM TAPAKAN NAWA SANGGA DI PURA LUHUR PUCAK KEMBAR DESAPAKRAMAN PACUNG KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN Oleh I Gede Karang Jaya Manca Guna Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
Lebih terperinciPEMANFAATAN POTENSI WARISAN BUDAYA PURA MEDUWE KARANG DI DESA KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG SEBAGAI TEMPAT TUJUAN PARIWISATA
PEMANFAATAN POTENSI WARISAN BUDAYA PURA MEDUWE KARANG DI DESA KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG SEBAGAI TEMPAT TUJUAN PARIWISATA Elfrida Rosidah Simorangkir Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta menyalin dan menciptakan karya-karya sastra baru. Lebih-lebih pada zaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan karya sastra di Bali, masyarakat tidak segan-segan dan dan tidak bosan-bosannya membaca, menerjemahkan, menghayati, mengkaji, serta menyalin dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka. Kajian pustaka merupakan pedoman terhadap suatu penelitian sekaligus
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEUNIKAN PURA GUNUNG KAWI DI DESA PEKRAMAN KELIKI, GIANYAR, BALI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS. oleh
IDENTIFIKASI KEUNIKAN PURA GUNUNG KAWI DI DESA PEKRAMAN KELIKI, GIANYAR, BALI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS oleh I Wayan Sudiana, (NIM 0814021029), (Email : Sudiana_ IWayan@yahoo.com) Desak Made Oka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang
Lebih terperinciANALISIS TEMA, AMANAT, PENOKOHAN DAN LATAR NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI
ANALISIS TEMA, AMANAT, PENOKOHAN DAN LATAR NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL-JOURNAL Oleh SUSIANI NIM 090388201331 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Agus, Bustanuddin, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama.Jakarta : Raja Grafindo Persada.2007.
DAFTAR PUSTAKA Agus, Bustanuddin, Agama Dalam Kehidupan Manusia, Pengantar Antropologi Agama.Jakarta : Raja Grafindo Persada.2007. Kasiran, Moh. 2010. Metodologi Penelitian, Malang: UIN Maliki Press. Sugiono.2011.
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa nilai sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra sebagai milik bersama yang mencerminkan kedekatan antara karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Babad merupakan salah satu karya sastra sejarah. Adanya tradisi karya sastra sebagai milik bersama yang mencerminkan kedekatan antara karya sastra dengan penyambutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geguritan adalah suatu karya sastra tradisional yang mempunyai sistem konvensi sastra tertentu yang cukup ketat. Geguritan dibentuk oleh pupuh atau pupuh pupuh, dan
Lebih terperinciBERKURANGNYA PERAJIN PRETIMA DI BANJAR ANGGABAYA PENATIH, DENPASAR TIMUR, BALI. I Wayan Dirana
BERKURANGNYA PERAJIN PRETIMA DI BANJAR ANGGABAYA PENATIH, DENPASAR TIMUR, BALI I Wayan Dirana Program Studi Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar diranawayan@yahoo.co.id
Lebih terperinciTutur Pabratan Analisis Struktur, Fungsi, Dan Makna. Abstrak
Tutur Pabratan Analisis Struktur, Fungsi, Dan Makna Ida Ayu Putu Ratna Dewi 1*, I Gde Nala Antara 2, Ida Bagus Rai Putra 3 123 Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana 1 [ratnadewyy@gmail.com]
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia juga memiliki keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa dan sub-suku
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH IMELDA NOFRIANI NPM 11080238 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia memiliki banyak warisan kebudayaan dari berbagai etnik. Warisan kebudayaan yang disampaikan secara turun menurun dari mulut kemulut secara lisan biasa disebut
Lebih terperinciRELIEF TANTRI DI PERTAPAAN GUNUNG KAWI BEBITRA DESA BITERA, GIANYAR. I Putu Yogi Sudiana Program Studi Arkeologi
1 RELIEF TANTRI DI PERTAPAAN GUNUNG KAWI BEBITRA DESA BITERA, GIANYAR I Putu Yogi Sudiana Program Studi Arkeologi Abstrak Relief of Tantri that is located in Pertapaan Gunung Kawi Bebitra. This area located
Lebih terperinciPENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA
PENGELOLAAN SITUS PURA MAOSPAHIT TONJA DENPASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA Luh Putu Sri Sugandhini Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana ABSTRACT Based on the fact in a pattern of religious
Lebih terperinciKIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA
KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciIMPLEMENTASI AJARAN TRI HITA KARANA PADA SEKAA TARUNA PAGAR WAHANA DI DESA ADAT PELAGA KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
IMPLEMENTASI AJARAN TRI HITA KARANA PADA SEKAA TARUNA PAGAR WAHANA DI DESA ADAT PELAGA KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG Ni Made Sri Windati Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar sriwindati95@gmail.com
Lebih terperinciKonflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi
Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi Ni Kadek Enny Muliandayani 1*, I Ketut Sudewa 2, I Ketut Nama 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Lebih terperinciFEMINISME DALAM PUPULAN CERPEN NGUNTUL TANAH NULENGEK LANGIT Ni Wayan Intan Apsari Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana.
1 FEMINISME DALAM PUPULAN CERPEN NGUNTUL TANAH NULENGEK LANGIT Ni Wayan Intan Apsari Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstrak This study discusses Pupulan Cerpen Nguntul Tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciGAME EDUKASI DEWATA NAWA SANGA BERBASIS ANDROID
GAME EDUKASI DEWATA NAWA SANGA BERBASIS ANDROID TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknologi Informasi
Lebih terperinciESENSI PLURALISME NOVEL RUMAH DI SERIBU OMBAK KARYA ERWIN ARNADA ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA
1 ESENSI PLURALISME NOVEL RUMAH DI SERIBU OMBAK KARYA ERWIN ARNADA ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA Yater Atrida Yeskris Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract: This
Lebih terperinciPERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.
PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR. Hj. Yusida Gloriani dan Siti Maemunah Pendidikan Bahasa dan Sastra Inonesia
Lebih terperinciKAJIAN NILAI DIDAKTIS CERITA RAKYAT SEBAGAI KONSTRIBUSI PENYUSUNAN BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA
KAJIAN NILAI DIDAKTIS CERITA RAKYAT SEBAGAI KONSTRIBUSI PENYUSUNAN BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA Ayu Puspita Indah Sari dan Hastari Mayrita Universitas Bina Darma Abstrak
Lebih terperinciDesain Penjor, Keindahan Yang Mewarnai Perayaan Galungan & Kuningan
Desain Penjor, Keindahan Yang Mewarnai Perayaan Galungan & Kuningan Yulia Ardiani Staff UPT Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak Perayaan kemenangan dharma melawan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Sebagai salah satu pulau di Indonesia, Bali memiliki daya tarik yang luar biasa. Keindahan alam dan budayanya menjadikan pulau ini terkenal dan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai salah satu penyimpanan naskah-naskah kuna warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai penyimpanan naskah-naskah
Lebih terperinciANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI
ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH VIVI ANGGELA PUTRI NPM 09080276 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciPerkembangan Bentuk Dan Fungsi Arca-Arca Leluhur Pada Tiga Pura Di Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Suatu Kajian Etnoarkeologi
Perkembangan Bentuk Dan Fungsi Arca-Arca Leluhur Pada Tiga Pura Di Desa Keramas Blahbatuh Gianyar Suatu Kajian Etnoarkeologi Made Reisa Anggarini 1, I Wayan Redig 2, Rochtri Agung Bawono 3 123 Program
Lebih terperinciPENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI DESA SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN ABSTRAK ABSTRACT
JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 1, JANUARI 2016 PENATAAN LINGKUNGAN PURA MUNCAK SARI DESA SANGKETAN, PENEBEL, TABANAN I W. Sukerayasa 1, I. B. A. Swamardika 1, I W. A. Wijaya 1 I N. Surata 2,
Lebih terperinciLAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN
LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN AKTIVITAS ASPEK TRADISIONAL RELIGIUS PADA IRIGASI SUBAK: STUDI KASUS PADA SUBAK PILING, DESA BIAUNG, KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN I Nyoman Norken I Ketut
Lebih terperinciASPEK PERKAWINAN DALAM NOVEL BENANG-BENANG SAMBEN
1 ASPEK PERKAWINAN DALAM NOVEL BENANG-BENANG SAMBEN KARYA DJELANTIK SANTHA ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA Ni Kadek Dwijayanti Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstrak This study, entitled
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh TISKA SEKAR ALIT MENDROFA NIM 100388201196
Lebih terperinciAnalisis Sosiologi Sastra Novel Anak Bakumpai Terakhir Karya Yuni Nurmalia. Abstract
Analisis Sosiologi Sastra Novel Anak Bakumpai Terakhir Karya Yuni Nurmalia Fathul Khairi 1*, Ketut Sudewa 2, Ida Bagus Jelantik S.P 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Lebih terperinciPENOKOHAN PADA NOVEL SYAHADAT DARI NEGERI SUTRA KARYA FITRI NURHATI DAN PEMBELAJARANNYA
PENOKOHAN PADA NOVEL SYAHADAT DARI NEGERI SUTRA KARYA FITRI NURHATI DAN PEMBELAJARANNYA Oleh Budi Risnawati Munaris Edi Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : Risnawati2304@yahoo.com ABSTRACT
Lebih terperinciANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT SELUMA. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Bengkulu
39 ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT SELUMA Esma Junaini 1, Emi Agustina 2, dan Amril Canrhas 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciGeguritan Masan Rodi: Analisis Struktur dan Nilai
Geguritan Masan Rodi: Analisis Struktur dan Nilai Ida Bagus Adi Sudarmawan 1*, Luh Putu Puspawati 2, I Gde Nala Antara 3 [123] Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana [e-mail:
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan analisis struktur ketiga cerita Sage yaitu Kobold in
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan analisis struktur ketiga cerita Sage yaitu Kobold in der Mühle, der Kobold, dan der Bauer mit seinem Kobold dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Tokoh
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kabupaten Jembrana
Lebih terperinciGeguritan Mantri Sanak Lima Analisis Struktur Dan Nilai. Abstract
Geguritan Mantri Sanak Lima Analisis Struktur Dan Nilai Ni Putu Noviyanti Wardani 1*, I Nyoman Duana Sutika 2, Ida Bagus Rai Putra 3 123 Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana
Lebih terperinciPenataan Lingkungan Pura Muncak Sari Desa Sangketan, Penebel, Tabanan
Laporan kemajuan HIBAH UDAYANA MENGABDI Penataan Lingkungan Pura Muncak Sari Desa Sangketan, Penebel, Tabanan Oleh IR. I WAYAN SUKERAYASA (196411031991031001) IR. I NYOMAN SURATA, MT. (195310301986011001)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka berfungsi untuk mengetahui faktor-faktor keaslian suatu penelitian. Kajian pustaka menjelaskan gagasan, pemikiran, atau
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukan kajian pustaka. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan masalah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI CERITA PENDEK MELALUI PENERAPAN METODE CIRC SISWA KELAS V
Peningkatan Kemampuan Memahami... (Marselina Sulastri Jampar) 343 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI CERITA PENDEK MELALUI PENERAPAN METODE CIRC SISWA KELAS V IMPROVING UNDERSTANDING OF SHORT STORY COMPTENCE
Lebih terperinciMENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN
ENCEP KUSUMAH MENU UTAMA PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN UNSUR PROSA FIKSI CERPEN NOVELET NOVEL GENRE SASTRA SASTRA nonimajinatif Puisi - esai - kritik - biografi - otobiografi - sejarah - memoar - catatan
Lebih terperinciASPEK-ASPEK SOSIAL CERPEN MAGIBUNG, PARAS PAROS, DAN CERPEN SARWAGITA DALAM KUMPULAN CERPEN SAWELAS SATUA BAWAK BASA BALI KARYA I NENGAH SUDIPA
ASPEK-ASPEK SOSIAL CERPEN MAGIBUNG, PARAS PAROS, DAN CERPEN SARWAGITA DALAM KUMPULAN CERPEN SAWELAS SATUA BAWAK BASA BALI KARYA I NENGAH SUDIPA Ni Wayan Sukarini Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya
Lebih terperinciBAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI
BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI Ma mur Saadie SASTRA GENRE SASTRA nonimajinatif - esai - kritik - biografi - otobiografi - sejarah - memoar - catatan harian Puisi imajinatif Prosa Fiksi Drama GENRE SASTRA
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI MONUMEN PUPUTAN KLUNGKUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL
IDENTIFIKASI POTENSI MONUMEN PUPUTAN KLUNGKUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL Oleh I Kadek Dwipayana, (NIM. 0914021009), (e-mail: ikadek_dwipayana@yahoo.com) I Wayan Mudana *) Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciSTRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)
STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis) PERWITA SARI H1F 050070 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS
Lebih terperinciSATUA I DEMPUAWANG ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI I Gusti Ayu Dewi Ratih Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra
1 SATUA I DEMPUAWANG ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI I Gusti Ayu Dewi Ratih Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Abstract: This study discusses Satua I Dempuawang (SID) with the analysis of the structure
Lebih terperinciPATULANGAN BAWI SRENGGI DALAM PROSESI NGABEN WARGA TUTUAN DI DESA GUNAKSA, KABUPATEN KLUNGKUNG (Kajian Estetika Hindu)
PATULANGAN BAWI SRENGGI DALAM PROSESI NGABEN WARGA TUTUAN DI DESA GUNAKSA, KABUPATEN KLUNGKUNG (Kajian Estetika Hindu) Oleh I Wayan Agus Gunada Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar Abstrak Ngaben merupakan
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL OLENKA KARYA BUDI DARMA (TINJAUAN TEORI CARL GUSTAV JUNG) SKRIPSI
ANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL OLENKA KARYA BUDI DARMA (TINJAUAN TEORI CARL GUSTAV JUNG) SKRIPSI Oleh: DINO PURBO CAHYANTO NIM 09340044 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman,
Lebih terperinciProgram Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA TOKOH-TOKOH NOVEL BIOLA PASIR DARI MASA LALU KARYA D.K. SUMIRTA Ni Komang Dewi Anggraeni email: dewianggraeni081292@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan
Lebih terperinci1. Leli Septy Fajar Wati Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
FUNGSI LATAR TEMPAT PADA SHIMAMURA 島村 DALAM NOVEL YUKIGUNI 雪国 KARYA KAWABATA YASUNARI ( 川端康成 ) 1. Leli Septy Fajar Wati Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Lebih terperinciNILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nita Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Bali, perlu dimengerti sumbernya. Terdapat prinsip Tri Hita Karana dan Tri Rna
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali telah terkenal dengan kebudayaannya yang unik, khas, dan tumbuh dari jiwa Agama Hindu, yang tidak dapat dipisahkan dari keseniannya dalam masyarakat yang berciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Folklor merupakan bagian dari kebudayaan yang kolektif bersifat tradisional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Folklor merupakan bagian dari kebudayaan yang kolektif bersifat tradisional yang berbentuk lisan atau contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau pembantu pengingat.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan bahan acuan yang dipakai dalam penelitian sekaligus sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran dan gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan
Lebih terperinciABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen
KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Della Melaty 1, Irfani
Lebih terperinciDavid J. Stuart Fox, penulis buku Pura Besakih; Pura, Agama,
IDG Windhu Sancaya Pura Besakih: Di antara Legenda dan Sejarah Penguasa Bali IDG Windhu Sancaya* Judul buku : Pura Besakih; Pura, Agama, dan Masyarakat Bali Penulis : David J. Stuart Fox Penerjemah: Ida
Lebih terperinciCERPEN TUSING ULIAN I SEPI, BLI KADEK, DAN CUCU DALAM PUPULAN CERPEN BLI KADEK : ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA
1 CERPEN TUSING ULIAN I SEPI, BLI KADEK, DAN CUCU DALAM PUPULAN CERPEN BLI KADEK : ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Ni Nyoman Eni Sukmayanti Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
Lebih terperinci