Analisis Struktur dan Fungsi Novel Hanoman Karya Pitoyo Amrih

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Struktur dan Fungsi Novel Hanoman Karya Pitoyo Amrih"

Transkripsi

1 Analisis Struktur dan Fungsi Novel Hanoman Karya Pitoyo Amrih Christina Ni Luh Sukerti Ningsih 1*, I Nyoman Weda Kusuma 2, I G.A.A. Mas Triadnyani 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unud [ christina171091@yahoo.co.id] 1 [ weda_kusuma@yahoo.com] 2 [ igaa_triadnyani@unud.ac.id] 3 * Corresponding Author Abstract Hanoman known to the public through the story of Ramayana. He is a figure who was instrumental in the rescue Sita from the clutches of Ravana. Hanoman novel written by Pitoyo Amrih storytelling focuses on character Hanuman. Virtues possessed Hanuman can be used as a model for the reader. This study aims to analyze the structure and function of novel Hanoman Pitoyo Amrih work. Methods and techniques in this study consisted of three parts, namely: (1) methods and techniques of data collection; (2) the methods and data processing techniques; (3) methods and techniques of presenting the results of the analysis descriptive qualitative method. Data collection methods used are literature, by reading the contents thoroughly novel and other library that contains a variety of information that supports the research process. The technique used is the technique of record, that is by noting the important things in accordance with the purposes of the analysis. Data have been collected were processed and analyzed with descriptive analytic method. This method is done by describing the data obtained is then followed by analysis. The collected data is recorded with the technique noted. Once analyzed, the results of the data that is written in essay format. The results of this study are novel structural elements are analyzed in the form of characterization, plot, and setting. Later analysis functions are divided into two, which is a function that can be fun (utile) and useful (dulce). Functions that can be fun (utile) is a recreational and aesthetic functions. Then a useful function (dulce) is the function didaktif, morality, and religious. Keywords: novel, structure, function of literature 1. Latar Belakang Bangsa Indonesia terkenal dengan kekayaan budayanya. Salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah wayang. Budaya daerah berupa wayang dan unsur budaya daerah lainnya telah hadir dengan berbagai bentuknya memengaruhi dunia 476

2 kesusastraan Indonesia (Nurgiyantoro, 1998:1). Pengarang dari berbagai generasi silih berganti memasukkan unsur budaya dan kesenian daerah sebagai bahan pengembaraan imajinasinya. Akibatnya sampai kini unsur kedaerahan yang berupa cerita daerah, kesenian daerah, dan wayang banyak ditemukan dalam karya-karya fiksi Indonesia pada setiap generasi pengarang dan periode karya sastra. Unsur kedaerahan tersebut dapat berupa legenda, mitos, kesenian daerah, dan cerita wayang. Salah satu cerita pewayangan yang sangat populer adalah cerita Ramayana.Ramayana menampilkan salah satu dari sekian banyak versi India mengenai kisah Rama dan Sita.Walaupun Ramayana menceritakan perjalanan Rama, dalam kisahnya banyak tokoh yang berperan penting dalam perjalanannya.tokoh-tokoh tersebut di antaranya Sita, Laksmana, Hanoman, dan Rahwana.Tokoh-tokoh tersebut sering digunakan oleh pengarang sebagai ide dalam pembuatan karya sastra. Banyak penulis Indonesia yang menulis kembali cerita Ramayana dalam versinya masing-masing, namun masih dalam inti cerita yang sama. Salah satu penulis tersebut adalah Pitoyo Amrih dengan novelnya berjudul Hanoman. Novel tersebut menceritakan perjalanan hidup Hanoman, seorang ksatria keturunan bangsa dewa yang berwujud seperti kera.hanoman juga merupakan orangyang membantu Rama dalam menyelamatkan Sinta yang diculik dan ditawan oleh Rahwana selama bertahuntahun.dalam novel tersebut, tidak hanya menceritakan Hanoman, namun tokoh lain seperti Rama, Sinta, Laksmana, dan Rahwana juga banyak diceritakan seperti pada cerita Ramayana umumnya. Hanoman memang dikenal masyarakat luas dalam epos Ramayana.Hanoman banyak berperan dalam kehidupan Rama.Novel Hanoman sendiri merupakan transformasi dari ceritaramayana yang menekankan pada tokoh Hanoman.Pitoyo Amrih menampilkan alur kisah Hanoman dengan imajinasi dan rekonstruksinya sendiri. Karya sastra mencerminkan kehidupan manusia, berarti hubungan karya sastra sangat erat dengan pembaca dan penciptanya. Novel Hanoman sebagai salah satu karya sastra mempunyai fungsi dalam masyarakat. Maka dari itu, teori fungsi digunakan untuk menjelaskan fungsi-fungsi novel Hanoman di dalam kehidupan masyarakat. 477

3 2. Pokok Permasalahan Masalah yang dipecahkan pada penelitian ini, yaitu (1) struktur novel Hanoman karya Pitoyo Amrih; (2) fungsi novel Hanoman karya Pitoyo Amrih. 3. Tujuan Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap cerita pewayangan yang merupakan warisan budaya untuk bangsa Indonesia. Selain itu memberikan pemahaman bagi pembaca terhadap karya sastra pada umumnya, khususnya novel Hanoman karya Pitoyo Amrih. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur dan fungsi novel Hanoman karya Pitoyo Amrih. 4. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode dan teknik yang digunakan, yaitu: (1) metode dan teknik pengumpulan data; (2) metode dan teknik pengolahan data; dan (3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data dipergunakan metode membaca dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pencatatan. Pada tahap pengolahan data, metode yang digunakan, yaitu metode kualitatif dan dengan teknik deskriptif analitik. Pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode deskripsi, yaitu dengan mendeskripsikan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian disusun ke dalam format penelitian skripsi. 5. Hasil dan Pembahasan Analisis struktur bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, sedetail, dan mendalami keterkaitan dan keterjalinan semua aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1988: ). Analisis struktur dalam novel Hanoman karya Pitoyo Amrih adalah penokohan, alur, dan latar. Tokoh dalam novel Hanoman dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tokoh primer, tokoh sekunder, dan tokoh komplementer. Tokoh primer dalam novel 478

4 Hanoman adalah Hanoman. Tokoh sekundernya adalah Jaya Anila, Subali dan Sugriwa, Dasamuka, dan Ramawijaya. Tokoh tersiernya adalah Jaya Anggada, Dewi Sinta, dan Wibisana. Penelitian ini dianalisis berdasarkan tiga dimensi yaitu fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Analisis alur dalam novel Hanoman terdiri atas lima tahapan. Tahap pertama, yaitu tahapan situation (penyituasian). Dalam tahap ini digambarkan beberapa tempat dan situasi tokoh yang berperan penting dalam membangun cerita tersebut. Tahap kedua adalah tahapan generating circumstance (pemunculan konflik). Tahap ini menceritakan awal mula terjadinya konflik, yaitu pada saat Rama datang ke Maelawan menemui Sugriwa untuk meminta pertolongan kepada Sugriwa menyelamatkan Sinta yang kemungkinan diculik oleh Dasamuka. Setelah itu, terjadi pertempuran antara Subali dan Sugriwa yang akhirnya dimenangkan oleh Sugriwa dan mengambil alih pasukan kera di Gua Kiskenda untuk membantu Rama. Tahap ketiga, yaitu tahapan rising action (peningkatan konflik). Tahapan ini menceritakan Hanoman mencari keberadaan Sinta di Alengka dan benar Sinta ada di sana. Setelah berhasil menemui Sinta, Hanoman memporak-porandakan sebagian wilayah negeri Alengka yang membuat Dasamuka marah. Wibisana yang menasihati Dasamuka akhirnya diusir sehingga membuatnya berpihak pada Rama. Tahap keempat, yaitu tahapan climax (klimaks). Tahapan ini menceritakan puncak konflik yang ada, yaitu perang di negeri Alengka antara kubu Rama dengan kubu Dasamuka. Perang itu dimenangkan oleh Rama, sehingga Sinta berhasil diselamatkan. Setelah itu, Rama mulai tidak percaya dan mulai bersikap dingin kepada Sinta. Kemudian tahap kelima, adalah tahapan denouement (penyelesaian). Pada tahapan ini diceritakan Rama kembali ke Ayodya dan menjadi raja. Sikapnya pada Sinta mulai hangat dan memiliki dua orang putra. Akan tetapi, karena ada fitnah, akhirnya Sinta bersama dua putranya pergi dari Ayodya dan tinggal di pesanggrahan Dandaka. Setelah itu, Hanoman pergi mengembara sampai menjadi Rsi Mayangkara di Kendalisada, kemudian pergi dan menemui jalan kematiannya, yaitu menjadi arca batu di hutan. 479

5 Pilihan latar yang diambil dalam novel Hanoman adalah latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat yang yang digunakan adalah di pertapaan Kendalisada yang merupakan tempat pada saat Hanoman menjadi rsi. Kemudian Panglawung, tempat Hanoman tinggal dan belajar bersama Anila. Ada pula Gua Kiskenda, tempat berkuasanya Sugriwa kemudian diganti oleh Subali. Latar tempat berikutnya adalah Maleawan yang menjadi tempat membuat siasat untuk menyelamatkan Sinta. Selanjutnya, Alengka yang menjadi tempat terjadinya perang antara Rama dan Dasamuka. Lalu Ayodya, tempat Rama bertahta menjadi raja dan pesanggrahan Dandaka yang menjadi tempat Sinta tinggal bersama dua putranya. Latar waktu yang ada dalam novel Hanoman adalah masa Hanoman sebelum dan sesudah menjadi rsi. Waktu yang berjalan sekitar lebih dari seribu warsa atau seribu tahun. Selanjutnya, latar sosial dalam novel Hanoman adalah kehidupan di dunia wayang, salah satunya manusia yang belum mengenal Tuhan sehingga hanya mengandalkan dewa dan alam sekitar. Latar sosial yang lain adalah adanya perang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan oleh satu pihak dan mengorbankan pihak lain. Hal tersebut tetap terjadi sampai sekarang. Novel Hanoman karya Pitoyo Amrih juga memiliki fungsi sastra. Analisis fungsi dalam novel Hanoman karya Pitoyo Amrih diambil guna memberikan pengetahuan kepada pembaca bahwa novel tersebut memiliki fungsi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Analisis fungsi ini menggunakan teori fungsi dari beberapa ahli. Kutipan dari interaksi antara tokoh utama dengan tokoh lain dapat memberikan fungsi selain ada juga dari beberapa kutipan yang bukan merupakan interaksi antara tokoh utama dengan tokoh lain. Dalam analisis novel Hanoman karya Pitoyo Amrih, fungsi dibagi menjadi dua, yaitu fungsi yang dapat menyenangkan (utile) dan berguna (dulce). Fungsi yang dapat menyenangkan (utile) yaitu fungsi rekreatif dan estetis. Kemudian fungsi yang berguna (dulce) yaitu fungsi didaktif, moralitas, dan religius. Fungsi didaktif seperti disebutkan oleh Luxemburg (1984: 94) bahwa fungsi sebuah teks adalah keseluruhan sifat-sifat yang bersama-sama menuju 480

6 tujuan yang sama serta dampaknya. Sastra tidak hanya mencerminkan kenyataan, juga turut membangun masyarakat dan hendaknya berperan sebagai guru. Dalam novel Hanoman fungsi didaktif terdapat dalam kutipan-kutipan yang dapat memberi motivasi pembaca untuk melakukan hal yang baik. Selain dapat memberi motivasi, novel Hanoman juga dapat berfungsi memberi hiburan yang menyenangkan bagi pembacanya atau disebut fungsi rekreatif. Fungsi tersebut dapat dilihat dari kutipan-kutipan yang menunjukkan keadaan yang dapat membuat kita berimajinasi. Kemudian fungsi estetis atau keindahan. Dalam novel Hanoman fungsi estetis terlihat dari teknik bercerita dengan bahasa yang indah namun dapat dimengerti. Selain itu beberapa majas juga menambah fungsi estetis. Novel Hanoman juga memiliki fungsi moralitas yang dapat memberi pengetahuan tentang moral baik dan buruk. Moral yang baik dapat dicontoh dan dilaksanakan sedangkan moral buruk agar tidak ditiru oleh pembaca. Fungsi yang terakhir adalah fungsi religius yang dapat dilihat dari kutipan tentang ajaranajaran agama. 6. Simpulan Novel Hanoman karya Pitoyo Amrih adalah novel yang menceritakan tentang jalan kehidupan Hanoman. Penelitian novel ini diawali dengan menganalisis struktur novel Hanoman karya Pitoyo Amrih dengan melihat penokohan, alur, dan latar. Kemudian dianalisis fungsinya berdasarkan pendapat beberapa ahli, yaitu fungsi didaktif, rekreatif, estetis, moralitas, dan religius. 7. Daftar pustaka Amrih, Pitoyo Hanoman. Yogyakarta: Diva Press. Luxemburg, Jan Van dkk Pengantar Ilmu Sastra (Terjemahan oleh Dick Hartoko). Jakarta: Gramedia. Nurgiyantoro, Burhan Transformasi Pewayangan dalam Fiksi Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 481

7 Teeuw, A Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Yusuf Dwi Wibowo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI

ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI I Gede Iwan Astadi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology literature

Lebih terperinci

Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi

Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Karya El-Saadewi Ni Kadek Enny Muliandayani 1*, I Ketut Sudewa 2, I Ketut Nama 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil imajinasi yang memiliki unsur estetis dan dituangkan ke dalam bentuk tulisan dengan media bahasa. Karya sastra sendiri dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya. BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Legenda Hanoman 2.1.1 Perang Wanara dan Raksasa Setelah lakon Hanoman Obong. Hanoman kembali bersama Sri Rama dan Laskmana beserta ribuan pasukan wanara untuk menyerang Alengka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti akan memaparkan tentang peneliti penelitian sebelumnya, konsep dan landasan teori. Peneliti penelitian sebelumnya berisi tentang

Lebih terperinci

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA TOKOH-TOKOH NOVEL BIOLA PASIR DARI MASA LALU KARYA D.K. SUMIRTA Ni Komang Dewi Anggraeni email: dewianggraeni081292@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA Ni Putu Yulia Utami Putri email: utamiputri805@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kajian perbandingan cerita Subali-Sugriwa yang terdapat dalam mitos Gua

BAB V PENUTUP. Kajian perbandingan cerita Subali-Sugriwa yang terdapat dalam mitos Gua BAB V PENUTUP A. Simpulan Kajian perbandingan cerita Subali-Sugriwa yang terdapat dalam mitos Gua Kiskendha dan cerita Subali-Sugriwa yang terdapat dalam SKRP dan SPRP dibagi menjadi 6 episode yaitu; (1)

Lebih terperinci

CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA

CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA 1 CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Kade Gita Ksatriani Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA Oleh: Tati Mulyani Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

MAKNA DUA CINTA: ANTARA KELUARGA DAN TANAH AIR. Irmina H. Tameon Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud. Abstract

MAKNA DUA CINTA: ANTARA KELUARGA DAN TANAH AIR. Irmina H. Tameon Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud. Abstract MAKNA DUA CINTA: ANTARA KELUARGA DAN TANAH AIR Irmina H. Tameon Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud Abstract Object of this research is novel Tanah Air Beta, written by Sefryana Khairil. The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa karya sastra lama. Nilai-nilai budaya suatu bangsa yang dalam kurun waktu tertentu sangat dapat

Lebih terperinci

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.

Abstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting. 1 PENOKOHAN DALAM NOVEL YUKI GUNI KARYA KAWABATA YASUNARI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Putu Ika Suarmayani 0601705022 Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Udayana Abstract The main object

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ungkapannya (Sudjiman, 1990:71). Sastra juga dapat digunakan oleh semua yang

BAB I PENDAHULUAN. ungkapannya (Sudjiman, 1990:71). Sastra juga dapat digunakan oleh semua yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan karya lisan atau berupa tulisan yang memiliki berbagai ciri, keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan dan keindahan dalam isi dan ungkapannya

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ady Wicaksono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Adywicaksono77@yahoo.com Abstrak: Tujuan

Lebih terperinci

MITOS DI NUSA PENIDA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA

MITOS DI NUSA PENIDA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA MITOS DI NUSA PENIDA ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA Ni Putu Sudiasih email: sudik_imoet@yahoo.com Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Unud Abstract This study discusses the myth

Lebih terperinci

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data a. Survey Lapangan Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat rendahnya popularitas wayang di negeri kita sendiri. Tempatnya sangat

Lebih terperinci

Geguritan Anggastya; Analisis Struktur Dan Fungsi

Geguritan Anggastya; Analisis Struktur Dan Fungsi Geguritan Anggastya; Analisis Struktur Dan Fungsi Ni Made Okta Era Yati 1*, Tjok Istri Agung Mulyawati R 2, Ni Made Suryati 3 123 Program Studi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana 1 [suryati.jirnaya@yahoo.com]

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis) STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis) PERWITA SARI H1F 050070 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan terhadap novel Sundari karya Oskandar R

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan terhadap novel Sundari karya Oskandar R BAB V PENUTUP 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan terhadap novel Sundari karya Oskandar R yang diterbitkan oleh Rangkah Mas Surabaya pada tahun 1966, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH IMELDA NOFRIANI NPM 11080238 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini memuat tentang hasil hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH VIVI ANGGELA PUTRI NPM 09080276 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL KEMBANG JEPUN KARYA REMY SYLADO. Abstract

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL KEMBANG JEPUN KARYA REMY SYLADO. Abstract 1 ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL KEMBANG JEPUN KARYA REMY SYLADO Remmysilado Indonesian Literacy, Faculty of Lecture and Culture, Udayana University Abstract This research relies on the sociological analysis

Lebih terperinci

ANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA

ANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA ANALISIS WATAK TOKOH NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA ARTIKEL E-JOURNAL Oleh AZMAN NIM 090388201 035 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN ENCEP KUSUMAH MENU UTAMA PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN UNSUR PROSA FIKSI CERPEN NOVELET NOVEL GENRE SASTRA SASTRA nonimajinatif Puisi - esai - kritik - biografi - otobiografi - sejarah - memoar - catatan

Lebih terperinci

ANALISIS TEMA, AMANAT, PENOKOHAN DAN LATAR NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI

ANALISIS TEMA, AMANAT, PENOKOHAN DAN LATAR NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI ANALISIS TEMA, AMANAT, PENOKOHAN DAN LATAR NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI ARTIKEL-JOURNAL Oleh SUSIANI NIM 090388201331 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI Ma mur Saadie SASTRA GENRE SASTRA nonimajinatif - esai - kritik - biografi - otobiografi - sejarah - memoar - catatan harian Puisi imajinatif Prosa Fiksi Drama GENRE SASTRA

Lebih terperinci

Teks Pragusa Parwa: Analisis Struktur dan Semiotik

Teks Pragusa Parwa: Analisis Struktur dan Semiotik Teks Pragusa Parwa: Analisis Struktur dan Semiotik I Dewa Putu Satriya Wibawa 1*, I Made Wijana 2, I Nyoman Sukartha 3 [123] Program Studi Sastra Jawa Kuno Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana 1 [tyosatria88@yahoo.co.id]

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Dalam menyusun sebuah karya ilmiah sangat diperlukan kajian pustaka. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan masalah

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH TEMA TINGKAT DIVINE DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA JURNAL ILMIAH

MASALAH-MASALAH TEMA TINGKAT DIVINE DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA JURNAL ILMIAH MASALAH-MASALAH TEMA TINGKAT DIVINE DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA JURNAL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjanan pendidikan (strata 1) LASMI GAYATRI

Lebih terperinci

TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH

TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM TEKS CERITA FANTASI KARYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAYAKUMBUH Oleh: Elin Nofia Jumesa 1, Abdurahman 2, Emidar 3. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan bahan acuan yang dipakai dalam penelitian sekaligus sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran dan gagasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa penelitian sebelumnya,konsep dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama-tama penulis

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN TEKNIK QUANTUM WRITING SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 3 SEWON ARTIKEL E-JOURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN TEKNIK QUANTUM WRITING SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 3 SEWON ARTIKEL E-JOURNAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN TEKNIK QUANTUM WRITING SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 3 SEWON ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data dan informasi untuk membuat buku ini didapat melalui studi kepustakaan berupa buku-buku dan pencarian data melalui internet. Penulis juga melakukan terjun

Lebih terperinci

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

Eksistensialisme dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini

Eksistensialisme dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini Eksistensialisme dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagai Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang populer di antara bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain sebagainya. Sebutan

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2016 PENOKOHAN PADA NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SMA.

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2016 PENOKOHAN PADA NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SMA. PENOKOHAN PADA NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SMA Oleh Bagus Setiawan Kahfie Nazaruddin Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail: setjawan.bagus@yahoo.com

Lebih terperinci

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM 10080100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Sastra banyak diminati masyarakat karena bersifat mendidik dan menghibur (sebagai bacaan). Selain

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL KATARSIS KARYA ANASTASIA AEMILIA. Abstract

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL KATARSIS KARYA ANASTASIA AEMILIA. Abstract 1 ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL KATARSIS KARYA ANASTASIA AEMILIA Anak Agung Dewi Wulan Sari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract This study aims to analyze

Lebih terperinci

PENOKOHAN PADA NOVEL SYAHADAT DARI NEGERI SUTRA KARYA FITRI NURHATI DAN PEMBELAJARANNYA

PENOKOHAN PADA NOVEL SYAHADAT DARI NEGERI SUTRA KARYA FITRI NURHATI DAN PEMBELAJARANNYA PENOKOHAN PADA NOVEL SYAHADAT DARI NEGERI SUTRA KARYA FITRI NURHATI DAN PEMBELAJARANNYA Oleh Budi Risnawati Munaris Edi Suyanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : Risnawati2304@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Visual Ilustrasi menggunakan media digital untuk menimbulkan kesan modern dan lebih rapih dalam penarikkan garis pada gambar. Gaya ilustrasi dibuat

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Ide Mayumi merupakan seorang penulis Kodansha Komik Nakayoshi di

Bab 5. Ringkasan. Ide Mayumi merupakan seorang penulis Kodansha Komik Nakayoshi di Bab 5 Ringkasan Ide Mayumi merupakan seorang penulis Kodansha Komik Nakayoshi di Jepang. Wanita kelahiran 26 Februari 1961 mengawali karir sebagai penulis komik sejak umur tujuh belas tahun. Setelah mendapatkan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Ariyadi Kusuma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan telah diatur

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI GEGURITAN NAGA PUSPA KARYA I NYOMAN SUPRAPTA

ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI GEGURITAN NAGA PUSPA KARYA I NYOMAN SUPRAPTA 1 ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI GEGURITAN NAGA PUSPA KARYA I NYOMAN SUPRAPTA Ida Ayu Diah Rarasathi Kusumadarma Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana ABSTRACT The research of structure and function

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka berfungsi untuk mengetahui faktor-faktor keaslian suatu penelitian. Kajian pustaka menjelaskan gagasan, pemikiran, atau

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN Konflik Tokoh Utama dalam Novel Maya Karya Ayu Utami

ARTIKEL PENELITIAN Konflik Tokoh Utama dalam Novel Maya Karya Ayu Utami ARTIKEL PENELITIAN Konflik Tokoh Utama dalam Novel Maya Karya Ayu Utami 1) Helda Daniati 1, Gusnetti 2, Dainur Putri 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II RAMAYANA. II.1 Kisah Ramayana

BAB II RAMAYANA. II.1 Kisah Ramayana BAB II RAMAYANA II.1 Kisah Ramayana Gambar II.1 Ramayana Sumber : http://www.teluguone.com (25 April 2015) Kisah Ramayana adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (valmiki) atau Balmiki.

Lebih terperinci

SIMBOL RAMA DALAM EPOS RAMAYANA BAGI RAJA DAN MASYARAKAT JAWA. Wachid Eko Purwanto. Abstract

SIMBOL RAMA DALAM EPOS RAMAYANA BAGI RAJA DAN MASYARAKAT JAWA. Wachid Eko Purwanto. Abstract SIMBOL RAMA DALAM EPOS RAMAYANA BAGI RAJA DAN MASYARAKAT JAWA Wachid Eko Purwanto Abstract Epic Ramayana is an ancient epics, written in seven kanda consists of 24,000 sloka. Epic Ramayana appeared in

Lebih terperinci

KAJIAN PROSA FIKSI IN 210

KAJIAN PROSA FIKSI IN 210 SILABUS MATA KULIAH KAJIAN PROSA FIKSI IN 210 Dosen Pengampu Mata Kuliah: Drs Memen Durachman, M.Hum. Halimah, M.Pd. JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Diajukan oleh: MISTINURASIH A

Diajukan oleh: MISTINURASIH A KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PULANG KARYA TERE LIYEDAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Skripsi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Progam

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A.A. NAVIS

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A.A. NAVIS ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A.A. NAVIS ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SURYATI NIM 080320717208 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh WIDYA

Lebih terperinci

NILAI RELIGIUS NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI RELIGIUS NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI RELIGIUS NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA oleh: Istiana Lestari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia istianalestari661@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Putra (1986), dalam penelitian beliau yang berjudul "Aspek Sastra Dalam Babad Dalem Suatu Tinjauan Intertekstualitas", menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jauh sebelum kita mengenal tulisan berupa huruf dan abjad yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari ini, manusia zaman Pra-Sejarah telah mengembangkan

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL THE SWEET SINS KARYA RANGGAWIRIANTO PUTRA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

PENYIMPANGAN PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL THE SWEET SINS KARYA RANGGAWIRIANTO PUTRA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA PENYIMPANGAN PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL THE SWEET SINS KARYA RANGGAWIRIANTO PUTRA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Virgilius.P. Ngalong email: virgiliuspasifikusngalong@yahoo.co.id Indonesian Literacy, Faculty

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bahasa Indonesia. Diajukan Oleh: Aris Rahmanto A

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bahasa Indonesia. Diajukan Oleh: Aris Rahmanto A PENGGUNAAN BAHASA FIGURATIF DALAM NOVEL KABUT PANTAI ANYER KARYA ANNY DJATI W: KAJIAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI SMA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang berjudul Saga No Gabai Bachan karya Shimada Yoshichi

Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang berjudul Saga No Gabai Bachan karya Shimada Yoshichi Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang berjudul Saga No Gabai Bachan karya Shimada Yoshichi Adi Bijaksana ABSTRAK Skripsi ini berjudul Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang berjudul Saga No Gabai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. 2002), hlm.122.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. 2002), hlm.122. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agnes Davonar memulai karir menulisnya dari blog sekitar tahun 2006 dan semakin populer setelah menghasilkan novel online seperti Misteri Kematian Gaby dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti. Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide

Lebih terperinci

NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud

NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud 1 NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud Abstract The object of the research is the novel written by

Lebih terperinci

SATUA I DEMPUAWANG ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI I Gusti Ayu Dewi Ratih Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra

SATUA I DEMPUAWANG ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI I Gusti Ayu Dewi Ratih Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra 1 SATUA I DEMPUAWANG ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI I Gusti Ayu Dewi Ratih Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Abstract: This study discusses Satua I Dempuawang (SID) with the analysis of the structure

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH

PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH PENYIMPANGAN NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BULAN SUSUT KARYA ISMET FANANY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) ERIK ESTRADA NPM.09080045

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang dengan menggunakan media bahasa untuk menyampaikan sesuatu kepada pembacanya. Melalui

Lebih terperinci

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka mempunyai peranan penting dalam melakukan penelitian karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

Lebih terperinci

ASPEK TRANSENDENTAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ABAH KARYA ULLAN PRALIHANTA SKRIPSI

ASPEK TRANSENDENTAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ABAH KARYA ULLAN PRALIHANTA SKRIPSI ASPEK TRANSENDENTAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ABAH KARYA ULLAN PRALIHANTA SKRIPSI Diajukanuntukmemenuhisebagiansyarat mencapaiderajatsarjana S-1 Oleh: ALVAN AQIL. F 1001040013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, berikut ini akan dirumuskan

BAB 5 KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, berikut ini akan dirumuskan 443 BAB 5 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, berikut ini akan dirumuskan beberapa kesimpulan penelitian yang berfokus pada hasil analisis dan interpretasi aspek sintaksis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pagelaran Tata Rias dan Kecantikan ini menyelenggarakan ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, suatu metode analisis dengan penguraian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DARI KOTA SOLO HINGGA BRATTLEBORO

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DARI KOTA SOLO HINGGA BRATTLEBORO KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DARI KOTA SOLO HINGGA BRATTLEBORO KARYA YOYOK MUGIYATNO, NILAI PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Skripsi Oleh: WIJANG ISWARA MUKTI K1211074

Lebih terperinci

KAJIAN TEMATIK PADA NOVEL DADAISME KARYA DEWI SARTIKA SKRIPSI. Oleh: Bungah Wijayanti

KAJIAN TEMATIK PADA NOVEL DADAISME KARYA DEWI SARTIKA SKRIPSI. Oleh: Bungah Wijayanti KAJIAN TEMATIK PADA NOVEL DADAISME KARYA DEWI SARTIKA SKRIPSI Oleh: Bungah Wijayanti 201210080311062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II NILAI NILAI DALAM CERITA RAMAYANA

BAB II NILAI NILAI DALAM CERITA RAMAYANA BAB II NILAI NILAI DALAM CERITA RAMAYANA 2.1 Nilai-Nilai dalam Masyarakat Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya sebagai bagian dari masyarakat harus memiliki persepsi atau pandangan yang disebut nilai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkawinan dalam adat Minangkabau merupakan salah satu hal yang penting karena berhubungan erat dengan sistem kekerabatan matrilineal dan garis keturunan. Menurut alam

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan NILA SUSANTI NPM 09080144 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua macam sifat yaitu, karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non imajinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. 1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Sebagaimana yang dikutip Sudjiman dalam Memahami Cerita Rekaan (1991: 12) menurut Horatius karya sastra memang bersifat dulce et utile (menyenangkan dan bermanfaat).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id 10 BAB II LANDASAN TEORI Di dalam melakukan suatu penelitian, diperlukan teori dan pendekatan yang tepat agar sesuai dengan objek yang akan diteliti. Teori dan konsep pendekatan yang

Lebih terperinci

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH

NILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TRI WIDOLA NIM. 09080075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K

SKRIPSI. Oleh: SRI LESTARI K ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA KUMPULAN CERPEN PILIHAN KOMPAS 2014 SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SKRIPSI Oleh: SRI LESTARI K1212066 FAKULTAS

Lebih terperinci

SIKSA BATIN DALAM CINTA SEGITIGA: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL CINTA DI ANTARA DUA PRIA. Faridh Maulana S. Abstrac

SIKSA BATIN DALAM CINTA SEGITIGA: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL CINTA DI ANTARA DUA PRIA. Faridh Maulana S. Abstrac 1 SIKSA BATIN DALAM CINTA SEGITIGA: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL CINTA DI ANTARA DUA PRIA Faridh Maulana S. Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstrac The

Lebih terperinci

KUALITAS CERITA ANAK KUNANG-KUNANG PELITA HATI DAN KISAH SEPASANG SANDAL KULIT DI TINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SEBAGAI BAHAN AJAR

KUALITAS CERITA ANAK KUNANG-KUNANG PELITA HATI DAN KISAH SEPASANG SANDAL KULIT DI TINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SEBAGAI BAHAN AJAR 62 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-6 2017 KUALITAS CERITA ANAK KUNANG-KUNANG PELITA HATI DAN KISAH SEPASANG SANDAL KULIT DI TINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SEBAGAI BAHAN AJAR THE QUALITY

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra sebagai sebuah ungkapan pribadi pengarang berdasarkan kreativitas/ imajinasi pengarang. Sastra juga dapat dijadikan sebagai wadah seorang pengarang untuk

Lebih terperinci

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Tri Sugiarti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Diajaukan Oleh: RAHMAWATI AYUNINGTYAS A Kepada: PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Diajaukan Oleh: RAHMAWATI AYUNINGTYAS A Kepada: PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA N 1 SAMBUNGMACAN Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA Oleh: Eka Destiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Ekadestiani0@gmail.com

Lebih terperinci

JURNAL REPRESENTASI KEHIDUPAN DALAM NOVEL QAIS DAN LAILA KARYA NIZAMI FANJAVI YANG TELAH DIGUBAH ULANG MENJADI SYAIR OLEH DRS. DYAYADI M.

JURNAL REPRESENTASI KEHIDUPAN DALAM NOVEL QAIS DAN LAILA KARYA NIZAMI FANJAVI YANG TELAH DIGUBAH ULANG MENJADI SYAIR OLEH DRS. DYAYADI M. JURNAL REPRESENTASI KEHIDUPAN DALAM NOVEL QAIS DAN LAILA KARYA NIZAMI FANJAVI YANG TELAH DIGUBAH ULANG MENJADI SYAIR OLEH DRS. DYAYADI M.T DELEGATION OF EXISTENCE ON THE QAIS DAN LAILA NOVEL BY NIZAMI

Lebih terperinci