BAB II PROFIL DAPIL I KABUPATEN TAPANULI UTARA. penjajahan Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROFIL DAPIL I KABUPATEN TAPANULI UTARA. penjajahan Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten"

Transkripsi

1 BAB II PROFIL DAPIL I KABUPATEN TAPANULI UTARA 2.1 Sejarah Kabupaten Tapanuli Utara Sejarah terbentuknya kabupaten Tapanuli Utara ini ditandai dengan masa penjajahan Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk dalam Keresidenan Tapanuli yang dipimpin oleh seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Saat itu Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 Afdeiling (Kabupaten), yaitu: 1. Afdeling Batak Landen 2. Afdeling Padang Sidempuan 3. Afdeling Sibolga 4. Afdeling Nias Afdeling Batak Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibukotanya Tarutung yang terdiri 5 Onder Afdeling (Wilayah) yaitu:onder Afdeling Silindung, Toba, Samosir, Dairi dan Barus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, sejarah perkembangan pemerintahan RI di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit 33 No. 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945 yang memuat pembentukan daerah Tapanuli dengan pengangkatan staf 33 Besluit merupakan Keputusan Tata Usaha Negara

2 pemerintahannya, juga pengangkatan kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli. Afdeiling Tanah Batak dirubah menjadi Luhak Tanah Batak, dan sebagai kepala Luhak diangkat Bapak Cornelius Sihombing, beliau dianggap sebagai Bupati pertama Tapanuli Utara. 34 Sesuai dengan UU Drt. No. 7 Thn 1956, di daerah Propinsi dibentuk daerah otonom Kabupaten. Salah satu Kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di daerah ini, maka pada Tahun 1964, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Dairi. Pemekaran Kabupaten Dairi dri Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1964 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Dairi. Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan UU No. 12 tahun 1998 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. Kamudian pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara untuk yang ketiga kalinya dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU. No. 9 Tahun Diakses tanggal 03 April 2014, pukul 09.00

3 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan. Kabupaten Pak-pak Barat, dan Kabupaten Humbang hasundutan di Propinsi Sumatera Utara. Pemekaran wilayah Kabupaten ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan serta untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini. Sebagaimana uraian singkat sejarah perkembangan Pemerintahan RI di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit No. 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945 yang memuat pembentukan daerah Tapanuli dan pengangkatan kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli, maka tanggal 5 Oktober ditetapkan menjadi hari jadi Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Tapanuli Utara No. 5 Tahun Setelah dilakukan tiga kali pemekaran di Kabupaten Tapanuli Utara, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siatas Barita, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Simangumban, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pangaribuan, Kecamatan Garoga, Kecamatan Sipahutar, Kecamatan Siborongborong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Muara.

4 2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara terletak diwilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah Kabupaten Tapanuli Utara beraneka ragam yaitu yang tergolong datar (3,16 %), landai (26,86 %), miring (25,63 %) dan terjal (44,35 %). Secara geografis Kabupaten Tapanuli Utara berada pada posisi Lintang Utara dan Bujur Timur. Sedangkan secara administratif letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten yaitu: Disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir Disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Disebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah Kependudukan Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Kepadatan penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara cukup pesat, dilihat dari jumlah penduduk di kabupaten ini yaitu sebanyak jiwa yang tersebar di 15 Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Siborongborong sebanyak jiwa dan jumlah penduduk terendah di

5 Kecamatan Simangumban hanya jiwa. Berikut jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara: Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan NO. KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK 1. TARUTUNG ADIANKOTING SIATASBARITA PAHAE JULU PAHAE JAE PURBATUA SIMANGUMBAN SIPAHUTAR PANGARIBUAN GAROGA SIBORONGBORONG MUARA SIPOHOLON PAGARAN

6 15. PARMONANGAN TOTAL (sumber:data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014) Jika dilihat dari jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara maka alokasi kursi di DPRD Kabupaten memperoleh sebanyak 35 kursi sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2012 Pasal 26d yaitu: Kabupaten/kota dengan jumlah Penduduk lebih dari (tiga ratus ribu) sampai dengan (empat ratus ribu) orang memperoleh alokasi 35 (tiga puluh lima) kursi. Dari jumlah penduduk tersebut, daftar pemilih tetap pada pemilu legislatif 2014 sebanyak jiwa. Penetapan daftar pemilih tetap tersebut sesuai hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Tapanuli Utara dalam rapat pleno untuk pemilihan umum Anggota DPR, DPD, DPRD, Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota tahun Berikut jumlah daftar pemilih tetap di Kabupaten tapanuli utara: Tabel 2.2 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Tapanuli Utara pada Pemilu Legislatif 2014 Jumlah Jumlah Jumlah Pemilih No Nama Kecamatan Desa/Kel TPS L P L+P 1. ADIANKOTING GAROGA MUARA

7 4. PAGARAN PAHAE JAE PAHAE JULU PANGARIBUAN PARMONANGAN PURBA TUA SIATASBARITA SIBORONG-BORONG SIMANGUMBAN SIPAHUTAR SIPOHOLON TARUTUNG TOTAL (sumber:data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014) Proses Penetapan Dapil di Kabupaten Tapanuli Utara Pada pemilu legislatif periode , Kabupaten Tapanuli Utara yang terdiri dari 15 Kecamatan terbagi dalam 3 (tiga) Daerah Pemilihan (Dapil) untuk Dapil I terdiri dari 7 kecamatan meliputi Kecamatan Tarutung, Siatasbarita, Adiankoting, Pahae jae, Pahae Julu, Purbatua dan Simangumban, Dapil IIterdiri dari 5 kecamatan meliputi Kecamatan Siborongborong, Sipoholon, Muara,

8 Pagaran dan Parmonangan dan Dapil III terdiri 3 kecamatan meliputi Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan dan Garoga. Namun pada pemilu legislatif periode Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 5 (lima) daerah pemilihan karena alokasi kursi di dua daerah pemilihan pada pemilu 2009 lalu tidak sesuai lagi dengan pasal 27 ayat 2 UU No. 08 Tahun 2012 untuk pemilu 2014, yang mengatakan bahwa: Jumlah kursi setiap daerah pemilihan anggota DPRD kabupaten/kota paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi. Merujuk pada pasal tersebut, 3 (tiga) daerah pemilihan pada Pemilu 2009 sudah tidak relevan lagi, karena jumlah kursi di 2 (dua) daerah pemilihan yaitu Dapil Taput I dengan jumlah kursi 13 (tiga belas) dan Dapil Taput II dengan jumlah kursi 14 (empat belas), sehingga sudah harus dilakukan pemekaran Daerah Pemilihan dengan menyesuaikan pada UU No. 08 Tahun 2012 termasuk dinamika perkembangan daerah setempat. Setelah mendengar dan memperhatikan saran dan masukan dari pemangku kepentingan pada saat konsultasi publik sebagaimana yang dimanatkan dalam pasal 8 ayat (2) Peraturan KPU No. 05 Tahun 2013 tentang Cara Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dan merujuk pada UU. No. 08 Tahun 2012, maka KPU Kabupaten Tapanuli Utara telah memutuskan untuk memekarkan daerah pemilihan menjadi 5 (lima) daerah pemilihan untuk pemilu anggota DPRD

9 Kabupaten Tapanuli Utara dengan alokasi kursi sebanyak 35 kursi sesuai dengan jumlah penduduk di Kabupaten tersebut, yaitu: 1. Dapil Taput I meliputi Kecamatan Tarutung, Siatasbarita, Adiankoting dengan alokasi kursi Dapil Taput II meliputi Kecamatan Sipoholon, Pagaran, Parmonangan dengan alokasi kursi Dapil Taput III meliputi Kecamatan Siborongborong, Muara dengan alokasi kursi Dapil Taput IV meliputi Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan, Garoga dengan alokasi kursi Dapil Taput V meliputi Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Purbatua, Simangumban dengan alokasi kursi 5. Pemekaran daerah pemilihan tersebut dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip nilai, ketaatan dengan sistem pemilu yang proporsional, integritas wilayah, berada dalam wilayah yang sama, kohesivitas dan prinsip kesinambungan, juga mengakomodir masukan-masukan dari pemangku kepentingan yang dianggap dapat mendukung keterwakilan masyarakat di DPRD dan juga percepatan pembangunan di setiap daerah pemilihan karena daerah tersebut lebih terwakili. Penambahan daerah pemilihan tersebut berdasarkan Surat Keputusan KPU Pusat nomor 94/Kpts-KPU/2013 tertanggal 9 Maret Sumber dari KPU Kab. Tapanuli Utara

10 2.2 Profil Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara Lokasi penelitian berada di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tarutung, Kecamatan Adiakoting dan Kecamatan Siatasbarita.Pusat pemerintahan terletak di Kecamatan Tarutung yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara. Ditinjau dari segi pembangunan, dapil ini sudah terbilang lebih maju dilihat dari tatanan kota dan instansi pemerintahan dibandingkan dari Dapil lain di Kabupaten Tapanuli Utara Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Dilihat dari jumlah penduduk dan luas daerah di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Adiankoting merupakan daerah terluas di dapil ini. Dari total jumlah penduduk di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak jiwa dibagi dengan BPPd sebanyak 8992 Jiwa, maka jatah kursi di dapil I yaitu 8 kursi.luas wilayah dan jumlah penduduk setiap kecamatan di Dapil I adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara No. Kecamatan Luas wilayah Jumlah penduduk ( ) (jiwa) 1. Tarutung 107, Siatas Barita 92, Adiankoting 502, (sumber:data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014)

11 2.2.2Mata Pencaharian Penduduk Penduduk di wilayah dapil ini secara mayoritas hidup dari hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Banyaknya lahan yang memiliki kadar subur sangat baik, sangat memungkinkan masyarakat untuk bercocok tanam dalam memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi masyarakat. Karena berada di daerah pegunungan, alamnya sangatlah subur, komoditi pertanian dan perkebunan rakyat sangatlah bagus untuk dikembangkan. Seperti kemenyan, kopi, coklat, salak, durian, nenas, kacang tanah, jagung serta tanaman palawija lainnya. Selain itu, masyarakat juga cenderung memelihara ternak dikarenakan banyaknya tumbuhantumbuhan yang bahkan secara gratis bisa didapatkan untuk keperluan makanan ternaknya. Mayoritas di dapil ini juga masih mengandalkan hasil kerajinan tenun sebagai penunjang hidup keseharian, sedangkan masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai hanya berkisar 30% dari jumlah penduduk di dapil ini. Potensi utama daerah yaitu dibidang agribisnis dan sektor pariwisata.dalam bidang agribisnis terdapat pengusaha kecil seperti pengusaha kacang sihobuk, kue putu yang merupakan oleh-oleh khas daerah tersebut dan pengusaha kecil lainnya yang terbukti mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Tapanuli Utara khususnya sektor informal. Di sektor pariwisata, wilayah di dapil ini dikenal dengan Kota Wisata Rohani dengan objek wisata religi Salib Kasih, banyak turis mancanegara dan domestik yang berkunjung ke objek wisata tersebut sehingga masyarakat di

12 daerah ini banyak yang memanfaatkan untuk berdagang souvenir. Selain itu objek wisata pemandian Air Soda dan Pemandian Air Hangat juga menjadi sumber mata pencaharian di dapil ini dan daya tarik dari dapil tersebut Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Tapanuli Utara khususnya di dapil ini sangat didominasi oleh suku batak dan masih sengat kental dengan filosofi Dalihan Na Tolu.Sejak sejarah berdirinya kabupaten ini atau bahkan sejarah dari setiap kecamatan di daerah pemilihan ini memang telah diwarnai dengan kehidupan yang sangat kental dengan adat istiadat batak. Kedatangan tokoh Dr.I.L Nomensen dan Munson Leman ke kota ini dalam melakukan penginjilan kristen juga menjadikan perkembangan masyarakat yang beragama kristen sangat berkembang di kota ini, khususnya di kecamatan Tarutung, Siatas Barita dan Adiankoting. Sedangkan penduduk yang beragama islamdan agama lainnya masih tergolong minoritas di wilayah dapil ini Tingkat Pendidikan Jika dilihat dari pendidikan di Dapil ini, bisa dikatakan bahwa pendidikan sudah cukup maju, dilihat dari tersedianya fasilitas pendidikan dengan banyaknya sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA/SMK yang tersebar di setiap kecamatan di dapil ini, sehingga tingkat pendidikan di dapil ini cukup baik.

13 Tabel 2.4 Jumlah Sekolah Menurut Kecamatan dan Jenjang Sekolah No. Kecamatan SD SMP SMA SMK 1. Tarutung Adiankoting Siatasbarita (Sumber: Data BPS Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012) Peta Geografis Dilihat dari luas wilayah, luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara cukup luas yaitu 3.793,71 kmâ² dan terdiri dari 15 Kecamatan dan merupakan kabupaten induk dari kabupaten yang memekarkan diri seperti Kabupaten Dairi, Toba samosir dan humbang Hasundutan. Berikut adalah peta geografis Kabupaten Tapanuli Utara dengan keseluruhan pembagian dapil yang ditetapkan KPUD Tapanuli Utara pada pemilihan legislatif periode , dimana daerah ini dibagi ke dalam lima daerah pemilihan.

14 Gambar 2.1 Peta Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara (sumber: diakses tanggal 03 April 2014, pukul 09.20) 2.3 Daftar Calon Tetap Pemilu Legislatif di Dapil I Alokasi kursi di DPRD Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 35 kursi berdasarkan jumlah penduduk, sesuai pasal 26 ayat 2d UU No.8/2012, yang tersebar dalam lima daerah pemilihan. Jatah kursi di Dapil Taput I memperoleh jatah 8 kursi yang akan di perebutkan oleh para calon anggota legislatif di Dapil I. Daftar calon tetap di Dapil I yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah kursi sebanyak 80 calon yang terbagi dalam 12 partai politik. Berikut adalah daftar nama calon dan partai pengusung.

15 Tabel 2.5 Daftar Calon Tetap di Dapil I Kabupaten Tapauli Utara 1. PARTAI NASDEM NO. URUT NAMA CALON JK 1. FATIMAH HUTABARAT, SE P 2. IMMANUEL BUDI PRATAMA HUTAGALUNG, SE L 3. DAYAN HUTAPEA L 4. PESTA LUMBANTOBING P 5. NEW YEAR SAKTI HUTAURUK L 6. SAMUEL ENRICO LUMBANTOBING L 7. MARTUA SITUMORANG L 8. EWIS DEBORA LUMBANTOBING P 2. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 1. DORGIS HUTAGALUNG L 2. ASMAN LUMBANTOBING L 3. YETTI MARIANA P 4. LANGLANG BUANA, SH L 5. FRANC KUTEMAN HUTAGALUNG L 6. RAYATUMAIDA HUTAGALUNG P

16 3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 1. GHOZALI MUSLIM SIMORANGKIR L 2. MARTINEM P 4. PDI PERJUANGAN 1. TIURMA SILITONGA, SE P 2. Ir. BANGUN AUGUSTINUS BUTARBUTAR L 3. MARINTAN LUMBANTOBING, SE P 4. SUPARDI SINAMBELA L 5. SURYATI HUTABARAT P 6. FRIDO ERWIN SINAGA, A.Md L 7. MARULI PANJAITAN, S.Pd L 8. Ir. PANGIHUTAN HUTAPEA, SH, MM L 5. PARTAI GOLKAR 1. BANGUN LUMBANTOBING L 2. POSMA SIMARANGKIR, S.Sos L 3. TIURLAN BERLIANA TARIGAN P 4. MEI LASMEN HUTAGALUNG P 5. ROYAL PARULIAN SIMANJUNTAK, SE L 6. RUTMINI NAINGGOLAN, SE P

17 7. JANSEN SIMANJUNTAK L 8. JOSUA LUMBANTONING, A.Md L 6. PARTAI GERINDRA 1. HASOLOAN SINAGA L 2. TEGUH SUSANTO SIHOMBING L 3. ANI NORITA HUTABARAT, S.Pd P 4. JONGGI LUMBANTOBING L 5. MANUARANG PAUL LUMBANTOBING L 6. PRATIWI LUMBANTOBING, SST P 7. KRISTIAN SITUMORANG, SE L 8. ROIDA MANALU P 7. PARTAI DEMOKRAT 1. DAPOT HUTABARAT, SE L 2. SABAR MENANTI PANGGABEAN L 3. NERIANI LUMBANTOBING P 4. TONGAM LUMBANTOBING L 5. LEONARD HANSEN MANULLANG L 6. LILIS SURYATI NAPITUPULU P 7. RICHARD LUMBANTOBING L

18 8. HOTMAULI BATUBARA P 8. PARTAI AMANAT NASIONAL 1. SANGGAM LUMBANTOBING L 2. FREDDY PARLUHUTAN SIREGAR L 3. PURNAMA HUTABARAT P 4. OLIVER SIPAHUTAR, BE L 5. YONVITER L 6. RITA ROSMALIA SILALAHI P 7. DINA M HUTAGALUNG P 8. RAHLAN SANRICO LUMBANTOBING L 9. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 1. FAUZAN PANDIANGAN L 2. RINA M GULTOM P 10. PARTAI HANURA 1. MAULANA LUMBANGAOL P 2. FRENGKY PARDAMEAN SIAMANJUNTAK L 3. TIMBUL SIMANGUNSONG L 4. HASUDUNGAN SIDABUTAR L

19 5. JUMPA SIHOL LUMBANTOBING L 6. ANASTASIA HUTABARAT P 7. LAMPOSMA JUNIOR SITUMEANG L 8. JUNI HASIANNA TANJUNG P 14. PARTAI BULAN BINTANG 1. RAJA HUTAGALUNG L 2. PARLINDUNGAN SITUMORANG L 3. ROSINTA SIAHAAN P 4. JULIANTO SIAHAAN L 5. MELINDA HERAWATI HUTAGALUNG P 6. ANDRI HUTAGALUNG L 15. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 1. PITUA SIMARANGKIR L 2. TONGAM P SITINJAK, ST L 3. SURIANI SIHOMBING P 4. Drs. PANTAS SITOMPUL L 5. KASMIN SINAGA L 6. MELDA ERPINNA LUMBANTOBING, SE P 7. ROMAULI HUTAGALUNG, S.Pd P 8. VENDO HUTAPEA L (sumber:data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014)

20 Penetapan daftar calon tetap dilakukan KPU Kabupaten Tapanuli Utara ini telah memenuhi aturan sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 07 Tahun 2012 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota berdasarkan keputusan No 1274/Kpts/ KPU-Kab / Dengan kuota keterwakilan perempuan sebanyak 30 orang calon untuk pemilu legislatif di dapil ini.

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran secara umum wilayah penelitian, yang tidak hanya mengenai lokasi penelitian melainkan juga meliputi penduduk,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN 2.1. Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TAPANULI UTARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TAPANULI UTARA SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 2/HK.03.1-Kpt/1202/KPU-Kab/IX/2017 REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP PEMILIHAN UMUM TERAKHIR SEBAGAI DASAR PENGHITUNGAN SYARAT DUKUNGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KABUPATEN TAPANULI UTARA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH,DAN PROFIL NIKSON NABABAN

BAB II PROFIL KABUPATEN TAPANULI UTARA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH,DAN PROFIL NIKSON NABABAN BAB II PROFIL KABUPATEN TAPANULI UTARA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH,DAN PROFIL NIKSON NABABAN 2.1 Profil Tapanuli Utara 2.1.1 Sejarah Kabupaten Tapanuli Utara Pada masa Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Tarutung, Agustus 2010 Kabupaten Tapanuli Utara

Sekapur Sirih. Tarutung, Agustus 2010 Kabupaten Tapanuli Utara Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

Lampiran 1. Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Kecamatan

Lampiran 1. Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Kecamatan Lampiran 1. Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Kecamatan No. Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Desa/ (km 2 ) Kelurahan 1. Parmonangan 257,35 14 2. Adian Koting 502,90 14 3. Sipoholon 189,20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara Untuk Anggota-Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli. 1. Apakah definisi dan tujuan masa reses yang dilakukan oleh anggotaanggota

Pedoman Wawancara Untuk Anggota-Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli. 1. Apakah definisi dan tujuan masa reses yang dilakukan oleh anggotaanggota Lampiran 1 Pedoman Wawancara Untuk Anggota-Anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Utara yang Mewakili Dapil I 1. Apakah definisi dan tujuan masa reses yang dilakukan oleh anggotaanggota DPRD Tapanuli Utara? 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan warganya. Pembangunan bukan hanya semata-mata dalam bentuk fisik. Proses

BAB I PENDAHULUAN. dan warganya. Pembangunan bukan hanya semata-mata dalam bentuk fisik. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan adalah suatu proses untuk memajukan taraf hidup masyarakat dan warganya. Pembangunan bukan hanya semata-mata dalam bentuk fisik. Proses peningkatan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab-012.329248/TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAE

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAE - 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, pertambahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, pertambahan penduduk yang terus meningkat dan penyebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNTUK UJI PUBLIK Draft tanggal 3 November 2017 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN

Lebih terperinci

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG MODEL E EB DPR BERITA ACARA :. TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN SUARA DAN KURSI PARTAI POLITIK SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 Pada

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM ISU STRATEGIS DAN KETENTUAN DALAM

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 49/PHPU.D-VI/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN. Nomor 49/PHPU.D-VI/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 49/PHPU.D-VI/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN DAN PENCERMATAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DPRD KABUPATEN LINGGA KEPADA PUBLIK PEMILU TAHUN 2019

PENYAMPAIAN DAN PENCERMATAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DPRD KABUPATEN LINGGA KEPADA PUBLIK PEMILU TAHUN 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LINGGA PENYAMPAIAN DAN PENCERMATAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DPRD KABUPATEN LINGGA KEPADA PUBLIK PEMILU TAHUN 2019 KABUPATEN LINGGA JL. Istana Robat, Komplek Perkantoran Bupati

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI

BAB II DESKRIPSI LOKASI BAB II DESKRIPSI LOKASI 2.1. Sejarah Singkat Kecamatan Tarutung Peta Kecamatan Tarutung Kecamatan Tarutung adalah Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara TARUTUNG berasal dari Bahasa Batak Toba yang artinya disebut

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DPRD KABUPATEN TAPANULI UTARA DAN DAPIL I

BAB II PROFIL DPRD KABUPATEN TAPANULI UTARA DAN DAPIL I BAB II PROFIL DPRD KABUPATEN TAPANULI UTARA DAN DAPIL I 2.1 Profil DPRD Kabupaten Tapanuli Utara DPRD Kabupaten Tapanuli Utara merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keresidenan Tapanuli adalah wilayah administrasi Hindia Belanda yang berdiri pada tahun 1834. Keresidenan Tapanuli dipimpin oleh seorang Residen yang berkedudukan

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan

5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Lebih terperinci

PENYAMPAIAN DAN PENCERMATAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DPRD KABUPATEN LINGGA KEPADA PUBLIK PEMILU TAHUN 2019

PENYAMPAIAN DAN PENCERMATAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DPRD KABUPATEN LINGGA KEPADA PUBLIK PEMILU TAHUN 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LINGGA PENYAMPAIAN DAN PENCERMATAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DPRD KABUPATEN LINGGA KEPADA PUBLIK PEMILU TAHUN 2019 KABUPATEN LINGGA JL. Istana Robat, Komplek Perkantoran Bupati

Lebih terperinci

K O N K L U S I DALAM PERKARA SENGKETA HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN TEPANULI UTARA TAHUN 2008

K O N K L U S I DALAM PERKARA SENGKETA HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN TEPANULI UTARA TAHUN 2008 K O N K L U S I DALAM PERKARA SENGKETA HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN TEPANULI UTARA TAHUN 2008 REGISTER NOMOR : 49/PHPU.D.VI/2008 Dengan hormat, Termohon melalui

Lebih terperinci

UJI PUBLIK RANCANGAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DPRD KABUPATEN KUDUS DALAM PEMILU 2019 KPU KABUPATEN KUDUS

UJI PUBLIK RANCANGAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DPRD KABUPATEN KUDUS DALAM PEMILU 2019 KPU KABUPATEN KUDUS UJI PUBLIK RANCANGAN USULAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DPRD KABUPATEN KUDUS DALAM PEMILU 2019 KPU KABUPATEN KUDUS LANDASAN HUKUM: Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Peraturan

Lebih terperinci

Prinsip Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi KIP Kota Banda Aceh. Indra Milwady, S.Sos Banda Aceh, 20 Desember 2017

Prinsip Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi KIP Kota Banda Aceh. Indra Milwady, S.Sos Banda Aceh, 20 Desember 2017 Prinsip Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi KIP Kota Banda Aceh Indra Milwady, S.Sos Banda Aceh, 20 Desember 2017 Penentuan Dapil anggota Legislatif Di dalam UU Nomor 7 tahun 2017 diatur : Dapil

Lebih terperinci

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Provinsi Sumatera Utara: Demografi Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi

Lebih terperinci

RESUME HASIL PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANGANDARAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

RESUME HASIL PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANGANDARAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 RESUME HASIL PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANGANDARAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 A. Penghitungan Alokasi Kursi Daerah Pemilihan Dalam ketentuan Pasal 191 ayat (1) Undang-Undang

Lebih terperinci

I. HOOFD BESTUR H.Ch.B. SYNODE Desember 1928

I. HOOFD BESTUR H.Ch.B. SYNODE Desember 1928 PUCUK PIMPINAN/MAJELIS PUSAT HURIA KRISTEN INDONESIA DARI 1 MEI 1927 S/D 2020 MULAI BERDIRI H.Ch.B. 1 MEI 1927 Pendiri H.Ch.B. 1. Friderik Panggabean (F. P. Sutan Malu) 2. M. T. Lumban Gaol I. HOOFD BESTUR

Lebih terperinci

RANCANGAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARBARU PEMILU TAHUN 2019

RANCANGAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARBARU PEMILU TAHUN 2019 RANCANGAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARBARU PEMILU TAHUN 2019 A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. berada dalam kawasan Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun saat ini, kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. berada dalam kawasan Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun saat ini, kabupaten B II GAMRAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Pengantar Angkola sebenarnya adalah sebutan untuk sebuah daerah yang sebelumnya berada dalam kawasan Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun saat ini, kabupaten tersebut

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 1 Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politik : 104.690 2 Alokasi Kursi : 9 3 Angka Bilangan Pembagi Pemilihan (BPP) : 11.632 PENGHITUNGAN PARTAI POLITIK -1 SISA 1 PARTAI NASDEM 3.447 5 3.447 0 2 PARTAI KEBANGKITAN

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 sebanyak 52,8 ribu rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 sebanyak 52,8 ribu rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 sebanyak 52,8 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 sebanyak 1 Perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHAPAN PEMETAAN DAERAH PEMILIHAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

LAPORAN TAHAPAN PEMETAAN DAERAH PEMILIHAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 LAPORAN TAHAPAN PEMETAAN DAERAH PEMILIHAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader no.7 Baranangsiang Bogor Timur Kota Bogor

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILIHAN UMUM - 2-2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1225); 3. Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Dimana kabupaten ini juga sebagai lokasi yang memiliki tempat kunjungan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO SIARAN PERS KPU KABUPATEN SUKOHARJO

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO SIARAN PERS KPU KABUPATEN SUKOHARJO KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO SIARAN PERS KPU KABUPATEN SUKOHARJO Sebagaimana ketentuan pasal 195 UU Nomor 7 Tahun 2017, penyusunan dan penetapan Dapil Anggota DPRD Kabupaten/Kota pada pemilu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NIAS SELATAN, KABUPATEN PAKPAK BHARAT, DAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TOBA SAMOSIR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NO : 8/Kpts/KPU-Kota-012 329521/2015 TENTANG PENETAPAN HASIL PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri dari sepuluh Provinsi. Salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera adalah Provinsi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NIAS SELATAN, KABUPATEN PAKPAK BHARAT, DAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NIAS SELATAN, KABUPATEN PAKPAK BHARAT, DAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU KEPUTUSAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BENGKULU NOMOR : 58/HK.03.1-Kpt/1771/KPU-Kot/X/2017 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING SEDIKIT SEBAGAI PERSYARATAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TOBA SAMOSIR DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 Oleh: KPU Kabupaten Klaten A. LATAR BELAKANG Daerah Pemilihan/Dapil

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas 29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di sepanjang pulau sumatera dengan posisi yang jauh lebih dekat ke pantai Barat. disebelah utara

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389 BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar

Lebih terperinci

2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE

2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE BAB II LOKASI PENELITIAN 2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE 2.1.1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Balige terletak pada ketinggian 905-1.200 meter dari permukaan laut sehingga suhu udara cukup lembab. Luas wilayah

Lebih terperinci

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019 NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO 2019 A. DASAR HUKUM PENATAAN Meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum; 2. Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2017

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019

NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019 NASKAH PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI ANGGOTA DPRD KABUPATEN SIDOARJO PEMILU 2019 Jl. Raya Cemengkalang No. 1 Sidoarjo Telp. 031-8956691, 8956692 Fax. 031-8054345 Website : kpud-sidoarjokab.go.id

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA. Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten

BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA. Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu. B. Sejarah Singkat Kota Baturaja Nama Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

BERITA ACARA NOMOR: 220/BA/V/ 2014

BERITA ACARA NOMOR: 220/BA/V/ 2014 MODEL EB BERITA ACARA NOMOR: 220/BA/V/ 2014 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN SUARA DAN KURSI PARTAI POLITIK SERTA PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II.1. Keadaan Geografi Desa II.1.1. Keadaan Alam Desa Sondi Raya adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Raya. Keadaan tanah desa ini dapat disebut subur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah Republik Indonesia karena sektor ini merupakan penghasil devisa bagi negara. Walaupun dalam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat

GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat 51 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tuba Barat) merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dengan Kabupaten Tulang Bawang. Kabupaten

Lebih terperinci

Surat Keluar Selama Tahun 2013 yang dikeluarkan KI Sumut

Surat Keluar Selama Tahun 2013 yang dikeluarkan KI Sumut Surat Keluar Selama Tahun 2013 yang dikeluarkan KI Sumut No. Tanggal Instansi Media Perihal Ket 1. 8 Januari 2013 Surat Kabar harian Analisa Surat Kunjungan Silaturrahmi 2. 8 Januari 2013 Surat Kabar Harian

Lebih terperinci

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 39 BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 3.1. Karakteristik Kemiskinan Propinsi Sumatera Utara Perkembangan persentase penduduk miskin di Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting bagi negara-negara diseluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Pentingnya

Lebih terperinci

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU

SEKILAS PEMILU PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU SEKILAS PEMILU 2004 Pemilihan umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 2 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENYEDIA Nomor : 01/Program-TU/DCKP/2013 Tanggal : 3/1/2013 PA/KPA Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi Lainnya (K/L/D/I) Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR 32/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

PUTUSAN NOMOR 32/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA 1 PUTUSAN NOMOR 32/PHPU.C-VII/2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berlakunya otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Persoalan kemiskinan telah menjadi masalah yang sangat sulit untuk diatasi. Masalah kemiskinan sepertinya juga menjadi sesuatu yang telah mengakar dan menjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara Sejarah Singkat Sebutan Labuhanbatu bermula ketika pada tahun 1862 Angkatan Laut Belanda

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN.1. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung selain sebagai ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat keiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DONGGALA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DESA BATUSUYA GO O KECAMATAN SINDUE TOMBUSABORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI SETIAP DAERAH PEMILIHAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN HALMAHERA TIMUR TAHUN 2014

PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI SETIAP DAERAH PEMILIHAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN HALMAHERA TIMUR TAHUN 2014 PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI SETIAP DAERAH PEMILIHAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN HALMAHERA TIMUR TAHUN 2014 DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI SETIAP DAERAH PEMILIHAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN HALMAHERA

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Humbang Hasundutan terletak antara 2 o 1' - 2 o 28' Lintang

BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Humbang Hasundutan terletak antara 2 o 1' - 2 o 28' Lintang BAB II DESKRIPSI SINGKAT OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Kabupaten Humbang Hasundutan Kabupaten Humbang Hasundutan terletak antara 2 o 1' - 2 o 28' Lintang Utara dan 98 o 10 o - 98 o

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU

ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SISTEM PEMILU Adalah konversi suara menjadi kursi yg dipengaruhi oleh beberapa variabel teknis pemilu Besaran Daerah Pemilihan Metode Pencalonan

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA Karya Tulis SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA. 2006 PROVINSI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT,

BUPATI PAKPAK BHARAT, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orangorang

BAB I PENDAHULUAN. pada awal abad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orangorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tarutung adalah sebutan untuk buah durian yang dalam bahasa Batak disebut tarutung. Oleh karena itu, nama kota Tarutung sebagai sebutan untuk nama ibukota Kabupaten

Lebih terperinci

Penataan Ulang Dapil

Penataan Ulang Dapil Penataan Ulang Dapil Dengan sedikit perubahan pada tahun 2008, daerah pemilihan anggota DPR dan DPRD yang ada sekarang ini tidak hanya sudah berlaku selama tiga kali pemilu (2004, 2009, dan 2014), tetapi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA TANJUNGBALAI. NOMOR: 5 /Kpts/KPU /2015 KEPUTUSAN NOMOR: 5 /Kpts/KPU-002.434894/2015 TENTANG PENETAPAN JUMLAH MINIMAL PEROLEHAN KURSI DAN AKUMULASI PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK ATAU GABUNGAN PARTAI POLITIK SEBAGAI SYARAT PENDAFTARAN BAKAL

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012. KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

Jurnal Saintech Vol No.02-Juni 2016 ISSN No

Jurnal Saintech Vol No.02-Juni 2016 ISSN No PENTINGNYA PEMBENAHAN DAERAH PEMILIHAN Oleh : Benyamin Pinem, ST.,MM Ketua KPU Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara Abstract The purpose of this research is to : 1) maximizing the representation candidate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gbr I.1.Peta Kab. Tapanuli Utara sumber : I.1. LATAR BELAKANG. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gbr I.1.Peta Kab. Tapanuli Utara sumber :  I.1. LATAR BELAKANG. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Seorang pemimpin (leadership) adalah seseorang yang yang mempunyai bawahan atau masyarakat, seorang pemimipin juga adalah seseorang yang mempunyai wibawa, pada dasarnya

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah:

Kegiatan pariwisata yang saat ini belum digali dan dikelola secara baik di antaranya adalah: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Indonesia yang posisinya terletak sangat strategis berada pada silang dunia yang menghubungkan antara dua benuaasia dan Australia dan juga sebagai jalur lalu lintas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/DPD RI/II/ TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 27/DPD RI/II/2013-2014 PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH PEMBENTUKAN KABUPATEN CIBALIUNG

Lebih terperinci

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA A. Sejarah Singkat Kabupaten Bengkalis Secara historis wilayah Kabupaten Bengkalis sebelum Indonesia merdeka, sebagian besar berada

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci