Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
|
|
- Sukarno Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STARTEGI TATA LETAK Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya P A. Strategi Tata Letak B. Rancangan Tugas MODUL CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN 1 Aero Maintenance merupakan fasilitas perawatan mesin pesawat kecil yang terletak di Winchita, Kansas. Pengurus barunya, Ann Daniel, memutuskan untuk meningkatkan aliran bahan di fasilitasnya dengan menggunakan metode tata letak yang berorientasi proses yang ia pelajari di Wichita State University. Dengan delapan departemen, tata letak Aero Maintenance yang sekarang ditunjukkan pada Gambar 1. Keterbatasan fisik yang diamati Daniel hanyalah keharusan untuk tetap menjaga pintu masuk pada tempat yang sama. Semua departemen dapatr dipindahkan ke daerah kerja yang berbeda (masingmasing berukuran 10 meter persegi) jika analisis tata letaknya menunjukkan pemindahan ini akan menguntungkan. Pertama, Daniel menganalisis catatan untuk menentukan jumlah perjalanan bahan antar departemen rata-rata selama sebulan. Data ini ditunjukkan pada Gambar 2. Daniel menetapkan tujuannya adalah menata ruangan-ruangan sehingga dapat meminimalkan pergerakan total (jarak yang harus ditempuh) bahan dalam fasilitas. Ia menuliskan tujuannya sebagai berikut: 7 Dimana: Xij = jumlah pergerakan bahan per bulan (beban atau perjalanan) yang harus ditempuh dari departemen I ke departemen j
2 Cij = jarak dalam satuan meter antara departemen I dan j (yang pada kasus ini sama dengan biaya per bulan untuk pindah antar departemen) Daerah A Daerah B Daerah C Daerah D Penerimaan Suku Cadang Pemecahan Pengujian Daerah E Daerah F Daerah G Daerah H 40 meter 10 meter 10 meter Gambar 1. Tata Letak Aero Maintenance Penerimaan Suku Cadang Pemecahan Pengujian Departemen Penerimaan Suku Cadang Pemecahan Pengujian Gambar 2. Jumlah pergerakan bahan (muatan) antara departemen dalam satu bulan Daniel berasumsi dua departemen yang bersebelahan, seperti pintu masuk (sekarang, di daerah kerja A) dan tempat penerimaan (sekarang, di daerah kerja B), terpisah sejauh jarak 10 meter. Dua departemen yang leytaknya saling diagonal juga diperlakukan sebagaimana dua departemen yang bersebelahan, seperti pintu masuk dan
3 suku cadang (sekarang, di daerah kerja C) atau pintu masuk dan ruang pemeriksaan (daerah G), berjarak meter, dan ruangan-ruangan yang tidak bersebelahan, seperti pintu masukdan metalurgi (daerah D), berjarak meter. (Disini 10 meter dianggap sebagai 10 unit biaya, meter sebagai unit biaya, dan meter sebagai unit biaya). Dengan informasi di atas, lakukan penataan ulang tata letak Aero Maintenance untuk meningkatkan efisiensi dari segi aliran bahan. Jawaban Pertama, tentukan tata letak Aero Maintenance yang sekarang, seperti pada Gambar 3. Dengan melakukan analisis tata letak Aero Maintenance sekrang, pergerakan bahan dapat dihitung sebagai berikut. Total pergerakan = (100 x 10 m) + (100 x m) + (50 x m) + ( x 10 m) 1 ke 2 1 ke 3 2 ke 4 2 ke 5 + ( x 10 m) + ( x m) + ( x m) + ( x 10 m) 3 ke 4 3 ke 5 4 ke 5 4 ke 8 + ( x 10 m) (10 x m) ( x 10 m) 5 ke 6 5 ke 8 6 ke 7 = _ = meter 100 trips Penerimaan Suku cadang Pemecahan Penguji -an 10 Gambar 3. Aliran Bahan Sekarang
4 Ajukan rencana tata letak yang baru yang mengurangi angkanya yang sekrang, yaitu meter. Sebagai contoh, dua perubahan yang jelas bermanfaat adalah menukar ruangan 3 dan 5 serta menggantinya dengan ruangan 4 dan 6. Perubahan ini akan menghasilkan skema yang ditunjukkan pada Gambar Peneri maan Pemecahan 100 Suku cadang Penguji -an Gambar 4. Tata Letak yang Diperbaiki Total pergerakan = (100 x 10 m) + (100 x 10 m) + (50 x 10 m) + ( x 10 m) 1 ke 2 1 ke 3 2 ke 4 2 ke 5 + ( x 10 m) + ( x m) + ( x 10 m) + ( x m) 3 ke 4 3 ke 5 4 ke 5 4 ke 8 + ( x 10 m) (10 x 10 m) ( x 10 m) 5 ke 6 5 ke 8 6 ke 7 = = meter CONTOH SOAL DENGAN PENYELESAIAN 2 Lini perakitan yang aktivitasnya ditunjukkan pada Gambar 5 memiliki waktu siklus 8 menit. Gambarkan diagram pendahuluan dan cari jumlah stasiun kerja minimal yang memungkinkan. Kemudian, aturlah aktivitas kerja dalam stasiun kerjannya untuk menyeimbangkan lini perakitan tersebut. Berapakah efisiensi lini yang seimbang ini?
5 Tugas (menit) Waktu Pekerjaan (menit) Tugas Pendahuluan A 5 - B 3 A C 4 B D 3 B E 6 C F 1 C G 4 D,E,F H 2 G 28 4 E 5 3 A B 4 C F G H Stasiun 1 3 D Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 2 Gambar 5. Solusi empat stasiun untuk masalah penyeimbangan lini Jawaban Berikut jumlah stasiun kerja minimal secara teoritis. Diagram pendahuluan dan sebuah tata letak yang baik diperlihatkan pada Gambar 5. Efisiensi = = 87,5 %
6 Bahan Penggabungan Pengeboran Pemotongan Penggerindaan Pembengkokan LATIHAN SOAL 1. Sebuah toko mesin, Roy Creasey Enterprises, berencana pindah ke lokasi yang baru dan lebih besar. Bangunan baru ini akan berukuran panjang 60 kaki dan lebar 40 kaki. Creasey membayangkan gedung ini akan memiliki 6 wilayah produksi yang terpisah dan berukuran sama. Ia sangat memperhatikan masalah keamanan dan ingin membuat jalur di seluruh bangunan untuk memudahkan pergerakan orang dan bahan. Lihatlah skema bangunan di wilayah ini Skema Gedung (dengan daerah kerja 1-6) Penyelia perusahaan tersebut telah melengkapi penelitiannya selama sebulan mengenai jumlah beban bahan yang harus dipindahkan dari satu proses ke proses lain dalam bangunan tersebut. Informasi ini terdapat pada matriks aliran di bawah ini. Dari/Ke Bahan Penggabungan Pengeboran Pemotongan Penggerindaan Pembengkokan Matriks Aliran Proses Produksi a. Gambarkan matriks jumlah pergerakan bahan (muatan) antar departemen. b. Bagaimana tata letak yang memadai bagi bangunan baru ini?
7 Kulkas Meja Wastafel Gudang Kompor 2. Anda baru diangkat sebagai direktur operasi Reid Chocolates, sebuah produsen permen yang sangat enak. Reid Chocolates mempunyai dua tata letak dapur yang sedang dipertimbangkan untuk depertemen pembuatan resep dan pengujian. Strateginya adalah menciptakan tata letak dapur yang paling baik sehingga ahli makanan dapat mencurahkan waktu dan energy mereka untuk meningkatkan kualitas produk, dan tidak menyia-nyiakan usaha perbaikan dapur ini. Anda diminta mengevaluasi kedua tata letak dapur ini dan menyiapkan rekomendasi untuk bos Anda, Reid. Dengan demikian, ia dapat menandatangani kontrak pembangunan dapurnya. Dari/Ke Kitchen Tata Letak #1 Kulkas Meja Wastafel Gudang Kompor Jumlah perjalanan pada pusat-pusat kerja Jarak tempuh dalam kaki Kulkas Meja Wastafel Gudang Kompor Kitchen Tata Letak #2 Jarak tempuh dalam kaki 4 Wastafel Gudang Kulkas Meja Kompor 7 7
8 3. Marine Farming ingin membangun lini perakitan untuk memproduksi buah kaleng baru, yaitu Fresh Pineapple. Tugas, waktu tugas, dan pendahulu langsung untuk tugas-tugasnya adalah sebagai berikut. Tugas Waktu (detik) Pendahulu langsung A 12 - B 15 A C 8 A D 5 B, C E D Tujuan Marine Farming adalah memproduksi 180 kaleng Fresh Pineapple per jam. a. Gambarlah diagram pendahulunya. b. Berapa waktu siklusnya? c. Secara teoritis, berupa jumlah minimum stasiun kerja yang dapat dibuat oleh Marine Farming dalam lini perakitan ini? d. Dapatkah nilai minimum teoritis ini tercapai jika stasiun-stasiun kerjanya telah diberikan penugasan? 4. Dr. Yoga, manajer operasi di perusahaan yang memproduksi alat semprot pupuk cair, membanggakan kemampuannya dalam menyeimbangkan lini perakitan. Ia mengetahui perusahaannya harus memproduksi 96 unit per hari selama 24 jam. Aktivitas lini perakitannya adalah sebagai berikut. Tugas Waktu (menit) Pendahulu A 3 - B 6 - C 7 A D 5 A, B E 2 B F 4 C G 5 F H 7 D, E I 1 H J 6 E K 4 G, I, J Jumlah 50 a. Gambarkan diagram pendahulunya. b. Jika produksi harian (24 jam) adalah 96 unit, berapakah waktu siklus terbesar yang mungkin?
9 c. Jika waktu siklus setelah diberikan kelonggaran adalah 10 menit, berpakah produksi hariannya (24 jam)? d. Dengan waktu siklus sebesar 10 menit, berapakah jumlah stasiun minimal yang secara teoritis akan menyeimbangkan lini perakitan? e. Berapakah efisiensinya dengan waktu siklus 10 menit dan enam stasiun kerja? f. Berapakah waktu kosong per siklusnya dengan waktu siklus 10 menit dan enam stasiun kerja? Catatan Rumus: 1. Meminimalkan pergerakan bahan Dimana: Xij = jumlah pergerakan bahan per bulan (beban atau perjalanan) yang harus ditempuh dari departemen I ke departemen j Cij = jarak dalam satuan meter antara departemen I dan j (yang pada kasus ini sama dengan biaya per bulan untuk pindah antar departemen) 2. Waktu Siklus (waktu maksimal dimana produk dapat tersedia pada setiap stasiun kerja jika tingkat produksi tercapai) 3. Jumlah Stasiun Kerja Minimal Dimana n adalah jumlah tugas perakitan 4. Efisiensi Daftar Pustaka Heizer, Jay dan Barry Render. 09. Manajemen Operasi: Buku 1 Edisi 9. Malang: Salemba Empat.
Mengapa tata letak dipandang sebagai sebuah strategi?
Strategi Tata Letak Mengapa tata letak dipandang sebagai sebuah strategi? Tata letak menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang Tata letak menjadi faktor penentu pembentuk daya saing : kapasitas,
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
33 BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Menurut Jay Heizers & Barry Randers, untuk menetapkan optimasi suatu layout dibutuhkan tata letak yang telah mencapai efisiensi serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang karena setiap fasilitas mempunyai tata letak. Tata letak yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tata letak merupakan keputusan kunci yang menentukan efisiensi operasi jangka panjang yang mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa pertanyaan penelitian yang menjadi tujuan dalam penelitian ini.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai latar belakang dari penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika
Lebih terperinciEMA302 Manajemen Operasional
1 DESAIN PRODUK DAN JASA EMA302 Manajemen Operasional Konsep Produk/Jasa 2 Tawarkan produk/jasa yang dapat memuaskan, Pelanggan membeli kepuasan, bukan produk / barang / jasa / suku cadang. Dapat berupa
Lebih terperinciDESAIN PRODUK DAN JASA
1 DESAIN PRODUK DAN JASA EMA302 Manajemen Operasional Konsep Produk/Jasa 2 Tawarkan produk/jasa yang dapat memuaskan, Pelanggan membeli kepuasan, bukan produk / barang / jasa / suku cadang. Dapat berupa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi
Lebih terperincibiaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin
MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar proses secara berimbang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Beberapa simpulan yang dapat diambil dari pembahasan untuk menjawab
BAB V PENUTUP Pada bab penutup dijelaskan apa yang menjadi simpulan serta saran pada penelitian ini. Simpulan dan saran ini didapatkan berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya. 5.1 Simpulan Beberapa
Lebih terperinciFEEDER ATTACHMENT UNTUK PERBAIKAN PRODUKTIFITAS PADA SALAH SATU PROSES STAMPING DI INDUSTRI KOMPONEN PRESS
FEEDER ATTACHMENT UNTUK PERBAIKAN PRODUKTIFITAS PADA SALAH SATU PROSES STAMPING DI INDUSTRI KOMPONEN PRESS Gamawan Ananto 1*, Muhammad Luthfi 2 1, 2 Politeknik Manufaktur Bandung, Jurusan Teknik Manufaktur
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Produk Produk yang telah dibuat dalam peta-peta kerja ini adalah meja lipat. Komponennya terdiri dari alas yang berukuran 50 cm x 33 cm, kaki meja yang berukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, semakin kecil biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang didapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM
ANALISIS PENERAPAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI UD SUMBER AYEM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Program Studi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan
Lebih terperinciSeminar Tugas Akhir Statistika ITS, 12 Januari 2011
Tabel ringkasan hasil perhitungan waktu normal (lanjutan) No 6 7 Proses Operasi Proses penggabungan bagian-bagian dompet Proses penjahitan 8 Proses finishing 9 Proses pengkilapan Variabel Rata-rata Waktu
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan dan dibahas pada BAB IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses produksinya PT.Nusa Multilaksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu pekerjaan dalam dunia industri akan mempertimbangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu pekerjaan dalam dunia industri akan mempertimbangkan waktu dalam proses bekerja. Hal ini berguna dalam peningkatan efisien kerja para karyawan, dengan
Lebih terperinciAPLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN
APLIKASI BINARY INTEGER PROGRAMMING UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI LINTASAN SEBAGAI FUNGSI OUTPUT PRODUKSI DI PT INDOJAYA PRIMA SEMESTA-PASURUAN Husin 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Teori dan Konsep 2.. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode transportasi, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian
Lebih terperinciTUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KOMPUTER INDUSTRI 1 MODUL TRANSPORTASI TIPE SOAL D
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KOMPUTER INDUSTRI 1 MODUL TRANSPORTASI TIPE SOAL D Pabrik Sukajaya memiliki 3 buah gudang yang terletak di tiga tempat berlainan. Pabrik ini ingin melakukan pendistribusian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan perusahaan tersebut digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan. produk yang dihasilkan adalah produk jasa.
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang sukses dalam merancang dan menyediakan barang dan jasa di seluruh dunia adalah perusahaan yang memahami manajemen operasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama bulan November 2010 sampai dengan Februari 2011, dan kegiatannya meliputi pengamatan gerakan, pengukuran waktu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam menunjang keakuratan data dan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada
BAB IV PENUTUP Bagian bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada manajemen persediaannya. Kesimpulan dan saran ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan urutan langkah-langkah dan kerangka berpikir untuk merumuskan, menganalisa dan memecahkan permasalahan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka
Lebih terperinciEMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional
Materi #9 EMA02 Manajemen Operasional Definisi 2 Proyek Serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan beberapa output utama dan membutuhkan jangka waktu yang signifikan untuk melakukannya.
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOBILE KITCHEN SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN SNOOK TABLE
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MOBILE KITCHEN SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN SNOOK TABLE Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciHermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 3(216), hal 249 256. PERBANDINGAN METODE STEPPING STONE DAN MODIFIED DISTRIBUTION DENGAN SOLUSI AWAL METODE LEAST COST UNTUK MEMINIMUMKAN
Lebih terperinciANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 229-238 ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Dwi Yuli Handayani, Bayu Prihandono,
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS Dina Novia Priminingtyas, SP.,MSi. Lab. of Agribusiness Analysis and Management Faculty of Agriculture,
Lebih terperinciTabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan
Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan
Lebih terperinciBAB VII SIMULASI CONVEYOR
BAB VII SIMULASI CONVEYOR VII. Pembahasan Simulasi Conveyor Conveyor merupakan peralatan yang digunakan untuk memindahkan material secara kontinyu dengan jalur yang tetap. Keterangan yang menjelaskan suatu
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang pengendalian kualitas untuk mengurangi produk gagal kaca pada perusahaan Sabang Kaca, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan
Lebih terperinciPemilihan Lokasi BAB 6 PEMILIHAN LOKASI
BAB 6 PEMILIHAN LOKASI A. Pendahuluan Lokasi merupakan satu hal yang penting dalam kegiatan operasional suatu perusahaan. Perusahaan yang memproduksi barang (manufaktur) ataupun perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di
BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 3.1.1 Pendirian dan Informasi Umum PT. Putra Maya Abadi merupakan perusahaan keluarga yang bergerak di bidang jasa reparasi sepatu, reparasi tas, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. produktivitas dan kualitas hasil pertanian antara lain adalah pupuk.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian melalui penerapan teknologi budidaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efisien dalam dunia industri berarti memanfaatkan sumber daya sedemikian rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat menghasilkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada perusahaan Lainy Gumulya, peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan penting yang berkaitan dengan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE.
68 DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 986. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku. Yogyakarta: BPFE. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2005. Operations Management. Jakarta : Salemba Empat. Richard B. Chase
Lebih terperinciAnalisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D
Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D Adi Kristianto Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata
Lebih terperinciLUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN
LUAS LANTAI KEGIATAN PRODUKSI & NON PRODUKSI/PELAYANAN 124 Penetapan Luas Lantai Tata letak pabrik pada dasarnya merupakan penempatan dan pengaturan dari bermacammacam fasilitas produksi yang ada. Pengaturan
Lebih terperinciSTRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM
STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM PENGERTIAN Strategi proses atau strategi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses : menemukan
Lebih terperincimemaksimumkan pendapatan jumlah meja dan kursi waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi
PEMODELAN Kasus 1 Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi.
Perencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi. Ariyanto Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma
Lebih terperinciANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric
ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric Abstrak Heru Saptono 1),Alif Wardani 2) JurusanTeknikMesin,
Lebih terperinciRESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK
RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Judul Resume : Pengawasan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap PT ACB terhadap proses printing dalam upaya menekan tingkat kecacatan, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tercatat di wilayah Sumatera Utara berjumlah 5,3 juta.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah kendaraan bermotor di Kota Medan setiap tahunnya selalu bertambah. Dalam Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong semua perusahaan khususnya industri manufaktur saling bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Lebih terperinciANALISIS ALUR PROSES PADA PELAYANAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR (Studi di Dealer Honda Panji Putra Hanjaya Dampit)
ANALISIS ALUR PROSES PADA PELAYANAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR (Studi di Dealer Honda Panji Putra Hanjaya Dampit) SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Disusun
Lebih terperinciPencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi
Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi Lie Liana Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Stikubank Semarang Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang
Lebih terperinciANALISIS PROSES PERMESINAN PADA BAGIAN- BAGIAN REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PROSES PERMESINAN PADA BAGIAN- BAGIAN REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciPengantar Bisnis. Lingkup Manajemen Operasional Faktor Produksi Proses Produksi Penentuan Lokasi Desain dan Tata Letak Produksi Pengendalian Produksi
Pengantar Bisnis Modul ke: 08Fakultas Fatmah Ekonomi dan Bisnis Lingkup Manajemen Operasional Faktor Produksi Proses Produksi Penentuan Lokasi Desain dan Tata Letak Produksi Pengendalian Produksi Amir
Lebih terperinciMateri #13 TIN211 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri 2014 SUMBER DAYA MANUSIA DAN
#13 SUMBER DAYA MANUSIA DAN DESAIN KERJA Terkait dengan produktivitas, tenaga kerja sebagai pelaksana operasi sangat menunjang tujuan, efisiensi, dan efektifitas. Sumber daya manusia harus dikelola dengan
Lebih terperinciHengki SM 1, Abdullah Merjani 2
ANALISA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS MELALUI PENGOPTIMALAN PENGGUNAAN MESIN MTI PADA PROSES PEMOTONGAN BAR DI PT.MKPI (BATAM) Hengki SM 1, Abdullah Merjani 2 1 Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:
BB II TINJUN PUSTK. Pengertian Proses Produksi Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah: 1. Proses produksi adalah penciptaan barang dan jasa (Render dan Heizer, 2009:394). 2.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipakai sebagai patokan untuk mengatur atau menata penempatan fasilitasfasilitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Layout Tata letak atau digunakan sebagai pengaturan tempat kerja dan dipakai sebagai patokan untuk mengatur atau menata penempatan fasilitasfasilitas produksi. Menurut
Lebih terperinciTIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi 4 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Materi #4 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Pendahuluan 2 Setelah sistem di instalasikan, perhatian Teknik Industri beralih pada pengajuan berbagai metode terbaik untuk mengoperasikan sistem tersebut, seperti:
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS
PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS Disusun Oleh Tim Dosen dan Asisten PLO 2017 LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS LAYOUT DAN LINE BALANCING FASILITAS PRODUKSI DI PABRIK TAHUBAPAK DHOFIR DAN BAPAK ISMAIL DI KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI
ANALISIS LAYOUT DAN LINE BALANCING FASILITAS PRODUKSI DI PABRIK TAHUBAPAK DHOFIR DAN BAPAK ISMAIL DI KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa kebakaran merupakan bencana yang tidak diinginkan yang dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan kerap terjadi di hampir setiap wilayah Indonesia. Di Daerah
Lebih terperinciMajalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 3, Oktober IbM KELOMPOK PRODUSEN SANGKAR BURUNG DESA BANDENGAN, KECAMATAN JEPARA, KABUPATEN JEPARA
IbM KELOMPOK PRODUSEN SANGKAR BURUNG DESA BANDENGAN, KECAMATAN JEPARA, KABUPATEN JEPARA D. Samsudewa, W. Mangestiyono, P. Sasmoko ABSTRAK Tujuan dari program ini adalah peningkatan efisiensi peralatan
Lebih terperinciPERUSAHAAN KEBERSIHAN CARTER MENDAPATKAN PELAMAR YANG LEBIH BAIK (Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia)
PERUSAHAAN KEBERSIHAN CARTER MENDAPATKAN PELAMAR YANG LEBIH BAIK (Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia) Kelompok 7 Disusun Oleh: Ervanda Wildam P (115030205111001) Bibing
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. selama 5 (lima) hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil data survei dan analisis yang dilakukan pada lahan parkir Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Kampus III Gedung Bonaventura selama 5 (lima) hari
Lebih terperinci#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN
#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau dijual kembali.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Maintenance Menurut Sisjono dan Iwan Koswara, Perawatan (Mainteance) ditetapkan (Sisjono dan Iwan Koswara, 2004).
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Inventaris Menurut Soemarsono S.R. (l994,pl5) inventaris adalah daftar barangbarang yang digunakan di perusahaan atau di kantor yang menyertakan barga, jumíah, jenis dan keadaannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen Operasi merupakan serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer J. dan
Lebih terperinciLatar Belakang. Pendekatan Manajemen Ilmiah. Rancangan Kerja (Job Design) #14 - SDM dan Desain Kerja TIN211 - K3I Taufiqur Rachman 1
Latar Belakang Sumber Daya Manusia &Desain Kerja Terkait dengan produktivitas, tenaga kerja sebagai pelaksana operasi sangat menunjang tujuan, efisiensi, dan efektifitas. Sumber daya manusia (SDM) harus
Lebih terperinciANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI 1 UNIT GRAPPLE TRAKINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHORT PROCESSING TIME DI PT. ARKHA JAYANTI PERSADA
ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI 1 UNIT GRAPPLE TRAKINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHORT PROCESSING TIME DI PT. ARKHA JAYANTI PERSADA Clamaya Arin Nurpraja 1), Ahmad Chirzun 2) 1)2) Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri otomotif di Indonesia telah menjadi salah satu industri yang sangat potensial. Pemerintah menargetkan pada tahun 2014 industri otomotif akan tumbuh
Lebih terperinciCrashing Project. Bahan Kuliah
Crashing Project Bahan Kuliah Fakultas : Ilmu Komputer Program Studi : Teknik Informatika Tahun Akademik : Ganjil 2012/2013 Kode - Nama Mata Kuliah : CCR314 Riset Operasional Pertemuan : 12 (Tatap Muka)
Lebih terperinciPerbandingan Soundscape Pada Ruang Kelas SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung
Nama : Muhammad Sadeli Amli NIM : 13308072 Perbandingan Soundscape Pada Ruang Kelas SD, SMP, dan SMA di Kota Bandung Waktu : Minggu, 30 Maret 2014 Lokasi : 1) SD Darul Hikam (-6.904310, 107.610633, Jalan
Lebih terperinciManajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Operasi Modul Final Semester Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 08 MK, ST, MBA Abstract Mampu mengidentifikasi masalah dan memberikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
34 BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Dalam proses penyusunan laporan tugas akhir mengenai sistem antrian proses produksi pada salah satu operasi kerja di departemen
Lebih terperinci#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN
#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan adalah bahan atau barang yang dismpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: untuk digunakan dalam proses produksi/perakitan atau dijual kembali.
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan
Lebih terperinciPerancangan Ulang Fasilitas Produksi Menggunakan 2-OptAlgorithm Di PT. XYZ ABSTRAK
Perancangan Ulang Fasilitas Produksi Menggunakan 2-OptAlgorithm Di PT. XYZ Setiawan Adi Nugroho 1,Evi Febianti 2, Bobby Kurniawan 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa San.5424@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.
BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah serangkain kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Barry Render dan Jay Heizer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usahanya. Hal tersebut menuntut perusahaan-perusahaan khususnya perusahaan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan teknologi dan beban usaha dalam bidang industri yang mengakibatkan perusahaan kesulitan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.
Lebih terperinciANALISIS TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN METODE KUANTITATIF MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA CV AGUNG KARYA
ANALISIS TATA LETAK FASILITAS PABRIK DENGAN METODE KUANTITATIF MEMPUNYAI PERAN PENTING DALAM KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA CV AGUNG KARYA Dewi Taurusyanti Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
Lebih terperinciManajemen Logistik. Penerapan Pengendalian Manajemen Logistik dan Manajemen Persediaan. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB
Modul ke: Manajemen Logistik Penerapan Pengendalian Manajemen Logistik dan Manajemen Persediaan Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Tujuan Logistik menyampaikan
Lebih terperinciDesi Harsanti Pinuji
Desi Harsanti Pinuji RS Shouldice di Kanada mempunyai spesialisasi pelayanan penyakit hernia 8 hari sembuh i/o 2 minggu Toyota mengembangkan produknya di bawah 2 tahun di saat produsen lain masih pada
Lebih terperinciANALISIS KESEIMBANGAN LINI PADA LINTASAN TRANSMISI MF06 DENGAN PENERAPAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT
ANALISIS KESEIMBANGAN LINI PADA LINTASAN TRANSMISI MF06 DENGAN PENERAPAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT Disusun oleh: Nama : Rizki Ari Sandi Npm : 36412550 Jurusan : Teknik Industri Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN TRANSMISI CURRENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KILLBRIDGE-WESTER
ANALISIS PERBAIKAN KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN TRANSMISI CURRENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KILLBRIDGE-WESTER Disusun oleh: Nama : Eka Kurnia Npm : 32412408 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : I. Ir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti diketahui bersama, kondisi saat ini yang terjadi semakin padatnya sepeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti diketahui bersama, kondisi saat ini yang terjadi semakin padatnya sepeda motor yang ada di Indonesia terutama Jakarta. Sering kali terlihat di jalan munculnya
Lebih terperinciBAB 4 PROFIL SISTEM. Gambar 4.1. Proses Perakitan dan Produksi di Area Back End
BAB 4 PROFIL SISTEM Bab ini berisi informasi yang berkaitan dengan area produksi yang menjadi lokasi proyek ini. Informasi-informasi ini bermanfaat untuk memberi gambaran tentang kondisi area produksi
Lebih terperinciOptimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 4-9 ISSN 2302 934X Industrial Management Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar Dewi Mulyati*
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitasfasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara umum ditinjau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation
Lebih terperinciEVALUASI TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI DIKI DI KABUPATEN SIGI
Vol. 3, No., Januari 207, 00-0 ISSNONLINE 2443-3578/ISSN PRINTED 2443-8 EVALUASI TATA LETAK FASILITAS PABRIK PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI DIKI DI KABUPATEN SIGI VIVI AFRIANTI SULAIMAN MIRU SYAMSUDDIN
Lebih terperinciMEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN LEMARI PENDINGIN SATU PINTU PADA FINAL LINE A UNTUK TIPE PRODUK GR-N195C DI PT. TOPJAYA ANTARIKSA ELECTRONICS
MEMPELAJARI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN LEMARI PENDINGIN SATU PINTU PADA FINAL LINE A UNTUK TIPE PRODUK GR-N195C DI PT. TOPJAYA ANTARIKSA ELECTRONICS FINZA SWASTIKO R. 31409542 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dunia industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dunia industri manufaktur adalah kelancaran dalam proses produksi.suatu proses produksi dapat dikatakan lancar,
Lebih terperinciANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI ROTI KACANG UD TIDAR DENGAN METODE LINE BALANCING UNTUK MENGUKUR KEEFEKTIFAN KINERJA
ANALISIS LAYOUT FASILITAS PRODUKSI ROTI KACANG UD TIDAR DENGAN METODE LINE BALANCING UNTUK MENGUKUR KEEFEKTIFAN KINERJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinci