Bab III Metodologi Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab III Metodologi Penelitian"

Transkripsi

1 Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Tahapan Proses Penelitian Suatu penelitian umumnya merupakan rangkaian proses yang kompleks, antara proses yang satu terdapat kaitan yang sistematis dengan proses sebelum dan setelahnya. Tiap tahapan merupakan dasar bagi tahapan sebelumnya, sehingga setiap langkah harus diperhitungkan secara cermat. Hasil penelitian sejenis yang telah ada juga merupakan bagian kajian untuk penelitian setelahnya, atau dengan kata lain, suatu penelitian tidak berhenti begitu saja tetapi dapat dijadikan sebagai bahan kajian berikutnya dalam rangka perbaikan atau pengembangan. Wibisono (Wibisono, 2003) menyatakan bahwa tahapan suatu penelitian pada dasarnya mengikuti pola penelitian ilmiah yang terdiri dari 6 tahap utama yaitu : Pendefinisian Masalah, Perancangan Riset, Perencanaan Sampel, Pengumpulan Data, Pengolahan dan Analisa Data serta diakhiri oleh Penarikan Kesimpulan. Penelitian ini secara umum mengikuti tahap-tahap tersebut tetapi dengan beberapa modifikasi. Tahapan proses penelitian dapat dilihat pada gambar III.1. 83

2 MULAI Observasi Lapangan: - Kantor Pusat PT KA - Daerah Operasi I Jakarta - Daerah Operasi II Bandung Studi Pendahuluan (Penelitian Sebelumnya) Identifikasi&Perumusan Masalah 1. Seberapa besar Gap-Gap yang terjadi pada petugas pelayanan jasa layanan penumpang kereta api. 2. Bagaimana penilaian mengenai tingkat kepentingan setiap dimensi kualitas pelayanan pada jasa layanan penumpang kereta api? Dimensi apa yang paling penting dan paling tidak penting? 3. Apa yang dirasakan oleh petugas pelayanan mengenai faktor-faktor anteseden dari Gap-Gap yang terjadi? Faktor anteseden manakah yang dirasakan oleh petugas pelayanan mempunyai kontribusi yang paling signifikan terhadap besarnya Gap-Gap tersebut? Penetapan Tujuan Penelitian 1. Mengukur besarnya Gap-Gap 5 yang terjadi pada petugas pelayanan jasa layanan penumpang kereta api. 2. Mengidentifikasi mengenai tingkat kepentingan setiap dimensi kualitas pelayanan pada jasa layanan penumpang kereta api 3. Mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh petugas pelayanan mengenai faktor-faktor anteseden dari Gap-Gap yang terjadi sehingga dapat diketahui faktor-faktor anteseden apa saja yang dirasakan oleh petugas pelayanan mempunyai kontribusi yang paling signifikan terhadap besarnya Gap-Gap tersebut. Studi Pustaka Karakteristik Pelayanan Kereta Api, Kualitas Pelayanan, Teori Statistika Populasi dan Sampel Penelitian: - Pengguna Jasa Stratified Sampling - Petugas Pelayanan Stratified Sampling - Manajemen Purposive sampling Variabel Penelitian: -Gap 1 -Gap 5 - Bobot kepentingan 5 dimensi pelayanan - Anteseden Gap 3 dan Gap 4 Alat Ukur SERVQUAL dan AHP Pengumpulan Data - Dibagikan di atas Kereta - Di Kantor Manajemen/Petugas Pelayanan Tidak Cukup Uji Kecukupan Sampel Dengan Tabel Kreycie Cukup Tidak - Uji Keandalan: Alpha Cronbach - Uji Kesahihan: Pearson Product Moment Andal dan Sahih Pengolahan Data Analisis Hasil Pengolahan Data Penarikan Kesimpulan dan Saran SELESAI Gambar III.1 : Bagan Alir Penelitian 84

3 3.2 Studi Pendahuluan Penelitian dimulai dengan melakukan suatu studi pendahuluan untuk mengidentifikasi penelitian-penelitian yang sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan. Maksud dari studi ini adalah agar penelitian yang akan dilakukan mempunyai kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan bukan merupakan pengulangan dari penelitan yang telah dilakukan sebelumnya. Studi pendahuluan untuk penelitian ini dilakukan pada penelitian-penelitian yang dilakukan berkaitan dengan masalah kualitas jasa layanan kereta api penumpang. Studi pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan masukan tentang permasalahan yang akan diteliti. Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan membaca literatur yang berhubungan dengan permasalahan, membaca hasil penelitian yang relevan, diskusi dengan ahli yang berpengalaman pada bidang yang akan diteliti dan sebagainya. Studi pendahuluan untuk penelitian ini dilakukan dengan cara diskusi secara informal dengan beberapa orang karyawan PT KAI, membaca hasil-hasil penelitian tentang kualitas jasa layanan kereta penumpang yang telah dilakukan di negara lain dan membaca literatur yang berhubungan dengan kualitas pelayanan dan standar pelayanan kereta api penumpang. 3.3 Observasi Lapangan Sejalan dengan studi pendahuluan, dilakukan observasi pada obyek yang akan diteliti. Tahap ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang terjadi dalam lingkungan organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal. Masalah yang dihadapi oleh obyek penelitian dapat diketahui dengan berbagai cara, misalnya dari informasi sumber internal atau masalah bahkan dapat terlihat secara eksplisit. Observasi lapangan untuk penelitian ini dilakukan kereta api penumpang koridor Jakarta-Bandung khususnya KA Parahyangan dan KA Argo Gede. Saat ini kedua KA tersebut sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, sehingga diputuskan kedua KA tersebut sebagai lapangan studi kasus bagi penelitian mengenai kualitas jasa pelayanan penumpang kereta api. 85

4 3.4 Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi/penentuan masalah merupakan tahapan penelitian yang paling sulit karena merupakan arah dan dasar pemecahan masalah. Perumusan masalah adalah usaha untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang terjadi secara sistematis. Wibisono (Wibisono, 2003) menyatakan bahwa deskripsi tentang masalah yang dihadapi dapat memberikan bantuan bagi manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan organisasinya. Studi pendahuluan memberikan gambaran bahwa kualitas pelayanan merupakan isu penting yang selalu diperhatikan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam industri jasa. Oleh karena itu, penelitian ini akan diarahkan kepada masalahmasalah yang berhubungan dengan kualitas pelayanan. Lebih spesifik lagi, masalah yang ingin ditangani dalam penelitian ini adalah bagaimana cara meningkatkan kualitas jasa pelayanan penumpang kereta api di koridor Jakarta Bandung. Dari studi pendahuluan maka dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Seberapa besar Gap-Gap yang terjadi pada jasa layanan penumpang kereta api yang dilakukan oleh petugas pelayanan. 2. Bagaimana penilaian mengenai tingkat kepentingan setiap dimensi kualitas pelayanan pada jasa layanan penumpang kereta api? Dimensi apa yang paling penting dan paling tidak penting? 3. Apa yang dirasakan oleh petugas pelayanan mengenai faktor-faktor anteseden dari Gap-Gap yang terjadi? Faktor anteseden manakah yang dirasakan oleh petugas pelayanan mempunyai kontribusi yang paling signifikan terhadap besarnya Gap-Gap tersebut? 3.5 Penetapan Tujuan Penelitian Penetapan tujuan penelitian merupakan salah satu langkah dalam tahap awal penelitian dengan maksud agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam rangka meningkatkan kualitas jasa pelayanan penumpang kereta api. 86

5 Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka dapat dinyatakan bahwa penelitian ini bersifat riset deskriptif. Wibisono (Wibisono, 2003) berpendapat bahwa suatu riset deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sebuah populasi atau suatu fenomena yang terjadi. Riset deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang apa (what), mengapa (why), siapa (who), kapan (when), dimana (where), dan bagaimana (how), yang berkaitan dengan masalah yang sedang terjadi. Wibisono juga menyatakan bahwa akurasi riset deskriptif sangat penting bagi ketepatan pengambilan keputusan. Hermawan (Hermawan, 2003) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik variabel yang digunakan dalam penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menyajikan suatu profil atau menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan suatu fenomena yang diteliti. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengukur besarnya Gap-Gap yang terjadi pada jasa layanan penumpang kereta api yang dilakukan oleh petugas pelayanan. 2. Mengidentifikasi tingkat kepentingan setiap dimensi kualitas pelayanan pada jasa layanan penumpang kereta api 3. Mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh petugas pelayanan mengenai faktorfaktor anteseden dari Gap-Gap yang terjadi sehingga dapat diketahui faktorfaktor anteseden apa saja yang dirasakan oleh petugas pelayanan mempunyai kontribusi yang paling signifikan terhadap besarnya Gap-Gap tersebut. 3.6 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mencari landasan teori dan kerangka berpikir yang kokoh bagi penelitian ini. Landasan teori dan kerangka berpikir yang kokoh akan membuat penelitian tersusun atas logika dan sistematika tertentu yang mengikuti kaidah metoda ilmiah. Teori-teori yang dipelajari dalam penelitian ini adalah teori mengenai manajemen pemasaran jasa, kualitas pelayanan, kesenjangan yang terjadi pada penyampaian pelayanan, teori jasa pelayanan penumpang kereta api dan teori statistika untuk pengolahan dan analisa data. 87

6 3.7 Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Gap 1 dan Gap 5 Metoda SERVQUAL melakukan penilaian kualitas pelayanan perusahaan secara keseluruhan. Karena penelitian ini difokuskan hanya pada pelayanan personil (petugas pelayanan), maka Metoda SERVQUAL yang asli dimodifikasi sedemikian rupa sehingga pertanyaan yang diajukan diarahkan pada penilaian kualitas pelayanan personil saja Pembobotan Kepentingan Menurut PHA Metoda SERVQUAL juga melakukan penilaian bobot masing-masing dimensi kualitas pelayanan. Penilaian bobot tersebut menggunakan teknik AHP untuk berdasarkan struktur hierarki pada Gambar III. GAP 5 KRITERIA A B C D E Gambar III.2 : Model Proses Hierarki Analitis (AHP) Gap 5 Dimana : A = Tangibles (Penampilan) B = Reliability (Keandalan) C = Responsiveness (Ketanggapan) D = Assurance (Jaminan) E = Emphaty (Empati) Kemudian dari struktur tersebut di atas, dibuat suatu matriks perbandingan berpasangan dengan format seperti pada tabel III.1 Tabel III.1. Bobot Relatif dari Dimensi Kualitas Layanan Penumpang KA Penampilan Keandalan Penampilan Keandalan Ketanggapan Jaminan Empati Jumlah Baris Bobot 88

7 Ketanggapan Jaminan Empati Penampilan Keandalan Ketanggapan Jaminan Empati Jumlah Baris Bobot Jumlah Dalam mengisi matriks tersebut, kami berusaha untuk mendapatkan pendapat pakar (expert judgement) yaitu seorang karyawan senior PT KAI, berpendidikan pascasarjana yang berpengalaman di bidang layanan penumpang Kereta Api dan menduduki posisi manajemen. Selain itu, pendapatnya dicocokkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT KAI maupun Negara lain Identifikasi Variabel Penelitian Anteseden Gap 3 dan Gap 4 Gap 3 dalam model konseptual mengenai kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Zeithaml et.al. dinyatakan sebagai kesenjangan antara spesifikasi kualitaspelayanan dengan penyampaian layanan (Zeithaml et.al., 1990). Sedangkan gap 4 dinyatakan sebagai kesenjangan antara layanan apa yang perusahaan janjikan dan layanan yang sudah disampaikan. Metoda SERVQUAL melakukan pengukuran anteseden gap 3 dan gap 4 dengan menanyakan kepada para karyawan dalam perusahaan yang diteliti mengenai hal yang dirasakan mereka mengenai penyebab terjadinya gap tersebut. Secara spesifik, para karyawan responden tersebut menggunakan skala tujuh angka untuk mengindikasikan besarnya anteseden gap 3 dan gap 4 tersebut untuk lima dimensi kualitas pelayanan. Pada skala penilaian tersebut, angka yang tinggi menunjukkan kesenjangan yang kecil. Pengukuran keseluruhan untuk gap 3 dan gap 4 dilakukan dengan merata-ratakan seluruh skor dari masing-masing dimensi kualitas pelayanan. Penelitian ini melakukan pengukuran anteseden gap 3 dan gap 4 pada pelayanan petugas pelayanan jasa layanan penumpang kereta api koridor Jakarta Bandung menggunakan kuesioner SERVQUAL yang telah dimodifikasi. Modifikasi dilakukan karena metoda SERVQUAL yang asli melakukan pengukuran gap 3 dan gap 4 untuk kualitas pelayanan perusahaan secara keseluruhan, sementara penelitian ini hanya melakukan penilaian atas kualitas pelayanan jasa layanan penumpang kereta api saja. 89

8 3.8 Penyusunan Alat Ukur Penelitian Penyusunan Identifikasi Responden Penyusunan identifikasi responden didasarkan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian. Faktor-faktor tersebut menurut Kotler (Kotler, 1997) adalah: 1. Budaya (meliputi : kultur, subkultur, dan kelas sosial) 2. Sosial (meliputi : kelompok acuan, keluarga dan peran, dan status sosial) 3. Kepribadian (meliputi : usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri) 4. Kejiwaan (meliputi : motivasi, hal yang dirasakan, pengetahuan serta keyakinan dan pendirian) Penyusunan kuesioner untuk identifikasi responden dari pihak pengguna jasa dilakukan berdasarkan hanya kepada faktor-faktor : jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan terakhir yang telah diselesaikan, pekerjaan, tujuan perjalanan, intensitas dan sejak kapan menggunakan jasa pelayanan kereta api penumpang, kelas kereta yang diambil. Untuk responden dari pihak manajemen penyedia jasa, identifikasi didasarkan pada faktor-faktor : jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir yang telah diselesaikan, jabatan, dan lama kerja total di PT KAI. Sedangkan untuk responden dari pihak petugas pelayanan, identifikasi didasarkan kepada faktor-faktor: Jenis Kelamin, Usia, Status Pernikahan, Pendidikan Terakhir Yang Telah Diselesaikan,dan Lama Kerja Di PT KAI dan Lama Kerja Total Sebagai Petugas Pelayanan Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan oleh Metoda SERVQUAL dalam pengukuran kesenjangan pada kualitas pelayanan adalah skala pemeringkatan (summated rating scale) sebagai berikut: Sangat Tidak Sangat Setuju Setuju Metoda SERVQUAL menggunakan notasi angka 1 bila responden merasa sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan dan menggunakan notasi angka 7 90

9 bila responden merasa sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan. Angka 2, 3, 4, 5, dan 6 tidak diberi label. Menurut Simamora (Simamora, 2002), Summated Rating Scale merupakan skala yang umum digunakan dalam penelitian pemasaran. Skala ini memungkinkan subyek untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka mengenai obyek penelitian. Pertanyaan yang diberikan adalah berupa pertanyaan tertutup, responden tidak dapat menentukan jawaban mereka sendiri tetapi harus memilih yang ada. Pilihan jawaban dibuat berjenjang dari intensitas yang paling rendah/paling negatif hingga yang paling tinggi/paling positif. Pilihan jawaban biasanya ganjil. Semakin banyak pilihan jawaban, maka intensitas perasaan responden akan semakin terwakili. Namun kesulitannya adalah label yang diberikan terbatas jumlahnya. Kelemahan dari skala ini adalah hasil penelitian dapat menjadi bias apabila responden tidak mengerti dengan jelas mengenai maksud peneliti. Penelitian ini menggunakan orde penilaian yang sama dengan Metoda SERVQUAL, tetapi dengan tambahan pemberian label pada angka 2,3,4,5, dan 6, sebagai berikut: Sangat Cenderung Tidak Tidak Tidak Netral Cenderung Setuju Sangat Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Untuk pertanyaan yang dikategorikan pertanyaan negatif, maka skor penilaian tersebut menjadi: Cenderung Sangat Sangat Setuju Cenderung Netral Tidak Tidak Tidak Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Penyusunan Pernyataan Berdasarkan identifikasi variabel-variabel penelitian yang tersebut di atas, maka untuk pengukuran kesenjangan pada pelayanan dapat ditentukan pernyataanpernyataan yang mewakili setiap dimensi kualitas pelayanan sebagai berikut: 91

10 Tabel III.3 : Pernyataan Yang Digunakan Untuk Mengukur Ekspektasi Pengguna Jasa Mengenai Pelayanan Petugas Pelayanan No. Pernyataan Kode 1 Petugas Pelayanan harus berpenampilan rapi dan bersih. P1EP 2 Petugas Pelayanan harus mudah dikenali dari pakaian (seragam) dan/atau kartu identitasnya P2EP 3 4 Petugas Pelayanan seharusnya melakukan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah ia janjikan Petugas Pelayanan harus selalu menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh memberikan pelayanan kepada penumpang A1EP A2EP 5 Petugas Pelayanan yang baik selalu melakukan pelayanan dengan benar sejak awal A3EP 6 Petugas Pelayanan harus dapat menyebutkan ketersediaan pesanan dengan tepat A4EP 7 Petugas Pelayanan harus memberikan pesanan yang dimaksud penumpang dengan tepat. A5EP 8 Petugas Pelayanan harus selalu memberitahu kapan pesanan akan diantarkan. T1EP 9 Petugas Pelayanan harus selalu memberikan pelayanan secara cepat dan tepat. T2EP 10 Petugas Pelayanan harus selalu menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh untuk menolong penumpang, misalnya dengan memberikan tanggapan atas keluhan penumpang mengenai pesanannya. T3EP 11 Petugas Pelayanan harus selalu dapat dengan segera merespon panggilan penumpang T4EP 12 Perilaku Petugas Pelayanan harus selalu dapat menimbulkan kepercayaan penumpang. J1EP Tindakan dan ucapan petugas pelayanan harus dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi penumpang. Petugas Pelayanan harus selalu menjaga etika, kesantunan dan rasa hormat kepada penumpang setiap saat Petugas Pelayanan harus selalu dapat menjawab semua pertanyaan penumpang mengenai layanan kereta api. J2EP J3EP J4EP 16 Petugas Pelayanan harus selalu siaga selama perjalanan berlangsung E1EP Petugas Pelayanan harus memberikan perhatian individual kepada penumpang (perhatian khusus untuk masing-masing penumpang) Petugas Pelayanan seharusnya mengerti keinginan-keinginan spesifik (keinginan tertentu) para penumpangnya E2EP E3EP 92

11 Tabel III.4 : Pernyataan Yang Digunakan Untuk Mengukur Hal yang dirasakan Pengguna Jasa Mengenai Pelayanan Petugas Pelayanan No. Pernyataan Kode 1 Petugas Pelayanan selalu berpenampilan rapi dan bersih. P1PP 2 Petugas Pelayanan selalu mudah dikenali dari pakaian (seragam) dan/atau kartu identitasnya P2PP 3 Petugas Pelayanan selalu melakukan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah ia janjikan A1PP 4 Petugas Pelayanan selalu selalu menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh memberikan pelayanan kepada penumpang A2PP 5 Petugas Pelayanan yang baik selalu melakukan pelayanan dengan benar sejak awal A3PP 6 Petugas Pelayanan selalu dapat menyebutkan ketersediaan pesanan dengan tepat A4PP 7 Petugas Pelayanan selalu memberikan pesanan yang dimaksud penumpang dengan tepat. A5PP 8 Petugas Pelayanan selalu memberitahu kapan pesanan akan diantarkan. T1PP 9 Petugas Pelayanan selalu memberikan pelayanan secara cepat dan tepat. T2PP 10 Petugas Pelayanan selalu menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh untuk menolong penumpang, misalnya dengan memberikan tanggapan atas keluhan penumpang mengenai T3PP pesanannya. 11 Petugas Pelayanan selalu dapat dengan segera merespon panggilan penumpang T4PP 12 Perilaku Petugas Pelayanan selalu dapat menimbulkan kepercayaan penumpang. J1PP 13 Tindakan dan ucapan petugas pelayanan selalu dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi penumpang. J2PP 14 Petugas Pelayanan selalu menjaga etika, kesantunan dan rasa hormat kepada penumpang setiap saat 15 Petugas Pelayanan selalu dapat menjawab semua pertanyaan penumpang mengenai layanan kereta api. J7PP 16 Petugas Pelayanan di kereta api selalu siaga selama perjalanan berlangsung E1PP 17 Petugas Pelayanan selalu memberikan perhatian individual kepada penumpang (perhatian khusus untuk masing-masing penumpang) E2PP 18 Petugas Pelayanan selalu mengerti keinginan-keinginan spesifik (keinginan tertentu) para penumpangnya E3PP J3PP 93

12 No Tabel III.5: Pernyataan Yang Digunakan Untuk Mengukur Hal yang dirasakan Manajemen Dan Petugas Pelayanan Terhadap Ekspektasi Pengguna Jasa Mengenai Pelayanan Petugas Pelayanan Kode PERNYATAAN Mgm Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus berpenampilan rapi dan bersih. P1PM P1PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus mudah dikenali dari pakaian (seragam) dan/atau kartu identitasnya P2PM P2PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan seharusnya melakukan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah ia janjikan A1PM A1PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus selalu menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh memberikan pelayanan kepada penumpang A2PM PP A2PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan yang baik selalu melakukan pelayanan dengan benar sejak awal A3PM A3PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus dapat menyebutkan ketersediaan pesanan dengan tepat A4PM A4PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus memberikan pesanan yang dimaksud penumpang dengan tepat. A5PM A5PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus selalu memberitahu kapan pesanan akan diantarkan. T1PM T1PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus selalu memberikan pelayanan secara cepat dan tepat. T2PM T2PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus selalu menunjukkan bahwa ia bersungguh-sungguh untuk menolong penumpang, misalnya dengan memberikan tanggapan atas keluhan penumpang mengenai T3PM T3PPP pesanannya. Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus selalu dapat dengan segera merespon panggilan penumpang T4PM T4PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Perilaku Petugas Pelayanan harus selalu dapat menimbulkan kepercayaan penumpang. J1PM J1PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Tindakan dan ucapan petugas pelayanan harus dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi penumpang. J2PM J2PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus selalu menjaga etika, kesantunan dan rasa hormat kepada penumpang setiap saat J3PM J3PPP 15 Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus selalu dapat menjawab semua pertanyaan penumpang mengenai layanan kereta api. J4PM J4PPP 16 Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan di kereta api harus selalu siaga selama perjalanan berlangsung E1PM E1PPP Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan harus memberikan 17 perhatian individual kepada penumpang (perhatian khusus untuk masing-masing E2PM E2PPP penumpang) 18 Para Penumpang berpendapat bahwa Petugas Pelayanan seharusnya mengerti keinginan-keinginan spesifik (keinginan tertentu) para penumpangnya E3PM E3PPP Keterangan : Mgm = Manajemen dan PP = Petugas Pelayanan 94

13 3.9 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kereta api penumpang koridor Jakarta Bandung. Jika ditinjau dari segi waktunya, penelitian ini bersifat Proportionate Stratified Random Sampling, karena pengambilan data dilakukan pada waktu tertentu secara proposional berdasarkan keseluruhan jadwal perjalanan per hari per relasi. Responden pada penelitian ini diambil dari pihak pengguna jasa (penumpang) dan petugas pelayanan. Kelemahan dari sampling ini adalah hasil penelitian dapat menjadi bias karena ada kemungkinan bahwa sampel yang didapat tidak mewakili karakteristik populasi. Kelebihan teknik ini adalah relatif mudah dan cepat. Dalam penelitian ini, sampel dari pengguna jasa diambil berdasarkan jumlah penumpang dari suatu rangkaian kereta penumpang pada waktu tertentu. Populasi petugas pelayanan dihitung berdasarkan jumlah petugas pelayanan yang melakukan pelayanan penumpang di stasiun dan di atas kereta api pada waktu tersebut ditambah petugas pelayanan lain yang tidak bertugas pada saat penelitian di atas kereta api dilakukan. Sedangkan populasi manajemen dihitung berdasarkan personil yang memegang jabatan direksi, sub direktorat dan seksi. Seluruh populasi tersebut dihitung hanya pada saat penelitian ini dilakukan, sehingga penelitian bersifat Purposive Sampling Pengumpulan Data Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner adalah suatu set pertanyaan tertulis yang disusun berdasarkan variabel yang diteliti dan data yang diperlukan. Kuesioner dianggap sah jika ada satu jawaban untuk setiap pertanyaan dan seluruh pertanyaan dijawab. 95

14 Gambar III.3 Diagram Alir Pengumpulan Data 3.11 Pengujian Kecukupan Sampel Setelah data terkumpul, sebelum melakukan pengolahan data maka diadakan pengujian untuk kecukupan sampel. Bila sampel belum cukup, maka akan diadakan pengumpulan data tambahan hingga sampel cukup untuk pengolahan data. Pengujian kecukupan sampel dilakukan bila seluruh kuesioner yang disebarkan telah kembali atau dinyatakan tidak diusahakan untuk kembali. Pengujian kecukupan sampel menggunakan Tabel Krejcie. 96

15 3.12 Pengujian Keandalan dan Kesahihan Alat Ukur Penelitian Instrumen/ alat ukur penelitian yang andal dan sahih merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang andal dan sahih (Simamora, 2002). Oleh karena itu, diperlukan pengujian keandalan (reliability test) dan pengujian kesahihan (validity test) alat ukur penelitian (kuesioner penelitian). Suatu alat ukur dinyatakan andal jika dicobakan kepada subyek yang sama secara berulang0ulang akan memberikan hasil yang sama (Simamora, 2002). Jika alat ukur ternyata tidak andal dan/atau tidak sahih, maka harus diadakan peninjauan ulang terhadap susunan alat ukur (kuesioner) yang digunakan. Uji kesahihan instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Pearson Product Moment. Pengujian keandalan (reliability test) dilakukan dengan metoda Consistency Ratio (CR) untuk bobot AHP dan Alpha Cronbach untuk data kuesioner. Penjelasan lebih rinci mengenai pengujian keandalan dan pengujian kesahihan terdapat pada Bab II Pengolahan Data Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian ini maka langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut 1. Menyusun matrik data identifikasi seluruh responden 2. Menyusun matrik data mentah untuk: - Ekspektasi pengguna jasa mengenai jasa pelayanan penumpang kereta api - Hal yang dirasakan pengguna jasa mengenai jasa pelayanan penumpang kereta api koridor Jakarta Bandung - Hal yang dirasakan manajemen penyedia jasa dan petugas pelayanan terhadap ekspektasi pengguna jasa mengenai jasa pelayanan penumpang kereta api - Bobot kepentingan relatif masing-masing dimensi kualitas pelayanan menurut pendapat pakar (expert judgement) 97

16 3. Melakukan uji kesahihan dan keandalan. Jika kuesioner dapat dinyatakan telah sahih dan andal, maka dilanjutkan ke proses pengolahan data 4. Melakukan perhitungan: - Nilai SERVQUAL untuk Gap 5 dan Gap 1 (tak-terbobot dan terbobot) - Nilai Rata-Rata Anteseden Gap 3 dan Gap 4 - Bobot kepentingan relatif rata-rata menurut PHA 3.14 Analisa Hasil Pengolahan Data Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pengolahan data. Tujuan dari tahap ini adalah untuk membandingkan hasil pengolahan data tersebut dengan literatur dan hasil-hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya Penarikan Kesimpulan dan Saran Tahap akhir dari penelitian adalah penarikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan. Bagian ini juga memuat saransaran bagi penyedia jasa dan bagi mereka yang berminat untuk melakukan penelitian yang sejenis secara lebih lanjut. 98

Bab VI Kesimpulan Dan Saran

Bab VI Kesimpulan Dan Saran Bab VI Kesimpulan Dan Saran 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Hasil Pengolahan Data Untuk Gap 1 Hasil pengolahan data untuk mencari besarnya gap 1 terbobot untuk keseluruhan dimensi kualitas pelayanan adalah +0,339

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan transportasi di Indonesia makin hari kian bertambah. Sudah seharusnya pemerintah memperbaiki sistem transportasi secara menyeluruh karena permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan antara persepsi tentang kualitas pelayanan dan loyalitas pengguna jasa kereta api argo gede di Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan

Lebih terperinci

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * ** B-1-1 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL SEBAGAI DASAR PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus di P.T. Sumber Bahtera Motor, Yogyakarta) * Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini kebutuhan akan transportasi menjadi sangat penting, terutama di kota-kota besar. Bagi kebanyakan orang yang memiliki kendaraan pribadi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit. Tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil yang diperoleh yang berupa nilai kepuasan mahasiswa. Pada Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian, jenis penelitian, definisi konseptual, definisi operasional, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sebuah proses yang terdiri dari rangkaian tata cara pengumpulan data, tahap ini diteruskan dengan merekam data di lapangan (Bungin, 2005). Metode penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara sistematik Setiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahapan berikutnya

Lebih terperinci

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan ABSTRAK Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat untuk tetap berkompetisi secara kompetitif dalam pemasaran jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Rebel Gym merupakan salah satu tempat kebugaran di Kota Bandung yang menyediakan berbagai macam fasilitas antara lain fitness center, aikido, aerobics, yoga, pilates. Saat ini Rebel Gym memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK COURSE MATERIAL: ANALISA SERVQUAL (Service Quality) RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER 2012 Model ServQual Metode ServQual adalah metode

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JASA BUS PARIWISATA PADA PERUSAHAAN JASA PT. SINDORO SATRIAMAS SEMARANG SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS JASA BUS PARIWISATA PADA PERUSAHAAN JASA PT. SINDORO SATRIAMAS SEMARANG SKRIPSI ANALISIS KUALITAS JASA BUS PARIWISATA PADA PERUSAHAAN JASA PT. SINDORO SATRIAMAS SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana ( S 1 ) pada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Semakin berkembangnya jaman, berpenampilan menarik pun menjadi sorotan paling utama untuk dilirik oleh orang-orang. Kota Bandung sendiri saat ini dikenal sebagai tempat wisata belanja, dimana tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Penelitian eksplanatory bermaksud menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan diuraikan tahapan penelitian yang akan dilakukan sebagai pendekatan permasalahaan yang ada dalam menentukan tingkat kepuasan penumpang kereta-api

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi ABSTRAK Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan, RS Hermina Pasteur sangat perlu memperhatikan kualitas jasa pelayanannya. Untuk mencapai hal tersebut, RS Hermina perlu

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Menurut sugiyono (2009 : 6) metode survey digunakan untuk

Lebih terperinci

Nora Tristiana Abstrak

Nora Tristiana Abstrak PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN FREKUENSI PENGGUNA PADA KERETA API BOGOWONTO EKONOMI AC JURUSAN PURWOREJO-JAKARTA Nora Tristiana raraalenna@yahoo.com Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

2.5.2 Warna Temperatur Konsep Perancangan Definisi Perancangan Teknik Perancangan

2.5.2 Warna Temperatur Konsep Perancangan Definisi Perancangan Teknik Perancangan ABSTRAK Laboratorium tidak terlepas dari adanya perpustakaan yang menyediakan buku sebagai dasar referensi, dimana referensi yang ada digunakan sebagai masukan dalam membuat laporan. Akan tetapi perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Kereta Api Indonesia sebagai perusahaan pelayanan publik penyedia jasa transportasi kereta api turut terkena imbas goncangan perekonomian. Dalam kondisi persaingan bisnis transportasi yang sangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian adalah : Beberapa tahap akan saya gunakan untuk melakukan di dalam penelitian ini Tahap pertama : Penentuan data yang akan dipakai adalah data primer,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Bab ini menyajikan tentang jenis penelitian, objek penelitian, populasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan Lisung Coffee Station terhadap tingkat kepuasan konsumen dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, menyebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan pelayanan konsumen bagi perusahaan utilitas publik dengan ruang lingkup pelayanan yang relatif besar, identik dengan pertambahan biaya operasinya.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2006) hasil penelitian ini dapat disimpulkan seperti berikut:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2006) hasil penelitian ini dapat disimpulkan seperti berikut: BAB VI KSIMPULA DA SARA 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengamatan dan analisis berdasarkan metode Importance Performance Analysis atau Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja/Kepuasan Pelanggan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Tanggapan terhadap kualitas pelayanan KA Parahyangan dapat disimpulkan cukup

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i iii v vi BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Perumusan Masalah.. C. Tujuan Penelitian..

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ABSTRAKSI Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi diharapkan akan diikuti dengan tingkat kesetiaan yang tinggi pula oleh pelanggannya. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan yang rendah dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode mixed method design sequence karena pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif digunakan secara terpadu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY NASKAH PUBLIKASI ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX (Studi Kasus: Kantor Pos Gladak Solo) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buruknya kualitas pelayanan jasa atau manajemen jasa yang diberikan perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi perusahaan. Pelanggan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D NASKAH PUBLIKASI ANALISAA KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN HARAPAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) (Studi kasus: Ahass 2597 Priyangan Motor ) Diajukan Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) DISUSUN OLEH: NAMA : ELDA IRAYANI NPM : 12213853 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : ARI W B RAHARJO, Ir. MM U N I V E

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini sebagian besar masyarakat apabila dilihat secara umum, telah banyak menggunakan mobil pribadi sebagai sarana transportasi. Oleh karena itu, bengkel salah satu jasa pelayanan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai

Lebih terperinci

Kuesioner untuk pihak karyawan

Kuesioner untuk pihak karyawan ABSTRAK Jasa café adalah bidang usaha yang cukup banyak didirikan di berbagai tempat khususnya di kota-kota besar. Untuk dapat menarik perhatian konsumen dan mempertahankan konsumen yang ada, maka tingkat

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini sejalan dengan makin meningkatnya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran dan keadaan sosial ekonomi masyarakat,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci (keywords): Perbaikan Kualitas Pelayanan. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci (keywords): Perbaikan Kualitas Pelayanan. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Objek penelitian ini berlokasi di Kebun Binatang Tamansari yang beralamat di Jalan Kebun Binatang No. 6, Bandung. Masalah yang dihadapi oleh Kebun Binatang tersebut saat ini adalah penurunan jumlah

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu sifat dari jasa atau pelayanan adalah diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil produksi dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST)

KUESIONER TERTUTUP. (Vindie Riztya Lubis, SST) KUESIONER TERTUTUP PENGANTAR PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk menyelesaikan Tesis sebagai persyaratan Ujian Magister Teknik Industri. Judul penelitian ini adalah: Evaluasi dan Perancangan Perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (atau Jogja, Yogya, Jogjakarta, Yogyakarta) dan sering kali disingkat DIY, adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality KUESIONER SERVICE QUALITY Profil Responden Jawaban diisi di tempat yang telah disediakan, untuk jawaban pilihan mohon dilingkari satu jawaban yang benar. Nama : (Boleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu. Semua individu membutuhkan pengiriman barang yang cepat dan aman untuk memastikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy), keandalan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. ETIKA REALTINDO

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. ETIKA REALTINDO Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2004 / 2005 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. ETIKA REALTINDO Niko 0500580950

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Daerah dan Obyek Penelitian Daerah penelitian dilaksanakan di Kota Makassar, dengan obyek penelitian pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Lokasi penelitian ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan games center X di Bandung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk menghasilkan kajian deskriptif analitis yang berupa analisis tingkat kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berhubungan dengan cara-cara yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, dalam metode penelitian ini mempertimbangkan ruang lingkup penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini persaingan diantara perusahaan semakin hebat, munculnya berbagai usaha retail di Indonesia tidaklah menjadi suatu fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada datadata numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penilitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE ENELITIAN 4.1 Jenis/Desain enelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang bersifat analisis deskriptif dengan rancangan metode Service Quality (Servqual) yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan kewajiban bagi masyarakat. Untuk memajukan bangsa, salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda kelesuan yang diakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pada tahun 1997. Krisis ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin wanita, yaitu wanita sebesar 58% dan pria sebesar 42%, hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Pada era modern ini, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN Bapak- ibu yang terhormat, Guna lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan kebutuhan dan keinginan masyarakat menjadi semakin beragam. Keberagaman akan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi

Lebih terperinci