A. MESIN PENGOLAHAN KAKAO SKALA RUMAHAN. 1. Mesin Sangrai / Gongseng kakao coklat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. MESIN PENGOLAHAN KAKAO SKALA RUMAHAN. 1. Mesin Sangrai / Gongseng kakao coklat"

Transkripsi

1 Pengolah atau A. MESIN PENGOLAHAN KAKAO SKALA RUMAHAN 1. Sangrai / Gongseng Sangrai/Gongseng kapasitas 1 kg/batch (Pengatur Api agar tidak Gosong Timer) Panjang 800 Lebar 0 Tinggi kg/sekali masuk E motor 1 Hp Kompor LPG / Listrik Catatan Untuk Pendingin biji kopi setelah disangrai sudah jadi satu sama mesin sangrainya 2. sangrai kapasitas 10 kg / batch sangrai kapasitas 10 kg / batch kg/proses Unit Total 10 x 850 x 1525 Elektro Daya 750 watt (1 HP), 3 Phase LPG sangrai kapasitas 20 kg / batch 1/6

2 Pengolah atau sangrai kapasitas 30 kg / batch 3. pemecah biji setelah di roaster pemecah biji setelah di roaster tangki 7 liter manual material body Galvanis atau Aluminum rangka bawah Mild steel 4. Blower Udara Blower Udara, Pemisah Kulit daging Buah Cacao Untuk memisahkan kulit ari cacao biji cacao setelah dipecahkan 5. Panci pemasak bumbu 2/6

3 Pengolah atau Panci pemasak bumbu Panci stainless steel 10 dilengkapi kompor tanpa tabung gas 6. Baskom tempat bijiliter kupas tempat biji kupas stainless steel Baskom 5 liter 7.Pemasta biji Pemasta Biji Biji yang sudah dipecah dibersihkan digiling menjadi pasta 220Volt / 50Hz 8. Baskom Untuk tempat pasta Baskom 5 liter 9. Conching yang minikeluar dari mesin pemasta Conching Conching 8Elektro motor Hp mini, lebih halus dari pasta Berat mesin sekitar 18 kg 1/4 10. mini 3/6

4 Pengolah atau Conching 17 motor Hp mini, lebih halus dari pasta Berat mesin Elektro sekitar 50 kg 1/2 11. Cetakan Permen Cetakan Permen Harga sesuai bentuknya (harga per unit) 12. Pendingin Pendingin 220 Volt ~ Listrik Panjang kacang 165 Lebar Tinggi Display LCD display PC interface RS232C Range content 7-30 % Application padi, sorgum, jagung, kacang, cengkeh, kedelai, kopi 14. grain) kacang, jagung, sorgum, Range 5 -V % (depend on Temp. range 5 -kopi, 104 F Battery 9Beras, Aplikasi, gandum, bunga dll 15. matahari, SKALA Moisture Range 3below ~buah 35%*) Error approx max 0.5% Measuring Time second 4Temperature Pcs AA Battery Auto Off kg Yes Working jagung, to Deg C Temperature Adjusting 010 Automatically Net Weight PENGOLAHAN 0.6 Meter untuk, padi beras, kacang, kopi,, dll B. MESIN KAKAO INDUSTRI 1. Pemisah Biji buah Pemisah Biji Permentasi Mengupas kulit buah pemecah 150 x 120 x Hp 175 cmbiji Plat UNP Siku 1300 Bensin 5,5 2. Kotak 4/6

5 Pengolah atau Permentasi cm Menyimpan sambil dipermentasi pencuci x x 80 Kayu papan, Kotak kgkaso 3. lendir lendir Keseluruhan P2350x800x1210 Diesel Jiang 180 (8 HP) Pengumpanan (hopper) R 420x420x1 Saringan Silinder pencuci Ф, 10 Bagian Pengeluaran Bersih Ф 2Fa Pipa Pengeluaran 0 Ф Kerja Efisiensi Pencucian Biji 90.51% 4. Box Dryer (pengering ) / Keseluruhan 8150x2590x2520 Box Diesel Kubota RD 65 DI-1S (6.5 Jiangfa HP) Bagian Pengering 6x2080x x250 5x0x1180 Lubang Tungku (LxT) Dryer Unit x0x0 Pengeringan 62.46% Efisiensi Sistem an 71.64% TEST REPORT NUMBER /26/PLT/Mektan/DR/2015 ISO Kipas , 2007, buatan China, Box Dryer motor penggerak Blower 5. sangrai kapasitas 10 kg batch kapasitas 10 kg / batch kg/proses Unit Total Elektro x 1525 sangrai Daya sangrai 750 watt (1 HP), x3 Phase LPG 20 kapasitas 30 kg / batch 6. pemisah kulit Ari biji pemisah kulit Ari biji sortasi Mengupas x 73 x 138 Plat besi Siku Pipa kulit 200 1/2 Hp cm - listrik 7. /104 pengayak biji sortasi Panjang Tersedia 165 cm Lebar 75 Tinggi 1200 m Kg/Jam Hp/ pengayak Ayakan/Layer Yg Tersedia Satu Layer Dua Layer Tiga Layer Yg Mess 6 8E 8. Pengayak bubuk biji Pengayak Pemasta Mengayak 185 x xbubuk 120 Plat Kg/jam UNP Siku bubuk 200 Bensin 5,5 Hp cm 9. Kasar Pemasta Kasar Memasta Kasar x x 115- Listrik cm Plat Stanlles/ UNP Pemasta Siku Hp 10. halus Pemasta halus Memasta Halus 50 xplat x1siku 90 cm- Listrik penyangga /Stanless UNP Hp. 11. Kabinet Tempering Menckan x x 180 cm Eseer Plat /Stanlless Lemak siku 20 kg/shift Kabinet Heater -Tempering Listrik 12. Pengempa 5/6

6 Pengolah atau Mengepres/mengambil cacao 120 xlemak 120 cm memisahkan cake Plat Stanlles/aluminium Siku/UNP Pengempa 5 3x Hp - Listrik 13. Penghalus /minyak Reviner /Reviner Menghaluskan dicm pasta 80 Plat x setelah x1,5 Stainless aluminium Siku/UNP Penghalus 15 Hp - /listrik 14. Oven penyimpan bubuk penyimpan bubuk harum Untuk menyimpan supaya tetap Ukuran x xbubuk 180 cm dinding SS 304, tebal 1.2 Body isolasi Oven elemen 750 watt Blower 15 watt Tray double Stainless 15. Penepung cake (haer mill) Penepung cake (haer mill) Merk Hörja, Type HRJHM Tabung 500 Lebar Tabung 0 Tinggi 500 steel Material 1500 Mild Steel keseluruhan Panjang Diesel 12 Pk Temper -Stainless kg/ss jam 16. Temper Tangki 3.5 kw, 3 phase Ukuran 879 x 6 x /6

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, SALINAN SALINAN KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 83/C/2017 TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA BARANG PERSEDIAAN PADA PUSAT PENELITIAN OSEANOGRAFI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

KATALOG PRODUK CV KENCANA JAYA TEKNIK

KATALOG PRODUK CV KENCANA JAYA TEKNIK KATALOG PRODUK CV KENCANA JAYA TEKNIK Kami bergerak di bidang Pabrikasi Mesin Pertanian, seperti Mesin Pengolahan Kelapa (Mesin Parut Kelapa, Mesin Pemeras Santan Kelapa, Mesin Pengupas Sabut Kelapa, Mesin

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN COKELAT BUBUK DAN PERMEN COKELAT DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA JENGGAWAH-JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN Oleh: Go Deddy Satria Gunawan 6103008041

Lebih terperinci

MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com

MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com KATALOG PASCA PANEN KEDELAI MBI/YANMAR SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI MITRA BALAI INDUSTRI PUSAT TEKNOLOGI SARANA PERTANIAN mitrabalaiindustri.wordpress.com / mitrabalaiindustri.webs.com POWER THRESHER

Lebih terperinci

BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA

BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA Jl. Kalilom Lor Indah No.25 Kenjeran Surabaya Telp. 0858 5183 2778 / 0878 5461 8031 E-mail : bkljayamandiri01@gmail.com MESIN BATAKO SEMI OTOMATIS SPESIFIKASI

Lebih terperinci

1. Mesin Pengupas Kelapa Spesifikasi :

1. Mesin Pengupas Kelapa Spesifikasi : 1. Mesin Pengupas Kelapa /Type : BEJE 250 MPK : 1200 mm : 750 mm : 1100 mm Material Rangka : UNP 6 8 Siku : 40 x 40 x 3 mm Diameter roll : 4 5 roll : 800 mm As : 38 mm Penggerak : Motor Diesel 8.5 Hp :

Lebih terperinci

Hand Mangel Karet - Peralatan Sadap Karet

Hand Mangel Karet - Peralatan Sadap Karet Kami bergerak di bidang Pabrikasi Mesin Pertanian, seperti Mesin Pengolahan Kelapa (Mesin Parut Kelapa, Mesin Pemeras Santan Kelapa, Mesin Pengupas Sabut Kelapa, Mesin Pengurai Sabut Kelapa, Mesin Pengupas

Lebih terperinci

Hand Mangel Elektro Motor Spesifikasi : - Panjang Roll: Cm - Diameter Roll : 4" - Permukaan Roll : Polos Dan Batik - Pengerak : E.

Hand Mangel Elektro Motor Spesifikasi : - Panjang Roll: Cm - Diameter Roll : 4 - Permukaan Roll : Polos Dan Batik - Pengerak : E. Kami bergerak di bidang Pabrikasi Mesin Pertanian, seperti Mesin Pengolahan Kelapa (Mesin Parut Kelapa, Mesin Pemeras Santan Kelapa, Mesin Pengupas Sabut Kelapa, Mesin Pengurai Sabut Kelapa, Mesin Pengupas

Lebih terperinci

Loyang Pembeku Getah Karet - Peralatan Sadap Karet

Loyang Pembeku Getah Karet - Peralatan Sadap Karet 1 / 5 Kami Parut Sabut Pencuci Pembubuk Coklat Pengayak Organik, Mixer Plastik Pencabut Laboratorium, Bumbu Penggiling Mesin Sadap Mangel Karet, Cincin Talang Getah Kelapa peralatan Kapasitas, produksi

Lebih terperinci

KATALOG PASCA PANEN JAGUNG MBI/YANMAR 2014 SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI

KATALOG PASCA PANEN JAGUNG MBI/YANMAR 2014 SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI KATALOG PASCA PANEN JAGUNG MBI/YANMAR 2014 SOLUSI MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI BOX DRYER DAN TUNGKU SEMUANYA BAHAN STAINLESS STEEL JAGUNG TIDAK TERKONTIMINASI BAHAN BAKAR TUNGKUBIOMASA : BISA SEKAM,BONGGOL,BATUABARA,LPG,

Lebih terperinci

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM.

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM. UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI Oleh SITI AZIZAH NIM. 001710201023 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Surabaya, Mei 2013 KATA PENGANTAR

Surabaya, Mei 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR 1 KATA PENGANTAR Atas Berkat Rakhmat Alloh SWT. Sehingga bisa tersusun buku Sarana Pengolahan Komoditi Perkebunan. Buku ini disusun untuk mendukung kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana

Lebih terperinci

Website

Website 1 / 5 Kami Parut Sabut Pencuci Pembubuk Coklat Pengayak Organik, Mixer Limbah Singkong Ayam Power Jamur, 73-2A, dan (Mesin Karet, Bak Ember Pembeku Alat Parang, Kapasitas, produksi Fungsi Loyang berfungsi

Lebih terperinci

Talang Getah Karet - Peralatan Sadap Karet

Talang Getah Karet - Peralatan Sadap Karet 1 / 5 2 / 5 3 / 5 4 / 5 Kami Parut Sabut Pencuci Pembubuk Coklat Pengayak Organik, Mixer Plastik Pencabut Laboratorium, Bumbu Penggiling Mesin Sadap Mangel Karet, Cincin Getah Kelapa peralatan Kapasitas,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Pedoman Teknologi Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Pedoman Teknologi Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1995. Pedoman Teknologi Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Anonim. 2002a. Rekayasa Alat dan Mesin Pemasta Coklat Sebagai Upaya Diversifikasi Produk Kakao. Laporan Penelitian

Lebih terperinci

Written by Uink 1 / 5

Written by Uink 1 / 5 Â 1 / 5 2 / 5 3 / 5 4 / 5 Kami Parut Sabut Pencuci Pembubuk Coklat Pengayak Organik, Mixer Limbah Singkong Ayam Power Jamur, 73-2A, dan (Mesin Karet, Bak Ember Pembeku Alat Parang, Kapasitas, produksi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian mengenai penegempaan kakao ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2006. Sedangkan tempat penelitiannya berlokasi di Pusat Penelitian

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penanganan Awal Kacang Tanah Proses pengupasan kulit merupakan salah satu proses penting dalam dalam rangkaian proses penanganan kacang tanah dan dilakukan dengan maksud untuk

Lebih terperinci

DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN KAKAO PELATIHAN FASILITATOR UTAMA DI JEMBER. Edy Suharyanto, STP, MP

DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN KAKAO PELATIHAN FASILITATOR UTAMA DI JEMBER. Edy Suharyanto, STP, MP DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN KAKAO PELATIHAN FASILITATOR UTAMA DI JEMBER Edy Suharyanto, STP, MP PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA INDONESIAN COFFEE AND COCOA RESEARCH INSTITUTE Jl. PB. Sudirman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

Seed Processing Indonesia

Seed Processing Indonesia Mesin Ayak / Air screen Cleaner (Seed Grading) SG/SPI-01 185 cm 110 cm Mesin ayak ini berbahan konstruksi besi, memiliki presisi tinggi dan membersihkan dengan sempurna untuk keperluan laboratorium. Mesin

Lebih terperinci

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica LAMPIRAN 43 Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica No. Jenis Alat Spesifikasi Jumlah Harga/Satuan Total Harga Nilai Baru Usia Ekonomis Nilai Sisa Penyusutan (Tahun)

Lebih terperinci

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM.

UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI SITI AZIZAH NIM. UJI KINERJA MESIN SANGRAI TIPE SILINDER HARISONTAL BERPUTAR UNTUK PENYANGRAIAN BIJI KAKAO UNDER GRADE SKRIPSI Oleh SITI AZIZAH NIM. 001710201023 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT

DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN : Kg Pucuk Segar / unit Tahun Pembuatan : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT Lampiran 1. DATA MESIN PABRIK TEH HIJAU TAHUN 2013 1. WITHERING TROUGH ( WT ) : 1.500 Kg Pucuk Segar / unit : Tahun 1998 Spesifikasi Teknis A. BADAN WT - 1 unit : Lebar X Tinggi x Panjang = 2.200 mm X

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013, di Laboratorium Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat yang

Lebih terperinci

MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL

MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL A. Dimensi Keseluruhan - Tipe/Merek : BEJE-UT 18 - Panjang : 1155 mm - Lebar : 780 mm - Tinggi : 1485 mm - Bobot operasi : 470 kg - B. Ruang Penggiling - Dimensi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang. serta dapat menghasilkan hasil penepungan yang optimal.

BAB II DASAR TEORI. harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang. serta dapat menghasilkan hasil penepungan yang optimal. 7 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Penggilingan Proses penggilingan merupakan pra-proses dalam pengolahan agar didapatkan bahan yang siap untuk diolah. Penggilingan memiliki tujuan yang sangat penting,

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA TARIF RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) 1 1) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Limau Manis, Pauh, Sumatera Barat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Email: zulnadiujeng@gmail.com ABSTRAK Dalam rangka mempertahankan usaha peternak ayam di Kabupaten

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174 IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG Roswita Sela 14.I1.0174 OUTLINE PROFIL PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI SANITASI KESIMPULAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang akan digunakan selama melakukan penelitian ini adalah di Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Tepung Tapioka Skala Rakyat Industri tepung tapioka merupakan industri yang memiliki peluang dan prospek pengembangan yang baik untuk memenuhi permintaan pasar. Industri

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

1 PENGGUNAAN SISTEM PEMANAS DALAM PENGEMBANGAN ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH Renny Eka Putri *), Andasuryani, Santosa, dan Riki Ricardo Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan dan menunjang

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRIMER DAN SEKUNDER BIJI KAKAO

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRIMER DAN SEKUNDER BIJI KAKAO TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRIMER DAN SEKUNDER BIJI KAKAO Biji kakao merupakan biji dari buah tanaman kakao (Theobroma cacao LINN) yang telah difermentasi, dibersihkan dan dikeringkan. Lebih dari 76% kakao yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Alat Penyangrai (Roaster) Kopi dan Penggiling (Grinder) Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler Alfarizqi Abdillah Mita 1, Ali Imron 2, Sryang Tera Sarena 3 Program Studi Teknik Desain dan

Lebih terperinci

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji Standar Nasional Indonesia Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji ICS 65.060.50 Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan

Lebih terperinci

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB VII MESIN DAN PERALATAN BAB VII MESIN DAN PERALATAN 7.1. Jenis dan Spesifikasi Mesin Dalam proses produksi diperlukan peralatan yang dapat mempermudah proses produksi yang dilakukan. Mesin merupakan peralatan yang digerakkan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi untuk meningkatkan devisa negara sehingga banyak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi untuk meningkatkan devisa negara sehingga banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan devisa negara sehingga banyak digunakan pada dunia industri.

Lebih terperinci

PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL

PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL KEGIATAN IPTEK bagi MASYARAKAT TAHUN 2017 PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL Mohammad Nurhilal, S.T., M.T., M.Pd Usaha dalam mensukseskan ketahanan pangan nasional harus dibangun dari

Lebih terperinci

POKJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KAB. BATANG TH.2012

POKJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KAB. BATANG TH.2012 POKJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KAB. BATANG TH.2012 ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR 050/ 03/Pokja Disperindag/V /2012 Pada hari ini Senin tanggal tujuh bulan Mei tahun

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian PENGEMBANGAN MESIN PENYOSOH SORGUM Oleh : Ana Nurhasanah, Novi Sulistyosari, Mardison dan Abi Prabowo Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Permasalahan umum yang dihadapi dalam pemanfaatan biji

Lebih terperinci

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai? Bab 5 Aspek Teknis No 1. 5.1. Perencanaan Produk Berdasarkan data kuisioner yang terdapat pada bab 4, maka untuk menentukan perencanaan produk didapat data dari hasil penyebaran kuisioner sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis untuk pembuatan pabrik pupuk organik granul yang baru, didapatkan beberapa kesimpulan antara lain: a. Jenis tata letak yang cocok untuk pabrik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian. Alat penelitian a. Sepeda Motor Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor bensin 4-langkah 0 cc. Adapun spesifikasi

Lebih terperinci

. Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9

. Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9 III PROSES PEMBUATAN MI SAGU A Bahan 1 Pati Sagu Pati sagu untuk bahan baku mi sebaiknya dipilih yang berwarna putih bersih dan bebas kotoran, dengan derajat putih yang diukur menggunakan Whiteness Meter

Lebih terperinci

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN

BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN BAB 5 HASIL PERANCANGAN MESIN 5.1 Pelaksanaan Pembuatan Mesin 1. Tahap awal dalam pembuatan mesin adalah pembuatan rangka mesin, bodi mesin, pembubutan poros pemegang mata pisau pengupas, pembuatan mata

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. MEODOLOGI PENELIIAN A. EMPA DAN WAKU PENELIIAN Penelitian ini dilakukan di Lab. E, Lab. Egrotronika dan Lab. Surya Departemen eknik Mesin dan Biosistem IPB, Bogor. Waktu penelitian dimulai pada bulan

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan. 43 Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian Mulai iii Menimbang Biji Kedelai Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan Digunakan Dihidupkan Alat Pembuat Sari Kedelai Dimasukkan Bahan Kedalam Alat Kondisi

Lebih terperinci

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA

IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA NO. 2, TAHUN 9, OKTOBER 2011 140 IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA Muh. Anshar 1) Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jagung yang dihasilkan agar sesuai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Kimia dan Laboratorium Biondustri TIN IPB, Laboratorium Bangsal Percontohan Pengolahan Hasil

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan 52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai

Lebih terperinci

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan. BAB III PERANCANGAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pemipil jagung seperti terlihat pada Gambar 3.1 seperti berikut: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan

Lebih terperinci

Peningkatan Produksi Kopi Lonsilar pada KUD Beringin di Apui melalui Pengembangan Mesin

Peningkatan Produksi Kopi Lonsilar pada KUD Beringin di Apui melalui Pengembangan Mesin Peningkatan Produksi Kopi Lonsilar pada KUD Beringin di Apui melalui Pengembangan Mesin Folkes E. Laumal #1, Jhon A. Wabang #2, Edwin P. Hattu #3, Paulus E. Plaimo #4 #1,#2,#3 Politeknik Negeri Kupang,

Lebih terperinci

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

RINGKASAN BAKING AND ROASTING RINGKASAN BAKING AND ROASTING Bab I. Pendahuluan Baking dan Roasting pada pokoknya merupakan unit operasi yang sama: keduanya menggunakan udara yang dipanaskan untuk mengubah eating quality dari bahan

Lebih terperinci

- Belanja modal pengadaan Cruss cutter - Mesin Pres Jerami Skala Besar unit 100,000,000 - Mesin Pres Jerami Skala Kecil unit 65,000,000

- Belanja modal pengadaan Cruss cutter - Mesin Pres Jerami Skala Besar unit 100,000,000 - Mesin Pres Jerami Skala Kecil unit 65,000,000 NAMA Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan - Belanja modal pengadaan penggiling hasil pertanian - Mesin Penggiling Kedelai MERK SATUAN HARGA - Belanja modal pengadaan alat pengering

Lebih terperinci

T E M P E 1. PENDAHULUAN

T E M P E 1. PENDAHULUAN T E M P E 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah modifikasi alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Pertanian

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK USAHA MAKANAN TRADISIONAL DI DUKUH GEDONGAN LOR, BONDOWOSO, KECAMATAN MERTOYUDAN, KABUPATEN MAGELANG

PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK USAHA MAKANAN TRADISIONAL DI DUKUH GEDONGAN LOR, BONDOWOSO, KECAMATAN MERTOYUDAN, KABUPATEN MAGELANG Penerapan Teknologi Tepat Guna Untuk Usaha Makanan Tradisional di Dukuh.. PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK USAHA MAKANAN TRADISIONAL DI DUKUH GEDONGAN LOR, BONDOWOSO, KECAMATAN MERTOYUDAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan. Bioetanol

Teknologi Pengolahan. Bioetanol Teknologi Pengolahan Djeni Hendra, MSi Bioetanol Pusat Litbang Hasil Hutan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yogyakarta, 11 Februari 2016 Outline I Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan. Metode pengawetan dengan cara pengeringan merupakan metode paling tua dari semua metode pengawetan yang ada. Contoh makanan yang mengalami proses pengeringan ditemukan

Lebih terperinci

A. BIOLOGI TANAMAN KAKAO

A. BIOLOGI TANAMAN KAKAO II. TINJAUAN PUSTAKA A. BIOLOGI TANAMAN KAKAO Kakao merupakan tanaman yang menumbuhkan bunga dari batang atau cabang. Daerah yang menjadi daerah utama penanaman kakao adalah hutan hujan tropis di Amerika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III.1.Alat dan Bahan III.1.a Daftar Bahan III.1.b Daftar Alat dan Spesifikasi

BAB III METODOLOGI III.1.Alat dan Bahan III.1.a Daftar Bahan III.1.b Daftar Alat dan Spesifikasi BAB III METODOLOGI III.1.Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kayu gamal sebagai umpan gasifier dan bensin sebagai bahan bakar di mesin generator bensin. Daftar bahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

Pengelolaan Dan Pengolahan Limbah PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG

Pengelolaan Dan Pengolahan Limbah PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG Oleh : Edi Gunarto 1) I. PENDAHULUAN Sampah adalah limbah bersifat padat yang terdiri dari zat organik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 135 cc, dengan merk Yamaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah BAB III METODE PENELITIAN 3. Alat dan Bahan Pengujian. Motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah 0 cc dengan merk Honda Blade. Adapun spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di Laboratorium Daya dan Alat, Mesin Pertanian, dan Laboratorium Rekayasa Bioproses

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Laporan Praktikum Proses Pemisahan & Pemurnian Dosen Pembimbing : Ir. Ahmad Rifandi, MSc 2 A TKPB Kelompok

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, FATETA IPB dan Gudang Pengolahan KUD Jasa Mukti

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN PERMEN COKELAT DAN BUBUK COKELAT DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA (PPKKI) JEMBER-JAWA TIMUR

PROSES PENGOLAHAN PERMEN COKELAT DAN BUBUK COKELAT DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA (PPKKI) JEMBER-JAWA TIMUR PROSES PENGOLAHAN PERMEN COKELAT DAN BUBUK COKELAT DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA (PPKKI) JEMBER-JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: IVONE SUSILO 6103008139 YEMMY JESSIKA

Lebih terperinci

UJI BERBAGAI TINGKAT KECEPATAN PUTARAN TERHADAP KUALITAS HASIL PADA ALAT PENGERING KELAPA (DESICCATED COCONUT)

UJI BERBAGAI TINGKAT KECEPATAN PUTARAN TERHADAP KUALITAS HASIL PADA ALAT PENGERING KELAPA (DESICCATED COCONUT) Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.5 No. 2 Th. 2017 UJI BERBAGAI TINGKAT KECEPATAN PUTARAN TERHADAP KUALITAS HASIL PADA ALAT PENGERING KELAPA (DESICCATED COCONUT) (Testing The Speed

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PELUMAT (BLENDER) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PELUMAT (BLENDER) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PELUMAT (BLENDER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Oleh: Ir. Nur Asni, MS PENDAHULUAN Tanaman kopi (Coffea.sp) merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI 2 SKALA SATUA TANGG 50 LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI 11 12 1 5 4 7 68 CM 6 9 10 8 8 10 CM 48 CM TAMPAK DEPAN 82 CM TAMPAK SAMPING FP USU P 36 51 LAMPIRAN 2. LANJUTAN GAMBAR TEKNIK ALAT

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengangkutan Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan padi setelah panen dari sawah atau rumah ke Pabrik Penggilingan Padi (PPP). Tingkat kehilangan hasil dalam tahapan pengangkutan

Lebih terperinci